Pendataan dan Pemetaan Keluarga

Page 1



PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA BUKU PEDOMAN KERJA PLKB/PKB Š BKKBN 2015 Penulis: Tim Perumus Pendataan Keluarga 2015 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2015, x + 78 ; 13 x 18 cm ISBN: Penyunting: Xxxx Xxxx Cover dan Layout: Najip Hendra SP Cetakan pertama, Maret 2015

Diterbitkan oleh:

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jalan Permata No. 1 Halim Perdanakusuma Jakarta Timur PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

iii


KATA PENGANTAR

DIREKTUR BINA LINI LAPANGAN

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

L

orem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum nec ligula eu risus facilisis elementum at ornare est. Ut massa libero, dignissim id euismod ac, suscipit dignissim odio. Mauris dignissim arcu ut metus sagittis rhoncus. Ut id libero ipsum. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Aenean ac lectus arcu. Praesent velit diam, molestie eu porta nec, tincidunt sit amet leo. Integer sem mauris, fringilla et iaculis eget, adipiscing sit amet lorem. Cras dictum, leo tempor elementum sagittis, quam sem lacinia lectus, vel consectetur lectus magna ut metus. Quisque tristique magna in massa imperdiet commodo. Pellentesque lobortis, sem sit amet mattis suscipit, mi metus sodales dui, non aliquet nisi diam id lorem. Proin sagittis velit at metus cursus faucibus. Praesent lectus orci, sollicitudin vitae commodo id, pretium et lorem. Proin laoreet feugiat pretium. Praesent rutrum vehicula elit vitae faucibus. Curabitur vestibulum ante at arcu euismod ac vulputate lacus sagittis. Nam imperdiet elit id augue facilisis sodales. Quisque venenatis, nunc in interdum pellentesque, tortor nibh hendrerit nunc, a tristique eros est sed urna. Duis convallis, ligula congue venenatis tincidunt, leo

iv

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


velit blandit augue, eget dignissim neque felis at nisl. Aliquam a dolor non nibh dignissim molestie. Nullam eget ligula a erat tempor fringilla. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Quisque dui dui, aliquam id condimentum a, pretium ac arcu. Nulla id mauris a velit adipiscing aliquam fermentum id lacus. In hac habitasse platea dictumst. Cras egestas sapien turpis, eu placerat lacus. Mauris et diam in mauris tincidunt faucibus. Fusce nec felis et tortor eleifend consectetur a ac dui. Mauris accumsan imperdiet metus, sit amet luctus eros tincidunt non. Etiam ullamcorper leo at velit hendrerit nec aliquet magna pretium. Etiam nibh justo, porta id pellentesque ac, egestas a purus. Praesent arcu est, laoreet sed tempus sed, ullamcorper et ligula. In rutrum ipsum a mauris lobortis vel faucibus dui feugiat. Morbi a fermentum dui. Vivamus gravida malesuada nisi, id facilisis dolor mollis eu. Nunc id tellus lectus. Integer aliquam est a nibh vehicula blandit. Ut nec odio felis, nec lacinia dolor. Suspendisse nec velit eu purus ornare dignissim sit amet eget purus. Vestibulum mauris augue, mollis id euismod sit amet, euismod eget nisl. Mauris id lacus mauris. Donec pellentesque vehicula gravida.

Jakarta, Maret 2015

Direktur,

Dra. Chamnah Wahyuni, MBA

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

v


SAMBUTAN

DEPUTI ADVOKASI PENGGERAKKAN DAN INFORMASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

L

orem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum nec ligula eu risus facilisis elementum at ornare est. Ut massa libero, dignissim id euismod ac, suscipit dignissim odio. Mauris dignissim arcu ut metus sagittis rhoncus. Ut id libero ipsum. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Aenean ac lectus arcu. Praesent velit diam, molestie eu porta nec, tincidunt sit amet leo. Integer sem mauris, fringilla et iaculis eget, adipiscing sit amet lorem. Cras dictum, leo tempor elementum sagittis, quam sem lacinia lectus, vel consectetur lectus magna ut metus. Quisque tristique magna in massa imperdiet commodo. Pellentesque lobortis, sem sit amet mattis suscipit, mi metus sodales dui, non aliquet nisi diam id lorem. Proin sagittis velit at metus cursus faucibus. Praesent lectus orci, sollicitudin vitae commodo id, pretium et lorem. Proin laoreet feugiat pretium. Praesent rutrum vehicula elit vitae faucibus. Curabitur vestibulum ante at arcu euismod ac vulputate lacus sagittis. Nam imperdiet elit id augue facilisis sodales. Quisque venenatis, nunc in interdum pellentesque, tortor nibh hendrerit nunc, a tristique eros est sed urna. Duis convallis, ligula congue venenatis tincidunt, leo

vi

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


velit blandit augue, eget dignissim neque felis at nisl. Aliquam a dolor non nibh dignissim molestie. Nullam eget ligula a erat tempor fringilla. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Quisque dui dui, aliquam id condimentum a, pretium ac arcu. Nulla id mauris a velit adipiscing aliquam fermentum id lacus. In hac habitasse platea dictumst. Cras egestas sapien turpis, eu placerat lacus. Mauris et diam in mauris tincidunt faucibus. Fusce nec felis et tortor eleifend consectetur a ac dui. Mauris accumsan imperdiet metus, sit amet luctus eros tincidunt non. Etiam ullamcorper leo at velit hendrerit nec aliquet magna pretium. Etiam nibh justo, porta id pellentesque ac, egestas a purus. Praesent arcu est, laoreet sed tempus sed, ullamcorper et ligula. In rutrum ipsum a mauris lobortis vel faucibus dui feugiat. Morbi a fermentum dui. Vivamus gravida malesuada nisi, id facilisis dolor mollis eu. Nunc id tellus lectus. Integer aliquam est a nibh vehicula blandit. Ut nec odio felis, nec lacinia dolor. Suspendisse nec velit eu purus ornare dignissim sit amet eget purus. Vestibulum mauris augue, mollis id euismod sit amet, euismod eget nisl. Mauris id lacus mauris. Donec pellentesque vehicula gravida.

Jakarta, Maret 2015

Deputi,

DR. dr. Abidinsyah Siregar

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

vii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA LINI LAPANGAN IV SAMBUTAN DEPUTI ADPIN VI DAFTAR ISI VIII BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Ruang Lingkup E. Batasan dan Pengertian F. Manfaat

1 1 2 3 6 6 19

BAB II SIKAP POSITIF TIM PENDATAAN KELUARGA 21 A. Mengenal Nilai/Etika Pribadi Tim Pendataan Keluarga 22 B. Menyelaraskan Nilai/Etika Pribadi dengan Sikap Positif Sebagai Tim Pendata 25 BAB III MANAJEMEN OPERASIONAL PENDATAAN KELUARGA 33 A. Pengorganisasian 34 B. Langkah-langkah Operasional PKB/PLKB dalam Pendataan Keluarga 37 BAB IV MEKANISME DAN TATA CARA PENDATAAN KELUARGA 45 A. Mekanisme 45 B. Tata Cara Pendataan Keluarga 56

viii

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


BAB V PEMETAAN KELUARGA SEJAHTERA A. Konsep Dasar B. Tata Cara Pembuatan Peta Keluarga

62 63 64

BAB VI PENUTUP

68

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

ix


BAB I

PENDAHULUAN

x

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


A. Latar Belakang

P

endataan Keluarga merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh para kader di bawah bimbingan PLKB untuk mendapatkan data dan informasi tentang Demografi, KB dan Tahapan Keluarga Sejahtera setiap keluarga di desa/kelurahan. Tahun 2015, kegiatan Pendataan Keluarga merupakani kegiatan prioritas nasional untuk mendukung pencapaian visi dan misi BKKBN. Selain penyelenggarannya yang berbeda, Pendataan Keluarga tahun 2015 terdapat beberapa perubuhan dari pendataan keluarga sebelumnya. Pendataan Keluarga yang biasanya dilakukan setiap tahun secara rutin pada bulan Oktober, Pendataan Keluarga tahun 2015 dilakukan pada bulan Mei setiap 5 (lima ) tahun sekali. Pendataan Keluarga tahun 2015 juga telah mengalami perubahan dalam penetapan indikator dan tahapan keluarga sejahtera.

Kunjungan rumah pendataan keluarga oleh kader di sebuah kelurahan.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

1


Data dan informasi hasil pendataan keluarga juga dapat digunakan untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian program KKBPK di semua tingkatan.

Tujuan Pendataan Keluarga adalah diperolehnya data mikro keluarga dan anggota keluarga untuk memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh mengenai keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Selain digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan, data dan informasi hasil pendataan keluarga juga dapat digunakan untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian oleh pengelola dan pelaksana program KKBPK di semua tingkatan. Data dan informasi yang diperoleh dari hasil pendataan keluarga mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: 1) datanya sangat rinci; 2) merupakan bagian operasional; 3) milik masyarakat karena pengumpulannya dilakukan kader masyarakat sendiri; 4) dapat dipertanggung jawabkan; 5) dan dapat melengkapi serta menyempurnakan data lain yang telah ada di tingkat RT/ RW/Dusun atau wilayah lain yang setingkat. Untuk menghasilkan data dan informasi berkualitas, maka para Penyuluh KB/PLKB dan para Kader KB perlu dibekali dengan keterampilan dalam pendataan keluarga serta dilengkapi dengan sarana pendukung pendataan keluarga.

B. Tujuan Buku Pedoman Kerja bagi PKB/PLKB tentang Pendataan Keluarga ini bertujuan untuk menjadi acuan dalam pengelolaan Pendataan Keluarga 2015 di tingkat lini lapangan untuk mendukung pencapaian program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

2

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


C. Sasaran 1. Sasaran Pengguna

Sasaran pengguna Pedoman ini adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f.

Kepala UPT/PPLKB/Koordinator PLKB PKB/PLKB PPKBD Sub PPKBD Kader pendata Mitra kerja terkait

2. Sasaran Pendataan

Sasaran Pendataan Keluarga adalah seluruh keluarga yang ada di setiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memuat 3 aspek data sebagai berikut: a. Data Kependudukan merupakan identitas keluarga dan anggota keluarga yang terdiri dari variabel 1) Data wilayah a) Kode Provinsi b) Kode Kabupaten dan Kota c) Kode Kecamatan d) Kode Desa/Kelurahan e) Kode Dusun/RW f) Kode RT g) Nomor rumah/rumah tangga h) Nomor urut keluarga i) Nomor kendali referensi 2) Data individu anggota keluarga a) Nomor induk kependudukan (NIK) b) Nama c) Tanggal, bulan dan tahun lahir d) Umur e) Hubungan dengan KK

Sasaran Pendataan Keluarga adalah seluruh keluarga yang ada di setiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memuat 3 aspek data.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

3


f) g) h) i) j) k)

Seorang kader mendata sebuah keluarga di salah saru desa.

4

Jenis kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status kawin Kesertaan dalam JKN (BPJS-PBI, BPJS-Non PBI, Non BPJS, tidak memiliki JKN)

b. Data Keluarga Berencana, mencakup informasi sebagai berikut: 1) Usia kawin pertama 2) Jumlah anak 3) Kesertaan ber-KB 4) Metode kontrasepsi yang sedang/pernah digunakan 5) Lama penggunaan metode kontrasepsi 6) Keinginan punya anak lagi 7) Alasan tidak ber-KB 8) Tempat pelayanan KB c. Data Pembangunan Keluarga, mencakup infomrasi sebagai berikut: 1) Keluarga membeli 1 stel pakaian baru untuk seluruh anggota keluarga minimal setahun sekali

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


2) Seluruh anggota keluarga makan minimal 2 kali sehari 3) Seluruh anggota keluarga bila sakit berobat ke fasiltas kesehatan 4) Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian 5) Seluruh anggota keluarga makan daging/ ikan/telur minimal seminggu sekali 6) Seluruh anggota keluarga menjalankan ibadah agama sesuai ketentuan agama yang dianut 7) PUS dengan 2 anak atau lebih menjadi peserta KB 8) Keluarga mempuyai tabungan dalam bentuk uang/emas/tanah/hewan minimal senilai Rp. 1.000.000 9) Keluarga memiliki kebiasaan berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga 10) Keluarga ikut dalam kegiatan sosial di RT 11) Keluarga memiliki akses informasi dari surat kabar/majalah/radio/tv/lainnya 12) Keluarga memiliki anggota yang menjadi pengurus kegiatan sosial 13) Keluarga mempunyai Balita ikut kegiatan Posyandu 14) Keluarga mempunyai Balita ikut kegiatan BKB 15) Keluarga mempunyai remaja ikut kegiatan BKR 16) Ada anggota keluarga masih remaja ikut PIKR/M 17) Keluarga Lansia atau mempunyai Lansia ikut kegiatan BKL 18) Keluarga mengikuti kegiatan UPPKS 19) Jenis atap rumah terluas 20) Jenis dinding rumah terluas 21) Jenis lantai rumah terluas 22) Sumber penerangan utama 23) Sumber air minum 24) Bahan bakar utama untuk memasak

Pendataan keluarga meliputi data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

5


25) Fasilitas tempat buang air besar 26) Status kepemilikan rumah/bangunan tempat tinggal 27) Luas rumah/bangunan keseluruhan (m2) 28) Jumlah orang yang tinggal dan menginap di rumah/bangunan

D. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Sikap positif tim pendataan keluarga 2. Manajemen operasional pendataan keluarga tahun 2015 3. Mekanisme dan tata cara pendataan keluarga tahun 2015 4. Pemetaan Keluarga Sejahtera

E. Batasan dan Pengertian 1. Umum

Pengumpulan data primer dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.

6

a. Pendataan Keluarga Adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Kependudukan, data Keluarga Berencana, data Pembangunan keluarga dan data Anggota Keluarga yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah. Setiap tahun dilakukan pemutakhiran data Kependudukan, data Keluarga Berencana, data Pembangunan keluarga dan data Anggota Keluarga secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


b. Anak Adalah anak kandung maupun anak angkat yang belum menikah. c. Keluarga Adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. d. Keluarga Khusus Adalah keluarga yang tidak memenuhi definisi keluarga, namun memiliki hubungan keluarga sesama anggotanya, misalnya kakak dan adik, atau seorang janda atau duda. e. Kepala Keluarga Adalah laki laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda, atau duda, atau tidak kawin, yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/suaminya dan atau anak-anaknya. f. Keluarga Sejahtera Adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. g. Sarasehan Hasil Pendataan Keluarga Adalah wahana pertemuan yang dilakukan oleh Pengelola/Petugas KB dengan Pimpinan Wilayah/Pihak-pihak yang berkepentingan setempat, umumnya pada tingkatan desa/ kelurahan sampai dusun/RW untuk mendiskusikan dan mendayagunakan hasil Pendataan Keluarga, tentang masalah yang berkaitan dengan para keluarga, untuk

Saresehan adalah wahana pertemuan yang dilakukan oleh Pengelola/ Petugas KB dengan Pimpinan Wilayah/Pihakpihak yang berkepentingan setempat.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

7


dilakukan langkah-langkah penanganan dan solusinya. h. Diseminasi hasil Pendataan Keluarga Adalah suatu upaya kegiatan penyebarluasan hasil Pendataan Keluarga kepada pihak atau kelompok/individu yang berkepentingan dengan data informasi laporan hasil Pendataan Keluarga, agar mereka mengetahui, memahami dan memanfaatkan data informasi keluarga tersebut dalam penggarapan program KKBPK. i.

Sosialisasi hasil Pendataan Keluarga Adalah suatu upaya memasyarakatkan data hasil Pendataan Keluarga, sehingga data tersebut dikenal, dipahami, dihayati oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan atau masyarakat umum.

2. Kependudukan

a. Pendidikan Adalah Kategori bagi mereka yang pernah bersekolah tetapi tidak tamat SD/sederajat, masih SD/sederajat, tamat SD/sederajat, masih SLTP/sederajat, tamat SLTP/sederajat, masih SLTA/sederajat, tamat SLTA/sederajat, masih PT/Akademi, tamat PT/Akademi, atau tidak/ belum sekolah. b. Pekerjaan Keadaan ketenagakerjaan yang meliputi kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu, bidang usaha/pekerjaan utama, dan status/kedudukan dalam pekerjaan utama. c. Status Perkawinan Adalah keadaan yang menyatakan ada atau tidaknya ikatan perkawinan pada lelaki dan perempuan, yang dinyatakan sah berdasarkan hukum/agama/adat.

8

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


d. Peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Penerima Bantuan Iuran (BPJS – PBI) Meliputi individu atau anggota keluarga yang menjadi peserta Jaminan Kartu BPJS yang diterima dari pemberian pemerintah secara gratis. e. Peserta BPJS Bukan Penerima Bantuan Iuran (BPJS – Non PBI) Kartu BPJS yang diterima dari mendaftarkan sendiri-sendiri ataupun kolektif dengan pembiayaan premi secara mandiri. f. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bukan Peserta BPJS (Non BPJS) Kartu Asuransi Kesehatan lainnya selain BPJS, yang diterima dari pemerintah ataupun swasta, baik yang didapatkan secara gratis ataupun mandiri. g. Tidak Punya Asuransi Tidak memiliki Jaminan Kesehatan apapun, baik yang dimiliki secara gratis maupun dengan membayar/mendaftar secara mandiri. 3. Keluarga Berencana

a. Pasangan Usia Subur (PUS) Adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 10 sampai dengan 49 tahun. b. Usia Kawin Pertama Adalah usia suami dan istri pada saat pertama kali menikah. c. Jumlah Anak yang Pernah Dilahirkan Hidup Adalah banyaknya anak yang pernah dilahirkan berdasarkan jenis kelamin, dalam kondisi hidup atau menunjukkan tandatanda kehidupan seperti bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat atau gerakanPENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

9


gerakan otot. Jika anak pada saat dilahirkan dalam kondisi hidup kemudian meninggal pada waktu masih bayi tetap dikatakan anak lahir hidup (ALH). d. Peserta Keluarga Berencana (KB) Adalah pasangan usia subur yang suami atau istrinya sedang menggunakan/pernah menggunakan salah satu metode kontrasepsi modern/tradisional pada saat pendataan.

Pelayanan MOP di mobil unit pelayanan (Muyan) KB, salah satu faskes KB pemerintah.

10

e. Bukan Peserta Keluarga Berencana (KB) Adalah pasangan usia subur (suami ataupun istri) yang tidak sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi modern/ tradisional atau karena alasan lainnya pada saat pendataan (sedang hamil; alasan fertilitas, tidak menyetujui KB; tidak tahu tentang KB; takut efek samping; pelayanan KB jauh; tidak mampu/mahal). Sedangkan untuk alasan lainnya misalnya alasan agama, dilarang suami.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


f. Tempat Pelayanan KB Adalah tempat pelayanan KB milik pemerintah maupun swasta yang meliputi: RSUP/RSUD; RS TNI; RS POLRI; RS SWASTA; Klinik Utama; Puskesmas; Klinik Pratama; Praktek Dokter; RS Pratama; Pustu/Pusling/Bidan Desa; Poskesdes/Polindes; Praktek Bidan; Pelayanan Bergerak. 4. Pembangunan Keluarga

a. Keluarga Membeli Minimal Satu Stel Pakaian Baru Untuk Seluruh Anggota Keluarga Setahun Sekali Adalah keluarga yang mampu membeli pakaian baru untuk seluruh anggota keluarganya paling kurang satu kali dalam satu tahun. Pengertian pakaian baru adalah pakaian layak pakai yang merupakan tambahan yang telah dimiliki dengan jenis pakaian yang lazim dipakai sehari hari oleh masyarakat setempat, serta diperoleh dengan cara membeli untuk seluruh anggota keluarga. b. Seluruh Anggota Keluarga Makan Minimal 2 (Dua) Kali Sehari Pengertian makan adalah makan menurut pengertian dan kebiasaan masyarakat setempat, dan keluarga mampu menyediakan makanan pokoknya (misalnya makan nasi, sagu, singkong (ubi kayu), ubi (ubi jalar), jagung, dan sumber karbohidrat lainnya) dua kali sehari untuk seluruh anggota keluarganya.Seluruh Anggota Keluarga Menjalankan Ibadah Agama Sesuai Ketentuan Agama Yang Dianut

Salah satu indikator pembangunan keluarga adalah keluarga yang mampu membeli pakaian baru untuk seluruh anggota keluarganya paling kurang satu kali dalam satu tahun.

c. Seluruh Anggota Keluarga Bila Sakit Berobat Ke Fasilitas Kesehatan Adalah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan modern, seperti Rumah Sakit, PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

11


Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya, yang memberikan pengobatan bagi pasien. d. Seluruh Anggota Keluarga Memiliki Pakaian yang Berbeda untuk di Rumah, Bekerja/ Sekolah dan Bepergian Adalah pemilikan pakaian yang tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yang berbeda beda. Misalnya pakaian untuk di rumah (untuk tidur atau beristirahat di rumah) lain dengan pakaian untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain pula dengan pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undangan perkawinan, piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya). e. Seluruh Anggota Keluarga Makan Daging/ Ikan/Telur Minimal Seminggu Sekali Adalah memakan daging yang berasal dari hewan ternak (hewan potong), ikan dan telur sebagai lauk pada waktu makan, dengan kata lain kebutuhan protein dan asupan gizi terpenuhi oleh seluruh anggota keluarga. Indikator ini tidak berlaku untuk keluarga vegetarian. f. Seluruh anggota keluarga menjalankan ibadah agama sesuai ketentuan agama yang dianut Adalah kegiatan seluruh anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah, sesuai dengan ajaran agama yang dianut. g. Pasangan usia subur dengan dua anak atau lebih menjadi peserta KB Adalah pasangan suami istri, yang istrinya berumur 10 - 49 tahun dengan dua anak

12

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


atau lebih dan pada saat pendataan suami atau istrinya menggunakan salah satu alat kontasepsi modern/tradisional. h. Keluarga Memiliki Tabungan Dalam Bentuk Uang/Emas/Tanah/Hewan Minimal Senilai Rp.1.000.000,Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah sebagian penghasilan keluarga disisihkan untuk ditabung baik berupa uang maupun berupa barang (misalnya dibelikan emas/ barang perhiasan, hewan ternak, sawah, tanah, rumah sewaan dan sebagainya), dan jika diuangkan minimal senilai Rp.1.000.000,i.

Keluarga Memiliki Kebiasaan Berkomunikasi Dengan Seluruh Anggota Keluarga Adalah kebiasaan seluruh anggota keluarga untuk berkumpul dan bersama-sama membahas persoalan yang dihadapi dalam satu minggu atau untuk berkomunikasi dan bermusyawarah antar seluruh anggota keluarga paling kurang seminggu sekali.

j. Keluarga Ikut dalam Kegiatan Sosial Di Lingkungan RT Adalah keikutsertaan seluruh atau sebagian dari anggota keluarga dalam kegiatan masyarakat di lingkungan Rukun Tetangga (RT) di tempat tinggal sekitarnya yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti gotong royong, ronda malam, rapat RT, arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatan kesenian, olah raga dan sebagainya. k. Keluarga Memiliki Akses Informasi Dari Surat Kabar/Majalah/Radio/TV/Lainnya Adalah tersedianya kesempatan bagi anggota keluarga untuk memperoleh informasi baik secara lokal, nasional, regional, maupun PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

13


internasional, melalui media cetak (seperti surat kabar, majalah, bulletin) atau media elektronik (seperti radio, televisi). Media massa tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki atau dibeli sendiri oleh keluarga yang bersangkutan, tetapi dapat juga yang dipinjamkan atau dimiliki oleh orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi milik umum/milik bersama. l.

Keluarga Memiliki Anggota Yang Menjadi Pengurus Kegiatan Sosial Adalah adanya anggota keluarga yang menjadi pengurus pada berbagai organisasi/ kepanitiaan secara aktif (seperti pengurus pada yayasan, organisasi adat, kesenian, olah raga, keagamaan, kepemudaan, institusi masyarakat, pengurus RT/RW, LKMD/LMD dan sebagainya).

m. Keluarga Mempunyai Balita Ikut Kegiatan Posyandu Adalah keluarga yang mempunyai anak balita yang berumur 1-<5 tahun yang mengikuti kegiatan di Posyandu di lingkungan tempat tinggalnya, pada tahun pelaksanaan Pendataan Keluarga. Posyandu adalah “pos tempat pelayanan terpadu� sebagai wahana mendekatkan pelayanan kesehatan dan KB oleh Puskesmas/ Pustu setempat untuk memberikan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan dan KB bagi ibu dan anak balita di daerah setingkat Desa/Dusun/RW/RT. n. Keluarga Mempunyai Balita Ikut Kegiatan BKB Adalah keluarga yang mempunyai anak berusia di bawah lima tahun, yang aktif mengikuti kegiatan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) di lingkungan.

14

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita. o. Keluarga Mempunyai Remaja Ikut Kegiatan BKR Adalah keluarga yang mempunyai anak remaja (anak usia 10- 24 tahun), yang aktif mengikuti kegiatan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) di lingkungan tepat tinggalnya, pada tahun pelaksanaan Pendataan Keluarga. Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah upaya untuk peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran orang tua dalam mendidik anak remaja dengan benar, agar anak remaja terhindar dari perilaku seks bebas, HIV-AIDS, dan narkoba.

Fitri Tropika turut mempromosikan program Genre sebagai salah satu program pembangunan keluarga.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

15


p. Ada Anggota Keluarga Masih Remaja Ikut PIK R/M Adalah anak remaja berusia 10-24 tahun yang ada di keluarga mengikuti kegiatan PIK-Remaja (Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja), baik PIK-Remaja di sekolahnya maupun PIKRemaja di organisasi tempat tinggalnya, pada tahun pelaksanaan Pendataan Keluarga. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKRemaja) adalah suatu wadah kegiatan Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja, guna memberikan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta perencanaan kehidupan berkeluarga. q. Keluarga Lansia atau Masih Mempunyai Lansia Ikut Kegiatan BKL Adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang berusia 60 tahun keatas (lansia), yang aktif mengikuti kegiatan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di lingkungan tepat tinggalnya, pada tahun pelaksanaan. Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah upaya untuk peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga yang lansia. r. Keluarga Mengikuti Kegiatan UPPKS Adalah keluarga yang aktif menjadi pengurus/ anggota UPPKS dilingkungan tempat tinggalnya, pada tahun pelaksanaan Pendataan Keluarga. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah kegiatan usaha ekonomi produktif keluarga, terutama kaum ibu para peserta KB dari Keluarga Pra Sejahtera serta keluarga tahapan lainnya, dalam rangka

16

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga. s. Jenis Atas Rumah Terluas Untuk mengetahui jenis atap rumah terluas yang ditempati oleh seluruh anggota keluarga, apakah terbuat dari: daun/rumbia; seng/asbes; genteng/sirap; lainnya. t. Jenis Dinding Rumah Terluas Untuk mengetahui jenis dinding rumah terluas yang ditempati oleh seluruh anggota keluarga, apakah terbuat dari: tembok; kayu/seng; bambu; lainnya. u. Jenis Lantai Rumah Terluas Untuk mengetahui jenis lantai rumah terluas yang ditempati oleh seluruh anggota keluarga, apakah terbuat dari: keramik/marmer/granit; ubin/tegel/teraso; semen/ bata merah/papan; tanah; lainnya. v. Sumber Penerangan Utama Adalah keluarga yang memiliki sumber penerangan listrik dari PLN atau non PLN, dan bukan dari Petromak/Pelita atau lainnya, yang digunankan oleh seluruh anggota keluarga, apakah menggunakan: listrik; genset/diesel; lampu minyak. w. Sumber Air Minum Adalah sumber air minum yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga apakah berasal dari: ledeng/kemasan; sumur terlindung/ pompa/mata air; air hujan/air sungai; lainnya. x. Bahan Bakar Utama Untuk Memasak Adalah bahan bakar utama yang digunakan oleh anggota keluarga untuk memasak seharihari, apakah menggunakan: listrik/gas; minyak tanah; arang/kayu; lainnya.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

17


Seorang nenek keluar dari fasilitas jamban umum.

y. Fasilitas Tempat Buang Air Besar Adalah ketersediaan jamban/kakus yang dapat digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Fasilitas tempat buang air besar dibedakan menjadi: jamban sendiri bila hanya digunakan oleh seluruh anggota saja; jamban bersama bila digunakan oleh seluruh anggota keluarga dengan beberapa orang lainnya diluar anggota keluarga; jamban umum bila fasilitas tempat buang air besar dapat digunakan oleh setiap orang. z. Status Kepemilikan Rumah/Bangunan Tempat Tinggal Adalah status kepemilikan rumah/bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh seluruh anggota keluarga, apakah milik sendiri/sewa/ kontrak/lainnya. Jika rumah tempat tinggal adalah milik sendiri atau bukan menumpang tinggal dengan orang lain/sewa/mengontrak, harus dan dibuktikan menurut bukti kepemilikan tanah tempat tinggal.

18

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


aa. Luas Rumah/Bangunan Keseluruhan (m2) Adalah keseluruhan luas bangunan, baik tingkat atas, maupun tingkat bawah, termasuk bagian dapur, kamar mandi, paviliun, garasi dan gudang yang ditempati oleh seluruh anggota keluarga dalam (m2). ab. Orang Yang Biasa Tinggal dan Menetap di Rumah/Bangunan Adalah keseluruhan jumlah orang yang biasa tinggal, atau menginap di rumah yang ditempati oleh anggota keluarga. Sedang yang dimaksud menginap adalah jika ada anggota lain yang telah tinggal selama 6 bulan atau lebih.

Yang dimaksud menginap adalah jika ada anggota lain yang telah tinggal selama 6 bulan atau lebih.

F. Manfaat Data Keluarga yang dikumpulkan Pendataan Keluarga, bermanfaat untuk:

melalui

1. Pengolahan Data

a. Mempermudah dan mempercepat proses perekaman hasil pendataan keluarga menjadi basis data keluarga. b. Mempercepat pengolahan data untuk lebih mudah dimanfaatkan dan didayagunakan c. Mempermudah pemeliharaan dan pemutakhiran basis data keluarga di lini lapangan. 2. Pembuatan Peta Sasaran

a. Penentuan sasaran yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi dan kebutuhan aktual dari masing masing keluarga yang ada di setiap tingkatan wilayah. b. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

19


kesertaan KB, dan tahapan keluarga sejahtera tiap keluarga di suatu wilayah tertentu. 3. Program dukungan dan sarana motivasi

a. Penentuan program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dan setiap wilayah tertentu. b. Peningkatan kualitas kesertaan ber-KB untuk penggunaan metode kontrasepsi yang lebih efektif, aman dan nyaman. c. Sarana motivasi untuk mendorong setiap keluarga meningkatkan tahapan keluarga sejahteranya. 4. Program lainnya

Pemanfaatan hasil pendataan keluarga untuk kepentingan pembangunan keluarga melalui keterlibatan sektor lain, antara lain seperti : a. Bidang Pendidikan; b. Bidang Kesehatan Dasar; c. Bidang Perumahan Rakyat; d. Bidang Penyuluhan Agama; e. Bidang Administrasi Kependudukan; f. Bidang Sosial Kemasyarakatan; g. Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; h. Bidang Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

20

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


BAB II

SIKAP POSITIF TIM PENDATAAN KELUARGA

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

21


Petugas pendata membandingkan data existing dengan data hasil pendataan keluarga.

S

ebagai manajer dan anggota tim pendataan keluarga, sekalipun secara teknis sangat trampil dalam melaksanakan tugasnya, namun bila sikap, kemampuan komunikasi kurang berpegang pada nilai/etika yang dibutuhkan, maka keberhasilan dan mutu pendataan akan rendah. Untuk membantu dan mempermudah dalam melaksanakan pendataankeluarga yang akurat, maka tim pendataan keluarga perlu menyelaraskan nilai pribadi yang dimiliki dengan sikap positif yang dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan pendataan keluarga.

A. Mengenal Nilai/Etika Pribadi Tim Pendataan Keluarga 1. Kuis pengenalan dimiliki

nilai/etika

yang

Untuk mengenal nilai/etika pribadi yang Anda miliki, jawablah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada angka yang sesuai dengan kebiasaan yang Anda lakukan.

22

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


No

Skor

Pernyataan

1.

1

2

3

4

5

Saya menepati suatu janji danmempertahankan janji sampai akhir walaupun harus berkorban

2.

1

2

3

4

5

Saya bersedia mengambil risiko, dan melakukankewajiban dengan kemampuan yang terbaik.

3.

1

2

3

4

5

Saya menjalankan perbuatan sejalan dengan apa yang Anda katakan

4.

1

2

3

4

5

Saya mengambil keputusan dengan tegas dan pendirian yang tidak goyah

5.

1

2

3

4

5

Saya melakukan yang seharusnya dilakukan, bukan sekadar hal yang ingin dilakukan.

6.

1

2

3

4

5

Saya membiarkan orang luar menilai diri kita baik pada saat menyenangkan ataupun saat tidak menyenangkan.

7.

1

2

3

4

5

Saya memiliki sikap pengendalian diri, serta sikap hidup yang teraturdanseimbang

1 = Tidak pernah = Selalu

2 = Kadang-kadang

3 = Jarang 4 = Sering

5

Jumlahkan angka yang sudah Anda beri tanda silang (X) untuk mengetahui skor tingkatintegritas Anda. Cocokkan skor yang Anda peroleh dengan keterangan di bawah ini. Skor Anda 30 atau lebih

21 s/d 29

Keterangan • Luar biasa! Anda layak dapat bintang! • Anda tentunya sangat disukai teman-teman Anda • Kami berharap Anda tidak keberatan berbagi pengalaman dengan kami • Anda normal! kebanyakan manusia di dunia hampir sama dengan Anda. • Anda masih bisa dapat meningkatkan diri kalau Anda mau! PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

23


20 atau kurang

• Sebenarnya Anda punya potensi untuk berubah. • Mari kita gali ketrampilan Anda yang masih tersimpan dalam diri Anda. Ayo kita belajar!

2. Sikap dan kompetensi yang harus dimiliki tim pendataan keluarga.

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku/kualitas pribadi yang diperlukan oleh setiap petugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara optimal.

24

Apa yang dimaksud dengan sikap dan kompetensi? Sikap adalah reaksi atau respon seseorang (yang masih tertutup) terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap tercermin dari perilaku. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku/kualitas pribadi yang diperlukan oleh setiap petugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara optimal. Sikap positif terdiri dari: Integritas yang meliputi Komitmen, konsistensi, kejujuran, dan tanggung jawab. Selain itu ada kompetensi tambahan yang dibutuhkan oleh tim pendataan keluarga meliputi; motivasi, komunikasi, kerjasama tim dan kepemimpinan.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


B. Menyelaraskan Nilai/Etika Pribadi dengan Sikap Positif Sebagai Tim Pendata 1. Faktor-faktor penting yang dibutuhkan untuk meningkatkan sikap positif

a. b. c. d. e. f.

Kemauan/niat Keyakinan Kegigihan Antusiasme Loyalitas Konsistensi

Untuk mengatasi kesenjangan antara nilai pribadi yang dimiliki dengan sikap positif, Anda sebagai tim pendata harus segera mengambil keputusan, kemudian bertindak dengan komitmen untuk mau berubah. 2. Kiat-kiat dalam menyelaraskan nilai etika pribadi dengan sikap positif

Sebagai tim pendata harus memiliki integritas yang tinggi.

Tim pendata harus segera mengambil keputusan, kemudian bertindak dengan komitmen untuk mau berubah.

a. Integritas 1) Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan ucapan, nilai-nilai dan peraturan/ prinsip organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. 2) Dengan kata lain, “satu kata dengan perbuatan�. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung.--> tidak ada rekayasa 3) Integritas >< Munafik Makna integritas PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

25


1) 2) 3) 4)

Tanpa integritas, motivasi menjadi berbahaya; Tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; Tanpa kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; Tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada artinya; 5) Tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta. Integritas meliputi 4 sikap yaitu; komitmen, konsisten, kejujuran dan tanggungjawab.

Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakantindakan seseorang.

1) Komitmen a) Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan-tindakan seseorang. b) Melakukan apa yang telah dijanjikan, tidak membocorkan rahasia. Berikan contoh komitmen sebagai tim pendataan keluarga..!! Bagaimana komitmen?

kiat

dalam

meningkatkan

a) Menjaga prinsip dan nilai yang diyakini. b) Selalu pegang katakata anda. Jadilah orang yang memiliki kehormatan. c) Jika anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukan. Jika anda berjanji, tepati. Jika anda berkomitmen, penuhi. 2) Konsisten a) Konsisten berarti tetap pada pendirian b) Tegas pada keputusan

26

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


c) Penguasaan diri dan sikap disiplin d) Tidak ada kesenjangan antara kata dan perbuatan e) Patuh dan taat kepada perilaku tertib dan teratur Hanya orang yang hidupnya konsisten dengan mengutamakan nilai-nilai, yang benar-benar hidup dalam integritas. Berikan contoh konsisten sebagai tim pendataan keluarga ..!! Kiat Meningkatkan Konsisten a) b) c) d)

Buat janji dan tepati Satu kata, satu perbuatan Lakukan sesuatu secara benar walau sulit Jaga diri dan lingkungan Anda tetap bersih dan terorganisir e) Menghargai waktu 3) Kejujuran a) Kejujuran merupakan kualitas manusia dengan cara mengkomunikasikan diri dan bertindak secara benar.Kejujuran berkaitan erat dengan nilai kebenaran. b) Sikap jujur, sebuah usaha untuk senantiasa bersikap selaras dengan nilai-nilai kebenaran. Sikap ini terwujud dalam perilaku terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri c) Perilaku jujur mengukur kualitas moral seseorang. Seluruh pola perilaku dan motivasi tergantung pada pengaturan diri seorang individu.

Kejujuran merupakan kualitas manusia dengan cara mengkomunikasikan diri dan bertindak secara benar. Kejujuran berkaitan erat dengan nilai kebenaran.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

27


Berikan contoh sikap pendataan keluarga ..!!

jujur

sebagai

tim

Manfaat kejujuran a) b) c) d) e) f)

Merupakan kunci kepercayaan Menciptakan kesan yang baik Membentuk karakter Membuat orang lain lebih menghargai kita Membuat lebih bertanggung jawab Membuat tidur lebih nyenyak.

Kiat meningkatkan sikap jujur a) Mendengarkan kata hati dan melakukan apa yang anda tahu sebagai hal yang benar b) Menolak untuk mengatakan atau melakukan yang anda anggap tidak benar c) Bekerja atau berusaha keras untuk melakukan pekerjaan dengan sempurna Untuk menjadi jujur terhadap orang lain, anda lebih dulu harus sangat jujur pada diri sendiri. Anda harus menjadi diri sendiri.

Tanggung jawab berarti bersedia mengambil risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik.

4) Tanggungjawab a) Bersedia mengambil risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik b) Memiliki motivasi untuk mengerjakan pekerjaan untuk memenuhi standar dengan hasil lebih baik c) Melakukan pekerjaan sampai tuntas Berikan contoh tanggungjawab sebagai tim pendataan keluarga ..!! Kiat meningkatkan tanggungjawab a) Menerapkan sebutan identitas jabatan/ profesi dalam lembaga kepada anggota tim seperti : manajer/supervisor/ketua untuk tim pendataan keluarga

28

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


b) Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota tim dari berbagai level, agar terbiasa untuk mengungkapkan semua permasalahan dan pendapat c) Menyosialisasikan pada semua anggota tim bahwa “kesuksesan� itu sangat mungkin untuk dicapai d) Kondisikan agar para supervisor/ketua tim pendata memiliki sikap yang ramah dan komunikatif terhadap tim masing masing. b. Kompetensi Selain integritas ada kompetensi yang harus dimiliki tim pendata yaitu; motivasi, komunikasi, kerjasama dan kepemimpinan. 1) Motivasi Semangat yang merupakan daya penggerak/pendorong dalam diri pribadi untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh dirinya. Apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan motivasi sebagai tim pendataan keluarga ..!! Kiat meningkatkan motivasi a) Mengingat/menghayalkan keberhasilan b) Berpikir positif c) Mencintai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan Anda ==> Kerja adalah anugrah d) Pagi hari dimulai dengan senyum dan semangat e) Bergaul dengan orang-orang yang bersemangat f) Tidak pernah berhenti belajar, mencoba hal-hal baru

Motivasi berarti semangat yang merupakan daya penggerak/ pendorong dalam diri pribadi untuk melakukan aktivitas tertentu.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

29


2) Komunikasi Komunikasi yang baik menjadi salah satu penentu keberhasilan pendataan keluarga.

Dalam berkomunikasi dengan masyarakat, digunakan komunikasi interpersonal yang bersifat persuasif (mengajak) Wujudkan citra positif melalui: a) Penampilan Anda b) Cara Anda berbicara c) Bahasa tubuh Anda d) Perilaku Anda Kiat meningkatkan komunikasi interpersonal a) Kontak mata b) Senyum c) Salam/sapa d) Berpandangan positif e) Sebut nama f) Ucapkan ‘Terima Kasih’ Teknik vokal dalam komunikasi interpersonal a) Ucapkan kata demi kata dengan jelas b) Ucapkan kata atau kalimat dengan nada yang pas sesuai dengan maksud/makna/ arti, jangan monoton, c) Penekanan pada kata-kata penting seperti nama dan istilah

30

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


d) Kecepatan bicara jangan terlalu lambat (mengesalkan dan menghabiskan waktu) dan jangan terlalu cepat Praktikkan cara berkomunikasi interpersonal dalam melakukan pendataan keluarga ..!! 3) Kerjasama kelompok a) b) c) d) e) f)

Anggota saling berinteraksi Partisipasi Kontribusi Memperhatikan perasaan orang lain Dinamis/aktif Memperhatikan norma kelompok

Berikan contoh cara bekerjasama dalam melakukan pendataan keluarga ..!! Manfaat kerjasama kelompok a) meningkatkan kualitas interaksi, karena ada hubungan sosial yang harmonis b) melatih berpikir bersama c) meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja d) dapat membangun, (tapi bisa juga merusak...) Kiat meningkatkan kerjasama yang sehat

Kerjasama kelompok meningkatkan kualitas interaksi, karena ada hubungan sosial yang harmonis.

a) Mengungkapkan perasaan secara jujur dan terbuka b) Banyak melakukan diskusi tentang tugas, ciptakan kesepakatan dan rasa memiliki c) Menerima kesalahan dan menggunakan pengalaman sebagai media pembelajaran d) Persaingan harus bersifat mendorong e) Hubungan antar pribadi yang terbuka, akrab, saling percaya,dan saling mendukung

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

31


4) Kepemimpinan

Seorang pemimpin yang mempunyai integritas (komitmen, konsisten, kejujuran, tanggungjawab) akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

a) Seorang pemimpin yang mempunyai integritas (komitmen, konsisten, kejujuran, tanggungjawab) akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. b) Sikap kepemimpinan perlu didasari oleh kompetensi motivasi, komunikasi, kerjasama. Sudahkah nilai-nilai ini Anda tanamkan dalam diri sebagai tim pendataan keluarga? Kiat meningkatkan kepemimpinan yang berintegritas. a) Perjelas tujuan Anda. Tuliskan semua tujuan dan pertimbangkan apakah hal-hal tersebut sesuai dengan idealisme Anda. b) Hitung bagaimana Anda menghabiskan waktu dan berapa banyak waktu yang Anda miliki untuk keluarga, bekerja, bersosialisasi, dan diri Anda sendiri? c) Bantu anggota kelompok Anda untuk maju. Memberi kepercayaan kepada bawahan Anda untuk menunjukkan kemampuannya adalah suatu keberanian mengambil risiko. d) Kemukakan gagasan Anda. e) Bersaing dengan diri Anda sendiri. Tingkatkan standar mutu kemampuan yang Anda miliki setiap saat.

32

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


BAB III

MANAJEMEN OPERASIONAL PENDATAAN KELUARGA

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

33


A. Pengorganisasian Pengorganisasian tingkat lini lapangan meliputi tingkat kecamatan sampai Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari struktur serta kualifikasi dan tugas sebagai berikut. 1. Struktur Tim Pendataan Keluarga 2015 a. Tingkat Kecamatan Penanggung jawab Manajer PK tingkat kecamatan/Pengawas b. Tingkat Desa/Kelurahan Penanggung jawab Manajer/Pembina pengumpulan data Supervisor/Ketua Tim Pendataan Keluarga Kader pendata

: :

Camat Kepala UPT KB/PPLKB/Koordinator KB

: : : :

Lurah/Kepala Desa PKB/PLKB PPKBD/Sub PPKBD Sub PPKBD Kader Posyandu Kader PKK Karang Taruna Mahasiswa Remaja Masjid dll (sesuai potensi wilayah)

2. Kualifikasi dan Tugas

Kualifikasi seorang manajer pendataan keluarga adalah mampu menggerakkan tim pendata dan mampu mengelola administrasi keuangan.

34

a. Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan adalah Kepala UPT/PPLKB/Koordinator PLKB. Kualifikasi seorang manajer pendataan keluarga adalah mampu menggerakkan tim pendata dan mampu mengelola administrasi keuangan. Tugas dari manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan adalah: 1) melakukan advokasi dan sosialisasi; 2) membentuk Posko pendataan keluarga 2015 tingkat kecamatan;

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


3) melaksanakan orientasi/pelatihan serta menyerahkan formulir pencatatan dan pelaporan diklat; 4) mendistribusikan logistik pendataan; 5) membuat rekapitulasi hasil pendataan tingkat kecamatan; 6) meminta persetujuan hasil pendataan keluarga kepada camat; 7) menyerahkan bundel hasil pendataan keluarga kepada manajer pendataan keluarga SKPD-KB kabupaten dan kota; 8) menyelenggarakan sarasehan; 9) melakukan bimbingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendataan keluargatingkat desa/ kelurahan; 10) membantu penyelesaian adminstrasi dan pertanggung jawaban keuangan, serta administrasi pelatihan. b. Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan adalah PKB/PLKB. Kualifikasi seorang manajer pendataan keluarga adalah mampu menggerakkan tim pendata dan mampu mengelola administrasi keuangan.

Manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan adalah PKB/ PLKB.

Tugas dari manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan adalah: 1) melakukan advokasi dan sosialisasi; 2) membentuk Posko pendataan keluarga 2015 tingkat desa/kelurahan;; 3) melaksanakan orientasi/pelatihan, serta menyerahkan formulir pencatatan dan pelaporan diklat; 4) mendistribusikan logistik pendataan; 5) membuat rekapitulasi hasil pendataan tingkat desa/kelurahan; 6) meminta persetujuan hasil pendataan keluarga PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

35


kepada kepala desa/lurah; 7) menyerahkan bundel hasil pendataan keluarga kepada manajer pendataan keluargatingkat kecamatan; 8) menyelenggarakan sarasehan; 9) melakukan bimbingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendataan keluarga tingkat RW/ dusun dan RT; 10) membantu penyelesaian administrasi dan pertanggung jawaban keuangan. c. Tim Pendata Tim pendata terdiri dari 3 orang, yaitu: 1 orang supervisor dan 2 orang kader pendata, dengan kualifikasi dan tugas sebagai berikut.

Kualifikasi seorang supervisor adalah mampu mengolah hasil pendataan keluarga dan mampu menggerakkan kader pendata.

1) Supervisor Kualifikasi seorang supervisor adalah mampu mengolah hasil pendataan keluarga dan mampu menggerakkan kader pendata. Tugas supervisor adalah: a) mendampingi dan membimbing kader pendata dalam pendataan keluarga dan pemetaan; b) mendistribusikan logistik pendataan; c) memverifikasi dan memvalidasi hasil pendataan dari kader pendata; d) membuat rekapitulasi hasil pendataan tingkat dusun/RW/setara; e) meminta persetujuan hasil pendataan keluarga kepada kepala dusun/RW; f) menyerahkan bundel hasil pendataan keluarga kepada manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan; g) menghadiri dan memberikan masukan dalam sarasehan. 2) Kader pendata Kader pendata berada di tingkat dusun/RW/

36

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


setara atau RT/setara dengan kulifikasi sebagai berikut. a) Pendidikan diutamakan minimal SLTP b) Mengenal dan dikenal masyarakat c) Mampu berkomunikasi dengan baik d) Menguasai wilayah kerja e) Diutamakan yang memahami dan pernah melakukan pendataan keluarga. Tugas kader pendata sebagai berikut. a) Melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk mewawancarai dan mencatat data keluarga dengan menggunakan formulir F/I/PK/15 b) Menempelkan stiker tanda pendataan keluarga pada setiap keluarga yang sudah didata c) Membuat rekapitulasi hasil pendataan keluarga d) Meminta persetujuan hasil pendataan keluarga kepada ketua dusun/RW/setara atau RT/setara e) Menyerahkan bundel hasil pendataan keluarga kepada supervisor f) Membuat peta keluarga

Melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk mewawancarai dan mencatat data keluarga dengan menggunakan formulir F/I/PK/15.

B. Langkah-langkah Operasional PKB/ PLKB dalam Pendataan Keluarga 1. Persiapan

a. Pendekatan tokoh formal 1) PKB/PLKB mengadakan kunjungan ke kades/ lurah untuk pelaksanaan pendataan dan PPLKB/Ka. UPT-KB ke Camat 2) Camat bersama PPLKB/Ka. UPT-KB mengkoordinasikan penyiapan pelaksanaan pendataan keluarga dengan kades/lurah dan PLKB/ PKB PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

37


b. Identifikasi potensi calon tim pendata 1) PKB/PLKB menginventarisasi kader yang bersedia menjadi tim pendata 2) PKB/PLKB bersama PPLKB/Ka. UPT-KB menetapkan kader yang memenuhi kriteria sebagai tim pendata

PKB/PLKB bersama calon tim pendata melakukan kunjungan ke Toma/Toga/ Todat untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam pelaksanaan pendataan keluarga.

c. Pendekatan tokoh informal PKB/PLKB bersama calon tim pendata melakukan kunjungan ke Toma/Toga/Todat untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam pelaksanaan pendataan keluarga. d. Pembentukan kesepakatan 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB bersama tim pendata dalam forum rapat koodinasi (Rakor) desa/kelurahanmenyepakati petugas yang akan menjadi ketua/supervisor tim pendata 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB bersama tim pendata dalam forum rapat koodinasi (Rakor) desa/kelurahan menyepakati pembagian tugas dan cakupan lokasi pendataan. 3) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB bersama tim pendata dalam forum rapat koodinasi (Rakor) desa/kelurahan menyepakatijadwal pendataan pada masing-masing RT/RW. e. Pemantapan kesepakatan 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB bersama tim pendata melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada ketua RT dan RW di wilayahnya 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB bersama tim pendata menyusun jadwal pelatihan bagi tim pendata, menyiapkan sarana, prasarana, dana dan lokasi pelatihan pendataan keluarga 3) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB menetapkan jumlah tim pendata yang masing-

38

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


masing terdiri dari 3 orang sesuai dengan jumlah kepala keluarga (KK). 4) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB menyiapkan sarana, prasarana, dana pendataan keluarga bagi tim pendataan keluarga 2. Pelaksanaan

a. KIE dan advokasi 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakukan sosialisasi dan KIE kepada masyarakat tentang rencana pelaksanaan pendataan keluarga melalui berbagai media. (Mupen KB, media tradisional, selebaran, dan lain-lain) 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakukan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan tokoh yang berpengaruh di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan melalui berbagai media lokal (radio komunitas, kunjungan ke tokohmasyarakat/agama/adat, dan lain-lain) untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan pendataan, khususnya untuk program intervensi.

Seorang petugas penunjukkan salah satu stiker pendataan keluarga.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

39


b. Pelaksanaan pelatihan bagi tim pendata 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB selaku manajer tingkat kecamatan dan desa/ kelurahanmenetapkan pembagian tugas sebagai fasilitator pelatihan 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB menyelenggarakan pelatihan/melatih tim pendata yang berlokasi di kecamatan atau desa/kelurahan. 3) Selesai pelatihan PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB menyerahkan K/0/DiklatOrientasi, R/1/Diklat-Orientasi dan F/1/ Diklat-Orientasi kepada SKPD-KB kabupaten dan kota 4) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB membagikan sarana untuk praktik lapangan Seorang dalam pelatihan tim pendata (formulir F/I/ petugas PK/15, Rek.Des/F/I/PK/15, Rek.Kec/F/I/ melakukan input data hasil PK/15, stiker tanda pendataan keluarga 2015 pendataan dan kupon keluarga serta kertas HVS untuk rutin keluarga. pembuatan skets peta PUS).

40

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


c. Pelaksanaan pendataan dan pemetaan keluarga 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB membagikan sarana untuk pelaksanaan pendataan dan pemetaan keluarga (formulir F/I/PK/15, Rek.Des/F/I/PK/15, Rek.Kec/ F/I/PK/15, stiker pendataan dan kupon keluarga serta kertas HVS untuk pembuatan skets peta PUS serta blanko peta keluarga). 2) Tim pendata melakukan pendataan keluarga dengan kunjungan dari rumah ke rumah dan membuat skets peta KS 3) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakukan pengamatan selama tim pendata melaksanakan pendataan keluarga, dan menuangkan hasil pengamatan ke dalam LS/ F/I/PK/15 dan Rek.LS/F/I/PK/15 4) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB membuat rekapitulasi hasil pendataan keluarga d. P enyebarluasan informasi 1) PKB/PLKB menyelenggarakan sarasehan tingkat desa/kelurahan dengan menggunakan rekapitulasi hasil pendataan keluarga untuk membahas dan mendiskusikan permasalahan keluarga untuk dicarikan solusi serta dukungan yang diperlukan dari tingkat kecamatan 2) PPLKB/Ka. UPT-KB menyelenggarakan sarasehan tingkat kecamatan dengan menggunakan rekapitulasi hasil pendataan keluarga untuk membahas dan mendiskusikan permasalahan keluarga untuk dicarikan solusi serta dukungan yang diperlukan dari tingkat kabupaten dan kota.

Sarasehan tingkat desa/ kelurahan dengan menggunakan rekapitulasi hasil pendataan keluarga.

3. Tindak Lanjut

a. Penteladanan/pembentukan group pelopor 1) PKB/PLKB menginventarisasi/mencatat nama-nama keluarga yang telah menjadi peserta KB, khususnya peserta KB MKJP PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

41


2) Berdasarkan hasil kesepakatan, baik dalam sarasehan tingkat desa/kelurahan maupun tingkat kecamatan PKB/PLKB menginventarisasi/mencatat nama-nama keluarga dengan kategori sejahtera yang bersedia memberikan bantuan kepada keluarga prasejahtera dan sejahtera I 3) PKB/PLKB melakukan pendekatan kepada keluarga-keluarga yang menjadi peserta KB dan keluarga dengan ketegori sejahtera untuk menjadi teladan bagi keluarga-keluarga lainnya, serta memiliki peran sebagai group pelopor di desa/kelurahan. b. P elayanan KKBPK 1) PKB/PLKB bersama dengan pelaksana program KKBPK di tingkat desa/kelurahan memberikan KIEpenyuluhan kepada keluargakeluarga yang belum menjadi peserta KB 2) PKB/PLKB melakukan KIP/konseling kepada keluarga-keluarga yang belum ber-KB karena mengalami efek samping dan atau komplikasi 3) PKB/PLKB bersama PPKBD/Sub Sub PPKBD dan kader setempat membantu calon peserta KB untuk mendapatkan pelayanan medis KB 4) PKB/PLKB bersama PPKBD/Sub Sub PPKBD memfasilitasi kegiatan dalam program ketahanan keluarga (BKB, BKR, BKL, UPPKS, PIK-R/M) c. B imbingan dan pemantauan pendataan keluarga 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakukan pemantauan pelaksanaan pendataan keluarga dengan pengamatan, pembinaan, dan bimbingan teknis, baik secara langsung maupun beberapa hari/minggu kemudian. 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakukan evaluasi pelaksanaan pendataan keluarga setelah semua langkah kegiatan

42

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


terlaksana, berdasarkan hasil pemantauan terhadap berbagai aspek (SDM, sarana dan prasarana, serta metode). d. Pelaporandan evaluasi 1) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB membuat laporan pelaksanaan pendataan keluarga sesuai dengan alur pancatatan dan pelaporan pendataan keluarga yang telah ditetapkan. 2) PPLKB/Ka. UPT-KB dan PKB/PLKB melakikan evaluasi pelaksanaan pendataan keluarga yang meliputi aspek SDM, sarana dan prasarana, serta metode.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

43


BAB IV

MEKANISME DAN TATA CARA PENDATAAN KELUARGA

44

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


A. Mekanisme 1. Perencanaan

a. Penyiapan SDM (Pelaksana) 1) Pelaksana Pengumpulan Data/Pewawancara (Tim Pendata) : Kader KB, Kader Posyandu, Kader Dasa Wisma/PKK, Karang Taruna, Saka Kencana/Pramuka dan Tokoh Masyarakat setempat. 2) Petugas Pembuat Peta Keluarga/Skets Peta (Supervisor/Ketua Tim Pendata) : PPKBD/ Sub PPKBD dengan bantuan Kader Pendata di bawah bimbingan PKB/PLKB. 3) Pembina Pengumpulan Data (Manajer Pendataan Keluarga Tingkat Desa/Kelurahan): PKB/PLKB atau petugas yang ditunjuk yang membina RT, RW/Dusun, Desa/Kelurahan. 4) Penanggung Jawab Pengumpulan Data: Ketua RT, Dusun/RW, Kades/Lurah. 5) Pengawas Pengumpulan Data (Manajer Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan): Kepala UPT/PPLKB atau Petugas yang ditunjuk. 6) Pengelola Data Tingkat Kecamatan: Kepala UPT/PPLKB dan Tingkat Desa/Kelurahan: PKB/PLKB. b. Pelatihan dan Orientasi Sebelum melaksanakan pendataan keluarga secara serentak pada tanggal 1-31 Mei 2015, akan dilaksanakan pelatihan baik ditingkat pusat sampai dengan lini lapangan yaitu dari bulan Maret sampai dengan April 2015. c. Persiapan pendataan kecamatan dan desa/ kelurahan 1) Manajer PK tingkat Kecamatan mengkoordinasikan penyiapan pelaksanaan

Pelatihan baik tingkat pusat sampai dengan lini lapangan dilaksanakan pada Maret sampai dengan April 2015.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

45


2)

3) 4)

5)

6)

Tim Pendata yang terdiri dari supervisor dan kader pendata.

46

Pendataan Keluarga, dengan Camat dan Kepala Desa/Lurah beserta manajer PK tingkat Desa/ Kelurahan. Manajer PK tingkat Desa/Kelurahan membentuk Tim Pos Koordinasi di tingkat kecamatan dan Tim Pendata serta menetapkan sekretariat untuk memantau perkembangan pelaksanaan Pendataan Keluarga. Menyiapkan daftar dan kode wilayah dari tingkat desa/ kelurahan, tingkat Dusun/RW, dan tingkat RT. Manajer PK tingkat kecamatan bersama manajer PK tingkat Desa/Kelurahan memberi pelatihan cara pengisian formulir Pendataan Keluarga kepada Tim Pendata. Manajer PK tingkat Kecamatan dan manajer PK tingkat Desa/Kelurahan mendistribusikan sarana dan prasarana pendataan keluarga kepada Tim Pendata. Manajer PK tingkat Kecamatan dan manajer PK tingkat Desa/Kelurahan bersama Tim Pendata, menyusun jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data Pendataan Keluarga di wilayah kerjanya.

d. P ersiapan pendataan tingkat RW/dusun dan tingkat RT 1) Tim Pendata yang terdiri dari supervisor dan kader pendata, menerima sarana dan prasarana pendataan keluarga terdiri dari: a) formulir F/I/PK/15, stiker tanda pendataan keluarga sejumlah kepala keluarga yang ada. b) blanko peta keluarga dan kupon keluarga, sejumlah RT yang ada. c) formulir Rek.RT/F/I/PK/15, sejumlah RT yang ada. d) formulir Rek.Dus/F/I/PK/15, sejumlah dusun/RW yang ada.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


2) Kader pendata didampingi supervisor membuat sket peta keluarga seuai dengan lokasi dan posisi rumah tangga dan keluarga yang akan didata. 3) Setiap rumah tangga dan keluarga yang akan didata diberi nomor urut rumah tangga dan nomor urut keluarga pada sket peta keluarga. 2. Pelaksanaan

a. Kader pendata tingkat RT 1) Berdasarkan skets peta keluarga, kader pendata melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk melakukan wawancara dan observasi untuk mencatat data keluarga tersebut menggunakan formulir data keluarga F/I/PK/15 selama bulan Mei 2015. 2) Kader pendata menempelkan stiker tanda pendataan keluarga pada setiap rumah tangga yang sudah dikunjungi untuk setiap keluarga yang sudah didata. 3) Kader pendata menandai rumah tangga dan keluarga yang sudah didata pada skets peta keluarga hingga seluruh rumah tangga dan keluarga yang menjadi sasaran pendataan selesai didata seluruhnya. 4) Kader pendata membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat RT menggunakan formulir Rek.RT.F/I/ PK/15 yang dibuat dalam rangkap 3 (untuk supervisor, ketua RT dan arsip kader pendata) 5) Kader pendata menyampaikan hasil pendataan keluarga kepada Ketua RT. 6) Ketua RT melakukan verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga diwilayahnya dan menanda tangani pada formulir Rek.RT.F/I/ PK/15. 7) Kader pendata menyampaikan hasil pendataan keluarga yang sudah disetujui ketua RT

kader pendata melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk melakukan wawancara dan observasi untuk mencatat data keluarga tersebut menggunakan formulir data keluarga F/I/ PK/15.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

47


setempat kepada supervisor pendataan keluargadengan melampirkan bundel seluruh F/I/PK/15.. 8) Supervisor pendataan keluarga melakukan verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga diwilayahnya dengan melakukan pemeriksaan setiap lembar formulir data keluarga dengan mencentang (v) setiap butir pemeriksaan yang sudah benar dan memenuhi ketentuan yang berlaku. 9) Supervisor pendataan keluarga menandatangani pada formulir Rek.RT.F/I/PK/15 dan menyerahkan lembar 2 dan lembar 3 kepada Kader Pendata dan Ketua RT.

Supervisor pendataan keluarga membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat dusun/RW menggunakan formulir Rek. Dus.F/I/PK/15.

48

b. Supervisor pendataan keluarga tingkat dusun/ RW 1) Supervisor pendataan keluarga membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat dusun/RW menggunakan formulir Rek.Dus.F/I/PK/15 yang dibuat dalam rangkap 3 (untuk manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan, ketua RW/ dusun dan arsip supervisor). 2) Supervisor pendataan keluarga menyampaikan hasil pendataan keluarga kepada kepala dusun/ketua RW setempat. 3) Kepala dusun/ketua RW bersama tim pendata melakukan sarasehan awal untuk memverifikasi dan memvalidasi hasil pendataan keluarga diwilayahnya dan menandatangani pada formulir Rek.Dus.F/I/PK/15. 4) Supervisor pendataan keluarga menyampaikan hasil pendataan keluarga yang sudah disetujui kepala dusun/ketua RW setempat kepada manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan dengan melampirkan seluruh Rek. RT.F/I/PK/15 beserta bundel F/I/PK/15. 5) Manajer pendataan keluarga tingkat desa/

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


kelurahan menanda tangani pada formulir Rek.Dus.F/I/PK/15 dan menyerahkan lembar 2 dan lembar 3 kepada supervisor pendataan keluarga dan kepala dusun/ketua RW. c. Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan 1) Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan menggunakan formulir Rek. Des.F/I/PK/15yang dibuat dalam rangkap 3 (untuk manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan, kepala desa/kelurahan dan arsip manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan). 2) Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan menyampaikan hasil pendataan keluarga kepada kepala desa/ lurah setempat.

Manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan menggunakan formulir Rek. Des.F/I/PK/15.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

49


3) Kepala desa/lurah bersama manajer pendataan keluarga tingkat desa/kelurahan dan tim pendata melakukan sarasehan awal untuk memverifikasi dan memvalidasi hasil pendataan keluarga diwilayahnya dan menandatangani pada Formulir Rek.Des.F/I/ PK/15. 4) Manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan menyampaikan hasil pendataan keluarga yang sudah disetujui Kepala desa/ lurah setempat kepada manajer pendataan keluarga tingkat kecamatandengan melampirkan seluruh Rek.Dus.F/I/PK/15 beserta bundel F/I/PK/15 . 5) Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan menandatangani pada formulir Rek.Des.F/I/ PK/15 dan menyerahkan lembar 2 dan lembar 3 kepada manajer pendataan keluarga tingkat desa/ kelurahan dan kepala desa/lurah.

Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kecamatan.

50

d. Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan 1) Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan membuat dan menandatangani rekapitulasi hasil pendataan keluarga tingkat kecamatan menggunakan formulir Rek.Kec.F/I/ PK/15yang dibuat dalam rangkap 3 (untuk kepala unit pengelola data dan informasi SKPD-KB kabupaten dan kota, camat dan arsip manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan) 2) Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan menyampaikan hasil pendataan keluarga kepada camat setempat. 3) Camat melakukan verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga diwilayahnya dan menandatangani pada formulir Rek.Kec.F/I/ PK/15. 4) Manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan menyampaikan hasil pendataan keluarga yang

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


sudah disetujui camat setempat kepada kepala unit pengelola data dan informasi SKPD-KB kabupaten dan kotadengan melampirkan seluruh Rek.Des.F/I/PK/15 beserta bundel F/I/PK/15. 5) Kepala unit pengelola data dan informasi SKPD-KB kabupaten dan kota menandatangani pada formulir Rek.Kec.F/I/PK/15 dan menyerahkan lembar 2 dan lembar 3 kepada manajer pendataan keluarga tingkat kecamatan dan camat. 3. Pemanfaatan dan penyebarluasan informasi hasil pendataan keluarga

a. Sarasehan di tingkat desa/kelurahan Sarasehan adalah pertemuan untuk melakukan verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga di tingkat desa/kelurahan atau tingkat dusun/RW. Sarasehan untuk pemanfaatan hasil pendataan keluarga dilakukan 2 kali. Sarasehan pertama dilaksanakan setelah tim pendata membuat rekapitulasi hasil pendataan keluarga. Dalam sarasehan ditingkat desa ini dibahas hasil analisis sederhana meliputi : jumlah kepala keluarga, jumlah PUS, serta jumlah peserta KB dan bukan peserta KB.Pada kesempatan tersebut didiskusikan permasalahanyang berkaitan dengan banyaknya PUS yang bukan peserta KB untuk dicarikan solusinya. Sarasehan kedua diselenggarakan setelah PKB/ PLKB menerima print-out hasil pengolahan data dari manajer pendataan keluarga tingkat kecamatanyang telah diolah oleh perwakilan BKKBN provinsi dengan menggunakan aplikasi komputer. Pada sarasehan ini dibahas dan didiskusikan permasalahan keluarga khususnya keluarga pra sejahtera untuk dicarikan solusinya. Apabila terdapat permasalahan yang tidak

Sarasehan adalah pertemuan untuk melakukan verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga di tingkat desa/ kelurahan atau tingkat dusun/ RW. Sarasehan untuk pemanfaatan hasil pendataan keluarga dilakukan 2 kali.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

51


Apabila terdapat permasalahan yang tidak dapat diselesaikan di tingkat desa/ kelurahan dan memerlukan dukungan tingkat kecamatan, maka permasalahan dan solusinya dilaporkan ke tingkat kecamatan.

dapat diselesaikan di tingkat desa/kelurahan, maka permasalahan dan solusinya, dilaporkan ke tingkat kecamatan untuk mendapatkan dukungan bantuan penyelesaiannya. Apabila terdapat permasalahan yang tidak dapat diselesaikan di tingkat desa/kelurahan dan memerlukan dukungan tingkat kecamatan, maka permasalahan dan solusinya dilaporkan ke tingkat kecamatan untuk mendapatkan dukungan bantuan penyelesaiannya. Di samping itu, pada sarasehan ke dua ini dibahas beberapa hal sebagai berikut. 1) Program/kegiatan intervensi yang akan diusulkan dalam musyawarah pembangunan desa/kelurahan (Musrenbangdes) untuk mendapatkan dukungan APBD desa/kelurahan dan kecamatan. 2) Membahas tentang kemungkinan adanya keluargakeluarga yang termasuk ke dalam kategori sejahtera yang bersedia memberikan bantuan dukungan bagi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I. 3) Membahas tentang kemungkinan adanya keluargakeluarga yang telah menjadi peserta KB MKJP 4) Membahas tentang pembentukan group pelopor dari keluarga sejahtera I dan peserta KB MKJP untuk membantu pemberian program dukungan dan atau menjadi motivator bagi PUSyang belum menjadi peserta KB. b. Sarasehan di tingkat kecamatan Rekapitulasi hasil pendataan keluarga digunakan untuk melaksanakan sarasehan di tingkat kecamatan. Dalam sarasehan ditingkat kecamatan ini dibahas dan didiskusikan permasalahan keluarga (khususnya keluarga prasejahtera) di tingkat kecamatan (kompilasi dari seluruh desa/kelurahan) untuk dicarikan solusinya. Apabila terdapat permasalahan yang tidak dapat diselesaikan di tingkat kecamatan dan memerlukan dukungan tingkat kabupaten dan kota, maka permasalahan dan solusinya dilaporkan ke tingkat

52

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


SKPD-KB kabupaten dan kota untuk mendapatkan dukungan bantuan penyelesaiannya. 4. Bimbingan, pemantauan dan evaluasi

a. Bimbingan Bimbingan dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pelaksanaan pendataan keluarga dengan menggunakan formulir sebagai berikut. 1) Formulir Pengamatan Pendataan Keluarga (LS/F/I/PK/15). Formulir ini dibuat oleh petugas yang melaksanakan pengamatan dan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil pendataan keluarga di setiap tingkatan. 2) Apabila petugas pengamat menemukan kekeliruan dalam pengisian F/I/PK/2015 maka petugas tersebut memberikan bimbingan untuk perbaikan.

Seorang petugas menjelaskan peta keluarga kepada pemangku kepentingan lain dari instansi berbeda.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

53


b. Pemantauan Pemantauan pelaksanaan pendataan keluarga dilakukan oleh pengelola data dari tingkat atas ke tingkat di bawahnya. Pemantauan dilakukan dengan pengamatan, pembinaan, dan bimbingan teknis pelaksanaan pendataan keluarga. Pemantauan dapat dilakukan secara langsung segera setelah pelaksanaan pendataan keluarga dan dapat juga dilakukan beberapa hari atau minggu kemudian. Tujuan pemantauan adalah untuk:

Manajer pendataan melakukan pengecekan data dari kader pendata di posko pendataan.

54

1) mengetahui pemahaman petugas pendata terhadap definisi operasional 2) mengetahui penggunaan instrumen dan alat tulis yang benar 3) menguji kebenaran dan cara pengisian formulir F/I/PK/15 4) mencarikan solusi terhadap permasalahan/ hambatan yang terjadi di lapangan Pemantauan di setiap wilayah dilakukan sebagai berikut.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


1) Tingkat pusat ke provinsi sampai desa/ kelurahan 2) Tingkat provinsi ke kabupaten dan kota sampai desa/kelurahan 3) Tingkat kabupaten dan kota ke kecamatan sampai desa/kelurahan 4) Tingkat kecamatan dan desa/kelurahan ke tingkat RT/RW/dusun. Pemantauan dilakukan oleh PPLKB/Ka. UPT dan PKB/PLKB. c. Evaluasi Evaluasi pelaksanaan Pendataan Keluarga dilakukan setelah semua langkah kegiatan terlaksana, yaitu mulai dari tahap persiapan sampai dengan penyebarluasan informasi hasil Pendataan Keluarga. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan terhadap berbagai aspek. Aspek-aspek yang perlu dievaluasi yaitu : 1) Aspek sumber daya manusia Aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang terlibat secara langsung maupun tak langsung dalam pendataan keluarga, mulai dari pengetahuan, pengalaman, pelatihan, dan sebagainya.

Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan terhadap berbagai aspek.

2) Aspek sarana dan prasarana Aspek berkaitan dengan peralatan dan perlengkapan serta teknologi serta sarana formulir untuk mendukung proses pendataan keluarga, seperti: komputer, program aplikasi, jaringan internet, printer, peralatan dan komputer, formulir F/I/PK/15 dan sebagainya. 3) Aspek metode Aspek yang berkaitan dengan sistem dan mekanisme pendataan keluarga serta penggunaan program aplikasi pendataan keluarga, seperti panduan/pedoman, dan sebagainya. PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

55


B. Tata Cara Pendataan Keluarga 1. Teknik bertanya dalam pendataan keluarga

Petugas pendata hendaknya melakukan observasi/ pengamatan pada saat melakukan wawancara, khususnya untuk pertanyaan yang berkaitan dengan indikator pembangunan keluarga.

melakukan

a. Cara bertanya 1) Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban 2) Gunakan kata-kata yang dipahami keluarga 3) Ajukan pertanyaan satu persatu. Tunggu jawaban dengan penuh minat, jangan memotong 4) Gunakan kata-kata yang mendorong keluarga tetap berbicara seperti : “dan?”, “apa?” “bagaimana?”, “lalu?”, “maksudnya?” 5) Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat pribadi, jelaskan mengapa hal itu harus ditanyakan 6) Hindari penggunaan kata tanya “mengapa”. Karena kemungkinan keluarga dapat merasa “disalahkan” 7) Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila keluarga belum paham 8) Hindari pertanyaan yang mengarahkan 9) Gunakan “pertanyaan terbuka” karena lebih efektif dari pada “pertanyaan tertutup” Selain menggunakan teknik bertanya seperti di atas, petugas pendata hendaknya melakukan observasi/ pengamatan pada saat melakukan wawancara, khususnya untuk pertanyaan yang berkaitan dengan indikator pembangunan keluarga. b. Contoh pertanyaan yang tidak bersifat mengarahkan 1) Berapa orang anggota keluarga yang mendapatkan satu stel pakaian baru minimal setahun sekali 2) Berapa orang anggota keluarga yang makan minimal 2 kali sehari.

56

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


3) Berapa orang anggota keluarga yang melaksanakan ibadah agama sesuai dengan ketentuan agama yang dianut c. Pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan observasi/pengamatan 1) Jenis atap rumah terluas 2) Jenis dinding rumah terluas 3) Jenis lantai rumah terluas 4) Sumber penerangan utama 5) Sumber air minum 6) Bahan bakar utama untuk memasak 7) Fasilitas tempat untuk buang air 8) Luas rumah/bangunan 2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendataan keluarga

a. P endataan dilakukan secara lengkap oleh kader pendata yang sudah mengikuti pelatihan meliputi seluruh keluarga dan penduduk yang berdiam di suatu wilayah kerja Sub PPKBD, Dusun/RW atau RT (Rukun Tetangga).

Pendataan dilakukan secara lengkap oleh kader pendata yang sudah mengikuti pelatihan meliputi seluruh keluarga dan penduduk yang berdiam di suatu wilayah kerja.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

57


b. P engisian Formulir Pendataan Keluarga (F/I/ PK/15) dilakukan melalui kunjungan dari rumah ke rumah secara berurutan. c. Data yang diisikan ke dalam F/I/PK/15 tidak boleh berdasarkan sumber data dari catatan yang telah ada di PPKBD, data/catatan pada PLKB atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di desa/kelurahan dan dari data/catatan lain yang telah ada. d. Untuk mengisi data NIK, nama, tanggal lahir hendaknya kader pendata mencocokkan dengan KTP atau KK e. Pada saat pendataan manajer tingkat kecamatan dan desa/kelurahan melakukan pengamatan/ supervisi f. Rumah atau keluarga yang telah didata, diberi tanda dengan menempelkan stiker tanda pendataan keluarga 2015. 3. Cara pengisian formulir

Formulir F/I/ PK/15 ini digunakan untuk mencatat secara lengkap data keluarga yang meliputi data kependudukan, data keluarga berencana, data pembangunan keluarga dan individu anggota keluarga.

58

a. Jenis dan kegunaan formulir 1) F/I/PK/15 a) Formulir ini digunakan untuk mencatat secara lengkap data keluarga yang meliputi data kependudukan, data keluarga berencana, data pembangunan keluarga dan individu anggota keluarga. b) Hasil pendataan ini digunakan sebagai sumber data dalam pembuatan peta keluarga. c) Formulir F/I/PK/15 diperbanyak sejumlah kepala keluarga yang ada di wilayah tersebut. d) Rekapitulasi hasil pendataan keluarga berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah hasil pendataan keluarga yang ada di wilayah tersebut.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


2) Stiker Tanda Pendataan Keluarga Stiker ini digunakan untuk memantau dan memonitor pelaksanaan pendataan keluarga agar bisa diketahui rumah tangga dan keluarga yang sudah ataupun belum terdata. 3) Peta Keluarga Peta keluarga adalah alat bantu untuk operasional program KKBPK berdasarkan kesertaan ber KB, tahapan Keluarga Sejahtera masing masing keluarga, dibuat di tingkat RT atau RW/Dusun. Pada peta ini tergambarkan posisi tempat tinggal keluarga. 4) Stiker Kupon Keluarga Stiker kupon dengan warna-warna tertentu untuk membedakan status tahapan keluarga sejahtera, metode kontrasepsi bagi peserta KB ataupun alasan tidak ber-KB bagi bukan peserta KB.

Peta keluarga adalah alat bantu untuk operasional program KKBPK berdasarkan kesertaan ber KB, tahapan Keluarga Sejahtera masing masing keluarga.

5) Rekapitulasi hasil pendataan keluarga Rekapitulasi hasil pendataan keluarga terdiri dari beberapa macam sesuai dengan tingkat wilayah sebagai berikut: a) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat RT (Rek.RT/F/I/PK/15) b) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah hasil Pendataan Keluarga yang ada di wilayah tersebut dan telah di data. c) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Dusun/RW (Rek.Dus/F/I/PK/15) d) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut RT atau wilayah yang setingkat, dalam satu Dusun. e) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Desa/Kelurahan (Rek.Des/F/I/ PK/15) PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

59


f) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut Dusun/RW atau wilayah yang setingkat dalam satu desa/ kelurahan. g) Rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Kecamatan (Rek.Kec/F/I/PK/15) h) berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan jumlah (rekapitulasi) hasil Pendataan Keluarga menurut desa/kelurahan yang ada di wilayah kecamatan.

Pengumpulan dan pelaporan hasil pendataan keluarga merupakan kegiatan yang dilakukan mulai dari Kader Pendata menggunakan formulir rekapitulasi tingkat RT hingga ke tingkat provinsi.

b. C ara pengisian formulir F/I/PK/15 1) Gunakan HURUF KAPITAL untuk pengisian dengan Huruf 2) Tulisan tidak keluar dari KOTAK pengisian 3) Gunakan alat tulis yang berwarna HITAM dan pastikan TIDAK TEMBUS ke halaman belakangnya 4) Tulisan harus JELAS 5) Isian WAJIB sudah terisi 6) KONSISTENSI antar data terkait 7) Kepala Keluarga menandatangani setelah data keluarga terisi dengan lengkap 8) Kader Pendata menandatangani setelah semua data sudah terisi dengan lengkap dan benar 9) Cara pengisian pada formulir F/I/PK/15 adalah sebagaimana penjelasan di bawah ini. 4. Pengumpulan dan pelaporan

Pengumpulan dan pelaporan hasil pendataan keluarga merupakan kegiatan yang dilakukan mulai dari Kader Pendata menggunakan formulir rekapitulasi tingkat RT hingga ke tingkat provinsi. a. b. c. d.

60

i tingkat RT (Rek.RT/F/I/PK/15) D Di tingkat dusun/RW (Rek.Dus/F/I/PK/15) Di tingkat desa/kelurahan (Rek.Des/F/I/PK/15) Di tingkat kecamatan (Rek.Kec/F/I/PK/15)

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


5. Pengolahan dan pencetakan output

umpan

balik/

a. H asil pendataan keluarga menggunakan metode Data Capture atau Data Entry dengan Alih Daya memanfaatkan jasa pihak ketiga, hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tenaga dan sarana yang dimiliki. b. Setelah pengolahan hasil pendataan selesai dilakukan maka akan didapatkan basis data keluarga Indonesia secara nasional. c. Output basis data keluarga tersebut dicetak untuk umpan balik kepada para pengelola data dan informasi di setiap tingkatan wilayah, yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan peta keluarga di tingkat RT, serta digunakan untuk dasar pemutakhiran data keluarga tahun berikutnya pada periode pendataan keluarga secara nasional.

Stiker yang digunakan untuk memantau dan memonitor pelaksanaan pendataan keluarga agar bisa diketahui rumah tangga dan keluarga yang sudah ataupun belum terdata.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

61


BAB V

PEMETAAN KELUARGA SEJAHTERA

62

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


A. Konsep Dasar 1. Pengertian

Pembuatan Peta Keluarga Sejahtera adalah suatu proses yang merupakan kegiatan untuk memetakan suatu wilayah (tingkat RT, RW/Dusun) berdasarkan kesertaan ber-KB dan tahapan Keluarga Sejahtera. 2. Tujuan

a. Untuk mendapatkan gambaran tentang penyebaran keluarga berdasarkan kesertaan ber-KB dan tahapan KS. b. Sebagai sumber informasi tentang tingkatan kesertaan ber-KB dan tingkatan tahapan keluarga sejahtera. c. Membantu dalam membuat perencanaan untuk program dukungan bagi keluarga sasaran. 3. Manfaat

a. Alat untuk penyajian data hasil pendataan keluarga.

Pemetaan keluarga bertujuan mendapatkan gambaran tentang penyebaran keluarga berdasarkan kesertaan ber-KB dan tahapan KS.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

63


b. Mempermudah dalam mendeteksi lokasi rumah keluarga sasaran yang akan mendapatkan program dukungan.

B. Tata Cara Pembuatan Peta Keluarga 1. Teknik pembuatan sejahtera

Seorang kader IMP membuat peta keluarga di salah satu RT.

64

peta

keluarga

a. Pembuatan peta diawali dengan membuat skets peta keluarga sejahtera pada saat melakukan kunjungan kepada keluarga secara berurutan menurut susunan/lokasi tempat tinggal (tidak meloncat-loncat dari satu tempat/lokasi ke tempat/lokasi lainnya). b. Peta Keluarga Sejahtera dibuat oleh PPKBD/ Sub PPKBD, dengan bantuan para kader berdasarkan F/I/PK/15, setelah PKB/PLKB menerima print-out F/I/PK/15 seluruh keluarga di setiap RT dari SKPD-KB kabupaten dan kota. PKB/PLKB bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan peta keluarga.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


c. Skets peta digunakan untuk memudahkan kader dalam melakukan pendataan keluarga. Peta Keluarga Sejahtera berisi petak-petak lokasi rumah yang dilengkapi dengan rambu rambu geografis misalnya: jalan raya, rel kereta api, sungai, batas wilayah, bangunan-bangunan penting seperti gedung sekolah, kantor kecamatan, rumah ibadah dan sebagainya. d. Tiap lembar peta keluarga sejahtera paling banyak memuat 150 petak lokasi rumah keluarga, dan tiap petak berukuran 2 x 1 cm. Di bagian atas/samping setiap petak lokasi rumah keluarga dicantumkan nomor urut keluarga, sesuai dengan nomor urut keluarga yang ada pada F/I/PK/15 dari RT yang bersangkutan e. Peta Keluarga Sejahtera dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: (1) (2) (3) (4)

Jenis kertas : art paper minimal 220 gr Ukuran : A2 (420 x 594 mm) Warna : full color dan diperbanyak sejumlah RT yang ada di wilayah tersebut.

f. Pada tiap petak lokasi rumah keluarga pada peta ditempelkan stiker kupon dengan warna-warna tertentu untuk membedakan status tahapan keluarga sejahtera atau cara kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB. Stiker kupon yang dimaksud adalah berupa potongan kertas yang berukuran 2 x 1 cm. g. Kupon dibedakan menjadi 2 bagian dan dipisahkan garis tengah lurus (sama besar), yang sebelah kiri untuk tahapan keluarga sejahtera dan yang sebelah kanan untuk status PUS dan kesertaan KB (pemakaian alat/cara kontrasepsi). h. Di bagian belakang kupon, terdapat bahan perekat sehingga mudah dicabut dari lembaran “kertas alasnya� serta mudah pula untuk ditempelkan pada kertas atau benda lain. Tiap

Pada tiap petak lokasi rumah keluarga pada peta ditempelkan stiker kupon dengan warna-warna tertentu untuk membedakan status tahapan keluarga sejahtera atau cara kontrasepsi.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

65


i.

lembar “kertas alas� memuat + 336 kupon. Peta Keluarga Sejahtera ditempel atau digantung pada dinding rumah Sub PPKBD atau di tempat-tempat lain yang dirasa lebih tepat (di rumah ketua RT, RW/Kadus atau kantor desa/kelurahan) sehingga mudah dilihat dna dimanfaatkan untuk mendapatkan dukungan program oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Data tentang kesertaan ber-KB diperbaharui setiap saat sesuai dengan perkembangan jumlah PUS maupun keserta ber-KB, sedangkan untuk kependudukan dan tahapan keluarga sejahtera diperbaharui setelah ada hasil pendataan keluarga berikutnya.

Peta keluarga diberi judul dengan mencantumkan nama dusun/RW, desa dan kecamatan, dan dituliskan dengan menggunakan huruf KAPITAL (huruf besar). k. Peta keluarga berisi petak petak lokasi rumah yang dilengkapi dengan rambu-rambu geografis misalnya: jalan raya, rel kereta api, sungai, batas wilayah, bangunan bangunan penting seperti gedung sekolah, kantor kecamatan, rumah ibadah dan sebagainya. Tiap lembar peta keluarga memuat sebanyak banyaknya 150 petak lokasi rumah keluarga, dan tiap petak berukuran 2 x 1 Cm. l. Pada Peta Keluarga, di bagian atas/ samping setiap petak lokasi rumah keluarga dicantumkan nomor urut keluarga, sesuai dengan nomor urut keluarga yang ada pada Formulir Data Keluarga (F/I/PK/15) dari dusun/RW yang bersangkutan. m. Pada tiap petak lokasi rumah keluarga pada peta, ditempelkan kupon yang arti warna dan nomornya sesuai dengan tahapan keluarga sejahtera dan status kesertaan KB, menurut j.

66

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


cara/alat kontrasepsi yang digunakan. n. Peta keluarga diberi judul “PETA KELUARGA SEJAHTERA� dan mencantumkan nama RT, dusun/RW, desa/kelurahan dan kecamatan menggunakan huruf kapital 2. Jenis kupon dan artinya

a. Tahapan keluaga sejahtera 1) Keluarga Prasejahtera : kupon warna merah 2) Keluarga sejahtera I : kupon warna biru 3) Keluarga sejahtera : kupon warna Kuning b. Status keluarga berencana 1) PUS peserta KB MKJP : kupon warna dasar biru dengan No. 1 (IUD); No. 2 (MOW); No.3 (MOP); dan No. 4 (Implant). 2) PUS peserta KB non MKJP : kupon warna dasar kuning dengan No. 5 (Suntik); No. 6 (Pil); No. 7 (Kondom) dan No. 8 (Tradisional). 3) PUS bukan peserta KB : kupon warna dasar hijau dengan No. 9 ( Hamil); No. 10 ( IAS) serta kupon warna dasar merah dengan No. 11 (IAT); dan No. 12 (TIAL). c. Keluarga lainnya 1) kupon warna dasar putih dengan silang hitam (bukan PUS). 2) kupon warna dasar hitam dengan silang putih (keluarga khusus).

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

67


BAB VI

PENUTUP

68

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


P

endataan Keluarga merupakan momentum penting dan strategis dalam penyelenggaraan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga. Tujuan Pendataan Keluarga adalah diperolehnya data mikro keluarga dan anggota keluarga untuk memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh mengenai keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Selain digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan, data dan informasi hasil pendataan keluarga juga dapat digunakan untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian oleh pengelola dan pelaksana program KKBPK di semua tingkatan. Tahun 2015 merupakan tahun awal era pemerintahan Kabinet Kerja . Pada periode 5 (lima) tahun ke depan, BKKBN harus mampu mencapai sasaran sesuai dengan kesepakatan nasional yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019, yaitu: 1) Menurunnya laju pertumbuhan penduduk (LPP); 2) Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun); 3) Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR); 4) Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need); 5) Menurunnya Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15 – 19 tahun); dan 6) Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun). Begitu besar harapan pemerintah terhadap hasil Pendataan Keluarga tahun 2015, sehingga menjadi program prioritas nasional dan telah mendapatkan dukungan anggaran cukup besar. Oleh karena pelaksanaan pendataan keluarga yang dilakukan oleh para kader harus terselenggara dengan baik, jujur, dan sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga dapat menghasilkan data dan informasi yang akurat dan terpercaya.

Pendataan Keluarga 2015 menjadi program prioritas nasional dan telah mendapatkan dukungan anggaran cukup besar.

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

69


70

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA


PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA

71


72

PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.