2 minute read
Unpad-BKKBN Siap Bersinergi Turunkan Stunting
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad)
Rina Indiastuti memastikan siap mendukung dan berkolaborasi dengan
Advertisement
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. Rina mengungkapkan hal itu saat menerima audiensi Deputi
Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN
Bonivasius Prasetya Ichtiarto dan rombongan di Ruang Rapat Rektor Unpad, Kampus Jatinangor.
Turut mendampingi Rektor antara lain Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Hendarmawan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Widya Setiabudi
Sumadinata, Direktur Kerjasama dan Korporasi Akademik Budi Setiabudiawan, dan sejumlah pejabat terkait. Dari pihak BKKBN, turut mendampingi Bonivasius antara lain Kepala
Perwakilan BKKBN Jawa Barat Wahidin, Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan, Koordinator Pendamping Perguruan Tinggi, dan Koordinator
Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Jawa Barat Irfan Indriastono.
“Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Unpad sangat concern pada pengembangan tri dharma perguruan tinggi. Dalam hal ini, kolaborasi pencegahan stunting sangat terbuka untuk dilakukan melalui program pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ungkap Rina.
Menanggapi tawaran tersebut, Bonivasius menilai banyak hal yang bisa dikolaborasikan antara BKKBN sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting dengan Unpad sebagai lembaga pendidikan tinggi. Setidaknya hal itu bisa dilakukan dengan mengimplementasikan program atau kegiatan yang sudah berjalan.
Salah satunya terkait penguatan
Pojok Edukasi Kependudukan untuk Masyarakat (Pesat).
“Dalam konteks pengabdian masyarakat seperti disampaikan Bu
Rektor, kolaborasi bisa dilakukan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik dengan tema khusus stunting. Terkait penelitian, Unpad bisa berperan dalam penguatan riset tentang stunting maupun Bangga Kencana pada umumnya. Unpad juga bisa terlibat sebagai tim uji coba
Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2022. Tentu saja kolaborasi bisa dikembangkan lebih lanjut melalui program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ungkap Bonivasius.
Secara teknis, sambung Bonivasius, pembekalan KKN Tematik dan MBKM Desa Membangun bisa dilakukan dengan metode e-learning maupun tatap muka. Dalam hal ini, BKKBN menyiapkan narasumber dan instruktur. Adapun Unpad menyiapkan mahasiswa peserta KKN dan penempatan di lokasi kegiatan.
Di samping itu, sambung
Bonivasius, BKKBN juga ikut mendampingi Unpad dalam pengajuan proposal Kedaireka untuk tema-tema yang terkait dengan stunting. Kedaireka merupakan terobosan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (Ditjen Dikti) sebagai tempat bertemunya perguruan tinggi dan dunia usaha dan dunia industri untuk berkolaborasi menciptakan beragam inovasi.
Kedaireka sebagai match meeting point yang memberikan akses bagi perguruan tinggi, dalam hal ini termasuk menjadikan stunting dan Bangga Kencana sebagai objek kolaborasi dan kerja sama.
“Kedaireka merupakan ruang kolaborasi dan kerja sama, sehingga terjadi link and match dan kerja sama pentahelix antara dunia usaha dan dunia industri dengan perguruan tinggi. Kedaireka sebagai match meeting point yang memberikan akses bagi perguruan tinggi, dalam hal ini termasuk menjadikan stunting dan Bangga Kencana sebagai objek kolaborasi dan kerja sama,” papar Bonivasius.
Di bagian lain, Kepala BKKBN Jabar Wahidin mengaku bersyukur bisa terus berkolaborasi dengan Unpad. Selama ini Unpad-BKKBN sudah berjalan bersama dalam sejumlah program dan kegiatan. BKKBN Jabar kerap menghadirkan pakar-pakar kependudukan Unpad sebagai narasumber maupun riset terkait program Bangga Kencana.
“Bahkan, kerjasama Unpad dan BKKBN sudah lebih menyentuh akar rumput. Perlu kami laporkan kepada Pak Deputi, BKKBN Jawa Barat dan Unpad mengembangkan Kampung KB Percontohan yang dibina langsung oleh Unpad. Mudah-mudahan kolaborasi dan kerja sama ini bisa berkelanjutan,” ungkap Wahidin. n NJP