Edisi 11

Page 1

sudah jadi padang gurun negara kita. Meski data terakhir menyatakan kerusakan udah agak menurun, tapi masih aja di kisaran lebih dari 1 juta hektar pertahun dan menjadi salah satu penyebab banjir, tanah longsor sampe kepunahan hewan-hewan. Kedua, Setiap harinya, 775 ton polutan mencemari air di Indonesia. Negara kita tercatat sebagai negara urutan nomor 6 dalam hal pencemaran air ini. Ketiga, Pencemaran udara di Indonesia adalah nomor 3 terburuk di dunia dengan Jawa Barat sebagai yang terparah. Tentu masih banyak kerusakan yang lain, seperti pertambanan, limbah, kelautan, kepunahan tumbuhan dan hewan. Diantara yang bisa segera dilakukan untuk menguraikan saling sengkarut masalah alam lingkungan dengan mengubah paradigm berfikir masyarakat, bahwa persoalan lingkungan adalah tugas kita semua untuk menyelamatkan dan jangan pernah sekalikali menangani lingkungan hanya dikaitkan untuk sektor ekonomi bahkan dijadikan komoditas politik yang ujung-ujungnya duit. Memanfaatkan alam dengan tetap mempertahankan daya dukungn kawasan dan tidak melanggar ekosistem. Sebagai contoh pengelolaan terhadap daerah tangkapan air akan mempengaruhi habitat aliran sungai, estuari, perikanan dan terumbu karang. Komponen lain yang lebih penting, sudah saatnya pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat sosial budaya yang partisipasi dengan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam GRATIS - UNTUK UMUM

serta memberikan peluang bagi pemenuhan kebutuhan sosial/budaya secara lintas generasi, dengan memperhatikan keragaman. Memberikan ruang bagi tumbuhnya hukum lokal yang sesuai dengan karateristik daerah, Mendorong terselesaikannya masalah akses terbuka atas Sumber Daya Alam (SDA) melalui kepastian hak atas SDA. Tidak dibatasinya wilayah administrasi dan mendorong adanya kerjasama antar daerah. Tidak dibatasinya kawasan satu jenis ekosistem (kawasan konservasi), sekaligus sebagai dasar kebijakan untuk melakukan konservasi di luar kawasan konservasi. Ada ketergantungan wilayah darat dan laut yang dapat mengeliminir dikotomi darat dan laut. Hak individu atau hak komunitas dalam satu wilayah bioregion. Hak individu atau hak komunitas dalam satu wilayah bioregion dapat b e r b e d a b e rd a s a r ka n ke s e p a kata n komunal/lokal. Kongklusi yang paling efektif adalah melibatkan semua organisasi yang fokus ke alam dan memberikan ruang yang lebih luas, sekaligus mengadakan pendampingan pada masyarakat sekitar daerah yang benar-benar butuh itu semua. Mahatma Gandhi pernah mengatakan “Bumi bisa mencukupi kebutuhan setiap orang (semua orang di muka bumi) tapi tak bisa mencukupi orang-orang (sebagian orang) yang rakus”. Untuk menyelesaikan semua problem lingkungan semua ada pada persepsi dan sikap dari diri manusia yang peduli pada perbaikan untuk menyelamatkan alam raya ini.

HADIRILAH

Pengajian Budaya #2 Bersama: 1. Budi Maryono (Penulis & Budayawan) 2. Ardie Tyastama (Pengasuh Pondok Ken Maos Ungaran)

Hari/Tgl: Sabtu, 14 Juni 2014 Waktu: 20.00 Wib - selesai Tempat: Halaman Masjid “Iktikaf” Ar-Rasyid (Banjardowo Rt 2 Rw 6 Genuk Semarang)

Present By: Sciena Madani - Masjid “Iktikaf” Ar-Rasyid - Ansor Banjardowo - Lesehan Ansor - IRTAMA - Lazis Nusantara

www.wartamadani.com

Edisi: 11/II/2014

Menebar Cinta Menerangi Semesta

Al-Hikmah

SIAPA PEDULI GERAKAN LINGKUNGAN UNTUK KERAKYATAN? Oleh: Agus Thohir - Pegiat Sciena Madani dan Dosen STEI Husnayain Bogor -

HADIAH yang paling UTAMA adalah RESTU ORANG TUA

Present By: SCIENA MADANI

Badan Wakaf Nusantara

LAZIS NUSANTARA Bagi para MUZAKI yang ingin (Zakat, Sedekah, Infak, dan Wakaf) Segera Hubungi: 1. 0852 9331 2474 2. 0856 4263 7662 3. 024 - 70127705

Tupperware Sophie Paris Genuk - Semarang Hubungi: 086 640 329 970

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar- Ruum/30: 41)

T

idak dapat dipungkiri negara kita merupakan negara yang melimpah sumber daya alamnya mulai dari keanekaragaman hayati hingga keunikan alam lain. Semua menjadi hamparan keajaiban yang kini mungkin telah mengalami perubahan yang luar biasa. Semua juga tidak lepas dari ulah tangan manusia yang ingin mendapatkan sebanyakbanyaknya dari alam lingkungan ini. Berbagai bencana menghimpun kita dari tanah longsor, banjir, hingga perubahan iklim, tentu hal ini terjadi ditimbulkan karena berlebihannya manusia mengeksploitasinya hingga dalam titik tertentu. Banyak bukti, mungkin dari lingkungan sekitar saya (Grobogan-Purwodadi), kini para petani tidak lagi bisa menanam tanaman disawah sesuai dengan perhitungan musim, karena disaat kemarau menanam tanaman palawija (red; jagung, kacang, kedelai, semangka, melon dll) dihadapkan dengan tidak pastinya iklim yang berwujud. Ini jelas mengakibatkan gagal panen dan efek lain adalah kelangkaan atau susahnya produktifitas pertanian untuk memetik hasil, sehingga roda perekonomian masyarakat desa tersekat oleh pemasukan dari hasil panen yang berkurang. Realitas kehidupan dan isi alam yang kini telah dikeruk tanpa mempertimbangkan efek jangka panjangnya sekarang sudah terasa dan jelas ini menjadi perhatian oleh semua kalangan. Jauh bila kita uraikan apa yang sebenarnya telah

SCIENA MADANI - Mengabdi dan Mengkaji Tim Redaksi: Lukni, Munif, Zainul, dan Ambar

Banjardowo Rt 2 Rw 6 Genuk Semarang Email: scienamadani@gmail.com Web: www.scienamadani.org Sms Center: 085 6419 57127


terjadi dan bagaimana untuk bisa mengatasi krisis ekologi akibat eksploitasi secara besarbesaran hingga salah urus. Entah mulai dari mana untuk bisa, minimal mengurangi aktifitas terhadap perusakan lingkunga atau sikap tindakan lain yang jelasjelas mempunyai efek berbahaya untuk keteraturan perputaran isi bumi. Ketergantungan manusia pada alam menjadikan mereka kecanduan untuk mendapatkan segalanya sehingga eksploitasi menjadi kata kunci untuk mengurai problem ekologi. Persoalan lingkungan hidup kini mulai menjadi topik yang mendunia. Bahkan menjelang Pilpres (9 Juni 2014) nanti, isu lingkungan yang dipaparkan calon presiden hanya menempatkan linkungan sebatas nilai ekonomis, tanpa ada keberlangsungan kerakyatan. Ketika manusia mulai tersentak bahwa bumi sudah tidak ramah lagi dan mulai dirasakan dampaknya yang semakin meluas akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri yang dengan teknologinya cenderung eksploitatif dan membangun industri kotor sehingga membuat alam tidak mampu lagi memperbaiki dirinya sendiri secara alami. Akibat dari bekerjanya sistem ekonomi neoliberal yang telah memperalat negara melalui para pemilik modal yang didukung oleh lembaga-lembaga keuangan internasional telah menambah panjang deretan masalah. Akumulasi dari korporasi negara adikuasa beserta sekutunya membuat kebijakan dengan dalih lingkungan sebenarnya secara eksplisit telah menjadikan bumi ini menjadi komoditas untuk mengeksploitasi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan ruang-ruang lain yang menurut mereka bisa “dikibuli (Red ; ditipu untuk diiming-imingi). Seperti pembangunan Pabrik Semen baik secara perencanaan membelah alam lingkungan di Rembang, Pati, Gerobogan dan Kudus. Dan hal ini perlu ditolak pembangunan Pabrik Semen tersebut, jika mengabaikan keseimbangan ekosistem. Kerusakan lingkungan sudah menjadi hal

yang pasti, penindasan dan penghisapan akan terus dilakukan hingga kata kesepakatan berwujud kebijakan yang menguntungkan mereka. Bisa dikatakan efeknya masyarakat lokal terpinggirkan oleh kesewenang-wenangan pemerintah ya n g s e ko ko n g ko l m e m e n a n g ka n kebijakan “yang menguntungkan dan basah”. Penggusuran adalah realitas lain yang cenderung tidak mempertimbangkan masyarakat lo kal, keaman an d an keselamatan hidup rakyat tidak lagi dipikirkan. Politik bengis negara melahirkan ke b i j a ka n - ke b i j a ka n s w a s t a n i s a s i perusahaan negara, penerimaan investor secara berlebihan dan yang lebih berbahaya ekonomi negara berorientasi pada pasar dunia. Secara tidak langsung ini jelas berbahaya dan sudah banyak bukti dilapangan yang berserakan bahwa akibat korporasi negara yang tunduk kepada asing telah menambah banyak kerusakan lingkungan. Gerakan Lingkungan Rakyat Masyarakat secara umum merupakan kekuatan yang menjadi sumbu gerakan dan basis perubahan nyata. Pengalaman menarik bisa penulis uraikan, diantaranya mengurai gerakan sosial baru. Praktek dinamis kerja kreatif di gerakan organisasi rakyat, setidaknya ada beberapa problem pokok menjadi penyebabnya kenapa gerakan (organisasi tani, nelayan, buruh, perempuan, rakyat miskin kota dll) harus menggulirkan aksi massa. Problem ekologi akibat kebijakan politik neoliberal telah menjadi bukti bahwa keberpihakan pemerintah lebih dominan memenangkan para investor dan swasta dalam pengelolaan lingkungan atas nama eksplorasi. Pada realitasnya bukan hanya eksplorasi tapi cenderung eksploitatif. Bencana Ekologis adalah bencana yang

www.facebook.com/sciena

FB: www.facebook.com/NinikMart diakibatkan gagalnya model pembangunan eksploitatif-destruktif yang diterapkan negara, yang mengakibatkan hancurnya tatatanan ekologis, sosial dan budaya serta sumbersumber kehidupan rakyat. Akibat dari itu jelas efeknya terasa dan itu harus ada bentuk solusi-solusi, entah itu berupa gagasan maupun aksi praksis nyata. Pokok dari gerakan lingkungan diantaranya perlu dilakukan satu pembenahan menyeluruh kerangka pengurusan global, regional dan nasional demi menjamin keselamatan warga, produktivitasnya, sekaligus kemampuan merawat jasa layanan alam. Aspek ini harusnya disadari dan difahami oleh semua elemen masyarakat, sehingga gerakan lingkungan bukan sesuatu yang sulit untuk menjaga dan menyelamatkan alam ini. Disisi lain konskwensi gerakan banyak terjadi fragmentasi diakibatkan kekuatan politik dibajak oleh kepentingan tertentu, sehingga acapkali saling menegasikan diantara gerakan rakyat. Sudah lazim kita saksikan bentuk nyata fragmentasi gerakan dilapangan dalam menyikapi momen-momen tertentu, sehingga ini menjadi sesuatu yang perlu untuk dikonsolidasikan lebih massif, kalaupun ada harus dengan strategi berbeda dan kita harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian semua. Beberapa persoalan lain diantaranya, penguasaan territorial yang lemah, rendahnya semangat kerja dalam front persatuan, akses infoemasi pengetahuan yang terbatas dan lemahnya strategi untuk membingkai gerakan yang lebih massif. Dari beberapa persoalan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab sosial kita semua sebagai bagisn dari gerakan harus ada rumusan yang mampu mengurai rentetan problem yang terus berkelindan di episentrum gerakan. Sebagai manusia biasa kita ingin sedikit

Sms Center: 085 641 956 127

berperan dan juga menyadari bahwa masalah lingkungan adalah masalah bersama. Banyak cara yang ada dipikiran untuk mengurai benang kusut masalah lingkungan hidup. Mau atau tidak kita tidak hidup sendiri suatu saat kita juga ingin mewarisi anak cucu kita dengan sesuatu yang baik, termasuk lingkungan. Semua dimulai dari diri sendiri (ibdak binnafsi) dan kemudian mengajak pada lingkungan sekitar kita. Secara sederhana kita bisa melakukan banyak cara untuk menyelamatkan alam ini, bahkan dengan cara ekstrim sekalipun. Gerakan lingkungan bisa terwujud diantaranya dengan, membahasakan platform, kata kunci dari itu adalah “ p e r u b a h a n i k l i m m e n ga c u p a d a perubahan apapun pada iklim dalam satu kurun waktu, baik karena variabilitas alami atau sebagai hasil dari aktivitas manusia”. Sebelumnya, iklimlah yang mengubah manusia. Sekarang, kita sedang mengubah iklim, dan kita mengubahnya terlalu cepat. Sadar atau tidak premis itu sudah berlaku, perubahan iklim yang kita alami sekarang diakibatkan oleh ketergantungan umat manusia yang sangat besar akan bahan bakar, khususnya bahan bakar berbasis karbon, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Fakta kerusakan lingkungan diantaranya yakni, Pertama, Hutan kita sebagai paru-paru dunia. Artinya, kalo hutan kita rusak, dunia ga bisa “bernafas”, 140 juta hektar hutan kita, saat ini 60 juta hektar udah rusak. Sedangkan data dari FAO menyatakan selama tahun 2000-2005 hutan Indonesia berkurang 1.8 juta hektar per tahunnya. coba bayangkan kalau 2% tiap tahun (sejak tahun 2000), maka 2050


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.