sudah jadi padang gurun negara kita. Meski data terakhir menyatakan kerusakan udah agak menurun, tapi masih aja di kisaran lebih dari 1 juta hektar pertahun dan menjadi salah satu penyebab banjir, tanah longsor sampe kepunahan hewan-hewan. Kedua, Setiap harinya, 775 ton polutan mencemari air di Indonesia. Negara kita tercatat sebagai negara urutan nomor 6 dalam hal pencemaran air ini. Ketiga, Pencemaran udara di Indonesia adalah nomor 3 terburuk di dunia dengan Jawa Barat sebagai yang terparah. Tentu masih banyak kerusakan yang lain, seperti pertambanan, limbah, kelautan, kepunahan tumbuhan dan hewan. Diantara yang bisa segera dilakukan untuk menguraikan saling sengkarut masalah alam lingkungan dengan mengubah paradigm berfikir masyarakat, bahwa persoalan lingkungan adalah tugas kita semua untuk menyelamatkan dan jangan pernah sekalikali menangani lingkungan hanya dikaitkan untuk sektor ekonomi bahkan dijadikan komoditas politik yang ujung-ujungnya duit. Memanfaatkan alam dengan tetap mempertahankan daya dukungn kawasan dan tidak melanggar ekosistem. Sebagai contoh pengelolaan terhadap daerah tangkapan air akan mempengaruhi habitat aliran sungai, estuari, perikanan dan terumbu karang. Komponen lain yang lebih penting, sudah saatnya pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat sosial budaya yang partisipasi dengan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam GRATIS - UNTUK UMUM
serta memberikan peluang bagi pemenuhan kebutuhan sosial/budaya secara lintas generasi, dengan memperhatikan keragaman. Memberikan ruang bagi tumbuhnya hukum lokal yang sesuai dengan karateristik daerah, Mendorong terselesaikannya masalah akses terbuka atas Sumber Daya Alam (SDA) melalui kepastian hak atas SDA. Tidak dibatasinya wilayah administrasi dan mendorong adanya kerjasama antar daerah. Tidak dibatasinya kawasan satu jenis ekosistem (kawasan konservasi), sekaligus sebagai dasar kebijakan untuk melakukan konservasi di luar kawasan konservasi. Ada ketergantungan wilayah darat dan laut yang dapat mengeliminir dikotomi darat dan laut. Hak individu atau hak komunitas dalam satu wilayah bioregion. Hak individu atau hak komunitas dalam satu wilayah bioregion dapat b e r b e d a b e rd a s a r ka n ke s e p a kata n komunal/lokal. Kongklusi yang paling efektif adalah melibatkan semua organisasi yang fokus ke alam dan memberikan ruang yang lebih luas, sekaligus mengadakan pendampingan pada masyarakat sekitar daerah yang benar-benar butuh itu semua. Mahatma Gandhi pernah mengatakan “Bumi bisa mencukupi kebutuhan setiap orang (semua orang di muka bumi) tapi tak bisa mencukupi orang-orang (sebagian orang) yang rakus”. Untuk menyelesaikan semua problem lingkungan semua ada pada persepsi dan sikap dari diri manusia yang peduli pada perbaikan untuk menyelamatkan alam raya ini.
HADIRILAH
Pengajian Budaya #2 Bersama: 1. Budi Maryono (Penulis & Budayawan) 2. Ardie Tyastama (Pengasuh Pondok Ken Maos Ungaran)
Hari/Tgl: Sabtu, 14 Juni 2014 Waktu: 20.00 Wib - selesai Tempat: Halaman Masjid “Iktikaf” Ar-Rasyid (Banjardowo Rt 2 Rw 6 Genuk Semarang)
Present By: Sciena Madani - Masjid “Iktikaf” Ar-Rasyid - Ansor Banjardowo - Lesehan Ansor - IRTAMA - Lazis Nusantara
www.wartamadani.com
Edisi: 11/II/2014
Menebar Cinta Menerangi Semesta
Al-Hikmah
SIAPA PEDULI GERAKAN LINGKUNGAN UNTUK KERAKYATAN? Oleh: Agus Thohir - Pegiat Sciena Madani dan Dosen STEI Husnayain Bogor -
HADIAH yang paling UTAMA adalah RESTU ORANG TUA
Present By: SCIENA MADANI
Badan Wakaf Nusantara
LAZIS NUSANTARA Bagi para MUZAKI yang ingin (Zakat, Sedekah, Infak, dan Wakaf) Segera Hubungi: 1. 0852 9331 2474 2. 0856 4263 7662 3. 024 - 70127705
Tupperware Sophie Paris Genuk - Semarang Hubungi: 086 640 329 970
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar- Ruum/30: 41)
T
idak dapat dipungkiri negara kita merupakan negara yang melimpah sumber daya alamnya mulai dari keanekaragaman hayati hingga keunikan alam lain. Semua menjadi hamparan keajaiban yang kini mungkin telah mengalami perubahan yang luar biasa. Semua juga tidak lepas dari ulah tangan manusia yang ingin mendapatkan sebanyakbanyaknya dari alam lingkungan ini. Berbagai bencana menghimpun kita dari tanah longsor, banjir, hingga perubahan iklim, tentu hal ini terjadi ditimbulkan karena berlebihannya manusia mengeksploitasinya hingga dalam titik tertentu. Banyak bukti, mungkin dari lingkungan sekitar saya (Grobogan-Purwodadi), kini para petani tidak lagi bisa menanam tanaman disawah sesuai dengan perhitungan musim, karena disaat kemarau menanam tanaman palawija (red; jagung, kacang, kedelai, semangka, melon dll) dihadapkan dengan tidak pastinya iklim yang berwujud. Ini jelas mengakibatkan gagal panen dan efek lain adalah kelangkaan atau susahnya produktifitas pertanian untuk memetik hasil, sehingga roda perekonomian masyarakat desa tersekat oleh pemasukan dari hasil panen yang berkurang. Realitas kehidupan dan isi alam yang kini telah dikeruk tanpa mempertimbangkan efek jangka panjangnya sekarang sudah terasa dan jelas ini menjadi perhatian oleh semua kalangan. Jauh bila kita uraikan apa yang sebenarnya telah
SCIENA MADANI - Mengabdi dan Mengkaji Tim Redaksi: Lukni, Munif, Zainul, dan Ambar
Banjardowo Rt 2 Rw 6 Genuk Semarang Email: scienamadani@gmail.com Web: www.scienamadani.org Sms Center: 085 6419 57127