Edisi 5/10/2013

Page 1

www.wartamadani.com

S

ejak kecil terkadang kita diberi pelajaran matematika, khususnya rumus plus (+) dan minus (-). Ternyata rumus matematika yang sederhana itu memiliki kandungan makna yang luar biasa. Inilah mengapa setiap rumus itu dimainkan akan menghasilkan, seperti plus (+) dikali (x) minus (-) maka hasilnya (+). Begitu juga dengan plus dikali minus maka hasilnya minus. Ini sedikit kandungan filosofi makna rumus matematika sederhana tersebut. Berkata benar (+) terhadap persoalan yang benar (+) merupakan tindakan yang “benar (+)”. Berkata yang benar (+) terhadap persolan yang salah (-) merupakan tindakan yang “salah (-)”. Berkata yang salah (-) terhadap persoalan yang benar (+) merupakan tindakan yang “salah (-)”.

Berkata yang salah (-) terhadap persolan yang salah (-) merupakan tindakan yang “Benar (=)”. Maka, “Katakan yang benar meskipun pahit rasanya. (Abu Ali Ad Daqqaq)” Ungkapan ini adalah risalah untuk menyampaikan kebenaran, tidak diam atas kezhaliman, dan melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Siapa yang melihat kebenaran dibatasi atau dirampas, atau menyaksikan realita yang kontra kebenaran, lalu ia diam, maka sikap diamnya tersebut menyalahi semangat syariat Muhammad (Islam). Kecuali, misalnya jika perkataannya nanti dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar dari bahaya yang tengah terjadi. Tak ada satu pun orang-orang terdahulu (as-Sabiqin) yang berpesan untuk bersikap diam atas perusakan kehormatan, dan meridhai atas pelanggaran-pelanggaran.

Edisi: 05/I/2013

I

GP Ansor Banjardowo

slam telah hadir dimuka bumi sebagai agama Rahmatan Lilalamin, rahmat bagi seluruh alam semesta, sebagai pijakan konseptual mengenai pengesaan Tuhan yang pada muaranya melahirkan pergaulan yang manusiawi bahwa tak ada yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain kecuali dalam hal ketakwaan. Ketakwaan itulah yang diwujudkan oleh manusia dengan melakukan perintah perintah Tuhan, mengorbankan apa yang dimiliki demi mencapai ridho ilahi. Selain pijakan konseptual itu, Islam juga memiliki ibadah yang dianjurkan sebagai jalan menuju Tuhan dengan manifestasi kecintaan pada makhluknya. Salah satunya adalah ibadah Qurban yang dilaksanakan pada idul adha. Ibadah Qurban melampaui nalar akal manusia yang hanya berkutat pada pandangan materialistik , mampu memberi serta mengungkap makna makna kemanusiaan sepanjang sejarah kehidupan manusia dikala nilai kemanusiaan tertimbun oleh sikap individualisme. Sesungguhnya pada sejarah sejarah masa lalu itu terdapat tanda tanda bagi orang yang berfikir (QS. Yusuf/12: 111) Allah memerintahkan manusia untuk mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi pada masa lampau, terkhusus sejarah yang diabadikan dalam kitab-Nya sebagai peringatan dan kabar gembira bagi manusia manusia berakal. Sejarah Qurban dalam Al-Qur'an dimulai pada pada masa Habil dan Qabil (QS. Al-Maidah/5: 127, setelah itu digambarkan secara terperinci atas ujian yang dialami oleh ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Seorang manusia mulia yang diangkat oleh Tuhan sebagai imam dalam al- Qur'an.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.