2 minute read
Gambar III.1 Peta Struktur Ruang Wilayah Kawasan Perkotaan
geometric ini karena metode geometric dinilai mudah dan sederhana dan metode ini cocok digunakan untuk wilayah yang memiliki pertumbuhan penduduk yang terus meningkat disetiap tahunnya. Berikut merupakan rumus geometric
[1].Geometric Trend
Advertisement
Pn = Po (1+r)^n
Keterangan:
Po = jumlah penduduk di tahun awal Pn = jumlah penduduk pada tahun n r = angka pertumbuhan penduduk (%) n = waktu dalam tahun (periode proyeksi)
b. Ekonomi
Untuk prediksi kondisi ekonomi, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis location quotient dan shift share. Metode analisis Location Quotient digunakan untuk melihat sektor basis dan sektor non basis wilayah. Sedangkan teknik analisis shift share digunakan untuk melihat perubahan kegiatan ekonomi. Hasil analisis utuk mengetahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu daerah/wilayah dibandingkan secara relatif dengan sektor lainnya, apakah tumbuh cepat atau lambat. Berikut merupakan rumus dari dua metode tersebut:
[1]. Location Quotient LQ = (ps/pl)/(PS/PL)
Keterangan; LQ = Location Quotient ps = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal lokal. pl = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal lokal. PS = Produksi/kesempatan kerja sektor i, pada tingkal regional. PL = Produksi/kesempatan kerja total, pada tingkal regional.
[2]. Shift Share PE = KPN + KPP + KPPW
Keterangan PE = Pertumbuhan ekonomi wilayah lokal KPN = National Share
KPP = Penyimpangan dari national share KPPW = Komponen lokasional atau regional atau sisa lebihan
PB = KPP + KPPW
Keterangan PB = Pergeseran Bersih KPP = Penyimpangan dari national share KPPW = Komponen lokasional atau regional
c. Perumahan
Untuk prediksi perumahan, metode analisis yang digunakan adalah metode angregat. Metode agregat merupakan metode yang paling sederhana dalam memprediksi jumlah keluarga. Untuk memprediksi perumahan, Kami menggunakan perhitungan prediksi jumlah keluarga dan analisis kebutuhan lahan. Berikut merupakan rumus metode angregat; [1]. Metode Agregat
H=P/S
Keterangan H = Ramalan jumlah rumah tangga P = Populasi parkiraan S = Rata – rata parkiraan ukuran rumah tangga
H A = D
Keterangan H = Ramalan jumlah rumah tangga A = Luas lahan yang dibutuhkan D = Kepadatan Bangunan d. Transportasi Untuk prediksi transportasi, metode analisis yang digunakan adalah trip generation. Metode trip generation digunakan untuk melihat pola perjalan yang terjadi di wilayah baik internal dan ekternal. Pola perjalanan ini digunakan untuk memprediksi pola perjalanan dimasa yang akan mendatang.
2) Metode Analisis Backcasting
Dalam penentuan backcasting mengacu pada hasil analisis forecasting.
Selain itu juga, terdapat kajian penelitian lain yang dijadikan sebagai acuan lainnya agar mendapatkan hasil analisis backcasting yang tepat dan optimal.
Berikut ini merupakan bagan dari metode analisis backcasting:
Gambar II.1 Metode Analisis Backcasting
Dalam melakukan analisis backcasting, terlebih dahulu menentukan tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang. Setelah menentukan tujuan, menentukan sasaran atau rincian dari tujuan yang berisikan hambatan dan target yang ingin dicapai. Kemudian menjelaskan keadaan kondisi saat ini yang sedang dikaji. Dari kondisi eksisting tersebut, dapat ditentukan faktorfaktor dari luar yang dapat mempengaruhi sistem di masa depan, menentukan skenario yang mana berisi mengenai konteks perubahan yang sistem di masa depan, kebutuhan pelaksanaan yang memuat kebutuhan sumberdaya dan halhal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan, serta menganalisis dampak perubahan yang akan terjadi dengan adanya skenario dan kebutuhan pelaksanaan. Analisis dampak dapat ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.