2 minute read

3.1.2 Ekonomi

pemerintah) untuk mencapai kondisi tersebut (Dreborg, 1996). Metode backcasting pada umumnya digunakan untuk situasi komplek berjangka panjang. Sifat-sifat metode backcasting di antaranya yaitu adanya kebutuhan perubahan yang besar, terdapatnya tren dominan merupakan bagian dari permasalahan, adanya eksternalitas, horizon waktu bersifat jangka panjang (Dreborg, 1996). Metode backcasting diaplikasikan pada sistem kompleks, misalnya pada perkembangan kota, persediaan energi, dan keberlanjutan wilayah (Bibri, 2018). Tahapan atau proses backcasting secara umum menurut (Geurs & Van Wee, 2004) di antaranya yaitu: 1. Tujuan

Pada tahapan pertama yang dilakukan yaitu menentukan tujuan melakukan peramalan, ruang lingkup, tipe, dan jenis scenario. 2. Rincian Tujuan (Sasaran)

Advertisement

Pada tahapan ini dibentuk suatu ukuran-ukuran yang menjelaskan tujuan, berisi mengenai hambatan, dan target yang ingin dicapai. 3. Sistem Saat Ini

Tahapan ini berisi mengenai penjelasan tentang karakteristik sistem saat ini yang sedang dikaji. 4. Variabel Luar (Eksogen)

Menjelaskan mengenai faktor apa saja yang berada di luar sistem serta dapat mempengaruhi kinerja sistem. 5. Skenario

Melaksanakan analisis scenario berupa gambaran konteks perubahan yang dapat berpengaruh terhadap sistem di masa depan atau masa yang akan datang. 6. Kebutuhan pelaksanaan

Menentukan kebutuhan berupa gambaran kebutuhan sumber daya untuk mencapai tujuan serta dapat memenuhi skenario. 7. Dampak

Melaksanakan analisis dampak berupa perubahan yang mungkin terjadi pada berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan adanya scenario tersebut.

2.2 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam laporan ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau menggambarkan keadaan, suatu hal yang berlangsung pada saat ini dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan fakta yang ada (Saifullah, 2014).

2.3 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan analisis, yaitu kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif - analisis. Pendekatan kualitatif, digunakan karena penulis ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan atau yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, gambaran tentang suatu wilayah atau kawasan, dan lain sebagainya. Penelitian kualitatif dipilih dalam rangka memberikan gambaran kondisi masa depan wilayah perencanaan tertentu menggunakan metode peramalan forecasting dan backcasting serta penjelasannya dalam bentuk analisis. Sedangkan, untuk analisis kuantitatif digunakan untuk metode analisis padaperhitungan proyeksi forecasting dan backasting. Terakhir, pendekatan analisis deskriptif - analisis merupakan metode untuk menjelaskan dan menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dengan menggunakan uraian, penjelasan, dan teori lainnya.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau proses yang sistematis dalam pengumpulan, pencatatan dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu (SUKMAWATI, 2017). Pengumpulan data yang digunakan pada laporan ini adalah teknik pengumpuulan data secara sekunder berupa telaah dokumen dan diperoleh dari berbagai sumber seperti instansi terkait menggunakan metode (literature review) pada jurnal atau dokumen terkait penelitian, seperti: 1) Data jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Kecamatan Karanganyar dalam kurun waktu 10 tahun, yaitu tahun 2011-2019 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Karanganyar (https://karanganyarkab.bps.go.id/).

This article is from: