[S4] TEKNIK PERAMALAN - KECAMATAN KARANGANYAR (16 Juni 2021)

Page 19

pemerintah) untuk mencapai kondisi tersebut (Dreborg, 1996). Metode backcasting pada umumnya digunakan untuk situasi komplek berjangka panjang. Sifat-sifat metode backcasting di antaranya yaitu adanya kebutuhan perubahan yang besar, terdapatnya tren dominan merupakan bagian dari permasalahan, adanya eksternalitas, horizon waktu bersifat jangka panjang (Dreborg, 1996). Metode backcasting diaplikasikan pada sistem kompleks, misalnya pada perkembangan kota, persediaan energi, dan keberlanjutan wilayah (Bibri, 2018). Tahapan atau proses backcasting secara umum menurut (Geurs & Van Wee, 2004) di antaranya yaitu: 1. Tujuan Pada tahapan pertama yang dilakukan yaitu menentukan tujuan melakukan peramalan, ruang lingkup, tipe, dan jenis scenario. 2. Rincian Tujuan (Sasaran) Pada tahapan ini dibentuk suatu ukuran-ukuran yang menjelaskan tujuan, berisi mengenai hambatan, dan target yang ingin dicapai. 3. Sistem Saat Ini Tahapan ini berisi mengenai penjelasan tentang karakteristik sistem saat ini yang sedang dikaji. 4. Variabel Luar (Eksogen) Menjelaskan mengenai faktor apa saja yang berada di luar sistem serta dapat mempengaruhi kinerja sistem. 5. Skenario Melaksanakan analisis scenario berupa gambaran konteks perubahan yang dapat berpengaruh terhadap sistem di masa depan atau masa yang akan datang. 6. Kebutuhan pelaksanaan Menentukan kebutuhan berupa gambaran kebutuhan sumber daya untuk mencapai tujuan serta dapat memenuhi skenario. 7. Dampak Melaksanakan analisis dampak berupa perubahan yang mungkin terjadi pada berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan adanya scenario tersebut.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.