10 september 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Gagal Jadi Polisi, Tertipu Rp200 Juta Pelaku Mengaku Anak Angkat Kapolda MAGELANG - Polisi meminta warga Kota Magelang tak mudah tergiur dengan modus penipuan berkedok seleksi masuk jadi anggota Polri. Sebab, belum lama ini jajaran Polres Magelang Kota berhasil mengungkap kasus penipuan yang dilakukan oleh Estu Gunsuri Utama (37), warga Danurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Tersangka yang pernah menjabat se-

bagai Kepala Dusun (Kadus) Danurejo, itu menipu korbannya dengan modus mampu memasukkan anak korban menjadi anggota Polri. Korban, Mujianto (47) warga Perum Depkes, Kramat Utara, Magelang Utara pun tergiur dengan iming-iming tersebut. Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto mengatakan, kejadian bermula ketika Estu berkenalan dengan korban Mujianto pada 20 Juli 2015 lalu melalui rekan tersangka bernama Kuswan Aji. Perkenalan itu berlanjut pada obrolan seputar bagaimana cara memasukkan anak

korban menjadi anggota Polri yang saat itu tengah dibuka pendaftaran. Saat perkenalan, Estu menggunakan nama samaran Andi Setiyawan, sekaligus mengaku sebagai anak angkat Kapolda Jawa Tengah.”Korban mempercayai pelaku yang mengaku sangat dekat dengan Kapolda. Akhirnya obrolan sampai pada tersangka meminta uang pelicin pada korban perihal pendaftaran anaknya tersebut menjadi anggota Polri,” ujarnya melalui Kasubag Humas, AKP Esti Wardiani kemarin. Setelah disepakati besaran uang pelicin, pada 23 Juli tersangka meminta uang sebe-

sar Rp5 juta dengan alasan akan digunakan untuk menemui Kapolda Jawa Tengah di Solo. Korban hanya sanggup membayar Rp3 juta dan transaksi terjadi di depan Kantor Pos, Jalan A Yani, Kota Magelang. Aksi penipuan berlanjut ketika pelaku kembali meminta uang pelicin pada korban hingga tujuh kali dengan besaran beragam dari Rp15 juta hingga Rp50 juta setiap kali meminta. Kurun waktu permintaan pada 31 Juli, 9 Agustus, 16 Agustus, 20 Agustus, 27 Agustus, 29 Agustus, dan 1 September. ”Permintaan uang pelicin terbesar seki-

tar Rp70 juta pada 16 Agustus lalu dan oleh korban dipenuhi semuanya dengan cara membayar cash dan bertemu langsung dengan pelaku. Sampai akhirnya korban merasa curiga, karena anaknya tak kunjung diterima menjadi anggota Polri,” katanya. Ujungnya, kata Esti terjadi pada 1 September lalu pelaku kembali meminta uang pelicin pada korban sebesar Rp17 juta. Korban langsung menyetujui dengan terlebih dahulu melapor ke Polres Magelang Kota, karena merasa curiga telah ditipu. ke hal 3

DANA DESA 20 Persen Desa Salah Susun RAB TEMANGGUNG – Dari 266 desa yang berada dibawah pemerintahan Kabupaten Temanggung, setidaknya tercatat sekitar 20 persen desa yang masih melakukan kesalahan dalam penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Kesalahan tersebut membuat RAB harus direvisi, sehingga membuat pencairan dana desa kembali terhambat. Padahal kata Kepala Badan Perencanaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Temanggung, Agus Sarwono, saat ini dana desa tahap 1 dan 2 yang saat ini posisinya sudah berada di rekening desa, dengan terpaksa masih belum bisa dicairkan lantaran adanya kesalahan penyusunan RAB tersebut. Ia mengatakan, sesuai dengan Permendes Nomor 22 tahun 2015 tentang penggunaan dana desa, 20 persen desa ymasih salah salam penyusunan RAB.

Dana Desa Molor Lagi

ke hal 3

TESTIMONI Tidur Menjadi Teratur IBU Ainun (61) adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengeluh kesulitan tidur.Idealnya, kelelahan bekerja akan membuat Ibu empat orang anak ini tidur nyenyak. Kenyataannya, ia seringkali tidur larut sekali. Terlalu banyak memikirkan sesuatu berdampak pada kegelisahan yang membawa pada insomnia.Tubuh yang terlalu sering menerima angin, akan mudah sekali terserang penyakit semacam rematik dan asam urat. Penyakit tersebu tbukan hanya diderita oleh orang lanjut usia Ainun seperti ibu Ainun, tapi orang muda pun berpotensi terhinggapi. Hingga Ibu yang bekerja sebagai petani sawit ini mengaku sering merasa tersiksa manakala diserang rematik hingga lututnya terasa sakit, bahkan sulit untuk berjalan. Tentu saja, gangguan tersebut menghambatnya bekerja di kebun dan mengurus pekerjaan di rumah.Sejak tiga tahun lalu ibu yang tinggal di Longkali, Kabupaten Tanah Paseur Kaltim ini merasakan gangguan penyakitnya.Setiap bulan Bu Ainun rutin berobat ke Puskesmas setempat. Namun hasilnya begitu-begitu saja.Sebulan yang lalu, sang kakak menyarankannya mengkonsumsi POTRE KONENG secara teratur. Kabar baiknya, ke hal 3

Andien Misi Konser ANDIEN akan semakin memantapkan namanya di dunia musik. Penyanyi 30 tahun tersebut akan menggelar sebuah konser akbar bertajuk Metamorfosa 15 Tahun Andien pada tanggal 15 September 2015 nanti. Konser ini bisa disebut sebagai rangkuman perjalanan Andien selama berkecimpung di dunia musik. Setiap fase akan digambarkannya melalui lagulagu yang disuguhkan melalui acara ini. (din)

foto:jawa pos

MULAI. Presiden Joko Widodo menjamin pembangunan proyek light rail transit (LRT) yang resmi dimulai, kemarin (9/9), tidak akan mandeg di tengah jalan.

Presiden Jamin Proyek LRT Tak Mangkrak Hubungkan Jakarta, Bogor, Depok, hingga Bekasi JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjamin pembangunan proyek light rail transit (LRT) yang resmi dimulai, kemarin (9/9), tidak akan mandeg di tengah jalan. Presiden meyakinkan kalau proyek LRT berbeda dengan proyek Monorail di Jakarta yang sam-

pai saat ini masih mangkrak. Alasan yang disampaikan adalah bahwa proyek kereta api ringan, sejak awal, tanpa masalah berarti. Hal itu berbeda dengan monorail yang merupakan proyek warisan dengan berbagai kendala yang menyertai. “Ini kan mulai dari nol, kalau monorail dulu memang sudah ada masalah, sehingga harus menunggu diurai dulu,” kata Presiden Jokowi, saat pencanangan pembangunan

LRT, di gerbang Tol Taman Mini, Jakarta Timur, kemarin (9/9). Menurut dia, memulai sebuah proyek yang benarbenar baru jauh lebih mudah ketimbang melanjutkan sebuah proyek yang memilih segudang persoalan. Meski demikian, Jokowi menyatakan, kalau proyek Monorail yang mangkrak tetap akan diberdayakan. Tiang-tiang monorail yang sudah terlanjur terbangun akan digunakan untuk LRT. “Jadi, semuanya

tetap terpakai, tidak ada masalah,” imbuhnya. Proyek LRT mulai digagas setidaknya sejak 2012 lalu. Atau, ketika Jokowi masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Setelah melalui sejumlah proses pembahasan dan pematangan, proyek tersebut baru bisa dimulai tiga tahun kemudian. Seperti halnya LRT, proyek monorel juga sempat direncanakan menjadi moda transportasi massal di Ibu Kota dan terhubung dengan kota-kota

satelit. Proyek tersebut telah dua kali mengalami kegagalan. Kini, proyek yang akhirnya mangkrak itu hanya meninggalkan tiang-tiang pancang di sepanjang Jl H.R. Rasuna Said dan Jl Asia Afrika. Pertama kali, proyek monorel diawali pada 2004. Yaitu, saat Indonesia masih dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri. Pelaksana proyek ketika itu adalah PT Adhi Karya Tbk, yang saat ini juga ditunjuk ke hal 3

Kepala SD Sambut Positif ISC Kwarcab Minta Mereka Sukseskan Program itu MAGELANG - Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Magelang meminta seluruh kepala SD di kota tersebut untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-5016 yang tak lama lagi bakal diselenggarakan di wilayah tersebut. Sebab, even bergengsi yang akan diikuti oleh pramuka penggalang ramu, yakni siswa kelas IV dan V SD tersebut merupakan program Kwarnas, yang wajib didukung oleh pengurus Kwarcab di kabupaten/kota, termasuk Kota Magelang. “Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ISC telah men-

jadi salah satu agenda Kwarnas secara berjenjang, mulai kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional, Kwarcab Kota Magelang telah menandatangani MoU dengan Magelang Ekspres Jawa Pos Group untuk menggelar even tersebut di Kota Magelang,” kata Wakil Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Magelang Heriyono saat memandu kegiatan sosialisasi kegiatan Indonesia Scouts Chal-

lenge (ISC) 2015-5016 oleh tim Jawa Pos dan Magelang Ekspres di UPTD Magelang Tengah kemarin (9/9). Sosialisasi kegiatan ISC dilakukan oleh tim dari Jawa Pos dan Magelang Ekspres diikuti oleh para kepala SD negeri maupun swasta di wilayah Magelang Tengah. Sejumlah kepala SD di Magelang Tengah merespon positif kegiatan ISC 2015-5016. Bahkan beberapa di antara akan segera mendaftarkan anak didiknya dalam even bergengsi tersebut. Heriyono menjelaskan, sebagai bentuk dukungan atas kegiatan ISC, Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang juga telah mengirimkan surat edaran ke masing-masing UPTD, agar masing-masing ke hal 3

Foto : azis/ magelang ekspres

SOSIALISASI. Wakil Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Magelang Heriyono saat memandu kegiatan sosialisasi kegiatan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-5016 oleh tim Jawa Pos dan Magelang Ekspres di UPTD Magelang Tengah kemarin.

Cerita Ko Senga Melawan Badai Kehidupan

Sekolah Tak Tamat, Kini Jadi Miliader Hidup itu butuh perjuangan. Itu yang ditunjukkan Sem Sapakang atau yang akrab di sapa Ko Senga, dalam berjuang melawan kerasnya badai kehidupan, sehingga bisa menjadi miliarder. YOLISTER KARAME, Manado DI usia yang ke-67 tahun, Ko Sengah masih terlihat kuat dan sehat, ketika didatangi wartawan Manado Post (MP), di rumahnya yang berada di Kampung Mohong Sawang Kecamatan Kendahe. Pria yang sederhana, bertumbuh besar, tinggi, dan sudah beruban, sangat

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto:yolister karame/jawa pos

SUKSES. Ko Sengan telah berhasil mengangkat derajat kehidupannya, yang berhasil menjadi miliader.

ramah ketika menyambut kedatangan wartawan MP yang tertarik kisah hidup Ko Senga, untuk menjadi motivasi bagi orang lain.”Silakan duduk deh,” ucap Ko Senga. Ko Senga pun, mulai menceritakan kisah hidupnya mulai dari nol sampai menjadi milyader seperti sekarang ini. Dikisahkannya, waktu itu tahun 1948 dirinya tinggal bersama ibunya almarhuma Hanalin Sampakang tinggal di Kampung Kalasuge. Karena keadaan kehidupan yang mendesak, diusia 10 tahun, dirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah lagi kejejang berikutnya, karena ingin membantu sang ibu, sebab ayahnya waktu itu sudah meninggal. “Saya membantu ibu

20 PERSEN DESA SALAH SUSUN RAB perlu training dulu?

PRESIDEN JAMIN PROYEK LRT TAK MANGKRAK tenane pak, ojo-ojo koyo wingi?

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

KOTA KITA Kesehatan Hewan Kurban Pedagang hewan kurban mulai bermunculan menjelang Idul Adha. Diharapkan masyarakat mengutamakan kualitas kesehatan, dan pedagang harus peduli dengan kualitas dagangannya. Pedagang harus juju terutama jur, t tentang kese ehatan hewan k kurban, jangan sampai g masyarakat dirugikan k

Bonus Atlet Berprestasi Tertunda APBD Perubahan Disahkan Tanpa Hibah KONI MAGELANG SELATAN - Dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Magelang, sebesar Rp1,095 miliar akhirnya tak masuk dalam pengesahan hasil keputusan Banggar

terhadap KUA PPAS RAPBD Perubahan 2015, di Gedung DPRD Kota Magelang, Rabu (9/9). Meski begitu, jalannya rapat berlangsung dinamis. Setidaknya ada tiga Fraksi DPRD yang melakukan manuver dengan mengalihkan anggaran lain untuk pemberian tali asih kepada pelatih dan atlet berprestasi di Kota

Magelang selama pentas Dulongmas ke-3 Agustus 2015 lalu. Ketiga Fraksi DPRD itu antara lain, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Amanat Indonesia Raya (AIR) dan Fraksi PKS. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Windarti Agustina misalnya, mengaku dapat menerima dan menyetujui KUA PPAS RAPBD Perubahan dengan catatan mobil

operasional kelengkapan dewan dialihkan untuk pemberian tali asih atlet dan pelatih berprestasi dalam Porwil Dulongmas, Agustus 2015 lalu. ”Untuk perihal teknis dan mekanisme penganggarannya, kami serahkan kepada eksekutif,” kata Windarti, dalam rapat paripurna tersebut. ke hal 7

Yogo, Swasta, Magelang

Pemerintah harus turu melakukan rut pengawasan, te termasuk distrib busi daging dari luar lu daerah ke K Kota Magelang, a agar tetap bebas p penyakit,” (c (cha)

PARIPURNA. Ketua DPRD Kota Magelang, HY Endi Darmawan saat membacakan sambutan pembuka dalam rapat paripurna pengesahan RAPBD Perubahan di Gedung DPRD setempat, kemarin.

Yopie, Swasta, Magelang foto: wiwid arif/magelang ekspres

HTI Magelang Ajak Umat Pahami Islam Nusantara MAGELANG SELATAN Banyak kesalahan cara memahami Islam Nusantara, kesalahan terletak pada adanya pencampuran konsep, dalil dengan fakta, kebiasaan dan pengamalan. Umat Islam yang seharusnya representasi Islam itu adalah perwujudan Alquran dan As Sunnah bukan perilaku kaum muslimin. Hal tersebut yang ditegaskan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Magelang dalam diskusi terbatas, antara kalangan mubalighoh, tokoh masyarakat, dan para pendidik se- Kota dan Kabupaten Magelang (5/9) lalu. Diskusi yang terkemas dalam nama Dauroh Dirosah Syahriyah (DDS) ini menghadirkan pembicara Ustadzah Nanik Arifah SIP, Ketua Lajnah Mubalighoh MHTI Magelang. Dalam pemaparannya Nanik mengajak para peserta yang hadir untuk mewaspadai ancaman islam nusantara untuk kesat-

uan umat muslim nusantara. Diskusi berlangsung dengan apik. Para undangan menyampaikan pendapat dan pemahamannya tentang ide Islam Nusantara. Dan pembicara menyampaikan materi seputar ide Islam Nusantara dan solusi dalam Islam. Diskusi dibuka dengan pemaparan materi seputar muncunya Ide Islam Nusantara dan tokoh bangsa yang turut menggaungkannya. Ditambahkannya, banyak sekali berkembang, bahaya Islam Nusantara antara lain menimbulkan sinkretisme yaitu percampuran Islam dengan budaya lokal. Dimana adat istiadat akan menundukkan Islam. “Padahal islam itu universal, seperti sabda Nabi “Ketahuilah segala perkara jahiliyah terkubur dibawah telapak kakiku. Selain itu sekarang banyak kegiatan yang memecah belah umat sehingga umat semakin sulit dipersatukan. Dan bahaya

Pemkot Bentuk Tim Kaji Tata Kota Kurangi Potensi Bangunan Ilegal

foto: heni agusningtyas/magelang ekspres

DISKUSI.Diskusi terbatas HTI Magelang yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pendidik.

yang paling utama yaitu adanya upaya membendung arus perjuangan penegakkan Syariah dan Khilafah dengan memakai alasan mempertahankan budaya lokal dari budaya transnasional dan asing muslimah,” paparnya. Ditambahkan Nanik, Islam Nusantara kemudian dimunculkan dalam pidato Presiden Jokowi dalam

Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 17 Mei lalu, yang kemudian diikuti permintaan Menteri Agama untuk penggunaan “langgam jawa” dalam tilawah Alquran (yang menuai pro kontra) di Istana Negara. Dari sinilah kemudian ide Islam Nusantara terus bergulir dan membesar sampai menjadi tema Muktamar NU ke-33.Mereka mempropagandakan “Islam

Nusantara sebagai wujud implementasi Islam terbaik dibandingkan dengan Islam Timur Tengah yang diwarnai berbagai konflik,” tambahnya. Disebutkan, kaum muslimin mempunyai langkah nyata yang harus dilakukan kaum muslimin dalam menghadapi meluasnya konsep Islam Nusantara ini ke hal 7

MAGELANG SELATAN - Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota (DKPT) Kota Magelang membentuk tim pengkaji bangunan di 17 kelurahan yang ada untuk memantau adanya bangunan baru. Pasalnya, instansi tersebut kerap menemukan bangunan di Kota Jasa yang belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).”Kami sudah membentuk Tim Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang di tiaptiap kelurahan untuk memantau jika ada bangunan baru,” kata Kabid Tata Kota, DKPT Kota Magelang, Heri Pracahyo, kemarin. Pengaktifan tim tersebut, kata dia, hasilnya sampai saat ini dinilai cukup efektif. Meski belum maksimal, karena masih ada di daerah tertentu yang ditemukan bangunan belum berizin.”Tim itu melibatkan aparat kelurahan dan personel dari instansi DKPT. Tugasnya untuk memantau

dan melaporkan apabila ada bangunan baru yang belum berizin. Termasuk di pemukiman warga,” ungkapnya. Meski demikian, pihaknya tak menampik sempat kecolongan soal keberadaan bangunan berlantai tiga di RW 07 Kelurahan Kedungsari, Magelang Utara. Belum lama ini, pemerintah menemukan bangunan tiga lantai yang belum jelas peruntukannya itu. Sehingga, karena pemilik gedung tak dapat menyertakan IMB dan izin lainnya, Satpol PP Kota Magelang akhirnya menyegel pembangunan gedung tersebut bulan lalu. ”Kami akui memang karena keterbatasan sehingga pemantauan tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Tapi komitmen kami, sejauh ini sudah diterjunkan akademisi dan juga tim dari DKTP untuk mengkaji konstruksi bangunan tiga lantai yang ada di Kedungsari,” ujarnya. ke hal 7

Pemkot Diminta Segera Gandakan Modul Lalu Lintas MAGELANG TENGAH Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang diminta untuk menindaklanjuti nota kesepakatan integrasi pendidikan berlalu lintas dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang sudah diberlakukan mulai tahun ajaran baru ini. Salah satunya, soal penggandaan buku paket yang telah disiapkan kepolisian agar secepatnya dibagikan kepada siswa. Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto melalui Kasat Lantas Iptu Riswanto mengatakan, setelah nota kesepakatan adanya integrasi konten ketertiban lalu lintas dalam PKn sudah dijalankan, namun khusus distribusi buku paket belum direalisasikan. Padahal, hal tersebut jadi kewajiban pemerintah daerah.”Kami sudah surati Pemkot Magelang agar sebelum Desember pengadaan modul hard copy ketertiban lalu lintas bisa dibagikan kepada siswa. Sehingga 135 guru PKn dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) se-Kota Magelang yang telah mengikuti training of trainer (TOT) di Polda Jateng beberapa waktu lalu, bisa langsung mem-

praktikannya,” katanya kemarin. Inti dari integrasi muatan aturan lalu lintas dalam mata pelajaran PKn tersebut, papar Riswanto, bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan sejak dini tentang ketertiban berlalu lintas. Muatan itu diberikan kepada semua siswa dari tingkat SD hingga S M A .” S e s e k a l i kami akan pantau pelaksanaan MoU ini seperti apa di sekolah-sekolah. Sebab, pendidikan ketertiban lalu lintas ini sangat vital, utamanya untuk menekan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas selama ini,” tuturnya. Konten dari integrasi ketertiban lalu lintas tersebut, meliputi pemahaman kepada siswa tentang tata cara berlalu lintas. Kemudian, pengenalan rambu-rambu, marka, alat penanda isyarat lalu lintas, dan pengertian menyeluruh tentang kelalulintasan. ”Integrasi ini berlaku bagi semuan-

ya, tidak terpetakan siswa yang belum punya SIM atau yang sudah. Semuanya itu untuk pengguna jalan, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan, pembonceng, dan lainnya termasuk dalam pengguna lalu lintas,” tandasnya. Mantan KBO Lantas Polres Tegal ini berharap, ke depannya muatan pem-

belajaran berlalu lintas tak hanya numpang dalam mata pelajaran PKn, nam u n m a m p u b e rd i r i sendiri dalam kurikulum. Dengan demikian, ia yakin pemahaman masyarakat tentang ketertiban lalu lintas akan semakin tinggi diiringi angka kecelakaan yang menurun.”Tapi agar ketertiban lalu lintas jadi

mata pelajaran sendiri saya kira butuh proses yang lama, karena sejauh ini tidak ada sumberdaya manusia sarjana pendidikan lalu lintas. Saya harap, kebijakan ini bisa cepat dirasakan dengan turunnya angka kecelakaan, terutama di Kota Magelang,” katanya. ke hal 7

DIRGAHAYU PARTAI DEMOKRAT

9 SEPTEMBER 2015

PARTAI DEMOKRAT MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN RAKYAT SELAMA 14 TAHUN

HM HASAN SURYOYUDHO SH MH KETUA DPC

SARTO SEKRETARIS

CMYK


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

MAGELANG EKSPRES

8

Kera Menoreh Dihadang Pagar Bambu BOROBUDUR - Warga Dusun Ngargosari dan Malangan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur secara bersama-sama memasang pagar bambu di ladang, kemarin. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir serangan kawanan kera dari perbukitan Menoreh terhadap tanaman pertanian mereka. Salah satu warga Dusun Malangan, Slamet (50) mengatakan, pagar bambu dibuat dan dipasang mengelilingi setiap ladang. “Meski belum berfungsi maksimal dalam mencegah serangan kera, tapi hanya itu yang bisa dilakukan petani,” katanya. Selain memasang pagar bambu, kata dia, tidak sedikit warga yang menyempatkan diri untuk menjaga ladang mereka saat siang hari. “Ini sebagai antisipasi saja. Karena kalau tidak dijaga, bisa-bisa tanaman ketela, rambutan dan pepaya yang kami tanam, habis dimakan kawanan kera itu. Dijaga saja masih ada yang hilang dicuri,” imbuh Slamet. Menurutnya, kawanan kera ekor panjang itu, sudah turun gunung sejak satu bulan terakhir. Kondisi tersebut biasa terjadi, terutama saat musim kemarau panjang seperti saat ini. “Mereka (kera) turun kalau persediaan makanan di atas bukit habis. Saat turun, biasanya mereka

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

ke hal 7

PASANG. Salah seorang petani memasang pagar bambu yang mengelilingi ladangnya. Hal ini untuk menghindari serangan kera ekor panjang dari perbukitan.

Banyak Warga Sembunyikan Motor Dampak Isu Razia Door to Door

PENDIDIKAN

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

IPTEK. Ketua tim Monev Suparni Setyowati Rahayu (berjilbab) saat merievew kegiatan Iptek bagi Wilayah (IbW), kemarin (9/9).

IbW Rubah Mindset Masyarakat MERTOYUDAN - Dikti melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) kegiatan Iptek bagi Wilayah (IbW) yang dipimpin oleh Suparni Setyowati Rahayu, di Ruang Sidang Fakultas Teknik UM Magelang, Rabu (9/9). Kegiatan IbW merupakan kegiatan kerjasama tim dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi UM Magelang bekerjasama dengan tim dari Untidar yang diketuai oleh Oesman Raliby M Eng. Oesman memaparkan, kegiatan IbW tahun 2015 ini merupakan pelaksanaan terakhir sejak tahun 2013. “Kegiatan diadakan di Tidar Campur dan Jurang Ombo Utara dengan tema penataan lingkungan hidup dan peningkatan

MUNGKID - Warga yang tinggal di sejumlah desa di Kecamatan Kajoran dan Salaman diresahkan dengan beredarnya isu razia sepeda motor door to door (pintu ke pintu). Banyak dari warga yang kemudian menyembunyikan kendaraan mereka, lantaran isu itu juga menyebutkan bahwa petugas akan mem-

bawa motor yang tanpa surat lengkap maupun pembayaran pajak telat. Salah satu warga Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Warko (24) mengatakan, isu tersebut sudah beredar luas sejak dua hari terakhir. “Kabarnya, di Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran sudah dirazia. Rumah-rumah warga didatangi petugas dan menanyakan surat-surat sepeda motor. Jika tidak ada lengkap, maka motornya akan dibawa menggunakan

truk,” kata Warko. Menurutnya, kabar razia tidak lazim itu tidak hanya terdengar di Desa Sutopati. Namun, juga beberapa desa lain. Seperti Mranggen, Madukoro, Wonogiri (Kecamatan Kajoran), serta Desa Kaliabu, Kalisalak, Margoyoso, Menoreh (Kecamatan Salaman). Meski hingga saat ini belum pernah ada kejadian motor warga yang dibawa oleh petugas dari hasil razia door to door, namun

banyak yang mengaku res a h. Ba h k a n , s e ju m l a h warga memilih menyembunyikan motornya karena kabar kendaraan yang pembayaran pajaknya telat turut dibawa petugas. “Banyak yang kemudian takut, karena kabar ini memang sudah menyebar dan menjadi obrolan dimanamana,” ungkapnya. Warga lainnya, Wasono, menambahkan, warga merasa khawatir dan resah karena isu razia itu dilakukan malam

hari saat warga beristirahat. “Ada beberapa tetangga yang sampai menyembunyikan motornya di kebun karena takut dibawa petugas,” katanya. Kades Sutopati, Kecamatan Kajoran Yuli Susantiko menga kui bahwa dia juga mendengar kabar razia sepeda motor. Meski demikian, kabar razia yang sudah menyebar di masyarakat itu tidak ada kebenarannya. Apalagi soal wilayah ke hal 7

Lereng Merapi Perlu Dibangun Embung MUNGKID - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) berencana membangun bak penampungan air di zona pemanfaatan Jurangjero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Bak tersebut nantinya diharapkan dapat mempermudah proses pengambilan air saat pemadaman api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Kepala Balai TNGM, Edi Sutiyarto mengatakan, sesuai rencana, penampungan akan dibuat berbentuk bak dengan ukuran besar. Volume tampungan, diperkirakan

mampu mencapai lebih dari 10 ribu liter. “Fungsinya, selain dipakai untuk menampung air, masyarakat juga bisa memanfaatkan untuk kegiatan persemaian,” kata Edi. Menurutnya, bak air tersebut diusulkan untuk dibangun pada 2016 mendatang. Adapun besaran anggaran nantinya akan disesuaikan dengan perencanaan pembangunan. “Pasokan air nanti bisa diambil dari Kali Blongkeng. Sumber air disana cukup besar. Di zona pemanfaatan ini nanti lokasinya bisa menjadi

multi fungsi. Termasuk untuk menopang kegiatan wisata, apalagi akses menuju lokasi sudah ada dan tinggal ditata kembali,” urainya. Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Sujadi mengusulkan, adanya pembangunan embung di kawasan hutan Merapi. Hal itu dilatarbelakangi kesulitan yang dialami oleh petugas saat berupaya memadamkan kebakaran di kawasan TNGM, tepatnya di Jurang Jero, Kecamatan Srumbung beberapa waktu lalu. ke hal 7

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

PADAMKAN. Tim SAR Kabupaten Magelang padamkan api di lereng Gunung Merapi sekitar seminggu yang lalu.

ke hal 7

TNI

Pengabdian Soeharno terhadap Dunia Pramuka Berbuah Manis

Sudah Kantongi 3 Penghargaan, Belakangan Raih Lencana Melati

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

BANTUAN. Anggota Koramil bersama warga Ngeparing saat membangun jamban.

Gerakan Pramuka memberikan penghargaan kepada seseorang yang dianggap telah berjasa dan memberikan pengabdian yang lebih pada organisasi pramuka. Penganugrahan tanda penghargaan sering kali diberikan pada saat Upacara Hari Pramuka. HENI A, Mungkid

Bantu Buat Jamban Gratis MUNTIL AN - Anggota Koramil 14 Muntilan Kodim 0705/Magelang membantu pembuatan jamban gratis bagi warga kurang mampu. Salah satunya Ahmad Zaeri Sardi, warga RT 02 RW 19, Dusun Ngepringan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Selasa (8/9). Kegiatan pembuatan jamban atau WC tersebut dipimpin Bamin Bakti TNI Koramil 14/Muntilan Serma Eko Saryanto. “Pembuatan jamban ini merupakan rangkaian program pencanangan gerakan sejuta jamban,” katanya, kemarin. Selama proses pembangunan berlangsung, kades setempat beserta para stafnya ikut turun untuk melihat langsung ke lokasi. Selain memberikan apresiasi, ia juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian TNI

ke hal 7

PERINGATAN Hari Pramuka ke-54 Tingkat Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah diselenggarakan di Kabupaten Pekalongan (5/9) lalu, bertepatan dengan penyelenggaraan Raimuna Daerah ke-11 Jawa Tengah. Kegiatan peringatan yang juga diadakan upacara itu dilaksanakan di Bumi Perkemahan Linggo Asri. Pada upacara tersebut, dianugrahkan berbagai tanda penghargaan kepada para anggota gerakan Pramuka, baik dari orang dewasa dari unsur majelis pembimbing, pengurus kwartir, pelatih, andalan maupun dari unsur peserta didik. Tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota meliputi Lencana Melati, Lencana Darma Bakti, Lencana Karya Bakti, Lencana Panca Warsa. Sedangkan untuk peserta didik adalah Pramuka Garuda Berprestasi. Penerima Lencana Melati, salah sa-

foto: ist

MENERIMA. Ketua Kwarcab Kabupaten Magelang Drs Soeharno saat mnenerima penghargaan Lecana Melati di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (5/9).

tunya adalah Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Magelang, Drs Soeharno MM. Penyerahan Lencana Melati diserahkan Plh. Asisten Kesra Sekda Jateng, Taufik Hidayat SH MSi mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, didampingi langsung Ka Kwarda 11 Jawa Tengah, Prof DR Ir Slamet Budi Prayitno MSc. Lencana Melati adalah tanda penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap telah memberikan jasa dan pengabdian yang lebih besar bagi gerakan Pramuka. Soeharno yang lebih akrab dipang-

CMYK

gil dengan Kak Harno, dilahirkan di Grobogan, 2 April 1952. Pria yang sekarang tinggal di Mungkidan, Danurejo, Mertoyudan Kabupaten Magelang, selain menerima Lencana Melati, sebelumnya telah menerima Lencana Pengabdian dan Lencana Karya Bakti dari Kwatir Nasional Gerakan Pramuka. “Harus lebih meningkatkan peranannya dalam memajukan gerakan Pramuka di Kwartir Cabang Kabupaten Magelang,”katanya, kemarin. Menurutnya, kegiatan pramuka di Kabupaten Magelang, telah mengal-

ami banyak kemajuan. Kegiatan yang diawali dari tingkat siaga, misalnya pesta siaga, haruslah dilaksanakan di ranting, dengan seleksi untuk menuju ke tingkat kwartir cabang. “Diharapkan dalam pelaksanaanya semua pihak harus terlibat untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan,” imbau Ka Kwacab Magelang ini. Pengembangan di tingkat berikutnya, yaitu penggalang untuk bisa mencetak kader-kader Pramuka Garuda menjadi tolok ukur keberhasilan. Pramuka Garuda dapat memberikan satu pendidikan yang lebih dibandingkan dengan kegiatan yang lain, melibatkan wali atau orang tua, agar tahu dengan pasti arah pendidikan Gerakan Pramuka. D i a m e na m b a h k a n G e ra k a n Pramuka dalam perkembangannya sejalan dengan pendidikan karakter, termasuk juga di Kabupaten Magelang. “Pendidikan karakter sesungguhnuya di kepramukaan sudah merupakan hal yang biasa. Di masing-masing golongan, mulai dari siaga, penggalang, penegak ataupun pandega menerapkan teknik mendidik untuk membentuk akhlak mulia,”tambahnya. Ke depan harus tetap kita dorong di setiap even kegiatan harus ada sinergi, lanjutnya Harno. Dengan kepedulian dan keterlibatan pemerintah. Adanya Undang-Undang No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, menuntut ke hal 7


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

Eceran Rp 3.000

TRANSPORTASI KAI Luncurkan Kereta Joglokerto KUTOARJO - PT KAI berencana akan mengoperasikan kereta api baru pada rute Solo-Jogjakarta-Kutoarjo-Purwokerto pp. Kereta api baru tersebut direncanakan m e r u pakan KA ekonomi komersial (non PSO), dengan rangkaian gerbong kelas ekonomi (K3) jenis baru. Informasi itu disampaikan oleh Manajer Humas PT KAI Daop 5 Surono, dalam siaran persnya, Rabu (9/9). Menurut Surono, gerbong ekonomi (K3) jenis baru ini masing- masing berkapasitas 80 seat dengan konfigurasi tempat duduk 2-2. Sehingga terasa lebih lega dan nyaman untuk penumpang. Sedangkan gerbong ekonomi (K3) jenis lama masing-masing berkapasitas 106 seat dengan konfigurasi 2-3. “Meskipun dimensinya sama, gerbong ekonomi jenis baru ini kapasitasnya dibuat lebih sedikit dibandingkan gerbong ekonomi lama, sehingga penumpang akan lebih lega dan nyaman,” ucapnya. Kereta api yang rencananya akan menggunakan nama Joglokerto (akronim Jogja, Solo, Purwokerto) ini, diperkirakan akan dapat dioperasikan paling lambat akhir September ini. Waktu yang dibutuhkan menempuh jarak Purwokerto-Jogjakarta hanya sekitar 3 jam. Sedangkan JogjakartaSolo akan ditempuh KA ini dalam waktu kurang dari 1 jam. “Kereta akan berhenti di setiap stasiun besar antara Solo dan Purwokerto. Ini akan semakin memberikan pilihan kepada masyarakat selain bus, travel dan KA yang sudah ada saat ini,” jelasnya. Meskipun merupakan kereta api ekonomi komersial (non PSO), untuk tarifnya direncanakan akan dibuat bersaing dengan tarif transportasi darat lain yang ada saat ini pada koridor Purwokerto-Jogja-Solo. “Direncanakan tarifnya akan dibuat secara parsial,” lanjutnya.

Rute PurwokertoKutoarjo-YogjakartaSolo

ke hal 11

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

BARIS. Salah satu kontingen peserta melakukan gerakan penghormatan saat melintas tepat di depan panggung kehormatan lomba defile, kemarin.

18 SLTA Berebut Piala Muspida Dalam Lomba Defile Peringatan Haornas PURWOREJO - Memperingati Hari olahraga Nasional (Haornas) ke 32 tahun 2015, beragam kegiatan digelar Pemkab Purworejo, Rabu

Bantuan Air Bersih

foto: eko sutopo/ purworejo ekspres

KEMIRI - Bencana kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo semakin parah. Para warga yang tinggal di daerah terdampak kekeringan harus mengambil dari sumber mata air yang jaraknya bisa mencapai belasan kilometer. Berupaya untuk meringankan beban dari masyarakat terdampak kekeringan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo gencar mengirimkan bantu-

an air bersih secara langsung kepada masyarakat. Salah satunya dilaksanakan di Desa Wanurejo Kecamatan Kemiri, kemarin. Kepala Markas PMI Kabupaten Purworejo, Supangkat SE mengungkapkan, dalam kesempatan tersebut pihaknya membagikan air sebanyak dua tangki kepada masyarakat. Hal itu dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat. “Yang kami berikan adalah bantuan air bersih untuk kebutuhan memasak seharihari. Untuk kebutuhan selain memasak mereka bisa menc-

BEREBUT. 16 Tim Pelajar Berebut Piala Bupati dalam Infutama di GOR WR Supratman sejak 4-12 September.

Dalam Invitasi Futsal 2015

ke hal 11

“Lomba defile yang didikuti 18 kontingen dari berbagai SMA dan SMK se Kabupaten Purworejo. Defile ini merupakan kerjasama antara Kodim 0708 Purworejo dan FKPPI Purworejo. Memperebutkan piala Bupati, Dandim, dan Kapolres Purworejo,” katanya.

Dalam lomba defile, peserta memperagakan gerakan PBB dengan menempuh jarak sekitar 100 meter. Seluruh peserta melakukan gerakan penghormatan saat melintasi di depan panggung kehormatan yang ditempati oleh ke hal 11

ari sumber air lainnya karena jumlah air bersih yang kami kirimkan jumlahnya terbatas,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya telah melakukan penjadwalan distribusi air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak kekeringan musim kemarau tahun ini. Puluhan desa yang tersebar di 10 kecamatan bakal menjadi titik distribusi bantuan air bersih. “Distribusi ini telah kami lakukan sejak pertengahan Agustus lalu hingga pertengahan September mendatang. ke hal 11

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

ANTRE. Warga Desa Wanurejo Kecamatan Kemiri terlihat antri untuk mendapatkan bantuan air bersih yang diberikan oleh PMI Kabupaten Purworejo.

Mobil Taspen Mangkal di Kantor BKD

16 Tim Pelajar Ikuti Bupati Cup PURWOREJO - Nuansa Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2015 semakin semarak dengan adanya Invitasi Futsal Antar SMA (Infutama) Bupati Cup 2015. A j a n g f u t s a l yang juga perebutan beberapa piala itu dipusatkan di GOR WR Supratman Purworejo, berlangsung sejak 4 hingga 12 September 2015 mendatang. Ketua panitia Rahmat Surya mengatakan, Infutama digelar sebagai wadah apresiasi bakat-bakat futsal siswa SMA sederajat seKabupaten Purworejo. Infutama memperebutkan Piala Bupati Purworejo, Piala Ketua KONI, Piala KMap STAN Jakarta, uang pembinaan serta piagam penghargaan. “Turnamen diikuti sebanyak 240 orang dari 16 SMA, SMK, MA se-Kabupaten Purworejo. Dalam pelaksanaannya, turnamen melibatkan official dari 16 tim peserta sebanyak 32 orang, wasit 2 orang, dan panitia Infutama sebanyak 50 orang,” ucapnya, Selasa (9/9). Menurut Rahmat, pihaknya sengaja memilih GOR sebagai lokasi turnamen karena dinilai representatif, baik bagi atlet maupun penonton. “Selain itu, Infutama ini diharapkan sekaligus dapat memperkenalkan keberadaan GOR yang kini telah direhab,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dindikbudpora), Drs Muh Wuryanto yang juga berkesempatan membuka Infutama beberapa waktu lalu, mengungkapkan, perkembangan olahraga futsal saat ini sangat pesat. Olahraga yang semula terkesan elitis ini, sekarang sudah semakin memasyarakat dan menjadi salah satu olahraga favorit dari berbagai kalangan. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari semakin banyaknya arena atau lapangan

yang bertema gelorakan olahraga untuk Indonesia Hebat tersebut melibatkan warga masyarakat termasuk dinas, instansi, BUMN, BUMD, TNI, Polri, pelajar dan mahasiswa. Sementara untuk lomba defile khusus diikuti oleh pelajar tingkat SLTA.

Kekeringan Semakin Parah PMI Gencar Distribusikan

OLAHRAGA

(9/9), salah satunya di kompleks Alun-alun Purworejo. Beragam kegiatan tersebut diantaranya Apel Kebangsaan Pemuda, senam masal dan lomba defile. Panitia kegiatan Drs Basuki Raharjo mengatakan, senam massal dan apel kebangsaan

foto: eko sutopo/ purworejo ekspres

MOBIL LAYANAN. Kepala BKD Purworejo, Drs Sigit Budimulyanto MM, menyaksikan aktivitas pelayanan mobil Taspen di halaman kantor BKD, kemarin.

PURWOREJO - Satu unit mobil layanan milik PT Taspen sejak beberapa bulan terakhir secara terjadwal mangkal di kawasan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Purworejo. Kini, masyarakat di Kabupaten Pramuka yang hendak mengurus administrasi Taspen sudah tidak lagi kerepotan harus pergi ke kantor Taspen di Purwokerto. Kepala BKD Purworejo, Drs Sigit Budimulyanto MM, saat ditemui di kantornya, mengatakan, keberadaan mobil layanan tersebut merupakan salah satu upaya PT Taspen

untuk memberikan kemudahan, baik bagi PNS aktif yang memasuki purna tugas, maupun PNS yang telah pensiun. Menurutnya, sejak diluncurkan pada awal tahun 2015 lalu, program layanan jemput bola semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh pemohon. “Sosialisasi sudah dilakukan sejak sebelum mobil layanan beroperasi. Sekarang seluruh pemohon Taspen tidak perlu jauh-jauh lagi ke Purwokerto untuk mengurus administrasi,” ucapnya, Rabu (9/9). Dijelaskan, mobil kelil-

ing Taspen memiliki jadwal pelayanan di kantor BKD sebanyak 3 hari dalam setiap bulannya. Sedikitnya ada 6 jenis pelayanan terkait pensiun yang dapat dilakukan, yakni pensiun pertama, uang duka, tunjangan anak, tunjangan istri, pensiun janda atau duda, dan pensiun yatim-piatu. “Semua jenis pelayanan yang ada di kantor Purwokerto dilayani di mobil keliling. Bedanya, terkait penerimaan uang tidak dapat dilakukan secara tunai dan harus transfer melalui bank terkait,” jelasnya. ke hal 11

Siswa SMPN 24 Peringati Haornas

Diajak Hiking Mengenal Obyek Wisata Lokal Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada tanggal 9 September menjadi tradisi baru yang meriah dilaksanakan di beberapa daerah. Beragam kegiatan digelar untuk merayakannya, seperti yang dilakukan oleh SMPN 24 Kaligesing. Memperingati Haornas tahun ini, mereka melakukan hiking mengunjungi obyek wisata lokal. Seperti apa? LUKMAN HAKIM, Purworejo MENINGKATKAN kecintaan dan mengenalkan obyek wisata lokal kepada siswa menjadi salah satu agenda rutin SMPN 24 Purworejo. Dalam setiap peringatan Haornas tahun 2015, seluruh elemen sekolah digiring berjalan kaki untuk mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di Kaligesing. Dan untuk tahun ini, sekolah yang berada di Desa Kaliharjo Kecamatan Kaligesing itu mengunjungi Taman Wisata Sidandang di desa wisata Kaligono. Berjarak sekitar 6 kilometer dari sekolah, lebih dari 400 siswa diajak memasyarakatkan olahraga dan bertualang menyusuri perjalanan alam, karena mereka sekedar dilewatkan pada jalanan beraspal. ke hal 11

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

HIKING. Siswa SMPN 24 tengah beristirahat usai melakukan perjalanan dari sekolah hingga Taman Sidandang yang berjarak 6 kilometer dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), kemarin. Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

KATA MEREKA Konflik Timur Tengah Gelombang para pengungsi wilayah konflik di Timur Tengah dalam mencari suaka ke berbagai negara mengundang perhatian banyak pihak. Kasihan mereka, terutama anak-anak yyang tidak tahu apa-apa harus menanggung derita akibat konflik a berkepanjangan. n

Korane Wong Temanggung

ECERAN Rp3.000

Menunggu Ketegasan Pemkab Penertiban PKL Pasar Kliwon TE MANG GUNG – Ke beradaan pedagang kaki kima (PKL) di perkotaan Temanggung terus mendapat sorotan dari kalangan DPRD. Pasalnya selain membuat kondisi kota semakin kumuh, keberadaan PKL juga sudah melanggar peraturan daerah (perda). “Sudah sangat jelas melanggar perda. Tapi sampai saat

ini belum ada tindakan yang tegas dan nyata dari pemkab. PKL justru semakin menjamur,” kata anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD, Nanang Hadullah, kemarin (9/9). Ia mengatakan, pemkab tidak bisa tinggal diam melihat kondisi ini. Sebab dengan alasan apapun keberadaan PKL di trotoar jalan, baik itu di sepanjang di Pasar Kliwon Rejo Amertani maupun di daerah lainnya itu sudah sa-

ngat melanggar. “Harusnya pemkab bisa bertindak tegas. Ini demi kepentingan bersama dan menegakkan peraturan yang sudah dibuat oleh pemkab,” pintanya. Menurutnya, permasalahan PKL ini bukan lagi permasalahan baru. Dari tahun ke tahun PKL selalu menjadi permasalahan yang klasik dan belum terpecahkan hingga saat ini. Pemkab seakan tutup mata melihat kondisi PKL yang semakin hari semakin menjamur.

Angggota Fraksi Golkar Sejahtera, Tunggul Purnomo, juga menuturkan hal yang sama. Menurutnya, sejak Pasar Kliwon utara terbakar beberapa tahun lalu, pemkab memperbolehkan pedagang untuk berjaja di trotoar. Namun kebijakan itu hanya untuk sementara. Setelah Pasar Kliwon utara selesai dibangun, seharusnya pemkab kembali menegakkan perda yang berlaku. “Dulu memang iya. Saat itu trotoar digunakan PKL untuk

berjaja barang dagangan mereka. Itupun hanya diperbolehkan hingga pukul 07.00 WIB. Sebab saat itu diberlakukan pasar pagi,”terangnya. Namun katanya, sampai saat ini para PKL yang berjaja di sekitar Pasar Kliwon semakin menjamur. Mereka sudah tidak lagi mengindahkan perda yang berlaku. Padahal di sekitar pasar tersebut sudah dipasang larangan berjualan di trotoar. ke hal 3

Gita, Karyawati, Temanggung Alangkah baiknya b bila negara-neg gara yang merreka tuju memb berikan tempat sserta membantu m menaungi den ngan kehidupan la layak. (riz)

Muharim, Swasta, Temanggung

PENDIDIKAN Lebih Baik Belajar 6 Hari TEMANGGUNG – Kesan munculnya keraguan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Temanggung mensikapi terbitnya Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/006752/2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Lima Hari Belajar Per Minggu bagi Satuan Pendidikan SMA dan SMK di Jawa Tengah, membuat Dewan Pendidikan setempat merasa berkewajiban untuk ikut memberikan masukan. Masukan tersebut diberikan untuk bupati, agar bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait dengan hal tersebut. “Sebagai Dewan Pendidikan, kami merasa mempunyai kewajiban memberikan masukan, meskipun beberapa waktu lalu kami juga telah melayangkan rekomendasi ke bupati,” kata Sekretaris Dewan Pendidikan, Zainal Faizin, kemarin. Sebab katanya, perubahan hari belajar dari enam hari belajar ke lima hari belajar menimbulkan respons yang berbeda-beda dari kalangan pelaksana di tingkat satuan pendidikan SMA / SMK di Kabupaten Temanggung. Ia menuturkan, masukan tersebut sejalan dengan peran Dewan Pendidikan sebagai advisory agency, supporting agency, mediatory agency, dan terutama controlling agency bagi penyelenggaraan layanan pendidikan. Menurutnya, secara filosofis, pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar dan terencana dengan baik dan matang untuk mempersiapkan peserta didik. Agar, menjadi manusia yang memiliki kepribadian unggul dan siap memasuki dan mengisi hidup dan kehidupannya dengan baik dan benar, sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam menghadapi tantangan zaman. “Tujuan utama pendidikan nasional, sebagaimana digariskan dalam Pembukaan UUD 1945, adalah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam rangka membentuk sosok manusia berkepribadian unggul dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan ke hal 3

KORAMIL Ada Distributor Pupuk Ilegal, Laporkan! NGADIREJO – Pengetahuan petani di Desa Petirejo, Kecamatan Ngadirejo tentang Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) bisa dibilang minim. Hal ini membuat petani sering mengalami kekurangan pupuk bersubsidi. Babinsa Koramil 04/Ngadirejo yang ditempatkan di desa tersebut, Serda Sunardi mengatakan, selama ini pupuk merupakan persoalan yang sering muncul di kalangan petani. Terutama, saat musim tanam padi maupun tanam tembakau. Persoalan ini muncul karena ketidaktahuan petani akan prosedur untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. “Pengetahuan petani sangat minim. Mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” katanya disela mengawasi distribusi pupuk bersubsidi, kemarin (9/9). Menurutnya, karena khawatir akan adanya kelangkaan pupuk pada musim tanam mendatang, Poktan Ngadi Rahayu 1 Desa Petirejo menggelar pertemuan rutin anggota sebulan sekali. Pertemuan ini selain untuk mendata anggota juga untuk mendata berapa kebutuhan pupuk menjelang musim tanam mendatang. “Tahun lalu katanya sempat mengalami kelangkaan pupuk. Jadi sekarang petani harus menjadi anggota kelompok tani. Dari situ petani akan didata baik luasan lahan maupun kebutuhan pupuk selama musim tanam,”terangnya. Setelah itu terangnya, dari data yang didapat, kelompok tani tersebut akan menyetorkan data kebutuhan pupuk kepada distributor pupuk bersubsidi di Kecamatan Ngadirejo. “Jika sudah ada datanya, bisa dipastikan petani yang terdaftar akan mendapatkan pupuk sesuai dengan kebutuhan. Tugas kami adalah pendampingan swasembada pangan. Salah satunya mengawal dan mengawasi pupuk. Jangan sampai ada satupun petani yang susah mendapatkan pupuk,”terangnya. Ia menghimbau, jika petani mengalami kesulitan pupuk menjelang musim tanam tahun ke hal 3

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

BERKUNJUNG. Bupati Temanggung, Bambang Sukarno (kiri) mengunjungi salah satu stan dalam soft opening Temanggung Fair 2015, Rabu (9/9).

Bidik Angka Rp5 M

TEMANGGUNG – Gelaran Temanggung Fair Jilid II yang diselenggarakan selama lima hari, 9-13 September 2015, di Gedung Pemuda ditargetkan menyerap nilai transasksi minimal Rp5 miliar. Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Te-

manggung, Ronny Nurhastuti mengatakan, gelaran tahun ini total diikuti 180 stan yang

berasal dari berbagai unsur. Dimana 41 diantaranya berasal dari berbagai SKPD, 14 stan dari Kemenetrian Koperasi dan UMKM, dan 6 dari Kementerian Peridustrian dan Perdagangan. Dijelaskan, para peserta sendiri mengisi stan-stan mereka dengan berbagai

produk, seperti kopi asli Temanggung, batu-batu akik, produk kerajinan lokal, kuliner, perbankan, BUMD, maupun beberapa sekolah. Disamping itu, acara juga dimeriahkan dengan beberapa stan yang berasal dari luar daerah, hingga luar Pulau ke hal 3

‘Pecat-Memecat’ Buruh Nihil Koordinasi Berjalan TEMANGGUNG – Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar belakangan ini, nyata-nyata berdampak pada perumahan sejumlah buruh di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Tengah. Meski demikian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Temanggung meminta agar masyarakat tidak merasa cemas. Terutama para buruh yang saat ini menggantungkan hidupnya di berbagai perusahaan. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disenakertrans, MC Arif menjelaskan, hingga saat ini dampak tersebut belum di-

rasakan. Bahkan, belum ada satupun buruh yang dirumahkan akibat pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah. “Di sejumlah wilayah memang ada buruh yang sampai dirumahkan akibat kondisi perekonomian yang kian lesu. Namun, di Temanggung sendiri tidak sampai muncul gejolak serupa. Bahkan aktifitas produksi berbagai perusahaan juga terpantau normal,” jelasnya, Rabu (9/9). Ditambahkan, hal tersebut terjadi setelah pemerintah bersama-sama dengan perusahaan, termasuk di dalamnya serikat buruh, terus melakukan koordinasi matang. “Dengan terus duduk bersama, hasilnya hingga saat ini Temang-

gung masih kebal akan dampak negatif kondisi perekonomian yang ada saat ini,” imbuhnya. Sementara itu, Herawati (21), salah seorang buruh pabrik kayu lapis asal Parakan mengaku, sebelumnya sempat merasa was-was dengan munculnya berita ribuan pekerja di Jawa Tengah yang terpaksa dirumahkan. Karena, imbas semakin melemahnya nilai tukar rupiah yang mengakibatkan merosotnya omzet berbagai perusahaan. “Kita sempat khawatir dengan berita yang berkembang di banyak media beberapa saat lalu. Tapi hingga detik ini, saya dan teman-teman masih terus bekerja dan tidak ada yang dirumahkan,” pungkasnya. (riz)

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

BURUH. Sejumlah karyawan pabrik kayu lapis tengah menumpuk lembaran-lembaran kayu siap ekspor.

Pohon Pisang Milik Muhdori Terbilang Lebih Unik

Bertandan Empat, Bercabang Dua, Tanpa Unsur Mistis Keunikan pohon pisang milik Muhdori Wasimin (74), warga Lingkungan Kasihan, Kelurahan Mudal, Temanggung memang berbeda dari pohon pisang unik lainnya, yang biasa bertandan dua. Keanehan dari pohon ini menarik perhatian warga. Tak ayal warga pun langsung berbondong-bondong menyaksikan keanehan pohon itu. Seperti apakah? SETYO WUWUH, Temanggung POHON pisang bertandan lebih dari satu, mungkin sudah tidak menjadi hal yang aneh lagi. Sebab hampir di sebagian daerah di Jawa Tengah ini telah ditumbuhi pohon pisang serupa. Namun berbeda dengan pohon pisang milik Muhdori, selain bertandan empat, batang dari pohon pisang itu juga bercabang dua. Lazimnya pohon pisang hanya akan memi-

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

BERTANDAN. Pohon pisang di Lingkungan Kasihan Kelurahan Mudal KabupatenTemanggung bertandan empat.

liki satu tandan dalam sekali buah. Selain itu pohon pisang tidak pernah bercabang menjadi dua, seperti pohon lainnya. Tapi hal ini benar-benar terjadi pada pohon pisang miliknya yang ditanam tiga tahun silam. “Saya juga tidak pernah menyangka kalau pohon pisang milik saya ini akan bertandan empat dan bercabang,”katanya kemarin. Menurutnya, sebelum bertandan empat, setahun sebelumnya, pohon Itu juga pernah berbuah dengan tandan dua. Saat itu buah pisang yang dihasilkan juga besar-besar, layaknya buah pisang pada umumnya. “Ceritanya itu, tiga tahun lalu saya membawa bibit pohon pisang ini dari Ambarawa. Kemudian langsung saya tanam. Setahun kemudian langsung berbuah. Tapi berbuahnya masih normal. Kemudian pada tahun ke dua, pohon pisang ada yang bertandan dua. Setelah buah pisangnya tua, kemudian saya potong. Tapi, ternyata di sisa potongan itu tumbuh lagi dan sekarang malah bertandan empat,”ceritanya. ke hal 3

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

PNS Korban Demosi Terkesan Diam Belum Semua Jalankan Task Force

WONOSOBO- Upaya pemerintah daerah untuk mengobati sakit hati sejumlah PNS yang kena demosi akibat diberlakukannya Perda No 3 Tahun 2014 tentang OPD dengan pembentukan task

force (gugus tugas), nampaknya belum mendapatkan sambutan hangat. Berkaitan dengan hal itu, Pemkab Wonosobo melalui staf ahli bupati berusaha maksimal memotivasi PNS yang mengalami demosi agar secepatnya melaksanakan tugas tersebut. Sehingga mereka bisa mendap-

takan kembali tambahan penghasilan seperti sebelumnya. “ Task force belum maksimal. Bahkan ada kesan jalan di tempat. Kita terus lakukan evaluasi, “ ungkap Staf Ahli Bupati Bidang Fisik dan Prasarana, Sigit Sukarsana, kemarin (9/9). Dijelaskan, dari evaluasi yang dilakukan beberapa waktu lalu,

terungkap bahwa task force ada yang belum jalan, ada yang sudah jalan, serta selebihnya ada yang ragu-ragu. “Semua keluhan itu kita tampung. Namun, kita harap segera dilaksanakan,” katanya. Sejumlah alasan memang dilontarkan PNS yang mengalami demosi (penurunan jabatan).

Diantaranya mereka mengaku belum menerima SK dari bagian orpeg setda, dan lainnya ragu dan takut task force jadi temuan BPK. Selebihnya beralasan perda tersebut yang masih dalam proses gugatan. “ Semuanya kita imbau untuk mengedepankan pekerjaan secara proporsional dan profesion-

al. Dengan melihat masalah ini, kita akui memang banyak dari PNS yang mengalami demosi belum bisa menerima hal itu,” imbuhnya. Task force sendiri menurut mantan Kepala Disparbud Wonosobo itu, merupakan gugus tugas yang di gagas bupati dan wakil ke hal 11

PENDIDIKAN

FKSP Perlu Miliki Laboratorium WONOSOBO - Civitas akademi Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik (FKSP) Unsiq Wonosobo sudah saatnya untuk mencetuskan laboratorium. Laboratorium itu menyediakan pelayanan bagi uji teori maupun praktik komunikasi dalam rangka menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi. Sehingga bisa menghasilkan lulusan yang ahli di bidang sosial politik dan komunikasi yang memiliki kepedulian masyarakat. Hal itu diungkapkan Amirudin kepala biro Wonosobo Ekspres (Magelang Ekspres, Jawa Pos Grup) dalam pelepasan mahasiswa FKSP yang melakukan PPL di Wonosobo Ekspres, kemarin. Ditandaskan, laboratorium FKSP ini merupakan media pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kerjasama dengan pihak terkait.

ke hal 11

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

MENGANGKUT. Salah seorang pekerja saat mengangkut beras di gudang Bulog Sawangan Wonosobo, kemarin (9/9).

Kejar Target Penyerapan, Kodim Jaga Gudang Bulog 24 Jam foto: jamil/wonosobo ekspres

LEPAS. Kepala Biro Wonosobo Ekspres, Amirudin (berbatik) sedang memberikan sambutan dalam pelepasan mahasiswa FKSP.

Ahmad Munif Kuliah Biaya Sendiri CITA-cita Ahmad Munif (23), seorang pemuda enerjik, asal Berjugan, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Selomerto yang kini tengah menempuh pendidikan keguruan di universitas swasta di Jawa Barat tak sabar ingin segera lulus dan mengajar di Almamaternya. Memang kini tidak banyak mahasiswa yang ‘ngebet’ jadi guru, terlebih di kota kelahirannya. “Sekitar satu setengah tahun lagi saya akan lulus. Saya tidak sabar ingin mengabdi di almamater saya, SMKN 1 Wonosobo dan mengajar sesuai dengan jur usan saya di teknik informatika,” kata Munif yang kini juga nyambi mengajar di salah satu SMK swasta di Jawa Barat. Namun di balik ke hal 11

WONOSOBO- Target penyerapan beras petani di Wonosobo masih jauh dari harapan. Hingga awal September ini, baru sekitar 4.000 ton beras yang bisa dibeli Bulog. Terkait dengan hal itu, Kodim akan berupaya keras agar target pada akhir tahun 2015 bisa terlampaui. Diantara langkahnya dengan memantau pelayanan penjualan beras ke Bulog 24 jam. Komandan Kodim (Dandim) 0707

Wonosobo, Letkol Infanteri Agus Muchlis Latif, ketika ditemui di kantornya, Rabu (9/9), menyebut, kondisi tersebut terjadi karena di beberapa wilayah terjadi kegagalan panen akibat panjangnya musim kemarau. “Kita ditarget bisa menyerap 7.500 ton pada akhir September ini. Namun, mengingat berbagai faktor. Termasuk, kekeringan dan masih banyaknya beras petani yang dijual ke luar daerah,

target tersebut belum bisa dipenuhi,” bebernya. Untuk meningkatkan serapan beras petani, Agus mengaku akan segera menggelar pertemuan dengan kelompok tani dan pengusaha penggilingan padi se-Wonosobo. “Kita rencanakan untuk mengundang kelompok tani dan pelaku usaha penggilingan padi, pada Kamis (10/9) di Makodim. Ini untuk menyelaraskan visi capaian target tersebut. Sehingga

Pustakawan Dituntut Cerdaskan Masyarakat

WONOSOBO- Pustakawan harus mampu mengembangkan minat baca masyarakat, menjadi motor penggerak perpustakaan. Termasuk, terus berusaha meningkatkan keprofesionalannya. Sehingga dapat berguna untuk mencerdaskan masyarakat dalam segala bidang. Hal tersebut diungkapkan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Provinsi Jawa Tengah, Mulyono, saat mengukuhkan kepengurusan IPI Kabupaten Wonosobo tahun bakti 2015 – 2018, Rabu (9/9), di Gedung Korpri Wonosobo. Menurutnya, pustakawan tidak hanya memikirikan apa yang negara berikan. Namun juga mengutamakan apa yang telah diberikan kepada negara. Jika para pustakawan

dalam waktu kurang dari 4 minggu, kekurangan sekitar 3.500 ton beras bisa diserap Bulog,” lanjut Dandim. Selain itu, dalam waktu dekat, Dandim juga menyebut akan menggelar panen raya di Teges Wetan, Kecamatan Kepil. Secara overall se-Jawa Tengah, Agus mengakui, tingkat penyerapan beras petani memang masih cukup rendah. ke hal 11

Rupiah Melemah, UMK Cenderung Naik

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

DIRESMIKAN. Pengurusan IPI Kabupaten Wonosobo tahun bakti 2015 – 2018, dikukuhkan di Gedung Korpri, Rabu (9/9).

bisa menunjukkan kekuatan, didukung oleh prestasi kemampuan yang mumpuni. Maka, tidak akan ada pihak yang bisa mengecilkan peran dari pustakawan. Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan pengembangan organisasi profesi pustakawan difasilitasi oleh pemerintah, dan masyarakat. Sementara saat ini organisasi profesi pustakawan yang diakui pemerintah adalah

IPI untuk mewadahi para pustakawan di Indonesia. Sementara Kasubag Tata Usaha Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo, Hartati Ngesti Ngaiyah menyampaikan, keberadaan sebuah organisasi profesi kepustakawanan tidak sebatas untuk menggantungkan secara materi. Namun juga semestinya menjadi wahana untuk mengasah diri,

foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres

ke hal 11

WONOSOBO- Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang hingga kini masih melemah di kisaran angka Rp14.000 tak begitu berpengaruh terhadap penentuan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Nilai UMK 2016 dipastikan tetap akan mengalami kenaikan dari UMK tahun 2015 Rp1.166.000. Kepala Seksi Pembinaan Ketenagakerjaan, Hubungan Industrial dan Pengawasan Kantor Nakertrans, Sudiman cenderung mengalami kenaikan. Dilihat dari angka PHK, Wonosobo dinilai cukup stabil karena tidak didominasi perusahaan besar. Sebagaimana diketahui, untuk menentukan besar UMK tergantung pada KHL (Kebutuhan Hidup Layak). “Dari segi stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, maka UMK biasanya cenderung naik. Namun umumnya didasarkan juga pada harga kebutuhan pokok. Contohnya

Sudiman

saja seperti beras, telur, daging ayam, dan kebutuhan lain yang selama ini harganya cukup fluktuatif,” kata Sudiman, kemarin. UMK sangat erat kaitanya dengan pemenuhan hak karyawan oleh perusahaan. Namun, melihat kondisi Wonosobo yang rata-rata didominasi pekerja lepas atau buruh dan pedagang, maka UMK tersebut tidak seramai di kota besar dengan jumlah ke hal 11

Berkat Pendeteksi Suara, Dua Maling di SDN 2 Winongsari Tertangkap

Terhubung Radio, Terdengar Bisik-bisik Komite Sekolah Negeri (SDN) 2 Winongsari, Kecamatan Kaliwiro berhasil menangkap dua pelaku yang hendak mencuri benda berharga di dalam ruangan guru dan kepala sekolah. Penangkapan itu berkat alat pendeteksi suara yang dipasang pihak guru dan komite sekolah di dalam ruangan. Seperti apa? FATHUL JAMIL, Kaliwiro TEPAT pukul 23.30 WIB Wagiman mulai siapsiap untuk pulang kerumah. Sudah hampir empat jam Wagiman melakukan jaga malam di SDN 2 Kaliwiro. Mengingat tak terdengar tanda-tanda yang mencurigakan, pria yang juga sebagai komite sekolah itu langsung bergegas untuk pulang. ke hal 11

foto: jamil/wonosobo ekspres

MENUNJUKKAN. Pihak UPT Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Kaliwiro dan pihak sekolah SDN 2 Winongsari menunjukkan sensor pendeteksi suara. Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018

CMYK


(1,1) -1- 2-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/9/2015 11:22:17 PM

2

MENUJU MAGELANG SATU

MAGELANG EKSPRES

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

KPU Perhatikan Pemilih Waria KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Sumenep k e ra p t u r u n g u n u n g melakukan sosialisasi. Itu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mengikuti Pilkada 2015. Bahkan, penyelenggara memiliki program sosialisasi khusus untuk pemilih wanita pria (waria). Juru Bicara KPU Abd. Hadi mengatakan, waria juga memiliki hak mendapat sosial-

isasi terkait pilkada. Dengan demikian, ada program khusus sosialisasi bagi mereka. Konsepnya berbeda dengan sosialisasi umum. Dalam memberikan pemahaman tentang pilkada kepada waria, KPU bekerja sama dengan organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP). Kerja sama itu dibangun untuk mempermudah pen-

gondisian waria. Sebab, ormas dinilai lebih mudah berkomunikasi. ”Ormas biasanya lebih tahu siapa saja yang masuk kategori warga termarjinalkan,” katanya kemarin (9/9). Mantan aktivis PMII ini mengatakan, sosialisasi tersebut akan dilakukan di setiap kecamatan. Ormas dan OKP bertugas untuk mengontak target operasi agar hadir pada acara

pemaparan itu. Namun, Hadi belum bisa memastikan kapan sosialisasi akan dilakukan. Hanya, dia optimistis program itu akan dilaksanakan pekan kedua Oktober mendatang. ”Nanti insya Allah minggu kedua. Kalau yang umum sudah jalan,” ujarnya. Menurutnya, meski sosialisasi tersebut akan dilaksanakan di setiap kecamatan, tapi belum tentu

akan digelar di kantor kecamatan. ”Bisa di madrasah, di musala. Terserah, yang penting nyaman buat peserta,” katanya. Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Sumenep Syaiful Bari mengatakan, sosialisasi itu harus dimaksimalkan. Seluruh warga kabupaten ujung timur Madura ini sama-sama punya hak untuk mendapat sosialisasi. Dia mengingat-

kan, KPU tidak boleh memasrahkan penuh seluruh rangkaian acara kepada ormas dan OKP. ”KPU harus berperan aktif,” katanya. Dia berharap, sosialisasi yang dilakukan penyelenggara pemilu berjalan maksimal. Mengingat, pesta demokrasi lima tahunan itu merupakan acara besar rakyat yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat Sumenep. (pen/han/luq)

Paslon Punya Plus Minus Kekuatan Paslon Masih Seimbang MAGELANG UTARAPeta kekuatan antar pasangan calon (paslon) dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, cukup seimbang dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Analisa tersebut diungkapkan oleh pengamat politik Kota Magelang Sri Dayati. Menurutnya, di awal kampanye belum terbaca suara terbanyak mengecurut ke nomor urut berapa.“Belum jelas arah suara masyarakat diawal kampanye ini, dikarenakan setiap pasangan calon mempunyai nilai plus dan minus yang bisa dikatakan seimbang,” katanya saat ditemui kemarin. Dayati menerangkan, perlunya setiap peserta Pilkada membaca peta kekuatan lawan, yang bisa dilihat dari penyebaran dukungan simpatisan. Karena setiap pasangan calon mempunyai pendukung berbasis kewilayahan. “Analisa awal bisa dilihat basis pendukung secara kewilayahan, yang perlu dipahami adalah apakah basis pendukung tersebut asli atau bukan. Asli

yang dimaksud adalah royal terhadap pasangan calon tertentu, sehingga kuat termasuk godaan money politic,” terang Sri Dayati. D ay a t i m e m a p a rkan, yang cukup menarik dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, terdapat dua incumben, yang berlatar belakang partai yang sama, meskipun salah satu pasangan calon memilih melalui jalur perseorangan atau non partai. Karena berangkat dari partai yang sama, tidak dipungkiri akan terjadi perebutan suara partai. Masyarakat sebagai pemilih bisa saja tidak memandang pasangan calon dari unsur partai atau independen. “Sebagai incumben tentunya akan mempunyai pengaruh yang berbeda, apalagi jika masyarakat menilai keberhasilan selama 5 tahun ini. Dua incumben maju bersamaan dalam pemilu kali ini, meskipun tidak sepaket. Jelas akan terjadi perebutan suara, oleh karenanya keduanya harus mampu mengelola pemilih disemua tingkatkan, terutama pemilih di tingkat akar rumput,” papar dia.

foto: chandra yoga k/magelang ekspres

BALIHO. KPU teleh memasang tiga baliho di lokasi strategis yang tersebar di 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Tengah dan Selatan.

Sri Dayati menambahkan, penyebaran suara setiap pemilu kepala daerah, terbagi dalam beberapa bagian, yaitu suara

pusat atau tengah, suara pinggiran dan suara sisa-sisa. “Seperti pemilu kepala daerah Kota Magelang 5 tahun lalu, dimana pasangan

calon yang populer saja yang mampu bertarung memperebutkan suara pusat masyarakat kebanyakan. Adapun untuk

calon lainnya hanya mendapatkan suara pinggiran atau sisasisa, oleh karenanya dalam kampanye ini dimanfaatkan se-

maksimal mungkin memperkenalkan diri s e k a l i g u s p ro g ra m yang diusung kepada masyarakat,” imbuh dia. (cha)


CMYK

MENUJU MAGELANG SATU

MAGELANG EKSPRES

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

3

Tak Khawatirkan Duplikasi APK yang Diberikan Cukup Banyak MAGELANG SELATAN- Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron menyatakan tidak khawatir dengan potensi duplikasi bahan kampanye, karena bahan kampanye yang telah diserahkan kepada masing-masing pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Magelang jumlahnya sudah lebih dari cukup. Mengingat pembuatan dan pengadaan bahan kampanye pada pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015 difasilitasi oleh KPU, termasuk untuk pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye.“Saya kira bahan kampanye yang telah kami serahkan kepada peserta pemilu tidak akan diduplikasi, karena jumlahnya lebih dari cukup. Dari jumlah yang kami serahkan kepada pasangan calon, bila semuanya dapat tersebar hingga habis itu akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih,”ucap Basmar. Adapun jenis bahan kampanye yang diserahkan oleh KPU kepada tim sukses pasangan calon, berupa poster dan pamflet masing-masing sejumlah 9.550, brosur dan flyer masing-masing berjumlah 41.000. “Jumlah 9.550 tersebut, dengan asumsi setiap kelurahan bisa dipasang 50 poster atau pamflet. Adapun untuk brosur dan flyer berjumlah 41.000 diasumsikan setiap rumah penduduk bisa mendapat satu-satu,” terang Basmar. Terkait dengan alat peraga kampanye jenis baliho, masih terdapat perubahan lokasi, yaitu untuk Kecamatan Magelang Utara dari lokasi awal di Kebonpolo, berpindah di depan SD Kedungsari 5 Jala A Yani. Untuk pemasangan baliho dipasang satu di setiap kecamatan. “Rencananya memang di Kebonpolo untuk Kecamatan Magelang Utara, tapi karena lokasi yang kurang bagus maka dipindahkan di depan bekas Mitsubisi Motor atau depan SD Kedungsari 5. Untuk Magelang Tengah sudah terpasang di depan bekas gedung bioskop Kresna Jalan Pemuda, dan untuk Magelang Selatan dipindahkan di depan Masjid Agung alun-alun Kota Magelang, karena lokasi di Magelang Selatan kurang ideal,” ungkap Basmar. Adapun untuk spanduk rencananya akan dipasang hari ini (10/9), setiap kelurahan mendapat jatah 2 spanduk. Se-

Panwaslu Telusuri Pelanggaran Dalam Kampanye Damai

PANWASLU Kabupaten Pangandaran menduga adanya pelanggaran yang dilakukan para pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran saat pelaksanaan

foto: chandra yoga k/magelang ekspres

BAHAN KAMPANYE. Bahan kampanye sebelum diserahkan kepada pasangan calon peserta pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015. Saat ini, bahan kampanye tersebut masih disimpan di KPU setempat dan akan segera didistribusikan.

dangkan untuk baliho di masing-masing posko kemenangan peserta pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, juga difasilitasi oleh KPU. “Span-

duk sudah siap dipasang setelah proses cetak, rencana hari ini dipasang setiap kelurahan 2 di lokasi yang telah ditentukan. Untuk baliho di posko kemenan-

gan, juga disediakan oleh KPU, jadi untuk ukurannya sama antar peserta pemilu, meskipun desainnya berbeda-beda,” pungkas Basmar. (cha)

deklarasi kampanye damai, Selasa (8/9) lalu. Ketua Divisi Penindakan Pelangaran Panwaslu Kabupaten Pangandaran Uri Juwaeni mengatakan pelanggaran yang dilakukan diantaranya jumlah kendaraan yang melebihi kesepakatan. “Sesuai kesepakatan itu sepuluh kendaraan untuk konvoi setiap satu pasangan calon tapi kenyataanya lebih dari sepuluh,” ungkapnya kepada Radar, kemarin (9/9). Selain itu, ada beberapa aparat keamanan serta kepala desa yang menggunakan se-

ragam pasangan calon. Padahal, kata dia, menurut pasal 70 (1) undang-undang nomor 8 tahun 2015 tentang perubahan undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota menyebutkan pasangan calon dilarang melibatkan pejabat badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, aparatur serta aparatur sipil negara, anggota kepolisian, TNI, kepala desa dan perangkat desa. “Kami akan segera mengklarifikasi dugaan pelanggaran ini, kalau ada temuan kita akan

merekomendasikan kepada atasan yang terkait,” ujarnya. Sementara itu Dandim 0613 Letkol Infanteri Rudy Jan Pribadi menegaskan siap menindak jika ada anggotanya yang melakukan pelanggaran. “Saya baru dengar kabar tersebut karena di lokasi saya lihat anggota saya memakai seragam loreng semua, sementara ini kami menunggu informasi dari Panwaslu dan pasangan calon bupati,” ungkapnya. Dia mengimbau anggota TNI untuk menjaga netralitas dalam Pilkada.(oby)


MAGELANG EKSPRES

MENUJU PENDOPO

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

7

Penyebab Dukungan Golkar dan PPP Menurun JAKARTA – Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengungkap penyebab jumlah dukungan Golkar dan PPP kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada Pilkada Serentak Desember 2015 mengalami penurunan. Menurut Koordinator Nasional JPPR, Masykurudin Hafidz, ada hubungan yang kuat antara konflik internal di tubuh Partai Golkar dan PPP, dengan jumlah dukungan yang diberikan kedua parpol tersebut pada pelaksanaan Pilkada serentak 2015. Kesimpulan itu lahir setelah JPPR melakukan pemetaan secara komprehensif terhadap 630 pasangan calon k e p a l a d a e ra h y a n g m aj u s e t e l a h memeroleh dukungan dari partai politik. “Adanya syarat pasangan calon harus mendapatkan dua rekomendasi dari dua kepengurusan (partai berkonflik,red) menjadi faktor sedikitnya jumlah pasangan calon yang diusung oleh kedua parpol tersebut,” ujar Koordinator Nasional JPPR, Masykurudin Hafidz, Rabu (9/9). Menurut Masykurudin, Golkar pada pemilu legislatif merupakan partai peraih suara terbanyak setelah PDIP. Namun dalam pilkada kali ini, Golkar hanya menempati urutan kedelapan dalam memberi dukungan. Partai berlambang pohon beringin ini tercatat hanya memberi dukungan pada 116 pasangan calon. Sementara PPP di urutan terbawah dengan hanya mendukung 70 paslon. Jauh berada di bawah dua partai yang tidak lolos parlemen threshold adalah PKPI (90 paslon) dan PBB (78 paslon). Dari hasil pemetaan, JPPR juga menyimpulkan tidak terdapat relevansi antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH)-Koalisi Merah Putih (KMP) di level nasional dengan pertimbangan dukungan pencalonan dalam pilkada serentak. Koalisi lebih bersifat pragmatis dan pertimbangan menang-kalah, dibandingkan dengan pertimbangan visi, misi dan program yang sama. “JPPR juga menyimpulkan, komposisi pasangan calon mengurangi aspek representasi terhadap aspirasi masyarakat pemilih. Pencalonan paslon di pilkada serentak masih bersifat sentralistik dan elitis dengan minim memerhatikan aspirasi masyarakat setempat,” ujarnya. Menurutnya, persyaratan administrasi dan persyaratan mundurnya anggota legislatif dan PNS dalam pilkada, juga menjadi faktor menurunkan jumlah pencalonan oleh parpol. Kondisi ini menurutnya, memerlihatkan parpol tidak cukup siap membuka peluang kepada calon-calon baru untuk ikut berkompetisi dalam pilkada serentak. (gir/jpnn)

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

BALIHO. Sebuah baliho sosialisasi yang dipasang KPU di papan reklame Jl Purworejo Kebumen tepatnya depan terminal Purworejo Desa Candisari Kecamatan Banyuurip.

Dua Pekan Kampanye APK Belum Terpasang PURWOREJO - Meski masa kampanye telah efektif dimulai sejak 27 Agustus lalu, namun hingga saat Alat Peraga Kampanye (APK) peserta pemilu yang seharusnya di fasilitasi KPU belum terpasang. Pantauan di Purworejo Ekspres, KPU baru memasang baliho sosialisasi yang berisi ketiga pasangan calon. Bahan sosialisasi tersebut dipasang di lokasi-lokasi strategis, antara lain di jalan Tentara Pelajar, jalan Purworejo-Kutoarjo, termasuk juga di beberapa wilayah kecamatan yang strategis. Purnomosidi SPt, anggota KPU Divisi Pencalonan dan Hukum saat dimintai konfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pendistribusian APK baru akan dilakukan pada tanggal 24 September mendatang. Hal itu dilakukan karena materialnya saat ini masih dalam proses percetakan. “Rencananya begitu alat peraga itu jadi akan segera kami pasang di seluruh titik yang

telah disepakati oleh PPS dan Kepala Desa di tiap-tiap desa,” ujar Purnomosidi, Minggu (6/9/2015). Dikatakannya, minggu kemarin pihaknya baru menyurati Bupati Purworejo untuk meminta bantuan untuk ditindaklanjuti terkait lokasi pemasangan di desa-desa. Hanya saja karena terbentur liburan akhir pekan, jawaban bupati atas surat itu belum diterima

pihak KPU. “Kami berharap nantinya, pihak kepala desa segera menentukan di titik mana saja gambar-gambar itu akan dipasang,” tambahnya. Keberadaan spanduk tanda gambar pasangan calon itu, lanjut Purnomo, juga bisa di pasang di poskoposko paslon di desa setempat. Hanya saja, keberadaan posko itu tidak secara otomatis

menambah APK yang diberikan. “Jatahnya tetap satu desa satu gambar pasangan calon. Kalau sudah di pasang di posko ya sudah berarti gambarnya han-

ya ada di posko itu. Kalaupun nanti ada posko lagi di wilayah yang sama, otomatis mereka dikategorikan sub posko dan tidak bisa memasang gambar,” katanya. (luk)


(1,1) -4- MINI SIZE.indd 9/10/2015 12:06:25 AM

BUPATI PILIHAN Enyong

MAGELANG EKSPRES

KAMIS 10 SEPTEMBER 2015

8

PD Komit ‘Mati-matian’ Menangkan Sumeh

WONOSOBO - Partai Demokrat (PD) akan menggerakan mesin partainya secara maksimal dalam rangka memenangkan paslon bupatiwakil bupati Syarif AbdillahUsup Sumanang (Sumeh) di Pilkada 2015, 9 Desember mendatang. Tekat itu sudah menjadi harga mati. Sebab akan menentukan perjalanan partai bergambar bintang merci itu ke depan. “Usup Sumanang adalah kader unggulan Partai Demokrat. Jadi kita akan dukung semaksimal mungkin. Semua kekuatan partai akan dikerahkan,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Wonosobo, Kholiq Idris usai upacara memperingati HUT ke14 Partai Demokrat di halaman kantor partai, kemarin (9/9). Sementara itu, Usup Sumanang selaku kader unggulan Partai Demokrat mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meminta izin maju dalam pilkada 2015. “Sebagai kader unggulan Partai Demokrat saya sudah ketemu dengn Pak SBY untuk minta izin. Bahkan kemungkinan beliau akan hadir dalam kampanye yang akan kita helat nanti,” ucapnya. Terkait dengan peringatan HUT Partai Demokrat, Kholiq mengemukakan, upacara peringatan itu sebagai salah satu upaya menghidupkan kembali semangat dan mengibarkan

panji-panji partai. Agar kembali berjaya di masa yang akan datang. “Upacara ini dilakukan serentak oleh seluruh jajaran partai pengurus, kader dan simpatisan partai demokrat di Indonesia, “ ungkapnya. Selain upacara, selama 20 hari kedepan, akan dilakukan kegiatan-kegiatan sosial dan konsolidasi partai untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyaraka,t yang saat ini tengah mengalami kelesuan akibat krisis ekonomi. “Ada banyak kegiatan yang akan kita lakukan. Salah satunya bakti sosial dan santunan yatim piatu di enam titik,” bebernya. Menurutnya, ulang tahun ke 14 akan dijadikan momentum bagi jajaran pengurus partai untuk membenahi banyak hal secara internal dan juga eksternal. Sehingga mampu mengulang kesukseskan seperti pada pileg tahun 2010. “Sejak partai ini berdiri, jumlah kursi yang diraih mengalami peningkatan. Dari satu kursi pada pemilu 2004, naik signifikan pada pemilu 2009 menjadi 6 kursi. Dan pada pemilu 2014 turun menjadi 4 kursi. Tekat kita akan kembalikan seperti tahun 2010,” tandasnya. Dengan berbekal pengalaman yang dimiliki, termasuk menjadi partai penguasa selama dua periode, merupakan modal besar bagi Partai Demokrat untuk bisa

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

MENYERAHKAN. Ketua DPC Partai Demokrat menyerahkan potongan tumpeng kepada Usup Sumanang.

ati dan kembali meraih simpati h kursi meningkatkan jumlah di gedung wakil rakyat.. “Saat n simini semua kader dan patisan harus bekerja keras dan disiplin, termasuk dalam 5,” kaperhelatan pilkada 2015,” tanya. tahui, Sebagaimana diketahui, datang dalam Pilkada 2015 mendatang ada empat paslon. Yaknii Maya Rosida-Eko yang diusungg PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purno-

mo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif Abdillah-Usup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, Suhardi-Joko Wiyono. (gus)

Siap Jewer Kader Tak Netral WONOSOBO – Dalam kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati Wonosobo 9 Desember mendatang, suara mahasiswa yang kerap lantang disuarakan melalui aksi dan demonstrasi bisa menjadi objek garapan para tim sukses. Bahkan sejak paska reformasi, banyak mahasiswa yang sudah mulai terjun ke politik dan memilih untuk menggiati partai tertentu. Namun bagi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wonosobo, sudah menjadi kesepakatan ber-

sama bahwa untuk masuk dan berkiprah di dunia politik praktis, harus sudah menjadi alumni dan setidaknya dengan tenggang dua tahun dari waktu terakhir berorganisasi. Hal tersebut dijelaskan Ketua PMII Cabang Wonosobo, M Yusuf, kemarin (8/9). Dia menjelaskan, hal tersebut sudah tercantum di ADART, bahwa kader PMII yang terlibat dalam partai manapun akan mendapat teguran. Jika terbukti menjadi anggota akan dikenai sanksi dikeluarkan dari ke-

anggotaan PMII. “Selama ini memang di intern PMII diajarkan untuk memahami politik dan mengkritisi sepak terjang lembaga legislatife. Namun kader tidak boleh terjun ke partai selama masih ikut sebagai anggota PMII,” ungkap Yusuf. Hal serupa juga ditegaskan Taufik, pengurus PMII Cabang Wonosobo yang selama ini memantau para kader. “Kami memang menjaga independensi untuk tidak berpihak ke partai. Selama menjadi kader PMII dan

sudah dijelaskan ke seluruh anggota akan hal tersebut. Harapannya tidak akan ada pelanggaran. Karena selama ini memang belum ada sama sekali. Dan kami menyatakan bersikap netral,” imbuh Taufik yang juga penggiat teater itu. (win)

M YUSUF KETUA PMII CABANG WONOSOBO foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.