MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
VONIS HUKUMAN MATI 1
ALI TOKMAN Usia Tempat Tinggal Peran
: 54 tahun : Belanda : Membawa 6,1 kg SS dari Belanda : Pidana mati : Pidana mati
Tuntutan Vonis
2
3
ALFON SOESILO Usia Tempat Tinggal Peran Tuntutan Vonis
4
FREDDY TEDJA ABDI Usia : 40 tahun Tempat Tinggal : Darmo Satelit, Surabaya Peran : Pemesan SS (orang yang menghubungi Ali Tokman) Tuntutan : Pidana mati Vonis : Pidana mati
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
: 44 tahun : Pondok Laguna, Surabaya : Menyerahkan tas koper berisi uang Rp 1,8 M dan tas karton berisi Rp 200 juta kepada Freddy : Pidana mati : Pidana penjara 20 tahun, denda Rp 1,5 miliar subsider tiga bulan kurungan
RENDY Usia Tempat Tinggal Peran Tuntutan Vonis
: 39 tahun : Sambikerep, Surabaya : Menemani Alfon menyerahkan uang : Pidana mati : Pidana penjara 18 tahun, denda Rp 1,5 miliar subsider tiga bulan kurungan Sumber: PN Surabaya
grafis : zan
Warga Belanda Dihukum Mati SURABAYA - Hukuman mati akhirnya kembali terdengar. Kemarin (10/9) hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis maut itu kepada dua terdakwa kasus 6,1 kilogram sabusabu. Dua terdakwa tersebut adalah Ali Tokman dan Fredy Tedja Abdi. Majelis hakim yang diketuai Musa Arief Aini menyatakan, dua terdakwa itu terbukti telah menyelundupkan 6,1 kilogram narkoba ke Indonesia. Barang haram tersebut dibawa dari Belanda ke Surabaya melalui Bandar Udara Internasional Juanda. “Perbuatan terdakwa melanggar pasal 113 ayat (2) UU No 35 Tahun 2009 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika,” kata Musa. Dalam pertimbangannya, hakim menyatakan bahwa penyelundupan narkoba tersebut telah direncanakan dengan matang. Buktinya, narkoba senilai Rp 1,8 miliar itu bisa lolos dari Belanda dan sampai di Bandara Juanda.
Selundupkan 6,1 Kg Sabu-Sabu lewat Juanda
foto:jawa pos
SIDANG. Ali Tokman dan Fredy Tedja Abdi saat mendengarkan pembacaan vonis majelis hakim dalam sidang di PN Suranaya kemarin.
ke hal 3
TESTIMONI Yuk Ngopi Potre Koneng SEBAGIAN besar laki-laki suka minum kopi. Begitupun dengan Purwoto, wargaNganti, Sleman. Dia seakan-akan tidak pernah bias terlepas dari minuman hasil ekstrak biji kopi itu. Bahkan, minum kopi sudah menjadi pembuka harinya sebagai buruh di kolam tambak ikan. Kebiasaan Purwoto minum kopi bukan kebiasaan yang buruk. Namun, Purwoto sering menunda jam makan dan memilih minum kopi. Secara berangsur, lambung pria yang gemar berolahraga itu Purwoto akhirnya mengalami gangguan.“Perut saya terasa sakit dan perih,” keluh Purwoto. Purwoto sadar dirinya terkena penyakit maag. Kecemasannya meningkat karena penyakit itu membuatnya dilema. Di satu sisi, dia perlu makan secara teratur untuk menjaga kesehatan lambungnya agar maagnya tidak akut. Namun, di sisi yang lain, dia tidak bernafsu dan merasa cepat kenyang. Purwoto menderita maag selama lima tahun. Dia mencoba obat herbal POTRE KONENG yang tersebar di apotek dan took obat. Upayanya membuahkan hasil. Kondisi lambungnya berangsur membaik dalam sepekan.“Saat ini, perih di perut saya sudah berkurang. Badan saya juga tidak pegal-pegal,” kata Purwoto.Terlebih lagi, POTRE KONENG merupakan minuman yang mirip dengan kopi, terutama warnanya. Kesamaan itu membuat Purwoto tidak ragu untuk meminum POTRE KONENG sebagai pengganti kopi. Apalagi, dia bias minum POTRE KONENG bareng dengan teman-temannya saat berkumpul. ke hal 3
Andi Soraya Mantap Cerai TAHUN 2013 silam, Andi Soraya digugat cerai oleh suaminya, Rudy Sutopo. Namun setelah dibicarakan secara kekeluargaan, hubungan mereka perlahan membaik. Namun sepertinya kali ini prahara kembali menerpa keluarga mereka, dan kini giliran Andi yang menggugat cerai sang suami. Ke p a d a t i m media, Andi mengaku jika ia sudah mantap ingin mengakhiri biduk rumah tangganya. Meskipun begitu, wanita berusia 39 tahun ini masih akan menjalin hubungan bisnis dengan Rudy ke hal 3
Seumur Hidup untuk Dimhari Terbukti Melakukan Pembunuhan Berencana MUNGKID - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mungkid menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada terdakwa pembunuhan berencana, Dimhari (38), warga Krajan, Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang dalam persidangan
kemarin (10/9). Vonis tersebut lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Heni Nugroho, yang menuntut terdakwa dengan hukuman selama 18 tahun penjara. Ketua Majelis Hakim Ali Sobirin mengungkapkan, terdakwa terbukti secara sah bersalah telah membunuh Yahmini (35), warga Kaligesing, Desa Tempuran, Ke-
camatan Priangapus, Kabupaten Semarang, 24 Februari 2015 lalu. “Terdakwa terbukti melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” kata Ali didampingi dua hakim anggota, Mario Parakasa dan Meilia MC. Beberapa pertimbangan yang memberatkan, kata Ali, antara lain perbuatan terdakwa tergolong sadis, meresah-
Dalami Kasus Penipuan Jadi Polisi Korban Kehilangan Rp200 Juta MAGEL ANG - Polres Magelang Kota terus mendalami kasus penipuan yang dilakuka tersangka Estu Gunsuri Utama (37), mantan Kepala Dusun Danurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, setelah diduga menipu korban dengan iming-iming masuk menjadi anggota Polri. Saat ini, petugas masih intensif memeriksa sejumlah dan barang bukti berupa ponsel dan kuitansi pembayaran uang pelicin. Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto melalui Kasubag Humas, AKP Esti Wardiani mengatakan, sudah beberapa saksi yang diperiksa. Salah satunya Kuswan Haji yang disebut mengenal tersangka, karena pernah ber-
tamu ke kediamannya.”Meski bertamu ke rumahnya, saksi Kuswan mengaku, tidak mengenal tersangka Estu dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus ini. Tapi, kami akan tetap jadikan dia saksi untuk memperlancar jalannya penyelidikan kasus ini,” kata Esti, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/9). Tersangka, kata Esti, sempat berkunjung ke rumah saksi Kuswan bersama dengan rombongan PT Dharma Pemuda Semarang. Kunjungan ini dalam rangka meminta bantuan untuk ikut lelang pembangunan proyek di Magelang.”Untuk masalah perkenalan tersangka dan korban hingga berujung pada penipuan, saksi tidak mengetahuinya. Maka, selanjutnya kami fokus pada keterangan tersangka dan korban,” katanya.
Kuswan sendiri membenarkan bahwa tersangka ada dalam rombongan yang bertamu ke rumahnya. Namun, ia tidak mengenalnya, karena orang dalam rombongan yang datang cukup banyak. ”Saya tidak mengenal tersangka, apalagi rekan kerja, sama sekali bukan. Maka, tidak benar kalau saya terlibat kasus penipuan ini. Saya harap masyarakat bisa mengerti, karena posisi saya hanya sebatas saksi,” tandasnya. Seperti diberitakan, Estu Gunsuri Utama telah menipu Mujianto (47), warga Perumahan Depkes, Kelurahan Kramat Utara, Kota Magelang hingga ratusan juta rupiah. Modusnya, tersangka mengaku sebagai anak angkat Kapolda Jawa Tengah dan bisa memasukkan anak korban menjadi anggota Polri.
kan masyarakat, dan meninggalkan duka mendalam bagi suami dan anak korban. “Selain itu, terdakwa juga pernah dihukum enam tahun penjara karena melakukan percobaan pembunuhan terhadap perempuan lain di Kabupaten Semarang,” terangnya. Menanggapi vonis tersebut, penasehat hukum terdakwa, Gatot Yunarto mengatakan
bahwa kliennya tidak membakar korban. Terdakwa hanya menyuruh korban membasuh muka dan keramas dengan bensin (premium). Lalu disuruh memantik api dari korek yang dipegang sendiri. Sementara itu, JPU mengungkapkan bahwa perbuatan terdakwa melanggar pasal 340 KUHP. ke hal 3
Pemkab Bentuk Tim Khusus Dana Desa Belum Cair TEMANGGUNG – Untuk mendorong pemerintahan desa menyerap dana desa, pemerintah Kabupaten Temanggung berinisiatif membentuk tim khusus ‘on klinik’, tim ini akan mendampingi pemerintahan desa dalam mengunakan dana desa. Hanya saja sampai saat ini sejumlah desa di kabupaten penghasil tembakau ini belum bisa mencairkan dana desa. Kepala Badan Perencanaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Temanggung, Agus Sarwo-
no mengakui, hingga saat ini memang 20 persen dari 266 desa yang ada di Kabupaten Temanggung belum bisa mencairkan dana desa, hal ini disebabkan karena salah penyusunan administrasi untuk pencairan dana desa. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif membetuk tim khusus on klinik, keberadaan tim khusus ini untuk membantu mendampingi desa dalam merevisi rencana anggaran belanja (RAB), hingga proses pencairan dan penggunaannya. Termasuk membuat desain pembangunan dan memilih rekanan yang ke hal 3
ke hal 3
Chorina, Guru TK Terketuk Hati Menjadi Relawan ABK
Hampir 2 Tahun Rela Tanpa Dibayar Semua orang dalam bekerja pasti menginginkan upah untuk memenuhi kebutuhan atau untuk gaya hidup. Namun tidak tidak demikian dengan Chorina Priyatiningsih. Wanita asal Cionje Gumelar tersebut, rela menjadi relawan yang mengajar anak dengan kebutuhan khusus (ABK), tanpa bayaran hampir sudah dua tahun. HIDAYAH, Purwokerto foto:ist
BERAWAL dari rasa iba terhadap anak-anak di wilayahnya yang tum-
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
BANTUAN. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memerlukan bantuan agar mereka bisa hidup secara wajar.
buh dan mempunyai kemampuan sesuai dengan umurnya, menjadikan guru WB sebuah sekolah TK Chorina Priyatiningsih, mendedikasikan diri sebagai relawan ABK. Meskipun kerja tanpa dibayar, namun dia masih saja mempunyai kesulitan di lapangan. Banyak anak-anak yang tidak mau belajar. “Mereka sulit belajar, kalau lagi les (sebutan kegiatan belajar mengajar) kadang yang datang hanya tujuh atau delapan orang saja,” katanya menceritakan. Memberikan maghnet agar mereka tetap mau belajar, wanita kelahiran 31 Januari 1974 tersebut biasanya memberikan jajanan kepada anak-anak. “Saya ngomong ke mereka, kalau belajar nanti
WARGA BELANDA DIHUKUM MATI sopo sing salah?
PEMKAB BENTUK TIM KHUSUS opo memang perlu?
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
Pengalihan Anggaran Salahi Aturan Diusulkan 3 Fraksi dalam Paripurna
dinilai sebagai usulan yang absurd. Usulan tersebut diutarakan pada saat rapat paripurna di gedung DPRD Kota Magelang, Rabu (9/9) lalu. Manuver yang dilakukan ketiga fraksi tersebut dinilai oleh Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FDP) Salafudin sangat sulit diterapkan. Menurut dia, permintaan dilakukan begitu mendadak, sehingga rentan terhadap pelangga-
MAGELANG SELATAN - Usulan Fraksi PDI Perjuangan yang mendapat dukungan dari Fraksi PKS dan Fraksi Amanat Indonesia Raya (AIR) tentang pengalihan alokasi dana mobil dinas dewan untuk anggaran hibah KONI
ran aturan.”Pascapembahasan Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah tidak bisa ditambahkan, apalagi mengalihkan dana lain. Kalau sekadar mencoret anggaran, tidak ada masalah. Sebaliknya kalau anggaran dialihkan, jelas tidak mungkin,” kata Salafudin, kemarin. Salafudin yang juga Ketua DPC PKB Kota Magelang tersebut mengaku,
pada dasarnya dirinya tidak mempermasalahkan bila anggaran mobil dinas dewan tersebut dicoret dari APBD Perubahan 2015.”Kalau dicoret dengan alasan pemborosan atau apa, ya silakan saja. Kita siap dan ikhlas. Tetapi jangan sekali-kali berani mengalihkan dana tersebut untuk hal lain, karena jelas melanggar aturan,” tuturnya. ke hal 7
Damkar Padamkan Kebakaran di Lahan Kosong MAGELANG SELATAN -Dua unit pemadam kebakaran (Damkar) Kota Magelang berhasil memadamkan api yang membakar lahan kosong di sebelah timur lampu pengatur lalu lintas Pakelan, Jalan raya Magelang-Purworejo.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata di tempat kejadian, api membakar lahan seluar kurang lebih 20 m2 sekitar pukul 17.00 WIB, diduga api berasal dari tuna wisma pengumpul sampah yang membakar sampahnya.
“Warga yang melihat awal mula dilokasi kejadian tadi, melihat ada gelandangan yang biasa mengumpulkan sampah, kemudian membakar sampah tersebut,” kata seorang warga setempat. Diduga karena tiupan an-
gin membuat api membesar, ditambah pada lahan terbuka tersebut penuh dengan rumput ilalang kering sehingga mempermudah api menjalar memenuhi seluruh lahan kosong. ke hal 7
KOTA KITA Hak Memilih Hidup di alam demokrasi seperti di Indonesia, masyarakat setempat mempunyai hak memilih dalam setiap penyelenggaraan pemilu, yang harus dihormati. Pedagang harus jjujur, terutama tentang kesehatan hewan e kkurban, jangan sampai masyarakat s dirugikan d
KEBAKARAN. Lahan kosong berisi semak belukar dan rumput ilalang di Pakelan terbakar, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sebelum semakin meluas ke pemukiman warga.
Anis, Mahasiswa, Magelang foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
Masyarakat diharapkan jangan ja golput, karena sudah mempunyai m hak memilih, seb bab bila tidak memilih m hal itu ju juga menyalahi peraturan,” p (cha) (c Tian, Mahasiswa, Magelang
LAKALANTAS Tabrakan Beruntun Sempat Macetkan Jalan MAGELANG UTARA - Tabrakan beruntun terjadi di Jalan A Yani, Kampung Menowo, Kedungsari, Magelang Utara, Kamis (10/9) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Meski tak menimbulkan korban jiwa namun kerugian material ditaksir mencapai Rp10 juta. Kecelakaan berawal saat kendaraan truk bernomor polisi B 9049 WS yang dikemudikan Erwin Pratama (18) warga asal Kedungsari, Kecamatan Singaraja, Kabupaten Kendal melaju dari arah utara ke selatan. Sesampai di depan Variasi Mobil Gaya Menowo, Jalan A Yani, diduga Erwin kurang konsentrasi sehingga menabrak mobil Daihatsu AB 1087 FK yang dikemudikan Damam (60) yang berada di depannya.
Kualitas Daging Kurban Perlu Dijaga Panitia Kurban akan Ikuti Pelatihan MAGELANG TENGAH - Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Magelang akan melakukan kegiatan pelatihan kader kesmavet hewan kurban Kamis (17/9) mendatang. Kegiatan yang digelar di aula Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Magelang, yang akan diikuti tahmir masjid dan panitia kurban dari setiap kelurahan di Kota Magelang. Kegiatan tersebut bertujuan agar peredaran bahan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (BAH-ASUH) menjelang hari raya Idul Adha 1436 H. Kasi Produksi dan Sarana
Prasarana Bidang Peternakan Sugiyanto mengatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin tahunan, yang bertujuan untuk menjaga kualitas daging hewan kurban baik dari segi halal dan kesehatan.“Kegiatan ini kami bekerjasama dengan Kementerian Agama Kota Magelang, bidang kami memang menangani ternak yang pada saat pelaksanaan kurban menjadi komoditas penting yang harus dikawal bersama,” ucap Sugiyanto. Menurut Sugiyanto, dengan adanya pelatihan ini selain kualitas daging kurban lebih terjamin, pihaknya juga lebih mudah melakukan pemantauan dilapangan apabila masih terdapat kemungki-
Kerugian Capai Rp10 Juta
ke hal 7
PERIKANAN Produksi Benih Ikan Terganggu MAGELANG SELATAN- Balai Benih Dinas Pertanian Peternakan Perikanan Kota Magelang kesulitan untuk memproduksi benih ikan karena minimnya air yang dibutuhkan. Petugas Balai Benih Untung Jati mengatakan, proses produksi benih ikan sangat tergantung dengan pasokan air bersih
Terkendala Persediaan Air yang Minim
ke hal 7
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD KOTA MAGELANG Mengucapkan
DIRGAHAYU PARTAI DEMOKRAT
9 SEPTEMBER 2015
WALUYO
ARI PURNOMO SIDI
KETUA
WAKIL KETUA
SALAFUDIN SEKRETARIS
ANGGOTA : 1. DHIAN MEGA ARYANI
2. ADI CHANDRA PAMUNGKAS
CMYK
nan hewan kurban yang lolos dari pemeriksaan dan pengawasan.“Dalam pelatihan ini, panitia kurban dan takmir masjid juga diberikan pembekalan membedakan ternak yang sehat dan yang tidak. Termasuk mengetahui bagian tubuh ternak yang terkena penyakit. ke hal 7
HEWAN KURBAN. Kesehatan dan kehalalan hewan kurban menjadi prioritas utama Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Magelang. foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
ke hal 7
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Dua Peta Tambang Rakyat Dicoret MUNGKID - Dua alur sungai di wilayah Kabupaten Magelang dihapus dalam revisi peta penambangan yang diusulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum En-
ergi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) Kabupaten Magelang ke Pemerintah Provinsi, beberapa waktu lalu. Ketiga alur sungai tersebut diketahui sudah
tidak lagi berpotensi memiliki deposit material lantaran tertutup oleh bangunan Sabo Dam. Kepala DPUESDM Kabupaten Magelang, Sutarno
mengatakan, dua alur sungai tersebut yakni Sungai Batang dan Sungai Blongkeng. “Keduanya sudah tidak lagi memiliki aliran material
dari Merapi karena tertutup Sabo Dam,” jelas Sutarno. Tadinya, lanjut Sutarno, dua aliran sungai tersebut masuk dalam peta wilayah izin pertambangan rakyat
(WIPR). Namun, dari hasil tinjuan ke lapangan yang dilakukan DPUESDM, sudah tidak lagi ditemukan deposit material karena habis.
“Adapun beberapa alur sungai lain seperti Bebeng, Kali Putih, Pabelan, dan beberapa lainnya yang masuk dalam peta penambangan ke hal 7
IDEOLOGI
Indonesia Krisis Empat Multi Dimensi MUNGKID - Berbagai ancaman terhadap ideologi Pancasila sering terjadi dewasa ini. Kondisi tersebut, jika tidak disikapi dengan benar, akan mengancam sendisendi kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Asisten Pemerintahan, Eko Triyono mengatakan, ancaman-ancaman tersebut, pada akhirnya akan berdampak pada munculnya gaya hidup yang cenderung individualistik. “Selain itu juga menyebabkan terjadinya kemerosotan moral, mental, akhlak dan etika,” ujarnya dalam sosialisasi empat konsensus dasar bangsa, kemarin. Dia menyebutkan, terdapat empat krisis multi dimensi yang diakibatkan oleh perkembangan zaman jika tidak diantisipasi sejak dini. Pertama, krisis jatidiri yaitu sikap yang tidak mampu mengenali dan membawa diri sebagai bangsa timur. “Khususnya sebagai orang Jawa yang selalu mengedepankan rasa tepo seliro, andhap asor, serta memilki tata krama yang di wariskan oleh nenek moyang kita,” kata Eko. ke hal 7
PELEPASAN
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
AMATI. Salah satu pengunjung Candi Mendut dengan melihat proses perbaikan di atap candi. Meski diperbaiki, candi ini tetap dibuka untuk umum.
Bocor, Atap Candi Mendut Butuh Rp177 Juta foto: koramil grabag for magelang ekspres
SERAHKAN. Danrami Grabag menyerahkan cindera mata ke Peltu Kaeni.
Koramil 6 Lepas Anggota GRABAG - Personel Koramil 6 Grabag berkurang satu. Peltu Kaeni yang terakhir kali menjabat Batuud di koramil tersebut dilepas dalam Tradisi Pelepasan Anggota, Rabu (9/9) di Makoramil setempat. Dia kini sudah memasuki masa pensiun. Pelepasan dilakukan Danramil 9, Kapten Inf Adi Sanyoto. Acara pelepasan diawali pembukaan dilanjukan pemyampaian kesan dan pesan dari Peltu Kaeni. Lalu dilanjutkan sambutan dari danramil, penyerahan cindera mata, serta penutup acara doa. Dalam sambutannya, Kapten Inf Adi Sanyoto mewakili keluarga besar Koramil 6 menyampaikan ucapan terima kasih kepada Peltu Kaeni yang sudah berdinas di Koramil 6 selama 6 tahun. ke hal 7
KOORDINASI
MUNGKID - Selama 60 hari ke depan, Candi Mendut akan menjalani perbaikan lantaran kebocoran yang terjadi pada bagian atap. Meski diperbaiki, akses wisata ke candi peninggalan umat Buddha itu tetap dibuka untuk umum. Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Marsis Sutopo mengungkapkan, kebocoran dimungkinkan terjadi karena jarak antar batu pada atap sudah mengalami pengelupasan.
“Jika kebocoran dibiarkan terus menerus, air akan masuk ke bagian dalam batuan candi dan memicu kerusakan di bagian tubuh candi yang lain,” jelas Marsis. Menurutnya, air yang masuk ke dalam batuan membuat candi lembab dan menyebabkan lumut tumbuh pada kerak candi. Adapun penyebab pelapukan batuan candi terdapat beberapa faktor. Antara lain faktor kualitas batu candi itu sendiri yang bisa dipengaruhi oleh tingkat
porositasnya. “Kemudian adanya faktor lingkungan di sekitar candi dan faktor manusia saat melakukan proses perawatan candi. Penggunaan bahan kimia saat perawatan nantinya juga akan mempengaruhi tingkat pengeroposan,” terangnya. Dia menyebutkan, perbaikan akan dimulai pada minggu ini dengan persiapan perancah. Beberapa pekerjaan perbaikan akan dilakukan oleh tenaga lokal, sep-
erti mengecek secara detail bagian-bagian atap yang mengalami kerusakan. Secara teknis, jarak antar batu nantinya akan dibenahi. Jika memang sudah tidak berfungsi maksimal, maka nantinya bagian atap candi akan ditutup dengan bahan mortar. “Sehingga musim penghujan besok bisa sudah selesai diperbaiki. Pengunjung pun akan menjadi nyaman kembali,” urainya. ke hal 7
Dipasok Pakan, Berat Sapi Melonjak MUNGKID - Bantuan penguatan pakan ternak sapi dari Kementerian Pertanian di wilayah Kabupaten Magelang terbukti mulai memberikan hasil sejak diturunkan tiga bulan lalu. Sebagian besar petani yang mendapatkan bantuan tersebut mampu memanen ternak dengan ukuran dan berat yang lebih dibanding biasanya. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang, Sri Hartini mengungkapkan, selama ini para petani banyak yang tidak berhasil dengan usaha penggemukan sapi yang digeluti.
“Hanya sedikit saja yang berhasil. Kalau pun berhasil, beratnya tidak seperti yang diharapkan,” kata Sri. Menurutnya, petani baru merasakan hasilnya setelah pemerintah menggelontorkan bantuan penguatan pakan. Kabupaten Magelang sendiri memperoleh bantuan untuk tiga jenis. Yakni untuk sapi pedaging atau sapi potong. Dua yang lain untuk memperbaiki reproduksi agar mudah beranak (sapi betina) dan peningkatan produktifitas serta kualitas susu (sapi perah). “Program ini diluncurkan tiga bulan sebelum Idul Adha kemarin. Tujuan jangka pendeknya
menghadapi Idul Adha, sedangka jangka panjang untuk meningkatkan produktifitas ternak khususnya sapi potong dan perah,” urainya. Dalam perkembangannya, hingga masa-masa akhir program ini, mayoritas petani berhasil menggemukan sapisapinya. Bahkan jika dibandingkan sebelum ada program ini, berat sapi saat ini jauh diatasnya. “Dari hitungan kami, sapi hasil program penguatan pakan ini, rata-rata setiap hari bertambah berat 4 kg. Sebelumnya, rata-rata sapi hanya bertambah berat sekitar 1,2 kg per hari. Untuk saat ini saja,
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
PENGUATAN. Sejumlah sapi yang memperoleh bantuan penguatan pakan berkembang lebih baik dibanding sebelumnya.
ada yang bertambah 170 kg selama hampir tiga bulan diberikan bantuan pakan ini,” terangnya. Dia menyebutkan, dari 250 ekor sapi yang mendapat
bantuan, ada beberapa yang perkembangannya cukup bagus. Bahkan, hasilnya melebihi dari apa yang diperkirakan sebelumnya. ke hal 7
Dosen UM Magelang Dr Nasruddin Jadi Dosen Tamu di ITB
Angkat Plasma Medis yang Sedang Ngetrend di Negara Maju foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
RAPAT. Suasana rapat koordinasi di aula Kantor Kecamatan Candimulyo.
Kades Harus Turun Langsung CANDIMULYO - Kepala desa (kades) harus mengetahui persis bagaimana kondisi warga. Hal tersebut ditegaskan Danramil 10/Candimulyo, Kapten Arm Wadi dalam acara rapat koordinasi rutin bulanan di aula Kecamatan Candimulyo, kemarin (10/9). Rapat dipimpin yang Camat Candimulyo Agung Nugroho SIPini membahas tentang pentingnya koordinasi antar isntansi dalam roda pemerintahan. Menurut Danramil, kades harus turun langsung, tidak hanya sekedar menerima laporan dari para kepala dusun (kadus). ke hal 7
Salah seorang dosen UM Magelang, Dr Nasruddin, memperoleh kesempatan sebagai dosen tamu di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia memberikan kuliah kepada mahasiswa dari berbagai jurusan dan jenjang pendidikan, baik dari jurusan Fisika S1, Teknik Biomedik S-2 dan Sistem Komputasi. HENI A, Mertoyudan DOSEN lulusan Program Doktoral Kanazawa University Jepang tersebut mem-
foto: ist
BERSAMA. Dr Nasruddin (kanan) bersama dr Acep Purqon.
presentasikan materi kuliah dengan tema plasma medis (plasma medicine) beberapa waktu lalu di Jurusan Fisika ITB. Pada presentasinya dia mengungkapkan, kajian plas-
CMYK
ma medis merupakan kajian yang bersifat lintas disiplin ilmu dan saat ini sedang naik daun di negara-negara maju, baik bagi ilmuwan plasma sains, maupun kalangan bio-
medis. Di Jepang sendiri, penelitian tentang plasma medis merupakan bagian penting dalam rencana jangka panjang penelitian plasma hingga 50 tahun kedepan, bersama dengan penelitian plasma untuk nano teknologi. Nasruddin menceritakan, dirinya menekuni bidang plasma medis selama studi di Program Studi Ilmu Keperawatan (Nursing Science) Fakultas Ilmu Kedokteran Kanazawa University dengan spesialisasi pada perawatan luka. “ Disinilah uniknya. Kajian ilmu keperawatan di Jepang cukup terbuka terhadap kajian ini,” ungkap pria yang juga menjadi anggota organisasi
profesi di Jepang, the Society for Nursing Science and Engineeringdanthe Japanese Society for Wound Healing ini. Plasma adalah fase zat keempat setelah zat padat, cair dan gas. Plasma biasa dikenal dengan nama gas terionisasi. Dalam plasma terdapat bagian yang berupa gas stabil, tapi ada bagian yang berupa ion dan radikal bebas yang tidak stabil. Dengan melakukan pengontrolan secara cermat, bagian ion dan radikal tersebut dapat dipakai untuk terapi kesehatan, seperti untuk membasmi bakteri pada luka, membunuh sel-sel kanker dan mempercepat penggumpalan darah. ke hal 7
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
Petambak Harus Kantongi Izin Usaha PURWOREJO - Para petambak udang vanamei di Kabupaten Purworejo belum mengantongi izin usaha. Sebagian mereka baru memiliki izin kelembagaan, NPWP, Tanda Pencatat Usaha Perikanan (TPUPI) serta teregistrasi. Karena itu, mereka para petambak diminta untuk segera mengurus izin usaha kepada pemerintah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, pengu-
rusan izin usaha penting mengingat petambak juga membuka usaha di tanah milik negara. Perizinan antara lain memuat lama waktu pengusahaan tambak yang dapat diperpanjang. “Usaha tambak tetap harus berizin. Jadi jangan sampai ada masalah di masa yang akan datang,” ungkapnya, usai melakukan panen udang di Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag, Kamis (10/9).
Eceran Rp 3.000
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
PANEN UDANG. Gubernur didampingi Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg dan sejumlah pejabat tingkat provinsi dan kabupaten, memanen udang milik Yusman, petambak udang di Desa Ketawangrejo.
Menurut Ganjar, dengan adanya izin, pemerintah jadi mengetahui peta pertambakan di Purworejo. Selain itu, petambak berizin memudahkan pemerintah sendiri dalam mengalokasikan bantuan infrastruktur atau sarana budidaya. Bahkan, pemerintah dapat mengadakan kajian dan apabila hasilnya layak, bukan tidak mungkin Purworejo dijadikan kawasan tambak ke hal 11
Veteran Tuntut Kaji Ulang UUD 45 DESA POTENSI Untuk Maju, Desa Dituntut Kelola Potensi PURWOREJO - Desa maju tidaklah identik dengan desa layaknya kota yang mempunyai mall, gedung-gedung bertingkat, dan lainnya. Namun, dikatakan desa maju apabila mampu menggali potensi yang ada, melestarikan budaya, dan mempertahankan keasrian alam. Pernyataan itu ditegaskan oleh pakar perencanaan dan kewilayahan, DR Yulianto Purwono Prihatmaji saat menjadi narasumber dalam Workshop Penguatan Desa Mandiri yang diadakan oleh BKBPM Purworejo, bersama UII Yogyakarta di Pendopo Kecamatan Kutoarjo Rabu (9/9). Workshop diikuti 100 peserta dan dihadiri Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik DR Drs H Akhmad Kasinu MPd, Kepala BKBPM Sumharjono SSos MM, Kabag pemerintahan Drs Jaka Setyanta, dan dinas instansi terkait. Yulianto yang juga Dosen UII Yogyakarta mencontohkan, Pemda Bali tidak pernah bersepakat dengan pihak manapun ketika Bali diusulkan untuk dibangunkan tarnsportasi kereta dan desa yang akan dibangunkan jembatan, sehingga akan menjadi seperti kota. “Dengan keberaniannya menolak untuk tetap menggali potensi yang ada dan melestarikan budaya maupun keasrian alamnya, justru Bali menjadi tujuan wisata dunia,” ungkapnya. Contoh lainnya yakni desa wisata yang ada di Jogjakarta yang banyak memiliki keunggulan karena berani melestarikan dan memberdayakan masyarakat untuk menggali potensi desa dan mengembangkan. Bahkan, di daerah Cilembu Jawa Barat terdapat ubi cilembu yang pemasarannya sampai ke Jepang dengan harga yang sangat tinggi mencapai Rp200 ribu per kilogramnya. “Desa jangan jadi kota. Infarstruktur boleh jadi kota, tetapi kearifan lokal tetap harus dijaga seperti gotong-royongnya maupun potensi desa,” jelasnya. Pada bagian lain, pakar pengembangan potensi ekonomi desa DR Drs Nur Feriyanto MSi mengatakan, desa menjadi perhatian pemerintah karena problem negara cukup berat. Sehingga diharapkan desa yang akan diberdayakan menggali dan mengembangkan potensinya masing-masing. “Tidak ada desa yang tidak punya potensi, apalagi untuk tujuan mulia meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tinggal bagaimana desa mengelolanya,” ucapnya. Sementara itu, Bupati Purworejo yang diwakili DR Drs H Akhmad Kasinu MPd mengatakan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa atau dikenal sebagai UU Desa memandatkan bahwa desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis. Sehingga hal itu akan dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan ke hal 11
PURWOREJO - Legiun Veteran menyatakan keprihatinannya terhadap perlakuan UUD 1945 yang asli. Mereka menilai amandemen terhadap UUD 1945 yang asli yang dilakukan pasca reformasi adalah tindakan yang tidak tepat. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesi (DPP LVRI), Letjend TNI (Purn) Rais Abin, dalam amanat upacara Hari Veteran Nasional 2015, yang dibacakan oleh Dandim 0708 Letkol (CZI) Tommy Arief Susanto.
Upacara tersebut diikuti oleh sekitar 200an peserta yang terdiri dari anggota Legiun Veteran Purworejo, Anggota TNI serta Resimen Mahasiswa, di kompleks monumen Jenderal A Yani, Banyuurip Purworejo, Kamis (10/9). “Dengan tidak meragukan niat baik para tokoh-tokoh reformasi, UUD 1945 asli merupakan ciptaan agung para pendiri negeri ini. Kami para anggota legiun veteran menyesalkan perlakuan terhadap UUD 1945 yang asli,” katanya. Dalam amanat tersebut di-
ungkapkan bahwa selama hayat masih di kandung badan, legiun veteran akan terus berjuang dan mendesak agar dilaksanakan kaji ulang terhadap UUD 2002 dan amandemen-amandemennya agar kembali ke jiwa mukadimah dan penjelasan UUD 1945. “Selama ini kami memang tidaklah berpolitik dan hanya mengenal politik negara. Kami memandang bahwa MPR yang seharusnye merupakan representasi atau penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia, saat ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
UPACARA. Puluhan anggota veteran Purworejo saat mengikuti upacara Hari Veteran Nasional, kemarin di Monumen A Yani.
Isu Razia Motor Resahkan Masyarakat PURWOREJO - Sepekan terakhir, masyarakat dihebohkan dengan kabar operasi door to door pengamanan sepeda motor tak bersurat dan telat membayarkan pajak. Namun ternyata, kabar tersebut hanyalah berita bohong (hoax) yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Kabar operasi door to door tersebut sempat ramai diperbincangkan di akun facebook jual beli. Dalam grup tersebut sejumlah orang mempertanyakan adanya operasi door to door yang dilakukan polisi. Habibi (28) warga Desa Seren Kecamatan Gebang mengatakan, sejumlah warga di desanya cukup gempar dengan adanya kabar yang menyebar dengan sangat cepat itu. “Warga yang merasa memiliki motor tidak ber-STNK atau telat membayarkan pajak sudah gusar.
Bahkan tidak sedikit yang menyembunyikan motor mereka di kebun,” katanya. Habibi mengetahui adanya kabar operasi tersebut dari media online. Namun ternyata kabar itu tidak hanya dari situ saja, tapi juga beredar dari mulut ke mulut dengan cepat. “Obrolan orang-orang di warung atau pasar-pasar juga cepat. Tetangga saya banyak yang resah setelah mendengar pengakuan dari orangorang di pasar,” katanya. Joni Suratman (35) warga Bener mengungkapkan hal yang sama. Ia mengaku sepeda motor-motor bermasalah banyak yang di sembunyikan di dalam rumah. Namun ada juga yang kemudian disimpan di kebun atau belakang rumah dengan ditutupi kain atau dedaunan. ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
SIMBOLIS. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH MIP didampingi Kapolres Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH secara simbolis melakukan pemasangan rangka utama atap bangunan kantor Polres, kemarin.
Ganjar Pasang Rangka Atap Kantor Polres Purworejo PURWOREJO - Polres Purworejo menggelar doa bersama dalam rangka pembangunan kontruksi dan fasum kantor setempat yang berlokasi di sebelah barat SMA Negeri 6 Purworejo, Kamis (10/9). Kegiatan dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP, Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, hingga sejumlah tokoh ulama di Purworejo antara lain KH Hasan Agil Al Ba’bud, KH Chalwani Nawawi, dan KH Thoifur Mawardi.
Selain mengikuti doa bersama, Ganjar Pranowo berkesempatan melakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda keselamatan dan secara simbolis pemasangan “Molo” atau rangka utama atap bangunan. Kapolres Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH mengatakan, pembangunan gedung Kantor Polres Purworejo dimulai sejak 12 Mei 2015, dan kini telah memasuki hari ke 121 dari total waktu
210. Sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam dokumen kontrak, pembangunan akan selesai pada 8 Desember 2015 mendatang. Target progres pekerjaan di pekan ke-18 atau 7-13 September 2015 sebesar 53,85 persen dan pencapaian pada hingga 10 September 2015 terhitung 51 persen. “Sehingga diharapkan selalu plus dari rencana pencapaian pada minggu-minggu selanjutnya,” ucapnya. ke hal 11
foto: ist
ISU. Kapolres Purworejo, AKBP TH Arsida, operasi door to door itu hanyalah isu.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Hari ini Diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI
MAGELANG EKSPRES GROUP
Kementerian Perindustrian
REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOMINFO REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung Jawa Pos
RADAR KEDU Spirit Baru Masyarakat Kedu
Hari Ini Menkop Buka Temanggung Fair TEMANGGUNG – Untuk kedua kalinya penyelenggaraan Temanggung Fair kembali digelar, 9-13 September 2015, di Gedung Pemuda, Kowangan, Kabupaten Temanggung. Tiap harinya dibuka mulai 10.00-21.00 WIB. Pihak penyelenggara memberikan konsep yang lebih matang, inovatif serta berdaya dukung maksimal bagi para pengunjung maupun peserta even. Acara yang secara resmi dibuka Bupati Temanggung, Bambang Sukarno pada Rabu (9/9), dilanjutkan dengan Grand Opening yang akan dibuka Menteri Koperasi (Menkop) dan UMKM Republik Indonesia,
Anak Agung Gede Puspayoga, Jumat (11/9), hari ini. Bambang Hardiman, selaku penanggung jawab dari pihak penyelenggara, PT Multi Dharma Persada (MPD) mengungkapkan, even bertaraf nasional tersebut dilengkapi dengan area stan yang dilengkapi fasilitas Air Conditioner (AC). Acara tersebut terselenggara ber-
kat kerjasama berbagai pihak, diantaranya beberapa Kementerian Republik Indonesia, Pemprov Jateng, Pemkab Temanggung, serta didukung oleh Harian Umum Temanggung Ekspres (Magelang Ekspres Grup) selaku media partner. “Kegiatan ini merupakan MDP Tour Exhibition Jateng 2015. Selain Temanggung Fair 2015, beberapa even lain yakni di Kota Pekalongan dengan gelaran Pekan Kreatif Nusantara 2015, Pekalongan Batik Week 2015, Kabupaten Semarang Expo 2015, Kajen Expo 2015, Serayu Expo 2015 Banjarnegara, Pekan Purworejo Expo 2015, dan yang terahir Pekan Religi dan Budaya Demak Expo 2015 men-
datang,” jelasnya, Kamis (10/9). Ia menambahkan, tujuan digelarnya Temanggung Fair adalah untuk memperkuat promosi dalam dunia usaha, baik skala mikro kecil dan menengah, pertanian dan perdagangan, aneka industri, pariwisata, perbankan dan lembaga keuangan, ekonomi kreatif, sektor investasi dan lainnya. Disamping itu, ajang ini juga menjadi program promosi daerah dan produk-produk unggulan nusantara, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Peme rintah ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
RAMAI. Beberapa siswa nampak mengunjungi salah satu stand pada gelaran Temanggung Fair tahun 2015, kemarin.
5 Ribu Orang Anut Aliran Kepercayaan
KATA MEREKA Rakyat Jangan Jadi Korban Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyebut ada mafia dalam penerapan token pulsa listrik yang banyak merugikan pelanggan.
“Mereka terjaring razia saat tengah membolos. Padahal jam seharusnya masih mengikuti jam aktif pelajaran di sekolahnya masing-masing. Tadi sempat ada aksi kejar-kejaran. Bahkan salah satunya juga menangis saat kami tangkap,” kata PPTK Operasi Pelajar Satpol PP Kabupaten Temanggung, Agus Sugiarto, Kamis (10/9). Agus menandaskan, razia pelajar seperti ini akan terus dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk
TEMANGGUNG - Sejauh ini di Kabupaten Temanggung terdapat tujuh aliran kepercayaan. Yaitu Paguyuban Hidup Betul, Paguyuban Sumarah, Cahya Buana, Sapta Dharma, Palang Putih Nusantara, Mardikaning Santosoning Budi (MSB), serta Subud. “Total penganutnya ada 5.000 orang yang tersebar di enam kecamatan,” kata Kepala Kesbangpol Temanggung, SFK Kuntjoro, kemarin. Untuk mewujudkan kenyamanan selama menjalankan aktivitas sehari-hari, Kespangpol sempat mengumpulkan 70 pengurus dari berbagai aliran tersebut. Mereka dijelaskan soal payung hukum. Dalam kesempatan itu, yang disosialisasikan, yakni peraturan bersama Menteri Dalam Negeri serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 41 dan 43 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam peraturan bersama dua kementerian tersebut, di dalamnya terkandung masalah supremasi hukum dan HAM. Agar masing-masing dari mereka mampu membina internal anggota. Sehingga paham betul akan masalah pendidikan hukum yang ada,” jelasnya, Rabu (9/9). Ia berpesan kepada pemeluk agama resmi yang diakui negara maupun aliran kepercayaan agar mampu menjaga kondusifitas Temanggung. Caranya dengan saling menghormati satu sama lain. Pasalnya, Kesbang tak ingin terjadi bentuk-bentuk perselisihan serta peristiwa konflik yang bermuatan SARA. “Semua elemen tanpa terkecuali wajib menjaga kerukunan. Agar, sama-sama merasakan hidup aman, nyaman, saat menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing,” imbaunya. Sri Widada, Kasi Politik dan Kewaspadaan Nasional menambahkan, selain poin-poin di atas, sosialisasi
ke hal 3
ke hal 3
Memang k a l a u m menggunakan pulsa listrik terp asa lebih boros, a entah hanya p perasaan saya ssaja atau memang sem perti itu. p Astri, Mahasiswi, Temanggung foto: rizal ifan/temanggung ekspres
K a l a u memang b benar ada mafia yyang bermain di b belakang, harus ccepat-cepat diu ungkap. Jangan ssampai rakyat yyang jadi korban. ((riz) Garda, Pegawai, Temanggung
PENDATAAN. Belasan pelajar yang terjaring razia dikumpulkan di Kantor Satpol PP untuk didata, kemarin (10/9).
Rampas Puluhan Video Porno Ketangkap, Menangis
KORAMIL Danramil Sambangi Penggilingan Padi TEMANGGUNG – Komandan Koramil (Danramil) 1 Temanggung, Kapt Arm Muhaimin, terjun langsung mengecek sejumlah penggilingan padi. Langkah ini ditempuh untuk mendorong para pengusaha penggilingan untuk menjual beras ke Bulog. “Tidak hanya saya. Tapi, semua babinsa juga melakukan hal yang sama di masing-masing wilayahnya,” katanya disela melakukan pengecekan padi di Kelurahan Walitelon, kemarin. Selain itu katanya, pengecekan ini untuk memantau pasokan beras di tiap-tiap penggilingan padi. Sehingga diharapkan tidak ada penggilingan yang menimbun beras. “Kalau pasokannya penuh kami sarankan untuk di jual ke Bulog, agar harga beras bisa stabil. Jangan sampai ada penimbunan beras,”ujarnya. Ia mengatakan, selain melakukan pendekatan, pihaknya juga melakukan pengecekan pasokan beras di tingkat penggilingan. Ratarata penggilingan di wilayah Kecamatan Temanggung tidak memiliki gabah kering panen lebih dari lima ton. Gabah tersebut kata Danramil, didapat dari petani yang kebetulan melakukan panen raya pada musim tembakau tahun 2015. Saat ini belum semua gabah kering panen sehingga belum di giling menjadi beras. “Tidak ada yang melakukan penimbunan. Begitu gabah digiling langsung dijual. Untuk kali ini kami sarankan penggilingan menjual langsung ke Bulog sesuai dengan harga saat ini,”katanya. Ia mengatakan, untuk saat ini harga beras cukup tinggi karena banyak di daerah lain mengalami kekeringan.
Jual Beras ke Bulog
ke hal 3
TEMANGGUNG – Kedapatan membolos saat jam pelajaran, belasan pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK terpaksa diangkut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah menggelar razia. Dalam razia kali ini, petugas berhasil menjaring 16 pelajar. Satu diantaranya masih duduk di bangku SMP. Mereka terjaring di sejumlah tempat yang memang selama ini dicuri-
gai kerap dijadikan ajang membolos. Antara lain Jembatan Kali Progo Kranggan, Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, dan sebuah rental Play Station di Kecamatan Kranggan. Dalam kesempatan ini, petugas juga berhasil mengamankan kendaraan sepeda motor milik pelajar yang tidak standar dan tidak dilengkapi surat-surat. Selain itu, dari tangan salah seorang pelajar, juga disita satu buah hand phone yang berisi puluhan video porno.
Dropping Air Bersih Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Warga
Anggaran Habis, BPBD ‘Pasrah’ ke BNPB Musim kemarau yang terjadi selama empat bulan terakhir, menyebabkan sumber mata air di tiga desa di tiga kecamatan tidak lagi mengeluarkan air. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga bergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah. SETYO WUWUH, Temanggung KETIGA desa tersebut adalah Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan, Desa Kalimanggis di Kecamatan Kaloran, dan Desa Gentan di Kecamatan Kranggan. Warganya tidak mendapatkan bantuan air bersih. Mereka harus pergi ke dusun tetangga untuk mendapatkannya. Untuk Desa Tlogopucang ada delapan dusun, semuanya mengalami kekeringan. Di Desa Kalimanggis hanya ada satu dusun, yakni
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
ANTRE. Puluhan warga Dusun Kedopokan Desa Tlogopucang antre mendapatkan air bersih bantuan dari BPBD Temanggung.
Dusun Jagang. Adapun di Desa Gentan ada empat dusun. “Setiap tahun ketiga desa ini memang sudah menjadi langganan krisis air. Tapi untuk musim kemarau tahun ini paling parah. Sumber mata air seperti sumur sudah tidak lagi mengeluarkan air,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Agus Sudaryono, kemarin. Sebenarnya, kata Agus, saat ini sudah ada 62 dusun dalam 17 desa di sembilan kecamatan telah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Sembilan kecamatan tersebut adalah Kandangan, Kaloran, Pringsurat, Kranggan, Jumo, Candiroto, Kedu, Tlogomulyo, dan Kledung. Dari semua wilayah itu, kekeringan paling parah hanya dijumpai di Tlogopucang, Kalimanggis, dan Gentan. “Dari tiga desa itu, tingkat kekeringan paling parah dialami delapan dusun di Tlogopucang. Selain sudah tidak ada sumber air sama-sekali. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Distribusi Dana Desa Mulus Sudah Terserap 47,86%
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
OPERASI GAKTIPLIN. Provost dan Paminal (Propam) Polres Wonosobo merazia tempat hiburan malam di Kabupaten Wonosobo, kemarin malam.
Anggota Polri Berkeliaran di Karaoke, Bakal Ditindak WONOSOBO - Polres Wonosobo tak ingin anggotanya berkeliaran di tempat hiburan malam seperti kafe dan tempat karaoke. Bila sampai dijumpai saat digelar Operasi Penegakan Penertiban Disiplin (Gaktiplin) maka akan tindak tegas. “Mereka yang terbukti berkeliaran di kafe dan karaoke akan kita tindak tegas,” kata Kapolres Wonosobo, AKBP Azis Ardiansyah me-
lalui Kasi Propam, Iptu Muhroji di kantornya, kemarin (10/9). Untuk menekan angka pelanggaran tersebut, kemarin malam, Provost dan Paminal (Propam) Polres Wonosobo merazia di tempat- tempat tersebut. Sasarannya adalah anggota Polri dan ASN (Aparatur Sipil Negara) Polri. “Operasi ini kita gelar untuk menegakkan disiplin bagi anggota,” tandasnya.
Dari penyisiran yang telah dilakukan ke sejumlah tempat hiburan tidak menemukan anggota Polres maupun ASN. “Kegiatan ini rutin digelar untuk menindaklanjuti perintah Polda Jateng. Namun dilakukan dengan mendandak dan sasaran lokasi ditentukan secara acak,” ucapnya. Dijelaskan, Kasi Propam Polres bertugas untuk membina dan menyelenggarakan fungsi per-
tangunggjawaban profesi anggota meliputi penegakan disiplin, ketertiban lingkungan dan pelayanan pengaduan masyarakat terhadap tindakan anggota Polri yang menyimpang. “Dalam menjalankan operasi kita juga melibatkan satuan yang lain seperti Resnakroba,” imbuhnya. Diingatkan juga kepada seluruh anggota Polri dan ASN pada Polri, khu-
WONOSOBO- Dana Desa Kabupaten Wonosobo pada tahun 2015 mencapai Rp66,8 miliar. Hngga September ini pemkab sudah menyalurkannya Rp31,9 miliar atau setara dengan 47,86 persen. Kepala Bagian Pemerintahan dan Desa Setda, Tri Antoro mengatakan, proses pencairan dana desa yang masuk dalam dana tansfer sudah memiliki panduan pola pencairannya. Yakni melalui perda yang disusun pada tahun 2014. Kabupaten Wonosobo
tidak mengalami kesulitan yang signfikan dalam pencairan itu. Sebab sudah terlatih dengan pengelolaan dana itu. “ Pola penyaluran dana desa tersebut melalui tiga tahap. Tahap pertama 40 persen, tahap kedua 40 persen dan tahap ketiga 20 persen. Kini sudah memasuki tahap kedua,” terangnya di kantornya kemarin (10/9). Dana desa di kabupaten yang memiliki 15 kecamatan itu sudah disalurkan dari pusat ke daerah. Tahap pertama sebesar Rp26,7 miliar, ke hal 11
ke hal 11
Gedung Baru, Pelayanan Harus Ditingkatkan
PEMBINAAN
Ciptakan Lapangan Kerja WONOSOBO - Ketatnya persaingan di bursa kerja harus diimbangi kreatifitas para pencari kerja, termasuk memanfaatkan potensi daerahnya, seperti halnya pertanian di Wonosobo. Berbekal lahan subur dan kaya akan potensi, usaha pertanian bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut dikatakan Taufiq, perwakilan Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, pada agenda pembinaan angkatan kerja, di Wanaboga, Kamis (10/9). “Kalau merasa kesulitan bersaing mencari pekerjaan, jangan putus asa. Potensi di sekitar masih memungkinkan untuk digarap. Bertani justru akan jadi pendukung utama program ketahanan pangan. Sehingga menjaga stabilitas Negara,” jelas taufik pada sekitar 50 peserta. Dengan terjun di pertanian dan memanfaatkan teknologi terbaru, Taufik meyakini bisa membuka peluang bekerja bagi angkatan kerja lain. “Stigma lulus sekolah harus cari kerja, harus diubah. Dengan keyakinan, kita mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” imbunya. Harapan tersebut juga disampaikan Kepala Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Wonosobo, Siti Nuryanah. Dia menilai tenaga produktif di Wonosobo masih cukup banyak yang belum terserap di pasar kerja. ke hal 11
WONOSOBO – Renovasi Gedung UPT Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kecamatan Kaliwiro yang dilakukan sejak 14 Mei 2015 sudah rampung. Renovasi tersebut berjalan lancar dan mulai ditempati lagi sejak 24 Agustus 2015.
“Alhamdulillah proses renovasi sudah selesai. Kami sudah bisa menempatinya kembali. Semoga saja dengan direnovasinya gedung baru, maka pelayanan akan lebih baik. Semangat pegawai dalam bekerja juga akan lebih baik,” tutur Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Kaliwiro,
Supardi SPd, di kantornya, Kamis (10/9). Menurutnya, renovasi yang mengahabiskan anggaran sebesar Rp154 juta ini dilaksanakan langsung oleh pihak ketiga. Renovasi tersebut meliputi lantai, tembok dan atap. “Awalnya kondisi ruang ke hal 11
Per Hari Laku 20 Keranjang
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
CORAT. Organisasi asal Kebumen yang diduga melakukan aksi vandalisme sebelum foto bersama (foto kecil). Bebatuan di Lobangsewu juga menjadi ancam para vandlis (foto besar).
Aksi Vandalisme Kotori Lobangsewu
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
TANTANG. Taufiq memberikang pengarahan pada peserta yang didominasi kaum muda. Mereka ditantang untuk geluti pertanian.
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
BERDAGANG. Penjual keranjang tembakau asal Parakan Temanggung berjualan di Reco Kertek selama musim ini.
WONOSOBO – Keindahan dan keasrian wisata alam Lobangsewu Erorejo di Kecamatan Wadaslintang sedikit berkurang. Karena kini sebagian bebatuan di sana sudah mulai dicoret-coret oleh orang tak bertanggung jawab. Aksi vandalisme (coratcoret) di batu semakin marak. Terlebih di area yang cukup jauh dari jangkauan penjagaan. Menurut Vika, anggota karang taruna setempat yang juga menjadi pengelola kawasan wisata, vandalisme banyak dilakukan di kawasan
bebatuan. Hal ini mulai terlihat sejak satu bulan terakhir. “Memang dampak dari mulai banyaknya wisatawan adalah meningkatnya penjualan makanan khas seperti pepes dan juga jasa lainnya seperti sewa perahu. Namun, efek samping yang harus mulai dipikirkan adalah aksi vandalisme yang cukup meresahkan. Belum lagi membuat pemandangan menjadi terganggu karenanya,” ungkap Vika. Bahkan belum lama ini, aksi corat-coret di batu lobangsewu juga sempat terlihat oleh
pengunjung. Aksi corat-coret tersebut, menurut pantauan Rukmanda, salah satu pengunjung, juga dilakukan dengan sadar dan banyak saksi. “Setelah mencoret-coret batu dengan cat warna merah, ke hal 11
WONOSOBO – Sepanjang musim tembakau, banyak pedagang keranjang yang memadati beberapa sudut pasar kecamatan. Pemandangan tersebut umum terlihat di Pasar Kertek dan Garung. Dari beberapa penjual, banyak ditemui beberapa tipe keranjang dengan harga yang berbeda pula. “Rata-rata keranjang yang dijual tahun ini sudah dibuat satu atau dua tahun lalu. Karena, memang dulu sempat tidak laku dan disimpan para pengepul. Pedagang di Wonosobo biasanya dititipi produsen asal Parakan Temanggung dan ada pula yang dari perbatasan Magelang, “ kata Sunah, wanita asal Kecamatan Kandangan Temanggung, yang tiap setahun sekali berdagang selama dua bulan di Kertek. Sunah yang sudah menggeluti usaha tersebut selama hampir 20 tahun, mengaku angka penjualan tahun ini jauh lebih baik dibanding 2014. Bahkan saat ramai, se-
tiap harinya ia bisa menjual hingga 20 keranjang. Namun saat sepi, hanya ada 7 keranjang terjual setiap harinya. “Rata-rata harganya mulai dari Rp150.000 hingga Rp170.000, tergantung kualitas dan besar kecilnya. Kualitas keranjang atau bambu kadang tidak terlalu dilihat, tetapi ‘debog’ (pelepah pike hal 11
Petani Tembakau di Kertek Terancam Merugi
Kalah Kasta dengan Temanggung, Pemkab Diminta Bertindak Momentum panen tembakau yang hampir berakhir di beberapa wilayah di Wonosobo tidak lantas membuat para petani panen rupiah. Bahkan banyak petani di Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo mengeluhkan harga jual yang jauh dari harapan. ERWIN ABDILLAH, Kertek DARI keterangan beberapa petani, saat ini harga tembakau kering dipatok di kisaran Rp60.000 hingga Rp80.000 per kilogram bergantung pada kualitasnya. Umumnya para petani mengakui hanya bisa menjual tembakau terbaik seharga Rp70.000 ke pihak gudang. ke hal 11
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
TERAKHIR. Petani Anggrung Gondok mengangkut hasil panen tembakau terakhir di ladangnya, Kamis (10/9). Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
(1,1) -1- 2-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/10/2015 11:12:44 PM
2
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
foto: chandra yoga k/magelang ekspres
DPS. Seorang petugas sedang memasang pengumuman daftar pemilih sementara (DPS) agar segera diketahui oleh warga.
Punya Waktu 9 Hari Tanggapi DPS MAGEL ANG ANG-- Masyarakat mempunyai waktu 9 hari untuk melakukan tanggapan masyarakat terhadap hasil pencocokan dan penelitian data pemilih, yang saat ini sudah tercatat dalam daftar pemilih sementara (DPS) dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015.“Tanggapan masyarakat ter-
hadap daftar pemilih sementara mulai 10 hingga 19 September, jadi masyarakat mempunyai waktu 9 hari. Tanggapan masyarakat tersebut untuk memastikan masyarakat sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih pada daftar pemilih sementara,” ucap Anggota Panwaslu Kota Magelang, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lem-
baga, Agung Pramudyanto. Menurut Agung, masyarakat harus memanfaatkan moment tersebut sebisa mungkin memastikan masuk kedalam daftar pemilih sementara, sebab ketika data tersebut sudah berlanjut menjadi daftar pemilih tetap, maka akan lebih sulit memasukan data, kecuali masuk kepada daftar pe-
milih tetap tambahan. “Memilih adalah hak masyarakat, terutama dalam pemilu kepala daerah Kota Magelang ini, dimana hak masyarakat tersebut harus dihormati. Dan masyarakat sendiri juga harus bergerak memberikan tanggapan, karena siapa tahu dalam daftar pemilih sementara masih ada nama yang belum ma-
suk atau malah sebaliknya yang tidak berhak memilih malah tercantum,” terang Agung. Apabila masyarakat menemukan kekeliruan pada daftar pemilih sementara tersebut, segera melaporkan kepada PPS, PPL atau langsung ke KPU Kota Magelang, agar data yang keliru tersebut segera dibetulkan. Pihak Agung sendiri
juga memantau pelaksanaan tanggapan masyarakat daftar pemilih sementara, dikarenakan agar masyarakat dapat memberikan tanggapan, daftar pemilih sementara tersebut harus ditempelkan dilokasi strategis agar mudah diakses oleh masyarakat. “Kami juga melakukan pengawasan apakah daftar pemilih sementara su-
dah ditempel di lokasi yang mudah diakses masyarakat apa belum. Ditambah apakah p elaksanaan korepelaksanaan ksi apabila terdapat kekeliruan sudah dilaksanakan dengan semestinya, hal itu juga kami awasi, agar data yang terkumpul menjadi valid dan hak masyarakat sebagai pemilih terpenuhi,” tandas Agung.(cha) Agung.(cha)
Dorong KPU Tekan Angka Golput Partisipasi Pileg 2014 65 Persen KPU Sumenep dituntut bekerja keras guna menyukseskan Pilkada 2015. Terutama untuk mendongkrak partisipasi pemilih. Sebab, pada pemilihan sebelumnya, kabupaten ujung timur Madura itu memiliki catatan kurang baik. Catatan Jawa Pos Radar Madura, tingkat partisipasi
pemilih dalam beberapa pemilihan umum (pemilu) relatif rendah. Misalnya, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, warga yang memberikan hak suaranya hanya sekitar 65 persen. Ahmad Hanafi, tokoh pemuda, mengatakan, tingginya golongan putih (golput) di Sumenep menjadi tantangan bagi penyelenggara. KPU harus mampu mendongkrak partisipasi pemilih dalam pesta
lima tahunan tersebut. Menurut dia, ada beberapa penyebab masyarakat tidak menggunakan hak suaranya. Salah satunya, ketidakpahaman warga dengan pentingnya suara mereka. Hal itu terjadi lantaran sosialisasi pelaksanaan pilkada dari KPU tidak sampai ke bawah. KPU perlu memaksimalkan waktu untuk bersosialisasi kepada masyarakat. Tidak hanya informasi pelak-
sanaan pilkada. ”Tapi, yang perlu ditekankan, bagaimana menggugah warga agar tidak golput,” tegasnya kemarin (10/9). Fa kt o r l a i n , t a m b a h Hanafi, warga tidak mau memberikan suaranya karena faktor eksternal. Itu bisa disebabkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap calon rendah. Dengan begitu, akan muncul persepsi bahwa memilih atau tidak sama saja.
Hanafi menyatakan, hal itu terjadi lantaran rasa trauma warga atas janji yang diumbar calon. Namun, dianggap tidak terealisasi. Terutama, calon pemilih yang memiliki idealisme untuk memilih pemimpin yang mampu membuat perubahan. Persoalan lain adalah para pemilih pragmatis. Pemilih seperti itu sering terlihat dalam beberapa pelaksanaan pemilu. Bahkan, mereka kerap jadi provokator
pemilih lain. ”Untuk itu, pendidikan politik perlu terus dilakukan,” ujarnya. Ketua KPU Sumenep A. Warits tidak bisa memprediksi angka golput pilkada. Namun, untuk mengantisipasi, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara masif. Diakui, upaya tersebut akan sia-sia jika warga tidak sadar diri. ”Kalau toh mereka tidak memilih, kami tidak bisa memaksa,” tandasnya. (han/luq)
CMYK
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
3
foto: ist
TURUNKAN APK. Seorang petugas Satpol PP sedaang menurunkan AKP yang terbukti melanggar.
14 Kecamatan Belum Dipasangi APK MINGGU hari kelima belas masa kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen 2015, ternyata belum semua wilayah di Kabupaten Kebumen dipasangi alat peraga kampanye. Baru 12 kecamatan yang sudah lengkap dipasangi alat peraga kampanye dari tiga pasangan calon. Divisi Hukum, Pengawasan, Pencalonan dan Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen, Solahudin, mengatakan 12 kecamatan yang sudah dipasangi alat peraga, yaitu Kecamatan Ayah, Bonorowo, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Kutowinangun, Pejagoan, Poncowarno, Prembun, Rowokele, Sempor dan Alian.
“Itu sampai tanggal 9 September 2015. KPU melakukan pemasangannya secara bertahap,” kata Solahudin, di Kantor KPU, Kamis (10/9). Solahudin menjelaskan, sesuai ketentuan Peraturan KPU Nomor 7/2015 semua alat peraga kampanye difasilitasi oleh KPU. Pasangan calon dilarang memasang alat peraga kampanye sendiri. Berdasarkan ketentuan tersebut, alat peraga kampanye yang difasilitasi oleh KPU meliputi baliho, spanduk, hingga umbul-Umbul. “KPU Kabupaten Kebumen telah memasang baliho lima buah disejumlah titik lokasi di Kabupaten Kebumen. Titik lokasinya sesuai dengan kesepakatan dan
telah dikoordinasikan dengan tim pasangan calon, Pemkab Kebumen, Kepolisian dan Panwas,” ujarnya. Lima baliho tersebut telah dipasang, di depan Eks SMA Mashehi Kebumen, depan Pasar Prembun, perempatan Munggu Kecamatan Petanahan. Titik lokasi tengah di Pertigaan Jerukgulung Karangganyar, dan dititik Barat Kebumen di sekitar Pos Kretek, Kecamatan Rowokele. Untuk lokasi APK yang berada di wilayah Kecamatan setempat KPU Kabupaten kebumen menyampaikan Lebih jauh Solahudin, mengatakan pemasangan spanduk yang difasilitasi KPU Kabupaten Kebumen hanya
satu buah untuk masing-masing pasangan calon disetiap desa. Sesuai dengan ketentuan titik lokasi pemasangan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat. KPU juga mengintruksikan kepada PPK dan PPS, untuk memastikan pemasangan spanduk sesuai ketentuan Peraturan KPU Nomor 7/2015, khususnya di ketentuan pasal 30 ayat (3). Yang melarang pemasangan alat peraga kampanye di tempat ibadah, termasuk halamanya, di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan. Selanjutnya, di gedung milik pemerintah dan lembaga pendidikan (gedung dan sekolah).(ori)
Persilakan Warga Ajukan Perbaikan KPU Sumenep mulai mendistribusikan daftar pemilih sementara (DPS) ke kecamatan. Sebagian ditempel di tempat strategis agar mudah dibaca warga. Jika ditemukan data yang tidak sesuai, warga diminta mengajukan perbaikan kepada petugas. Demikian disampaikan Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data Rahbini kemarin (10/9). Dia mengatakan, warga bisa melapor kepada
petugas di desa. Syaratnya, membawa kelengkapan dokumen kependudukan untuk mengantisipasi kesalahan. DPS didistribusikan kepada panitia pemungutan suara (PPS) Minggu (6/9). PPS diperintahkan memasang data tersebut di tempat strategis, misalnya di balai desa. Pengumuman DPS selama 20 hari, mulai 10–19 September 2015. Selanjutnya, perbaikan DPS 20–25 September.
Rahbini berharap masyarakat proaktif. Jika menemukan kesalahan, warga diminta melapor kepada petugas agar segera diperbaiki. ”Apalagi, waktu yang dimiliki KPU sangat terbatas,” ucapnya. DPS yang didistribusikan merupakan rekapitulasi hasil pencocokan dan penelitian (coklit) tingkat kecamatan bulan lalu. Calon pemilih sementara pada pilkada 9 Desember 2015 mencapai 909 ribu. Anggota Komisi I DPRD Sumenep
Abrari Mannan mengimbau KPU agar terus meng-update data untuk mengantisipasi warga yang belum terkover. Sebab, tidak menutup kemungkinan, ada yang luput saat pendataan coklit. Sejauh ini, sistem yang diterapkan sudah bagus. Namun, KPU harus lebih proaktif. ”Apalagi petugas KPU sudah ada hingga wilayah pelosok. Mereka bisa dimanfaatkan untuk meng-update data DPS,” tuturanya. (han/luq)
MAGELANG EKSPRES
MENUJU PENDOPO
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
7
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
BERFOTO. Pasangan Nurul Budi berfoto bersama Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi di rumah orang tua Ganjar di Kutoarjo, kemarin.
Ganjar All Out Kawal Nurul-Budi Yakinkan Kemenangan KUTOARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bakal all out memenangkan calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang diusung oleh koalisi Purworejo Hebat yakni, PDI Perjuangan dan Partai Kabangkitan
Bangsa (PKB). Koalisi ini mencalonkan pasangan Hj Nurul Tri Wahyuni SE dan H Budi Sunaryo Amd. “Purworejo adalah kampung halaman saya. Jadi saya akan mendukung penuh calon yang diusung oleh PDI P. Karena ini merupakan bagian dari perjuangan politik partai,” kata Ganjar saat menerima
pasangan calon nomer satu di rumah orang tua Ganjar di Kutoarjo, kemarin sore. Lebih lanjut dikatakannya, support yang bakal dilakukan untuk memenangkan pasangan Nurul Budi tidaklah tanggung-tanggung. Ia berjanji akan intensif turun dan mengawal secara langsung proses pemenangan.
“Setiap akhir pekan saya akan pulang dan turun langsung agar pasangan ini menang. Tim-tim pemenangan saya saat maju Gubernur akan dikerahkan untuk memenangkannya. Dan saya yakin bakal memenangkan Pilkada mendatang,” tandasnya. Kepada pasangan calon Ganjar berpesan
agar mereka bersama tim pemenangan serta para relawan tidak hanya bekerja keras semata, namun lebih penting lagi adalah kerja cerdas selama masa kampanye ini. “Hal ini penting mengingat persaingan antar peserta yang cukup ketat,” tandasnya. Calon Wakil Bupati, Budi Sunaryo mengaku semakin mantab akan
menang setelah mendengar secara langsung komitmen dari Ganjar Pranowo. Pasalnya, pengaruh Ganjar di Purworejo sangatlah kuat, lantaran Ganjar adalah salah satu putra terbaik Purworejo. “Sama sekali saya tidak ragu sedikitpun saat ini kalau besok akan memenangkan Pilkada. Terlebih Pak Ganjar
akan turun langsung. Saya semakin yakin, pasti menang,” katanya. Budi mengakui jika di Kabupaten Purworejo Ganjar merupaka tokoh politik yang memiliki karisma yang kuat. “Ganjar efek dalam Pilkada Purworejo akan memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi pasangan kami,” tandasnya. (luk)
Waspada Pemanfaatan Kendaraan Dinas Panwas Terima Laporan PURWOREJO - Potensi pemanfaatan kendaraan dinas dalam masa kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati cukup terbuka. Di antara tiga pasangan calon (paslon), terdapat tiga calon yang masih memegang fasilitas kendaraaan dinas. Dari pasangan Hamdan Azhari-Suhar. Ham-
dan merupakan Wakil Ketua DPRD Purworejo yang memegang kendaraan dinas, sementara Suhar yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati juga mendapat fasilitas negara. Selain itu, calon wakil bupati dengan nama Budi Sunaryo yang menjabat Kepala Desa Majir, juga mendapatkan fasilitas kendaraan dinas berupa sepeda motor. Ketua Panwas Pilbup Purworejo 2015
Gunarwan mengaku, pihaknya mendapatkan informasi adanya pasangan calon yang menggunakan kendaraan dinas untuk kegiatan kampanye. “Informasi ini tentu tidak kami telan mentahmentah. Kami sedang menelusuri jangan sampai larangan itu dilanggar,” akunya, saat ditemui di kantornya, Kamis (10/9). Dikatakan, pihaknya tidak langsung melaku-
kan penindakan terhadap informasi itu. “Kami tidak menjustifikasi bersalah. Sepanjang fasilitas negara itu tidak dimanfaatkan untuk kegiatan kampanye ya tidak apa-apa. Kami sifatnya mengingatkan agar jangan sampai larangan itu dilanggar,” katanya. Terkait dengan hal tersebut Gunar wan meminta agar para paslon, terutama yang saat ini masih menjadi pejabat negara diingat-
kan agar tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya dalam setiap kegiatan kampanye. “Kami imbau sekaligus mengingatkan agar pasangan calon yang saat ini masih menjadi pejabat negara agar jangan sampai memanfaatkan fasilitas yang melekat dengan jabatannya untuk kegiatan kampanye,” imbaunya. Lebih lanjut dijelas-
kan, pemanfaat fasilitas negara untuk kegiatan kampanye sesuai dengan PKPU Nomor 7 tahun 2015 pasal pasal 61 ayat (2) jo pasal 66 jo pasal 70 ayat (1) termasuk kategorisasi pelanggaran pidana. Dan menurutnya, sesuai dengan ketentuan pasal 61, fasilitas negara yang rawan dimanfaatkan oleh pasangan calon yang saat ini masih menjadi pejabat negara adalah
kendaraan dinas serta alat transportasi dinas. Semisal gedung perkantoran, serta sarana perkantoran lainnya. “Kalau sampai paslon itu terbukti secara sah dan menyakinkan secara hukum telah memanfaatkan fasilitas negara dan diputus bersalah, maka bisa berdampak serius terhadap posisinya sebagai peserta Pilkada,” Te r a n g G u n a r w a n mengingatkan. (luk)
(1,1) -4- MINI SIZE.indd 9/10/2015 11:37:00 PM
BUPATI PILIHAN Enyong
MAGELANG EKSPRES
JUMAT 11 SEPTEMBER 2015
8
Incumbent Wajib Cuti saat Kampanye WONOSOBO - Calon incumbent yang akan bertarung dalam Pilkada 2015 Wonosobo harus mengajukan cuti saat akan menggelar kampanye. Laporan cuti harus diketahui KPU dan Panwaslu, berupa surat resmi dari instansi yang menaunginya. Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, seorang calon bupati dan calon wakil bupati yang masa jabatannya masih jalan dan mencalonkan diri kembali, tidak harus mundur. Tetapi, hanya mengajukan surat cuti dikala akan mendaftar maupun melakukan kegiatan kampanye pada 27 Agustus 2015 sampai tiga hari se-
belum pemungutan suara tanggal 9 Desember 2015. “ Kita imbau kepada calon petahana untuk mengambil cuti saat akan melakukan kampanye. Sebab sesuai dengan aturan memang diperkenankan,” ungkap Ketua Panwslu, Eko Fifin Haryanti, kemarin (10/9) di kantornya Aturan cuti harus sesuai ketentuan perundang-undangan. Hanya saja mengingat masa kampanye pilkada kali ini terbilang sangat lama, sekitar tiga bulan, maka incumbent yang maju sebagai calon tidak perlu cuti selama masa kampanye. Cukup ketika paslon tersebut hendak melakukan kampanye.
”Jadi cukup mengajukan cuti. Misalnya ketika mereka mau melakukan kampanye rapat umum, rapat tertutup, dia harus cuti,” ujarnya. Pihaknya mengingatkan, apabila incumben terbukti melakukan kampanye dan tidak mengatongi surat izin cuti, maka kegiatan kampanye bisa dibubarkan pihak berwenang. “ Kalau tidak mengantongi surat izin cuti saat kampanye jelas pelanggaran dan bisa dibubarkan,” katanya Selain itu, calon incumben juga harus berhati-hati. Sebab tidak diperkenan menggunakan fasili-
tas negara yang terkait dengan jabatannya. Menjalani cuti di luar tanggungan Negara, dan pengaturan cuti harus mempertimbangkan keberlangsungan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah. “Fasilitas negara yang tidak boleh digunakan incumbent meliputi kendaraan dinas, gedung kantor dinas, rumah dinas dan sarana perkantoran lainnya termasuk radio pemerintah,” bebernya. Sebagaimana diketahui, calon incumbent yang akan maju dalam pilkada mendatang adalah Maya Rosida yang saat ini masih menjabat Wakil Bupati Wonosobo. Masa
jabatannya akan berakhir Oktober nanti. Dalam pilkada tahun ini, dia maju sebagai calon bupati dengan didampingi Eko Prasetyo, sebagai calon wakilnya. Maya-Eko diusung PDIP dan Nasdem. Dalam pilkada nanti, terdapat empat paslon yang bakal maju. Selain Maya-Eko, masih ada tiga paslon lainnya, yakni Eko Purnomo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif Abdillah-Usup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, Suhardi-Joko Wiyono. (gus)
Sektor Pertanian Perlu Diprioritaskan WONOSOBO – Hampir mayoritas terbesar warga Wonosobo merupakan petani. Untuk itu, sektor pertanian harus menjadi prioritas utama oleh calon bupati dan wakil bupati. “Sektor pertanian harus diperhatikan serius. Sebab, selama pemerintahan 10 Tahun sejak 2003-2013 jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan 8.770 rumah tangga usaha pertanian atau sebesar 0,58 persen per tahun,” ungkap peneliti pertanian Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo, Handoyo dirumahnya, Kamis (10/9). Menurutnya, data tersebut berdasarkan angka hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan sebanyak 8.770 rumah tangga dari 151.351 rumah tangga pada tahun 2013 menjadi 142.581 rumah tangga pada tahun 2013. “Melihat data itu berarti menurun sebesar 0,58 persen per tahun,” tuturnya. Disebutkan, sesuai data penurunan terbesar terjadi di Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Leksono, yaitu masing-masing sebesar 17,30 persen dan 10,53 persen selama sepuluh tahun. “Sesuai data sensus pertanian, untuk kecamatan yang tidak megalami penururan adalah Kecamatan Sukoharjo dari jumlah 7.081 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 7.376 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti naik sebesar 4,17 persen,” katanya. Menurutnya, komposisi jumlah rumah tangga usaha pertanian di seluruh kecamatan selama sepu-
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
PANEN. Meski musim kemarau, petani di Kabupaten Wonosobo tengah memanen padi. Hal ini karena pasokan air ke persawahan cukup.
luh tahun terakhir relatif tidak banyak berubah. Perubahan yang agak banyak terjadi di Kecamatan Wonosobo dan Sukoharjo, Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak berada di Kepil sebesar 9,30 persen. Sedangkan jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit
di Kecamatan Wonosobo yaitu sebesar 3,30 persen. “Sebenarnya menurunnya angka rumah tangga pertanian ini lebih dikarenakan perkembagan zaman yang menuntutnya. Tetapi, perlu juga dilakukan upaya serius untuk menekan itu semua,” tuturnya. Disebutkan pula, untuk jumlah usaha pertanian di Kabupaten
Wonosobo sebanyak 142.581 dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 6 dikolala oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan sebnyak 166 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbdan hukum. Untuk Kecamatan Kepil, Wadaslintang dan Kertek merupakan tiga Kecamatan dengan urutan teratas yang mem-
punyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 13.256 rumah tangga, 13.087 rumah tangga dan 12.070 rumah tangga. Sedangkan Kecamatan Leksono merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 4.708 rumah tangga. (mil)