MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 12 OKTOBER 2015
NEW HOPE Oleh DAHLAN ISKAN
Modern agar Tidak Anti-Apa pun KETIKA berada di Singapura bulan lalu, terbaca oleh saya jawaban Perdana Menteri Lee Hsien Loong atas pertanyaan media setempat mengenai Indonesia yang lagi melemah ekonominya. Jawaban itu kurang lebih begini.Di sana lagi meningkat aspirasi nasionalisme. Kalau hal itu bisa diarahkan ke hal-hal yang positif akan menjadi kekuatan yang besar. Ucapan itu kelihatannya merupakan sebuah kritik yang amat halus. Atau sebuah saran tersamar yang kita sendirilah yang harus bisa menafsirkan apa maksudnya. Dalam hal politik, masyarakat Singapura tidak lagi terlalu mengkhawatirkan Indonesia. Pergolakan politik tahun 1998 dianggap tidak akan pernah terjadi lagi. Yang lagi jadi buah bibir di sana justru Malaysia. Mereka sangat mengkhawatirkan perpolitikan Malaysia. Mereka khawatir Malaysia masih akan menghadapi tahap seperti apa yang dialami Indonesia di tahun 1998. ke hal 3
Wulan Guritno
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
Oknum Guru Aniaya Siswa SD Orang Tua Lapor ke Polisi TEMANGGUNG - Kasus dugaan penganiayaan seorang oknum guru mata pelajaran penjaskes di SD Negeri 2 Nj-
legong, Kecamatan Bejen, berinisial IB terhadap salah seorang siswanya hingga mengalami luka memar di bagian wajah, ternyata berbuntut panjang. Orang tua korban yang mengetahui kekerasan yang
menimpa anaknya, berinisial AA, merasa tidak terima. Dia langsung melaporkannya kepada kepala desa setempat. Tak sampai di situ saja, warga RT04/RW 05 Dusun Tembelang Desa Njlegong Kecamatan ke hal 3
foto : rizal ifan/temanggung ekspres.
ROBEK. Baju seragam pramuka milik terduga korban kekerasan robek setelah terjadinya peristiwa penganiayaan.
Ditampar hingga Berdarah foto : wiwid arif/magelang ekspres
BERAS. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai menyalurkan bantuan Distribusi Beras Sejahtera (Rastra) di Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, akhir pekan lalu.
Pemutusan Libido Tak Langgar HAM Hukuman bagi Pelaku Penyimpangan Seksual
MAGELANG - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meyakini, pemutusan saraf gairah seksual (libido) sebagai hukuman pelaku
penyimpangan seksual tak melanggar hak asasi manusia (HAM) maupun pedoman kitab undang-undang hukum pidana (KUHP). Asalkan,
ketetapan sanksi tersebut sudah melalui vonis pengadilan terhadap predator (pelaku). �Hukuman pemutusan saraf ke hal 3
DUNIA pendidikan kembali tercoreng setelah muncul kasus baru dugaan penganiayaan seorang oknum guru SD terhadap muridnya. Kali ini, nasib memperihatinkan menimpa seorang siswa kelas VI SD Negeri 2 Njlegong, Kecamatan Bejen bernama AA (14). Diduga kuat ia menjadi korban kekerasan seorang oknum guru Penjaskes (olahraga) yang belakangan diketahui bernama IB hanya lantaran sang guru merasa tersinggung atas ucapan muridnya ini.
Salah seorang saksi mata, yang tak lain adik kelas korban, WC (10), murid kelas V di sekolah yang sama, secara gamblang menceritakan, mulanya pada hari Sabtu (10/10) sekitar pukul 9.00 WIB, AA yang saat itu tengah bercanda dengan salah seorang rekannya melontarkan kata-kata yang kurang etis. Merasa tersinggung, sang guru, IB saat itu tengah mengajar Penjaskes langsung melempar korban dengan menggunakan bola sepak. ke hal 3
Semangati Penderita Kanker AKSI sosial yang Wulan Gur itno ma penyanyi asal Jessica Hannah yang akrab disapa Glynne bukanlah perdananya. Lewat pengalamannya bermain watak. Wulan mencoba memberikan suntikan semangat kepada para penderita kanker untuk tetap berkarya. �Karena saya di bidang entertainment, saya berpikir bisa membuat kegiatan lain. ke hal 3
dilakukan bersaInggris, atau Jess aksi
Mengunjungi Kelenteng Surga Neraka di Kota Singkawang
Beribadah di Ketinggian, Nikmati Keindahan Kota Singkawang dikenal sebagai Kota Seribu Kelenteng. Sebutan itu cukup beralasan. Hampir di setiap sudut kota, tempat beribadah Konghucu itu bisa dijumpai. Dari sekian banyak toa-pekong, ada satu kelenteng yang dibangun di atas bukit. Orang menyebutnya Toa Pekong Surga Neraka. FAHROZI, Singkawang MASYARAKAT Kota Singkawang lebih mengenal kelenteng Lima Penjuru Yayasan Dharma Suci Mulia ini dengan sebutan Toa Pekong Surga Neraka. Nama ini muncul dengan sendirinya, karena di area yang luasnya sekitar dua hektare itu terdapat
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto : fahrozi/jawa pos
BERAKTIVITAS. Sejumlah warga sedang beraktivitas di kelentang Surga Neraka Singkawang.
bangunan Vihara Surga dan Neraka. Berbeda dengan bangunan toa pekong atau pekong lainnya, Vihara Lima Penjuru dibangun di punggung Bukit Pasi, Kelurahan Sijangkung, Singkawang Selatan. Tepat di depan tempat ibadah tersebut adalah jurang. Terdapat tujuh bangunan di area itu. Bangunan pertama dikenal dengan sebutan Lima Semesta. Kedua Kelenteng Neraka, ketiga disebut Dewi Kwan Im, kemudian bangunan keempat untuk para penjaga, kelima Pekong untuk pendiri Ajaran Tao, keenam tempat untuk Dewa Penjaga Langit (nirwana) dan bangunan ketujuh untuk Kaisar Langit. Pengunjung pun tidak sulit membedakan kelenteng satu dengan lainnya. Karena pihak pengelola telah memberikan nomor urut di sebelah pintu masuk.
OKNUM GURU ANIAYA SISWA guru ra wajib digugu lan ditiru
PEMUTUSAN LIBIDO TAK LANGGAR HAM trus nafsune ilang?
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 12 OKTOBER 2015
Jadi Sentranya Pasar Kedu Janji Sigit Menata Pasar Lebih Baik MAGELANG - Calon Walikota Magelang nomor urut satu Sigit Widyonindito mengawali kegiatan kampanye tertutup dengan mendatangi pedagang di sejumlah pasar tradisional, Sabtu (10/10). ke hal 7
foto: wiwid arif/magelang ekspres
DIALOG. Didampingi Ketua Relawan Sigit Fans Club, Kasiono, Calon Walikota Magelang nomor urut satu, Sigit Widyonindito bertemu dan berdialog dengan sejumlah pedagang Pasar Rejowinangun, akhir pekan lalu.
Kemensos Siapkan Santunan Korban Kabut Asap Nilainya Ditetapkan Rp15 Juta
MAGELANG - Kementerian Sosial (Kemensos) RI seriusi rencana pemberian bantuan santunan kematian (BSK) bagi keluarga korban meninggal akibat bencana kabut asap 6 provinsi di Indonesia. Nominal bagi keluarga yang meninggal telah ditetapkan sebesar Rp15 juta. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, alokasi dana itu sudah tersedian dalam BSK. Ia membantah jika bantuan itu serupa dengan kompensasi.”Ini sama sekali bukan kompensasi,” ujar Khofifah usai menyalurkan bantuan Distribusi Beras Sejahtera (Rastra) di Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Sabtu (10/10). Khofifah mengatakan, Kemensos sudah meminta Dinas Sosial setempat supaya segera mengajukan data korban meninggal by name by addres sehingga bantuan tersebut bisa segera terealisasi.
Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial
ke hal 7
foto: ist
BERSIH BERSIH. Lima relawan dari Magelang bergabung dengan ribuan orang dari berbagai masyarakat ikut membersihkan Sungai Bengawan Solo Minggu (11/10).
Kirim 5 Relawan Ikut Bersihkan Bengawan Solo MAGELANG - Lima orang perwakilan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jateng mewakili Kota
Magelang untuk mengikuti bersih-bersih Sungai Bengawan Solo Minggu (11/10). ke hal 7
UMKM Center Bisa Menjadi Solusi
Industri Keripik Karang Kidul Butuh Perhatian KOTA Magelang tak hanya dikenal sebagai Kota Sejuta Bunga, Kota Getuk atau Kota Jasa. Ternyata luas kota yang hanya 18,12 kilometer persegi tak membatasi warganya untuk menciptakan peluang usaha. Terbukti banyak industri rumahan kreatif yang masih langgeng hingga saat ini. Bicara soal getuk, siapa yang tak kenal Magelang sebagai Kota Getuk. Banyak makanan khas ini didapati konsumen di tempat jajanan pinggir jalan. Namun, di balik itu ternyata banyak tersimpan kekayaan kreativitas masyarakatnya. Seperti yang dilakukan sejumlah warga di Kampung Karang Kidul, Rejowinangun Selatan, Magelang Selatan. Sejumlah home industri yang cikal bakalnya dilakukan oleh satu keluarga, namun kini terus berkembang secara turun-temurun. Bahkan usaha rumahan keripik tersebut, pemasarannya sudah merangsek ke tingkat nasional. Cukup unik memang, karena keripik yang diproduksi warga Karang Kidul tersebut terbuat dari bahan daging hingga sayuran. Yang paling terkenal kampung tersebut dikenal sebagai produsen keripik paru. Bahannya terbuat dari paru-paru sapi yang kemudian dikeringkan dan digoreng menggunakan tepung. Ketua RW 07 Rejowinangun Selatan, Waluyo mengatakan, keberadaan home industri di wilayah tersebut tersebar di beberapa titik. Setidaknya ada empat hingga lima keluarga yang terus mengembangkan usaha itu hingga kini. ”Produksi ini sudah turun-temurun selama puluhan tahun. Bahkan, sekarang sudah sampai generasi ketiga. Kampung Karang Kidul memang dikenal masyarakat luas sebagai kampung keripik paru,” ujar Waluyo saat ditemui di kediamannya, Minggu (11/10). Sayangnya, usaha rumahan yang cukup berumur itu hingga kini kurang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota
Magelang. Sebab, beberapa usaha yang menjanjikan ini sampai sekarang belum mengantongi perizinan pangan industri rumah tangga (PIRT), sehingga belum bisa memasarkan produknya ke tokotoko modern.”Kemudian juga pembinaannya masih belum intensif. Padahal mereka jadi bagian usaha kecil mikro menengah (UMKM) dan pemasarannya tembus hingga luar daerah seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan daerah lain,” katanya. Waluyo yang kini juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang itu menuturkan, pemerintah perlu membentuk UMKM center sebagai peningkatan prospek ke depannya. Sehingga, para pelaku usaha tidak kesulitan dalam proses pemasaran. ”Rasanya keripik paru itu sudah sangat khas. Saya kepengin ini jadi ikon Kota Magelang. Jadi tidak hanya getuk saja, tetapi industri semacam ini juga harus mendapat perhatian serius,” paparnya. UMKM Center, kata Waluyo, bisa dijadikan wadah pemasaran para pelaku usaha rumahan. Ia yakin dengan menempatkan produk mereka di titik-titik strategis, usaha mereka akan terus berkembang dan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.”Bisa ditempatkan
di sektor pariwisata atau di titik lainnya yang setiap orang bila melihat Magelang
akan tahu bahwa di sini ada potensi usaha rumahan keripik paru. Saya yakin,
akan nanti bisa menjual nama Magelang sendiri,” ungkapnya. (adv)
Rasanya Gurih, Tak Kalah dengan Produk Pabrikan MEMAKAN keripik sudah biasa dilakukan oleh kebanyakan orang, mulai dari keripik pisang, ketela, hingga tempe. Namun, pernahkan memakan keripik yang asalnya dari daging sapi, jamur, wortel, dan paru? Di Kota Magelang, tepatnya di Kampung Karang Kidul, Rejowinangun Selatan, Magelang Selatan, terdapat beberapa industri rumah tangga yang memproduksi aneka keripik, mulai dari daging hingga sayuran dan jamur. Rasanya gurih, tak kalah gurihnya dengan makanan ringan yang dibuat
KATA WARGA
Sudiyono (58), warga Karang Kidul
foto: wiwid arif/magelang ekspres
HOME INDUSTRI. Ketua RW 07 Rejowinangun Selatan Waluyo saat membantu membungkus keripik milik warganya.
”Saya harap pemerintah bisa memberikan tambahan modal kepada para pelaku usaha rumahan. Seperti misalnya, alat mesin potong dan lainnya. Karena terus terang, usaha kami masih kesulitan berkembang karena peralatannya masih manual semua,”
Eva Mardiana (28), ibu rumah tangga, Karang Kidul
pabrikan ternama. Beberapa produsen pembuat keripik tersebut secara alami, dan tidak mendapatkan tambahan bahan kimia.”Sudah secara turun temurun keluarga kami membuat keripik paru. Cara pembuatannya cukup mudah sebenarnya, daging sapi tinggal direbus, dipotong tipis-tipis dan digoreng,” kata salah satu perajin keripik paru, Karang Kidul Rejowinangun Selatan, Maryati (58), kemarin. Usaha keripik paru ini telah ia geluti sejak 30 tahun yang lalu. Saat itu, ia
”Sejak dulu memang saya tertarik menjadi pengusaha kecil-kecilan mengembangkan usaha dari orangtua saya jualan keripik paru. Saya kembangkan produksi itu dengan motif yang menarik dan harganya lebih terjangkau,”
hanya membantu orangtuanya yang sudah menjalankan bisnis tersebut. Seiring berjalannya waktu, permintaan atas keripik ini terus menunjukkan tren naik. Selain gurih, rasa dari keripik hewani ini semakin diminati untuk camilan ataupun makanan ringan pelengkap kopi atau teh di sore hari. Bahkan, Maryati mengaku seringkali kewalahan meladeni pesanan dari luar daerah.”Jumlah pesanan memang banyak, terutama dari Magelang, dan luar daerah seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya. Tapi karena keterba-
tasan alat-alatnya, kami terpaksa sering menolak pesanan itu. Takut tidak sampai waktunya,” aku ibu dua anak ini. Setiap harinya, industri rumahan ini mampu mengolah sebanyak 10 kilogram daging sapi. Tiap kilo, keripik paru dijual dengan label harga Rp150 ribu. Rasanya yang unik membuat keripik paru digemari banyak orang. Selain menyuplai daerah Magelang dan sekitarnya, keripik paru asal Kota Magelang juga sudah tembus di kota-kota besar, seperti Surabaya, Solo, Jogja dan Jakarta. (adv)
”Saya harap pengurusan PIRT bisa dipercepat agar usaha saya mendapatkan kejelasan hukum dan pemasarannya bisa tembus ke daerah lain.” (wid)
BKL saya harap bisa membantu para lansia yang memang selama ini kurang perhatian. Saya sendiri lansia, tapi bangga punya BKL juara pertama tingkat nasional
Ismiyati (50), pengusaha keripik, Karang Kidul
CMYK
Maryati (58), pengusaha keripik paru, Karang Kidul
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 12 OKTOBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Dewan Desak Pemkab Cari Solusi Pencairan Dana Hibah/Bansos MUNGKID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang diminta segera mencari solusi terkait
penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang membuat bantuan dana hibah/ bansos tidak bisa cair. Sejumlah anggota DPRD juga meminta Pemkab Magelang untuk menge-
luarkan kebijakan alternatif sehingga bantuan yang sudah dialokasikan, dapat dicairkan. Terutama bagi sekolah-sekolah swasta. “Tidak cairnya bantuan hibah dari pemerintah jelas bertentangan dengan nilai
filosofi pembangunan. Hal ini merugikan dunia pendidikan dan masyarakat kecil,” kata Hibatun Wafiroh dari Fraksi PKB DPRD Kabupaten Magelang kemarin. Menurutnya, Pemkab harus memperjuangkan secara
gigih agar sekolah swasta bisa mendapatkan dana stimulan tersebut. Mengingat, tidak cairnya hibah berdampak langsung ke masyarakat kecil. “Pemkab harus memperjuangkan secara gigih. Kare-
Bersih-bersih Kali Lamat MUNTILAN –Sekitar 6.000 orang terdiri dari TNI - Polri, PNS, pegawai rumah sakit, relawan kemasyarakatan yang peduli pada pelestarian alam serta masyarakat Muntilan mengikuti acara Gelar Budaya Ngruki Kali Ngruwat Lamat, Minggu (11/10). Berbagai kegiatan yang diadakan antara lain kerja bakti pembersihan aliran Sungai Lamat yang melewati 12 dusun sepanjang 5 km. Turut hadir dalam kerja bakti tersebut, Camat Muntilan Drs Jawawi. Danramil 14 Muntilan yang diwakili Batuud Peltu Leo Bagus KH, Wakapolsek Muntilan, Badan Lingkungan Hidup. ke hal 7 foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
POSE. Para pemenang sayembara desain sandal dan panitia saat berpose bersama kemarin.
Pengunjung Candi Bakal Diwajibkan Pakai Sandal Desainer Jogja Menangi Sayembara
foto: kodim 0705 for magelang ekspres
SEPEDA. Bersepeda bersama Dandim.
Dandim Gowes Bareng MUNGKID - Untuk menghilangkan penat karena sibuk dan padatnya kegiatan, Dandim 0705/Magelang Letnan Kolonel Arm I Made Gede Antara SSos beserta seluruh perwira dan keluarga melakukan rekreasi sepeda santai, Minggu (11/10). Diawali dengan Apel pengecekan oleh Kasdim 0705/Magelang selanjutnya peserta sepeda santaipun diberangkatkan. Peserta gowes menyusuri Jalan A Yani Jalan Soedirman - Artos (Jalan Mayjend Bambang Sugeng) - Pertigaan Blondo Belok kanan – Jalan Soekarno-Hatta - Jalan Mayor Kusen - finish (tempat pemancingan Adam Malik). ke hal 7
BOROBUDUR - Balai Konservasi berencana menerapkan pemakaian sandal bagi para pengunjung Candi Borobudur. Hal itu merupakan salah satu upaya dalam meminimalisir kerusakan serta keausan pada batuan candi.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo mengatakan, pihaknya baru saja menggelar sayembara desain sandal untuk mencari model alas kaki yang tepat. “Tujuan sayembara tersebut untuk mencari model alas kaki yang aman bagi batu Candi Borobudur dan nyaman digunakan pengunjung,” jelasnya. Dia mengatakan, Candi
ke hal 7
GRABAG – Kasus meledaknya tabung elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon kembali terjadi. Kali ini di Desa Pucungsari, Kecamatan Grabag, Minggu (11/10). Kejadian bermula ketika Viva (20) hendak memasak. Namun saat akan menyalakan kompor mendengar bunyi seperti gas yang bocor. Kemudian memanggil kakaknya karena takut jika terjadi apaapa. “Mas Bandri melepas regulator lalu mebawa tabung keluar untuk diperbaiki,” ucap Viva. Bandri mencoba memperbaiki tabung gas sendiri, karena biasanya kerusakan terjadi pada sil karet pengaman tabung gas. Kemudian ada seorang warga yang me-
nyarankan untuk memasukkan ke dalam air, untuk melihat apakah ada yang bocor atau tidaknya. “Tabung itu dibawa ke kamar mandi dan dimasukkan ke dalam bak,”terangnya. Karena kamar mandi gelap, Bandri berniat menyalakan lampu agar bisa melihat kebocoran gas. Pada saat itu dalam ruangan masih terdapat sisa-sisa gas yang bocor. Saat lampu dinyalakan tibatiba terjadi ledakan. “Untung warga cepat menolong, jadi tidak terjadi kebakaran besar,” akunya. Namun Bandri menderita luka bakar sekitar 15 persen di tangannya, kaki dan tubuh bagian belakang. Kemudian dia dibawa ke Puskesmas Grabag 2. ke hal 7
Borobudur merupakan situs warisan dunia yang harus terus dijaga kelestariannya. “Candi Borobudur adalah monumen dengan batu andesit sebagai struktur utamanya. Dan itu merupakan alasan utama mengapa candi peninggalan umat Buddha itu saat ini masih bisa dilihat kemegahannya,” katanya. ke hal 7
19 Tewas, 92 Luka Ringan MUNGKID - Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Magelang selama bulan September 2015 kemarin terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data di Satuan Lalu Lintas Polres Magelang, jumlah laka lantas ada sebanyak 73 kejadian. Ke p a l a Satu a n L a nt a s P o l r e s Ma g e l a n g , A K P Chairul Anwar mengatakan, jumlah korban akibat laka
lantas tersebut terdiri dari 19 orang meninggal dunia (MD), 1 luka berat, dan 92 luka ringan. “Adapun untuk kerugian mater il mencapai Rp34.000.000. Banyaknya angka laka lantas tersebut membawa keprihatinan bagi kita semua,” kata Anwar. Menurutnya, untuk meminimalisir bertambahnya angka kecelakaan, saat ini pihaknya mengambil sejum-
Balitbangtan Kembali Gelar UML dan UDHL di Desa Kartoharjo
Bandingkan Hasil Tanam Dua Musim Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan) lakukan UML dan UDHL di Dusun Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag. Seperti apa? HENI AGUSNINGTIYAS, Grabag KEGIATAN ini merupakan ulangan dari kegiatan yang sama pada musim tanam sebelumnya. Tujuan dari UML (Uji Multi Lokasi) adalah untuk mendapatkan varietas padi sawah potensi hasil tinggi. Sedangkan tujuan UDHL (Uji Daya Hasil Lanjutan) untuk mendapatkan galur harapan padi sawah berpotensi hasil tinggi, tahan hama dan penyakit utama serta beras bermutu baik. “Kegiatan ulangan bermaksud untuk membandingkan hasil yang diperoleh pada musim hujan dan musim kemarau,” jelas Ir Sularjo dari Balitbangtan Sukamandi kemarin. Jika UDHL dan UML merupakan tahapan yang dilakukan sebelum nantinya dari hasil uji coba diberbagai lokasi melalui perbandingan dan persyaratan tertentu. “Benih bermutu tinggi ini nantinya siap dilepas ke petani dengan nama varietas baru yang akan ditentukan,” katamya.
cara maksimal harus dihargai. Pemkab jangan hanya memikirkan pembangunan - pembangunan secara fisik saja. Tapi, terkait sumber daya manusia (SDM) juga perlu diperhatikan.
Diperbaiki, Elpiji Malah Meledak
LINGKUNGAN
OLAHRAGA
na hibah adalah aspirasi dari masyarakat. Apalagi di dunia pendidikan juga berdampak ke uang insentif guru tidak bisa dicairkan,” katanya. Ia berpendapat, perjuangan guru yang mengajar se-
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
PENANAMAN. Balitbangtan lakukan penanaman padi UMP dan UDHL di Dusun Candi Umbul Desa Kartoharjo Kecamatan Grabag.
ke hal 7
CMYK
lah langkah dan upaya. Salah satunya menggelar blue light patrol. “Blue light patrol adalah salah satu wujud patroli pergelaran pasukan di malam hari. Tujuannya, tentu untuk menekan kecelakaan serta meminimalisir terjadinya pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” uraianya. ke hal 7
foto: ganang/magelang ekspres
MENGAPUNG. Elpiji 3 kg yang ditaruh di bak kamar mandi.
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 12 OKTOBER 2015
Eceran Rp 3.000
Mensos Pastikan Rastra Layak Konsumsi
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
BAGELEN - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa bantuan beras miskin yang berubah nama menjadi beras sejahtera (rastra) betul-betul beras layak konsumsi. Beras tersebut berkualitas medium dan dijamin tidak apek, berkutu ataupun berwarna kekuningan. Hal itu diungkapkan Khofifah usai menyerahkan secara simbolis Rastra ke 13 kepada warga Kecamatan Bagelen di kantor kecamatan setempat. Dikatakannya, beras yang dibeli oleh pemerintah untuk program rastra adalah beras yang berkualitas medium. “Jika nanti di lapangan ditemui beras yang kualitasnya jelek, berbau, berkutu dan tidak layak konsumsi atau mungkin terjadi penyalahgunaan di daerah, jangan takut dan ragu untuk melaporkan ke aparat kepolisian,” katanya. Khofifah juga meminta kepada para bupati dan walikota agar segera mendistribusikan rastra ke13 kepada rumah tangga sasaran penerima masyarakat (RTSPM). “Jadi pada bulan ini RTSPM akan menerima jatah dua kali. Satu jatah rutin bulanan, dan yang satu rastra ke-13. Bulan berikutnya juga menerima jatah dua kali dengan rastra ke-14,” tegasnya. Dalam kesempatan itu selain menyalurkan rastra secara simbolis kepada 94 warga Bagelen, sekaligus memberikan uang tebus, Khofifah juga mengunjung persatuan keluarga harapan (PKH) di Dukuh Segelo Desa Bagelen. Kehadirannya di Bagelen ini lanjut Khofifah, sekaligus untuk memastikan bahwa rastra yang sebelumnya bernama Raskin ini benar-benar ter-
PERIKSA. Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa saat memeriksa kualitas beras rastra yang akan dibagikan kepada masyarakat di Bagelen.
ke hal 11
Jangan Terlena dengan Hari Santri PURWOREJO - Kebijakan pemerintahan Jokowi untuk menetapkan tanggal 22 Oktober Hari Santri Nasional (HSN) tidak perlu di peringati dengan uforia yang besarbesaran. Pasalnya, santri dan kyai merupakan benteng penjaga moral bangsa, sehingga diminta untuk tidak terbuai dengan tawaran tersebut.
PELANTIKAN
Hal itu diungkapkan KH R Mahfudz Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Maron Loano Purworejo yang juga Pengurus Pusat GP Ansor, akhir pekan lalu. Menurutnya, peringatan HSN berpotensi memberikan dampak negatif bagi dunia pesantren. “HSN berpotensi menjadi mainan baru bagi pesantren-
pesantren di Indonesia. Santri memiliki kewajiban mengaji, Kyai juga memiliki kewajiban mengajar para santri. Jika disibukkan dengan peringatan HSN saya khawatir aktivitas di pesantren menjadi terganggu,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, tawaran HSN ini menurutnya memiliki muatan politis
yang cukup kental. Pasalnya, pola yang dilakukan pemerintahan Jokowi ini nyaris sama dengan saat pemerintahan orde baru zaman rezim Soeharto berkuasa. “Waktu itu kita diberikan wadah sehingga betul-betul menjadi terkotak-kotak seperti ICMI, MUI, KNPI dan lain sebagainya. Sehingga sangat
mudah dikendalikan serta tidak memiliki kebebasan karena sudah disetir oleh fundingnya masing-masing,” tambahnya. Kyai muda yang sering disapa Gus Afud ini menambahkan, kekhawatirannya tersebut sangatlah beralasan. Selain disinyalir mengandung ke hal 11
Tolak Kekerasan Anak dengan Pantomim foto: lukman hakim/purworejo ekspres
DILANTIK. Pengurus Muslimat NU Cabang Purworejo saat dilantik di pendapa rumah dinas bupati, akhir pekan lalu.
Muslimat Dituntut Cetak Generasi Emas
Gelar Aksi Teatrikal di Alun-alun PURWOREJO- Momentum hari anak dan perempuan Internasional yang jat u h p a d a 1 1 O kt o b e r diperingati oleh Komunitas Pantomim Purworejo (KPP) dengan cara yang unik dan menarik, Minggu (11/10). Belasan anggota
KPP yang sebagian besar merupakan pelajar SMP dan SMA menggelar aksi teatrikal di kawasan Alunalun Pur worejo sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk melindungi anak-anak dan perempuan dari tindak kekerasan. Dalam aksi yang dilakukan pada saat Car Free Day (CFD) itu, mereka mengelilingi
PURWOREJO - Ratusan kader Muslimat NU diminta untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dengan mencetak generasi emas. Penyelamatan generasi tersebut dilakukan dengan penguatan pendidikan akhlakul karimah sehingga anak-anak menjadi generasi yang saleh dan salehah. Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Pusat Muslimah NU, Khofifah Indar Parawansa saat melantik pengurus PC Muslimat NU Kabupaten Purworejo, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Purworejo, akhir pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut Hj Muslihati Madhan Anis kembali dilantik menjadi Ketua PC Muslimat NU. Pelantikan tersebut dihadiri oleh pengurus NU dan Badan Otonom NU serta ratusan kader muslimat se Kabupaten. “Mengartikan generasi emas tidak harus menunggu waktu tahun 2045 sebagaimana digagas oleh mantan Menteri Pendidikan Moh Nuh. Juga tidak seperti yang digagas oleh Pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian yang menyatakan generasi emas ada pada tahun 2030. Bagi Muslimat NU, pemikiran generasi emas ada sejak sekarang dengan ngopeni secara penuh keberadaan generasi sejak dari kandungan,” tuturnya. Khofifah menambahkan, banyak generasi yang hilang akibat tidak adanya keharmonisan keluarga. Orang tua tidak lagi menjaga keberadaan janin sejak masih dalam kandungan. “Ketika ibu tengah mengandung, seorang ayah haruslah memberikan senyuman terus menerus termasuk mengelus perut istri sembari membaca ayat-ayat Alquran,” ucapnya. Lebih lanjut dikatakan Menteri Sosial ini, sikap dan perilaku kedua orang tua, akan sangat berpengaruh langsung pada pembentukan akhlak generasi yang akan dilahirkannya. Penanaman akhlak kepada generasi sejak dini menjadi garapan Muslimat NU lewat pendidikan TK/TPQ harus lebih dimatangkan lagi. Karena lewat pendidikan dini menjadi sumbangan yang tak terternilai. “Di samping itu, NU juga untuk menguatkan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA/SMK unggulan. Dalam artian unggul dalam iptek, imtak dan berakhlakul karimah,” tandasnya.
DITEMUI di rumah mertuanya di Desa Dadirejo Kecamatan Bagelen, Mulyadi masih tampak trauma dengan musibah yang menimpanya. Namun, secara terbata-bata ia menceritakan peristiwa yang baru dialami seumur hidupnya itu. Mulyadi terjatuh dari pohon kelapa milik Suroyo yang masih tetangganya dengan ketinggian sekitar 12 meter pada 27 September 2015 lalu. Saat itu, posisi terjatuhnya tepat di atas septi tank, milik Suroyo, dimana pohon kelapa itu berdiri tepat di sampingnya. Akibat insiden itu, Mulyadi menderita patah tulang parah pada bagian lengan tangan sebelah kiri, kaki sebelah kanan, serta paha dan punggung.
ke hal 11
ke hal 11
ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
URGRADING. Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan Purworejo melakukan Upgrading Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Aula Khulafaur Rasyidin sekolah setempat, kemarin.
PR IPM SMP Muhammadiyah Diupgrade
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
AKSI. Komunitas Pantomim Purworejo melakukan aksi di alun-alun Purworejo untuk menyerukan penolakan terhadap kekerasan anak dan perempuan, kemarin.
PURWOREJO - Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan Purworejo melakukan Upgrading Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Aula Khulafaur Rasyidin sekolah setempat, Sabtu (10/11). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut hasil musyawarah ranting yang telah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Hadir dalam kesempatan
tersebut Ketua Umum PD IPM Kabupaten Purworejo, Ipmawan Habib Najah Al Fikr bersama dua orang jajarannya. Selain memberikan materi terkait kepemimpinan dan motivasi, kehadiran mereka sekaligus memberikan bimbingan penyusunan program kerja bidang. “Harapannya dengan anak-anak ikuti upgrading ini agar dapat lebih memahami terkait struktural
dan teknis di dalam pimpinan ranting yang akan segera dilantik” ucap Habib Najah. Shandhy K, Guru BK sekaligus Pembina PR IPM Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan Purworejo, mengatakan, upgrading memang secara khusus diagendakan sekolah pasca anakanak menyelesaikan UTS pada hari Jumat kemarin. ke hal 11
Terjatuh dari Pohon Kelapa 12 Meter
Patah Tulang Parah, Berharap Ada Bantuan Pengobatan Sungguh malang nasib Mulyadi (24), seorang penderes asal RT 1 RW 6 Desa Somorejo Kecamatan Bagelen Purworejo. Akibat terjatuh dari pohon kelapa beberapa hari lalu, kini ia hanya dapat berbaring tak berdaya di tempat tidur. Mulyadi menderita patah tulang di sekujur tubuhnya dan membutuhkan bantuan pengobatan. EKO SUTOPO, Purworejo.
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
TERBARING. Mulyadi, seorang penderes yang jatuh dari pohon kelapa kini hanya terbaring di rumahnya lantaran tak ada biaya pengobatan.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES SENIN 12 OKTOBER 2015
Korane Wong Temanggung
ECERAN Rp3.000
KATA MEREKA Fasum Dicorat-coret Masih banyak fasilitas umum (fasum) di Kabupaten Temanggung yang tak luput dari ulah jahil pengujung, baik corat-coret hingga urusan sampah. Harus ada sanksi teg gas bagi siapa ssaja yang terttangkap tangan merusak fasilim ttas publik. Ini agar mereka jjera tak mengullangi lagi.
Akmal, Swasta, Temanggung Kurang kerjaan sekali merreka yang justru tidak ikut m merawat fasilittas untuk massyarakat umum, m merugikan sekalili. Semoga mereka ssegera sad dar. (riz)
Hisya, Pelajar, Temanggung
KORAMIL
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
HARU. Salah seorang jamaah haji dari kloter 31 melakukan sujud syukur setelah dapat kembali ke tanah air dengan selamat, Sabtu (10/10).
Dua Jamaah Haji Tak Kembali TEMANGGUNG – Dua jamaah meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji. Mereka adalah Djariah Amat Toha binti Mat Toha (73) warga Mandisari Kecamatan Parakan dan Sumarsih (70) warga Malebo Kecamatan Kandangan. Keduanya meninggal akibat penyakit. Jundardo, Bagian Penyambutan Jamaah Kemenag Kabupaten Temanggung menjelaskan, jumlah keseluruhan jemaah haji asal
Temanggung yang diberangkatkan pada tahun ini adalah 719 orang. Sedangkan jumlah jemaah yang dapat kembali ke tanah air 717 orang. “Jumlahnya berkurang dua akibat meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di tanah suci. Mereka berasal dari kloter 31 dan 32,” jelasnya.’ Kepulangan mereka ke tanah air terbagi atas tiga gelombang. Pertama pada Sabtu (10/10) pukul 13.00 WIB untuk kloter 31, dilanjutkan gelombang
kedua untuk kloter 32 pada Minggu (11/10) pukul 6.30 WIB, terakhir kloter 33 pukul 14.00 WIB di hari yang sama di Pendopo Pengayoman. Kedatangan mereka disambut penuh sukacita oleh tokoh Muspida Temanggung beserta para keluarga yang tak kuasa menahan haru sehingga diwarnai isak tangis. Tak sedikit dari mereka sujud syukur lantaran dapat kembali lagi ke tanah dengan selamat. “Saya senang kembali dapat
kembali ke tanah air dengan kondisi selamat dan merasa bersyukur bisa terhindar dari dua kejadian, jatuhnya crane dan tragedi mina. Semoga bisa menjadi haji yang mambrur,” ungkap Tasmiyati (56), jamaah asal Kecamatan Parakan. Di sisi lain, tak kuasa menahan haru lantaran mengetahui anggota keluarganya meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji, seorang ibu tiba-tiba pingsan di sela prosesi penyambutan ja-
maah kloter 31. Ia mendapat perawatan dari petugas kesehatan yang disiagakan. Syihabudin, jamaah kloter 31 yang tak lain merupakan suami dari ibu tersebut menjelaskan, istrinya terharu setelah mengetahui kabar bahwa ibunya yang bernama Sumarsih, asal Malebo, Kecamatan Kandangan meninggal dunia saat menjalankan ibadah lantaran penyakit yang dideritanya. ke hal 3
Pasokan Melimpah, Harga Cabai Amblek foto:koramil kranggan for temanggung ekspres
PANEN PADI. Anggota Koramil 13 Kranggan melakukan pendampingn panen padi.
Petani Berani Melawan Musim KRANGGAN – Kegigihan para petani di Dusun Mengaron, Desa Bengkal, Kecamatan Pringsurat melawan musim kemarau patut dibangakan. Bagaimana tidak, di tengah musim kemarau panjang seperti ini, para petani di dusun ini sudah mulai panen raya padi. Ketua kelompok tani dusun setempat, Margono mengatakan, sejak awal musim kemarau tiba, petani didaerahnya tidak pernah membiarkan lahn pertaniannya menganggur, mereka tetap berusaha dan semangat menanam padi. Ia mengatakan, semangat petani untuk terus melakukan penanaman padi karena ada dukungan dari berbagai pihak. Diantaranya dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 13 Kranggan dan seluruh elemen masyarakat.“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak ini, petani semakin semangat untuk terus menanam, meskipun musim kemarau panjang,”katanya. Selain dukungan itu lanjutnya, sumber daya alam berupa air, di dusunya cukup melimpah. Sehingga, ketika musim kemarau datang pasokan air untuk pertumbuhan tanaman padi tetap tercukupi. “Pasokan air yang ada cukup melimpah. Jadi petani tetap melakukan penanaman padi. Hasilnya meskipun saat ini masih musim kemarau, produksi padi yang dihasilkan tidak menurun,”ujarnya. Anggota Koramil 13/Kranggan, Pelda Sukarnen menambahkan, memasuki musim kemarau lalu, pihaknya terus mendukung utnutk tetap melakukan penanaman padi. Sebab, air yang tersedia didusun tersebut sangat melimpah.“Kami bersama PPL siap membantu petani mulai dari penyiapan lahan sampai panen seperti yang dilaksanakan hari ini. Diharapkan target akan segera tercapai guna meningkatkan hasil pertanian dan tingkat kesejateraan para petani terpenuhi,”katanya Danramil 13/Kranggan Kapt Inf Rohmadi, mengatakan, di setiap desa ada babinsa yang siap membantu petani, terutama dalam meningkatkan program pertanian. Pihaknya juga memerintahkan anggotanya agar aktif di wilayah baik untuk mendukung progam pemerintah dalam swasembada pangan dan memberi motifasi, semangat yang tinggi bagi para petani. “Wajib, bagi semua babinsa untuk melakukan pendampingan kepada petani. Sebab, babinsa susdah dibekali dengan ilmu pertanian. Ilmu itu akan lebih bermanfaat jika diterapkan langsung kepada petani,”katanya.(koramil 13/kranggan)
Tanam Padi saat Kemarau Panjang
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
PRODUKSI. Meski rupiah masih lemah, produksi cerutu di pabrik rokok arizona tetap berjalan.
Rupiah Lemah Tak Pengaruhi Produk Cerutu TEMANGGUNG – Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terus terinjak dalam kurun waktu kurang lebih selama dua bulan terakhir, ternyata tidak mempengaruhi produktivitas cerutu di pabrik rokok arizona. Dalam sehari satu-satunya pabrik rokok di kabupaten penghasil tembakau ini tetap memproduksi 3.000 batang
cerutu.“ Tidak terpengaruh, meskipun nilai tukar rupiah terus melemah tapi sampai saat ini belum berdampak pada produksi cerutu kami,”kata Pengawas produksi Pabrik Rokok Rizona Baru, Raharjo kemarin. Memang katanya, cerutu identik dengan daun tembakau asal luar negri, namun pihaknya sampai saat ini belum
pernah mengunakan bahan baku daun tembakau dari luar negri. Sampai saat ini pihaknya masih memilih mengunakan bahan baku dari dalam negeri. “Maka dari itu kami sama sekali tidak terpengaruh dengan nilai tukar rupiah, karena bahan baku yang kami gunakan daun tembakau kering dari dalam negri,”terangnya.
TEMANGGUNG – Melimpahnya pasokan cabai dari luar daerah, membuat harga berbagai macam cabai di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung mulai turun. Sejumlah pedagang mengaku omzet penjualan justru semakin meningkat dengan turunnya harga komoditas dengan rasa pedas ini. Wahyu, (40), seorang penjual sayur mayur menuturkan, sejak dua pekan terakhir, harga sejumlah komoditas cabai mulai turun seiring dengan banyaknya pasokan berbagai jenis cabai dari luar daerah. “Kalau pasokan dari petani lokal Temanggung memang belum ada. Tapi, dari luar
daerah seperti Jogjakarta, Semarang, Bandungan Semarang, Muntilan, cukup banyak. Jadi, harganya saat ini mulai turun kembali,”katanya Minggu (11/10). Umpamanya, untuk harga cabai rawit merah yang semula di kisaran Rp40 ribu - Rp50 ribu per kilogram (kg). Saat ini hanya dijual Rp9.00010.000 per kg. Turunnya harga ini bertahap mulai dari akhir bulan September lalu. “Semula rata-rata cabai turun Rp4000 per kilogram, kemudian turun lagi sekitar Rp5.000 per kilogram. Dan, saat ini harga cabai rata-rata Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram,”terangnya. ke hal 3
ke hal 3
Pasar Ikan Dangkel Ditinggal Pedagang Minapolitan Batal Terwujud TEMANGGUNG – Berdasarkan masterplan Minapolitan Kabupaten Temanggung, ada 10 Kecamatan di bawah kabupaten penghasil tembakau ini yang diarahkan sebagai lo-
kasi minapolitan. Diharapkan nantinya bisa menjadi sentra penggerak ekonomi rakyat. Bambang Dewantara, Kepala Dinas Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapeda) Temanggung menyebutkan, 10 kecamatan yang diarahkan menjadi lokasi minapolitan yakni, Kecamatan Para-
kan, Temanggung, Tlogomulyo, Candiroto, Tembarak, Selopampang, Kedu, Bulu, Ngadirejo, dan Kecamatan Wonoboyo. “Dari 10 Kecamatan ini, Kecamatan Parakan disebut sebagai kota ikan utama dan kecamatan lainnya sebagai hinterland,”katanya. ke hal 3
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
PILIH. Salah seorang pembeli saat memilih cabai.
Bencana Kabut Asap di Dua Pulau Gugah Hati Nurani Suporter Chelsea
Galang Dana untuk Program Sejuta Masker Kebakaran hutan di sejumlah wilayah seperti Pulau Sumatera dan Kalimantan menyebabkan terjadinya bencana kabut asap. Hal ini mengundang keprihatinan dari warga. RIZAL IFAN, Temanggung AKIBAT bencana itu, aktivitas masyarakat di dua pulau tersebut terganggu, jarak pandang jadi minim, belum lagi teror penyakit ISPA yang harus mereka hadapi. Tak berhenti, jadwal penerbangan sejumlah maskapai juga kacau. Keprihatinan tersebut juga muncul di Temanggung. Salah satu komunitas pecinta sepakbola, “Supporter Club Chelsea Regional Temanggung”. Mereka menggelar aksi simpati penggalangan dana untuk para korban. Memilih lokasi di seputar perempatan lampu merah Kowangan puluhan komunitas ini berencana akan terus mengetuk
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
PEDULI. Anggota komunitas “Supporter Club Chelsea Regional Temanggung” galang dana di perempatan lampu merah Kowangan.
kepedulian para pengguna jalan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Amirudin (24), selaku koordinator aksi mengungkapkan, aksi ini digelar sematamata sebagai wujud kepedulian bersama atas terjadinya bencana kabut asap yang menjadi penyebab berbagai penderitaan masyarakat di pulau itu. Ia menilai, bencana yang disebabkan ulah pihak-pihak tak bertanggung jawab sangat menyakitkan dan harus segera ditanggulangi bersama atas nama Indonesia. “Memang mereka berada jauh di seberang Pulau Jawa dan kami tidak mengalami dampak yang sama. Tapi, rasa senasib sepenanggungan menggugah hati nurani terdalam kami sehingga aksi ini digelar,” tuturnya. Menurutnya, selain teror bahaya kabut asap, derita masyarakat yang menjadi korban ber_ tambah dengan setiap hari wajib mengenakan masker. Jik tidak, gangguan ISPA lah yang harus mereka terima, buktinya juga sudah banyak. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SENIN 12 OKTOBER 2015
ECERAN Rp3.000
BPN Jemput Bola Layani Sertifikat Tanah Mangkal di Alun-alun WONOSOBO – Berbagai hal terkait tentang pengurusan sertifikat tanah kini bisa ditanyakan langsung sambil jalan-jalan di Alun-alun kota tiap hari Minggu. Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah atau Larasita mulai Minggu (11/10) telah memulai layanan perdana. Mobil yang dilengkapi dengan berbagai dokumen informasi tersebut siap menerima pengunjung yang ingin berkonsultasi terkait apa saja tentang permasalahan pem-
buatan sertifikat tanah. Hal tersebut dipaparkan Agus Suprijanto, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wonosobo saat mendampingi mobil Larasita yang parkir di sisi kiri Pendopo Kabupaten. “Harapan kami dengan adanya layanan Larasita ini, masyarakat bisa mendapat kemudahan untuk berkonsultasi maupun mengurus sertifikat tanah. Sehingga adanya perantara yang menguruskan bisa semakin berkurang, karena siapapun bisa menke hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
MELEPAS. Cucu Soeharto, Bimo Pramudya didampingi Bupati Wonosobo Kholiq Arif melepas selubung patung HM Soeharto.
Patung Pahlawan-Tokoh Nasional Simbol Kedamaian WONOSOBO - Di akhir masa jabatannya yang tinggal sekitar setengah bulan lebih, Bupati Wonosobo, Kholiq Arif menggaungkan tagline baru sarat makna untuk Indonesia. Hal itu dilakukan bertepatan dengan diresmikannya 15 Patung Pahlawan dan Tokoh Nasional sebagai nama jalan dan taman, Sabtu (10/10). Di hadapan segenap tamu yang
sebagian besar merupakan keluarga dan kerabat dekat ke-15 pahlawan tersebut, bupati menegaskan di balik pemilihan nama pahlawan itu untuk diabadikan sebagai jalan maupun taman. Ia ingin menyampaikan pesan kedamaian. “Bangsa ini harus memulai era baru penuh kedamaian. Agar, ke depan langkah kita semakin tegap menuju kemajuan dan peradaban
yang layak diteladani bangsabangsa lain di dunia,” tegas Kholiq. Atas dasar pemikiran itu pula, bupati ke-22 Wonosobo itu menyuarakan pentingnya damai tanpa membenci. Termasuk, semua tokoh nasional yang selama ini terstigma kurang positif di mata publik. “Ir Sukarno, HM Soeharto, KH Abdurrahman Wahid adalah tiga
mantan Presiden Republik Indonesia, yang dengan segala kelebihannya telah membawa bangsa ini melangkah maju. Meski begitu mereka masih menerima berbagai macam pandangan negatife,” sebutnya. Bung Karno sebagai proklamator sekaligus Presiden RI pertama telah berani mendeklarasikan keke hal 11
Mayat Membusuk Gegerkan Warga
BANSER
foto: jamil/wonosobo ekspres
PENDIDIKAN. Anggota Banser sedang dilatih menciptakan situasi kesatuan kemarin.
kebhinekaan Terancam WONOSOBO – Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Wadaslintang mengajak semua anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan GP Ansor untuk bersatu bahu membahu seperti lingkaran. Karena, saat ini dihadapkan pada persoalan yang sangat besar. “Ancaman terbesar kita bukan lagi ancaman perang, tetapi ancaman yang sangat mendasar adalah ancaman kebhinekaan, ke hal 11
WONOSOBO – Warga Bendungan Desa Mutisari Kecamatan Watumalang digegerkan dengan adanya mayat yang sudah membusuk di kaki Gunung Bisma, Sabtu, (10/10). Awalnya mayat berjenis kelamin laki-laki yang tersungkur di lahan perhutani belum diketahui identitasnya, karena warga (10/10) masih ketakutan untuk mengevakuasi jenazah. Kondisi mayat yang sudah membusuk itu terlihat mengenakan sepatu hitam, celana panjang, baju putih serta jas, di sampingnya juga terlihat sarung.
Atas temuan itu warga lalu melaporkan ke yang berwajib. Akhirnya, Minggu (11/10), warga bersama pihak kepolisian mengevakuasi jenazah. Hasilnya diketahui korban bernama Heri (55) warga Condongcampur, Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Penemuan jenazah itu bermula pada saat Sobirin warga Bendungan Desa Mutisari hendak mencari rumput untuk pakan ternaknya. Tiba-tiba dari jarak sekitar 20 meter tercium bau yang sangat tidak enak. Hingga akhirnya mencari sumber bau itu dan
ditemukan jenazah sudah membusuk. ke hal 11
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
RAMAI. Pengunjung sedang mengikut lomba selfie.
Bazar Nasmoco Dibanjiri Pengunjung Selfie Bareng Avanza Dapat Hadiah
musik band lokal, kesenian tradisional, dan berbagai lomba. ke hal 11
WONOSOBO – Bazar Nasmoco Wonosobo yang digelar selama dua hari, mulai Sabtu (10/10) hingga Minggu (11/10) di alun-alun kota setempat disambut antusias para pengunjung. Mereka memadati stand-stand berbagai tipe mobil Toyota. Bahkan pengunjung juga semakin betah berada di tempat itu karena disuguhan berbagai penampilan, seperti
Wisata Alam Lobang Sewu Makin Digandrungi Wisatawan
Naik Perahu Motor dan Kuda Jelajahi Keindahan Selain menawarkan pemandangan alam yang sangat indah, kawasan wisata alam Lobang Sewu di Erorejo Kecamatan Wadaslintang kini semakin digandrungi pengunjung. Kenapa? ERWIN ABDILLAH, Wadaslintang SALAH satu atraksi yang sudah menjadi incaran wisatawan adalah wisata mengelilingi area waduk dengan perahu motor yang memberikan sensasi tersendiri. Mereka bisa melihat langsung kejernihan air di Waduk yang terkenal kaya dengan ikan air tawar tersebut. Pengunjung hanya dikenakan tarif Rp10.000 untuk sekali putaran. Jika beruntung, maka wisatawan bisa melihat saat kawanan burung bangau mencari ikan di sudut waduk. ke hal 11
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
SEWA KUDA. Kuda bisa menjadi pilihan bagi pengunjung.
Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK