MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
BANTUAN Dana BOS Rp 1,4 Triliun untuk PAUD JAKARTA - Kabar gembira untuk pengajar atau bunda-bunda pendidikan anak usia dini (PAUD). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan anggaran Rp 1,4 triliun untuk pembayaran dana bantuan operasional untuk PAUD. Alokasi anggaran sejenis dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk PAUD itu merupakan kebijakan perdana dari Kemendikbud. Rencana pemberian dana BOS PAUD itu disampaikan langsung oleh Mendikbud Anies Baswedan dalam rapat kerja (raker) pembahasan RAPBN 2016 dengan Komisi X DPR kemarin Anggaran untuk BOS PAUD itu nantinya akan masuk dalam APBN 2016. Total anggaran Kemendikbud untuk bidang PAUD dan pendidikan masyarakat (dikmas) mencapai Rp Rp 2,314 trilun. Pemberian dana BOS PAUD ini nantinya menjangkau seluruh lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan untuk anak-anak usia 4-6 tahun atau pra sekolah.
Prioritas untuk Gaji BundaBunda PAUD
ke hal 3
foto : fakhri riza s/magelang ekspres
SERUDUK. Sebuah kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Supermarket Armada, Kupatan, Kota Magelang sekitar pukul 22.00 WIB tadi malam. Sebuah mobil sedan bernopol B 2949 LZ menabrak mobil Hijet AB 1614 DC yang sedang diparkir di tepi jalan depan Supermarket Armada. Kecelakaan berawal dari sedan yang melaju kencang dari dari kota sesampai di TKP mobil tak terkendali dan menabrak Hijat yang sedang diparkir dan ditinggal pemilknya membeli roti bakar. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, hanya penumpang mobil sedan yang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSJ Prof dr Soerojo, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari TKP.
TESTIMONI 3 Kali Minum, Pusing Hilang GEJALA darah tinggi biasanya tidak terlihat dengan jelas, sehingga pengenalannya sedikit sulit, kecuali melalui screening. Apalagi, darah tinggi dan keluhan yang lain terkadang tidak berhubungan. Namun, beberapa orang yang sudah diperiksa terkena tekanan darah tinggi mengeluhkan rasa sakit di kepala, terutama di bagian belakang. Salah satunya Ibu Supartika. “Kepala saya terkadang kalo kambuh terasa pusing. Badan juga terasa lemas,” kata Supartika. Supartika mengaku tidak mengeluhkan dengungan Supartika dalam telina, gangguan penglihatan, atau mudah pingsan. Meski demikian, dia cemas tekanan darah tingginya akan meningkat dan berisiko berubah menjadi penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ginjal kronik. Dia akhirnya meminum POTRE KONENG setelah berobat kepusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dokter dengan harapan bisa sembuh total. “Alhamdulillaah, setelah saya minum sebanyak tiga kali, pusing di kepala berkurang,” aku Supartika. Ibu beranak lima tersebut bersyukur karena tekanan darahnya berangsur menurun dan stabil di angka normal. Maklum, Supartika juga mencoba mengubah pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Dia semakin hati-hati karena tidak ingin kembali memicu darah tinggi untuk kedua kalinya. “Saya menderita tekanan darah tinggi sejak dua tahun yang lalu,” ujar Ibu berusia 43 tahun itu mengacu pada tahun 2012. Upaya hidup sehat Supartika memang bukan tanpa alasan. Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi masih ke hal 3
2 Perempuan Muda Diamankan Jadi DPO Kasus Narkoba MAGELANG - Komitmen Polres Magelang Kota memberantas kasus penyalahgunaan narkoba terus diintensifkan. Tak tanggung-tanggung, belum lama ini aparat berhasil membekuk dua perempuan yang telah lama jadi daftar pencarian orang. Dua orang itu yakni, Christina Rini Damayani Purba alias Karin (19), warga Dusun Selosari, Desa Wates, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dan temannya, YL, yang masih di bawah umur. Keduanya ditangkap saat berada di Pop Karaoke,
Jalan Daha, Kota Magelang. Meski telah mengamankan dua tersangka, kepolisian masih memburu pelaku yag telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Perempuan yang masih buron itu juga masih di bawah umur berinisial VR. Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto melalui Kasubag Humas, AKP Esti Wardiani menjelaskan, penangkapan Karin dan YL dilakukan oleh Sat Narkoba Polres setempat pada 9 September lalu sekitar pukul 21.30 WIB. Saat digerebek, dua perempuan ini tak bisa berbuat banyak. ”Mereka tegah berada di
salah satu room karaoke. Hasil dari pemeriksaan tes urin memang negatif. Namun, dari saku mereka kami mendapati ada sabu-sabu seberat 0,32 gram,” kata Esti, Senin (14/9). Dua perempuan yang memiliki tato di tubuhnya ini digelandang ke tahanan mapolres setempat. Di hadapan petugas, mereka juga mengakui kerap memakai narkoba dan berpesta sabu-sabu. Esti menuturkan, penangkapan dua perempuan ini menjadi hasil pengembagan kasus narkoba lainnya yang dilakukan oleh tersangka Odit Pradipta. Seperti diketahui, Odit saat ini sudah menjalani sidang. ke hal 3
Dewi Sandra Berkarir untuk Syiar Agama SEJAK memutuskan berhijab, banyak perubahan yang dialami penyanyi dan artis Dewi Sandra. Selektif memilih pekerjaan salah satunya. Tidak hanya di dunia acting, namun panggung musik tanah air. Bahkan, di setiap karya terbarunya, Dewi berusaha untuk menjadikan sebagai media syi a r agama Islam. “Kal a u visi dan misinya untuk semata penjualan, itu tidak saya inginkan. ke hal 3
foto : wiwid arif/magelang ekspres
MALU. Salah satu tersangka yang kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu terlihat tertunduk malu ketika disidik oleh anggota Polres Magelang Kota, kemarin.
HARGA KOMODITAS YANG NAIK : Beras naik 1,30 sampai 1,54 persen Bawang putih 6,39 persen Tempe 3,84 persen Telur ayam ras 0,96 persen Ikan bandeng 0,48 persen Ikan kembung 1,61 persen dan Emas mengalami kenaikan 2,79 persen
HARGA KOMODITAS YANG TURUN : Daging ayam minus 8,04 persen Daging sapi minus 1,55 persen Minyak goreng minus 1,55 persen Susu kental manis minus 0,26 persen Gula pasir minus 1,16 persen Tepung terigu minus 0,49 persen grafis:zan Cabai rawit minus 4,23 persen& Cabai merah minus 9,08 persen Bawang merah minus 12,31 persen Gas elpiji 3 Kilogram (Kg) minus 0,18 persen dan 12 Kg minus 0,01 persen
Konsumsi Menurun, 10 Bahan Pokok Turun Harga JAKARTA - Salah satu ketakutan pemerintah dalam kondisi perlambatan ekonomi seperti sekarang ini adalah anjloknya daya beli masyarakat. Hal tersebut pun sudah mulai terjadi. Akibat menurunnya konsumsi, harga sejumlah bahan pokok ikut turun. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, setidaknya sebanyak 10 komoditas pangan mengalami penurunan harga, selama dua pekan pertama di bulan September ini. “Dari 22 komoditas yang kita pantau, itu ada 10 komoditas pangan yang harganya turun dalam waktu dua minggu ini,”kata Suryamin di Gedung BPS, kemarin (14/9). Suryamin melanjutkan, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain, daging ayam, daging sapi, susu kental manis, cabai rawit, minyak goreng, hingga gas el-
piji. Dia menuturkan, komoditas pangan yang mengalami penurunan harga paling tajam adalah daging ayam yang turun hingga 8,04 persen, kemudian bawang merah yang minus 12,31 persen dan cabai merah yang harganya turun sampai 9,08 persen. Suryamin mengakui penurunan harga sejumlah komoditas tersebut disebabkan penurunan konsumsi masyarakat, pasca lebaran. Namun, ada juga beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, meski nilainya tidak signifikan. Diantaranya, beras, tempe, telur ayam ras, ikan bandeng, ikan kembung hingga emas. “Kenaikan harga yang cukup lumayan adalah harga bawang putih sebesar 6,39 persen lalu emas yang mengalami kenaikan 2,79 persen dan juga tempe yang naik sebesar 3,84 persen,”paparnya. ke hal 3
Ricky Hendrik Egam, dari Penyuplai Alat Rumah Tangga ke Pemasok Bom untuk Sukhoi
Dua Tahun Menunggu Sertifikat NATO Setelah mendapat pesanan ribuan bom untuk Sukhoi, Ricky Hendrik Egam mengembangkan peluru kendali (rudal) berjarak 45 kilometer. Rudal itu diuji coba bulan depan. AGUS MUTTAQIN, Malang SEBIDANG bangunan di kompleks Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, itu tak menyerupai pabrik amunisi. Orang bisa keluar masuk ke gedung tanpa menggunakan kartu pengenal. Dari pos satpam, tiga petugas keamanan hanya melihat dari kejauhan aktivitas para tamu. Padahal, di balik bangunan tersebut,
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:agus muttaqin/jawa pos
SUPLAI. Ricky Hendrik Egam dikenal sebagai penyuplai alat rumah tangga ke pemasok untuk Sukhoi.
berjejer ratusan bom yang terlihat siap digunakan. Sebagian bom yang berbentuk fisik mirip tabung elpiji 12 kilogram itu masih diproses. Bahkan, di salah satu sudut bangunan terpajang rudal prototipe yang menyerupai miniatur pesawat tempur. Ratusan bom siap pakai itu adalah amunisi khusus pesawat tempur Sukhoi Su-27/Su-30. Namanya P-100 (untuk latihan, berwarna biru) dan P-100 L (untuk tempur, hijau). Dua bom tersebut memiliki panjang 1.100 milimeter (mm), diameter 273 mm, berat 125 kilogram, dan panjang ekor 550 mm. Sebanyak 1.200 bom sudah dipesan TNI-AU untuk amunisi Sukhoi. Sebelum dipasang di Sukhoi, P-100
10 BAHAN POKOK TURUN HARGA murah nek ra kuat tuku yo podo wae
DANA BOS RP1,4 TRILIUN UNTUK PAUD lha ngono, adil
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
KOTA KITA Pemilu Minim Pelanggaran Pemilu sebagai proses demokrasi yang bermartabat jangan sampai menghalalkan segala cara untuk memperoleh kemenangan, salah satunya dengan menghindari pelangaran pemilu. Menang dengan cara b bermartabat mem merlukan proses yang bermarttabat pula, saat kkampanye harus minim pelangg garan termasuk tanpa money politic Niam, Swasta, Magelang
Masyarakat sebagai pemilih jangan p ssampai mendukung pelanggaran yang ada, g yaitu menghindari money h politik, bila menp getahui segera g laporkan,” la (cha) (c Sularto, Swasta, Magelang
foto : wiwid arif/magelang ekspres
COPOT. Petugas dari Sub Denpom IV/2-1 Magelang mencopot stiker dan atribut TNI yang sengaja dipasang di kendaraan bermotor warga sipil, di depan eksGedung Bioskop MT, Jalan A Yani, Kota Magelang, kemarin.
PRESTASI
Denpom Copoti Semua Atribut TNI Warga Sipil Dilarang Menggunakannya
MAGELANG TENGAH Stiker di kendaraan bermotor berlogo satuan TNI dan Polri jadi tren yang mudah
dijumpai di Kota Magelang belakangan ini. Berangkat dari kenyataan tersebut, kemudian Sub Denpom IV/2-1
nak-pernik, hingga pakaian, di depan eks gedung bioskop Magelang Teater, Jalan A ke hal 7
Truk Pasir Tabrak Kakek Hingga Tewas
foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
PRESTASI. Kepala Dishubkominfo Kota Magelang, Suko Tricahyo menyerahkan piala dan penghargaan kepada pemenang lomba Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas.
MAGELANG UTARA - Truk bermuatan pasir yang tengah melaju kencang di Jalan Urip Sumoharjo, Magelang Utara, menabrak seorang penyeberang jalan di depan Poliklinik Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono Kota
Raihan Fajar Wakili Kota Magelang MAGELANG SELATAN - Dishubkominfo Kota Magelang menyerahkan piala dan penghargaan kepada siswa pemenang Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas yang diselenggarakan oleh Dishubkominfo Kota Magelang dalam rangka Hari Perhubungan pada 17 September mendatang. Piala dan penghargaan begi pemenang lomba diserahkan secara langsung oleh Kepala Dishubkominfo Kota Magelang Suko Tricahyo, Senin (14/9) dalam kegiatan upacara, dengan mengundang kepala sekolah siswa peserta lomba. Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, ketaatan dan pemahaman para pelajar tingkat SMU/SMK di Kota Magelang tentang keselamatan lalulintas. “Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar masih tergolong tinggi, maka dipandang perlu untuk dilaksanakan pembinaan dan pemilihan pelajar keselamatan lalu lintas,” ucap Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishubkominfo Kota Magelang, Candra Wijatmiko Adi. Kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas tingkat Kota Magelang telah dilaksanakan pada Selasa 19 Mei di aula Dishubkominfo Kota Magelang, dengan peserta 31 pelajar perwakilan dari SMA Negeri, SMK Negeri dan MAN 1 Kota Magelang. Dengan hasil kegiatan tersebut adalah sebagai juara 1, Raihan Fajar A dari SMA N 4 Magelang, juara 2 Nahda Elen F dari MAN 1 Kota Magelang, juara 3 Yusuf Chamdani dari SMK Negeri 1 Magelang. Juara harapan 1 Annisa Maulisyana dari SMA N 4 Magelang, juara harapan 2 Alfian Aji S dari MAN 1 Kota Magelang dan juara harapan 3 Putri Pradana H dari SMK N 2 Magelang. Dimana pemenang selain mendapatkan piala juga memperoleh uang pembinaan. Selanjutnya juara 1, 2 dan 3 akan dikirim mewakili Kota Magelang untuk mengikuti Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas tingkat Provinsi Jawa Tengah 2015. Candra menjelaskan, secara teknis ajang Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas, hampir mirip dengan pelaksanaan Penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT), tetapi terdapat beberapa perbedaan.“Dalam pelaksanaan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu
Magelang merazia pengendara kendaraan bermotor yang mengenakan segala bentuk atribut TNI dari stiker, per-
foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
PENERTIBAN. Salah satu upaya Dishubkominfo Kota Magelang meminimalisir terjadi kecelakaan di jalan raya adalah dengan dilaksanakan kegiatan penertiban Kendaraan Angkutan Barang dan Angkutan Penumpang.
Dishubkominfo Berencana Buat Jembatan Timbang Penertiban Kendaraan Angkutan Barang Lebih Maksimal MAGELANG SELATAN Dalam upaya memaksimalkan penertiban kendaraan angkutan barang, Dishubkominfo Kota Magelang merencanakan membuat jembatan timbang portable. “Dishubkominfo Kota Magelang belum memiliki jembatan timbang sendiri, dalam hal ini kami merencanakan pengadaan kebutuhan tersebut melalui Pemkot Magelang,” kata Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishubkominfo Kota Magelang, Candra Wijatmiko Adi.
Menurut Candra, jembatan timbang portable telah menjadi kebutuhan, karena dalam setiap pelaksanaan operasi penertiban angkutan barang terdapat tiga hal yang harus ditertibkan, yaitu persyaratan kelengkapan administrasi, kelaikan jalan kendaraan dan berat muatan kendaraan yang diperbolehkan. Sementara ini, Dishubkominfo Kota Magelang baru bisa melaksanaan dua hal yaitu penertiban kelengkapan administrasi dan kelaikan jalan kendaraan, ke hal 7
ke hal 7
CMYK
Magelang, Senin (14/9). Korban pun tewas saat dalam perawatan di rumah sakit tersebut. Beruntung sopir truk AA 1421 LE, Yuni Setyono (36) warga Desa Tegaljoho RT 5 ke hal 7
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
PTT Datangi Jakarta Tuntut Diangkat Jadi PNS
BERDOA. Ratusan pegawai honorer dari berbagai instansi dan SKPD di Pemkab Magelang saat berdoa bersama sebelum bertolak ke Jakarta, kemarin (14/9) sore.
MUNGKID - Ratusan pegawai honorer atau pegawai tidak tetap (PTT) dari berbagai instansi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang berangkat ke Jakarta Senin (14/9) sore. Kepergian PTT yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori II (FHK2) itu bermaksud untuk meminta kejelasan atas nasib mereka lantaran tak kunjung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Kami ke Jakarta untuk menemui Kementerian PAN dan Presiden terkait nasib tenaga honorer yang belum jelas,” kata Ketua FHK2, Nunik Nugrahaningsih, sebelum pemberangkatan, kemarin. Dia menyebutkan, ada perwakilan tenaga honorer sebanyak 149 orang dari keseluruhan 629 orang dari Kabupaten Magelang yang turut ke Jakarta kemarin. Mereka berangkat dengan menggunakan 3 armada bus dari Gedung DPRD.
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
ke hal 7
Pemekaran, Pemkab Merasa Dicuekin MUNGKID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang merasa tidak pernah diajak berkoordinasi baik oleh Polres Magelang maupun Polres Magelang Kota terkait adanya perluasan wilayah hukum. Padahal, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2007 tentang Daerah Hukum Kepolisian Republik Indonesia, disebutkan dalam melakukan perubahan daerah hukum
kepolisian, Kapolri berkoordinasi dengan instansi terkait, antara lain menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara, menteri yang membidangi keuangan, badan yang membidangi perencanaan dan pembangunan nasional, termasuk dengan pemerintah daerah setempat. Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Agung Trijaya mengungkapkan, dirinya mengaku tidak
tahu jika Polsek Bandongan dinyatakan sudah masuk dalam wilayah hukum Polres Magelang Kota. “Saya tahu juga dari baca koran tadi. Sejauh ini, dari Polres Magelang juga sama sekali tidak ada pemberitahuan atau koordinasi. Pemekaran wilayah hukum memang kewenangan Polri, namun mestinya kalau sesuai dengan PP nomor 23 tahun 2007, harus dengan koordinasi berbagai pihak
sebelum penetapan. Seperti dengan Menteri Keuangan, Menpan, Bappenas, termasuk dengan Pemda,” ungkap Agung. Menurutnya, rencana pemekaran wilayah hukum Polresta Magelang memang telah mengemuka sejak dua tahun lalu. Hal itu bermula dari adanya Surat dari Kapolri No B/2106/ VI/2012/srena tertanggal 27 Juni 2012 perihal Penataan Wilayah Hukum Polres
dan Status/Tipologi Polsek. Saat itu, Bupati Magelang masih dijabat oleh Singgih Sanyoto. “Kita (Muspida) diajak koordinasi oleh Polres Magelang waktu itu terkait sosialisasi surat dari Kapolri tentang penataan wilayah hukum polres. Dalam surat disebutkan, bahwa polres yang membawahi kurang dari 4 polsek untuk menambah dari polsek lain yang berdekatan atau ber-
Anggota Linmas Ngluwar Digembleng
ke hal 7
foto: kodim 0705 for magelang ekspres
MATERI. Danramil 18 Ngluwar Kapten Inf Rahayu sedang memberikan pembekalan.
Bandongan. “Surat tersebut sudah dikirim ke Kapolri. Pertimbangannya, banyak tokoh masyarakat, desa, dan warga yang mengaku tidak setuju karena khawatir proses pengurusan hukum nantinya lebih rumit. Waktu itu, Ketua Pengadilan Mungkid juga tidak setuju dengan rencana pemekaran wilayah hukum tersebut,” imbuhnya. ke hal 7
Krisis Air Bersih, Warga Bor Tebing
PEMBEKALAN
NGLUWAR - Dalam rangka menjaga kekompakan dan soliditas guna menunjang kegiatan serta pelaksanaan tugas anggota Linmas di Desa Somokaton, anggota Linmas mendapatkan pembekalan, Senin (14/9). Acara pembekalan ini secara resmi dibuka Camat Ngluwar, Kunta Hendranata. Pembekalan tentang Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) diisi Danramil 18 Ngluwar, Kapten Inf Rahayu. Sedangkan peran serta anggota Satlinmas dalam Katrantibmas disampaikan Kapolsek Ngluwar, AKP Parmanta Puji Yuono. Materi terakhir tentang pemberdayaan potensi Tupoksi anggota Satlinmas oleh Kasi Pam dan Bina Linmas Kabupaten Magelang, Suroto.
batasan. Jika tidak sanggup, maka polres akan dievaluasi,” urai Agung. Saat itu, lanjutnya, Bupati Magelang Singgih Sanyoto mengirimkan surat pernyataan tidak setuju adanya rencana pemekaran wilayah hukum dengan mengambil sejumlah polsek di wilayah Kabupaten Magelang yang berdekatan dengan Polres Magelang Kota. Seperti Polsek Grabag, Polsek Secang, Polsek Tegalrejo, dan Polsek
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
PESERTA Narakarya 1 berpose bersama dalam acara Karang Pamitran, kemarin (14/9).
Kwaran Candimulyo Adakan Karang Pamitran CANDIMULYO - Kwartir Ranting (Kwaran) 09 Candimulyo mengadakan kegiatan Karang Pamitran bagi para pembina gugus depan di wilayah Candimulyo. Karang Pamitran merupakan pertemuan Pembina Pramuka di kwartir dan antarkwartir untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan, berbagi pengalaman dan kepemimpinannya. Materi yang dibahas pada kegiatan tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan para peserta, Senin (14/9).
Karang Pamitran tersebut dilaksanakan di SD Negeri Kembaran, mulai pukul 11.00 – 13.00 WIB. Untuk kali ini, materi yang dibahas mengenai kegiatan Narakarya 1. Seperti diketahui, 1 – 6 Agustus 2015, Kwarran Candimulyo telah menyelenggarakan KMD bagi para calon pembina pramuka di wilayah kecamatan. KMD tersebut diikuti 45 orang calon pembina. Setelah mengikuti KMD, yang merupakan jenjang pertama kursus bagi calon pembina pramuka, para
peserta harus melaksanakan kegiatan Narakarya I. Narakarya I merupakan masa pengembangan bagi lulusan KMD dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan setelah seseorang meyelesaikan KMD. Lulusan KMD memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai pembina minimal selama 6 bulan, sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga mendapatkan surat keterangan telah menyelesaikan masa pengembangan / narakarya tersebut. ke hal 7
MUNGKID - Warga Dusun Ngepoh, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis mengebor tebing setempat hingga kedalaman sekitar 60 meter. Hal itu dilakukan untuk mencari sumber mata air lantaran krisis air bersih yang melanda selama musim kemarau ini. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Tubar (34) mengatakan, krisis air bersih di wilayahnya terjadi setiap musim kemarau. Kondisi tersebut semakin parah, paska erupsi Merapi tahun 2010 lalu. “Paska erupsi Merapi 2010 lalu, membuat beberapa sumber mata air yang semula
kami andalkan berkurang drastis. Terutama saat musim kemarau panjang terjadi, seperti sekarang ini,” kata Tubar. Dia menambahkan, karena kondisi geografis wilayahnya berupa pegunungan, warga kemudian memutuskan untuk mengebor tebing. Mereka melakukan pengeboran secara horizontal menggunakan teknologi alat yang dibuat Budi Haryanto, warga Sanggrahan, Kecamatan Mungkid. “Air kini sudah bisa mengalir ke perkampungan dengan debit yang tinggi,” imbuhnya. ke hal 7
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
MENGEBOR. Warga Dusun Ngepoh saat mengebor tebing.
Pembangunan Jalan Tembus Desa Citrosono-Sidogede Masih Berlangsung
Diprioritaskan untuk Akses Pertanian, Dongkrak Perekonomian Pembuatan jalan tembus yang menghubungkan Desa Citrosono dengan Desa Sidogede, Kecamatan Grabag dengan panjang 1450 meter dan lebar 3 meter sudah mulai digarap. Awal pengerjaannya dimulai setengah bulan lalu. Siapakah yang terlibat membangun? HENI AGUSNINTIYAS, Grabag DAL AM pembangunan itu, keberadaan TNI tak bisa dilepaskan. Gotong royong warga menjadi lebih hidup tatkala anggota Koramil 6 Grabag Kodim 0705 Magelang hadir membantu, kemarin (14/9). Kades Citrosono, Chairul Umam mengapresiasi sema ngat ke r ja wa rga nya dan direlakannya lahan yang terkena pembangunan jalan tanpa ganti rugi sedikitpun.
Pembangunan jalan yang telah dilaksanakan sebanyak 5 kali kerja bakti itu sudah mencapai panjang 750 meter atau sekitar 50 persen. Pembangunan ini akan terus dilanjutkan hingga selesai. Sementara dengan kehadiran dari anggota koramil yang dimotori Babinsa Desa Citrosono dari Koramil 06, Serda Dwi PH bisa memberikan semangat dan motivasi bagi warga. ke hal 7
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
BERSAMA. Gotong royong warga Desa Citrosono bersama anggota Koramil Grabag membuat jalan tembut untuk permudah informasi.
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3000
Kelabuhi Polisi, Pengedar Simpan Sabu di Sepatu WONOSOBO - Jajaran Satuan Narkoba Polres Wonosobo berhasil menangkap pengedar sabu asal Pademangan Jakarta, Pardian Tri Susilo (30). Pelaku ditangkap dalam operasi yang digelar di wilayah Kecamatan Selomerto. Penangkapan tersebut berawal dari informasi anggota dalam sepekan terakhir. Saat dilakukan penggeledahan, pelaku mengaku tidak memiliki sabu. Namun, akhirnya ditemukan di dalam sepatu. Selain menyita sabu 0,5 gram yang tersisa belum sempat dijual, polisi juga mengamankan barang bukti lain, uang Rp1,6 juta dan dua ponsel. Kapolres Wonosobo, AKBP Azis Andriansyah mengatakan, pengedar tersebut sudah biasa melayani dalam paket kecil seharga ratusan ribu. Meski pengakuannya hanya mengedarkan 1 gram, namun saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain. ke hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
BARANG BUKTI. Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah menunjukkan barang bukti sabu milik pengedar asal Jakarta yang tertangkap di Kecamatan Selomerto.
Disinyalir Ada Aparat Main Galian C Canangkan Posyandu Terintegrasi
Geruduk DPRD Tuntut Penutupan
WONOSOBO - Bidan desa, kader Posyandu dan bunda PAUD harus kompak dalam mencanangkan Posyandu terintegrasi. Sebab, ada kaitannya erat antara PAUD dan Posyandu yang ada di desa. “Posyandu itu ujung tombak layanan kesehatan dasar masyarakat. Setiap bulannya perlu dilakukan penimbangan rutin dan juga mendapatkan penyuluhan kesehatan untuk memantau perkembangan buah hati,” kata Agus Riyanto, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, dalam pembekalan terhadap kader Posyandu, bunda PAUD dan bidan desa di salah satu resto, Senin (14/9). Menurutnya, usulan agar Posyandu diintegrasikan dengan fasilitas PAUD harus dilakukan. Apalagi tingkat partisipasi balita dalam mengikuti PAUD juga semakin besar. “Kerja sama antara PAUD dan Posyandu memang bisa dilakukan. Jadi setelah belajar di PAUD, anak-anak bisa sekalian dipantau tumbuh kembangnya dan juga kesehatannya,” tuturnya. Menuruntya, agar kegiatan Posyandu yang selama ini sudah dicanangkan bisa berjalan lebih baik lagi, maka diperlukan posyandu terintegrasi. Artinya, Posyandu dengan PAUD, bidan desa terintegrasi.
WONOSOBO - Bola panas terkait masalah galian C di Kabupaten Wonosobo kembali bergulir. Puluhan warga Kecamatan Kertek yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kertek (Formaker) menggeruduk gedung DPRD Wonosobo. Mereka menuntut penutupan galian C di kecamatan tersebut. Pasalnya, dianggap mengancam keberlangsungan lingkungan hidup kedepan. “ Lereng Sindoro darurat lingkungan, setiap hari 150 truk hilir mudik mengangkut pasir. Kalau dibiarkan semuanya akan hancur,” ungkap Ridwan saat beraudiensi dengan DPRD Wonosobo di ruang Badan Musyawarah, Senin (14/9). Pihaknya menuding, ada permainan oknum aparat, sehingga penegakan aturan soal galian C terkesan loyo dan tidak berdaya. Hal itu terlihat dari tingginya in-
KESEHATAN
EMPAT BUTIR KESEPAKATAN Pertama, akan dilaksanakannya langkah penutupan penambangan bahan galian C di wilayah Wonosobo karena sudah membahayakan lingkungan. Kedua, segera dilaksanakannya langkah-langkah penegakan hukum terkait dengan penggalian penambangan dan perusakan lingkungan oleh aparat yang berwenang. Ketiga, mengusulkan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk segera menutup penambangan liar di wilayah Kabupaten Wonosobo. Keempat, segera dibangunnya kesepahaman dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui SKPD terkait untuk berperan aktif dalam penanganan masalah penambangan bahan galian C termasuk didalamnya upaya-upaya reklamasi.
tensitas penambangan yang semakin luas dan tersebar di beberapa titik. “ Aparat terkesan diam tanpa melakukan upaya apa-apa atas tindakan itu. Kalau diteruskan, yang hancur masyarakat Kertek,” tandasnya. Sementara itu Afanudin, selaku ketua Formaker menambahkan, penambangan pasir di wilayah atas Kecamatan Kertek telah menimbulkan berbagai
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
AUDIENSI. Salah satu warga Kertek nampak emosi saat bertanya kepada pihak pemkab dalam audiensi di gedung DPRD Wonosobo, Senin (14/9).
Dana Keamanan Rp250 Juta/Bulan
ekses negatif. Selain rusaknya lingkungan akibat penambangan secara masif, di area tambang juga sering terjadi kecelakaan yang menimpa para pekerjanya. “Belum lama ini, salah satu penambang tewas karena tertimpa batuan di lokasi penambangan tanpa izin. Namun, peritiwa itu terkesan ditutup-tutupi ,” bebernya. ke hal 11
ke hal 11
Gagasan !!
Apa Kabar Wonosobo? SAYA tidak ingin mengajak Anda untuk bicara Pilkada. Bukan apa-apa, topik ini pasti sudah banyak yang membicarakan. Hari-hari ini bukankah sedang gencar-gencarnya para pasangan calon kepala daerah dan wakilnya menyapa Anda? Biarlah proses itu berlangsung sebagaimana mestinya. Sebagai warga yang baik tentu Anda sudah tahu bagaimana menggunakan hak pilih dengan bijaksana. Dua bulan terakhir ini saya menghabiskan waktu untuk mengunjungi banyak kota: Jakarta, Semarang, Kudus, Solo, Jogjakarta hingga Cilacap. Hampir di setiap tempat yang ABDUL ARIF saya datangi, saya sempatkan bertanya kepada para penghuninya tentang Wonosobo. Pertanyaan saya standar: Bagaimana pendapat Anda tentang Kabupaten Wonosobo? Dan jawaban mereka rata-rata positif. Mudah-mudahan jawaban itu jujur, bukan lantaran rikuh karena yang bertanya adalah warga Wonosobo. ”Wonosobo adalah kawasan yang cantik di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro. Beberapa kali saya ke sana. Kotanya bersih. Alun-alunnya bagus. Udaranya segar. Punya pemandian air hangat. Juga punya Dieng. Saya belum sempat ke Dieng. Tapi dari gambar-gambar yang saya lihat di Google pemandangan di sana indah sekali. Terutama telaga warnanya yang melegenda,” papar kolega saya di Jakarta. Mendengar jawaban seperti itu hati saya berdesir bangga. Sebagai warga Wonosobo yang sudah sedemikian banyak merasakan kebaikan daerah ini, saya bersyukur: kabupaten ini memiliki brand image positif. Jawaban serupa hampir selalu saya dapatkan saat saya lontarkan di beberapa kota lainnya. Semua nyaris sepakat, saat kata Wonosobo diucapkan yang terbayang adalah hamparan alam yang indah, udara sejuk dingin dan makanan yang khas. ke hal 15
Oleh
Gagas Rusunawa bagi Warga Bantaran Sungai WONOSOBO - Kebakaran hebat yang menimpa 4 rumah di permukiman padat penduduk, RT 1/RW 3, Kampung Semagung, Kelurahan Pagerkukuh, Wonosobo, mengundang keprihatinan Bupati Wonosobo, Kholiq Arif. Di sela peninjauan lang-
sung lokasi dan pemberian bantuan pada korban kebakaran, bersama beberapa pejabat terkait, Senin (14/9), Bupati meminta agar Camat Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim, memikirkan upaya relokasi bagi warga yang bermukim di area risiko tinggi seperti
bantaran kali. “ Perlu ada upaya yang jelas terhadap warga yang tinggal di bantaran sungai. Salah satunya memindahkan warga ke daerah yang aman, termasuk ke rumah susun (rusun) yang kita bangun di lahan ke hal 11
ADA hal yang menarik dalam aksi penolakan aktifitas penambangan galian C yang digelar Forum Kordinasi Masyarakat Kertek (Formaker) di gedung DPRD Kabupaten Wonosobo, Senin (14/9). Mereka berhasil menemukan adanya permainan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab. Sebab, setiap satu truk pengangkutan ada setoran Rp50ribu untuk dana keamanan. “Setelah kami telusuri ternyata setiap pengangkutan satu truk itu ada sebagian dana yang diberikan untuk keamanan. Dan itu sudah rutin dilakukan, agar proses penambangan tetap berjalan lancar,” kata M Ridwan Tokoh Agama Kertek saat menyampaiakan temuannya kepada ketua DPRD Kabupaten Wonosobo. Ridwan menampaikan rincian, setiap satu truk muatan itu dipatok harga Rp650ribu. Kemudian, dari jumlah sebesar itu, Rp50ribu untuk dana keamanan. Lalu,
pemilik galian C mendapatkan Rp300ribu dan Rp300ribu untuk pekerja. “Kami menelusuri langsung, ternyata ada dana keamanan Rp50ribu,” tuturnya. Disebutkan, setiap harianya ada ratusan truk yang mengambil galian C di Kertek. Sementara, dari pihak berwajib atau pemeirntah tidak menindaknya. “Kami menemukan ada hampir 150 truk yang mengangkut setiap harinya. Jika dikalkulasikan dana kemanannya itu mencapai Rp250juta perbulan. Sebab, Rp50ribu dikalikan 150 truk setiap harinya dan dikalikan 30 hari,” rincinya. Ia juga menyayangkan, pasir hasil penambangan galian C itu tidak diangkut ke Wonosobo. Sebab, hasil penelusuran ditemukan ratusan truk itu platkendaraannya bukan wilayah Wonosobo. “L ebih menyakitkan lagi, ternyata bukan diangkut ke Wonosobo,”tuturnya. ke hal 11
Trashbag Community ‘Sapu Jagad’ Gunung Sumbing dan Prau
Angkut Sampah 40 Kantong, Puntung Rokok 5 Botol Trashbag Community yang merupakan Komunitas Peduli Sampah Gunung kembali mengadakan agenda Sapu Jagad jilid 3. Fokusnya membersihkan gunung dari sampah. Kegiatan ini serentak dilakukan di 15 gunung se-Indonesia. Seperti apa? ERWIN ABDILLAH, Wonosobo TRASHBAG Community Wonosobo juga tak ketinggalan menggelar agenda tersebut. Mereka menyisir Gunung Sumbing dan Prau yang dimulai sejak Sabtu (12/9) lalu. Dalam kesempatan itu diikuti 20 orang berasal dari berbagai kota, diantaranya Wonosobo, Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, dan Bumiayu. Mereka berhasil membawa turun sampah sebanyak 40 trashbag. Dari pendataan peserta, dari seluruh sampah, jika diprosentasekan, maka sampah tisu 40 persen, plastik (berbagai jenis) 25 persen, botol minuman 10 persen, alumunium foil 10 persen, kaleng 5 persen, kain 5 persen, dan kertas 5
40 KANTONG SAMPAH DARI GUNUNG Jenis sampah Tisu Plastik Botol Minuman Alumunium foil Kaleng Kain Kertas Puntung rokok
Persentase 40% 25% 10% 10% 5% 5% 5% 5 botol
persen dari sekitar 10 kilogram sampah. Erna Wulandari, salah satu penggiat Trashbag mengaku bangga bisa ikut berkontribusi untuk kelestarian alam, khususnya kebersihan gunung. “Awalnya direncanakan untuk hari pertama Sapu Jagad di Gunung Prau, tetapi karena alasan cuaca, dialihkan ke Sumbing dahulu. Pada Hari Senin (14/9) kita kembali agendakan ke Prau agar tuntas. Dari Sumbing, kita mendapatkan berkilo-kilo sampah, yang mendominasi adalah sampah plastik dan tisu,” kata Erna yang baru saja turun hari Minggu (14/9) dari Sumbing di basecamp Kledung. Erna yang menjadi pecinta alam sejak duduk di bangku SMP berharap, akan ada lebih banyak pemuda yang peduli
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
KUMPULKAN. Peserta Sapu Jagad kumpulkan 40 trashbag dari pembersihan Gunung Sumbing, Minggu (14/9).
pada kebersihan dan kelestarian gunung. “Bisa dibayangkan dari banyaknya sampah, puntung rokok terkumpul sebanyak 5 botol air mineral dan tersebar di beberapa wilayah Sumbing. Semoga di gunung lain tidak separah ini. Para pendaki ha-
rus paham bahwa gunung bukan tempat sampah, dan bagi yang hendak naik gunung harus membawa kantong sampah untuk sampahnya sendiri,” paparnya. Dado, koordinator Sapu Jagad Wonosobo mengapresiasi para ke hal 15
Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
PURWOREJO EKSPRES SELASA 15 SEPTEMBER 2015
Korane Wong Purworejo dan Kebumen
Eceran Rp 3.000
Harga Hewan Kurban Naik 30% PURWOREJO - Menjelang hari raya Idul Adha 1436 H, harga sapi dan kambing di Kabupaten Purworejo mulai mengalami kenaikan. Di tingkat pedagang harga kambing ukuran besar mencapai Rp4 juta, sedangkan sapi hingga Rp20 juta. Kenaikan harga tersebut disebabkan banyaknya permintaan dari masyarakat. “Harga kambing saat ini
berkisar Rp1,5 sampai Rp4 juta. Sedangkan sapi Rp1820 juta. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya kenaikanya tidak terlalu tinggi,” ucap Muslih (39) salah satu pedagang hewan kurban di pasar hewan Batoh, kemarin. Muslih mengatakan, pasar hewan Batoh menjadi pusat penjualan hewan kurban untuk kalangan pedagang.
Hewan kurban tersebut dibeli dari para peternak yang tersebar di penjuru Kabupaten Purworejo untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen. Beberapa di antaranya dikirim ke kabupaten tetangga seperti Magelang, Kebumen, Wonosobo, dan Gombong. Pedagang lainnya Sutik (40) mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir ini
pesanan kambing mengalami peningkatan. Sebagian besar dari mereka merupakan masyakat umum dan instansi pendidikan. Kualitas hewan kurban menjadi prioritas utama menjaga kepuasan konsumen. Untuk itu pemeriksaan hewan rutin dilakukan. “Untuk tahun ini pesanan sapi lebih dominan. Kalau sekolah kebanyakan kamb-
ing, itupun yang ukurannya tidak terlalu besar, harganya sekitar Rp2-3 Juta. Untuk memenuhi permintaan sapi, kami datangkan dari Kabupaten Kebumen,” ucapnya. Di tempat yang sama, Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo, Tugiman, mengatakan, pihaknya ru-
tin melakukan pemantauan hewan korban baik di tempat penjualan sampai di tingkat peternak. Pemantauan dilakukan dengan memeriksa tampilan fisik hewan. “Selain fisik juga dilakukan pemberian vitamin dan imuniasi. Sejak satu bulan sebelum hari Idul Adha, kami juga sudah mengimbau peternak untuk men-
jaga hewan mereka agat tidak terserang penyakit. Kami juga rutin melakukan pemeriksaan ke peternak,” ucapnya. Sementara itu, pantauan Purworejo Ekspres di pasar kambing Seton Desa Pandanrejo Kaligesing menunjukkan tanda-tanda peningkatan keramaian. Tren meningkatnya keramaian ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
BERLAGA. Tim SMA N 1 Purworejo saat berlaga di ajang lomba musikalisasi puisi Balai Bahasa Jawa Tengah beberapa hari lalu.
PMR TELADAN
SMA N 1 Purworejo Sabet Juara II
Ajang Musikalisasi Puisi Tingkat Provinsi
PURWOREJO - SMA Negeri 1 Purworejo berhasil menyabet juara 2 dalam lomba musikalisasi puisi tingkat SMA sederajat yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini. Capaian tersebut semakin
menambah daftar prestasi di bidang seni dan sastra setelah sebelumnya tim yang sama menyabet juara pertama dalam lomba musikalisasi Pekan Seni Pelajar tingkat Kabupaten Purworejo. Kepala SMA N 1 Purworejo, Padmo Sukoco MPd saat dimintai informasi melalui guru pembimbing Dra Hj Umi Istitaiyah MPd mengatakan,
ajang bergengsi yang berlangsung di SMA N 3 Pati pada 8-9 September 2015 tersebut diikuti oleh 32 tim SMA sederajat se-Jawa Tengah. Dalam kesempatan, SMA N 1 Purworejo mendelegasikan 1 tim terdiri atas enam siswa. Mereka di antaranya, Melania Krisna N (XII MIA 1), Romana Litania E (XII MIA 1), Dyah Sulistyo W (XII MIA 2),
Dua Sekolah Ikuti Lomba PMR Teladan Jateng
ke hal 11
Pada babak penyisihan tim SMA N 1 menyuguhkan musikalisasi puisi berjudul “Kerawang-Bekasi” karya Chairil Anwar, dan pada babak final menampilkan musikalisasi “Catatan Harian Seorang Demonstran” karya Slamet Sukirnanto. “Alhamdulillah, tim SMA N 1 Purworejo berhasil menke hal 11
Tenaga K2 Demo ke Jakarta
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
PRESENTASI. Anggota PMR SMK N 7 Purworejo mempresentasikan potensi yang dimiliki dalam penilaian PMR teladan tingkat Jawa Tengah di sekolah setempat, kemarin.
PURWOREJO - Dua sekolah di Kabupaten Purworejo dipercaya mengikuti Lomba Palang Merah Remaja (PMR) Teladan Tingkat Jawa Tengah tahun 2015. Keduanya yakni PMR Wira SMK Negeri 7 Purworejo dan PMR Madya SMP Negeri 26 Purworejo. Lomba tahunan yang digelar oleh PMI Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan menyambangi sekolah dan melakukan penilaian secara langsung pada Senin (14/9). Kedua sekolah berhak mewakili Kabupaten Purworejo setelah mendapatkan penilaian dari PMI Purworejo. Keduanya layak menjadi wakil Purworejo berdasarkan kriteria antara lain telah memiliki infrastruktur yang memadai, pengelolaan administrasi yang baik, dan memiliki keaktifan dalam kegiatan kepalangmerahan. “Masing-masing sekolah sudah menjadi sekolah siaga bencana dengan infrastruktur ideal. Selain itu, berdasarkan pengamatan dari PMI, grafik prestasi kedua sekolah mengalami kenaikan hingga saat ini,” ucap Supangkat SE, Kepala Markas PMI Purworejo saat mendampingi penilaian. Tim Penilai Unit PMR Teladan Jawa Tengah yang beranggotakan tiga orang, yakni Wuri Widiyanti, Mia, dan Ali Mashyar, melakukan penilaian diawali dari SMP N 26 dilanjutkan ke SMK N 7. Unsur yang dinilai dalam lomba PMR teladan itu meliputi administrasi, kegiatan, dan tribakti.
Afifi Fauzi (XII MIA 3), Agni Tri Nubuwati (XII MIA 7), dan Maulana A (XII MIA 7). “Tim yang kami kirimkan sama dengan tim yang tampil dalam Pekan Seni Pelajar tingkat kabupaten beberapa bulan lalu,” ucapnya, Senin (14/9). Dijelaskan, lomba berlangsung dengan dua tahapan, yakni penyisihan dan final.
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
DISKUSI. Anggota DPO Subur Makmur Kaligesing tengah melakukan diskusi dalam training marketing yang diadakan Yakkum Purworejo di sekretariat DPO, Senin (14/9).
PURWOREJO - Sebanyak 56 orang tenaga honorer Kategori II (K2) Kabupaten Purworejo berangkat ke Jakarta guna menuntut kejelasan status kepegawaian, Senin (14/9) sore. Kontingen K2 yang berasal dari perwakilan 16 kecamatan tersebut diberangkatkan menggunakan 1 armada bus di halaman kantor PGRI Purworejo. Ketua PGRI Purworejo Drs Riyadi Akhmad mengatakan, mereka para wiyata bakti Purworejo, nantinya akan bergabung dengan wiyata bakti K2 lainnya dari sejumlah daerah se-Indonesia untuk melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, menuntut kejelasan nasib. Mereka akan melakukan aksi selama
dua hari, Selasa-Rabu (1516/9), dengan fokus di Kantor Kemenpan. “Selama ini sudah dilakukan dialog-dialog dengan DPR RI, dengar pendapat juga sudah dilakukan berkali-kali, tapi pihak eksekutif belum juga mengambil kebijakan secara riil bagimana memperlakukan nasib wiyata bakti,” ucapnya. Dikatakan, wiyata bakti K2 tersebut merupakan pegawai dan guru tidak tetap dari sejumlah dinas dan instansi. Di masing-masing daerah mereka sudah mendapatkan surat tanggungjawab mutlak dari Bupati, bahwa mereka telah bekerja secara sungguhsungguh di masing-masing instansi terkait. ke hal 11
Disabilitas Masih Dipandang Sebelah Mata PURWOREJO - Berusaha untuk bisa mandiri dan memiliki penghasilan tetap layaknya manusia pada umumnya, penyandang disabilitas Purworejo masih sering terbentur dengan birokrasi. Ada beberapa pihak yang masih memandang sebelah mata akan keberadaan mereka. “Selama ini yang rutin melakukan pendampingan kepada kita dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmiga-
si, padahal kita membutukan dukungan dari dinas-dinas lain yang memiliki eterkaitan dengan kita di unit usaha,” ujar Sri Wahyuni, Project Manager Program Pemberdayaan Ekonomi Penyandang Disabilitas dan Keluarga Purworejo, saat menggelar training mareketing kepada anggota Disable People Organization (DPO) Subur Makmur Kaligesing, Selasa (14/9). Dikatakannya, pentingnya
dukungan dari dinas itu terkait dengan legalitas produk yang dihasilkan oleh para penyandang disabilitas agar barang yang dihasilkan mereka bisa bersaing dengan produk yang lain. “Setidaknya kita tetap mengikuti prosedur yang ada untuk mendapatkan berbagai pendukung akan produk yang dihasilkan oleh para penyandang disabilitas. ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
DEMONSTRASI. Puluhan tenaga Honorer K2 Purworejo bertolak ke Jakarta di halaman kantor PGRI Purworejo, kemarin.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
1 Meninggal, Jamaah Lain Shock foto: rizal ifan/temanggung ekspres
KHAS. Menkop Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat mengunjungi stan dalam gelaran Temanggung Fair 2015, Jumat (11/9).
Omzet Naik Rp1 Miliar
TEMANGGUNG – Dari 718 jamaah haji asal Kabupaten Temanggung, satu diantaranya meninggal dunia di tanah suci. Dia adalah Sumarsih (81) warga Dusun Lo Kenteng Desa Malebo, Kecamatan Kandangan. Penyebab meninggalnya bukan karena musibah robohnya crane di Masjidil Haram, tetapi karena sakit. Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Widagdo mengaku mendapat
kabar tersebut pada Minggu (13/9) sore. Informasi ini langsung disampaikan kepada pihak keluarga. “Pagi ini, (kemarin, red) informasi meninggalnya Sumarsih langsung kami sampaikan kepada pihak keluarga,”terangnya. Ditandaskan, dari jumlah jamaah haji itu tidak satu pun yang menjadi korban musibah jatuhnya crane. “Kami selalau pantau. Pada saat kejadian jamaah haji kita berada di pin-
tu Masuk Masjidil Haram nomor 30 hingga nomor 60. Sementara musibah terjadi di depan pintu masuk nomor satu. Jadi alhamdulilah semuanya selamat dari musibah itu,”tukasnya. Namun diakuinya, akibat peristiwa tersebut sempat ada beberapa jamaah asal Kabupaten Temanggung yang mengalami shock. Tetapi karena ada pendampingan dari petugas hal tersebut tidak mengganggu dalam menunaikan ibadah haji.
TEMANGGUNG – Dibandingkan dengan penyelenggaraan pertama pada tahun 2014, Temanggung Fair jilid II tahun 2015 menujukkan peningkatan perputaran uang yang cukup siginifikan, yakni sebesar Rp1 miliar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Temanggung, Ronny Nurhastuti di sela acara penutupan even, Minggu (13/9). Ia menjelaskan, tahun lalu even ini mampu menghasilkan omzet penjualan Rp3,4 miliar. Namun, pada tahun ini mencapai Rp4,4 miliar. Selain total omzet yang didapat, ia juga melaporkan, selama pelaksaan kegiatan tersebut, tercatat 99.345 orang melakukan kunjungan ke 180 stand. Mereka terdiri dari berbagai kalangan seperti pelajar/mahasiswa, wisatawan mancanegara, pegawai negeri dan swasta, buyer asal luar daerah, dan kalangan masyarakat umum lain. “Pengujung terbanyak adalah saat hari Sabtu (12/9), sebesar 43 ribu orang. Tapi total pengujung itu belum termasuk pada hari terakhir pelaksanaan, tepatnya Minggu (13/9),” katanya. Bupati Temanggung, Bambang Sukarno berharap, acara yang sebelumnya dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini, nantinya mampu dijadikan sebagai ajang mengenalkan produk-produk lokal unggulan Temanggung di kancah nasional, bahkan internasional.
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
Overload, Lewati Turunan Menikung, Tronton Terguling
KATA MEREKA
PARAKAN – Tronton bermuatan kayu bercore terguling di jalan raya Temanggung – Wonosobo, tepatnya di Desa Tanduran, Kecamatan Parakan, Senin (14/9) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Pantauan koran ini di lokasi kejadian, tronton terguling hingga menutup setengah dari badan jalan. Sehingga petugas kepolisian terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas dengan membuka tutup jalan raya. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas di lereng Gunung Sindoro ini menjadi tersendat. “Jalan raya hanya bisa dilalui satu mobil. Jadi terpaksa harus bergan-
Pembunuhan Sadis Lebih kejam dari apa yang menimpa gadis Engeline. Pembunuhan sadis ternyata juga terjadi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua. Dua orang balita dan ibu mereka dibunuh secara kejam, mirip dengan pembunuhan hewan, baru-baru ini. Mengapa di zaman sekarang ini banyak pembunuh bertangan dingin yang tega menghabisi nyam w wa anak-anak, apakah masih ada m n nurani.
Pelaku harus segera ditangkap d dan beri hukuman seberatb beratnya atas a apa yang telah ia la lakukan. Semua pihak harus b bersama-sama m mengurai masalah in ini. (riz) Gendis, Zwasta, Temanggung
ke hal 3
TERGULING. Tronton bermuatan kayu bercore terguling di jalan raya Temanggung – Wonosobo, tepatnya di Desa Tanduran Kecamatan Parakan.
ke hal 3
Febri, Pegawai, Temanggung
“Ada beberapa yang mengalami shock. Tapi hal itu sudah diatasi oleh tim pendamping. Jadi hingga saat ini mereka masih menjalankan ibadah haji dengan khusuk,”ujarnya. Widagdo menambahkan, selain satu jamaah yang meninggal, hingga hari kelima di tanah suci ada satu jamaah haji asal kabupaten Temanggung yang dirawat di rumah sakit, yaitu Abas warga Kecamatan Ngadirejo.
tian,” kata Kanit Laka Polres Temanggung, Iptu A Yahya, kemarin. Ia mengatakan, saat kejadian kondisi jalan sedang sepi aktifitas. Sehingga tidak ada korban lain, selain tronton dengan nomor polisi Z 8703 WC. “Beruntung kecelakaan ini terjadi pada dini hari tidak menimbulkan korban jiwa. Kalau di siang hari bisa lain, sebab arus kedaraan di jalan raya ini sangat ramai,”terangnya. Tronton yang dikemudikan Yus (48) warga Ciamis Jawa Barat ini, diduga kelebihan muatan. Sehingga saat melintas menurun dan menikung di jalan raya tersebut hilang keseimbangan dan akhirnya terguling. “Dugaan sementara karena
kelebihan muatan. Sopir juga jarang melintas di jalan sini. Sehingga belum paham kondisi jalannya,”ujarnya. Sementara Yus pengemudi tronton naas tersebut menuturkan, sedianya kayu bercore yang dibawanya dari Jawa Barat akan di jual ke salah satu pabrik kayu lapis di Parakan. Namun saat memasuki jalan menurun di Desa Tanduran tronton yang dikemudikanya hilang keseimbangan, saat berpapasan dengan kendaraan lain dari arah Parakan menuju Wonosobo. “Jadi saat itu saya berjalan dari arah Wonosobo. Saat akan memasuki tikungan di Desa Tanduran,
ada sebuah mobil dari arah berlawanan dengan kecepatan cukup tinggi. Saat saya berusaha menghindari mobil itu, tronton yang saya kemudiakn hilang keseimbangan dan langsung terguling,”ceritanya. Muhtriyono (36) warga desa setempat mengaku sangat terkejut saat kecelakaan terjadi. Sebab tergulingnya tronton itu menimbulkan suara yang cukup memekakan telinga. “Saat itu saya sedang tidur. Tibatiba terdengar suara gemuruh yang sangat keras,”terangnya. Mendengar suara itu, ia mengaku langsung keluar rumah untuk mencari penyebab timbulnya suara. ke hal 3
Regulasi Tak Jelas, Serapan APBD Rendah TEMANGGUNG – Kalangan DPRD Temanggung menilai rendahnya serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 disebabkan oleh regulasi yang tidak jelas dan terus berubah-ubah. Penilaian tersebut disampaikan pada saat rapat paripurna dengan agenda pembahasan perubahan anggaran, kemarin, Senin (14/9). Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD, Muh Amin menilai,regulasi terkait dengan penggunaan saat ini masih membingungkan. Hal ini membuat pemkab masih belum mengambil keputusan untuk mengalokasikan APBD dengan cepat.
“Ini akan sangat berdampak pada kerugian yang ditanggung oleh pemkab dan masyarakat. Jika sampai akhir tahun anggaran masih banyak yang belum terserap, maka kegiatankegiatan yang sudah dianggarkan bisa tidak dilaksanakan,” katanya pada pandangan umum sidang paripurna kemarin. Dikatakan, untuk belanja hibah dan bantuan sosial (bansos) yang tidak bisa dilaksanakan, sebaiknya tidak diusulkan dalam APBD dulu, sembari menunggu payung hukum jelas. Jadi mungkin bisa diusulkan di APBD 2016. Hal ini agar tidak menghambat
penyerapan anggaran. “Pemda agar lebih aktif melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat,”sarannya. Umi Fadillah, anggota Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), meminta pemerintah daerah agar segera mencari solusi pemecaran, agar hibah uang dan barang segera bisa disalurkan pada masyarakat. “Agar diingat bahwa sekarang ini masyarakat dan pemborong sudah menunggu realisai dana hibah itu. Jadi segeralah dicarikan solusi untuk memecahkan masalah ini,”pintanya. Bupati Temanggung, Bambang Su-
karno, ditemui usai sidang paripuna mengakui, peraturan yang tidak jelas serta mengenai penggunaan dana hibah yang berdampak pada lambannya penyerapan anggaran APBD 2015 membuat gamang pemkab. “Kami telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar segera memberikan kepastian hukum bagi pemda dalam menyerap anggaran. Terutama, kejelasan hukum soal aturan penggunaan dana hibah,” kata Bambang yang juga menjadi Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia. ke hal 3
Bedah Rumah bagi Mantan Pejuang Kemerdekaan RI Mulai Direalisasikan
Dari Target 45, Temanggung hanya Kejatah Dua Dua rumah milik mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kodim 0706 Temanggung benar-benar dibedah. Kedua rumah itu sudah tidak layak huni. Rumah siapakah itu? SETYO WUWUH, Temanggung DUA rumah itu milik, Rohman (97) warga Dusun Bangsri Wetan, Desa Purwodadi, Kecamatan Tembarak dan rumah Ny Mardiyati (70) warga Dusun Gondang Duwur, Desa Manggong, Kecamatan Ngadirejo. Program bedah rumah ini merupakan bentuk pengabdian anggota TNI dengan para mantan pejuang. Dijadwalkan bedah rumah akan selesai hingga 20 hari kedepan. Program tersebut merupakan kerjasama antara Kodam IV Diponegoro dengan Pegadaian kantor wilayah Jawa Tengah. Setiap rumah yang dibedah akan diberi bantuan sebanyak Rp40 juta. Kemudian
foto: setyo wuwuh/temanggung ekspres
TINJAU. Dandim 0706 Temanggung Letkol Kav Zubaedi meninjau langsung proses bedah rumah kemarin.
untuk pengelolaan dan pelaksanaan bedah rumah diserahkan sepenuhnya kepada Kodim 0706/Temanggung. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
(1,1) -1- 2-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/14/2015 11:33:05 PM
2
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
Spanduk Paslon Nomer 2 dan 3 Hilang Tinggal Spanduk Paslon Nomer 1 MAGELANG - Sejumlah spanduk alat peraga kampanye (APK) pasangan calon (paslon) tertentu di Kota Magelang diduga hilang. Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat baru s e l e s a i m e l a ku k a n pemasangan sejumlah APK ketiga paslon itu akhir pekan lalu. Spanduk yang hilang tersebut bergambar paslon Haryanto-Agus (Harus) dan pasangan independen Joko Prasetyo-Priyo Waspodo (Segoro Joyo). Lokasi hilangnya baliho berada di Jalan Tentara Pelajar, tepatnya di depan eks-bioskop Bayeman. Belum jelas siapa pelaku dan motif perusakan APK tersebut. Petugas parkir di Jalan Tentara Pelajar, Triyanto (50) warga Cacaban Kecamatan Magelang Tengah, yang seharihari bertugas di depan Armada Blue & Brown itu menuturkan, Sabtu (12/9) lalu spanduk tiga pasangan calon walikota-wakil walikota Magelang terpasang. Sayang, sehari pascapemasangan beberapa baliho sudah hilang. ”Kebetulan shift saya
siang hari, Sabtu (12/9) malam pukul 21.00 WIB saat saya pulang spanduk masih utuh tiga pasangan calon, namun ketika siang hari, Minggu (13/9) pukul 14.00 WIB saya berangkat kerja, saya lihat di papan reklame hanya tinggal satu, yakni pasangan nomor satu Si Winner (Sigit-Windarti), mungkin aksi pengambilan spanduk tengah malam atau malam hari, ” katanya. Sebagai orang awam ia pun menyesalkan tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab ini. Terlebih, aksi itu hanya digunakan untuk melucuti dua paslon saja.”Aneh memang, ngambil spanduknya kok cuma dua. Enggak tiga sekalian. Apalagi, hasil curiannya katanya hanya dibuang di selokan. Enggak dibawa pulang,” ujarnya. Tim Pemenangan Segoro Joyo Samsuri juga mengaku kecewa dengan hilangnya spanduk berukuran 5 meter milik paslon independen tersebut yang sebelumya sudah dipasang KPU. Selain spanduk, banyak stiker Joko Prasetyo-Priyo Waspodo juga dirusak. Stiker-stiker itu terdapat di Kampung Karanggading dan Samban.”Jelas kami kecewa, sangat
foto : wiwid arif/magelang ekspres
HILANG. Suasana di Jalan Tentara Pelajar Kota Magelang yang sebelumnya lengkap dengan pemasanga spanduk ketiga pasangan calon walikota dan wakil walikota, saat ini hanya tiggal ada satu paslon saja. Diduga spaduk kedua paslon telah dirusak dan dibuang.
menyayangkan dengan hilangnya baliho spanduk pasangan Segoro Joyo. Saya tidak menuduh atau berprasangka yang tidak-tidak terhadap pasangan calon lain. Meskipun begitu, Tim Pemenangan Jolik (Joko Prasetyo) tidak akan membalas dengan merusak baliho dan spanduk calon lain,
kita ingin bermain sportif,” ucapnya. Hal senada juga disampaikan tim Harus. Banyak stiker paslon yang diusung Partai Demokrat dan PKB ini diakui sudah dirusak. Tim pemenangan Haryanto-Agus Susatyo, Sudarsono Sondong Saputro mengungkap, adanya indikasi pelaksa-
naan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Magelang yang tidak sehat.”Peran alat peraga sangat penting. Dengan APK tersebut masyarakat Kota Magelang bisa tahu calon pemimpinya. Justru aksi-aksi semacam ini akan membuat pilkada jadi tidak sehat, ” tutur Sondong. Sementara itu, Ang-
gota Panwaslu Kota Magelang Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Agung Pramudyanto mengaku belum mengetahui dugaan pencopotan sejumlah baliho dan perusakan stiker milik dua paslon tersebut. Pihaknya juga belum mendapat laporan dari masyarakat atau pun
tim sukses masing-masing paslon.”Meski begitu, kami akan segera kroscek kejadian ini. Jujur, kami belum tahu secara teknis, menyikapi terkait hilangnya APK, apakah nanti akan diganti pihak KPU atau bagaimana. Kita akan rapat dengan jajaran komisioner KPU,” tandasnya. (wid)
Panwaslu Pertanyakan Kinerja KPU KINERJA KPU dalam menyelenggarakan pilkada serentak dipertanyakan. Setelah terlambat dalam pemasangan alat peraga kampanye (APK) dan pemasangan APK pun dipasang secara sembarangan, kini Panwaslu juga mempertanyakan videotron yang sampai saat ini belum terpasang. Ketua Panwaslu Achmad Achrom mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapan
videotron tersebut akan dipasang. “Seharusnya sih sudah dipasang di pusat kota. Tapi sampai saat ini videotron tersebut masih belum juga dipasang,” katanya kepada Radar Banten, Minggu (13/9). Dia mengungkapkan, bila belum dipasang, yang dirugikan adalah pasangan calon karena pengadaan APK ini menjadi tanggung jawab KPU. “Dari lima titik yang ditentukan KPU, belum ada satu
pun yang terpasang videotron. Mestinya paling tidak satu videotron sudah dipasang di tengah-tengah kota. Ini penting agar calon walikota yang bersaing diketahui masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Kasubag Hubungan Partisipasi Masyarakat (Hupmas) KPU Hayaudin mengakui belum terpasanganya videotron. Ini karena sampai sekarang pengadaan videotron masih dalam
proses. “Kemungkinan cuma satu videotron karena memang harganya mahal. Satu vedeotron mencapai Rp500 juta, padahal anggaran kita cuma Rp150 juta,” jelasnya. Dia mengatakan, lantaran harganya mahal, proses negosiasi juga cukup lama. “Untuk videotron ini kita kerja sama langsung dengan perusahaan yang ada di Jakarta. Untuk hal ini, kita akan terus berupaya agar videotron
tersebut bisa secepatnya dipasang setelah ada kesepakatan dengan pihak perusahaan videotron. Kita cuma meminta kesedian perusahaan agar mau dengan harga segitu. Ini kan untuk kepentingan orang banyak,” katanya. Pada bagian lain, Wakil Ketua Komisi I DPRD Cilegon Baehaki Sulaiman meminta agar KPU menjalankan tugasnya secara maksimal. “Pada penyeleng-
garaan pilkada serentak ini kan berbeda dengan pilkada sebelumnya. Sekarang KPU harus memfasilitasi pemasangan APK untuk pasang calon walikota dan wakil walikota,” terang politisi PPP ini. Menurutnya, bila tugas KPU tidak maksimal, bisa membahayakan penyelenggaraan pilkada secara umum. “Masyarakat bisa jadi tidak tahu atau belum tahu jika Desember nanti ada pilkada. Aki-
batnya nanti jangan salah kalau partisipasi pemilih juga bakalan menurun,” katanya. Menurut Baehaki, tingginya partisipasi pemilih dalam sebuah pesta demokrasi merupakan salah satu kesuksesan pemilu atau pilkada. “Tetapi bukan tidak mungkin, jumlah partisipasi masyarakat bisa anjlok bila KPU tidak maksimal dalam menjalankan tugas dan kewenangannya,” tandasnya. (mg08/ibm)
(1,1) -1- 3-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/14/2015 11:50:17 PM
MENUJU MAGELANG SATU
MAGELANG EKSPRES
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
3
Debat Publik Paslon 3 Kali Digelar di Kyai Sepanjang dan Hotel MAGELANG SELATAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang siap memfasilitasi penyelenggaraan debat publik pasangan calon peserta pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015. Debat pasangan calon tersebut sedianya akan dilaksanakan 3 kali yakni pada 30 September, 28 Oktober dan 30 November mendatang. Anggota KPU Kota Magelang, Divisi Sosialisasi, Singgih Harjanto, mengatakan, debat pasangan calon dilaksanakan dengan tempat yang berbeda. “Pelaksanaanya tiga kali dengan tiga tempat yang berbeda pula, debat yang pertama akan digelar di Gedung Kyai Sepanjang, dan dua debat berikutnya dilaksanakan di 2 hotel di Kota Magelang.
Hari ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak peserta pilkada terkait dengan hal tersebut termasuk peraturan dan teknis debat,” ucap Singgih. Di antara peraturan dalam penyelenggaraan debat adalah setiap peserta pilkada diperbolehkan membawa pendukung maksimal 35 orang yang bisa turut masuk ke dalam ruangan debat. “Secara teknis debat calon sama dengan teknis debat calon presiden RI pada pemilu lingkup nasional terakhir kemarin. Kemudian peserta pemilu diperbolehkan membawa pendukung maksimal 35 orang yang bisa masuk kedalam ruangan, yang memang dibatasi demi ketertiban jalannya debat publik tersebut,” terang Singgih. Debat publik itu disiarkan secara langsung oleh media elektronik, 3 stasiun televisi lokal dan
10 radio, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengikuti secara langsung berjalannya debat publik itu. “Meskipun pendukung yang diperbolehkan masuk dibatasi, masyarakat umum bisa mengikuti debat publik itu melalui media elektronik yang memang menyiarkan secara langsung. Maka dari itu sesuai dengan tujuan debat, agar masyarakat sedikit banyak mengetahui kualitas perserta debat sebagai calon kepala daerah, yang bisa dipergunakan sebagai pertimbangan saat memilih nantinya,” jelas Singgih. Singgih menambahkan, dengan diselenggarakan debat publik di dalam Kota Magelang, mempunyai kelebihan yaitu, lebih praktis dan aman. Pada pemilu kepala daerah 5 tahun lalu, debat publik khususnya yang disiarkan di televisi lokal, KPU dan peserta pemilu
Penguni Lapas Bisa Kehilangan Hak Suara KOMISIONER KPU Provinsi Bengkulu, Siti Baroroh, M.Si memastikan, KPU akan maksimal untuk mengakomodir hak pilih masyarakat. Namun ada pula kelompok masyarakat yang tidak dapat terakomodir hak pilihnya. Adalah narapidana penghuni baru di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di luar daerah tempatnya terdaftar sebagai pemilih. “Kasusnya seperti warga binaan baru di Lapas Curup. Misalkan napi tersebut adalah orang Kepahiang. Karena di Kepahiang belum ada Lapas, sehingga napi tersebut dibina di Lapas Curup. Meskipun yang bersangkutan sudah masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) Kepahiang, dia tidak
dapat memilih untuk Pilbup Kepahiang. Napi asal Kepahiang atau Lebong yang baru masuk Lapas Curup setelah penetapan DPT, hanya dapat hak pilih untuk Pilgub,” ungkap Siti. Namun dijelaskan Siti, kasus seperti ini tidak melanggar hak azazi manusia. Napi dalam kasus demikian tetap dapat menikmati demokrasi lokal tingkat atas. “Dalam demokrasi lokal ada tingkat bawah dan ada tingkat atas. Jadi meskipun tidak dapat memiliki bupatinya, napi dengan kasus seperti itu masih dapat merasakan demokrasi tingkat atas yakni Pilgub. Sederhananya tidak bisa pilih bupati, tapi bisa pilih gubernur,” jelas Siti. Siti meyakini kasus sep-
erti ini pasti akan terjadi. Belajar dari pengalaman Pileg lalu, banyak juga napi yang menjadi penghuni baru di Lapas Curup, Lapas Bengkulu Utara serta Lapas Manna tidak bisa memilih calon legislatif untuk kabupaten mereka, tapi bisa memilih legislatif tingkat provinsi, DPR RI serta DPD RI. “Sekarang ini di Bengkulu kan belum semua daerah punya Lembaga Pemasyarakatan. Kasusnya tetap akan terjadi seperti itu. Seperti diketahui, napi dari Mukomuko serta Bengkulu Tengah dibina di Lapas Argamakmur. Kemudian napi dari Kepahiang dan Lebong dibina di Lapas Curup dan napi dari Kaur serta Seluma dibina di Lapas Manna,” terang Siti. (cuy)
foto: doc me
BALIHO. Keberadaan baliho yang mencantumkan gambar tiga paslon walikota dan wakil walikota bisa membantu masyarakat mengetahui paslon yang akan bertanding dalam Pilkada 9 Desember mendatang.
yang datang ke stasiun televisi tersebut di luar Kota Magelang, sehingga dari faktor keamanan menjadi lebih rawan karena setiap pasangan
calon membawa pendukung yang cukup banyak. “Menjadi lebih praktis sebab KPU dan peserta pemilu tidak perlu repot keluar kota,
dan dari segi keamanan menjadi lebih aman, tidak perlu adanya pengawalan hingga ke luar kota, sebab setiap peserta pemilu mem-
bawa pendukung yang tidak sedikit jumlahnya untuk memberikan dukungan pada pelaksanaan debat publik,” imbuh Singgih.(cha)
Panwaslu-KPU Saling Lempar PA N WA S L U d a n K P U Sumenep tampaknya memasuki tahap baru. Yakni, saling lempar bola terkait dengan izin cuti calon petahana A. Busyro Karim. Pasalnya, dua lembaga itu sama-sama melempar tanggung jawab. Anggota Panwaslu Divisi Pelaporan dan Penanganan Pelanggaran Zamrod menyatakan, KPU seharusnya proaktif menanyakan soal izin cuti Busyro. Sebab, tanpa ada izin cuti, calon incumbent secara sah masih menjabat sebagai bupati. Selama itu pula, dia tidak boleh berkampanye. Saat ini sudah memasuki masa kampanye. Di sisi lain, dia juga harus melaksanakan tugas dan kegiatan-kegiatan pemerintahan. ”Biar jelas, apakah dia calon atau bupati,” katanya kemarin (14/9).
Menurut dia, jika status tersebut jelas, pengawasan semakin gampang. Apalagi dalam regulasi pilkada, fasilitas negara tidak boleh digunakan untuk kepentingan kampanye. Karena itu, Zamrod mendesak KPU segera berkoordinasi dengan tim pasangan petahana terkait izin cuti tersebut. ”Ditanyakan apakah sudah mengajukan izin cuti atau tidak,” ucapnya. Sementara itu, Komisioner KPU Divisi Hukum, Pengawasan, SDM, dan Organisasi Ach. Zubaidi mengaku telah mengimbau calon petahana untuk mengambil cuti. Imbauan tersebut disampaikan saat rapat koordinasi dengan tim pemenangan. Menurut Zubaid, KPU tidak berwenang mendesak calon petahana mengambil cuti.
Sebab, pengambilan cuti merupakan hak calon. ”Tidak bisa lah kami mendesak agar cuti,” katanya. Menur ut dia, jika terdapat pelanggaran kampanye, panwaslih yang harus menangani. Sebab, penanganan pelanggaran pilkada itu merupakan tugas pengawas. Wawancara dengan koran ini, Buysro mengaku tidak akan mengambil cuti sebelum masa jabatan selesai. Dia yakin bisa bekerja profesional meski mencalonkan kembali di Pilkada 2015. Untuk diketahui, Pilkada Sumenep 2015 akan dilaksanakan Rabu, 9 Desember mendatang. Pemilihan itu diikuti dua pasangan calon (paslon). Yakni, A. Busyro Karim-Achmad Fauzi (BusyroFauzi) dan Zainal Abidin-Dewi Khalifah (Zava). (pen/luq)
MAGELANG EKSPRES
MENUJU PENDOPO
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
7
Foto: Zulfasli/JPNN.com
TERPASANG. Spanduk bernada penolakan agar negara tidak mendanai kampanye calon kepala daerah, terpasang di pagar belakang Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (14/9).
Spanduk Tolak Danai Kampanye Bertebaran di Ibu Kota JAKARTA - Spanduk bertuliskan penolakan agar negara tidak membiayai kampanye calon kepada daerah pada pilkada serentak tahun 2015, mulai bertebaran di sejumlah kawasan di Jakarta. Satu di antaranya, di depan pintu masuk Gedung DPR RI, terdapat beberapa spanduk dari beberapa organisasi yang intinya menolak negara menanggung dana kampanye calon kepala daerah.
Dari pantauan JPNN. com, Senin (14/9), spanduk dari Kaukus Perempuan Peduli Demokrasi yang bertuliskan “Tolak UU Pilkada Yang Biayai Kampanye Calon Kepala Daerah Pakai APBD/APBN” terpampang jelas di pintu masuk bagian belakang tempat wakil rakyat itu bekerja. Ada lagi spanduk dari Aliansi Masyarakat Pengawas Pemilu b e r tu l i s k a n “ D a na Kampanye Oleh Calon
Kepala Daerah, Bukan Oleh Negara.” Lalu ada spanduk dari Front Mahasiswa Peduli Pemilu yang bertuliskan “Krisis Ekonomi, Negara Jangan Danai Kampanye Calon Kepala Daerah.” Sp a n d u k-s p a n d u k tersebut juga terlihat jelas di areal Pancoran menuju Kuningan, hingga ke Senayan. Spanduk yang sama juga terpampang di ruas jalan Jenderal Sudirman, dan Salemba. Menyikapi muncul-
nya spanduk-spanduk tersebut, Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti di Jakarta, mengatakan, untuk konteks saat ini kemunculan spanduk-spaduk itu sangat tepat karena belum saatnya negara membiayai kampanye calon kepala daerah. Karena itu, pihaknya mengharapkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi Pasal 65 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pe-
milihan Gubernur, Bupati dan Walikota (UU Pilkada), khususnya soal dana kampanye yang dibiayai negara. “Saat ini, masalah biaya pilkada telah digugat ke MK. Penggugatnya adalah dua warga negara Indonesia yakni Nu’man Fauzi dan Achiyanur Firmansyah,” kata Ray Rangkuti. Dia menegaskan, pihaknya mendukung gugatan tersebut dan meminta majelis hakim
konstitusi mengabulkannya. “Pertanyaannya, apa feed back dari pembiayaan pilkada oleh negara terhadap publik? Belajar dari sebelumnya, jawabannya sama sekali tidak ada. Sampai sekarang publik tidak merasakan efek positif dari pilkada,” imbuhnya. Terpisah, kuasa hukum penggugat, Andi Muhammad Asr un mengungkap sejumlah alasan mengapa Nu’man Fauzi dan Achiyanur Firmansyah
menggugat UU Pilkada. Antara lain ujarnya, pertama UU Pilkada ini bersifat diskriminatif, di mana ada perbedaan perlakuan bagi calon yang memiliki latar belakang sebagai petahana dan non petahana. “Kedua, UU ini melegitimasi terjadinya pemborosan uang negara dan ketiga, UU ini memanjakan pasangan calon pilkada karena semua biaya kampanye ditanggung negara,” ungkapnya. (fas/jpnn)
Bupati Minta Kades Jaga Netralitas PURWOREJO - Bupati Purworejo, Drs H Mahsun Zain MAg meminta para Kades se Kabupaten Purworejo agar menjaga netralitas pada Pilkada mendatang. Ia mengaku telah mencium gelagat adanya kades-kades yang tidak netral. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada acara konferensi Kades di Pendapa Rumah Dinas Bupati Purworejo, Se-
lasa (14/9). Konferensi tersebut juga dihadiri oleh KPU dan Panwaslu Kabupaten Purworejo. “Potensi pelibatan kepala desa (Kades) maupun Lurah dalam kegiatan pemenangan Pilkada akhir tahun ini cukup besar. Padahal, sesuai ketentuan perundang-undangan, Kades, Lurah maupun perangkat desa diharuskan netral dalam kegiatan Pilkada,” katanya. Atas dasar itu, sam-
bung Mahsun, ia meminta kepala desa agar berkomitmen untuk senantiasa menjaga netralitas. Komitmen ini sangat penting untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Purworejo. “Kades sebagai pelayan masyarakat harus menjaga jarak yang sama di antara semua pasangan calon. Pasalnya, apabila kades condong atau bahkan mendukung calon ter-
tentu bisa memicu perpecahan di desanya,” imbuhnya. Apalagi, sambung dia, kades memiliki fungsi yang sangat vital dalam “ngemong” warga di desa. Apabila kades mendukung dan bahkan menjadi tim sukses salah satu calon dan itu berbeda dengan pilihan warganya sangat berpotensi memicu terjadinya konflik horizontal. Dalam kesempatan
itu, Bupati Mahsun meminta kades bisa membantu penyelenggara pemilu untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut. Yakni melakukan sosialisasi dan terus mengimbau agar warganya menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang. Anggota KPU Divisi Hukum Pencalonan Kampanye dan Pengawasan Purnomosidi dalam kesempatan itu menyampaikan sosia-
lisasi keharusan kades bersikap netral dalam Pilkada. “Jelas kades, perangkat desa, PNS, TNI, Polri harus netral tidak memobilisasi dukung untuk salah satu calon. Pelanggaran terhadap ketentuan itu diancam hukuman pidana pemilu,” katanya. Purnomosidi berharap kades justru membantu melakukan sosialisasi penyelenggaraan Pilkada. Teru-
tama tahapan-tahapan yang saat ini terus berjalan, termasuk penyusunan daftar pemilih yang sekarang DPS-nya sudah mulai dipasang di desa. “Kami berharap DPS yang sudah ditempel dicermati, apabila ada nama yang tidak memenuhi syarat masih tercatat maupun yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih belum tercatat silakan langsung dilaporkan ke PPS setempat,” katanya. (luk)
(1,1) -4- MINI SIZE.indd 9/14/2015 10:16:11 PM
BUPATI PILIHAN Enyong
MAGELANG EKSPRES
SELASA 15 SEPTEMBER 2015
8
DITINJAU. Lokasi galian C di Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo tengah disidak pejabat Pemkab Wonosobo. Hal ini dilakukan guna menghentikan aktifitas galian C.
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
Ditantang Akhiri Persoalan Lingkungan WONOSOBO - Calon bupati dan wakil bupati Wonosobo yang akan berlaga dalam Pilkada 2015 harus memiliki komitmen tinggi terhadap persoalan lingkungan. Kerusakan hutan, sampah, erosi sungai dan galian C akan menjadi bom waktu apabila tidak ada upaya yang serius kedepan. “ Masalah lingkungan seperti galian C dan juga kerusakan kawasan Dieng perlu menjadi perhatian serius calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam Pilkada 2015,” ungkap aktivis lingkungan, Sumaeri, kemarin (14/9) di kantornya. Menurutnya, momentum pilka-
da ini sangat penting, bukan saja menjadi ajang pemilihan pemimpin. Namun, yang lebih penting bagaimana pemimpin yang akan muncul dan pemimpin yang terpilih memahami kondisi yang tengah dan sedang terjadi. “ Jika kita cermati, saat ini bencana banjir dan longsor di wilayah Wonosobo yang berkontur pegunungan sudah menjadi agenda tahunan. Namun belum ada upaya yang signifikan untuk mengatasinya, ” katanya. Disebutkan, kerusakan kawasan dataran tinggi Dieng telah memicu banjir dan erosi di hulu Sungai Serayu saat musim hujan tiba. Bahkan,
berdasarkan infromasi, tingginya ekploitasi lahan yang tidak ramah lingkungan telah berkontirbusi terhadap menurunya kualitas sungai yang mengalir hingga ke laut selatan itu, serta memberi dampak pengurangan masa penggunaan waduk mrican hingga 50 tahun akibat tingginya endapan lumpur “ Laju kerusakan kawasan Dieng yang eksotis belum mampu dibendung. Kedepan ini harus menjadi agenda calon bupati Wonosobo,” ucapnya. Selain Dieng, mantan Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ) itu menyebut, Wonosobo
saat ini berstatus darurat lingkungan. Kegagalan pemerintah memetakan dan menghentikan aktivitas galian liar yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing, menambah runyamnya nasib lingkungan kedepan. Selama ini isu lingkungan dianggap tidak penting, dibanding isu infrastruktur dan ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan. Isu lingkungan diabaikan, padahal fakta yang terjadi saat ini lingkungan menjadi bagian utama penyebab kerusakan infrastruktur, gagal panen, yang menyebabkan
masyarakat menjadi miskin. Dana yang harus dikeluarkan untuk perbaikan akibat kerusakan lingkungan juga sangat besar. Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada 2015 mendatang ada empat paslon. Yakni Maya RosidaEko yang diusung PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purnomo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Syarif AbdillahUsup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, Suhardi-Joko Wiyono. (gus)
Tugas Berat Menanti Bupati Terpilih WONOSOBO – Sejatinya ada dua lagi sektor yang menjadi tugas berat bupati dan wakil bupati yang akan terpilih dalam Pilkada 2015 mendatang. Sebab, ada dua sektor terpenting, selain sektor pasar desa, jalan rusak, sampah, mutu pendidikan, lapangan pekerjaan, serta pariwisata. “Dua sektor penting yang sangat membantu dan meningkatkan perekonomian adalah sektor peternakan dan pertanian. Keduanya, saling berhubungan erat, sesuai data sensus pertanian kedua sektor tersebut mengalami penurunan,” kata Handoyo, peneliti Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo di rumahnya, Senin (14/9). Menurutnya, setiap pembanguan termasuk pula pembangunan di bidang pertanian dan peternakan bila diharapkan berhasil, maka memerlukan perencanaan
yang matang dan teliti. Serta, didasarkan atas angka-angka statistik khusunya di bidang pertanian yang lengkap, aktual dan dapat dipercaya. “Sebenarnya dengan adanya sensus pertanian yang sudah dilakukan tahun 2013, datanya bisa digunakan oleh pemerintah atau pihak yang berkepentingan untuk membuat kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian dan peternakan. Sayangnya, sejauh ini belum mengarah ke situ,” tuturnya. Menurutnya, dua sektor penting, yakni pertanian dan peternakan yang bisa mendukung berlangsungnya hidup masyarakat Wonosobo. Karena dari hasil sensus, pertanian mengalami penurunan yang cukup memprihatikan. Apabila kondisi tersebut tidak segera dicarikan solusi kebijakan baru, maka akan berdampak terhadap
keberlangsungan hidup masyarakat Wonosobo. “Sejatinya sangat mengancam, ketika ke dua sektor itu tidak segera ditangani,” katanya. Disebutkan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo menyebutkan berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, jumlah populasi sapi atau kerbau di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan sebanyak 7218. “Sesuai data populasi sapi dan kerbau hasil PSPK di Kabupaten Wonosobo pada 2011 mencapai 31.634 ekor. Sementara itu, dari hasil sensus pertanian 2013, populasi sapi dan kerbau turun menjadi 24.416 ekor,” katanya. Menurutnya, berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 dengan membandingkan jumlah sapi dan kerbau di Kabupaten
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
TERNAK. Pedagang di pasar hewan tengah menggiring sapi.
Wonosobo tahun 2011 dan 2013, apabila dirinci menurut wilayah, Kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Kecamatan Watumalang. Jumlah populasinya 4.161 ekor. Lalu
diikuti Kepil 3.101, dan Sapuran 2.887 Ekor. “Sedangkan Kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kejajajar dengan jumlah populasi sebanyak 220 ekor,” tambahnya. (mil)