MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
RABU 16 DESEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
FAKTA : Tebing setinggi 30 meter longsor Bongkahan longsor tutup jalan Akses jalan tiga desa putus Tiang roboh, jaringan listrik padam Irigasi rusak 50 hektar sawah terancam
Longsor Putus Akses Jalan Mobilitas Tiga Desa Terganggu DAMPAK POSITIF PILKADA SERENTAK Oleh : Suharso, SH., MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang Pertanyaan : Pada saat sekarang ini saya mendengar dan membaca di media masa bahwa pada bulan desember yang akan datang pemerintah akan menyelenggarakan pamilihan kepala daerah secara serentak seluruh wilayah Indonesia dan memunculkan calon tunggal kepala daerah yang menyebabkan adanya kegaduhan politik di masyarakat. Yang menjadi petanyaan saya adalah apa dampak positif dan manfaat adanya pilkada serentak itu dan calon kepala daerah terpilih tidak korupsi lagi? Jawab : Pemerintah mewacanakan menjadikan hari Rabu (9/12/2015), sebagai hari libur nasional ketika digelarnya pemilihan kepala daerah secara serentak di sejumlah wilayah. Wacana menjadikan 9 Desember 2015 sebagai hari libur nasional muncul sebagai upaya untuk mengoptimalkan partisipasi pemegang hak suara. Pertimbangan yang sangat masuk akal, misalnya ada orang tinggal di Magelang dan kerja di Jakarta, jika pada hari itu tidak ada ketentuan libur kerja pasti dia lebih pilih bekerja dari pada mencoblos. Dengan menjadikan hari libur nasional maka partisipasi pemilih akan meningkat disamping itu memberikan pembelajaran menggunakan hak-hak demokrasi secara benar kepada masyarakat. Penyelenggraan Pilkada serentak dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, pilkada serentak akan digelar pada 9 Desember 2015 di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 36 kota. Selanjutnya Pilkada serentak tahap kedua akan digelar pada Februari 2017 di 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Dan pada tahap ketiga pada Juni 2018 digelar pilkada di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Secara nasional, pilkada serentak akan digelar pada tahun 2027, di 541 daerah. Memang pilkada serentak yang dipayungi Undang-undang nomor 8 tahun 2015 itu dirancang supaya lebih efektif, efisien, lebih murah dan mudah ditangani ketika terjadi permasalahan. Bayangkan saja selama ini pilkada untuk kabupaten/kota membutuhkan dana Rp 25 miliar, sedangkan untuk pilkada provinsi Rp 100 miliar. Jadi untuk keseluruhan pilkada di Indonesia diperlukan kurang lebih Rp 17 triliun. Kalau dilaksanakan secara serentak diperlukan tidak lebih dari Rp 10 triliun. Lebih hemat dan hanya sekian persen dari APBN. ke hal 3
LOGIS DOKTER MEDI Tindakan fitrah Manusia DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Dari buku “Profil Kepribadian dan Resiko Sakit” (2015). Tindakan bijaksana sesuai fitrah seorang manusia adalah tindakan-tindakan bebas terbatas yang operasionalnya dibimbing dibawah pengendalian aturan Tuhan dan contoh-contoh para Nabi. Tindakan seperti inilah yang akan menjadikan manusia menjadi mulia, sehat, sukses dan bahagia. Sebaliknya apabila seseorang lebih suka memilih tindakan bebas yang tanpa aturan (norma hidup) bahkan melanggar aturan-aturan agama akan membawa seseorang kepada situasi hina, sakit, gagal dan menderita (kesusahan). Dari pemahaman ini menunjukkan bahwa pemilihan tindakan yang tepat akan mempengaruhi hasil yang akan diterimanya di masa depan. Kondisi yang dialami dan diterima seseorang saat ini merupakan sebuah gambaran situasi sejenis yang telah dipilih olehnya beberapa waktu di dekade (sepuluh tahun) sebelumnya. Karena sejatinya hidup itu tidak ada yang kebetulan, apapun yang kita dapatkan saat ini merupakan buah tanaman yang telah kita tanam dan kita rawat dengan baik sejak beberapa waktu sebelumnya. B i l a anda menginginka n buah baik di masa depan, pilihlah bibit tanamantanaman yang baik saja kemudian tanamlah di tempat yang baik serta raj i n l a h merawatnya sec a r a baik. ke hal 3
MAGELANG - Akibat diguyur hujan 12 jam, tebing setinggi 30 meter di Dusun Kaweron, Desa Kalegen, Kecamatan Bandongan, Kabupa-
ten Magelang longsor, Selasa (15/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Bongkahan tanah menutupi akses jalan kabupaten yang menghubungkan tiga desa di kawasan setempat. Selain menutup jalan, longsor juga membuat setidaknya tiga tiang listrik roboh. Beberapa
desa di sekitar pun gelap gulita. Bahkan, selain irigasi saluran air bersih di Dusun Kaweron juga rusak. “Sejak longsor air bersih di dusun ini mati total. Warga sedang berusaha membuat jalur lain pipa lain, tapi masih menunggu pengerukan tanah,” kata Kepala Dusun
Kaweron, Desa Kalegen, Budiyono (50) di lokasi kejadian. Diduga, longsor terjadi akibat jebolnya saluran irigasi yang membuat tebing di sisi jalan aspal desa ambrol dan menutup badan jalan sepanjang 30 meter. Budi menyebut, tanah longsor itu menutup jalan utama
Desa Kalegen menuju Desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan. Sejak pagi warga sudah mulai berdatangan menyingkirkan semua material longsor, berupa tanah, sejumlah tanaman, dan pohon kelapa yang tumbang. ke hal 3
foto : wiwid arif/magelang ekspres
NORMALISASI. Sejumlah warga dibantu aparat TNI dan Polri membersihkan lumpur akibat longsor yang terjadi di Dusun Kaweron, Kalegen, Bandongan, kemarin.
Direktur CV DDU Ditahan MUNGKID - Penyidik Polres Magelang atas kasus dugaan korupsi pengadaan paket sarana produksi pertanian melimpahkan berkas penyidikan P21 ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Mungkid. Adapun tersangka dalam kasus ini, Sri Sumartini ditahan oleh Kejari Mungkid untuk mempermudah proses penyidikan. Kepala Kejari Mungkid Muh Zenuddin mengatakan, penahanan terhadap rekanan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) tersebut juga untuk mempercepat proses penyusunan dakwaan. ”Selain itu, supaya tidak ada upaya dari tersangka untuk menghilangkan barang bukti,” jelas Muh. Dia menambahkan, untuk sementara, tersangka dititipkan di Lapas kelas II Kota Magelang dengan masa penahanan selama 20 hari kedepan. Sembari pihaknya menyusun tuntutan untuk diserahkan ke pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) di Semarang.
Frustasi, Rustam Pilih Gantung Diri
oleh CV Dwi Daya Utama tersebut. Tersangka yang juga menjabat sebagai direktur itu dinilai paling bertanggung jawab atas penyimpangan paket pengadaan pupuk NPK yang tidak sesuai spesifikasi. Meskipun, dalam perjalanan pengerjaan proyek tersebut tersangka mengalihkan pekerjaan kepada CV Sidoagung Magelang. Dalam proyek ini, rekanan melakukan pekerjaan dalam empat paket. Terdiri dari dua paket pengadaan bibit salak nglumut, pupuk organik dan pupuk NPK. ”Temuan paling besar ada di pengadaan pupuk NPK.
TEMANGGUNG – Nasib tragis menimpa seorang pria bernama Rustam (38), warga RT 18/RW 9, Dusun Pakisdadi, Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat. Ia nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tambang plastik di dapur rumah miliknya, Senin (14/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Bahkan, sebelum bunuh diri, korban terlebih dahulu berusaha mengakhiri hidup dengan cara menenggak 10 buah pil atau tablet pendingin. Dari hasil pemeriksaan petugas kepolisian, diduga kuat aksi ini dilakukan hanya gara-gara frustasi setelah tak mampu menyelesaikan permasalahan keluarga usai memilih berpisah dengan sang istri. Kasubbag Humas Polres Temanggung, AKP Henny Widiyanti mengatakan, dari proses identifikasi terhadap jenasah korban, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan bekas penganiayaan atau kekerasan. “Kasus ini murni bunuh diri, petugas identifikasi dari Satuan Reserse Kriminal tidak menemukan luka tanda penganiayaan sebelumnya,” jelasnya, Selasa (15/12). Muhdi (91), ayah korban mengungkapkan, sebelumnya pihak keluarga sempat mencari Rustam lantaran cukup lama tak menampakkan batang hidung. Berbagai lokasi yang biasa disinggahi korban semasa hidupnya pun tak luput disambangi. Bak disambar petir di siang bolong, di tengah kekalutannya selama upaya pencarian, kakek ini justru mendapati anaknya telah tergantung di belandar dapur rumah dengan seutas plastik melilit bagian leher.
ke hal 3
ke hal 3
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
PELIMPAHAN. Polres Magelang melimpahkan berkas penyidikan dan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan paket sarana produksi pertanian Kejaksaan Negeri Mungkid kemarin.
”Kalau kurang nanti (penahanan) bisa kita perpanjang,” lanjutnya. Dalam kasus ini, dia mengaku telah menyiapkan sejumlah jaksa penuntut umum yang dipimpin oleh Kasi Pidana Khusus (Pidsus). Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polres Magelang menetapkan Sri Sumartini sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan rehabillitasi rekonstruksi pascaerupsi Gunung Merapi di BPBD Kabupaten Magelang tahun 2012 lalu. Negara dirugikan sebesar Rp869 juta dari pengadaan empat paket senilai Rp2,5 miliar yang dimenangkan
Polda Jatim Bongkar Sindikat Judi Jaringan Internasional
Togel Beromzet Rp2 Miliar/Hari Tim Cyber Crime Subdit II Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim berhasil membongkar sindikat judi daring (online) dengan omzet fantastis mencapai Rp 2 miliar per hari. M KHAESAR, Surabaya TIM Cyber Crime Subdit II Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim berhasil membongkar sindikat judi daring (online) dengan omzet mencapai Rp 2 miliar per hari. Dalam kasus judi jenis toto gelap (to-
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:jpnn
BARANG BUKTI. Sejumlah tersangka dan barang bukti yang berhasil diamankan Polda Jatim.
gel) ini, Polda Jatim berhasil mengamankan empat orang tersangka yakni Susanto, Wandik Cahyono, Budhiyanto dan Amin Santoso. Keempatnya adalah warga Gedangan, Sidoarjo. Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Nur Rohman mengatakan bahwa dalam setiap beraksi, keempat tersangka menggunakan website dengan situs www.12shio.org. Sehingga, baik tersangka maupun para pemasang judi tak pernah bertemu. Untuk setiap bukaan, pemasang yang akan tombok terlebih dulu mengirim SMS ke nomor handphone milik tersangka. Setelah itu, pemasang mengirim uang pembayaran ke rekening tersangka dengan sistem transfer.
LONGSOR PUTUS AKSES JALAN daerah liyane tetep waspodo
BONGKAR JUDI BEROMZET RP2 MILIAR/HARI ojo pilih kasih
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
RABU 16 DESEMBER 2015
5
Walikota Terpilih Diumumkan 17 Desember Pleno 3 Kecamatan Paslon Nomer 1 Menang MAGELANG UTARA - Pelaksanaan rekapitulasi perhitungan suara pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang tingkat kecamatan sudah selesai dilaksanakan. Ketua PPK Kecamatan Magelang
Utara Maludin Taufik, mengatakan, dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat kecamatan dimulai pada 11-14 Desember tidak terdapat kendala yang berarti. “Bisa dikatakan lancar, rata-rata setiap keluarahan dapat diselesaikan sekitar 3-4 jam, dimana ½ jam dapat merekap 4 TPS. Dan pada Senin (14/12) ini rekap
sudah selesai, dilanjutkan rekapitulasi di tingkat Kota Magelang bersama KPU Kota Magelang pada 17 Desember nanti,” ucap Taufik. Taufik menjelaskan, pelaksanaan rekapitulasi hasil perhitungan suara tersebut dilaksanakan secara pleno, dengan dibacakan satu persatu untuk formulir C1. Hal tersebut dilakukan untuk meneliti kem-
bali data yang masuk. “Formulis C1 dibacakan kembali satu persatu, di depan saksi masing-masing pasangan calon dan petugas Panwaslu. Bila tidak ada keberatan dari saksi dan petugas Panwaslu atas formulir C1 yang sedang dibacakan, maka pembacaan dilanjutkan ke formulis berikuitnya hingga selesai,” terang Taufik.
Secara teknis pembacaan formulis C 1 tersebut di cross chek dengan formulis C7 atau daftar hadir pemilih, bertujuan agar jumlah surat suara yang dicoblos sama dengan jumlah warga yang hadir. “Surat suara harus sama dengan jumlah warga yang hadir, hal itu untuk menghindari surat suara abal-abal. Dan dalam pleno ini tidak ditemu-
kan hal yang ganjil, alias semua sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan,” ungkap Taufik. Anggota KPU Kota Magelang, Divisi Sosialisasi, Singgih Harjanto, mengatakan, rekapitulasi hasil perhitungan suara untuk tingkat Kota Magelang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Magelang. ke hal 7
KOTA KITA Waspada Cuaca Buruk PERTENGAHAN musim hujan, kerap turun hujan disertai angin, yang bepotensi menimbulkan bencana.
Selain angin ribut perlu waspada terhadap bencana tanah longsor, khususnya didaerah yang labil struktur tanahnya.
Cahyo, Guru, Magelang
Antisipasi dengan cara tidak berpergian saat hujan turun, atau melihat keadaan cuaca. (cha)
Drum Band Pelajar Pukau Penonton Tampil Atraktif Secara Bergantian MAGELANG TENGAH - Sebanyak 24 grup drum band pelajar dari tingkat SD hingga SMA/SMK se-Kota Magelang
berhasil tampil atraktif dalam Parade Drum Band Sejuta Bunga di sepanjang Jalan A Yani, alun-alun timur, dan Jalan Pemuda, Selasa (15/12). Parade diawali dengan penampilan SMA El Shadai Magelang yang mendapat kes-
empatan nomor urut pertama. Dengan kostum orange dan putih, mereka terlihat kompak memainkan peralatan drum band. Diikuti dengan grup Bahana Putra Perdana dari SD Negeri Wates 1 Kota Magelang.
PARADE. Sejumlah pelajar mengikuti parade drum band yang dipusatkan di alun-alun timur Kota Magelang, kemarin.
ke hal 7 foto : wiwid arif/magelang ekspres
Peny, Swasta, Magelang
TKL Raih Penghargaan Kepariwisataan Runner Up Kategori Daya Tarik Wisata Tingkat Jateng MAGELANG TENGAH - Perusahaan Daerah (PD) Taman Kyai Langgeng (TKL) meraih prestasi juara dua Penghargaan Kepariwisataan Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2015 kategori daya tarik wisata yang dikelola pemerintah daerah. Prestasi TKL sedikit di bawah Lokawisata Baturraden,
Kabupaten Banyumas yang mendapat juara pertama. Direktur PD Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, Edy Susanto mengatakan, kendati duduk di posisi kedua, namun hal itu patut dibanggakan. Menurutnya, prestasi ini tidak lepas dari berbagai upaya yang
telah dilakukan untuk menarik kunjungan wisata. Pihaknya, selalu mengupayakan sapta pesona dan pelayanan maksimal kepada para pengunjung.”Kami bangga bisa meraih juara kedua sehingga mendapat penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Keberhasilan itu karena TKL dinilai baik dalam pelayanan
terhadap pengunjung, manajemen perusahaan, dan juga kebersihannya,” kata Edy, saat dihubungi Selasa (15/12). Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo di Grand Wahid Hotel Salatiga, Senin (14/12) lalu. ke hal 7
Disdik Gandeng LKP Laksanakan Pelatihan LKP Actual Mulai dengan Pelatihan Las dan Wedding MAGELANG SE L ATANDalam upaya mempersiapkan tenaga kerja mandiri, Dinas Pendidikan Kota Magelang melaksanakan berbagai pelatihan penyerapan tenaga kerja. Pelatihan yang terbagi dalam dua jenis tersebut yaitu Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) dan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH). Dengan anggaran dari Bansos pusat, Dinas Pendidikan Kota Magelang mengandeng beberapa Lembaga Khusus dan Pelatihan untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Salah satunya adalah LKP Actual yang beralamat di Tidar Krajan, telah melaksanakan pelatihan Pendidikan Kecakapan Hidup, bidang las dan wedding dengan mendidik 20 anak didik yang berasal dari lingkungan setempat.“ Pelatihan ini sudah dimulai sejal 9 November dan berakhir pada 15 Desember, dengan memberikan pembekalan di bidang las dan welding, agar anak didik siap terjun di dunia kerja. Selain dapat terserap di industr i, dalam Pendidikan Kecakapan Hidup ini, para anak didik dibekali ilmu dan keterampilan untuk dapat membuka usaha sendiri,” ucap Pimpinan LKP Actual, Widi Nugroho.
PENGHARGAAN. Direktur TKL Edy Susanto menerima piagam penghargaan kepariwisataan kategori daya tarik wisata oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo di Grand Wahid Hotel Salatiga, Senin (14/12) lalu.
foto: ist
PELATIHAN. Sejumlah peserta sedang mengikuti pelatihan las yang diselenggarakan oleh LPK Actual baru-baru ini.
ke hal 7
CMYK
foto : ist
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
RABU 16 DESEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Dukung Keputusan Kapolri Perluasan Hukum Polres Magelang Kota
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
BERSAMA. TNI bersama warga saat memindahkan tumpukan tanah yang menutup jalan penghubung wilayah Desa Surodadi dan Desa Sidomulyo.
Longsor, Jalan Penghubung Dua Desa Putus CANDIMULYO - Hujan deras yang mengguyur Magelang pada Senin (14/2) malam mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kecamatan Candimulyo, di antaranya di Dusun Geneng, Desa Surodadi. Dampaknya, jalan lintas penghubung dusun tersebut menuju Dusun Surojoyo, Desa Sidomulyo
terputus akibat tertimbun tanah longsor. Ketua RT di Dusun Geneng, Kabul mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 01.30 WIB. Saat itu dirinya mendengar suara seperti pohon tumbang, ternyata pada keesokkan harinya di lihat jalanan sudah dipenuhi tanah
sepanjang 50 meter dan setinggi 20 meter. “Karena panik, kami warga kemudian datang ke Koramil Candimulyo untuk meminta bantuan. Takut kalau nanti longsor melebar,” katanya kemarin (15/12) pagi. Akibat kejadian ini warga mengalami kerugian sekitar Rp15 juta.
Selain menimpa tanah milik Kabul, longsor juga menimbun kolam lele milik Elyas. “Lele ikut hanyut, atau mungkin mati tertimbun,”tutur Elyas sembari melihat kolamnya yang sudah penuh dengan tanah. Koramil Candimulyo segera melakukan pembersihan longke hal 7
MUNGKID - Pemerintah Kabupaten Magelang meminta Polres Magelang dan Polres Magelang Kota untuk melakukan transisi sekaligus sosialisasi ke masyarakat. Hal itu terkait perluasan wilayah hukum Polres Magelang Kota yang mengambil Polsek Bandongan ke dalam wilayah hukumnya. Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Agung Trijaya mengatakan, masalah perluasan wilayah hukum selama ini memang menjadi suatu yang sensitif. Mengingat, permasalahan batas wilayah administrasi antara Kabupaten dan Kota Magelang hingga saat ini belum juga selesai. “Kami mohon pemakluman karena penegasan batas wilayah antara Pemkab dan Pemkot hingga saat ini belum beres. Sehingga perluasan
wilayah hukum ini menjadi agak sensitif,” kata Agung dalam sosialisasi penetapan Polsek Bandongan masuk wilayah Polres Magelang Kota di aula Mapolres Magelang, kemarin (15/12). Dikatakannya, selama ini ada kesan Pemkab Magelang menolak. Hal itu terjadi karena belum semua pihak sepenuhnya paham bahwa perluasan wilayah hukum tidak berhubungan dengan wilayah administrasi. “Saya sendiri dalam posisi sulit karena tidak dibekali materi untuk menyampaikan pernyataan mewakili Bupati Magelang dalam sosialisasi ini. Secara prinsip, kami memahami bahwa kewenangan perluasan wilayah hukum adalah kewenangan Kapolri,” ujarnya. Agung menambahkan, usai sosialisasi kemarin, pihaknya akan menyampaikan hasil kepada Bupati Magelang. Menurutnya, selama ini hanya ada sedikit miss komunikasi saja. ke hal 7
PCNU: Selesaikan ‘Kisruh’ PC Muslimat NU MUNGKID - Ketua PCNU Kabupaten Magelang, KH Said Asrori meminta agar pengurus PC Muslimat NU mempertemukan tokoh-tokoh yang ada. Termasuk bila perlu mengundang seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk merembug adanya penolakan dari sejumlah PAC dan pengurus ranting atas hasil konferensi cabang (konfercab) Muslimat NU ke 7 beberapa waktu lalu. “Karena kalau tidak segera diselesaikan dengan baik, akan ber-
dampak pada Muslimat NU yang tidak jalan. Maka pengaruhnya akan luar biasa. Baik bagi Muslimat NU sendiri, maupun bagi warga NU Kabupaten Magelang,” kata Said. Menanggapi adanya penolakan hasil konfercab kemarin, Said mengaku mendapatkan informasi bahwa hal itu dilatarbelakangi pemilihan pengurus yang tidak sesuai dengan proses semestinya. Yakni hanya menggunakan suara dari sejumlah PAC.
“Jadi saat pemilihan Ketua PC Muslimat kemarin hanya PAC yang memilih. Mestinya, pemilihan dilakukan oleh PAC dan ranting, tapi kemarin ranting tidak dipakai. Dan itu masalahnya,” jelas Said. Dia menambahkan, sebenarnya Muslimat tidak mempermasalahkan siapa pun yang menjadi ketua terpilih. Hanya, yang dipermasalahkan adalah prosesnya yang tidak sesuai aturan.
“
Karena kalau tidak segera diselesaikan dengan baik, akan berdampak pada Muslimat NU yang tidak jalan. Maka pengaruhnya akan luar biasa,”
KH SAID ASRORI ke hal 7 Ketua PCNU Kabupaten Magelang
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
PERLUASAN. Sosialisasi penetapan Polsek Bandongan masuk ke Polres Magelang Kota berlangsung di Polres Magelang kemarin.
Orang Ikut Seleksi Dituntut Harus Cerdas 85 Pramuka Garuda MUNGKID - Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Magelang mengadakan seleksi Pramuka Garuda untuk golongan penggalang dan penegak, akhir pekan lalu. Mereka merupakan perwakilan dari Kwartir Ranting (Kwaran). Menurut Ketua Panitia Penyelanggara, Mujiyono SPd, tiap Kwaran diharapkan bisa mengirimkan 6 peserta. Perinciannya 4 pramuka penggalang (2 putra dan 2 putri) serta 2 pramuka penegak (1 putra dan 1 putri). Meski begitu tidak semua kwaran bisa mengirimkan sesuai ketentuan. “Hal ini karena pelaksanaan ujian Pramuka Garuda bersamaan dengan pelaksanaan ulangan akhir semester. Jadi hanya 85 orang saja yang ikut kegiatan ini, terdiri dari 61 pramuka penggalang dan 24 pramuka penegak,” katanya kemarin. Pramuka Garuda merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap golongan pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega). Hal ini diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda. “Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya. Hal ini dilakukan untuk dapat mengikuti uji kelayakan, dapat naik ke tingkatan Garuda. Kwartir akan mengevaluasi peserta didik, baik tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan,”terangnya. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, lanjutnya, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji. “Berbagai persyaratan haruslah bisa dipenuhi oleh seorang pramuka untuk biasa di lantik menjadi Pramuka Garuda. Seorang pramuka penggalang agar dapat di lantik menjadi Pramuka Garuda harus memenuhi persyaratan,”katanya. (hen) Magelang Ekspres Jl. A yani no 348 Magelang Telp (0293) 310846 Fax (0293) 363883
Kantor KWARCAB Kota Magelang : d/a kak Waluyo Dinas Pendidikan Kota Magelang Jl. Alibasa Sentot Prawirodirjo
KAB. MAGELANG : Jl. Bala Putra Dewa Borobudur 56553 Telp. 0293 788374 Fax. 0293 788122
0813 2562 7599
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
RABU 16 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
161 WNI Berpotensi Sebarkan ISIS Pulang dari Suriah WONOSOBO- Usai perhelatan Pilkada 2015, Polres Wonosobo akan meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satunya mengfokuskan pulangnnya ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari Suriah yang terindikasi terlibat gerakan ISIS. “Saat ini yang menjadi perhatian aparat keamanan adalah dengan kembalinya warga Indonesia dari Suriah sejumlah 161. Mereka sudah menyebar keseluruh wilayah Indonesia, tidak menutup kemungkikan ada di Kabupaten Wonosobo,” ungkap Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah dalam apel pagi di halaman Makodim yang diikuti seluruh anggota Kodim 0707 Wonosobo kemarin (15/12) Menurutnya, peningkatan kewaspadaan terhadap gangguan kamtibmas juga dilakukan dalam rangka mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016. ke hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
PENGARAHAN. Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah pimpin apel pagi di halaman Makodim yang diikuti seluruh anggota Kodim 0707 .
SARASEHAN foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
DOA. Waga mengadakan doa bersama dalam agenda ruwatan mata air Sampang di Desa Wulungsari, Kecamatan Selomerto, kemarin.
Syukuran, Warga Ruwat Mata Air Sampang SELOMERTO- Warga Desa Wulungsari mulai berkumpul dengan mengenakan baju adat Jawa. Keramaian mulai terlihat di Balai Desa Wulungsari kemarin. Beberapa
warga terlihat membawa kendi menuju salah satu mata air untuk diruwat sebagi bentuk rasa syukur dan refleksi sejarah desa. Untuk mengikuti ruwatan di
mata air Sampang, warga berjalan kaki bersama menuju mata air yang diyakini tidak pernah surut, meskipun musim kemarau panjang sekalipun. Saat dimulai upacara doa,
Jambore Desa Bahas UU Desa SELOMERTO – Dalam Jambore Desa di Desa Tani Wulungsari, Kecamatan Selomerto juga membahas UU Desa, serta pengelolaan dana desa. Berbagai materi tentang pemetaan aset desa, sistem informasi desa, dan desa anti korupsi juga menjadi topic di tiap kelas kemarin. Dalam ke hal 11
Apa Maning? Kritisi Pemenuhan Hak Publik
“Selama ini, fasilitas penting seperti toilet umum belum benar-benar diurus pemerintah, contohnya yang ada di Taman Kartini. Mengapa saat harii biasa tidak dibu-ka, bahkan harus bayar? padahal itu juga hak dari masyarakat untuk mendapat fasilitas toilet. Selain itu, keran air minum di sana juga sudah lama mati.” Ayu Rahma, Mahasiswa, Sukoharjo
“Dari mulai jalan kabupaten dan fasilitas penting seperti kendaraan umum harusnya lebih diperhatikan lagi jika benar-benar ingin memakai nama Kabupaten Ramah H HAM. Jika tidak nantinya n cuma d dicemooh saja. B Banyak daerah r lain yang sudah lebih bagus tata kotanya tetapi tidak memakai gelar Ramah HAM.” (win) Ira Novita, Pelajar, Garung
kelompok tarian Warok. Sesampainya di mata air Sampang, warga kemudian berdoa agar Desa Wulungsari diberikan berkah dan kesuburan. Puncak ke hal 11
Jalur Dieng Ditutup, Pengunjung Sikunir Turun
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
DISKUSI. Ratusan peserta jambore ikut berdiskusi dalam sarasehan di Dusun Kacepit, Wulungsari, kemarin (15/12).
Wonosobo yang sudah mulai memakai label Kabupaten Ramah Hak Azasi Manusia (HAM) rupanya masih harus banyak berbenah. Predikat ramah HAM memang tak hanya selalu di ranah konsep dan pemahaman semata. Namun, harus senada dengan praktik di pemenuhan hak publik. Salah satunya di ruang publik sendiri. Beberapa koreksi yang mungkin harus dipertimbangkan pemerintah adalah memberi perhatian lebih kepada fasilitas yang selama ini masih dianggap minim oleh masyarakat, terutama di pusat keramaian seperti taman dan kompleks alun-alun.
warga berbaris rapi, kemudian pembawa kendi berada di depan diikuti anak-anak, pembawa tumpeng, dan seluruh perangkat desa. Lalu menyusul warga dan
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
MUSORKAB. Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI di Pendopo Wakil Bupati.
KONI Diminta Buat Program Terukur WONOSOBO-Penjabat (Pj) Bupati Wonosobo Satriyo Hidayat menekankan agar KONI Wonosobo memiliki atlet yang berprestasi. Untuk itu diperlukan program pembinaan yang terarah dan berkesinambungan, sarana dan prasarana yang menunjang, bibit unggul berupa atlet potensial, pelatih yang handal, kompetisi teratur dan tentunnya didukung oleh sarana, prasarana dan
dana yang memadai. “KONI kedepan kita harapkan mampu menyelesiakan beberapa persoalan, seperti pembinan atlet dan perbaikan prestasi olahraga di Wonosobo,” katanya. Menurutnya, sebagai kabupaten yang memilki banyak potensi atlet berprestasi, sudah selayaknya semua pihak bisa bersatu untuk meningkatkan prestasi olahraga. KONI sebagai wadah para
atlet harus mampu menggandeng masyarakat luas untuk berpatisipasi dalam pengembangan atlet. Berkaitan dengan pemilihan ketua umum KONI dan pengurus KONI periode 2015 – 2019, Satriyo meminta agar mekanisme pemilihan dilakukan secara demokratis, menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. ke hal 11
WONOSOBO - Jumlah pengunjung objek wisata Sikunir yang berada di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar mengalami penurunan. Turunnya jumlah pengunjung sangat drastis, yakni mencapai 40 persen. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sikunir, Ngaizudin mengaku penurunan itu terjadi karena musim hujan. Sehingga pengunjung tidak bisa melangsungkan perjalanan hingga ke Sikunir. “Penyebab turunnya jumlah pengunjung bukan karena objek wisatanya yang tidak bagus. Lebih karena, selama musim hujan ini jumlah pengunjung turun sampai 40 persen,”tuturnya. Adanya penutupan jalur Dieng
juga menambah jumlah kunjungan semakin sedikit. Karena, pengunjung tidak bisa mengakses jalan untuk sampai ke Sikunir. “Apalagi ada penutupan jalan mas, jadi pengunjungnya semakin sedikit saja,”tuturnya. Kedua faktor hujan dan penutupan jalan menjadi faktor utama pemicu kunjungan turun. Apalagi, sudah marak informasinya sampai ke luar daerah jika jalur Dieng ditutup. “Secara otomatis mereka yang tahu jalur Dieng tutup langsung memrungkan niatnya ke Sikunir,”katanya. Disebutkan, pada hari normal jumlah kunjungan setiap Sabtu atau Minggu bisa mencapi 1500 pengunjung. Karena, pada hari ke hal 11
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
KUNJUNGI. Jumlah pengunjung objek wisata Sikunir yang berada di Desa Sembungan mengalami penurunan.
Melongok Perajin Sapu Glagah yang Menyewa Lahan Perhutani
Diawali dari Ketok Pintu, Kini Tembus Pasar Ekspor Tingginya permintaan sapu glagah dari daerah, luar daerah hingga luar negeri, membuat puluhan perajin sapu glagah asal Krinjing, Kecamatan Watumalang rela menyewa lahan perhutani. Lahan tersebut ditanami tanaman glagah sebagai bahan dasar sapu glagah. FATHUL JAMIL, Watumalang PADA awalnya warga Krinjing tak pernah membayangkan ada manfaat dibalik tanaman glagah. Karena, tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik di wilayah Krinjing. Lambat laun, warga sekitar mulai meniti, mencermati hingga mencoba memanfaatkan tanaman glagah untuk dijadikan sebagai sapu membersihkan lantai rumah. Warga sekitar memetik glagah dan menggunakannya secara tradisional. Glagah dikumpulkan lalu diikat kemudian digunakan untuk menyapu. Hal
akhirnya, muncul perajin-perajin sapu glagah. “Awalnya memasarkannya sendiri ke pasar, dan keliling ke desa-desa. Karena, setelah membuat mereka juga harus bisa untuk memasarkan,” kata Lunjani perajin sapu glagah, Selasa (15/12). Melihat peluang sapu glagah yang sangat bagus, puluhan orang berbondong-bondong untuk menirunya. Hingga akhirnya, terkumpul sampai 50 an perajin sapu glagah. “Berjalannya waktu, mulai muncul perajin-perajin yang tertarik untuk membuat sapu glagah,”tuturnya. Membludaknya perajin, maka membuat bahan dasar pembuatan sapu kekurangan. Kemudian, para perajin sepakat untuk mefoto: fathul jamil/wonosobo ekspres MEMBUAT. Perajin sapu glagah asal Krinjing, Kecamatan Watuma- nyewa lahan perhutani. “Lahan tersebut kami tanami glagah arjuna. lang sedang membuat sapu glagah, Selasa (15/12). Karena, kebutuhannya cukup tinggi, sementara itu merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka. bahannya kekurangan. Lalu kami menyewa laSebagian warga yang merantau mulai pulang. Mereka mendapatkan han dan menanami dengan glagah,”tuturnya. ilmu baru tentang cara membuat sapu glagah yang lebih baik. Hingga ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
RABU 16 DESEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
Pedagang Kapok Dibohongi
PENDIDIKAN
Desak Pasar Baledono Segera Dibangun PURWOREJO - Sejumlah pedagang pasar Baledono menyambut gembira kabar persoalan Pasar Baledono yang sudah mulai ada titik terang. Mereka berharap agar kabar tersebut tidak hanya bualan pemangku kebijakan terhadap para pedagang seperti yang selama ini terjadi.
Umi Aniyah (40) salah satu pedagang di pasar darurat Kongsi, mengaku cukup senang dengan kabar tersebut. Menurutnya, titik terang yang telah dicapai oleh Pemkab Purworejo layak diapresiasi. “Kami telah dua tahun lebih terlantar tanpa kejelasan ka-
pan akan dibangun. Jadi ketika mendengar sudah dianggarkan tidak hanya di APBD Purworejo tapi juga akan diupayakan bantuan dari APBD Jawa Tengah dan APBN tentu kami sangat senang,” katanya, saat dimintai konfirmasi Purworejo Ekspres, Selasa (15/12). Meski demikian, ia juga berharap agar angin segar itu ti-
dak hanya janji palsu kepada para pedagang seperti yang selama ini dikatakan pemerintah. Ia mengaku sudah cukup lelah menanti kapan pasar akan dibangun. “Kami yakin seluruh pedagang merasakan hal yang sama. Setelah pasar pedagang, anggaran pembangunan sudah masuk dalam APBD. Namun realisasinya
tidak pernah ada. Jadi kami harap agar tahun depan betul-betul tereaslisasi pembangunannya sehingga pedagang tidak tambah kecewa,” katanya. Hal senada juga disampaikan rawati (40) warga dusun Kesambi Desa/ Kecamatan Loano yang berjualan di Jalan Kemuning. ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
ANTUSIAS. Para siswa Sekolah Teladan SD Muhammadiyah Kemiri dan TK Aisyiyah antusias mengenal dan mengakrabi beragam binatang Reptil di halaman sekolah setempat, kemarin.
Siswa Teladan Diajak Mengenal Reptil PURWOREJO - Sekolah Teladan SD Muhammadiyah Kemiri Kabupaten Purworejo memiliki kegiatan khusus untuk mengisi waktu usai ulangan akhir semester 1. Para siswa diajak mengenal dan mengakrabi beragam binatang reptil di halaman sekolah setempat, Selasa (15/12). Widi Hastomo SE, Kepala Sekolah Teladan SD Muhammadiyah Kemiri mengatakan, selain sebagai ajang refreshing, pengenalan binatang reptil merupakan langkah sekolah dalam menambah wawasan di bidang nonakademik. Dalam kegiatan tersebut pihak sekolah menggandeng Community of Reptil Purworejo (CORP) yang memiliki beragam koleksi reptil langka. “Kami sengaja mengundang CORP dengan memboyong kru dan hewan-hewan reptilnya untuk dikenalkan kepada siswasiswa kami,” ucapnya. Selain siswa SD, kegiatan juga diikuti anak-anak TK Aisyiah yang berada satu kompleks dengan SD Muhammadiyah. ke hal 11
KEAGAMAAN
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
PRESENTASI. Peserta pelatihan jurnalistik mempresentasikan hasil praktik wawancara dan menulis di Gedung NU Berjan Purworejo, kemarin.
150 Siswa MTs Berjan Dilatih Jurnalistik
Arus Globalisasi Wajib Diwaspadai PURWOREJO - Pengaruh negatif dari arus globalisasi harus ditanggulangi oleh segenap elemen masyarakat. Pasalnya efek negatif dari globalisasi tersebut adalah kemerosotan moral yang dapat melanda generasi penerus bangsa. Hal itu diungkapkan, Asisten Sekda Purworejo bidang Administrasi dan Kesra Drs Bambang Aryawan MM dalam dalam kegiatan pembinaan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Purworejo, di ruang Arahiwang Setda, Selasa (15/12). “Salah satu upaya membendung pengaruh negatif globalisasi yang mengakibatkan kemerosotan moral, adalah melalui pengembangan MTQ dan TPQ yang selama ini telah dilaksanakan. Dengan menumbuhkan kecintaan pada Alquran, pada saatnya diharapkan akan semakin meningkatkan implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya,perkembangan dan kemajuan pendidikan Alquran di Kabupaten Purworejo memang sudah cukup bagus. Namun di sisi lain, kondisi umum di negara Indonesia, termasuk di Kabupaten Purworejo mengindikasikan bahwa perilaku dan kesadaran moral masyarakat mengalami kemerosotan dan ketidaksesuaian dengan nilai-nilai Qurani. “Hal ini memerlukan perhatian dan penanganan serius dari semua pihak, termasuk tokoh agama dan para ustadz atau ustadzah. Agar kedepan betul-betul tumbuh generasi terbaik penerus bangsa,” tandasnya.
PURWOREJO – Sebanyak 150 siswa-siswi MTs AnNawawi 01 Berjan mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalistik di Gedung NU Berjan, Selasa (15/12). Pelatihan tersebut digelar dalam rangka menumbuhkan semangat serta mengasah kemampuan menulis para siswa. Kepala MTs An-Nawawi 01, H Muh Arwani MPd saat membuka pelatihan men-
gungkapkan, menulis merupakan sebuah ketrampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh pelajar. Terlebih saat ini kesadaran menulis di Indonesia sangatlah rendah. “Para ulama yang dahulu adalah penulis-penulis yang sangat produktif. Hal itu terlihat dari literasi kitab-kitab kuning yang ada hingga saat ini. Namun kini, kita lihat sudah jarang ulama-ulama yang
produktif lagi,” katanya. Lebih lanjut ia berpesan agar para siswa serius mengikuti pelatihan yang mengambil tema “Menggali Potensi dan Mencetak Generasi Kreatif Inovatif melalui Literasi” itu. Menurutnya, pelatihan ini di masa mendatang akan memberikan manfaat yang sangat besar. “Saya sangat berharap dari pelatihan ini nantinya akan
media Purworejo Ekspres. “Jika biasanya setelah UAS dilaksanakan class meeting, tahun ini kami isi dengan pelatihan jurnalistik. Hari pertama diisi dengan teori terkait ilmu jurnalistik. Sedangkan hari kedua (hari ini-red) rencananya adalah praktik menulis, wawancara, fotografi serta video shooting,” tandasnya. ke hal 11
Pengaman Sungai Gebang Jebol Ribuan Warga Terancam Banjir P E R A P E T. Wa r g a m e masang susunan karung berisi tanah pada bangunan parapet pengaman tanggul Sungai Gebang Besar di Desa Polomarto Kecamatan Butuh.
ke hal 11
PURWOREJO - Ribuan warga yang tinggal di sedikitnya lima desa Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo dan beberapa di Kecamatan Bonorowo Kebumen, terancam kebanjiran. Hal itu akibat jebolnya bangunan parapet pengaman tanggul Sungai Gebang Besar di Desa Polomarto Kecamatan Butuh. Kini kondisi bangunan kritis dan pemerintah desa berusaha
memperkuat tanggul dengan memasang susunan karung berisi tanah. Siswanto, Kepala Desa Polomarto mengatakan, parapet longsor pada Jumat (11/12), setelah banjir melanda sungai itu beberapa kali. Batuan yang masuk sungai mengakibatkan tanggul jebol sepanjang tujuh meter dengan ketinggian empat meter. ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
PENGUMUMAN
TNI Ingin Maju Bersama Rakyat
No. S-148/KR.413/2015 Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, dengan ini kami beritahukan pelaksanaan pemindahan alamat Kantor Fungsional Mandiri Mitra Usaha (KF MMU) Purworejo Pasar Baledono dengan informasi sebagai berikut :
Ratusan Personel Ikuti Upacara Hari Juang Kartika PURWOREJO- Memperingati Hari Juang Kartika, Batalyon Infanteri (Yonif) 412/Raider Purworejo menggelar upacara yang diikuti 300-an peserta terdiri atas personel Yonif 412, Kodim 0708/Purworejo, BPBD, serta sejumlah guru dan siswa SMK PN Purworejo, Selasa (15/12) pagi. Upacara yang digelar di lapangan Batalyon setempat, juga diikuti oleh sedikitnya 30 Personil Dalmas Sabhara Polres Purworejo bersenjata lengkap yang dipimpin oleh Kbo Sabhara Polres Purworejo Ipda Edi Winawan. Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Komandan Yonif 412/Raider Kostrad, Mayor Inf Arjuanda Pardosi. Dalam arahannya di hadapan peserta upacara, Mayor Inf Arjuanda Pardosi menegaskan, TNI adalah rakyat dan rakyat adalah TNI. Karena itu, TNI di-
lahir wartawan serta para penulis yang hebat. Dan apapun yang didapat dari pelatihan ini pasti akan bermanfaat di masa mendatang,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Panitia Rifaudin MSi di sela-sela kegiatan mengungkapkan, pelatihan ini dilaksanakan usai siswa-siswi mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) I. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari dengan pemateri dari
harapkan dapat selalu menyadari dan terus menyatu bersama rakyat. “Pada hari ini tanggal 15 Desember kita memperingati Hari Juang Kartika. Tujuh puluh tahun yang lalu kita mengenang kejadian di Ambarawa, TNI bersama rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah dari tangan penjajah. Dan peristiwa tersebut menjadi tonggak hari Juang Kartika,” ungkapnya. Usai upacara, Arjuanda Pardosi menjelaskan, pada momentum Hari Juang Kartika ini pihaknya juga mengajak para siswa SMK PN berkeliling menaiki kendaraan milik TNI sesaat setelah upacara. Siswa diberi kesempatan melihat secara langsung sarana, prasarana, peralatan senjata, ruang latihan dan lainnya. ke hal 11
Nama dan Alamat kantor Lama
Nama dan Alamat Kantor Baru
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KF MMU Purworejo Pasar Baledono KF MMU Pasar Suronegaran Komplek Pasar Baledono, Komplek Pasar Suronegaran Kios Blok A No. 44 Lantai 1 Kios No. 6 Blok Barat, Kelurahan Kabupaten Purworejo Provinsi Purworejo, Kabupaten Jawa Tengah Purworejo, Provinsi Jawa Tengah Pelaksanaan pemidahan alamat Kantor Fungsional Mandiri Mitra Usaha (KF MMU) tersebut di atas terhitung mulai tanggal 31 Desember 2015. Demikian agar maklum, atas perhaƟan dan kepercayaan kepada Bank Mandiri kami ucapkan terima kasih. Magelang, 14 Desember 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Terdepan, Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda foto: eko sutopo/purworejo ekspres
UPACARA. Ratusan personel mengikuti upacara Hari Juang Kartika di lapangan Batalyon Yonif 412/Raider Purworejo, kemarin.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KC Semarang Pahlawan Jl. Pahlawan No. 3 Semarang 50243
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
RABU 16 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Harga Kios Pasar Legi Mahal foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
TUNJUKKAN. Mulyono, petugas PGA Sindoro Sumbing menunjukan peralatan pemantau Gunung Sindoro, kemarin.
Aroma Sindoro Kejutkan Warga Muncul dari Puncak Gunung Sindoro BANSARI – Warga di dua desa wilayah Kecamatan Bansari dike-
jutkan dengan aroma tidak sedap yang muncul pada Selasa (15/12) pagi. Aroma dan bau tersebut diduga berasal dari puncak Gunung Sindoro yang selama ini mengeluarkan asap sulfatara.
“Tadi pagi saat saya berangkat menuju kantor kecamatan, saya lihat puncak gunung Sindoro mengeluarkan asap sulfatara, akan tetapi arahnya tidak seperti biasanya yang membumbung ke
atas. Asap dari gunung itu menyelimuti sebagian lereng,” kata Camat Bansari Singgih Purnomo, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/12). ke hal 3
KATA MEREKA Kota Pusaka
Kabupaten Temanggung merupakan satu dari sekian daerah yang baru saja dinobatkan menjadi Kota Pusaka di Indonesia. W a j a r karena di T Temanggung m memang ban nyak ditemukkan situs-situs kkuno peningg galan jaman penjajah han Bellanda. Firman, swasta, Temanggung H a r u s kita jaga ssebaik mungkkin agar dapat m menjadi kekayyaan budaya lluhur, syukurssyukur diminttai wisatawan. ((riz) Yana, ibu rumah tangga
KODIM 0706 Hari Juang Kartika TEMANGGUNG – Hari Juang Kartika yang merupakan tonggak sejarah lahirnya TNI AD hendaknya dijadikan momentum meneguhkan tekad dan memperbaharui semangat juang untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas pengabdian yang lebih baik. Khususnya bagi pembangunan Angkatan Darat dan kejayaan bangsa Indonesia. Hal tersebut dikatakan, Kapt Kav Rusdiyanto saat memimpin upacara Upacara Hari Juang Kartika di halaman Kodim 0706 Temanggung, Selasa (15/12). Menurutnya, TNI AD yang merupakan bagian dari komponen bangsa, senantiasa tanggap dan peduli terhadap kondisi kehidupan rakyat dan bangsanya. Selain itu juga turut berpartisipasi dan berkontribusi maksimal dalam menghadapi berbagai persoalan faktual bangsa. Perwira Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kodim 0706/ Temanggung Kapten Inf Basri usai upacara dalam rangka Hari Juang Kartika ke 70 Tahun 2015 mengatakan, puncak acara dilaksanakan upacara kebesaran pada 15 Desember, bertempat di MaKodam IV/Dip Semarang. Di wilayah Kodim 0706/Temanggung juga melaksanakan Upacara Hari Juang Kartika serta menyelenggarakan berbagai kegiatan peringatan yang di antaranya donor darah, karya bakti TNI dan juga bakti sosial (baksos) operasi sumbing bibir gratis di RST tingkat II Magelang. “Kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat dan keluarga yang dioperasi menyampaikan terima kasih kepada TNI AD, semoga operasinya dapat berjalan lancar,” harapnya. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan Bakti Hari Juang Kartika yang secara serentak dilaksanakan operasi sumbing bibir. Dengan semangat dan nilai-nilai kejuangan yang tertanam pada diri prajurit TNI AD, diwujudkan dengan aksi-aksi kepedulian kepada masyarakat, termasuk dalam mengatasi berbagai permasalahan faktual lainnya. Sehingga selalu dicintai rakyat dan bersama rakyat membangun kekuatan demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI. (Kodim 0706 Temanggung)
Jadi Momentum Teguhkan Tekad dan Semangat Juang
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
CEK. Sebelum proses distribusi, agen maupun pangkalan terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap tabung-tabung gas ukuran tiga kilogram.
Antisipasi Natal, Gas Melon Ditambah TEMANGGUNG – Mengantisipasi lonjakan jumlah konsumsi saat perayaan Natal, Pemerintah Kabupaten Temanggung mengkonfirmasi telah menambah kuota elpiji ukuran tiga kilogram per 1 Desember sebanyak 13 persen dari kuota normal. Kabag Perekonomian, Sunardi menjelaskan khusus untuk bulan Desember, pihaknya akan menggelontor sebanyak 532.320 tabung atau rata-rata sebanyak 20.470 per hari. Jumlah ini lebih besar dari pasokan di hari normal yang hanya berkisar 17.000 tabung per harinya.
“Kita sudah tambah kuota tabung gas bersubsidi, 13 persen lebih banyak dari bulan sebelumnya per awal bulan Desember 2015 untuk antiasipasi kelangkaan,” katanya, Selasa (15/12). Ditambahkan, untuk proses pendistribusian ke seluruh wilayah kecamatan, mekanisme tetap melalui para agen dan pangkalan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung. Kebijakan ini diambil, menurutnya, karena di penghujung tahun seperti ini biasanya akan terjadi lonjakan permintaan
atau konsumsi masyarakat. Selain bertepatan dengan perayaan Natal, pada waktu tersebut juga banyak masyarakat yang tengah menggelar hajatan. “Kebetulan saat perayaan Natal ada libur nasional selama dua hari, tanggal 24-25 Desember yang juga jatuh pada penghujung pekan. Jadi prediksi kami akan banyak masyarakat yang memanfaatkan momentum tersebut untuk mudik. Oleh sebab itu, dipastikan konsumsi gas naik seiring kebutuhan memasak yang juga bertambah,” bebernya. (riz)
Alokasi Urea Turun 2 Ribu Ton TEMANGGUNG – Menurunnya serapan pupuk jenis urea di tahun 2015, membuat pengajuan alokasi pupuk bersubsidi ini di tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 2.000 ton. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari, menyebutkan, pada tahun 2015 Kabupaten Temanggung mendapat alokasi pupuk sebanyak 26.100 ton urea, 12.950 ton Za, 3.900 ton pupuk SP-36,
10.000 ton pupuk NPK dan 16.600 ton pupuk organik. Namun katanya, hingga akhir bulan November, total serapan alokasi pupuk hanya di kisaran 20.866 ton pupuk urea atau terserap 80 persen, 3.798 ton pupuk SP-36 atau 97 persen, 11.350 ton pupuk ZA atau 87,6 persen, 8.145 ton pupuk NPK atau 81,5 persen, dan 14.740 ton pupuk organik atau terserap 88,8 persen. Menurutnya, rendahnya serapan pupuk urea karena berbagai faktor, seperti melimpahnya bantuan pupuk non subsidi untuk daerah iri-
gasi, penggunaan urea pada petani berkurang atau perubahan pola petani menggunakan pupuk yang dibutuhkan saja, Selain itu juga adanya pergeseran tanam akibat kemarau panjang pada 2015. “Ada juga petani yang lebih memilih mengunakan pupuk jenis lain,” tutur Harnani. Sehingga atas dasar data serapan pupuk tersebut, menurut Harnani, pada pengajuan alokasi kebutuhan pupuk untuk 2016, pihaknya mengurangi jatah urea, menjadi hanya 24.000 ton. ke hal 3
TEMANGGUNG – Harga kios dan los di Pasar Legi Parakan sudah tidak lagi bisa berubah. Sebab harga tersebut sudah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Temanggung. Hal itu diutarakan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung Rony Nurhastuti, Senin (15/12). “Dasarnya Perda nomer 17 tahun 2015 tentang perubahan atas Perda nomer 13 tahun 2012 tentang retribusi pelayanan pasar,” katanya usai pelaksanaan sosialisasi retribusi penempatan awal Pasar Legi Parakan di Pendopo Pengayoman. Selian itu penetapan harga kios dan los tersebut lanjut Rony juga berdasarkan perjanjian investasi dalam bentuk pinjaman pemerintah daerah dalam rangka pembangunan pasar Legi, antara Pusat Investasi Pemerintah Kementrian Keuangan RI dan Pemkab Temanggung nomer 1 tahun 2013.
Disebutkan, sesuai dengan peraturan tersebut harga kios dan los telah ditetapkan sebagai berikut, untuk kios lantai satu menghadap keluar Rp7.7 juta per meter persegi, kios lantai satu menghadap ke dalam Rp6.1 juta per meter persegi, kios di dalam pasar Rp5.9 juta per meter persegi, dan kios lantai dua Rp5.8 juta per meter persegi. “Sedangkan untuk harga los di lantai satu Rp2.5 juta per meter persegi dan los di lantai dua Rp2 juta per meter persegi,” sebutnya. Ia mengatakan, jumlah kios di pasar tersebut sebanyak 505 unit, sedangkan jumlah los ada 2.459 los, Kios dan los tersebut terlatak di lantai satu dan dua. “Kios lantai satu ada yang menghadap keluar dan kedalam, sedangkan lantai dua hanya menghadap ke dalam. Ada kios yang berada di dalam pasar, untuk los semuanya ada di dalam pasar baik lantai satu maupun lantai dua,” terangnya. ke hal 3
Resmi Jadi Kota Pusaka TEMANGGUNG – Kabupaten Temanggung secara resmi ditasbihkan menjadi Kota Pusaka oleh Kementrian Pekerjaan Umum berkat keberadaan situs-situs bangunan kuno bersejarah (heritage) yang tersebar di beberapa titik dan masih dapat ditemui hingga saat ini. Kepala Dinbudparpora, Woro Andiyani mengatakan, penobatan ini berhasil direngkuh setelah Bupati Temanggung, Bambang Sukarno menandatangani piagam di Jakarta pada Kamis (10/12) lalu bersama dengan perwakilan 17 kota/kabupaten lain. “Status ini kami dapat usai proses pengajuan dan pengkajian selama kurang lebih tiga tahun,” katanya, Selasa (15/12). Woro mengungkapkan, di Kabupaten Temanggung saat ini terdapat puluhan situs bersejarah yang tersebar di beberapa kecamatan.
Diantaranya Stasiun Lama, Klentheng, Gerbang Pasar Legi, Komplek Pecinan, dan Rumah Peninggalan Etnis Tiong Hwa yang terdapat di Kecamatan Parakan. Kemudian Masjid Menggoro (Tembarak), Masjid Traju dan Jembatan Kali Progo (Kranggan), SMK Dokter Sutomo, SDN 1 Jampiroso, Masjid Agung Darusallam, Klentheng, Mapolres, Makodim 0706, Poliklinik Polres, Gedung Juang, dan Pegadaian terdapat (Temanggung), serta bekas perlintasan kereta api atau disebut Plengkung (Bulu). “Khusus untuk Situs Rumah Etnis Ting Hwa di Parakan kami anggap istimewa. Karena selain bentuk fisik bangunan yang masih asli, tempat yang telah berusia lebih dari dua abad ini juga pernah dikunjungi oleh keturunan dinansti asal Tiongkok langsung,” bebernya. ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
HERITAGE. Bangunan yang kini diberi nama Gedoeng Joeang ini merupakan salah satu aset bangunan sejarah yang dulunya difungsikan sebagai stasiun kereta api.
Dinbudparpora Gelar Lomba Tari Wulanggatho TEMANGGUNG – Sebanyak dua puluh grup kesenian yang terbagi atas kelompok pelajar dan umum mengikuti lomba Tari Wulanggatho yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Temanggung di halaman salah satu minimarket. Kabid Kebudayaan, Didik Nurdiyanto menjelaskan, tujuan perlombaan semata-mata untuk terus melestarikan Tari Wulanggatho sebagai salah satu kesenian asli Kabupaten Temanggung yang telah diakui oleh pemerintah sebagai warisan budaya Indonesia. Tarian tersebut dapat dimainkan oleh segala umur, baik pria maupun wanita. Meski sempat tenggelam, budaya tersebut kini telah mulai hidup kembali, meski belum merata di seluruh wilayah kecamatan. “Budaya ini kembali menggeliat di Temanggung bagian Tengah, Selatan, dan Barat. Sedangkan untuk bagian Utara
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
BUDAYA. Salah satu kelompok peserta dari kelas umum tengah membawakan Tari Wulanggatho, seni budaya asli Kabupaten Temanggung.
dan Timur masih terus kita bangkitkan,” tuturnya, Selasa (15/12). Lebih jauh dijelaskan, asal mula nama Wulanggatho sebenarnya terdiri atas dua penggalan kata. Wulang Sunu berarti mengajarkan anak dan Gatholoco yang berarti lucu. Tari tradisonal yang satu ini juga menggabungkan berbagai unsure. Islami, religius, nasionalisme, serta kejenakaan. Diiringi alunan musik bernafas islam, gerakan dalam tarian ini memiliki ciri khas identik dengan orang sholat dan gerakan kuda-kuda. Untuk membawakan tarian ini, para penari juga dilengkapi dengan pakaian khas. Antara lain baju koko, selempang, celana panji, sampur, dan blangkon yang berhiaskan bulu. Bahkan, kedepan pihaknya berencana menggelar Tari Wulanggatho bersama yang akan diikuti oleh ratusan hingga ribuan peserta guna mengukuhkan diri sebagai budaya asli Kabupaten Temanggung. (riz)
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK