MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
RABU 16 SEPTEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
FAKTA-FAKTA
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
PADAM. Berkat kerja keras petugas pemadam kebakaran dan warga, dalam dua jam kebakaran pasar Muntilan bisa dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam.
1
Pasar kayu Muntilan terbakar sekitar pukul 18.00 WIB
2
Penyebabnya masih dalam penyidikan pihak berwajib
3
Sekitar pukul 20.00 WIB api sudah berhasil dipadamkan
4
10 unit damkar dikerahkan
5
25 kayu ludes, 20 kios kayu dan 5 kios lainnya
6
Kerugian capai ratusan juta grafis:zan
TESTIMONI Tidur Menjadi Teratur IBU Ainun (61) adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengeluh kesulitan tidur. Idealnya, kelelahan bekerja akan membuat Ibu empat orang anak ini tidur nyenyak. Kenyataannya, ia seringkali tidur larut sekali. Terlalu banyak memikirkan sesuatu berdampak pada kegelisahan yang membawa pada insomnia.Tubuh yang terlalu sering menerima angin, akan mudah sekali terserang penyakit semacam Ainun rematik dan asam urat. Penyakit tersebu tbukan hanya diderita oleh orang lanjut usia seperti ibu Ainun, tapi orang muda pun berpotensi terhinggapi. Hingga Ibu yang bekerja sebagai petani sawit ini mengaku sering merasa tersiksa manakala diserang rematik hingga lututnya terasa sakit, bahkan sulit untuk berjalan. Tentu saja, gangguan tersebut menghambatnya bekerja di kebun dan mengurus pekerjaan di rumah.Sejak tiga tahun lalu ibu yang tinggal di Longkali, Kabupaten Tanah Paseur Kaltim ini merasakan gangguan penyakitnya.Setiap bulan Bu Ainun rutin berobat ke Puskesmas setempat.Namun hasilnya begitu-begitu saja.Sebulan yang lalu, sang kakak menyarankannya mengkonsumsi POTRE KONENG secara terke hal 3
Tika Bravani Tika Haus Tantangan JAKARTA - Namanya semakin dikenal luas setelah memerankan Fatmawati dalam film Soekarno. Sejak itu kesan anggun melekat pada diri Tika Bravani, 25. Namun, di kehidupan nyata, dia adalah perempuan yang haus tantangan. Terutama dalam berakting. Tidak mau hanya berkutat dengan film drama, Tika mulai mengincar peran laga. ‘’Seru saja. Keren kalau main film action. Drama melulu kan capek,’’ t u turnya saat ditem u i setelah k o n ferensi pers Balinale 2015 di kawasan Senayan kemarin (15/9). ke hal 3
Dalam Dua Jam Pasar Kayu Ludes Diduga Sengaja Dibakar MUNTILAN - Puluhan kios di kompleks pasar kayu Muntilan ludes akibat kebakaran yang terjadi Selasa (15/9) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Berdasarkan informasi yang dihimpun di
lokasi, kebakaran bermula saat sekitar pukul 18.00 WIB muncul titik api di sisi utara pasar tersebut. “Api muncul sekitar pukul 18.00 WIB. Kalau awal mulanya darimana saya tidak tahu, tapi tiba-tiba sudah membesar dan membakar kios sisi utara,” jelas saksi mata, Ny Reza (30) saat ditemui koran ini, Sebelum kebakaran terjadi, Reza mengaku melihat dua orang mencurigakan yang
berada di sekitar lokasi. Mereka terlihat melintas di sekitar lokasi pasar kayu sekitar pukul 17.00 WIB.”Yang lihat tidak hanya saya saja, karyawan saya juga lihat. Mereka mondar mandir di sekitar pasar. Saya menduga kebakaran ini disengaja,” ujarnya. Saksi mata lainnya, Susilo menambahkan, dirinya sempat melintas di kompleks pasar kayu sekitar pukul 17.30
WIB. Saat itu, dia mengaku belum melihat api ataupun asap.”Saya juga tidak sempat melihat ada orang yang mencurigakan atau tidak. Tahunya sekitar jam 18.00 WIB dikabari ada kebakaran, saya langsung menuju lokasi,” kata relawan Linang Sayang itu. Ketika tiba di lokasi, Susilo mengaku melihat dua kios sudah terbakar. Dia kemudian berusaha memadamkan api
bersama puluhan warga lain yang juga sudah berada di lokasi. Mereka menggunakan peralatan seadanya. “Tapi karena kompleks pasar ini isinya kayu semua sehingga api dengan mudah langsung membesar dan merembet ke kios-kios lain,” ungkapnya. Tidak selang beberapa lama, pemadam kebakaran dari Dinas Pekerjaan Umum Energi ke hal 3
Debit Mata Air PDAM Turun 50 Persen
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
PADAMKAN API. Warga bersama petugas pemadam kebakaran memadamkan api Selasa malam.
Tak Ada Jaringan Listrik Kok Terbakar ? KEBAKARAN yang melanda kompleks pasar kayu Muntilan Selasa (15/9) malam sama sekali tidak diduga oleh warga dan pedagang. Selain karena adanya penjaga yang setiap hari ditempatkan di lokasi tersebut, kompleks pasar tersebut juga diketahui tidak memasang jaringan listrik. Muh Makruf (57) tidak menyangka jika kepulangannya dari kios kayu sebelum Maghrib kemarin akan disesalinya. Hal itu lantaran dirinya mendapat kabar jika kompleks pasar kayu dimana kiosnya
berada mengalami kebakaran. Sontak, pria yang juga Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kayu Muntilan itu kembali lagi ke kiosnya. “Saya baru saja sampai rumah, tiba-tiba dikabari tetangga kalau pasar kayu kebakaran. Langsung saja saya kembali kesana,” kata Makruf. Begitu sampai di lokasi, Makruf benar-benar mendapati api sudah membesar dan melahap sebagian besar kios di kompleks pasar tersebut. Dia kemudian berusaha menyelamatkan kayukayu jualannya yang belum
sempat terbakar. Meski sudah berusaha sekuat tenaga, namun kayu miliknya tidak seluruhnya terselamatkan. Api lebih cepat merembet ke kios dan membakar habis semua yang ada di dalamnya. Seperti kayu albasia, mahoni, kelapa, dan kayu bangunan lainnya. “Akibat kebakaran ini, barang dagangan saya habis. Perkiraan kerugian mencapai Rp50an juta,” ungkapnya. Makruf sendiri mengaku heran dengan musibah kebakaran yang terjadi. ke hal 3
TEMANGGUNG – 21 sumber mata air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Temanggung mengalami penurunan debit air hingga 50 persen. Penurunan ini karena musim kemarau yang sudah berjalan kurang lebih empat bulan. Penurunan debit paling parah hingga 50 persen terjadi pada mata air Tuk Mulyo. Pada kondisi normal, debit mata air ini mencapai 75 liter per detik. Saat ini debitnya tinggal 35 sampai 40 liter per detik. “Penurunan debit Tuk Mulyo terjadi dalam sebulan terakhir. Adapun penurunan debit 20 sumber mata air PDAM lainnya hanya kisaran 10 sampai 15 liter per detik,” kata Bagian Administrasi dan Keuangan, PDAM Tirto Agung Temanggung, Lambang Megowanto, kemarin. Dijelaskan, keseluruhan debit air dari 21 sumber mata air PDAM mencapai 358 liter per detik dalam kondisi normal. Saat ini debit air tinggal 300 an liter per detik. Menurutnya, penurunan debit mata air Tuk Mulyo membuat pelayanan ke 11.000 pelanggan PDAM di
Kecamatan Temanggung terganggu. Aliran air ke pelanggan mengecil, tapi belum sampai mati total karena masih dibantu aliran dari mata air lainnya. “Meskipun mengecil tapi masih mengalir. Jadi warga terutama pelanggan PDAM jangan terlampau khawatir,”pesannya. Kesulitan air juga dialami pelanggan PDAM di Tegowanu, Kecamatan Kaloran. Di daerah itu, PDAM sampai menyalurkan dropping air bersih ke pelanggan. Sedangkan untuk pelanggan di Kecamatan Temanggung, kata Lambang, PDAM terus berupaya memperbaiki kebocoran pipa agar tidak makin menyulitkan pelanggan dalam mengakses air bersih dari PDAM. “Ada beberapa pelanggan yang memang sudah mengalami kesulitan air yakni pelanggan di Tegowanu. Air hanya mengalir selama dua jam dalam sehari, tiap jam 2 sampai 4 pagi saja. Setelah itu mati total, maka dari itu kami himbau agar pelanggan benar-benar bisa menghemat pengunaan air,”pintanya. ke hal 3
Djeladjah Djaloer Spoor #4, Stasiun Bedono-Ambarawa
Cukup Menarik, Dua Warga Jerman pun Ikut Bergabung Sejarah perkeretaapian Indonesia sangat menarik untuk dipelajari oleh para pencinta sejarah, di antaranya, Komunitas Kota Toea Magelang, sebuah komunitas pemerhati dan pelestari heritage dan sejarah Magelang sekitar. CHANDRA YOGA K, Ambarawa MINGGU (13/9), sebanyak 150 anggota Komunitas Kota Toea Magelang, mengikuti kegiatan jelajah Djeladjah Djaloer Spoor #4, dengan rute Stasiun Bedono-Stasiun Ambarawa. Kendati peserta jelajah harus
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:chandra yoga k/magelang ekspres
JELAJAH. Peserta Djeladjah Djaloer Spoor #4 berpose bersama di Stasiun Bedono, yang saat ini sudah direhab dan akan segera dibuka menjadi lokasi wisata spoor transportasi bersejarah.
me nempuh rute sekitar 9 km, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Peserta tidak hanya dari Magelang, juga dari Sragen, Semarang, Jogja, Solo, Purworejo, bahkan ada dua warga Jerman yang tertarik mengikuti kegiatan langka tersebut. Untuk menuntaskan melintas jalur kereta tersebut, diperlukan waktu sekitar 4 jam perjalanan, start dimulai dari Stasiun Bedono menujur Stasiun Ambarawa. Hal tersebut dipilih karena kondisi medan lebih menurun, ditambah tempat finish lebih menarik yaitu di Stasiun Ambarawa. “Dengan rute sedemikian rupa diharapkan
DALAM 2 JAM PASAR KAYU LUDES kudu diusut
DEBIT MATA AIR PDAM TURUN 50 PERSEN sopo sing salah
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com