MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SELASA 1 DESEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
Praja Pemukul Taruna Dipecat Sanksi Penurunan Pangkat Belum Berefek Jera JAKARTA - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ermaya Suradinata menegaskan, sanksi pemecatan lima praja pelaku pemukulan terhadap taruna Akademi Militer (Akmil) dilakukan karena sanksi turun pangkat yang selama ini ditetapkan, belum berefek jera. “Sesuai
perintah Pak Tjahjo (Mendagri,red), saya laksanakan. Supaya tidak terulang kekerasan, karena kekerasan itu kondisi yang tidak boleh terjadi. Saya melaksanakan revolusi mental itu berjalan sesuai aturan, dengan cara mengubah sistem yang sudah berlaku di sana dan selama ini berjalan,” kata Ermaya di Gedung Kemendagri, Senin (30/11). Menurut Ermaya, selama ini di internal IPDN seolah-olah berlaku sistem kalau
pemukulan atau pelanggaran berat, cukup dengan penurunan pangkat. Namun sekarang di erat kepemimpinannya, penurunan pangkat dinilai terlalu ringan. Sehingga kemudian diterapkan sanksi pemecatan.”Selama ini setelah saya evaluasi, mereka yang melakukan pemukulan setelah turun pangkat, itu tidak ada efek jera. Ini momen IPDN melakukan revolusi,” ujarnya. Saat ditanya apakah tradisi ‘kekerasan’
di IPDN belum juga hilang, Ermaya mengakuinya. Namun hal tersebut katanya, dilakukan oknum praja tingkat atas. Karena tradisi buruk itu sudah biasa mereka lakukan sebelumnya. “Yang sekarang dilakukan ini praja lama yang tingkatannya Nindya dan Wasana dan sudah lama di sini. Memang sebelum kepemimpinan saya. Masa lalu yang biasa dia lakukan, mulai sekarang harus dihentikan dan tantangan saya menghadapi mereka. Saya bertang-
gung jawab memecat para praja yang melanggar dengan kekerasan,” kata Ermaya. Sebagaimana diketahui, kasus kekerasan kembali terulang di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Tak tanggung-tanggung, korbannya kali ini taruna Akademi Militer yang tengah melakukan kunjungan ke kampus yang terletak di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat tersebut, Kamis (19/11) . ke hal 3
Roro Fitria Ogah Peran Panas SOSIALITA cantik yang multi talenta ini kembali main film. Jika biasanya wanita asal Jogja ini diplot dalam karakter protagonis yang sweet dan nice, kini dalam film berjudul SKENARIO TUHAN, dirinya ditantang untuk mainkan peran antagonis. “Aku terlibat pada film yang berjudul SKENARIO TUHAN memerankan tokoh bernama Jena dan menurut aku film ini
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
RUSAK. Sejumlah warga membantu memperbaiki rumah rusak milik korban bencana angin puting beliung dan hujan es yang terjadi Sabtu (28/11) lalu.
ke hal 3
Rumah Rusak Bertambah Jadi 187
SEMENTARA ITU 2016 Alokasi SM3T Berkurang Seribu Kursi JAKARTA - Pemerataan layanan pendidikan melalui program sarjana mengajar di daerah tertinggal, terluar, dan terdepatn (SM3T) tahun depan sedikit terganggu. Pasalnya kuota peserta SM3T berkurang sepertiganya. Dari kuota normal sebanyak 3.000 orang sarjana, menjadi tinggal 2.000 orang. Menurut informasi yang beredar, susutnya jumlah peserta SM3T tahun depan disebabkan penurunan anggaran di APBN 2016. Tahun ini ketika kuota SM3T masih 3.000 orang, anggaran yang disediakan mencapai Rp 395 miliar. Namun di APBN 2016 nanti alokasi anggaran SM3T dikepras menjadi Rp 295 miliar. Menteri Ristekdikti Muhammad Nasir tidak membantah bahwa tahun depan alokasi peserta SM3T turun sebanyak 1.000 orang. ke hal 3
LOGIS DOKTER MEDI Rubrik Inspirasi Sehat DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. SEHAT merupakan kebutuhan hakiki setiap makhluk hidup di dunia ini tanpa dapat ditawar tawar keberadaannya. Tubuh sehat membuat seseorang dapat mengisi hidupnya agar bermanfaat bagi orang lain dalam rangka beribadah kepada-Nya. Rubrik Inspirasi Sehat Dokter Medi Wirawan Magelang ini merupakan sarana pembelajaran secara bertahap tentang pemahaman sehat dari sudut paradigma sehat, bukan pemahaman sehat dari paradigma sakit yang selama ini ada dalam pikiran kita masing masing yang terbentuk secara tidak sadar sejak kita masih kecil. Paradigma sakit mengajarkan kepada kita semua bahwa sehat itu identik dengan peran dokter sebagai pemberi obat, pusat layanan kesehatan yang identik dengan tindakan medis, rumah sakit yang identik dengan perawatan medis rawat inap, apotek sebagai sarana mendapatkan obat obat farmasi dengan resep dokter serta tindakan tindakan medis mahal dan complicated yang kadang harus dilakukan saat sudah jatuh sakit, dan seringkali tidak terjangkau kantong masyarakat kebanyakan. ke hal 3
Puting Beliung dan Hujan Es di Temanggung TEMANGGUNG – Jumlah rumah rusak berat dan ringan, akibat angin puting beliung dan hujan es yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Temanggung Sabtu (28/11) kemarin bertambah. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung hingga Senin (30/11), tercatat sebanyak 187
rumah mengalami rusak akibat bencana alam tersebut. “Data ini masih data sementara, petugas kami masih melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak akibat bencana itu,” kata Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, BPBD Temanggung, Gito Walngadi, Senin (30/11). Ia menyebutkan, 187 rumah rusak berat dan ringan itu berada di lima kecamatan yakni, Kecamatan Jumo, Parakan, Kedu, Tretep, dan Ngadirejo. Di Kecamatan Jumo, ada dua desa yang terkena hujan es dan an-
gin puting beliung, yakni Desa Padureso dengan kerusakan ringan pada 20 rumah, satu mushola, dan dua rumah rusak berat. Di Desa Sukomarto terdapat dua rumah rusak ringan dan tiga rusak berat. Sedangkan di Kecamatan Kedu hanya satu rumah yakni di Desa Tegalsari yang mengalami rusak berat. Untuk Kecamatan Ngadirejo, hanya Desa Medari yang terkena bencana tersebut, namun menyebabkan 48 rumah rusak ringan, satu TPQ rusak sedang, dua rumah dan satu gedung perte-
muan warga yang rusak berat. “Di Kecamatan Ngadirejo cukup besar, kami juga masih menunggu data dari kecamatan ini,” terangnya. Untuk di Kecamatan Tretep lanjutnya, bencana ini merusak satu rumah dan satu balai desa di Desa Tretep. Satu rumah dan satu kandang rusak sedang di Desa Petirejo, serta di Desa Batursari terdapat enam rumah rusak berat, 56 rusak ringan, lainnya satu posyandu, satu WC umum dan satu pos ronda rusak berat. ke hal 3
Situs Liyangan, Saksi Jutaan Sejarah TEMANGGUNG – Kawasan situs Liyangan di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo, patut dikembangkan menjadi wisata budaya, sebab situs tersebut menyimpan berjuta sejarah Temanggung tempo dulu. “Sangat patut, nilai sejarah yang ada di situs Liyangan ini wajib dipublikasikan. Salah satu upayanya menjadikan kawasan itu objek wisata budaya,” kata Sujadi anggota Komisi 5 DPR RI saat berkunjung ke Temanggung, kemarin. Untuk itu pihaknya sangat mendorong pengembangan objek wisata Situs Liyangan menjadi kawasan wisata budaya. Apalagi jika dalam pelaksanaanya dihubungkan dengan mata air Jumprit.
“Dua-duanya mempunyai nilai budaya yang patut dipertahankan, jika keduanya bisa di hubungkan saya yakin ini bisa menjadi objek wisata budaya yang sangat menarik,” ujarnya. Jarak antara situs Liyangan dengan mata air Jumprit ini tidak terlalu jauh, hanya berkisar di antara satu hingga dua kilometer. Jika sepanjang jalan tersebut dijajakan pendukung wisata maka akan lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat tersebut. “Harus dikemas dengan baik, sehingga bisa menarik para wisatawan,” pintanya. Memang diakuinya, keberadaan situs Liyangan tidak bisa diganggu gugat, terutama situs yang berada di
zona utama candi. Pengembangan bisa dilakukan di luar zona tersebut. “Di luar zona itu bisa dikembangkan pendukung wisata, seperti tempat parkir, pedagang dan sarana penunjang lainnya,” katanya. Selain itu, katanya, untuk mendukung perkembangan wisata perlu disediakan tempat-tempat penginapan bagi pengunjung yang mau bermalam di kawasan tersebut. Guna mendukung keberadaan sebagai tujuan wisata, katanya, daerah tersebut perlu ada taman-taman, kolam dan sebagainya. “Masyarakat bisa mengembangkan homestay, dari situ nantinya bisa lebih berkembang,” ujarnya. ke hal 3
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
WISATA. Situs Liyangan yang ada di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo patut dikembangkan menjadi wisata budaya.
Demam Batu Akik yang Sudah Mulai Ditinggalkan
Dulu Pakai Akik Saja Ditawar, Kini Dilirik Saja Tidak Demam batu akik yang dulu sempat dirasakan berbagai kalangan, kini berangsur-angsur mulai ditinggalkan. Para pedagang batu akik di Jalan Sriwijaya yang kini menempati Pasar Sidomukti 2, Magelang Selatan, Kota Magelang pun mulai gigit jari. Demam batu akik yang dulu sempat membawa berkah, kini mulai meredup dan membuat omzet penjualan mereka turun drastis hingga mencapai 90 persen. WIWID ARIF, Magelang
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto : wiwid arif/magelang ekspres
SEPI. Pedagang batu akik di Pasar Sidomukti mengeluhkan sepinya pembeli batu mulia yang sempat tenar beberapa waktu lalu.
TAHUN 2014 lalu, Indonesia diguncang fenomena demam batu akik. Banyak yang mengira ketenaran batu mulia itu akan bertahan. Namun, hal itu tak terbukti, saat ini pemburu batu akik kian menyusut. Salah satu pedagang batu akik di Pasar Sidomukti 2, Tugiyono (52) mengaku, saat ini dagangan batu akiknya tak lagi laku. Menurutnya, September 2015 lalu, pengunjung di pasar tersebut mulai menurun dan keberadaan batu akik pun tampak tak lagi diminati. ”Setiap hari di sini (Pasar Sidomukti 2) semakin sepi, yang datang pun bisa dihitung. Beda dengan beberapa waktu lalu yang untuk jalan saja susah karena banyaknya pengunjung,” katanya, Senin (30/11).
PRAJA PEMUKUL TARUNA DIPECAT sing salah kudu seleh
DEMAM BATU AKIK MULAI DITINGGALKAN suwe-suwe yo bosen
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SELASA 1 DESEMBER 2015
5
20 Persen Ibu Rumah Tangga Tertular HIV KPA Bentuk Warga Peduli AIDS MAGEL ANG TENGAH - Ketua Komisi Penang-
gulangan AIDS (KPA) Kota Magelang, Surasmono mengatakan para ibu rumah tangga rawan tertular virus HIV. “Sangat memprihatinkan, ibu
rumah tangga rawan tertular virus HIV, di Kota Magelang ini sekitar 20 % lebih ibu rumah tangga ditemukan mengidap HIV,” ungkap mantan Sekda Kota
Magelang itu. Menurut Surasmono, tertularnya para ibu rumah tangga tersebut bukan karena perilaku buruk yang bersangkutan, akan
tetapi virus tersebut adalah “oleh-oleh” dari sang suami. “Sangat ironis memang, tetapi itulah kenyataannya dimana ibu rumah tangga yang patuh terhadap suami
malah ikut menanggung akibat perilaku suami yang buruk,” sebutnya. Oleh karena itu KPA Kota Magelang, beberapa tahun ini telah melancarkan pro-
gram kampanye bahaya HIV/AIDS, dengan cara membentuk Warga Peduli AIDS yang ditempatkan di setiap kelurahan. ke hal 7
Banyak Penyeberang Jalan Bingung Alun-alun Timur Dipasangi Pelican
MAGELANG TENGAH - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Magelang, memasang The Pedestrian Light Control Activation (Pelican) atau traffic light pedesterian di Jalan A Yani, alun-alun Timur, Senin (30/11). Penambahan alat yang baru kali pertama diterapkan itu untuk memfasilitasi kepada masyarakat utamanya adalah pejalan kaki. Dilihat dari bentuknya, Pelican sama seperti traffic light pada umumnya, yakni memiliki rambu lampu berwarna merah, kuning, dan hijau serta memiliki kontrol waktu. Hanya saja, cara kerjanya berbeda. Pelican ini dilengkapi tombol berwarna hijau pada tiangnya. Pejalan kaki yang ingin menyeberang cukup menekan tombol itu, lalu tunggu beberapa saat simbol pejalan kaki menyala hijau, baru kemudian menyeberang. Penyeberang tidak perlu takut menyeberang, karena pengendara akan berhenti melihat indikator lampu merah menyala. ke hal 7
foto : wiwid arif/magelang ekspres
SEBRANG. Seorang pejalan kaki tengah berjalan di zebra cross yang baru saja dipasangi Pelican di alun-alun timur, Jalan A Yani kemarin.
Unggah Aksi Corat Coret di Medsos Diperingatkan, Pelaku Minta Maaf
KOTA KITA Kampanye Hitam MENJELANG hari pemungutan suara Pilwakot Kota Magelang 2015, terdapat pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dengan cara melakukan kampanye hitam.
Merusak alat peraga kampanye adalah salah satu bentuk kampanye hitam, dan hal itu harus diusut agar masyarakat tidak resah
Drajat, Swasta, Magelang
Menjelang akhir masa kampanye, masyarakat harus menciptakan suasana tenang, dan menjaga lingkungan yang kondusif. (cha)
Dulrohman, Swasta, Magelang
M A G E L A N G U TA R A Aksi vandalisme di salah satu bangunan cagar budaya yakni jembatan air Plengkung Baru (Badaan) menjadi keprihatinan masyarakat peduli bangunan cagar budaya di Kota Magelang. Terlebih aksi corat-coret tersebut diunggah di media sosial oleh pelaku yang mengusung isu Art Not Crime (seni bukan kriminal) yang dicoretkan dengan cat semprot di bangunan cagar budaya. Akibat aksi nekad itu, akhir pekan lalu pelaku mendapat peringatan dari para pengguna media sosial, salah satunya adalah akun Kota Toea Magelang, sebuah komunitas pelestari sejarah dan bangunan cagar budaya di Magelang. Hingga pada akhirnya pelaku mengungkapkan minta maaf setelah menyadari kekeliruannya melalui media sosial instagram. Koordinator Komunitas
foto: ist
VANDALISME. Foto Art Not Crime yang diunggah pelaku vandalisme, mendapat sorotan masyarakat dikarenakan aksi tersebut dilakukan di bangunan cagar budaya Kota Magelang.
Kota Toea Magelang, Bagus Priyana, mengatakan, perilaku vandalisme di ru-
ang publik sebenarnya dilarang apa pun alasannya. “Tidak hanya bangunan cagar
budaya yang bebas dari aksi corat-coret vandalisme, tetapi dinding atau tembok
di pinggir jalan juga sama. Karena tembok tersebut ada yang punya meskipun letaknya di pinggir jalan atau ruang publik. Pemilik pasti akan marah bila tembok dicorat-coret, kecuali sudah ada persetujuan dengan pemilik,” ucap Bagus. Bagus menambahkan, aksi vandalisme yang kerap dilakukan di Plengkung, kebanyakan pelakunya adalah orang iseng, usianya remaja bahkan terbilang anakanak. “Melihat dinding kosong di ruang publik membuat pelaku yang belum paham akan sebuah peraturan merasa tertantang untuk mencorat-coret. Ditambah bila sudah ada coretan ditempat yang sama sebelumnya, akan mengundang pelaku lainnya untuk melakukan hal serupa,” imbuh Bagus. Seniman Kota Magelang Kury Yusup yang tergabung dalam Indonesiart Foundation, mengungkapkan, pelaku adalah seniman pemula yang membutuhkan ke hal 7
Lokasi Kampanye Rapat Polisi Jaga Umum Diserahkan Paslon Logistik Pilkada 24 Jam KPU Hanya Sebagai Fasilitator MAGELANG TENGAH KPU Kota Magelang menyerahkan pelaksanaan kampanye rapat umum dalam tahapan pemilihan walikota dan wakil walikota berdasarkan kesepakatan ketiga pasangan calon peserta pemilu. Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron, mengatakan, pelaksanaan kampanye rapat umum tersebut dilaksanakan pada tanggal 3,4 dan 6 Desember.“Untuk kampanye rapat umum pada rapat koordinasi sebelumnya, telah disepakati bahwa jadwal diatur langsung oleh pasangan calon.KPU hanya sebagai fasilitator saja,” terang Basmar saat ditemui kemarin (30/11). Berdasar pengundian yang diikuti oleh ketiga paslon, Paslon nomor urut 3 Joko Prasetyo-Priyo Waspodo
pada 3 Desember, paslon nomor urut 1 Sigit Widyonindito-Windarti Agustina 4 Desember dan paslon nomor urut 2 Moch Haryanto-Agus Susatyo pada 6 Desember. “Dasarnya adalah kesepakatan, dan kesepakatan tersebut diwujudkan dalam undian untuk menentukan jadwal kampanye rapat umum. Dan kesepakatan lainnya adalah hari pelaksanaan rapat umum dipilih menjelang hari pemungutan suara yaitu 9 Desember, atau pada hari-hari akhir kampanye,” ujar dia. Kampanye rapat umum adalah kampanye dengan pengarahan masa, sehingga dalam satu hari pelaksanaan kampanye rapat umum hanya boleh dilaksanakan oleh satu pasangan calon saja. Adapun lokasi kampanye rapat umum, setiap pasangan
CMYK
calon diperbolehkan memilih 6 titik lokasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Magelang. “Enam titik tersebut adalah lapangan besar di Kota Magelang, seperti lapangan depan SMPN 7 Magelang, lapangan Kwarasan, atau ruang terbuka di Sidotopo Magelang Utara. Lokasi tersebut sudah mendapat persetujuan oleh Pemkot Magelang, setiap pasangan calon hanya diperbolehkan memilih salah satu dari 6 lokasi yang disediakan,” jelas mantan Ketua Panwaslu Kota Magelang. Basmar menambahkan, terkait dengan keamanan pelaksanaan kampanye rapat umum, pihak pasangan calon berkoordinasi langsung dengan Kepolisian, agar keamanan dan ketertiban pelaksanaan kampanye rapat umum tetap terkendali dan tidak merugikan make hal 7
MAGELANG TENGAH - Jajaran Polres Magelang Kota siap melakukan pengawalan dalam pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Magelang, 9 Desember 2015 mendatang. Rencananya distribusi logistik akan ditargetkan selesai pada 7 Desember, bersamaan dengan masa tenang. Ka p o l re s Ma g e l a n g Kota, AKBP Edi Purwanto mengatakan, logistik pilkada saat ini sudah siap. Guna pengamanan, personel Polri akan ditempatkan di lokasi itu selama 24 jam. ”Penjagaan dilakukan secara bergilir, demikian halnya penjagaan dilakukan selama 24 jam di kantor KPU Kota Magelang.
Untuk keamanan logistik, kami tempatkan personel melakukan penjagaan selama 24 jam,” katanya, usai melakukan pengecekan logistik pilkada di gudang milik KPU Kota Magelang, kemarin. Dari hasil pengecekan meliputi suara suara, kotak suara untuk 209 TPS, bilik suara, tinta dan alat tulis kantor (ATK), ia menyebut sudah lengkap sesuai yang dibutuhkan. Rencananya, pendistribusian akan dilangsungkan pada saat masa tenang antara tanggal 6-8 Desember. ”Target kami, tanggal 7 Desember pendistribusian logistik pilkada sudah selesai,” ujarnya. ke hal 7
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SELASA 1 DESEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Mertoyudan Jawara Nunggak Pajak Kendaraan Bermotor MUNGKID - Kecamatan Mertoyudan menduduki peringkat pertama dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang dengan objek penunggak pajak kendaraan bermotor terbanyak di tahun 2015. Di urutan kedua, disusul Kecamatan Mungkid.
Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberayaan Aset Daerah (UP3AD) Kabupaten Magelang, Rachmanto mengatakan, jumlah objek pajak yang menunggak di Kecamatan Mertoyudan mencapai 1340 orang. “Sedangkan di urutan kedua, Kecamatan Mungkid mencapai 740 ob-
jek pajak,” jelasnya. Menurutnya, selama periode 2 Januari hingga 30 Oktober 2015, total tunggakan pajak di Kabupaten Magelang mencapai Rp5,7 miliar. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tunggakan tahun 2014 lalu yang mencapai Rp19,8 miliar. “Namun demikian,
kami belum bisa merinci objek pajak apa saja yang menunggak,” ujarnya. Adapun untuk penunggak pajak di tahun 2014 paling banyak terjadi untuk roda 4 yang mencapai Rp14,1 miliar. Khusus untuk roda dua (sepeda motor), hanya sebanyak Rp5,6 miliar. Terkait masih besarnya
tunggakan pajak di tahun ini, UP3AD Kabupaten Magelang, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jateng melaksanakan sejumlah kegiatan. Seperti sosialisasi kepada masyarakat dan pengoptimalan kantor pelayanan pajak di wilayah. ke hal 7
Denda Masih Dibebaskan WA R G A y a n g m a s i h menunggak bea pajak kendaraan bermotor diminta untuk segera membayarkan tanggungan tersebut sebelum bulan Desember habis. Pasalnya, program pemutihan bea pajak kendaraan bermo-
tor akan selesai tanggal 31 Desember. Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberayaan Aset Daerah (UP3AD) Kabupaten Magelang, Rachmanto mengatakan program ke hal 7
PERTANIAN
Pohon Tumbang, Harga Cabai Naik MUNGKID - Pada saat perubahan dari musim kemarau memasuki musim penghujan, beberapa wilayah Kabupaten Magelang mengalami hujan yang disertai angin kencang. Hal ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan pada bangunan, tetapi juga menimbulkan dampak pada pertanian. Pohon cabai banyak yang tumbang terkena angin. Selain itu, bunga cabai yang baru muncul juga ikut gugur. “Bisa dikatakan banyak yang gagal untuk panen pertama. Semoga nanti yang kedua hasilnya bagus,” ungkap Siswanto, petani cabai Dusun Pagerjurang, Desa Pagersari, Mungkid. ke hal 7
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
SAMBUTAN. Bupati Magelang Zaenal Arifin saat memberikan sambutan pada rakor pengurangan angka kemiskinan Kabupaten Magelang kemarin.
foto: ganang/magelang ekspres
OBATI. Salah satu petani saat mengobati tanaman cabai di sawahnya kemarin.
Kelvin
Terinspirasi dari Majalah DUNIA modelling sudah tidak asing bagi Kelvin. Gadis manis kelahiran 14 Juni 1995 ini mulai tertarik dengan dunia model saat masih duduk di bangku SMA. Ketertarikannya mulai seiring melihat para model di majalah. “Melihat model di majalah seperti penuh tantangan. Harus tampil totalitas agar terlihat anggun. Selain itu, yang melihat juga senang,” kata gadis yang akrab disapa Nonny ini. Saat ini, dia sering diminta oleh temantemannya sebagai model untuk promosi baju. Kadang kala juga sebagai model dalam event tertentu. “Kendalanya sih ada, tetapi kebanyakan soal membagi waktu. Harus disesuaikan dengan waktu kuliah,” ungkapnya, yang saat ini sedang menjalani praktik di RST Dr Soedjono. ke hal 7
Tambah Klaster, Tekan Angka Kemiskinan Ekonomi Kerakyatan MUNGKID - Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) berencana menambah klaster untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Jika pada tahun 2014 lalu hanya ada tiga klaster, tahun ini direncanakan ditambah menjadi empat klaster. Ketua TKPK Kabupaten Magelang, HM Zaenal Arifin mengatakan, penambahan
klaster tefs buat ditujukan untuk menurunkan angka kemiskinan. “Jika selama ini kami mentggunakan tiga klaster, kedepan kami akan gunakan empat,” kata pria yang juga menjabat Wakil Bupati Magelang itu. Dia menyebutkan, tiga klaster yang sebelumnya sudah ada meliputi program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial, penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,
dan penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro. “Satu klaster tambahan adalah dengan meningkatkan infak dan sedekah bagi warga yang mampu untuk membantu yang kekurangan,” ungkap Zaenal. Menurutnya, upaya-upaya pengentasan kemiskinan perlu terus dilakukan. Mengingat, meski angka kemiskinan turun pada 2014, namun data sebenarnya di lapangan akan jauh lebih banyak dari
pada data tertulis. Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, upaya mengurangi akan kemiskinan tahun 2014 lalu telah berhasil. Tercatat pengurangan angka kemiskinan sebesar 13,12 persen dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD di tahun yang sama sebesar 12,98 persen. “Hal itu tidak terlepas dari kerja keras seluruh SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatan melalui Strategi Penanggulan-
gan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan penggunaan anggaran yang bersumber dari APBD kearah kegiatan yang memihak pada masyarakat miskin,” ujarnya. Pada tahun 2019 mendatang, kata Bupati, pihaknya mentargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 8 persen. ”Ini merupakan target bersama seperti tertuang dalam RPJMD . Terkait hal itu, kami minta dukungan semua ke hal 7
TNI Ajari Siswa PBB MERTOYUDAN - PBB (Peraturan Baris Berbaris) dan ketangkasan sangat penting dalam melatih kedisiplinan para siswa. Koramil 11/Mertoyudan memberikan latihan materi PBB dan latihan ketangkasan kepada siswa-siswi MTs Al Huda. Sebelum materi diberikan, terlebih dulu peserta menerima pembekalan belanegara. Batituud Peltu Malik Hasanudin dalam kesempatan tersebut meyampaikan pentingnya belanegara untuk generasi muda yang merupakan calon penerus keberlangsun-
gan negara ini. “Para generasi muda harus memiliki sifat bela negara yang harus tertanam dalam hatinya,”katanya. Setelah ceramah belanegara, acara dilanjutkan dengan latihan kedisiplinan di halaman sekolah, materi PBB dan latihan ketangkasan. Kepala MTs Al Huda, Titik Haryami SPd mengatakan, latihan dengan bimbingan TNI sangat bagus dan meningkatkan kedisiaplinan anak. Selain itu, mereka juga diajari mandiri sehingga benar-benar mengerti apa yang diajarkan. ke hal 7
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
MATERI. Pihak dari Koramil Mertoyudan saat memberikan pengarahan ke pelajar.
PGRI Secang Perjuangkan Kesejahteraan Anggota
Kirim Kontingen untuk Audiensi Akbar ke Jakarta Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 telah menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Penetapan ini menjadi sebuah peluang para anggota dan pengurus PGRI dapat merayakan hari ulang tahunnya. HENY AGUSNINGTIYAS, Secang
foto: ganang/magelang ekspres
DALAM rangka memperingati hari besar bagi guru tersebut, PGRI Cabang Secang menyelenggarakan berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan yang diadakan antara lain pertandingan voli antar ranting dan gerak jalan sehat bagi seluruh anggota. Donor darah juga dilaksanakan sebagai aksi sosial. Pada kegiatan HUT tersebut juga diberikan penghargaan bagi siswa
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
UPACARA. Bendera Merah Putih siap untuk dikibarkan.
prestasi baik tingkat SD maupun SMP. Hal ini sebagai wujud kepedulian pengurus dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan anggota, PGRI Secang akan mengirim kontingen untuk audiensi akbar pada 13 Desember mendatang di Jakarta. Tema peringatan HGN tahun 2015 dan HUT PGRI ke 70 adalah memantapkan soliditas dan solidaritas PGRI sebagai organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat. Tema ini menunjukkan bahwa PGRI diharapkan dapat membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru yang professional, sejahtera dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Secang, Drs Hajudin Alwi MPd menyambut gembira terhadap kegiatan positif yang diselenggarakan. ke hal 7
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SELASA 1 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Penganiaya Bocah Yatim Diperiksa WONOSOBO- Kasus pengeroyokan yang dialami AN (14) warga Dusun Banjaran, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Selomerto yang diduga dilakukan 6 orang tetangganya sudah sampai tahap pemeriksaan. Tersangka maupun korban diperiksa Unit Reskrim Polsek Selomerto. Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah didampingi Kapolsek Selomerto
AKP Wahono menerangkan seminggu sebelum kejadian penganiayaan, AN bersama seorang temannya BD diduga mengambil sebuah helem milik adik WN, yang merupakan tetangga dari AN maupun BD. Hingga pada Selasa (24 / 11) AN dan BD dipanggil ke rumah ketua pemuda untuk dikonfirmasi. Namun, rupanya di rumahnya sudah berkumpul WN dan beberapa
pemuda Dusun Banjaran. “Setelah AN dan BD mengakui bahwa mereka benar melakukan hal tersebut, mereka kemudian dipukuli oleh WN dan kawankawannya. “ katanya kemarin. Sementara itu AN pada saat ditemui Kapolres juga membenarkan hal tersebut. Helem itu lalu dijual di Wonosobo laku Rp150.000. Uang itu dibawa BD
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
DEKAT. Paslon Hardi-Joko (Harjo) mendekatkan diri ke rakyat dengan berkunjung dan makan di sebuah warung di Pasar Kertek. Harjo merupakan paslon dari jalur independen.
Harjo Siap Mundur Jika Korupsi
ke hal 11
WONOSOBO- Paslon bupati - wakil bupati Wonosobo nomor urut empat HM Suhardi - Joko Wiyono (Harjo) berjanji tidak akan melakukan korupsi serupiahpun seandainya diberi amanat oleh rakyat untuk memimpin kabupaten pegunungan ini. “Saya tidak sekedar umbar janji, tidak akan korupsi. Saya telah siapkan surat pernyataan, resmi diketahui notaris. Jika korupsi saya siap mengundurkan diri,” ungkapnya di sela-sela kampanye di Pasar Kertek kemarin (30/11). Pa s a n ga n Ha r j o m e negaskan, agar tidak terjadi
korupsi, pihaknya akan selalu menjaga, mengawal dan mengelola anggaran secara transparan, tepat sasaran dalam penggunaan, tidak akan terjadi kebocoran dalam bentuk apapun. “Jadi soal kesiapan tidak melakukan korupsi itu, sudah saya tuangkan dalam surat pernyataan No 38 hari Senin dihadapan notaris,” tandasnya Menurutnya, surat pernyataan tidak melakukan korupsi itu untuk menunjukkan niatnya dalam membangun Wonosobo secara benar. Sebab, korupsi merupakan pangkal utama kemiskinan
dan ketidakmerataan dalam pembangunan segala bidang. “Niat saya perlu dipertegas, untuk membangun secara benar. Banyak persoalan di kabupaten ini yang harus dibenahi,” imbuhnya. Dikatakan, paslon bupati dan wakil bupati semuanya baik. Namun, masyarakat perlu menilai secara lebih mendalam, karena tidak semua mampu menyelesaikan persoalan. “Semua baik, tapi tidak hanya itu, calon pemimpin harus mampu menyelesaikan persoalan masyarakat,” ucapnya. ke hal 11
Satpol PP Janji Tutup Karaoke foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
APEL. GP Ansor dan Banser Kabupaten Wonosobo menggelar apel akbar kebangsaan dan sosialisasi hasil kongres.
Beredar SMS, Mantan Bupati Kholiq Ditangkap Polda WONOSOBO- Mantan Bupati Wonosobo Kholiq Arif naik pitam terkait ulah seorang PNS yang menyebarkan fitnah bahwa dirinya ditangkap Polda Jateng terkait kasus korupsi melalui pesan pendek ke semua orang yang beredar baru-baru ini. Dirinya mengaku sudah mengetahui identitas orang penyebar fitnah
itu, dan berencana akan melaporkan ke pihak berwajib, namun niatnya dihalang-halangi ibunya. “Saya akan laporkan penyebar fitnah ini, saya tahu, satu orang, tapi dari group PNS di Wonosobo,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Apel Kebangsaan Ansor dan Banser Wonosobo di alun-alun setempat kemarin (30/11) .
Rapat Umum Dilarang Konvoi-Libatkan Anak
EKO FIFIN HARYANTI Ketua Panwaslu Wonosobo foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
WONOSOBO- Jelang pemungutan suara yang tinggal 9 hari lagi, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Wonosobo, semakin inten meningkatan pengawasan terhadap aktivitas kegiatan paslon dan timses. Apalagi mulai tanggal 1 Desember 2015 akan digelar rapat umum. “Perlu kita tegaskan, rapat umum dilarang konvoi dan libatkan anak,” tandas Ketua Panwaslu, Eko Fifin
Haryanti, kemarin (30/11) di kantornya Larangan itu ia tegaskan lantaran, jelang mendekati hari H pencoblosan, aktivitas timses dan paslon semakin tidak terkendali dan banyak yang menabrak aturan. Sehingga, diharapkan demi kenyamanan bersama pada rapat umum, pihaknya meminta seluruh paslon mematuhi aturan yang berlaku. “Ini amanat Undang-Undang No 8 tentang Pemilu. Jadi semua paslon harus menghormati,” bebernya. Panwaskab Wonosobo sejak awal telah membulatkan tekad untuk menjunjung tinggi semangat integritas sebagai pengawas yang akan menjaga independensi dan netralitas, berlaku adil, tidak memihak salah satu paslon. “ Kehadiran kita sebagai lembaga pengawasan merupakan bukti, bahwa kita merupakan individu terpilih dalam menjaga proses Pilkada dengan dua cara. Yakni, mengutamakan pencegahan dan penindakan,” katanya. ke hal 11
Dihadapan 7.000 ribu anggota banser, Kholiq menjelaskan, orang yang menfitnah dia melalui SMS yang juga disebar di kalangan anggota Ansor dan Banser sangat ia kenal. “Bagi saya pilihan politik PNS itu terserah, tidak ada persoalan. Namun, tidak perlu membuat SMS adu domba dan fitnah,” bebernya. Menurutnya, banyak pihak yang mendukung dirinya untuk melaporkan SMS fitnah itu. Bahkan, ada beberapa anggota banser yang ikut panas dan meminta izin ke hal 11
WONOSOBO – Desakan NU agar pihak Pemkab Wonosobo menutup tempat karaoke ilegal di wilayah tersebut mendapat angin segar. Satpol PP akan melangkah menutupnya, bila raperda hiburan malam yang sedang dalam proses pembahasan mengamanatkan agar tempat karaoke dibekukan. Sebab, sudah menjadi kewajibannya untuk menegakkan perda. “Kami siap mas, karena kami penegak perda,” tutur kepala Satpol PP Kabupaten Wonosobo, Faisal di kantornya, Senin (30/11). Tetapi, pihaknya menunggu kepastian dari pengesahan perda hiburan malam yang sedang dibahas oleh DPRD Kabupaten Wonosobo. Sebab, penutupan itu akan dilakukan ketika perda mengamanatkan untuk menutupnya. “Kita lihat perdanya nanti
bagaimana, kalau perdanya mengamanatkan di Wonosobo memang boleh didirikan tempat hiburan, maka akan kita kawal syarat-syarat izinnya. Tetapi, kalau nanti perda tidak boleh maka kita tidak akan memperbolehkannya,” tuturnya. Disebutkan, atas inisiatif dewan, perda hiburan malam sedang dalam proses pembahasan. Sehingga, ada angin surga terkait kepastian dasar hukum untuk menindak hiburan malam. “Yang mengajukan perda hiburan malam tersebut adalah inisiatif dari dewan,” katanya. Selama ini tidak berani untuk menutup tempat hiburan beruapa karaoke di Wonosobo karena belum ada dasar hukumnya. Sehingga, yang dilakukan adalah pengawasan dan pembinaan saja. “Tindak lanjut yang kita lakukan, adalah kami tetep men-
gadakan patroli. Tapi sedang dalam proses pembahasan di DPR. Karena, sebetulnya gini, untuk penutupan tempat hiburan belum ada dasar hukumnya,” tambahnya. Pihaknya juga membenarkan jika selama ini belum ada perda tempat hiburan malam yang ada di Wonosobo. Untuk itu belum ada aturan yang dengan tegas mengaturnya. “Kalau di Wonosobo Perda Karaoke belum ada,” jelasnya. Menurutnya, tugas Satpol itu hanya melakukan pembinaan dan pengawasan, misal ada alkohol dan sebagainya. “Jadi yang kami lakukan itu”, tuturnya. Sejauh ini, keberadaan karaoke di Wonosobo itu tidak ada izinnya. Izinya adalah tanda dafar usaha pariwisata yang dikeluarkan oleh pariwisata yang kebanyakan ada resto, rumah ke hal 11
Perajin Dandang Tradisional Kini Tinggal Hitungan Jari
Untuk Menanak Nasi, Hasilnya Lebih Enak Perajin dandang tradisional di Kampung Cawet, Desa Surengede, Kecamatan Kertek mulai punah. Sebab, tinggal tersisa dua perajin.
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
Menurutnya, pada saat kejayaan dandang tradisional, hampir semua warga memilih profesi perajin dandang. Namun, perjalanan waktu peminatnya semakin sedikit maka tinggal tersisa dua orang saja. “Dulu ada ratusan perajin dandang yang terbuat dari tembaga. Tetapi, saat ini tinggal tersisa dua perajin saja,” tuturnya. Menurutnya, untuk dandang dari bahan tembaga kualitasnya lebih terjamin. Sebab, bertahan sampai puluhan tahun. Namun, untuk dandang yang modern hanya bertahan beberapa tahun. “Sebenarnya dandang tradisional itu bisa dipakai puluhan tahun. Karena, bahannya dari tembaga. Sementara dandang dari bahan alumunium hanya bertahan beberapa tahun saja,”terangnya.
BIKIN. Seorang perajin membuat dandang.
ke hal 11
FATHUL JAMIL, Kertek MEREKA adalah Suparman dan Parjiono yang bertahan untuk tetap melestarikannya. Suparman perajin asal Cawet mengaku, para perajin sudah mulai beralih profesi. Sebab, sudah sangat sedikit masyarakat yang membutuhkan dandang tradisional. “Sekarang mulai bergeser, masyarakat banyak yang menyukai dandang modern yang terbuat dari alumunium,” tuturnya di sela-sela membuat dandang dari bahan tembaga di rumahnya, Senin (30/11).
CMYK
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SELASA 1 DESEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
7 Rumah Diterjang Longsor KESENIAN
Angko Pimpin Dewan Kesenian PURWOREJO - Angko Setyarso Widodo terpilih menjadi Ketua Dewan Kesenian Purworejo (DKP) periode 2015-2018 menggantikan ketua periode 2012-2015 Ir Akhmad Fauzi MA. Pemilihan ketua dilakukan melalui pemilihan langsung dalam Musyawarah Daerah (Musda) DKP di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo, Sabtu (28/11). Angko yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Purworejo ini berhasil mengantongi suara terbanyak dari 4 kandidat lainnya, yakni Thomas Haryanto Soekiran, Suroto S Toto, Adriana SH, Purnomo Purbo, dan Tony Tri Prastyo MM. Musda sendiri dibuka oleh oleh Pj Bupati Purworejo H Agus Utomo SSos dan diikuti seratus peserta terdiri atas unsur penasihat dan pengurus DKP, perwakilan grup kesenian 16 kecamatan, tokoh masyarakat, mahasiswa, perwakilan wartawan, serta pegiat seni Purworejo. Dalam sambutannya, Agus Utomo SSos, mengatakan, Purworejo memiliki banyak potensi kesenian, baik tradisional maupun modern. Jika digarap dengan maksimal, keberadaannya dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. “Kesenian tidak hanya menjadi karya untuk eksistensi pribadi, melainkan juga dapat menjadi sarana peningkatan ekonomi. Gandeng dinas-dinas terkait agar kesenian juga dapat mendukung sektor pariwisata Purworejo,” jelasnya. Untuk mengembangkan kesenian, lanjutnya, para seniman Purworejo dituntut kreatif dan peka zaman. Selain konsentrasi di lingkup Purworejo, pegiat seni juga harus aktif menengok kesenian di luar daerah. “Mari ciptakan kekhasan seni di Purworejo. Ketika masyarakat mulai bosan, ciptakan kreativitas seni dengan sentuhan baru,” ungkapnya. Ir Akhmad Fauzi MA dalam laporannya mengapresiasi kinerja pengurus selama satu periode kepemimpinannya. Meski dalam kondisi keterbatasan anggaran, seluruh pengurus yang terdiri atas 7 komite dan sejumlah bidang dapat menjalankan program kerja sesuai dengan perencanaan. Namun, Mantan Sekda Purworejo ini mengaku enggan untuk kembali mencalonkan diri menjadi ketua dengan alasan usia dan agar terjadi adanya perubahan kepemimpinan.
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
LONGSOR. Warga dibantu anggota Koramil membersihakan material longsor.
PURWOREJO - Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan bencana tanah longsor melanda Desa Pakisarum Kecamatan Bruno dan Desa Purbayan Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo, Minggu (29/11) petang. Meski tidak ada korban jiwa, tujuh rumah mengalami rusak berat. Sekretaris Desa Purbayan, Eko Winarni mengatakan, tanah longsor menerjang ketika hujan deras disertai angin mengguyur Ke-
camatan Bruno dan Kemiri merusak rumah enam rumah, yakni milik Noto Yuwono, Sugino, Dedi Parino, Tarmidi, Slamet dan Sabni Setiawan. Tebing tanah di sekitar bangunan longsor menimpa rumah setelah hujan deras mengguyur selama tiga jam. Menurutnya, longsor yang terjadi di lima titik juga menyebabkan jalan antardesa terancam putus. Kerugian akibat rusaknya bangunan
ke hal 11
dan jalan ditaksir mencapai Rp 36 juta. “Kami langsung instruksikan kerja bakti membersikan material longsor,” ucapnya, Senin (30/11). Sodikul, korban longsor warga Kandangwarak Pakisarum, mengatakan, longsoran talud batu dan semen menjebol dinding rumahnya. Beruntung, sodikul dan istrinya dapat menyelamatkan diri dari bencana itu. ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
INTEROGASI. Kapolres Purworejo mengintrogasi kawanan pelaku pecurian rumah kosong, di Mapolres Purworejo, kemarin.
SERTIJAB Kodim 0708 Lakukan Rotasi Jabatan PURWOREJO - Rotasi jabatan kembali terjadi di Komando Distrik Militer (Kodim) 0708 Purworejo, Senin (30/11). Rotasi tersebut terjadi di jajaran perwira serta sejumlah Koramil. Di jajaran perwira, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0708 yang sebelumnya dijabat oleh Mayor Inf Widodo, di gantikan Mayor Inf Restito yang sebelumnya menjabat sebagai Kasdim 0729 Bantul. Sementara Mayor Inf Widodo akan menempati jabatan baru sebagai Kasdim 0706 Temangggung. Adapun perwira staf lainya yang melaksanakan pergantian itu antara lain Pasi Intel Kodim dari Lettu Inf Sutrisno kepada Kapten Inf Aryadi yang sebelumnya menjabat Pasiops Kodim 0708 Purworejo, Perwira Seksi Logistik dari Kapten Inf Tugiman kepada Kapten Czi Hadianto yang sebelumnya bertugas di Batalion Zipur 4 Semarang.
Di jajaran Koramil Kapten Inf Daliman mengisi Danramil 01 Purworejo yang sebelumnya Kapten Inf Sunarno. Untuk koramil 07 Grabag yang ditinggalkan Kapten Inf Daliman diisi Kapten Inf Widodo yang sebelumnya menjabat Danramil 12 Gebang. Sedangkan Danramil 12 Gebang sendiri dijabat Kapten Inf Sunarno yang sebelumnya menjabat Danramil 01 Purworejo. Danramil 10 Bruno diserahterimakan kepada Lettu Inf Sutrisno dari Kapten Inf Sinar Priwoko yang selanjutnya menjabat Pasiops Kodim 0708 Purworejo. Dandim 0708 Letkol Inf CZI Tommy Arief Susanto dalam amanatnya mengungkapkan, rotasi jabatan semacam ini adalah hal biasa ke hal 11
Kawanan Pembobol Rumah Kosong Diringkus Satu Pelaku Masih Buron PURWOREJO - Kawanan pembobol rumah kosong milik Wisnu Sadarmo, Jalan Yudodipuran nomor 30 Kelurahan Sindurjan RT 5 RW 6 Kecamatan Purworejo, yang melakukan aksinya pada bulan Oktober 2015 lalu, berha-
sil diringkus Satuan Reskrim Polres Purworejo. Empat dari lima pelaku dibekuk setelah melarikan diri di wilayah Bandung Jawa Barat, sedangkan satu pelaku yang telah diketahui identitasnya kini masih buron dan dalam pengejaran. Keempat pelaku yakni, Julian Marta (28) warga Kutawiringin Bandung, Hen-
dra Septiady (26) warga Plaju Palembang Sumatera Selatan yang berdomisili di Cikoneng Bandung, Denhar Saputra (27) warga Plaju Palembang, dan Syahrul Rohili (34) warga Plaju Palembang. Kapolres Purworejo, AKBP Theresia Arsida Septiana SH, didampingi Kasubbag Humas AKP Lasiyem dan Kasat Reskrim AKP Andis
Arfanto Fani SH MH dalam gelar perkara di Mapolres Pur worejo menjelaskan, pencurian itu terjadi pada 11 Oktober 2015 sekitar pukul 14.00 WIB. Modus operandi yang dilakukan para pelaku yakni merusak dan mencongkel gembok serta pintu rumah milik korban. “Korban memberikan laporan dan selanjutnya anggota
satuan reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan,” jelasnya, Sabtu (28/11). Dalam penyelidikan tersebut anggota menerima informasi dari masyarakat bahwa tersangka berada di wilayah Bandung. Setelah mengetahui keberadaan pelaku, anggota melakukan pengejaran ke hal 11
Puluhan Pelajar Beradu Panah
Dalam Kejurkab dan Invitasi Panahan PURWOREJO - Puluhan pelajar jenjang SD, SMP, dan SMA berlaga dalam Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Panahan 2015 yang digelar Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dindikbudpora) Purworejo bersama Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Purworefoto: eko sutopo/purworejo ekspres
MEMANAH. Puluhan pelajar mengikuti Kejurkab dan Invitasi Panahan di Lapangan SMAN 7 Purworejo, kemarin.
jo, Jumat-Sabtu (27-28/11). Ajang yang dipusatkan di Lapangan SMA Negeri 7 Purworejo juga diisi dengan invitasi Panahan pada hari berikutnya, Minggu (29/11). Kepala Dindikbudpora Purworejo, Drs H Muh Wuryanto MM melalui Kabid Pemuda dan Olahraga, Drs Basuki Budi Raharjo mengungkapkan, panahan merupakan cabang olahraga yang belum popular di kalangan masyarakat. Dengan adanya cabang ini di Kejurkab diharapkan Panahan semakin dikenal dan banyak peminat, khususnya pelajar. ke hal 11
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
SELASA 1 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Kawasan Hijau Terlarang untuk Pabrik
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
ASAP HITAM. Sejumlah pabrik kayu lapis masih berdiri kokoh di lereng Gunung Sindoro, bahkan dari cerobong-cerobong asapnya masih mengeluarkan asap hitam pekat.
TEMANGGUNG – Bupati Temanggung Bambang Sukarno dengan tegas mengatakan, akan menolak mentah-mentah pengajuan izin pendirian pabrik di kawasan hijau. Sebab menurutnya, hal itu sudah diatur dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Sudah diatur, pendirian pabrik tidak bisa dilakukan di sembarang tempat. Sudah ada lokasi pengembangan wilayah Industri,” katanya, usai menghadiri acara pembukaan Pelatihan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Masyarakat Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji di Pendopo Pengayoman, Senin (30/11). Tidak pandang bulu, lanjut Bupati, baik pengajuan izin untuk pabrik besar maupun kecil akan ditolaknya jika pengajuan pendirian itu berada di wilayah yang sudah ditetapkan menjadi kawasan hijau. “Apapun bentuk pabriknya, baik pabrik skala besar maupun kecil tidak akan kami izinkan,” tukasnya. Ia mengatakan, berdasarkan perda tersebut pemer-
intah telah menetapkan dua kecamatan yang di jadikan pengembangan lingkungan industri. Dua kecamatan tersebut yakni Pringsurat dan Kecamatan Kranggan. “Kalau mau mendirikan pabrik sudah ada tempatnya, jika pengajuan izin pendirian pabrik di dua kecamatan itu pasti akan diberikan, tapi di luar itu akan kami tolak,” tegas Bupati. Saat ini katanya, sudah berdiri ratusan pabrik di dua kecamatan tersebut, rata-rata pabrik bergerak di bidang kayu lapis. Ke depan wilayah ini akan terus dikembangkan menjadi kawasan industri yang lebih maju. Ia mengatakan, pihaknya akan tetap mempertahankan wilayah yang memiliki fungsi utama Lindung atau Budidaya. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. ke hal 3
Pemerintah Kurang Serius Tangani AIDS Alun-alun jadi Pusat Peringatan Hari AIDS Sedunia TEMANGGUNG – Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2015 yang jatuh pada tang-
KATA MEREKA Prajurit Gugur Lawan Teroris Satu prajurit TNI gugur dalam baku tembak melawan kelompok teroris asal Poso pimpinan Santoso.
K a l a u t i d a k s e g e r a t e rttangkap berapa banyak lagi p kkorban jatuh a akibat keganassan kelompok iini. Puguh, swasta, Temanggung M e n u rut saya, m mereka mem mang dibiayai o oleh kelomp yang lebih pok b besar untuk m mengacaukan N K R I . ( (riz)
gal 1 Desember, akan dipusatkan di Alunalun Temanggung. Mengusung tema “Selamatkan Masyarakat Temanggung dari Infeksi HIV Aids”, acara akan berlangsung secara simpatik mulai pukul 7.00-12.00 WIB, dengan menerjunkan para aktifis serta relawan yang getol mengurusi masalah
penyakit berbahaya tersebut. Ketua Umum Kelompok Dukungan Sebaya Smile Plus Temanggung Memey Rochtriyati, perayaan tahun ini akan memfokuskan sosialisasi kepada masyarakat secara luas mengingat sampai detik ini masih banyak pihak yang dianggap belum mendapatkan pemahaman secara utuh.
TEMANGGUNG - Hujan menjadi salah satu kendala dalam melaksanakan pembangungan, apalagi pembangunan yang dilakukan di luar ruangan. Untuk itu pengecoran jalan Kelurahan Lungge Kecamatan Temanggung dikebut agar hasilnya lebih maksimal. Hal tersebut dikatakan, Kepala Desa Lungge Syafrudin, di sela melakukan pengecoran jalan, Senin (30/11). Menurutnya, tingginya curah hujan akan sangat berpengaruh pada hasil pengecoran. Maka dari itu pihaknya meminta bantuan ke anggota Koramil 01 Temanggung untuk membantu selesainya pelaksanaan pengecoran jalan. “Sengaja kami meminta bantuan, agar pembangunan jalan ini bisa segera se-
lesai, sebelum masuk puncak musim hujan,” katanya. Ia menyebutkan, pengecoran jalan sepanjang 120 meter dengan lebar 2 meter itu dijadwalkan akan selesai dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Bantuan dari anggota Koramil ini diharapkan bisa lebih mempercepat proses pembangunan. “Pengerjaanya swakelola, setiap hari warga dijadwal untuk mengerjakan pengecoran. Tentunya dengan bantuan anggota Koramil,” terangnya. Seperti diketahui, jalan tersebut, merupakan jalan lingkar desa. Dengan dibangunnya jalan itu, ke depan diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan akses jalan bisa lebih baik. ke hal 3
PENDIDIKAN foto: rizal ifan/temanggung ekspres
TEMANGGUNG – Dari 250 an Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Temanggung, sekitar 50 persen di antaranya masih mengajari anak didiknya membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Padahal Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) RI telah mengeluarkan surat larangan bagi PAUD untuk mengajarkan tiga materi itu. Wakil Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Temanggung Siyamin, mengatakan, terkait dengan surat edaran larangan dari Kemendikbud, mayoritas guru PAUD di Temanggung sudah mengetahuinya. Namun atas dasar permintaan dari orang tua wali, maka sebagian besar PAUD masih mengajarkan calistung. “Sudah tahu, berdasarkan surat edaran itu salah satu aturan menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada program PAUD harus sesuai dengan tingkatan usia anak, tapi atas dasar permintaan orang tua wali maka 50 persen PAUD masih mengajarkan calistung,” terangnya. ke hal 3
eka akan merasa direndahkan dan tidak berguna dalam masyarakat. “Dari pengamatan kami, banyak dari mereka yang terpinggirkan, bahkan dianggap sebagai salah satu bahaya yang harus dihindari. Padahal, banyak yang terjangkit akibat faktor keturunan.
Musim Hujan, Pembangunan Jalan Dikebut
Sena, mahasiswi, Temanggung
125 PAUD Masih Ajarkan Calistung
Bukti nyatanya, tak sedikit para pengidap HIV AIDS yang termarjinalkan secara sosial, sehingga keberadaan mereka hanya dipandang sebelah mata. Padahal, jika tidak didampingi dengan baik maka para pengidap akan terus mengalami tekanan atau depresi sosial serta diskriminasi pribadi. Artinya mer-
ke hal 3
LIMBAH. Bupati Temanggung, Bambang Sukarno beserta rombongan melakukan pengecekan terhadap alat pengolah limbah kayu.
foto: rizal ifan / temanggung ekspres
Kompor Inovatif, Bupati Minta Penyempurnaan TEMANGGUNG – Meski menujukkan kepuasan terhadap temuan teknologi baru, yakni alat pengolah limbah gergaji, akan tetapi Bupati Temanggung, Bambang Sukarno meminta agar alat tersebut terus diperbaiki, terutama dari segi efisiensi. Pasalnya, salah satu alat yang diberi nama “Kompor Biomasa” dianggap memiliki ukuran terlalu besar apabila digunakan oleh kalangan rumah tangga. Menurutnya, desain yang ada saat ini akan lebih pas jika digunakan oleh usaha catering atau skala yang lebih besar. “Temuan ini bagus, hanya
saja butuh sedikit perubahan jika sasarannya adalah masyarakat secara umum, minimal dibuat lebih portabel. Tapi tak apa-apa karena sebuah inovasi memang perlu penyempurnaan,” katanya, Senin (30/11). Sementara itu, sang risetor “Kompor Biomasa”, Ferry S mengungkapkan, untuk menciptakan alat ini dibutuhkan setidaknya riset selama satu bulan dengan ide yang bersumber dari berbagai literatur. Untuk dapat dipergunakan, kompor sengaja didesain agar bahan bakar jenis palet kayu dapat mengeluarkan panas api maksimal.
Keuntungannya, alat ini hanya membutuhkan tenaga listrik berdaya 100 watt dan tidak mengeluarkan banyak asap saat digunakan. Bahkan, kombinasi kedua benda ini diklaim lebih hemat sekitar 50 persen dibanding menggunakan kompor gas yang saat ini lazim dipergunakan. “Kompor ini kan pakai listrik, jadi lebih ramah lingkungan. Saat ini kami baru mempunyai empat unit dengan harga jual Rp750 ribu per unitnya karena terus dalam proses penyempurnan. Satu lagi, alat ini sudah diorientasikan untuk ekspor,” pungkasnya. (riz)
SOLUSI. Pelet kayu yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif dianggap sebagai jawaban atas masalah tumpukan limbah kayu industri.
Solusi Timbunan Limbah Gergaji TEMANGGUNG – Masalah tumpukan limbah kayu dari per usahaan-per usahaan pengolahan di Kabupaten Temanggung perlahan mulai terurai seiring hadirnya terobosan teknologi baru tepat guna berbasis kerakyatan. Kepala Balitbang Kemendes Jogjakarta Sarwanto Supangat menjelaskan, Kabupaten Temanggung merupakan daerah dengan jumlah industri pengolahan kayu terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 124 perusahaan, 27 dengan skala besar dan 97 lainnya berskala kecil atau depo. Dari situ, setiap harinya dihasilkan limbah kayu sebanyak 200 ton yang belum juga dimanfaatkan secara maksi-
mal. Hanya digunakan sebagai lantai peternakan ayam, jamur, atau hanya dibakar dan membusuk. “Melihat celah sedemikian besar di Temanggung ini, kami berpikir bagaimana caranya agar limbah gergaji kayu dapat dimanfaatkan sehingga memiliki ekonomis tinggi,” jelasnya dalam paparan di Pendopo Pengayoman, Senin (30/11). Atas dasar inilah pihaknya menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan sebuah terobosan baru dengan memberdayakan masyarakat sekitar lokasi berdirinya industri. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK