MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
KAMIS 1 OKTOBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
Debat Publik Terkesan Monoton SEMENTARA ITU sejumlah mahasiswa kecewa terhadap pelaksanaan debat publik peserta pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, yang dilaksanakan pada Rabu (30/9) pukul 19.30 WIB di Gedung Kyai Spanjang Magelang Tengah. Sebab, kegiatan tersebut tanpa melibatkan mereka untuk turut menyuarakan gagasan terhadap pembangunan Kota Magelang.“Tidak ada undangan untuk mahasiswa dan pemuda secara khusus untuk menghadiri debat publik peserta Pilkada Kota Magelang 2015. Undangan hanya kepada Forpimda, partai pendukung serta unsur lainnya tanpa unsur mahasiswa,” ujar Menteri Luar Negeri BEM Universitas Muhammadiyah Magelang, Muhammad Nur Aji saat ditemui kemarin. Selain tidak ada unsur mahasiswa yang diundang dalam debat publik tersebut, kegiatan tersebut juga terkesan monoton, karena tidak ada dialog interaktif dengan audiens yang hadir, pertanyaan hanya sebatas dari moderator saja. “Kalau pertanyaan hanya dari moderator saja, debat menjadi kurang hidup, sehingga kemampuan atau kualitas antar peserta Pilkada masih abu-abu. Apalagi peserta debat sudah mengetahui soal yang diberikan oleh moderator, hal itu akan mengurangi bobot dan kualitas debat, karena tidak ada pertanyaan yang spontan. Saya kira akan lebih menarik bila undangan diberi kesempatan bertanya, bukan hanya datang duduk dan mendengarkan saja,” ungkap Aji.
Tidak Ada Dialog dengan Audiens
ke hal 3
TESTIMONI 3 Kali Minum, Pusing Hilang GEJALA darah tinggi biasanya tidak terlihat dengan jelas, sehingga pengenalannya sedikit sulit, kecuali melalui screening. Apalagi, darah tinggi dan keluhan yang lain terkadang tidak berhubungan. Namun, beberapa orang yang sudah diperiksa terkena tekanan darah tinggi mengeluhkan rasa sakit di kepala, terutama di bagian belakang. Salah satunya Ibu Supartika. “Kepala saya terkadang kalo kambuh terasa pusing. Badan juga terasa lemas,” kata Supartika. Supartika Supartika mengaku tidak mengeluhkan dengungan dalam telina, gangguan penglihatan, atau mudah pingsan. Meski demikian, dia cemas tekanan darah tingginya akan meningkat dan berisiko berubah menjadi penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ginjal kronik. Dia akhirnya meminum POTRE KONENG setelah berobat kepusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dokter dengan harapan bisa sembuh total. “Alhamdulillaah, setelah saya minum sebanyak tiga kali, pusing di kepala berkurang,” aku Supartika. Ibu beranak lima tersebut bersyukur karena tekanan darahnya berangsur menurun dan stabil di angka normal. Maklum, Supartika juga mencoba mengubah pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Dia semakin hati-hati
ke hal 3
Raline Shah Jadi Model MV Idola ARTIS muda nan cantik, Raline Shah mendapat kesempatan kerja bareng dengan idolanya, musisi Andre Hehanusa. Raline diminta menjadi model dalam video klip untuk album terbaru Andre, All About Love. “Aku memang mengidolakan dia banget. Saat masih kecil saya mint a papa anterin nonton konsernya,” aku Raline, saat ditemui di Hardrock C a f e, k a wasan SCB, Jakarta Selatan, kemarin. Saat itu, lanjutnya, usianya baru 11 tahun. Dia bahkan punya tanda tangan Andre. “Dulu aku minta tanda tangan b e l i a u ,” jelasnya . (ash)
foto:chandra yoga k/magelang ekspres
DEBAT PUBLIK. Pelaksanaan debat public peserta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Magelang 2015, di Gedung Kyai Spanjang Magelang Tengah.
Tiga Paslon Tawarkan Penataan PKL Dalam Debat Publik Seksi Pertama MAGELANG - Debat publik sesi pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang digelar di Gedung Kyai Sepanjang, Magelang Tengah, Rabu (30/9) cende-
rung menyoroti masalah tentang pedagang kaki lima (PKL) dan kompleksitas perekonomian di wilayah setempat. Dari ketiga pasangan calon (paslon), mereka terus menyebut-nyebut masalah penataan PKL, pendidikan, kesehatan, dan kondisi perekonomian saat ini. Debat diawali dengan paparan visi dan misi tiap paket calon. Antara lain, paslon
nomor urut 1 Sigit Widyonindito-Windarti Agustina yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Kemudian, paslon nomor urut 2, Moch HaryantoAgus Susatyo yang diusung Partai Demokrat dan PKB. Terakhir pasangan independen Joko Prasetyo-Priyo Waspodo. KPU sengaja membatasi tim pendukung masing-masing calon, sebanyak 35
orang. Acara yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta secara langsung tersebut, juga mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Magelang Kota dan jajaran TNI Kodim 0705/Magelang. Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, terdapat enam segmen dalam debat sesi pertama ke hal 3
Imigrasi ‘Usir’ Warga Malaysia Izin Tinggal Azizah Habis TEMANGGUNG – Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo mengaku terpaksa mendeportasi (memulangkan ke negara asal) seorang wanita asal negara Malaysia bernama Noor Azizah akibat izin
tinggal yang bermasalah. Ia kedapatan ngotot menetap di Kabupaten Temanggung selama 17 tahun, meski izin tinggalnya telah habis (overstay). Plh Kasi Wasdikum Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo Oddy Permana menjelaskan, langkah tegas tersebut terpaksa diambil karena Noor
nyata-nyata telah melanggar UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Meski telah dideportasi, namun pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan secara ketat mengingat WNA tersebut dimungkinkan dapat kembali lagi ke Indonesia.“Kan suaminya orang Temanggung dan telah
dikaruniai anak, jadi tidak menutup kemungkinan dia akan kembali,” jelasnya, Rabu (30/9). Lebih jauh ia menjelaskan, di seluruh wilayah eks Karisidenan Kedu tercatat sebanyak 8 WNA telah dideportasi pada tahun 2015 karena hal yang sama, yakni melanggar izin tinggal. Tak hanya dari Malaysia, mereka yang mendapatkan akses
pemulangan juga berasal dari negara lain seperti Korea, Tiongkok, Taiwan, Singapura, dan Amerika Serikat.“WNA tersebut yang berada di Indonesia karena faktor pekerjaan, serta ada pula yang telah memiliki keluarga lantaran telah menikah dengan penduduk pribumi atau WNI,” imbuhnya. ke hal 3
Jurus Baru Stabilisasi Nilai Tukar
foto : ist
PRIMADONA. Candi Borobudur di Kabupaten Magelang tetap menjadi primadona bagi wisatawan.
Borobudur Bakal Dipisah dari BUMN Pemerintah Bentuk Dewan Nasional Pengelolaan Wisata MAGELANG - Pemerintah pusat berencana membentuk Dewan Nasional Pengelolaan Wisata untuk Kawasan Borobudur dan Danau Toba dengan payung hukum Keputusan Presiden atau Keppres agar memudahkan pengelolaan. “Borobudur dan Toba, dikelola terlalu banyak tangan, sementara Angkor Wat di Kamboja hanya dikelola satu dewan nasional. Kita akan buat seperti itu melalui Keppres. Akhir tahun ini mudah-muda-
han keluar,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Kawasan Borobudur, Rabu malam. Pada acara penutupan Konferensi Nasional Tata Kelola Destinasi itu, Menteri mengatakan, dewan itu akan berada di bawah Kementerian Pariwisata tetapi pengelolaannya diserahkan kepada tenaga profesional. Usai acara, Menteri lebih menjelaskan bahwa instituasi yang selama ini berkepentingan terhadap Borobudur akan dile-
bur dalam satu dewan pengelola tetapi fungsi-fungsinya tetap ada seperti untuk konservasi, bisnis wisata, dan pelestarian budaya masyarakat sekitarnya. Demikian juga pengelolaan kawasan Danau Toba yang melibatkan tujuh kabupaten akan diserahkan kepada satu dewan pengelola dimana pemda bisa memberikan sahamnya, namun pengelolaan diserahkan kepada orangorang yang profesional. ke hal 3
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tampaknya sedikit mendapat angin segar seiring keluarnya paket kebijakan ekonomi jilid II. Kemarin (30/9) rupiah ditutup di level Rp 14.657 atau menguat 71 poin jika dibanding perdagangan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 14.728. Sejalan dengan upaya pemerintah yang terus memberikan stimulus pada kondisi ekonomi di tanah air, Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan paket kebijakan lanjutan. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan bahwa paket kebijakan lanjutan yang dirilis BI kali ini terkait dengan stabilisasi nilai tukar rupiah. “Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada tiga pilar kebijakan, yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, serta memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valas,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/9). Pilar pertama yakni soal stabilitas nilai tukar, lanjutnya,
terkait dengan intervensi BI di pasar forward. Mirza berujar bahwa selain melakukan intervensi di pasar spot, BI juga akan melakukan intervensi di pasar forward guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar forward. Kondisi yang ada kini, lanjutnya mengalami ketidakseimbangan dimana lebih banyak permintaan daripada suplai. “Pada situasi demand dan suplai yang tidak balance itu membuat kurs melemah. Ditambah juga terkait kebijakan normalisasi suku bunga The Fed yang belum tahu kapan akan dinaikkan. Sehingga, dibutuhkan tambahan suplai di pasar valas baik di pasar spot maupun di pasar forward,” urainya. Pilar kedua terkait dengan upaya BI untuk memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah. Pengendalian likuiditas rupiah diperkuat dengan menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN dengan tenor 2 minggu. “Penerbitan instrumen operasi pasar terbuka ke hal 3
Mengenal Sugeng Riyanto, Perajin Alat Musik Akustik
Bongkar Rongsokan untuk Buat Biola Impian Gara-gara tidak puas dengan biola yang dibelinya, Sugeng Riyanto (41) berkeinginan untuk membuat biola sendiri. Bahkan kini Sugeng tidak lagi membuat biola untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. ALI IBRAHIM, Purwokerto DITEMUI di workshopnya yang ada di di Kelurahan Bantarsoka, Sugeng menuturkan lebih dari 20 tahun sudah menggeluti usaha pembuatan alat musik biola. Tak hanya biola, dia juga membuat gitar, ukulele, cello. “Yang jelas alat musik akustik bukan elektrik,” jelasnya.
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto : ali ibrahim/radar banyumas
AKUSTIK. Sugeng Riyadi dengan berbagai alat musik akustik buatannya, yang mulai banyak diminati.
Diceritakan, usahanya berawal pada tahun 1997. Saat itu, kata Sugeng, dia membeli biola seharga Rp 25 ribu. Namun setelah dimainkan, dia tidak puas dengan kualitas suaranya. Berulangkali dia membeli biola hingga jumlahnya tak terhitung, tapi tetap tidak menemukan yang cocok dengan karakternya. Hingga kemudian dia membeli rongsokan biola buatan Jerman. “Dari rongsokan itu saya bedah. Dilihat kontur dan bentuknya. Dari konstruksinya saya tiru dan jadilah biola yang saya memang impikan,” terangnya. Ilmu membuat biola didapat Sugeng secara otodidat. Dia melihat bukubuku alat musik dan juga berguru pada seniornya. Perlahan biola hasil produksinya mulai dikenal, hingga
DEBAT PUBIK TERKESAN MONOTON makane aturan kudu diganti
BOROBUDUR BAKAL DIPISAH DARI BUMN telat rapopo ketimbang ora duwe ide
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
KAMIS 1 OKTOBER 2015
KOTA KITA Efektivitas Debat Publik Paslon Debat Publik menjadi salah satu cara mengetahui kualitas calon pemimpin pada sebuah pemilu, termasuk Pilkada Kota Magelang.
Efektif kalau sebagian besar pemilih tturut menyaksikan debat yang disiarkan langsung tersebut
Joko, Swasta, Magelang
Ya n g t e r penting moderator m harus cerdas c mengangkat k isu yang menarik a untuk dijawab p peserta debat, y yang notabene adalah a peserta pemilu,” (cha) (c Sodik, Swasta, Magelang
foto: anis kusuma/magelang ekspres
BERI MAKAN. Seorang pengunjung objek wisata Gunung Tidar, Magelang sedang memberi makan kera yang turun di depan pintu masuk objek wisata tersebut.
Gerombolan Kera Curi Makanan Cadangan Makanan di Gunung Tidar Habis MAGELANG SELATAN – Lagi – lagi warga yang tinggal
di sekitar Gunung Tidar di Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan diresahkan oleh segerombolan kera yang turun ke pemukiman warga sejak musim ke-
marau panjang beberapa waktu lalu. Kurangnya sumber makanan menjadi alasan utama segerombolan monyet turun dari tempat tinggalnya untuk mencari sumber
SEMENTARA ITU
makanan yang ada di sekitar Gunung Tidar. Pemukiman warga di sekitar kawasan tersebut menjadi sasaran sejumlah yang lapar. ke hal 7
Murni, Doktor ke-9 UM Magelang
foto: wiwid arif/magelang ekspres
MELINTAS. Pengendara saat melintas di Jalan Pemuda, dekat traffic light.
Jalan Pemuda Dikeluhkan
foto : wiwid arif/magelang ekspres
MAGELANG TENGAH - Kondisi Jalan Pemuda sebagai salah satu jalan protokol di Kota Magelang cukup memprihatinkan. Selain sempit, banyak di antaranya terdapat lubang yang membuat pengguna jalan tidak nyaman terutama pengendara sepeda motor. Menurut penuturan warga, di Jalan Pemuda hingga perempatan Shoping, kondisinya banyak terdapat gelombang dan berlubang. Meski sebagia sudah ditambal, namun perbaikan itu kesannya justru menimbulkan gelombang baru. “Pecinan juga bagian dari jalan protokol. Tapi kenapa kok kondisinya lebih buruk ketimbang jalan lainnya,” tutur Eko Purnomo (31), pengendara sepeda motor saat ditemui d Jalan Pemuda. Ia mengeluhkan, lantaran pada tahun ini peningkatan jalan hanya dilakukan di jalan-jalan nonprotokol. Bukan pada skala prioritas di jalan penting seperti Jalan Pemuda. “Saya kira dibanding jalan lain, perbaikan di sini sudah cukup lama. Padahal Jalan Pemuda menjadi akses penting masyarakat Kota Magelang. Sebagian besar kendaraan melintasi jalan ini setiap hari,”
MENYAPU. Seorang petugas kebersihan, Tentrem saat menyapu jalur lambat di Jalan Pahlawan, Kota Magelang, kemarin. Ia berprofesi sebagai penyapu sejak lima tahun lalu.
ke hal 7
ke hal 7
DKPT Kekurangan Petugas Kebersihan Baru Tersedia 87 Orang MAGELANG SELATAN - Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota (DKPT) Kota Magelang saat ini kekurangan petugas kebersihan lapangan. Sebab, di Kota Magelang seluas 18,12 km persegi itu hanya memiliki 87 petugas kebersihan yang ditempatkan di semua jalan protokol. Kepala DKPT Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan, jika dilihat secara kualitas dan kuantitas,
pihaknya kekurangan sumberdaya manusia dalam menangani permasalahan sampah di Kota Magelang. Terlebih lagi soal kualitas sumberdaya petugas kebersihan yang rata-rata sudah usia lanjut.”Idealnya Kota Magelang punya 150 petugas kebersihan untuk mengakomodir semua jalan protokol yang menjadi tanggungan pemerintah guna melakukan pembersihan,” katanya Rabu (30/9). Akibat kekurangan tenaga ini pun sistem shift yang diberlakukan tak mampu mengakomodir selama 24
jam. Padahal idealnya, memberlakukan 3 shift, yang masing-masing petugas kebersihan punya kewajiban pekerjaan selama 8 jam.”Yang kami miliki saat ini baru dua shift, pagi dan sore. Padahal idealnya, ada tiga shift masing-masing bekerja 8 jam, sehingga bisa full 24 jam tiap hari. Tapi untuk yang malam kami akui belum punya tenaganya,” ucapnya. Belum lagi, jumlah tenaga kebersihan masih harus terkurangi karena setidaknya ada 5 petugas yang pensiun tahun ini.
Tanamkan Berhaji Sejak Dini PAUD Asy Syafa’ 2 Adakan Manasik Haji MAGELANG SELATAN - PAUD IT Asy Syafa’ 2 menggelar kegiatan manasik haji di halaman RW 2 Ganten, Magelang Selatan, Rabu (30/9). Manasik haji diikuti 210 anak dari kelas TK dan playgroup. Plt Kepala PAUD IT Asy Syafa’ 2 Dwi Rahayu Wilujan mengatakan, pelatihan manasik haji ini bertujuan untuk memberikan pemahaman keagamaan sejak dini kepada anak didik. Terlebih lagi, pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji yang tidak semua orang memahaminya. “Alhamdulillah, pelaksanaan pelatihan manasik haji berjalan dengan baik dan sukses. Hal ini tidak dapat terwujud tanpa kerjasama yang baik dari guru PAUD serta orang tua murid. Untuk
makanan yang dibutuhkan. Tidak mengenal pagi atau siang segerombolan monyet turun ke pemukiman warga. Bila lapar, mereka akan turun untuk mencari sumber
foto: heni agusningtyas/magelang ekspres
DIBANTU. Guru pembimbing, siswa-siswi PAUD Asy Syafa 2 melakukan manasik haji memutari kabah.
itu, kami berharap kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya ini dapat memberikan pengajaran yang positif kepada
anak-anak,” ujarnya. Kegaiatan manasik haji ini dapat memberikan gambaran kepada anak tentang cara melaksanakan
ibadah haji. Sehingga nantinya mereka dapat terinspirasi untuk melaksanakan haji.
CMYK
ke hal 7
MAGELANG SELATAN - Satu Dia lulus lagi dosen menyabet gelar Doktor bertambah di Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang. Kali ini, gelar tersebut didapat Rochiyati Murniningsih SE MP, dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi ini berhasil meraih gelar Rochiyati Murniningsih SE MP Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
setelah merampungkan diserta tasinya berjudul K Kapabilitas Relas sional Solusi Mutu tualistik, Upaya S rat e g i Me m St b bangun UMKM. M Murni, begitu ia b biasa disapa men nuturkan bahwa p penelitian berm mula dari kete r t a r i k a n t e rh hadap fenomena b bisnis yang ada d usaha mikro di k kecil menengah (U (UMKM) batik di In Indonesia. ke hal 7
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
KAMIS 1 OKTOBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
Perencanaan Dinilai Tak Matang Pembangunan Pasar Secang MUNGKID - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Magelang menilai rencana
pembangunan Pasar Secang tahun 2015 masih belum matang dan serius. Hal itu terbukti dari dua kali lelang yang gagal hingga akhirnya membuat pembangunan molor. Juru Bicara Fraksi Golkar,
Bagyo Widi Nugroho mengatakan, hal itu membawa kerugian bagi masyarakat, terutama para pedagang Pasar Secang yang harus menunggu lebih lama. “Kegagalan ini sudah barang
tentu berakibat memperpanjang penderitaan yang dialami 500 pedagang pasar. Yang sekarang ini mengeluhkan sepinya pengunjung,” kata Bagyo dalam rapat paripurna penyampaian pandangan
umum fraksi-fraksi terhadap RAPBD – P 2015, kemarin. Senada dengannya, juru bicara Fraksi PKB, Mafatikhul Huda mengatakan, akibat gagalnya pembangunan, anggaran yang dicadangkan
otomatis belum digunakan. Padahal, besaran anggaran yang dicadangkan yakni Rp10 miliar dari APBD 2013 dan APBD 2014 sebesar Rp 10 M otomatis belum bisa dilaksanakan.
“Tentu hal ini sangat-sangat merugikan rakyat, karena tertundanya pelaksanaan pembangunan Pasar Secang,” jelasnya. Dia
menyebutkan,
ses-
ke hal 7
TENAGA KERJA
Kenaikan UMK Belum Jelas MUNGKID - Pemkab Magelang hingga kini belum menyerahkan usulan besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2016 ke Pemprov Jawa Tengah. Hal ini karena para buruh dan pengusaha belum sepakat dengan nominal UMK yang akan diajukan ke gubernur. “Penentuan UMK belum final. Kami belum bisa menentukan besaran nominalnya, masih ada pembahasan. Besok (hari ini, 1/10) dipastikan akan selesai. Dan kemudian akan diajukan ke gubenur,” terang Hardan Listijanto, Kepala Bidang Hubungan Kerja dan Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan. Meski begitu pihaknya memastikan UMK 2016 naik. Sebagaimana diketahui, UMK tahun 2015 Rp 1.255.000. “Besaran UMK jelas naik lah, tidak mungkin turun. Apalagi dengan kondisi seperti ini,” ujarnya. ke hal 7
MUHAMMADIYAH
foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
RAPAT. Drs Suharsono, M.Si dari Inspektorat Provinsi Jateng saat memberikan paparan di Ruang Bina Praja dalam acara Rapat Dinas Pengawasan Daerah.
APIP Bantu SKPD Jalankan Program
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
PERTEMUAN. Dekan Fakultas Tekni dari PTM berkumpul di UM Magelang kemarin.
Dekan FT PTM Berembug MERTOYUDAN - Dekan Fakultas Teknik (FT) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) seluruh Indonesia mengadakan pertemuan di UM Magelang di Ruang Sidang Gedung Rektorat kemarin (30/9). Pertemuan tersebut digelar untuk menindaklanjuti program-program di fakultas teknik. Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT menyambut gembira dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya pertemuan tersebut. Ia berharap pertemuan Forum Dekan FT yang dihadiri Dekan FT UM Purwokerto, Tito Pinandita SSi M Kom, Dekan FT UM Malang, Ir Sudarman MT, Dekan FT UMY Jazaul Ikhsan ST MT PhD dan dari Dekan FT UMS, Ir Sri Sunarjono ini dapat dijadikan sarana pengembangan institusi secara bersama yang bermanfaat bagi kemajuan FT ke depan.
Bahas Kemajuan Fakultas
ke hal 7
BANTUAN
Tiga Desa Tangguh Bencana Dikucur Dana APBN MUNGKID - Tiga desa di Kabupaten Magelang ditetapkan menjadi desa tangguh bencana atas tiga potensi ancaman yang berada di desa-desa tersebut. Ketiganya memperoleh kucuran dana bantuan dari APBN untuk pembiayaan sejumlah tahapan proses pembentukan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang, Sujadi menjelaskan, tiga desa tersebut yakni Margoyoso di Kecamatan Salaman, Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, dan Desa Sirahan di Kecamatan Salam. “Ketiganya memiliki potensi kerawanan berbeda. Yaitu erupsi merapi di Ngargomulyo, lahar hujan di Sirahan dan tanah longsor di Margoyoso,” jelas Sujadi. Dia menyebutkan, anggaran tangguh bencana dari APBN sebesar sekitar Rp700 juta yang diberikan, nantinya akan digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan. Seperti rekrutmen fasilitator, termasuk untuk pembentukan kelompok kerja tiap desa yang terdiri dari 30 orang. “Dari APBD Kabupaten Magelang sendiri, kita sudah membentuk lima desa tangguh bencana. Yakni, Desa Sutopati Kecamatan Kajoran, Desa Pengarengan Kecamatan Kaliangkrik, Desa Dampit Kecamatan Windusari, Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak, dan Desa Pogalan, Kecamatan Pakis,” urainya. ke hal 7
MUNGKID - Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang dihimbau untuk menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP). Hal itu sesuai dengan apa yang sudah menjadi rencana dan target Pemkab Magelang
dalam mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Wakil Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, untuk mencapai target tersebut, sejumlah upaya lain juga sudah dilaksanakan. Salah satunya dengan menggelar rapat dinas pengawasan daerah. “Rapat dinas pengawasan dilaksanakan untuk menciptakan penyelenggaraan
pemerintah daerah yang baik dan bersih serta mendorong peningkatan kinerja melalui pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan,” jelas Wabup. Dia menambahkan, pengawasan selama ini dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP). “Pengawasan bukan upaya untuk mengungkap kesala-
han dan menjatuhkan SKPD/ unit kerja tertentu, namun justru membantu SKPD agar pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan senantiasa berada pada jalur yang benar dan sesuai dengan rencana dan alokasi anggaran yang ditetapkan,” imbuh Wabup. Adapun terhadap jajaran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP), Wabup meminta untuk terus meningkatkan kapasitas dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam melaksanakan tugas. “Kami juga berharap agar instansi pengawasan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi supaya membuka diri dan siap memberikan ke hal 7
Masih Ada Ego di Bisnis Pariwisata MAGELANG - Ego sektoral dan ego kepentingan masih dominan terjadi dalam pembangunan industri pariwisataan di Indonesia. Maka dari itu, meski telah menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar, pariwisata di sejumlah daerah dinilai tidak maju-maju. Hal itu disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Kementrian Pariwisata Frans Teguh, saat jumpa pers pembukaan Konferensi Nasional (Konas) Destination Management Organization (DMO) 2015, di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, kemarin. Dia juga mengungkapkan, ketidak majuan itu juga karena didukung oleh masingmasing pihak di daerah tersebut yang tidak mempunyai rasa memiliki (ownership).
Menurutnya, ukuran yang paling konkrit adalah ketika sebuah daerah di kawasan pariwisata memiliki sikap ownership yang timbul dari semua pihak. “Pariwisata itu adalah is everybody bisnis, jadi bukan hanya urusan kementrian atau dinas pariwisata saja, tapi juga urusan kita semua,” katanya. Dikatakan, dampak dari bisnis industri pariwisata itu sangat dahsyat, tapi jika bisa dikelola secara serius. Namun disayangkan, potensi yang sangat menjanjikan itu belum sepenuhnya menciptakan hasil yang luar biasa (extraordinary result). Dengan adanya Konas DMO, diharapkan bisa membongkar ego kepentingan yang selama ini menjad kendala. Sekaligus juga diharap untuk bersama-sama mem-
foto: nur imron/magelang ekspres
KONAS. Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Kementrian Pariwisata Frans Teguh (kanan), Staf Ahli Bidang Multikultura Kementrian Pariwisata, Hari Untoro Dradjat (tengah), dalam jumpa pers Konas DMO 2015 di Grand Artos Hotel.
bangun aliansi atau sebuah komitmen dari semua pihak terutama yang berada di sekitar tujuan wisata agar sadar dan ikut terlibat. Seperti disampaikan sebelumnya, Konas DMO dilak-
sanakan untuk memberikan penguatan bagi para stakeholder, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengelola destinasi pariwisata, serta para pemangku kepentingan lain dalam per-
encanaan, pembentukan, pengembangan dan pengelolaan destinaasi pariwisata. Penyelenggaraan Konas DMO juga menjadi salah satu langkah strategis untuk ke hal 7
Melongok Manasik Haji Siswa TKIT Al Hikmah Secang
Digelar Tiap Dzulhijjah, Dorong Berhaji Pendidikan ibadah haji bagi siswa perlu untuk mendorong mereka agar memiliki niatan melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Hal ini dilakukan TKIT Al Hikmah Secang dengan menggelar manasik haji atau peragaan pelaksanaan ibadah haji. HENI AGUSNINGTYAS, Secang CUACA pagi kemarin (30/9) sekitar pukul 9.00 WIB sudah mulai panas. Tapi hal ini tak menyurutkan siswasiswi TKIT Al Hikmah dalam mengikuti manasik di Lapangan Catak Secang. Mereka tetap bersemangat, seperti merasakan panasnya di Mekkah. Manasik haji di sekolah tersebut rutin digelar tiap tahun, di bulan Dzulhijjah tahun Hijriah.
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
MANASIK. Siswa/Siswi TKIT Al Hikmah Secang mengikuti manasik aji.
CMYK
“Di sini panas, besok besar kalau naik haji pasti cuacanya lebih panas,” aku salah seorang siswa. Kepala TKIT Al Hikmah Secang, Yamtina SPd I, mengatakan sekolah memperkenalkan mengenalkan aplikasi langsung dalam kehidupan sehari-hari, terutama kebiasaan seperti syahadat, salat, haji dan berpuasa pada bulan Ramadan. “Nah haji yang merupakan rukun Islam ke lima ini, dipraktekkan langsung oleh anak-anak,”terang. Mereka kelak, diharapkan dapat melaksanakan haji yang sesungguhnya dan menjadi haji yang mabrur. Kegiatan manasik haji anak ini senantiasa mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari wali murid. Warga Sekiar dengan antusias melihat secara langsung jalannya kegiatan. “Tidak sedikit dari warga yang menyakssikan manasik haji ini yang meneteskan air mata,”tuturnya. Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari instansi yang hadir. Salah satunya ke hal 7
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
KAMIS 1 OKTOBER 2015
Eceran Rp 3.000
UMKM Harus Bisa Bersaing di MEA PURWOREJO - Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM RI, Ahmad Zabadi SH MM mengingatkan kepada pelaku koperasi dan UKM a k a n k e t at n y a persaingan di masa mendatang. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Pekan Pur worejo Expo 2015 di Alun-alun Purworejo. Menurutnya, persaingan produk merupakan sesuatu yang tidak lagi dapat dihindari. Peningkatan kelas pelaku koperasi dan UKM tidak hanya terbatas pada pelatihan dan pendampingan tetapi juga pameran multi produk UKM serta eksplorasi berbagai keunggulan daerah yang ditampilkan kepada publik. “Seperti kegiatan expo ini, juga dibutuhkan oleh pelaku usaha agar bisa memperluas jaringan, membuka akses pasar baru, dan saling berbagi ilmu pengetahuan untuk menghasilkan produk yang kreatif, inovatif dan berdaya saing,” katanya. Lebih lanjut Ahmad Zabadi mengatakan, kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatis dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
KUNJUNGI STAND. Bupati Purworejo bersama sejumlah tamu undangan mengunjungi sejumlah stand usai membuka Pekan Purworejo Expo, kemarin.
Kemenag Tak Lepas Tangan Soal Jamhuri Dinsosnakertrans Lakukan Klarifikasi ke Pusat
KRIMINAL
PURWOREJO - Kementrian Agama (Kemenag) Purworejo melakukan pemantauan terhadap perkembangan peristiwa Mina yang terjadi pada
Kamis (24/9) lalu. Seperti diketahui ada satu warga Purworejo yang turut menjadi korban dalam kejadian itu. Jamhuri bin Hisyam (47) warga Baledono meninggal dalam peristiwa yang merenggut ratusan nyawa. Hanya saja, korban tidak tercatat sebagai anggota jamaah haji dari titik keberangkatan
Purworejo. Sejak Januari 2014, korban telah berada di Arab Saudi untuk bekerja di perusahaan Bin Laden. “Akhmad Jamhuri menjadi jamaah haji mukimin atau jamaah haji yang berangkat ke sana karena telah bermukim di sana,” ujar Mutamimmah, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji
Kemenag Purworejo, Rabu (30/9). Lebih jauh dikatakan, pemantauan yang dilakukan adalah selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan penanganan korban jamaah haji yang meninggal ataupun yang masih mendatangkan pihak medis. ke hal 11
Bank Sampah Dikucur Dana Setengah Miliar Bangu Gedung Pengelolaan Sampah Terpadu
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
AIR BERSIH. Penurunan debit air di PDAM Tirta Perwitasari mengakibatkan banyak pelanggan tidak lagi mendapatkan air bersih.
Puncak Kemarau, Debit PDAM Turun Drastis PURWOREJO - Bencana kekeringan tidak sekedar mengakibatkan kurangnya pasokan air bersih di daerah perdesaan. Daerah perkotaan yang selama ini keberadaannya disokong perusahaan daerah air minum (PDAM) juga terkena imbasnya. Seperti halnya yang terjadi bagi pelanggan PDAM Tirta Perwitasari kanan-kiri Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sekitar Pasar Baledono. Beberapa pelanggan tidak lagi bisa mendapatkan air bersih dari menghidupkan keran airnya. Hal itu terjadi karena menurunnya debit air di PDAM Tirta Perwitasari sementara kawasan tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. “Dengan permukaan yang lebih tinggi, sementara pasokan airnya sedikit, banyak pelanggan yang tidak mendapatkan air bersih secara normal,” ujar Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo Hermawan Wahyu Utomo melalui Kasi Pelayanan Pelanggan Muzazin kepada Purworejo Ekspres, Selasa (29/7). Lebih jauh dikatakan, dalam puncak musim kemarau seperti sekarang ini, nomor layanan pelanggan di Kantor PDAM Purworejo lebih sering berdering dibandingkan hari-hari biasanya.
Pelanggan Dilayani Mobil Tangki
ke hal 11
foto: eko sutopo/ purworejo ekspres
PANEN. Petani tembakau tengah menjemur tembakau hasil panennya. Cuaca cerah tanpa hujan menjadikan tanaman tembakau berkembang maksimal.
Panen Raya, Harga Tembakau Terjun Bebas PURWOREJO - Musim kemarau berkepanjangan tampaknya menjadi berkah bagi petani tembakau. Cuaca cerah tanpa ada kiriman hujan menjadikan tanaman bisa berkembang maksimal dan memuaskan. Hanya saja, seiring dengan membaiknya hasil panen tidak diikuti dengan tingginya harga beli tembakau. Hal itu dirasakan petani tembakau di Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo Kota. Dibandingkan harga jual hasil tembakau tahun sebelumnya, kondisi saat ini hanya mendapat separuhnya saja. “Musim panen tembakau ke-
marin, harga satu kilo atau kalau diistilahkan di sini satu emplek, bisa mencapai Rp100.000. Tapi sekarang paling tinggi hanya Rp50.000 saja,” ujar Amat Toha, Sekretaris Desa Pacekelan kepada Purworejo Ekspres, Rabu (30/9). Menurut Toha, tingginya harga jual tahun kemarin dikarenakan hasil panen petani terbilang buruk. Di saat awal mulai menanam, lahan petani diterjang banjir cukup besar sehingga hanya sedikit yang bisa diteruskan pengembangannya. “Untuk tahun ini, ibaratnya tidak ada yang gagal. Dan hasil akhirnya memang
benar-benar bagus. Ya seperti hukum ekonomi mas, kalau barangnya banyak harganya pasti turun,” tambahnya. Meski demikian, hal itu tidak menjadi masalah bagi petani, karena pendapatan yang diperoleh relatif sama lantaran produknya relatif sangat tinggi. Konsumsi Lokal Ha s i l t e m b a k a u y a n g dikembangkan masyarakat Pacekelan, kata Toha, selama ini hanya bisa dijual di dalam Purworejo saja. Kalaupun keluar hanyalah di daerah-daerah yang sangat dekat dengan Purworejo. ke hal 11
PURWOREJO - Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tri Guyub Rukun Desa Trirejo Kecamatan Loano mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp500 juta untuk membangun gedung pengolahan sampah terpadu. Pembangunan tersebut diawali dengan peletakan batu pertama oleh Kades Trirejo, Dwi Darmawan Amd, Rabu (30/9). “Program tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Aktivitas bank sampah juga akan
membuat Desa Trirejo menjadi lebih bersih. Warga sangat antusias mengikuti program bank sampah ini. Mereka rela mengumpulkan sampah untuk kemudian disetor ke sini,” kata Dwi Darmawan. Lebih lanjut dikatakannya, melalui program TPST 3R itu, Desa Trirejo akan didorong menjadi desa organik. Semua petani yang ada diimbau untuk menggunakan pupuk organik yang diproduksi oleh bank sampah. “Untuk menyukseskan program itu kami akan berkoordinasi dengan PPL pertanian. Harapannya kegiatan dari KSM Tri Guyub Rukun ini memberikan manfaat secara maksimal kepada masyarakat,” katanya. ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
RESMIKAN. Kades Trirejo, Dwi Darmawan didampingi KSM Tri Guyub Rukun saat meresmikan gedung pengelolaan sampah yang sudah selesai dikerjakan sebelumnya.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung
KAMIS 1 OKTOBER 2015
ECERAN Rp3.000
Cegah WNA Liar, Imigrasi Sidak Pabrik Kayu Lapis TEMANGGUNG – Petugas Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo dan Tim Pengawas Orang Asing (Pora) yang terdiri dari unsur Pemkab, TNI/Polri menggelar razia terhadap pekerja asing terkait masalah izin tinggal di PT East Mark International. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo, Suparman mengatakan, hasil dari kegiatan tersebut, petugas tidak mendapati satupun pekerja asing yang terbukti telah melakukan pelanggaran karena semuanya resmi terdaftar. “Sidak ini kami gelar mengingat banyaknya pabrik kayu lapis di Temanggung yang mana beberapa diantaranya menggunakan jasa tenaga kerja asing,” katanya, Rabu (30/9). Menurutnya, permasalahan legalitas izin tinggal para WNA sangat penting untuk diperhatikan. Ia beralasan, mereka yang melakukan pelanggaran dapat memberikan berbagai dampak negatif. Antara lain, berkurangnya pemasukan
negara dari sektor pajak, kecemasan warga sekitar, serta diabaikannya harkat dan martabat bangsa Indonesia. Terlebih dengan aturan WNA asal Tiongkok dan Korea yang saat ini berstatus bebas visa masuk ke Indonesia. “Dengan aturan tersebut, kami akan semakin meningkatkan pengawasan,” imbuhnya. Tujuan digelarnya sidak sendiri adalah penegakan hukum, antisipasi WNA bermasalah, serta mampu menggugah kesadaran pemerintah di wilayah masingmasing akan pentingnya melakukan pengawasan. Akan tetapi, pihaknya mengindikasikan masih banyak permasalahan izin tinggal WNA, terutama mereka yang berstatus sebagai tamu-tamu hotel. Sebab itulah, pihak pengelola salah satu jasa akomodasi ini wajib memiliki kesadaran yang tinggi agar masalah tersebut tidak kian berlarut-larut. ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
DIGELANDANG. Pengecer dan pembeli kupon judi togel saat digelandang di Mapolres Temanggung kemarin (30/9).
Judi Togel, Pengecer-Pembeli Diringkus
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
SIDAK. Petugas Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo dan jajaran lain menggelar inspeksi mendadak terhadap pekerja berstatus WNA di sebuah pabrik pengolahan kayu lapis.
TEMANGGUNG – Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung menangkap dua pria saat tengah bertransaksi judi toto gelap atau togel. Keduanya adalah Kusmadi (43) yang bertindak sebagai pengecer dan Wiwin Setiyono (25) merupakan pembeli. Keduanya adalah warga Dusun Tanjungsari Desa Kemloko Kecamatan Kranggan.
Kasubbag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti menjelaskan, kedua pelaku ditangkap pada Senin (28/9) sekitar pukul 20.30 WIB saat tengah bertransaksi. Petugas juga berhasil mengamankan barang bukti antara lain kupon togel, buku ramalan, dan uang tunai sebesar Rp280 ribu. Keduanya diancam hukuman maksi-
mal sepuluh tahun penjara atau denda maksimal Rp25 juta akibat melanggar pasal 303 KUHP tentang perjudian. “Fokus kita saat ini adalah melakukan pengembangan guna menangkap bandar utama,” jelasnya, Rabu (30/9). Sementara itu, pelaku Kusmadi mengungkapkan dalam sehari ia mampu mengumpulkan uang sebesar Rp300 ribu dari hasil
transaksi. Upahnya 10 persen dari total nominal yang ada. Selama menjalankan bisnis ini sejak dua bulan lalu, ia mengaku, hasil uang yang didapat langsung disetorkan kepada pengepul yang bernama Adi, warga Kranggan. Pekerjaan haram ini terpaksa ia lakoni dengan dalih untuk menambah penghasilan. ke hal 3
Ratusan Siswa SMK Nyaris Tawur BULU – Ratusan siswa dari dua SMK swasta ternama di wilayah Kabupaten Temanggung nyaris tawuran. Mereka telah bertemu di jalan raya Temanggung Parakan, di Desa Dalangan Kecamatan Bulu kemarin (30/9) petang. Informasi yang berhasil dihimpun koran ini di lokasi kejadian, mereka telah adu mulut, sudah saling berhadapan
untuk melakukan tawuran. Namun, entah sebab apa tiba-tiba tawuran antar pelajar SMK itu urung terjadi. “Saya tadi sedang berada di dalam gudang tembakau, dari luar terdengar suara ramai. Kemudian saya bersama warga lainnya langsung keluar untuk melihatnya, ternyata ada ratusan siswa yang hendak tawuran,” kata Nasiin (34)
pedagang tembakau yang kebetulan berada di lokasi tawuran. Menurutnya, beberapa informasi yang didapatnya, mereka nampaknya memang sudah menentukan tempat untuk adu jotos. “Mereka ini sepertinya sudah merencanakan untuk tawuran di jalan ini. Buktinya mereka sudah di sini. Pada-
hal tempat mereka menimba ilmu kan jauh banget dari sini,” ujarnya. Tidak hanya Nasihin, Budi Waluyo (32) pedagang tembakau lainnya juga me ngatakan hal sama. Semua pedagang tembakau yang sedang mengunggu antrean terpaksa harus keluar gudang karena mendengar suara gaduh. “Saya kira ada kecelakaan atau ke-
jadian lainnya. Pas saya lihat ternyata ratusan siswa sudah bersiap akan tawuran,”katanya. Namun katanya, sebelum ratusan siswa ini adu jotos, mereka sudah dibubarkan warga sekitar. Siswa berseragam biru muda langsung balik kanan menuju arah Temanggung. ke hal 3
Musim Tanam Diprediksi Mundur
PENDIDIKAN Menunggu Keputusan Bupati TEMANGGUNG – Kalagan pendidik di Kabupaten Temanggung meminta Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, segera memberi keputusan terkait dengan surat edaran gubernur soal lima hari belajar atau sekolah untuk siswa SMA/SMK di kabupaten setempat. Kepala SMK 17 Parakan, Pambudi mengatakan, sejak ada surat edaran tersebut,
Sikapi SE Gubernur
ke hal 3
KATA MEREKA Tak Perlu Minta Maaf Tanggal 30 September 2015 kemarin, tepat 50 tahun peristiwa G30S/PKI. Hal ini menjadi catatan sejarah bangsa. Namun, tersiar kabar bahwa permintaan terhadap presiden untuk meminta maaf terhadap keluarga korban.
Saya rasa hal tersebut tidak perlu dilakukan. p Bukan apa-apa, B iini menyangkut peristiwa memip llukan bangsa Indonesia di d masa lalu. m Nizar, Swasta, Temanggung
Produksi Beras Tak Terpengaruh TEMANGGUNG – Musim tanam serempak akhir tahun 2015 diperkirakan mundur. Hal ini menyusul musim kemarau belum berakhir hingga akhir September 2015. Diperkirakan petani baru mulai tanam sekitar bulan Oktober. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari mengatakan, biasanya pada akhir September seperti ini sudah turun, meskipun belum secara kontinyu. Tetapi, hingga saat ini hujan belum juga turun. Hal ini berdampak pada mundurnya musim tanam diakhir tahun ini. “Kami perkirakan mundur, tapi kemungkinan besar di awal Oktober petani sudah mulai siap tanam, terutama petani yang memliki lahan dengan ketersediaan air yang mencukupi,” katanya. Ia menyebutkan, dari target luasan
tanam di minggu kedua bulan September 4.800 hektare. Saat ini baru tertanami 11,27 persen atau 800 hektare di daerah irigasi teknis Kecamatan Kedu dan Bulu. “Kalau di lahan tadah hujan saat ini belum bisa mulai tanam. Petani masih menunggu hujan untuk memulainya,”terangnya. Ia mengatakan, dari target luasan tanam musim kedua April - September sebanyak 7.100 hektare. Hingga Juli sudah tercapai 3.500 hektare. Lainnya masih dibiarkan menganggur, tidak ditanami karena merupakan lahan tadah hujan, sebagian ditanami tembakau. “Petani di Temanggung berbeda dengan daerah lainnya. Saat musim tembakau mereka lebih memilih untuk menanam tembakau, tapi tidak semua petani,”katanya. Dikatakan, sebenarnya untuk daerah irigasi teknis di empat kecamatan, yakni Kedu, Jumo, Parakan, dan Desa Soropadan di Kecamatan Pringsurat sudah bisa mulai tanam sekarang meski debit air irigasi turun. Tapi untuk daerah lain mungkin mundur sampai Oktober karena be-
lum turun hujan. Mundurnya musim tanam lantaran kemarau panjang, kata Harnani, tidak akan berdampak pada penurunan produksi beras. Pada tahun 2014 lalu, produksi beras mengalami surplus sebesar 31.000 ton. Tahun 2015 ini pun diperkirakan akan mengalami surplus sekitar 30 ribuan ton. Hanya saja, waktu tanam yang mundur akan berpengaruh pada penghitungan produksi beras tahun 2015 yang cenderung berkurang. Sebab, panen akan mundur di 2016 jika musim tanam mundur sampai Oktober. Sebagai gantinya, pada penghitungan produksi tahun 2016 cenderung akan bertambah karena panen mundur. Dari pantauan koran ini di beberapa daerah, terutama di wilayah Kecamatan Bulu, beberapa lahan sawah yang tidak mendapatkan aliran irigasi justru dialihfungsikan untuk menjemur tembakau. “Sawah ini saya sewa untuk menjemur tembakau, yang empunya tidak menggarap sawahnya karena airnya foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres tidak cukup,”ujar Agus (34) warga JEMUR. Sawah di daerah Kecamatan Bulu Desa Sejayan Kecamatan Bulu. (set) dialihfungsikan untuk menjemur tembakau.
Donor Darah Kodim 0706 Libatkan Berbagai Pihak
Pupuk Solidaritas Kemanusiaan, Terkumpul 410 Kantong Dalam rangka menyambut HUT Kodam IV Diponegoro, Kodim 0706 Temanggung melakukan kegiatan donor darah kemarin. Dari aksi peduli sosial itu terkumpul 410 kantong. SETYO WUWUH, Temanggung
Seingat saya, korb ban keganasan P PKI merupakan p pahlawan-pahla lawan bangsa. JJadi, menurut saya biarkan m masalah itu jadi sejarah ssaja. (riz) Tutut, Ibu Rumah Tangga, Temanggung
DALAM kegiatan di Gedung Sarwo Guno tersebut, prajurit di lingkungan Kodim 0706 diwajibkan untuk menyumbangkan darahnya. Terutama, bagi yang lolos tes kesehatan sebelum dilakukan donor. Donor darah itu dilakukan untuk membantu sesama yang membutuhkan darah. Selain prajurit Kodim, pihaknya juga menggandeng anggota Polri, sejumlah ormas dan karyawan di sejumlah perbankan serta masyarakat. Hal ini agar jumlah darah yang didapat, bisa membantu anggota PMI dalam menyediakan darah. “Kebutuhan darah saat ini cukup banyak. Ternyata juga dari Polri dan ormas serta
foto:kodim 0706 for temanggung ekspres
DONOR. Para pendonor dalam posisi tidur untuk diambil darahnya di Gedung Sarwo Guno kemarin (30/9).
masyarakat sangat antusias. Mereka datang dengan sukarela untuk menyumbangkan darahnya,” kata Panitia kegiatan, Kapten (Arm) Muhaimin di sela kegiatan kemarin. Donor darah merupakan kegiatan rutin tiap tiga bulan dari Kodim untuk memupuk solidaritas kemanusiaan sekaligus mengecek kesehatan prajurit. Dengan donor darah ini, mereka yang tidak sehat tidak boleh donor. Bagi darah yang ditolak karena mengandung penyakit atau zat terlarang akan ditelusuri penyebabnya pada prajurit yang bersangkutan. “Prajurit dituntut disiplin dan menjaga kesehatan, termasuk berperilaku hidup sehat,” katanya. Donor darah, juga memupuk solidaritas antar instansi. Sebab pada waktu tertentu jika mereka menggelar kegiatan serupa, prajurit juga diminta untuk ikut. Sementara itu, Kapten Inf Basri mengatakan, kantong darah yang terkumpul diharapkan bisa digunakan dan bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
KAMIS 1 OKTOBER 2015
ECERAN Rp3.000
Seribu Guru SD Diajari Magic Teaching WONOSOBO – Sedikitnya 1.000 guru SD di Wonosobo memenuhi undangan workshop ‘Magic Teaching’ yang digelar majalah Psikologi plus bersama Disdikpora di Gedung Adipura Kencana kemarin (30/9). Dua orang trainer berlatarbelakang ilmu psikologi yang masih muda dan energic didapuk untuk memotivasi guru dengan harapan bisa mengajar dengan keajaiban. “Bebearpa poin yang terlewatkan dari seorang yang berprofesi sebagai pengajar adalah visi menjadi guru. Dimana visi itu harus jelas dan menyadari siapa jati diri kita. Harapannya bisa sesuai dengan tugas yang kita emban, yakni mengajar siswa SD,” kata Analisa Widyaningrum, psikolog yang bertugas di Jogja International Hospital (JIH). Analisa menceritakan kisah hidupnya, selama ini memotivasi dirinya sendiri, bisa melakoni profesi sebagai seorang psikolog bergelar S2. Menurutnya, tanpa guru SD, semua ke hal 11
MOTIVASI. Analisa Widyaningrum saat memberikam motivasi dihadapan ribuan guru SD. foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
Gambar Calon Incumbent Disoal
PRAMUKA
Iklan Layanan KB
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
MENGIKUTI. Para Pembina Pramuka Sekolah Islam Terpadu mengikuti KMD kemarin.
42 Pembina Ikuti KMD WONOSOBO- Sedikitnya 42 Pembina Pramuka Sekolah Islam Terpadu mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) di SDIT Wonosobo kemarin (30/9). Kegiatan yang digelar Kwarcab Wonosob ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pramuka, khususnya bagi para pembina pramuka. “Komitmen Kwarcab Wonosobo memberikan bimbingan, dukungan dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara berkelanjutan, berkesinambungan, sekaligus membantu ketersediaan tenaga yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan sesuai undangke hal 11
PENGOLAHAN
Sampah Dapur Dibikin Pupuk
WONOSOBO- Panita Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Wonosobo akan memanggil kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BKBPPA), termasuk kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonosobo terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye. Kepala BKBPPA akan dikonfirmasi terkait pemasangan baliho iklan lay-
anan masyarakat yang menampilkan calon incumbent. Sedangkan kepala Dishub terkait branding mobil angkutan paslon. Ketua Panwaslu, Eko Fifin Haryanti mengatakan, beberapa hari ini marak laporan dari masyarakat terkait iklan layanan keluarga berencana di beberapa titik yang menampilkan calon incumbent. Pemasangan dilakukan di beberapa titik strategis. “Jadi ada dalam beberapa hari ini
ada pemasangan iklan layanan keluarga berencana yang menampilkan gambar calon incumbent. Soal ini akan kita dalami dulu, dan klarifikasi dengan pihak terkait,” bebernya. Menurutnya, iklan layanan tersebut sejatinya bukan merupakan APK, dan yang melakukan pemasangan juga instansi pemerintah dalam hal ini BKBPPA. Namun, di situ menampilkan gambar calon incumbent. Padahal sesuai dengan PKPU pasal 3 ayat
2 , menyebtukan incumbent setelah ditetapkan menjadi calon tidak diperkenankan menggunakan fasilitas anggaran pemerintah daaerah. “ Pemasangan gambar iklan layanan masyarakat oleh Badan KB baru-baru ini memang banyak dipertanyakan lantaran jabatan bupati dan wakil bupati Wonosobo berakhir satu bulan lagi. Jadi kita tindak lanjuti,” terangnya Disebutkan petahan atau incumke hal 11
Bangkitkan Semangat Dunia Percaturan WONOSOBO - Atlet catur asal Wonosobo yang tergabung dalam Persatuan Catur Indonesia (Percasi) menggelar catur komedi berhadiah telur di kompleks Alun-alun Wonosobo, Rabu (30/9). Targetnya, membangkitkan semangat dunia percaturan di Wonoboso yang sudah mulai pasif. Hasilnya, wajahwajah pecatur lama terpikat dan mulai beradu pikir untuk mendatangi komedi catur. Lima papan catur yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak berwarna hitam dan putih secara berselang diletakkan
diatas tikar plastik. Hanya ada satu papan catur yang tidak dimainkan, ke empat papan catur terlihat dipenuhi dengan pemain catur senior. Eko pria muda yang baru saja datang, langsung mencoba menantang atlet catur senior. Biji catur berwarna putih dipilihnya dan kemudian ditata. Karena, pemegang catur berwarna putih, Eko harus memulai langkah pertama. Selanjutnya diikuti oleh pemegang catur berwarna hitam secara bergantian sampai permaina usai. ke hal 11
foto: jamil/wonosobo ekspres
GENANGAN. Kondisi tengah pasar dipenuhi genangan air setelah diguyur hujan, Rabu (30/9).
Hujan Turun, Pedagang Bingung Kondisi Pasar Kumuh
WONOSOBO – Pupuk yang menjadi kebutuhan dasar para petani menjadikannya sebagai variabel penting dalam berjalannya pengolahan lahan. Harga pupuk yang semakin memberatkan petani, membuat beberapa aktivis lokal di Kongsi, Desa Bumirejo memunculkan berbagai ide untuk membantu kaum tani di sekitar mereka. Dengan berbekal pemilahan sampah, dibantu bank sampah setempat, Remaja Aktif Kongsi (Reaksi) berhasil mengolah pupuk kompos dari sampah sisa dapur warga. Bahkan selama setahun terakhir, para anggota Reaksi berhasil mengembangkan kebun bibit buah yang diperuntukkan untuk warga setempat. “Pupuk kompos menjadi solusi bagi
foto: jamil/wonosobo ekspres
ke hal 11
TANDING. Para atlet catur bertanding di Alun-alun Wonosobo.
WONOSOBO – Kondisi gang tengah pasar untuk penampungan pedagang sementara mulai kumuh. Hal itu dikarenakan bagian tengah atap kios sementara tak ditutup rapat. Sehingga, ketika hujan lebat, air masuk ke dalam pasar. Pantauan di lapangan, paska diguyur hujan kemarin (30/9), kondisi tengah pasar terlihat dipenuhi dengan genangan air. Tumpukan sampah tercampur dengan air, lalu berserakan di pinggir kios pedagang. Sementara jalanan pinggir becek karena tanah bercampur dengan air. Atas kondisi ini peda-
gang dan pembeli mencoba menghindari jalan. “Sudah jualannya sepi, dagangannya masih tersisa banyak. Tiba-tiba disiram hujan dan jalannya sangat kotor,” tutur Hamdi pedagang pasar, Rabu (30/9). Menurut Hamdi, ketika hujan mengguyur pasar, ratusan pedagang langsung kebingungan untuk menata ulang dagangannya. Karena, hampir semua pedagang menata dagangannya sampai di depan kios. “Spontan langsung menata dagangannya agar tidak terguyur hujan. Karena, diletakkan di depan kios. Kalau dagangan yang tahan air, kami biarkan saja,” terangnya. Dise-
butkan, kios yang dibangunkan oleh pemerintah itu hanya bisa menahan hujan untuk dagangannya. Namun, bagian tengah yang digunakan untuk pembeli tidak ditutupi. “Kami inginnya di bagian tengah itu ditutup dengan seng, supaya memberikan peluang pembeli untuk tetap bisa membeli dagangan. Karena, kalau sudah musim hujan, kemudian modelnya terbuka, bisa jadi tidak laku dagangan kami,” tuturnya. Untuk mensiasati agar tidak terkena hujan, pedagang lainnya, Suroso mengaku, menutup bagian tengah dengan ke hal 11
Mengenal Gobind Vashdev yang Merajakan Alam
Tak Pakai Sabun, Tak Pakai Sepatu, Tanpa Botol Gobind, meskipun menyandang nama asli India, namun terlahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Surabaya, sebelum pindah ke Jakarta. Akhirnya, Gobind yang logat Jawa Timurnya medok itu, jatuh cinta dengan Ubud, sebuah desa di Bali. ERWIN ABDILLAH, Wonosobo
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
BERBICARA. Gobind Vashdev saat menjadi pembicara
MESKI bukan lulusan S1, namun sejak kecil Gobind tertarik pada pelajaran yang bersifat informal. Baginya setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap jam adalah waktu belajar. Ia senang menyebut dirinya dengan julukan Heartworker, seorang pekerja hati. Itulah sepenggal kisah yang melatarbelakangi seorang Gobind Vashdev berkiprah di lingkup kemanusiaan dan menyebarkan kecintaan kepada alam. ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK