1 oktober 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

KAMIS 1 OKTOBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Debat Publik Terkesan Monoton SEMENTARA ITU sejumlah mahasiswa kecewa terhadap pelaksanaan debat publik peserta pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, yang dilaksanakan pada Rabu (30/9) pukul 19.30 WIB di Gedung Kyai Spanjang Magelang Tengah. Sebab, kegiatan tersebut tanpa melibatkan mereka untuk turut menyuarakan gagasan terhadap pembangunan Kota Magelang.“Tidak ada undangan untuk mahasiswa dan pemuda secara khusus untuk menghadiri debat publik peserta Pilkada Kota Magelang 2015. Undangan hanya kepada Forpimda, partai pendukung serta unsur lainnya tanpa unsur mahasiswa,” ujar Menteri Luar Negeri BEM Universitas Muhammadiyah Magelang, Muhammad Nur Aji saat ditemui kemarin. Selain tidak ada unsur mahasiswa yang diundang dalam debat publik tersebut, kegiatan tersebut juga terkesan monoton, karena tidak ada dialog interaktif dengan audiens yang hadir, pertanyaan hanya sebatas dari moderator saja. “Kalau pertanyaan hanya dari moderator saja, debat menjadi kurang hidup, sehingga kemampuan atau kualitas antar peserta Pilkada masih abu-abu. Apalagi peserta debat sudah mengetahui soal yang diberikan oleh moderator, hal itu akan mengurangi bobot dan kualitas debat, karena tidak ada pertanyaan yang spontan. Saya kira akan lebih menarik bila undangan diberi kesempatan bertanya, bukan hanya datang duduk dan mendengarkan saja,” ungkap Aji.

Tidak Ada Dialog dengan Audiens

ke hal 3

TESTIMONI 3 Kali Minum, Pusing Hilang GEJALA darah tinggi biasanya tidak terlihat dengan jelas, sehingga pengenalannya sedikit sulit, kecuali melalui screening. Apalagi, darah tinggi dan keluhan yang lain terkadang tidak berhubungan. Namun, beberapa orang yang sudah diperiksa terkena tekanan darah tinggi mengeluhkan rasa sakit di kepala, terutama di bagian belakang. Salah satunya Ibu Supartika. “Kepala saya terkadang kalo kambuh terasa pusing. Badan juga terasa lemas,” kata Supartika. Supartika Supartika mengaku tidak mengeluhkan dengungan dalam telina, gangguan penglihatan, atau mudah pingsan. Meski demikian, dia cemas tekanan darah tingginya akan meningkat dan berisiko berubah menjadi penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ginjal kronik. Dia akhirnya meminum POTRE KONENG setelah berobat kepusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dokter dengan harapan bisa sembuh total. “Alhamdulillaah, setelah saya minum sebanyak tiga kali, pusing di kepala berkurang,” aku Supartika. Ibu beranak lima tersebut bersyukur karena tekanan darahnya berangsur menurun dan stabil di angka normal. Maklum, Supartika juga mencoba mengubah pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Dia semakin hati-hati

ke hal 3

Raline Shah Jadi Model MV Idola ARTIS muda nan cantik, Raline Shah mendapat kesempatan kerja bareng dengan idolanya, musisi Andre Hehanusa. Raline diminta menjadi model dalam video klip untuk album terbaru Andre, All About Love. “Aku memang mengidolakan dia banget. Saat masih kecil saya mint a papa anterin nonton konsernya,” aku Raline, saat ditemui di Hardrock C a f e, k a wasan SCB, Jakarta Selatan, kemarin. Saat itu, lanjutnya, usianya baru 11 tahun. Dia bahkan punya tanda tangan Andre. “Dulu aku minta tanda tangan b e l i a u ,” jelasnya . (ash)

foto:chandra yoga k/magelang ekspres

DEBAT PUBLIK. Pelaksanaan debat public peserta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Magelang 2015, di Gedung Kyai Spanjang Magelang Tengah.

Tiga Paslon Tawarkan Penataan PKL Dalam Debat Publik Seksi Pertama MAGELANG - Debat publik sesi pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang digelar di Gedung Kyai Sepanjang, Magelang Tengah, Rabu (30/9) cende-

rung menyoroti masalah tentang pedagang kaki lima (PKL) dan kompleksitas perekonomian di wilayah setempat. Dari ketiga pasangan calon (paslon), mereka terus menyebut-nyebut masalah penataan PKL, pendidikan, kesehatan, dan kondisi perekonomian saat ini. Debat diawali dengan paparan visi dan misi tiap paket calon. Antara lain, paslon

nomor urut 1 Sigit Widyonindito-Windarti Agustina yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Kemudian, paslon nomor urut 2, Moch HaryantoAgus Susatyo yang diusung Partai Demokrat dan PKB. Terakhir pasangan independen Joko Prasetyo-Priyo Waspodo. KPU sengaja membatasi tim pendukung masing-masing calon, sebanyak 35

orang. Acara yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta secara langsung tersebut, juga mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Magelang Kota dan jajaran TNI Kodim 0705/Magelang. Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, terdapat enam segmen dalam debat sesi pertama ke hal 3

Imigrasi ‘Usir’ Warga Malaysia Izin Tinggal Azizah Habis TEMANGGUNG – Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo mengaku terpaksa mendeportasi (memulangkan ke negara asal) seorang wanita asal negara Malaysia bernama Noor Azizah akibat izin

tinggal yang bermasalah. Ia kedapatan ngotot menetap di Kabupaten Temanggung selama 17 tahun, meski izin tinggalnya telah habis (overstay). Plh Kasi Wasdikum Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo Oddy Permana menjelaskan, langkah tegas tersebut terpaksa diambil karena Noor

nyata-nyata telah melanggar UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Meski telah dideportasi, namun pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan secara ketat mengingat WNA tersebut dimungkinkan dapat kembali lagi ke Indonesia.“Kan suaminya orang Temanggung dan telah

dikaruniai anak, jadi tidak menutup kemungkinan dia akan kembali,” jelasnya, Rabu (30/9). Lebih jauh ia menjelaskan, di seluruh wilayah eks Karisidenan Kedu tercatat sebanyak 8 WNA telah dideportasi pada tahun 2015 karena hal yang sama, yakni melanggar izin tinggal. Tak hanya dari Malaysia, mereka yang mendapatkan akses

pemulangan juga berasal dari negara lain seperti Korea, Tiongkok, Taiwan, Singapura, dan Amerika Serikat.“WNA tersebut yang berada di Indonesia karena faktor pekerjaan, serta ada pula yang telah memiliki keluarga lantaran telah menikah dengan penduduk pribumi atau WNI,” imbuhnya. ke hal 3

Jurus Baru Stabilisasi Nilai Tukar

foto : ist

PRIMADONA. Candi Borobudur di Kabupaten Magelang tetap menjadi primadona bagi wisatawan.

Borobudur Bakal Dipisah dari BUMN Pemerintah Bentuk Dewan Nasional Pengelolaan Wisata MAGELANG - Pemerintah pusat berencana membentuk Dewan Nasional Pengelolaan Wisata untuk Kawasan Borobudur dan Danau Toba dengan payung hukum Keputusan Presiden atau Keppres agar memudahkan pengelolaan. “Borobudur dan Toba, dikelola terlalu banyak tangan, sementara Angkor Wat di Kamboja hanya dikelola satu dewan nasional. Kita akan buat seperti itu melalui Keppres. Akhir tahun ini mudah-muda-

han keluar,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Kawasan Borobudur, Rabu malam. Pada acara penutupan Konferensi Nasional Tata Kelola Destinasi itu, Menteri mengatakan, dewan itu akan berada di bawah Kementerian Pariwisata tetapi pengelolaannya diserahkan kepada tenaga profesional. Usai acara, Menteri lebih menjelaskan bahwa instituasi yang selama ini berkepentingan terhadap Borobudur akan dile-

bur dalam satu dewan pengelola tetapi fungsi-fungsinya tetap ada seperti untuk konservasi, bisnis wisata, dan pelestarian budaya masyarakat sekitarnya. Demikian juga pengelolaan kawasan Danau Toba yang melibatkan tujuh kabupaten akan diserahkan kepada satu dewan pengelola dimana pemda bisa memberikan sahamnya, namun pengelolaan diserahkan kepada orangorang yang profesional. ke hal 3

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tampaknya sedikit mendapat angin segar seiring keluarnya paket kebijakan ekonomi jilid II. Kemarin (30/9) rupiah ditutup di level Rp 14.657 atau menguat 71 poin jika dibanding perdagangan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 14.728. Sejalan dengan upaya pemerintah yang terus memberikan stimulus pada kondisi ekonomi di tanah air, Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan paket kebijakan lanjutan. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan bahwa paket kebijakan lanjutan yang dirilis BI kali ini terkait dengan stabilisasi nilai tukar rupiah. “Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada tiga pilar kebijakan, yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, serta memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valas,” ujarnya di Jakarta, Rabu (30/9). Pilar pertama yakni soal stabilitas nilai tukar, lanjutnya,

terkait dengan intervensi BI di pasar forward. Mirza berujar bahwa selain melakukan intervensi di pasar spot, BI juga akan melakukan intervensi di pasar forward guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar forward. Kondisi yang ada kini, lanjutnya mengalami ketidakseimbangan dimana lebih banyak permintaan daripada suplai. “Pada situasi demand dan suplai yang tidak balance itu membuat kurs melemah. Ditambah juga terkait kebijakan normalisasi suku bunga The Fed yang belum tahu kapan akan dinaikkan. Sehingga, dibutuhkan tambahan suplai di pasar valas baik di pasar spot maupun di pasar forward,” urainya. Pilar kedua terkait dengan upaya BI untuk memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah. Pengendalian likuiditas rupiah diperkuat dengan menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN dengan tenor 2 minggu. “Penerbitan instrumen operasi pasar terbuka ke hal 3

Mengenal Sugeng Riyanto, Perajin Alat Musik Akustik

Bongkar Rongsokan untuk Buat Biola Impian Gara-gara tidak puas dengan biola yang dibelinya, Sugeng Riyanto (41) berkeinginan untuk membuat biola sendiri. Bahkan kini Sugeng tidak lagi membuat biola untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. ALI IBRAHIM, Purwokerto DITEMUI di workshopnya yang ada di di Kelurahan Bantarsoka, Sugeng menuturkan lebih dari 20 tahun sudah menggeluti usaha pembuatan alat musik biola. Tak hanya biola, dia juga membuat gitar, ukulele, cello. “Yang jelas alat musik akustik bukan elektrik,” jelasnya.

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto : ali ibrahim/radar banyumas

AKUSTIK. Sugeng Riyadi dengan berbagai alat musik akustik buatannya, yang mulai banyak diminati.

Diceritakan, usahanya berawal pada tahun 1997. Saat itu, kata Sugeng, dia membeli biola seharga Rp 25 ribu. Namun setelah dimainkan, dia tidak puas dengan kualitas suaranya. Berulangkali dia membeli biola hingga jumlahnya tak terhitung, tapi tetap tidak menemukan yang cocok dengan karakternya. Hingga kemudian dia membeli rongsokan biola buatan Jerman. “Dari rongsokan itu saya bedah. Dilihat kontur dan bentuknya. Dari konstruksinya saya tiru dan jadilah biola yang saya memang impikan,” terangnya. Ilmu membuat biola didapat Sugeng secara otodidat. Dia melihat bukubuku alat musik dan juga berguru pada seniornya. Perlahan biola hasil produksinya mulai dikenal, hingga

DEBAT PUBIK TERKESAN MONOTON makane aturan kudu diganti

BOROBUDUR BAKAL DIPISAH DARI BUMN telat rapopo ketimbang ora duwe ide

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.