21 september 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

NEW HOPE Oleh DAHLAN ISKAN

Seribu Alhamdulillah dan Membuat Satu Langkah ISTRI teman baik Singapura saya masuk rumah sakit. Itu gara-gara asap dari Indonesia yang membuat langit negeri itu kelabu. Juga karena sang istri memang memiliki kelemahan di paru-paru. Kemarin dia senang sekali. Bukan oleh kedatangan saya, tapi karena angin berubah arah sejak dua hari lalu. Udara Singapura sudah lebih bersih. Sang istri bisa meninggalkan rumah sakit. Dan balap mobil Formula 1 (F1) tidak jadi batal. Saya pun bisa menontonnya. Setelah lima tahun absen dari sirkuit F1. Bayangkan kalau sampai F1 batal gara-gara asap Indonesia. Hebohnya ke seluruh dunia. ke hal 3

TESTIMONI 3 Kali Minum, Pusing Hilang GEJALA darah tinggi biasanya tidak terlihat dengan jelas, sehingga pengenalannya sedikit sulit, kecuali melalui screening. Apalagi, darah tinggi dan keluhan yang lain terkadang tidak berhubungan. Namun, beberapa orang yang sudah diperiksa terkena tekanan darah tinggi mengeluhkan rasa sakit di kepala, terutama di bagian belakang. Salah satunya Ibu Supartika. “Kepala saya terkadang kalo kambuh terasa pusing. Badan juga terasa lemas,” kata Supartika. Supartika mengaku tidak Supartika mengeluhkan dengungan dalam telina, gangguan penglihatan, atau mudah pingsan. Meski demikian, dia cemas tekanan darah tingginya akan meningkat dan berisiko berubah menjadi penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan ginjal kronik. Dia akhirnya meminum POTRE KONENG setelah berobat kepusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dokter dengan harapan bisa sembuh total. “Alhamdulillaah, setelah saya minum sebanyak tiga kali, pusing di kepala berkurang,” aku Supartika. Ibu beranak lima tersebut bersyukur karena tekanan darahnya berangsur menurun dan stabil di angka normal. Maklum, Supartika juga mencoba mengubah pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi risiko ke hal 3

Gista Putri Menikah dengan Bos NET TV ARTIS c a nt i k Gista Putri, 28, telah melepas masa lajangnya pada Sabtu (19/9). Perempuan kelahiran 2 Agustus 1987 itu dipersunting oleh kekasihnya, CEO Net Mediatama (NET. T V) Wishnutama Kusubandio, 39. Akad nikah berlangsung dengan khidmat di Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Dalam foto-foto yang diunggah di media sosial, Gista tampak anggun dalam balutan kebaya simpel yang ke hal 3

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

3 Penambang Terkubur Longsor 1 Tewas, 2 Selamat SRUMBUNG - Tiga penambang manual yang tengah melakukan aktivitas menambang tertimpa longsor, Sabtu (19/9). Satu korban diketahui meninggal di tempat, se-

dangkan dua korban lainnya mengalami luka ringan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat ketiga orang tersebut, yakni Basuki (30), Durin (35), dan Heri (22), seluruhnya warga Dusun Tenggal a r,

1

Tiga penambang manual menambang di Dusun Sumberejo, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung.

2

Sekitar pukul 11.30 WIB tebing yang berada di atasnya longsor menimpa ketiganya.

3

Ketiganya tertimbun longsoran.

4

Warga dan polisi melakukan evakuasi.

5

1 ditemukan tewas dan 2 berhasil diselamatkan.

Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran melakukan penambangan di Dusun Sumberejo, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung. Mereka mencari material pasir di atas lahan milik Jumarno (55), warga setempat. Saat tengah menambang, sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba tebing yang berada tepat di atas lokasi korban mengalami longsor.”Karena kejadianya tiba-tiba, ketiga korban tidak sempat menyelamatkan diri. Sehingga, mereka sempat tertimbun material longsoran tebing setinggi

sekitar 3 meter, panjang 6 meter, dan lebar 2 meter,” jelas Kasubbag Humas Polres Magelang AKP Edi Sukrisna. Warga yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melapor ke petugas kepolisian setempat. Saat tiba di lokasi, petugas langsung melakukan olah TKP dan evakuasi ketiga korban. Satu orang korban, yakni Basuki, diketahui meninggal di tempat lantaran luka parah yang diderita pada sejumlah bagian tubuh. Selain itu, korban juga diduga kehabisan oksigen karena tertimbun material longsoran. ke hal 3

Limbah Picu Kerusakan Lingkungan TEMANGGUNG – Tingginya jumlah limbah sisa produksi perusahaan pengolahan kayu, khususnya kelas menengah ke bawah di Kabupaten Temanggung selama ini memang menjadi problematika tersendiri. Serbuk gergaji dan kulit kayu kerap menjadi sampah sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan, termasuk polusi udara jika pemusanahannya dengan cara dibakar. Padahal, jika dimanfaatkan, diprediksi mampu menjadi barang dengan nilai ekonomis tinggi. Oleh sebab itulah, Kementrian Desa dan Kemenrian Perumahan Rakyat Republik Indonesia mencoba mencari alternatif penanganan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar depo-depo kayu.

Peserta berasal dari beberapa daerah, di antaranya Desa Nguwet (Kranggan), Soropadan (Pringsurat) dan Candimulyo (Kedu). Nora Eka Liana, Kapus Litbang Kemendes mengungkapkan, potensi limbah kayu di Temanggung sendiri cukup tinggi. Agar tak lagi menjadi pemicu kerusakan lingkungan, maka diperlukan inovasi baru berdaya jual. Ia menyebut, bahan-bahan yang sebelumnya tak terpakai ini dapat disulap menjadi barang, diantaranya briket, alas peternakan ayam, dan media tanam jamur. “Potensi limbah ini cukup tinggi. Oleh sebab itu kita ajarkan kepada masyarakat bagaimana menciptakan inovasi baru dari limbah pabrik kayu dengan pendekatan 3R, Reuse,

Reduce, dan Recycle,” katanya. Lanjutnya, di Temanggung sendiri sampai saat ini terdapat 97 perusahaan depo kayu yang belum sepenuhnya mampu mengolah limbah tersebut. Untuk mewujudkan semua itu, ia miminta agar pihak perusahaan dan masyarakat sekitar mampu bersinergi. “Kita sudah melakukan penelitian selama enam bulan di beberapa daerah dan berhasil. Harapan kami, Temanggung mampu meniru hal tersebut,” imbuhnya. Dadri Arbiyanto, Kasi Litbang Balai Bahan Puslitbang Pemukiman dan Perum Kemenpera menambahkan, selain digunakan menjadi barang-barang diatas, serbuk-serbuk tersebut juga dapat dijadikan bahan bangunan, seperti conblok dan ke hal 3

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

SOSIALISASI. Perwakilan beberapa desa mendapatkan sosialisasi terkait teknik pengolahan limbah pabrik kayu dari dua kementrian di ruang Gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, kemarin.

Kegigihan Miftahul Khoiriah, Penyandang Disabilitas yang Mendirikan SMP Gratis

Awalnya Diragukan, Kini Tampung 57 Siswa Idenya berawal dari berbagai penolakan saat melamar menjadi pengajar karena keterbatasan fisik. Miftahul Khoiriah bercita-cita mendirikan pondok pesantren yang kelak juga digratiskan. FARISMA R, Mojokerto MIFTAHUL Khoiriah mengaku tak begitu mengingatnya lagi. Tapi, suaminya, Djit Hendra, masih merekam dengan baik kesangsian seorang pamong desa terhadap kemampuan sang istri untuk mengajar. “Sampean iso ta dadi guru (Anda benar bisa mengajar, Red)?” ujar Hendra menirukan ucapan si pamong desa.

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto : farisma r/ radar mojokerto

GIGIH. Miftahul Khoiriah, penyandang disabilitas yang berhasil mendirikan SMP gratis.

Ketika itu, sekitar dua tahun lalu, Hendra tengah membantu Miftah, sapaan akrab Miftahul Khoiriah, mengurus perizinan dari desa. Berangkat dari ide Miftah, mereka bermaksud mendirikan sekolah setingkat SMP. Sekolah di kampung mereka di Desa Beloh, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tersebut hendak didedikasikan kepada anak-anak yatim dan keluarga tidak mampu. Jadi, semuanya gratis. Tapi, baru di tahap paling awal, perizinan dari desa, keraguan datang. Meski tak sampai terucap, Miftah sudah membaca gelagat bahwa kesangsian si pamong itu bersumber dari kondisi fisiknya.

PASAR BANDONGAN MOLOR LAGI pancen disengojo

LIMBAH PICU KERUSAKAN LINGKUNGAN wis ket biyen

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

DPRD Panggil BUMD Evaluasi Target PAD MAGELANG SELATAN Komisi B DPRD Kota Magelang melakukan evaluasi hasil pencapaian deviden Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi penyumbang besar pendapatan asli daerah (PAD).

Sejumlah BUMD yang tidak berhasil hingga awal kuartal III tahun 2015 ini, diminta untuk segera evaluasi karena akan dihubungkan dalam penyertaan modal anggaran tahun depan. Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang, Waluyo mengatakan, sejumlah BUMD yang dipanggil

itu antara lain, PD Taman Kyai Langgeng, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PD Percetakan, PD Perbengkelan, BKK, Bank Magelang, dan RSUD Kota Magelang. ”Tiga BUMD di antaranya BKK, PD Perbengkelan, dan PD Percetakan memang be-

lum memenuhi target PAD sesuai komitmen mereka sebelumnya. Ini yang kami harapkan ke depan segera dievaluasi dari semua sisi, termasuk layanan dan manajerialnya,” kata Waluyo. Ia menyebut, faktor yang mempengaruhi belum tercapa-

inya target ini cukup kompleks. Sebab, selain sisi konsumerisnya yang jauh dari harapan, juga karena sumberdaya manusianya yang belum dapat bersaing dengan perusahaan swasta.”Untuk itu kami harap, BUMD yang belum mencapai ke hal 7

foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres

CEK BERAS. Kasdim 0705/Magelang Mayor Inf Bambang W, Pasiter Kodim dan Kepala Gudang sedang mengecek beras sebanyak 90 ton yang berasal dari wilayah Kecamatan Grabag dan Kecamatan Muntilan dimasukkan ke Gudang Bulog yang ada di Secang, Kabupaten Magelang, Jumat (18/9).

Kodim Pantau Penyerapan Beras Bulog M A G E L A N G - Ko d i m Magelang akan terus memantau penyerapan Bulog terhadap hasil panen petani di wilayah Kabupaten Magelang. Kasdim 0705/Magelang

KATA WARGA

Nila Murni Irawati (37), warga Keplekan Mural di sini memang buat pemandangan jadi bersih. Ketimbang dulu, sekarang ini juga lebih baik walaupun belum maksimal karena baru masyarakat di sini secara swadaya. Saya harap ada bantuan dari pemerintah

Supriyadi (53), warga Rejowinangun Selatan

Senang melihat ada mural, anak-anak jadi kreatif. Harapannya bisa lebih banyak. Dibantu untuk pengadaan cat biar bisa tambah bagusnya

Hamdan Rusdiyanto (42), Ketua RT 01, Kampung Keplekan

Sekarang kondisi Kampung Keplekan terlihat bersih dan bagus. Padahal tadinya hanya coretancoretan kotor. Saya harap, jumlah seni muralnya ditambah lagi, biar tambah indah dan bersih

Slamet Waluyo (56), warga Keplekan

Saya sangat mendukung adanya seni grafiti di Keplekan. Kalau bisa diperbanyak biar bisa kanan kiri tembok digambar semua dari bantuan Pemkot Magelang, supaya dikasih cat

Suwarti (61), Ketua RT 02 RW 12, Kampung Keplekan

Alhamdulillah kreativitas ini mampu menekan vandalisme. Bahkan sekarang tidak ada lagi vandalisme dan suasana terlihat lebih indah dan bersih. Saya harap, ke depan tren positif ini semakin berkembang.” (wid)

Mayor Inf Bambang Wahyudi bersama Pasiter Kodim Kapten Inf Puji Basuki pun terjun langsung untuk mengetahui kondisi gudang Bulog Mertoyudan dan Secang.

Kepala Gudang 501 Magelang, Surip menjelaskan, bahwa gudang Bulog yang ada di Mertoyudan dan Secang mampu menampung 10.000 ton beras. ke hal 7

Mengunjungi Kampung ‘Grafiti’ Keplekan, Kelurahan Rejowinangun Selatan

Sulap Sampah Visual Jadi Seni Mural Kreatif KAWASAN perkampungan yang dekat dengan pasar tradisional terkenal dengan suasana kumuh dan jorok, berbagai aktivitas warganya pun seringkali kurang peduli dengan kebersihan. Namun, lain halnya bila kita mendatangi Kampung Keplekan, RW 12, Kelurahan Rejowinangun Selatan, Magelang Selatan. Meski warganya tinggal di samping Pasar Rejowinangun, kawasan tersebut terlihat indah dengan corak warnawarni dan gambar-gambar yang menarik perhatian. Perubahan mendasar itu terjadi awal tahun 2015 lalu, ketika warga Kampung Keplekan merasa prihatin dengan banyaknya sampah visual vandalisme di tembok dekat gapura kampung. Kompleks, mulai dari tulisan berbau kata tabu, tidak senonoh, bahkan pelecehan gender tertentu. Berangkat dari keprihatinan itu, salah seorang seniman berasal dari Kampung Keplekan, Jatmiko, kemudian mengusulkan agar di tembok gang masuk kampung dibuat seni mural kreatif. Bersama dengan puluhan warga setempat, sketsa yang sudah digambar oleh Jatmiko kemudian diwarnai dengan cat tembok sepanjang 50 meter. Mereka awalnya melakukan itu hanya untuk membunuh kebosanan. Tak butuh waktu lama dan hasilnya, kini kampung tersebut berubah menjadi indah, menarik, bahkan tak jarang warga luar daerah menyempatkan diri berfoto selfie di depan pemandangan menakjubkan itu. Ketua RW 12, Kampung Keplekan, Rejowinangun Selatan, Rochmanto (50) mengatakan, peran dan semangat masyarakat di RW 12 terutama RT 01-03 memang sangat besar untuk memperbaiki kampungnya. Kampung yang biasanya kumuh, seka-

foto: wiwid arif/magelang ekspres

BERSIH. Pemandangan di Kampung Keplekan, Rejownangun Selatan, sejumlah tembok di kampung tersebut dilukis mural tentang kelestarian lingkungan sebagai pendukung Kota Magelang Kota Sejuta Bunga.

rang bisa menjadi kampung kreatif. ”Hanya dalam tempo sekitar 1 minggu, kampung ini bisa berubah menjadi lebih segar, cerah, dan berbudaya dengan mural-mural yang indah. Banyak tamutamu dari luar daerah, ingin foto-foto di gang yang sudah diubah jadi tembok grafiti,” katanya, saat ditemui di kediamannya, Minggu (20/9). Selain mengedepankan minat warganya agar lebih kreatif dan menjaga kebersihan lingkungan, Ketua RW yang telah menjabat selama 13 tahun ini mengaku akan melanjutkannya sisi positif ini ke tembok-tembok di kampung setempat. Meski diakui, pihaknya masih kesulitan menganggarkan dana secara swadaya untuk penambahan seni mural ini. ”Awal memang kita buat seni

CMYK

mural ini secara swadaya. Kami harap ada bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang agar kreativitas ini bisa berkembang ke depannya. Tidak hanya di muka gerbang, tetapi juga di gang-gang lainnya,” ujar Rochmanto. Sementara itu, Ketua RT 01 RW 12, Rejowinangun Selatan, Hamdan Rusdiyanto (42) mengaku bangga, sebagian besar warga punya kesadaran untuk hidup bersih. Sebab, ia membenarkan bahwa sebelum adanya terobosan yang dirintis pada bulan Mei 2015 lalu itu, kondisi Kampung Keplekan cukup memprihatinkan. Akhirnya, terobosan kreatif ini dikerjakan selama beberapa hari oleh warga, terdiri dari kalangan remaja, dan anak-anak kampung, dan bahkan lansia saling bahu-

membahu membuat mural dari proses awal membersihkan coretan di tembok. Tidak kurang 6 galon cat yang habis untuk menggambar dinding. Total biaya yang dikeluarkan Rp1 juta lebih. Seluruh mural di dinding sepanjang sekitar 50 meter dengan tinggi empat meter itu bertema bunga dan burung, sesuai slogan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. “Sekarang dinding di jalan masuk kampung sudah terlihat rapi dan tidak berbau pesing,” kata Hamdan. Dia mengaku, masih akan melakukan pengembangan dan perbaikan. Warga kampung menginginkan semua dinding dapat dimural, sehingga semakin meriah dan bisa menjadi tujuan wisata baik bagi warga kampung setempat maupun warga lainnya.

”Awalnya kami kesal dengan kondisi dinding jalan masuk kampung yang penuh coretan tidak jelas, kumuh, apalagi ditambah bau pesing. Lalu kami berpikir untuk mengubahnya hingga terkesan menyenangkan. Setelah dibuat, tidak ada satupun aksi vandalisme di kampung kami,” ujarnya. Ke depan, ia berharap agar mendapat bantuan dari Pemkot Magelang untuk mengadakan cat. Sebab, seni mural atraktif yang dibuat Mei 2015 lalu saat ini ada sebagian yang sudah luntur dan warnanya pudar. ”Saya harap bantuan segera direalisasikan, karena memang sudah ditunggutunggu warga sini. Mereka rasanya sudah menjadikan hobi bikin seni gambar yang bagus dan terlihat indah,” paparnya. (adv)


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

MAGELANG EKSPRES

PERTANIAN

foto: kodim 0705 for magelang ekspres

MENGECEK. Pihak BPPK Tempuran dan babinsa saat mengecek bantuan pupuk.

Dibantu Pupuk 6 Ton TEMPURAN - Koordinator BPPK Tempuran H Gunawan SE bersama Babinsa Kemutuk Koramil 22 Tempuran Kodim 0705/Magelang Serda Saparodin mengawal bantuan pupuk sampai ke alamat penerimanya, Ismail, dari Kelompok Tani Wono Asri. Bantuan pupuk 6 ton yang terdiri dari urea dan NPK akan dibagikan kepada petani penggarap di Dusun Kemutuk, Desa Kemutuk, Kecamatan Tempuran. “Bagi para ketua Gapoktan/Poktan, saya berharap selalu mendata dan mengajukan kebutuhan pupuk,” ujar Gunawan, kemarin. ke hal 7

PEREKONOMIAN

foto: ganang/magelang ekspres

MENGISI. Perwakilan biksu dari Tiongkok saat mengisi buku tamu di Klenteng Hok An Kiong.

Warga Tiongkok Pelajari Budaya Tionghoa MUNTILAN – 21 warga Tiongkok menyempatkan beribadah di Klenteng Hok An Kiong Muntilan, Sabtu (19/9). Mereka terdiri dari 4 biksu, akademis dan wartawan. Mereka tiba di Indonesia pada Jumat (18/9) mendarat di Bandara Adi Sucipto Jogjakarta. Mereka akan kembali

ke negara asal Senin (21/9), hari ini. “Mereka ke sini untuk beribadah. Selain itu juga untuk mengetahui kebudayaan tionghoa yang ada di sini,” kata Sekretaris TITD Klenteng Hok An Kiong, Budi, kemarin. Kalangan akademis yang turut dalam rombongan ini

berasal dari Universitas Sun Yat-Sen. Dipilihnya Indonesia, lanjutnya, karena memiliki banyak kebudaayaan yang terkait dengan tionghoa. Yang di dalamnya juga ada akulturasi antara budaya asli Indonesia dengan budaya Tionghoa. ke hal 7

Konsleting, Rumah Trimo Terbakar MUNGKID - Dalam satu hari, musibah kebakaran menimpa rumah di dua kecamatan, Sabtu (19/9) kemarin. Berdasarkan data yang masuk ke UPT Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM), keba-

karan memang mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. “Ada sedikitnya tujuh kali kebakaran yang terjadi dalam dua pekan terakhir, baik menimpa pemukiman warga, pabrik, maupun pegunungan. Namun demikian, belum bisa

foto: nur imron rosadi/magelang ekspres

MENERIMA. Wabup Zaenal Arifin (tengah) menerima cinderamata, Sabtu (19/9).

PNM Genjot Eksistensi UMKM MAGELANG - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) punya cara tersendiri untuk menggenjot eksistensi serta promosi keunikan nasabah di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Seperti yang dilakukan Sabtu (19/9), PNM turut berpartisipasi dalam acara jalan sehat Harlah LP Maarif Tahun 2015 bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah Maarif NU Kabupaten Magelang. Di acara tersebut, PNM hadir di tengah guru-guru serta masyarakat dalam rangka mendekatkan diri kepada khalayak masyarakat Magelang. Executive Vice President PNM Arief Mulyadi menjelaskan, tulang punggung ekonomi nasional adalah pengusaha mikro dan kecil. Untuk itu PNM sebagai lembaga miliki BUMN, secara khusus ingin membantu pengembangan UMKM, selain melakukan bisnis pembiayaan. “Keunggulan dan keunikan PNM dibanding lembaga keuangan lainnya adalah dengan mengkombinasikan bisnis pembiayaan dan peningkatan kapasitas usaha,” jelas Arief. ke hal 7

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

AMBIL. Petugas kesehatan saat mengambil darah pendonor.

Jelang Suro, SH Terate Gelar Donor Darah S AWA N G A N - S e t i a p menjelang bulan Suro dalam hitungan jawa, SH Terate Cabang Magelang mengadakan berbagai kegiatan di lima Padepokan. Setelah sebelumnya mengadakan pelatihan Tripen kepada semua pelatih, kemarin (20/9), mengadakan kegiatan donor darah yang diikuti 75 orang. Termasuk latihan bersama warga baru dari Kabupaten dan Kota Magelang yang diikuti 150 anggota.

Ketua Umum SH Terate Magelang, Ir Nurrhadi Abbas menjelaskan, setiap mendekati bulan Suro (Muharam dalam Hijriah), ada banyak kegiatan yang diadakan organisasinya. Sementara untuk kegiatan donor darah memang sudah rutin diadakan di SH Terate Ranting Sawangan. “Jika biasanya kegiatan donor darah hanya diikuti anggota SH Terate di Ranting ke hal 7

Kerbau Peliharaan Antarkan Yasmudi Jadi Tukang Pijat Hewan Berkaki Empat

Sempat Ditendang Sapi hingga Kakinya Penyok Hewan ternak bagi sebagian orang bukan hanya sekedar dijadikan peliharaan yang hanya dimanfaatkan sebagai sarana bekerja ataupun sembelihan. Termasuk, bagi Yasmudi, warga Dusun Ngresap, Desa Gulon, Kecamatan Salam. Dari kerbaunya, kakek satu cucu ini menemukan profesi baru, yakni tukang pijat sapi, kerbau, kuda, dan manusia. AMBAR PRATIWI, Salam SEKITAR 20 tahun lalu, Yasmudi, yang setiap harinya be kerja sebagai petani, menemukan kerbau peliharaanya berbeda dari hari biasa. Hewan itu tidak mau berjalan dan membantu Yasmudi membajak sawah. Pria itu menyadari kerbaunya berlaku tidak biasa karena sudah menganggapnya lebih dari hewan ternak. Ketika diperiksa, ternyata salah satu kakinya diketahui mengalami pincang. Yasmudi menduga, kerbaunya terpeleset dan terkilir layaknya manusia. Dia pun sempat kebingungan lantaran tidak tahu

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

MEMIJAT. Yasmudi saat memijat sapi peliharaannya, kemarin (20/9).

hendak berbuat apa. Akhirnya, Yasmudi berinisiatif memijat dan mengurut kaki sang kerbau. Sambil memijat, dia berharap agar kerbau kembali sehat dan bisa membantunya bekerja membajak sawah. “Saya mencoba-coba memijat kakinya, pakai balsem, seperti memijat manusia. Beberapa hari kemudian, ternyata kakinya sembuh,” kata Yasmudi. Hal itu ternyata diketahui para tetangga. Mereka meyakini Yasmudi memiliki kemampuan lebih

dalam hal pijat memijat. “Habis itu ya beberapa tetangga sempat meminta tolong kalau kerbau atau sapinya berlaku tidak biasa. Mereka meminta saya memijat hewan tersebut,” ungkapnya. Menjelang Hari Raya Idul Adha seperti ini, bapak tiga anak itu biasanya akan lebih sibuk karena permintaan pijat meningkat. Jika biasanya, dalam seminggu dia memijat sapi 2-3 kali, kini meningkat menjadi 1-2 kali sehari. ke hal 7

CMYK

8

Proyek Pasar ’ Haram’ Molor Sisa Waktu 1,5 Bulan MUNGKID - Target waktu pembangunan tahap III Pasar Bandongan tinggal 1,5 bulan ke depan. Namun demikian, sejauh ini pihak rekanan masih mengerjakan keramikisasi di lantai 1 dan 2 serta pemasangan sekat lapak di lantai 1. Dalam perhitungan yang dilakukan, pekerjaan baru mencapai 55 persen. Kepala Bidang Cipta Karya DPU-ESDM Kabupaten Magelang, Edy Siswantoro mengatakan, rekanan di-

harapkan bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. “Kami optimistis pekerjaan selesai dalam 1,5 bulan ke depan. Pekerjaan pemasangan kerangka besi pintu pengaman nanti bisa lebih cepat,” kata Edy. Dia menambahkan, DPUESDM akan mengusulkan anggaran tambahan sekitar Rp200 juta dalam perubahan APBD 2015. Dana itu nantinya akan dipergunakan untuk penyempurnaan bagian luar bangunan pasar yang belum ke hal 7

kita kategorikan dalam darurat kebakaran,” kata Kepala UPT Damkar, Heri Prawoto. Dia menjelaskan, kebakaran yang terjadi Sabtu kemarin menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Adapun rumah yang ludes terbakar diketahui milik Muh Khakim, warga Banjaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag; Trimo (45), warga Kalangan, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan; dan satu

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

ke hal 7

BANGUN. Pekerja bangunan Pasar Bandongan mengamnil air.


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

Eceran Rp 3.000

Sutrisno Nekad Gantung Diri Sakit Mata Tak Kunjung Sembuh PURWOREJO - Diduga stress lantaran sakitnya yang tak kunjung sembuh, Sutrisno (61) warga Dusun Poncolan Desa Suren Kecamatan Kutoarjo, nekad bunuh diri di sumur rumahnya, Sabtu (19/9). Sutrisno tewas dengan cara menggantungkan diri ke dalam sumur menggunakan seutas tali. Menurut salah seorang tetangga korban, Sutarjo (68), mayat Sutrisno pertama kali ditemukan oleh istrinya, Tukinem, sekitar pukul 14.00WIB. Mendapati suaminya menggantung di dalam sumur, nenek 61 tahun itu langsung memberi kabar ke para tetangga. Beberapa saat kemudian sejumlah warga datang mengecek ke lokasi kejadian. “Warga langsung melaporkan kejadian itu ke polisi,” ucapnya, kemarin. Pihak Polsek Kutoarjo dan Koramil Kutoarjo juga langsung datang untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Dibantu warga, polisi mengangkat mayat korban yang kondisinya belum kaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan disimpulkan korban tewas akibat bunuh diri. Pihak keluarga juga mengaku sudah mengikhlaskan meninggalnya Sutrisno. Sutarjo menambahkan, usai dimandikan dan disalati, jenazah Sutrisno langsung dimakamke hal 11

MANASIK HAJI

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

PARAH. Seorang pengendara sepeda motor melintasi jembatan yang rusak parah di Desa Secang, Kecamatan Ngombol.

Jembatan Secang Rusak Parah Ancam bagi Pengguna Jalan NGOMBOL - Sebuah bangunan jembatan di jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan, tepatnya di Desa Secang Kecamatan Ngombol kondisinya rusak parah. Bahkan akibat kerusakan itu membuat jembatan tersebut kerap memakan korban. Salah seorang warga setempat, Vera Novianti (30)

mengatakan, kerusakan bangunan jembatan tersebut sudah berlangsung cukup lama lebih dari dua tahunan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki pemerintah. “Pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas. Karena jika lengah sedikit saja bisa terperosok ke dasar sungai dengan ketinggian sekitar lima meter,” kata Vera, Minggu (20/9).

Lebih lanjut dikatakannya, setiap hari jalan tersebut ramai digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Ngombol yang ingin ke Grabag atau sebaliknya. “Jadi bangunan jembatan tersebut sangatlah vital dan mendesak untuk segera diperbaiki. Setiap hari dimanfaatkan untuk pulangpergi anak sekolah dan jalan ke pasar grabag,” imbuh Vera. Keadaan tersebut diper-

parah dengan tidak adanya penerangan lampu jalan. Padahal, jika malam hari kondisinya cukup gelap mengingat lokasi jembatan berada cukup jauh dari area pemukiman warga. Bahkan sekitar seminggu lalu ada seorang pengendara sepeda motor yang terporosok jatuh ke dasar sungai. “Kalau siang sih tidak begitu masalah meskipun tetap mem-

bahayakan pengguna jalan. Yang parah itu kalau malam hari, kondisinya gelap. Kasihan jika ada orang yang tidak mengerti kondisi jembatan, sangat mungkin akan terperosok karena gelap,” tandasnya. Terpisah, Kepala Dusun (Kadus) Secang, Setyo Sadono (30) saat dimintai konfirmasi mengatakan kerusakan jembatan tersebut telah dilaporkan ke hal 11

Talk Show PPA Penting bagi Polwan Satlantas Himpun Puluhan Kantong Darah

foto: eko sutopo/ purworejo ekspres

DOA BERSAMA. Ratusan siswa TK dan SD melakukan doa bersama bagi Jamaah Haji di Tanah Suci sebelum mengikuti manasik Haji For Kids di Alun-alun Purworejo, kemarin.

Ratusan Anak Doakan Jamaah Haji di Tanah Suci

PURWOREJO - Puluhan perwakilan anggota Polisi Wanita (Polwan) se-Polda Jateng dan Polda DI Jogjakarta mengikuti talkshow yang diisi oleh Lembaga Bantuan Perlidungan Perempuan dan Anak dari Mabes Polri “Derap Warapsari”, di Ruang Arahiwang Kompleks Setda Purworejo, Sabtu (19/9). Kegiatan itu menghadirkan Pertiwi Rusmanhadi selaku Penasihat Derap Warapsari serta pembicara KBP (P) dr

PURWOREJO - Ratusan siswa TK dan SD mengikuti Manasik Haji For Kids yang digelar KB-TK SDIT Salsabila 05 di Alun-alun Purworejo, Sabtu (19/9). Selain mendapatkan teori dan praktik langsung pelaksanaan haji, para siswa yang didampingi orang tua juga melakukan doa bersama untuk keselamatan jamaah haji yang kini tengah beribadah di tanah suci. Manasik yang berlangsung selama setengah hari diawali dengan dongeng-dongeng Islami yang disampaikan oleh Kepala SDIT Salsabila 05, H Wuntat Wawan Sembodo SAg. Tanpa mengurangi kekhusukan, sebelum melakukan manasik siswa juga dihibur dengan atraksi roket air dan air modeling Toha Seribu Bintang Jogjakarta. Ketua panitia Manasik For Kids Arif Wibowo SPd mengatakan, manasik diikuti sebanyak 936 siswa KB-TK serta SD kelas 1 dan 2 se-Kabupaten Purworejo. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan dengan gelaran dua tahun sebelumnya yang hanya sekitar 500-600 an peserta. “Kegiatan ini teragenda setiap tahun. Pada 2013 peserta dari seluruh siswa TK dan SD Salsabila se kabupaten, tetapi untuk 2014 hanya intern di lingkup SDIT Salsabila 5,” ucapnya. Kepala SDIT Salsabila 05, H Wuntat Wawan Sembodo SAg, menjelaskan, Manasik For Kids merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman pelaksanaan haji lebih dini kepada siswa. Selama mengikuti manasik, siswa juga diberi penjelasan hikmah dalam setiap tahapan haji sehingga diharapkan dapat memiliki mimpi untuk melaksanakan ibadah haji. “Kesempatan ini juga sekaligus untuk memotivasi para orang tua yang

MESKI telah berusia senja, purnawirawan Kodim 0708/Purworejo tahun 1986 itu tampak semangat mengayuh sepeda sejauh lebih kurang 9 kilometer. Tak kalah dengan ribuan peserta lainnya yang rata-rata berusia muda. Energinya semakin tampak masih cukup prima saat berlari menuju panggung gowes setelah nomor dalam kupon undiannya disebutkan menjadi peraih hadiah utama berupa satu unit sepeda motor Yamaha GT 125 CC. Sontak kerumuman peserta lain ambyar ketika Tatang menerobos sambil mengangkat dua tangan yang salah satunya memegang kupon undian.

ke hal 11

ke hal 11

foto: eko sutopo/ purworejo ekspres

CINDERAMATA. Kapolres Purworejo AKBP TH Arsida Septiana SH (paling kiri) memberikan cinderamata kepada para pembicara dan undangan pada akhir talk show di Ruang Arahiwang, kemarin.

Irawati Harsono. Kapolres Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH yang membuka kegiatan tersebut mengaku bangga mendapat kehormatan menerima kunjungan dari Derap Warapsari. Menurutnya, talkshow Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sangat bermanfaat bagi anggota Polwan untuk mendukung setiap tugas-tugasnya. “Kami sebagai anggota polwan amat bangga dikunjungi dan dijadikan sebagai lokasi pertemuan Polwan se-Polda Jateng dan DIY. Tidak sekadar bersilaturahmi, tapi dari

Derap Warapsari juga menggelar talkshow tentang PPA,” ungkap Arsida. Ketua Derap Warapsari, Irawati Harsono dalam paparannya mengatakan bahwa terlindunginya hak perempuan dan anak menjadi visi utamanya. Adapun misinya, menjadi jembatan bagi masyarakat dengan Polri, memberdayakan Polwan terkait masalah perempuan dan anak serta membantu korban perempuan dan anak. Menurutnya, Derap Warapsari memiliki beragam harapan kedepan, antara lain ke hal 11

Peserta Gowes Lustrum XII SMA N 1 Membludak

Mimpi Kendarai Motor, Kakek 11 Cucu Raih Yamaha GT 125 CC Mimpi tak selalu sekedar bunga tidur, tetapi juga bisa menjadi sebuah kenyataan. Seperti yang dialami oleh Tatang Wagiman (82), warga Perum Banyuurip Asri Koda Jaya G 4, Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kakek 11 cucu yang pada Sabtu (19/9) malam bermimpi mengendari sepeda motor ini tak menyangka, di keesokan harinya ia betul-betul mendapat hadiah sepeda motor usai mengikuti Gowes Bareng Lustrum XII SMA Negeri 1 Purworejo. EKO SUTOPO, Purworejo

foto: eko sutopo/ purworejo ekspres

HADIAH. Pemenang hadiah utama motor (bercelana pendek) menerima hadiah dari panitia dan dewan guru SMA N 1 Purworejo.

Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

Jaringan Diduga sampai Luar Daerah

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

PENIPUAN. Dengan pengawalan ketat petugas kepolisian, Dahri mempraktikkan ritual penggandaan uang di Pemakaman Soemodilogo.

Didukunin, Rp 50 Juta Amblas Tersangka Ritual di Makam BULU – Dahri (53), ayah empat orang anak, asal Dusun Tumpak, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian akibat melakukan praktik penipuan. Modusnya adalah berpura-pura sebagai dukun yang mampu melipatgandakan uang. Sebelum ditangkap, pelaku mengaku, aksinya telah berlangsung mulus sejak setahun terakhir. Tak

tanggung-tanggung, para korban yang ia kelabui berasal dari beberapa daerah, seperti Comal, Pemalang, Purworejo, hingga Provinsi Riau. Agar korbannya semakin percaya, pelaku terlebih dahulu menjalankan ritual di areal pemakaman kuno Soemodilogo (Bupati pertama Kabupaten Temanggung) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Bulu. Mula-mula, ia mengajak korbannya duduk di depan makam tepat malam hari sembari membaca mantera khusus guna mendatangkan uang . Benar saja, dengan syarat membawa dua lembar daun

sirih yang diletakkan di bawah sajadah, tiba-tiba muncul uang asli. “Uang itu sebenarnya sudah saya persiapkan terlebih dahulu. Tapi dengan trik tertentu korban tidak melihat. Tahunya ya daun bisa berubah jadi uang. Tapi benar kok, pas ritual saya juga ditemui sosok tinggi besar mengenakan jubah,” aku Dahri, Sabtu (19/9). Aksinya kemudian berlanjut dengan berpura-pura melipat gandakan beberapa lembar uang. Meski masih dalam nominal kecil agar korban semakin percaya. Hasilnya, uang sebesar Rp2,1 juta dari korban asal Purworejo dan

Rp2,5 juta asal Comal, Pemalang mampu ia dapatkan. Terakhir, ia mengaku mampu menipu korban dari Riau. Berniat hendak melipat gandakan uang Rp50 juta menjadi miliaran rupiah, korban justru mendapat uang Rp13 juta bercampur kertas yang dimasukkan dalam sebuah kardus. “Uang Rp13 juta ini adalah modal yang saya pinjam dari bank. Agar dia (korban) percaya. Saya menata kertas dicampur uang sedemikian rupa dan memasukkannya dalam kardus,” ujarnya lagi. ke hal 3

KATA MEREKA Aksi kejahatan jalanan disertai kekerasan (begal) yang sempat sedikit mereda, akhir-akhir ini kembali marak terjadi. Kalau terus seperti iini, masyarakat pasti resah saat p berkendara ssendirian. Lebih baik cari jalan b yyang ramai guna mengantim ssipasinya.

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

RAMAI. Pedagang hewan kurban dari luar daerah mulai banjiri pasar hewan Temanggung.

P o l i s i dibantu p peran serta massyarakat wajib b bahu-membahu d dalam menump pas kejahatan sseperti ini. Jan ngan takut m melawan. ((riz) Dwi Putra, Mahasiswa, Temanggung

DISPERINDAGKOP 80 Koperasi Dibekukan Sementara TEMANGGUNG - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Temanggung berencana akan membekukan sementara 80 koperasi dari 493 koperasi yang terdata. Pasalnya koperasi tersebut sudah tidak aktif selama kurun waktu beberapa tahun terakhir. “Rata-rata dari mereka sudah tidak lagi menjalankan usaha selama empat tahun atau lebih. Selama kurun waktu itu juga mereka sudah tidak menjalankan Rapat Akhir Tahun (RAT) layaknya koperasi yang masih aktif,” kata Kepala Disperindagkop dan UMKM Temanggung, Ronny Nurhastuti, kemarin. Dikatakan, 80 koperasi itu diketahui dari alamat kepengurusan sudah berpindah tempat, tidak lagi menjalankan usaha, dan status keanggotaan yang tidak aktif. “Koperasi-koperasi tersebut biasanya tidak didirikan atas inisiatif anggota, alamatnya sudah pindah dan mereka tidak melaporkan kepada kami,”katanya. ke hal 3

dilogo, Tri Astuti (30) menuturkan, sebelumnya juga pernah ada pria berperawakan gemuk yang mengaku berasal dari Ambarawa, Kabupaten Semarang datang untuk meminjam kunci ruangan masjid yang berada di kompleks dengan makan tersebut. “Orang itu datang kepada saya katanya mau pinjam kunci masjid mau ambil uang Rp20 juta. Saya juga bingung, masa ada uang di sana, terus siapa juga yang meletakkan,” katanya. Ditambahkan, bahwa sejauh ini dirinya memang kerap memergoki pelaku datang ke makam dengan beberapa orang tak ia kenal. Namun, ia tidak tahu-menahu dan menaruh kecurigaan sedikitpun terhadap apa yang mereka lakukan. “Kalau saya ya tahunya mau ziarah saja, tidak berpikir sampai praktik penipuan yang dilakukan Pak Dahri. Tapi pernah kepergok juga mereka menyembah-nyembah bedug masjid,” pungkasnya. (riz)

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

BERBINCANG. Sang juru kunci makam tengah memberikan keterangan kepada petugas kepolisian, Sabtu (19/9).

Harga Elpiji di Empat Kecamatan Tinggi

Begal Marak Lagi

Ayu, Karyawati, Temanggung

MESKI mengaku hanya melakukan penipuan terhadap tiga orang korbannya, polisi tidak begitu mempercayai keterangan Dahri, sang dukun palsu yang mengaku bisa melipat gandakan uang. Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto mencurigai, jumlah korban dari aksi penipuan tersebut bisa bertambah. Mengingat modus yang digunakan sangatlah rapi. Bahkan, tak menutup kemungkinan ini merupakan sebuah jaringan sindikat. “Kita masih terus kembangkan siapa tahu korban yang melapor semakin banyak. Apalagi, korban yang sudah-sudah justru berasal dari luar daerah. Maka dari itu kita menduga ada makelar atau perantara yang bertugas khusus mencari mangsa,” tandasnya. Jika ditarik benang merah dari kasus ini, kecurigaan petugas kepolisian mungkin ada benarnya. Pasalnya, sang juru kunci makam Soemo-

Musim Mbako, Penjualan Hewan Kurban Lesu KRANGGAN – Lima hari menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1436 H, sejumlah pedagang hewan kurban dari luar daerah mulai menyerbu pasarpasar hewan di Kabupaten Temanggung. Namun demikian, permintaan terhadap sapi maupun kambing masih sepi. Padahal kata Sudaryono (49), salah satu pedagang sapi di pasar hewan sementara Kranggan, lima hari menjelang perayaan tersebut, biasanya permintaan

hewan kurban sudah mulai meningkat. Tapi untuk tahun ini justru malah mengalami penurunan omzet penjualan. “Tahun yang lalu, sepekan menjelang Idul Adha, setidaknya saya sudah menjual 15 ekor sapi siap kurban. Tapi sekarang saya baru menjual 7 sapi. Padahal lebaran haji tinggal lima hari lagi,” kata pedagang sapi asal Boyolali ini, kemarin. Menurutnya, lesunya perdagangan sapi pada tahun 2015 kemungkinan besar karena

Idul Adha bersamaan dengan musim panen raya temabakau. Sehingga masyarakat Temanggung mengunakan uangnya untuk modal panen raya. “Dulu kan Idul Adha setelah panen raya. Jadi penjualan sapi juga ramai. Tapi kalau sekarang masih sangat sepi,”ungkapnya. Selain alasan itu ujarnya, kemungkinan masyarakat Temanggung juga enggan memberi makan hewan terlalu lama. ke hal 3

TEMANGGUNG – Minimnya pangkalan tabung elpiji bersubsidi 3 kg di empat kecamatan di Kabupaten Temanggung membuat serapan tabung melon ini sangat rendah. Selain itu juga menyebabkan harga menjadi lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Empat kecamatan itu yakni Kecamatan Bejen, Gemawang, Wonoboyo dan Tretep. “Kecamatan tersebut ada di ujung perbatasan Kabupaten Temanggung dengan kabupaten/kota lainya,” kata anggota Tim Pengawas Tata Niaga Elpiji dan BBM jenis tertentu, Kabupaten Temanggung, Arief Mujiono, kemarin. Ia mengatakan, di empat kecamatan tersebut hanya ada 21 pangkalan. Itupun jumlahnya di setiap kecamatan tidak sama. Di Gemawang terdapat 4 pangkalan, Wonoboyo ada 8. Di Tretep ada 3, dan di Bejen ada 6. “Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Jadi mereka masih memilih menggunakan kayu bakar. Selain tidak harus mengeluarkan uang tambahan, cuaca cukup dingin,”ujarnya. Meskipun demikian, namun

Pemkab Temanggung tetap akan berusaha menambah pangkalan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan dan harga tabung melon. “Biasanya ketika menjelang hari raya agama maupun hari libur nasional permintaan bertambah. Maka dari itu kami akan berusaha akan menambah pangkalan,”katanya. Namun katanya, untuk penambahan pangkalan, sampai saat ini pihaknya masih dikoordinasikan dengan PT Pertamina. Sebab penunjukan pangkalan harus sesuai dengan aturan berlaku. Selain itu pangkalan yang ditunjuk harus mampu mendistribusikan tabung melon. “Memang masih kami koordinasikan. Tapi kemungkinan besar bisa terealisasi. Sebab, jumlah pangkalan di ke empat kecamatan masih sangat minim,”katanya. Diakuinya, harga tabung melon di lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu kadang mencapai Rp20 ribu per tabung karena tingginya permintaan dan panjangnya rantai penjualan. ke hal 3

Jelang HUT ke-70 TNI, Babinsa Datangi Pemakaman Umum di Desa-desa

Perindang Suasana, Tanam Pohon Mahoni dan Trembesi Kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang minim pohon perindang, membuat Babinsa Koramil 12 Bulu melakukan penanaman pohon di seluruh TPU di wilayahnya. Penanaman dilakukan serentak, kemarin (20/9). Pohon apa saja yang ditanam? SETYO WUWUH, Bulu MESKI saat ini masih musim kemarau, namun penanaman pohon tetap dilakukan, mengingat kondisi hampir seluruh pemakaman umum di Bulu tidak ditumbuhi pohon perindang. Koramil Bulu menyakini pohon yang ditanam akan hidup dan tumbuh seperti tanaman pada musim penghujan. Sebab semua babinsa akan melakukan penanaman dan selalu mengecek kondisi tanaman pohon itu, sembari menyirami pohon.

foto:koramil 12 bulu

TANAM. Babinsa Koramil 12 bulu melakukan tanam pohon keras di TPU desa/kecamatan Bulu kemarin (20/9).

Penanaman pohon juga dilakukan karena program dari TNI AD dalam rangka menyambut HUT TNI ke 70 tahun. Yakni, melaksanakan program penghijauan di seluruh TPU di daerah binaan. HUT TNI jatuh 5 Oktober nanti. “Justru dengan menanam pada saat musim kemarau seperti ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab, baik tanggung jawab babinsa maupun penjaga pemakaman,” kata Danramil 12/Bulu, Kapten Inf Suripto, kemarin. Selain bertujuan untuk menghijaukan TPU, pohon yang ditanam bisa memperkuat kondisi tanah di sekitar TPU. Sehingga akan lebih kuat dan tidak mudah longsor ketika musim penghujan. “Pohon sangat banyak fungsinya. Maka dari itu tanaman pohon ini wajib dijaga dan dirawat. Di kemudian hari manfaatnya sangat baik bagi kelangsungan hidup,”ujarnya. Ia menyebutkan, pohon yang ditanam secara serempak di semua TPU adalah pohon mahoni dan trembesi. Setiap TPU ditanami 10 batang bibit kayu. ke hal 3

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

Kota Bunga Dinilai Belum Terealisasi, Asri akan Tanam Seribu Bunga WONOSOBO – Untuk mendukung slogan Wonosobo kota bunga, komunitas penggiat lingkungan Asri akan mengagendakan kegiatan akbar berupa penanaman bunga secara massal dengan target menanam

1.000 tanaman. Hal tersebut disampaikan Astuti Farida, ketua komunitas penggiat lingkungan Asri saat gathering bulanan di Kongsi Bumirejo, pekan lalu. “Rencananya kami akan

mengadakan penanaman bunga di kawasan wisata Telaga Menjer pada bulan November mendatang, sekaligus sebagai ajang piknik bersama. Harapan kami, dari pihak pengelola bisa membantu dengan

membebaskan biaya masuk atau memberikan keringanan,” kata Farida. Adanya gagasan penanaman tersebut berangkat dari slogan yang selama ini diusung pemkab dan belum dilihat realisasinya secara

langsung oleh masyarakat. Maka komunitas berharap antusiasme anggota bisa disambut positif dan dibantu pemerintah agar bisa terlaksana. “Nantinya bunga yang ditanam berasal dari para

anggota sendiri dan secarasukarela. Tidak dibatasi jenis bunganya karena misi kita adalah memperindah kawasan Telaga Menjer dan merealisasikan slogan ‘Kota Bunga’ tersebut, “ imbuhnya.

Menurut Farida, komunitas yang banyak diikuti ibu-ibu tersebut belum memiliki anggota yang berasal dari kawasan Garung. Padahal menurutnya, Garung yang sarat dengan ke hal 11

KOMPETISI

Parkir Sembarang, Kapolres Tegur Sopir Angkot

foto: jamil/wonosobo ekspres

BERSAMA. Pemenang bersama panitia perlombaan merpati saat memperlihatkan hadiah berupa sepeda motor, Minggu (20/9).

250 Merpati ‘Ningrat’ Diuji WONOSOBO – Sebanyak 250 merpati golongan menengah keatas (ningrat) kemampuannya diuji dalam perlombaan merpati kolong ‘Krasak Cup’ di lapangan Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Minggu (20/9). Terbukti, empat merpati kolong golongan ningrat yaitu merpati bernama C-Jab yang dimiliki Asbin Club meraih juara I, juara II diraih merpati bernama RL yang dimiliki Koh Acho, juara III merpati bernama Karang dimiliki Asbin Club, dan juara IV merpati bernama Tuan Nagari yang dimiliki Asbin Club. “Hasil perlombaan merpati kolong kelas A berhasil diborong oleh Asbin Club. Mereka berhasil meraih juara I, II, III dan IV setelah mengalahkan 250 merpati kolong lainnya,” jelas Andi ketua perlombaan merpati kolong ‘Krasak CUP’ usai pemberian hadiah, Minggu (10/9). Untuk memperoleh juara pada perlombaan merpati kolong kelas A tidaklah mudah. Sebab, mereka harus mengikuti proses perlombaan selama dua hari. “Lomba merpati kolong ini digelar selama dua hari, satu hari DO I dan 2. Kemudian, hari berikutnya seleksi gugur murni. Dari 250 merpati kolong yang ikut, pada hari kedau tinggal tersisa 110 merpati kolong. Lalu dilanjutkan pertandingan dengan sistem gugur, hingga akhirnya empat merke hal 11

Gagasan !!

WONOSOBO - Kapolres Wonosobo, AKBP Azis Andriansyah, turun tangan memberikan teguran kepada sopir angkutan kota (angkot) yang sembarangan parkir mengganggu arus lalu lintas di Jalan A Yani. Teguran langsung itu dilakukan saat menggelar patroli bersepeda onthel menyusuri jalan jalan kota. “Saya juga polisi yang mempunyai kewajiban mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Saya mengatur lalu lintas meminta sopir angkutan untuk menepi agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Hal itu juga salah satu bentuk kecil pelayanan polisi kepada masyarakat,” ungkapnya, kemarin. Dia berharap agar pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu rambu dan peraturan lalu lintas demi terciptanya situasi yang aman, tertib dan lancar. Terutama, saat menghadapi hari raya Idul Adha 1436 H yang tinggal beberapa hari lagi. ke hal 11

PATROLI. Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah menggelar patroli bersepeda onthel menyusuri jalan jalan kota wonosobo.

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

Amri Tegaskan Netral WONOSOBO - Proses Pilkada Wonosobo 2015 terus bergulir. Masyarakat mulai banyak menerima informasi terkait pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati dan waktu pelaksanaan pilkada. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjaga kondisi tetap kondusif dan tidak terpecah, sejumlah ormas mulai menyuarakan netralitasnya. Salah satunya pengurus daerah Angkatan Muda Rifaiyah (Amri) Kabupaten wonoso-

bo. Secara organisasi, ormas kepemudaan ini bertekad akan menjaga netralitas. “ Untuk menjaga tali silaturahmi dan semangat kebersamaan, kita tegaskan bahwa Amri bersikap netral dalam pilakda 2015,” ungkap Ketua Pengurus Daerah (PD) Amri Wonosobo, Sidik Letadala, kemarin (20/9), di sela pelatihan dasar bagi calon anggota Barisan Amri Nusantara di Gedung Rifaiyah . Menurutya, pilkada merupakan salah satu cara de-

Oleh

ke hal 11

ke hal 11

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

CALON. Pelatihan dasar bagi puluhan calon anggota Barisan Amri Nusantara di Gedung Rifaiyah, Minggu (21/9).

PPTQ Sabilillah Maju Liga Santri Nasional

Perceraian dan Dampak Psikologis pada Anak

KELUARGA adalah unit terkecil dan pusat kehidupan manusia dalam mengenal kasih sayang, ikatan persaudaraan, dan nilai-nilai luhur kehidupan. Tentunya setiap keluarga mempunyai rencana indah dalam membangun kehidupan berumah tangga. Namun dalam perjalananya selalu ada rintingan, salah satunya hubungan antara suami-istri yang intensitasnya kadang tidak stabil. Seringkali tayHarrista Adiati, M.Psi angan dan ulasan di media massa menyampaikan mengenai perceraian yang terjadi di dalam masyarakat dari berbagai kalangan. Ketidakcocokan, perbedaan prinsip dan tidak dapat lagi untuk berkomunikasi menyelesaikan masalah yang dihadapi seringkali menjadi alasan pasangan untuk memilih bercerai. Ada juga yang terkait pria/ wanita idaman lain, yang menjadi pemicu munculnya perceraian. Usia pernikahan yang sudah lama pun bukan menjadi penguat ikatan pernikahan karena ada juga perceraian pada usia pernikahan yang sudah lama. Perceraian hendaknya menjadi alternatif terakhir ketika upaya-upaya seperti mediasi, konseling pernikahan, family therapy dan pertimbangan dari berbagai pihak seperti keluarga, anak dan orang-orang terdekat telah secara optimal dilakukan. Bahkan diusahakan dengan sekuat tenaga supaya perceraian tidak terjadi, sehingga keharmonisan keluarga dapat dibangun kembali. Anak, adalah anggota terlemah di dalam keluarga, dibandingkan dengan ayah ibu yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan untuk kehidupan keluarga.

mokratis untuk mencari pemimpin baru di level daerah atau kabupaten. Maka, perlu disikapi dengan cara-cara yang dewasa dan elegan. “ Kita tegaskan netralitas itu. Agar tidak ada perpecahan di internal yang berpotensi merusak organisasi,” ucapnya. Perbedaan sikap, cara pandang terhadap paslon harus menjadi keputasan individu. Sehingga Amri sebagai salah satu ormas yang tengah berkembang di Wonosobo

foto: jamil/wonosobo ekspres

GEMBIRA. Santri PPTQ Sabilillah berhasil menjuarai Liga Santri Nusantara U 17 zona Jawa Tengah 2 seusai menang melalui drama adu penalti 4-3 atas PP Roudlotul Mutaqin Wonosobo.

WONOSOBO - PPTQ Sabilillah berhasil menjuarai Liga Santri Nusantara U 17 zona Jawa Tengah 2 seusai menang melalui drama adu penalti 4-3 atas PP Roudlotul Mutaqin Wonosobo. PPTQ Sabilillah berhak meraih satu tiket ke babak enam belas besar nasional bulan Oktober mendatang. Kompetisi Liga Santri Nusantara U 17 yang dimulai 16 September hingga 20 September 2015 diikuti 12 Pondok Pesantren di Jawa Tengah. Pertandingan final yang dilaksanakan di lapangan Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu kabupaten Temanggung berlangsung sangat meriah.

Lantaran pada partai puncak mempertemukan dua tim asal Wonosobo. PPTQ sabilillah sebagai Juara Grup C melangkah ke semi final setelah mengalahkan Juara Grup A tuan Rumah PP Nurul Huda Temanggung melalui drama adu penalti, setelah kedua tim bermain sama kuat tanpa gol. Begitu juga dengan PP Roudlotul Mutaqin, yang keluar sebagai Juara Grup B melaju ke babak puncak setelah menghentikan langkah juara grup D PP Al-Faham Purworejo dengan drama adu penalti. Tampil sebagai juara Zona Jawa Tengah 2 PPTQ Sabilillah dari Wonosobo ke hal 11

Pemkab Berharap Kedepan Tradisi Baritan Bisa Sedot Wisatawan Mancanegara

Sapi Bisa Dikirab Keliling Desa dan Dihias Baritan, tradisi turun temurun di Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo hingga saat ini masih rutin digelar paska panen. Berasal dari kata ‘Bubar Ngarit Selametan’ yang bertujuan untuk memuliakan ternak, Baritan kini mulai dilirik Pemkab Wonosobo untuk dijadikan agenda wisata budaya tahunan. Seperti apa? ERWIN A, Kalijajar foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres

ATAS hal itu, Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kan-

KHAS. Sapi terbaik milik warga saat ditampilkan dalam tradisi Baritan di Lapangan Desa Simbang pekan lalu.s

parekraf ) mengharap kedepannya, tradisi tersebut, agar dikemas lebih menarik dan mendukung penuh kelestariannya. Dalam Baritan, selain menampilkan sapi-sapi terbaik milik warga, juga diiringi pertunjukan kesenian khas Simbang. Atas hal inilah, Baritan yang sarat tradisi dan budaya lokal itu sangat berpotensi menarik wisatawan “Kami memang tengah menggali potensi pariwisata berbasis desa. Sehingga ke depannya berimbas positif terhadap perekonomian warga. Untuk tahuntahun mendatang, kita mendorong agar Baritan bisa dikemas lebih menarik, dengan lebih banyak kesenian yang tampil, atau sapi-sapi milik peternak ke hal 11

Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018

CMYK


(1,1) -1- 2-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/20/2015 11:41:01 PM

2

MENUJU MAGELANG SATU

MAGELANG EKSPRES

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

Targetkan Partisipasi 80 Persen KPU Bentuk Relasi MAGELANG- Upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015 terus dilakukan KPU setempat, di antaranya dengan membentuk relawan demokrasi (Relasi). Anggota KPU Kota Magelang, Divisi Sosialisasi, Singgih Harjanto, mengatakan, tugas dan fungsi relawan demokrasi dalam pemilu kali ini lebih difokuskan kepada peningkatan angka partisipasi masyarakat untuk memilih,

khususnya di daerah yang angka partisipasi masyarakatnya rendah seperti di Kota Magelang. “Tugas relawan demokrasi pada Pilpres lalu, terbagi dalam lima segmen, yaitu kaum marjinal, pemilih perempuan, agama, disabilitas dan manula, yang intinya mengajak kelima segmen tersebut untuk memilih. Namun pada pemilu kali ini, tidak ada pembagian segmen, akan tetapi langsung diterjunkan di daerah yang memang angka partisipasi masyarakatnya rendah. Mengacu pada data TPS pemilu terakhir,” terang Singgih saat dite-

mui Sabtu lalu. Bagi yang berminat menjadi Relasi bisa mendaftar ke Kantor Sekretariat KPU Kota Magelang dan pada Oktober mendatang diharapkan sudah dilakukan pelantikan sehingga mereka bisa bertugas dengan baik. Selain itu jumlah anggota relawan demokrasi yang dibutuhkan menurun drastis dibanding pada saat Pilpres 2014 lalu. Saat ini hanya merekrut 10 Relasi. Menurut Singgih hal tersebut dipengaruhi sumber dana untuk operasional dan honor Relasi, saat ini sumber anggaran berasal

dari APBD sedangkan relawan demokrasi, Pilpres 2014 anggaran diambil dari APBN. “Dari anggaran sudah terjadi penyusutan karena yang dulu dari APBN sekarang APBD, maka jumlah relawan demokrasi yang direkrut hanya 10 orang saja. Meskipun jumlah 10 orang kurang ideal, akan tetapi dengan fokus terhadap 1 tugas saja, yaitu meningkatkan parisipasi masyarakat pada daerah yang kurang partisipasi dalam pemilu, kami yakin jumlah 10 relawan mampu maksimal di lapangan,” jelas dia.

Singgih menambahkan, dengan adanya Relasi, paling tidak mampu mendongkrak partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang.“Dengan pendekatan khusus para relawan demokrasi ini memberikan pengertian kepada masyarakat di daerah yang minim partisipasi terhadap pemilu. Tentu saja upaya tersebut ada hasilnya, terbukti pada Pilpres 2014 target nasional partisipasi masyarakat 75 %, untuk Kota Magelang melebihi target yaitu 80 % partisipasi masyarakat,” pungkas Singgih.(cha)

Anggaran APK Telan Rp654 Juta PROSES lelang bahan dan alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2015 sudah selesai. Unit Layanan Pengadaan (ULP) Lembaga Pengadaan secara Elektronik (LPSE) telah menentukan pemenang dengan anggaran lebih dari Rp 645 juta. Informasi yang d i t e r i ma Jaw a Po s Radar Madura, pengadaan bahan dan APK menghabiskan dana Rp 654.530.000. Perinciannya, Rp 237.850.000 untuk APK dari nilai pagu Rp 312.900.000. Sementara untuk bah a n k a m p a n y e Rp 416.680.000 dari nilai pagu Rp 600 juta. Kepala ULP LPSE Sumenep Agus Dwi Saputra mengatakan, pengadaan melalui proses lelang dilakukan atas permintaan SKPD terkait. Spesifikasi dan jenis yang dibutuhkan atas dasar pengajuan. Dari pengajuan itu, lembaga pengadaan tersebut melaksanakan lelang yang diikuti beberapa rekanan. ”Kalau sudah sesuai dan penawarannya pal-

ing rendah, bisa jadi dia (rekanan) yang menang,” katanya kemarin (20/9). Meski demikian, rekanan tersebut tidak langsung diputuskan sebagai pemenang. S e b a b, m a s i h a d a masa sanggah. Jika ada temuan dari lembaga atau rekanan lain bahwa pemenang itu bermasalah, bisa disanggah dan proses lelang kembali dilakukan. Jika ada penawar terendah, tapi tidak ada yang menyanggah, dipastikan rekanan tersebut sebagai pemenang lelang. Sementara itu, pihak KPU menegaskan akan mengikuti prosedur. Seperti dikatakan Komisioner KPU Divisi Perencanaan, Keuangan, Logistik, dan Urusan Rumah Tangga Malik Mustafa. Dia menuturkan, setelah lelang, akan dilanjutkan tahapan produksi. Sisa anggaran pagu pengadaan akan dikembalikan ke kas daerah (kasda). Kendati sudah ada pemenang, pendistribusian APK itu tetap diprediksi Oktober. Sebab, masih ada beberapa proses yang

ILUSTRASI

harus dijalani. Misalnya, desain masingmasing paslon. ”Nanti dicetak satu lalu dita-

warkan ke paslon. Kalau cocok, langsung dicetak,” terangnya. P i l k a d a Su m e n e p

2 0 1 5 a k a n d i l a ksanakan Rabu mendatang (9/12). Pemilihan itu diikuti

dua pasangan calon (paslon). Yakni, A . Busyro Karim-Achmad Fauzi (Busyro-

Fa u z i ) d a n Z a i n a l Abidin-Dewi Khalifah ( Z ava ) . (p en/han/ luq)


(1,1) -1- 3-MENUJU MAGELANG SATU.indd 9/20/2015 11:43:15 PM

MENUJU MAGELANG SATU

MAGELANG EKSPRES

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

3

KPU Salahkan Pihak Ketiga Terkait Pemasangan APK yang Menuai Protes MAGELANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang menyadari adanya kendala soal pemasangan alat peraga kampanye (APK) terutama menyangkut spanduk dan banner. Tidak jarang APK pasangan calon walikota dan wakil walikota dipasang di titiktitik terlarang, semisal menggunakan tiang telepon, tiang listrik, dan pohon perindang. Ke t u a K P U Ko t a Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, beberapa faktor terjadinya salah tempat pemasangan APK tersebut, di antaranya, karena pihaknya melibatkan pihak ketiga. ”Pihak ketiga ada yang sebagian tidak mengerti kalau ada tempat yang dilarang. Setelah kita cek, ternyata karena pihak ketiga itu tidak membawa bambu dan papan khusus. Akhirnya satu sisi pasang pakai tiang pancang, sisi lain menggunakan tiang telepon atau tiang

listrik,” katanya, kemarin. Pihaknya telah mengecek di lapangan dan langsung ditindaklanjuti dengan memerintahkan kepada pihak ketiga agar segera mencopot APK yang tidak menggunakan tiang bambu khusus. Terkait kendala ini pun, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Panwaslu. ”Untuk spanduk hari ini (kemarin) sudah di-clearkan. Cuma memang masih ada di tiang pancang dan gambarnya tertutup. Rabu (23/9) kita optimis semuanya clear. Semuanya akan dipasang dan tidak ada lagi spanduk, banner, dan APK lain yang dipasang KPU berada di tiang telepon, pohon peneduh, maupun tiang listrik,” jelasnya. Pihaknya pun mengaku siap apabila DPRD Kota Magelang bakal memanggil KPU dalam waktu dekat untuk evaluasi perbaikan. Menurut dia, hal itu justru positif

untuk dapat dijadikan evaluasi ke depannya, agar proses pemasangan APK bisa lancar. ”Sejujurnya kami siap dipanggil DPRD. Komitmen kami, Rabu besok semuanya sudah beres, dan akan terus kita kontrol,” tandasnya. Sementara itu, Tim Sukses Paslon Joko Prasetyo-Priyo Waspodo (Segoro Joyo), Samsuri, mengaku pihaknya masih menemukan adanya spanduk yang hilang. Bila minggu lalu ditemukan di daerah Bayeman, kini kasusnya ditemukan di Kelurahan Panjang dan Jalan Piere Tendean, Magelang Tengah. Tidak hanya itu, spanduk milik nomor urut 3 tersebut, sering kali tertutup spanduk lain, karena posisinya paling bawah dan gampang ditumpuki spanduk lain.”Spanduk kami yang selalu jadi korban. Selain masalah hilang, juga kami temukan dibeberapa titik. Salah satunya di Bayeman dan

foto: dok

BALIHO. KPU Kota Magelang kesulitan untuk memasang baliho berukuran besar mengingat keterbatasan lahan yang ada di wilayah Kota Magelang.

Karanggading, spanduk kami yang berada di paling bawah tertutup spanduk Miss Celebrity. Kami minta perhatian dari KPU, Panwaslu maupun aparat hukum,” kata Samsuri.

Adanya keluhan tersebut, KPU mengaku sudah berkoordinasi dengan Panwaslu, aparat hukum maupun Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T). Bahkan, KPU telah melapor-

kan persoalan hilangnya APK tersebut kepada aparat berwenang. Disepakati pula bahwa khusus pemasangan spanduk APK di tiang pancang, KPU diberi kebebasan penuh

oleh Pemkot untuk menggunakannya hingga masa kampanye berakhir. Sehingga, tidak diperkenankan iklan lain menutupi iklan sosialisasi paslon pilkada. (wid)

Biaya Pilkada Capai Rp58 Miliar DANA yang diusulkan untuk pelaksanaan Pilkada (pemilihan kepala daerah) 2018 nanti, rupanya sangat fantastis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuningan mengajukan angka hingga mencapai Rp58 miliar. Belum lama ini, para komisioner KPU melaksanakan ekspose di hadapan anggota Banggar DPRD. Angka tersebut dibenarkan oleh salah seorang anggota Banggar, H Dede Ismail SIP. Politisi asal Gerindra ini mengatakan, biasanya untuk realisasi tidak akan sesuai dengan ajuan. Seperti pada Pilkada sebelumnya, antara ajuan dengan

penetapan APBD terpaut cukup jauh. “Ya, betul, KPU sudah mengajukan anggaran Pilkada 58 miliar Rupiah. Untuk realisasinya nanti akan dikaji oleh pansus (panitia khusus). Sekarang ini ekspose baru dilakukan KPU di hadapan para anggota Banggar,” ujar Dede kepada Radar akhir pekan kemarin. Terpisah, Ketua KPU Kuningan, Hj Heni Susilawati SSos MM membenarkan ajuan anggaran tersebut. Setelah melakukan ekspose di pemda, pihaknya melaksanakan ekspose serupa di DPRD. Angka yang diajukan berdasarkan

hitungan maksimal, sedangkan untuk realiasi terdapat proses diskusi lebih lanjut. “Prinsipnya ajuan a n g ga ra n t e r s e b u t mengacu pada Permendagri Nomor 51 tahun 2015. Ada pula usulan anggaran yang tidak terakomodir oleh Permendagri, namun mengacu pada Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2015,” terang perempuan berjilbab itu, Minggu (20/9). Antara Pilkada nanti dengan Pilkada sebelumnya, terdapat perbedaan dalam aturan. Salah satunya terkait sosialisasi kampanye pasangan calon, sekarang ini diatur dalam

UU Nomor 8 tahun 2015. Sedangkan dulu tidak diatur. Diatur lebih lanjut oleh Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2015 yang menyebutkan, kampanye pasangan calon didanai APBD. Perbedaan mendasar antara regulasi lalu dengan sekarang, menurut Heni, dapat dilihat dari beberapa item. Antara lain debat terbuka, alat peraga kampanye, bahan kampanye dan iklan kampanye. Keempat item tersebut difasilitasi APBD yang berakibat pada bengkaknya porsi anggaran. “Kalau debat terbuka sih, nggak terlalu beda.

Yang beda sekali itu, alat peraga kampanye ada pengaturan. Semangatnya itu kesetaraan jumlah. Kemudian bahan kampanye seperti poster, brosur dan lain-lain, hitungannya lumayan besar karena dihitung jumlah KK (kepala keluarga) di Kuningan yang mencapai lebih dari tiga ratus ribu KK. Nanti dikalikan jumlah pasangan calon,” paparnya. Selain itu ada iklan kampanye. Soal ini, Heni mengatakan akan difasilitasi APBD baik iklan di radio, koran maupun media massa lainnya. Iklan tersebut akan ditayangkan selama masa kampanye sebanyak 14

hari. Perkiraan angka ajuan bercermin pada Pilkada 2013, di mana saat itu ada pendaftar sebanyak enam pasangan bakal calon. “Basisnya pengalaman Pilkada 2013 dengan enam pasangan bakal calon. Kalaupun pada Pilkada nanti ditetapkan pasangan calon kurang dari itu, maka tinggal menyesuaikan saja. Perkiraan lainnya, kita juga menghitung tingkat inflasi dan berbagai hal lainnya hingga menghasilkan angka ajuan sebesar itu,” ungkap Heni. Beberapa item tersebut, tegasnya, yang membuat porsi anggaran untuk Pilkada 2018

kelak jadi lebih besar yakni mencapai Rp58 miliar. Perbedaannya, diakui oleh dia, cukup jauh dengan ajuan Pilkada lalu. Seingatnya, ajuan dana Pilkada 2013 sebesar Rp28 miliar, kemudian direalisasi oleh APBD senilai Rp15 miliar. “Kondisi seperti ini bukan hanya terjadi di Kuningan, melainkan menimpa daerahdaerah lainnya. Karena memang regulasinya mengalami perubahan sebagaimana saya terangkan tadi. Kami berharap, baik pemda maupun DPRD merespons dengan aturan sekarang,” pungkasnya. (ded)


MAGELANG EKSPRES

MENUJU PENDOPO

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

7

Mustahil, Pilbup Tanpa Money Politik PURWOREJO Komitmen untuk tidak beli suara para pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan bertarung pada Pilbup tahun 2015, diperkirakan hanya buaian semata. Penandatangan komitmen Pilkada Damai dan tidak akan membeli suara dinilai hanya formalitas yang tidak akan terjadi pada Pilkada ini. Hal itu diungkapkan

presidium Ormas Suluh, Allan FG Wardana SH saat dimintai komentar oleh Purworejo Ekspres, Minggu (20/9). Menurutnya, jual beli suara pada Pilbup tersebut diperkirakan tetap akan marak terjadi. “Indikasi tersebut sudah dapat dilihat dari saat ini dimana kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu masih sangat minim. Sehingga dapat

dimungkinkan mereka mengatur setrategi pragmatis dengan membeli suara pada detik-detik terakhir menjelang pencoblosan,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, ada dua hal yang menurutnya menjadi dasar untuk mengambil kesimpulan tersebut. Pertama dari faktor masyarakat sendiri, dimana trend bagi-bagi amplop pada setiap pesta demokrasi dari pemili-

han kepada desa, caleg, hingga gubernur hingga presiden lazim ditemukan adanya praktik money politik. “Kondisi tersebut seolah menjadi semacam pemakluman pesta demokrasi transaksional. Sehingga jika tidak ada praktik serangan fajar misalnya, justru masyarakat kecewa. Tentu hal ini tidak dapat digeneralisir, namun kami melihat perilaku masyarakat sudah sangat

parah berkaitan dengan praktik itu,” katanya. Allan menambahkan, yang kedua adalah faktor dari peserta pemilu dan partai politik yang gagal memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Regulasi yang begitu ketat yang seharusnya menuntut peserta pemilu betulbetul menggerakkan seluruh elemen politiknya untuk mendulang suara terlihat masih sangat minim pada Pilbup ini.

“Peserta pemilu dituntut betul-betul turun kepada masyarakat secara langsung untuk menyampaikan visi misi guna meraih simpati publik. Namun saat ini belum banyak dilakukan oleh peserta maupun timses,” tambahnya. Dalam kondisi seperti ini, sambung Allan, pihak penyelenggara, jajaran KPU dan Panwaslu, dituntut untuk bekerja keras melaku-

kan kegiatan sosialisasi dan pengawasan hingga proses Pilkada ini selesai. “Masyarakat ingin memiliki pemimpin yang betul-betul berkualitas. Sehingga peran penyelenggara baik KPU maupun Panwaslu sangat menentukan, lantaran merekalah yang mengawal dan memastikan bahwa proses Pilkada sudah berjalan sesuai dengan regulasi yang ada,” tandasnya. (luk)

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

DIALOG. Paslon nomor 3 melakukan dialog dengan sejumlah pengurus Pappas usai merampungkan kunjungan ke sejumlah pedagang.

Paslon Nomor 3 Blusukan Pedagang Pasar Baledono Mengadu PURWOREJO - Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor 3, Agus Bastian SE MM dan Hj Yuli Hastuti SH, kembali melakukan sosialisasi dengan cara blusukan ke sejumlah pasar, Minggu (20/9). Kali ini, paslon yang diusung gabungan partai Demokrat, Hanura,

dan Golkar tersebut menyambangi para pedagang pasar Baledono yang masih aktif berjualan di lokasi sementara, yakni kompleks pasar Kongsi, Jalan Pahlawan dan Plaza Purworejo. Di lokasi itu, para pedagang mengadu terkait belum adanya kebijakan Pemkab untuk membangun kembali pasar yang telah tiga tahun lebih terbakar. Dialog dilakukan antara paslon nomor 3 dengan sejumlah pengurus

Pappas usai Agus merampungkan kunjungan ke sejumlah pedagang. Humas Pappas pasar Baledono, Jimmy menyatakan, pihaknya siap mendukung paslon yang memiliki kominten jelas untuk membangun pasar Baledono. Pasalnya, pihaknya menilai bahwa seluruh pedagang selama ini hanya diombang-ambingkan oleh kebijakan Pemkab Purworejo. “Kami tidak tahu apa yang masih menjadi kendala, karena kami

selama ini sudah sangat mendukung atas apa yang diinginkan Pemkab Purworejo. Dari mulai penyerahan HGB sampai dengan pembentukan pansus. Dan sebenarnya tim sudah terbentuk, rekomendasi sudah keluar, dan Pemkab Purworejo hanya tinggal melaksanakan, tapi ternyata hingga kini tidak ada eksyen apapun dari Pemkab,” ungkapnya. Menurutnya, selama ini Pappas juga sudah proaktif. Namun belum juga

muncul kebijakan dari Pemkab untuk segera membangun pasar terbesar di Purworejo itu. “Dari awal kami sudah melakukan demo, kami sudah sowan ke bupati, kepada Pemkab dan jajarannya, dan kami sudah menyewa lembaga termasuk pengacara. Tapi ternyata memang langkah kami mentok, intinya memang kebijakan itu mentok pada kepemimpinan Purworejo,” tandasnya. Menanggapi hal itu, Agus Bastian me-

nyatakan bahwa pasar sudah menjadi salah satu prioritas program yang akan dilakukan jika terpilih jadi bupati nanti. Dan rupanya, Agus Bastian lebih mengedepankan komitmen prioritas daripada persoalan perjanjian tertulis. Dia juga mengaku tidak ingin banyak berjanji dan memilih untuk komitmen membangun pasar setelah terpilih nanti. “Merevitalisasi pasar itu sudah menjadi program prioritas kami. Karena

pasar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan daerah. Pasar Baledono merupakan pasar terbesar dan kita berharap bersama seluruh pedagang untuk bisa mencarikan solusi bagimana pasar ini bisa cepat terbangun. Kita juga berharap jika pasar Balidono nanti bisa dibangun kembali, tidak ada lagi pedagang berdagang di jalan raya. Kita ingin menjadikan Purworejo lebih bersih, juga indah kedepanya,” ungkapnya. (top)


(1,1) -4- MINI SIZE.indd 9/21/2015 12:03:16 AM

BUPATI PILIHAN Enyong

MAGELANG EKSPRES

SENIN 21 SEPTEMBER 2015

8

Tawarkan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Komunitas

WONOSOBO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Wonosobo, Sarif Abdillah dan Usup Sumanang (Sumeh) menawarkan cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Yakni, dengan melibatkan komunitas. Baik komunitas di desa maupun diperkotaan. “Pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas di desa akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, selama ini keamanan bisa terbangun, karena pondasi keamanan yang dibuat pemerintah adalah berbasis masyarakat,” tutur Sarif Abdillah saat ditanya mengenai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di sela-sela kunjungannya ke Desa Lamuk, Kecamatan Kaliwiro, pekan lalu. Menurutnya, pondasi yang sudah ditata saat ini adalah pondasi membuat sistem keamanan berbasis masyarakat. Untuk selanjutnya, pekerjaan rumah yang menanti adalah memperbaiki akses jalan menuju desa-desa. “Dari total 800 km jalan di Kabupaten Wonosobo masih ada beberapa jalan rusak. Untuk itu, agar pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat bisa berjalan, maka tahap pertama adalah memperbaiki akses jalan rusak dibeberapa desa,” tuturnya. Setelah jalan desa diperbaiki, langkah selanjutnya adalah mengembangkan potensi di desa. Caranya, dengan melibatkan setiap komunitas yang ada di desa.

foto: jamil/wonosobo ekspres

KUNJUNGAN. Pasangan calon bupati dan wakil bupati Wonosobo, Sarif Abdillah dan Usup Sumanang saat kunjungannya ke Desa Lamuk.

“Setiap potensi desa dikembangkan. Kita lihat misalnya, ada komunitas akik, kelompok tani, kelompok UMKM. Ayo kita libatkan untuk bikin sesuatu berbasis desa. Saya rasa ini sangat penting karena kesejahteraan rakyat akan muncul ketika komunitas sudah dibangun untuk mengembangkan potensi di desanya masing-masing,” tutunya. Potensi yang sangat besar untuk memajukan masyarakat Wonosobo adalah sektor pertanian. Karena, mayoritas masyarakat

Wonosobo masih menggantungkan sumber ekonomi dari sektor pertanian. “Kalaupun ada industri itu juga tak lepas dari pertanian. Karena, industri yang besar di Kabupaten Wonosobo hampir semuanya bersumber dari sektor pertanian, seperti halnya kayu, carica dan juga kejayaan dieng jaya,” tuturnya. Ia juga melihat, selama ini investasi dibidang pertanian jarang yang melirik. Sementara, investor akan tertarik di sektor pertanian

apabila ada hal yang saling menguntungkan. “Untuk itu, melihat potensi salak, sayur, carica, kayu maka diperlukan untuk memaksimalkan promosi. Nantinya, kita harus kerjasama dengn DPRD untuk menambah biaya promosi,” harapnya. Calon Wakil Bupati Wonosobo Usup Sumanang menambahkan, selain sektor pertanian sektor peternakan juga menjadi hal penting. Karenanya, kedua sektor tersebut harus digarap secara

maksimal. Supaya kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada 2015 mendatang ada empat paslon. Yakni Maya Rosida-Eko yang diusung PDIP dan Partai Nasdem, Eko Purnomo-Agus Subagyo diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan PKS. Pasangan selanjutnya ada Sarif Abdillah-Usup Sumanang diusung PKB, PAN, Gerindra dan Demokrat. Satu pasangan calon lagi melalui jalur independen, SuhardiJoko Wiyono. (mil)

Media Massa Dongkrak Partisipasi Masyarakat Riset KPU dan Relasi Center PERAN media massa dalam mendongkrak tingkat partisipasi masyarakat terbilang efektif. Hal itu tercermin dari hasil riset yang dilakukan KPU Kota Pekalongan bersama dengan Relasi Center. Melakukan riset secara random kepada 200 orang responden di Kota Pekalongan, media massa menjadi salah satu faktor pembangkit inisiatif maupun minat masyarakat terhadap pemilu. “Kami lakukan riset di masyarakat terhadap gelaran pemilu tera-

khir yaitu Pilpres 2014 lalu. Hasilnya, 93 persen masyarakat mengaku mencoblos dalam Pilpres 2014 lalu atas inisiatif sendiri,” terang perwakilan Relasi Center, Adhim, saat memaparkan hasil riset di Aula KPU, Sabtu (19/9). Dari jumlah tersebut, sambung Adhim, yang menjadi alasan terbesar responden untuk memilih adalah ingin adanya perubahan sebanyak 62 persen, ingin berganti pemimpin sebanyak 13 persen, karena figur calon yang maju sebanyak 12 persen dan alasan lain yang dikemukakan responden mengisi prosentase sisanya.

Informasi massif terkait Pilpres, juga menjadi faktor lainnya yang membuat responden mengaku tertarik untuk berpartisipasi. Salah satu penyumbang info paling banyak bagi responden adalah media massa dengan 67 persen, sisanya 14 persen informasi dari KPU, 10 persen dari rekan atau tetangga dan sisanya dari sumber lain. Dari berbagai jenis media, televisi masih menjadi jenis media yang memberikan pengaruh tertinggi dengan prosesntase mencapai 71 persen diikuti radio dengan 15 persen, media cetak 7 persen, medsos 2 persen dan media lainnya.

Peran media untuk menari minat masyarakat agar berpartisipasi dalam pemilu juga terlihat dari hasil riset terhadap gelaran Pilwalkot 2015. Dari riset yang dilaksanakan pada Mei hingga Juni lalu, terlihat bahwa media massa menjadi penyumbang informasi terbesar kedua yaitu sebanyak 25 persen, setelah informasi dari KPU yang menempati urutan pertama dengan 26 persen. “Namun karena riset dilaksanakan pada periode Mei-Juni, maka 59 responden mengaku belum mengetahui waktu akan dilaksanakannya Pilwalkot Kota Pekalongan. Hanya 41 persen

yang menyatakan sudah tahu kapan jadwal pelaksanaan Pilwalkot,” tutur Adhim. Namun yang mengejutkan adalah hasil riset terhadap pertanyaan apakah responden akan hadir di TPS saat pelaksanaan Pilwalkot 2015 nanti, 99 persen responden menyatakan iya akan hadir. Hanya 1 persen responden yang menyatakan tidak. Selain pemaparan hasil riset, dalam kegiatan yang dihadiri puluhan perwakilan organisasi masyarakat, organisasi profesi dan organisasi keagamaan tersebut juga dilakukan sosialisasi tahapan-tahapan dalam Pilwalkot 2015 oleh KPU. (nul)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.