MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 25 JANUARI 2016
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
PROYEK PUPR KPK Jangan Tebang Pilih JAKARTA - Dana suap sebesar Rp 69 miliar yang melibatkan anggota Komisi V DPR RI asal Fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti dalam proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2016 ditengarai telah mengalir ke sejumlah rekannya di parlemen. Hal itu seiring dengan dicekalnya salah satu anggota komisi, yakni Budi Supriyanto dari Fraksi Golkar, ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, ruangan salah satu anggota komisi dari Fraksi PKS Yudi Widiana pun tak ketinggalan digeledah oleh lembaga antirasuah itu. Penggeledahan itu berujung adanya penolakan dari Wakil Ketua MPR RI Fahri Hamzah setelah penyelidik KPK dikawal oleh anggota Brimob bersenjata laras panjang. ke hal 3
Devia Sherly foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
Gaet Ade dan Lea di Single Pop SUKSES mencuri perhatian lewat tembang religi. Penyanyi Devia Sherly menyiapkan karya terbarunya di industri musik tanah air. Devia, biasa disapa, bekerja sama dengan Ade Govinda dalam mengemas karyanya itu. “Insya Allah, kolaborasi di bidang m u s i k ,” ujar Devia saat dihubungi IND OPOS, Minggu (24/1). ke hal 3
LOGIS DOKTER MEDI Konsultasi Sehat DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Pertanyaan : Salam sehat dokter, apakah ada cara untuk mengetahui resiko sakit sejak dini seseorang? Bagaimana caranya serta dimana tempat yang harus saya kunjungi? Menurut saya bila sejak sehat kita bisa memprediksi resiko sakit kita masing-masing akan dapat dilakukan pencegahan sejak dini. (Faisal-Magelang) Jawab : Terima kasih atas pertanyaan mas Faisal yang menurut saya sangat luar biasa. Tidak banyak orang yang peduli akan sehat, yang mereka inginkan kondisi sehat namun faktanya tindakan-tindakan harian yang disukai adalah tindakan-tindakan yang berujung sakit. Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah lebih mengarah ke tempat pelayanan sakit seperti puskesmas, rumah sakit, apotek dengan alat kesehatan penunjang yang modern dan serba komputerisasi. Sehat tinggal sebatas keinginan saja dimana kita melihat dalam musim penghujan seperti saat ini banyak sekali orang sakit dan mengunjungi fasilitas-fasilitas pelayanan sakit. Jarang ada orang yang peduli akan penjagaan kesehatannya karena paradigma yang dibangun dalam pikiran masyarakat adalah paradigma sakit. Setelah sakit difasilitasi. ke hal 3
TERSANGKA. Sebagian tersangka judi ceki di wilayah Kecamatan Kajoran diperlihatkan oleh pihak Polres Magelang pada awak media.
Oknum Kades Ditahan MAGELANG - Seorang oknum kepala desa di Kecamatan Kajoran, AJ (30) ditangkap petugas kepolisian karena terlibat dalam judi ceki (kartu China). Sejauh ini, AJ bersama tujuh orang rekannya ditahan di sel Mapolres Magelang sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Berdasarkan informasi
yang dihimpun, penangkapan delapan orang tersebut berasal dari informasi masyarakat. Petugas kemudian melakukan penggerebekan Rabu (13/1) lalu sekitar pukul 02.30 WIB di salah satu rumah warga di Desa Sangen, Kecamatan Kajoran. Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho melalui
Kasubbag Humas AKP Haris Gunardi mengatakan, petugas mendapati dua kalangan (arena) berjudi dengan masing-masing arena untuk empat orang. “Dari tangan para pelaku, kami berhasil sejumlah barang bukti. Selain uang tunai senilai Rp1,9 juta, juga terdapat tikar, satu lembar karpet, satu lembar tripleks,
Taruna Harus Teladani Pejuang Bangsa MAGELANG - Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayor Jenderal TNI Hartomo menegaskan kepada taruna dan taruni agar mau menengok sejarah perjuangan bangsa, khususnya periode pascakemerdekaan. Jenderal dengan bintang dua ini menyatakan, pada masa lalu hampir di seluruh Bumi Pertiwi ini berkobar perjuangan bersenjata yang dilakukan pemuda Indonesia, baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Fakta sejarah perjuangan mempertahankan dan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilakukan segenap bangsa Indonesia oleh para Cadet/Taruna Militer Akademi, dengan semboyannya yang terkenal yaitu Merdeka atau Mati. ”Tidak sekadar slogan karena juga dilandasi semangat nasionalisme kepahlawanan, rela berkorban tanpa pamrih, percaya pada kekuatan send-
MAYOR JENDERAL TNI HARTOMO GUBERNUR AKADEMI MILITER
iri, dan pantang menyerah,” kata Gubernur, kemarin. Semangat heroik para taruna telah dibuktikan dengan Peristiwa Lengkong, Tangerang 25 Januari 1946 silam. Dalam peristiwa itu gugur Mayor Daan Mogot beserta tiga Perwira dan 34 Taruna/Kadet di
medan pertempuran. Saat perang pecah kala itu, dari dua seksi taruna hanya ada 3 taruna yang berhasil lolos dari kepungan pasukan Jepang. Sedangkan 35 taruna ditawan oleh pasukan Jepang, dan 37 lainnya gugur sebagai pahlawan bangsa. Selanjutnya, perjuangan juga pecah saat agresi militer Belanda II di Jogjakarta yang disebut Pertempuran Plataran, Jogjakarta 24 Februari 1949. Pertempuran ini bermula adanya operasi pembersihan tentara Belanda terhadap kedudukan Markas Gerilya Military Akademi (MA) Jogjakarta. Markas tersebut dinilai oleh Belanda sebagai pasukan gerilya yang potensial sebagai pasukan pilihan. ”Oleh karena itu, basis gerilya MA jadi sasaran penyerangan pasukan Belanda dengan menggunakan pesawat terbang pengintai dan terjadi pertempuran sengit antara pasukan
sebuah teko, empat set kartu ceki (China) dan satu buah meja kayu,” katanya kemarin. Adapun kedelapan orang tersebut yakni Kepala Desa AJ, MR (26), MM (38), TN (52), dan RD (45). Semuanya merupakan warga Kajoran. Kemudian NR (35), ZD (35), warga Salaman dan IS (59), warga Bandongan.
Haris mengatakan, meski salah satu pelaku tercatat sebagai seorang kepala desa, namun tidak luput dari proses hukum. “Dalam melakukan pemeriksaan, penyidik tidak membeda-bedakan. Walaupun, salah satu dari yang tertangkap adalah oknum kepala desa,” terangnya. ke hal 3
Eks Gafatar Kian Numpuk Penyakit Menular Mulai Muncul SURABAYA – Kedatangan ratusan pengungsi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kloter tiga dan empat di Bandara Juanda membuat Asrama Transito semakin sesak. Sebab, daya tampung tempat transit di Margorejo itu terbatas, hanya sekitar 600 orang. Padahal, jumlah seluruh anggota eks Gafatar yang dipulangkan hampir 800 orang. Untuk memenuhi kebutuhan tempat istirahat para pengungsi, Pemprov Jatim menyediakan aula dan satu los barak yang masih kosong untuk ditempati. Sebelumnya aula digunakan untuk kegiatan
pembinaan bagi pengungsi. ’’Kalau sementara digunakan, berarti kegiatan akan kami pindahkan,’’ ujar Kepala Disnakertransduk Pemprov Jatim Sukardo kemarin (24/1). Panitia pengungsian juga telah menyiapkan empat tenda berukuran besar. Sukardo me ngatakan, petugas menggelar papan setinggi 40 sentimeter di dalam tenda. Kemudian, ditutup terpal dan karpet untuk digunakan para pengungsi tidur. ’’Sementara masih cukup, tapi harus ada yang diambil supaya lebih longgar,’’ tuturnya. Menurut Sukardo, kemarin malam sudah ada kota/kabupaten yang menjemput warganya yang menjadi pengungsi. ke hal 3
ke hal 3
Pemkab Temanggung Nunggu Keputusan Pengadilan dalam Menyikapi Tersangka Margono
Masih Definitif, Leluasa Menandatangani Surat-surat Masih ingat dengan Margono (45), kepala desa (kades) Semen Kecamatan Wonoboyo, yang ditangkap beberapa saat lalu oleh polisi? Dia ditangkap karena dituduh melakukan sejumlah tindak pemerasan kepada warganya sendiri. RIZAL IFAN, Temanggung YA, meski telah ditetapkan sebagai tersangka dan meringkuk di sel ta hanan, namun hingga saat ini ia masih berstatus sebagai kepala desa definitif. Hanya saja, agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu, tugas-tugas hariannya telah diambil alih sekretaris
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
DIPERIKSA. Margono, Kepada Desa Semen Kecamatan Wonoboyo saat tengah diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Temanggung. Ia ditangkap dengan tuduhan pemerasan terhadap warganya sendiri.
desa (sekdes) sebagai pelaksana tugas (Plt). Tugasnya pun terbatas hanya untuk menandatangani surat-surat yang sifatnya rutin di pemerintahan desa setempat. Sedangkan untuk surat-surat keputusan, seperti misalnya untuk keperluan pernikahan, jual beli tanah dari warga dan lain-lain, tetap harus dilakukan kades definitif. Kabag Pemerintahan Desa Setda Pemkab Temanggung, Ramadan menjelaskan, kebijakan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 6/2014 tentang desa. Pasalnya, dia berhenti menjalankan tugas bukan karena meninggal, mengundurkan diri atau diberhetikan. Namun karena tersangkut kasus hukum.
OKNUM KADES DITAHAN Kades ki jane nyontoni wargane sik apik-apik. E iki kades malah judi.
KPK JANGAN TEBANG PILIH Kudune ngono, nek ora ngono, percuma to ono KPK.
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 25 JANUARI 2016
5
ZIARAH. Sejumlah taruna Akademi Militer Magelang menabur bunga dalam ziarah ke makam Jenderal Gatot Soebroto, sang pencetus Akademi Militer Nasional (AMN), dalam peringatan Hari Bhakti Taruna, kemarin. foto-foto: dok akmil
Ziarah ke TMP Wujud Penghargaan kepada Pahlawan DALAM rangka Hari Bhakti Taruna, ratusan Taruna-Taruni Akademi Militer (Akmil) Magelang melaksanakan kegiatan ziarah ke sejumlah Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Kegiatan itu dimaksudkan agar para taruna generasi penerus bangsa ini, dapat meng-
hargai para pahlawan yang telah berjuang dalam membela bangsa dan negara. Taruna-taruni yang berjumlah 500 orang ini dibagi menjadi empat kelompok yang masingmasing melakukan ziarah dan tabur bunga di empat TMP antara lain, TMP Dharmo Giri Loyo
Magelang, TMP Gatot Subroto Ungaran, TMP Plataran Kalasan, dan TMP Semaki Jogjakarta. Rangkaian kegiatan ziarah diawali dengan penghormatan kepada para pahlawan yang kemudian dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh masing-masing ketua rombon-
gan. Setelah itu dilakukan tabur bunga di atas Pusara Makam Pahlawan Kusuma Bangsa oleh seluruh peserta ziarah. Kegiatan yang dikemas dalam “Hari Bhakti Taruna Akademi Militer Kita Tingkatkan Semangat Patriotisme Taruna Sebagai Kader Pimpinan TNI Masa Depan Dalam Menjaga
dan Mempertahankan Keutuhan NKRI” ini, memang disematkan salah satu agenda yakni ziarah dan tabur bunga. Sebab, hal ini menjadi wujud penghargaan dari para generasi penerus bangsa kepada para pahlawan yang berjuang untuk membela bangsa dan negara.
Hari Bhakti Taruna juga memiliki makna untuk menumbuhkan, menanamkan, dan mewarisi semangat, motivasi, kebanggaan akan perjuangan para taruna dalam keikutsertaannya mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. (adv)
Taruna Karya Bakti Bersihkan Daerah Latihan
DONOR. Wagub Akademi Militer, Brigadir Jenderal TNI Dudung Abdurrachman saat dicek kesehatannya, sebelum menyumbangkan darah, dalam aksi sosial donor darah taruna Akmil memperingati Hari Bhakti Taruna tahun 2016 di Artos Mall Magelang, kemarin.
Hari Bhakti, Ratusan Taruna Akmil Sumbangkan Darah MASIH dalam rangka peringatan Hari Bhakti Taruna tahun 2016, setidaknya 250 TarunaTaruni Akademi Militer (Akmil) Magelang menggelar aksi sosial donor darah selama dua hari sejak Jumat (22/1) hingga Sabtu (23/1). Aksi kemanusiaan ini digelar di dua tempat yang berbeda yakni Hotel Atria dan Atrium Artos Mall Magelang. Turut hadir pada kesempatan itu, selain ratusan TarunaTaruni, Gubernur Akademi Militer Mayjend TNI Hartomo, Wakil Gubernur Akmil Brigjend TNI Dudung Abdurrahman, Komandan Resimen Taruna (Danmetar) Kolonel Inf Tandyo Budi, dan segenap pejabat distribusi, organik militer dan pengawai negeri sipil Akmil. Gubernur Akmil Mayjend TNI Hartomo mengatakan, aksi donor darah ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan kepedulian taruna terhadap nilai-nilai kemanusiaan. ”Selain dari wujud implementasi dari Hari Bhakti Ta-
runa, yang meneladani dan mewarisi semangat, motivasi, kebanggaan akan perjuangan para taruna pendahulunya yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda dan Jepang,” ujar Hartomo. Danmentar Akmil Kolonel Inf Tandyo Budi, yang juga penanggung jawab kegiatan Bhakti Taruna menambahkan, dengan mendonorkan darahnya, para Taruna/Taruni Akmil sekaligus memberikan kepedulian terhadap sesama. ”Donor darah adalah nilai pengorbanan untuk orang yang lebih membutuhkan,” imbuhnya. Selain menyumbangkan darah mereka, sejumlah taruna/ taruni juga berhasil memberikan hiburan kepada para pengunjung di Artos Mall. Mereka menampilkan sejumlah lagu yang diiringi band di mana para personelnya adalah taruna. Menurut Tandyo, kepiawaian para taruna/taruni memainkan alat musik sekarang ini
sudah menjadi hal biasa. Apalagi, mereka juga dilatih bermain marching band yang sangat terkenal yaitu Canka Lokananta Akmil. ” Ja d i k e s a n n y a t i d a k sepenuhnya pendidikan di Akmil itu mengerikan. Buktinya tidak sedikit taruna yang piawai bermain musik dan berbicara di depan publik dengan gaya seperti anak muda pada umumnya,” ujarnya. Hiburan musik bersamaan dengan aksi donor darah tersebut, lanjut Tandyo, juga sebagai ajang untuk memperkenalkan Akmil kepada masyarakat. Selain itu, para taruna ini juga diberi kesempatan untuk menjelaskan maksud dan makna Hari Bhakti Taruna yang diperingati setiap tahun. ”Selain donor darah dan ziarah, sebelumnya taruna juga menggelar anjangsana ke panti asuhan dan mantan pengasuh/ pelatih Akmil. Tradisi ini dilakukan tiap tahun, untuk mempererat silaturahmi dan solidaritas tiap taruna, ataupun pendidiknya,” ungkap dia. (adv)
BANYAK kegiatan yang dilakukan para Taruna-Taruni Akademi Militer (Akmil) Magelang, memperingati Hari Bhakti Taruna tahun 2016, sejak 21 Januari lalu. Setelah anjangsana, ziarah, hingga donor darah, kegiatan sosial kemanusiaan lainnya juga digelar, berupa karya bakti di daerah latihan. Sebanyak 679 Taruna Akmil terlibat dalam kegiatan yang digelar di beberapa tempat antara lain, daerah Plempungan 60 taruna, daerah Kaloran 100 taruna, daerah Tempuran 50 Taruna, Panca Arga 409 Taruna, dan monumen Plataran 60 Taruna. Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Akademi Militer Brigjen TNI Dudung Abdurrachman turut meninjau kegiatan karya bakti para taruna itu. Penanggung jawab kegiatan Hari Bhakti Taruna tahun 2016, Kolonel Inf Tandyo Budi mengatakan, banyak kegiatan para taruna Akmil sepanjang peringatan Hari Bhakti Taruna tahun ini. Diawali dengan anjangsana ke panti asuhan dan mantan pengasuh/pelatih Akmil. Kemudian donor darah di Hotel Atria dan Artos Mall Magelang. ”Sedangkan puncak rangkaian kegiatan Hari Bhakti Taruna akan dilaksanakan upacara besok (hari ini) di lapangan Pancasila Akademi Militer dan upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lengkong Tangerang pada tanggal 28 Febru-
CMYK
KARYA BAKTI. Sejumlah taruna/taruni Akademi Militer Magelang menggelar kegiatan karya bakti di daerah latihan, Plempungan, sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhakti Taruna tahun 2016, kemarin.
ari 2016 nanti,” ujarnya. Ia menjelaskan, acara peringatan Hari Bhakti Taruna bertujuan untuk menumbuhkan, menanamkan, dan mewarisi semangat, motivasi, kebanggaan akan perjuangan para taruna dalam keikutsertaannya mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. Peringatan Hari Bhakti Taruna ini dilatarbelakangi dua peristiwa sejarah, yaitu peristiwa Pertempuran
Lengkong dan pertempuran melawan kolonial Belanda pada Agresi Militer Belanda II oleh Taruna Militaire Academie (MA) Jogjakarta pada tanggal 24 Februari 1949 di daerah Plataran. ”Dari dua peristiwa sejarah itu, para taruna terdahulu sudah menunjukkan sikap kesetiakawanan heroik dan sikap pantang menyerah, patut diteladani. Jangan sampai melupakan sejarah perjuangan bangsa ini,” tandasnya. (adv)
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 25 JANUARI 2016
MAGELANG EKSPRES
8
Warga Kompak Tutup Galian C Cegah Kerusakan Lingkungan
foto:ist
MENYINGKIRKAN. Pohon yang menimpa Fajar Muhtadi saat hendak disingkirkan.
Habis Beli Seragam, Tewas Tertimpa Pohon BANDONGAN - Siswa kelas III MI Bachrul Ulum, Desa Kebonagung, Kecamatan Bandongan, Fajar Muhtadi (9), meninggal dunia usai tertimpa pohon Jumat (22/1) kemarin. Saat kejadian, korban baru saja pergi ke pasar Kaliangkrik bersama ayahnya, Nasikin (64), untuk membeli seragam sekolah baru. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban dan ayahnya sedang dalam perjalanan pu-
ALAM SEKITAR
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
BERANGKAT. Pendaki dan TNI saat hendak menuju pegunungan Andong kemarin.
Gunung Andong Dihijaukan NGABLAK - Dua ribu pendaki mengadakan kegiatan rehabilitasi lingkungan dalam bentuk penanaman pohon, di Gunung Andong, Minggu (24/1). Dalam kegiatan yang mengusung satu pohon seribu harapan itu menanam empat jenis pohon antara lain pinus, beringin, nangka dan pucuk merah. Ketua Panita Kegiatan, Sutikno Aji menjelaskan, maksud diadakannya kegiatan rehabilitasi lingkungan adalah untuk mengembalikan kualitas lingkungan agar lebih sehat, tertata rapi, bersih dan hijau. Hal ini berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. “Kegiatan ini untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Magelang gemah ripah dan cemerlang,” katanya. Dikatakan Aji, tujuan dari rehabilitasi lingkungan adalah membangunan kesadaran dan kebersamaan warga dalam menciptakan kesehatan dan keindahan lingkungan, baik untuk diri sendiri maupun komunitas dimana mereka tinggal. Selain itu juga meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan rasa kerjasama dan rasa solidaritas sosial di setiap komunitas warga dalam mendukung terciptanya Magelang gemah ripah dan cemerlang. “Membangun kembali serta mempertahankan kualitas lingkungan hijau di Dusun Sawit Desa Girirejo, khusus di sekitar Gunung Andong yang bersih sehat dan hijau,”paparnya. Salah seorang warga Ardi mengaku kegiatan pendakian masal dengan melibatkan warga sekitar adalah langkah yang objekke hal 7
lang dari Pasar Kaliangkrik usai membeli seragam. Saat melintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat jembatan Kalikanci, Desa Beseran, Kecamatan Kaliangkrik, sebatang pohon sonokeling setinggi sekitar 4 meter tiba-tiba ambruk. “Saat kejadian, tidak ada angin atau hujan. Tiba-tiba pohonnya roboh dan menimpa kami. Saya terjatuh, tapi saya tidak tahu bagaimana keadaan anak saya
karena saya tidak bisa melihat apa-apa. Meskipun waktu itu saya dalam kondisi sadar dan masih bisa mendengar,” ujar Nasikin kemarin. Akibat musibah tersebut, Nasikin mengalami luka di wajah bagian dagu, sedangkan Fajar jatuh terpental ke aspal. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang oleh warga sekitar.
SRUMBUNG - Menindaklanjuti pengawasan dari Perangkat Desa Tegalrandu dan masyarakat, penambangan pasir manual di Sungai Blongkeng, Dusun Tegalrandu, Dusun Tegalrandu Kecamatan Srumbung ditutup, kemarin (24/1). Kegiatan penutupan yang telah disetujui Muspika Srumbung , Kades Desa Tegalrandu, petugas gabungan dari Koramil dan Polsek Srumbung itu juga dihadiri Kades Kalibening Kecamatan Dukun dan warga sekitar. Dalam aksi yang dikoordinatori oleh KH Abdul Rozaq (60), (Pengasuh Ponpes
Nurul Falah Tegalrandu), penutupannya yakni memutus jalan dan pemasangan portal di akses jalan masuk lokasi penambangan itu. Jumlah masyarakat yang hadir sekitar 50 orang dari Tegalrandu dan sekitarnya. Kades Tegalrendu, Siti Kowiyah mengatakan, kegiatan penutupan galian C tersebut telah disaksikan beberapa pihak. “Tujuan dilakukan penutupan lokasi tambang pasir galian C ini, selain untuk mencegah terjadinya kerusakan jalan, juga untuk mencegah rusaknya pesawahan dan merusak mata air,”jelasnya. Bab i n s a Te ga l ra n d u , Badarudin menambahkan,
penutupan itu juga menjaga ekosistem tumbuhan salak yang ada di sekitarnya. “Untuk mencegah terjadinya infraktuktur jalan serta jembatan Sungai Blongkeng yang menghubungkan Desa Tegalrandu Kecamatan Srumbung dengan Desa Kalibening Kecamatan Dukun. Selain itu juga untuk mengantisipasi terjadinya lahar dingin dari gunung merapi,” terangnya. Kapolsek Srumbung, AKP Bambang Sulistyo mengatakan, pengamanan kegiatan penutupan Lokasi penambangan itu melibatkan unsur petugas gabungan Polri dan TNI sebanyak 35 personil. ke hal 7
ke hal 7
Persempit Gerak Teroris Masuk Candi Borobudur BOROBUDUR - Ancaman isu terorisme dan ideologi radikal selama beberapa waktu terakhir membuat sejumlah pihak meningkatkan kewaspadaan. Termasuk di salah satu objek wisata dunia, Candi Borobudur. Petugas kepolisian melakukan peningkatakan pengamanan pada objek vital tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Kapolsek Borobudur, AKP Amin Supangat mengatakan, dalam menjaga kondusifitas wilayah, terutama sekitar Candi Borobudur pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, namun bersama-sama dengan masyarakat. “Diperlukan kerjasama dalam
upaya menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah terkait ancaman terorisme yang belakangan sudah membuat semua pihak waspada,” jelas Amin dalam sosialisasi peningkatan pengamanan Candi Borobudur dan antisipasi ancaman terorisme, akhir pekan kemarin. Dia menambahkan, terkait dengan hal tersebut, Kapolres Magelang mengeluarkan kebijakan untuk Candi Borobudur. Yakni dengan menutup pintupintu pagar terluar dari Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) untuk mengantisipasi pengunjung candi yang tidak bertanggungjawab.
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
GALI LUBANG. Warga saat menggali lubang untuk pemasangan portal jalan kemarin.
No.16
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SENIN 25 JANUARI 2016
ECERAN Rp3.000
REGULASI
Kades Wajib Tuntaskan Lima Perdes WONOSOBO- Untuk bisa mengakses dana tranfer desa pada bulan April 2016 mendatang, Bagian Pemerintah dan Desa Sekretarian Daerah mengimbau pemerintah desa secepatnya menyelesaikan lima peraturan desa (perdes). Lima peraturan desa tersebut meliputi Perdes RPJMDes transisi, Perdes Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa, serta pertanggungjawaban APBD 2015 dan Perdes APBDesa Tahun 2016. “Untuik bisa mengakses dana tranfer desa, kami meminta kades untuk segera menyelesaikan lima peraturan desa tersebut,” ungkap Kepala Bagian Pemerintahan Setda Tri Antoro kemarin. Khusus untuk kades yang habis masa kerjanya pada 2016, pihaknya menyebut yang bersangkutan tak perlu membuat Perdes RPJMDes transisi. “Apabila kades habis masa kerjanya tahun 2016 ini, maka yang bersangkutan tidak perlu membuat RPJMDes transisi,” imbuhnya. Dijelaskan, Dana Transfer Desa (DTD) yang dialokasikan Kabupaten Wonosobo pada 2016 meningkat drastis. Kenaikan tersebut, mencapai lebih dari Rp94 miliar atau 63,9 % dibanding alokasi tahun 2015. Pada 2016, rata-rata setiap desa di Kabupaten Wonosobo akan menerima dana transfer lebih dari Rp1 miliar. Total dana yang akan ditransfer ke desa sepanjang 2016 mencapai Rp241,79 miliar atau naik 63,9 % dari tahun lalu yang sebesar Rp147,64 miliar. Dengan kenaikan tersebut, besaran dana yang akan diterima setiap desa mulai April mendatang berada di kisaran Rp890 juta sampai lebih dari Rp1 miliar lebih. Jumlah yang diterima desa, bila dirata-rata mengalami kenaikan hampir Rp400 juta, atau secara prosentase mencapai 63,7%. Diharapkan, dengan adanya kenaikan dana tersebut desa akan lebih berdaya, terutama dalam tiga sektor pembangunan yang menjadi prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. “Tujuannya jelas yaitu untuk membuat desa lebih maju, baik dalam kualitas sumber daya manusia maupun sarana dan prasaran pendukungnya,” terangnya.
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
BENCANA. Kondisi sejumlah rumah di Kelurahan Sapuran paska disapu angin puting beliung, Sabtu (23/1).
Angin Ngamuk, 13 Rumah Rusak, Pepohonan Roboh WONOSOBO- Sebanyak 13 rumah di Kelurahan Sapuran Kecamatan Sapuran rusak disapu angin puting beliung, Sabtu (23/1). Meski tidak menelan korban jiwa namun atap rumah warga banyak yang hilang dan tertimpa pohon. Data sementara, 13 kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat bencana itu meliputi rumah milik Supriyanto dan Budi Sutrisno asal Kampung Surodento, dua rumah di Kampung Baruklinting
milik Nursodik dan Anggun. Tiga rumah di Jalantara milik Sabihun, Tarsono dan Ahmad Yahid serta enam rumah di Kampung Puntuksari milik Trimo, Paryuni, Mulud, Sugiyono, Ponijo dan Poniroh. “Tidak ada korban jiwa,” kata Camat Sapuran, M Najib, kemarin. Paska kejadian, pihaknya telah meminta bantuan BPBD dan tim SAR untuk segera melakukan pertolongan terhadap warga dan memantau kondisi warga setempat.
“Setelah kejadian kita langsung berkoordinasi untuk memanatu kondisi pemukiman warga yang diterjang angin puting beliung. Kemudian melakukan pendataan jumlah rumah yang mengalami kerusakan,” ucapnya. Sementara itu, Hasan ( 40) warga Kampung Surodento Kelurahan Sapuran mengatakan, angin puting beliung terjadi pada pukul 14.00 WIB lebih diawali muncul angin besar yang datang dari perkembunan teh Tanjungsa-
Akan Memberikan Saran ke DPRD
Gagasan !! Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
Oleh
ke hal 11
ke Kampung Suodento, memutari Pasar Sapuran serta Kampung Puntuksari dan kemudian menghilang. “Banyak atap rumah yang hilang, serta pohon tumbang,” ucapnya. Komandan Sarkab Wonosobo, Muhail Efendi mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan TIm Sar menuju lokasi kejadian dan membantu warga setempat. Dari pantuan sementara, terdapat 13 rumah yang kondisinya rusak parah. ke hal 11
Ormas Islam Tolak Tempat Hiburan
ke hal 11
SAMPAH adalah kata yang bermakna peyoratif karena selalu membawa pikiran kita pada hal-hal yang bersifat jorok, bau, kotor, dan lainya. Oleh sebab itu, kehadiran sampah di tengahtengah kita selalu akan menimbulkan persoalan. Sementara, sadar atau tidak sadar, aktifitas manusia telah menghasilkan beraneka ragam sampah. Sarwanto Priadhi Sampah dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Bahkan tidak jarang muncul berbagai konflik akibat persoalan sampah, baik berupa konflik antar pemerintah daerah, antar masyarakat, maupun antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya. Dampak negatif sampah itu terjadi akibat tidak berimbangnya volume sampah dengan kapasitas penampungan sampah dan metode pengolahanya. Jika tidak ditangani secara serius sampah sangat berpotensi menjadi permasalahan besar. Mengingat potensi permasalahannya, maka pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dari hulu hingga hilir, agar mampu mewujudkan Wonosobo yang aman, sehat, rapi, dan indah; mampu memberikan manfaat secara ekonomi; serta dapat mengubah perilaku masyarakat.Untuk itu, diperlukan adanya kepastian hukum yang mengatur kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pengelolaan sampah secara partisipatif. Secara nasional peraturan tentang sampah diatur dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2008. Sejalan dengan itu, menjadi sangat penting jika Wonosobo juga memiliki peraturan daerah (perda) tentang sampah. Adapun maksud dilakukannya tatakelola sampah adalah agar memudahkan pemerintah daerah melakukan pengelolaan sampah; sedangkan tujuaannya adalah meningkatnya kebersihan dan kesehatan lingkungan, berkurangnya potensi konflik dalam operasionalisasi pengelolaan sampah, dan terselenggaranya pengolahan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, recycle) di sumber sampah.
ri. Angin semakin membesar dan kencang saat melewati perkampung di wilayah Kelurahan Sapuran. “Awalnya pergerakan angin terlihat kecil di perkebunan Tanjungsari. Namun saat memasuki perkampungan di Kelurahan Sapuran pusaran puting beliung semakin membesar,” katanya. Pergerakan angin dimulai dari Kampung Jalantara, kemudian mengarah ke Kampung Baruklinting dan semakin membesar bergerak
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
EVAKUASI. Petugas SAR gabungan tengah mengevakuasi jenazah Ivan di Sungai Serayu wilayah Singomerto Banjarnegara, kemarin (23/1). Usai ditemukan jenazah di bawa ke rumah sakit.
Jenazah Ivan Akhirnya Ditemukan WONOSOBO – Pencarian terhadap korban hanyut yang terseret arus sungai Serayu pada Kamis (21/1), akhirnya berakhir pada Sabtu (23/1) pagi di kawasan Singomerto, Banjarnegara. Korban Ivan Pramono (18) yang hanyut dari kawasan Sigaluh ditemukan warga Singomerto di radius sekitar 15 kilometer dari titik nol Sigaluh. “Alhamdulillah, korban laka
air sudah ditemukan. Tadi (23/1) pagi sekitar jam 06.20 WIB di aliran Sungai Serayu tepatnya di Singomerto. Korban segera di bawa ke RSUD Banjarnegara untuk diautopsi,” kata Afris, anggota SAR Wonosobo, kemarin (24/1). Menurut Afris, pihak keluarga korban juga selalu ikut serta pada saat pencarian korban. Pada pencarian hari Jumat (22/1) saat aliran Serayu
semakin deras dan dianggap berbahaya, pencarian dihentikan sementara. Tepat pada keesokan harinya, arus sungai surut dan ada warga yang melihat korban di aliran Serayu di Singomerto. Sebelumnya, petugas SAR gabungan dari Basarnas Pos SAR Cilacap, SAR Wonosobo, dan BPBD Banjarnegara juga telah mengagendakan pencarian dari Sempol ke hal 11
WONOSOBO- Ormas Islam di Kabupaten Wonosobo menunjukkan rasa keberatan dan khawatir terhadap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penataan Tempat Hiburan di kabupaten setempat. Mereka menilai tempat hiburan malam hanya akan memberi dampak negatif kepada generasi muda. Hal itu terungkap dalam pertemuan ormas Islam yang membahas raperda tersebut di gedung PCNU Kabupaten Wonosobo, kemarin (24/1). Hadir dalam rapat tersebut Rois Syuriah PCNU Wonosobo, KH Abdul Khalim al Hafid, Ketua Tanfidziyah Ngarifin Siddiq, Ketua PD Muhammadiyah KH Teguh Ridwan, Ketua PD Rifaiyah KH Muslihudin dan Sekretaris Syafiq serta pemuda Rifaiyah. Mayoritas mereka berpendapat bahwa raperda itu berpotensi melegalkan tempat hiburan malam di Wonosobo yang dianggap hanya akan memberikan dampak buruk terhadap kehidupan sosial. Dalam kesempatan itu, Ngarifin Siddiq menolak tempat hiburan serta pembahasan Raperda Penataan Tempat Hiburan malam yang sedang di bahas DPRD Wonosobo. “PCNU menolak adanya hiburan malam karena faktanya lebih banyak dampak negatif daripada manfaatnya,” ungkap Ngarifin. Dipaparkannya, saat ini
banyak tempat karaoke liar tumbuh di perkotaan Wonosobo. Bahkan belakang sudah menyebar ke desa dan kecamatan-kecamatan. Keberandaan tempat tersebut tidak hanya mengancam keamanan dan ketertiban, namun juga mengancam kondisi Wonosobo yang religius. “Hal ini bisa berdampak buruk terhadap generasi muda,” tandasnya. Hal senada disampaikan oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) KH Teguh Ridwan. Menurutnya pengaruh negatif tempat hiburan malam lebih banyak dibanding pengaruh positifnya. Pihaknya secara tegas menolak raperda tersebut. ke hal 11
Kriteria Penilai Kontes Sansevieria Tingkat Nasional yang Memperebutkan Puluhan Juta
Minimnya Penyakit, Performa hingga Keunikan Sedikitnya 187 tanaman hias jenis sansevieria milik puluhan kolektor dari beberapa kota di Pulau Jawa dan Sumatera mengikuti kontes sansevieria tingkat nasional di halaman Pendopo Kabupaten Wonosobo, Minggu (24/1). AGUS SUPRIYADI, Wonosobo PENYUKA sansevieria datang seperti dari Jakarta, Medan, Surabaya, Sidoharjo, Probolinggo, Kediri, Ngawi, Madiun serta Wonosobo. Sebagaimana diketahui, kontes itu digelar rutin setiap bulan sebagai sarana berbagi ilmu dan mempererat hubungan sesama pecinta sansevieria. Dalam gelaran yang sama, sebelumnya dihelat di Malang. Bulan depan rencana akan digelar di Magetan Jawa Timur yang akan mengambil tema kontes sansevieria special sweet memories. Kegiatan akan dikoordinator dengan kegiatan komunitas pencinta sansevieria Wonosobo yang tergabung dalam Sindoro Sumbing Sansevieria. “Ada 10 kelas yang terbagi dalam 3 kategori. Kelas ini menjadi dasar penilaian lima juri yang ditunjuk menjadi tim penilai ke hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
BERADU. Kontes sansevieria tingkat nasional yang digelar di halaman Pendopo Kabupaten Wonosobo, Minggu, (24/1). Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018
CMYK
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 25 JANUARI 2016
Eceran Rp 3.000
Rumah Anggota DPRD Dibobol Maling RAPERDA Harga Gabah Anjlog Jadi Perhatian Pj Bupati PURWOREJO - Pj Bupati Purworejo Agus Utomo memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada jajaran Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) yang mengusulkan empat materi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa kepada Pemkab Purworejo. Keberhasilan p e n y u s u na n Raperda, masing-masing tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan, Pemberdayaan dan Perlidungan Petani, Pemberdayaan dan Perlindungan Usaha Mikro serta Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, merupakan wujud kebersamaan yang akan saling melengkapi, serta sinergitas legislatif dan eksekutif. “Sinergitas untuk membawa kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Purworejo,” ujar Agus Utomo di hadapan seluruh anggota DPRD Purworejo, Forkominda dan unsur SKPD dalam rapat paripurna pendapat kepala daerah atas penyampaian 4 materi Raperda Prakarsa DPRD di Gedung DPRD setempat, akhir pekan lalu. Lebih jauh dikatakan, Pemkab Purworejo secara prinsip mendukung dan sependapat dengan prakarsa pembentukan Perda itu. “Untuk pembangunan kawasan perdesaan, dengan adanya UU desa, menjadi sangat fundamental dan strategis. Karena pada hakekatnya, potensi sumber daya pembangunan ada di desa dan desa menjadi bagian integral suatu wilayah kabupaten,” jelas Agus. Hal lain yang menjadi perhatian Agus, dengan adanya Raperda pembangunan Kawasan Perdesaan itu juga bersamaan dengan akan hadirnya Bandara di Kulonprogo, di mana pemberdayaan pembangunan di desa menjadi penting. “Karena mobilitas manusia, barang dan jasa akan banyak masuk maupun melintas di Purworejo menuju Magelang ataupun Kebumen-Purwokerto,” katanya. Namun Agus meminta dalam pembahasan Raperda itu, dilakukan harmonisasi dengan peraturan perundangan yang mengatur tata ruang, agar materi Raperda tidak bertentangan dan tumpang tindih dengan ketentuan tata ruang yang telah ada. Adapun catatan Agus Utomo tentang Pemberdayaan dan Perlidungan Petani adalah perlunya perluasan cakupan perlindungan terhadap petani, khususnya kepada petani yang membudidayakan tanaman pangan, dalam rangka mendukung ketahanan pangan. “Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah kepada mereka yang memilkiki lahan pertanian pangan berkelanjutan. “Perlu dirumuskan strategi dan kebijakan khusus sehingga nantinya tidak terkendala oleh berkurangnya lahan pertanian, akibat kegiatan investasi dan pemukiman,” imbuhnya. Turunnya harga jual gabah yang terjadi saat musim panen serentak, juga menjadi perhatian Agus. Setidaknya perlu ada back up terhadap pembelian gabah petani yang tidak dilakukan oleh tengkulak namun oleh korporasi. “Termasuk di dalamnya perlu resi gudang dan dukungan racemile,” imbuh Agus. Untuk Raperda Pemberdayaan dan Perlindungan Usaha Mikro, Agus memberikan catatan perlunya dipertimbangkan kembali
PURWOREJO - Terjadi untuk kedua kalinya, rumah kediaman anggota DPRD Purworejo dari Partai Golkar, Imam Teguh Purnomo, di Perumahan KBN C1 RT 1 RW 8 Purworejo, dibobol pencuri. Sejumlah barang berharga seperti cincin, handphone, dan
laptop raib digasak kawanan pencuri. Akibatnya, korban mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Imam Teguh Purnomo saat dikonfirmasi mengatakan, rumah miliknya diketahui telah diobok- obok kawanan pencuri sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (24/1).
“Dari Jogja, mengantar anak-anak SMPN 2 Purworejo lomba basket, sampai rumah Minggu sekitar pukul 15.00 WIB, melihat pintu depan sudah dalam kondisi rusak tercongkel,” katanya, Minggu (24/1) petang. Menurut Imam, saat ke-
jadian rumahnya dalam kondisi kosong. Imam bersama anak-anak SMPN 2 Purworejo pergi ke Jogjakarta pada Sabtu (23/1). Diduga kawanan pencuri itu memasuki rumah Imam pada Sabtu (23/1) malam. “Pencuri masuk melalui
pintu depan, dengan cara mencongkelnya, lalu membuka pintu kamar, dan mencari barang- barang,” jelasnya. Mengetahui telah terjadi pencurian, Imam langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Purworejo. ke hal 11
Sampaikan Pendapat atas Raperda Prakarsa DPRD
ke hal 11
foto: lukman/purworejo ekspres
PARIPURNA. Rapat Paripurna membahas empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa DPRD Purworejo dan dua peraturan tata tertib DPRD akan dilakukan empat panitia khusus.
Suara Tidak Diakomodir, FPKS Ngamuk di Paripurna PURWOREJO - Pembahasan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa DPRD Purworejo dan dua peraturan tata tertib DPRD akan dilakukan oleh empat panitia khusus (Pansus) dengan melibatkan seluruh fraksi yang ada.
Penentuan adanya pansus ini sempat diwarnai protes dari Fraksi Partai Partai Keadilan Sejahtera (FPKS). Sebelum ditetapkan menjadi empat pansus, sebelumnya telah direncanakan adanya lima Pansus. Namun protes dari FPKS memaksa
pimpinan sidang untuk berembug dan mengakomodir permintaannya. Ngadianto, anggota FPKS melakukan interupsi saat Pimpinan Sidang 1Paripurna H Munawir menyampaikan pembahasan Raperda dan aturan tata tertib DPRD akan
dilakukan di lima pansus. “Dalam pembentukan Pansus harus diperhatikan keanggotaan fraksi terkecil. Di sini FPKS memiliki empat anggota sementara pansusnya ada lima. Berarti ada pansus yang tidak diikuti FPKS,” kata Ngadianto, akhir pekan
lalu. Dikatakannya, adanya lima pansus itu merupakan sebuah pencideraan demokrasi dan asas keadilan. “Setiap fraksi memiliki hak untuk menempatkan anggota dalam Pansus. ke hal 11
Prodi PBSI UMP Komitmen Unggulan PURWOREJO - Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) menyatakan komitmennya menjadi prodi yang unggul pada tahun 2020. Guna mewujudkan visi itu, sejum-
lah program dan terobosan bakal dilakukan oleh para dosen beserta staf PBSI. Hal itu terungkap dalam Workshop dan Sosialisasi Peninjauan Visi dan Misi PBSI UMP di kampus setempat, Sabtu (23/1). Kegiatan berlangsung sehari menghadir-
kan pembicara Dr Fauzi MAg, pemerhati pendidikan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan diikuti oleh para dosen PBSI, staf, serta sejumlah alumni PBSI. Ketua Prodi PBSI UMP, Drs H Bagiya MHum mengatakan, ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
SEMINAR. Ratusan pelajar dan guru se-Kedu mengikuti Seminar Regional Tren Sains yang diadakan PW IPM Jateng di Pendopo Bupati Purworejo, kemarin.
Dikotomi Ilmu Agama dan Sains Dikupas
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
PENJELASAN. Dr Fauzi MAg memberikan penjelasan dalam Workshop dan Sosialisasi Peninjauan Visi dan Misi PBSI UMP di kampus setempat, kemarin.
PURWOREJO - Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah menggelar Seminar Regional Tren Sains bertajuk Penyelesaian Masalah Dikotomi Ilmu Agama dan Sains di Pendapa Bupati Purworejo, Sabtu (23/1). Kegiatan menghadirkan pembicara nasional Agus Purwanto DSc dan dii-
kuti 200 peserta dari kalangan pelajar dan guru se-Kedu serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Purworejo. Ketua Panitia, Eko Nur Rahmat mengatakan, Seminar Tren Sain merupakan salah satu program kerja PW IPM Jateng sebagai implementasi gerakan di bidang Nun atau ke hal 11
Pemantapan Anggota Ala Teater Ganesha
Latih Mental dan Moral, Berpuisi di Jalanan Suarakan Pesan Kemanusiaan Teater Ganesha SMA Negeri 1 Purworejo memiliki cara khusus dalam mengembangkan kapasitas anggotanya. Selama dua hari, puluhan anggota baru digembleng dengan beragam materi dan kegiatan mendidik. Salah satunya yakni aksi menyanyi dan berpuisi untuk menyuarakan pesan kemanusiaan. EKO SUTOPO, Purworejo PULUHAN siswa yang terbagi dalam lima kelompok tampak percaya diri menyusuri kawasan Alun-alun Purworejo pagi itu, Minggu (24/1). Mereka membawa alat musik seperti kendang, jimbe, gitar, dan alat-alat perkusi. Kemunculan mereka bukanlah untuk demonstrasi. Sebaliknya, lantunan lagu-lagu nasional berpadu puisi yang sesekali diisi pesan kemanusiaan mampu menyedot perhatian para ped-
agang dan pengguna car free day (CFD) sebagai aksi yang menghibur. Ya, mereka memang tengah mengamen. Namun, aksi itu bukan untuk mengais recehan, melainkan melatih mental sekaligus mengasah kepekaan terhadap kondisi sosial. Dana yang terhimpun sebesar lebih dari Rp500 ribu selanjutnya mereka serahkan ke Panti Asuhan Yatim dan Tuna Netra Muhammadiyah Purworejo, tidak jauh dari Alun-alun. “Tujuan utamanya bukan untuk menggalang dana, tapi kami menyediakan kotak bantuan bagi warga yang ingin bederma. Sebelumnya kami sudah komitmen, jika ada yang memberikan uang akan kami salurkan ke Panti Asuhan,” ungkap Ayatul Adnan Sinaga, Ketua Teater Ganesha. Sebelum mengamen, sebanyak 28 anggota baru bersama 40-an anggota lama juga melakukan serangkaian pelatihan olah tubuh dan vokal di tengah Alun-alun sebagai bentuk sosialisasi teater kepada masyarakat. “Sebetulnya ada lebih dari 50 anggota baru,
tapi sebagian tidak bisa ikut pemantapan karena bersamaan dengan kegiatan lain,” lanjutnya. Aksi kreativitas turun ke jalan merupakan rangkaian kegiatan reorganisasi dan pemantapan anggota baru ekstrakurikuler Teater Ganesha 2015/2016. Selama dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/1), anggota baru mendapatkan berbagai materi yang bersifat mendidik sekaligus menyatukan kebersamaan. Salah satunya, workshop Musik Teater menghadirkan pemateri Ginanjar Duta Pamungkas. “Dalam pemantapan ini kami menghindari kegiatan yang bersifat menggembleng fisik. Sebaliknya, kami menekankan pada materi agar anggota baru memiliki kecakapan menjadi insan teater yang berkarakter,” jelasnya. Kepala SMA N 1 Purworejo, Padmo Sukoco MPd didampingi Wakaur Kesiswaan Eko Hendarto SPd MHum, saat membuka pemantapan mengaku bangga terhadap inovasi dan kreativitas siswa di bidang seni. Menurutnya, Teater ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
AKSI. Puluhan Anggota Teater ganesha melakukan aksi puisi di Alun-alun Purworejo, kemarin pagi.
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES SENIN 25 JANUARI 2016
KATA MEREKA Ada Pajak, Harga Daging Naik Peraturan Pemerintah yang membebankan pajak 10 persen untuk setiap penjualan sapi impor berdampak pada naiknya harga daging sapi di berbagai wilayah. Apa komentar masyarakat?
Gak usah khawatir, k kan masih b banyak altern natif daging l lain yang bisa k kita makan, h harganya juga l lebih murah.
Korane Wong Temanggung
ECERAN Rp3.000
SK Kemenag Dipertanyakan TEMANGGUNG - Keabsahan Peraturan Menteri Agama 43/2014 tentang tata cara pembayaran tunjangan profesi guru non-PNS kini dipertanyakan. Pasalnya, meski telah menerima Surat Keputusan (SK) inpassing atau tunjangan penyetaraan, namun 325 orang guru berstatus non PNS yang ber-
naung di bawah Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten, tak kunjung mendapatkan realisasi anggaran sebagaimana yang dijanjikan. Realisasi anggaran dijanjikan akan dibagikan mulai Januari 2015 lalu. Bahkan, Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Temanggung, Hu-
mam Sabroni memastikan bahwa tunjangan untuk tahun 2015 tersebut tidak akan dibayarkan alias hangus. “Sudah hangus, statusnya juga tidak terutang di tahun 2016,” jelasnya, Minggu (24/1). Penyebabnya adalah Kemenag yang berdalih dengan mengatakan tidak memiliki
persediaan anggaran untuk kepentingan tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan SK yang telah dikeluarkan sebelumnya. Isinya, penyetaraan tunjangan sesuai pangkat, jabatan, dan golongan. “SK itu berarti kosong, tak ada gunanya diterbitkan dan kami menyayangkan adanya kejadi-
an seperti ini,” imbuhnya. Lanjutnya, tidak dibayarkannya inpassing kepada para guru non PNS di bawah Kemenag ini mencerminkan sebuah ketidakadilan karena guru non PNS di bawah Dinas Pendidikan telah mendapat tunjangan tersebut. ke hal 3
Neni Januar, karyawati
K a l a u bagi kami y yang orang k kecil naiknya h harga daging s sapi tidak berp pengaruh, lha w wong murah s saja jarang makan. (r (riz) Saputro, wirausaha, Temanggung
KODIM foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
EKSKAVASI. Petugas dari Ballar Jogjakarta sedang melakukan ekskavasi di Situs Liyangan pada tahun 2015 lalu.
Situs Liyangan Terganjal Pengadaan Tanah
foto:Kodim 0706 Temanggung
PERIKSA. Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXVI Kodim 0706/Temanggung Ny Ory Merda Zubaedi, bersama pengurus mengecek kelengakapan administrasi di Koramil Tembarak dan Kranggan.
Kantor Persit Koramil Diperiksa TEMANGGUNG - Sejumlah kelengkapan administrasi kantor Persit Ranting 12 Koramil 11/Tembarak dan Ranting 14 Koramil 13/Kranggan diperiksa oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0706/Temanggung, Ny Ory Merda Zubaedi. Pemeriksaan ini dilakukan agar tidak ada perbedaan administrasi di antara Koramil di bawah Kodim 0706 Temanggung. Selain melakukan pemeriksaan, istri dari Komandan Kodim 0706 Temanggung ini juga memberikan bantuan berupa perlengkapan untuk kantor Persit di kedua Koramil tersebut. “Kelengkapan administrasi menjadi bagian penting, jadi harus benar-benar teliti,” kata Ny Ory Merda Zubaedi, kemarin. Ia mengatakan, maksud dan tujuan dari kunjungan ini yakni untuk menjalin tali silaturahmi dengan jajaran pengurus Persit di bawahnya, agar dapat sinergi dalam melaksanakan program kerja. Selain itu kunjungan ini juga sekaligus melaksanakan pembinaan terhadap para istri prajurit Koramil 11/Tembarak dan Koramil 13/Kranggan, sehingga dapat mendukung tugas para Babinsa di masingmasing wilayahnya. “Sebagai istri dari prajurit, kami wajib memberikan dukungan kepada suami agar kinerja suami bisa lebih baik,” ujarnya. Dalam kunjungannya Ny Ory Merda Zubaedi disambut oleh Ketua Ranting 12 Koramil 11/Tembarak serta Ketua Ranting 14 Koramil 13/Kranggan dan jajaran pengurusnya. Ia menambahkan kegiatan ini adalah merupakan program kerja dari Persit dan bertemu langsung dengan anggotaanggota Persit yang di bawah merupakan suatu kebanggaan langsung. “Dengan kunjungan ini kita bisa mendengar langsung keluhan-keluhannya, karena kita semua adalah sama. Sebagai istri dari anggota kita harus mendukung sepenuhnya tugas dari suami- suami kita,” ucapnya. Kepada anggota Persit Ranting ia berpesan, agar menjaga anak-anak dari media sosial dan pergaulan, serta menjaga keharmonisan keluarga sekaligus hemat dalam mengatur keuangan yang diberikan oleh suami. Bijak membagi waktu untuk suami dan anak dengan kegiatan Persit. bukan menjadi beban pikiran, tapi diharapkan menjadi sarana silaturahim, tukar pengalaman antara istri-istri tentara. (kodim0706 temanggung)
TEMANGGUNG – Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto, Pengembangan situs Liyangan yang berada di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo terganjal pengadaan tanah. Sebelumnya, anggaran pengadaan tanah tersebut sudah diajukan, namun hingga saat ini belum juga disetujui oleh kalangan DPRD untuk tahun anggaran 2016 ini. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto mengatakan, untuk pengadaan tanah di situs tersebut, pada tahun anggaran 2016 ini telah diajukan sebesar Rp600 juta. Namun pada pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada akhir tahun 2015 lalu belum disetujui. Dengan belum disetujuinya, lanjut dia, sehingga membuat pengembangan situs Liyangan di tahun 2016 ini akan mengalami kendala. Padahal berdasarkan pemetakan yang dilakukan oleh Balai Arkeologi (Ballar)
dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jogjakarta, setidaknya situs Liyangan membutuhkan pembebasan tanah sekitar 13-15 hektar dari candi utama yang sudah ditemukan saat ini. “Pengadaan tanah sangat penting, situs Liyangan ini masih membutuhkan suntikan dana yang tidak sedikit,” katanya, kemarin. Dikatakan, pemkab tidak akan bisa melakukan ekskavasi di tanah yang statusnya masih milik warga, sebab bisa menimbulkan pro kontra di antara masyarakat dengan pemerintah. “Tanah harus dibebaskan terlebih
dahulu, baru bisa ekskavasi. Hasil pemetakan menunjukkan bahwa, bagian dari situs ini berada di tanah milik warga,” terangnya. Bahkan katanya, kajian yang dilakukan oleh tim ekskavasi untuk menentukan zona di situs tersebut akan terbuang sia-sia saja, jika pemerintah tidak bisa membebaskan tanah secepat mungkin. “Misalkan hasil zonasi sudah ada, kami tidak bisa berbuat apa-apa, soalnya tanah masih milik warga,” tukasnya. ke hal 3
Harga Rawit Merah Melambung Cabai Keriting Justru Anjlok TEMANGGUNG – Dalam kurun waktu selam tiga hari terakhir, harga cabai rawit merah di Pasar Kliwon Rejo Amertani melambung hingga dua kali lipat, dari harga sebelumnya Rp20 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Hanya saja, dari pantauan di pasar terbesar di kabupate penghasil tembakau ini, harga cabai keriting merah dan keriting hijau justru malah anjlok, dari harga sebelumya dari Rp30 ribu saat ini hanya laku terjual Rp13 ribu per kilogram. “Untuk saat ini memang harga cabai keriting merah dan hijau turun,” kata Ika (35) pedagang sayuran di pasar se-
tempat, Minggu (24/1). Ia mengungkapkan, naiknya harga cabai rawit merah terjadi sejak Kamis (21/1) lalu, yang langsung dua kali lipat. Mungkin lanjutnya, karena pasokannya susah dan sekarang ini sedang musim hujan, sehingga cabai mudah busuk. Selain berdagang cabai dan sayuran, Ika juga mengaku menanam cabai di lahannya seluas 5.000 meter persegi yang saat ini sedang memasuki masa panen. Yang mengherankan menurutnya, jenis cabai merah keriting dan hijau keriting malah harganya anjlok. “Saya mencoba mencari tahu lewat internet mengapa harga cabai keriting justru anjlok. Biasanya jika ada serbuan cabai dari Jawa Timur yang tengah panen raya, memang
harga cabai anjlok karena di sini di jual murah,” ungkap Ika. Namun, lanjut dia, saat ini kondisinya tidak ada panen raya di luar daerah, dan pasokannyapun sedikit karena banyak yang busuk. Ika menduga kemungkinan ada cabai impor yang masuk sehingga menyebabkan terjadinya turun harga. “Bisa jadi ada cabai impor, jadi harga cabai lokal turun,” ujarnya. Mulud (60) seorang petani di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu membenarkan, saat ini produksi cabai, terutama cabai merah dan hijau keriting memang sangat kurang. Kondisi curah hujan yang tinggi dan terusmenerus membuat tanaman cabainya banyak yang busuk. ke hal 3
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
CABAI. Sudiyah salah satu pedagang sayuran di Pasar Kliwon Temanggung saat melayani pembeli.
Budidaya Ikan jadi Penghasilan Tambahan
Manfaatkan Karamba Apung Bantuan dari Dinas Perikanan Budidaya ikan, selama ini belum banyak diminati oleh warga Temanggung pada umumnya. Sebagian besar masyarakat di kabupaten penghasil tembakau ini masih mengeluti dunia pertanian sebagai penopang hidup. Namun tidak bagi Irfan Fauzi, warga Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan yang lebih melirik budidaya ikan. Ia membudidayakan ikan jenis nila dengan karamba jaring apung untuk mengubah kondisi ekonomi keluarganya. SETYO WUWUH, Kandangan MENJADI petani tulen, sudah dilakoni Irfan Fauzi (37) sejak dirinya mulai beranjak dewasa. Namun salah satu tokoh ma-
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
PAKAN. Irfan Fauzi sedang memberi pakan ikan di cekdam Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan, kemarin.
syarakat ini belum puas dengan penghasilan dari bercocok tanam. Ketidakpuasannya dengan hasil bertani dan berkebun, membuat dirinya memutar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ibrarat gayung bersambut, pada saat dirinya sangat membutuhkan tambahan penghasilan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung memberikan bantuan sarana dan prasarana beternak ikan dengan karambah pada tahun 2010 lalu. “Kebetulan di desa saya ada cekdam yang fungsinya belum dimanfaatkan maksimal,” kata Fauzi. Dengan bantuan sarana dan prasana ini, dirinya kemudian mendirikan kelompok mina ikan yang diberinama Mina Utomo. Kelompoknya ini kemudian mengembangkan ikan nila merah di cekdam kembang sari dengan sistem karamba jaring apung. “Awalnya memang sempat tidak yakin, sebab ini baru pertama kali dilakukan,” ujarnya. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK