MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
RABU 2 DESEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
UNJUK RASA. Puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Relawan Peduli HIV/Aids melakukan unjuk rasa di DPRD Temanggung, Selasa (1/12).
Aktivis Tuntut Hak-hak ODHA Dipenuhi
SEMENTARA ITU Revisi UU KPK Jalan Terus JAKARTA - Agenda revisi Undang-Undang KPK makin terbuka lebar. Selain pihak DPR yang memang akhirnya mengambil posisi sebagai inisiator, pihak pemerintah juga terus mengirim sinyal persetujuan. Kali ini, lampu hijau juga telah diberikan pihak istana. Melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung, istana juga menyatakan kalau penguatan terhadap UU KPK diperlukan. Sebab, kata dia, ada beberapa persoalan yang belum bisa terselesaikan oleh undang-undang yang ada saat ini. Menurut dia, kesimpulan tentang perlunya ada penguatan tersebut telah menjadi pembahasan bersama antara pimpinan KPK dan pemerintah beberapa waktu lalu. ke hal 3
Angel karamoy Bikin Kecewa Suami BE RE DARNYA foto ciuman dan pelukan Angel Karamoy dengan vokalis grup musik Ungu, Pasha, di sosial media (Sosmed) menambah panjang fakta terjadi sesuatu yang salah dengan rumah tangganya. ke hal 3
LOGIS DOKTER MEDI Profil Pengasuh Rubrik DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Rubrik sehat holistik ini diasuh oleh dr. Medi Wirawan, DFM, MPH seorang Dokter Konsultan Sehat Holistik dengan riwayat pendidikan alumni Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta tahun 1994 (dr), alumni Post Graduate Training Course in Forensic and Medicolegal Groningen University Netherlands tahun 2003 (DFM), dan alumni Magister Manajemen Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 2013 (MPH). Riwayat pekerjaan pernah menjadi Dokter POLRI selama 15 tahun (tahun 1990-2005), dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Polisi jabatan terakhir sebagai Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Wilayah Kedu, pernah menjadi Wakil Direktur Pelayanan Medik di Rumah Sakit Queen Latifa Ringroad Barat Yogyakarta (tahun 20112012), dokter Penanggung jawab Unit Hemodialisa Golden PMI Propinsi DIY di Gamping Sleman (tahun 2012-2013). Pekerjaan sekarang sebagai Dokter kontrak Yayasan Kesehatan PT Telkom Area Jateng dan DIY praktek di Apotek Indonesia pagi : jam 09.0011.00 dan sore : jam 16.00-18.00 (sejak 2006 sampai sekarang). ke hal 3
Peringati Hari AIDS Sedunia TEMANGGUNG – Puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Relawan Peduli HIV / Aids Temanggung, mengelar aksi unjuk rasa di
bawah patung Pak Tani, Selasa (1/12). Mereka menuntut agar nasib pengidap HIV/ Aids atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) diperhatikan. Dengan mengusung keranda sebagai simbol dari kematian para ODHA yang tidak mendapatkan perhatian dari
pemkab setempat, dari Tugu Pak Tani mereka berjalan menuju gedung wakil rakyat yang lokasinya hanya berjarak sekitar 50 meter. “Keranda ini tidak hanya sebagai simbol kematian dari para ODHA saja, tapi juga simbol telah matinya perasaan wakil
Akmil Layangkan Protes ke IPDN Terkait Pemukulan Terhadap 2 Taruna di Jatinangor MAGELANG - Pihak Akademi Militer (Akmil) Magelang menyatakan protes terkait peristiwa pemukulan yang diduga dilakukan praja IPDN terhadap taruna Akmil saat berkunjung ke kampus IPDN pada 19 November lalu. Kepala Penerangan dan Hubungan Masyarakat Akademi Militer Magelang, Letnan Kolonel Inf Asep Kusman menegaskan, pihaknhya sudah melayangkan protes keras kepada IPDN atas kasus yang menimpa taruna saat berkunjung. Dia meminta agar IPDN mampu memberi tindakan tegas oknum praja sesuai dengan regulasi yang ada di Akmil.”Kami sudah melayangkan protes kepada IPDN terkait insiden tindak penyim-
pangan itu. Masa tamu diperlakukan seperti itu,” katanya saat dihubungi, Selasa (1/12). Menurut perwira dengan melati dua di pundaknya itu, selama ini taruna Akmil memang dididik keras untuk sikap ketegasan dan kebenaran. Namun, bukan keras untuk agar bisa menjadi preman.”Ketegasan yang diberlakukan di lembaga yang berada di Lembah Tidar ini, adalah sudah jelas, bahwa taruna tidak boleh berkelahi, mencontek, berbuat asusila, narkoba, dan semacamnya,” tandasnya. Bila ada yang sampai melanggar aturan, imbuhnya, sudah pasti akan mendapat sanksi yang tegas pula. Karena itu, pihaknya mendesak agar oknum praja yang terli-
bat pun dapat ditindak tegas. Insiden pemukulan terhadap taruna Akmil itu bermula ketika pada tanggal 19 November para taruna berkunjung ke IPDN Jatinagor, Bandung. Upaya kunjungan ini merupakan program yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dengan adanya kerja sama Departemen Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), juga Mabes TNI.”Kerja sama dengan Kemendagri karena IPDN di bawah Kemendagri. Pada hari itu juga ada praja IPDN yang berkunjung ke Akmil dan mereka diterima dengan baik dan segala keramahan serta di hormati,” ujarnya. ke hal 3
Tak Bisa Kerja, Dirjen Pajak Mundur JAKARTA - Target penerimaan pajak pada APBN-P 2015 yang dinilai terlalu muluk, ternyata membikin Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito tertekan. Prediksi banyak pihak bahwa target penerimaan pajak sebesar Rp 1.294 triliun yang tidak bakal tercapai pun terbukti. Hingga akhir November, penerimaan pajak baru 65 persen dari target. Padahal, pajak menjadi tumpuan utama penerimaan negara, apalagi di tengah kondisi perlambatan ekonomi seperti sekarang ini.
Tidak kuat menanggung beban berat tersebut, Sigit memutuskan mundur. Surat pengunduran dirinya pun telah diberikan Menkeu Bambang Brodjonegoro, kemarin (1/11) pagi. Menanggapi pengunduran diri orang nomor satu di Ditjen Pajak tersebut, Bambang pun bergerak cepat. Malam harinya, mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) tersebut langsung melantik seorang Plt pengganti Sigit. Yang dipilih Bambang adalah Staf Ahli Dirjen Pajak
Ken Dwijugiasteadi. “Iya sudah, tadi sudah dilantik Pak Ken sebagai Plt sampai ada (Dirjen Pajak) yang ditunjuk definitif. Tadi pagi suratnya (pengunduran diri), per besok (sudah diganti),” kata Bambang di Gedung Kemenkeu, tadi malam. Bambang menguraikan, alasan pengunduran diri Sigit tidak lain adalah melesetnya target penerimaan pajak yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2015.
rakyat Temanggung terhadap para ODHA,” teriak lantang salah satu orator Tomy Rendra Sukmonoadi, kemarin. Para demonstran yang terdiri dari PMII, Mahasiswa Akper Ngesti Waluyo, siswa SMK Swadaya, SMA PGRI serta beberpa elemen lainnya,
merangsek masuk ke Gedung DPRD Kabupaten Temanggung untuk mencari dan menemui anggota dewan. Polisi yang berjaga sempat kewalahan untuk menahan massa yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, ODHA, dan ke hal 3
Setahun, Rawat 15 Bayi HIV SURABAYA - Bayi yang dilahirkan perempuan berstatus positif HIV sangat rentan tertular penyakit yang sama. Di RSUD dr Soetomo, sejak Januari hingga September tahun ini, ada 78 bayi yang lahir dari ibu positif HIV. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya meninggal. Sementara itu, bayi positif HIV/AIDS yang pernah dirawat mencapai 15 pasien. Dokter spesialis anak di RSUD dr Soetomo dr Leny Kartika menyatakan, peluang ibu menularkan virus HIV kepada anak mencapai 40 persen. Penularan tersebut biasanya terjadi saat dalam kandungan, ketika melahirkan, dan saat menyusui. “Masingmasing peluangnya sekitar 15 persen,” tuturnya. Bayi yang baru lahir dari ibu yang positif HIV/AIDS akan diberi provilaksis untuk mencegah berkembangnya virus. Selanjutnya, kondisi bayi akan diperiksa setelah berusia 18 bulan. Tujuannya, mengetahui bayi itu terjangkit HIV atau tidak. Sebelum bayi berusia 18 bulan, dokter biasanya belum melakukan tes virus. Sebab, bayi masih membawa imunitas dari ibunya. Hal tersebut membuat hasil pemeriksaan berpotensi tidak akurat. “Kalau dicek, terkadang hasilnya positif, tapi positif palsu. Nanti, saat bayi berusia 18 bulan, hasilnya bisa negatif,” jelasnya. Dia menuturkan, sebenarnya ada metode yang bisa digunakan untuk memeriksa bayi berusia kurang dari 18 bulan. Yakni, polymerase chain reaction
(PCR). Namun, biaya tindakan medis itu mahal. Ketika anak sudah dinyatakan positif HIV/AIDS, terapi yang diberikan adalah pemberian anti recto viral (ARV). Obat tersebut berfungsi menekan jumlah virus di dalam tubuh penderita. Harapannya, setelah virus ditekan, tidak ada infeksi tumpangan yang menyerang. “Penderita HIV itu yang dikhawatirkan ketika ada infeksi tumpangan. Efeknya bisa membuat kondisi drop,” kata dokter yang bertugas di Unit Perawatan Intermediet dan Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD dr Soetomo tersebut. Bagaimana dengan bayi berusia kurang dari 18 bulan yang belum dilakukan tes deteksi HIV? Menurut dia, yang perlu dipantau ialah bayi tersebut terkena infeksi tumpangan atau tidak. Jika iya, yang harus diobati adalah infeksinya. “Demikian juga ketika sudah terkena infeksi dan baru diketahui dia terkena HIV, pengobatan dilakukan untuk menyembuhkan infeksinya. Kalau diobati dengan ARV, dikhawatirkan nanti malah kebal,” ujarnya. Untuk meminimalkan penularan ibu kepada anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, melakukan skrining terhadap ibu hamil. Dia menyatakan bahwa hal itu paling efektif. Sejak Januari sampai September tahun ini, Dinkes Jatim sudah melakukan skrining terhadap 30.526 ibu hamil. Hasilnya, 170 ibu hamil ditemukan mengidap HIV. ke hal 3
ke hal 3
Mengenang Mayor Inf Jhon De Fretes yang Gugur di Papua
Istrinya Tegar, John Dipindah ke Papua Sejak 2014 Mayor Inf Jhon De Fretes adalah sarjana Teologi yang bertugas sebagai pendeta di tanah Papua sejak 2014 silam. Peristiwa penembakan yang menimpa Jhon terjadi Senin malam. Saat itu, dia dan beberapa anggota TNI lainnya diketahui hendak melaksanakan pemantauan di Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. SOLIKHAH AP, Magelang TENDA di rumah duka, di komplek perumahan TNI Pancararga Jalan Ar-
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
Mayor Inf Jhon De Fretes
juna III No 4 Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, juga diketahui sudah terpasang sejak Senin malam kemarin. Keluarga, teman, sahabat, para tetangga dan handai taulan masih menunggu kedatangan jenazah di rumah duka. Rencananya, jenazah Jhon akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di sasana Giriloyo, Kota Magelang jika telah tiba. Jhon sendiri selama ini berstatus perwira penghubung karena ada satu kabupaten tidak ada Kodimnya. Dalam perjalan menuju lokasi pemantauan, ia dihadang kelompok orang yang diduga dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Anggota OPM itu tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah perut Jhon hingga gugur. Sedangkan dua temannya berhasil menyelamatkan diri.
TAK BISA KERJA DIRJEN PAJAK MUNDUR jempol dua untuk pak dirjen
TUNTUT HAK ODHA DIPENUHI kurang opo to?
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
RABU 2 DESEMBER 2015
5
Semua Paslon Komit Bayar Pajak MAGELANG TENGAH - Ketiga pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Magelang yang akan meramaikan bursa pilkada 9 Desember mendatang kembali dipertemukan dalam sebuah forum diskusi. Dalam Deklarasi ”Magelang Patuh Pajak” yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Magelang bersama KPU Kota Magelang di aula KPP Pratama Magelang, Selasa (1/12), mereka komitmen untuk mendukung pendapatan pajak pusat maupun daerah. Kepala KPP Pratama Magelang, Agustinus Dicky Haryadi mengatakan, deklarasi ini merupakan hasil inisiasi kantor pajak untuk melihat komitmen masing-masing paslon jika terpilih menjadi pemimpin lima tahun ke depan. Calon pemegang kekuasaan eksekutif agar dapat mengelola uang pajak secara baik.”Pajak yang dipungut dari masyarakat untuk membiayai pembangunan bangsa. Deklarasi ini awal upaya meningkatkan kepatuhan pajak, sekaligus merintis kerja sama dalam rangka meningkatkan kapasitas fiskal (anggaran) di Kota Magelang,” kata Dicky. Menurut dia, peningkatan kapasitas fiskal sangat diperlukan untuk memperbesar kemanfaatan dana APBD bagi masyarakat. ke hal 7
DEKLARASI. Paslon walikota dan wakil walikota mendeklarasikan patuh pajak di KPP Pratama Kota Magelang, kemarin. foto: wiwid arif/magelang ekspres
Foto Difabel di Medsos Bentuk Penghinaan
foto: chandra yoga/magelang ekspres
MENGHINA. Gambar warga difabel diunggah pada sebuah akun media sosial yang berbau kampanye Pilwakot Kota Magelang 2015, gambar tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap warga difabel yang bersangkutan.
KOTA KITA Kampanye Media Sosial MEDIA sosial dewasa ini kerap digunakan sebagai sarana berkampanye karena keprektisannya, namun sayangnya terdapat pula kampanye hitam tidak bertanggung jawab melalui media sosial.
Waspada akun palsu yang tidak jelas, wajib untuk tidak dipercaya karena hanya menebar isu dan meresahkan masyarakat
Eko, Swasta, Magelang
Jika memang bisa diusut akan lebih baik, agar setiap orang pengguna media sosial bertanggung jawab atas postingan yang diunggah. (cha)
Oki, Swasta, Magelang
SEMENTARA ITU Semua Elemen Bisa Ikut Mencegah HIV/AIDS MAGELANG SELATAN - Penjabat (Pj) Walikota Magelang, Rudy Apriyantono menyebutkan wilayah Kota Jasa termasuk rentan penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) maupun Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). ke hal 7
MAGELANG TENGAH- Menjelang akhir masa kampanye pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang, perilaku tidak bertanggung jawab yang muncul di media sosial semakin tak terkendali. Salah satunya adalah keberadaan gambar yang diunggah oleh pemilik akun facebook yang bernama Laila Agnes ke dinding akun Begawan Politik pada 29 November pukul 20.24 WIB. Pada salah satu gambar yang diunggah terdapat sosok warga difabel Kampung Botton, Magelang. Salah satu warga Kampung Botton, Bagus Priyana, mengaku kecewa dengan keberadaan gambar yang diposting tersebut, karena menghina warga difabel. “Saya tetangganya Budi, seorang dalam foto tersebut yang kebetulan difabel, secara pribadi saya tidak mempermasalahkan siapa yang menang atau kalah dalam Pilwakot Magelang 2015. Akan tetapi mengunggah gambar Budi dalam kemasan sedemikian rupa dalam akun
media sosial adalah bentuk penghinaan terhadap warga difabel,” ungkap Bagus. Bagus telah melacak pemilik akun Laila Agnes yang diduga merupakan akun palsu, si pengunggah gambar harus bertanggung jawab atas perbuatannya.“Saya sudah konfirmasi kepada rekan-rekan untuk melacak pemilik akun tersebut, termasuk mencari informasi di akun yang bersangkutan. Akan tetapi minim informasi dimana banyak rekan yang tidak kenal, dan saya duga akun tersebut adalah palsu,” terang Bagus. Menurut Bagus, pihak terkait harus melakukan tindakan, karena postingan itu selain bentuk penghinaan terhadap seseorang juga berpotensi mengadu domba antar masyarakat. “Yang jelas gambar yang diunggah mengandung unsur penghinaan terhadap kaum difabel, dan tulisan yang tercantum berpotensi mengadu domba masyarakat. ke hal 7
Pohon ‘Sakura’ di Magelang Gegerkan Netizen
Diunggah di Medsos, Undang Orang untuk Berselfie Sejak beberapa hari belakangan ini, penampakan indah menjelma di sepanjang Jalan Sarwo Edhi Wibowo, atau tepatnya di depan kompleks Kantor Pemkot Magelang. Pemandangan cukup langka dengan paduan keindahan pohon yang berbunga warna putih dan merah muda itu tumbuh berjejer rapi. Fenomena ini tentu mengundang dercak kagum bagi sejumlah masyarakat. Bahkan, tidak sedikit mereka menyempatkan berhenti sejenak dan mengabadikan momen itu lewat kamera ponselnya. WIWID ARIF, Magelang PADUAN bunga berwarna putih dan merah muda itu terpampang rapi di sepanjang perbatasan antara Kota dan Kabupaten Magelang. Cukup langka memang, sehingga hal itu menyulutkan sejumlah warga untuk sekadar berfoto selfie di dekat pohon setinggi sekitar 8-15 meter itu. Tak hanya warga yang tengah melin-
tas di jalan itu, beberapa karyawan Pemkot Magelang pun ada yang sampai turun dari kendaraan dan sengaja berpose di bawah pohon tersebut. Memang, sejak beberapa hari yang lalu, jagad media sosial (medsos) cukup dicengangkan dengan fenomena alam ini. ke hal 7
Tiga Paslon Belum Tentukan Jurkam
MAGELANG TENGAH Kendati jadwal kampanye terbuka tuntas dibahas, namun ketiga pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Magelang masih belum jelas menentukan siapa yang akan jadi juru kampanye (jurkam). Kampanye akbar sendiri akan digelar pada 3-5 Desember 2015 secara bergantian masing-masing paslon sesuai dengan undian. Berdasarkan hasil pembahasan dan sistem undian menghasilkan keputusan bahwa Paslon No 1 (Sigit Widyonindito-Windarti Agustina) akan menjalankan kampanye terbuka pada 4 De-
sember. Paslon No 2 (Moch Har yanto-Agus Susatyo) pada 5 Desember, sedangkan Paslon No 3 (Joko PrasetyoPriyo Waspodo) pada 3 Desember. Ca l o n w a k i l w a l i k o t a Magelang No 1, Windari Agustina mengatakan, pihaknya siap menyelenggarakan kampanye terbuka. Namun, untuk tempat dan siapa yang menjadi juru kampanye, ia mengaku masih harus dilakukan koordinasi lebih lanjut.”Kami masih merapatkan hal itu. Rencana kami akan datangkan Ibu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan Pak Ganjar Pranowo. ke hal 7
CMYK
foto : wiwid arif/magelang ekspres
SELFIE. Beberapa pengguna jalan memilih berhenti sejenak dan mengabadikan momen langka ketika bunga Tabe Buya tumbuh indah di sepanjang Jalan Sarwo Edhi Wibowo, depan Kantor Pemkot Magelang.
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
RABU 2 DESEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
BUAH
Identifikasi Durian Unggulan CANDIMULYO - Kecamatan Candimulyo yang kaya akan tanaman hutan ternyata juga menyimpan banyak misteri. Salah satunya, banyaknya jenis durian di kecamatan ini yang sudah tidak diragukan lagi. Bahkan untuk mengungkapnya diadakan festival durian, yang menampilkan ciri khas durian dari 19 desa, di Candimulyo. Koordinator BPPK Grabag, Surajiman mengungkapkan, festival durian diadakan untuk mendongkrak Kecamatan Candimulyo dan mencari jenis durian indukan yang bagus. “Tujuan kedepan kegiatan festival durian tersebut untuk, mengidentifikasi durian unggul dan mempertahankannya,”tuturnya saat ditemui usai acara pertemuan KTNA di Desa Sonorejo, Candimulyo, kemarin.
Lewat Festival
ke hal 7
KORAMIL foto: ambar pratiwi/magelang ekspres
ANGKAT JENAZAH. Jenazah korban pembunuhan, Witarno, saat akan diberangkatkan menuju pemakaman di Dusun Kedungan, Desa Sambeng, kemarin.
OB Kampus Dibunuh Perampok Meninggal ketika Bertugas foto: heny agusningtyas/magelang ekspres
TANAM. Warga dan anggota TNI bersamasama menanam pohon kemiri di pemakaman.
Pohon Kemiri Jaga Ketersediaan Air CANDIMULYO - Prihatin melihat kondisi kurangnya ketersediaan air di Dusun Karang, Candimulyo, saat musim kemarau beberapa waktu yang lalu. Kodim 0705 Magelang beri bantuan bibit kemiri untuk ditaman di beberapa lokasi di dusun tersebut. Pohon kemiri dipilih karena memiliki perakaran kuat dan rindang sehingga dapat menjaga ketersediaan air. Babinsa Desa Candimulyo, Serka Mayar menuturkan pohon kemiri bantuan Kodim dapat memberikan manfaat bagi warga Dusun Karang. Nantinya pohon tersebut bila sudah berbuah dapat dipanen warga.
BOROBUDUR - Witarno (36), warga Dusun Kedungan I, Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur pulang ke rumahnya dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (1/12). Pria yang setiap harinya bekerja sebagai Office Boy (OB) salah satu akademi
swasta di Jogjakarta itu diduga menjadi korban pembunuhan oleh perampok. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Witarno yang juga penjaga kampus di Dusun Karangjambe, Banguntapan, Bantul, Jogjakarta itu pamit kepada keluarganya untuk bekerja Minggu (29/11) malam. Saat itu, dia diantar oleh adiknya, Ngapsori, sekitar pukul 21.45 WIB.
Witarno sendiri diketahui memiliki tempat tinggal di salah satu ruangan di dalam kampus. Ruangan itu ditempati oleh korban selama bekerja. “Almarhum diketahui meninggal saat berada dalam tugas atau bekerja,” kata salah satu perwakilan yayasan akademi, M Idris. Adapun terungkapnya pembunuhan korban saat Senin (11/12) pagi, pegawai kampus
mendapati pintu depan bangunan belum dibuka. Karena curiga, pegawai dan rekanrekannya tersebut berinisiatif mendobrak pintu. B e g i t u p i n t u t e r b u k a, mereka mendapati korban sudah tergeletak tid a k b e r n yaw a. D i d u ga, Witarno menjadi korban p e m b u nu ha n o l e h p e rampok. Pasalnya, petugas mendapati pintu belakang ke hal 7
“
Almarhum diketahui meninggal saat berada dalam tugas atau bekerja,” M IDRIS Perwakilan Yayasan Akademi
Cegah Longsor, Usulkan Pembangunan Drainase MUNGKID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang berencana mengusulkan bantuan untuk warga Dusun Kupen, Desa Bale Agung, Keca-
matan Grabag ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan tersebut untuk menanggulangi rekahan tanah yang kini mengancam pemukiman warga.
Ke p a l a Pe l a k s a n a BPBD Kabupaten Magelang, Sujadi mengatakan, sesuai hasil kajian yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dibu-
tuhkan bangunan drainase untuk menanggulangi rekahan tersebut. “Berdasarkan kajian dari PVMBG itu, kami akan mengusulkan bantuan ke BNPB berupa pembuatan drainase,”
kata Sujadi kemarin. Dia mengatakan, drainase tersebut, nantinya akan dibangun di sepanjang bukit yang berada di atas pemukiman warga. “Fungsi dari drainase
itu, adalah untuk menampung dan memperlancar air. Diharapkan, air tidak sampai masuk ke rekahan tanah tapi langsung terbuang ke lokasi yang aman,” jelasnya. ke hal 7
ke hal 7
di Tumbuhkan Mental Anggota
ke hal 7
SECANG - Pramuka pada zaman ini telah masuk dalam kurikulum pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Sebagaiman kurikulum yang telah diatur dalam kegiatan pramuka, maka perlu adanya kegiatan-kegiatan sebagai pendorong ataupun pendukung bagi perkembangan keterampilan siswa. Untuk itu sebagai implementasi kegiatan tersebut, SD Negeri Krincing, Secang melangsungkan wide game di wilayah kecamatan tersebut, Sabtu (21/11). Kegiatan dengan menempuh jarak sekitar 7 kilometer yang ditempuh dalam waktu 4 jam ini dirasakan oleh anggota pramuka penggalang sangat menyenangkan. Karena, dihadapkan dengan beberapa rintangan yang harus dilewati dengan medan yang cukup menantang. Diantara rintangan
foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres
LEWAT. Anggota pramuka melewati rintangan. yang harus dilewati adalah meniti 2 tali dan meniti tangga tali untuk mencapai pada rute yang berikutnya. Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) SD Negeri Krincing, Nanik Harini SPd mengatakan, kegiatan ini untuk mengasah keterampilan siswa juga untuk menumbuhkan mental yang kuat pada diri anak. “Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan seb-
agai implementasi pada janji seorang pramuka, khususnya yang tertera pada sepuluh janji yang tercantum dalam Dhasa Darma,”katanya. Dia berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan dapat menghasilkan generasigenerasi pemuda yang tidak pernah mengenal putus asa. “Sehingga akan menjadi seorang pemuda yang kuat lahir dan batin,” tandasnya. (hen)
Magelang Ekspres Jl. A yani no 348 Magelang Telp (0293) 310846 Fax (0293) 363883
Kantor KWARCAB Kota Magelang : d/a kak Waluyo Dinas Pendidikan Kota Magelang Jl. Alibasa Sentot Prawirodirjo
KAB. MAGELANG : Jl. Bala Putra Dewa Borobudur 56553 Telp. 0293 788374 Fax. 0293 788122
0813 2562 7599
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
RABU 2 DESEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
DKK Bukan Money Game WONOSOBO- Program Dana Kesetiakawanan Korpri (DKK) Kabupaten Wonosobo yang telah bergulir sejak 2011 lalu, saat ini telah terkumpul dana hampir Rp2 miliar. Dana yang tiap tahun dikurangi untuk santunan bagi para pegawai negeri purna tugas itu aman tersimpan di bank. “Program DKK ini kami tegaskan kembali merupakan upaya gotong royong para PNS dan berbeda dengan jenis-jenis investasi bodong atau money game,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo, Eko Sutrisno Wibowo sebelum menyerahkan santunan bagi 28 pensiunan PNS di Gedung Korpri, kemarin. Mengingat manfaat dan imbal hasil yang proporsional, Eko meminta agar para PNS tak lagi meragukan DKK. Bagi yang belum bergabung selayaknya turut serta secepatnya. Potongan dari gaji Rp20.000 per bulan, apabila dihitung sampai tahun kelima ini masih ada di angka Rp1.200.000. “Namun ternyata para pensiunan hari ini bisa menikmati pesangon tambahan dari DKK senilai Rp2.040.000, alias hampir dua kali lipatnya,” tandas Sekda. ke hal 11
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
PENYAMPAIAN. Kapolres Wonosobo AKBP Azis Adriansyah saat menyampaikan materi di Ruang Rapat Mangoenkoesoemo Setda Wonosobo.
Kapolres: Waspada, Maling Tidak Libur foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
SANTUNAN. Sekda Eko Sutrisno Wibowo menyerahkan santunan bagi 28 pensiunan PNS.
Apa Maning?
WONOSOBO- Meski sibuk menghadapi dan melaksanakan Pilkada, keamanan harus tetap dijaga, jangan sampai terlena. Hal itu ditegaskan Kapolres
Wo n o s o b o, AKBP Azis Adriansyah, saat menyampaikan materi pada acara
Silaturahmi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dengan Forkompinda di Ruang Rapat Mangoenkoesoemo Setda Wonosobo, kemarin.
“Selalu waspada, karena perampok, maling dan kejahatan lain tidak libur, demikian pula dengan bencana alam. Keamanan itu bukan semata mata anugerah, tetapi harus
diciptakan,” ungkapnya. Menurutnya, keamanan tidak diciptakan oleh aparat saja, seperti Polri, TNI dan unsur keamanan lainnya. ke hal 11
Jadilah Pemilih Cerdas
Senderan Jebol Tutup Drainase
Pilkada 9 Desember yang akan menentukan siapa pemegang tampok kepemimpinan berikutnya sangatlah penting bagi warga Wonosobo. Namun sayangnya, banyak calon pemilih yang masih buta dengan pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati yang akan dipilih. Banyak yang mengaku sekedar ikut-ikutan atau mencari yang paling banyak didukung. Bahkan sebagian besar calon pemilih juga belum pernah mendengar sama sekali perihal visi-misi maupun rencana besar untuk kemajuan Wonosobo. Lalu, bagaimana para pemilih harusnya menilai para calon pemimpin ini.
KALIJAJAR – Senderan yang berada di pinggir jalan menuju Desa Karangnduwur, Kecamatan Kalikajar jebol. Akibatnya, drainase tertutup dan menghambat aliran air. Sebagian jalan juga terkena longsoran senderan. Sebab, bekas senderan berceceran ke pinggir jalan. Belum ada upaya untuk memperbaikinya. Sutomo pengendara asal Purwojiwo, Kecamatan Kalikajar mengatakan, sudah beberapa hari lalu senderan tersebut jebol dan menutup drainase. Namun, belum ada upaya perbaikan. Padahal, kondisi saluran sangat terhambat, sebab senderan membuat drainase membendung aliran airnya.
“Saya merasa sebagai ‘wong cilik’, hanya bisa berdoa saja, siapa yang terpilih nanti yang paling peduli pada rakyat. Sekarang jujur, hanya seba-tas tahu wajahn-ya dari foto-foto. Untuk yang lainnya, saya tanya pada warga di dusun saya yang mungkin tahu. Untuk visi-misi, tidak sampai di telinga saya.” Slamet H (48), Buruh Tani, Kaliwiro
“Kebetulan di sosial media ada beberapa yang punya fan page. Nah dari situlah kadang saya dan teman pelajar mencari info. Selain itu, saya juga pernah lihat di koran dari iklan-iklan yang dari minggu kemarin sudah ditampilkan. Kalau untuk mengenal para pa ssangan calon pam memang belum p pernah secara llangsung, ya ssekedar melihat dari itu saja. Harapan saya visimisinya benar dilaksanakan, bukan gombal saja!.” (win) Ira Novitasari (18), Pelajar, Garung
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
PETANI. Tuni Anwar petani cabai asal Wonosari Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo sedang menunjukkan tanaman cabai yang mulai muncul bercak kuning, Selasa (1/12).
Tanaman Cabai Diserang Bercak Kuning WONOSOBO – Selama musim hujan, hekataran tanaman cabai milik petani di lereng Sindoro dan Sumbing daunnya mulai muncul bercak kuning di permukaan daun. Bercak terse-
but akan meluas, sehingga daun akan berwarna kuning. Daun cabai perlahan akan melengkung dan kaku dan selanjutnya akan terlihat keriting. “Terakhir daunnya rontok
dan akhirnya tanaman cabai akan mati secara perlahan. Dan kondisi seperti itu dialami oleh semua petani tanaman cabai,” tutur Tuni Anwar, petani ke hal 11
“Setiap hujan lebat, aliran air menggenang di dalam saluran. Namun, belum ada upaya untuk segera memperbaikinya,” tuturnya di selasela melewati jalan tersebut, Selasa (1/12). Pengendara yang melewati jalan itu juga cukup terganggu. Karena, bekas reruntuhan berceceran ke tengah jalan. “Memang cukup mengganggu, karena rerentuhannya. Untuk itu, sebagian pengendara melewati jalan yang sebelah kanan,” tuturnya. Disebutkan, senderan yang jebol itu panjangnya sekitar 4 meter. Bagian yang jebol tepat di tengah senderan. ke hal 11
Mengenang Kejayaan Pasar Kembaran di Masa Lampau
Jadi Sentra Kelembak Terbesar di Indonesia Keberadaan Pasar Kembaran, Desa Kembaran, Kecamatan Kalikajar menyimpan sejarah kejayaan pada tahun 1970. Karena, pernah menjadi sentra kelembak terbesar di Indonesia. Seperti apa? FATHUL JAMIL, Kalijajar KALA itu, sekitar tahun 1970 sampai 1980 warga di lereng Gunung Sumbing banyak yang menanam kelembak. Mereka tidak kebingunan untuk menjualnya. Sebab, sudah ada pasar yang diburu dari pedagang berbagai daerah di Indonesia. “Pada tahun 1970 an sangat ramai dikunjungi pedagang dari berbagai daerah. Karena, Pasar Kembaran merupakan pasar yang menampung kelembak dari petani di lereng Sumbing,” tutur Jamjuri, pedagang di pasar Kembaran di sela-sela berjualan, Selasa (1/12).
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
DAGANGAN. Pedagang Pasar Kembaran, Desa Kembaran, Kecamatan Kalikajar saat memilah dagangan.
CMYK
Pedagang yang memburu kelembak ke Pasar Kembaran itu berdatangan dari Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, dan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kedatangan mereka untuk membeli kelembak asli Kembaran. “Dulu setiap hari ada ratusan pedagang yang mendatangi Pasar Kembaran,” tuturnya. Setiap harinya Pasar Kembaran mampu menampung ratusan ton kelembak. Karena, sebagian petani di wilayah Gunung Sumbing menanamnya. “Wilayah Gunung Sumbing sangat bagus ditanami kelembak,” tuturnya. Sayangnya, mulai awal tahun 1990 kejayaan pasar tersebut mulai bergeser. Pedagang yang biasanya membeli kelembak mulai hilang. Hingga akhirnya banyak pedagang yang gulung tikar. “Satu persatu dari berbagai daerah mulai menghilang. Mereka tidak lagi membeli kelembak, hingga akhirnya petani juga banyak yang enggan untuk menanamnya,” tuturnya. ke hal 11
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
RABU 2 DESEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
CPNS Jangan Persulit Masyarakat PURWOREJO - Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru saja menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Golongan I, II dan III, atau bagi yang diangkat dari tenaga honorer kategori 2 formasi tahun 2013 dan 2014, diminta untuk tidak mempersulit masyarakat terkait pelayanan. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Drs Bagus Surjanto MSi saat penutupan Diklat Prajabatan bagi CPNS yang dilangsungkan di Pendapa
KESENIAN
Rumah Dinas Bupati Purworejo, Selasa (1/12). Kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Drs Murwanto. Hadir Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Purworejo Drs H Pram Prasetya Achmad MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Purworejo Drs Sigit Budimulyanto MM, dan Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah Drs Bagus Surjanto MSi. Menurut Bagus Surjanto,
kunci keberhasilan suatu bangsa adalah disiplin. Menurutnya, apabila aparatur pemerintahan dapat menerapkan disiplin, tentunya akan dicontoh oleh masyarakat. “Mulailah dengan melayani masyarakat dengan cepat tanpa mempersulit. ke hal 11
DIKLAT. Ratusan peserta diklat Prajabatan CPNS Golongan I, II dan III saat mengikuti penutupan diklat yang digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati, kemarin.
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
TADARUS. Sejumlah oraganisasi mahasiswa dan kelompok seni Purworejo menyuarakan HAM lewat Tadarus seni dan sastra di Auditorium STAINU Purworejo, kemarin malam.
Tadarus Seni dan Sastra Suarakan HAM PURWOREJO - Sejumlah oraganisasi mahasiswa bersama kelompok seni Purworejo kompak menyuarakan hak asasi manusia (HAM) lewat beragam pertunjukan seni dan sastra panggung di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdatul Ulama (STAINU) Purworejo, kemarin malam. Gelaran Tadarus Seni dan Sastra yang digagas untuk memperingati Hari HAM 10 Desember tersebut juga diisi penampilan grup musik Merah Berbicara asal Surakarta. Ketua Panitia, Syarif Hidayat mengatakan, acara bertajuk “Nyanyian Sunyi Kolong Langit” melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa dan kelompok seni. Mereka yakni BEM STAINU, PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purworejo, Teater Surya Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Forum Komunikasi Anak dan Remaja (Forkare) Purworejo, Komunitas Teater Purworejo (KTP), dan Komunitas Pantomim Purworejo (KPP). Perhelatan yang dihadiri ratusan penonton malam itu juga didukung penuh oleh Lembaga Pengabdian Hukum Yaphi Surakarta. ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
SOSIALISASI. Pj Bupati Purworejo bersama Kepala Disnakertransos saat memberikan sosialisasi UMK, kemarin.
KOMUNITAS
UMK Purworejo Terendah Se Kedu Tahun Depan Naik Rp135 Ribu PURWOREJO - Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Purworejo tahun 2016 mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan UMK tahun 2015. Tahun 2015 ini
UMK Purworejo ditetapkan sebanyak Rp1.165.000 perbulan. Sedangkan tahun depan naik menjadi Rp1.300.000. Meski demikian, upah Kabupaten Purworejo paling rendah dibanding kabupaten/kota lain di wilayah Kedu. Sebagai perbandingan, UMK Kabupaten Te-
manggung Rp1.313.000, Kabupaten Kebumen Rp1.324.000, dan Kabupaten Wonosobo Rp1.326.000. Sementara UMK Kabupaten Magelang Rp1.410.000 sedangkan Kota Magelang Rp1.341.000. Hal itu terungkap dalam sosialosasi UML tahun 2016 yand dilakukan oleh Di-
nas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purworejo di Gedung Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja (UPT LLK) Cangkrep Purworejo, Selasa (1/12). Sosialisasi yang dilakukan oleh Kepala Dinsosnakertrans Purworejo Sutrisno tersebut dihadiri oleh Pj
Bupati Purworejo H Agus Utomo SSos, Kepala BPJS cabang Purworejo Tofik SKM, Dewan Pengupahan Kabupaten Purworejo Supriyono, PT Bagelen Raharja Sampurna Budi Cahyono SH, SKPD terkait serta peserta dari 100 perusahaan di Kabupaten Purworejo. ke hal 11
foto eko sutopo/purworejo ekspres
POTONG TUMPENG. Potong tumpeng menandai deklarasi Minions Purworejo di GOR WR Soepratman, keamarin.
Ratusan Pecinta Ninja Menyatu di GOR PURWOREJO - Ratusan pecinta motor Kawasaki Ninja regional Jawa Tengah dan Jogjakarta menyatu di kawasan GOR WR Soepratman Purworejo dalam acara Kopi Darat (Kopdar) Gabungan Plat AA dan Plat H. Dalam kesempatan itu juga dilakukan deklarasi keberadaan Minimalist Ninja Owners (Minions) Purworejo di bawah naungan Kawasaki Ninja Indonesia (KNI). Ketua Minions Purworejo, Gus Alawy, dalam siaran persnya mengatakan, kopdar dilakukan pada Minggu (29/11) kemarin diikuti sekitar 500 peserta. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Minions merekatkan silaturahmi sesama klub dari berbagai daerah di Jateng dan DI Jogjakarta. “Kami sangat sangat menjunjung tinggi tali persaudaraan dan silaturahmi. Kopdar gabungan ini menjadi ajang yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh pecinta motor Ninja,» ucapnya, Selasa (1/12). ke hal 11
Meriahnya Tradisi Jolenan Desa Somongari Kaligesing
Arak Hasil Bumi, Beragam Kesenian, Hingga Puluhan Putri Pilihan Tradisi Jolenan di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo menarik perhatian ribuan warga dari berbagai penjuru, Selasa (1/12). Mereka berdesakan memadati jalan desa untuk menyaksikan arak-arakan yang menyuguhkan beragam hasil bumi, kesenian, dan puluhan putri pilihan. Seperti apa? EKO SUTOPO, Purworejo MEMASUKI wilayah Desa Somongari yang berbukit-bukit, tampak meriah pagi itu. Seluruh gang jalan desa dihiasi gapura yang terbuat dari bambu dan sejenisnya lengkap dengan ornamen Jolenan. Sementara di kawasan kantor balai desa setempat, ribuan warga berjajar di pinggir jalan menantikan prosesi arak-arakan.
Mereka bukan hanya warga Purworejo, warga perantauan pun menyempatkan diri pulang kampung demi menyaksikan tradisi tersebut. Bahkan, tampak beberapa wisatawan mancanegara, serta sejumlah pejabat FKPD Purworejo pun tak ketinggalan menghadiri momentum langka ini. ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
JOLENAN. Ribuan warga menyaksikan arak-arak Jolenan di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing, kemarin. Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES RABU 2 DESEMBER 2015
Korane Wong Temanggung
ECERAN Rp3.000
Tanpa Laporan, Kinerja Polisi Sia-sia TEMANGGUNG – Ratusan personel Polres Temanggung yang terdiri dari Kapolsek, Kasat, Kanit, dan anggota Babinkamtibmas mengikuti pelatihan jurnalistik yang disampaikan oleh tim dari Harian Umum Magelang Ekspres, Selasa (1/12) pagi. Wakil Pimpinan Redaksi, Bayu Harimurti, dalam materinya menyampaikan bahwa pelatihan ini digelar sebagai upaya meningkatkan
kemampuan menulis anggota kepolisian, terutama dalam membuat sebuah laporan tugas antar dan internal institusi. Menurutnya, meski angota khususnya Babinkamtimbas telah acap kali membuat laporan kejadian dan kegiatan di wilayah tugasnya, akan tetapi jika ada sentuhan ilmu jurnalistik maka akan lebih mudah dan enak dibaca maupun dipahami. “Dengan penyempurnaan jurnalistik, maka akan memu-
dahkan anggota dalam membuat laporan, tidak melulu kaku,” jelasnya. Berbekal tambahan ilmu tersebut, pihaknya juga menyambut dengan tangan terbuka lewat Harian Umum Magelang Ekspres untuk mempublikasikan berbagai kegiatan polisi yang selama ini tidak tersentuh oleh media. Pasalnya, publik akan lebih tertarik dengan berbagai berita negatif. ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
JURNALISTIK. Tim dari Harian Umum Magelang Ekspres memberikan pelatihan jurnalistik di hadapan anggota Polres Temanggung.
KATA MEREKA Hari Aids Sedunia Kemarin, Selasa 1 Desember 2015 diperingati sebagai Hari Aids Sedunia. Terkait itu, apa tanggapan masyarakat mengenai penyakit yang belum ditemukan obatnya ini? Bagi saya Aids merupakan momok menam kkutkan, tapi tak cukup h hanya itu, kita juga wajib ttahu bagaiman na cara penularrannya. Sigit, swasta, Temanggung
Tak Lapor, KPK Jatuhkan Sanksi TEMANGGUNG – Berdasar hasil pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung tahun 2015 selama 20 hari, didapat hasil hampir separuh penyelenggara negara belum memberikan laporan kekayaan. Perwakilan KPK, M Najib Muhito mengultimatum mereka yang tidak mematuhi aturan akan diancam sanksi administratif berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 1999, tentang penyelenggaraan yang bersih dan bebas. Dijelaskan, di Kabupaten
Temanggung sendiri terdapat 96 penyelenggara negara yang terdiri dari 31 eksekutif, 45 legislatif, dan 20 BUMD. Dari jumlah tersebut, 52 di antaranya atau 54 persen sudah melapor, sisanya 44 atau 46 persen belum juga memberikan laporan. “Sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, pelaporan kekayaan maksimal 2 bulan usai dilantik,” katanya. Angka tersebut, menurutnya masih jauh di bawah prosentase tingkat kepatuhan pelaporan secara nasional yang mencapai 75 persen dari total 260.000 penyelenggara negara di Indonesia.
Jangan sampai kkita terjerumus d dunia narkob ba dan seks b bebas kalau in ngin terhindar d dari virus HIV A Aids, terutama generasi muda. ((riz)
foto: rizal ifan/temanggung ekspres.
KUNJUNGAN. Perwakilan BPKP Jateng, Bambang Wahyudi (kiri) dan KPK, M Najib Wahito saat jumpa pers dengan awak media usai menggelar semiloka, Senin (1/12).
SIAP HUNI. Rusunawa baru yang berada di Lingkungan Kertosari ini memiliki daya tampung mencapai 50 ruang hunian.
Weni, mahasiswi, Temanggung
PENDIDIKAN Koramil Kranggan Ingin Swasembada Pajele Terwujud KRANGGAN - Dalam tiga tahun ke depan, tugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) di seluruh wilayah Komando Rayon Militer (Koramil) 13 Kranggan, wajib mendampingi petani dalam segala bentuk kegiatan. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya petani di desa-desa. Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Koramil 13 Kranggan Kapten Inf Tri Rohmadi di sela memantau kegiatan Babinsa di Dusun Rongkot Desa Pendowo Kecamatan Kranggan, Selasa (1/12). Menurutnya, pendampingan terhadap petani tidak hanya saat bekerja di sawah atau ladang saja, tapi pendampingan juga dilakukan saat petani membutuhkan ilmu terkait dengan pengembangan pertanian. “Mulai dari lahan pertanian hingga mengatasi kesulitan yang dialami petani, Babinsa wajib mendampingi,” ujarnya. Ia mengatakan, dengan pendampingan yang melekat, perkembangan dunia pertanian akan semakin meningkat. Petani menjadi lebih tahu dan memahami bagaimana cara bercocok tanam dengan baik serta yang tidak kalah penting petani juga menjadi lebih paham bagaimana cara mengatasi masalah selama musim tanam hingga masa panen. “Babinsa sudah belajar tetang ilmu pertanian, ilmu itu harus dibagikan dan ajarkan kepada petani,” katanya. Seperti contoh yang dilakukan oleh salah satu Babinsa Koramil 13/Kranggan Kodim 0706/Temanggung, Serda Nurwiyono kata Rohamdi, ia membantu membajak sawah penyiapan lahan bersama Slamet (52), salah satu anggota kelompok tani Ngudi Makmur di Dusun Rongkot Desa Pendowo Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung. “Selama ini dalam penggemburan sawah sudah banyak yang mengunakan tenaga mesin atau sejenis traktor, sehingga penyelesaian pembajak sawah lebih cepat, ini salah satunya,” ungkapnya. Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tugas TNI dan PPL Kecamatan Kranggan dalam pendampingan kepada para ke hal 3
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
Jangan Bisniskan Rusunawa TEMANG GUNG – Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan Pera) RI, Christ Robert Panusunan Marbun dalam kunjungannya menegaskan bahwa ruang hunian rusunawa tidak boleh diperjual belikan secara ilegal. Pasalnya, fasilitas yang disediakan negara ini sejatinya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal tetap dengan klasifikasi seperti PNS golongan 1 dan 2, buruh, pedagang pasar, serta mereka yang memiliki penghasilan rendah, dengan besaran kurang dari Rp4 juta per bulan.
Sebelum memperoleh hak menempati ruangan, calon penghuni sebelumnya wajib mengikuti seleksi cukup ketat dari pemerintah agar tidak ada pemegang hak bayangan. “Ini program bantuan pemerintah, penghuni hanya akan dikenakan iuran rendah, sedangkan biaya operasional dan perawatan akan menjadi tanggung jawab pemkab dengan cara subsidi. Jadi, harus tepat sasaran jangan sampai kasus seperti di DKI Jakarta terulang di Temanggung,” pintanya, kemarin. Secara umum disampaikan juga, rencana kedepan akan dibangun ribuan rusunawa
baru sebagai solusi 7,5 juta warga negara Indonesia yang belum memiliki rumah. “Target kami membangun lagi rusunawa sebanyak 500.000 unit yang akan disebar di berbagai wilayah,” imbuhnya. Sementara itu, Bupati Temanggung, Bambang Sukarno menambahkan, hingga saat ini khusus di Kabupaten Temanggung tercatat ada 9.000 rumah tidak layak huni (RTH) yang masih menunggu proses seleksi guna menempati rusunawa. Angka itu tak sebanding dengan kamar hunian rusunawa yang sudah ada.
Ditambahkan, sejauh ini KPK sendiri baru memfokuskan pemeriksaan terhadap para pejabat yang duduk di kursi strategis dibandingkan pemeriksaan secara substansial. Pihaknya beralasan, hal ini disebabkan oleh minimnya petugas KPK yang ada saat ini. “Tapi kita tetap melakukan verifikasi secara menyeluruh, hanya prioritasnya memang pejabat sektor vital,” tandasnya. Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, Bambang Wahyudi menambahkan, tahun 2015 pihaknya melakukan semiloka ke hal 3
Tersengat Listrik, Guru SD Tewas KLEDUNG - Rudanti (51) warga Karang Wetan Godean Sleman Jogjakarta, ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di kantin Sekolah Dasar (SD) Desa Batursari Kecamatan Kledung, Selasa (1/12) pagi kemarin. Kematian Rudianti diduga karena tersengat listrik yang ada di ruangan tersebut. Dari informasi yang dihimpun koran ini di lokasi kejadian, sekitar pukul 06.00 WIB, korban yang juga salah satu guru di SD itu terlihat sedang mencuci beras di kamar mandi sekolah. Kemudian korban mengambil baju dari salah satu ruangan dan masuk ke ruangan kantin. “Saat itu saya mulai membersihkan sekolah, lalu saya lihat Bu Rudanti sedang mencuci beras di salah satu kamar mandi, saya sempat menyapanya,” terang Sulistiyo Nugroho, (30), penjaga sekolah. Supanti (28) warga desa setempat juga mengungkapkan hal yang sama, bahkan menurutnya saat dirinya melihat korban, tidak melihat adanya keganjilan dari aktivitas korban. “Sehari-hari memang
seperti itu,” ungkapnya. Kemudian diceritakan, sekitar pukul 07.15 wib, dirinya bersama Sri Hartati (57) warga Tlagamukti 1/7 Jumo yang juga salah satu guru di sekolah tersebut, bersama-sama masuk ruang kantin tetapi tidak melihat korban. “Saat kami masuk, korban tidak kami lihat, kemudian dicoba dihubungi melalui telepon genggam juga tidak ada respon,” terangnya. Dirinya bersama Sri Hartati mengaku sangat kaget ketika melihat korban pertama kali dalam kondisi terkapar sambil memegang kabel. “Sangat kaget, saya langsung melaporkan kejadian ini ke kepala sekolah, dan pihak sekolah langsung menghubungi petugas kepolisian,” ujarnya. Sementara itu Kasubag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti mengutarakan, dari hasil pemeriksaan medis, diperkirakan korban meninggal akibat tersengat listrik. Di tubuh korban terdapat luka di jari sebelah kanan, keluar cairan dari vagina, serta luka lebam di punggung. (set)
ke hal 3
Krisis Air, Tiga Desa Gagal Manfaatkan Dana TEMANGGUNG – Tiga desa di Kabupaten Temanggung, dipastikan tidak bisa menyelesaikan pembangunan fisik yang mengunakan dana transfer desa tahap 1 dan 2. Pasalnya tiga desa tersebut tidak memiliki persediaan air yang cukup untuk melakukan pembangunan hingga akhir tahun ini. Kepala Badan Perencanaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Temang-
gung, Agus Sarwono, menyebutkan, ketiga desa tersebut yakni Desa Pager Gunung di Kecamatan Bulu, Desa Wates di Kecamatan Wonoboyo, dan Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan. Ketiganya mengalami krisis air bersih selama musim kemarau lalu. “Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, masyarakat harus menunggu bantuan air dari pemerintah,”
katanya, Selasa (1/12). Padahal menurutnya, pelaksanaan pembangunan fisik dengan mengunakan dana transfer desa itu harus dilakukan pada bulan Oktober dan November, sedangkan pada di bulan itu ketiga desa tersebut sedang mengalami krisis air bersih yang cukup berat. “Hingga sekarang tiga desa di wilayah ini tidak bisa menyelesaikan pembangunan
infrastruktur lantaran terkendala ketiadaan pasokan air untuk keperluan membangun,” jelasnya. Menurutnya, pembangunan di Desa Tlogopucang baru dimulai dengan mengandalkan air hujan. Namun untuk Desa Pager Gunung memang jauh dari sumber air. Adapun Desa Wates juga belum bisa membangun karena sumber air berada di desa yang ada di bawahnya se-
hingga sulit dilakukan. “Bukan karena alasan lain, tapi murni karena alam,” katanya Namun demikian, kata Agus, pihaknya tidak merasa khawatir bakal terkena sangsi jika pembangunan di tiga desa itu tidak selesai tepat waktu. Sebab, kendala faktor alam lantaran ketiadaan air untuk membangun diperkirakan akan bisa dimaklumi. ke hal 3
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK