30 september 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

RABU 30 SEPTEMBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Sering Disusupi Pekerja Asing Wilayah Kedu Jadi Sorotan Kantor Imigrasi MAGELANG - Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo, yang membawahi daerah eks-Karesidenan Kedu terus melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja asing yang bekerja di sejumlah perusahaan di wilayah tersebut. Masalah ketidaksesuaian izin

tinggal tenaga kerja asing, jadi salah satu item yang dipelototi petugas kantor imigrasi. Bagian Pelayanan Warga Negara Indonesia (WNI), Imigrasi Kelas II Wonosobo, Lambang Argo Pulung mengatakan, pengawasan intens bakal dipraktikan di semua perusahaan maupun rumah tangga. Sebab, Kedu sektor ini disinyalir sama-sama berpotensi disusupi tenaga kerja asing ilegal.”Sepanjang tahun 2015 kami temukan pekerja WNA

yang memiliki izin tidak sesuai dengan peruntukannya tinggal di Indonesia, sudah dideportasi. Terbanyak dari Asia, di antaranya Korea dan Tiongkok, kemudian Eropa seperti Swedia dan Italia,” katanya, saat ditemui wartawan di Kota Magelang, kemarin. Menurut Lambang, potensi perusahaan disusupi pekerja asing di eks-Karesidenan Kedu meliputi, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo, dan Kebumen san-

gat besar, terlebih menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Daerah yang diincar itu, katanya, cukup beragam. Namun, dari pengalaman sebelumnya, paling rentan adalah perusahaan kayu maupun tekstil. Oleh karena itu, pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan maupun operasi menyasar kepada perusahaan besar maupun usaha rumahan yang diindikasi memiliki pekerja asing. Ia menilai, di daerah Kedu, paling rawan

adalah Temanggung, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten Magelang. Karena di daerah tersebut, terdapat banyak perusahaan besar, terutama perusahaan kayu lapis dan lainnya.”Paling banyak itu dari Temanggung berada di perusahaan kayu. Kemudian juga di Purworejo, pada pertengahan Juli 2015 lalu, kami tangkap dua WNA yang langsung dicap merah. Artinya dia tidak bisa kembali lagi ke Indonesia dengan alasan apapun,” tandasnya.

Lambang menuturkan, selain kepada WNA yang bersangkutan, sanksi juga diberikan kepada perusahaan atau sponsor yang memperkerjakannya, berupa denda maupun hukuman pidana. “Sebab praktik semacam ini kalau dibiarkan bisa fatal. Kami juga mengimbau, perusahaan dan pemerintah daerah untuk ikut mengawasi para pekerja asing. Kami menilai, perusahaan mestinya bisa menyerap tenaga kerja lokal,” katanya. ke hal 3

DEWAN Tidak Kuorum, Paripurna Nyaris Batal MAGELANG - Rapat paripurna RAPBD Perubahan 2015 Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Kota Magelang, Selasa (29/9) nyaris batal. Pasalnya, rapat paripurna ini sempat ditunda selama 60 menit karena dari 25 anggota yang hadir hanya 15 orang yang masuki ke ruang paripurna. Padahal Tatib Dewan mensyaratkan 2/3 anggota atau 17 orang minimal. Selang satu jam, kedatangan beberapa anggota dari Fraksi Hanura Nasdem (Hannas) dan Fraksi Partai Demokrat (FDP) hadir dan rapat pun dalam berlangsung. ke hal 3

TESTIMONI “MELEDAK” DI APOTEK, SUATU KEJADIAN YANG TAK TERDUGA LEDAKAN yang sangat dahsyat terjadi di Apotek dan juga Toko Obat di wilayah Magelang. Namun, dengan adanya ledakan ini membuat masyarakat Magelang semakin percaya akan POTRE KONENG. L e d a k a n pada penjualan POTRE K O N E N G membuat distributor POTRE KONENG merasa kewalahan akibat permintaan para konsumen yang terus meningkat. Tetapi untuk kepuasan para konsumen yang tentunya ingin merasakan khasiat dari POTRE KONENG, sang Distributor pun enggan menolak permintaan itu. Bahkan, ia menambah stock POTRE KONENG hingga berkali-kali lipat. “Untuk berbagi sehat kenapa harus tunggu nanti?! Kalau bisa secepat mungkin ya jalankan… Kejadian ini memang tak pernah saya duga. Berbuat baik untuk orang banyak juga kan ibadah, jadi apa salahnya kalau berusaha semaksimal mungkin untuk menyehatkan warga Magelang.” Ungkap Bpk. Jajang, distributor POTRE KONENG untuk wilayah Magelang. ke hal 3

Gita Gutawa Album Di Atas Rata-Rata DI tengah kesibukannya menyelesaikan pendidikan S2 di Inggris, penyanyi berbakat Gita Gutawa masih setia dengan karir bermusiknya. Setelah sukses memproduseri album miliknya berjudul The Next Chapter, Gita melanjutkan misinya mencari bibit-bibit baru di kancah musik nasional. Bersama ayahnya, sang komposer Erwin Gutawa, perempuan pemilik nama ke hal 3

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

DIBEKUK. Kepolisian Resor Temanggung melakukan gelar perkara kasus judi togel dengan tersangka seorang kakek bernama Ono Sutiyono.

Jadi Pengepul Togel, Seorang Kakek Dibui TEMANGGUNG – Alih-alih ingin menambah penghasilan, Ono Sutiyono (64), warga Desa Campursalam, Kecamatan Parakan justru berurusan dengan polisi atas tuduhan ikut terlibat dalam bisnis haram, judi toto gelap atau togel. Kakek bercucu 8 itu diketahui

berperan sebagai kaki tangan langsung dari bandar yang bernama Tono, warga Lingkungan Mujahidin, Kecamatan Temanggung. Ia disergap saat tengah mengambil setoran di sejumlah pengecer yang berada di Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Selasa (22/9)

sekitar pukul 20.30 WIB. Diakui, dalam sehari ia mampu menyetor uang kepada Tono sebesar Rp600-Rp650 ribu yang diperoleh dari tiga pengecer, masing-masing bernama Tono (25), Sri (40), dan Tris (70), semuanya warga Bandunggede.“Saya baru

dua puluh hari menjalani pekerjaan ini. Dari sini, saya dapat upah Rp20 ribuan per harinya. Mau gimana lagi ya, penghasilan saya sebagai buruh tani tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” akunya, Selasa (29/9). Ditambahkan, sebelum

tertangkap, ia mengaku tidak tahu bahwa pekerjaan yang dilakoni ini melanggar hukum dan membawanya menuju kursi pesakitan.“Saya hanya diajak sama Tono yang menyetorkan lagi kepada bos besar di Wonosobo. ke hal 3

Raja Kecil Harus Kreatif Maksimalkan Potensi Wisata Tanpa Mengeluh MAGELANG – Banyaknya potensi wisata yang belum tegarap serius seperti sejumlah candi dan lokasi yang ada di Magelang seharusnya bisa digali tanpa harus menunggu anggaran yang ada. Ide dan kreatifitas kepala daerah serta masyarakat setempat amat dibutuhkan agar lokasi wisata tersebut dapat menarik wisatawan. Hal tersebut diungkap-

kan Anggota Komisi X DPR RI Krisna Mukti secara eksklusif kepada wartawan Magelang Ekspres, Bayu Harimurti, Selasa(29/9) di sela Konferensi Nasional Tata Kelola Pariwisata, di Hotel Artos. “Perlu ada kebijakan dan ide kreatif dari “raja kecil”(kepala daerah red) untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada. Jangan hanya bisa mengeluh soal insfrastruktur sehingga tidak digarap sama sekali,” kata dia. Dikatakan Krisna, kebanyakan wisatawan lokal terlalu manja sehingga menuntut insfrastruk-

tur yang sempurna, padahal jika digali secara maksimal hal itu bukan masalah utama. Pria berkulit putih ini menuturkan, dari informasi yang dia dapat dari sejumlah koleganya di luar negeri, wisatawan mancanegara lebih menyukai destinasi yang natural ketimbang modern. “Ini yang saya dengar sendiri dari sejumlah teman dari luar negeri, mereka itu lebih suka yang apa adanya. Kalau mau cari yang modern di Negaranya pasti lebih banyak,” papar dia. ke hal 3

foto:dok magelang ekspres

SEMINAR. Anggota Komisi X DPR RI Krisna Mukti mencicipi keju khas masyarakat Tengger saat acara seminar nasional tata kelola pariwisata di hotel artos, kemarin.

Pesisir Kota Taro, Jepang, Empat Tahun setelah Bencana Dahsyat

Bangun Tanggul Raksasa Lampaui Tinggi Tsunami Gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan wilayah Jepang Timur masih meninggalkan luka mendalam. Meski sempat hancur, tanggul raksasa di bibir pantai tetap dibangun sebagai antisipasi tsunami berikutnya. Berikut laporan wartawan Jawa Pos EKO PRIYONO yang baru mengunjungi kawasan tersebut. RATUSAN rumah penduduk memadati lembah kaki bukit di sepanjang dermaga Kota Taro, Provinsi Sendai, Jepang. Tersembunyi di

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto : eko priyono/jawa pos

BERSIH. Kota Taro terlihat tertata setelah empat tahun menjadi korban bencana yang sangat dahsyat.

balik megahnya tanggul raksasa yang tingginya menjulang. Tanggul dengan tinggi 10 meter dan lebar 3 meter itu bisa menjadi tempat untuk melihat bebas pemandangan cantik di sekelilingnya. Di sisi selatan, ada panorama laut Samudra Pasifik dengan ombak yang memukau. Di belakangnya, bukit hijau mengelilingi lembah yang dihuni ribuan penduduk. Tapi, itu dulu. Sejak empat tahun lalu pemandangan tersebut tidak terlihat lagi. Tanggul raksasa yang dibangun pada 1943 memang masih tegak berdiri di pesisir perairan itu. Tapi, di sekelilingnya tak ada lagi kehidupan. Lahan yang sebelumnya sangat padat dan dipenuhi rumah kini hanya hamparan tanah kosong.

SERING DISUSUPI PEKERJA ASING penumpang gelap

RAJA KECIL HARUS KREATIF nek ra kreatif yo ra mangan

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.