MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SELASA 31 MEI 2016
TERBIT 16 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
3 Pasangan Mesum Digaruk Kedapatan Ngamar di Hotel Melati TEMANGGUNG – Kedapatan sedang asik ngamar di kamar hotel, tiga pasangan mesum digelandang oleh petugas Kepolisian Resort (Polres) Temanggung saat melakukan razia di wilayah hukum polres setempat Minggu (29/5) malam kemarin. Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Harjanto mengatakan, 3 pasangan mesum ini digaruk di beberapa hotel melati yang berada
di Kabupaten Temanggung, mereka tidak bisa menunjukan bukti sebagai pasangan resmi.“Dua malam terakhir lalu, kami mengelar razia dibeberapa hotel melati, hasilnya tiga pasangan yang sedang ngamar dan diduga sedang berbuat mesum kami gelandang ke Polres,” terangnya Senin (30/5). Sementara itu, Kasubag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti menyebutkan, ketiga pasangan mesum ini rata-rata berasal dari luar daerah. Mereka memanfaatkan waktu luang libur akhir pekan untuk
berduaan dengan pasangannya di hotel. “Ada yang dari Magelang, Bejen, Salatiga dan beberapa daerah lainnya. Pasangan dari Temanggung juga ada,” ujarnya. Menurutnya, dari hasil pendataan yang dilakukan, ketiga pasangan mesum ini tidak bisa menunjukan bukti sebagai pasangan resmi, mereka hanya pasangan kencan saja. Patroli dan razia serupa juga dilakukan di wilayah Temanggung lainnya. “Kepada 3 pasangan ini akan di proses dengan tindak pidana ringan (tipiring), mereka akan di-
data dan kemudian akan di bina,” terangnya. Sementara itu saat dirazia, salah satu pasangan mesum mengelak dituduh berbuat mesum, pasangan wanitanya berusaha bersembunyi di dalam almari kamar hotel. Namun karena ketahuan, maka pasangan ini juga ikut digelandang ke Polres.“Tidak hanya itu, kami juga menyita beberapa obat kuat, obat itu diduga akan digunakan pasangan ini sebelum melakukan perbuatan mesum,” terangnya. ke hal 3
Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
TERJARING. Tiga pasaangan mesum terjaring razia yang dilakukan oleh Polres Temanggung.
Annisa Pohan Berharap Jadi Artis MAKIN besar, seorang tentunya bakat dan miseorang anak makin terlihat. Begitu juga dengan putri Annisa Pohan dan Agus Yudhoyono, Almira. Terlebih lagi kedua orangtuanya memberikan pendidikan yang lebih dari cukup untuk putri sulungnya tersebut. Saat ditemui di kawasan Te n d e a n , Jakarta Selatan, Senin (30/5), Annisa menjelaskan apa-apa saja pendidikan yang diberikan pada si anak. “ Yang p a s t i pendidikan karakter utama, agama, pokoknya balance, seni juga,”
a n a k nat
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
SIDIK. Tersangka kasus pencabulan sedang menjalani proses pemeriksaan di Polres Temanggung.
Polisi Belum Kenakan Hukuman Kebiri Masih Tunggu Perangkat Lain
ke hal 3 foto: ist
LOGIS DOKTER MEDI Dialog Inspirasi Sehat (LOGIS) media kerjasama dengan : Rumah Sehat Holistik Dokter Medi Wirawan “Jangan Mau Sakit” Jl. Delima Raya Perum Depkes D1/22-23 Kramat Utara - Magelang Utara Telp. 0293-311207 ; SMS : 0877-34687166 ; e-mail : mediwirawan@gmail.com
TEMANGGUNG – Kendati Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah menandatangani Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 tahun 2016,
tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Namun kepolisian Resor (Polres) Temanggung, belum berani menjatuhkan sanksi sesuai Perpu tersebut terhadap Tri Sugiono (32), tersangka kasus pencabulan terhadap Cemplok, salah satu
siswi SMP di Kabupaten Temanggung. “Belum ada petunjuk dari atasan, kami masih menunggu perintah untuk menjalankan Perpu tersebut,” kata Kasubag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti usai gelar perkara Senin (30/1). Ia mengatakan, untuk men-
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
Warga Tuntut Andi Mundur Perbuatannya Dianggap Meresahkan
kasus ini terungkap berkat laporan keluarga korban. Korban mengaku telah berbadan dua karena telah tiga kali disetubuhi oleh tersangka. “Tersangka tidak mau bertanggungjawab atas perbuatannya yang telah menghamili korban,” katanya geram. ke hal 3
Nurhadi Digarap KPK 11 Jam
ORASI. Massa melakukan orasi sambil membawa poster bertuliskan tuntutan terhadap pegawai Kecamatan Srumbung, Andi.
Usia Manusia Dialog Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Kurun waktu kehidupan manusia itulah yang disebut umur (usia). Ada dua macam usia yaitu usia biologis dan usia kronologis. Dimana usia kronologis menggambarkan rentang waktu yang telah dijalaninya dalam kehidupan sedang usia biologis menggambarkan usia kesehatan sel-sel yang dapat sama atau tidak selalu sesuai dengan usia kronologis. Contohnya adalah sebagai berikut : seseorang yang berusia kronologis 50 tahun namun usia biologisnya dapat sesuai dengan usia kronologisnya yaitu sama 50 tahun, atau dapat lebih dari usia kronologisnya (misalnya seperti usia 60 tahun yang berarti terjadi penuaan dini) atau yang lebih bagus apabila usia biologisnya lebih muda beberapa tahun (misalnya 40 tahun) ini berarti bahwa yang bersangkutan “menjadi muda lebih lama”. Kenapa seseorang menjadi awet muda atau cepat menjadi tua? Jawabannya adalah pola hidup sehat dan investasi antioksidan dan enzim alami sedini mungkin. Hal ini sesuai dengan bahan dasar manusia yang berasal dari saripati dari tanah. Berapakah usia biologis anda? Ketahui segera di Rumah Sehat Holistik “Jangan Mau Sakit” Perum Depkes Magelang, agar anda d a p a t memperbaikinya segera se awal mungkin selagi masih sehat. Pasangan kelahiran adalah kematian, dan perjalanan waktu kehidupan di dunia inilah yang diseb u t umur (usia)
jalankan Perpu tersebut, perlu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaannya (Juklak). Sedangkan pihaknya sampai saat ini belum menerima juklak dan juknis pelaksanaan Perpu tersebut. Terkait dengan kasus pencabulan yang dilakukan tersangka Tri Sugiono, Henny mengatakan,
MAGELANG - Aktivitas oknum pegawai Kecamatan Srumbung, bernama Andi dinilai meresahkan warga Srumbung, yang sebagian besar beraktvitas sebagai petani
organik. Akibatnya, puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) menuntut yang bersangkutan mundur.. ke hal 3
JAKARTA - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kurang lebih 11 jam. Nurhadi diperiksa lagi dalam kapasitas sebagai saksi suap pendaftaran Peninjauan Kembali (PK) kasus di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Nurhadi yang menginjakan kaki pukul 9.58, itu baru keluar markas KPK sekitar pukul 21.15. Hanya saja Nurhadi mengklaim apa yang dijalaninya hari ini merupakan pemeriksaan tambahan saja. Nurhadi dalam kesempatan ini membantah menerima uang terkait perkara yang tengah disidik KPK. “Tidak, tidak benar itu,” ban-
tah Nurhadi. Ia pun tak mau memberikan komentar lagi. Pertanyaan wartawan tak digubris. Anak buah Ketua MA Hatta Ali itu meninggalkan markas komisi antirasuah menumpang Toyota Innova warna putih bernomor polisi L 777 RA. Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak, mengatakan Nurhadi diperiksa lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya. Nurhadi dicecar soal hasil penggeledahan KPK di rumahnya Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan ruang kerjanya di MA. “Kemudian juga mengenai keterkaitannya dengan kasus yang sedang disidik,” tegas Yuyuk, Senin (30/5). ke hal 3
Mengenal Dokter Cantik yang Akrab dengan Urusan Sabu
Sabu Menguasai Sistem Halusinasi dalam Otak Tampak wanita cantik berbaju merah putih. Senyum manis terlihat selalu mengembang. Dia sibuk di antara pria berseragam biru tua. Rambut panjangnya yang lurus diikat seperti ekor kuda. Sang dokter mengenakan stiletto pink. AWAL bulan lalu, wartawan Jawa Pos Group juga bertemu dengannya di halaman Mapolda, Jalan Achmad Yani. Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, memusnahkan barang bukti Narkoba jenis sabu. Kali ini bertemu kembali di halaman kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, Jalan Zainudin, Kamis (26/5). Dialah dr Tian Awal petugas Bid Rehab Badan Narkotika Nasional
foto: jpnn
(BNN) Kalbar. Setelah beberapa kata sambutan dan pembacaan kronologis penangkapan, Tian beranjak dari duduknya. Dia melangkah ke balik meja. Dengan sigap, wanita berusia awal 30-an itu menyiapkan gelas petri dan pipet, serta sendok di atas meja. Setelah plastik kemasan teh disobek oleh anggota polisi, dia mengambil sedikit kristal putih itu menggunakan sendok. Tian meletakannya di atas gelas petri. Sambil menjelaskan tugasnya, dia mengenakan sarung tangan. Lalu dimulailah pengetesan barang bukti yang diduga sabu itu. “Pada pengujian ini, saya menggunakan cairan simon a dan simon b. Hasilnya dapat dilihat, barangnya berubah warna jadi biru tua,” jelas Tian.
SABU. Dokter Tian Awal sedang mengambil sabu.
ke hal 3
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
POLIISI BELUM KENAKAN HUKUMAN KEBIRI
kapan dikenakan?
NURHADI DIGARAP KPK 11 JAM
sampai bosan
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK