3 des

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

KAMIS 3 DESEMBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Penggabungan Polsek Bandongan Langgar UU

foto:wiwid arif s/magelang ekspres

KOMPAK. Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto melakukan salam komando dengan Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho usai pengukuhan dan penetapan status Polsek Bandongan di aula Mapolres Magelang Kota Selasa (2/12).

SEMENTARA ITU, Bupati Magelang Zaenal Arifin menyebutkan, se suai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2007 tentang Daerah Hukum Kepolisian Republik Indonesia, disebutkan bahwa dalam melakukan perubahan daerah hukum kepolisian, Kapolri berkoordinasi dengan instansi terkait antara lain menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara, menteri yang membidangi keuangan, badan yang membidangi perencanaan dan pembangunan nasional, termasuk dengan pemerintah daerah setempat. Pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten Magelang. “Selama ini, kita kan tidak pernah dilibatkan. Jadi begitu ada undangan terkait acara itu (penetapan status Polsek Bandongan), kami bersama sejumlah instansi

terkait, dan perwakilan dari desa serta kecamatan di Bandongan langsung melakukan koordinasi. Dan hasilnya, kami sepakat untuk tidak hadir dalam acara tersebut,” jelas Zaenal. Dari hasil koordinasi tersebut, lanjutnya, juga diketahui bahwa sebagian besar warga di Kecamatan Bandongan menolak adanya penggabungan wilayah hukum Polsek Bandongan menjadi wilayah Polres Kota Magelang. “Jadi terkait adanya undangan penetapan wilayah hukum itu, kita sudah jawab dengan mengirimkan surat resmi. ke hal 3

Bupati Tetap Menolak Kapolda Anggap Bupati Ngambek MAGELANG - Meski Kapolri sudah merestui penggabungan Polsek Bandongan yang berada di Kabupaten Magelang ke Polres Magelang Kota di wilayah Kota Magelang dan pejabat di bawahnya, mulai dari Kapolda hingga Kapolres Kota/Kabupaten Magelang tinggal melaksanakan keputusan tersebut, namun

Pemkab Magelang tetap menolak keputusan tersebut. Sikap penolakan tersebut ditunjukkan Bupati Magelang Zaenal Arifin dengan tidak menghadiri acara penetapan dan pengukuhan status Polsek Bandongan, di aula Mapolres Magelang Kota, Rabu (2/12). Sebab, selama ini Pemkab Magelang merasa sama sekali tidak dilibatkan dan diajak koordinasi dalam proses penggabungan Polsek Bandongan menjadi komando Polres Magelang Kota.

Krisdayanti Bahagia untuk Yuni Shara JAKARTA - Cinta memang tidak mengenal siapa yang dituju. Yuni Shara pernah menjadi kekasih Raffi Ahmad. Pada Januari 2013, Raffi ditangkap karena penyalahgunaan zat psikotropika ketika bersama Wanda Hamidah. Kini Yuni Shara menjalin kasih dengan mantan suami Wanda. ke hal 3

LOGIS DOKTER MEDI Rumah Sehat Holistik DIALOG Inspirasi Sehat Dokter (LOGIS) Medi Wirawan Magelang. Sebagai upaya memenuhi hal hal berkemasan sehat perlu adanya wadah atau fasilitas yang mendukung keberadaannya. Fasilitas paradigma sakit yang tersedia saat ini adalah fasilitas yang benuansa sakit atau sakit sebagai kata kunci (password) untuk mengaksesnya. Seperti fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk orang orang yang menderita sakit (paradigma sakit) yang dikenal dengan nama puskesmas hingga fasilitas rawat inap orang sakit yang dikenal dengan nama rumah sakit. Akses masyarakat ke fasilitas fasilitas layanan masyarakat tersebut harus berupa keluhan sakit. Apabila anda sedang dalam kondisi sehat (tidak sakit) ke hal 3

Meski begitu acara yang dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Noer Ali tetap berjalan sesuai rencana. Selain dihadiri Kapolres Magelang dan Kota, jajaran Polsek Bandongan, juga Sekda Kota Magelang dan sejumlah tokoh masyarakat. Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho mengaku ikhlas melepas satu dari 21 polsek yang ada di Kabupaten Magelang. Demikian pula Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Pur-

wanto mengaku akan mematuhi intruksi Kapolda Jawa Tengah terkait penempatan personel di Polsek Bandongan Kapolda Jateng Irjen Pol Noer Ali menganggap Bupati Magelang Zaenal Arifin ngambek mengurus penggabungan wilayah hukum Polsek Bandongan ke Polres Magelang Kota. Menurut Noer, kekesalan Bupati dan Pemkab Magelang terkait rencana tersebut wajar adanya, karena kurangnya pemahaman dalam

aturan kepolisian.”Sekarang tugas Kapolres Magelang Kota untuk segera menyosialisasikan tugas-tugas kepolisian kalau di Polsek Bandongan sudah masuk kota. Sedangkan tugas Kapolres Magelang tolong jelaskan penggabungan ini kepada Forpimda dan Bupati Magelang yang masih ngambek itu,” kata Noer Ali, di sela penetapan status Polsek Bandongan, di aula Mapolres Magelang Kota, Rabu (2/12). Ia menilai, sikap kesal yang

Zaenal Arifin Bupati Magelang

diwujudkan Pemkab Magelang terkait rencana penggabungan Polsek Bandongan menjadi komando Polres Magelang Kota, karena mereka tidak paham aturan internal Polri. Ia menyebut, polsek memang bagian dari Muspika, akan tetapi secara organisasi tetap berada di bawah Mabes Polri.”Bupati Magelang ngambek tidak apa-apa, karena kemungkinan memang karena ketidaktahuannya,” tuturnya. ke hal 3

Komisi A Tolak RAPBD Pengadaan Tanah TEMANGGUNG - Komisi A DPRD Temanggung, terpaksa menolak mentah-mentah pengajuan anggaran pengadaan tanah untuk pasar hewan di Kecamatan Ngadirejo yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Berdasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 yang diajukan, dinilai terlalu tinggi dengan harga tanah yang ada di kecamatan tersebut. “Setelah kami bahas di komisi, harga tanah yang diajukan masih terlalu tinggi. Untuk sementara kami tolak, kami serahkan lagi ke badan anggaran untuk dibahas kembali,” kata Ketua Komisi A Muh Sayid saat menyampaikan hasil pembahasan RAPBD pada sidang paripurna, Rabu (2/12). Sayid mengatakan, selain terlalu tinggi harga tanah yang diajukan, yakni Rp750 ribu per meter persegi itu tidak realistis. Harga tersebut terlalu besar dan akan memberatkan keuangan daerah. “Kami minta pemerintah untuk menganggarkan kembali dan diajukan ke DPRD untuk dibahas kembali,” pinta Sayid yang juga Ketua Fraksi Partai

Nasdem ini. Ia menyebutkan, dalam RAPBD 2016 yang diajukan eksekutif, tertulis dana sebanyak Rp11,73 miliar untuk pengadaan tanah pasar hewan Ngadirejo seluas 15.640 meter persegi. Anggaran itu atas pertimbangan harga taksiran tanah Rp750 ribu per meter persegi. “Ini tidak rasional, harga tanah di daerah itu mungkin di bawah Rp500 ribu. Lagipula harga tanah juga sangat tergantung dari lokasi,” kata dia. Padahal katanya, lokasi tanah yang rencananya akan digunakan untuk pasar hewan ini berada jauh dari jalan utama. Jika dilihat dari lokasinya, kemungkinan harga tanah di daerah tersebut tidak setinggi harga yang diajukan. Ia menegaskan, jika Komisi A bukannya tidak setuju dengan pembangunan pasar, tapi karena pertimbangan taksiran harga tanah yang sangat besar. Dia mengungkapkan, meski memang ada appraisal dari pihak ketiga untuk penentuan harga tanah, namun biasanya taksiran itu tidak akan jauh dengan harga taksiran pemerintah. ke hal 3

foto:jpnn

KETERANGAN. Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Sudirman Said saat menyampaikan keterangan dalam persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kemarin.

Adu Kuat Kepentingan di Sidang MKD Sudirman Serahkan Rekaman Lengkap Kasus Freeport JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kemarin memulai rangkaian persidangan dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto. Kuatnya kepentingan politik dalam persidangan etik membuat suasana persidangan yang berlangsung terbuka tidak menyasar pada hal-hal substantif. Beberapa anggota dewan justru menanyakan kepada Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Sudirman Said sejumlah materi diluar aduan.

Untuk pertama kalinya, MKD kemarin menggelar sidang terbuka untuk memeriksa proses aduan etik. Sebanyak 17 anggota MKD datang lengkap dengan seragam toga. Seragam itu baru muncul sejak lembaga etik itu berubah nama dari Badan Kehormatan di periode lalu, ke MKD pada saat ini. Sudirman sendiri hadir bersama beberapa staf Kementerian ESDM sekitar setengah jam sebelum dimulainya persidangan pada pukul 13.00 WIB.

Sebelum sidang dimulai, dibacakanlah tata tertib persidangan. Seperti persidangan Mahkamah Konstitusi, sidang MKD yang dipimpin Surahman Hidayat itu juga menuntut ketertiban para peserta sidang. Hal ini termasuk penyebutan para pimpinan dan anggota MKD dengan sebutan Yang Mulia. Jalannya rapat berlangsung sekitar enam jam, dipotong masa skors yang berlangsung sekitar dua jam. ke hal 3

Melongok Karya Kepuasan Doktor Gerabah Timbul Raharjo di Kasongan

Unik, Menarik, Karyanya Laku Hingga Rp100 Juta Desa Kasongan tak ubahnya sebuah etalase tanpa ujung. Di tiap halaman rumah warga di kanan-kiri jalan, berbagai produk gerabah dengan beragam ukuran berebut menarik perhatian. M ASMAUL HUSNA S, Bantul TAPI, yang terbesar dan terlengkap berada di dekat gerbang selamat datang. Semua ada di Inspira, demikian nama galeri di desa di Bantul, Jogjakarta, tersebut. Mulai patung, vas, guci, sampai hiasan dinding. Dari produk untuk suvenir pernikahan hingga

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto:m asmaul husna/jawa pos

KOLEKSI. Timbul Raharjo dengan gerabah koleksinya.

karya setinggi 3 meter. Menonjolnya Inspira bila dibandingkan dengan semua etalase lain di Kasongan sekaligus menggambarkan buah pergulatan panjang sang pemilik, Timbul Raharjo. Di dunia seni kriya, dia sosok yang lengkap. Tak hanya dikenal sebagai pebisnis sukses, Timbul juga seorang doktor gerabah yang mengajar di ISI (Institut Seni Indonesia), Jogjakarta. Sekaligus penulis buku dan seniman yang tak gampang puas. ”Buyer datang selalu ingin lihat yang baru. Kekuatan kami ada pada etnisitas produk (ciri khas Indonesia, Red), juga material produk yang tidak ditemukan di negara lain,” ujar Timbul saat ditemui Jawa Pos di Kafe PT Timbul, beberapa waktu lalu.

BUPATI TOLAK PENGGABUNGAN POLSEK BANDONGAN kudu ono sing gelem ngalah

ADU KUAT KEPENTINGAN DI PERSIDANGAN MKD yo kuwi politik, sing kuat menang

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

KAMIS 3 DESEMBER 2015

5

370 Personel Siap Amankan Kampanye Terbuka MAGELANG TENGAH - Lebih dari 370 personel Magelang Kota disiapkan untuk mengamankan jalannya kampanye terbuka calon walikota dan wakil walikota Magelang, secara bergili-

ran 3-5 Desember 2015. Khusus di titik rawan, anggota intelijen juga disiapkan untuk mendeteksi adanya potensi kericuhan antarmassa.”Kami sudah melakukan koordinasi dengan

KPU, Panwaslu, dan tim sukses masing-masing calon. Agar pengamanannya bisa lebih matang dilakukan,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, Rabu (2/11).

KPU sendiri telah menjadwalkan kampanye terbuka untuk ketiga paslon sesuai dengan hasil undian. Pasangan nomor urut 1, Sigit Widyoninto-Windarti (Si Winner!) memilih jadwal kampa-

nye terbuka pada tanggal 4 Desember mendatang. Pasangan nomor urut 2, Moch Haryanto-Agus Susatyo (Harus Bangkit) akan menggelar kampanye terbuka pada tanggal 5

Desember mendatang. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Joko Prasetyo-Priyo Waspodo (Segoro Joyo) menjadwal kampanye terbuka pada tanggal 3 Desember 2015. ke hal 7

Prajurit Pembawa Misi Damai itu Telah Tiada Jenazah Dimakamkan di TMP Magelang

PILKADA Money Politic Selalu Ada MAGELANG TENGAH- Menjelang berakhirnya kampanye pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang 2015, dan mendekati hari pemungutan suara 9 Desember, Panwaslu Kota Magelang menghimbau masyarakat untuk menghindari ke hal 7

M A G E L A N G S E L ATA N - Je naz a h a n g g o t a T N I korban penembakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Letkol Inf Anumerta John Eliwod De Freetes dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giridharmoloyo Kota Magelang, Rabu (2/12). Perwira penghubung dan juga seorang pendeta yang membawa misi mengajak untuk damai itu gugur, Senin (30/11) lalu. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Arjuna III kompleks Akademi Militer Magelang dilepas dengan upacara militer sebagai inspektur upacara Wakil Gubernur Akmil, Brigjen TNI Dudung Abdurahman. Dudung menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga almarhum dan berharap keluarga mengikhlaskan kepergian almarhum menghadap Tuhan Yang Maha Esa.”Kepergian almarhum Letkol anumerta John De Freetes, kami sebagai warga Akademi Militer merasa sangat kehilangan, karena sebelum bertugas di

foto : wiwid arif/magelang ekspres

DUKA. Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Letkol Inf Anumerta John Eliwod De Freetes, anggota TNI korban penembakan OPM di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giridharmoloyo Kota Magelang, kemarin.

Kodam XVII/Cenderawasih, almarhum pernah bertugas di Akmil dan telah menun-

CMYK

jukkan prestasi kerja yang baik serta memberi kontribusi yang positif bagi kema-

juan Akmil,” katanya. Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Herman

Asaribab usai menjadi inpsektur upacara pemakaman Johm ke hal 7


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

KAMIS 3 DESEMBER 2015

MAGELANG EKSPRES

8

Memburu Penembak Perwira MERTOYUDAN - Aparat keamanan hingga saat ini masih belum bisa menangkap pelaku penembakan terhadap perwira penghubung Letkol Infanteri Anumerta Jhon Eliwod De Fretes, warga perumahan TNI Pancararga Jalan Arjuna III No 4 Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan. Namun demikian, dipastikan bahwa pelaku adalah kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM) pimpinan Cosmos Makabori. “Saat ini kita masih terus lakukan pengejaran. Adapun pelaku penembakan adalah dari kelompok separatis Cosmos Makabori,” kata Kepala Staff Daerah Militer (Kasdam) XVII/Cendrawsih Brigjen TNI Herman Asaribab, di Magelang, kemarin (2/12). Adapun motif pasti dari penembakan tersebut juga belum bisa dipastikan. Menurut Herman, tugas rutin aparat keamanan di Papua adalah mengantisipasi hal-hal yang menjadi troubel spot bagi warga. Khususnya pada 1 Desember merupakan berdirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM). Oleh karena itu, seluruh personel telah diperintahkan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk siaga satu. “Kita siaga satu, hanya kemudian semua kembali pada Tuhan. Nasib ditentukan oleh Tuhan, pada saat beliu datang kepada masyarakat, ada masyarakat yang tidak seide mereka melakukan hal tidak bertanggungjawab,” katanya. Pasca penembakan tersebut, lanjutnya, kondisi dan situasi Papua kini sudah aman. Aparat keamanan pun terus melakukan antisipasi dengan tetap melaksanakan tugas dan fungsinya. Termasuk, tidak ada penambahan jumlah personel. Sementara itu, meninggalnya Jhon membuat Akademi Militer (Akmil) Magelang kehilangan salah satu perwira terbaiknya. Apalagi, sebelum bertugas di Papua pada 2012 lalu, Jhon sempat bertugas di Akmil. Yakni sebagai Kepala Urusan Humas Seksi Penerangan Umum Penhumas. ke hal 7

foto: ganang/magelang ekspres

DRUM. Warga memasang drum di tengah jalan raya Magelang-Jogjakarta, tepatnya di Dusun Batikan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid.

Rawan Laka, Jalan Dipasangi Drum MUNGKID GKI KIID - Jalan K Jala l n raya raya ay MagelangMaaggel M e ang ngg Jogjakarta tepatnya di Dusun Batikan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid kerap kali terjadi kecelakaan. Warga berinisiatif membuat pembatas jalan, antara sisi timur dan barat, menggunakan drum. “Hal ini dilakukan karena warga kerap secara langsung menemui kecelakaan (laka) lalu lintas di lokasi ini. Kemudian mengusulkan membuat pembatas jalan,” kata Kepala Dusun Batikan, Suparman kemarin.

Su Sup Suparm Su uparm rm man an menambahkan, meenamb men en namb am mb m bahk bahk hkkaan n usuussu u su Suparman lan tersebut disampaikan ke desa. Setelah itu meminta izin ke Polsek Mungkid untuk diteruskan ke Polres Magelang. “Setelah mendapat izin, warga melakukan penggalangan dana. Sebagian besar swadaya masyarakat,” tambahnya. Selain dari warga, dana juga didapat dari orang yang membuka usaha di sekitar Batikan. Selain itu juga bantuan dari instansi. “Pembatas jalan dibuat dengan

dru d rum um yang yang ang di an di dalamnya dalam da lamnya n d ny nya di iisi issi si batu. b tu ba u drum diisi Drum tersebut ditempatkan dari Jembatan Pabelan hingga lampu merah Palbapang,”. Ada sekitar 45 drum yang digunakan sebagai pembatas jalan. Biaya untuk satu drum Rp150ribu, untuk yang sudah dicat. Jika yang masih mentah drumnya sendiri sekitar Rp90ribu. “Setelah dipasang pembatas jalan ini kecelakan di daerah sini menurun. Selain itu, penempatan drum ini juga membatu penyeberangan.

Pemangkasan Pohon Tak Mulus

ke hal 7

PERTANIAN

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

TANAM. Prajurit TNI ikut menanam padi.

Tentara Motivasi Petani SECANG- Dalam rangka pendampingan Program Upsus Pajale yang dicanangkan pemerintah, anggota Koramil 5/Secang Kodim 0705/Magelang selalu berkoordinasi dengan PPL d a n ma nt r i tani serta kelompok tani. Da n ra m i l 5/Secang, Kapten Arm Untung Supriyanto mengatakan, anggotanya dalam pelaksanaan di lapangan ikut terjun membantu petani. “Kami ikut serta mulai dari mengarap lahan, menyemai bibit, tanam padi sampai memanen. Dengan demikian diharapkan para petani dapat terpacu dan mau menggarap sawahnya sesuai yang dianjurkan oleh para pendamping. Sehingga, hasil yang dicapai bisi maksimal,”terangnya. Hal seperti ini sangat dirasakan oleh para petani. Banyak manfaat dan kemajuannya, seperti yang disampiakan Mukidi salah satu warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju Makmur 2 Desa Ngadirojo.

Terjun Langsung ke Sawah

ke hal 7

ke hal 7

Karding Tekankan Perkaderan Partai

ARUS LISTRIK MUNGKID - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan antisipasi gangguan pasokan listrik ke rumah tangga akibat tertimpa pohon tumbang di musim hujan. “Kami telah melakukan antisipasi skala ringan dengan melakukan pemangkasan ranting pohon secara rutin,” kata Humas PLN Area Magelang, Supriyanto saat dikonfirmasi kemarin. Menurut dia, sekitar 30 persen titik-titik kerawanan yang berpotensi mengancam keselamatan serta mengganggu kelangsungan aliran listrik tersebut karena pohon yang terdapat di sekitar jaringan listrik. Oleh sebab itu, kata dia, selama musim hujan ini pihaknya mewaspadai efek bahaya hujan angin, bukan hujan deras. Sebab, hujan angin inilah yang membuat pepohonan rawan tumbang dan mengenai jaringan listrik. Namun demikian, pihaknya masih mengalami kendala ketika berhadapan dengan masyarakat. Karena, tidak sedikit masyarakat yang menolak atau enggan untuk memangkas pohon-pohon mereka. Bahkan, kata dia, ada masyarakat yang sengaja menanam pohon-pohon produktif

K Kar Ka aarena naa ja a llur lu u r ini i n i termasuk in t eer erm r m aas asu ssu u k jalur Karena jalur cepat, “ akunya. Walaupun demikian, Suparman menyampaikan keluhan warga supaya dibuatkan pembatas jalan yang permanen. Selama belum dibuat permanen, tetap dipasang drum sebagai pembatas jalan. Pengguna jalan yang setiap harinya melalui jalan ini juga mengapresiasi dengan diberikannya pembatas jalan ini. “Pada sore hari dari arah Jogyakarta menuju Magelang sering terjadi

Berpolitik untuk Sejahterakan Masyarakat

foto: heni agusningtyas/magelang ekspres

PENYAMBUTAN. Penyambutan Anton Ihalauw SPd di SDN Salaman I Kecamatan Salaman.

10 Hari, Dua Pendidik Tukar ‘Nasib’ SALAMAN - Dalam rangka melaksanakan program OJL dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bagi kepala sekolah untuk pemerataan pendidikan, baik dari segi mutu, kualitas sarana hingga prasarana maka dilakukan rotasi sementara. Anton Ihalauw SPd, kepala SD Inpres Pasir 2 Kota Jayapura menggantikan Markhaban SPd, kepala SDN Salaman I. Markhaban sendiri di Jayapura mulai 2-12 Desember 2015. Anton mengaku pertama

kali menginjak di halaman SDN Salaman 1 langsung terharu dengan adab kesopanannya, keramah tamahannya, dan etika baik dari pribadi murid itu sendiri maupun dari para gurunya. “Sangatlah jauh berbeda dengan tempat saya. Selama pelaksanaannya nanti diharapkan bisa bertukar pikiran dan saling mengisi kekurangan yang ada. Kami menyadari di tempat kami, di SD Inpres Pasir 2, Jayapura sana masih perlu banyak perbaikan dan perubahan di dalam sistem mengajar.

Untuk itu kami mohon dukungan dari semua pihak, apa yang kami dapat nantinya akan kami terapkan di sana,”katanya Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Salaman, Wiratmo SPd mengucapkan selamat datang ditempat tugas yang baru meskipun hanya 10 hari di Salaman. “Silahkan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di sini. Kalau ada hal-hal yang perlu di koordinasikan kami siap membantu. Perlu diketahui bahwa SDN ke hal 7

MUNGKID - Para pengurus DPC PKB Kabupaten Magelang diminta untuk bisa melakukan kaderisasi yang tersistem. Paling tidak, dalam satu tahun kepengurusan, minimal harus sudah melaksanakan empat kali pelatihan kader. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris DPP PKB, Abdul Kadir Karding, di sela-sela melantik pengurus baru DPC dan DPAC PKB Kabupaten Magelang periode 2015-2020 di Gedung PCNU Palbapang, Kecamatan Mungkid, kemarin (2/12). Pelantikan tersebut dihadiri sejumlah pejabat, pengurus partai, serta

calon wakil walikota Palu, Sigit Purnomo atau yang lebih dikenal dengan Pasha “Ungu”. “DPP akan membuat kontrak politik dengan pengurus DPC PKB. Jika gagal melaksanakan amanah yang sudah diberikan, maka kepengurusan itu diharapkan dengan sukarela mengundurkan diri,” kata Karding. Selain itu, lanjutnya, para pengurus PKB yang baru diharapkan bisa segera bekerja membenahi internal partai. Salah satunya menata kepengurusan hingga di desa atau ranting. “PKB juga harus membuat jalur-jalur baru, komunitaskomunitas baru dan jangan konvensional meski tetap terus merawat hubungan dengan Nahdlatul Ulama,” jelasnya. ke hal 7

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

MELANTIK. Sekretaris DPP PKB, Abdul Kadir Karding melantik kepengurusan DPC PKB Kabupaten Magelang 2015-2020.

Pengalaman Iis Rose Anggota Helmed Lovers yang Dicap Negatif

Dianggap Orang Gila hingga Dituduh Mencuri Anggota Helmed Lovers di Magelang banyak yang militan. Tidak jarang dari mereka mengoreksi puluhan, bahkan ratusan helm. Mengapa? AMBAR PRATIWI, Sawangan SALAH satu kolektor helm yang juga anggota Helmed Lovers, Iis Rose Muhammad bahkan rela menjinjing helm kemanapun dia pergi. Bukan untuk dipakai, tapi untuk kebanggaan semata. “Bagi kami (anggota Helmed Lovers), helm adalah sebuah kebanggaan, fashion, dan gaya hidup,” kata Iis Rose. Dia mengatakan, banyak orang yang menganggapnya orang gila lantaran kecintaannya pada helm. Apalagi, sering dia hanya menenteng helm padahal naik mobil, bukan sepeda motor. “Saya sering dianggap wong edan.

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

KOLEKSI. Berbagai helm yang dikoleksi Iis Rose Muhammad.

Namun saya malah bangga karena berarti ada respon dari masyarakat,” katanya. Akibat kecintaannya pada dunia helm, Pengusaha Toko Besi Fajar Timur ini mengaku pernah punya pengalaman buruk dengan hobinya. Iis dan istrinya dituduh sebagai pencuri helm stadion Abu Bakrin Magelang saat membeli martabak. “Saat konser ada delapan orang kehilangan helm. Tukang parkir lapor polisi padahal saya hanya mampir beli martabak usai jemput istri. Di mobil saya memang ada 10 helm. Untung polisi tahu saya memang kolektor helm,” kata dia. Diakuinya, kecintaan pada helm sudah ada sejak kanak-kanak. Saat umur 5 tahun, ia biasa mengguntingi gambar helm dari koran dan menempelkannya di buku. “Tapi mengoleksi helm baru mulai tahun 2009 lalu seusai mengakhiri karir balapan motor,” ujarnya. ke hal 7


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

KAMIS 3 DESEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

Ibu Muda Gantung Diri

SOSIALISASI

Tinggalkan Anak Dua Tahun

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

ELEKTRONIK. Dipenda menggelar sosialisasi program elektronik Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (e- BPHTB) .

Dispenda Buka Pelayanan Pajak Online WONOSOBO- Sebagai solusi peningkatan pelayanan pajak kepada masyarakat, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Wonosobo menerapkan program elektronik Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (e- BPHTB). Sosialisasi program tersebut dihelat kemarin (2/12) di Resto Ongklok diikuti 40 peserta dari camat se Kabupaten Wonosobo, Notaris se Kabupaten Wonosobo dan instansi terkait. Kepala Dispenda Kabupaten Wonosobo, Drs M Kristijadi MSi menyampaikan, Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonosobo Per November 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tetapi di sektor pajak dari tahun ke tahun hanya stagnan, tidak pernah mengalami peningkatan ataupun penurunan yang signifikan. “Itu disebabkan belum adanya inovasi atau terobosan yang jitu untuk meningkatkan pendapatan di sektor pajak,” katanya Menurutnya, untuk penerimaan dari BPHTB, dari target yang ditentukan di tahun 2015 baru 58,15% yang masuk hingga ke hal 11

STATISTIK

2016, BPS Gelar Sensus Ekonomi WONOSOBO- Lima bulan jelang pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016, yang rencana digelar 1 sampai 31 Mei, Badan Pusat Statistik (BPS) mulai aktif menggelar sosialisasi, termasuk dengan melibatkan pemerintah daerah dan para pengusaha. Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Ahmad Isbani, mengemukakan persiapan sensus ekonomi 2016 telah dilakukan sejak tahun 2014 melalui beberapa kegiatan studi, yang sebagian juga dibantu BPS Provinsi. Tim result framework telah menyusun snapshot SE 2016, yang menggambarkan tujuan umum dan khusus dari SE 2016. “Persiapan sensus ekonomi sudah dilakukan sejak dua tahun lalau. Sedangkan untuk pelaksanan akan dimulai tahun 2016, kita berharap semua pihak terkait bisa ikut menyukseskan kegiatan penting tersebut,” ungkapnya di hadapan puluhan peserta perwakilan aparatur Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dan pengusaha di aula Bappeda Wonosobo kemarin. Dia menuturkan, tujuan umum sensus itu adalah mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian, sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan. Adapun tujuan khusus SE 2016 untuk memberikan gambarkan lengkap tentang level dan struktur ekonomi, memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi mengetahui karakter usaha di Indonesia dan mengetahui daya saing bisnis di Indonesia. Menurutnya, sensus ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun sekali dengan tahun berakhiran angka 6. SE 2016 merupakan sensus keenam dari sebelumnya pada tahun 1976, 1986, 1996, dan terakhir tahun 2006. Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI dan mencakup semua aktivitas ekonomi, kecuali sektor pertanian, dan skala ekonomi usaha. ke hal 11

WONOSOBO – Ratusan warga digemparkan dengan peristiwa bunuh diri seorang ibu beranak satu di Dusun Kaliasem, Desa Gondang, Kecamatan Watumalang. Laili Susanti (18) binti Sutrisno meninggal dengan posisi menggantung di rumahnya pada Rabu (2/11) pukul 9.30 WIB. Peristiwa pertama kali dilihat Sely Normawanti, sahabat dekat Laili yang hendak meminjam helm. Ia kaget karena melihatnya sudah tak bernyawa. “Saya rencananya mau pinjam helm. Setelah masuk dan buka pintu, di dalam dapur melihat almarhum sudah tergantung,” tutur Seli, saksi mata asal Kaliasem sembari meneteskan air mata. Setelah melihat tali yang

Sudah pernah ingin bekerja ke luar negeri, tetapi saya tidak mengizinkan,

TABAH

Suami Korban

menjerat leher Laili. Sely langsung lari ke luar rumah dan meminta pertolongan kepada warga sekitar. Sebelum peristiwa naas itu terjadi, pada saat hendak bekerja, suami korban Tabah, tak melihat tanda-tanda mencurigakan dalam diri Laili. Sejak pernikahan dengan Laili, kehidupan mereka hidup rukun. Karena, dikarunian ke hal 11

Besaran UMK Lampaui Usulan Awal Wonosobo Ditetapkan Rp1.326.000 WONOSOBO- Upah Minimum Kabupaten (UMK) Wonosobo sesuai Pergub sebesar Rp.1.326.000. Nominal UMK ini meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp1.166.000. Penentuan UMK Wonosobo diawali dari survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pada Januari sampai September 2015, yang dilaksanakan Pemkab, Apindo serta asosiasi buruh. Kepala Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Siti Nuryanah mengemukakan, setelah diadakan penelitian di Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah dengan perhitungan berdasarkan Peraturan Pemer intah dan perhitungan ber-

dasarkan Peraturan Gubernur, maka Dewan Pengupahan Wonosobo mengadakan sidang dan sepakat mengusulkan angka untuk UMK 2016 Rp1.326.000. “Angka ini lebih tinggi dibandingkan yang ditetapkan dalam PP nomor 78 tahun 2015 di kisaran Rp1.300.000,” bebernya pada acara sosialisasi UMK bagi pekerja dan pengusaha kemarin (2/12) di aula kantor setempat. Menurutnya, proses penentuan UMK dimulai dari survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL), dan setelah dilaksanakan sidang pleno pada hari Sabtu, tanggal 26 September 2015, maka Bupati Wonosobo melalui surat nomor ke hal 11

PERBANDINGAN UMK 2015 - 2016 EKS KARESIDENAN KEDU KOTA / KABUPATEN Kabupaten Magelang Kota Magelang Kabupaten Wonosobo Kabupaten Kebumen Kabupaten Temanggung Kabupaten Purworejo

TAHUN 2015 Rp 1.255.000 Rp 1.211.000 Rp 1.166.000 Rp 1.157.000 Rp 1.178.000 Rp 1.165.000

TAHUN 2016 Rp 1.410.000 Rp 1.341.000 Rp 1.326.000 Rp 1.324.600 Rp 1.313.000 Rp 1.300.000 Diolah dari berbagai sumber

foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres

AMATI. Peserta kunjungan lapangan mengamati topeng hasil pengrajin Bobung Gunung Kidul, kemarin.

Pokdarwis Sambangi DIJ, Gali Kerajinan Khas WONOSOBO – Sebanyak 25 pelaku usaha wisata (pokdarwis) dari Wonosobo diajak Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kanparekraf ) berkunjung ke sentra kerajinan topeng kayu di Desa Bobung, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul DIJ, Rabu (2/12). Kepala Kanparekraf, Agus Purnomo mengatakan kegiatan tersebut untuk memberikan contoh konkret pada para pelaku wisata utamanya Desa wisata, agar memahami pola pengelolaan objek wisata dengan pengembangan kerajinan khas. “Dari pengamatan langsung

di Bobung, nantinya para peserta yang juga pengurus kelompok sadar wisata bisa mempelajari banyak hal terkait optimalisasi potensi dan pengelolaan hasil kerajinan. Tentunya sekembalinya mereka dari kunjungan lapangan, harapan kami , akan menularkan pengetahuannya di desa masing-masing,” jelas Agus saat melepas rombongan. Alasan dipilihnya pengrajin topeng kayu di Desa Bobung sendiri, menurut Agus merupakan hasil tindak lanjut dari kerjasama yang telah terjalin sebelumnya. Sebanyak 10 Pokdarwis yang turut serta dalam kunjungan lapangan,

tercatat berasal dari Desa Sendangsari dan Maron Garung, Reco Kertek, Erorejo Wadaslintang, Sembungan dan DIeng Kejajar, Krinjing Watumalang, Sawangan Leksono, dan Giyanti, Selomerto. “Perajin topeng dari Bobung sendiri telah kami undang ke Wonosobo untuk memberikan pelatihan singkat kepada pelaku industri kreatif, belum lama ini. Mereka selain memiliki potensi alam juga merupakan desa penghasil produkproduk kerajinan khas,” ungkap Agus. Selain pengurus Pokdarwis, pihaknya juga mengajak ke hal 11

Penganiayaan Bocah Yatim Belum Cerminkan Kabupaten Ramah HAM

Tanpa Pendampingan, Korban Berpotensi Jadi Pelaku Predikat yang mulai disandang Wonosobo sebagai kabupaten Ramah Hak Azasi Manusia(HAM) yang dideklarasikan Agustus lalu, ternyata mendapat sebuah ujian besar berupa beberapa kasus menyangkut pelanggaran HAM. ERWIN ABDILLAH, Wonosobo BEBERAPA kasus yang masih didampingi Unit Pelayanan Informasi Perempuan dan Anak (Upipa) seperti kekerasan terhadap perempuan masih terus bertambah. Begitu pula dengan kekerasan pada anak, seperti yang menimpa AN, seorang anak yatim warga Banjaran, Ngadimulyo kecamatan Selomerto sepekan lalu. Bahkan menurut Ketua Gerakan Anti Kekerasan (Gentira), Ruliyanto, penerapan jargon Ramah HAM harusnya senada dengan efek

dan pemerintah selaku pembuat kebijakan,” kata Ruli, kemarin (2/12). Menurut Ruli, salah satu pemicunya adalah kemunduran moral yang merupakan imbas dari hilangnya nilai-nilai di masyarakat. “Sekarang saya amati penerapan Wonosobo ramah HAM belum begitu memberikan efek yang signifikan di masyarakat. Banyak sekali kasus yang terjadi dimasyarakat dan tidak semuanya bisa diangkat di media. Salah satunya seperti yang terjadi pada AN yang dikeroyok hingga luka parah,” jelas Ruli. Menurut Ruli, predikat tersebut justru bisa dianggap cuma sebuah slogan saja tanpa foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres GENTIRA. Anggota Gerakan Anti kekerasan (Gentira) bersama ada tindakan konkret. Terlebih, harus ada regulasi yang jelas dan masyarakat bisa Ketuanya, Ruliyanto (kaos putih) aktif memerangi kekerasan. mengakses kebijakan tersebut dengan muyang ada di masyarakat. dah. Dengan menempuh jalur hukum dan “Kekerasan yang terjadi harus menjadi tanggung jawab kita berke hal 11 sama. Juga tak lepas orang tua selaku panutan si anak, masyarakat

CMYK


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

KAMIS 3 DESEMBER 2015

Eceran Rp 3.000

Purworejo Pindah ke Jogja Siapa Setuju dan Siapa Tidak? PURWOREJO - Wacana untuk mendorong Kabupaten Purworejo agar bergabung dengan

Provinsi Jogjakarta terus bergulir. Bahkan wacana tersebut menjadi trending topik di media sosial baik facebook maupun twitter. Pantauan Purworejo Ekspres, capture judul berita Purworejo Akan Keluar Jateng? yang terbit

awal pekan lalu banyak dijadikan display picture (DP) Blackberry Massanger, serta banyak diupload di facebook maupun twiter. Wacana tersebut menimbulkan pro kontra bagi masyarakat Purworejo. Pihak yang pro memberi-

kan dukungan dengan berupaya membangun argumentasi yang cukup logis. Begitu juga dengan pihak yang kontra. Mereka tetap ngotot bahwa Purworejo harus menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Bahkan di twitter muncul

gerakan #SavePurworejo. Salah satu warga Purworejo pemilik akun facebook Wingkis Alfi Rahmah, mengaku senang jika Purworejo dapat bergabung dengan Provinsi Jogjakarta karena secara geografis menjadi lebih

dekat. “Saya setuju kalau gabung Jogja, karena lebih dekat,” katanya. Warga lainnya yang sepakat untuk bergabung dengan Jogjakarta adalah akun facebook bernama Maz Gantongz. ke hal 11

Dana Desa Perbaiki Jalan KEMIRI - Pemerintah Desa Samping Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo memfaatkan anggaran dana desa (DD) untuk perbaikan jalan desa. Pada tahun 2015 ini, Desa Samping mendapat bantuan dana desa sebesar Rp280 juta. “Masyarakat mulai merasakan manfaat dari Undang-undang Desa yang mengamanatkan bantuan dana desa dari APBN. Sehingga desa sekarang memiliki anggaran untuk memperbaiki jalan rusak,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Samping, Maryono. Maryono menjelaskan, dari sekitar 7 kilometer jalan desa yang ada di Desa Samping hampir semua kondisinya rusak parah. Oleh karena itu, adanya dana desa untuk infrastruktur sangat membantu mengurangi jalan rusak di Desa Samping. “Rehabiltiasi jalan desa ini memasuki tahap penyelesaian dengan betonisasi sepanjang 700 meter. Lokasinya di jalan utama desa. Jalan ini menjadi prioritas karena menjadi akses jalur ekonomi dan jalur menuju desa tetangga,” jelasnya. ke hal 11

MEMANFAATKAN. Warga dan pengguna jalan Desa Samping Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo sudah bisa memanfaatkan meski jalan belum seutuhnya terselesaikan. foto: lukman hakim/purworejo ekspres

PKH se-Jateng Menyatu di Waka-waka

KEPENDUDUKAN

Ramaikan Turnamen Futsal dan Lomba Paduan Suara

Urus E-KTP Bisa di CFD PURWOREJO - Berupaya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) melakukan terobosan dengan memberikan layanan E-KTP di area Car Free Day (CFD) seputaran Alun-alun Purworejo. Kepala Disdukcapil Sukmo Widi Harwanto SH MM mengatakan, mobil keliling khusus pelayanan E-KTP telah di launching Minggu lalu saat CFD. Launching mobil layanan tersebut dilakukan oleh Pj Bupati Purworejo, H Agus Utomo SSos dan disaksikan Komisi A DPRD Thoha Mahasin, dan Kepala Bappeda Drs Said Romadhon. Mobil unit layanan tersebut akan beroperasi pada setiap hari Minggu yang dimulai pukul 07.00-09.00 WIB bersamaan dengan waktu CFD dengan lokasi di Alun-alun atau di depan Pendopo Kabupaten Purworejo. “Tujuan adanya mobil unit pelayanan E-KTP ini sebagai upaya memberikan pelayanan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, juga untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh dokumen kependudukan,” kata Sukmo, saat ditemui di kantornya, kemarin (2/11). Sukmo menambahkan, dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan dengan persyaratan membawa KK atau bagi warga yang telah melakukan perekaman tetapi belum mendapatkan KTP elektronik, bisa langsung menukarkan surat keterangan dan atau KTP regular yang dimiliki. Menurut Sukmo, jumlah penduduk Kabupaten Purworejo 832.298 dengan jumlah KK 269.698. Untuk jumlah penduduk wajib KTP sebanyak 631.867 terdiri laki-laki 316.328, dan perempuan sebanyak 315.539. Penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik mencapai 90,58 persen. Di samping itu, sambung Sukmo, juga dilakukan pelayanan jemput bola yang sasarannya di 59 desa miskin dengan merealisasikan KTP elektronik 3.269, KK 1.348, Akte kelahiran 176, dan akte kematian 37 surat. ke hal 11

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

MARS PKH. Salah satu grup PKH tampil dalam lomba Paduan Suara Mars PKH yang berlangsung di Waka-waka Futsal Purworejo, kemarin.

PURWOREJO - Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purworejo menjadi tuan rumah penyelenggaraan Turnamen Futsal PKH Jateng 2, belum lama ini. Ajang yang dipusatkan di Waka-Waka Futsal Purworejo itu diikuti sebanyak 15 tim futsal PKH. Sejumlah tim berasal dari PKH wilayah Jateng bagian selatan meliputi Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banyu-

mas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, dan Wonogiri. Turnamen juga dimeriahkan dengan lomba Mars PKH yang diikuti oleh 6 grup. Ketua Panitia PKH Purworejo, Ardianto mengatakan, turnamen futsal merupakan program dari Kementerian Sosial RI sebagai ajang pertemuan dan menjalin silaturahmi antaranggota PKH di seluruh daerah. Penyelenggaran di Purworejo dihadiri seluruh

PKH wilayah Jateng 2 dan dibuka langsung oleh Kepala Dinsosnakertrans Purworejo Drs Sutrisno MSi, Minggu (29/11) lalu. “Ini merupakan program dari pusat dan digelar di sejumlah daerah sebagai ajang silaturahmi dan bertukar informasi. Purworejo menjadi tuan rumah Turnamen Jateng 2 meliputi wilayah Jateng bagian selatan,” ucap Ardianto, kemarin (2/12). Dijelaskan, dari hasil pertandingan, juara 1 turnamen diraih oleh tim Kabupaten Banjarnegara, disusul juara 2 dan 3 berurutan Kabupaten ke hal 11

Mengenal Budidaya dan Usaha Jamur Tiram

Trimo Jadi Teladan Warga Desa Seren Kecamatan Gebang Tanaman jamur tiram sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Jenis sayuran ini kian digemari karena mampu diolah menjadi berbagai macam kuliner. Salah satu pembudidaya jamur tiram terdapat di Desa Seren Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Usaha yang dilakoni terbilang sukses, bahkan, mampu menjadi teladan bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan usaha serupa. EKO SUTOPO, Purworejo USAHA yang diberi label Karya Mandiri Jaya Makmur (KMJM) ini, dikelola oleh Trimo Supriyanto (45), warga Desa Seren RT 5 RW 6, Kecamatan Gebang. Sejak dirintis empat tahun silam usahanya kian berkembang. Ketekunan dan keseriusan membuat

usaha itu kian sukses. Tidak saja mampu meningkatkan perekonomian keluarga, melainkan juga memberdayakan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Ditemui di rumahnya, Trimo mengatakan, ilmu budidaya ke hal 11

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

BAGLOG. Trimo dibantu karyawannya membungkus campuran bahan jamur tiram atau baglog di lokasi usahanya, kemarin. Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung

KAMIS 3 DESEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

Bupati Sikapi Temuan KPK TEMANGGUNG – Bupati Temanggung, Bambang Sukarno berjanji akan segera menindak lanjuti hasil laporan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, terhadap APBD Kabupaten Temanggung tahun 2015. Dalam laporan tersebut mengemuka bahwa hampir separuh penyelenggara negara yang terdiri atas tiga unsur, eksekutif, legislatif, dan BUMD belum memberi-

kan laporan kekayaan. Tak hanya akan memberesi kalangan eksekutif dan BUMD saja, Bupati juga akan memberikan masukan terhadap pihak legislatif, dalam hal ini anggota DPRD meski hal tersebut semestinya bukan ranah pemerintah kabupaten. Ia memprediksi, masalah tersebut akan segera selesai pada akhir bulan Desember tahun 2015 ini. “Memang bukan ranah kami, tapi nanti saya coba bicarakan dengan DPRD masalah laporan

seperti yang diminta oleh KPK dan BPKP ,” katanya, Rabu (2/12). Sebelumnya diberitakan koran ini, perwakilan KPK, M Najib Muhito mengungkapkan, di Kabupaten Temanggung terdapat 96 penyelenggara negara yang terdiri dari 31 eksekutif, 45 legislatif, dan 20 BUMD. Beberapa di antaranya belum memberikan laporan kekayaan. Dari jumlah tersebut, 52 atau 54 persennya sudah melapor, sisanya 44 atau 46 persen tidak patuh atau

belum juga memberikan laporan. Angka ini, menurutnya masih jauh di bawah prosentase tingkat kepatuhan pelaporan secara nasional yang mencapai 75 persen dari total 260.000 penyelenggara negara di Indonesia. “Sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, pelaporan kekayaan maksimal 2 bulan usai dilantik. Bagi mereka yang tidak mematuhi aturan akan diancam sanksi administratif berdasarkan UU Nomor 28 Tahun ke hal 3

Petani Tembakau Datangi DPRD

KATA MEREKA Marak Berdar Senpi Ilegal

Minta Difasilitasi ke Pabrikan

Peredaran senpi (senjata api) ilegal makin marak terjadi. Akibatnya, banyak warga sipil memiliki senjata dan tidak sedikit pelaku kejahatan kerap melumpuhkan korbannya dengan cara menembak. Kalau tidak diberantas ssampai ke akara akarnya, kejah hatan dengan m menggunakan ssenjata api terus m menjadi teror m masyarakat.

Anisa, mahasiswi, Temanggung

Menurut ssaya, yang buttuh perhatian a adalah peredarran peluru atau a amunisinya. Kala lau pistol tanpa p peluru itu tidak b bahaya. (riz)

Budi, swasta, Temanggung

KESEHATAN Koramil Jumo Bantu Puskesmas JUMO - Minimnya tenaga pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jumo, membuat anggota Komando Rayon Militer (Koramil) 06 Jumo terjun langsung. Mereka turun membantu pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut, kemarin. Komandan Koramil (Danramil) 06/Jumo Kapten Arm Saparudin mengatakan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta visi-misi TNI untuk bersatu bersama rakyat, personel TNI-AD terus menerus berupaya untuk melayani serta menjadi pengayom di dalam masyarakat. “Membantu dalam pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu tugas dan kewajiban TNI,” katanya di sela membantu pelayanan kesehatan di Puskesmas Jumo. Pada kesempatan ini, para personel Babinsa dari satuan Koramil 06/Jumo Kodim 0706/Temanggung, melakukan upaya pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang digelar di Puskesmas tersebut. Ia mengatakan, tindakan itu dilakukan dengan tujuan agar tercipta kedisiplinan dan ketertiban di lingkup pelayanan, khusunya di Puskesmas Jumo, selain tenaga Puskesmas yang terbatas. Para ibu-ibu yang datang untuk melakukan penimbangan anaknya di puskesmas ini juga banyak. “Antusiasme warga untuk memeriksakan kesehatan anaknya cukup tinggi, setiap kali posyandu digelar pasti berdesakan,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya menerjunkan anggota untuk membantu dalam pelayanan kesehatan ini, agar pelaksanaan penimbangan dan pemeriksaan kesehatan anak bisa lebih maksimal. Bidan Puskesmas Jumo, Haryanti mengungkapkan jika selama ini para ibu-ibu yang hadir untuk melakukan penimbangan bayinya di Puskesmas Jumo selalu berdesakan. Ia berharap, untuk ke depannya, kegiatan pelayanan KB dan Kesehatan selanjutnya bisa berjalan tertib seperti saat ini. “Saya berterima kasih dengan adanya bantuan dari pihak Koramil dalam menjaga ketertiban posyandu. Saya harap untuk kegiatan selanjutnya, para personel akan terus mendampingi kegiatan pelayanan KB dan Kesehatan ini,” pintanya. (Koramil 06 Jumo)

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

Bupati Temanggung, Bambang Sukarno

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

RETRIBUSI. Suasana sekitar Pasar Kliwon Rejo Amertani yang dipenuhi oleh PKL menjajakan barang dagangannya.

Retribusi, Tak Legalkan PKL TEMANGGUNG - Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Temanggung Prasojo, dengan tegas mengatakan upaya penarikan karcis retribusi kepada pedagang kaki lima (PKL), bukan berarti melegalkan atau membolehkan mereka berjaja di tempat terlarang. “Bukan membolehkan atau mengizinkan PKL, tapi penarikan karcis retribusi harian itu sudah menjadi kewajiban bagi siapa saja yang mengunakan fasilitas milik pemerintah,” katanya, Rabu (2/12). Dan pula, lanjut Prasojo, ti-

dak hanya PKL di sekitar Pasar Kliwon Rejo Amertani saja, tapi juga semua PKL yang berjaja di wilayah pemerintahan Kabupaten Temanggung pasti akan ditarik retribusi. Sebab menurutnya, retribusi sudah menjadi kewajiban. Tak hanya itu, jika pihaknya tidak melakukan penarikan retribusi pada PKL maka akan menyalahi peraturan daerah (perda) yang ada, sebab sudah jelas bahwa PKL juga mengunakan fasilitas milik pemerintah. Memang diakuinya, selama ini anggapan para PKL, jika sudah pernah ditarik retribu-

TEMANG GUNG – Perwakilan anggota Asosiasi Petani Organik Karya Tani Manunggal (KTM) Kecamatan Selopampang kembali mendatangi DPRD Temanggung. Mereka meminta untuk difasilitasi dengan pihak pabrikan tembakau. Pasalnya hingga saat ini ribuan keranjang tembakau milik anggota KTM dan petani lainnya belum terserap pabrikan. Ketua KTM Budiyono mengatakan, sejak awal musim panen raya hingga saat ini, tingkat serapan pabrikan tembakau di wilayahnya sangat minim. Sehingga hal itu membuat masih banyak tembakau milik kelompok tani dan petani lainnya yang belum terbeli. “Tidak seperti musim panen raya tahun-tahun sebelumnya, musim panen tahun ini serapan pabrik sangat minim sekali,” katanya kemarin. Ia menyebutkan, hingga akhir musim panen raya ini, setidaknya masih ada sekitar 679 keranjang tembakau yang be-

si maka mereka menganggap sudah diperbolehkan untuk berjaja. Padahal tidak seperti itu, penarikan retribusi ini memang harus dilakukan pada semua yang mengunakan atau menempati fasilitas milik pemerintah. “Ini yang harus dipahami oleh para PKL. Bukan karena dilegalkan tapi mereka ini juga memanfaatkan dan mengunakan fasilitas dari pemerintah untuk jual beli. Sekali lagi penarikan retribusi bukan melegalkan PKL,” tegasnya lagi. ke hal 3

lum terserap pabrikan. Jumlah tersebut bisa bertambah empat kali lipat, jika milik petani yang tidak masuk dalam kelompok tani juga ikut dihitung. “Dari data yang kami kumpulkan, masih ada sekitar 2.867 keranjang milik petani yang belum terserap pabrikan,” terangnya. Ia menjelaskan, ribuan keranjang tembakau yang belum terserap pabrikan tersebut, berasal dari anggota kelompok tani dan petani di tiga kecamatan yakni, kecamatan Selopampang, Tembarak dan kecamatan Tlogomulyo. “Rinciannya di Kecamatan Tembarak masih ada 1,327 keranjang, Selopampang masih 1.050 keranjang dan Kecamatan Tlogomulyo sekitar 1.169 keranjang,” sebutnya. Dalam kesempatan Budiyono meminta agar, anggota DPRD khususnya komisi B dapat menjembatani agar pihak pabrikan mau membeli tembakau milik petani di tiga kecamatan itu. Sebab jika tembakau tidak dibeli maka akan berimbas pada musim tanam tahun 2016 mendatang. ke hal 3

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

PINGSAN. Salah satu korban pingsan akibat kecelakaan yang melibatkan dua buah sepeda motor mendapat pertolongan dari masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

Terobos Rambu, Pemotor Tubruk Pemotor

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

SEMPROT. Salah seorang petani di Gilingsari Kecamatan Temanggung menyemprotkan obat ke tanaman cabai yang terserang virus bule.

Virus Bule, Gagalkan Panen Cabai TEMANGGUNG – Dalam waktu satu bulan terakhir, hasil panen tanaman cabai milik para petani di Jetis Gilingsari Kecamatan Temanggung gagal total akibat terserang virus bule. Serangan virus ini mengakibatkan daun tanaman cabai menguning, mengkerdil, hingga dampak paling parah buah tidak dapat berkembang. Bahkan sebagian mengering dan rontok sebelum sempat dipetik. Wahadi (50), salah satu petani memprediksi, serangan virus tersebut merupakan rentetan dampak musim kemarau berkepanjangan yang terjadi beberapa saat lalu. “Padahal sekarang hujan

sudah turun, tapi masih saja terserang virus bule,” katanya, Rabu (2/11). Ia menjelaskan, kerusakan tersebut berimbas pada menurunannya hasil panen cukup drastis, mencapai 50 persen dibanding kondisi normal. Biasanya di lahan yang ia miliki seluas 1.000 meter persegi bisa dihasilkan buah cabai sebanyak 1 ton, namun kini hanya bisa memperoleh seberat 500 kilogram saja. “Jumlah itu adalah hasil keseluruhan dari sepuluh kali pemetikan di setiap musim tanam cabe,” imbuhnya. Sutarman (46), petani lain menambahkan, untuk meng-

hindari kerugian yang lebih besar, mau tidak mau mereka harus menyemprot tanaman menggunakan pestisida. Akan tetapi, upaya ini mengakibatkan biaya perawatan juga semakin membengkak. Apalagi, dengan asumsi harga jual cabai di tingkat petani saat ini hanya Rp9.000 per kilogram. Alih-alih menuai untung, petani justru harus menanggung kerugian cukup besar. “Tak hanya banyak yang rusak, harga jualnya juga kurang tinggi, belum lagi biaya perawatan yang kita tanggung bertambah. Tapi tidak apa-apa daripada kerugian kami semakin besar,” pungkasnya. (riz)

TEMANGGUNG – Akibat seorang pengendara hendak menerobos ruas jalan satu arah, dua sepeda motor saling bertabrakan di perempatan Jalan Diponegoro, Temanggung, Rabu (2/12) sekitar pukul 8.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja salah satu pengendara yang diketahui sebagai warga Wonosobo pingsan dan tidak sadarkan diri. Meski terjadi benturan cukup keras, namun kondisi kendaraan masing-masing korban juga hanya mengalami kerusakan yang tidak begitu parah. Menurut salah satu saksi mata, Hendri (45), tabrakan berawal saat pengendara sepeda motor merek bebek ber warna hitam dengan nomor polisi AA 3468 JC, melaju kencang dari arah Kedu (Utara) menuju Jalan Diponegoro (Selatan). Padahal ruas jalan yang dituju hanya diperbolehkan untuk melintas kendaraan dari satu arah saja. Naas dari Jalan Setiabudi atau arah barat muncul sepeda motor lain yang dikendarai oleh Suprat, warga Wonosobo dengan nomor polisi AA 4648 BA dalam waktu yang hampir bersamaan. Akibatnya, tabrakan tak dapat dihindari. Kedua pengemudi

itu tergolek dan memancing perhatian warga sekitar sehingga membuat kemacetan cukup lama akibat banyak yang ingin melihat langsung kejadian tersebut. “Yang salah ya pengendara dari arah Kedu itu. Jelas-jelas ada tanda larangan memasuki ruas jalan itu, kok tetap saja menerobos. Entah tidak melihat rambu atau gimana saya tidak tahu karena dia pingsan dan belum sempat kita tanya,” jelasnya. Meski demikian, tidak ada satupun petugas kepolisian di sekitar lokasi kejadian sehingga pengendara yang pingsan itu akhirnya dibawa sendiri oleh warga menuju rumah sakit terdekat guna mendapat perawatan. Suprat, korban lain menuturkan, dari Wonosobo dirinya berniat hendak bekerja di Kota Magelang. Namun ia kaget lantaran sesaat setelah lampu merah yang berada di perempatan berubah hijau, tiba-tiba ada pengendara lain yang menabrak. “Saya tidak mengira tabrakan ini bisa terjadi. Cepat sekali, yang jelas saya sudah benar berjalan setelah lampu hijau menyala tiba-tiba pas di tengah perempatan ada yang nubruk,” pungkasnya. (riz)

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.