MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SABTU 3 OKTOBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
TPSA Banyuurip Terbakar Puluhan Gubuk Pemulung Ludes
TESTIMONI Yuk Ngopi Potre Koneng SEBAGIAN besar laki-laki suka minum kopi. Begitupun dengan Purwoto, warga Nganti, Sleman. Dia seakan-akan tidak pernah bisa terlepas dari minuman hasil ekstrak biji kopi itu, bahkan, minum kopi sudah menjadi pembuka harinya sebagai buruh di kolam tambak ikan. Kebiasaan Purwoto minum kopi bukan kebiasaan yang buruk .Namun, Purwoto sering menunda jam makan dan memilih minum kopi. Secara berangsur, lambung pria yang gemar berolahraga itu akhirnya mengalami gangguan.“Perut Purwoto saya terasa sakit dan perih,” keluh Purwoto. Purwoto sadar dirinya terkena penyakit maag. Kecemasannya meningkat karena penyakit itu membuatnya dilema. Di satu sisi, dia perlu makan secara teratur untuk menjaga kesehatan lambungnya agar maagnya tida kakut, namun, di sisi yang lain, dia tidak bernafsu dan merasa cepat kenyang. Purwoto menderita maag selama lima tahun. Dia mencoba obat herbal POTRE KONENG yang tersebar di apotek dan toko obat. Upayanya membuahkan hasil, kondisi lambungnya berangsur
ke hal 3
Fatin Shidqia Lubis Siapkan Album Kedua TIDAK mau terlena dengan karirnya di dunia akting, Fatin Shidqia Lubis kembali berkarya di dunia musik. Jebolan ajang X Factor Indonesia musim pertama itu terus berinovasi di panggung musik. Bahkan, setelah sukses merilis single Away, Fatin menyiapkan kejutan bagi ke hal 3
PENGASUH rubrik konsultasi yang terhormat, saya ingin tanya mengapa perilaku manusia sering berubah ubah kadang kala terkategori baik kadang kala bersifat buruk, mengapa demikian? Mohon penjelasannya. Yona, Bandar Lampung, Provinsi Lampung Jawaban : Terimakasih atas pertanyaannya. Menurut pendekatan teori humanistik pada dasarnya manusia adalah makhluk yang baik, memiliki kapasitas / kemampuan dan selalu memiliki tujuan yang positif, konstruktif, serta rasional. Mereka ingin mengaktualisasikan kemampuannya tersebut, sehingga akan selalu menjaga agar setiap perbuatannya berharga dan bermartabat. Akibatnya tingkah lakunya menjadi baik, sehat dan seimbang. Namun dalam perjalanan kehidupannya manusia akan selalu menghadapi pengalaman-pengalaman yang tidak selamanya menyenangkan atau sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkannya. Oleh sebab itu manusia akan selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan apa yang dialaminya (sesuai dengan pengalaman yang baru diperolehnya tersebut). Ketika mendapatkan pengalaman baru yang kurang menyenangkan maka konsep dirinya tentang suatu hal akan berubah. Hal inilah yang kemudian menjadikan dirinya merubah perilakunya. Demikian jawaban saya semoga bermanfaat. Dra Sri Haryanti MA Psi
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
JUDI. Polisi mengamankan beberapa barang bukti, salah satunya uang tunai jutaan rupiah dari tangan para pelaku judi ceki.
4 Penjudi Ceki Ditangkap Polisi TEMANGGUNG – Berniat hendak takziah atau melayat, empat orang pria paruh baya justru harus mendekam di sel tahanan Mapolres Temanggung. Mereka adalah Suyono (45), Haryono (43), Surono (46), dan Wiranto (51) warga Desa Karangtejo, Kecamatan Ngadirejo. Mereka digelandang petugas lantaran tertangkap tangan saat menggelar judi ceki dengan uang pasang sebesar Rp20 ribu setiap putarannya. Kasubbag Humas Polres Temanggung, AKP Henny Widiyanti mengungkapkan, aksi mereka tercium berkat adanya
laporan dari warga sekitar yang resah. Benar saja, saat dilakukan penggrebekan petugas menemukan 16 orang di dalam rumah salah seorang pelaku tengah asik bermain judi. Keempatnya dijerat dengan pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman maksimal sepuluh tahun penjara atau denda maksimal Rp10 juta. Dari tangan mereka, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti. Yaitu uang tunai sebesar Rp2.300.000, ratusan lembar kartu judi ceki, sebuah tikar, sebuah lampu, dan satu lembar kertas skor.
“Dari enam belas orang, enam melarikan diri dan sepuluh diantaranya kita bawa ke Mapolres. Namun, usai pemeriksaan dan penyidikan, hanya empat orang yang terbukti bersalah lainnya dibebaskan,” urainya, Jumat (2/10). A r y ( s e b u t a n Ha r y o no), salah seorang pelaku menjelaskan, sebenarnya mereka hendak bertakziah ke rumah tetangga. Namun, sembari menunggu rekan lainnya datang, mereka berkumpul dan menggelar judi ceki.“Yang main hanya kami saja, kalau lainnya cuma nonton,” pungkasnya. (riz)
Anak Kandung Yenny Jadi Saksi Kunci Polisi Dalami Akun Facebook Y MAGEL ANG - Polres Magelang Kota masih kesulitan mengungkap pelaku yang diduga telah menghabisi nyawa Yenny Senjaya (67), seorang nenek yang ditemukan tewas di tokonya, sekitar Pasar Rejowinangun, Jumat pekan lalu. Hingga kini aparat belum menemukan sanksi kunci yang disebut-sebut juga sebagai pelakunya, yakni anak kandung korban berinisial Y. ”Selama ini Y tinggal bersama dengan ibunya, Yenny Senjaya. Tapi saat korban ditemukan tewas, Y justru lari dari rumah. Dugaan kami, pelaku mengarah pada Y,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, kemarin. Meski demikian, Edi belum dapat memastikan apakah Y benar menjadi pelakunya atau
tidak. Sejauh ini, pihaknya tengah melakukan pencarian terhadap Y yang statusnya masih sebagai saksi.”Walaupun kapasitasnya saksi tapi pencarian memang harus dilakukan. Kami sudah koordinasikan dengan Polres yang ada di Indonesia untuk menemukan Y. Ciri-ciri dan identitasnya sudah kami kirim,” ungkapnya. Dalam penyelidikan, polisi juga sempat mencari tahu Y melalui rekan-rekannya. Termasuk juga melacak akun media sosial yang digunakan Y. Dugaan juga semakin kuat, lantaran ada status Facebook milik Y, yang mengindikasikan perbuatannya sudah direncanakan sebelumnya.”Ada status Facebook milik Y yang intinya ingin mengakhiri hidup seseorang. Posisi Y saat menulis status masih di Magelang. Itu dibuat sebelum Y meninggalkan rumah,” ungkapnya. Menurut informasi, Y me-
ninggalkan rumah dua hari sebelum akhirnya ibunya, Yenny Senjaya ditemukan tewas mengenaskan di bawah kolong tempat tidur tokonya itu. Polisi pun masih melacak keberadaan Y dengan menggali informasi dari saudara korban, yang berada di Jakarta. Sampai saat ini, kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi termasuk sepupu korban, Lyna yang kali pertama menemukan jenazah korban. Dugaan kemudian merujuk terhadap anak bungsu korban yakni Y. Meski sudah sepekan semenjak Y kabur dari rumah, hingga kini kepolisian belum memutuskan Y sebagai salah satu daftar pencarian orang (DPO). ”Kami masih menunggu, dan memang belum menyatakan Y adalah DPO. Karena dia sendiri belum dapat dimintai keterangan dan statusnya masih saksi. ke hal 3
MAGELANG - Tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) milik Pemkot Magelang, yang berada di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, sebagian sisi utara terbakar, Jumat (2/9) petang. Kobaran api yang begitu cepat menghanguskan puluhan gubuk pemulung yang berada di kawasan TPSA tersebut. Butuh waktu sekitar dua jam untuk memadamkan api, setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) Kota Magelang dikerahkan. Ade Sulistyanto, penjaga TPAS saat ditemui di lokasi Jumat (2/10) malam mengatakan kebakaran tersebut berlangsung begitu cepat “Kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Kronologinya saya tidak tauu pasti namun api diketahui sudah besar,” terang dia. Diduga api berasal dari luar TPAS, namun secara pasti dia
belum mengetahui penyebabnya. “Setiap tahun pasti ada kebakaran, namun yang terjadi kali ini berbeda, kobaran api lebih besar. Diduga orang yang tidak sengaja membuang putung rokok di dekat area tersebut,” tambahnya Tiga mobil pemadam kebakaran dibantu mobil pengangkut air milik DKPT diterjunkan untuk memadamkan kobaran api yang terus membesar. Setelah bekerja keras selama 2 jam, petugas pemadam kebakaran dibantu relawan dan petugas Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota (DKPT) Kota Magelang berhasil memadamkan api. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Kami mendapatkan laporan pada pukul 19.00 WIB, langsung menerjunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran namun masih belum mampu memadamkan api tersebut. Kemudian ditambah mobil lagi,” imbuh Ardian, petugas pemadam kebakaran ke hal 3
300 Ribu Ton Beras Dilepas Operasi Pasar Untuk Jaga Stabilitas Harga JAKARTA - Kenaikan harga rata-rata beras nasional berdasar survei terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2015, disikapi cepat pemerintah. Kemarin (2/10), secara simbolis, Presiden Joko Widodo melepas operasi pasar 1.034 ton beras premium yang akan disebar di lima provinsi. Rencananya, total yang akan dilepas ke pasaran adalah 300 ribu ton. “Kami lakukan stabilisasi, supaya tidak terus naik,” kata Presiden Jokowi, di Gudang
Regional Perum Bulog DKI Jakarta, di Kelapa Gading, Jakarta, kemarin (2/10). Beras yang didistribusikan kelima provinsi terdiri dari 110 ton ke Medan, 480 ton ke DKI Jakarta, 144 ton ke Bandung, 130 ton ke Semarang, dan 170 ton ke Surabaya. Bahan makanan pokok itu diangkut dengan 118 truk. Nantiny, beras berkualitas tinggi tersebut akan dijual dengan harga dikisaran Rp 8.700Rp 9.700 per kilogram. “Kami ingin agar harga yang terjangkau itu bisa benar-benar ada di pasar,” pesan presiden. Saat ini, di pasar Jakarta, harga beras kualitas 1 atau 2 tersebut sudah rata-rata sudah ke hal 3
foto:jawa pos
AMAN. Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN meninjau persediaan beras di gudang Bulog kemarin.
Pertemuan Komunitas Sepeda Lipat Jogja dan Magelang
Naik Gunung Tidar, Wisata hingga Makan Kupat Tahu Sepeda lipat diciptakan sebagai alat transportasi yang praktis untuk jarak dekat, namun bagi penggemar sepeda lipat terkadang ukuran yang kecil bukan menjadi penghalang untuk menyusuri rute dalam kota maupun jarak yang jauh antar kota. CHANDRA YOGA K, Magelang KOMUNITAS sepeda lipat Jogjakarta yang menamakan diri Jogja Folding Bike (JFB), Minggu (27/9) lalu mengunjungi Kota Magelang. Menariknya sepeda lipat tersebut sebagai alat transportasi utama saat melakukan
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
foto:chandra yoga k/magelang ekspres
SEPEDA LIPAT. Komunitas Jogja Folding Bike dan Komunitas Sepeda Lipat Magelang berfoto bersama dengan latar belakang bangunan Gazebo Komplek Gedung eks Residenan Kedu Kota Magelang.
kunjungan ke Kota Magelang. Artinya, mereka nggowes dengan sepeda lipat dari Jogjakarta menuju Kota Magelang pergi pulang. “Kami berangkat dari Jombor sebagai titik pertemuan, total anggota yang ikut 30 orang, kemudian sepeda langsung digowes menuju Kota Magelang. Ini persiapan Jambore Sepeda Lipat yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober ini di Solo,” ucap Ketua JFB, Totok saat ditemui koran ini baru-baru ini. Sesampai di Kota Magelang, JFB langsung menuju Gunung Tidar, di lokasi tersebut sudah disambut oleh Komunitas Sepeda Lipat Magelang, tanpa banyak buang waktu kedua anggota komunitas langsung mendaki Gunung Tidar.
TPSA BANYUURIP TERBAKAR disengojo po ra?
300 RIBU TON DILEPAS manjur po ra?
ke hal 3
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com