7 okt 2015

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

RABU 7 OKTOBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Tanah Mapolres Resmi Milik Polri Kapolda Terima Sertifikat dari KPN

TESTIMONI “MELEDAK” DI APOTEK, SUATU KEJADIAN YANG TAK TERDUGA LEDAKAN yang sangat dahsyat terjadi di Apotek dan juga Toko Obat di wilayah Magelang. Namun, dengan adanya ledakan ini membuat masyarakat Magelang semakin percaya akan POTRE KONENG. L e d a k a n pada penjualan POTRE K O N E N G membuat distributor POTRE K O N E N G merasa kewalahan akibat permintaan para konsumen yang terus meningkat. Tetapi untuk kepuasan para konsumen yang tentunya ingin merasakan khasiat dari POTRE KONENG, sang Distributor pun enggan menolak permintaan itu. Bahkan, ia menambah stock POTRE KONENG hingga berkali-kali lipat. “Untuk berbagi sehat kenapa harus tunggu nanti?! Kalau bisa secepat mungkin ya jalankan… Kejadian ini memang tak pernah saya duga. Berbuat baik untuk orang banyak juga kan ibadah, jadi apa salahnya kalau berusaha semaksimal mungkin untuk menyehatkan warga Magelang.” Ungkap Bpk. Jajang, distributor POTRE KONENG untuk wilayah

ke hal 3

Cinta Penelope Pilih Pindah ke Bali PAS C A bercerai dengan mantan suaminya Donny Hermawan, Cinta Penelope berencana untuk pindah ke Bali. Keputusan untuk pindah ke Pulau Dewata itu lantaran dia tak tahanmendapat

MAGELANG – Tanah yang digunakan sebagai Markas Polres Magelang Kota kini resmi menjadi aset negara yang dikelola Polri. Hal ini setelah Kapolda Jawa Tengah,

Irjend Pol Nur Ali menerima sertifikat tanah dari Kantor Pertanahan Nasional (KPN) Kota Magelang, Selasa (6/10). Bersamaan dengan apel kesiapan personel dan sarana prasarana Operasi Mantap Praja 2015 di alunalun Kota Magelang, turut hadir Kapolres Magelang Kota AKBP Edi

foto : wiwid arif/magealang ekspres

Joko Prasetyo Sudah Dipecat Budi Pastikan Surat itu Asli MAGELANG – Dugaan surat keputusan palsu dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait pemecatan kader partai, Joko Prasetyo dibantah. Ketua DPC PDIP Kota Magelang, Budi Prayitno memastikan bahwa surat keputusan bernomor 43/KPTS/DPP/IX/2015 dan tertanggal 12 September 2015 sangat otentik. ”Surat ini asli. Kemarin sudah saya sampaikan ke tataran PAC dan Ranting PDIP. Intinya, agar mereka bergerak sebagai mesin partai tapi tetap jaga kondusivitas Kota Magelang,” kata Udik, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi perihal pemecatan Joko Prasetyo dari PDIP, di gedung DPRD, Selasa (6/10).

foto : wiwid arif/magelang ekspres

SURAT ASLI. Ketua DPC PDIP Kota Magelang, Budi Prayitno atau Udik membawa surat pemecatan kader PDIP Joko Prasetyo yang diklaim asli, kemarin.

Pria yang saat ini menjabat Ketua Komisi C DPRD Kota

Magelang ini mengaku ingin jalannya pesta demokrasi berjalan secara kondusif. Terkait datangnya surat keputusan itu pada 30 September 2015 lalu, ia juga memilih untuk tidak melakukan jumpa pers. ”Kemudian kita adakan rapat dengan PAC dan (pengurus) Anak Ranting. Intinya kita informasikan soal ini (pemecatan) dan meminta semua teman agar menjaga kondusivitas di tataran bawah,” tuturnya. Udik yang untuk kedua kalinya memimpin DPC PDIP Kota Magelang ini mengaku harus mengambil sikap, lantaran banyaknya pertanyaan dari arus bawah soal isu pemecatan.”Agar pergerakan teman-teman PDI Perjuangan yang dibawah enak. Jadi, kita informasikan soal pemecatan tersebut,” ujarnya. ke hal 3

Harga BBM dan Listrik Berpotensi Turun

Nurwati, SH., MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammaiyah Magelang Pertanyaan : Saya warga masyarakat tetangga ingin menanyakan permasalahan identitas tanah yang tidak ada di buku tanah desa, mohon bantuan tentang masalah yang sedang saya hadapi ini. kasusnya adalah “ Saya pernah membeli tanah pada tahun 1959 pada seseorang (A). Saya membeli tanah tersebut dengan harga yang wajar (harga ketika itu) serta tanah tersebut tidak dalam kondisi sengketa. Saya mendengar akan digugat oleh ahli waris A ( karena A telah meninggal dunia) berkaitan dengan tanah yang pernah saya beli tersebut. kemudia setelah saya cek di kelurahan ternyata pencatatan peralihan hak atas tanah dari si A kepada saya dalam buku tanah Desa tidak ada, yang ingin saya tanyakan bagaimana nanti apabila gugatan itu terjadi, yang harus saya lakukan terkait dengan adanya gugatan dari ahli waris A, sementara benarbenar kami membeli tapi belum saya balik nama. Jawab : Yang perlu diketahui Anda adalah , bahwa jual beli terhadap tanah antara Anda dengan si A terjadi pada tahun 1959, dimana ketika itu belum ada undang-undang No 5 tahun 1960, tentang UndangUndang Pokok Agrari Jo Peraturan pemerintah No 10 Tahun 1961. Peraturan Hukum Jual beli tanah yang terjadi sebelum berlakunya UndangUndang Pokok Agraria tersebut keabsahannya dinilai menurut ketenruan Hukum adat tentang jual beli tanah yang harus memenuhi syarat Tunai dan Terang ( Kontante handeling-Simultransus tranfer ). Jika kemudian ternyata Pejabat Desa terlupakan belum membukukan peraliahan hak atas tanah tersebut dari si A / penjual kepada Anda /pembeli ke hal 3

ke hal 3

SERTIFIKAT. Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Nur Ali menyerahkan sertifikat lahan Mapolres Magelang Kota, kepada Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto, kemarin.

ke hal 3

IDENTITAS TANAH TIDAK ADA DI BUKU TANAH DESA

Purwanto, Letkol Arm I Made Gede Antara, pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Magelang nomor urut 1 (Sigit-Windarti), calon walikota nomor urut 2 (Moch Haryanto), dan calon wakil walikota Magelang jalur independen nomor urut 3 (Priyo Waspodo).

JAKARTA - Paket kebijakan ekonomi jilid 3 terus dimatangkan. Pemerintah berjanji, paket kali ini bakal lebih nendang dibanding dua paket kebijakan sebelumnya. Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengatakan, jika paket kebijakan jilid 1 dan 2 lebih fokus pada deregulasi dan insentif investasi yang dampaknya baru akan terasa jangka menengah dan panjang, maka

paket jilid 3 diharapkan memiliki dampak jangka pendek agar bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Itu yang penting,” ujarnya di Istana Negara kemarin (6/9). Teten mengaku, hingga kemarin poin-poin paket kebijakan ekonomi jilid 3 masih dimatangkan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Hasilnya, akan diserahkan pada presiden dan diumumkan Ka-

mis besok. “Intinya, pemerintah ingin paket kebijakan nanti bisa langsung membuat ekonomi bergerak,” katanya. Terkait penurunan harga BBM yang rencananya masuk dalam paket kebijakan, Teten mengakui jika hal itu memang bagian dari upaya mendorong daya beli masyarakat. Meski demikian keputusan diserahkan sepenuhnya pada Pertamina. ke hal 3

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

TIMBANG. Seorang karyawan disalah satu toko kelontong di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung sedang menimbang beras untuk dijual eceran Selasa (6/10).

Beras Melonjak, Desak Pemerintah Lakukan OP TEMANGGUNG – Sejumlah pedagang beras di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, mendesak pemerintah agar segera melakukan operasi pasar (OP) beras, mengingat hingga saat ini harga beras terus melonjak. Ika (40), salah seorang pedagang beras di Pasar Kliwon Temanggung, mengatakan, sejak tiga pekan terakhir ini nharga beras terus mengalami kenaikan, setiap minggu kenaikan harga beras berkisar diangka Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.“Berturut-turut selama tiga pekan terakhir ini harga bersa terus mengalami kenaikan, ini sudah sangat meresahkan pedagang dan masyarakat,”katanya Selasa (6/10). Menurutnya, kenaikan harga beras ini karena disebabkan pasokan dari tingkat petani sangat berkurang, terutama petani lokal Temanggung yang saat ini lebih memilih untuk mena-

nam tembakau.“S elain itu mungkin juga karena musimkemarau, jadi belum semua petani bisa kembali menanam padi,”ujarnya. Ia menuturkan, biasanya dalam sehari bisa dapat pasokan beras sebanyak dua kuintal, tapi tiga minggu belakangan ini, seminggu sekalihanya dipasok dua kuintal.“Sangat minim, pasokan beras dari pengilingan padi maupun dari petani sangat berkurang,” katanya. Luluk (35), pedagang lainnya, mengatakan, kondisi kesulitan pasokan beras dan kenaikan harga yang terjadi terus menerus membuat pedagang merasa perlu dilaksanakan OP khusus beras. Soalnya, ia mengaku khawatir jika kondisi ini akan terus berlangsung hingga datangnya musim hujan. “Sepertinya saat ini sangat mendesak untuk segera dilakukan OP beras karena tren kenaikan ke hal 3

Galing sa Puso, Film dari Natalia S. Tjahja untuk Kalangan Kurang Beruntung

Ajari Juliete Sang Tunawisma Berjalan di Karpet Merah Gemerlap karpet merah (red carpet) sudah biasa dititi para selebriti. Tapi, tidak bagi orangorang yang sehari-hari tinggal di jalanan. Natalia S. Tjahja membuat film bagi kalangan kurang beruntung (unfortunate) serta menjadikan mereka tamu VIP dalam premiere Galing sa Puso di Manila, Filipina. NORA SAMPURNA, Jakarta JULIETE tidak bisa menyembunyikan semburat ekspresi bahagia saat melenggang di karpet merah untuk menuju Newport Cinema, Resort World

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto: natalia s. tjahja for jawa pos

FILM. Natalia S. Tjahya membuat film bagi kalangan yang selama ini kurang beruntung.

Manila, Selasa (29/9) pukul 10.00 waktu setempat. Bibirnya tak henti menyunggingkan senyum. Tapi, matanya berkaca-kaca. Dia seakan belum percaya pada hari itu berjalan di karpet merah untuk menghadiri premiere film Galing sa Puso yang menampilkan dirinya. Bagaimana tidak, sehari-hari dia tinggal di jalanan, tidur di parkiran Harrison Plaza, salah satu pusat perbelanjaan di ibu kota Filipina. Dia tidak pernah membayangkan bisa tampil di sebuah film. Ditambah lagi, pagi itu dia mengenakan gaun merah nan indah, serupa dengan busana yang diperagakan dalam ajang fashion show. Juliete tidak sendiri. Ada ratusan orang lain, mulai pengemis, tunawisma, dan anak yatim yang turut merasakan pengalaman serupa.

JOKO PRASETYO SUDAH DIPECAT lha itulah politik

HARGA BBM DAN LISTRIK BERPOTENSI TURUN sing bener?

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

RABU 7 OKTOBER 2015

Spanduk Pilkada Ditutup Iklan KPU Menyesalkan MAGELANG TENGAH – Spanduk sosialisasi pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang marak ditutupi iklan komersial. Salah satunya yang terjadi di Jalan Tidar, samping RSUD Tidar Kota Magelang, iklan sosialisasi pasangan ketiga paslon tertutupi iklan acara pentas musik dan olahraga, yang keduanya diselenggarakan oleh perusahaan rokok, Selasa (6/10). Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron membenarkan adanya beberapa spanduk komersil yang menutup diseminasi pilkada. Ia pun sangat menyesalkan

kejadian itu, karena sebelumnya sudah meminta agar Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T), melarang pengajuan izin iklan komersil di titik-titik tertentu yang dijadikan pemasangan alat peraga kampanye (APK).”APK ini sangat penting untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sekaligus sebagai edukasi masyarakat jelang pilkada yang menentukan nasib mereka lima tahun ke depan,” kata Basmar kemarin. Ironis memang, karena kasus spanduk paslon yang tertutup pariwara komersial, bukan kali ini saja. Pada awal masa kampanye lalu, hal serupa juga terjadi di kawasan lain. Salah satunya, di Jalan Tentara Pelajar Kota ke hal 7

foto: wiwid arif/magelang ekspres

DITUTUP. Spanduk paslon walikota dan wakil walikota Magelang yang dipasang oleh KPU setempat sebagai media sosialisasi ditutup iklan komersial.

KOTA KITA Fasilitas Umum Pemasangan alat peraga kampanye dan bahan kampanye seharusnya sesuai dengan aturan dan tidak memanfaatkan fasilitas umum. Tertib saat kampanye merupakan g gambaran kesu uksesan pemilu, semua peserta harus menaatinya, termasuk dalam pemasand gan alat peraga g kkampanye

Aji, Swasta, Magelang

B Bagi yang melanggar harus ditertibkan, ru termasuk KPU te ssendiri bila memasang alat peraga kampap nyenya salah,” n (cha) (c Arif, Swasta, Magelang

KAJIAN SEHAT ALAMI Makna Kehidupan Ibarat Gema Suara SEORANG anak kecil & ayahnya sedang berjalan di gunung. Tiba-tiba anak itu tergelincir & menjerit, “Aaaahhhh...” Betapa kagetnya dia ketika mendengar ada suara di balik gunung, Medi Wirawan “Aaaahhhh...” Dgn penuh rasa ingin tau, ia berteriak, “Hai, siapa kau?” Ia mendengar lagi suara di balik gunung, “Hai, siapa kau?” Ia merasa dipermainkan & dgn marah berteriak lagi, “kau Pengecut...” Sekali lagi dari balik gunung terdengar suara, “kau pengecut...” Ia lalu menengok ke arah ayahnya & bertanya, “Ayah, sebenarnya apa yg terjadi?”Ayahnya tersenyum & berkata, “Anakku, mari perhatikan ini...” Kemudian sang ayahpun berteriak pada gunung, “Aku mengagumimu...” Suara itu menjawab, “Aku mengagumimu...” Sekali lagi ayah berteriak. “Kau adalah sang juara...” Suara itu pun menjawab lagi, “Kau adalah sang juara...” Anak itu pun terheran-heran, tapi belum juga memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan, “Nak, orang² menyebutnya GEMA, gambaran nyata sesungguhnya yg disebut dgn KEHIDUPAN. Ia akan mengembalikan kepadamu apa saja yg kau lakukan & kau katakan. “HIDUP kita ini HANYALAH REFLEKSI dari TINDAKAN KITA. Bila kita ingin mendapatkan lebih banyak cinta kasih di dunia ini, maka berikanlah cinta kasih yg tulus dari hati kita. Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari dalam diri kita. Hal ini berlaku pada apa saja & pada semua aspek dalam kehidupan manusia. Hidup akan memberikan apa yg tlah kita berikan padanya, maka SEBENARNYA HIDUP INI ADALAH BUKAN SUATU KEBETULAN, melainkan HIDUP INI ADALAH PANTULAN DARI DIRI KITA SENDIRI, ke hal 7

foto : wiwid arif/magelang ekspres

UPACARA. Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Nur Ali saat menjadi inspektur upacara menjelang pelakanaan Pilkada Kota Magelang di alun-alun setempat kemarin (6/10)

Malu Jika Pilkada Magelang Tak Kondusif MAGELANG TENGAH – Branding Kota Magelang sebagai kota militer diharapkan jadi sinyal positif jelang gelaran pemilhan kepala daerah (pilkada), sebagai ajang pesta demokrasi masyarakat setempat. Tak hanya itu, kota

berjargon Sejuta Bunga ini, menurut Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Nur Ali saat berkunjung, kemarin, dikenal sebagai kota basis militer terbanya di Jawa Tengah.”Pilkada di Jawa Tengah harus aman, tertib, dan nyaman. Apalagi

Kota Magelang yang notabene merupakan kota militer,” kata Nur Ali saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memeriksa kesiapan personel dan infrastruktur menjelang Operasi Mantap Praja 2015 di alun-alun Kota

KPU Beri Contoh Buruk Pasang APK Manfaatkan Fasilitas Umum MAGELANG TENGAH Masih banyak ditemukannya spanduk kampanye milik paslon walikota dan wakil walikota Magelang yang dipasang di tiang telepon. Sejumlah mahasiswa menganggap hal tersebut merupakan contoh buruk, karena pemasangan spanduk dilaksanakan oleh KPU sendiri.“KPU seharusnya bisa menjadi contoh yang baik terkait dengan ketertiban pemasangan spanduk kampanye pemilu. Pemasangan alat peraga kampanye

seharusnya tertib, tidak memanfaatkan fasilitas umum, seperti pohon peneduh, tiang listrik dan telepon,” ucap Presiden BEM UMM Riza Fajar Budiono. Menurut Riza, hal itu bisa menjadi contoh yang buruk, mengingat untuk bahan kampanye yang pengadaanya oleh KPU pemasangannya diserahkan kepada peserta pemilu, dikhawatirkan tim sukses peserta pemilu mencontoh hal yang dilakukan oleh KPU yaitu menggunakan

CMYK

fasilitas umum.“Bahan kampanye dipasang oleh tim sukses peserta pemilu yang berada di sarana umum sudah banyak dicopot oleh Panwaslu, karena jelas salah. Ironisnya KPU sendiri memberi contoh pemasangan yang keliru, hal ini harus menjadi perhatian, dimana KPU harus mencari solusi pemasangan alat peraga kampanye yang ideal dan terib,” ungkap Riza. Riza menambahkan, selain itu masih terdapat spanduk yang perlu dibenahi atau dirawat, karena spanduk melengkung sehingga gambar ke hal 7

Magelang, Selasa (6/10). Pria kelahiran Magelang itu menyebutkan, sekitar sepertiga wilayah Kota Magelang dimiliki tentara. Bahkan, jumlah personel TNI bisa dimungkinkan lebih banyak dari daftar pemilih tetap

(DPT) sejumlah 89.112 orang. ”Artinya, kekuatan keamanan di Kota Magelang sangat besar. Maka, pelaksanaan Pilkada pun haruslah aman. Sebagai orang Magelang, malu saya kalau Pilkadanya tidak ke hal 7


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

RABU 7 OKTOBER 2015

MAGELANG EKSPRES

8

Mortir-Granat Sisa Perang Dunia Diledakkan MUNGKID - Satu buah mortir dan satu granat aktiv temuan warga dimusnahkan oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jawa Tengah di belakang kompleks Mapolres Magelang, Selasa (6/10). Pemusnahan tersebut dilakukan untuk alasan keamanan. Kapolres Magelang, AKBP Zain Dwi Nugroho melalui Kasubbag Humas, AKP Edi Sukrisna mengatakan, pemusnahan dilakukan dengan cara diledakkan. “Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan pastinya, demi keamanan bersama, “ jelas Edi. Dia menyebutkan, kedua peledak tersebut ditemukan di tempat dan waktu berbeda. Untuk mortir ditemukan di Kecamatan Tegalrejo, sedangkan granat ditemukan di Kecamatan Salaman. “Adapun mortirnya sudah ditemukan beberapa bulan yang lalu. Kalau granat baru Minggu kemarin. Semuanya ditemukan oleh warga, “ imbuhnya. Berdasarkan bentuk dan jenisnya, ke hal 7

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

PROSES. Tim Jihandak Polda Jawa Tengah saat mempersiapkan peledakkan granat dan mortir di belakang Mapolres Magelang kemarin (6/10).

Identitas Mayat Belum Terungkap KECELAKAAN

Satria Tabrak Blade, 1 Tewas MERTOYUDAN – Kecelakaan terjadi Jalan Sawitan – Tanjung, di simpang empat Balai Desa Kalinegoro Mertoyudan, Sabtu (3/6). Kecelakaan itu melibatkan sepeda motor Suzuki Satria F AA 4942 BG dengan sepeda motor Honda AA 5106 NT. Pengendara motor honda meninggal dunia. “Kecelakaan terjadi pagi hari sekitar jam setengah tujuh pagi,” ungkap Kasat Lantas Polres Magelang, AKP Chairul Anwar kemarin (6/10). Kejadian bermula saat motor Satria yang dikendarai Ahmad Maulana Renaldi (18) warga Desa Pasuruhan RT 1/RW 1 Mertoyudan, melaju dari arah Sawitan menuju Tanjung. Bermaksud untuk mendahului angkutan yang berhenti, di saat bersamaan muncul sepeda motor Honda yang dikendarai Rohani (30) memboncengkan Masrotul Choiriyah (30) warga Blethukan RT 3/RW 17 Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan yang hendak menyeberang. Berdasarkan info yang digali koran ini, Honda tersebut berjenis Blade “Saat hendak mendahului angkutan tibatiba ada pengendara sepeda motor menyeberang. Karena jaraknya dekat, kecelakaan tidak dapat dihindar,”kata seorang saksi mata, Hera (51).

Badan dan Kepala Terpisah MUNGKID - Hingga Selasa (6/10), hasil otopsi terhadap mayat yang ditemukan dengan kepala terpisah di lereng Gunung Andong masih belum juga keluar. Akibatnya, petugas kepolisian dari Polres Magelang masih kesulitan

dalam menentukan penyebab meninggalnya korban yang diketahui wanita itu. Kepala Satuan Reskrim Polres Magelang, Ignasius Rendi mengatakan, pihaknya sejauh ini telah melakukan sejumlah upaya untuk meng ungkap identitas dari korban. “Salah satunya dengan mengecek satu per satu daftar

pendaki gunung yang ada di basecamp. Tapi kalau dilihat dari pakaiannya, kemungkinan korban bukan pendaki, “

jelas Rendi. Dia menambahkan, jika dilihat dari hasil otopsi awal yang dilakukan petugas saat olah tempat kejadian perkara, terpisahnya kepala korban dari tubuh diduga karena faktor alami. Yakni akibat pembusukan yang terjadi pada leher sehingga kepalanya putus dengan sendirinya. “Dari hasil autopsi awal,

tapi belum ada keputusan jadi tidaknya kita menerima bantuan. Harapannya ya tetap jadi, “ kata Sutarno. Kabupaten Magelang sendiri terdaftar menjadi satu diantara delapan kabupaten/kota di Indonesia yang diusulkan untuk bisa menerima bantuan hibah senilai Rp 200 miliar dari bank Jerman.

MUNGKID - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan izin usaha pertambangan (IUP) bagi para pengusaha yang mengajukan perizinan sejak beberapa waktu lalu. Selain itu, wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) eksplorasi juga sudah keluar bersamaan. Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten Magelang, Luis Taribaba mengatakan, meski kedua tahapan tersebut sudah selesai, namun kegiatan penambangan masih belum bisa dilaksanakan karena masih ada tahapan lainnya. “Masih ada tahapan pembuatan WIUP eksploitasi. Selain itu, juga kajian amdal, paska penambangan, dan juga kajian debit pasir,” jelasnya. Menurutnya, jika semua tahapan tersebut sudah selesai, penambang baru boleh melakukan kegiatan penambangan bahan galian C di wilayah yang sesuai dengan peta penambangan. Luis menyebutkan, saat ini terdapat sebanyak 25 berkas perizinan IUP yang sedang diproses. Jumlah tersebut terdiri dari perorangan, maupun lembaga berbentuk CV dan PT. “80 persen dari berkas perizinan yang diproses mengajukan kegiatan penambangan di alur sungai berhulu Merapi. Seperti di Kali Senowo, Pabelan, Kaliputih, dan Kalibebeng. Ada juga yang masuk di Kali Progo, “ imbuhnya. Dia menambahkan, proses dikeluarkannya perizinan sangat cermat. Sehingga, ti-

ke hal 7

ke hal 7

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

MENUMPUK. Kondisi sampah yang menumpuk di TPSA Pasuruhan mendesak untuk dipindah.

Candimulyo Tolak Penggabungan SD CANDIMULYO - Dua sekolah dasar (SD) di Kecamatan Candimulyo akan digabung atau di-regrouping.Hal itu dilakukan untuk efisiensi anggaran dan mengoptimalkan fungsi serta kinerja guru. Dari 24 SD di Kecamatan Candimulyo baru ada 8 sekolah yang memenuhi jumlah siswa. Yaitu, dalam satu kelas minimal ada 20 siswa. Sisanya,16 sekolah belum memenuhi kuota. Kepala UPTD Disdikpora Candimulyo, Mantep MPd mengatakan, penggabungan SD sesuai dengan program pemerintah pusat. Karena itu, rencananya dalam satu desa, hanya ada 1 SD. “Kondisi georgafis Kecamatan Candimulyo tidak memungkinkan jika sekolah digabungkan. Hal ini akan berakibat banyak anak yang memilih untuk tidak sekolah,”terangnya. Ditambahkan Mantep, ada dua sekolah yang sudah akan digabungan. Yaitu SDN Surodadi 1 dan Surodadi 2 yang berjarak 3,5 kilometer. Selain itu SDN Tempak, Bateh dan Pager. “Itu baru pemberitahuan dari dinas saja,” lanjutnya. Pihak UPTD berusaha agar SD di Kecamatan Candimulyo tidak ada penggabungan. Selain karena akan berakibat putus sekolah, penggabungan juga dapat menjadikan gedung-gedung sekolah tidak terpakai. “Sayang juga jika SD digabungkan, karena gedung-gedung baru dilakukan renovasi,” tuturnya. ke hal 7

ke hal 7

Aktivitas Penambangan Masih Dilarang

ke hal 7

PENDIDIKAN

petugas juga tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan terhadap korban, “ imbuhnya. Asumsi tersebut juga dikuatkan dengan posisi badan korban berada pada lereng dengan kemiringan tanah sekira 45 derajat. Kepala korban berada dibawah sedangkan kaki diatas.

Pemindahan TPSA Mengambang Dana Hibah dari Jerman Tak Jelas MUNGKID - Harapan Pemerintah Kabupaten Magelang untuk bisa segera memindah Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Pasuruhan masih belum bisa terealisasi. Pasalnya, bantuan hibah dari bank Jerman Kreditanstalt fur

Wiederaufbau (KfW) yang dijanjikan turun pada Juli lalu hingga saat ini belum ada kejelasan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) Kabupaten Magelang, Sutarno mengatakan, pihaknya sudah terus berupaya menanyakan kejelasan bantuan tersebut namun belum menunjukkan hasil. “Kita sudah terus menanyakan,

Berbagai Pihak Bahas Kemajuan Pertanian di Windusari

Paska Tembakau, November Siap Tanam Jagung Bulan November nanti petani di wilayah Kecamatan Windusari mempersiapkan tanam jagung. Rencana penanaman jagung tersebut dibahas dalam pertemuan yang dihadiri kelompok tani. HENY A, Windusari PERTEMUAN digelar di Dusun Dukuh Desa Tanjungsari kemarin (6/10). Kesempatan ini dihadiri Kelompok Tani Maju, Camat Windusari Shihabudin Sos, serta Danramil Windusari Kapten Arm Sugiarto, Mantri Tani Kecamatan Winduasri Gunadi SP, Kasi Palawija dari Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Yoga Saputro dan PPL Susilo

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

RAPAT. Dari pihak TNI saat memberikan dorongan soal pertanian.

CMYK

Dalam kesempatan tersebut, Yoga mengajak para petani untuk mempersiapkan tanam jagung pada bulan November nanti. Menurutnya bulan depan hujan akan mulai turun. Maka, kelompok tani yang telah panen tembakau langsung mengolah mempersiapkan tanam jagung. “Kita mempersiapkan untuk penanaman jagung. Diperkirakan bulan depan sudah turun hujan. Maka kelompok tani, setelah habis tembakau langsung di tanam jagung,”katanya. Pihak Dinas Pertanian rencananya akan memberikan bantuan bibit jagung hibrida gratis, karena masuk pada program Pajale. “Setelah sukses panen padi, kami harapkan para petani juga akan mensukseskan program swasembada jagung,”paparnya. ke hal 7


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

RABU 7 OKTOBER 2015

Eceran Rp 3.000

1 Kedua warga mengendarai sepeda motor bernomor polisi AA 6091 CV dari arah kota.

Pengendara motor 2 hendak menyeberangi perlintasan rel kereta api ganda tanpa palang pintu.

api Logawa 3 Kereta dari arah JogjakartaKutoarjo melintas di perlintasan dan menyambar pemotor. pemotor.

4 Keduanya tewas di lokasi kejadian.

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

TERSAMBAR. Dua warga tewas tersambar kereta api saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen, Selasa (6/10) sore.

grafis: fauzan

Tersambar Kereta, Timses Cabup Tewas BAGELEN - Musibah menimpa Maryanto (64), warga asal RT 3 RW 2 Desa Bringin Kecamatan Bayan, dan Sahirun (47), warga RT 1 RW 3 Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kutoarjo. Keduanya tewas di lokasi kejadian setelah tersambar kereta api Logawa dari arah Jogjakarta-Kutoarjo,

saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen, Selasa (6/10) sore. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari saksi mata, Maruto, dua korban tersebut mengendarai sepeda motor dan sempat bolak-balik di sekitar jalan itu.

“Setelah bolak-balik, kemudian mereka melintas rel kereta api. Nah, saat melintas saya tidak begitu melihat, tapi terdengar ada suara brak, dan saya lihat ada kertas- kertas beterbangan. Setelah saya dekati ternyata ada kecelakaan,” ucap warga Bapangsari yang tinggal di sekitar lokasi kejadian itu.

Warga yang mengetahui dan mendengar kecelakaan, langsung berdatangan untuk melihat secara dekat atas insiden kecelakaan itu. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Bagelen dan Satlantas Polres Purworejo datang guna melakukan olah kejadian perkara.

Kanit Laka Satlantas Polres Purworejo, Ipda Benny Murtopo SH, yang ditemui di lokasi menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Kronologinya, kedua warga itu mengendarai sepeda motor bernomor polisi AA 6091 CV. ke hal 11

PAJAK

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

TUNJUKKAN. Camat Kaligesing bersama Perangkat Desa Sumowono menunjukkan celengan PBB yang dikelola oleh PKK desa setempat.

Peringati HUT Purworejo, Sumowono Lunasi PBB PURWOREJO - Bertepatan dengan peringatan hari jadi Kabupaten Purworejo ke-1.114, masyarakat Desa Sumowono, Kecamatan Kaligesing melakukan pelunasan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2016, di balai desa setempat, Senin (5/10). Menerapkan sistem celengan (tabungan-red), pengelolaan pemungutan iuran itu dikelola oleh Tim Penggerak PKK dan dilaksanakan di setiap dasawisma. Secara simbolis, pemecahan celengan dilakukan Camat Kaligesing Budi Wibowo SSos yang dilanjutkan Ketua TP PKK Kaligesing serta Kepala Desa Sumowono Ade Maryono Amd. Tercatat ada 22 celengan sebagai perwakilan dari jumlah dasawisma yang tersebar di 4 rukun warga (RW). ke hal 11

MENEMBAK

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

CURAS. Dua warga Mirit Kebumen, tersangka pencurian disertai kekerasan, digelandang di Mapolres Purworejo usai menjalani pemeriksaan, kemarin.

Dua Warga Kebumen Mencuri dan Lukai Korban PURWOREJO- Dua orang berinisial Muh alias Ndor (45) dan Rom (46) warga D e s a Ke r t o d e s o Ke c a matan Mirit Kebumen, harus berurusan dengan Polres Purworejo akibat perbuatannya melakukan tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan. Keduanya diringkus setelah dilaporkan

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

MENEMBAK. Peserta terlihat serius mengincar sasaran tembak dalam ajang perlombaan menembak menggunakan senapan angin yang digelar Kodim 0708 Purworejo.

Kodim 0708 Gelar Lomba Menembak PURWOREJO – Memperingati HUT TNI ke-70 dan HUT Kodam IV/Diponegoro ke65 serta Hari Jadi Purworejo ke-1.114, Kodim 0708 Purworejo menggelar berbagai rangkaian perlombaan. Salah satunya adalah lomba menembak senapan angin versi Perbakin di lapangan Garnizun, kemarin. Dandim 0708 Purworejo, Letkol CZI Tommy Arief Susanto mengatakan lomba menembak angin ini tidak hanya diikuti peserta dari lokal Purworejo semata. Namun tidak sedikit yang berasal dari luar daerah se Jawa Tengah dan Jogjakarta. “Respon dari masyarakat untuk mengikuti event ini sangat baik. Banyak sekali peserta yang justru berasal dari luar daerah Purworejo,” kata Tommy di sela-sela perlombaan. Menurut Tommy, perlombaan ini didesain dengan penyesuaian aturan lomba yang resmi dari Perbakin. Ajang ini merupakan ajang penjaringan atlet menembak ke hal 11

mencuri dan mengancam melukai korbannya bernama Amat Wasilah bin Amat Darori (39) warga Desa Kedungmulyo, Kecamatan Butuh Purworejo. Kapolres Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH melalui Kasubbag Humas AKP Lasiyem menjelaskaan, tindak pencurian itu terjadi

pada Rabu (10/9) di dalam rumah milik korban di desa Kedungmulyo Kecamatan Butuh. Kejadian tersebut dipicu adanya rasa sakit hati dan dendam tersangka Rom terhadap korban, yang merupakan adik iparnya. “Saat berada di warung milik tersangka, Rom ber-

temu dengan tersangka lain Muh. Dalam obrolan itu tersangka Muh menceritakan butuh uang dan diberitahu oleh Rom, juga ditawari untuk mencuri di rumah korban, dengan alasan korban setiap harinya bisa mendapatkan uang sampai Rp100 ribu. Selain itu di rumah korban juga ter-

dapat sejumlah emas, maka tertariklah mereka untuk m e l a ku k a n p e n c u r i a n ,” jelasnya, Selasa (6/10). Pada Rabu (10/9) lebih kurang pukul 23.55 WIB, tersangka Muh bersama tersangka lain yang kini masih buron melancarkan aksinya di rumah korban. ke hal 11

Palsukan Dokumen, Dikurung 1,3 Tahun PURWOREJO - Bermula dari laporan pemalsuan data nasabah, lembaga pembiayaan Adira Finance melaporakan marketingnya bernama Briant Helmi Fernando ke pihak berwajib. Polres Purworejo bergerak cepat dan menindaklanjuti laporan tersebut, hingga kasus ini akhirnya disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Purworejo. Berdasarkan keputusan majelis hakim yang diketuai Endi Nurendra Putra SH, pelaku dijatuhi hukuman 1 tahun 3 bulan penjara dalam sidang di PN Purworejo, Selasa (6/10). Mantan karyawan Adira Finance itu dituntut 1 tahun 6 bulan dalam persidangan sebelumnya. Dikatakan Endi, pelaku terbukti secara sah me-

langgar Pasal 263 KUHP yakni memalsukan dokumen milik calon nasabah yang sebelumnya hendak mengambil kendaraan bermotor secara kredit. Karena ada suatu sebab, calon nasabah mengurungkan untuk melakukan pembelian. Dan dokumen yang telah dibawa, disalahgunakan pelaku dengan memalsukan tandatangannya dengan harapan pengajuan kredit tersebut dapat terlealisasi dan disetujui pihak lembaga pembiayaan grup Danamon itu. Terpisah, Supervisior Collection PT Adira Finance Purworejo Awantoro yang ditunjuk perusahan untuk mewakili melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak ke hal 11 Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES RABU 7 OKTOBER 2015

Korane Wong Temanggung

ECERAN Rp3.000

APBD Harus Disusun Lebih Matang TEMANGGUNG – Kendati telah ditetapkan, namun Fraksi Partai Gerindra DPRD Temanggung meminta agar ke depan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat harus melakukan penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan matang. Ketua Fraksi Partai Gerindra Daniel Indra Hartoko mengatakan, dengan penyusunan APBD yang matang, maka pengunaan anggaran bisa dilakukan dengan

sebaik-baiknya. Selain itu, anggaran bisa digunakan hingga batas akhir tahun. Fraksi Gerindra mengharapkan agar kedepan perencanan APBD harus melalui tahapan yang matang, dalam proses penetapan struktur penyusunan anggaran APBD. “Perencanaan memang harus benar-benar matang,jangan hanya asalasalan diajukan,”pintanya kemarin. Untuk itu, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mesti bekerjasama dengan

satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menjamin bahwa anggaran disiapkan dalam koridor kebijakan yang sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan perencanaan serta tahapan yang matang dapat dengan jelas disesuaikan apakah anggaran akan dimasukan kedalam penetapan maupun perubahan.“Harus ada kerjasama yang solid, sehingga susunan anggaran sudah benar-benar matang, jangan jalan sendiri-sendiri,”tukasnya.

Dalam pelaksanaan APBD, katanya, penyerapan anggaran harus terukur dan terjadwal. Sehingga, apabila pelaksanaan APBD berjalan dengan baik maka diharapkan laporan pertanggung jawabannya akan baik pula.“Ini yang menjadi penting, penyusunan anggaran dan laporan akhir pengunaan anggaran harus singkron jangan sampai ada yang salah. Sebab akibatnya akan fatal jika sampai terjadi kesalahan,”pintanya.

Khawatir Naik Pesawat Dunia transportasi udara Indonesia kembali diguncang dengan jatuhnya pesawat Aviastar yang kini telah ditemukan. Apa tanggapan masyarakat? Awalnya naik pesawat tidak t a k u t . Ta p i , rentetan kecelakaan pessawat membuat saya berpikir dua kali untuk d memilih naik pem ssawat. Fila, Pegawai Swasta, Temanggung

Gunawan, Swasta, Temanggung

KODIM

foto:kodim 0706 for temanggung ekspres

PERESMIAN. Dandim 0706Letkol Kav Zubaedi meresmikan rumah veteran.

20 Hari, 2 Rumah Veteran Selesai Dibedah TEMBARAK – Dalam kurun waktu 20 hari kerja, dua rumah milik veteran di wilayah Kecamatan Tembarak selesai dibedah. Peresmian pembangunan dua rumah mantan pejuang kemerdekaan negeri ini dilakukan langsung oleh Dandim 0706 Temanggung Letkol Kav. Zubaedi bersama Kepala Pegadaian Temanggung Nur Widodo Selasa (6/10).“Selama 20 hari anggota kami telah mengerahkan tenaga sekuat-kuatnya untuk membangun dua rumah milik pejuang kemerdekaan yang sebelumnya sudah tidak lagi layak dihuni,”kata Dandim 0706 Temanggung Letkol Kav. Zubaedi usai melakukan peresmian rumah tersebut Selasa kemarin. Ia menyebutkan dua rumah tersebut yakni rumah milik Rohman Dusun Bangsri 1 Desa Purwodadi dan Mardiyah di wilayah Kecamatan Ngadirejo. Program bedah rumah Veteran RI ini kerjasama Pegadaian setempat. Ia menuturkan, dengan anggaran yang sangat terbatas, maka dengan niat baik bisa mewujudkan rumah yang dulunya terbuat dari papan dan hampir roboh kini sudah berubah menjadi rumah yang layak huni.“Dengan sekuat tenaga, dengan kurun waktu 20 hari bisa terbangun seratus persen layak huni,” katanya. Menurutnya, dari hari ke hari semua anggota Koramil 11/Tembarak harus bekerja keras untuk memenuhi target 20 hari rumah harus bisa jadi, mereka secara bergantian ikut dalam progra dalam bedah ini. “Setelah selesai dibangun, bangunan ini kami serahkan sepenuhnya kepada penerima bantuan,” katanya. Kepala Pegadaian Temanggung Nur Widodo menyampaikan, selain utnuk membantu veteran yang masi memilik rumah tidak layak pakai, kegiatan bedah rumah ini sebenarnya jugauntuk memperingati HUT RI ke 70 TNI.“Pegadaian bekerja sama dengan Kodam dan Kodim untuk pelaksanaan pengerjaan bedah Rumah tersebut,” terangnya. Di Jateng ada 45 Rumah yang di bedah dan di Temanggung ada 2 rumah Veteran yang terpilih bukan dari kami yang menentukan tetapi sudah dari pusat yang menunjuk Pegadaian dan Kodim hanya pelaksana di Temanggung dua rumah milik Rohman Dan Mardiyah.“Tanggal 17 Oktober 2015 dari Temanggung untuk mengirimkan perwakilan ke Cilacap untuk menerima bantuan secara simbolis dari Presiden, kemumgkinan besar Mardiyah yang akan berangkat menuju Jakarta,” tandasnya.(kodim 0706 temanggung)

ke hal 3

BAZ Gelontorkan 50 Tangki Air Bersih

KATA MEREKA

Apa ada hubungannya pesawat jatuh dengan harga yang seh kkarang semakin murah. Maksudm nya seperti apa sistem kea amanannya. (riz) n

Tidak hanya itu, menurutnya, dalam pengawasan terhadap pelaksanaan APBD seesuai dengan Undang–undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), maka masyarakat dapat terlibat secara langsung dalam pengawasan APBD tersebut. “Masyarakat juga bisa ikut langsung mengawasi. Jadi, pengunaan anggaran harus benar-benar sesuai dengan perencanaan anggaran,”katanya.

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

SIAGA. Dalam simulasi, polisi bersiap untuk meredam massa yang berbuat anarkis yang membakar ban.

Siap Amankan Pilkada Daerah Lain TEMANGGUNG – Polres Temanggung mengaku siap untuk membantu pengamanan daerah lain yang tengah menjalankan proses Pilkada Serentak 2015. Sebagai persiapannya polres melakukan pelatihan singkat dalam meredam aksi massa. “Meski Kabupaten Temanggung tidak menyelenggarakan Pilkada. Namun, kami berjaga-jaga, siapa tahu anggota kami diminta untuk perbantuan pengamanan Pilkada di wilayah lain,” kata Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Hardjanto di sela simulasi pemadaman api. Pihaknya berharap, pelatihan

singkat tersebut juga dapat dimaksimalkan. Terutama, dalam menghadapi situasi pilkada yang sebentar lagi resmi digelar. Pasalnya, tak jarang dalam momentum tersebut terjadi kerusuhan massa yang mewajibkan polisi melakukan pemecahan konsentrasi, salah satunya juga menggunakan Water Cannon. Simulasi itu dilakukan adanya peristiwa kebakaran hebat yang melanda Mapolda Jawa Tengah, Kepolisian Resor Temanggung menggelar simulasi pemadaman api sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu kejadian tersebut terulang.

Digelar di halaman depan Mapolres, seluruh personel, baik dari Polsek dan Polres terlibat dalam kegiatan ini. Kapolres menandaskan, kegiatan ini digelar dengan tujuan agar para personel dapat mencegah terjadinya kebakaran, mengetahui penyebab-penyebabnya, hingga bentuk penanganan, baik darurat maupun jangka panjang. Ditambahkan, saat ini pihaknya hanya memiliki lima tabung alat pemadam kebakaran ringan (Apar) yang tersebar di lingkungan Polres dan masing-masing satu tabung yang dimiliki oleh tiap Polsek.

TEMANGGUNG – Banyaknya permintaan bantuan air bersih yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, membuat Badan Amil Zakat (BAZ) merasa ikut bertanggung jawab memenuhi permintaan bantuan air bersih tersebut. Sebagai tahap awal BAZ membarikan bantuan air bersih sebanyak 50 tangki. Ketua BAZ Temanggung Irawan Prasetyadi mengatakan, bantuan ini secara langsung akan didistribusikan oleh BPBD Temanggung, sebab sebagian besar desa telah mengajukan permintaan bantuan kepada BPBD. “Kami berikan langsung kepada BPBD, merekalah nantinya yang akan menyalurkan bantuan dari BAZ,”katanya Selasa (7/10). Menurutnya, bantuan air bersih merupakan ujud kepedulian BAZ guna membantu meringankan beban kebutuhan akan air bersih bagi warga yang saat ini mengalami kesulitan akibat kemarau. Bantuan air bersih ini untuk sementara akan didrop sebanyak 50 tangki air, namun apabila memang masih diperlukan BAZ dapat terus memberikan bantuan, sehingga warga masyarakat didesa yang kekeringan dapat menikmati air.“Kali ini 50 tangki air bersih, kalau memang masih dibutuhkan kami akan berusaha untuk kembal membantu,”ujarnya. Pada bagian lain disampaikan bahwa pada tanggal 23 Oktober 2015 mendatang bertepatan dengan tanggal 10 Muharam yang merupakan hari anak yatim, BAZ akan mentasarufkan Rp1 milyar kepada masyarakat yang berhak menerima. Dana sebesar itu disalurkan melalui 8 program peduli yaitu peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli papan ( RTLH ) peduli pangan, peduli ekonomi (modal dhuafa), peduli penyandang cacat dan peduli bencana. Sementara itu, Kepala Badan Pelanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Agus Sudaryanto mengatakan, bantuan air bersih dari BAZ Temanggung akan disalurkan ke sejumlah desa yang kekeringan di antaranya Desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan dan beberapa desa lainnya yang telah mengajukan permintaan bantuan air bersih. ke hal 3

ke hal 3

UMK 2015 Belum Cukup Penuhi Kebutuhan TEMANGGUNG - Sejumlah pekerja berharap banyak pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2016. Mereka ingin ada peningkatan yang signifikan. Karena besaran UMK tahun 2015 sebesar Rp1.178.000 dirasa belum bisa mencukupi kebutuhan, saat harga sembako merangkak naik. Apalagi, di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga di level Rp14.000 lebih. Atas kondisi itu sejumlah pekerja atau buruh masih mengeluh dan menganggap patokan tersebut jauh di bawah standar minimal hidup layak.

Salim (27), salah seorang karyawan pabrik pengolahan kayu mengungkapkan, gaji UMK yang ia terima sejauh ini masih belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Terlebih bagi orang seperti dia yang telah menanggung beban rumah tangga. “Itu baru perkara pokok, sandang, pangan, papan saja belum cukup, apalagi ditambah kebutuhan sosial yang jumlahnya tidak terduga. Jadi penghasilan kita tidak sepadan dengan pengeluaran yang ada. Kalau UMK sebesar Rp2 juta baru cukup,” jelasnya, Selasa (6/10). Hal senada juga diungkapkan

Jumiatun (42), buruh pabrik lain. Menurutnya, UMK yang ada saat ini tidak akan mencukupi jika suami atau istri yang bersangkutan tidak memiliki penghasilan. Sebab itulah, ia berharap agar pemerintah segera mempertimbangkan untuk mengambil kebijakan menaikkan UMK sesuai dengan apa yang menjadi standar hidup layak seseorang. “Sebenarnya lumayan kalau ditambah dengan upah lembur. Itupun jika perusahaan meminta. Tapi kan tidak selamanya bisa,” timpalnya. ke hal 3

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

AIR. Warga Tlogopucang menerima bantuan air bersih atas pemberian pemerintah.

Satpol PP Tetapkan Dua Jalan Bebas dari Masalah Sosial

Haram dari Pengemis, Gelandangan, dan PKL Kini pemukiman di Jalan Suyoto dan Jalan Kartini dinyatakan sebagai kawasan bebas masalah sosial. Titel tersebut ditetapkan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah dan Satpol PP Kabupaten Temanggung. Seperti apa? RIZAL IFAN, Temanggung DALAM menetapkan kawasan itu Satpol PP mengacu pada Perda Nomor 13 Tahun 2013 dan Nomor 12 Tahun 2011. Kawasan tersebut harus terbebas dari pengemis, gelandangan, dan pedagang kaki lima (PKL). Tujuannya adalah meminimalisir keresahan masyarakat serta meningkatkan ketertiban umum. Agar program tersebut dapat berjalan secara baik, pihaknya terus melakukan langkah pendekatan kepada masyarakat sekitar, termasuk sosialisasi. Langkah ini ditempuh lantaran hingga saat

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

SOSIALISASI. Petugas Satpol PP menggelar sosialisasi ke masyarakat terkait wilayah yang bebas dari PKL kemarin.

ini masih banyak pihak yang belum memahami perda dan perbup yang berlaku, termasuk larangan-larangan yang tertuang di dalamnya. “Pertimbangan kami memilih kedua ruas jalan tersebut adalah karena di sana berdiri berbagai gedung perkantoran serta bangunan vital lainnya. Sehingga butuh adanya ketertiban ekstra agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,” kata Kasi Tibum Tranmas Satpol PP Temanggung, Budi Utomo kemarin. Seiring perjalannnya bila ada yang melanggar, maka Satpol tak akan segan untuk menindak. Tahapannya akan ditegur tiga kali. Jika masih membandel maka akan dijatuhi sanksi tegas. Sementara itu, Kabid Tranmas Satpol PP Jawa Tengah, Sukar menambahkan, pemberlakukan kawasan bebas seperti ini akan mendapat dukungan penuh dari Kader Siaga Tramtib yang baru saja resmi dilantik. Tugasnya adalah mendeteksi dini berbagai gejolak yang dianggap mengganggu masyarakat, terkait penegakan perda dan perbup di wilayahnya ke hal 3

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

RABU 7 OKTOBER 2015

ECERAN Rp3.000

Sakit, Tiga Jamaah Haji Wonosobo Meninggal WONOSOBO – Ada tiga jamaah haji asal Wonosobo yang meninggal di Arab Saudi. Mereka adalah Gatot Wagiman (70) bin Marto Sentiko asal Prajuritan Bawah, Kecamatan Wonosobo meninggal di Mekkah, Abdul Kholiq asal Tracap, Kecamatan Kaliwiro meninggal di Madinah, dan Junaidah bin As’ad (44) asal Kemiri, Kecamatan Mojotengah meninggal tadi malam. Kasie Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Wonosobo, Toto Jumantoro

Toto Jumantoro

mengatakan, tiga jamaah yang meninggal di Arab Saudi murni karena gangguang sakit. Ketiga jamaah haji tersebut dimakamkan langsung di sana. “Ada yang dimakamkan di Ma’la Mekkah dan ada yang dimakamkan di Madinah. Untuk jamaah haji Junaidah masih dalam proses, karena meninggal tadi malam,” jelas Totok ditemui di kantornya, Selasa (6/10). Menurutnya,untuk Tragedi Crane dan Mina, jamaah Wonosobo tak ada yang menjadi korban. Karena,

untuk crane, jamaah belum sampai Mekkah. Kemudian, untuk tragedi Mina jamaah berangkat bakda ashar. “Alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban dalam tragedi itu, Ketiga jamaah yang meninggal karena gangguan penyakit dalam,”katanya. Menurut Totok, untuk jamaah yang meninggal akan diberikan asuransi. Asuransi akan diberikan kepada ahli waris sesuai dengan PPIH yang

Daftar Nama yang Meninggal 1

Gatot Wagiman warga Prajuritan Bawah

2

Abdul Kholiq warga Tracap

3 Junaidah warga Kemiri

ke hal 11

foto: jamil/wonosobo ekspres

Padamkan Kebakaran Jangan Panik

Pedagang Sayangkan Sikap Pemkab

WONOSOBO- Delapan kasus kebakaran pada bulan September, baik kebakaran rumah maupun hutan di Wonosobo, merupakan angka yang cukup besar di tahun 2015 dibanding pada tahun 2014 di bulan yang sama. Dari kasus tersebut, partisipasi anggota Dalmas dan anggota Polsek, dalam membantu memadamkan dan evakuasi barang-barang serta memberikan pengamanan di lokasi kebakaran cukup tinggi. Atas dasar tersebut Polres Wonosobo menggandeng UPTD Pemadam Kebakaran setempat menggelar pelatihan pemadama kebakaran di lapangan tenis Polres kemarin (6/10). Kapolres AKBP Azis Andriansyah mengatakan, pelatihan pemada-

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

ke hal 11

MENGIKUTI. Kapolres Wonosobo AKBP Aziz Andriansyah saat mengikuti proses pemadaman kemarin.

Pasar Tak Kunjung Dibangun, Keluhkan Pendataan Ulang

Apa Maning? Guru Wiyata Alih Profesi Kesenjangan penghasilan yang dialami guru honorer (wiyata) membawa dampak. Mereka ada yang memilih mengenyam pendidikan sarjana kependidikan untuk pindah jalur. Minimnya penghasilan juga membuat mereka harus mencari tambahan penghasilan. Mereka juga ada tidak mengajar, lebih memilih menjadi pedagang, karyawan bank/ koperasi, maupun melakoni profesi lainnya. Padahal, mereka dipersiapkan dan dididik untuk menjadi guru. “Kesenjangan guru honorer dan guru PNS sangat jauh nyata. Harusnya pemerintah menindaklanjuti ini, jangan tutup mata. Keduanya sama-sama manusia, butuh sandang, pangan dan lainnya. Tentu semua ingin mencerdas-u kan bangsa. Lalu mengapa dibeda-bedakan? guru honorer perlu perhatian atau banyak yang memilih tidak jadi guru lagi. Salam prestasi!” Triyono, Mahasiswa, Sukoharjo

“Meskipun saya tidak lagi mengajar, mengingat pendidikan saya di jurusan keg y masih ingin menjadi guruan,, namun saya g guru. Tetapi jika m melihat peluangn nya sangat kecil u untuk membiayai h hidup dengan u upah guru hono orer, maka saya llebih memilih menjadi pedagang.” (win) Khafid, Pedagang, Limbangan

Digeser Kebun Salak, Ternak Terus Berkurang

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

PENGOBATAN. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Wonosobo menggelar pengobatan massal bagi hewan ternak kemarin.

WONOSOBO- Jumlah ternak jenis ruminansia seperti sapi dan kambing di wilayah Kecamatan Watumalang

terancam mengalami penurunan populasi. Hal tersebut dipicu oleh alih fungsi lahan pertanian yang berubah men-

jadi kebun salak. “ Tingkat poulasi hewan ternak berupa kambing dan sapi mengalami penurunan. Terutama, untuk desa-desa yang mengubah lahan pertanian menjadi kebun salak,” ungkap PPL Pertanian Kecamatan Watumalang, Kardi di selasela pengobatan masdal ternak kambing dan sapi di Mergowati Wonoroto Watumalang kemarin (6/10). Menurutnya, kebun salak yang terus meluas di Watumalang secara perlahan menggeser ketersediaan pakan hijuan yang dibutuhkan kambing dan sapi. Sehingga menyulitkan petani untuk memelihara ternak tersebut. ke hal 11

WONOSOBO – Pedagang korban kebakaran Pasar Induk Wonosobo masih mengalami trauma berat, dagangan mereka ludes terbakar, hutang bertambah, serta beban berat lainnya. Sayangnya, trauma itu tak diimbangi dengan percepatan pembangunan. Apalagi, sudah hampir sepuluh bulan pasar masih dibiarkan. Justru sebaliknya, pedagang harus melakukan pendataan ulang

ke dinas terkait. Pedagang pasar yang menempati kios sementara, Rahmad mengaku, sejak tragedi kebakaran 22 Desember 2014 belum ada kepastian dari pemerintah. Pemerintah spontan langsung membuatkan lapak sementara. Tetapi, sampai saat ini masih dalam proses perencanaan. “Sudah hampir sepuluh bulan belum juga ada kepastian untuk proses pembangunan. Kami harus menempati lokasi pasar penampungan sementara, padahal dagangannya sangat sepi. Kami harus menanggung hutang sana-sike hal 11

foto: jamil/wonosobo ekspres

VERIFIKASI. Para pedagang korban kebakaran sedang melakukan verifikasi di kantor UPT Pasar Induk Wonosobo kemarin.

Perbukitan Retak 500 Meter Ancam Warga Garung Cangak

PMI Gelar Sibat, Pikirkan Hunian Baru Pengalaman dua kali mengalami longsor membuat warga Dusun Garung Cangak Desa Garung Lor Kecamatan Sukoharjo lebih waspada. Sekitar 50 orang warga setempat dilatih Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Seperti apa? AGUS SUPRIYADI, Sukoharjo DALAM pelatihan yang digelar PMI Wonosobo kemarin (6/10) di balai dusun setempat sangat penting. Mengingat kondisi perbukitan di sekitar dusun tersebut dirasa mengkhawatirkan. Keadaan di area bukit yang berada di atas dusun sepanjang musim kemarau ini sudah

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

LATIH. PMI Wonosobo melatih Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) bagi 50 orang warga Dusun Garung kemarin (6/10).

memperlihatkan adanya rekahan cukup panjang. Paling tidak, rekahan yang terlihat memanjang lebih dari 500 meter. Apabila terisi air saat musim penghujan nanti, khawatir akan menimbulkan longsor lagi. “Sampai saat ini rencana relokasi warga Garung Cangak belum terealisir. Sehingga adanya pelatihan Sibat ini menjadi salah satu media strategis untuk menggugah kesadaran warga dalam mengantisipasi bencana longsor,” kata Kades Garung Lor, Parmin Fahmi Sahab di sela pelatihan. Pihaknya sendiri, mengaku telah berkalikali mencoba meminta kejelasan soal proses relokasi permukinam warga yang paling dekat dengan ancaman longsor. “Dari keterangan yang saya peroleh di Bagian Pemerintahan Setda, saat ini masih ke hal 11

Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.