9 des

Page 1

MAGELANG EKSPRES CMYK

Korane Wong Kedu

SELASA 8 DESEMBER 2015

TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000

Sigit Terkaya, Priyo Termiskin

PENGUMUMAN LIBUR Sehubung dengan adanya libur nasio nal terkait Pilkada Serentak 2015, maka Harian Magelang Ekspres tidak terbit pada hari Rabu tanggal 9 Desember 2015. Kami akan kembali menyapa pembaca pada Kamis pagi 10 Desember 2015. Terima kasih

MAGELANG - Calon walikota nomor urut 1, Sigit Widyonindito menjadi calon terkaya dengan aset kekayaan mencapai Rp5.952.365.508. Sedangkan harta kekayaan terendah dimiliki calon wakil walikota nomor urut 3, Priyo Waspodo dengan aset sebesar Rp370.262.170. Hal itu terkuak saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang mengumumkan laporan hasil kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Senin (7/12). LHKPN merupakan salinan penghitungan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap masing-masing calon walikota dan wakil walikota Magelang, yang menjadi kandidat pilkada, besok (9/12). Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron mengatakan, KPK telah merampungkan verifikasi data kekayaan tiga paslon Kota Magelang, termasuk paslon dari daerah lain. Data LHKPN pun telah dipublikasikan sejak tanggal 3 Desember 2015 lalu melalui website resmi KPU Kota Magelang. Ia menjelaskan, sesuai laporan itu, calon walikota nomor urut 1, Sigit Widyonindito memiliki kekayaan sebesar Rp5,95 miliar.

Besok Tiga Paslon Beradu Kekuatan

Redaksi

ke hal 3

grafis: zan

Tim Sukses Pesan Uang Palsu

SEMENTARA ITU Bupati Diminta Legowo MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang masih menunggu koordinasi lebih lanjut terkait penetapan Polsek Bandongan yang masuk dalam komando Polres Magelang Kota. Sejauh ini, Pemkab masih melakukan kajian terkait dampak-dampak yang mungkin terjadi paska penetapan tersebut. “Memang penetapan itu otoritas Polri, cuma seharusnya ada koordinasi dengan kita (Pemda),” kata Kepala Bagian Hukum Kabupaten Magelang, Idham Laksana, kemarin.

Pemkab Kaji Dampak Penetapan Polsek Bandongan

ke hal 3

LOGIS DOKTER MEDI Buku Kesehatan Populer DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Untuk memberi pemahaman yang utuh dan menyeluruh kampanye sehat, Dokter Medi Wirawan Magelang juga menulis dan membukukan ide ide dan konsep konsep sehatnya dalam beberapa buku sehat. Buku buku ini disusun agar tranfer ilmu sehat secara holistik dapat berlangsung dengan baik tanpa terhalang oleh waktu dan jarak. Melalui buku bukui ini pesan serta konsep konsep sehat holistik yang dibangun dapat dipahami secara bertahap dan harapannya anda dapat mulai dilakukan perubahan besar dalam hidup sehari hari dari segi penjagaan sehat secara holistik. Anda tidak perlu terjebak harus menderita sakit parah dahulu baru sadar akan pentingnya sehat, karena anda dapat segera memulai program sehat anda sejak anda masih sehat. Ada 4 buku yang telah disusun sampai saat ini, masing masing sebagai berikut : 1. Buku Bunuh Diri Tanpa Sadar (Median Press Magelang dicetak tahun 2008), tebal buku 145 halaman, buku pertama yang disusun dan berisi tentang paradigma sehat, pola hidup 8 Sehat Alami dan cara pencegahan secara alami dan mandiri. Istilah bunuh diri merupakan pesan penulis yang mengibaratkan seseorang yang tidak menjalankan pola hidup sehat seperti orang yang membunuh dirinya ke hal 3

Diduga Untuk Serangan Fajar Pilkada Serentak JAKARTA - Bareskrim Polri membuka tabir kejahatan terencana antara mafia pengedar uang palsu dengan tim sukses calon kepala daerah. Kemarin (7/12) lembaga yang dipimpin Komjen Anang Iskandar tersebut mengungkap adanya empat mafia yang mengedarkan uang palsu di Jawa Barat dan Banten. Ngerinya, salah satu mafia mendapatkan

pesanan membuat uang palsu dari tim sukses calon kepala daerah asal Kalimantan dan Indonesia Timur. Sesuai data Bareskrim Polri, kasus uang palsu pertama melibatkan Bambang Irawan yang tinggal di Garut, Jawa Barat. Dalam kasus tersebut diamankan 315 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan seperangkat komputer, serta printer. Kasus kedua melibatkan Sukarman dan Sadul yang tinggal di Karawang, Jawa Barat. Sukarman dan Sadul kedapatan mem-

buat 98 lembar uang 100 dolar dan 130 lembar pecahan uang 5000 real Brasil. Kasus ketiga melibatkan tersangka bernama Nurdin yang tinggal di Karawang, Jawa Barat. Barang buktinya 13 lembar uang palsu Rp 100 ribu. Terakhir, mafia uang palsu yang melibatkan empat orang tersangka, yakni Muklis, Yayat Hidayat, Oding, dan Saskam. Ada 1.351 lembar uang yang diduga palsu pecahan Rp 50 ribu yang disita sebagai barang bukti. Pelaku pemalsuan uang itu dibekuk dalam rentang waktu 12

November hingga 29 November. Kanit Uang Palsu Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri AKBP I Nyoman menuturkan bahwa salah satu dari mafia pengedar uang palsu ini ternyata mendapatkan pesanan membuat uang palsu dari seseorang yang dideteksi sebagai anggota tim sukses calon kepala daerah. “Yang mendapat pesanan dari tim sukses itu Bambang Irawan,” paparnya. ke hal 3

Pembobol Ruko Dibekuk Kawanan Lintas Pulau Jawa TEMANGGUNG – Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Temanggung, meringkus empat tersangka kawanan spesialis pembobol rumah toko (ruko) lintas pulau Jawa. Ke empat tersangka kini mendekam di ruang tahanan Polres setempat menunggu proses hukum selanjutnya. Kasubbag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti menyebutkan, ke empat tersangka yakni Dedi (46) warga Jl Karang Tengah Raya Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, Isro Waluyo (30) warga Desa Dawuhan Kecamatan Padamaran Purbalinga, Agus Salim (29) warga Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah dan Suroto (46) warga Kelurahan/Kecamatan Rancaekek Bandung. “Ke empat tersangka ini telah malang

melintang di daerah pulau Jawa, mereka menyasar ruko yang sedang ditinggalkan oleh para pemiliknya,” katanya saat gelar perkara, kemarin. Menurutnya, kasus ini berhasil dibongkar setelah kawanan pembobol ruko ini menggasak barang dagangan di ruko Desa Pare Kecamatan Krangan milik Sunarto (44) warga Desa Madyocondro Kecamatan Secang Magelang pada bulan November lalu. Korban mengalami kerugian hingga Rp30 juta. “Dari laporan korban, petugas melakukan penyelidikan, kemudian ditemukan titik terang. Ke empat tersangka ini berhasil diringkus di salah satu hotel di Kabupaten Purworejo,” jelasnya. Dari tangan ke empat tersangka, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, mobil yang digunakan untuk melakukan aksi pembobolan yakni Daihatsu GanMax warna putih dengan nomor polisi D 8789 HL. Selain itu ada sebuah obeng, ke hal 3

foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres

TERSANGKA. Empat tersangka spesialis pembobol ruko hanya bisa tertunduk saat gelar perkara, Senin (7/12).

Sosok Mbah Tohari di Usia 104 Tahun

Enggan Mengemis, Masih Tetap Sehat Bekerja Seorang pria lanjut usia (lansia) berusia 104 tahun di Kota Magelang, memutuskan masih terus bekerja meski usianya sudah seabad lebih. Lansia bernama Atmo Tohari atau dispa Mbah Tohari ini masih dalam kondisi sehat. Mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia ini pun menolak jika hanya diam di rumah sembari menunggu ulura tangan dari warga sekitar. WIWID ARIF, Magelang LELAKI tua dan bungkuk terse-

Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846

foto:wiwid arif s/magelang ekspres

SEMANGAT. Mbah Tohari masih bersemangat berjualkan keliling dengan sepeda miliknya.

nyum saat wartawan mendatangi rumahnya di Jalan Telaga Warna, RT 6 RW 18 Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kota Magelang. Mbah Tohari baru saja merayakan ulang tahunnya ke-104. Meski begitu, jiwanya sebagai mantan pejuang kemerdekaan tak pernah luntur sampai sekarang. Dia masih menempuh puluhan kilometer mengayuh sepeda demi mendapat rupiah dari berjualan kebutuhan rumah tangga. Di usianya yang lebih dari seabad, Mbah Tohari tetap memiliki semangat yang luar biasa dalam hidupnya. Dia enggan berpangku tangan dan bersantai dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pun demikian halnya dalam soal mencari rezeki.

SIGIT TERKAYA, PRIYO TERMISKIN ben rakyat sing milih

TIM SUKSES PESEN UPAL wis kebablasen

ke hal 3

Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com


CMYK

SELASA 8 DESEMBER 2015

5

Kota Suara Mulai Didistribusikan ke Kelurahan MAGEL ANG TENGAHPendistribusian logistik kotak suara pemilihan walikota dan wakil walikota Magelang sudah dilaksanakan sejak Minggu (6/12). Anggota KPU Kota Magelang Divisi Logistik, Nuke Ardinia, mengatakan, pendistribusian logistik Pilkada dilakukan dalam 2 tahap, yaitu kelurahan dan TPS. “Pada tanggal 6 dan 7 logistik didistribusikan ke setiap kelurahan, dan diserahkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS). Kemudian PPS mendistribusikan lagsung logistik pemilu ke setiap TPS di lingkup masing-masing kelurahan wilayah kerja PPS tersebut,” kata Nuke kemarin. Menurut Nuke saat ini logistik Pilkada berupa ATK dan kotak suara dalam keadaan tersegel. “Setiap kotak suara sudah tertempel stiker khusus dan didalam kotak suara sudah terdapat sampul per TPS.

PILKADA

ke hal 7

Yakin Target Partisipasi 80 Persen Tercapai MAGELANG TENGAH - Pj Walikota Magelang Rudy Apriyantono yakin 80 % lebih warga Kota Magelang akan memberikan suaranya ke TPS pada pemungutan suara Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. “Kalau bisa 100 % masyarakat Kota Magelang bisa memberikan suaranya dalam Pilwakot Kota Magelang 2015. Minimal 80 % seperti pemilu terakhir, kalau bisa lebih dari itu lebih bagus lagi demi

Pj Walikota Imbau Warga Jadi Pemilih Aktif

ke hal 7

DISTRIBUSI. Kotak suara logistik Pilwakot Kota Magelang 2015 diangkut dengan menggunakan kendaraan pikap untuk didistribusikan ke setiap kelurahan. foto: chandra yoga/magelang ekspres

Belum Ada yang Keberatan UMK Diberi Tenggat Waktu 2 Pekan MAGELANG UTARA - Pemkot Magelang memberikan tenggat waktu dua pekan atau paling lambat 21 Desember 2015 jika ada

pengusaha yang ingin melakukan penangguhan upah minimum kota (UMK) tahun 2016 sebesar Rp1.341.000. Jika tidak, para pengusaha wajib membayar upah buruh sesuai UMK berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 65 Tahun 2014.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kota Magelang Muji Rochman mengatakan, dari 200-an perusahaan di Kota Jasa, hingga kini, belum ada satu perusahaan pun mengajukan ke hal 7

UMK 2016 KOTA/KABUPATEN SE- KEDU

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kota Magelang Rp1.341.000 Kabupaten Magelang Rp1.410.000 Temanggung Rp1.313.000 Wonosobo Rp1.326.000 Purworejo Rp1.300.000 Kebumen Rp1.300.000 *DIOLAH DARI BERITA

grafis: fakhri

CMYK


CMYK

KABUPATEN MAGELANG

SELASA 8 DESEMBER 2015

MAGELANG EKSPRES

8

Serentak, 48 Hektar Sawah Ditanami Padi GRABAG - Magelang turut serta dalam penanaman padi serentak se-Indonesia, kemarin (7/12) di Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag. Penanaman ini sebagai upaya untuk mencapai target tanam padi masa tanam Oktober 2015 -Maret 2106. Hal ini untuk pencapaian swasembada pangan yang merupakan program pemerintah. Penanaman dilakukan serempak antara Kodim 0705/Magelang, Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, BPPKP Kabupaten Magelang dan Kelompok Tani Argo Asyifa Dusun Ngaran, Desa Ngasinan Kecamatan Grabag. Komandan Kodim (Dandim) 0705 Magelang Letnan Kolonel Arm I Made Gede Antara SSos mengatakan, tanam serentak ini merupakan bentuk gerakan nyata dalam mencapai swasembada pangan nasional. ke hal 7

foto: heny agusningtiyas/magelang ekspres

MENANAM. Dandim 0705/Magelang, Letnan Kolonel Arm I Made Gede Antara SSos bersama Dinas Pertanian, BP2KP dan warga lakukan tanam serentak di Ngasinan.

Warga-Dewan Desak Pemkab ORGANISASI

Bustra Jabat Presiden BEM MERTOYUDAN - Sebagai organisasi yang dinamis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UM Magelang secara rutin mengadakan pemilihan pengurus BEM yang diawali dengan pemilihan Presiden, setiap setahun sekali. Pemilihan Presiden BEM dilakukan Kamis (3/12) di Kampus 1 dan Kampus 2 mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Hasil perhitungan pemilihan Presiden BEM periode Tahun 2015 - 2016 dilakukan di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 Mertoyudan. Dalam acara perhitungan suara yang dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Mujahidun MPd dan Kepala Biro Kemahasiswaan Nugroho Agung Prabowo M Kom itu ada tiga pasangan calon berdasarkan tiga suara terbanyak.

Revisi Tata Letak Pasar Bandongan MUNGKID - Warga sekitar Pasar Bandongan meminta Pemerintah Kabupaten Magelang untuk merevisi tata letak pasar yang kini dalam pembangunan tahap III itu. Perubahan terutama pada

lokasi tempat sampah yang dinilai tidak tepat. Tokoh masyarakat Bandongan, Saifudin Ahmad mengatakan, bak sampah yang ada saat ini sangat mengganggu karena berada tepat di depan Pasar Bandongan. “Selain tidak etis karena berada di depan pasar, bak sampah tersebut juga meng-

ganggu lingkungan serta estetika,” jelasnya. Dia menyebutkan, sampah di bak tersebut belum tentu nantinya akan diambil setiap hari. Sehingga, dikhawatirkan mengganggu aktivitas warga karena berpotensi tumpah ke jalan raya. ”Untuk itu, warga di sini mendesak agar bak sampah

ini dipindahkan karena nantinya pasti akan menganggu aktifitas warga setempat,” katanya, kemarin. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena buruknya proses perencanaan Pasar Bandongan. Bahkan penempatan bak sampah di depan pasar mengulang kesalahan sebelumnya. ”Dulu bak sampah juga di-

KORAMIL

CANDIMULYO - Kodim 0705/Magelang memerintahkan Koramil untuk mendukung penanaman pohon di tempat pemakaman umum (TPU) setiap dusun di wilayah masing-masing, Sabtu (5/12). Hal ini seperti yang dilaksanakan Koramil 10 /Candimulyo di TPU Dusun Brojolepo Desa Surojoyo Kecamatan Candimulyo. Acara tanam pohon dihadiri Danramil Candimulyo Kapten Arm Wadi dan Kepala Desa Surojoyo Triyono, Kadus Brojolepo Suroso dan Yami SP dari Dinas Pertanian Penanaman Kecamatan Candimulyo. Penanaman pohon dengan sasaran tempat pemakaman umum serentak dilaksanakan seluruh jajaran Koramil Kodim 0705/Magelang. Adapun pohon yang ditanam jenis mahoni, sengon dan asam jawa. ke hal 7

INFRASTRUKTUR

Ketiban 47 Paket Perbaikan Jalan MUNGKID - Kabupaten Magelang mendapatkan bantuan paket perbaikan jalan berupa peningkatan jalan dan mengamanan jalan. Ada 47 paket jalan yang telah dan dalam proses perbaikan jalan, yang bersumber pada anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah 2015. Sebanyak 47 paket perbaikan jalan, yang dilakukan peningkatan jalan berjumlah 7 jalan antara lain peningkatan jalan antar desa, Desa Suberarum-Sidoagung Kecamatan Tempuran, Jalan Desa Ngrajek-Jetis Dusun Rambeanak Desa Munggangsari, pengaspalan Dusun Carikan Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran, Pengaspalan Desa Tamanagung (pasar hewan) sampai Desa Gondosuli, peningkatan jalan Tegalrejo-Dusun Bungkus Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo. Peningkatan Jalan Pinalan - Gondosuli Kecamatan Muntilan. Kabid Bina Marga DPU dan ESDM melalui Kasi Jalan, Wahyudi Purwantoro menjelaskan, peningkatan jalan dilakukan untuk meningkatkan kondisi jalan. Misalnya apabila jalan tersebut mengalami kerusakan dilakukan perbaikan dengan dilakukan pelapisan kembali dengan aspal maupun dengan menggunakan beton. “Sehingga jalan tersebut dapat lebih baik setelah dilakukan peningkatan jalan,”jelasnya.

ke hal 7

TPSA Pasuruhan Hambat Adipura

ke hal 7

TNI Hijaukan Pemakaman Umum

taruh di depan pasar. Alhasil yang membuang sampah justru warga umum bukan pedagang,” imbuhnya. Dia juga menilai pembangunan Pasar Bandongan tidak mengikuti prosedur. Salah satunya izin lingkungan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah daerah.

foto: ganang/magelang ekspres

DIPASANGI. Drum yang dipasang warga di tengah jalan berjajar cukup rapi.

Pemasangan Drum Timbulkan Pro Kontra MUNGKID - Tanggapan terkait pemasangan median (pembatas jalan) dengan menggunakan drum di Jalan Magelang-Jogjakarta tepatnya di wilayah Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid dan di Desa Gulon, Kecamatan Salam masih saja mengalir. Kali ini dari kalangan masyarakat umum. “Bagus sih, karena pemasangan drum itu untuk kebaikan. Banyak yang tidak mematuhi aturan lalulintas,” kata pelintas jalan tersebut, Siska (22) warga Mertoyudan. Sementara itu, Kusuma, warga Tempuran yang pernah melintas jalan tersebut mengatakan, seharusnya pengendara tidak boleh melewati garis marka itu, tetapi banyak yang melanggarnya. Kebanyakan kecelakaan karena menyalip hingga keluar jalur. “Saya setuju dengan dipasangnya drum sebagai median jalan.

Agar pengendara lebih berhatihati,” akunya. Dengan dipasang drum jalan akan lebih sempit, jadi pengendara akan berhati-hati. Jalan yang luas biasanya pengendara akan memacu kendaraan lebih cepat. Sedangkan, di situ merupakan jalan dua arah, sehingga sangat berbahaya. “Menurut saya tidak masalah, karena banyak truk bermuatan dan berjalan lambat. Banyak pengendara yang tidak sabar menyalip hingga keluar jalur. Tapi kalau bisa dibuat pembatas jalan yang permanen serta di kasih lampu tengah jalan. Hal ini agar meminimalisir kecelakaan serta tidak mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Harnum, warga Salaman kurang setuju dengan pemasangan drum tersebut. “Saya kurang setuju pemasangan drum sebagai pembatas jalan. Hal itu dapat mengakibatkan

risiko yang lebih besar. Misalkan saja ada yang menabrak drum tersebut, kemudian jatuh ke jalur yang berlawanan. Bisa-bisa menyebabkan kecelakaan beruntun. Beberapa waktu lalu teman saya mengalami kecelakaan karena menabrak drum,” bebernya. Sebagaimana diketahui sebelumnya, pemasangan tersebut tidak dianjurkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Magelang. Karena, dapat membahayakan pengguna jalan.“Hal itu tidak dianjurkan, karena dapat membahayakan. Bisa saja pengendara malah menabrak drum,” kata Kasi Pengendalian Operasional Lalu Lintas Dishub, P Sudig Yurianto. Di jalan raya Magelang-Jogjakarta tepatnya di Dusun Batikan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid dipasang drum sekitar 45 buah sebagai median jalan

MUNGKID - Pemindahan Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Pasuruhan menjadi salah satu kebutuhan mendesak yang harus segera dilakukan Pemerintah Kabupaten Magelang. Selain karena sudah overload, TPSA juga mempengaruhi perolehan Piala Adipura. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Magelang, Agus Liem mengatakan, selama ini pengolahan sampah masih dilakukan dengan sistem operasi dumping di TPSA Pasuruhan. “Padahal untuk bisa memperoleh piala Adipura, pengolahan sampah harus dirubah menjadi control landfill,” jelasnya. Pengolahan secara control landfill sendiri, menurutnya hanya bisa dilakukan jika lokasi TPSA dipindah. Mengingat lokasi saat ini sudah tidak memadai. “Target kita perolehan piala Adipura pada tahu 2017 mendatang, atau bahkan kalau bisa tahun 2016. Untuk itu, semakin cepat TPSA dipindah, control landfill bisa cepat diterapkan sehingga target bisa dicapai,” terangnya. Dia menyebutkan, dalam penilaian Adipura tahun ini, TPSA menjadi sorotan tersendiri dengan nilai yang paling rendah. “Selain TPSA, nilai yang kita dapat 75 semua. Yang lain sudah di jalurnya, sedang TPSA kita melanggar Undang-undang,” ujarnya. Dia menegaskan, ada bantuan atau tidak, baik dari provinsi maupun dari pusat (Jerman), Kabupaten Magelang tetap harus memiliki TPSA yang benar dan mampu menampung semua sampah. Seperti yang diketahui, sebelumnya, Pemkab Magelang menerima sertifikat Adipura kategori kota kecil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Sertifikat diserahkan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya di Gedung Bidakara Jakarta, Senin (23/11) lalu. Menurut Siti, terdapat pengetatan kriteria dalam rangka mendorong pemenuhan ketentuan Undang-

Mendesak untuk Dipindah

ke hal 7

ke hal 7

SMPN 3 Candimulyo Toreh Prestasi dalam Lomba KIR Nasional

Angkat Buah Mengkudu sebagai Laru Nira Gula Merah Kabupaten Magelang melalui tiga siswa SMPN 3 Candimulyo berhasil meraih juara tiga dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) tingkat Nasional beberapa waktu lalu. Prestasi tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. AMBAR PRATIWI, Candimulyo DALAM lomba yang berlangsung di Bali, 25-29 Oktober 2015 kemarin, para siswa menunjukkan hasil karya mereka berupa pemanfaatan buah mengkudu (pace) sebagai laru nira dalam pembuatan gula merah. “Fungsi laru itu sendiri adalah untuk menetralkan keasaman nira kelapa saat penyadapan,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang, Haryono kemarin.

foto: ambar pratiwi/magelang ekspres

MERAIH. Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Magelang Haryono bersama siswa-siswa SMPN 3 Candimulyo peraih juara III lomba KIR Nasional.

Adapun tiga siswa yang maju dalam lomba KIR tersebut antara lain Furiyani, Nila Lestari dan Afiska Nurul Hidayah. Tahun lalu, SMPN 3 Candimulyo juga mengirimkan siswanya untuk maju dalam KIR nasional dengan karya sepatu multifungsi bagi petani. Meski tidak menjadi juara, namun sepatu tersebut sudah dapat difungsikan oleh petani di sawah agar tidak mudah terluka maupun terkena pestisida. «Apa yang mereka raih ini, membuat kami bangga. Mereka mampu menunjukkan jika sekolah pinggiran jauh dari perkotaan, juga bisa berprestasi tingkat nasional,» imbuh Haryono. Dia berharap, prestasi SMPN 3 Candimulyo ini dapat memacu sekolah lain untuk juga memotivasi siswa mereka agar bisa berkreasi dan menampilkan karya terbaik. “Semoga saja kedepan, akan muncul juara-juara baru di berbagai bidang,” katanya. ke hal 7


CMYK

WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo

SELASA 8 DESEMBER 2015

ECERAN Rp3.000

Praktik Money Politic Terbongkar Terkumpul Rp6,1 Juta WONOSOBO- Praktik politik uang (money politic) dalam Pilkada Wonosobo bukan isapan jempol belaka. Hal tersebut benar-benar terjadi. Jelang dua hari pencoblosan Panwaslu Wonosobo telah mengamankan uang sebesar Rp6,1 juta. “Itu (uang) dari empat kecamatan meliputi, Kepil, Wadaslintang, Kaliworo dan Leksono,” beber Ketua Panwaskab Wonosobo Eko Fifin Haryanti kemarin (7/12) di kantornya. Disebutkan, uang tersebut berasal dari Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil, sebesar Rp4 juta, Desa Besani Kecamatan Wadaslintang sebesar Rp600

Kita berharap masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, memilih sesuai dengan hati nurani bukan karena uang atau materi lain, partispasi untuk melaporkan dugaan pelanggaran selalu kita tunggu,”

EKO FIFIN HARYANTI Ketua Panwaslu Wonosobo

ribu, Desa Kauman Kecamatan Kaliwiro sebesar Rp1,4 juta dan dari Kecamatan Leksono Rp90 ribu yang terbagi dalam tiga amplop. ke hal 11

Besaran Money Politic di Empat Kecamatan 1. Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil Rp4 juta 2. Desa Besani, Kecamatan Wadaslintang Rp600 ribu 3. Desa Kauman, Kecamatan Kaliwiro Rp1,4 juta 4. Kecamatan Leksono foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

Rp90 ribu

BARANG BUKTI. Ketua Panwaskab Wonosobo Eko Fifin Haryanti menunjukkan barang bukti politik uang di kantornya kemarin (7/12). Pecahan nominal uang tersebut mulai dari puluhan ribu hingga seratus ribu.

Pelaku Usaha Wajib Jujur

ENERGI

Peningkatan Pembangunan ESDM WONOSOBO- Pembangunan bidang energi ketenagalistrikan melalui urusan energi dan sumberdaya mineral merupakan salah satu prioritas dalam program pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik, pemerintah telah mencanangkan program peningkatan pembangunan pembangkit listrik alternatif non minyak antara lain dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Beberapa sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah energi mikrohidro dan energi biogas. Sejalan dengan hal tersebut, prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2014 ditekankan pada meningkatnya hasil pengelolaan sumberdaya mineral yang memperhatikan aspek lingkungan, meningkatnya kualitas pengendalian dan pengawasan pengelolaan sumberdaya mineral, meningkatnya penggunaan energi alternatif, terpenuhinya kebutuhan energi listrik dan terpenuhinya kebutuhan energi migas. Kepala Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kabupaten Wonosobo, Ir Supriyanto MM mengatakan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik. “Pemerintah telah mencanangkan program peningkatan pembangunan pembangkit listrik alternatif non minyak antara lain dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya adalah pengembangan mikrohidro,” tandanya. Mikrohidro merupakan energi alternatif yang sangat potensial untuk di kembangkan di Kabupaten Wonosobo sebagai alternatif untuk penyediaan/penambahan daya listrik selain dari PLTA dan PLTU yang ada di Kabupaten Wonosobo. ke hal 11

Terkait Timbangan WONOSOBO- Pelaku usaha berkewajiban memberikan informasi yang benar dan memperlakukan atau melayani konsumen secara benar, jujur dan tidak diskriminasi. Kewajiban tersebut sejalan dengan UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Berkaitan dengan hal itu, puluhan pedagang emas di wilayah perkotaan Wonosobo mengikuti sosialisasi metrologi legal di salah satu rumah makan kemarin (7/12). Kepala Kantor Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo, Karyoto mengatakan, kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kepada pedagang emas, khususnya terkait metrologi atau kadar timbangan yang legal atau sah sesuai hukum. “Melalui kegiatan ini, kita berharap perniagaan atau transaksi jual beli tidak salah timbang, yang berakibat munculnya komplain dari konsumen,” katanya Berkaitan dengan hal itu, maka pedagang emas harus memberikan kepastian 9 hak konsumen, utamanya hak atas informasi yang ke hal 11

Hasil Survei LSPM Dituding Tak Kredibel WONOSOBO- Tim sukses pasangan bupati-wakil bupati Wonosobo nomor satu Maya Rosida-Eko Prasetyo merasa terusik dengan rilis dari Lembaga Studi Pembangunan Masyarakat (LSPM) Jogyakarta. Mereka menuding data hasil surveinya tidak kredibel serta tidak mencerminkan kondisi lapangan. “Apapun yang dilakukan oleh tim survei kita hormati. Namun, saya kira yang dilakukan LSPM itu tidak sesuai dengan kondisi kenyataan. Kita lihat saja nanti di hari Rabu,” ungkap Ketua Tim Sukses, Afif Nurhidayat kemarin di kantornya

Menurutnya, hasil survei tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Sebab saat ini sudah tidak bicara salah satu sisi saja, baik itu soal popularitas tapi juga soal elektabilitas. “Kita juga melakukan hal yang sama dengan lembaga yang kredibel dan diakui, namun hasilnya tidak akan kita beber,” ujarnya. Alasan tidak membeber hasil survei lantaran semata-mata ingin menjaga situasi Wonosobo tetap kondusif dan tanggungjawab memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. ke hal 11

foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres

PENYERAHAN. Sekda Kabupaten Wonosobo Eko Sutrisno di dampingi Ketua Komisi A Suwondo Yudhistiro menyerahkan SK Pemberhentian 78 eks perangkat desa Senin(7/12).

78 Eks Perangkat Desa Resmi Diberhentikan Tiap Orang Terima Pesangon Rp20 Juta WONOSOBO- Sedikitnya 78 eks perangkat desa menerima SK pemberhentian dan pemberian penghargaan dari Pemkab Wonosobo di Ruang KRT Mangoenkoesoemo Setda kemarin (7/12). Mereka yang menerima penghargaan adalah eks perangkat desa di kelurahan yang belum

mencapai usia 65 tahun pada tanggal 1 Januari 2015 serta masih aktif melaksanakan tugas di kelurahan. Untuk pemberian penghargaan, Pemkab menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar dari APBD perubahan 2015. Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, Eko Sutrisno Wibowo mengatakan mereka adalah yang sejak diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 414/ 99/ 1995,

tanggal 21 November 1995, tentang Pengukuhan Perubahan Status 27 Desa menjadi Kelurahan di Kabupaten Tingkat II Wonosobo masih diberdayakan oleh Pemerintah Kelurahan untuk membantu tugas-tugas Lurah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun demikian, hampir 20 tahun sejak perubahan status desa menjadi kelurahan, upaya penyelesaian urusan ke hal 11

Banjir di Jalan Bumiroso Hambat Pengguna Jalan

Sebilah Kayu dan Tumpukan Sampah Cegah Laju Air Tengah jalan di Bumiroso, Kecamatan Watumalang dipenuhi dengan genangan air. Hal itu disebabkan, karena saluran irigasi di pinggir jalan tersumbat dengan tumpukan kayu dan sampah. FATHUL JAMIL, Watumalang PANTAUAN koran ini di lapangan pada Minggu (6/12), sesaat setelah hujan lebat terlihat tengah jalan dipenuhi dengan genangan air. Pengendara roda dua dan roda empat cukup kesulitan, karena air yang meluber ke tengah jalan sangat besar dan menyulitkan pengendara. Warga sekitar juga berupaya untuk segera mengatasi sumbatan saluran, namun sulit diperbaiki. Lantaran, ada sebilah kayu dan tumpukan sampah di tengah-tengah saluran dengan debit air yang sangat besar. “Setelah hujan lebat, salurannya tersumbat. Kemudian, airnya meluber ke tengah jalan. Dan kami hendak memperbaiki, tetapi cukup kesulitan karena airnya sangat besar,” terang Nurohim warga Bumiroso yang sedang memperbaiki saluran tersebut. Kejadian melubernya air saluran ke tengah jalan merupakan kali pertama terjadi. Sebab, pada setiap hujan lebat, saluran selalu aman. Hanya, saja dikarenakan ada sumbatannya, maka saluran tertutup dan air meluber ke tengah jalan. ke hal 11

foto: fathul jamil/wonosobo ekspres

MELINTAS. Pengguna jalan sedang melintasi genangan air di Jalan Bumiroso, Kecamatan Watumalang, Minggu (6/12). Iklan dan Pemasaran: Karangkajen (Sruni) No 112 Wonosobo Telp. 0286 322018

CMYK


PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen

SELASA 8 DESEMBER 2015

Eceran Rp 3.000

Gabung Jogjakarta, Purworejo Pesat PURWOREJO - Wacana pindahnya Kabupaten Purworejo untuk bergabung dengan Provinsi Jogjakarta, hingga saat ini masih terus bergulir. Sejumlah kalangan menilai wacana tersebut sangatlah logis dilihat

dari berbagai hal yang melatarbelakanginya. Menurut pengamat pemerintahan yang juga mantan Sekda Purworejo, Ir Akhmad Fauzi MA, jika wacana bergabung dengan Provinsi Jogjakarta tersebut

betul-betul direalisasikan, akan sangat menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purworejo ke depan. Ia menilai, selama ini terjadi arogansi administrasi dalam pembangunan wilayah.

“Selama ini konsep pewilayahan pembangunan kita selalu menggunakan paradigma yang salah. Kabupaten Purworejo diposisikan sebagai hinterland dari pusat pertumbuhan Cilacap. Saat muncul pertan-

yaan kenapa tidak menginduk ke Jogjakarta?. Jawabannya sederhana karena Purworejo bukan Jawa Tengah,” kata Fauzi, kemarin. Lebih lanjut dikatakannya, de facto saat ini, Purworejo sebena-

rnya lebih terpengaruh Jogjakarta. Pergerakan faktor-faktor ekonomi lebih dipengaruh oleh permintaan (demand) dari Jakarta, Jogjakarta, Semarang dan Surabaya. ke hal 11

PAJAK

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

PBB. Petugas DP2KAD dan BPD Bank Jateng Purworejo melakukan penghitungan uang setoran PBB 2016 di Balai Desa Banyuasin Separe, kemarin.

Banyuuasin Separe, Urutan Ke-2 Lunas PBB PURWOREJO - Meski tahun 2015 belum berakhir, seluruh warga Desa Banyuuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo kompak melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2016. Pembayaran PBB senilai total Rp16.285.500 dilakukan dalam tempo sehari di Balai Desa setempat, Sabtu (5/12). Kegiatan bertajuk Pekan Pelunasan PBB siang itu dihadiri Camat Loano Setyo Adi SIP, Kapolsek Loano AKP Markotib SH, Danramil 11/Loano Kapten Inf Amad Kurdi, Petugas DP2KAD Loano, Petugas BPD Bank Jateng Cabang Purworejo, serta seluruh pengurus PKK dan perwakilan pengurus 13 Dasa Wisma Desa Banyuuasin Separe. Turut menyemarakkan kegiatan dengan sejumlah hiburan, puluhan mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid) Bakti Putra Bangsa Purworejo yang tengah melaksanakan program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Kepala Desa Banyuasin Separe, Hadi Mustofa, mengatakan, pengelolaan pajak di desanya menerapkan sistem celengan atau tabungan yang dimotori oleh Tim Penggerak PKK dan dilaksanakan di setiap dasa wisma. Pemungutan iuran atau tabungan dilakukan dalam setiap kegiatan pertemuan rutin. “Metode ini telah kami rintis sejak tahun 2011 dan terus mendapat apresiasi dari warga. Menurut informasi, tahun ini Banyuuasin Separe berada pada urutan kedua pelunasan PBB 2016 di tingkat kabupaten setelah Desa Sumowono Kecamatan Kaligesing,” ucapnya. Dijelaskan, Banyuasin Separe memiliki sekitar 528 KK dan terbagi atas 13 dasa wisma. Pelunasan PBB senilai Rp16.285.500 belum termasuk pajak tiga tower provider yang pembayarannya langsung di tingkat kabupaten. Terkait belum adanya SPT tahun 2016, pihaknya mengaku memiliki rekening khusus yang dimanfaatkan untuk menyimpan uang tersebut. Jadi, sewaktuwaktu akan dibayarkan, jika ada dana tunai untuk disetorkan. “Beberapa desa sekitar sudah mulai melakukan studi banding. Sistem ini sangat mudah, tetapi butuh kesadaran dan kekompakan dari warga dan dasa wisma,” jelasnya.

foto: lukman hakim/purworejo ekspres

KERJA BAKTI. Ratusan warga Desa Ganggeng dan TNI saat melakukan kerja bakti memperbaiki tanggul tankisan yang jebol.

Tanggul Jebol Ancam 93 Ha Lahan PURWOREJO - Sekitar 93 hektare lahan pertanian terancam akibat tanggul saluran Daerah Irigasi (DI) Kebangsan di Desa Ganggeng Kecamatan Purworejo yang jebol saat hujan deras mengguyur Purworejo, Sabtu (5/12) malam. Menyikapi ancaman tersebut, warga setempat bersama dengan parjurit TNI beru-

paya untuk memperbaikinya. Sedikitnya, 200 orang warga dan 100 anggota TNI terlibat dalam kerja bakti tersebut. Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Ir Susanto yang turut serta dalam kerja bakti tersebut mengungkapkan, saluran irigasi digunakan untuk mengalirkan air untuk 93 hektare lahan di

Desa Semawung, Kemanukan, dan Piji. “Tanggul ini sangat penting karena sedikitnya 93 hektare sangat tergantung dengan air yang dialirkan dari tanggul ini. Terlebih saat ini petani sudah memasuki jadwal masa tanam. Sehingga membutuhkan air cukup banyak,” katanya. Lebih lanjut Susanto men-

PURWOREJO - Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) seKabupaten Purworejo serentak mengikuti Apel Siaga digelar oleh Panitia Pangawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) di Alun-alun Purworejo, Senin (7/12) pagi. Pada saat bersamaan, rupanya ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan momen tersebut untuk memasang bahan kampanye jenis leaflet Paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 2, Hamdan-Suhar di Desa Boro Wetan Kecamatan Banyuurip. Padahal menurut aturan, bahan kampanye tidak

PILKADA Terlibat Kampanye, PPS Nambangan Dicopot

ke hal 11

50 meter,” katanya. Selain itu, sambungnya, tebing yang kritis di bantaran sungai tersebut juga panjangnya mencapai 100 meter. “Kami bekerja sama dengan tiga desa dibantu dengan jajaran TNI melakukan kegiatan tanggap darurat dengan membuat tanggul menggunakan bronjong. ke hal 11

Ditinggal Apel, APK Paslon Menyebar

ke hal 11

PURWOREJO – Seorang oknumpenyelenggara pemilu tingkat desa, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Nambangan Kecamatan Grabag direkomendasikan oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat agar dicopot. Pencopotan dilakukan setelah oknum PPS tersebut ketahuan terlibat dalam kegiatan kampanye Paslon nomor 1. Ketua Panwascam Grabag, Iskandar saat dimintai konfirmasi mengungkapkan, oknum PPS yang direkomendasikan untuk dicopot atas nama Erwin Sulistiani. Menurutnya, surat rekomendasi pencopotan telah dilayangkan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Grabag. “Karena itu merupakan pelanggaran kode etik maka kami telah memberikan rekomendasi kepada PPK agar yang bersangkutan dicopot. Langkah ini kami tempuh untuk menjaga integritas Pilkada di Desa Nambangan,” kata Iskandar, Senin (7/12). Lebih lanjut dikatakannya, sebelum rekomendasi pencopotan dilayangkan, Iskandar mengaku telah melakukan klarifikasi secara langsung kepada oknum PPS, panitia penyelenggara kegiatan kampanye dan pembekalan saksi, serta kepada Ketua PPK.

gatakan, saluran dI Kebangsan tersebut awalnya sudah jebol sepanjang 25 meter. Namun hujan deras kemarin malam mengakibatkan banjir di Sungai Kaligesing. Saluran di Kebangsaan itu berada di atas sungai tergerus banjir dan akhirnya jebol dan terputus. “Yang jebol kemarin malam 25 meter sehingga total panjang saluran yang jebol

dibenarkan untuk ditempel atau dipasang, terlebih sejak Minggu-Selasa (6-8/12) merupakan masa tenang. Ketidaktertiban yang dilakukan oleh pemasang bahan kampanye tersebut menuai tanggapan miring dari sejumlah pihak, khususnya pengawas pemilu desa setempat. PPL Desa Boro Wetan, Bambang Suwiji mengatakan, sebelum apel siaga, kawasan desa setempat terbebas dari bahan kampanye dan APK, baik Paslon 1, 2, maupun 3. Namun, pada sekitar pukul 11.00 WIB saat PTPS dan PPL kembali ke Desa, puluhan bahan kampanye merebak di sejumlah lokasi. ke hal 11

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

PELATIHAN. Puluhan anggota IDP mendapatkan materi pelatihan budidaya Jamur Tiram di Ruang Seminar UMP, kemarin.

Anggota IDP Didorong Kuatkan Ekonomi Melalui Progam Pertanian Terpadu PURWOREJO - Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mengadakan kegiatan Sarasehan Pertanian Terpadu (Sentanu), Sabtu (5/12). Kegiatan bertajuk «Penguatan Ekonomi Berbasis Pertanian Terpadu» berlangsung

sehari di ruang seminar UMP melibatkan sekitar 40 anggota Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) sebagai peserta. Sejumlah materi yang saling berkaitan diberikan oleh para dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UMP, tiga di antaranya Istiko Agus Wicaksono SP MSc, Ir H Didik Widiyantono, dan Dyah Panuntun Utami Msc. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan materi praktik berupa pelatihan langsung oleh pelaku usaha Jamur Ti-

ram asal Kecamatan Gebang, Andi Susanto SP, yang juga alumni UMP. Ir H Didik Widiyantono, panitia penyelenggara mengatakan, Sentanu merupakan program pengabdian untuk mengajak masyarakat agar mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui sektor pertanian. Dipilihnya IDP sebagai sasaran penguatan ekonomi merupakan bagian dari upaya mendukung program pendampingan dari ke hal 11

foto: eko sutopo/purworejo ekspres

PENERTIBAN. PPL dan anggota PTPS Desa Boro Wetan Kecamatan Banyuurip melakukan penertiban bahan kampanye yang merebak di desa setempat, kemarin.

Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594


CMYK

TEMANGGUNG EKSPRES Korane Wong Temanggung

SELASA 8 DESEMBER 2015

Pupuk Palsu Beredar

KATA MEREKA Pemimpin Tanpa Suap Serangan fajar bisa saja terjadi pada saat mendekati pelaksanaan Pilkada serentak yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2015 di beberapa daerah. Rakyat harus berrani jujur mem milih sesuai hati nurani peh m mimpin yang b baik, jangan ttergiur uang ssaja. Dian, karyawan swasta foto: rizal ifan/temanggung ekspres.

K a l a u semua memakai uang, m berarti suara b rakyat terbeli r dan d jangan harap dapat per mimpin baik. m (riz) (

Gresimantika, wiraswasta

PERTANIAN Tanam Serentak Minimalisir Hama TEMANGGUNG – Untuk meminimalisir hama yang menyerang tanaman padi pada musim tanam ini, petani diimbau untuk melakukan tanam serentak. Hal itu untuk menekan angka kegagalan panen paska kemarau panjang yang terjadi di tahun 2015 ini. Kepala Distanbunhut Temanggung Masrik Amin mengatakan, tanam serentak sangat efektif untuk menekan angka kegagalan panen, mengingat pada musim tanam ini mundur dari perkiraan yang ada. “Terpengaruh kemarau panjang, jadi musim tanam akhir tahun ini mundur. Dengan tanam serentak ini akan sangat berpengaruh pada hasil panen mendatang,” katanya, kemarin. Selain itu katanya, tanam secara serentak ini juga bisa menekan perkembangan hama, baik itu hama wereng cokelat, tikus dan hama lainnya yang selama ini selalu menjadi musuh petani. “Hama menjadi berkurang, sebab semua petani tanam. Berbeda dengan tanam tidak serentak, tanaman padi akan sangat mudah terserang hama,” katanya. Disampaikan, saat ini telah dilaksanakan penanaman padi serentak seluas 15 hektar di wilayah Kecamatan Kranggan. Di Kecamatan lain yang merupakan penghasil padi juga telah melakukan hal yang sama. “Peran Babinsa Kodim 0706/Temanggung sangat membantu, mereka selalu mendampingi petani,” ujarnya. Sementara itu Dandim 0706/Temanggung Letkol Kav. Zubaedi menambahkan, dengan diadakan tanam padi serentak akan memotivator petani untuk terus melakukan tanam serentak. Dengan upaya ini diharapkan bisa meraih upsus swasembada dan ketahanan pangan di Kabupaten Temanggung. “Dengan adanya peningkatan swasembada pangan kita akan terpenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat,” katanya. Bambang Winarso Ketua Pusat Sosial Ekonomi Kebijakan Pertanian, dalam kesempatan tersebut menuturkan, pada kesempatan ini dilakukan tanam serentak satu juta hektar padi di seluruh wilayah indonesia. “Mulai hari ini kita bersama sama bergandeng tangan dan bahu membahu menanam padi agar bisa terwujudnya swasembada pangan. Itu juga demi terwujudnya kebutuhan pangan di masyarakat Indonesia,” katanya. (Kodim 0706 Temanggung)

ECERAN Rp3.000

PENELITIAN. Para peneliti tengah mengamati pergerakan dan perkembangan uceng-uceng liar yang ditempatkan dalam kolam-kolam kecil guna proses penelitian.

Uceng Terus Diteliti Akan Jadi Ikon Temanggung TEMANGGUNG – Bak gayung bersambut, penelitian terhadap Uceng mulai menujukkan beberapa kemuajuan positif sehingga asa menjadikan ikan liar ini sebagai ikon Kabupaten Temanggung kian membuncah. Kepala Bidang Perikanan, Disnakan Kabupaten Temanggung, Muhammad Hadi menjelaskan saat ini pihaknya masih terus meneliti seperti apa kehidupan Uceng di habitat aslinya serta mencari cara yang tepat agar ikan ini dapat dibudidayakan secara lebih besar tanpa harus menunggu datangnya musim tertentu.

Pasalnya, sejauh ini produsen hanya mengandalkan tangkapan para nelayan dari Sungai Lutut dan Progo sebagai habitat utama. Meski banyak ditemui di berbagai daerah, namun uceng asli Temanggung diklaim memiliki rasa yang paling gurih. “Uceng memang terkenal sebagai ikan yang sulit dibudidayakan, tapi kita terus cari terobosan-terobosan baru. Saat ini harga mentah mencapai Rp100 ribu per kilo dan uceng goreng dibanderol Rp200-Rp250 ribu per kilo. Bukankah ini komodidtas yang patut dilirik,” katanya, Minggu (6/12). Lanjut Hadi, penelitian uceng secara lebih mendalam saat ini telah memasuki bulan

kedua dengan menerjunkan enam orang peneliti. Empat dari Balitbang Ikan Air Tawar Bogor, dan dua lainnya dari Universitas Diponegoro Semarang. Bahkan, bulan Januari 2016 mendatang hasil penelitian akan dibawa menuju Bogor dengan harapan mampu menemukan fakta-fakta serta teknik baru dalam pembudidayaan ikan berukuran kecil ini. “Intinya kita akan menyimpulkan bagaimana cara agar uceng yang sebelumnya hanya mampu hidup di alam liar (sungai) mampu dikembang biakkan sendiri. Estimasi waktu penelitian kami adalah selama tiga tahun kedepan,” imbuhnya. ke hal 3

Stok Beras di Kedu Cukup Tak Perlu Pasokan Impor TEMANGGUNG – Perum Bulog Sub Divisi Regional (Sub Divre) Wilayah V Kedu, memastikan tidak mendapatkan pasokan beras import. Sebab ketersediaan beras di wilayah karesidenan ini cenderung aman, dan harga beras pun relatif lebih stabil. “Tidak, selama ini kebutuhan beras di wilayah Kedu masih tercukupi,” kata Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu, Imron Rosidi, Senin (7/12). Ia mengungkapkan, meskipun belum semua petani di

wilayahnya belum melakukan panen raya, namun pasokan beras dari petani masih cukup aman, sehingga wilayah V Kedu tidak mendapat pasokan beras import. “Stok beras kami juga masih cukup aman, cukup untuk penyaluran beras miskin (raskin) hingga bulan Januari 2016 mendatang,” ungkap Imron. Ia menjelaskan, Perum Bulog Wilayah V Kedu mencukupi kebutuhan raskin untuk enam kabupaten / kota, yakni Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Purworejo dan Kebumen. Alokasi raskin untuk wilayah itu men-

capai 5.600 ton per bulan. Kendati demikian, Imron mengakui tahun ini kegiatan pengadaan beras mengalami kesulitan akibat kemarau panjang. Akibatnya Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu tidak mudah mencapai target. Prognosa tahun 2015 ditetapkan mencapai 60.000 ton, namun pada November 2015, volume pengadaan beras baru mencapai sekitar 45.000 ton. “Selain itu karena harga beras yang cenderung stabil, hingga saat ini kami belum menerima permintaan operasi pasar (OP) beras. Jika diminta kami siap, pasokan beras masih sangat cukup,” akunya. ke hal 3

Minim Kesadaran, Rehabilitasi Terganjal TEMANGGUNG – Minimnya kesadaran para pengguna atau pecandu narkoba dianggap menjadi ganjalan berarti terhadap upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Akibatnya, perputaran barang haram tersebut seperti tidak berujung meski upaya pemberantasan terus dilakukan. Hal ini terlihat dari jumlah pasokan dan tingkat permintaan narkoba yang cukup tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP)

Jawa Tengah, Brigjend Pol Amrin Remico saat kunjungannya ke Kantor BNN Kabupaten Temanggung dalam rangka evaluasi dan monitoring, Senin (7/12). Menurutnya, berdasar data yang ada, khusus di wilayah Jateng sendiri terdapat tiga jenis narkoba yang mendominasi peredaran, yakni ganja, shabu-shabu, dan ekstasi. “Seiring belum adanya keterbukaan serta kesadaran dari para pengguna, maka langkah pemberantasan juga akan terus kami gencarkan,” katanya.

Lanjutnya, hingga saat ini dari target 4.000 pecandu, Jawa Tengah baru merabilitasi sedikitnya 2.000 orang yang didapat dari 7 BNNK di 35 kota/kabupaten yang ada. Oleh sebab itulah, pada tahun 2016 mendatang upaya rehabilitasi akan terus dilanjutkan guna mengikis jumlah peredaran narkoba di berbagai kalangan. Yakni dengan menggencarkan operasi yustisi yang menyasar sejumlah kalangan, instansi, swasta, maupun sekolah. ke hal 3

TEMANGGUNG - Sejumlah petani di wilayah Kecamatan Parakan dan Kedu mengeluhkan beredarnya pupuk palsu. Mereka mengaku mendapati pupuk palsu itu dari pedagang keliling yang menjual di bawah harga pupuk asli. Sudah ada petani di tiga desa, yakni Desa Karangtejo dan Desa Druju di Kecamatan Kedu, serta Desa Sunggingsari di Kecamatan Parakan telah tertipu pupuk palsu. Mereka membeli dari pedagang yang menawarkan pupuk dari rumah ke rumah. Para pedagang tersebut mengaku dari karyawan distributor pupuk resmi. Salah seorang petani mengaku membeli pupuk masingmasing dengan harga Rp100 ribu per sak isi 50 kilogram untuk pupuk mirip saprodi, dan Rp200 ribu per sak isi 50 kilogram yang mirip dengan pupuk kualitas paling bagus. Harga tersebut menurut petani di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan, hanya 50 persen dari harga pupuk di pasaran. Sayangnya, setelah digunakan, tidak ada khasiatnya pada tanaman, bahkan pupuk mirip saprodi ternyata hanya batu-bata yang dihaluskan. “Karena harganya murah banyak petani yang membeli, tapi ternyata setelah digunakan untuk memupuk cabai

tidak ada khasiatnya,” ungkap salah satu petani yang disebut namanya, kemarin. Hal yang sama juga dialami sejumlah petani di Desa Druju kecamatan Kedu. Di desa ini penjual keliling itu mengaku dari salah satu distributor resmi pupuk yang ada di Kecamatan Parakan. “Ngakunya dari distributor resmi yang terkenal itu, jadi banyak petani yang percaya, dan akhirnya tertipu karena pupuk itu pupuk palsu,” ungkap Warnano (bukan nama sebenarnya). Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari mengimbau, agar petani tidak tergiur dengan harga pupuk murah. Menyusul fenomena sejumlah petani di beberapa desa telah tertipu membeli produk pupuk yang ternyata palsu. “Semestinya petani jangan mudah tergiur pupuk murah. Belilah di tempat distributor pupuk resmi. Jika pupuk bersubsidi, tentu menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan),” kata Harnani. ke hal 3

foto Koramil for temanggung ekspres

TURUN. Babinsa Koramil 10/Pringsurat bersama Poktan Makarti Dusun Gilingan Desa Kebumen turun ke sawah melaksanakan pendampingan PPL.

14 Babinsa Turun ke Sawah PRINGSURAT - Empat belas Babinsa Koramil-10/Pringsurat Kodim 0706/Temanggung seluruhnya turun ke sawah melaksanakan pendampingan PPL dalam rangka penanaman padi mikongga sistem jajar legowo 4-1. Mereka ke sawah bersama Poktan Makarti Dusun Gilingan Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat seluas 3 Ha, Senin (7/12). Danramil-10/Pringsurat Kapten Inf Hartono mengatakan, dengan kegiatan penanaman padi secara serempak itu dalam rangka menyukseskan program Swasembada Pangan pada musim tanam Oktober 2015 - Maret 2016 khususnya padi.

“Semua kebutuhan Poktan sudah tersalurkan sesuai pengajuan masing-masing, mulai perbaikan irigasi, pupuk, benih padi dan lainnya. Saya mengharapkan anggota Poktan Makarti bisa lebih giat agar tercapai surplus dalam panen padi nanti dan lewat serbuan Teritorial bersama PPL mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” kata Danramil kemarin. Ketua Poktan Makarti, Susanto menyampaikan dengan kehadiran para Babinsa yang mendampingi PPL serta anggota Poktan Makarti sebagai penyemangat dan contoh dalam melaksanakan kerjasama khususnya bidang pertanian. (koramil-pringsurat)

Dibangun Bronjong, Nyawa Ratusan Warga Selamat TEMANGGUNG – Mencegah kembali terjadinya ambrol, tebing di sepanjang Sungai Galeh, Parakan dibuatkan bronjong. Kejadian tebing ambrol biasa terjadi di saat usim hujan, akibat gerusan arus air serta bebatuan besar. Digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak Jogjakarta, proyek pembuatan bronjong ini selesai dalam waktu 180 hari pengerjaan dengan menyedot anggaran sebesar Rp2,5 miliar. Udin (34), warga Lingkungan Sidorejo Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan mengungkapkan, sebelum pembangunan bronjong ini, rumah ratusan warga rawan terancam longsor akibat pengikisan tebing yang terus terjadi saat banjir besar tiba. “Di sepanjang Sungai Galeh ini memang kerap terkena longsoran tebing akibat gerusan air bah. Bah-

foto: rizal ifan/temanggung ekspres

AMBROL. Di sepanjang tebing Sungai Galeh Parakan yang kerap ambrol, kini tengah dibangun bronjong.

kan rumah warga Sidorejo tak sedikit yang rusak retak-retak dan terancam ambrol,” katanya, Senin (7/12). Mulyadi (45), warga lain menam-

bahkan, pada awal tahun 2015 saja terjadi tiga kali kasus ambrolnya tebing Sungai Galeh setelah diterjang ke hal 3

Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.