MAGELANG EKSPRES CMYK
Korane Wong Kedu
SENIN 9 NOVEMBER 2015
TERBIT 20 HALAMAN / HARGA ECERAN Rp3000 Rp3000
Bangunan Fisik Tak Perlu Berlebihan Dewan Minta Kepsek Tentukan Skala Prioritas MAGELANG - Komisi C DPRD Kota Magelang sebagai mitra Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Magelang meminta agar kepala sekolah yang ada tidak terlalu berlebihan dalam melangsungkan
pembangunan fisik sekolah. Hal itu dapat berdampak terhadap pembengkakan biaya pendidikan.”Kepala sekolah sebaiknya tidak ngoyoworo (berlebihan) membangun fisik sekolah biar kelihatan luar biasa,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno, kemarin. Menurut pria yang akrab disapa Udik tersebut, pada dasarnya pihaknya setuju
sekolah melengkapi bangunan, misalnya dengan musala atau masjid, kamar mandi bahkan gapura dan pagar. Namun, ia meminta agar hal itu tidak direalisasikan secara berlebihan.”Kalau musala atau masjid itu penting. Tetapi kalau hanya gapura atau pagar sekolah tidak usah mahalmahal, yang penting fungsinya,” tuturnya. Udik yang juga Ketua DPC PDIP Kota
baik. Terutama dari sisi fisik, manajemen, kualitas, dan outputnya. Sehingga prestasi-prestasi yang telah ditorehkan bisa dipertahankan. Kurangi juga pungutan-pungutan,” tandasnya. Udik juga mendesak, kepada komite sekolah agar dapat menjalankan fungsinya secara bijak. ke hal 3
Sempat Disemayamkan di Museum Diponegoro
FESTIVAL Peradaban Gunung yang Menginspirasi BOROBUDUR - Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) selalu menyodorkan tema-tema yang menarik untuk mengispirasi berbagai pihak agar bisa menghasilkan karya-karya baru. Seperti halnya BWCF 2015, yang berlangsung selama 3 hari (12-14/11) mengusung tema ‘Gunung,
BWCF 2015 Digelar Selama Tiga Hari
ke hal 3
LOGIS DOKTER MEDI Deteksi Dini Secara Holistik DIALOG Inspirasi Sehat (LOGIS) Dokter Medi Wirawan Magelang. Menegakkan suatu diagnosa sebuah penyakit misalnya memerlukan data data pendukung agar dapat ditentukan sumber yang mendasarinya. Proses deteksi dini secara holistik yang dilakukan di Rumah Sehat Holistik Dokter Medi Wirawan Magelang ada dua tindakan. Pertama deteksi gelombang magnet tubuh menggunakan alat yang dinamakan Quantum Resonance Magnetic Analyzer (QRMA) seri 3, yang non invasif, cepat dan akurat menggambarkan kondisi tingkat toksin dalam tubuh dan tingkat kekurangan nutrisi dalam tubuh. Secara singkat dapat ditentukan kondisi raga serta urutan organ ke hal 3
Ekspedisi Kapsul Waktu Keliling 34 Provinsi SELALU ada hal yang menarik seiring perjalanan ekspedisi kapsul waktu yang akan menjelajah 43 kota di 34 provinsi Indonesia selama 3 bulan. Mobil kapsul waktu yang dilepas Menteri Sekretaris Negara Pratikno itu, Jumat (6/11) malam lalu tiba di Kota Magelang. Balutan alumunium yang menyimpan mimpi masyarakat Indonesia dan berbobot sekitar 65 kilogram itu sempat disemayamkan beberapa saat di Museum Diponegoro, Bakorwil II Kedu-Surakarta. Ada hal magis tersendiri dirasakan Ketua Panitia Ekspedisi Kapsul Waktu, Nick Nurrachman di museum pahlawan Perang Jawa itu. Gerimis sedikit mengguyur Kota Magelang malam itu ketika beberapa orang tengah sibuk membawa benda alumunium berbentuk lingkaran panjang. Mereka kemudian mengarak benda asing itu ke tengah-tengah panggung acara Festival Buku (Fesbuk) 2015 di Kantor Perpusda, Jalan Kartini, Kota Magelang.
SINGGAH. Sejumlah daerah, termasuk Kota/Kabupaten Magelang sempat disinggahi tim ekspedisi kapsul waktu yang akan mengelilingi 34 provinsi di Indonesia.
ke hal 3
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN RUMAH SAKIT JIWA Prof dr SOEROYO MAGELANG Jalan Jenderal Ahmad Yani 169 Magelang kodepos 56102 tromol pos 5 telepon (0293) 363601 Dirut (0293) 363602 Faximile (0293) 365183 Website www.rsjsoerojo.co.id, email admin@rsjsoerojo.co.id PENGUMUMAN No. KP.01.03 / II.1 / 1582 / 2015 TENTANG PENERIMAAN PEGAWAI NON PNS PADA RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG
foto:solikhah ambar p/magelang ekspres
LAKA. KBO Lantas Polres Magelang, Iptu Marsodik menunjukkan bekas tabrakan yang mengakibatkan 1 korban tewas.
Keseruduk Truk Pengendara Motor Tewas KAPSUL WAKTU KELILING INDONESIA nugo-mugo migunane kanggo anak putu
BANGUNAN FISIK JANGAN BERLEBIHAN ngirit tapi apik
Magelang ini menilai ada hal-hal yang tidak mesti harus dibebankan kepada orangtua murid terhadap realisasi pembangunan sekolah dan biaya pendidikan siswa. Karena beberapa poin di antaranya dapat dialokasikan melalui APBD Kota Magelang.”Saya harap pendidikan di Kota Magelang terus berbenah dan dari tahun ke tahun semakin
MUNGKID - Kecelakaan ka rambol yang melibatkan dua truk dan satu sepeda motor ter jadi di ruas jalan Magelang-Jog jakarta, tepatnya di Dusun Pare, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Minggu (8/11) petang. Satu orang diketahui meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya luka-luka akibat peristiwa tersebut. Berdasarkan keterangan yang
Redaksi, Iklan dan Pemasaran: Jl. A. Yani No 348 Magelang Telp. (0293) 310846
dihimpun, peristiwa bermula saat sepeda motor nopol BE 3314 HQ melintas dari arah Magelang ke arah Jogjakarta. Di belakang sepeda motor tersebut, meluncur truk pasir nopol G 1889 CC yang dikemudikan Wawan berikut dua orang kernetnya, Rohadi dan Salamun. Ketiganya warga Jengkol, Kecamatan Pakis yang tengah membawa muatan kayu reng. ke hal 3
Diberitahukan bahwa RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang akan mengadakan seleksi penerimaan pegawai Non PNS dengan formasi: No 1. 2. 3.
Formasi / Jabatan Apoteker Asisten Apoteker Binatu
Kebutuhan 1 orang 2 orang 2 orang
Pendidikan S2 Farmasi Klinis D.III Farmasi SMK SMK Tata Boga SMK Perhotelan D.III Administrasi D.III / S.1 Komputer SMK Mesin SMK Otomotif SMK Tata Busana
4.
Nutrisionis Pemula
4 orang
5.
Pengadministrasi Umum
2 orang
6.
Pengemudi
2 orang
7.
Pramu (Jahit)
1 orang
8.
Pranata Humas
3 orang
D.III Hubungan Masyarakat D.III Perhotelan
9.
Pranata Labkes Pemula
1 orang
D.III Analis Kesehatan
Informasi lebih lengkap, silahkan mengunjungi www.rsjsoerojo.co.id 06 November 2015 Tim Rekruitmen RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
Web: magelangekspres.com, E-mail: redaksi@magelangekspres.com, iklanmglekspres@gmail.com
CMYK
SENIN 9 NOVEMBER 2015
Tim Ekspedisi Kapsul Waktu Mampir di Fesbuk MAGELANG TENGAH - Panitia Festival Buku Magelang (Fesbuk) Jumat (6/11) kedatangan tamu kehormatan Tim Ekspedisi Kapsul Waktu. Kapsul waktu tersebut berisi harapan masyarakat Indonesia dan akan dibuka 70 tahun mendatang dimana generasi bangsa pada masa depan telah berada di masa keemasan Indonesia. “Festival Buku Magelang mendapat kehormatan sebagai salah satu lokasi yang disinggahi Kapsul Waktu. ke hal 7
KAPSUL WAKTU. Tim Ekspedisi Kapsul Waktu menerangkan kepada pengunjung Festival Buku Magelang terkait dengan misi Kapsul Waktu tersebut. foto: chandra yoga kusuma/magelang ekspres
Terapi Anak Korban Pelecehan MAGELANG TENGAH - Puluhan anak yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru di Kota Magelang mengikuti kegiatan pemulihan trauma healing oleh Woman Crisis Center (WCC) Kota Magelang, belum lama ini. Kegiatan itu diselenggarakan di Gedung Kumuda Kota Magelang. Sebelum mendapatkan pencerahan, para siswa ini juga mengikuti tausiah dari seorang ustad. Mereka dijemput oleh tim WCC lalu diajak berkeliling Kota Magelang. Kegiatan dilanjutkan dengan bermain games, bernyanyi, menari dan kegiatan menyenangkan lainnya. Ketua WCC Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemulihan efek traumatis
pascakejadian asusila yang pernah dialami mereka. Pihaknya ingin mengembalikan kepercayaan diri anak-anak untuk melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. ”Hari ini kami ajak mereka bersenang-senang, kami ajak berkeliling kota, bernyanyi, bermain aneka games dan sebagainya. Agar mereka enjoy dulu, tidak tertekan,” ujar Wulan, yang juga Kepala BPMPKB Kota Magelang disela-sela kegiatan. Menurutnya, kegiatan yang akan dilaksanakan selama empat juga ini melibatkan beberapa orang terapis dalam pemulihan trauma, antara lain psikolog, hipnoterapis, parenting dan ustad dari Kementerian Agama.”Pada hari pertama ini, kami kumpulkam seluruh anak.
Masing-masing terapis akan tahu dan melihat perbedaan perilakuperilaku yang menanggu tumbuh kembang anak. Setelah itu baru kami akan petakan untuk penanganan lebih lanjut,” papar Wulan. Pada hari berikutnya, lanjut Wulan, mereka akan diajak mengikuti kegiatan jambore, outbond, dan aktivitas lainnya yang dikemas dengan cara menyenangkan. Termasuk memberikan penguatan terhadap anak-anak agar tidak stress saat menghadapi sidang kasus dugaan perkara pencabulan itu.”Dari kegiatan ini nanti akan diketahui siapa yang mengalami gangguan tumbuh kembang akibat kasus pelecehan seksual atau karena faktor lain, penangannanya akan berbeda pula,” imbuh Wulan. Pada kesempatan itu Wulan
menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dalam menangani kasus pelecehan seksual yang menimpa anak-anak kelas I, III, dan IV itu. Sejak kasus ini dilaporkan ke Polres Magelang Kota, pihaknya bergerak cepat dengan memberikan pendampingan terhadap korban dan orangtuanya.”Kami tidak main-main dengan kasus ini. Kami konsisten untuk membela anakanak Kota Magelang, supaya mereka happy, percaya diri, meskipun trauma itu akan sulit dilupakan tapi kami ingin trauma itu menjadi motivasi ke arah positif bagi mereka,” tandasnya. Selain pemulihan trauma ini, saat ini pihaknya juga sedang melakukan investigasi ke empat sekolah dasar di Kota Magelang yang
Asuransi Syariah Menjawab Kebutuhan MAGELANG- Industri keuangan syariah di Indonesia saat ini semakin berkembang. Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam membuat Perusahaan penyedia jasa keuangan berlomba-lomba menggarap pasar asuransi ini. Selain perbankan, multifinance, industri asuransi syariah saat ini juga semakin berkembang. Definisi asuransi syari’ah menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko/bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Perjanjian yang digunakan merupakan akad takafuli (tolong-menolong) bukan akad tadabuli (jual-beli). Jadiakad yang digunakan dalam Asuransi Syariah bersifat tolong menolong (ta’awun) dengan menggunakan ke hal 7
ke hal 7
ke hal 7
KATA WARGA
Retno Sintia Dewi (60), Ketua RT 06 RW 05 Bangga karena kampung kami pernah menjadi juara kampung organik tingkat kelurahan. Walaupun sudah bertahuntahun sampai sekarang masih dipelihara dengan baik, karena memang sangat menguntungkan
Prapti Ningsih (60), Ketua PKK Lansia RW 06
Semua anggota PKK harus bergerak, jangan hanya mengandalkan petugas jumantik, tetapi semuanya harus jadi petugas jumantik untuk meredam penyebaran DBD yang berbahaya
Yayuk (32), ibu rumah tangga
Sudah lama merasakan dampak positif adanya kampung organik. Selain higienis, tanaman sayuran organik mempermudah ibu rumah tangga memasak. Tidak perlu jauh-jauh cari sayuran
Sri Lestari (47), Sekretaris PKK RT 06 RW 05
Dengan adanya PKK Lansia, saya harap tidak ada lagi kasus lansia terlantar di kampung ini. Kami juga rutin melakukan pemeriksaan gratis dan pemberdayaan bagi para lansia di Kampung Pasartelo
Henny Suryanti (37), ibu rumah tangga
Semenjak ada kampung organik, kebersihan lingkungan kampung ini begitu terjaga. Saya harap, program kampung organik akan terus berkembang ke depannya. (wid)
Pemberdayaan PKK Kampung Pasartelo, Kelurahan Gelangan
Punya Seabrek Kegiatan, Kampung Organik hingga Simpan Pinjam KAMPUNG Pasartelo RW 05 Kelurahan Gelangan, Magelang Tengah punya strategi apik untuk menambah kesejahteraan bagi warganya. Salah satunya melalui pemberdayaan anggota PKK kampung setempat, yang memiliki banyak unit program rutin dengan kreasi dan inovasi anggotanya. Ketua PKK Kampung Pasartelo, Sri Sukarsih (60) mengatakan, sejak tahun 1990-an silam anggota PKK di wilayahnya selalu aktif. Hingga tiga dekade sekarang ini, semangat mereka untuk terus berkembang tak pernah surut. Beberapa kegiatan pun kerap dicetuskan, antara lain kampung organik, pengelolaan sampah mandiri, tabungan simpan pinjam anggota PKK, dan lainnya yang masih eksis sampai saat ini.”Setiap pekan memang kita selalu rutin mengadakan perkumpulan rapat anggota. Bahasannya cukup komplek yang mencakup upaya memajukan masyarakat dari berbagai sektor,” kata Sri, saat ditemui di rumahnya, Minggu (8/11). Ia menyebut, saat ini anggota PKK di Kampung Pasartelo mencapai 40 orang. Baik
foto : wiwid arif/magelang ekspres
RAWAT. Sejumlah ibu rumah tangga Kampung Pasartelo, Gelangan, yang jadi anggota PKK Kampung Organik melakukan perawatan tanaman sayuran organik di kampung setempat, kemarin.
dari kalangan lansia maupun remaja kampung. Hal ini, kata Sri, menjadi upaya positif terutama mewadahi kalangan remaja agar terhindar dari pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan mereka. ”Dari pada remaja bersikap nakal dan berperilaku buruk, makanya kegiatan-kegiatan yang ada di kampung, kami sering kali melibatkan mereka. Misalnya, diberi pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat,” papar istri
Ketua RW 05 Kampung Pasartelo, Suparmo (70) itu. Salah satu yang menjadi wadah para remaja, sebut Sri, dengan cara melibatkan mereka untuk kegiatan penyelenggaraan kampung organik. Pengamatan di lapangan, memang di kampung tersebut nyaris setiap rumah memiliki pekarangan yang tak begitu luas namun tumbuh hijau beberapa tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. ”Dibanding tanaman hias,
dominasi tanaman organik di sini cenderung ke sayuran dan buah-buahan. Ibu-ibu mengingingkan kepraktisan, sehingga kalau mau masak bisa tinggal petik di pekarangan. Tidak usah jauh-jauh,” ungkapnya. Dalam waktu dekat, kampung organik Pasartelo akan dilombakan di tingkat pusat. Untuk itu, mulai saat ini para anggota PKK terus berupaya melakukan perbaikan dan pembenahan. Tak hanya kampung organik yang men-
jadi fokusnya, karena ibu-ibu rumah tangga ini juga aktif dalam kegiatan tabungan dan simpan pinjam. Setiap tahun, uang diputar dan dibagikan ketika menjelang hari raya Lebaran.”Kalau pas tutup buku sebelum Lebaran, tingkat RT saldonya sudah punya Rp13 juta. Sedangkan yang tingkat RW sekitar Rp7 juta. Itu dibagikan ke setiap anggota, sebelum hari raya, untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat,” ucap Sri. Tidak hanya itu, beberapa kegiatan sub PKK di kampung setempat juga masih aktif dilaksanakan, semisal PKK Lansia, Posyandu tingkat RW, dan PAUD. Sayangnya, program PAUD yang sudah berjalan bertahuntahun, belakangan terpaksa dihentikan sementara karena minimnya anak berusia ideal masuk PAUD.”Nyaris tidak ada anak-anak usia yang pas masuk PAUD. Rata-rata terlalu besar sudah masuk SD dan masih kecilkecil seumuran tiga tahun, kan belum layak. Sehingga untuk sementara PAUD di RW sini diberhentikan dulu. Besok kalau sudah ada siswanya berjalan lagi,” pungkasnya. (adv)
Maksimalkan PSN, Cegah Penyebaran DBD K E LU R A H A N G e l a n gan, Magelang Tengah Kota Magelang menjadi salah satu kawasan yang rentan tersebar penyakit demam berdarah dangue (DBD), karena padatnya pemukiman. Untuk mencegah penyebaran penyakit itu, PKK RW 05 Kampung Pasartelo, Kelurahan Gelangan komitmen untuk memaksimalkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di kawasan setempat. Saat
ini, di RW 05 memang hanya memiliki satu petugas juru pemantau jentik (jumantik) saja. Namun, secara rutin ketika ada perkumpulan, satu petugas tersebut bisa memberikan pemahaman kepada anggota PKK maupun masyarakat setempat. Petugas Jumantik RW 06 Gelangan, Magelang Tengah, WS Prapti Ningsih (60) mengatakan, ancaman jentik nyamuk menjadi tinggi ketika
CMYK
musim hujan tiba. Pasalnya, dimungkinkan jumlah genangan air akan semakin bertambah. Secara rutin, perempuan yang aktif menjadi Ketua PKK Posyandu dan Ketua PKK Lansia, Kampung Pasartelo ini mendatangi rumah-rumah warga yang untuk melihat kondisi kebersihan. Berbekal senter, dengan teliti ia memeriksa tempat-tempat yang menampung air, seperti ember, bak mandi, hingga kolam.
Prapti menyebut, program PSN lingkungan ini merupakan kegiatan rutin. Bahkan saat ini seiring dengan musim hujan makanya pemantauan jentik lebih ditingkatkan. Dalam kegiatannya, tak jarang ia melibatkan anggota PKK kampung setempat lainnya. ”Selain di kampung kami juga bersama masyarakat melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di lingkungan luar, semisal kebun, pe-
karangan, dan lainnya dengan membagikan bubuk abate. Kegiatan ini sebagai kepedulian kami dalam mencegah penyebaran penyakit DBD,” kata Prapti. Dijelaskan Prapti, dirinya sudah dibekali pengetahuan mengenai pengenalan nyamuk, penyakit DBD, hingga pemberantasan atau pencegahannya. Pembekalan ini didapatkan dari petugas Pemerintah Kota Magelang, melalui Dinas Kesehatan. (adv)
CMYK
KABUPATEN MAGELANG
SENIN 9 NOVEMBER 2015
MAGELANG EKSPRES
8
DPRD Nunggu Reaksi Bupati Kekosongan Jabatan foto: nur imron r/magelang ekspres
MELEPAS. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, didampingi Direktur Utama PT MAJ David Herman Jaya, melepas ribuan peserta yang mengikuti Open Bike & Road Race dalam rangka menyambut HUT New Armada ke-41, di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (8/11).
Ribuan Pegowes Meriahkan HUT New Armada MAGELANG - Gambaran kemeriahan peringatan hari ulang tahun (HUT) PT Mekar Armada Jaya (MAJ) atau New Armada ke-41 tahun 2015, tampak dalam kegiatan bersepeda masal, kemarin (8/11). Lebih dari 5.000 peserta dari berbagai penjuru tanah air terlihat antusias mengikuti kegiatan yang mengusung tema Open Bike
& Road Race itu. Sejak pukul 05.30 mereka mulai berdatangan di lokasi start Alun-alun Kota Magelang yang masing-masing mengenakan kaos kombinasi putih, biru dan merah. Hingga sampai sekitar pukul 06.30 WIB, ribuan peserta yang sudah memadati area selanjutnya dilepas secara bersama oleh Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo, yang didampingi Direktur Utama PT MAJ David Herman Jaya. Di sela-sela pelepasan peserta, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku sangat mengapresiasi langkah swasta, dalam hal ini New Armada, yang menyelenggarakan kegiatan olahraga bersepeda. ke hal 7
LOKASI YANG DITERJANG ANGIN PUTING BELIUNG Dusun Nglempong Dusun Bobosan Desa Tersan Desa Karang Kopek
20 Rumah 1 Rumah 2 Rumah 2 Rumah
grafis : cup
foto: ist
TERJANG. Atap rumah warga rusak diterjang angin puting beliung pekan lalu.
Lesus Ngamuk, 25 Rumah Rusak MUNGKID - Sedikitnya 25 rumah di tiga desa di Kecamatan Salam dan Ngluwar mengalami kerusakan sedang dan ringan akibat angin puting beliung atau lesus yang melanda Sabtu (7/11) sore. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. ke hal 7
Kemampuan Dosen Diasah MERTOYUDAN - Untuk meningkatkan kepenulisan artikel ilmiah pada jurnal Internasional, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang menyelenggarakan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Artikel Ilmiah pada Jurnal Intrernasional Terindeks Scopus, di Aula Rektorat Kampus II, Sa b t u ( 7 / 1 1 ) . Pelatihan penulisan tersebut diikuti dosen UM Magelang 64 orang utusan dari program studi dan beberapa dosen utusan dari Politeknik Magelang. Ketua panitia penyelanggara, Kanthi Pamungkassari mengatakan, keberadaan artikel ilmiah pada jurnal internasional sangat penting seiring dengan regulasi yang ada dalam menunjang Internasinalisasi universitas.
Menulis Jurnal Internasional
ke hal 7
MUNGKID - DPRD Kabupaten Magelang masih menunggu reaksi dari Bupati Magelang terkait kritikan dan masukan mereka atas kekosongan jabatan definitif di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Baru-baru ini, gabungan pimpinan DPRD juga sempat menggelar pertemuan dengan Tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) untuk membahas hal itu. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Magelang, Yusuf Sakir ke hal 7
PURWOREJO EKSPRES Korane Wong Purworejo dan Kebumen
SENIN 9 NOVEMBER 2015
Eceran Rp 3.000
Gus Muna Kritik Jokowi Soal Asap Bantuan Luar Negeri Dinilai Rendahkan Martabat Bangsa PURWOREJO - Sikap Presiden Jokowi yang melibatkan pihak luar negeri dalam menangani bencana kabut asap beberapa waktu lalu, menuai kritikan pedas dari Anggota Komisi VIII DPR RI KH Khoirul Muna. “Keputusan itu dinilai dapat merendahkan negara Indonesia,” kata Anggota MPR RI yang akrab
dipanggil Gus Muna itu, saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kompleks Kantor DPD Partai Nasdem, akhir pekan lalu. Sosialisasi tersebut diikuti oleh fungsionaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Purworejo serta kader Nasdem se Kabupaten Purworejo “Saya selaku mitra kerja dari BNPB
berharap agar persoalan asap dapat segera selesai. Sehingga penderitaan masyarakat dapat segera teratasi,” katanya. Meski demikian, sambung politisi Partai Nasdem ini, tidak lantas m e n g g u na k a n s e ga l a cara termasuk meminta bantuan dari luar negeri. Pasalnya, Indonesia memiliki SDM yang melimpah. “SDM yang kita miliki kita maksimalkan. Sehingga penanganan kabut asap dapat disele-
saikan dengan cara yang taktis, strategis tanpa mengandung resiko mere n d a h k a n m a r t a b a t bangsa,” katanya. Lebih lanjut ia juga menduga bantuan yang diberikan asing terhadap bencana ke hal 11
SOSIALISASI. Anggota DPR RI Komisi VIII, KH Khoirul Muna saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Purworejo. foto: lukman hakim/purworejo ekspres
Ulama Thoriqoh Ikuti Manakib PURWOREJO - Ribuan mursyid thoriqoh, kyai, habaib serta ahli thoriqoh se Jawa Tengah dan DI Jogjakarta mengikuti Manaqib Kubro dan Bahtsul Masail Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyyah (Jatman) Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, di Kompleks Gedung Pendidikan Pondok Pesantren AnNawawi Berjan Purworejo, Sabtu (7/11) lalu. Ketua Idaroh Wustho Jatman Jawa Tengah, KH Dzikron Abdullah mengemukakan, event manaqib kubro dan bahtsul masail sangatlah istimewa. Pasalnya, berdirinya Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdhliyyah di Indonesia pertama kali dilaksanakan atas ide dari Almaghfurlah KH Nawawi, muassis ketiga Ponpes An-Nawawi, yang juga ayahanda dari KH Chalwani. “Maka saya katakan istimewa karena KH Nawawi adalah tonggak awal berdirinya Jatman pada tahun 1957 silam,” terangnya. Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin dalam sambutannya mengatakan, di Indonesia ini meski bukanlah negara Islam, namun Indonesia juga bukanlah negara sekuler. Agama memiliki peranan vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Untuk itu, kami sangat mendukung penuh acara-acara seperti ini. Ke depan akan kami pikirkan agar kegiatan seperti ini dapat terus berjalan karena saya yakin kegiatan mampu memberikan sumbangsih yang tidak ternilai bagi kelangsungan NKRI,” tandasnya. Lebih lanjut dikatakannya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat ke hal 11
PENERTIBAN Pemilik Tower Didenda Rp3 Juta PURWOREJO - Pemilik tower bersama PT Tower Pamengkang yang berlokasi di Jalan Brigjend Katamso Pangen Purworejo didenda sebesar Rp3 juta atau kurungan 1 bulan lantaran belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Vonis itu diputuskan dalam sidang di Pengadilan Negeri Purworejo belum lama ini. Kepala Satpol PP Purworejo, Tri Joko Pranoto SIP saat dikonfirmasi melalui Kabid Penegakan Perda Mujono SH membenarkan hal itu. Pemilik tower telah disidangkan pada Rabu (4/11) siang bersama 5 pelanggar peraturan daerah (Perda) lain hasil operasi penertiban PKL dan IMB yang digelar Satpol PP Purworejo. “Sebetulnya ada 9 perkara pelanggaran perda. Namun, hanya 6 perkara yang bisa kita sidang karena yang lain tidak datang dalam persidangan,” ucapnya, akhir pekan kemarin. Dijelaskan, tower bersama milik PT Tower Pamengkang yang berkekuatan 1900-1800 MW dengan ketinggian 26 meter, terbukti belum mengantongi izin dari Bupati Purworejo dan melanggar IMB pasal 8 ayat 1 jo pasal 32 Perda No 11 tahun 2012. “Pemilik atas nama Eko Yulianto warga Purwodadi Grobogan didenda Rp3 juta atau 1 bulan kurungan,” jelasnya. Dijelaskan, dalam sidang itu pihak pengadilan dan Satpol PP masih memberikan toleransi waktu kepada pemilik tower untuk memproses perizinan secara sah. Jika ada tidak ada tindak lanjut, tower yang telah beroperasi sejak Agustus 2015 itu akan dibongkar oleh Satpol PP. Mujono menambahkan, pelanggar Perda lain yang disidangkan yakni Dadang Kurniawan (19) dengan denda Rp200 ribu. Warga Lugosobo Kecamatan Gebang itu dinyatakan melanggar Perda lantaran berjualan di trotoar pasar Suronegaran. Denda yang sama juga diberikan kepada Muh Sukron Bahri, warga Desa Purwoharjo Comal Pemalang. Ia yang berjualan di parkiran pasar Suronegaran dinilai melanggar pasal 6 ayat 1 jo pasal 13 ayat 1 Perda No 2 tahun 2008 tentang pengaturan tempat dan usaha serta pembinaan pedagang kaki lima. “PKL lain bernama Yusuf Abidin warga Desa Pasir Kecamatan Mijen Demak juga didenda Rp200 ribu, karena tanpa ijin ke hal 11
foto: lukman hakim/purworejo ekspres
BUKA. Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin memukul bedug saat membuka secara simbolis manakib kubro dan bahtsul masail Jatman Jawa Tengah.
Anggota Saka Bhayangkara Diminta Aktif PURWOREJO - Siswa yang tergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara, baik Penegak maupun Pandega diminta aktif menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Tidak hanya itu, mereka juga harus bersedia mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk kepentingan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masingmasing. Hal itu disampaikan oleh Kapolres Purworejo AKBP Theresia Arsida Septiana SH, dalam dialog interaktif bersama puluhan anggota dan dewan kerja Saka Bhayangkara Gugus Depan (Gudep) 205206 SMA Bruderan Purworejo, di aula sekolah setempat, Jumat (6/11). ke hal 11
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
DIALOG. Kapolres Purworejo melakukan Dialog Interaktif bersama anggota Saka Bhayangkara SMA Bruderan Purworejo, kemarin.
Juara Lomba Baca Puisi Jateng PURWOREJO - Gita Fitri Larasati (15), siswa kelas X IBB SMA Negeri 7 Purworejo berhasil menyabet Juara I Lomba Baca Puisi tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa Tengah. Mewakili sekolahnya, Gita mampu menyisihkan 55 peserta lain setelah di babak penyisihan membacakan puisi “Hari Menuai” karya Goenawan Mohammad. Gita lolos hingga ke babak final beserta 5 finalis lain, yang salah satu pesertanya juga dari Purworejo, yakni SMA Negeri 5. Lomba baca puisi digelar dalam Semarak Indonesia 2015 oleh Departemen Bakat dan Seni Himpunan Mahasiswa (Hima) Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang, Sabtu (7/11). Menurut penuturan
Gita, ia sempat was-was ketika lima peserta final sudah dipanggil, tetapi nomor undinya belum disebut. Pada detik-detik terakhir, peserta sebelumnnya mengambil nomor undian final dan ternyata yang disebut nomor 8 milik Gita. Dengan penampilan prima, ekpresif, dan penuh penghayatan, Gita tampil membacakan puisi baru berjudul Ibu Kota Sendja karya Toto Sudarto Bachtiar. “Saya sempat pesimis, sebab di final lawan-lawannya cukup tangguh, terutama siswi dari SMA Taruna Nusantara Magelang. Dia tampil meyakinkan dengan Puisi Rimba atau Taman Bunga karya Sosiawal Leak,” tuturnya.
Dewan juri menobatkan Gita menjadi Juara I, sedang Juara II finalis dari Demak dan Juara III dari Semarang. Dengan diraihnya gelar juara itu, Gita memperoleh tropi tetap dan tropi bergilir, piagam, serta uang pembinaan dari panitia. Belum lama ini, Gita juga menyabet Juara II Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan Kopisisa Purworejo. ke hal 11
TOTAL. Gita Fitri, siswa SMAN 7 Purworejo tampil total dalam lomba baca puisi tingkat SMA/ SMK/MA se-Jawa Tengah di Universitas Negeri Semarang, kemarin.
foto: eko sutopo/purworejo ekspres
Iklan dan Pemasaran: Jl. Kolonel Sugiyono No.94 Purworejo Telp: (0275) 322594
CMYK
TEMANGGUNG EKSPRES SENIN 9 NOVEMBER 2015
Korane Wong Temanggung
ECERAN Rp3.000
Pesta HUT Wariskan Sampah TEMANGGUNG – Dua hari digulirkannya acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Temanggung yang ke-181, meninggalkan kesan tidak menggembirakan. Lingkungan Alun-alun yang menjadi tempat gelaran jalan santai masal dan apel kesenian kuda lumping itu dipenuhi sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengujung. Bahkan tak hanya
di lingkar Alun-alun saja, sampah juga terlihat berserakan di akses-akses yang dilewati oleh ribuan orang. Mayoritas sampah berasal dari bungkus makanan. Roni (35), salah seorang pengujung asal Kecamatan Bulu menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, dengan membuang sampah sembarangan, pusat kota yang biasanya bersih tampak kotor yang mengurangi nilai estetika. Ia juga me-
nilai, perilaku kurang tertib masyarakat harus segera dihilangkan karena dapat mengurangi kesemarakan acara yang mampu menyedot animo banyak kalangan itu. “Sayang sekali setelah acara-acara tersebut selesai, ruas-ruas jalan di pusat kota justru diwarisi timbunan sampah,” sesalnya. Minggu (8/11). Sementara itu, pengujung lain, Imelda
(26) memberikan pernyataan yang berbeda. Menurutnya, pemandagan tersebut dianggap wajar lantaran sekitar lokasi kegiatan dirasa minim keberadaan tempat pembuangan sampah. Atas dasar itulah banyak pengujung yang membuang begitu saja sampahsampah baik di jalan maupun saluran air. “Ya memang membuang sampah sembarangan itu perilaku yang kurang
baik. Tapi bagaimana lagi, di samping lokasinya sangat padat pengujung, kami sulit menemukan tempat sampah,” imbuhnya. Beruntung, sampah-sampah yang berserakan tersebut segera ditangani oleh petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) secara berkala sehingga timbunan dapat dipangkas meski belum sepenuhnya hilang. (riz)
KATA MEREKA Birokrat ISIS Mencengangkan, salah seorang birokrat asal Indonesia diduga menjadi anggota ISIS.
Harusnya hal tersebut bisa diceb gah dengan g pengawasan p yyang lebih kettat.
Agus, pelajar, Temanggung Semoga tidak merambat ke bira rokrat-birokrat ro lain, harus segera diseles saikan. (riz) s
Ismaya, karyawati, Temanggung
PERTANIAN
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
foto: rizal ifan/temanggung ekspres
TEKAN PELANGGARAN. Razia yang digelar petugas dari Sat Lantas Polres Temanggung diklaim sebagai upaya menekan jumlah pelanggaran.
Gang Sempit Dipilih Pelanggar TEMANGGUNG – Meski polisi gencar menggelar berbagai razia lalu lintas, namun hingga saat ini masih banyak para pengguna jalan yang melanggar aturan, ironisnya guna menghindari razia dan kejaran petugas, mereka memilih masuk ke gang-gang sempit atau jalan kampung. Pelanggaran yang kerap terlihat di jalan-jalan tikus pun cukup beragam. Mulai tidak mengenakan helm, menggunakan ban tidak standar, tanpa spion, knalpot bising,
hingga pengendara masih anak-anak dan disinyalir tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Dari pengamatan koran ini, kebanyakan pelanggar masih duduk di bangku sekolah. Ini terlihat dari seragam yang mereka kenakan. Biasanya situasi ini mudah ditemui pada pagi dan siang hari saat mereka berangkat atau pulang sekolah. Irsyad (46), salah seorang warga Kota Temanggung mengaku bahwa jalan kam-
pung di depan rumahnya kerap dijadikan sebagai akses alternatif bagi pengendara yang tidak memakai helm. “Mereka seperti merasa aman lewat gang sempit kampung, mungkin karena memang tidak terlihat polisi,” ujarnya, Minggu (8/11). Menurutnya, hal ini disebabkan oleh lokasi kampungnya yang sangat strategis karena diapit beberapa sekolah. Yandi (32), warga lain menambahkan, gang-gang di kampungnya juga kerap di-
BAJAK. Suparman salah satu petani di desa Gambasan Kecamatan Selopampang sedang membajak sawah untuk perisapan musim tanam.
pengendara, baik di jalur utama perlintasan dalam kota maupun wilayah pinggiran, termasuk gang-gang sempit. Ia berjanji akan menindak tegas para pelanggar. Pasalnya, dengan kepatuhan berlalu lintas, angka kecelakaan yang kerap menimbulkan korban dapat diminimalisir. “Kami akan terus menyebar petugas untuk melakukan pemantauan, siapapun yang melanggar, umum maupun pelajar akan kita tindak,” tegasnya. (riz)
Tulang-belulang Ditemukan di Situs Liyangan
Hujan Tiba, Petani Siapkan Lahan SELOPAMPANG - Kendati musim tanam akhir tahun ini mundur dari biasanya, namun petani di desa Gambasan Kecamatan Selompampang Temanggung langsung melakukan persiapan tanam, setelah daerahnya diguyur hujan beberapa hari terakhir. Hal itu disampaikan Suparman (52), petani asal desa setempat. Sebelumnya, dia mengungkapkan, bahwa sawah miliknya seluas kuarang lebih 3.500 meter persegi ditanami tembakau. Selama musim panen raya berlangsung, meski cuaca sangat mendukung dan tidak hujan sama sekali, namun harga tembakau tidak sesuai dengan harapan. “Cuacanya bagus, tapi harga tembakau kering rajangan tidak sesuai harapan, bahkan harganya lebih murah dari tahun 2014 lalu. Sebagian besar petani yang tanam tembakau rugi,”ungkapnya kesal. Beruntung, lanjut dia, hujan segera turun, sehingga sawah miliknya bisa langsung diolah dan ditanami padi kembali. Sehingga petani pun tidak merasakan musim paceklik yang terlalu lama. “Setidaknya jika sudah bisa tanam padi, warga sudah punya harapan untuk panen. Meskipun masih menunggu waktu ahak lama,”katanya. Menurutnya, selama kurang lebih lima bulan daerahnya tidak diguyur hujan sama sekali dan itu berdampak baik bagi para petani. Hujan baru membasahi lahan pertaniannya kurang lebih selama sepekan terakhir. “Sudah cukup. Hujan selama sepekan sudah cukup membasahi tanah, saluran irigasi sudah mulai kembali normal. Maka dari itu saya berani melakuka persiapan tanam,”katanya. Iapun berharap, pada selama musim tanam hingga panen mendatang, cuaca tidak terlalu ekstrem sehingga padi bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan demikian hasil produksi bisa lebih meningkat. “Kami cuma bisa berharap, semoga saja hama juga tidak ada. Tanaman padi ini menjadi satu-satunya harapan petani, setelah panen raya tembakau dianggap gagal,” harapnya. Sebelumnya, Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Diatanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari mengatakan, mestinya jika sesuai jadwal, musim tanam pertama sudah berlangsung Oktober - Maret. Namun hujan baru turun di awal bulan November ini. ke hal 3
jadikan lokasi persembunyian banyak pengendara saat petugas Sat Lantas menggelar razia. Mereka akan berkumpul dan pergi setelah situasi dirasa aman. “Di kampung sini memang banyak pelanggar, khususnya pelajar yang kerap berkendara tanpa mengenakan helem pengaman,” imbuhnya. Terpisah, Kasat Lantas Polres Temanggung, AKP Finan Sukma Radipta menegaskan bahwa pihaknya akan terus memburu para
ffoto:setyo foto: foto t setyo sett o wuwu wuwuh/t wuwuh/temanggung h/temangg h/tem anggung ekspres ekkspres
KUDA LUMPING. 120 kelompok kuda lumping se Kabupaten Temanggung menggelar apel kuda lumping di alun-alun setempat Minggu kemarin.
Ratusan Kuda Lumping Ikuti Apel Peringati HUT Temanggung Ke-181 TEMANGGUNG – Sebanyak 120 kelompok kuda lumping dari seluruh penjuru Kabupaten Temanggung berkumpul di Alun-alun kabupaten setempat Minggu (8/11). Mereka melakukan apel kuda lumping dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten penghasil tembakau ke 181. Bupati Temanggung Bambang Sukarno saat memimpin apel yang hanya dilakukan satu tahun sekali ini, mengatakan, apel kuda lumping ini menunjukkan bahwa masyarkat Temanggung masih sangat kental dengan budaya tradisional. Masyarakat juga masih tetap mempertahankan budaya warisan nenek moyang. “Ini hanya salah satu bukti-
nya, masyarakat masih menunjung tinggi nilai-nilai budaya ketimuran,” katanya. Ia mengatakan, tidak hanya kuda lumping saja warisan budaya yang ditinggalkan oleh leluhur pendahulu Temanggung, masih banyak kesenian tradisional lainnya yang saat ini masih terus dipertahankan oleh masyarakat. “Ada gatho loco, bangilun, angguk, kubro siswa dan masih banyak yang lainnya. Semua kesenian tradisional ini masih ada, bahkan masih menjadi primadona di daerah asal kesenian tradisional ini,”ujarnya. Oleh karena itu, lanjut Bupati, ke depan tidak hanya kuda lumping saja yang unjuk kebolehan dalam rangka memperingati HUT Temanggung, kesenian daerah lainnya juga akan dilibatkan. “Sudah saya rencanakan, ke
depan semua kesenian akan berkolaborasi. Sehingga peringatan HUT Temanggung ini benar-benar dinikmati oleh masyarakat,”katanya. Ketua Seksi Festival Budaya Temanggung Didik Nuryanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian kuda lumping. Selain itu, sebagai sarana silaturahmi guna mempererat persatuan kesenian kuda lumping. Ia menuturkan sebanyak 120 grup kuda lumping tampil pada apel kali ini merupakan perwakilan dari sekitar 625 grup kesenian kuda lumping yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung. “Tidak mungkin kami mendatangkan seluruh grup kuda lumping di Alun-Alun Temanggung ini, maka sifatnya hanya perwakilan,” katanya. ke hal 7
NGADIREJO - Tulang belulang dan arang yang diduga bekas dari bangunan kuno, ditemukan di komplek situs Liyangan di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo oleh tim yang sedang melakukan kajian, Minggu (8/11). Andi Muhammad Said Ketua Koordinator Kajian Situs Liyangan mengatakan, selama kurang lebih sepekan terakhir, seluruh kepala balai pelestarian cagar budaya (BPCB) dan balai arkeologi se-Indonesia melakukan kajian di situs Liyangan. Hasilnya ditemukan tulang belulang dan struktur bangunan rumah yang sudah berubah bentuk menjadi arang. Dikatakan, temuan ini mengindikasikan bahwa situs terlengkap di dunia ini memiliki kekayaan arkeologis yang sangat lengkap dibanding situs-situs yang ditemukan di nusantara ini. “Bisa jadi situs Liyangan
ini menjadi situs yang paling lengkap,” katanya. Hal ini katanya, bisa dilihat dari beberapa barang temuan yang ada di komplek situs yang diperkirakan peninggalan jaman Mataram kuno. Selain ditemukan bangunan candi utama, juga ditemukan selasar, jaladwara, tembok candi dan beberapa temuan lainnya. “Ada candi, petirtraan, jalan yang sudah sangat bagus, tertata rapi, dan lapisan bolder, ini menunjukkan bahwa situs ini bisa dibilang situs terlengkap,” ujarnya. Selain ditemuakan arang yang masih berbentuk, sebelumnya juga sudah ditemukan puluhan guci dan gerabah dan berbagai jenis keramik yang saat ini sudah diamankan oleh juru pelihara Liyangan. “Sudah diamankan, sebagian guci disimpan di rumah warga, beberapa lainnya juga ada yang disimpan di balai desa,”katanya. ke hal 3
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres
TULANG. Tulang-belulang ditemukan di komplek situs Liyangan, Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo
Iklan dan Pemasaran : Jl. Gerilya Lingkungan Bebengan RT 4 RW 5, Kertosari, Temanggung Telp: (0293) 5526271
CMYK
CMYK
WONOSOBO EKSPRES Korane Wong Wonosobo
SENIN 9 NOVEMBER 2015
ECERAN Rp3.000
Penebang Liar Rambah Arboretum
“
Warga Takut Melapor WONOSOBO – Meski baru sekitar sepekan lalu kawasan Arboretum diresmikan, tepatnya pada Jumat (30/10), oleh Wakil Bupati bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Muawal Soleh, kini kawasan Arboretum terancam penebangan liar. Hal tersebut disampaikan warga sekitar. Ia pernah melihat adanya oknum yang menebangi kawasan hutan lindung, pusat konservasi tanaman langka.
Tetapi kami juga tidak bisa memastikan siapa yang melakukan penebangan,”
ADIB
Mahasiswa
Menurut narasumber yang menolak disebut namanya itu, adanya
indikasi penebangan juga dilihat dari bekas pohon yang ditebang dan penggantian tanaman baru. “Sepengetahuan saya, area ini untuk kawasan Arboretum yang sudah resmi. Ini juga untuk menampung tanaman-tanaman langka, tidak boleh ditebangi. Tetapi selama beberapa kali saya saksikan ada penebangan oleh oknum yang belum diketahui. Tapi kami yang menyaksikan khawatir jika jadi masalah apabila kami melapor,” katanya. Area di samping Stadion Kalianget itu yang juga menjadi tempat
berkemah tersebut tercatat seluas 300 meter persegi. Setelah diresmikan pekan lalu, maka diharapkan kawasan tersebut bisa menjadi lab untuk plasma nutfah, budidaya tanaman langka, yang kelak diproyeksikan mampu menjadi arena wisata alam edukatif untuk pelajar. Dari pengamatan koran ini di beberapa titik memang terlihat ada bekas pohon yang telah ditutupi tanah. Bahkan, dari gerbang masuk terlihat beberapa area telah diganti tanaman lain yang terlihat baru ditanam. ke hal 11
foto: erwin abdillah/wonosobo ekspres
PERESMIAN. Kawasan Arboretum Kalianget saat peresmian pada Jumat (30/10). Kini ditengarai penebangan liar.
Hujan Deras, Satu Rumah Roboh
KEAGAMAAN
GARUNG - Hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (6/11) sekitar pukul 16.30 WIB, melanda Kecamatan Garung. Sebuah rumah milik Ahadun, warga Gintung, Desa Tegalsari, Kecamatan Garung roboh. Beruntung, robohnya rumah yang berukuran sekitar 8x7 meter, itu tidak menelan korban jiwa. Namun, harta benda milik Ahadun rusak tertimba bangunan. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta. Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Sakdun me-
Gus Untung: Ngaji Jangan Dicampur Politik WONOSOBO – Sekto pertanian, pariwisata dan sebagianya sangat mendukung. Tetapi, paling diutamakan adalah faktor keamanan. Karena, setelah dapat hasil tetapi keamanan ricuh akhirnya perekonomian lumpuh. Maka seorang pemimpin yang amanah menjadikan Wonosobo kondusif dan perekonomian tertata. Pesan Gus Untung Widiyanto seusai mengisi pengajian Mardi Dusun di dusun Kalibenda, Desa Pungangan, Kecamatan Mojotengah, Sabtu (7/11). Sebagai tentara pihaknya netral. Tetapi, sebagai tokoh kiai yang memiliki jamaah yang besar di Wonosobo mempersilahkan kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya. Tetapi, ia menginginkan pemimpin yang amanah. “ Insyaallah pemimpin yang diharapkan oleh rakyat adalah pemimpin yang benarbenar amanah. Artinya, bisa mencipatakan Wonosobo kondusif terutama sektor keamanan. Karena, keamanan faktor utama. Karena, setelah kami dari desa ke desa faktor keamanan sangat utama walaupun tidak menyampingkan faktor lain,” terangnya.
Pedagang Kian Susah
Gagasan !!
Menyongsong Uji Kompetensi Guru 2015 Oleh
ke hal 11
ke hal 11
Pasar Relokasi Dihantam Banjir
ke hal 11
UJI Kompetensi Guru (UKG) sebentar lagi akan dilaksanakan. Ada guru yang menganggap bahwa UKG hanyalah tes biasa yang tidak akan berimplikasi apapun, namun ada yang beranggapan bahwa UKG sangat penting. Karena hasil dari UKG akan mempengar uhi banyak hal. Misal saja pemetaan kemampuan guru, SALAMAH kenaikan pangkat, tunjangan kesejahteraan ataupun hal yang lainnya. UKG merupakan ujian tertulis untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik guru.Hal tersebut memiliki arti bahwa ujian tersebut mengukur tentang dua kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dimana dua kompetensi tersebut sangat mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Pada dasarnya kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang merupakan kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya. Sedangkan kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi, konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni
nuturkan bencana yang menimpa rumah milik Ahadun itu akibat hujan turun cukup deras juga disertai angin kencang. “Sore kemarin hujan deras disertai angin. Sehingga, rumahnya Ahadun roboh,” tuturnya. Ketika peristiwa terjadi, kata Sakdun, penghuninya kosong. Ahadun bekerja di luar kota. Bencana yang menimpa Ahadun, mengundang simpati tetangganya. Warga sekitar secara spontan bergotong-
foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres
TANGKAP. Satuan Resnarkoba Polres Wonosobo menggelandang tersangka pengguna narkoba.
Teler Nyabu, Slamet Diborgol Polisi WONOSOBO- Satuan Resnarkoba Polres Wonosobo menangkap seorang pengguna sabu. Saat dilakukan penangkapan, tersangka dalam keadaan teler setelah mengkonsumsi 1 paket barang haram tersebut. Bersama pelaku diamankan barang bukti 2 paket hemat sabu-sabu yang belum terpakai di dalam bungkus rokok. Termasuk sebuah bong yang terdapat sisa sabu. Kapolres Wonosobo, AKBP Azis Andriansyah melalui Kasat Resnarkoba, AKP Deni Wibowo, kemarin (8/11) di kantornya mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan saat menggelar kegiatan
monitoring di apotek dan lokasi-lokasi yang menjual pipet. “Saat kita menggelar monitoring, ada laporan dari anggota Satresnarkoba bahwa baru saja terjadi transaksi narkoba di wilayah Sruni Wonosobo. Atas laporan tersebut kemudian langsung melakukan penyelidikan. Akhirnya berhasil mengamankan satu orang pria paruh baya yaitu Slamet Widodo (58 tahun) di rumahnya Kauman Utara Wonosobo,” bebernya. Setelah dilakukan pengembangan, Slamet mendapatkan sabu dari seorang pengedar yang hingga saat ini masih DPO. “Pelaku memesan 3 paket
sabu seharga Rp600 ribu dari pengedar. Sabu itu diantar sendiri oleh pengedar ke rumahnya,” ujarnya.
Generasi Penerus Tarian Tradisional Mulai Langka
Prihatin, Butuh Campur Tangan Pemerintah Pecinta kesenian tradisional mulai merasakan generasi penerus tari lengger mulai langka. Karena itu, diperlukan campur tangan pemerintah untuk menggelar perayaan secara besar dengan mengundang semua grup kesenian tari lengger dan tari tayub. FATHUL JAMIL, Watumalang SAAT ini bisa dibilang sudah mulai kesulitan untuk menemukan bibit-bibit yang bisa memainkan alat musik atau gamelan tari tayub. Sebab, sampai generasi tua yang tetap bertahan dan berkeliling ke desa-desa ketika mendapatkan undangan. “Kami generasi yang lama, karena generasi mudanya belum ada yang memiliki minat untuk memainkan gamelan. Setiap ada kegiatan rombongan selalu ikut untuk berperan memainkan gamelan,” kata Ketua Grup Tari ke hal 11
foto: fathul jamil/wonosobo ekspres
KESENIAN. Para generasi lama sedang menari tayub.
CMYK
ke hal 11
WONOSOBO – Seakan tak cukup dengan derita paska kebakaran Pasar Induk Wonosobo. Pedagang di area relokasi, khususnya di Jalan Pasar 1 dan 2 kini menanggung masalah baru. Musim hujan yang datang dan memberi berkah bagi banyak orang, justru kini menjadi musuh pedagang. Pasalnya, meskipun hujan tidak terlalu deras, aliran air di area relokasi pasar tak mampu ditampung saluran drainase. Sehingga, melewati area berjualan para pedagang yang cukup sempit yang dibangun di atas aspal. Selama tiga hari terakhir, banyak pedagang harus mengangkut dagangannya ketika hujan turun. “Baru kemarin ini hujan dan tiba-tiba saja aliran air lumayan deras lewat ke arah lapak kami. Ya, seperti sungai saja, airnya deras dan menggenangi lapak. Padahal semua lapak dari kayu dan kalau seperti ini terus semakin kumuh. Kami susah berjualan,” kata Daroni, salah satu pedagang yang lapaknya tergenang air kemarin (8/11). Menurutnya, aliran air yang menggenangi lapaknya tersebut memang berasal dari air hujan yang tidak mampu ditampung selokan. Karena, mungkin banyak disumbati
sampah. Kepindahan pedagang ke area jalan juga cukup berpengaruh pada kondisi aliran air, mengingat lapak yang berdesakan, berada di bagian lebih rendah. “Kalau dinalar memang air jadi sulit masuk ke selokan. Selain sampah, aliran dari atap lapak juga langsung turun ke jalan. 0tomatis mengalir lewat tengah-tengah lapak, ditambah lagi kiriman dari atas, seperti banjir saja,” imbuh pedagang tas dan sepatu yang mengalami kebakaran dua kali itu. Apa yang dirasakan Daroni dan ratusan pedagang di area relokasi tersebut diperkirakan bisa berlanjut hingga pembenahan saluran air ataupun pembenahan talang segera dilakukan. Menurut Misbah, pedagang kelontong yang lebih beruntung dari Daroni dan rekan-rekannya mengaku sudah memperkirakan ke hal 11