Adventist World Indonesia - January 2022

Page 1

01/2022 Katakan Ya kepada Yesus Hlm. 14 ##/2020 Mengapa Mereka Headline Bertanya kepada Saya? Hlm. 20 Page 00 Adventist World untuk Para Pembaca Kiswahili Hlm. 22 Headline Page 00

Headline Page 00

365 Hari 365 Days Bersama with Jesus Yesus


Alkitab-Alkitab yang Sudah Saya Kenal OLEH BILL KNOTT

10 365 Hari Bersama Yesus Merle Poirier, Adventist World

14 Katakan Ya kepada Yesus Linda Mei Lin Koh Gambar Cover: kwasny221 / iStock / Getty Images Plus / Getty Images

16 Roh Nubuat Yesus yang Perlu Kita Kenal Ellen G. White 17 Suara Milenial Tidak Ada Alkitab untuk Pelajaran Alkitab Kami Carolina Ramos 18 Pandangan Global Bertindak Bijaksana di Setiap Saat Ted N.C. Wilson 20 Renungan Mengapa Mereka Bertanya kepada Saya? Gerald A. Klingbeil 22 Iman dalam Perbuatan Adventist World untuk Para Pembicara Kiswahili Penny Brink 24 Memandang ke Belakang 100 Tahun Merintis Divisi Afrika Passmore Hachalinga 26 Tanya Jawab Alkitab Simson: Kehidupan dan Kematian yang Aneh? 27 Kesehatan & Kebugaran Perubahan Suara 28 Bolehkah Saya Bercerita? Yesus–Sungguh-Sungguh! 30 Iman yang Bertumbuh Bersenang-senang dengan Buahbuahan dan Sayuranmu

“Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4: 12). Kata-kata yang terdengar di kegelapan subuh hari saat belajar Alkitab beresonansi di kaca-kaca dan kayu–muncul dari aplikasi ‘mendengar Alkitab’ seolah diucapkan oleh seorang teman terpercaya di sebelah saya di ruangan itu. Saya menikmatinya dengan mata dan telinga, menemukan kembali bahwa Kitab Suci di telepon cerdas pun bisa menjadi sebuah bait suci. Ada masa ketika saya tidak mau menggarismerahi kata-kata Yesus pada Kitab Suci selain yang di sampul kulit, halaman yang berkolom dua. Itulah Alkitab masa kecil saya, buku yang diberikan pada natal ketujuh saya yang masih ada di rak buku belajar saya. Versi-versi pelajar Alkitab segera menggantikan edisi bersampul kulit, buku-buku baru yang penuh dengan tanda pena berwarna yang saya goreskan saat membaca dan membaca ulang kata-kata yang memberikan saya kehidupan. Edisi-edisi saat belajar di perguruan tinggi–malah tiga di antaranya, sudah longgar jilidannya–dipenuhi catatan, banyak diberi garis bawah, petunjuk, dan ayat-ayat menggugah yang tidak ingin saya lupakan. Alkitab-Alkitab dari beberapa tahun menggembala juga amat pribadi dan ditandai saat belajar Alkitab, berkhotbah, dan memberi presentasi. Saya membacanya dan mengingat begitu banyak waktu subuh ketika Firman di hadapan saya di atas meja menjadi Firman yang benar-benar ditanamkan di dalam hati saya. Versi-versinya banyak–The New English Bible; Revised Standar Version; New Revised Standard Version; New King James– masing-masing lebih tajam daripada pedang bermata dua, meyakinkan sekaligus menenangkan, mengingatkan saya bahwa kasih karunia itu tidak pernah merupakan suatu pemahaman yang benar-benar sempurna dalam hati saya. Alkitab-Alkitab dari tahun-tahun selama menjadi editor sekarang memenuhi sebagian besar sebuah rak buku–versi-versi baru, dengan jilidan yang lebih bagus, edisi-edisi hadiah, bahasa-bahasa lain. Saya menarik edisi bahasa Prancis dan bertanya-tanya dari mana pendeta lain, jauh di dalam perbukitan Haiti atau Provence, menemukan kekuatan dan Yesus dalam kata-kata ini. Apakah ia digerakkan oleh hal-hal yang membuat saya mengasihi Juruselamat? Apakah ia mengulangi kata-kata ini untuk menyambut fajar di pagi hari? “Car Dieu a tant aimé le monde qu’il a donné son Fils unique …." (Jean 3: 16). ("Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal …." [Yohanes 3: 16]). Tiap tahun baru memang perlu dimulai dengan komitmen baru kepada Firman, untuk sering membacanya–setiap hari, ya–tetapi lebih penting lagi, membacanya dengan keterbukaan hati sehingga kebenaran akhirnya tinggal di dalam pikiran kita. Suatu bagian yang dibaca dengan bijak dan dihidupkan lebih penting daripada 1189 pasal yang dibaca sekilas, terutama bagi mereka yang baru mengenal iman ini. Maka kami menawarkan bagi Anda pada edisi bulan Januari ini suatu rencana belajar untuk membaca Injil sepanjang tahun ini– semakin memahami cerita-ceritanya, perumpamaan-perumpamaannya, khotbah-khotbahnya, dan pengorbanan dari Juruselamat kita. Jika Anda mengikuti rencana lain, diberkatilah kiranya. Jika Anda mencari cara baru dan lebih seru bersama Yesus, cobalah rencana belajar yang kami bagikan kepada Anda. Dalam bahasa apa pun Anda membaca atau mendengar, kiranya kasih karunia Allah akan membangun dalam diri Anda suatu kasih kepada Yesus dan Firman-Nya.

Kami percaya pada kekuatan doa, dan kami menyambut permintaan doa yang dapat dibagikan pada ibadah mingguan staf kami setiap Rabu pagi. Kirim permintaan Anda ke prayer@adventistworld.org, dan berdoalah bagi kami saat kami bekerja bersama untuk memajukan kerajaan Allah.

2

Januari 2022 AdventistWorld.org


Momen Berita

Sekelompok pendeta di Konferens Brazil Tengah menumpangkan tangan ke atas Rafael Hibner Hirle (kiri) dan Carlos César Batista Alvino sebagai bagian dari upacara pengurapan mereka di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Pedro Ludovico Tengah pada Caption 30 Goes Here 2021. Kedua pendeta telah tanggal Oktober Photo: Credit menggembalakan di jemaat–jemaat di wilayah Goiás, tidak jauh dari Brasilia, ibu kota Brazil. Foto: Adventistas Goiás

AdventistWorld.org Januari 2022

3


Berita Singkat

27.000

“Meskipun ada pandemi COVID-19, para pendeta gereja kita, para pegawainya, gereja-gereja setempat, lembaga-lembaga, dan para anggota gereja tidak pernah menyerah. Di Divisi Asia Pasifik Utara, kami mempertimbangkan arahan tentang mengikuti empat aspek: Misi ke Kotakota, Penginjilan Pemuda dan Anak-anak, Misi Korea Utara, dan Penginjilan Digital.”

Jumlah pemuda non Kristen yang menghubungi para instruktur online Uni Misi Afrika Utara dan Timur Tengah (MENAUM) dan menyelesaikan setidaknya satu pelajaran Alkitab. Pada tahun 2018 para pemimpin gereja di MENAUM mengadakan satu survei di wilayah itu yang membantu mereka mengidentifikasi pendengar, bahasa yang mereka pahami, dan platform digital terbaik untuk berhubungan dengan mereka. Satu tahun kemudian MENAUM memadukan penginjilan radio, televisi, dan digital. Sebagai tambahan, mereka merekrut para instruktur online dari Middle East University untuk terlibat bersama orang-orang yang belajar Alkitab.

— Si Young Kim, Ketua Divisi Asia Pasifik Utara, selama pertemuan akhir tahun divisi itu. Pertemuan ini diadakan tanggal 1–8 November dan memiliki tema “Menjangkau Dunia: Aku akan Pergi, Menjadikan Muridmurid!” Pertemuan tahunan itu diadakan sepenuhnya dengan Zoom karena pandemi yang masih berlangsung.

Kebaktian Keluarga Sebagai bagian dari Survei Anggota Gereja Sedunia 2017–2018 para periset telah mengajukan pertanyaan: Seberapa sering Anda mengadakan kebaktian pagi atau malam bersama anggota keluarga Anda? 37%—Setiap Hari atau Lebih dari Sekali Sehari 17%—Lebih dari Sekali Sepekan 12%—Sekitar Sekali Sepekan 13%—Kurang dari Sekali Sebulan 21%—Tidak pernah Sumber: ASTR Research and Evaluation Team, n=56.850 Gambar: ThitareeSarmkasat/iStock/Getty images Plus/Getty images.

125 Tahun Pada tanggal 16 November 2021 Oakwood University, Huntsville, Alabama, Amerika Serikat, merayakan hari jadinya ke-125. Selama lebih dari satu abad, Oakwood University telah menghasilkan ribuan sarjana ke seputar pelayanan di seluruh penjuru dunia. Lembaga pendidikan tinggi yang sejarahnya merupakan orang-orang Advent berkulit hitam, Oakwood menawarkan pendidikan Kristen berkualitas tinggi. Sejak semula, salah seorang pendiri Gereja Advent, Ellen White telah memperjuangkan O a k w ood , “ S e ko lah p e r t a n ia n H u n t s vil l e tel a h di b e li d e n g an p e r t o lo n g an A l l ah ."

4

Januari 2022 AdventistWorld.org

“Pabrik-pabrik oksigen menunjukkan keamanan dan kepercayaan bagi institusi kesehatan, stafnya, dan komunitasnya. Itu artinya mengetahui bahwa kita bisa mengandalkan suatu sumber penting dan bahwa kita bisa secara efektif melayani komunitas juga. Kita memiliki proyek-proyek sosial dan komunitas yang secara aktif kita jalankan dengan pemerintah-pemerintah setempat, dan usaha ini akan membantu kita melanjutkan pelayanan kesehatan Yesus saat melakukan proyek-proyek tersebut.” —Cesar Valera, direktur keuangan Clinica Adventista Ana Stahl, tentang pabrik oksigen baru itu, yang didanai melalui peran serta dari AdventHealth, Adventist Development and Relief Agency (ADRA) di Peru, Rotary Foundation, dan para penderma lainnya.


Berita Singkat

50 Tahun Silam “Untuk membawa orangorang ke gereja, hal pertama yang Anda harus lakukan adalah memperlihatkan kepada mereka bahwa Anda mengasihi mereka, kemudian perlihatkan bahwa Anda memiliki sesuatu yang berbeda dari gereja-gereja lain. Uang ini akan memengaruhi program Adventist Review Ministries Newsletter penginjilan kita di Bryant Park [pusat jangkauan luar].”

Anggota-anggota gereja di St. Croix, di Kepulauan Virgin berkumpul di musim gugur tahun 2021 untuk memperingati puncak kampanye penginjilan bersejarah yang diadakan di sebuah tenda besar 50 tahun silam, pada tanggal 30 Oktober 1971. “Tadinya Kepulauan Virgin dianggap wilayah sulit untuk penginjilan, namun para pemimpin maju terus dengan iman.” Thomas Rose berkata, yang baru-baru ini memimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Pusat di St.Croix. Lima puluh tahun kemudian kepulauan itu memiliki lima gereja berbahasa Inggris dan dua gereja berbahasa Spanyol.

—Henry Beras, Ketua Konferens Greater New York, Amerika Serikat, tentang Bryant Park Life Hope Center di Manhattan, kota New York. Pusat ini ditujukan untuk membagikan pengharapan, keutuhan, dan pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 kepada lebih dari 12 juta penduduk yang mengunjungi daerah itu setiap tahunnya. Pusat ini menerima dana dari Kantor Misi Global General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh.

Apakah Anda ingin mengetahui apa yang terjadi di gereja kita? Untuk menerima surat kabar mingguan yang menampilkan berita, kisah-kisah dan video-video yang menginspirasi, kunjungi hari ini. www.adventistreview.org/ newsletter-signup

“Kios Percontohan Air Bertenaga Surya telah menguras lebih dari tiga tahun kerja keras tim berdedikasi ADRA Mozambique agar sempurna. Inovasi dan dedikasi yang dipadukan telah memungkinkan ADRA mengembangkan suatu konsep kuat yang, jika digunakan, bisa mengembangkan persediaan air yang aman di masyarakat perkotaan di mana akses pada sistem perairan pipa air terbatas.” —Jason Brooks, penasihat teknis senior untuk air, sanitasi, dan higiene dari Adventist Development and Relief Agency (ADRA) internasional, tentang suatu proyek yang dianugerahi Energy Globe Award atas kios-kios air bertenaga suryanya. (->) Foto: Arjay Arellano AdventistWorld.org Januari 2022

5


Berita Mendalam

Kelas Kedokteran Perdana Diresmikan di Rwanda

Para pemimpin mengamanatkan kepada para mahasiswa untuk “melanjutkan pelayanan penyembuhan Yesus.”

Oleh Marcos Paseggi, Adventist World

Tiga puluh empat mahasiswa kedokteran dan beberapa tamu berpartisipasi dalam upacara jubah putih pertama di Adventist School Medicine of East-Central Africa (ASOME) di Kigali, Rwanda, pada tanggal 12 November. Para tamunya termasuk beberapa dari orang tua mahasiswa, para sponsor, para pemimpin kesehatan dan pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan para pegawai pemerintahan Rwanda. ASOME, berlokasi di kampus Adventist University of Central Africa (AUCA), secara resmi diresmikan pada bulan September 2019. Lebih dari dua tahun kemudian, karena pandemi, sekolah ini merayakan kelompok pertama mahasiswa kedokteran, yang diharapkan lulus pada tahun 2027. “Para mahasiswa, kalian adalah masa depan, dan kami sangat senang memiliki kalian di sini,” kata dekan pendiri ASOME, Eustace Penniecook saat ia memberi kata sambutan kepada kelas dan para undangan acara itu. KEBENARAN SEBAGAIMANA DI DALAM YESUS

Dalam pidato khusus kepada kelas, wakil direktur Adventist Health Ministries (AHM) Zeno Charles-Marcel mengingatkan para mahasiswa bahwa sebagai

dokter, mereka akan menerima yang terbaik yang bisa ditawarkan oleh ilmu pengetahuan. “Namun sains kadang bisa menjadi sangat dingin,” ia menambahkan. Akan tetapi, orang-orang Kristen, “memiliki yang terbaik yang bisa ditawarkan surga. Dan Allah adalah Allah dari ilmu pengetahuan. Ia yang menciptakannya. Kita tidak bertentangan dengan penemuan ilmiah yang sejati. Ketika Anda mengenakan jubah putih kalian, maka kalian sedang berkata bahwa kalian sedang mencari kebenaran ke mana pun ia mengarahkan kalian.” Peter Landless, direktur AHM, berkata ia merasa terhomat bisa hadir pada upacara itu, “untuk menyaksikan sejarah.” Ia mengingatkan para mahasiswa, para pemimpin, dan pegawai bahwa pendidikan kedokteran Advent Hari Ketujuh bukanlah suatu usaha yang semata-mata pendidikan kedokteran. Sebaliknya, katanya, “Ini adalah pendidikan yang fokus pada pelatihan misionaris medis dalam pola Tabib Agung , untuk melanjutkan pelayanan kesehatan Yesus.” Setelah dikenakan jubah putih, para mahasiswa membacakan ikrar di mana mereka berjanji mendedikasikan hidup mereka “pada kemajuan pelayanan penyembuhan dan

Sebagai para dokter masa depan, anggota kelas 2027 berjanji mengikuti teladan Yesus. Foto: Courtesy of Lisa Beardsley–Hardy 6

Januari 2022 AdventistWorld.org

pengajaran Yesus Kristus.” Mereka juga berjanji “untuk pergi dan melayani masyarakat,” membagikan pengetahuan mereka kepada orang-orang di sekitar mereka. Setelah pengucapan janji itu Patrick Ndimubanzi, direktur umum pengembangan ketenagakerjaan Rwanda, berpidato untuk kelas itu. Di antara arahan lain untuk membantu mereka unggul dalam misi mereka, ia mengajak para mahasiswa untuk menjadi sabar dan rendah hati. “Untuk menjadi dokter yang baik, kalian harus menjadi manusia yang baik,” katanya. SUATU PERJALANAN PANJANG DAN SUKAR

Lisa Beardsley-Hardy, direktur Departemen Pendidikan General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh, mengingatkan mereka yang menghadiri upacara tersebut bahwa ASOME adalah sekolah kedokteran Advent yang ketujuh di seluruh dunia. Ini juga merupakan yang kedua di benua Afrika, setelah Sekolah Kedokteran Benjamin Carson di Babcock University di Nigeria (didirikan tahun 2012). Atas nama Divisi Afrika Tengah Timur (ECD ), wilayah gereja dunia yang terdiri dari 11 negara Afrika, termasuk Rwanda, ketua ECD Blasious Ruguri berterima kasih kepada para orang tua dan sponsor yang mengizinkan para mahasiswa ini untuk menjadi para profesional Advent. Ia mengingatkan bahwa hasil yang kini mereka sedang rayakan memerlukan tahun-tahun kerja keras. “Ini bukan suatu perjalanan yang sederhana ... untuk membuat sekolah ini ada,” Ruguri menekankan. “Perjalanannya sangat panjang , dan untuk sampai di mana kita ada sekarang , adalah mukjizat.” Ia menutup dengan mengatakan kepada para mahasiswa: “Kelas 2027, saya ingin menantang kalian untuk menjadi para pelopor kita! Jangan kecewakan kami!”


Berita Mendalam

Stasiun Radio dan Podcast Keagamaan Terbaik di Amerika

WGTS-FM di Washington, D.C., memenangkan dua penghargaan bergengsi.

Oleh Staf Adventist World

Staf di WGTS–FM, Washington, D.C., stasiun radio merayakan penerimaan dua penghargaan nasional. Foto: WGTS–FM

WGTS-FM di Washington, D.C., sebuah stasiun radio yang dikelola oleh orang-orang Advent, baru-baru ini diberi nama Religious Station of the Year pada acara penghargaan 2021 National Association of Broadcasters’ (NAB) Marconi Radio Awards. Penghargaan-penghargaan ini, yang mengakui keunggulan radio, diumumkan selama program NAB Marconi Radio Awards virtual pada tanggal 10 November. Acara ini “merayakan para penyiar besar Amerika atas keunggulan mereka di radio,” menurut para pengurus. Pada saat yang sama, acara We Need to Talk, dari stasiun yang sama, diberi nama Best Radio Podcast of the Year selama upacara tersebut. Para penyiar program We Need to Talk di WGTS adalah Claude Jennings dan Jerry Woods, yang memimpin diskusi mingguan, tentang ras yang digambarkan oleh stasiun itu sebagai yang “terbuka, jujur, dan kadang-kadang tidak nyaman dalam mengupayakan pertumbuhan dan pemahaman antara bangsa-bangsa dari semua ras.” Tiap minggu penyiarnya/host menerima pertanyaan-pertanyaan, membagikan kisah-kisah, dan mendiskusikan bilamana ada kemajuan, tokoh-tokoh yang menginspirasi untuk menjadi bagian dari perubahan. TENTANG WGTS-FM

WGTS memulai siaran di tahun 1957 sebagai stasiun radio pertama non komersial yang beroperasi di daerah Washing-

ton D.C. Menurut Columbia Union Visitor, ini diluncurkan dari ruang bawah tanah/basemen asrama pria di kampus yang waktu itu bernama Washington Missionary College, dengan pemancar berdaya 10 watt yang meliputi wilayah seluas Tahoma Park, Maryland. Sebutannya—WGTS— menggemakan semboyan perguruan tinggi itu “Gateway to Service.” (Pintu gerbang menuju pelayanan). Pada tahun 1982 stasiun itu mulai siaran 18 jam sehari, dan pada tahun 1996 berubah menjadi format Kristen yang inspirasional. Pada tahun 2004 menara siaran itu dipindahkan ke Arlington, Virginia, yang membantu menambah daerah liputannya secara nyata. Pada tahun 2018 stasiun itu dijual kepada perusahaan nirlaba, Atlantic Gateway Communication, Inc. Menurut situs jejaring WGTS, misi stasiun itu adalah “menganjurkan semua orang … untuk mengambil langkah lebih dekat kepada Kristus.” Budaya stasiun itu ditemukan pada komitmen terhadap integritas, pelayanan, dan keunggulan. Ketua WGTS dan manajer umum Kevin Krueger telah menyatakan bahwa “melayani para pendengar melalui radio musik Kristen telah menjadi berkat sepanjang karir. Melayani para pendengar … di ibu kota negara itu merupakan suatu kehormatan luar biasa, yang tidak saya anggap remeh; yang menggerakkan saya dengan kuat pada setiap permulaan hari,” katanya. Meskipun beberapa orang

melihat stasiunnya sebagai hiburan keagamaan saja, Krueger melihatnya lebih dari itu: “Kenyataannya adalah bahwa stasiun ini mengubahkan hidup, ratusan ribu kali, saat Allah bekerja di hati para pendengar ... di D.C. dan di seluruh dunia online,” katanya. Panggilan untuk membagikan Allah kepada orang lain yang membuatnya segar dan hidup, menurutnya. “Saya suka membayangkan tentang satu hari di surga di mana kita akan mengadakan reuni pendengar 91,9 WGTS dan kita masing-masing akan membagikan kisah bagaimana Allah bekerja di dalam kehidupan kita melalui lagu, Firman yang disampaikan melalui pelayanan media ini.” TENTANG NAB

National Association of Broadcaster (NAB) adalah asosiasi penasihat pertama untuk para penyiar Amerika. NAB menyanggupkan para penyiar untuk melayani komunitas mereka dengan sebaik mungkin, memperkuat usaha mereka, dan membukakan kesempatan-kesempatan baru dalam era digital. Menurut sumber-sumber NAB, para finalis Marconi dipilih oleh sebuah angkatan kerja para penyiar, dan para pemenangnnya diputuskan oleh NAB Marconi Radio Awards Selection Academy. Pengambilan suara ditabulasikan oleh suatu firma yang mandiri.

AdventistWorld.org Januari 2022

7


Fokus Berita Divisi Asia–Pasifik Selatan (SSD)

1.688.247 Keanggotaan Divisi Asia-Pasifik Selatan (SSD) per 31 Desember 2020.

“Kita hidup di masa ketika penginjilan digital sudah umum dilakukan, dan kita harus merangkul realitas ini dan mengambil inisiatif untuk memaksimalkan potensinya.”

“Creatures Teach Us memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bersinar bagi Yesus sementara talenta-talenta mereka dimaksimalkan pada potensi penuh. Masingmasing episode membawa orang tua dan anakanak pada suatu petualangan dengan enam hewan berbeda yang ditemukan di Singapura. [Para penonton] bisa mengetahui sifat pembawaan seperti kesetiaan, empati, dan kerja tim, perspektif kontekstual, pilihan-pilihan prososial, dan nilai-nilai positif lain dalam proses pembangunan karakter Kristen mereka.” —Para produser Hope Channel Singapura berbicara tentang program anak-anak yang baru. Serial ini lebih dari sekadar video dan memberikan hiburan pendidikan dan aktivitas yang cocok untuk keluarga. Episode-episodenya juga menyertakan paket hiburan keluarga yang gratis diunduh, kreasi pengasuhan orang tua, dan file (arsip) yang bisa dicetak.

—Saw Samuel, Ketua SSD, tentang sebuah klinik kesehatan yang sama-sama dilakukan dengan berbagai presentasi penginjilan online di berbagai situs streaming. Lebih dari 800 orang dibaptiskan di pulau Mindoro, Filipina.

Sesi 12 Hari Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Laos melaksanakan fase II proyek nutrisi dan mata pencaharian di Laos, salah satu negara termiskin di Asia Selatan. Proyek ini berlokasi di Provinsi Xienkhouang, di mana malnutrisi akut terjadi setinggi 10 persen, malnutrisi kronis 33 persen, dan lebih dari 12 persen anak-anak di bawah lima tahun berada dalam kondisi kekurangan berat badan. Proyek ini menangani kekurangan gizi melalui berbagai intervensi, salah satunya sesi memberi makan selama 12 hari. Masing-masing rumah tangga membawa apa yang mereka miliki, dan staf ADRA mengubah bahan-bahan mentah ini menjadi masakan bernutrisi seimbang bagi anak-anak yang kekurangan gizi. (^-)

“Konstruksi ini bertahan dari tiga inci hujan abu [7,5 sentimeter], tiga gempa bumi yang kuat, dua badai tropis, lebih dari dua tahun pelarangan pandemi, dan dua bulan musim hujan yang tak henti-hentinya. Pada akhirnya, bangunan ini menahan semua ini dan tetap setia pada tujuannya, menjadi mercusuar pengharapan dalam masyarakat.” —Joseph Allan Deblois, bendahara SSD, selama acara pembukaan Life Hope Impact Center. Pusat ini melakukan berbagai pelayanan gereja dan juga akan menawarkan pelayanan kepada masyarakat melalui restoran-restoran vegetariannya, pusat kebugaran, sauna, pusat kesehatan, ruang rapat, dan fasilitas-fasilitas tamu. Pusat ini berlokasi di Silang, Cavite, Filipina.

Foto: courtesy of ADRA Laos 8

Januari 2022 AdventistWorld.org


Perspektif

Oleh Dwight Nelson, pendeta senior, Pioneer Memorial church, Andrews University

Foto: fizkes / iStock / Getty Images Plus / Getty Images

Kalau Saja Anda Menjawab Teleponnya! Bagaimana jika Allah ternyata telah memanggil Anda selama ini? Seharusnya saat itu menjadi hari pendakian sederhana di pegunungan Colorado yang indah di musim gugur penuh warna Amerika Serikat bulan Oktober 2021. Dengan langit biru cerah menaungi dataran berbatu abuabu di tengah tumbuhan hijau runjung, hari yang baik untuk mendaki! Namun di akhir hari, sekitar pukul 8 malam, seseorang memanggil tim penyelamat setempat, search and rescue (SAR), melaporkan bahwa pendaki telah jauh melampaui batas waktunya. Bisakah mereka membantu menemukan lokasi orang ini? Sepanjang malam, para tim penyelamat menyisir daerah itu untuk menemukan pendaki yang hilang itu. “Berbagai upaya untuk menghubungi mereka melalui ponselnya tidak berhasil,” seorang petugas Lake County kemudian melaporkan. Ternyata, lebih dari 24 jam kemudian pendaki sudah kembali pulang ke rumah. “Dari mana saja kalian? Seluruh penduduk desa mencari kalian!” Menurut pernyataan tim SAR, pendaki kehilangan arah

saat hari mulai malam, setelah menghabiskan sepanjang malam mencari arah yang hilang , akhirnya menemukannya, dan tiba di mobil mereka pagi hari berikutnya. “Mereka tidak menyadari bahwa SAR mencari-cari mereka.” Namun kesimpulan dari berita ini menjadi pelajaran. Dari pernyataan yang sama: “Satu hal yang perlu diambil menjadi pelajaran adalah orang yang dicari ini mengabaikan panggilan telepon berulang kali dari kami karena mereka tidak mengenali nomornya.” Bisakah Anda memercayainya? Telepon pendaki terus berdering sepanjang malam dari satu nomor yang tidak dikenal, tetapi karena mereka tidak mengenal siapa yang menelepon, maka mereka memutuskan untuk tidak menjawabnya. Bantuan hanya sejauh panggilan telepon—tetapi mereka tidak mau menjawab teleponnya! Ketika media sosial mengkritik pendaki malang ini, SAR memberi pernyataan membela pendaki: “Tolong ingat bahwa apa yang terlihat hal wajar bila melihat ke belakang tidaklah jelas bagi si korban di saat mereka tersesat dan panik.”1 Saya kagum dengan bagaimana kita telah menjalani kehidupan melalui krisis ganda pandemi ini, mengamati dari jauh perkembangan pergerakan politik dan pemerintahan, mengikuti berita utama tentang perubahan iklim, meratapi penyusutan moral budaya ini dan nilai-nilainya yang telah jatuh, dan menge-

luhkan tentang gangguan rantai suplai yang mengancam gaya hidup karena pengeluaran yang tak henti-hentinya. Sementara itu, telepon kita berbunyi dari penelepon yang tak dikenal. Pernahkah timbul pada pemikiran seseorang bahwa mungkin saja Allah di ujung sana? Dan kita mungkin lebih tersesat dari yang kita bayangkan? Bagaimana Tuhan mengatakannya? “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (Lukas 21: 34–36). Dengan kata lain, tolong jawab teleponnya! Atau, dalam kata penulis Amerika, Ellen White: “Allah di surga, bangunkanlah kami!”2 Jawablah teleponnya.

Elisha Fieldstadt, “Hiker Lost for 24 Hours Ignored Rescuers’ Calls Because They ‘Didn’t Recognize the Number,’ ” www.nbcnews.com/ news/us-news/hiker-lost-24-hours-ignored-rescuers-calls-becausethey-didn-n1282381 2 Ellen G. White, Peristiwa-Peristiwa Akhir Zaman (Bandung: Indonesia Publishing House, 1994), hlm. 14. 1

AdventistWorld.org Januari 2022

9


PENDAHULUAN 1/1

AO5 13–20

1/2 1/3

Mrk 1: 1 Mat. 1: 1–17

Luk. 1: 1–4

Yoh. 1: 1–18

AO5 20–26

Luk. 3: 23–38

AO5 26–34

Luk. 1: 5–80

AO5 87–90

Luk. 2: 1–20

AO5 35–39

Luk. 2: 21–38

AO5 41–48

1/4 KISAH KELAHIRAN 1/5 1/6 1/7 1/8

Mat. 1: 18–25

1/9 1/10 1/11

Mat. 2: 1–23

AO5 49–57

1/12

Fokus

1/13 1/14

365 Hari Bersama Yesus DISUSUN OLEH MERLE POIRIER, MANAJER PELAKSANA, ADVENTIST WORLD

Luk. 2: 39–40

AO5 58–66

1/15

Luk. 2: 41–51

AO5 67–76

1/16

Luk. 2: 52

AO5 77–86

MASA KANAK-KANAK

TAHUN PERTAMA DAN SETENGAH DARI PELAYANAN 1/17

Mat. 3: 1–12

Mrk. 1: 2–8

Luk. 3: 1–18

AO5 91–100

1/19

Mat. 3: 13–17 Mrk. 1: 9–11 Luk. 3: 21–23

AO5 101–106

1/20

Mat. 4: 1–11 Mrk. 1: 12–13 Luk. 4: 1–13

AO5 107–127

1/18

1/21 1/22 1/23

Yoh. 1: 19–51 AO5 128–141

1/24

T

im penyunting Adventist World mengajak Anda untuk meningkatkan waktu yang Anda gunakan bersama Yesus di tahun 2022. Rencana bacaan pelajaran Alkitab unik ini mengatur empat Injil dalam urutan kronologis dan kemudian mengelompokkannya dalam bacaan 365 hari. 1 Pilihan yang berkaitan dari buku Ellen White yang penuh kuasa, Kerinduan Segala Zaman dan Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, disertakan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang isi dari Injil. 2 Beberapa pilihan diselaraskan pada dua, tiga, atau bahkan empat hari untuk membuat satu sama lain jelas dan bisa dipahami. Laju bacaan yang tidak terburu-buru sengaja dipilih untuk memungkin waktu merenungkan kehidupan Dia yang datang memberikan hidup-Nya bagi kita. Kami berdoa agar kehidupan Anda akan diubahkan hari demi hari saat menggunakan waktu bersama Yesus. Ada banyak versi tersedia untuk membaca Injil secara kronologis. Yang digunakan sebagai patokan diproduksi oleh Rick Aschmann, dengan beberapa modifikasi. Anda mungkin tertarik dengan karyanya. Lihat di https://aschmann.net/BibleChronology/ ChronologyOfTheFourGospel.pdf. 2 Ada beberapa cetakan dari kedua buku ini. Nomor halaman yang tertera adalah dari Alfa dan Omega, jld. 5 dan 6 (AO5, AO6) dan Seri Membina, jld. 5 (SM5). 1

10

Januari 2022 AdventistWorld.org

1/25

Yoh. 2 : 1–12

AO5 142–153

1/26 1/27

Yoh. 2: 13–25 AO5 154–167

1/28 1/29

Yoh. 3: 1–21

AO5 168–178

1/30 1/31

Mat. 4: 12

Mrk. 1: 14

Luk. 3: 19–20 Yoh. 3: 22–36 AO5 179–184

2/1

Yoh. 4: 1–42

AO5 185–198

2/2 2/3 2/4

Luk. 4: 14–15 Yoh. 4: 43–54 AO5 199–204 Mat. 4: 13–22 Mrk 1: 15–20 Luk. 4: 16–30

AO5 206–252

Mat. 8: 14–17 Mrk. 1: 21–38 Luk. 4: 31–44

AO5 237–242

2/5 2/6 2/7 2/8

Mat. 4: 23–25

Luk. 5: 1–11

AO5 253–260

2/9

Mat. 8: 1–4

Mrk. 1: 40–45 Luk. 5: 12–16

Mrk. 1: 39

AO5 261–272

Mat. 9: 1–8

Mrk. 2: 1–12 Luk. 5: 17–26

AO5 273–285

Mat. 9: 9–13 Mrk. 2: 13–17 Luk. 5: 27–32

AO5 286–288

Mat. 9: 14–17 Mrk. 2: 18–22 Luk. 5: 33–39

AO5 290–297

2/10 2/11 2/12 1/13 2/14 2/15 2/16

Gambar: Jessica Wong


TAHUN KEDUA PELAYANAN

4/10

2/17

Yoh. 5: 1–47

AO5 205–219

SM5 94–99

4/11

Mat. 8: 18–22

2/18

4/12

Mat. 8: 23–27 Mrk. 4: 35–41 Luk. 8: 22–25

AO5 358–360

2/19

4/13 Mat. 8: 28–34

Luk. 8: 26–39

AO5 361–367

Mat. 9: 18–26 Mrk. 5: 21–43 Luk. 8: 40–56

AO5 369–374

2/20

Mat. 12: 1–8 Mrk. 2: 23–28

Luk. 6: 1–5

AO5 298–303

2/21 2/22

Mrk. 5: 1–20

4/15 Mat. 12: 9–14

Mrk. 3: 1–6

Luk. 6: 6–11

AO5 303–307

Mrk. 3: 13–19 Luk. 6: 12–16

AO5 308–316

4/18

Luk. 6: 17–19

AO5 317–325

4/19

2/23 Mat. 12: 15–21 Mrk. 3: 7–12 2/24 2/25

4/14

Luk. 9: 57–62

Mat. 5: 1–12

4/16 4/17

2/26

4/20

2/27

Luk. 6: 20–26

Mat. 9: 27–34

4/21 Mat. 13: 53–58

Mrk. 6: 1–6

2/28

Mat. 5: 13–16

AO5 324–326

4/22

3/1

Mat. 5: 17–37

AO5 326–331

4/23

Mat. 10: 1–4

Mrk. 6: 7

Luk. 9: 1–2

4/24

Mat. 10: 5–15

Mrk. 6: 8–13

Luk. 9: 3–5

AO5 375–387

Mat. 14: 1–12 Mrk. 6: 14–29

Luk. 9: 6–9

AO5 222–236

3/2 3/3

Mat. 5: 38–42

3/4

Mat. 5: 43–48

Luk. 6: 32–36

Mat. 6: 1–21

Luk. 11: 1–13, 33–36

3/5

Luk. 6: 27–31

Mat. 9: 35–38

4/25 4/26 AO5 331–332

4/27

Mat. 10: 16–11: 1

4/28

3/6 3/7

Mat. 6: 22–24

AO5 333–334

3/8

Mat. 6: 25–34

AO5 334–335

TAHUN KETIGA PELAYANAN

3/9

Mat. 7: 1–6

Luk. 6: 37–42

4/29 Mat. 14: 13–14 Mrk. 6: 30–34 Luk. 9: 10–11

3/10

Mat. 7: 7–29

Luk. 6: 43–49

4/30

3/11

Mat. 8: 5–13

3/12 3/13

Mat. 11: 2–19

Luk. 7: 1–10

AO5 336–337

5/1

Luk. 7: 11–17

AO5 338–342

5/2

Luk. 7: 18–35

AO5 222–227

5/3

Yoh. 6: 1–4

AO5 388–394

Mat. 14: 15–21 Mrk. 6: 35–44 Luk. 9: 12–17

Yoh. 6: 5–13

AO5 395–404

Mat. 14: 22–33 Mrk. 6: 45–52

Yoh. 6: 14–21 AO5 405–412

5/4

3/14 3/15

5/5

Luk. 8: 1–3

3/16 Mat. 12: 22–37 Mrk. 3: 20–30 Luk. 11: 14–23

AO5 343–351

Mat. 14: 34–36 Mrk. 6: 53–56

5/6

Yoh. 6: 22–71 AO5 413–427

5/7

3/17 3/18 Mat. 12: 38–42

Luk. 11: 29–32

3/19 Mat. 12: 43–45

Luk. 11: 24–28

5/8 Mrk. 7: 1–23

AO5 429–434

3/20 Mat. 12: 46–50 Mrk. 3: : 31–35 Luk. 8: 19–21

5/10

5/9

3/21

5/11 Mat. 15: 21–28 Mrk. 7: 24–30

AO5 435–441

Luk. 11: 37–54

Mat. 15: 1–20

3/22

SM5 11–14

5/12

3/23

SM5 14–17

5/13 Mat. 15: 29–39 Mrk. 7: 31–38

AO6 9–10

SM5 19–23

5/14

3/25

SM5 23–27

5/15

Mrk. 8: 1–10

3/26

SM5 27–32

5/16

Mat. 16: 1–12 Mrk. 8: 11–26

3/27

SM5 32–36

5/17

3/28

SM5 37–41

5/18 Mat. 16: 13–28 Mrk. 8: 27–38 Luk. 9: 18–27

3/29 Mat. 13: 24–30

SM5 48–52

5/19

3/24

Mat. 13: 1–23

Mrk. 4: 1–20

Luk. 8: 4–15

AO6 11–16 AO6 17–28

5/20

3/30

Mrk. 4: 21–25 Luk. 8: 16–18

3/31

Mrk. 4: 26–29

SM5 42–47

5/21

Luk. 9: 28–36

AO6 29–34

4/1

Mat. 13: 31–32 Mrk. 4: 30–32 Luk. 13: 18–19

SM5 53–55

5/22

SM5 66–71

5/23 Mat. 17: 14–21 Mrk. 9: 14–29 Luk. 9: 37–45

AO6 35–41

4/2

Mat. 13: 33

Luk. 13: 20–21

Mat. 17: 1–13

5/24

4/3

Mat. 13: 34–35 Mrk. 4: 33–34

4/4

Mat. 13: 36–43

SM5 57–65

5/25 Mat. 17: 22–27

4/5

Mat. 13: 44

SM5 72–75

5/26

SM5 75–80

5/27

4/7

Mat. 13: 45–46

SM5 83–88

5/28

4/8

Mat. 13: 47–50

SM5 89–90

5/29 Mat. 18: 21–35

SM5 91–99

5/30

4/6

4/9

Mat. 13: 51–52

Mrk. 9: 1–13

AO6 42–44

Mat. 18: 1–20 Mrk. 9: 30–50 Luk. 9: 46–50

AO6 44–55 SM5 182–194

AdventistWorld.org Januari 2022

11


5/31

Yoh. 7: 1–15

AO6 56–64

6/1 6/2

Yoh. 7: 16–36

AO6 65–71

6/3

7/24

SM5 123–126 SM5 126–129

7/26

SM5 130–132

7/27

6/4

Yoh. 7: 37–8:

AO6 72–75

6/5

SM5 132–136

7/28

Luk. 18: 9–14

SM5 111–114

7/29

6/6

Yoh. 8: 12–59

AO6 76–84

6/7 Yoh. 9: 1–41

AO6 87–91

6/9

8/2 8/3 Mat. 19: 1

Mrk. 10: 1

Luk. 9: 51–56

AO6 101–106

6/13

Luk. 10: 1–24

AO6 108–113

6/14 Luk. 17: 11–19

AO6 129–134

Mat. 19: 16–22 Mrk. 10: 17–23

AO6 135–140

8/4

Luk. 18: 18–30

SM5 302–304

8/5

SM5 305–308

8/6

SM5 309–313

8/7

6/15

SM5 117–121 Mat. 19: 3–15 Mrk. 10: 2–16 Luk. 18: 15–17

8/1

6/10 6/12

SM5 115–117

7/30 7/31

6/8

6/11

Luk. 18: 1–8

7/25

Mat. 19: 23–30 Mrk. 10: 24–31

SM5 302–304

8/8

6/16 Mat. 11: 20–30

SM5 305–306

AO5 352–357

8/9

AO6 114–122

8/10

SM5 309–313

6/18

SM5 291–294

8/11

Yoh. 11: 1–46 AO6 141–155

6/19

SM5 294–297

8/12

6/20

SM5 298–301

8/13

SM5 100–103

8/14 Mat. 20: 17–28 Mrk. 10: 32–45 Luk. 18: 31–34

SM5 104–110

8/15

AO6 92–100

8/16 Mat. 20: 29–34

6/17

Luk. 10: 25–42

6/21

Luk. 11: 1–13

6/22 6/23

Yoh. 10: 1–30

Mat. 20: 1–16

SM5 306–308

Yoh. 11: 47–54 AO6 156–162

10: 46–52

Luk. 18: 35–43

6/24

8/17

Luk. 19: 1–10

6/25

8/18

Luk. 19: 11–28

6/26

Yoh. 10: 31–42

6/27

Luk. 12: 1–12

6/28

Luk. 12: 13–21

8/19 8/20 SM5 189–194

6/29

AO6 163–169

AO6 170–175 Yoh. 11: 55–57

Mat. 26: 6–13

Mrk. 14: 3–9

Luk. 7: 36–50 Yoh. 12: 1–13 AO6 176–189

8/21 8/22

6/30

Luk. 12: 22–59

7/1

Luk. 13: 1–9

7/2

Luk. 13: 10–17

8/25

7/3

Luk. 13: 22–33

8/26

7/4

Luk. 14: 1–11

7/5

Luk. 14: 12–24

8/23 SM5 160–165

Mat. 21: 1–11 Mrk. 11: 1–11 Luk. 19: 29–44 Yoh. 12: 14–19 AO6 190–201

8/24

8/27 Mat. 21: 17–22 Mrk. 11: 12–26

AO6 202–210

SM5 166–169

8/28

7/6

SM5 169–172

8/29

7/7

SM5 172–176

8/30 Mat. 21: 12–16 Mrk. 11: 15–19 Luk. 19: 45–48

7/8

SM5 176–180

8/31

7/9

Luk. 14: 25–35

7/10

Luk. 15: 1–10

7/11 7/12 7/13

Luk. 15: 11–32

7/14 7/15 7/16

Luk. 16: 1–18

7/17

9/1 SM5 185–189

9/2

SM5 137–144

9/3

SM5 144–148

9/4

SM5 149–151

9/5

SM5 152–155

9/6

SM5 155–159

9/7

SM5 283–286

9/8

AO6 211–217

Luk. 21: 37–38 Mat. 21: 23–27 Mrk. 11: 27–33 Luk. 20: 1–8

SM5 206–216

Mat. 21: 28–32 Mrk. 12: 1–12 Luk. 20: 9–19

AO6 218–226

Mat. 21: 33–44

SM5 217–220 SM5 220–223

SM5 286–290

9/9

SM5 223–226

SM5 195–197

9/10

SM5 227–229

7/19

SM5 197–202

9/11

7/20

SM5 203–205

9/12

7/18

Luk. 16: 19–31

7/21

Luk. 17: 1–10

7/22

Luk. 17: 20–37

7/23

AO6 123–128

Januari 2022 AdventistWorld.org

SM5 237–240

9/13

SM5 241–242

9/14

SM5 243–247

9/15 Mat. 22: 15–22 Mrk. 12: 13–17 Luk. 20: 20–26

AO6 227–229

9/16 12

SM5 230–236 Mat. 22: 1–14


9/17 Mat. 22: 23–33 Mrk. 12: 18–27 Luk. 20: 27–38

AO6 230–234

9/18

11/11

9/19 Mat. 22: 34–46 Mrk. 12: 28–37 Luk. 20: 39–44

AO6 235–237

9/20 9/21

11/10 Mat. 26: 47–56 Mrk. 14: 43–52 Luk. 22: 47–53 Yoh. 18: 2–11 AO6 334–338 11/12 Mat. 26: 57–68 Mrk. 14: 53–65

Mat. 23: 1–39 Mrk. 12: 38–44 Luk. 20: 45–47

AO6 238–240

9/22

11/14 Mat. 26: 69–75 Mrk. 14: 66–72 Luk. 22: 54–65 Yoh. 18: 12–27 AO6 351–357 11/15

9/23

11/16

9/24

Luk. 21: 1–4

AO6 241–242

11/17 Mat. 27: 1–10

9/25

Luk. 13: 34–35

AO6 244–252

11/18

9/26

Mat. 24: 1–22 Mrk. 13: 1–20 Luk. 21: 5–24

AO6 261–265

11/19

9/28 Mat. 24: 23–51 Mrk. 13: 21–37 Luk. 21: 25–36

AO6 265–271

9/27

Mrk. 15: 1

Luk. 22: 66–71

AO6 358–365

11/20 Mat. 27: 11–23 Mrk. 15: 2–14 Luk. 23: 1–23 Yoh. 18: 28–38 AO6 368–382

9/29 9/30

AO6 339–350

11/13

11/21 11/22

Mat. 25: 1–13

SM5 314–317

11/23 Mat. 27: 24–30 Mrk. 15: 15–19 Luk. 23: 24–25 Yoh. 18: 39–40 AO6 383–390

10/1

SM5 316–318

11/24

10/2

SM5 319–322

11/25

10/3

SM5 322–325

11/26

10/4 Mat. 25: 14–30

SM5 248–250

11/27 Mat. 27: 31–32 Mrk. 15: 20–21 Luk. 23: 26–31

10/5

SM5 251–252

11/28

10/6

SM5 253–256

11/29 Mat. 27: 33–44 Mrk. 15: 22–32 Luk. 23: 32–38 Yoh. 19: 18–24 AO6 394–398

10/7

SM5 256–259

11/30

10/8

SM5 260–263

12/1

10/9

SM5 263–267

12/2

10/10

SM5 267–270

12/3 Mat. 27: 45–49 Mrk. 15: 33–36 Luk. 23: 44–45 Yoh. 19: 25–29 AO6 404–409

10/11

SM5 272–275

12/4

10/12

SM5 275–278

12/5

10/13

SM5 279–282

12/6

10/14 Matt 25: 31–46

AO6 274–278

12/7 Mat. 27: 50–66 Mrk. 15: 37–47 Luk. 23: 46–56 Yoh. 19: 31–42 AO6 419–431

10/15

Yoh. 19: 17

Luk. 23: 39–43

AO6 391–393

AO6 399–404

Yoh. 19: 30

AO6 410–418

12/8

10/16

Yoh. 12: 20–36 AO6 261–273

12/9

10/19

Yoh. 12: 37–43

12/10

10/20

Yoh. 12: 44–50

12/11

10/17

Yoh. 19: 1–16

Mat. 26: 1–5

Mrk. 14: 1–2

Luk. 22: 1–2

10/18 Mat. 26: 14–16 Mrk. 14: 10–11 Luk. 22: 3–6

40 HARI DARI KEBANGKITAN SAMPAI KENAIKAN Mat. 28: 1–4

Mrk. 16: 1–4

Luk. 24: 1–2

Yoh. 20: 1

AO6 432–440

10/21 Mat. 26: 17–19 Mrk. 14: 12–16 Luk. 22: 7–13 Yoh. 13: 1–17 AO6 281–292

12/12

10/22

12/13 Mat. 28: 5–15 Mrk. 16: 5–11 Luk. 24: 3–12 Yoh. 20: 2–18 AO6 441–447

10/23

12/14

10/24 Mat.26: 20–29 Mrk. 14: 17–26 Luk. 22: 14–23 Yoh. 13: 18–30 AO6 293–303

12/15

10/25

12/16

10/26

12/17

10/27

Luk. 22: 24–34 Yoh. 13: 31–38 AO6 304–311

10/28 10/29 10/30

Mrk. 16: 14

Luk. 24: 36–48 Yoh. 20: 19–23 AO6 455–457

12/20 12/21

10/31 11/1 Mat. 26: 30–35 Mrk. 14: 27–31 Luk. 22: 39–45

AO6 315–317

11/2

12/22

Yoh. 20: 24–29 AO6 459–462

12/23

Yoh. 21: 1–24 AO6 463–471

12/24

11/3

Yoh. 15: 1–27 AO6 318–326

11/4

12/25 12/26 Mat. 28: 16–20 Mrk. 16: 15–18

11/5

Yoh. 16: 1–33

11/6

Yoh. 17: 1–26

11/7 Mat. 26: 36–46 Mrk. 14: 32–42

AO6 448–454

12/18 12/19

Luk. 22: 35–38 Yoh. 14: 1–31 AO6 311–314

Mrk. 16: 12–13 Luk. 24: 13–35

Luk. 22: 46

Yoh. 18: 1

AO6 472–486

12/27 12/28 AO6 327–333

12/29

Mrk. 16: 19–20 Luk. 24: 49–53

AO6 487–491

11/8

12/30

Yoh. 20: 30–31

11/9

12/31

Yoh. 21: 25

AdventistWorld.org Januari 2022

13


OLEH LINDA MEI LIN KOH

Fokus

Katakan Ya kepada Yesus

M

embesarkan anak-anak agar memiliki iman pribadi kepada Yesus Kristus, dan memperlengkapi mereka untuk mengenali dan mensyukuri kehadiran Allah dalam hidup mereka, terjadi bila Yesus secara teratur diundang ke dalam ibadah keluarga di rumah. Akan tetapi, banyak keluarga sekarang ini begitu sibuk dengan pekerjaan, aktivitas sekolah, janji temu kesehatan, dan aktivitas ekstra lainnya sehingga orang tua keletihan di akhir hari. Apakah mereka benar-benar memiliki waktu dan tenaga untuk mengumpulkan keluarga mengadakan kebaktian, apalagi membuatnya menyenangkan? Alkitab menyatakan bahwa orang tua bertanggung jawab mewariskan imannya kepada anak-anak, sebagaimana ditegaskan kembali mulai dari perintah Musa tentang hukum Allah, “mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu” (Ulangan 6: 7) sampai kepada nasihat Paulus “didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6: 4). V. Bailey Gillespie, kontributor utama bagi penelitian ValueGenesis Amerika Utara terhadap anak-anak kelas 6 sampai 12 Masehi Advent Hari Ketujuh, menemukan gentingnya dan pentingnya membangun ibadah keluarga berkualitas yang bermakna dan relevan bagi anakanak mereka.1 Penelitian ValueGenesis di Divisi Pasifik Selatan berpendapat bahwa komitmen Kristen pada orang muda meningkat secara langsung seiring meningkatnya frekuensi ibadah keluarga. Hubungan ini sangat penting.2

14

Januari 2022 AdventistWorld.org

Bantulah anakanak Anda mengutamakan Yesus, dimulai dari kebiasaan kebaktian keluarga sederhana.

Penelitian Households of Faith oleh Barna Research menunjukkan bahwa rumah-rumah tangga yang berpartisipasi dalam kebiasaan rohani (didefinisikan sebagai berdoa setiap satu atau dua hari dan membaca Alkitab mingguan bersama-sama) dan percakapan rohani (didefinisikan sebagai kegiatan membicarakan tentang Allah dan kepercayaan bersama keluarga setidaknya setiap minggu) harus dianggap sebagai “bersemangat secara rohani.”3 Buku Ellen White tentang mendidik anak, Membina Anak yang Bertanggung Jawab, dengan tegas mendesak orang tua untuk mengadakan ibadah keluarga: “Di dalam setiap keluarga harus ada satu waktu yang tetap buat kebaktian pagi dan petang. Betapa patutnya bagi orang tua mengumpulkan anakanak di sekeliling mereka sebelum makan pagi, untuk berterima kasih kepada Allah karena perlindungan-Nya

Gambar: Prostock–Studio / iStock / Getty Images Plus / Getty


sepanjang malam, dan untuk meminta kepada-Nya pertolongan dan bimbingan serta pengawasan-Nya sepanjang hari! Betapa patutnya juga bilamana petang hari tiba, bagi orang tua dan anak-anak berkumpul sekali lagi di hadapan-Nya dan bersyukur kepada-Nya atas segala berkat hari yang sudah berlalu itu!”4 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF

Ibadah keluarga seharusnya merupakan waktu yang menyenangkan dan santai bersama-sama sebagai satu keluarga untuk berbagi dan membicarakan tentang hari itu dan bagaimana Allah telah bekerja dalam hidup mereka. Temukan waktu terbaik yang sesuai dengan jadwal semua orang. Jika setelah sarapan di pagi hari atau setelah makan malam di malam hari merupakan yang terbaik bagi semua orang, maka pilihlah waktu itu. Ingat, harus singkat dan menyenangkan, sekitar 10–15 menit. Lebih baik di tempat yang tenang, atau jika cuaca mengizinkan, sebuah tempat di alam yang sepi juga akan bagus. Orang tua bisa mengganti-ganti tempat, atau mereka bisa membiarkan anak-anak memilih tempat kesukaan mereka untuk mengadakan kebaktian. Kebaktian keluarga harus menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Libatkan anak-anak mengalami panca indranya dengan menggunakan berbagai pendekatan. Berikan mereka kesempatan untuk berbicara, berbagi, dan menerapkan pelajaran yang dipelajari. Biarkan mereka mengajukan berbagai pertanyaan. Mereka juga bisa memimpin doa dan memimpin lagu. Ellen White memberikan dorongan ini kepada para orang tua: “Para ayah dan ibu, buatlah jam kebaktian dengan amat menarik. Tidak ada alasan mengapa jam ini tidak menjadi saat paling menyenangkan dan menarik di sepanjang hari itu. Sedikit waktu disisihkan untuk mempersiapkannya akan menyanggupkan Anda membuatnya menyenangkan dan menguntungkan. Dari waktu ke waktu biarlah pelayanannya beragam. Mungkin ada pertanyaan tentang bagian Kitab Suci yang dibaca, dan sedikit waktu pidato yang bersungguh-sungguh dan tepat waktu mungkin boleh dibuat. Lagu pujian bisa dinyanyikan. Doa yang dilayangkan harus pendek dan tepat sasaran.”5 IDE-IDE MUDAH DAN MENYENANGKAN UNTUK KEBAKTIAN KELUARGA

Banyak ide kebaktian keluarga yang menyenangkan dan melibatkan semua orang, yang tidak memerlukan banyak persiapan atau terlalu banyak menyita waktu. Usia anak juga menentukan apa yang bisa Anda gunakan. Berikut beberapa ide yang perlu dicoba. PELAJARAN-PELAJARAN BENDA

Gunakan benda-benda umum yang dikenal anakanak, seperti batu, tanaman, kerang-kerangan, tali, atau peralatan unik apa pun yang mungkin tersedia untuk mengajarkan pelajaran Alkitab. Cobalah beberapa dari ini: Tomat hancur—Taruhlah satu atau dua tomat matang ke dalam kantung plastik yang kuat. Suruh anak Anda menginjaknya atau menghancurkan dengan tangan. Kemudian tanya: “Apakah kita masih bisa menggunakan tomat hancur ini? Atau haruskah kita membuangnya? Biarkan anak-anak memberi beberapa jawaban—membuatnya menjadi saus tomat untuk spageti? Saus untuk keripik?

Apa yang bisa Anda pelajari dari aktivitas ini? Sebagaimana tomat hancur tadi, kita juga hancur, berantakan, membuat kesalahan berulang kali, tetapi Allah masih mengasihi kita dan mengampuni kita. Mari kita baca Yeremia 1: 5; Yesaya 1: 18, dan Yohanes 3: 16.

Kebaktian keluarga jangan membosankan dan tumpul bagi anak-anak.

DRAMA, PANTOMIM, DAN SANDIWARA

Anak-anak kecil bisa memperagakan kisah Alkitab. Anak yang lebih besar bisa melakukan sandiwara Alkitab kepada anggota keluarga untuk ditebak. Kemudian diskusikan sifat tokoh yang bisa diterapkan semua orang dalam keluarga. CERITA-CERITA

Seorang anak atau orang tua bisa membacakan cerita Alkitab yang menarik dan mendiskusikannya. Anak yang lebih tua bisa menceritakan kisah Alkitab dan kemudian mengajukan pertanyaan. Setiap orang bisa berbagi bagaimana mereka bisa menerapkan pelajaran itu dari cerita Alkitab. Misalnya: Bagaimana Anda bisa menjadi berani seperti Daud sekarang ini di sekolahmu? GUNAKAN KITAB SUCI

Bacalah Mazmur bersama-sama dan mintalah tiap anggota keluarga mendoakan ayat yang paling berarti bagi mereka. Masing-masing menemukan satu janji Alkitab dan menceritakan mengapa ia menyukainya. MEMBUAT LAGU

Masing-masing anggota keluarga memilih satu lagu kesukaan untuk dinyanyikan bersama-sama dan kemudian menjelaskan mengapa lagu itu yang dipilih. Perkenalkan kisah lagu kesukaan itu dan berdoalah bagaimana kita bisa menghidupkan pesan itu. Apakah tampak terlalu rumit? Jangan putus asa, orang tua yang sibuk. Injil itu berkuasa dan menyelamatkan. Gunakan saja sedikit kreativitas dan waktu dan terapkan secara konsisten saat menyiapkan mazbah keluarga setiap hari di hadapan Tuhan. Anda akan membantu anak-anak Anda mengatakan “Ya!” kepada Yesus! V. Bailey Gillespie, General Conference Studies Suggested Church Can Develop Faith in Its Young People, ANN, May 3, 2010, online di https://adventist.news/news/studies-suggest-ways-church-can-develop-faith-in-itsyoung-people. 2 South Pacific Division of Seventh-day Adventists, Valuegenesis Study 1, Core Report (1993), hlm. 44, 45, http://circle.adventist.org/files/download/VGCORERE.pdf. 3 Barna Group, “Opportunities for Faith Formation at Home,” Family and Kids, Apr. 21, 2020, https://www. barna.com/faith-formation-at-home/. 4 Ellen G. White, Seri Membina, jld. 2 (Bandung, Indonesia Publishing House, 2005), hlm. 548. 5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 7, hlm. 43. 1

Linda Mei Lin Koh adalah direktur Pelayanan Anak General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

AdventistWorld.org Januari 2022

15


Roh Nubuat

Yesus yang Perlu Kita Kenal Persekutuan dengan Kristus Membawa Perubahan

K

etika Kristus mengambil sifat manusia ke atas-Nya, Ia mengikatkan kemanusiaan kepada Diri-Nya Sendiri dengan sebuah tali kasih yang tidak akan pernah putus oleh kuasa mana pun kecuali oleh pilihan manusia itu sendiri. Setan akan terus-menerus menghadirkan godaan untuk memikat kita memutuskan tali ini—memilih untuk memisahkan diri kita sendiri dari Kristus. Di sinilah kita harus waspada, berjuang, berdoa, agar tidak ada yang bisa menggoda kita untuk memilih tuan yang lain; karena kita selalu bebas melakukan ini. Namun mari kita menaruh pandangan kita tetap tertuju kepada Kristus dan Ia akan memelihara kita. Memandang kepada Yesus, kita aman. Tidak ada yang dapat mencabut kita dari tangan-Nya. Dengan terus-menerus memandang Dia, maka “karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Korintus 3: 18). SUATU PERSEKUTUAN YANG AMAT ERAT

Demikianlah murid-murid memperoleh keserupaan mereka dengan Juruselamat yang dikasihi. Ketika murid-murid itu mendengar perkataan Yesus, mereka merasa16

Januari 2022 AdventistWorld.org

kan kebutuhan akan Dia. Mereka mencari, mereka menemukan, mereka mengikuti Dia. Mereka bersama Dia di dalam rumah, di meja, di kamar kecil, di ladang. Mereka bersama Dia sebagaimana murid-murid bersama seorang guru, setiap hari menerima pelajaran-pelajaran kebenaran dari bibir-Nya. Mereka memandang Dia, sebagaimana hamba kepada tuannya, untuk mengetahui tugas-tugasnya. Murid-murid itu adalah “manusia biasa seperti kita” (Yakobus 5: 17). Mereka memiliki pergumulan yang sama melawan dosa. Mereka memerlukan kasih karunia yang sama, untuk menjalani suatu kehidupan yang suci. Bahkan Yohanes, murid yang dikashi, yang paling mencerminkan keserupaan dengan Juruselamat, tidak begitu saja memiliki keindahan karakter .... Tetapi saat karakter Sang Ilahi diperlihatkan kepada dia, maka ia melihat kekurangannya sendiri dan ditundukkan oleh pengetahuan itu. Kekuatan dan kesabaran, kuasa dan kelemahlembutan, keagungan dan kesederhanaan, yang ia lihat dalam kehidupan sehari-hari Anak Allah memenuhi jiwanya dengan kekaguman dan kasih. Hari demi hari hatinya ditarik ke arah Kristus, sampai ia kehilangan pandangan dalam dirinya karena kasihnya kepada

Tuhannya. Tabiatnya yang penuh kebencian, penuh ambisi, ditundukkan kepada kuasa Kristus yang membentuknya ... Kekuatan kasih Kristus menempa perubahan karakter. Ini adalah hasil pasti dari persekutuan dengan Yesus. Ketika Kristus tinggal di dalam hati, seluruh sifat diubahkan. Roh Kristus, kasih-Nya, melembutkan hati, menundukkan jiwa, dan membangkitkan pemikiran dan keinginan ke arah Allah dan surga. HADIRAT-NYA YANG ABADI

Ketika Kristus naik ke surga, rasa keberadaan-Nya masih ada bersama para pengikut-Nya. Rasa yang sifatnya pribadi, penuh kasih dan terang .... Nada suara-Nya telah kembali mereka rasakan sementara sekelompok malaikat menerima Dia—“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28: 20). Ia telah naik ke surga dalam bentuk manusia. Mereka mengetahui bahwa Ia berada di hadapan tahkta Allah, masih merupakan Sahabat dan Juruselamat mereka; bahwa simpati-Nya tak berubah; bahwa Ia masih merasakan penderitaan umat manusia. Persekutuan mereka dengan Dia lebih dekat daripada ketika Ia secara pribadi bersama mereka. terang, dan kasih, dan kuasa Kristus yang tinggal dalam hati itu memancar melalui mereka, agar manusia, melihat, “heranlah mereka, dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus” (Kisah Para Rasul 4: 13). Semua yang Kristus berikan bagi murid-murid, Ia inginkan juga pada anak-anak-Nya sekarang ini; karena dalam doa yang terakhir itu, dengan sedikit murid yang berkumpul di sekitar-Nya, Ia berkata, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka” (Yohanes 17: 20).

Umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827–1915) memiliki karunia bernubuat alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik. Kutipan ini diambil dari bukunya Steps to Christ (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub.Assn., 1956), hlm. 72–75.

Gambar: Rodolfo


Suara Milenial

Tidak Ada Alkitab untuk Pelajaran Alkitab Kami

P

erjalanan saya tidak berjalan seperti yang saya bayangkan. Karena suatu masalah dengan dokumentasi, saya ditahan saat masuk ke sebuah negara asing. Sukar dipercaya, saya bahkan dipenjarakan selama sepekan, sampai kesalahpahaman diselesaikan. Sebelum meninggalkan rumah, saya percaya bahwa Allah ingin saya melakukan perjalanan ini. Meskipun segalanya tidak sesuai dengan rencana semula, saya menyadari bahwa Ia masih ada bersama saya. Saya percaya bahwa Ia akan menjadikan segalanya demi kebaikan sekali lagi, jadi saya meminta janji itu sebelum naik ke truk polisi. Sementara sedang diproses, saya harus menunggu di sebuah ruangan yang dingin. Seorang wanita muda yang hanya mengenakan kaus berdiri tidak jauh dari saya. Karena saya mengenakan baju hangat dan mantel, maka saya berikan mantel saya padanya. Kami memulai percakapan dan saya memberitahunya bahwa saya seorang Kristen. Ia bertanya: “Apakah menurut Anda Allah mengasihi saya?” Ia telah mengalami banyak situasi sulit dan ketika ia mengajukan pertanyaan itu, saya melihat kesempatan untuk membagikan keyakinan saya. Saya memberitahukan tentang Paulus dan Silas di penjara, dan ia meminta saya bernyanyi. Saya menyanyikan beberapa lagu pujian dan melihat matanya berlinang air mata. Setelah itu, semua barang-barang kami diambil, dan kami diberikan sebuah seragam. Kemudian seseorang menuntun kami ke sebuah sel yang sangat kecil. Tidak ada jendela, tetapi Anak Kebenaran bersinar bahkan di sel yang suram itu. Ketika sarapan disajikan pada pukul 5 pagi, saya bertanya kepada teman baru saya itu apakah saya bisa berdoa. Itulah yang pertama dari banyak doa. Seiring waktu berjalan saya senang melihat bahwa, ia mau juga berdoa bersama. Selnya dingin. Kami mengenakan kaus lengan pendek, dan selimut kami tipis. Tidak ada yang kami lakukan kecuali menunggu seseorang memanggil kami. Saya berharap sudah pergi saat Sabat tiba, tetapi Sabat berlalu, dan tidak seorang pun yang datang

menjemput saya. Saya memikirkan Yohanes Pembaptis dan pastilah ia merasa kesepian dan terlupakan. Sementara berbaring di dipan, merenungkan kisah Yohanes, saya menyadari bahwa dinding sel kami ditulisi banyak ayat Alkitab dan doa-doa. Saya mengerti bahwa, sama seperti saya saat itu, orang lain sebelum saya juga bergantung pada Alkitab untuk mengatasi keputusasaan. Di masa-masa tergelap, ketika tampaknya segala sesuatu diambil dari kita, saya menyadari ada satu hal yang tidak bisa diambil siapa pun— iman saya. Sepekan setelah ditahan, saya pergi. Tetapi sebelum pergi, saya memeluk teman baru saya itu. Tentunya saya tidak merencanakan pertemuan ini tetapi merasa Allah telah menggunakan saya menjadi berkat bagi seseorang. Kasih Yesus—terutama kesediaan-Nya untuk memberikan hidup-Nya bagi satu orang saja—menjadi semakin nyata bagi saya. Banyak orang di seluruh dunia mengalami ketidakadilan untuk berbagai alasan berbeda. Mereka kehilangan rumah mereka, pakaian mereka, dan sering kali harapanharapan mereka. Saat dipanggil dengan angka dan mengenakan seragam penjara yang kotor, saya tiba-tiba menyadari betapa berartinya bagi seseorang bila saya memanggil nama mereka saja dan menawarkan sedikit rasa nyaman. Ketika Yohanes merana di penjara, ia diberitahukan bahwa Yesus sedang melakukan mukjizat (Lukas 7: 22). Melalui kesaksian ini, saya bisa membagikan belas dan kasihan Allah kepada seseorang yang telah lupa bahwa ia juga dikasihi. Suatu mukjizat dimulai di dalam sel-sel tanpa jendela itu. Sementara tahun baru mulai, sekarang setelah saya bisa memegang Alkitab saya kembali, saya lebih bertekad daripada sebelumnya untuk mengukir ayat-ayat indah itu dalam hati saya, yang telah memberikan saya kekuatan dan membuat saya juga berbagi pengharapan dengan orang yang sedang bergumul lainnya. Carolina Ramos mengajar bahasa Inggris dan pendidikan musik di River Plate Adventist University di Argentina.

AdventistWorld.org Januari 2022

17


Pandangan Global

Bertindak Bijaksana di Setiap Saat Nasihat Inspirasi bagi Kesuksesan

S

ementara kita memulai tahun yang lain, wajar saja bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di hadapan kita. Apa yang akan terjadi di tahun yang baru ini? Akankah kita menghadapi tantangantantangan yang sama sebagaimana yang kita alami selama dua tahun terakhir? Akankah virus corona pada akhirnya reda, atau akankah kita terus hidup dalam “realitas baru” ini? Dan bagaimana dengan kehidupan pribadi kita—akankah ada keputusan-keputusan penting namun sulit untuk dibuat? Situasi-situasi menantang di tempat kerja atau rumah untuk diselesaikan? Atau barangkali Anda sedang mempertimbangkan satu arah baru dalam kehidupan Anda? Untuk situasi-situasi ini dan lebih banyak lagi, alangkah baik bukan sekiranya ada satu jalan tersedia untuk mengetahui bagaimana menghadapinya—bagaimana membuat keputusan terbaik; bagaimana bertindak secara bijaksana pada setiap saat dan di bawah segala kondisi? Untungnya, ada! Kuncinya ditemukan dalam Testimonies to the Church, jld. 5, hlm. 43, di mana kita dijanjikan: “Mereka yang belajar Alkitab, meminta petunjuk Allah, dan bersandar pada Kristus akan disanggupkan bertindak secara bijaksana di setiap saat dan di bawah segala macam keadaan.”1 Sungguh suatu janji yang indah—“disanggupkan bertindak secara bijaksana setiap saat dan dibawah segala macam keadaan!” Tetapi ada syarat untuk pemenuhan janji ini. Mari kita simak sejenak tiga syarat yang diuraikan: 1. Mempelajari Alkitab. Perhatikan, tidak dikatakan bahwa kita hanya membaca Alkitab; tetapi kita harus belajar Firman Allah. Mengapa penting mempelajari Alkitab? Karena di situlah kita temukan “pengetahuan akan Allah.” Tetapi kita harus mencarinya. Allah memberitahukan kepada anak-anak-Nya dalam Amsal 2: 1–6: “Hai anakku, jika engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menunjukkan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Jadi, bagaimana kita mempelajari Alkitab? Dengan penuh doa, dengan pikiran dan hati yang terbuka, menerimanya sebagai Firman Allah yang melampaui waktu dan budaya. Sebagaimana dinyatakan dalam dokumen resmi “Metode-metode Belajar Alkitab” Masehi Advent Hari Ketujuh; “Alkitab adalah Firman Allah dan merupakan cara utama dan sah di mana Ia menyatakan Diri-Nya Sendiri kepada umat Gambar: Cottonbro


manusia.”2 Dokumen itu lebih lanjut menyatakan. “Meskipun hal itu diberikan kepada mereka yang hidup dalam konteks Timur Dekat/Mediterania kuno, Alkitab melampaui latar belakang budayanya untuk berguna sebagai Firman Allah bagi semua konteks budaya, rasial, dan situasi di sepanjang zaman.”3 Allah berbicara kepada kita sekarang ini melalui Firman-Nya, tetapi kita harus menyisihkan waktu untuk mendengar. Jika Anda tidak yakin dari mana atau bagaimana memulai belajar Alkitab, mengapa tidak mulai dengan buku Amsal. Buku ini seperti peti harta karun yang penuh dengan kata-kata mutiara. Dan ada 31 pasal dalam Amsal—satu untuk tiap bulan! 2. Meminta Petunjuk Allah. Syarat kedua, agar bisa “bertindak secara bijaksana sepanjang waktu dan di dalam segala macam kondisi” adalah “meminta petunjuk Allah.” Tetapi bagaimana kita, sebagai manusia, meminta nasihat Allah alam semesta? Melalui hak istimewa berdoa! Sama seperti kita tidak bisa terburu-buru dalam belajar Alkitab ketika mencari hikmat, kita juga tidak bisa terburu-buru dalam berdoa. Perhatikan, disebutkan meminta petunjuk Allah. Ini menunjukkan bukan hanya berbicara tetapi juga mendengarkan. Dalam buku yang indah, Kebahagiaan Sejati, kita diperingatkan untuk tidak “menuruti kebimbangan dan kekhawatiran kita, atau mencoba menyelesaikan segala sesuatu yang tidak dapat kita lihat dengan jelas .... Tetapi jika kita datang kepada Tuhan, merasa tiada berdaya dan bergantung kepada-Nya, sebagaimana kita adanya, dan di dalam rendah hati, iman yang tulus dan berharap menyatakan segala keperluan kita kepada Dia yang mempunyai pengetahuan tiada batasnya ... Dia dapat dan mendengar seruan kita, dan memperkenankan terang itu menyinari hati kita. Melalui doa yang sungguh-sungguh, kita dibawa berhubungan dengan pikiran Yang Tiada Batasnya itu."4 Sungguh ini memang suatu pemikiran menakjubkan—bahwa melalui doa tulus kita dibawa ke dalam persekutuan dengan pikiran Allah! Dan Yesus adalah teladan kita. Meskipun jadwal-Nya amat sibuk, kepada kita diberitahukan dalam Markus 1: 35—“Pagi-

Jika kita ingin ‘disanggupkan untuk bertindak secara bijaksana setiap saat dan di bawah segala macam kondisi’ maka kita harus terlebih dahulu mempelajari Alkitab dan menyisihkan waktu meminta petunjuk Allah melalui doa. pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” Jika kita ingin “disanggupkan untuk bertindak secara bijaksana di sepanjang waktu dan di bawah segala macam kondisi” kita harus lebih dahulu mempelajari Alkitab dan mengambil waktu untuk meminta petunjuk Allah melalui doa. 3. Bersandar pada Kristus. Syarat ketiga yang dirinci dalam janji untuk bertindak secara bijaksana adalah “bersandar kepada Kristus.” Ini memerlukan kesadaran bahwa dari diri kita sendiri, kita tidak bisa melakukan apa pun. Dalam Yesaya 53: 6 kita membaca, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.” Tetapi, puji Allah, melalui Kristus kita bisa “lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin,” tulis Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang-orang di Roma, “bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu mahkluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8: 37–39). Ketika kita benar-benar memahami betapa Allah mengasihi kita, maka akan lebih mudah menyerahkan kemauan kita kepada kehendak-Nya yang maha mengetahui, maha bijaksana, maha pengasih bagi kita. Karena untuk benar-benar mengandalkan Kristus, kita harus berhenti mengandalkan diri kita sendiri

dan menyerahkan kehendak kita kepada-Nya, dengan berkata, “bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Lukas 22: 42). Jika kita benar-benar bersandar pada Kristus, maka Ia akan bekerja dengan cara-cara yang ajaib. Kita dijanjikan: “Ketika dalam iman yang rendah hati kita mengandalkan Kristus sebagai kecukupan kita, kekuatan kita, segala-galanya bagi kita, maka kekuasaan Allah saja yang ada dalam perbuatan kita.”5 Jadi, sementara kita memulai tahun baru ini, mari kita minta janji ini bagi diri kita sendiri dan memperoleh hikmat dan tuntunan yang Allah sudah ingin berikan kepada kita agar kita disanggupkan, melalui kekuatan-Nya, untuk secara bijaksana dan penuh kemenangan menjangkau dunia bagi Dia! Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 43. 2 “Methods of Bible Study,” Official Documents, Seventh-day Adventist Church, https://www.adventist.org/documents/methodsof-bible-study/. 3 Ibid. 4 Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati (Bandung.: Indonesia Publishing House, 1992), hlm.109. 5 Ellen G. White, dalam Gospel Herald, 1 Maret 1901. 1

Ted N.C. Wilson adalah ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. Artikel dan komentar tambahan tersedia dari kantor ketua di Twitter: @pastortedwilson dan Facebook: @ Pastor Ted Wilson.

AdventistWorld.org Januari 2022

19


Renungan

Mengapa Mereka Bertanya kepada Saya? Pertemuan-Pertemuan Mengejutkan

W

aktu itu Sabat yang menyenangkan. Setelah selesai acara gereja, saya dan istri menjamu teman-teman makan siang dan kami semua memutuskan untuk menikmati jalan-jalan sore di tempat teduh taman dekat rumah. Karena waktu itu musim panas yang menggerahkan dan lembab di Maryland, maka kami semua berganti pakaian dengan yang lebih nyaman dikenakan, dan akhirnya mulai di jalan setapak yang dinaungi pohon. Banyak orang lain juga punya ide yang sama. Kami berpapasan dengan keluarga muda dengan anak-anak kecil di dalam kereta bayi, pasangan tua dengan percakapan yang serius, kelompok-kelompok keluarga besar, dan para remaja berpegangan tangan. Setelah 10 menit berjalan-jalan, seorang wanita berusia 40-an berjalan ke arah saya dan menanyakan arah tempat menarik tertentu di taman itu. Saya tahu tempat itu dengan baik dan dengan segera mengarahkan dia ke tempat tersebut. Lima menit kemudian seorang pria lebih tua bertanya bagaimana sampai ke rumah terkenal di taman itu. Istri saya, Chantal, bisa menuntun dia ke bangunan yang benar. Lima belas menit kemudian, sebuah keluarga dengan seekor anjing yang ramah berjalan ragu-ragu ke arah kami dan menanyakan jalan menuju taman anjing terdekat. Saya tahu jalan terbaik menuju taman anjing dan berjalan bersama keluarga itu menuju belokan berikutnya, mengarahkan mereka ke tujuannya. Saat itu teman-teman memandang kami dan bertanya: “Mengapa orang-orang datang bertanya-tanya arah kepada kalian? Apakah kalian mengenal orang-orang ini?” ANTARA MELAKUKAN DAN KEHIDUPAN

Mengapa orang-orang datang kepada kami dan menanyakan arah? Kami berdua bersama istri telah memperhatikan fenomena ini sejak awal kegiatan berjalan-jalan di taman kesukaan kami. Mengapa orang-orang mengira bahwa kami mengetahui jalannya? Kami sudah bertanya kepada diri kami sendiri. Kami tidak mengenakan pakaian khusus atau tanda pengenal yang memperlihatkan bahwa kami adalah pegawai taman. Sebenarnya, dari celana pendek, T-shirt, dan sepatu jalan, kami tampak

20

Januari 2022 AdventistWorld.org

seperti orang-orang di sekeliling kami. Itu memang pertanyaan yang bagus, dan entah bagaimana mengingatkan kami tentang penginjilan. Penginjilan adalah kata yang penting dalam perbendaharaan kata Advent—dan memang benar demikian. Kita telah dipanggil untuk membagikan kabar baik kedatangan Yesus yang segera, kepada dunia yang terluka yang tengah terlontar menuju kehancuran. Kadang-kadang kita telah menafsirkan makna kata ini hanya dalam istilah melakukan, gantinya memantulkan secara kuat dalam kehidupan kita. Perkenankan saya mengilustrasikan ini dari pengalaman gereja Kristen mula-mula. Setelah pekerjaan ajaib Roh saat Pentakosta (Kisah Para Rasul 2–4) dan pertobatan ribuan orang, para pemimpin Yahudi mulai memperhatikan pergerakan baru ini, yang disebut “Jalan” (Kisah Para Rasul 9: 2). Perhatian terfokus ini menuntun kepada bertambahnya penganiayaan kekerasan (Kisah Para Rasul 8: 1–3; 9: 1,2), mendesak gereja untuk tersebar luas ke luar Yudea, Samaria, Siria, dan seluruh kerajaan Roma lainnya. Para pengkhotbah pengembara seperti Paulus, Petrus, dan para rasul dan pemimpin lainGambar:Anvesh R.


nya, kadang-kadang mengunjungi kota-kota yang lebih besar, dan terlibat di dalam apa yang kita sebut, penginjilan “publik.” Tetapi gereja Kristen justru menjadi yang paling konsisten karena pelayanan dan kegiatan dari pertemuan anggota gereja individual dalam gereja-gereja rumah kecil, yang amat erat dalam komunitas lokal mereka. Belas kasihan, kepedulian, dan kasih mereka terhadap orang-orang yang membutuhkan kemurahan dan dukungan, menarik orang-orang. Fokus mereka pada Yesus, yang menyelamatkan dan mengubahkan, telah mengubah orang-orang Kristen mula-mula ini dan keluarga dan tetangganya. MENGAPA MEREKA MENANYAKAN ARAH?

Pengalaman kami di taman telah menantang saya untuk memikirkan lebih banyak tentang alasan-alasan mengapa orangorang bertanya kepada orang lain meminta petunjuk, arah, atau bahkan pertolongan. Berikut tiga alasan yang mungkin, yang tak diragukan lagi juga bisa diterapkan pada cara kita terlibat dengan orang-orang mengenai Injil.

1. Kenali wilayahnya. Kami sudah tinggal lebih dari 12 tahun di lingkungan kami, dan kami benar-benar mengenal taman ini. Kami berjalan dengan yakin dan berencana di jalannya. Keyakinan dan tujuan biasanya menarik mereka yang tidak mengetahui jalannya—di sebuah jalan atau dalam kehidupan. Penerapan rohaninya sejajar: kecuali kita sudah mengenal Juruselamat kita secara pribadi, kecuali kita menikmati hubungan yang bersemangat dan penuh kasih dengan Dia, maka kita tidak bisa menuntun orang lain. Murid-murid mengenal Tuhan mereka secara pribadi dan secara intim. Mereka tidak hanya menyampaikan fakta-fakta atau daftar ayat Alkitab. Mereka berjalan bersama Tuhan mereka melalui bukit dan ke atas gunung. Mereka memiliki keyakinan akan Penebus mereka, dan mereka menikmati jaminan keselamatan. 2. Mudah didekati. Ketika kami berjalan di taman, biasanya kami tidak membawa telepon selular atau alat pendengar (earphone) menempel di telinga kami. Kami melihat-lihat sekitar; kami memperhatikan orang-orang biasa yang kami temui dan menyapa satu sama lain; kami tersenyum pada orang-orang dan terbuka untuk menjalin pertemanan baru. Kami tidak memperlihatkan wajah serius yang tegang melainkan minat yang penuh sukacita. Sepertinya Yesus handal dalam berbaur dengan semua jenis orang—sarjana yang seriusan, buruh harian yang lelah, tuan tanah yang kaya, anak-anak yang cerewet, remaja-remaja yang canggung, ibu-ibu yang jenuh. Menyampaikan keterbukaan kepada orang lain tidak sama dengan menjadi ekstrovert (periang). Yesus menggunakan orang-orang ekstrovert dan introvert (pendiam), (dan jenis apa pun di tengahnya), tetapi apa yang perlu kita bawa ke depan adalah keterbukaan dan sikap mudah didekati. 3. Mengambil kesempatan. Chantal dan saya tidak pernah mengambil kelas menjelaskan semua daya tarik dan kemungkinan-kemungkinan di taman kami. Kami tidak pernah menjadi pemandu taman tetapi karena kami menyukai taman itu dan telah berjalan ribuan kilometer di dalamnya maka kami bisa menawarkan bantuan kepada mereka yang mencoba menemukannya. Kami mungkin tidak memiliki jawaban kepada semua perta-

Murid-murid mengenal Tuhan mereka secara pribadi dan intim. Mereka tidak hanya mengomunikasikan fakta atau daftar ayat Alkitab. nyaan, namun kami membantu sebisanya. Saya bertanya-tanya sungguh banyak kesempatan besar kita lewatkan untuk menyaksikan kebaikan Allah dan rencana-Nya bagi dunia saat kita tidak memberikan kesaksian kita karena kita merasa ini tidak cukup “spesial”? Betapa sering kita melewatkan kesempatan-kesempatan besar karena kita tidak memahami momen keterbukaan dan kesempatan ketika seseorang mengajukan satu pertanyaan? BERJALAN SEPANJANG JALAN

Bersaksi bagi Yesus tidak dimulai dengan kata-kata. Ini dimulai dalam pertemuan pribadi dengan Yesus yang mengubahkan hidup kita. Begitu kita mengenal Juruselamat secara pribadi, maka kita bisa hidup yakin tentang kasih-Nya dan siap membagikan kebaikan-Nya kepada orang-orang yang mencari. Meskipun kita memang tidak mengetahui semua jawaban, namun kita bisa mengenal setiap kesempatan melayani dan menyampaikan beberapa dari berkat yang kita telah alami. Dan kemudian, kadang-kadang, melampaui arahan dan jawaban, kita bisa sebentar berjalan bersama mereka yang sedang mencari jawaban. Seperti para murid dalam perjalanan mereka menuju Emaus, mungkin kita mendapati bahwa berjalan bersama dalam komunitas dengan orang lain dan Yesus akan terbukti menjadi satu berkat yang berguna bagi satu sama lain. Saat kita membantu orang lain, kita sendiri menemukan tujuan dalam dunia yang tampak membingungkan dan tanpa arah ini.

Gerald A. Klingbeil melayani sebagai wakil editor Adventist World.

AdventistWorld.org Januari 2022

21


D

i bulan Oktober 2020, Adventist Review Ministries, bekerja sama dengan Divisi Afrika TimurTengah ( ECD ), membuat sejarah: edisi perdana majalah Adventist World berbahasa Kiswahili dikirim secara digital via WhatsApp, gratis. Mengapa dalam bahasa Kiswahili , dan mengapa dalam bentuk perangkat bergerak (mobile platform )? KISWAHILI

Kiswahili , juga dikenal dengan Swahili , adalah bahasa asli Bantu Afrika Timur, dengan sekitar 35 persen perbendaharaan katanya

berakar dari bahasa Arab, berkat 12 abad sejarah bersama bangsa Arab. Ini sudah menjadi bahasa pengantar Afrika Timur dan banyak bagian Afrika Tengah. Sampai tahun 2020, Kiswahili mewakili kelompok bahasa terbesar di Gereja Advent sedunia yang belum dilayani oleh majalah Adventist World. Jadi baik Adventist World Ministries maupun para pimpinan ECD telah lama ingin menerbitkan Adventist World edisi Kiswahili , bukan hanya untuk menyediakan terjemahan bacaan dalam bahasa Kiswahili , namun memberikan juga 25 persen isi artikel ditulis oleh para

Iman dalam Perbuatan

Adventist World untuk Para Pembicara Dengan K i s w a h i l i Bantuan

WhatsApp

penulis asli Kiswahili dari wilayah ECD. ECD kini adalah divisi terbesar dan paling pesat perkembangannya di Gereja Advent, 1 diikuti langsung oleh Divisi Afrika-India Selatan (SID ). Melayani negara-negara Burundi , Republik Demokrasi Kongo ( DRC), Djibouti , Eritrea , Etiopia, Kenya , Rwanda, Somalia , Sudan Selatan, Uganda, dan Republik Bersatu Tanzania. Enam dari negara ini ( Tanzania, Kenya , Uganda, DRC, Burundi , dan Rwanda) menggunakan bahasa Kiswahili , sebagaimana penduduk di sebelah utara Zambia, Malawi , Mozambique, dan kepulauan Komoro di wilayah SID. Banyak pengguna bahasa Kiswahili tinggal di wilayah imigran Afrika. Yang mengejutkan, tantangan pandemi sedunia inilah yang menyediakan kesempatan untuk melaksanakan rencana yang sudah lama diinginkan bagi Adventist World berbahasa Kiswahili, dan dengan platform yang unik—WhatsApp channel. MENGAPA WHATSAPP?

Menurut laporan GSMA’s Mobile Economy, pada tahun 2025, 1 milyar penduduk akan memiliki akses koneksi SIM di Afrika, peningkatan 3,7 persen dari statistik tahun 2017. Suatu pertumbuhan pada akses telepon genggam meng hadirkan kesempatan pertumbuhan ekonomi . Pertumbuhan perangkat di Kenya mulai dari akses 1 persen di akhir tahun 1990-an sampai 39 persen di tahun 2014 adalah contohnya. Ini memainkan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi negara itu, bersama dengan inovasi-inovasi teknologi yang bersemangat. Sekarang Pew Research Center menempatkan Kenya pada angka 80 persen dan Tanzania di angka 75 persen akses mobile, meskipun persentasi ini masih cukup rendah dalam hal telepon cerdas (smartphone). 2 WhatsApp sekarang ini dianggap merupakan aplikasi pesan yang paling populer baik dalam bidang pribadi maupun bisnis dan terutama digunakan di Global South. 3 Menyediakan platform tambahan ketika berbagi isi dengan anggota gereja di Afrika sub-Sahara.


Di bulan Agustus 2020, komite pengembang proyek antar benua mulai merencanakan dengan sungguh- sung guh. Meskipun beberapa berhasil mengatur terjemahan lewat Ufunuo [ Wahyu] Publishing House 4 di Uni Misi Tanzania Selatan , Digital Publications 5 di Johannesburg , Afrika Selatan , merancang dan menyediakan pengembangan teknis aplikasi tersebut. Lebih dari 40.000 nomor dikumpulkan dari anggota dan pekerja gereja yang mau, dan pesan SMS dikirim , mengajak mereka untuk berlangganan via WhatsApp. Pada tanggal 1 Oktober, 2020, isi pertama diterbit kan ke Adventist World Kiswahili WhatsApp bussiness channel , dan notif ikasi dikirim ke semua pelanggan . Sejak bulan Oktober 2020 edisi Kiswahili , Adventist World telah dikirim gratis kepada pada pelanggan tiap bulan di WhatsApp, juga GraceNotes mingguan oleh Bill Knott, editor eksekutif Adventist World , diterjemahkan oleh Chacha Daniel Moseti dalam bahasa Tanzania . Para pelanggan bisa dengan nyaman membaca majalah itu dan GraceNotes secara online juga semua edisi sebelumnya dari material itu . Mereka bisa mengirim pertanyaan dan permintaan kepada staf Adventist World. Beragam mulai dari pertanyaan doktrin sampai permintaan untuk bahan pelajaran Sekolah Sabat dan permintaan doa . Para pelang gan juga bisa membagikan materinya kepada temanteman lewat saluran menu WhatsApp. Gereja menyediakan materi dengan tujuan membagikan kabar baik kasih Allah, keselamatan-Nya, dan kedatangan-Nya kembali yang segera kepada orang lain. Kelompok WhatsApp Kiswahili adalah cara baru melakukannya. SUDAH MEMBUAT PERBEDAAN

Samuel Garama dari Kenya baru-baru ini menghubungi kami untuk minta izin membagikan materi ini bersama murid-muridnya . Tertarik oleh permintaan ini , korektor kami , Lilian Mweresa dari Kenya, memanggil dia untuk menemukan lebih banyak lagi:

Bagaimana Anda mengetahui tentang Adventist World Kiswahili WhatsApp group? Selagi membaca dengan teliti edisi cetakan Adventist World, saya mendapati instruksi tentang bagaimana bergabung dengan Kiswahili WhatsApp group. Saya menambahkan nomor telepon yang disediakan pada kontak di telepon saya . Dengan menggunakan nomor telepon itu, saya kemudian bisa mengirimkan pesan dan bergabung . Dari daerah mana Anda berasal dan apa pekerjaan Anda? Saya berasal dari kota Kilif i , Kilify County, di pesisir Kenya. Saya mengajar Pelajaran Alkitab di Majaoni Primary School, meskipun saya bukan seorang guru profesional .

Unt u k berl ang ganan , l ihat ko t ak “ B agaimana B erl angganan .” Anda j u ga bis a mengik u t i dan membagik an hal aman dan k iriman Kis wahil i Fa ce b o o k, dan k irimk an ko ment ar dan s aran Anda di htt p s: //w w w. fa ce b o o k . co m / Advent is t Wo rl d-Swahil i . ECD memiliki keanggotaan sebanyak 4.452.526 dari 21.556.837 orang Advent sedunia. Memiliki total populasi regional 419.926.000, yang memberikan rasio 1 dalam 94 penduduk, https://documents.adventistarchives.org/Statistics/ASR/ASR2020A.pdf, diakses tanggal 3 Oktober 2021. 2 https://www.geopoll.com/blog/mobile-phone-penetration-africa/, diakses 3 Okt. 2021. 3 https://www.wilsonquarterly.com/quarterly/who-writes-the-rules/ africa-whats-up-with-whatsapp/ 4 https://www.facebook.com/ufunuoph 5 https://www.digitalpublications.co.za 1

Penny Brink, seorang pendeta, adalah koordinator edisi daerah untuk Adventist World.

Bagaimana materi Adventist World membantu Anda melakukannya? Menyediakan pengajaran dan cerita pendek yang saya bagikan kepada para siswa sebagai pelajaran Alkitab. Saya memiliki 246 murid antara usia 8 dan 15 tahun.

Bagaimana untuk Berlangganan dan Berbagi

Bagaimana Anda akhirnya bisa mengajar Alkitab di sekolah itu? Sekolah Majaoni waktu itu sedang mencari seseorang untuk memimpin Program of Pastoral Instruction ( PPI ). Karena gereja saya , Gereja Advent Kilif i Timur, dekat dengan sekolah itu, dan sebagian besar siswa di sekolah itu ada di kelas saya di gereja, maka saya menawarkan untuk mengambil peran itu .

Metode Satu: 1. Tambahkan nomor 1-240-540-3000 ke daftar kontak telepon Anda. 2. Masuk ke WhatsApp dan kirimkan pesan apa saja ke nomor WhatsApp itu. 3. Anda akan menerima pesan balasan. Pilih menu bahasa Anda. (Materinya semua dalam bahasa Kiswahili) 4. Ikuti menu dengan mengetik nomor dalam kotak pesan dan kirimkan pesannya. Dengan cara ini, Anda bisa memilih membaca majalah atau GraceNote, kirimkan pesan ke Adventist World, atau bagikan grup ini kepada seorang teman. Metode Dua: Pindai (scan) kode QR ini dan ikuti instruksinya. Metode Tiga: Klik tautan ini untuk menonton animasi dalam bahasa Kiswahili tentang grup WhatsApp dan bagaimana berlangganan: https://www.facebook. com/AdventistWorldSwahili/ videos/231863492245749.

Apakah Anda mau merekomendasikan untuk bergabung dengan grup WhatsApp kepada teman-teman Anda? Ya , tentu saja. Grup WhatsApp itu amat bermanfaat bagi saya , dan saya ingin teman-teman saya menikmati dan mengambil manfaat dari pesan-pesannya juga. Setelah saya mengetahui tentang kelompok WhatsApp Adventist World , saya sudah membagi-bagikannya dengan anak-anak dan teman-teman saya . Bulan lalu saya bisa membagikannya dengan lebih dari 400 orang , termasuk mereka yang ada di gereja saya .

AdventistWorld.org Januari 2022

23


Memandang ke Belakang

100 Tahun Merintis Divisi Afrika Menyinari Benua dengan Kebenaran Terkini

Divisi Samudera Afrika-India Selatan (SID) merayakan peringatan hari jadi ke-100 di tahun 2020. Artikel ini meninjau beberapa aspek pekerjaan Advent di divisi ini sejak pembentukannya—Editor.

P

ekabaran Advent Hari Ketujuh menjangkau Afrika Selat an t ahun 1871 ketika pencari mineral , William Hunt tiba di Kimberley pada ekpedisi berburu berlian . Tiga tahun sebelumnya , Hunt, warga asli Nevada , Amerika Serikat , telah menghadiri serial pertemuan penginjilan yang dipimpin oleh J.N. Loughborough di Healdsburg , California . Hunt menerima kebenaran alkit abiah yang disampaikan dan bergabung dengan orang -orang percaya Advent, ber janji pada Loughborough bahwa ia akan membagikan pekabaran Injil kapan pun ia mengadakan per jalanan . M e ne p a t i ja n j i nya , Hu n t me na ru h ma ja la h S i g ns o f t h e Tim e s d i t a n g a n J.H.G . Wi l s on , s eo ra n g p en g kh o t b a h M e t o d i s s et em p a t , ya n g b e rs a ma d en g a n i s t r i nya , me ne ri ma i ma n Adven t Ha r i Ke t u j u h . S eb u a h s u ra t d a r i Wi l s on , di t erb i t ka n pa d a t a n g g a l 6 Ju n i 1 8 7 8 t erb i t a n Re vi e w a n d H eral d , m ela p o rka n b a hwa b eb era pa o ra n g 24

Januari 2022 AdventistWorld.org

t elah m e n ja di p e rcaya p e nuh t erha d a p ke b e na ra n ya n g d i a ja rka n Adve nt . Upaya bersaksi Hunt kepada George Van Druten dan Pieter Wessel , yang secara mandiri mulai memelihara Sabat, membawa misionaris C.L .Boyd dan D.A . Robinson tiba di Kimberley pada bulan Juli 1887. Jemaat mereka yang pert ama , berlokasi di Beaconsf ield , terdiri dari 26 ang gota . Jemaat lain segera mengikut di Cape Town di tahun 1899, dan segera setelahnya , Konferens Afrika Selatan diorganisasi oleh A .T. Robinson , yang menjadi ketua pertamanya . Di Cape Town gereja mendirikan Claremont Union College, Panti Asuhan Plunstead , Claremont Sanitarium , dan sebuah perusahaan percet akan kecil , sebelum membentuk Uni Konferens Afrika Selatan pada tahun 1902. Konferens uni itu melebarkan jangkauannya baik di Afrika Selatan maupun di negara-negara utara yang kini dikenal sebagai Malawi dan Zambia , meng gunakan Misi Solusi di Bulawayo, Zimbabwe, sebagai pusat. Pertumbuhan gereja ini di Afrika Selatan menyiapkan jalan bagi pendirian organisasi divisi .

William H. Branson

PEMBENTUKAN DIVISI

Ketika Elmer E. Andross, seorang wakil ketua General Conference, mengunjungi Afrika Selatan di bulan Juli 1919, Uni Konferens Afrika Selatan mengajukan suatu permintaan kepada General Conference untuk mempertimbangkan kemungkinan membentuk ladang Afrika menjadi satu divisi . General Conference menyetujui permintaan itu dan memutuskannya pada tang gal 16 Oktober 1919, untuk membentuk Divisi Afrika . William H. Branson ditunjuk wakil ketua General Conference memimpin Divisi Afrika . Branson dan keluarganya tiba di Afrika Selatan di bulan Agustus 1920 untuk mengemban tugas- tugasnya . Kantor-kantor divisi berlokasi di Claremont, Cape Town , dan keang gotaan gereja di seluruh tiga uni itu tetap di angka 2.705. Branson dan para pemimpin gereja lain mengunjungi pemerintah dan depart men pemerintahan untuk memperkenalkan prinsip-prinsip dan pemikiran denominasi , dan memperoleh pengakuan sah dan melindungi Gereja Advent di wilayah itu . METODE-METODE PERTUMBUHAN

Pada tahun 1901 William H. Anderson , salah satu misionaris pionir di Afrika , menyatakan , “Semua masyarakat misionaris yang beker ja di Afrika setuju bahwa cara terbaik untuk menjangkau warga setempat adalah melalui sekolah- sekolah .” Gereja mendirikan sekolah- sekolah untuk orang muda Advent, tetapi anak-anak dari semua latar belakang agama diajak untuk bergabung .


Kantor SID kini di Pretoria, Afrika Selatan Adolf Chitauro

Pemandangan dari atas Universitas Rusanga di Zambia.

Isaac Chiyokoma

Pada t ahun 1946 H.A . Morrison , seorang pendidik dan t at a usaha Advent, mengat akan , “ Divisi Afrika Selat an telah menjadi pionir dalam mendirikan sekolah- sekolah dan melaluinya menobat kan orang untuk Allah . Hasilnya , sekolah- sekolah ini banyak murid dan telah ber tumbuh dengan cepat.” Kini ada tujuh universit as yang dikelola gereja , t ambah beberapa perguruan ting gi dan sekolah di seluruh wilayah . Metode perintisan lainnya yang digunakan adalah pekerjaan misionaris medis. Ellen White menulis: “Pekerjaan misionaris medis harus dianggap sebagai pekerjaan perintis. Harus menjadi cara meruntuhkan prasangka. Sebagai tangan kanan, ini harus membuka pintu-pintu bagi pekabaran injil.” Sejalan dengan nasihat ini, enam rumah sakit dan beberapa klinik dibuka di wilayah-wilayah berbeda antara tahun 1920 dan 1940. Meskipun dua rumah sakit kemudian tutup, yang lain masih beroperasi hingga hari ini. Orang-orang Advent mula-mula juga menggunakan penyebarluasan literatur untuk menambah ajarannya. Pada tahun 1875 Ellen White menasihatkan, “Allah telah memberitahukan keuntungan-keuntungan cetakan kepada umat-Nya, yang bila digabungkan dengan cara lain, akan berhasil dalam menyebarluaskan pengetahuan kebenaran. Traktat-traktat, makalah, dan buku-buku, sesuai kebutuhan, harus disebarluaskan di semua kota dan desa di negeri.” Pengabar Injil pribumi mula-mula yang sukses di divisi ini adalah Richard Moko di Afrika Selatan , David Kalaka dari Basutoland ( kini Lesot ho), dan Jim Mayinza dari Rhodesia Selat an ( kini

“Gereja mendirikan sekolah-sekolah bagi orang muda Advent, tetapi anak-anak dari semua latar belakang keagamaan diajak bergabung.”

Zimbabwe). Persediaan literatur ditingkat kan dengan pendirian rumah-rumah percet akan daerah . PERAN SERTA DIVISI

SID telah membuat beberapa sumbangsih kepada gereja dunia, termasuk mengatur sistem departemen gereja pada tahun 1892, yang diadopsi oleh General Conference pada tahun 1901, dan merintis Pastors’ Kids Association (Pakia), yang kini ditemukan di divisi-divisi lain. Motif penggerak para pionir dan para penerusnya adalah untuk menyelesaikan penyebarluasan Injil dan melihat Yesus datang (Matius 24: 14). Pengorbanan mereka disaksikan oleh makam-makam yang ditemukan di stasiun-stasiun misi semacam Solusi di Zimbabwe. Kini, lebih dari 100 tahun kemudian, para pemimpin divisi melanjutkan jejak langkah mereka, menekankan pengorbanan hidup sebagai cara hidup, meninggikan kebebasan, kesehatan holistik, dan pengharapan di dalam Yesus, dan memulihkan gambar Allah dalam diri manusia.

C.L.Boyd, “South Africa,” Review and Herald, 8 Nov, 1887, hlm. 699. L. Francois Swanepoel, “The Origin and Early History of the Seventh-day Adventist Church in South Africa, 1886–1920” (M.A. thesis, University of South Africa, 1972), hlm. 150. 3 Dalam tahun-tahun sesudahnya, Divisi Afrika mengalami beberapa penyelarasan wilayah dan perubahan nama dan Divisi Afrika Timur (1983–2003), sampai Divisi Samudera Afrika-India Selatan (2003–sekarang). 4 Pada tahun-tahun terakhir kantor-kantornya pindah ke Harare, Zimbabwe, dan pada tahun 2007 kembali ke Pretoria, Afrika Selatan. 5 Charles L.Thompson, “A History of the Growth and Development of the Seventh-Day Adventist Church in Southern Africa, 1920–1960” (1977), hlm. 2–3 6 William H. Anderson, On the Trail of Livingstone (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub.Assn., 1919), hlm. 143; Tahun 1913 C.P. Crager, “Saya merindukan hari di masa yang akan datang ketika kita bisa memliki sekolah-sekolah gereja di seluruh Afrika Selatan dan sekolah-sekolah kita memiliki sekumpulan siswa yang dilatih untuk ke lapangan.” Lihat C.P. Crager, “The Convention Paper on Educational Work,” South African Missionary, 24 Februari 1913, hlm. 2. 7 H.A. Morrison, “Department of Education,” Advent Review and Sabbath Herald, 10 Juni 1946, hlm. 96. 8 Ellen G. White, Ellen G. White 1888 Materials (Washington, D.C.: Ellen G. White Estate, 1987), vol. 4, hlm. 1738. 9 Ellen G. White, Life Sketches (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 217. 10 Such as Sentinel Publishing Company in South Africa (1916), Malamulo Publishing House (1926), Madagascar Publishing House (1930), Casa Publicadora Angolana (1937), dan Zambia Adventist Press (1989). 1 2

Passmore Hachalinga, D.Th., D.Min., melayani sebagai direktur Ellen G. White Research and Heritage Centre di Helderberg College, dekat Cape Town, Afrika Selatan.

AdventistWorld.org Januari 2022

25


Tanya Jawab Alkitab

Simson: Kehidupan dan Kematian yang Aneh?

T T JJ

Apakah Simson melakukan tindakan bunuh diri? Anda mengajukan pertanyaan penting tentang saat-saat terakhir kehidupan Simson, suatu permasalahan yang juga relevan dengan kita. Karakterisasi Simson dalam Hakim-Hakim 13–16 itu rumit. Pengkajian kehidupannya oleh mereka yang membaca kisahnya tidaklah menyenangkan. Perilakunya cenderung berupa akibat dari kegagalan-kegagalan, akibat dari menyenangkan diri. Namun Perjanjian Baru menempatkan dia di tengah para pahlawan iman dalam Perjanjian Lama (Ibrani 11: 32). Ia berada di tengah mereka yang “dari lemah dijadikan kuat” (ayat 34). Di sana disebut Simson, yang biasanya kita gambarkan sebagai seorang yang kuat menjadi lemah. 1.DARI HARAPAN-HARAPAN TINGGI KEPADA KEKECEWAAN:

Kisahnya dimulai dengan sebuah dialog antara seorang wanita dan seorang malaikat yang mengumumkan kelahiran seorang anak yang akan menjadi seorang nazir Allah seumur hidup (HakimHakim 13: 2–7; bandingkan Bilangan 6: 1–12). Melalui dia Tuhan akan mulai mengalahkan bangsa Filistin. Instruksi-instruksi diberikan tentang bagaimana membesarkan anak itu—misalnya, tidak minum anggur, tidak memotong rambutnya. Ini pastilah anak istimewa yang melaluinya Allah akan melakukan keajaiban-keajaiban! Meskipun Simson secara fisik menjadi kuat, ia secara rohani dan moral lemah. Dikendalikan oleh sisi emosi dari kepribadiannya, ia membuat keputusan-keputusan dan bertindak hampir seluruhnya terlepas dari Allah. Namun tidak semuanya buruk. Salah satu kualitas Simson yang menutupi kekurangan ialah, meskipun berteman dengan orang-orang Filistin, ia tidak pernah menyembah berhala. Dalam hal ini ia selalu setia kepada Tuhan. Lagi pula, meskipun dengan sifatnya yang bebas, Tuhan menggunakan masalahnya dengan bangsa Filistin untuk secara konstan mengalahkan mereka. Seorang bisa membayangkan apa yang Tuhan bisa capai melalui Simson kalau saja ia setia kepada-Nya.

26

Januari 2022 AdventistWorld.org

2. DARI KEKUATAN KEPADA KELEMAHAN

Kisah Simson mencapai puncak kemunduran ketika ia melanggar elemen terakhir dari sumpahnya sebagai seorang Nazir—memotong rambutnya. Pada saat itu Roh Tuhan tidak bisa menggunakannya, dan ia menjadi lemah secara fisik. Ia menjadi korban musuh-musuhnya, yang dibutakan, dipenjarakan, dan diperlakukan layaknya budak. Bangsa Filistin menganggap pengalaman Simson menjadi kekalahan Simson sekaligus Allahnya. Penjara adalah tempat untuk merenungkan kualitas hidupnya dan kegagalannya kepada bangsa Israel, keluarganya, dan Allahnya. Simson siap untuk kesempatan lain dalam hidup. 3. DARI KELEMAHAN KEPADA KEKUATAN

Tragedi-tragedi diubahkan oleh Tuhan menjadi kemenangan-kemenangan. Bangsa Filistin berkumpul untuk merayakan kemenangan allah mereka Dagon, atas Simson dan Allahnya ( Hakim-Hakim 16: 23, 24). Raja-Raja dari lima kerajaan Filistin hadir, dengan khalayak ramai sekitar 3.000 orang . Mereka memutuskan untuk mengundang Simson untuk menghibur mereka—untuk menyombongkan pencapaian-pencapaian mereka. Ia ditempatkan di antara dua tiang yang menopang bangunan itu, bersandar seolah sedang lelah dan lemah. Kemudian Simson berdoa, meminta Tuhan menguatkan dia untuk melakukan apa yang seharusnya ia telah lakukan; untuk menimpakan kekalahan besar bagi bangsa Filistin (ayat 30; bandingkan Hakim-Hakim 13: 5). Ini adalah doa komitmen total kepada Tuhan. Ia sedang menyerahkan hidupnya kepada Allah, mengekspresikan kesediaannya untuk mati dalam pelayanan-Nya. Ia ingin terbukti benar— suatu permintaan yang barangkali dinodai oleh kecintaan diri—tetapi ia juga ingin Allah terbukti benar dengan memperlihatkan kekuatan-Nya atas Dagon. Ia mati sebagai seorang prajurit di medan perang konf lik kosmik. Akhir hidup bagi Simson merupakan momen penyerahan total kepada Tuhan dalam perbuatan beriman. Angel Manuel Rodríguez pensiun setelah karir melayani sebagai seorang pendeta, profesor, dan ahli teologia.


Minum banyak air murni. Pelajari dan tanamkan kebiasaan bernapas perut/diafragma, yang memungkinkan produksi suara yang efisien, sehingga menjadi kurang tarikan pada suara. ■ Hindari berteriak, berbicara ke seluruh ruangan, atau berbicara di tengah suara-suara bising. Kebiasaan ini masuk akal dan berkaitan dengan manfaat pekabaran kesehatan yang secara menakjubkan mengikuti zaman yang terdapat dalam tulisan Ellen White: “Penggunaan organ-organ vokal yang benar akan membawa manfaat bagi kesehatan fisik …. [Kita harus] mengembangkan dada, dan memperkuat otot-ototnya. Biarkan otot-otot perut berkembang penuh .… Mengambil napas dalam, biarkan beban perkataan Anda berasal dari dasar ini, ditopang oleh pernapasan perut [dan oleh] mengikuti prinsip-prinsip kesehatan dalam mengembangkan paru-paru dan budaya suara.”2 Kami bagikan kepada Anda dorongan ini: “Kemampuan untuk berbicara adalah satu talenta yang harus rajin ditumbuhkan. Dari semua pemberian yang telah kita terima dari Allah, tidak ada talenta yang dapat menjadi berkat yang lebih besar daripada talenta ini. Dengan suara kita meyakinkan dan membujuk; dengan suara kita mempersembahkan doa dan pujian kepada Allah dan dengan suara kita menceritakan kepada orang lain tentang kasih Penebus, maka itu harus dilatih sedemikian rupa agar menjadi alat yang paling berhasil untuk kebajikan!”3 ■ ■

Kesehatan & Kebugaran

Perubahan Suara Tanda adanya masalah? Saya menyadari adanya perubahan pada suara saya dan sering harus membersihkan tenggorokan. Saya seorang guru dan banyak berbicara, dan perubahan suara ini telah menjadi lebih jelas saat mengajar lewat internet. Apakah perubahan suara ini merupakan tanda bahaya? Bisakah perubahan vokal diperbaiki dan dicegah?

B

eberapa kondisi bisa berkaitan dengan perubahan suara. Alergi, kelebihan produksi lendir, dan infeksi tenggorokan (virus ataupun bakteri) bisa mengakibatkan serak sementara atau kehilangan suara. Obat-obataan tekanan darah tertentu (ACE inhibitor dan ARBs)1 mungkin ada hubungannya dengan batuk rejan dan perasaan ingin membersihkan tenggorokan. Produksi hormon tiroid yang kurang (hipotiroidisme) bisa juga mengakibatkan serak dan perubahan suara. Penggunaan tembakau dalam segala bentuk bisa berakibat pada kanker tenggorokan dan laring (kotak suara), dengan suara serak menjadi gejala awalnya. Penggunaan suara berlebihan melalui menyanyi, bersorak, atau berteriak berlebihan bisa berakibat serak. Para penyanyi dan aktor yang mengeluarkan suara dalam jangka waktu lama mengalami pembengkakan pita suara dengan perubahan kualitas suara yang memerlukan periode istirahat bagi suara. Refluks saluran cerna atas (keasaman) juga bisa berakibat pada kualitas suara. Kondisi-kondisi neurologis seperti strok dan gangguan gerak, termasuk penyakit Parkinson, bisa memengaruhi suara. Cidera saraf laringeal atau kerusakan melalui trauma, pembedahan tiroid, atau penyakit dekat laring memengaruhi suara. Perubahan suara bisa mengindikasikan adanya potensi kondisi kesehatan yang berbahaya, bahkan keganasan. Suara serak atau perubahan suara yang tidak bisa dijelaskan harus dievaluasi—dan pita suara dilihat. Perubahan suara bisa dicegah. Biasakan tips “kebersihan suara”— penekanan sehat yang jarang didiskusikan: ■ Hindari tembakau dalam segala bentuk, termasuk asap pasif. ■ Hindari alkohol dan kafein, yang menyebabkan dehidrasi (di antara efek kesehatan negatif lainnya). ■ Hindari makanan pedas.

Gambar: Anthony Shkraba

Penghambat ACE: angiotensin-converting enzyme inhibitors, seperti captopril atau enalapril, ARBs; angiotensin receptor blocker, seperti valsartan atau losartan. 2 Ellen G. White, Christian Education (Battle Creek, Mich.: International Tract Society, 1893), hlm. 132. 3 Ellen G. White, Seri Membina, jld. 5 (Bandung, Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 256. 1

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir berijazah, adalah direktur Pelayanan Kesehatan Advent di General Conference Zeno L. Charles-Marcel, seorang ahli penyakit dalam, merupakan asso.direktur Pelayanan Kesehatan Advent di General Conference.

AdventistWorld.org Januari 2022

27


Yesus– Sungguh-Sungguh! P “Bolehkah Saya Bercerita?” OLEH DICK DUERKSEN

28

Januari 2022 AdventistWorld.org

ohon tua besar itu perlu disingkirkan, ditebang , dan dijauhkan sebelum menyebabkan kerusakan pada atap rumah misionaris itu. Atapnya rata, ditutupi sekarang dengan dedaunan dan ranting-ranting yang mati, terutama selama angin dan hujan. Dan hujan sering turun di rumah mereka orang Afrika di Burkina Faso. Tidak masalah, pikir Gilberto, sang misionaris. Setiap hari anggota kami singgah untuk meminta makanan atau uang, atau mencari pekerjaan siapa tahu kami mengetahui ada lowongan yang bisa mereka kerjakan. Saya akan memberitahukan kepada mereka bahwa kami akan membayar seseorang untuk menebang pohon tua itu. Pohon itu harus sudah ditebang dalam waktu kurang dari seminggu. Pendeta Gilberto menyebarluaskan berita itu. Setiap orang membicarakan pohon tua besar itu, tetapi tidak seorang pun menawarkan diri untuk pekerjaan itu. Satu minggu berlalu, kemudian dua minggu. Kemudian tiga minggu dengan hujan panjang berlalu tanpa seorang pun memperlihatkan minat dalam pekerjaan itu atau uangnya. Jadi Pendeta Gilberto bertanya kepada beberapa pemimpin gereja apa yang salah. *** “Begini, Pendeta,” mereka berbisik, “Anda tahu, beberapa orang percaya bahwa, mungkin, mmm, barangkali ya, kalau pohon tua besar itu adalah Pohon Roh. Kalau kita menebangnya, kami tidak yakin apa yang akan dilakukan roh-roh pada orang yang menebangnya. Kami tidak yakin,

tetapi jika seseorang dalam keluarga jatuh sakit, kami akan tahu bahwa roh-roh itu sedang membahayakan kami karena menebang pohon itu.” “Begitulah roh-roh itu,” salah satu pemimpin gereja berkata. “Anda tidak akan pernah tahu apa yang mereka akan lakukan, tetapi mereka akan melukai Anda. Barangkali, jika kita menebang pohon mereka, maka pohon itu akan berdiri lagi pagi berikutnya.” Pendeta Gilberto mendengarkan anggota-anggotanya, berdebat dengan mereka tentang betapa Allah lebih berkuasa daripada roh-roh jahat, dan bahkan memperlihatkan cerita-cerita Alkitab tentang bagaimana Allah itu lebih kuat daripada musuh. Tidak seorang pun tampak yakin, jadi Pendeta Gilberto memanggil seorang yang tidak percaya untuk menebang pohon itu. Sudah hilang dalam waktu dua hari. Sama sekali tidak ada lagi. Berubah menjadi kayu bakar, dengan kesaksian kuat pada kuasa Allah yang lebih besar. Pendeta Gilberto, dan istrinya, Glaucia, telah datang ke Burkina Faso dari Brazil, ingin membawa orang-orang kepada Yesus, sebisa mungkin mencari cara memperlihatkan bagaimana Yesus itu jauh lebih kuat daripada roh-roh yang disembah orang-orang ini selama bertahun-tahun. Dengan seorang asisten mereka yang masih muda, mereka mengunjungi para anggota dan berteman dengan mereka. *** “Tolong , Pendeta, bisakah Anda mengunjungi tetangga saya?” seorang

Gambar: Richard Loader


anggota meminta. “Ia lumpuh di tempat tidur dan ingin agar pendeta berdoa baginya.” Ia tadinya adalah seorang pedagang , seorang importir yang sangat sukses. Karena Burkina Faso adalah negara yang tertutup daratan, ia harus mengadakan perjalanan melalui negara tetangga Togo menuju pelabuhan Lomé untuk membeli barang-barang dagangannya. Ia nyaman dengan perjalanannya tetapi sangat tidak suka dengan pajak bea cukai yang harus dia bayarkan ketika kembali ke Burkina. Salah seorang temannya menyarankan mungkin seorang dukun setempat bisa membantu mengurangi pajaknya. Berpikir ini mungkin ide yang baik, maka ia mengunjungi sang dukun dan menceritakan masalahnya. Ia mendengar dengan saksama, terutama ketika ia menjelaskan bagaimana ia ingin menjadi seorang wanita pedagang yang kaya raya, menghasilkan banyak uang dari barang-barang impor miliknya. “Saya memiliki solusi bagi masalahmu, yang bisa membuatmu sangat kaya,” kata sang dukun. “Saya akan memberikanmu jimat kecil dari bahan kulit. Anda harus selalu memakainya di tangan kiri, dan kapan pun Anda tiba di perbatasan, tepuk jimat ini tiga kali dengan tangan kanan. Ketika Anda menepuknya, maka barang-barang Anda tidak akan terlihat. Ketika Anda sudah lewat stasiun bea cukai, maka Anda akan menepuknya tiga kali lagi, dan barang-barang Anda akan terlihat kembali. Lakukan ini, dan Anda tidak akan pernah lagi membayar biaya bea cukai.” Wanita itu lega, menerima jimat kulit itu, dan mengikatnya di tangan kiri di bawah jubahnya. Kali berikutnya ia ke pelabuhan membeli banyak barang. Ketika sudah dekat stasiun bea cukai saat kembali ke Burkina, ia melakukan sebagaimana yang disuruh dukun itu. Tiga tepukan sederhana pada jimat dan tiba-tiba semua barangnya menghilang , dan ia berhasil lewat tanpa membayar pajak apa pun. Ketika ia sudah kembali ke bis, tiga tepukan cepat membawa barang-barangnya kembali, dan ia bisa menjualnya dengan keuntungan besar. *** Prosesnya berjalan baik beberapa bulan, dan ia dengan cepat menjadi wanita kaya sesuai mimpinya, tetapi kemudian ia mulai merasa sakit. Sang dukun, seorang tabib penyihir, dan seorang cenayang memberikan dia obat-obatan dan penanganan bagi penyakitnya dan meminta harga

mahal untuk penyembuhan yang dijanjikan. Tidak lama ia nyaris kehabisan semua uangnya sebagai ganti semua pengobatan yang tidak berjalan dengan baik. Penyakit ini semakin buruk, dan ia akhirnya terbaring di tempat tidur, nyaris tidak bisa bergerak. Semakin dekat ia kepada roh-roh, maka semakin buruk kehidupannya. “Tolong , Pendeta, bisakah Anda mengunjungi tetangga saya?” si anggota itu sudah meminta asisten muda Gilberto. “Ia lumpuh di tempat tidur dan ingin pendeta berdoa baginya.” Pendeta muda itu datang , memberitahukan kepada wanita itu tentang Yesus, dan berdoa baginya, kembali setiap hari untuk membawa pengharapan kepadanya yang berasal dari memercayai kuasa Allah. Ia suka dengan apa yang ia dengar, dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Tetapi ia masih berbaring di tempat tidur, terlalu sakit untuk bangun. “Bisakah Yesus menyembuhkan saya?” ia bertanya. “Ya, Yesus bisa menyembuhkan Anda, tetapi Anda harus percaya pada-Nya dengan sepenuh hati dan sama sekali meninggalkan roh-roh. Anda tidak bisa menyembah Yesus dan roh-roh pada saat yang sama.” Ketika ia sudah mengerti, maka ia meminta pendeta membawakan kotak yang ada di sudut ruangannya. “Di dalamnya ada jimat (amulet) dan semua benda-benda roh saya lainnya,” katanya. “Kita harus membawanya ke gereja Anda dan membakarnya.” Para anggota gereja setuju, dan hari berikutnya mereka membawa wanita itu dan kotaknya ke gereja untuk dibakar. Bersama-sama mereka berdoa, menyalakan api, dan menyanyikan banyak lagu kemenangan dan peribadatan. “Saya hanya ingin satu Allah,” ia berkata saat kotak itu dibakar. “Saya ingin benar-benar melayani Yesus.” Beberapa minggu kemudian wanita itu cukup sehat untuk datang ke gereja dan dibaptiskan sebagai seorang pengikut Yesus. “Saya harus mengikuti Dia sepenuhnya,” katanya senantiasa. “Hanya memercayai kuasa Yesus yang ajaib! Semakin dekat kepada Yesus, maka saya semakin bahagia.”

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Manajer Percetakan Internasional Hong, Myung Kwan Komite Koordinasi Adventist World Si Young Kim, chair; Yukata Inada; Joel Tompkins; Hong, Myung Kwan; Han, Suk Hee; Lyu, Dong Jin Associate Editors/Directors, Adventist Review Ministries Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil, Greg Scott Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Sandra Blackmer, Wilona Karimabadi, Dixil Rodríguez Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Hong, Myung Kwan; Park, Jae Man; Kim, Hyo-Jun Direktur Platform Digital Gabriel Begle Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large /advisors Mark A. Finley, John M. Fowler, E. Edward Zinke Manajer Keuangan Kimberly Brown Dewan Manajemen Si Young Kim, ketua; Bill Knott, sekretaris; Hong, Myung Kwan; Karnik Doukmetzian; Han, Suk Hee; Yutaka Inada; Gerald A. Klingbeil; Joel Tompkins; Ray Wahlen; Ex-officio: Juan Prestol-Puesán; G. T. Ng; Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Penerjemah

Helvi Sihole

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 Surel: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahukan, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari Alkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 18, No. 1.

Dick Duerksen, seorang pendeta dan juru cerita, tinggal di Portland, Oregon, Amerika Serikat

AdventistWorld.org Januari 2022

29


Iman yang Bertumbuh

Halaman Khusus untuk Anak-Anak

Bersenang-senang dengan Buah-buahan dan Sayuranmu

T

ahun baru adalah waktu yang baik untuk memulai kebiasaan baru. Dan kalian tidak pernah terlalu muda untuk melakukan segala hal yang akan membantu kesehatan dan kesejahteraanmu. Jadi apakah kamu suka buah-buahan dan sayuran? Apakah kamu lebih suka buah-buahan daripada sayuran, atau sebaliknya? Kamu barangkali sudah pernah mendengar betapa penting memakan makanan ini setiap hari, tetapi apakah kamu tahu mengapa? Mari kita lihat! Buah-buahan dan sayuran itu seperti obat alami karena mengandung vitamin dan mineral yang melindungi melawan penyakit. Apakah kamu tidak suka minum obat yang pahit? Kalau begitu makanlah lebih banyak buah-buahan dan sayuran— rasanya lebih enak daripada sesendok sirup obat yang pahit! Kamu ingin bertambah besar? Buah-buahan dan sayuran berisi vitamin-vitamin dan mineral penting yang membantu tubuhmu bertumbuh pada potensi maksimal. Berikan kesempatan bagi tubuhmu untuk berjuang sebaik mungkin. 30

Januari 2022 AdventistWorld.org

Mencegah penyakit yang sedang bersarang. Bukti ilmiah kuat berkata bahwa makan buah-buahan dan sayuran teratur ketika masih muda membantumu menghindari beberapa masalah besar ketika besar nanti. Buah-buahan dan sayuran berisi banyak serat alami yang benar-benar baik bagi sistem pencernaanmu (perut dan ususmu), dan usus dan perut akan bekerja jauh lebih baik bila kamu memakan makanan ini. Makan warna pelangi. Apakah kamu tahu bahwa semua

buah-buahan dan sayuran yang berbeda itu berbeda warnanya? Bukan kebetulan! Allah memang menciptakannya seperti itu, karena masingmasing mengandung vitamin-vitamin dan mineral yang berbeda yang baik bagimu. Jadi untuk mendapat efek yang terbaik, cobalah memakan sebanyak mungkin warna! Catatan: Beberapa dari kalian mungkin alergi untuk beberapa buah dan sayuran. Jika demikian, penting untuk menghindarinya. Tetapi cobalah memakan yang lain untuk manfaat besarnya!

Gambar: iStock/Getty Illustration: Images Plus/serg78 Xuan Le


OLEH WILONA

KARIMABADI

Mutiara Alkitab “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10: 31).

AKTIVITAS

Bersenang-senang dengan Makananmu! Ini cara bagus untuk membuat buahbuahan dan sayuran menyenangkan untuk dimakan. Tanyakan kepada orang tuamu apakah bisa menggunakan beberapa bahan (siapa tahu mereka memerlukannya untuk hal lain). Mintalah mereka membantumu memotong-motong juga.

Apa yang bisa kau ciptakan dengan buah-buahan dan sayur-sayuran? AdventistWorld.org Januari 2022

31


INGIN MEMBACA ALKITAB AD HERE HINGGA SELESAI? KAMI TELAH MEMBUATNYA MUDAH

KEJADIAN 1 DIMULAI PADA 14 JANUARI 2022 PERCAYA PARA NABI-NYA | REVIVALANDREFORMATION.ORG/BHP 32

Januari 2022 AdventistWorld.org

SCAN INI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.