Edisi Agustus 2019
#8 edisi delapan
HELLONEWS
- HelloQurban - Kenalkan, Konstelasea.
HelloBook
- S. K. Trimurti
- Phonto
HelloLit
- The Poetry - By Your Side
Hidup dan Merdeka
sayHello!
HIDUP dan MERDEKA oleh: Bagus Sulasmono
Indonesia Raya...Merdeka! Merdeka! Tanahku Negeriku yang Kucinta... Indonesia Raya...Merdeka! Merdeka! Hiduplah... Indonesia Raya... Sepenggal bait terakhir dari lagu Indonesia Raya, ciptaan W. R. Soepratman, selalu kita nyanyikan di setiap upacara bendera atau dalam perhelatan acara lainnya. Lagu ini pertama kali diperkenalkan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. W. R. Soepratman dengan jelas menuliskan “Lagu Kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan. Setelah dikumandangkan pada tahun 1928 di hadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan “Mulia, Mulia!” (bukan “Merdeka, Merdeka!”) pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah negara Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu kebangsaan sebagai lambang persatuan bangsa. (Wikipedia). Secara harfiah, merdeka artinya adalah bebas, tidak terikat, dapat berbuat sekehendak hati tanpa bergantung pada orang lain. Jika kita perhatikan dari kisah
1
perjuangan di atas, kita melihat betapa susahnya rakyat Indonesia pada saat itu untuk sekedar mengucapkan kata-kata “Merdeka”. Apalagi merdeka dalam arti yang sesungguhnya. Cita-cita untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat penuh terus diperjuangkan, hingga akhirnya Presiden Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Lantas apakah kemudian di tanggal itu menjadi titik balik pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia? Ternyata tidak. Belanda tidak rela mengakui bahwa
TAJAMKAN HATI, TERANGKAN JIWA, DAN JERNIHKAN PIKIRAN UNTUK MERDEKA. 17 Agustus 1945 adalah hari kemerdekaan Indonesia. Belanda masih melakukan aksi agresi militernya dengan dalih aksi polisionil dan menolak dianggap perang kolonial. Belanda menganggap bahwa aksinya itu merupakan konflik internal antara dua negara. Hingga akhirnya melalui perjuangan dan pertempuran serta perundingan-perundingan, mulai dari perjanjian Linggarjati, Renville, hingga Roem-van Roijen, akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949. Selama hampir 60 tahun, Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada 27 Desember 1949, yaitu ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga ada kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui tindakan politionele acties (agresi militer) pada 1945-1949 adalah ilegal. Kita yang saat ini hidup di abad ke-20 dan ke-21, barangkali hanya mengenal bagaimana para pendahulu memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan negara Indonesia dengan jiwa dan raga, yang kesemuanya memiliki tujuan yang sangat mulia dan demi keberlangsungan anak cucu nantinya. Kita tidak ikut merasakan bagaimana rasanya hak kita disandera, bahkan diambil paksa. Untuk mempertahankan itu semua, nyawa adalah taruhannya.
bagian yaitu, RI, NST (Negara Sumatra Timur), dan NIT (Negara Indonesia Timur). Hingga pada akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden RIS Soekarno membacakan piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan secara sah pula wilayah Papua menjadi bagian Negara Indonesia setelah dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969. Pada dasarnya, ancaman disintegrasi bangsa sebenarnya sengaja diciptakan oleh Belanda sejak dari dulu dengan alasan bahwa mereka tidak rela jika Indonesia merdeka dan berdaulat. Jika kita berkaca dari kejadian saat ini, sudah dapat dipastikan bahwa para pendahulu tentu akan menangis dan menyesalkan atas apa yang terjadi di Indonesia. Rakyat Indonesia yang dikatakan sudah merdeka, tetapi tidak merdeka jiwa dan akalnya. Mudah terprovokasi dengan isu yang bernada rasis dan golongan yang menganggap golongan yang lain adalah musuh. Tengok kerusuhan yang terjadi di Papua. Peristiwa yang berawal dari dugaan perusakan Bendera Pusaka yang terletak di depan Asrama Papua yang memicu amarah aparat dan ormas, yang kemudian tanpa investigasi dan konfirmasi lebih lanjut melakukan tindakan pengepungan dan penyerangan yang diiringi perusakan berbagai fasilitas asrama, serta lontaran makian bernada rasis kepada mahasiswa Papua. Atas kejadian tersebut, beberapa mahasiswa Papua menggelar aksi demo di Manokwari hingga akhirnya berujung rusuh dan perusakan fasilitas umum dan meluas di beberapa kota di Papua. Jika kita coba renungkan sebagai generasi muda, akankah kita mau untuk kembali terpecah? Tidakkah kita menghargai jasa para pendahulu kita yang dengan susahnya berusaha menyatukan negara Indonesia yang sempat terserak karena ulah penjajah? Tentu jawabannya tidak. Maka dari itu, mari kita sebagai generasi abad 21, berpikirlah jernih dan cerdas, jangan mudah percaya dan terpancing dengan isu yang berbau SARA. Kita harus sadar bahwa Indonesia adalah milik kita yang tidak akan pernah bisa untuk dipisahkan lagi satu sama lain. Meskipun kita berbeda-beda, kita punya tujuan yang sama yaitu menjaga keutuhan negara Indonesia, menjaga kemerdekaan negara Indonesia dan menjaga kedaulatan Indonesia di mata dunia Internasional.
Para pendiri bangsa ini, tidak berhenti hingga Proklamasi dibacakan saja. Tetapi juga melakukan usaha untuk menjaga keutuhan negara ini. Ternyata perjuangan untuk bebas dari cengkraman Belanda belum selesai. Hubertus Johannes van Mook menciptakan negara-negara boneka yang tergabung dalam RIS (Republik Indonesia Serikat). Namun pada tanggal 8 Maret 1950 Pemerintah RIS dengan persetujuan Parlemen (DPR) dan Senat RIS mengeluarkan Undang-Undang Darurat No.11 tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berdasarkan Undang-Undang Darurat itu, beberapa negara bagian menggabungkan diri ke RI, sehingga pada tanggal 5 April 1950 yang tinggal hanya tiga negara
2
HELLO BOOK
SURASTRI KARMA TRIMURTI OLEH: SAKA M. S.
Perempuan Pengabdi Bangsa, begitulah sebutan yang bagaimana perlakuan diskriminasi dari para sipir penjara. cocok kiranya untuk Trimurti. Sosok yang telah dicatat sebagai salah satu pejuang yang menghabiskan sebagian Setelah bebas, Trimurti tak jera melanjutkan besar usia dalam hidupnya untuk mengabdi kepada bangsa perjuangannya. Ia aktif di beberapa surat kabar, salah dan negara. satunya Sinar Selatan. Di sanalah ia kemudian mengenal sosok Sayuti Melik, laki-laki yang kemudian menikahinya. Buku “S. K. Trimurti� karya Agus Salim ini menggambarkan Tak lama setelah menikah, untuk kedua kalinya Trimurti dengan baik kepada kita bagaimana perjalanan hidup kembali mendekam di penjara. Ia menjalani kehidupan di Trimurti yang dipenuhi dengan kisah-kisah perjuangannya. penjara bersama bayinya yang baru lahir. Suaminya, Sayuti Melik, juga mengalami perlakuan yang sama – harus masuk penjara pemerintah Hindia Belanda. Trimurti dibesarkan dalam keluarga Priyayi. Ayahnya, Mangusuromo adalah seorang Asisten Wedana. Sebagai anak yang dibesarkan dalam keluarga Priyayi, Trimurti Pada masa pendudukan Jepang, untuk ketiga kalinya justru hidup berbaur dengan anak-anak lain yang berasal Trimurti ditangkap karena aktivitas Koran Selatan dari keluarga rakyat jelata. Hingga ia pun tumbuh menjadi yang sebelumnya menyerukan untuk tidak membantu anak yang dipenuhi rasa peduli dan pembela terhadap Jepang jika Jepang berhasil menguasai Indonesia. Dalam kaum jelata. keadaan hamil, Trimurti pun dibawa ke Garut, Jawa Barat. Perjuangan Trimurti dipenuhi dengan penyiksaan dan untuk kesekian kalinya berstatus sebagai tahanan. Trimurti menempuh pendidikan pertamanya di Tweede Inlandsche School, tempat dimana kebanyakan anak-anak pribumi yang biasa bersekolah di sana. Trimurti sadar, Saat di Partindo, Trimurti adalah kader kepercayaan Bung kodratnya sebagai perempuan membuatnya tidak dapat Karno. Ketika Indonesia merdeka, ia juga turut andil mengecap pendidikan sebagaimana dialami oleh para dalam mempertahankan kemerdekaan. Ketika Belanda saudara laki-lakinya. Namun dibalik kesadarannya, ada melancarkan Agresi Militer II, Trimurti ikut berbaur dengan kebesaran hati dari tubuh kecil Trimurti yang tetap legowo TNI dan rakyat di pedalaman untuk membantu perang dan merasa beruntung karena bagaimanapun masih banyak gerilya. Di masa Kabinet Amir, Trimurti pun mendapat anak-anak lainnya yang tidak memiliki kesempatan untuk kepercayaan menjadi Menteri Perburuhan. bersekolah.
Judul Buku
: S.K. Trimurti
Penerbit Buku
: Penerbit Jembar
Pengarang Buku Kota Terbit
Tahun Terbit Tebal Buku
: Agus Salim : Bandung : 2007
: 80 Halaman
Setelah dua tahun bersekolah di Tweede Inlandsche School, Trimurti melanjutkan sekolahnya di Meisjes Normaal School atau Sekolah Guru Putri dan mengawali karir gurunya di sana sebelum akhirnya dipindahkan ke Banyumas dan masuk ke Partindo yang berada di bawah pimpinan Bung Karno.
Di masa Demokrasi Terpimpin secara langsung Bung Karno memintanya untuk mengisi pos Menteri Sosial. Namun, Trimurti memilih untuk mengabdi di tengahtengah masyarakat. Selama rezim Orde Baru, Trimurti aktif di Dewan Harian Nasional Angkatan 45, membantu pemerintah dalam menangani ekonomi, keuangan, dan pembangunan, serta menjadi anggota Dewan Pimpinan Yayasan Tenaga Kerja Indonesia. Ia juga mengelola Di Partindo inilah Trimurti merintis jalan perjuangan majalah Mawas Diri. Sepanjang hidupnya, Trimurti selalu politik serta kewartawanannya. Banyak pengorbanan mengalami dan terlibat dalam berbagai gejolak politik yang dijalani demi pilihan hidup dan idealisme yang dibawanya. terjadi di Indonesia. Karena aktivitas politik serta tulisan-tulisannya yang tajam mengkritik pemerintah Hindia Belanda saat itu, ia pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam Penjara Bulu (Semarang). Di sana, Trimurti pun melihat langsung
4
Art by: Amira Putrisuryadi
Hello-Qurban HARI RAYA IDUL ADHA 1440 HIJRIYAH oleh: Saka M. S.
“Tidak ada satu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulubulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu.� (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Hakim)
5
Hari Idul Adha merupakan puncak dari ibadah haji. Hari ini dirayakan tidak hanya oleh umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah Al-Mukaromah, tetapi juga dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia. Hari raya ini disebut juga Lebaran Haji atau Hari Raya Qurban, dimana pada hari itu bagi setiap hamba-Nya yang mampu dianjurkan untuk menunaikan kewajibannya yaitu menyembelih hewan qurban. Ibadah qurban yang diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad saw. adalah ibadah yang mengacu kepada sejarah qurbannya Nabi Ibrahim a.s. Perintah mengorbankan anak yang dicintainya, Nabi Ismail a.s. yang kemudian Allah Swt. gantikan dengan seekor gibas (kambing jantan arab yang besar) adalah salah satu bukti ketaatan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah. Oleh karena itu, pelaksanaan ibadah qurban harus diniatkan dalam rangka taat dan menjalankan perintah Allah. Ibadah qurban juga memiliki keutamaan yaitu pengampunan dan keridhaan dari Allah. Amalan yang paling dicintai Allah pada hari Raya Idul Adha adalah hewan qurban.
Tahun ini, Hari Raya Idul Adha 1440 jatuh pada hari Minggu (11 Agustus 2019). Dengan semangat Idul Adha, seluruh civitas HelloMotion High School sangat berantusias untuk membeli hewan qurban. Dengan antusias itu, maka pada hari Senin (29 Juli 2019) dimulailah usaha untuk mengumpulkan sumbangan hewan qurban. Setelah dua minggu mengumpulkan sumbangan dari siswa-siswi, dewan guru, dan staff HelloMotion High School, akhirnya tiba saatnya untuk mencari hewan qurban. Pembelian hewan qurban dilaksanakan pada hari Jum’at (9 Agustus 2019) setelah selesai kegiatan belajar mengajar.
qurban yang sering kali tak kita sadari, yaitu rezeki yang diberkahi Allah SWT, meningkatkan empati kita terhadap lingkungan sekitar, membangun sikap solidaritas, serta menjauhkan kita dari sikap tamak dan kurang bersyukur. Semoga semangat berkurban HelloMotion High School tahun ini dapat selalu ditingkatkan di tahun-tahun selanjutnya. Aamiin.
Tak disangka, setelah cukup lama mencari-cari kambing yang memenuhi syarat hewan qurban, akhirnya didapatkan lima ekor kambing qurban yang sehat dari hasil sumbangan siswa-siswi, dewan guru, dan staff HelloMotion High School. Sama seperti tahun sebelumnya, Masjid Ikadi yang lokasinya tidak jauh dari HelloMotion High School kembali dipilih sebagai lokasi penyaluran hewan qurban tersebut. Selanjutnya pada hari Minggu (11 Agustus 2019) setelah Shalat Idul Adha usai dilaksanakan, pemotongan hewan qurban di Masjid Ikadi segera dilakukan. Hasil pemotongan hewan qurban tersebut kemudian oleh panitia dibagikan ke masyarakat sekitar. Pemotongan hewan qurban ternyata banyak lho manfaatnya. Selain bernilai ibadah, ada manfaat hewan
katalog riga
6
HelloFigure
Sukarni
Dari Radikal ke Nasional oleh: Ary Sulistyo
Patung Sukarni di Museum Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. (Dokumentasi: Ary Sulistyo)
L
ahir di Blitar 14 Juli 1916, mempunyai nama lain Soekarni Kartodiwirjo, adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia. Sukarni merupakan keturunan dari Eyang Onggo, seorang Juru masak Pangeran Diponegoro. Ayahnya Kartodiwirjo dan Ibunya bernama Supiah. Sukarni masuk sekolah Mardisiswo di Blitar (semacam Taman Siswa yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara). Di sekolah ini Sukarni belajar mengenai Nasionalisme melalui Moh. Anwar yang berasal dari Banyumas, pendiri Mardisiswo sekaligus tokoh pergerakan Indonesia. Sebagai anak muda, Sukarni terkenal kenakalannya karena sering berbuat onar. Dia sering berkelahi dan hobi menantang orang Belanda. Dia pernah mengumpulkan 30-50 orang teman-temannya dan mengirim surat tantangan ke anak muda Belanda untuk berkelahi. Lokasinya di kebun raya Blitar, dekat sebuah kolam. Anakanak Belanda menerima tantangan itu dan terjadilah tawuran. Kelompok Sukarni memenangkan perkelahian itu dan anak Belanda yang kalah dicemplungkan ke kolam. Sukarni tumbuh menjadi pemuda yang ‘radikal’ yang selalu berjuang di bawah tanah dan pengagum Tan Malaka, namun menerima Bung Karno sebagai ‘leader’ karena Bung Karno adalah seorang nasionalis pemersatu bangsa. Pada saat pendirian Asrama Angkatan Baru
7
Indonesia (sekarang Museum Joang 45, yang terletak di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat), ia dipilih menjadi Ketua Umum. Peranannya dalam proses Proklamasi sangat besar. Beliau bersama-sama Chaerul Saleh berperan dalam usulan agar proklamasi dilaksanakan di Rumah Laksamana Maeda bukan di Rengasdengklok. Selain itu, ia juga mengusulkan kalimat “atas nama bangsa Indonesia” ke dalam teks proklamasi. Kemudian setelah proklamasi, Sukarni dan kawankawan membentuk Komite van Aksi dan menjadi ketua umum dan menjalankan aksi-aksi penting dalam mempertahankan kemerdekaan. Sejak tahun 1961 Sukarni ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia di Peking (ibukota Republik Rakyat Tiongkok) dan kembali ke tanah air pada bulan Maret 1963. Sukarni menjabat terakhir sebagai Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Sukarni wafat pada 7 Mei 1971 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kenegaraan. Kemudian gelar Pahlawan Nasional disematkan oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014 kepada perwakilan keluarganya di Istana Negara Jakarta.
Panel Tokoh Sukarni di Ruang Tata Pamer Sejarah Menteng 31 (Dokumentasi: Ary Sulistyo)
Kenalkan, Konstelasea. oleh: Mikail Musa
Tepat tanggal 15 Juli 2019, HelloMotion High School kembali membuka gerbangnya untuk adikadik angkatan terbaru yang kemudian dikenal dengan nama Konstelasea. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun diadakan kegiatan orientasi kepada adikadik angkatan baru. Masa orientasi tersebut diberi nama HelloMotion HighSchool Student Orientation (HSO) yang mengambil waktu selama 5 hari pada minggu pertama sekolah. Kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 15-19 Juli 2019 yang terbagi dalam dua jenis kegiatan yaitu inbound (selama 3 hari) dan outbound (selama 2 hari). Kegiatan inbound merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam lingkungan HelloMotion High School yang berisi pengenalan peraturan dan tata tertib sekolah, pengenalan ruangan fasilitas sekolah, pengenalan staff dan guru-guru di sekolah, dan juga pengenalan antara mereka satu sama lain. Mereka bertukar nama dan saling mengenal, selain dengan dirinya sendiri, dengan kakak-kakak kelas juga dengan guru dan karyawan. Selanjutnya, mereka juga diberikan motivasi oleh Pak Bagus Sulasmono selaku kepsek HelloMotion High School yakni tentang pengajaran untuk menjadi satu bagian penting di dalam sebuah tim, membuat yel-yel, menggambar awan, dan mewarnai mural. Memasuki hari ke-4 HSO, adik-adik Konstelasea dibawa keluar dari sekolah menuju ke sebuah lokasi camping bernama Bukit Panorama di daerah Bogor. Yups, inilah saatnya kegiatan outbound! Kegiatan ini dikemas dengan tujuan untuk saling mengakrabkan mereka satu sama lain. Pertama kali tiba di lokasi, mereka semuanya bersamasama mendirikan tenda yang nantinya akan menjadi tempat mereka tidur selama dua hari ke depan di Bukit Panorama. Setelah itu, mereka memainkan berbagai games yang membutuhkan kekompakan dan kerjasama. Kemudian pada malam harinya diadakan acara api unggun dimana semua adik-adik Konstelasea beserta panitia bisa istirahat dengan rileks. Acara ini juga diiringi oleh talent show yaitu adik-adik Konstelasea
9
diharuskan membuat kelompok yang kemudian tampil di depan seluruh peserta. Setelah acara api unggun selesai, dilanjutkan dengan tidur per kelompok di dalam tenda masing-masing yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian pada pukul 12 malam, mereka serempak dibangunkan untuk acara selanjutnya yang dinamakan ‘night experience’, yakni jurit malam. Jurit malam merupakan kegiatan yang bertujuan melatih kepemimpinan, mengasah keberanian dan memecahkan masalah dalam waktu yang singkat dan juga berkerja sama melalui aktivitas berkelompok. Secara keseluruhan, HelloMotion HighSchool Student Orientation tahun ini sukses dan seru. Para panitia senang, begitu juga pesertanya. Kami selaku panitia berharap HSO di tahun-tahun selanjutnya semakin seru, senang, dan sukses. Akhir kata, selamat datang Konstelasea!
Hari Merdeka By: Shafiqah A.
Komik Oleh:
Mumtaz Alkhwarizmi Sabri
10
Y R T E O P Nusantara Oleh: Rafif Bahanan
Nusantara… Dari Sabang sampai Merauke Beragam pulau, suku, budaya Hey kawan… Apakah kau tahu kenapa penjajah datang ke negeri ini? Mereka datang karena rempah-rempahnya Karena kelapa sawitnya Karena batu berliannya Karena emasnya Karena minyak buminya Karena kekayaan lautnya Bagaimana para penjajah tidak tertarik? Semuanya yang kita butuhkan Ada di sini, kawan Tapi sayang… Masih banyak orang bodoh, kawan Yang tingal di negeri ini Yang tidak mampu mengolah kekayaan ini Yang kemudian hanya menjualnya kepada asing Yang membiarkan semuanya terjadi Yang paling parahnya Yang mengizinkan orang tersebut adalah kita Hey kawan… Ingatlah Kekayaan ini milik kita Mari kita rawat nusantara ini, kawan Lagi!
11
Margonda Oleh: Saka M. S.
Pada sudut-sudut perbatasan Aku mencarimu, Tuan Di antara Sawangan-Kukusan Ceritamu teremban Mereka tahu Saat peluru menerjang dadamu Dan dalam sungkur Tubuhmu dihantam hancur; lebur Tapi biar begitu, Tuan Derumu tak terbungkam Sampai kini hari jadi layu Dan kian tenggelam masamu Darahmu tak luntur Aku mencarimu, Tuan Di antara Sawangan-Kukusan Tempat namanu teremban; Margonda...
HELLOLIT
Takjub
Oleh: Muhammad Shadra Ali Malam sejuk Angin tak sanggup Hirup merusuk Tusuk menusuk Lagu berbunyi Berirama berseri Cahaya meredup Menutup meringkup Langit berkabut Kendaraan mengebut Air mengalir merujuk membasuh Mata yang kantuk tak kunjung hidup Sesekali menolak untuknya menutup Biarkan aku untuk mengenang Malam ini sebagai malam yang takjub
Mengasihani Segenap Perasaan yang Telah Rangkum demi Kenyataan yang Tidak Bisa Dilalui, Namun Dibingkai, Begitu Saja Melalui Pikiran dan Bintangbintang Kecil Lainnya Oleh: M. Oktorio Tambasa Nafas menderu bersimpul bak tetes alam dalam segumpal kepal. Sisipan Tuhan memberi yang terbaik di ranjang alam semesta, sarkastis, neo-realistis, menyamai mimpi paling haram umat kebiadaban dunia akhirat. Cinta bagai kilauan semburat mentari kian membakar logika, mencari nafsu, dan kesetiaan budak hawa. Nama telah besar diasuh oleh kerakyatan yang adil dan kadang beradab. Jasad telah berkeringat, hangat. Aliran kepayahan berbaur akan segala hormat dan santun yang menyelami pusar keintiman seorang perempuan. Jelita. Layak mutiara diasuh dengan kasih. Erat genggamannya hingga lupa dirinya. Terhempas ia melayang dan kini berbaur dengan udara dan semesta, dunia dan akhirat. Manjur. Semesta telah memberi fatwa. Kehidupan dunia akan ada selama bulan dan malam renggang terpisah oleh khayalan. Khayalan tikai yang runtuh sebuah inti jiwa yang syahdu.
12
POJOK BAHASA
BY YOUR SIDE oleh: Ren Darto
T
idak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini terlihat cerah. Padahal berhari-hari yang lalu, hujan selalu turun membasahi tanah Surabaya. Di sebuah sudut jalan di kota ini, nampak Anika sedang berjalan bersama adiknya lalu mereka berdua berhenti sejenak untuk menyaksikan air mancur di tengah taman. Mereka berdua terdiam. Air mancur yang sangat indah menurut Anika. Beberapa menit kemudian, mereka melanjutkan jalan kembali ke apartemen mereka. Setibanya di apartemen, ternyata ada sepucuk surat terselip di bawah pintu kamar. Sang adik pun mengambil surat itu.
Dia kemudian berpikir bahwa mungkin itu adalah jalan pintas dan juga merupakan alternatif pintu keluar. Karena penasaran dan sedang terdesak ingin mengetahui penyebab mati lampu, akhirnya dia memutuskan untuk memasuki pintu itu. Ketika dibuka, pintu tersebut mengantar Anika ke dalam lorong yang belum terlihat ujungnya sama sekali. Wah, ternyata lebih gelap daripada ruangan apartemennya. Memasuki langkah ke sekian, akhirnya Anika mulai berfirasat buruk. Segera Anika memutar badan dengan niat kembali ke ruangan apartemennya. Namun, ketika ia kembali ke ruangan apartemennya, adiknya tidak ada. Hanya ada Anika seorang diri.
“Kakak! Ibu sedang berangkat ke sini! Ayah juga!” kata adiknya setelah membuka dan membaca surat tersebut.
Anika yang panik pun segera mengontak adiknya dan juga orang tuanya, tapi tidak ada jawaban. Dia lalu keluar dari apartemen melalui pintu yang biasa digunakannya. Saat keluar, Anika melihat seorang laki-laki, dia memutar badan dan menunjukan wajahnya yang tampan. Dia terlihat seperti seseorang yang Anika kenali. Familiar.
“Asyik! Berarti kita harus bersih-bersih apartemen kita!” kata Anika. “Oke, Kak! Karena mereka akan sampai besok pagi, kita sebaiknya mengajak mereka untuk sarapan bersama!”
“Kak!” kata sang adik sambil membangunkan Anika. “Hah, apa yang terjadi?” akhirnya Anika pun tersadar.
“Iya sih. Tapi kita sudah kehabisan uang nih. Kita masak saja makanan kita sendiri.” “Kita hanya ada mie instan, Kak!”
“Kakak pingsan! Dan sekarang lampu sudah kembali menyala, Kak!” “Apa? Sejak kapan kakak pingsan?” Ilustrasi oleh
“Maka itulah yang kita akan masak!”
: Daffa Ri sandi Hak
Malam semakin larut dan mereka berdua masih mempersiapkan kedatangan orang tua mereka. Tiba -tiba, mati lampu! Seluruh kota Surabaya lampunya padam. Anika kemudian mengambil senter dan mulai menyinarinya ke seluruh ruangan. Anika menyuruh adiknya untuk tetap tinggal di apartemen, sementara ia sendiri akan keluar dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Saat Anika sedang berjalan menuju pintu, tanpa sengaja ia melewati sebuah pintu lainnya yang berukuran lebih kecil dan bertuliskan ‘JANGAN MASUK!’. Sebenarnya pintu itu sudah ada di ruangan sejak pertama kali mereka pindah ke apartemen itu.
13
im
“Dari tadi, kak.” Anika pun masih merasa pusing, ternyata sedari tadi ia pingsan tidak sadarkan diri dalam ruangan apartemennya. Anika kemudian teringat kejadian dalam lorong gelap dan juga laki-laki tampan yang sempat ia temui. Siapa laki-laki di masa halusinasinya itu? Dia terlihat familiar, mirip sekali dengan seseorang. Karena masih merasa pusing, akhirnya dia memutuskan untuk kembali tidur. Keesokan harinya, Anika menyambut orang tuanya dari Jakarta. Anika membuat sebuah makanan yang bisa dibilang mewah, apa yang dia gunakan? Hanya mie instan yang dia tambahkan resep. Dia menggabungkan empat paket mie di sebuah mangkuk besar kemudian ditambah rumput laut dan daging ayam irisan.
Makan pagi terlihat sangat lezat dalam pikiran kedua orang tua dan adiknya. Namun, Anika sendiri merasa sedikit aneh. Ia masih sedikit pusing dan masih penasaran dengan kejadian semalam. Setelah makan pagi, orang tua Anika kembali ke hotel tempat mereka menginap. Setelah Anika mengantar orang tuanya keluar dari Apartemen, dia kembali melewati Pintu yang dilarang itu. Dia merasa bahwa semua keanehan dimulai dari pintu itu dibuka.
“Namaku Aziz.” Tiba-tiba Anika terpaku sejenak dan memerhatikan wajah lelaki tersebut. Sepertinya dia adalah lelaki yang sama di bayangannya saat kejadian dalam pintu itu. “Kau terlihat familiar!” “Oh, ya? Ini pertama kalinya kita bertemu, bukan?”
Akhirnya, saat itu juga Anika memutuskan untuk kembali membuka pintu tersebut. Namun, ketika pintu itu dibuka kembali, tiba-tiba ada suara.
“Hmm. Ini tahun berapa?” Anika bertanya sambil kebingungan.
“Anika…...” seolah pintu itu membisik namanya.
“1994”
Anika merasa takut, tapi rasa penasarannya mengalahkan segalanya.
“Hah? Kok bisa, aku datang dari tahun 2019!” “Tidak mungkin!” Aziz ikut bingung.
Anika pun melangkah masuk ke dalam pintu itu. Namun, secara tiba-tiba ia tertarik dengan kencang ke dalamnya. Seperti ada angin yang menghisap tubuhnya untuk terus bergerak dan tertarik sampai Anika tidak sadarkan diri. Sesaat setelah itu, dengan mata yang masih berkunang-kunang, akhirnya ia melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Anika pun berlari ke arah cahaya itu dan ternyata ia berhasil keluar. Tapi semuanya terlihat tampak aneh. Sepertinya ia berada di kota yang berbeda. Gedung-gedungnya berbeda begitupun juga dengan tulisan-tulisan yang ia temui. Orang-orang terlihat seperti keturunan Tionghoa. Akhirnya Anika pun bertanya dengan seseorang yang berpapasan dengannya. Namun, ia hanya mendapat balasan dalam bahasa asing. Setelah ditelusuri, ternyata Anika berada di Hong Kong; tempat yang jauh dari apartemennya. Akhirnya ia berfikir apakah mungkin jika dia kembali ke pintu itu, akan ada jalan kembali ke Surabaya. Namun, ketika ia berjalan kembali menuju pintu tersebut, sudah hilang. Dia terjebak di Hong Kong sendirian. Dia tidak memiliki uang dan pakaian. Bagaimana bisa dia bertahan hidup di tempat ini? Anika pun berjalan sambil kebingungan. Seketika dia menemukan tempat yang memberikan makanan secara gratis. Setidaknya masih bisa mengganjal rasa laparnya. Anika makan seadanya. Hanya sebuah bakpao dengan isian daging yang entah daging apa. Berbau amis. Tapi tetap ia habiskan. Ketika sedang berdiri untuk melanjutkan berjalan, secara tidak sengaja Anika menabrak seseorang hingga terjatuh. “Maaf! Maafkan aku!” kata Anika. “Iya tak masalah.” jawab lelaki tersebut. “Terima kasih, kamu orang Indonesia?” “Iya, bukankah memang aku terlihat seperti Orang Indonesia?” kata lelaki itu sambil tersenyum. “Oke syukurlah. Namaku Anika!”
“Sepertinya begitu. Astaga!” Mereka akhirnya memutuskan untuk berjalan bersama dan mampir untuk makan di sebuah kedai. Anika mencoba untuk menjelaskan segala kejadian tentang pintu ajaib yang mengirimnya ke Hong Kong. Aziz masih tidak percaya. Menurutnya Anika sedang dalam keadaan mabuk parah. Akhirnya Aziz pun mengajak Anika untuk istirahat di apartemennya. Setelah itu, Aziz mencoba-coba untuk menghubungi temannya yang merupakan seorang peramal bernama Fong Qi. Akhirnya Aziz mendapatkan penjelasan dari Fong bahwasanya kejadian yang dialami oleh Anika merupakan sebuah kenyataan. Menurut Fong, memang akan muncul sebuah lorong dimensi waktu ketika orbit bulan dalam posisi optimal. Hal inilah yang kemudian membuat Aziz mulai memercayai cerita Anika. Namun, hal yang sangat disayangkan adalah bahwa orbit bulan hanya akan berada dalam posisi optimal setiap 200 tahun sekali. Dengan kata lain, Anika akan terjebak selama-lamanya. Waktu pun berjalan, Anika telah tinggal bersama Aziz di Hong Kong selama 3 tahun. Tepat pada tahun 1997, Hong Kong sedang mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan lumpuhnya negara ini. Aziz dan Anika sudah tidak tahan untuk tinggal di sini. Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke Indonesia. Sebelum mereka berangkat, mereka mengganti nama untuk mengelabui kebijakan pindah negara yang telah ditetapkan oleh pemerintah Hong Kong. Anika mengganti namanya menjadi Nisa, nama ibunya. Dan Aziz mengganti namanya menjadi Bagas, nama ayah Anika. Akhirnya mereka berdua berhasil pindah dan menetap di Indonesia. Pada tahun 2002 mereka menikah. Kini Bagas dan Nisa hidup bersama dengan bahagia di Jakarta. Bagas bekerja sebagai editor majalah, sementara itu Nisa memiliki kafe yang cukup terkenal di bilangan Jakarta Selatan. Tahun selanjutnya, mereka berdua dikaruniai seorang anak. Anak perempuan dengan paras cantik nan jelita. Mereka berdua pun sepakat untuk menamainya ‘Anika’.
~ THE END ~ 14
HelloFact
“
What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.
”
(Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia akan tetap berbau wangi). - William Shakespeare -
Merek & Batasnya oleh: Afdal Husain
Sebaliknya, ada sebagian pula yang menganggap bahwa nama merupakan sebuah harapan yang sejatinya senantiasa diberikan kepada sesuatu untuk menjadikannya lebih baik. Salah satunya adalah nama untuk sebuah produk atau disebut juga dengan merek. Merek, merupakan sebuah nama, identitas, istilah, tanda, simbol, desain, dan juga kombinasi keseluruhannya yang dimasukkan ke dalam sebuah produk. Lebih dari sekadar identitas, merek, kata pakar Manajemen Merek Kevin Keller, bisa memberikan makna tersendiri bagi konsumen. Hal ini dituliskan dalam artikel Tirto.id (28 Agustus 2019) yang berjudul “Di Balik Pembatasan Merek” menyatakan pada dasarnya pembuatan sebuah merek bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fungsional, emosional, dan spiritual konsumen. Lebih jauh lagi, merek juga bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk yang lainnya. Oleh karena itu, dalam pembuatan merek selayaknya dituntut memiliki nilai informatif dan juga desain yang menarik agar berdampak pada minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Terkait dengan pembahasan merek, belakangan ini muncul isu-isu kebijakan pemerintah di beberapa negara di dunia yang akan memberlakukan pembatasan merek atau disebut juga dengan brand restriction. Tujuannya yaitu untuk membatasi pendistribusian produkproduk yang dianggap berbahaya dan juga untuk melindungi konsumen dari produk-produk tersebut. Prioritas utamanya yaitu produk yang mengancam kesehatan seperti produk tembakau dan alkohol. Dalam realisasinya, negara Australia (2012) yang pertama kali melakukan tren pembatasan merek produk melalui penerapan kemasan polos pada produk tembakau. Selanjutnya kebijakan tersebut diikuti oleh Perancis dan Inggris. Sejak saat itu, negara di Asia pun turut mengadopsi kebijakan serupa seperti Thailand dan Singapura. Indonesia (2014) juga tidak ketinggalan, salah satu kebijakan pembatasan merek yang berlaku hingga saat ini yaitu pembatasan desain kemasan produk tembakau. Selain itu, produk Indonesia 15
(2018) lainnya yaitu kental manis pun juga telah dilakukan pembatasan desain kemasan dan pembatasan iklan. Pada dasarnya, terjadi beberapa pandangan pro dan kontra terhadap kebijakan-kebijakan yang telah atau akan diberlakukan. Dalam artikel “Untung Rugi Pembatasan Merek dan Kemasan Polos” yang terdapat dalam Marketeers (26 Juli 2019) disebutkan bahwa salah satu kebijakan terbaru di Indonesia yang akan berlaku per September 2019 yaitu penerapan pencantuman label dan pesan kesehatan pada setiap kemasan produk pangan olahan dan pangan siap saji. Sebenarnya kebijakan-kebijakan tersebut tentunya akan berdampak pada minat beli konsumen terhadap produk yang selama ini sangat dipengaruhi oleh desain yang menarik dan kemasan yang informatif. Namun, terlepas dari itu semuanya, ternyata ada fakta menarik yaitu bahwa negara Chile (2016) sudah terlebih dahulu memberlakukan kebijakan serupa yakni setiap kemasan produk makanan ringan di negara tersebut akan dicantumkan label informatif. Label tersebut bersifat mengimbau para konsumen untuk sadar akan kesehatan mereka dan juga informasi tentang kandungan berlebihan yang terdapat dalam sebuah produk. Label ini disebut dengan nama “Stop-Signing”. Kebijakan ini berasal dari Menteri Kesehatan Negara Chile yang menganggap bahwa minat beli masyarakatnya cukup tinggi terhadap produk makanan siap saji. Oleh karena itu, ia memiliki kecemasan akan hal tersebut. Jadi, kita tunggu saja apakah perilaku konsumtif di Indonesia dalam hal membeli produk makanan siap saji bisa diatasi dengan kebijakan tersebut? Atau kebijakan tersebut malah membuat celah untuk masuknya produk palsu dan ilegal; mari kita berharap semoga hasilnya bukan buah simalakama.
HOW TO ADD NEW FONTS TO PHONTO
By: Larasati F.
Phonto is a mobile app used to add texts on pictures. While the app itself has a wide array of pre-installed fonts, sometimes the font we’re looking for just isn’t there. This is where the website plays in. So if you want to know how to download fonts, read on! 1.
Open dafont.com on google or safari. You should then be greeted with its homepage, which features fonts that were recently added to the website.
2.
If you have an idea on what font to download but not which one specifically, you could browse the available categories or newly added fonts, see if any of it calls you.
3.
But if you already have a specific one in mind, type it up in the space bar on the top right side of the website, and then click search.
4.
When you’ve found a font that you like, click on it! It’ll lead you to a page that has a preview of its letters.
5.
Once you’re sure that this is the font that you want, click download. It will then redirect you to a grey page. When you’ve reached that stage, choose “open in Phonto”. It will automatically open the app.
6.
After it opens Phonto, just install whichever font from the family that you want.
7.
You’re all set! The font(s) that you just downloaded would appear on font > my fonts tab.
And that concludes this tutorial! Keep in mind that I used an apple device for this, so it might be slightly different on android devices.
16
NEXT...
ARTIVES’s Final Project NARANCASTA’s HEROIC KONSTELASEA’s Baduy Visit
HelloTeen Diterbitkan oleh: HelloMotion High School
Editor & Layouter: Afdal Husain
Pembina: Bagus Sulasmono
Desain Sampul: Rasyaad B. W. Lee Michael
Penanggung Jawab: Saka M. S.
Penyusun: Tim Penyusun
Kontributor: Shigeru M. Amira H. P. Riga A. S. Mikail Musa Shafiqah A. Alkhwarizmi S. Rafif Bahanan M. Shadra Ali M. Oktorio Tambasa Yudhistira N. Daffa R. H. Larasati F. Habsya A. P.
Pendukung: Abdillah A. Lulu Luthfiah Mediana Putri Tommy H. Hari Kusbianto P. Milhan Sahru Ramadhan Maulana
HelloMotion High School:
+6221 227 46 400 / + 62 812 12304 100 highschool@hellomotion.ac - @smahellomotion www.hellomotion.sch.id