HelloTeen 12 (Edisi Januari 2020)

Page 1

Edisi Januari 2020

#12 edisi dua belas

HelloFigure Fotografi dalam Belantara Digital

HelloThink The New Year, The New Decade

HelloNews HHS Goes to Bandung

HelloTips Waspada Coronavirus

2020


HELLO CONTENTS SAY HELLO: 2020, Go Viral! - Full Booked!............................................1 HELLONEWS: Penilaian Akhir Sekolah.................................................2 HELLONEWS: Artivex 2019 ..................................................................5 HELLOFIGURE: Yusuf Haryono - Fotografi dalam Belantara Digital ...6 HELLONEWS: HHS goes to Bandung ..................................................8 HELLOFACT: Tapped Banana..............................................................10 HELLOTIPS: Waspada Coronavirus......................................................11 HELLOART...............................................................................................12 HELLOLIT: Belajar Istilah.........................................................................14 HELLOTHINK: 2020 - The New Year, The New Decade ....................16


sayHello!

2020

“GO VIRAL! - FULL BOOKED!”

M

emasuki awal tahun 2020, biasanya setiap individu akan membuat resolusi baru tentang apa yang akan dilakukan dan ingin dicapai. Jika melihat sejarah, pembuatan resolusi merupakan tradisi yang sudah dilakukan 4000 tahun yang lalu oleh Bangsa Babilonia. Mereka melakukan perjanjian dengan Dewa untuk melunasi hutang-hutang dan mengembalikan barang-barang yang mereka pinjam. Mereka melakukannya saat merayakan tahun baru dan musim panen raya. Kemudian pada tahun ke-46 SM, Bangsa Romawi Kuno juga melakukan tradisi pembuatan resolusi di awal tahun baru, tepatnya setelah Raja Julius Caesar mengumumkan bahwa bulan Januari adalah bulan bagi Janus, sang dewa berwajah dua yang dipercaya sebagai dewa segala pintu gerbang. Orang Romawi percaya bahwa satu wajah Janus menghadap ke masa lalu dan satu wajah lainnya menghadap ke masa depan. Untuk menghormati Janus, mereka berjanji akan memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu dengan menjadi orang yang lebih baik lagi di masa depan. Bangsa Romawi percaya resolusi akan dilihat Janus dan diwujudkan pada tahun mendatang. Saat ini di dunia yang lebih modern, banyak individu yang juga membuat resolusi di setiap awal tahun baru. Pada dasarnya menyusun resolusi ini adalah tindakan positif. Tidak harus dilakukan di awal tahun. Kapan saja bisa dilakukan. Hanya ketika dilakukan di awal tahun serasa momen yang pas untuk memulai segala sesuatunya. Yang lebih penting dalam setiap penyusunan resolusi adalah komitmen yang kuat untuk mencapainya. Biasanya semangat di awal-awal minggu dan bulan pertama, tapi di bulan berikutnya seperti kehilangan target dan kembali ke kebiasaan semula. Maka dari itu, dalam setiap pembuatan resolusi harus memperhatikan unsur SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time Bounded). Sebuah resolusi harus benar-benar jelas dan spesifik apa yang akan dicapai dan disertai dengan target. Selanjutnya resolusi

oleh: Bagus Sulasmono harus bisa diukur tingkat keberhasilannya. Dalam membuat resolusi target yang ditetapkan haruslah yang bisa dicapai. Bukan sesuatu yang bersifat angan-angan tinggi dan susah untuk dicapai tetapi bukan juga sesuatu yang sangat mudah dicapai. Kemudian sebuah resolusi harus memiliki relevansi/berhubungan dengan diri kita untuk kemudian harinya. Jangan hanya karena emosi yang bersifat sesaat. Dan yang terakhir perlu dibuatkan jangka waktu untuk pencapaiannya. Bisa untuk jangka waktu panjang maupun yang menengah. Secara kelembagaan, SMA HelloMotion tidak memiliki resolusi khusus yang tertulis untuk tahun 2020. Alasannya karena setiap lembaga pendidikan sudah memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) per 4 tahunan. Selanjutnya juga terdapat gradasi target pencapaian dari rencana tersebut. Selain itu, setiap tahun sekolah juga akan membuat Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang di setiap kegiatannya mengandung misi untuk mencapai visi dan standar kualitas lulusan yang akan dicapainya. Namun demikian, dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut, SMA HelloMotion selalu melakukan evaluasi. Semua kegiatan didiskusikan dalam Rapat Kerja (tahunan maupun semesteran). Apabila terdapat hal yang dirasa masih kurang, maka akan segera dilakukan perbaikan. Untuk rapat evaluasi semester 1 kemarin, kami kobarkan semangat kepada seluruh civitas akademika SMA HelloMotion untuk “Go Viral!-Full Booked!”. Artinya bahwa SMA HelloMotion sebagai sekolah unik dan hebat harus menjadi viral yang mampu menginspirasi, menularkan virus kebaikan kepada sekolah-sekolah sekitar. Target di tahun depan adalah Full Booked dengan 2 kelas IPS dan 1 kelas IPA-nya. Kami yakin bahwa ‘A goal without a planning is just a wish’, maka dari itu strategi kegiatan-kegiatan outdoor dan marketing terus menerus kami lakukan. Semoga apa yang kami cita-citakan di tahun ini yang menjadi resolusi kami ke depannya dapat terwujud dan berjalan dengan baik. Aamiin.

1 _


PENILAIAN AKHIR SEMESTER oleh: Saka M. S.

“Every exam is a step on the ladder of your life. Do well so that you have something rock solid to hold it all together. Good luck!�

K

2 _

egiatan pembelajaran semester gasal tahun ajaran 2019-2020 sudah mencapai akhirnya. Senin, 2 Desember 2019 para siswa SMA HelloMotion telah memulai kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal. Penilaian Akhir Semester Gasal merupakan salah satu bentuk penilaian yang dilakukan satuan pendidikan untuk mengetahui daya serap peserta didik pada semua kompetensi dasar yang telah diselesaikan pada semester gasal. Satu minggu sebelum kegiatan PAS dilaksanakan, para siswa sudah disibukkan dengan ujian praktik dan tugas-tugas menumpuk yang wajib diselesaikan. Hal ini dikarenakan panitia PAS menerapkan kebijakan kartu bebas ujian yang berarti bahwa hanya siswa yang telah menyelesaikan semua tugas-tugas di tiap-tiap mapel semester satu yang berhak mendapatkan kartu ujian. Kebijakan tersebut dibuat untuk menyadarkan siswa akan pentingnya kedisiplinan, sehingga di semester genap nanti diharapkan sudah tidak ada lagi tugas-tugas yang menumpuk pada akhir semester. Penilaian Akhir Semester (PAS) di semester ganjil ini berlangsung selama hampir dua minggu yang dimulai pada hari Senin, 2 Desember 2019 dan berakhir pada hari Selasa, 10 Desember 2019. Beberapa siswa harus mengerjakan soal-soal PAS-nya di ruang guru karena belum memperoleh kartu ujian lantaran belum menyelesaikan tugastugasnya. Raut kelegaan baru terlihat dari wajah para siswa ketika hari terakhir PAS tiba. Secara keseluruhan kegiatan PAS berjalan baik dan lancar. Kebijakan mengenai kartu bebas ujian juga terlihat efektif. Para siswa cukup disiplin dan tepat waktu baik dalam kehadiran maupun pengerjaan soal-soal PAS. Sesungguhnya hasil sebenarnya dari Penilaian Akhir Semester bukanlah berupa nilai atau angkaangka yang akan mereka lihat di rapor nantinya, namun hasil sesungguhnya adalah berupa pembentukan karakter yang menjadi bekal utama mereka dalam menghadapi tantangan hidup di era millenial ini.


THINK POSITIVE

AND POSITIVE

THINGS WILL HAPPEN.

photo by: Gabriel

3 _


4 _


Learning to Creating Something (by: Nayla Nafisha)

In the process, we all learned how wonderful South Tangerang is, and discovered a newfound love for the city. From August through December, our team has gone through one heck of a journey. And despite getting shorter in members along the way, with the help of each division, school staff, our subject teachers (Mr. Trada, Mr. Ary, and Mr. Wawan), and our lovely lower class-mates, we were able to make our first exhibit. We are so honored to kick off this annual project, and have guests such as Director Fajar Nugros to our event! So on behalf of Artives, we want to thank all of you from the bottom of our hearts.

I

t’s an odd feeling to know we had ARTIVEX just a few months ago. I am here as Nayla and as one of ARTIVEX’s PR team. In these paragraphs, I will be talking about the shenanigans of Artives’ first exhibit. Our journey began in August 2019. So in twelve grade, our dear subjects such as graphic design, illustration, and photography/ film, were all combined into one. We were given a task to create something for South Tangerang’s city branding, whether it is a film, a book, fashion, etc. We were given a whole semester to work on it. But was it just ‘it’? In the process, I’ve learned mighty things about creating something not only beautifully made for the eyes but also for it to be meaningful and accurate in design. Before we were given the green light to start each of our productions, we were first and foremost reminded of design thinking. Yes, the classic, empathize – define – ideate – prototype – test. The design thinking process includes in-depth field research and a report along with it. On top of all of that, we were all juggle in finishing the research on time while also organizing the exhibition. With Mr. Heykal’s help, we learned a few basics in event organizing, such as the many division it has, the importance of location, team-work, et cetera. I happen to be chosen as one of the PR Team, PR as in Public Relations, or the people who connect the event to a bigger audience. My first reaction was “Woah, I’m so excited, I love organizing Instagram feeds!” but then I realized to do this job we must be able to communicate well with a heck lot of people, and I tend to be shy at talking to new people, and that was when I realized what was going to be my challenge. We knew this event would prepare us with the set of skills needed in the real world, so whatever it may be, however uncomfortable it might sound, we have to believe that it’s going to be useful one day.

The Last thing, being highschoolers, of course, we’re all going to be a noob in everything, everyone has their strengths and flaws, and it’s normal to make mistakes or feel nervous. Other than help and moral support from teachers, friends, or parents, also know that the internet is there to guide you, say you could log on Wikihow or Youtube for your first leadership gig or Quora on how to correctly propose an event. Our generation is privileged enough to live in an era where such useful informations are easily accessible. That is all from me, and I wish the best for HHS events to come. In summary here are the things I’ve learned: 1. A Positive work environment is as important as the work that needs to be done. 2. Be kind and try to be open to one another, make a safe environment for every member to say their opinions. 3. Be initiative. 4. If you don’t understand something, ask, don’t assume. 5. Communication is key!

5 _


HELLOFIGURE

MEET THE MASTER

YUSUF HARYONO:

FOTOGRAFI DALAM BELANTARA DIGITAL oleh: Ary Aristo

genre. Menurut Chandler dan Munday, genre merupakan sebuah jenis teks yang mana menjadi subjek dari konvensi tertentu atas bentuk dan isi, umumnya pada teks-teks dalam jenis yang serupa. Kajian atas pengelompokan genre fotografi berisi banyak istilah dan teori, ditambah sulit untuk memilih atau memformulasikan sebuah klasifikasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk menafsirkan sebuah karya fotografi. Pienimäki, seseorang yang mengembangkan pengelompokan genre fotografi sebagai alat edukasi, berpendapat menolak pengelompokan melalui tema. Ia justru mengatakan bahwa ini menggeneralisasi terlalu banyak genre sehingga proses penerimaan dan penafsiran menjadi rumit bagi audiens. Bagaimanapun, pengelompokan berdasarkan topik sering digunakan dalam festival dan kompetisi fotografi. Menurut Yasraf Amir Piliang, seorang filosof dan dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, fenomena sosial budaya, seperti fesyen, makanan, seni, desain, arsitektur, iklan, pariwisata, mobil, dan produksi massal lainnya, dapat dipahami berdasarkan model bahasa. Dari sudut pandang semiotika, bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya juga dapat dianggap sebagai ‘tanda-tanda’ (signs). Tanda, menurut Ferdinand de Saussure, merupakan kesatuan dari dua bidang yang tak dapat dipisahkan seperti halnya selembar kertas yaitu bidang penanda (signifier) atau bentuk dan bidang petanda (signified) atau makna.

K

ajian mengenai genre seni pada umumnya digunakan dalam film, sastra, dan kajian jurnalistik. Akan tetapi, sedikit sekali yang mengulas atau memberikan perhatian terhadap dunia fotografi. Kamus media dan komunikasi menggambarkan konsep yang rumit terhadap genre dengan menyediakan sinonim yang variatif, seperti jenis, kategori, ragam dan klasifikasi yang kesemuanya mengorganisasikan genre-genre tertentu yang terdiri dari jenis berbeda dan ragam karya dalam satu kategori. Tamu Meet the Master kita pada Januari lalu adalah Yusuf Haryono, seorang fotografer yang terbiasa mengaplikasikan keilmuan fotografinya dalam berbagai

6 _

Disebabkan bahasa merupakan wacana, dimana semua praktik sosial berlangsung, maka bahasa juga dapat dianggap sebagai tempat membentuk individuindividu dalam sistem sosial. Dalam pengertian inilah, bahwa dalam satu diskursus bahasa, manusia disebut subjek, yaitu individu sebagai pengguna bahasa, yang terlibat dalam satu sistem pertukaran tanda dengan individu lain. Menurut semiotika Saussurean, apapun bentuk pertukaran tanda, ia harus mengikuti model kaitan struktural antara penanda dan petanda yang bersifat stabil dan pasti Rosalin Coward dan John Ellis mengelompokkan tiga bentuk utama pertukaran, yang melaluinya masyarakat mereproduksi sistemnya sendiri (bahasa, seksual, dan ekonomi), yang menurut pandangan strukturalisme, masing-masing memerlukan penempatan posisinya yang pasti secara oposisi biner (addressor - addressee, maskulin - feminin, pembeli penjual).


Menurut Ferdinand de Saussure, sebuah tanda terdiri dari sebuah penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda mengacu pada petanda, yang selanjutnya mengacu pada referensi atau realitas. Dalam pandangan Saussurean, makna adalah apa-apa yang ditandakan (petanda), yakni kandungan isi. Menurut Saussure, hubungan antara penanda dan petanda bersifat arbitrer (diada-adakan), sebab tidak ada keterkaitan logis, misalnya, antara kata ‘pohon’ dan sebatang pohon yang nyata. Ia juga bersifat stabil—sekali kata pohon berarti pohon di dalam satu komunitas, maka ia akan menjadi satu konvensi, dengan pengertian ia berada tetap pada posisi yang disepakati komunitas tersebut.

layaknya sesuatu yang hidup. Di dalam dunia seni, representasi masa lalu melalui citraan atau gambar dapat dilihat dari berbagai cara, serta mempunyai bermacammacam makna. Objek atau peristiwa-peristiwa masa lalu dapat digunakan sebagai referensi imajiner, tempat sebuah seni mengidentifikasikan dirinya secara dialogis. Dalam hal ini, masa lalu tersebut berfungsi sebagai apa yang disebut Derrida penanda dari penanda, atau jejak-jejak penanda yang tanpa akhir, yakni makna atau kebenaran. Mengambil elemen-elemen dari masa lalu— dengan cara dan kombinasi seperti apapun—berarti mengambil sekaligus kode-kode kultural yang ada di balik realitas masa lalu tersebut.

Masyarakat kontemporer, sebagaimana yang Semiotika adalah sebuah cabang keilmuan dikatakan oleh filosof Jerman, Martin yang memperlihatkan pengaruh semakin Heidegger, merupakan masyarakat yang penting sejak paska perang dunia eksistensi manusianya tidak lebih kedua, tidak saja sebagai metode dari sebuah citraan (image). Citraan kajian (decoding), akan tetapi itu sendiri di dalam masyarakat kita juga sebagai metode penciptaan menemukan bentuknya yang ironis, (encoding). Semiotika telah yang di dalamnya lebih diutamakan berkembang menjadi sebuah model permainan bebas tanda-tanda dan atau paradigma bagi berbagai kode-kode ketimbang kebenaran, bidang keilmuan yang sangat luas, pesan, dan makna-makna ideologis yang menciptakan cabang-cabang di balik citraan itu. Kode juga kini semiotika khusus, salah satunya Yousuf Karsh telah mencapai titik indeterminasinya, adalah semiotika seni dan desain. ketika ia bukan lagi berfungsi sebagai sebuah paradigma, konvensi, atau aturan Di dalam bidang desain pada khususnya, main yang final, yang membentuk sebuah semiotika digunakan sebagai sebuah paradigma— struktur seperti yang terdapat misalnya pada permainan baik dalam pembacaan (reading) maupun penciptaan catur, melainkan berfungsi sebagai sebuah perspektif (creating)—disebabkan ada kecenderungan akhirtopografis, tempat bertemu dan berinteraksinya berbagai akhir ini dalam wacana desain untuk melihat objekkutipan-kutipan yang kontradiktif sekalipun, sehingga objek desain sebagai sebuah fenomena bahasa, yang membentuk apa yang disebut Roland Barthes sebagai di dalamnya terdapat tanda (sign), pesan yang ingin ilusi atau fatamorgana struktur. disampaikan (message), aturan atau kode yang mengatur (code), serta orang-orang yang terlibat di dalamnya Dunia kontemporer kita dipenuhi oleh gambar-gambar sebagai subjek bahasa (audience, reader, user). dan citraan-citraan. Kesemuanya mendominasi dunia yang ‘tampak nyata’ (tangible) di permukaan, sehingga Berdasarkan pemikiran tersebut, penggunaan semiotika dapat dikatakan ia kini telah menjadi semacam alam sebagai sebuah metode dalam pengkajian fotografi kedua kita. Gambar dan citraan yang dimaksud di sini haruslah berangkat dari sebuah prinsip, bahwa berarti luas, cakupannya melingkupi lukisan, fotografi, fotografi sebagai sebuah objek pengkajian tidak saja televisi, iklan, produk, dan arsitektur. Pada gambar mengandung di dalamnya berbagai aspek fungsi utilitas, tertentu, khususnya foto, terdapat relasi waktu yang teknis, produksi, dan ekonomis, akan tetapi juga aspek khusus di balik gambar. Sebagaimana yang dikemukakan komunikasi dan informasi, yang di dalamnya fotografi oleh Barthes bahwa seseorang pada sebuah foto, yang berfungsi sebagai medium komunikasi. Terima kasih direkam pada masa yang lalu, dapat dianggap hadir di sini, kepada Yusuf Haryono yang telah berbagi ilmu dan di masa kini, di hadapan kita. Ia, menurut Barthes, telah pengalamannya dengan siswa-siswi HHS. Sampai jumpa ada pada foto itu, artinya ia masih akan ada, sebagaimana lagi pada ulasan Meet the Master selanjutnya.

“The heart and mind are the true lens of the camera” --

7 _


FIELD TRIP

HelloMotion goes to Bandung oleh: Alyssa Sophia P.

S

eluruh siswa SMA HelloMotion mengikuti Field Trip ke perusahaan sablon legendaris C59 dan kampus Institut Teknologi Bandung.

kain-kain dari dalam negeri untuk diolah, lalu dia juga menjelaskan cara pemotongan kain yang benar. Setelah selesai, dia membiasakan kami untuk mengucapkan terima kasih kepada pekerjapekerja yang ada di ruangan.

Rabu, tanggal 29 Januari 2020, pukul 06.00 pagi. Kami berangkat menggunakan dua bus. Perjalanan yang kami tempuh ternyata lumayan panjang. Kami tiba di pabrik C59 yang berada di Jl. Cigadung Raya Timur no. 107, Cigadung, Kota Bandung pada pukul 10.00 pagi.

Setelah itu, kami memasuki ruang finishing. Ruangan tersebut adalah tempat untuk penyempurnaan hasil sablon dan pengecekan ulang. Para pekerja menempelkan stiker kecil untuk menandai bagian yang salah yang kemudian harus diproduksi ulang, begitulah mereka menjaga kualitas hasil barang mereka.

Setibanya di sana, kami disambut dengan Kang Asep, salah satu pemandu tur di pabrik ini. Dia menyambut kami dengan hangat sambil memuji kami yang berpakaian serba batik. Cara mereka memberi penjelasan singkat tentang pabrik ini unik yaitu mereka memanggil ‘Kang Cepot’ sang ikon wayang golek yang terkenal untuk membantu mereka bercerita tentang perusahaan C59. Kang Cepot bercerita mulai dari asal usul perusahaan, pemilik perusahaan, sampai tujuan C59 di tahunnya yang ke-40 ini. Kang Cepot selanjutnya menceritakan tentang pabrik Cigadung. Pabrik ini dibuat di area seluas 1 hektar dengan ruang-ruang yang digunakan untuk membuat sablon berkualitas. Sebelum kami mulai tur, Kang Cepot ‘menantang’ kami untuk unjuk silat. Salah satu siswi yang mengikuti ekskul bela diri maju ke depan. Dia kemudian menunjukkan kebolehannya dalam adu silat. Setelah terkesima dengan jurusnya, Kang Cepot pun membalas dengan gerakan hebat yang membuat kami semua bertepuk tangan. Selanjutnya, tur ke dalam pabrik pun dimulai. Kami dibimbing oleh Kang Rawi sebagai pemandu. Pertama, kami memasuki ruang pemotongan kain. Kang Rawi pun menjelaskan bahwa C59 berusaha untuk selalu menggunakan

8 _

Selanjutnya, kami ke ruang penjahitan. Di sini terdapat banyak mesin jahit yang beragam jenisnya. Semua lembaran-lembaran kain yang sudah dipotong akan dijahit sesuai pola. Kang Rawi mengatakan bahwa mereka mampu menghasilkan 1000-3000 kaos per hari! Hebat ya! Ruangan selanjutnya adalah ruang afdruk. Di tengah ruangan ini terpapar meja afdruk yang digunakan untuk mencetak desain kaos di kertas kalkir. Kang Rawi sempat kaget karena kami mengatakan bahwa kami semua juga pernah menyablon sebelumnya, “Wah, jangan-jangan kalian semua sudah punya usaha sablon sendirisendiri nih ya?” katanya sambil berkelakar. Ruangan terakhir yang kami kunjungi adalah ruang penyablonan. Di sini terhampar lembaran kain yang siap disablon serta alat-alat yang diperlukan. Perusahan C59 ternyata melayani berbagai jenis sablon mulai dari metalic, gold glitter, caviar, sampai discharge. Akhirnya tur pabrik selesai. Sekarang kami semua bergegas menuju ruang aula untuk mengikuti seminar. Seminar diadakan oleh owner C59 sendiri, Bapak Marius Widyarto yang akrab dipanggil ‘Kang Wiwied’.


Beliau datang dengan kemeja kasual dan celana jeans selutut, tidak lupa menggunakan sepatu Onitsukanya yang berwarna kuning dan kacamata uniknya yang setengah kotak setengah bulat. Beliau membawakan dirinya dengan santai dan gaul. Kami semua pun seakan ingin merasakan masuk ke dalam dunianya. Beliau memulai seminar dengan bercerita tentang anaknya yang juga memiliki bisnis kaos di luar negeri dengan merek ‘Evil’. Dia membawakan ceritanya sambil tidak jarang bercanda, jadi suasana tidak tegang. Dia memberikan banyak kata-kata saran serta motivasi. Dia bercerita bahwa “Apabila memiliki sebuah brand, pemilik brand dulu yang harus terkenal, kemudian baru nama brand-nya!” dilanjut “Kita sering mendengar kata bekerja sama, ganti kata itu menjadi sama-sama bekerja!” Dia benar-benar seseorang yang menawan. SMA HelloMotion juga tidak lupa memberi apresiasi untuk C59. Salah satu teman kami, Pandu, memberikan tumbler buatannya kepada Kang Wiwied. Sebagai balasan, Kang Wiwied kemudian menyuruh salah satu pekerjanya dengan santai, “Hei, tolong bawakan kaos kita, mungkin untuk dia yang ukuran XL!” kemudian dia memberikan kaos itu ke Pandu. Siswa yang lain pun terlihat iri hehehe. Seminar selesai dan kami dibolehkan untuk berkeliling melihat-lihat toko C59. Kami juga diberikan diskon sebesar 30-50% apabila ingin berbelanja di sana! Wah sungguh asyik! Usai menyambangi pabrik C59, kami pun melanjutkan perjalanan menuju kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Kami tiba di kampus ITB pada pukul 13.00 siang dan langsung menuju ke Aula Barat, disambut dengan Kang Asep, bukan orang yang ada di C59 kok hehe. Di aula yang akan diadakan seminar itu hadir 4 sekolah, salah satunya adalah SMA HelloMotion. Seminar dimulai dan Kang Asep menceritakan satu persatu semua fakultas dan prodi yang ada di ITB. Seketika siswa kami sangat antusias ketika giliran penjelasan tentang FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) diceritakan, kan kami memang calon seniman dan desainer hebat, pasti mau masuk ke kampus yang ternama juga untuk belajar! Seminar di aula barat pun selesai, lalu kami semua lanjut mengikuti seminar di gedung SBM

(School of Business Management). Gedung fakultas ini terlihat modern. Pemateri pertama yang akan presentasi merupakan perwakilan dari Fakultas SBM. Seminar dibuka dengan menggunakan power point dan video singkat tentang Fakultas SBM. Terdapat tiga prodi yang berada di bawah Fakultas SBM yaitu Manajemen, Kewirausahaan, dan Bisnis Internasional. Lalu, presentasi selanjutnya dibawakan oleh salah satu dosen perwakilan dari prodi DKV (Desain Komunikasi Visual), dimulai dengan video juga. Ia menjelaskan tentang hal apa saja yang prodi DKV miliki untuk dipelajari. Mulai dari ilustrasi, pengaplikasian ilustrasi ke berbagai macam media, dan lainnya. Selanjutnya sesi tanya jawab dibuka dan banyak siswa-siswi kami yang antusias bertanya. Tak lupa juga wali kelas ikut menyampaikan pertanyaan wali murid yang sempat dititipkan. Setelah sesi tanya jawab berakhir, kami semua mengucapkan terima kasih dan meninggalkan ruangan. Sebelum kami pulang, kami mengadakan solat dzuhur dan ashar berjamaah. Beberapa menit kemudian, bus datang dan kami segera naik. Kami pulang dari kampus ITB pukul 17.00 bersamaan dengan derasnya hujan sore itu. Kukira kami semua akan merasa lelah dan langsung tidur, tetapi kami malah bercanda dan mengobrol sepanjang perjalanan sampai kami tiba di rest area KM 97 untuk makan malam, sholat dan istirahat. Kami semua makan malam di KFC. Kami kemudian melanjutkan perjalanan pulang dari rest area pada pukul 18.30 malam. Suasana perjalanan di bus sekarang lumayan sepi, kanan kiri siswa mulai bersender dan pergi ke dunia mimpi. Perjalanan pulang pun terasa panjang sampai akhirnya kami sampai di SMA HelloMotion pada pukul 22.00 malam. Satu persatu siswasiswi dengan wajah mengantuknya turun dari bus dan langsung dijemput orang tua masing-masing. Dan berakhirlah field trip kami kali ini. Menurutku, field trip kali ini sangat menarik dan bermanfaat. Banyak ilmu yang bisa didapatkan mulai dari cara membuat kaos dengan hasil yang berkualitas baik, cara pemasaran produk yang efektif dari C59 sampai cara mencari tahu kita kelak akan seperti apa setelah lulus SMA. Semoga semua siswa-siswi yang ikut bisa merasakan hal yang sama dan juga harapannya kami semua bisa menjadi orang hebat sama seperti orang-orang yang kami temui hari ini.

9 _


HelloFact

EL PARA COMÉDIA SIEMPRE, ¡BANANA HAVANA, SEÑORAS! oleh: Afdal Husain

D

i penghujung tahun 2019, dunia seni sempat ramai dengan fenomena pisang berlakban milik seniman Maurizio Cattelan. Bagaimana tidak, pisang yang hanya dilakban ke dinding itu laku seharga 1,68 milyar rupiah. Karya tersebut berhasil terjual di galeri seni yang diadakan di Basel, Swiss. Karya itu diberi nama ‘Comedian’. Lantas apa yang membuat karya tersebut bisa laku dengan harga fantastis? Ketika kita berbicara mengenai seni, maka saya selaku orang awam dalam dunia seni akan berkata bahwa seni itu merupakan sebuah keindahan yang merujuk pada konteks dan medianya. Oleh karena itu, jika kembali berbicara tentang ‘Comedian’, maka itu merupakan sebuah hasil karya seni yang sempurna berdasarkan konteks dan medianya. Adapun dikutip dari artikel Tempo bahwa bagi banyak orang, ternyata ‘Comedian’ adalah objek pelajaran dalam ekses dunia seni, absurditas pasar seni, dan ketidaksetaraan kekayaan yang sekarang menentukan ekonomi global. Faktanya, hampir semua kritik yang kita sampaikan bisa diwakilkan pada sebuah pisang; pemalas, sinis, dan bahkan tidak orisinal.

comedian

MAURIZIO CATTELAN

viral

Maurizio Cattelan memang merupakan seorang seniman satir yang dikenal selalu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai keabsurdan dan juga kontroversial. Namun apabila merujuk kepada fenomena ‘Comedian’, bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini bisa memiliki nilai seni karena seni merupakan salah satu bahasa universal dan bisa dinikmati oleh siapa saja dengan sudut pandangnya masingmasing. Sebenarnya, Maurizio pun sudah memiliki jam terbang yang sangat banyak di dunia galeri seni. Namun, Maurizio sempat vakum selama 15 tahun sebelum kembali mengikuti festival seni yang diadakan di Basel tersebut. Oleh karena itu, bisa saja kerinduan para penggemarnyalah yang membuat ‘Comedian’ berhasil laku dengan harga selangit. Selebihnya, saya pribadi setuju bahwa penciptaan sebuah momentum merupakan jawaban yang tepat untuk menjadi penyebabnya.

10 __

absurd

kontroversial


Lindungi Diri dari Bahaya CORONAVIRUS oleh: Audi Prawita

Coronavirus (CoVid-19) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Berikut pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari virus tersebut.

Selalu sediakan perlengkapan ini:

Tissue

Masker

Termometer

Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air

Hand Sanitizer

Jangan meludah di tempat umum

Lebih hati-hati berinteraksi dengan orang sakit dan juga dengan hewan peliharaan

Makan yang bergizi, jangan jajan sembarangan

Konsultasikan ke dokter apabila mengalami gejala identifikasi virus corona

Sumber: World Health Organization dan berbagai sumber

11 __


Haidan Yonardi atau yang akrab disapa Haidan merupakan murid kelas X SMA HelloMotion yang memiliki hobi mendesain sepatu visual. Hobi ini tentu tidak muncul begitu saja, melainkan terinspirasi dari idolanya. Haidan menuturkan bahwa ia mengidolakan animator terkenal asal Indonesia yaitu Wahyu Aditya atau biasa dipanggil Mas Wadit yang juga merupakan salah satu pendiri SMA HelloMotion.

“Mas Wadit adalah inspirasi aku,� tegas Haidan. Haidan menilai bahwa Mas Wadit merupakan orang yang sangat kreatif dan juga memiliki imajinasi yang sangat luar biasa dalam menuangkan ide-ide karya visualnya. Salah satu ide Mas Wadit yang menginspirasi Haidan adalah Shoes Mash-up yaitu mengabungkan dua desain visual antara sepatu dengan desain produk-produk lokal Indonesia yang terkenal. Dengan dorongan kuat tersebutlah Haidan telah membuat beberapa karya desain sepatu visual versinya sendiri yang rutin ia tampilkan di akun instagram (@haidanyonardi) miliknya.

“Aku berharap suatu saat nanti instagramku difollback sama Mas Wadit biar tahu kalau aku ngefans banget (dengan dia) hehehe,� pungkas Haidan ketika bercerita kepada tim redaksi HelloTeen di Perpustakaan SMA HelloMotion. [Helloteen Team]

12 __


HELLO ART Keiran ‘Siler Semiglaucus’ by: Raya Prashanti Asmoro With hoodie

Suit was based off of the spider ‘Siler Semiglaucus’

Spider suit

https://www.flickr.com/photos/124626958@N04/43350463432

Name: Keiran Age: 17 Height: 168 cm Personality: kinda quiet but enjoys company - Likes robotics and science - Enjoys hockey (but can’t play) - Can do coin tricks

Original concept

College attire The Expression

13 __


Hello-Lit

BE L A JA R ISTILAH oleh: Suhfi Albab

“Membidas” “Semakin banyak forum-forum diskusi dan debat antarpolitikus yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi. Saat itulah para politikus beradu argumen dan membidas lawan bicaranya.” Kosakata yang bercetak miring dalam kalimat di atas mungkin jarang digunakan oleh banyak orang. Hal tersebut terjadi karena masyarakat pada umumnya lebih sering menggunakan membalas dari pada membidas. Perlu diketahui, bahwa membidas merupakan salah satu bentuk tindakan dari membalas. Dalam KBBI Edisi V, membidas bermakna ‘bergerak (memantul), maju menyerang, dan membalas serangan.’ Dalam konteks contoh kalimat di atas, membidas merujuk kepada makna membalas serangan yang berupa argumentasi. Bisa juga membidas digunakan pada contoh kalimat berikut ini. “Dalam sebuah kesempatan di televisi, Rocky Gerung membidas lawan debatnya dengan teori akademis.”

14 __



HELLOTHINK

2020 T

ahun baru 2020 adalah tahun yang ditunggutunggu untuk memulai dekade yang baru. Orang-orang merayakan tahun baru dengan meriah, melihat kembang api, acara bakar-bakar makanan dan sebagainya. Kemudian apakah kita semua menjadi happy? Oh, sepertinya belum tentu. Ternyata di sebagian belahan bumi lainnya terdapat deretan peristiwa yang sangat mencengangkan. Pada awal tahun 2020 ini setidaknya ada beberapa peristiwa yang menimbulkan kerugian massal di dunia ini. Di Indonesia setelah merayakan tahun baru, esok harinya langsung dilanda banjir yang tingginya mencapai 5 meter. Banjir Jakarta 2020 pun sempat menjadi trending di Twitter. Tak hanya di Jakarta, namun banjir juga melanda Bekasi, Tangerang, Bandung Barat, Bogor, Banten, dan Sikka di NTT. Wah, bisa jadi ini adalah ‘hadiah tahun baru’, komentarku saat melihat berita derita tersebut. “Banjir air mata aja belum kelar, eh malah sekarang banjir di jalan� kata (@kata_ hexa), salah satu warganet di Twitter. Selain itu, di Australia juga telah terjadi bencana alam yaitu kebakaran hutan yang kemungkinan melepaskan sekitar 900 juta ton karbon dioksida ke atmosfer, setara dengan hampir dua kali lipat total emisi bahan bakar fosil tahunan negara tersebut (sumber: harianhaluan). Memakan korban jiwa 20 orang, 28 orang dilaporkan hilang, serta lebih dari 1500 rumah hancur karena tragedi ini. Penyebabnya bukan lain adalah tindakan membuang puntung rokok sembarangan, sambaran petir, dan perubahan iklim. Selebritiselebriti dunia dari berbagai industri pun turun tangan untuk membantu korban kebakaran, baik itu manusia maupun satwa liar, baik itu hanya dengan donasi maupun aksi. Selanjutnya adalah pada tanggal 3 Januari 2020, Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa pasukan militer Amerika Serikat telah membunuh Jenderal Besar Qasem Soleimani dalam serangan roket di Baghdad. Jenderal tersebut merupakan kepala Pengawal Revolusi Iran. Setelah meninggalnya sang jenderal, ancaman peperangan makin ramai dibicarakan oleh netizen. Sampai isu mengenai perang dunia ke-3 pun dilontarkan

16 __

The New Year, The New Decade oleh: Almayra Prayogo

dengan gamblang seakan-akan hal tersebut tidak berdampak pada negara selain kedua belah pihak yang sedang berselisih. Sungguh miris! Kemudian terdapat kejadian yang membuat kepanikan warga dunia yaitu Virus Corona. Bagaimana tidak, virus ini telah membunuh banyak orang dalam waktu yang sangat cepat. Laporan terakhir yaitu sekitar 3.117 orang meninggal dan sekitar 90 ribu orang telah terinfeksi. Virus corona mewabah dari Wuhan (Tiongkok) lalu menyebar ke Hong Kong, Macau, Singapura, Filipina dan 70 negara lainnya di seluruh dunia . Hingga saat ini masih belum ditemukan obat pasti untuk mematikan virus tersebut. Jadi, menurut kamu apakah tahun 2020 ini adalah tahun yang paling buruk untuk memulai sebuah dekade yang baru? Saya berharap tidak demikian. Marilah bersama-sama kita berdoa semoga semua bencana dan peristiwa buruk yang terjadi segera berakhir dan semoga kita bisa terhindarkan dari bahaya. Semoga kita semua juga bisa mengambil nilai-nilai positif atas segala peristiwa buruk yang terjadi.

HUJAN

oleh: Zahra Sahila

Tetes air itu turun ke bumi Suara riakannya terdengar berbisik Aroma khasnya keluar dari tanah Menggambarkan suatu suasana yang indah Apakah ini sebuah keberuntungan? Ataukah malah sebuah petaka? Tidak penting pertanyaan yang ada Yang terpenting nikmati saja Deras sangat deras Keindahan itu hilang Riakan air berujung ketakutan Dan sebuah tetesan menjadi guyuran Sungguh sebuah keindahan Yang selalu memiliki ujung Dan di setiap kejadian Selalu ada makna yang berarti


HelloTeen Diterbitkan oleh: HelloMotion High School

Editor & Layouter: Afdal Husain

Pembina: Bagus Sulasmono

Desain Sampul: Zacky Hudaya

Penanggung Jawab: Saka M. S.

Penyusun: Guru SMA HelloMotion

Kontributor: Alyssa Sophia P. Nayla Nafisha Audi Prawita Haidan Yonardi Raya Prashanti A. Almayra Prayogo Zahra Sahila Gabriel William

Pendukung: Abdillah A. Lulu Luthfiah Mediana Putri Tommy H. Hari Kusbianto P. Milhan Maulana


HelloMotion High School:

+6221 227 46 400 / + 62 812 12304 100 highschool@hellomotion.ac - @smahellomotion www.hellomotion.sch.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.