Revolusi
2014
uku kecil ini adalah tentang mengapa kita harus berubah, mengapa kita sebagai rakyat harus mengokohkan kedaulatan. Kita sudah terlalu lama menderita, daya beli kita kian hari kian merosot, harga barang kebutuhan dan makanan terus membubung. Semua semakin mahal, tak sesuai kemampuan kita. Buku ini diperuntukkan bagi pecinta perubahan menuju Indonesia yang lebih baik, bagi mereka yang mendambakan demokrati politik dan ekonomi.
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
1
Jumlah Orang Miskin
Terus Bertambah engkeraman Orde Baru hingga kini masih kokoh, struktur ekonomi masih seperti dulu, yaitu melupakan rakyat mayoritas. Jumlah orang miskin, disulap Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) demikian rupa, menjadi hanya 28,55 juta orang atau 11,47% (angka resmi BPS, September 2013). Berarti, 11 dari 100 orang adalah orang miskin. Orang miskin, tersebar di kota (10,63 juta orang) dan di pedesaan (17,92 juta orang). Miskin, menurut Pemerintahan SBY, artinya apa? Bila anda sudah berkeluarga dan punya dua anak, di mana pendapatan bulanan anda Rp 1.086.600, maka anda sudah dianggap orang kaya. Apakah suami-istri dua anak bisa hidup dengan angka sebesar itu? Maka kita harus berubah. Mau? 2
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Satu dari Dua
adalah Orang Miskin ank Dunia mendefinisikan kemiskinan absolut, bila pendapatan di bawah US$ 1 per hari, atau kurs sekarang ini, jika di bawah Rp 12.000 per hari. Sedangkan kemiskinan menengah, jika pendapatan di bawah US$ 2 per hari, atau Rp 24.000 per hari. Bila batas pendapatan US$ 2 per hari diterapkan untuk Indonesia, maka jumlah orang miskin bukan 28,55 juta orang, tetapi ternyata sudah 115 juta orang. Dengan jumlah penduduk 2014 sekarang sekitar 245 juta, maka 47 dari 100 adalah orang miskin, hampirhampir satu dari dua adalah orang miskin. Pertanyaan kita, jika kita sudah miskin, mestikah anak cucu kita tetap miskin juga? Maka, mari berubah.
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
3
Mengapa Harga Beras Impor
Lebih Murah?
pakah anda menyadari harga beras impor lebih murah dari hasil petani kita sendiri? Mengapa bisa begitu? Padahal, harga beras impor, sudah termasuk biaya pengapalan. Pula sudah termasuk biaya muat-bongkar di pelabuhan, pun termasuk keuntungan importir. Tapi, masih saja beras impor lebih murah. Koq bisa? Jawabnya, karena bisnis sekitar pertanian dikuasai para bandit, yang bekerja sama dengan penguasa. Pengusaha-penguasa menjadi satu. Bandit pertama adalah harga pupuk, kemudian bandit angkutan yang sangat mahal. Jalan rusak, banyak pungutan liar. Anehnya, jalan rusak adalah bagian dari mafia, supaya proyek jalan terus. Jadilah kita semua ditimpa harga beras yang terus naik, sampai-sampai kita makan, harus mengurangi nasi. Kami mau berubah. Anda bagaimana? 4
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Bandar-bandar Politik
Berkuasa S
elama ini Pemilu adalah bagian dari pesta para bandit dan bandar, para pemilik modal. Mereka yang memajukan caleg, dengan menyediakan dana.
Setelah “jagoan� mereka duduk di dewan dan pemerintahan, para bandar menuai panen. Kebijakan tergantung kemauan bandit, sesungguhnya tergantung perintah bandar. Banyak kebijakan yang diperuntukkan demi keuntungan para bandar. Mulai dari harga bahan bakar minyak (bbm), harga pupuk, beras, sampai kain seragam sekolah. Kira rakyat, dianggap sebagai padi, yang akan dipanen oleh pemilik sawah. Kita bertumbuh, kita menderita, kita punya sedikit uang membeli sesuatu, begitubegitu saja. Buruh hanya cukup makan, tak lebih. Keluarga sakit, pulang kampung, keuangan langsung sempoyongan tak karuan. Maka kita harus meraih harga diri yang sempat hilang. Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
5
Selama Ini DPR Bukan Mewakili Kita S
esungguhnya kita yang memilih para DPR. Tetapi anehnya, kenapa mereka bukannya memperjuangkan nasib kita?
Masih ingat kenaikan harga bbm? Kita memang mengakui, pemerintah tak sanggup terus-terusan membayar subsidi. Tetapi, kenapa pemerintah tidak menghemat di sektor lain sehingga bisa membayar subsidi? Mengapa membiarkan importir minyak mentah bisa gentayangan? Mengapa Pemerintahan SBY membiarkan harga-harga proyek pemerintah demikian tinggi sehingga menjadi sumber bagi pemburu rente? Kalau nilai proyek bisa ditekan, anggaran dihemat, sebagian bisa digunakan untuk subsidi BBM. Sayangnya, DPR bukan mewakili kita, sehingga persoalan rakyat tidak pernah dibicarakan serius. Sidang ke sidang, rapat ke rapat, keadaan tak berubah. Sampai kapan? Ayo kita akhiri.
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Pemerintah,
A DPR, Gerombolan
Koalisi
nda semua tentu tahu, ada koalisi sejumlah partai di negeri ini, yang dipimpin oleh partai penguasa. Namanya koalisi, maka kursi-kursi menteri pun dibagi.
Entah apa kriteria jumlah kursi menteri kepada suatu partai. Mungkin, tergantung jumlah kursi di DPR. Hanya tiga partai yang tidak mau ikut dalam koalisi, di antaranya Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Pemimpin koalisi, adalah bagaikan kapten permainan sepak bola, sekaligus menjadi pelatih dan wasit. Kita tahu, wasit bisa mengeluarkan pemain, pelatih bisa mengganti pemain. Bagaimana maunya pelatih dan wasit, ya itu yang dijalankan. Siapa bisa protes? Protes pun kadang tak berguna, sebab mereka tetap menutup kuping. Teriak seperti apa, mereka tak mendengar. Protes hanya menyalurkan emosi, tetapi tidak merubah apa-apa. Maka jalan terbaik pilih DPR yang memang mewakili kita. 7
PDI Perjuangan Ditindas Selama 42 Tahun P
DI Perjuangan telah 42 tahun ditindas. Lho, koq lama amat, bagaimana keluar angka 42 tahun?
Soeharto kan berkuasa selama 32 tahun. Kemudian dalam 10 tahun terakhir ini PDI Perjuangan tidak mau ikut dalam “gerombolan koalisi.� Jadi total 42 tahun kan? Pengalaman ditindas sepanjang itu, telah memberi pengalaman dan kedewasaan bagi PDI Perjuangan. Sudah tahu bagaimana ketika berkuasa, tahu juga bagaimana ketika sudah tidak berkuasa. Kini, para pengamat mengatakan, penelitian mereka membuktikan, PDI Perjuangan akan menjadi pemenang pemilihan legistatif. Tetapi, waspada, kita semua harus mengawal, harus ikut memilih PDI Perjuangan, supaya kita terwakili. 8
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Jokowi Lahir dari “Rahim Keberpihakan” A
nda semua tentu tahu siapa Joko Widodo. Dialah Walikota Solo yang kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan kini menjadi Capres dari PDI Perjuangan.
Tetapi, mungkin ada yang belum anda tahu tentang beliau: Siapa yang menyingkat namanya menjadi “Jokowi” saja? Singkatan itu datang dari anak-anak, yang memandang Joko Widodo sebagai bagian dari mereka, seperti ayah sendiri. Supaya ringkas, mereka singkat Jokowi saja. Orang bersangkutan tidak marah, silakan saja. Jokowi, lahir dari “rahim keberpihakan” PDI Perjuangan kepada rakyat banyak. Bukan tiba-tiba, karena hampir 7 tahun dia menjadi Walikota Solo. Jadi Jokowi bukan pemimpin yang dikarbit. Dia, Jokowi, adalah bagian dari diri kita. Sehingga ketika ada yang mencubitnya, kita yang merasakan sakitnya sehingga langsung bereaksi. Maka jika kita meyakini Jokowi, kita meyakini “rahim keberpihakan” yang melahirkannya. Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Akhir Penderitaan
Jangan Golput S
iapa yang rugi kalau kita tidak ikut serta dalam Pemilihan Legislatif (Pileg? Ya kita sendiri. Lalu siapa yang untung? Ya para bandar tadi yang kita sebut di atas.
Tidak ikut memilih yang lajim disebut golongan putih atau golput, penyebabnya memang bermacam-macam. Tetapi jika penyebabnya adalah anggapan bahwa ikut memilih tak berguna, saatnya mengkaji ulang anggapan itu. Ketika kita absen memilih, dengan perhitungan bilangan pembagi per kursi, selama ini, yang untung adalah yang paling pintar mengelabui rakyat. Misalnya saja anda sesungguhnya "jatuh hati" kepada Partai A. Tetapi anda belum-belum sudah menganggap, Partai A akan kalah oleh kecurangan dan permainan. Lalu, tak mau ikut memilih. Apa jadinya? Partai A akan rugi, gerombolan partai lain akan untung. Kita harus mengakhiri penderitaan, kita harus ikut memilih. 10
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Ikut Memilih Belum Cukup Awasi Pemilu, Saksikan B
ila anda pernah mendengar ada permainan dalam pemungutan suara, mulai penyiapan kertas suara hingga perhitungan hasil, hal itu bukan omong kosong. Kecurangan memang banyak terjadi.
Anda perlu tahu, seperti yang sudah dikatakan Jokowi, sekarang ini saja sudah ada yang merancang kecurangan. Berbagai cara akan digunakan, supaya penguasa diuntungkan, supaya PDI Perjuangan jangan sampai memang. Maka kita tak cukup hanya ikut memilih dan mengajak semua anggota keluarga, tetapi harus ikut mengawasi. Amati semua aktivitas, apakah terjadi kecurangan atau tidak. Kalau ada kecurangan, maka anda segera beri tahu ke Posko PDI Perjuangan terdekat, atau hubungi kader PDI Perjuangan yang anda kenal. Dalam perhitungan suara, anda perlu mengamati secara saksama, jangan-jangan ada permainan. Banyak celah kecurangan, maka langkah pertama adalah mengamati. Peran serta kita menentukan masa depan bangsa ini. Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
11
K
alau anda masih menganggap pertanyaan (judul) di atas masih relevan, maka jawabnya sederhana, tapi perlu sedikit penjelasan.
Jokowi lahir dari "rahim keberpihakan" yaitu PDI Perjuangan. Nuh jauh di masa lalu, ada Partai Nasional Indonesia (PNI), yang dikenal sebagai partai yang berada dan bersama-sama dengan rakyat. PNI ditambah beberapa partai, jadilah PDI Perjuangan. Dulu PDI doang, lalu Megawati Soekarnoputri yang berusaha melawan Soeharto, kemudian mendirikan PDI Perjuangan. Semangat kerakyatan PNI, roh PNI, hingga kini bersemayam dalam PDI Perjuangan. Semua kita tahu, 10 tahun ini, PDI Perjuangan memilih tidak berada dalam pemerintahan, ketimbang menjadi hanya penindas rakyat. Ya penindasan ekonomi, ya penindasan politik. Jadi musuh PDI Perjuangan adalah penindasan. Mari melawan penindasan. 12
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
Apa Hubungan Jokowi dan
Pilih PDI Perjuangan? K
ita terlalu sering mendengar di televisi, para anggota DPR “menggoyang” pemerintah. Pura-pura digoyang, tetapi setelah pemerintah bertanya apa maunya, maka goyangan pun berhenti.
Kalau kita menganggap bahwa sebagian besar anggota DPR sebetulnya hanya “tukang goyang,” tidak sepenuhnya salah. Apakah anda rela jika Jokowi juga selalu “digoyang” gerombolan? Jika anda mementingkan masa depan bangsa ini, jika anda percaya kepada Jokowi, maka kita harus ikut menciptakan situasi supaya Jokowi dan kabinetnya kelak, konsentrasi bekerja. Maka kita harus menyiapkan para pengawal Jokowi, yaitu anggota DPR yang siap melindungi kebijakan Jokowi yang memang benar, namun juga selalu siap mengingatkan Jokowi apabila ada kebijakan yang kurang tepat. Jadi pilihan anda akan menentukan masa depan bangsa. Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
13
Menukar Masa Depan dengan Uang Ratusan Ribu D
ari berbagai pengalaman, banyak "serangan fajar" yang gentayangan mencari mangsa, menukar suara kita dengan beberapa ratus ribu rupiah, atau mungkin di bawah itu.
Kita harus ingat, apalah artinya uang kecil dibanding masa depan kita? Ingatkah ketika di Jakarta hanya segelintir orang saja yang bisa berobat gratis menggunakan fasilitas pemerintah?Kemudian, apakah anda tahu, setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI, semua orang bisa berobat gratis? Jika anda warga DKI Jakarta, sekalipun anda punya banyak duit, tetap bisa berobat gratis (dengan mengaku miskin). Kelak, kita ingin semua saudara-saudara kita di seluruh Indonesia merasakan berobat gratis, jangan seperti sekarang, sistemnya masih amburadul. Tentu, kita juga ingin anak-anak sekolah dapat bantuan dari pemerintah, seperti yang sudah dilakukan Jokowi di Jakarta. Kalau Jokowi sudah mampu menghemat anggaran, pasti akan dinikmati rakyat dalam berbagai bentuk.Maka kalau ada yang menawarkan uang kepada anda, laporkan. Salam Perubahan. 14
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
CATATAN INI DIPERSEMBAHKAN Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Srikandi Jokowi Komite Nasional Posko Jokowi (Komnas Pojok) Komite Posko Jokowi Jabodetabek Indonesia Migrany Center (IMC) Barisan Keamanan Aspirasi Rakyat (Bakar) Portal berita jokowinews.co baranews.co
Jl Bhineka Raya 3 Cawang Baru, Jakarta Timur 13340 Telepon : 021 8566 755 – 021 9610 7429 – 0857 7671 5240 0877 8212 5240 – 0812 9673 6340
Mengapa Perlu Berubah Bersama Jokowi & PDIP
15