Kabar3 Tabloid

Page 1

EDISI

JALAN MANTAP

JABAR DIGANJAR PENGHARGAAN PU HAL 15

16-22 DESEMBER 2013

Kota Bekasi sebagai kota penyangga ibukota Jakarta, kini benar-benar menjadi ancaman bagi penyebaran narkoba. Wilayah dengan penduduk heterogen ini, bukan saja menjadi sasaran atau transit narkoba tetapi sudah terancam menjadi kota produsen. Seperti halnya Tangerang, Banten. Terancamnya Kota Bekasi menjadi kota transit bandar internasional dan produsen narkoba. Setelah polisi melakukan penggerebekan di salah satu rumah mewah di Perumahan Vila Mutia Kirana, yang dijadikan salah satu bandar narkoba asal Asutralia. Sehingga Kota Bekasi pun menjadi siaga satu untuk narkoba.

S

KOTI AR K

dari

A

N

N

SELAMATKAN GENERASI MUDA

OT

BAD A

K A

B

BNK E K A S I

HIDUPTANPA NPA NARKOBA

P

Mari Kita Budayakan aka kn


2 KABAR UTAMA

KOTA BEKASI TARGET

PENGEDAR INTERNASIONAL Kota Bekasi kini, kerap menjadi alamat tujuan pengiriman narkoba dari luar negeri. Pada 3 Januari lalu, AN, warga Bulak Perwira, Bekasi Utara Kota Bekasi, penerima paket narkoba senilai Rp2 miliar rupiah dari India, juga berhasil dibekuk BNN. Sekitar awal Februari 2013 lalu, petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan 301 gram kristal bening jenis methamphetamine (sabu) senilai Rp406 juta.

SEKITAR Oktober 2013, lalu Aparat Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek sebuah rumah yang dijadikan laboratorium untuk membuat bahan baku narkoba jenis sabu di perumahan Vila Mutia Kirana Blok C No 11, Jalan Cut Meutia, Rawa Lumbu, Bekasi Timur. Seorang warga negara asal Australia turut ditangkap dalam penggerebekan ini. Bahkan Kamis (12/12) kemarin, sebuah rumah di Perumahan Kemang IFI Jalan Jakarta Blok A 8, No 6 RT 04/14, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga menjadi tempat home industri sabu digerebek Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat. Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Besar (Kombes) Sumirat Dwiyanto, beberapa penemuan dan terungkapnya rumah tempat produksi narkoba, salah satunya melibatkan warga asing bisa mengindikasikan bahwa Kota Bekasi bukan saja tempat beredar dan transitnya narkoba. “Hal itu bisa mengindikasikan bahwa Bekasi, khususnya Kota Bekasi mengarah sebagai produsen dan sasaran jaringan internasional,” ujar Sumirat kepada Kabar3. Konidisi tersebut, kata Sumirat, adalah hal yang mungkin terjadi. Pasalnya Kota Bekasi merupakan wilayah terdekat dari Jakarta, menjadi sasaran dan target para pengedar dan jaringannya. “Wilayah terdekat dari Jakarta. Makanya masyarakat harus waspada terhadap orang yang mengontrak, jika ditemukan hal yang aneh segera dilaporkan kepada pihak terkait,” harap Sumirat.

Penyalahgunaan narkoba di Kota Bekasi pun menunjukan grafik yang meningkat. Berdasarkan data Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi, pada tahun 2011 sebanyak 360 kasus narkoba, di tahun 2012 sebanyak 321 kasus. Sedangkan kasus pengguna dan peredaran narkoba tahun 2013 naik menjadi 203 dengan jumlah tersangka sekitar 660 orang. Menurut Kasat Narkoba Polres Kota Bekasi, Kompol Sukardi, tahun 2012 terdapat 321 kasus penyalahgunaan narkoba, dengan rincian kasus ganja sebanyak 253, heroin 15 kasus. Dengan tersangka laki-laki sebanyak 389 orang dan perempuan 7 orang. Ancaman narkoba bukan hanya dewasa, pelajar. Data BNK Kota Bekasi, menunjukan bahwa pengguna narkoba di Kota Bekasi adalah 50 persen dari kalangan pelajar.Namun kalangan pegawai sipil yang notabene pelayan rakyat juga sudah terancam, hal ini setelah tertangkapnya dua PNS dan satu TKK di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi. Bukti penyalahgunaan narkoba semakin tinggi di Kota Bekasi, sebagaimana diakui Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bekasi, Enen Saribanon. “Dari jumlah kasus atau perkara yang masuk ke kejaksaan, sekitar 60-70 persen kasus narkoba,” ungkap Enen seusai pemusnahan barang haram di halaman Pemkot Bekasi. WILAYAH RAWAN NARKOBA Menurut Kasat Narkoba Polres Kota Bekasi, bahwa sebenarnya seluruh wilayah merupakan rawan narkoba. Karena semua wilayah berpotensi menjadi tempat peredaran dan penyalahgunaan narkoba. “Narkoba itu bergerak, steril di wilayah satu. Maka mereka akan bergesar ke wilayah lain. Jadi semua warga harus waspada,” papar Sukardi. Berdasarkan catatan dan hasil survei BNK Bekasi belum lama ini, dari 12 kecamatan di daerah perbatasan Ibu Kota ini, enam wilayah tercatat rawan peredaran narkoba. Keenamnya adalah Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Rawalumbu, dan Kecamatan Bekasi Selatan. Narkoba yang paling banyak beredar di daerah ini adalah jenis ganja,

disusul sabu-sabu dan heroin. Selama 2011, tercatat jumlah pengguna, pecandu, dan tersangka pengedar narkoba 1.335 orang dengan rincian pecandu atau pengguna 649 orang dan tersangka pengedar 686 orang. Usia para pengguna dan tersangka pengedar barang haram itu 10-60 tahun. Sedangkan pengguna narkoba di wilayah Kota Bekasi, mulai usia setingkat sekolah dasar (SD), yakni usia 10-18 tahun sebanyak 33 kasus, usia 19-27 tahun sebanyak 326 kasus, dan usia 28-60 tahun sebanyak 227 kasus. Kota Bekasi saat ini sudah termasuk daerah sasaran peredaran narkoba. Menurut Ketua BNK Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, sebagai lembaga yang menangani narkoba, BNK tetap mengutamakan dan melaksanakan Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) melalui peningkatan sosialisasi dan pencegahan. Sosialisasi oleh BNK dilakukan kepada masyarakat umum, termasuk sektor pendidikan melalui sekolahsekolah, yang menjadi sasaran utama BNK dalam melakukan pencegahan. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan jumlah penyalahgunaan narkoba di daerah ini dapat berkurang. Diakui Syaikhu, yang juga Wakil Walikota ini, bahwa dua tahun terakhir ini jumlah kasus narkoba menurun. Tetapi jumlah pengguna dan pengedar atau tersangka bertambah 100 persen dari 2012 sebanyak 321 orang dan 2013 menjadi 660 orang. “Kita cukup prihatin bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba terus meningkat. Sehingga menjadi tanggungjawab bersama untuk memberantas dan mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di Kota Bekasi,” paparnya. Berdasarkan data dan realita, narkoba akan terus mengancam daerah yang berpenduduk sekitar 2,6 juta, khususnya kawula muda dan kaum pelajar di wilayah Kota Bekasi. Jadi, kini saatnya aparat terkait, petugas BNK, aparat kepolisian, TNI dan warga bahu membahu untuk melawan peredaran narkoba. Mari katakan “tidak” pada narkoba.(TIK)


KABAR UTAMA 3

Ahmad Syaikhu

Ketua BNK Kota Bekasi

SATGAS ANTINARKOBA Masifnya peredaran narkoba di wilayah Kota Bekasi menjadi perhatian tersendiri bagi Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu. Bagi Syaikhu yang juga Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Bekasi, memerangi bahaya narkoba harus digalang seluruh elemen masyarakat, dan dilakukan deteksi dini. Untuk itu, di bawah kepemimpinannya BNK membentuk satuan tugas (Satgas) antinarkoba di tingkat RT dan RW.

MENGANTISIPASI peredaran narkoba, kata Syaikhu, BNK Kota Bekasi sudah membentuk satuan tugas (satgas) antinarkoba dari mulai tingkat RT, RW hingga kecamatan. “Beberapa waktu lalu, BNK Kota Bekasi telah melantik 500 RW untuk menjadi satgas narkoba, dengan tujuan untuk mempersempit para penyebar narkoba, dan para pengguna narkoba di Kota Bekasi, dan selanjutnya BNK juga akan melantik ketua RT se-kota Bekasi untuk menjadi satgas, agar terus memantau bahaya narkoba di lingkungannya,” paparnya.

Syaikhu menambahkan, saat ini BNK Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, dan BNK belum lama ini juga melakukan kerja sama dengan TNI AD untuk memberantas bahay narkoba di wilayah Kota Bekasi. Diakui Syaikhu bahwa yang menjadi masalah saat ini, di Kota Bekasi belum ada panti rehabilitasi pengguna dan pecandu narkoba. Semestinya dilihat dari jumlah pengguna narkoba, sudah saatnya

ada panti rehabilitasi di Kota Bekasi. “Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengharuskan negara merehabilitasi korban pengguna narkoba tersebut. Itu yang sedang kita upayakan,” ujarnya. Upaya yang dilakukan saat ini, di Kota Bekasi baru direncanakan pendirian Rumah Sebaya sebagai tempat komunitas pengguna dan pecandu narkoba memperbaiki diri. Tetapi, Rumah Sebaya itu pun milik perorangan. BNK hanya sebatas melakukan

INTENSIFKAN PATROLI,

Mengenali Ciri-Ciri Pecandu Narkoba AWAS, bahaya narkoba mengancam siapa saja. Data dari penelitian dan pengungkapan kasus, mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa banyak yang jadi pengguna narkoba. Pakar pengobatan narkoba dengan metode pembenahan syaraf otak, Mardan Sadzali mengaku, setiap hari didatangi para pecandu narkoba mulai dari kalangan anak-anak, remaja dan juga orang dewasa. “Para pengguna narkoba, sangat rawan

Pecandu daun ganja Cenderung lusuh Mata merah Kelopak mata mengatup Doyan makan karena perut merasa lapar terus Suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu

Pecandu putauw Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik Malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan Badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan jenis.

NARKOBA MUSUH BERSAMA

mengalami kerusakan syaraf otaknya. Bahkan bukan cuma itu. Jantung, paruparu sampai lambung pun, lambat laun bisa bekerja tidak normal. Nah, jika sudah mengalami hal itu, niscaya akan cepat menghadapi kematian,” terang dia. Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.

Pecandu inex atau ekstasi Pecandu sabu-sabu Suka keluar rumah,

Gampang gelisah

Selalu riang jika mendengar musik house

Jarang mau menatap mata jika diajak bicara

Wajah terlihat lelah Bibir suka pecahpecah dan badan suka keringatan, Sering minder setelah pengaruh inex hilang.

Mata sering jelalatan Karakternya dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal Badan berkeringat Suka marah dan sensitif.

pembinaan akibat ketidaktersediaan anggaran. “Namun, yang lebih penting adalah upaya pencegahan sejak dini. Yaitu pendidikan agama dan moral terhadap anak dan para generasi muda. Tentu hal ini harus dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi memang penting untuk perkembangan peradaban dan pembangunan. Namun, pendidikan agama dan moral jauh lebih penting untuk mewujudkan pembangunan dan peradaban yang bebas narkotika,” paparnya.(RYP)

Kompol Sukardi Kasat Narkoba Polres Kota Bekasi

PEMBERANTASAN penyalahgunaan narkoba, bukan hanya kewajiban petugas BNK ataupun aparat kepolisian semata. Karena bahaya narkoba berdampak “sistemik”, merusak masa depan anak bangsa. Menurut Kasat (Kepala Satuan) Narkoba Polres Kota Bekasi, Kompol Sukardi, pemberantasan Narkoba di wilayah Kota Bekasi tidak bisa dilakukan sendiri tetapi harus dilakukan semua pihak, lintas organisasi masyarakat, pemuda, tokoh agama dan masyarakat. “Narkoba adalah musuh bersama. Karena akan merusak bangsa, dan tunas-tunas bangsa,” ungkap Sukardi. Menurutnya, jika penanganan dan pemberantasan narkoba hanya dilakukan oleh aparat Polres Kota Bekasi semata, maka akan kewalahan. Selain minimnya personel anggota kepolisian, narkoba masuk ke masyarakat dengan berbagai cara dan sangat masif. Sehingga dibutuhkan peran semua pihak.

“Pemberantasan Narkoba di wilayah Kota Bekasi, tidak bisa sendiri oleh kepolisian. Harus ada pihak lain yang juga harus peduli terhadap ancaman bahaya Narkoba. Pasalnya, pemberantasan Narkoba itu tidak hanya satu wilayah saja, karena jika ada satu wilayah dapat disterilkan, maka narkoba akan mencari sasaran di wilayah lain,” paparnya. Sukardi menyambut baik inisiatif BNK Kota Bekasi, dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) antinarkoba di tingkat RT. Hal ini, menurutnya, dapat membantu kinerja kepolisian karena merekalah yang mengetahui lingkungan sekitarnya. “Satgas Narkoba di tingkat RT sangat membantu kinerja kami, karena pemberantasan Narkoba di Kota Bekasi ini tidak bisa dilakukan sendiri dan harus ada peran masyarakat dan kalangan lainnya. Seperti mahasiswa, teman-teman media, serta LSM pegiat antinarkoba,” ujarnya.(ryp)


4 BURUH

UMK KOTA BEKASI

LEBIH TINGGI

DARI DKI JAKARTA Kota Bekasi menetapkan UMK 2014 sebesar Rp2.441.954. Jika ditilik, angka ini setara dengan DKI Jakarta yang sebesar Rp2.441.301, bahkan lebih tinggi Rp653. UMK kota Bekasi itu ditetapkan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad bersama kabupaten/kota lainnya dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) bernomor 561/kep,1636Bangsos/2013 tanggal 21 November 2013. Meskipun paling akhir dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Namun sepertinya penetapan ini sudah disepakati secara tripatrit: buruh, pengusaha dan pemerintah. Menurut Ahmad Heryawan, dari 26 daerah di Jawa Barat terdapat 20 kabupaten kota yang UMK-nya berada di atas angka KHL. “Hanya beberapa saja yang belum 100

persen memenuhi KHL, seperti Garut yang 94,79 persen, Kota Banjar 93,64 persen, Kabupaten Ciamis 88,00 persen, Kabupaten Kuningan 87,73 persen, Indramayu 96,87 persen dan Kabupaten Majalengka 93,64 persen,”papar Gubernur Heryawan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengakui penetapan upah minimum ini mengacu pada usulan pemerintah, selain usulan buruh dan pengusaha. Said mengakui jika upah minimum di Bekasi sebenarnya lebih tinggi dari Jakarta. Seperti diketahui, UMP 2014 Jakarta ditetap-

Dari Yatim Hingga

KAUM BURUH PERSOALAN buruh sepertinya tidak akan pernah terhenti, hingga kesetaraan dan kesejahteraan kaum buruh tercapai. Demikian yang sering terlintas dalam benak Karman, SE, aktifis buruh. “Saya lahir dari kalangan bawah dan ingin selalu berada di tengah mereka. Terutama kaum buruh,” ungkap Karman memulai pembicaraan dengan Kabar3. Atas dorongan senasib seperjuangan. Pada 2007, bersama rekan pekerja, Karman mendirikan Forum Komunikasi Pengurus Serikat Pekerja sebagai cikal bakal menjadi LSM Front Buruh Bekasi (FBB), sebuah LSM yang selalu menjadi garda terdepan membela kepentingan karyawan bawah dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis di Kota Bekasi. “Kaum buruh harus bersatu untuk duduk bersama membahas dan memperjuangkan kehidupan serta kesejahteraan ke depan. Kami tidak bisa tinggal diam saat melihat

kesulitan-kesulitan para buruh dan karyawan bawah,” papar Karman. Kehidupan Karman dilalui di Jakarta. Setelah lulus STM, ia bekerja di perusahaan furniture ternama di Citeureup bagian Machinery, dilanjutkan bekerja di Kapal Bintang Jasa Samudra rute Jakarta – Kalimantan Timur, hingga akhirnya bekerja di Perusahaan Spare part otomotif ternama di Jakarta. “Sekolah saya sempat terseok karena kurang biaya. Setelah bekerja dan mandiri, baru Saya melanjutkan kuliah di Universitas Mpu Tantular Jakarta,” ujar pria yang tengah menyelesaikan program pascasarjana (S2) di Universitas Islam Jakarta Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum Ketenagakerjaan. Pria yang dilahirkan di kampung Habaib, Condet jalan Kumbang Jakarta Timur pada 12 Maret 1976 itu, juga selalu terpanggil saat melihat kesulitan kaum duafa. Karenanya, selain berjuang untuk kaum buruh. Sejak tahun 2008 hingga sekarang,

kan Rp2.441.301 atau naik sekitar Rp200 ribu dibandingkan UMP 2013 sebesar Rp2,2 juta. Sementara menurut aktifis buruh, Karman, SE, bahwa UMK itu sudah merupakan kesepakatan Dewan Pengupahan Kota Bekasi yang menetapkan upah minimum kota (UMK) 2014 sebesar Rp 2.441.954. “Jika ditilik, angka ini setara dengan DKI Jakarta yang sebesar Rp2.441.301, bahkan lebih tinggi Rp 653. Jadi kalau secara prosentase memang kita akui lebih besar Bekasi kenaikannya daripada Jakarta,” tegas Karman, yang juga sebagai Ketua Departemen Buruh DPW PKS Jawa Barat. Tahun lalu, upah buruh tertinggi di Jawa Barat dipegang Kota Bekasi. Namun, tahun 2014 ini, upah Kota Bekasi berada di peringkat ketiga dengan besaran Rp2.441.954.

Karman menjadi pengelola beasiswa sekolah dan pembinaan anak yatim piatu, fakir miskin dan dhu’afa tingkat SD, SMP dan SLTA. “Alhamdulillah, saat ini saya baru mampu memberi Beasiswa 52 anak yatim piatu dan tidak mampu. Di antaranya 3 orang sudah lulus sekolah dan sudah bekerja di perusahaan terkemuka di Kabupaten Bekasi dan Jakarta,” lirih suami dari Fitrianti Achmad S,Komp. Dari pernikahan itu dikaruniai tiga Anak, yakni Abdulkarim ‘Azzam Al-Kafi, Scientia Maryam Sakinah Al-Kafi dan Ahmad Fatih Abrohim Al-Kafi. Sebagai wujud komitmen terhadap tenaga kerja, sejak 2007 bersama rekannya memberikan advokasi dan pembelaan secara gratis kepada buruh. Juga memberikan layanan asuransi kecelakaan. Dengan lembaganya juga, Karman melatih tenaga muda dalam training service HP gratis. Sedangkan dalam dunia pendidikan, pria yang bertutur halus ini memberikan beasiswa gratis siswa berprestasi dan mendirikan rumah tahfidz Al-Qur’an serta Deklarator Federasi Penghafal Al-Qur’an Pekerja. Atas komitmen terhadap kaum buruh, kaum duafa dan yatim piatu. Karman didaulat DPD PKS Kota Bekasi untuk dicalonkan menjadi

Posisi upah tertinggi kedua dipegang Kabupaten Bekasi Rp2.447.445, atau lebih rendah Rp5 dibandingkan upah buruh Kabupaten Karawang. Posisi upah buruh tertingi keempat di Jawa Barat dipegang Kota Depok Rp2.397.000. Disusul Kota Bogor Rp2.352.350, Kabupaten Bogor Rp2.242.240, Purwakarta Rp2,1 juta, serta Kota Bandung Rp2 juta. Sementara sisanya di bawah itu. Khusus wilayah Bandung Raya di luar Kota Bandung, Gubernur merevisi rekomendasi upah yang dikirim masingmasing bupati/wali kotanya. Bandung Barat ditambah Rp 70 ribu. Sementara Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Sumedang ditambah Rp75 ribu. “Ini untuk menyesuaikan dengan kenaikan upah Kota Bandung,” pungkas Kang Aher.(rud)

caleg anggota DPRD Kota Bekasi untuk Dapil 6, Bekasi Utara. “Saya akan tetap berkomitmen dan berjuang untuk kaum duafa dan buruh. Berjuang dari dalam struktur,” ujar Karman yang sudah aktif dalam partai PKS, sejak 1999 menjadi Pengurus Anak Ranting Partai Keadilan (PK), pernah menjadi PAR terbaik hingga mendapatkan bantuan pembangunan jalan di area RW.02 kelurahan Cililitan. Menjadi Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Ranting (DPRa) PK Cililitan tahun 2000-2002. Seiring kepindahannya ke Bekasi karena mendapatkan perumahan dari koperasi karyawan di perusahaannya, di tahun 2004-2006 pernah menjadi Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Bekasi Utara, serta di tahun 2009 hingga sekarang menjadi Ketua Bidang Buruh, Petani & Nelayan DPD PKS Kota Bekasi serta Ketua Bidang Buruh DPW P K S Ja w a Barat.


BURUH 5

KOTI AR K

A

N

N

OT

BAD A

K A

B

BNK E K A S I

Selamatkan Generasi Muda

bahaya laten

dari

narkoba

Kerjasama BNP provinsi Jawa Barat dan BNK Kota Bekasi

Sabtu, 21 Desember 2013 Kalimalang Jl. Hasibuan, Kota Bekasi


6

PENDIDIKAN

Sumanto,M.Pd

GURU DATANG

DARI HATI

Seorang pemimpin mempunyai kewajiban yang pokok, mengayomi dan menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin itu tidak boleh berbuat sembarangan dan mementingkan kehidupan pribadinya, karena kepemimpinan tersebut menyangkut kehidupan orang banyak. PRINSIP itulah dan sifat mengayomi selalu tampak dari sosok Sumanto, M.Pd. Pria yang menasbihkan dirinya sebagai pegiat pendidikan itu berpandangan bahwa seorang pemimpin itu harus banyak mendengar dan memberi solusi terhadap persoalan yang dihadapi anggota yang dipimpinnya. “Bagi saya memimpin itu datang dari hati. Sebagaimana panggilan menjadi seorang pendidik, yang harus memiliki keikhlasan hati dan kecerdasan budi yang bisa ditauladani anak didiknya,” papar Sumanto yang menyelesaikan S1 di jurusan Matematika, FKIP, UNS. Bagi Sumanto, menjadi guru, adalah panggilan hati. Sehingga dalam menjalankan tugasnya harus didasari sebuah keikhlasan memberi manfaat bagi orang lain, karena seorang guru itu bukan saja mentransfer ilmu pengetahuan atau transfer of knowledge. Tapi yang lebih penting, kata Sumanto, adalah transfer of value. “Guru itu bukan hanya mengajar. Tetapi lebih dari itu, memberikan tauladan dan budi pekerti yang akan menjadi bekal kehidupan bagi muridnya kelak,” papar pria kelahiran Boyolali, 10 Juli 1973.

Bagi saya memimpin itu datang dari hati. Sebagaimana panggilan menjadi seorang pendidik, yang harus memiliki keikhlasan hati dan kecerdasan budi yang bisa ditauladani anak didiknya,” Sumanto, yang juga Ketua DKM Masjid Baiturrahman PUP dan Ketua Yayasan IBROH Bekasi, memberi penjelasan tentang hakikat tugas seorang guru, dengan menyitir pendapat Muhammad Rasyid Dimas dalam bukunya, Siyasat Tarbawiyyah Khathi’ah, memberikan dua puluh (20) contoh kesalahan orang tua atau guru dalam mendidik anak. Dengan harapan, melalui tulisan ini, kita selaku orang tua atau guru tidak mengulangi kesalahan mendidik untuk kedua kalinya. Paling tidak kita harus: “Akrimuu auladakum wa ahsinuu adabahum”. Muliakanlah anakanak kalian dan perbaikilah etika mereka.” (HR Ibnu Majah). Sumanto, yang juga Ketua DPC PKS Bekasi Utara, menjadi pemimpin itu ibarat guru

dan harus siap mengabdikan seluruh waktunya untuk kebaikan umat. Pria yang juga aktif sebagai pendakwah ini pun, selalu menyempatkan waktunya untuk umat di tengah kesibukannya sebagai konsultan pendidikan, dan dosen STAISA Bekasi. “Saya selalu teringat kisah Umar Bin Khatab, yang selalu berpatroli dan mengunjungi warganya untuk mengetahui kondisi rakyat yang dipimpinnya. Paling tidak, kita bisa mencoba dan mengambil pelajaran berharga dari sang khalifah,” tutur ayah 3 putera ini. Menurut pria lulusan pasca sarjana jurusan MP- PPs UNJ Jakarta itu, seorang pemimpin juga harus siap untuk ditempatkan dan menempatkan diri di mana pun berada. Sehingga ketika diberikan amanah untuk menjadi calon anggota DPRD (CAD) Kota Bekasi, dirinya tidak bisa menolak meski sudah menjadi profesional sebagai tenaga Pendidik, Penulis Buku dan Wakasek SMAI AlAzhar Kelapa Gading. “Bagi kami penunjukkan sebagai CAD, bukan sesuatu yang harus dibanggakan. Tetapi amanah yang harus dijalankan. Sekaligus pengabdian untuk perbaikan umat,” ungkap Calon Anggota DPRD Kota Bekasi dari Dapil Bekasi Utara.

BIODATA

Nama : H.SUMANTO, M.Pd Tempat, Tanggal lahir: BOYOLALI, 10 JULI 1973 Pendidikan Formal SD: SDN 1 Repaking SMP: SMPN 1 Kedung Jati SMA: SMAN 2 Boyolali

S1: Jurusan Matematika FKIP UNS S2: Jurusan MP- PPs UNJ Jakarta Keluarga Istri: Hj.Farida Nurhayati, M.Pd Aktifitas: PNS Guru SMPN 19 Kota Bekasi Anak: 3 Laki-laki Motto Hidup : “Ku Jadikan waktu ku untuk pengabdian terbaik kepada Allah SWT.”


PENDIDIKAN

7


8 PENDIDIKAN

Di tengah keterbatasan kadang bisa memunculkan kelebihan. Itu pula yang terjadi dengan SMP Negeri 21 Kota Bekasi. Meski sering dihajar banjir, siswa SMPN 21 Kota Bekasi tetap eksis dan tetap semangat menggapai prestasi.

DRS. Nurcahyo Irianto, Kepala Sekolah SMPN 21 Kota Bekasi menegaskan bahwa sekolahnya memang berada di lahan perumahan banjir. Namun hal tersebut bukan alasan untuk terpuruk, tetapi justru memacu untuk terus berprestasi. “Kami sadari betul kondisi ini. Namun bagi kami dan para pendidik, kondisi ini justru menjadi cambuk untuk terus mengukir prestasi. Banjir kan

datangnya tidak setiap hari,” ungkap Nurcahyo kepada Kabar3. Ke p s e k Nu rca hy o m e maparkan bahwa sekolah yang terletak di komplek perumahan Villa Indah Permai Blok H itu pada tiap tahunnya selalu menjadi rebutan calon siswa baru. SMP yang berdiri pada tahun 1995/1996, awalnya sebagai filial SMPN 6 Kota Bekasi ini. Kini telah menjelma sebagai SMP favorit di Bekasi Utara.

“Malah banyak siswa yang tidak diterima di sini mengingat kuota yang terbatas. Sedang siswa kami terbanyak dari wilayah Bekasi Utara dan Kabupaten Bekasi,” ujarnya. Kini, SMPN 21 menampung 1830 siswa, dengan 23 ruang kelas. dan telah memiliki laboratorium IPA, laboratorium komputer dan laboratorium bahasa. Prestasi siswa SMP 21 pun turut membanggakan. Pasalnya berbagai medali perlombaan dan kejuaraan diraih siswanya, seperti juara Paskibra, Pramuka, PMR, Marching Band, Seni Tari dan futsal. “Alhamdulillah siswa kami pun ada yang menjuarai perlombaan robotik,” ujarnya. Bahkan pada peringatan HUT RI, secara berturut-turut siswa SMPN 21 ini menjadi tim paduan suara di Istana Merdeka Jakarta pada peringatan HUT RI ke-67 (2012) dan HUT RI ke-68 (2013). Selain itu, sekolah yang sering terkena banjir setiap tahun ini pun, menjadi salah satu sekolah yang dipercaya untuk menjadi sekolah yang mengikuti proses penilaian Adiwiyata Tingkat Nasional dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

“Sekolah kami dipercaya menjadi peserta Adiwiyata berkat sumbangsih warga SMPN 21 Kota Bekasi yang peduli isu global. Dari mulai masalah sampah, sekolah bersih, asri dan nyaman,” ujar Nurcahyo. Selain prestasi yang diraih siswanya. Guru dan pendidik di SMPN 21 ini juga meraih berbagai penghargaan, di antaranya dua orang gurunya mendapat prestasi akademik dan berangkat ke Australia selama sebulan pada 18 Oktober-18 November 2013. Yakni Drs. Salbani, M.Pd dan Hj. Arenarita Peni Andaryati. Juga ada beberapa guru yang mendapat penghargaan dari Presiden RI, berupa tanda Satyalencana karya Setya, yakni Siti Maesaroh, S.Pd, Rita Fitri (2011); I Gusti Ayu Sukarti, Drs. H. Barlin, M.Pd dan Salbani (2012); Muawanah, S.Pd dan Dra. Eli Sutarsih (2013). “Berbagai prestasi baik yang diraih siswa dan guru di sekolah ini menunjukkan bahwa kami memiliki keseriusan, kesungguhan dan kerjasama yang baik dengan semua pihak, terutama Komite Sekolah yang selalu suport. Meski kami sering dilanda banjir air, juga banjir prestasi. Alhamdulillah,” pungkas Nurcahyo.


TIPS 9

TIPS SEMBUHKAN

KETERGANTUNGAN

NARKOBA Siapa yang tak kenal grup musik Slank? Namun tidak sedikit yang tahu bahwa di balik suksesnya bermusik dan lepas jeratan narkoba personel band yang bermarkas di Gang Potlot itu ada seorang ibu yang sangat telaten dan sabar. Bunda Iffet.

WANITA bernama lengkap Iffet Viceha Sidharta (76), yang juga ibu kandung dari Bimbim, personel Slank, ini dengan kesabaran dan kasih sayang seorang ibu berhasil menyembuhkan ketergantungan kedua anaknya terlepas dari jeratan narkoba, dan bisa kembali berkarir hingga saat ini. "Sebagai seorang ibu tentu tidak siap menghadapi kenyataan pahit ini. Apalagi mereka tengah berada di puncak sukses dalam karir bermusiknya," ujarnya. Menurut Bunda Iffet, semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka, sang keponakan. “Dari pengalaman, saya tahu bahwa anak yang kecanduan seperti itu tidak boleh dimarahin. Harus dihadapi dengan manis dan sayang. Karena biasanya, kalau kita tegur dengan marah, mereka akan tambah marah. Saya dekati mereka. Slank ke mana pun perginya, saya ikut. Rupanya, masih ada juga rasa segan terhadap orangtua, meskipun mereka nyata-nyata sudah pakai putau. Tidak pernah mereka memakai di depan saya. Mereka ngumpet-ngumpet

pakainya,� ungkapnya. Narkoba pernah membuat band yang bermarkas di Gang Potlot 14 ini berantakan, lantaran Kaka dan Bimbim terkena narkoba pada puncak karir tahun 1990. Kedua pentolan Slank tersebut, harus tergantung dengan obat obatan terlarang. Bahkan membuat band kebanggan anak muda ini pun berantakan. Dalam buku Bundaku Sayang: Keluarga, Slank dan Bangsa Indonesia, Bunda Iffet menyikapi kasus narkoba ini selayaknya seorang ibu terhadap anakanaknya. Ketiga personel Slank itu, akhirnya sembuh setelah tujuh tahun mengalami ketergantungan narkoba. "Sebagai orang tua kita tidak boleh panik, apalagi malu atas kejadian yang menimpa. Hadapi dengan tawakal dan sabar. Ajari anak kita berdioalog secara langsung layaknya teman," kata Bunda Iffet yang dikutip dari buku tersebut. Menurut Bunda Iffet, selain salah pergaulan, anak yang berasal dari keluarga bermasalah bisa menjadi pemicu ketergantungan obat. Pendidikan iman sejak dini, kata Bunda Iffet, merupakan hal paling penting. "Bila pendidikan keimanan sudah menjadi fundamen, jadi jika ada musibah yang menimpa, selekasnya bisa diatasi. Dengan pendekatan kasih sayang," kata perempuan kelahiran Jakarta, 12 Agustus 1937. Di buku itu, Bunda Iffet juga memberikan nomor telepon bagi anggota keluarga yang terkena narkoba. Bunda Iffet juga mengelola padepokan Sukajaya, sebuah pusat rehabilitasi untuk menampung dan membantu kesembuhan penderita ketergantungan narkoba dengan cara yang sama persis dilakukan terhadap ketiga personil Slank, Bimbim, Kaka dan Ivan.

Sembuhkan Flu Tanpa Obat VIRUS influenza atau flu akan menginfeksi tubuh ketika sistem kekebalan tubuh melemah. Virus dengan leluasa menjangkiti dan memunculkan berbagai gejala. Beberapa di antaranya adalah demam, pilek, batuk, hingga badan

terasa pegal-pegal. Penyakit flu bukan sekadar pilek. Dia lebih luas dalam memberikan efek sakit pada tubuh. Kadang membuat badan menggigil, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak

1. Berjemur sinar matahari Berjemur di pagi atau sore hari menjadikan tubuh lebih kuat. Ini terjadi lantaran provitamin D yang diubah menjadi vitamin D pada kulit, memiliki peran untuk mengembalikan kekebalan tubuh. Secara otomatis terjadi perlawanan alami oleh tubuh pada virus flu dan benda asing lainnya yang masuk ke tubuh.

2. Mengonsumsi vitamin C Baik dalam bentuk suplemen atau dari makanan, vitamin C ikut membantu memulihkan tubuh yang menurun staminanya.Vitamin ini kerap dijadikan agen sebagai pengusir penyakit flu.

nyaman secara umum. Umumnya flu terjadi saat kondisi udara dingin atau sedang musim pancaroba. Di waktu inilah banyak orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh. Walhasil virus flu yang ikut tercecer di mana-

3. Berolahraga Sekalipun mungkin badan sedang kurang enak, berolahraga ringan membantu tubuh menguatkan antibodi. Olahraga menjadi katalisator peningkatan kekebalan tubuh. Jadi jangan malas menggerakkan badan saat sakit flu. Namun, hindari dulu jenis olahraga yang berat atau menengah.

mana bisa dengan mudah menjangkit. Tapi tahukah Anda? Penyakit ini bisa dibantu pengobatannya tanpa harus minum obat. Caranya, Anda melakukan berbagai hal yang mendorong peningkatan kekebalan tubuh. Di antaranya: 5. Cukup tidur

Tidur adalah sarana efektif untuk menyembuhkan beragam penyakit termasuk flu. Tidur akan mengembalikan kekebalan tubuh dan terjadi perbaikan sel di seluruh bagian.

4. Makan sup ayam hangat Sup yang hangat akan membuat badan menjadi hangat. Efek lainnya, virus flu yang benci dengan suhu hangat atau panas akan mulai luntur dalam melakukan perlawanan. Sup hangat ikut membantu melancarkan jalan pernafasan. Sebaiknya masukkan berbagai rempah di dalamnya seperti jahe atau kunyit yang berperan dalam menjaga kekebalan tubuh.

Orang yang menderita flu disarankan untuk banyak beristirahat, meminum banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan rokok. Namun bila dalam seminggu belum juga sembuh, coba konsultasikan kepada dokter anda.


10 INSPIRASI

Muhammad Nursyams Hilmi

CAHAYA MATAHARI

YANG LEMBUT BIODATA NAMA : Muhammad Nursyams Hilmi

ORGANISASI: Pelajar Islam Indonesia (PII) 1983 – 1990

Tatapan mata yang tajam namun menyejukkan. Demikian sekilas nampak dari sosok Muhammad Nursyams Hilmi. Pria kelahiran Tegal itu adalah seorang profesional di bidang mekanik dan alat berat. Tutur katanya pun teratur dan halus. “PAK HILMI” biasa orang menyapanya. Memulai karir sebagai guru, mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta dengan mengajar mata pelajaran Matematika, Ilmu Bahan, Praktek Kerja Bangku dan Perbengkelan. Sebelum lulus kuliah tahun 1991, saya kuliah nyambi ngajar di sekolah. Selain menerapkan ilmu juga untuk menghidupi dan biaya kuliah,” ujar pria lulusan jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Semarang ini. Karena keinginan kuat untuk mengenyam pendidikan dan menguasai teknologi. Suami Siti Zulaikha, SE ini memutuskan untuk mempraktekan ilmu mekaniknya di perusahaan internasional dengan harapan bisa belajar dari dunia luar. Gayung pun bersambut. Tahun 1995 - 2002, Hilmi bergabung dengan Perusahaan multinasional agen alat berat dari negara Jepang. Dengan memulai karier profesionalnya sebagai mekanik, tenaga lapangan di industri alat berat dan pertambangan. Alhamdulillah, berkat doa orang tua saya diterima di perusahaan multinasional. Ini juga yang membawa saya berkeliling keberbagai negara untuk mendalami keahlian sebagai mekanik, sekalian studi banding,” papar ayah empat anak ini, Taslimatu Humairo’, Roqiqoh Fairuziy, Hana Shofiyya dan Najla Naili Yumna. Pada 1996, mendalami basic mechanical Heavy Equipment di Moline dan Debuque, IOWA – USA. Selanjutnya beberapa kali mengikuti pelatihan dan seminar oleh

prinsipal ke beberapa negara seperti Singapore, Malaysia, Thailand, India, Jepang dan Jerman. “Saya ke luar negeri sebagai bagian dari pekerjaan, sekaligus belajar untuk mendukung operasional alat-alat berat yang bekerja di area pertambangan batu bara, nikel, sampai tambang emas,” ujarnya. Karier Hilmi terus melejit. Setelah mendapat berbagai pengalaman dan pelatihan di dunia internasional. Tahun 1997, Hilmi bukan lagi menjadi tenaga lapangan, tetapi menjadi instruktur dan tenaga ahli pelatihan untuk para mekanik, operator atau driver serta orang yang berkecimpung di dunia otomotif khususnya truk, manajemen proyek, dan pengembangan diri. Pengalaman lain menjadi salah satu tim perumus jurusan teknik alat berat dan dosen di lembaga pendidikan pengembangan profesi tahun 2000 – 2002. Di samping sebagai pembicara dalam pelatihan atau seminar di perusahaan. Dengan niat untuk menerapkan ilmunya agar bisa lebih menambah manfaat kepada perbaikan lingkungan dan pemerintahan. Lulusan S2, konsentrasi SDM ini bersedia dicalonkan sebagai calon anggota DPRD Kota Bekasi dari PKS dari Dapil 6, Bekasi Utara. Agar keinginannya lulusan sekolah tingkat SLTA dan SMK di Kota Bekasi bisa terserap oleh dunia industri, yaitu dengan mendorong Sekolah Lanjut Tingkat Atas dan Kejuruan menjalin kerjasama dengan dunia industri, seperti yang telah dirintisnya saat bekerja di perusahan tempatnya bekerja.

Namun di tengah kesibukannya, pria yang aktif dan salah satu pendiri Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) ini, masih menyisakan waktunya untuk masyarakat. Dengan mengajar baca dan tulis Alquran dan berdakwah. “Bagi saya mengaji dan menyebarkan kebaikan itu adalah panggilan hati. Bahkan saya teringat orang tua saya yang berharap agar saya menjadi cahaya matahari yang lembut,” tuturnya lirih. Keikhlasan dan keseriusan Hilmi dalam menebarkan ilmu kepada anak asuh, masyarakat dan rekan sejawatnya, dirasakan oleh Sanjaya, salah satu muridnya. “Ini aneh, ketulusannya membuat kita malu. Pernah satu waktu, saat hujan lebat. Beliau datang untuk mengajar kami, sementara kami masih di rumah dan belum datang semua. Padahal beliau pulang kerja langsung datang dengan basah kuyup untuk memberi ilmu kepada kami” cerita Sanjaya malu. Bahkan perhatiannya untuk masalahmasalah sosial, Hilmi juga aktif di yayasan yang mengurus anak yatim, bidang pendidikan dan penyediaan tenaga-tenaga penceramah agama hingga penyediaan mobil ambulan serta pengurusan jenazah. “Dunia kerja tidak akan habisnya. Saya juga harus bertanggung jawab dengan kehidupan sosial di sekitar kita. Paling tidak kita berusaha mengikuti jejak Rasulullah SAW, bermanfaat buat sesama,” pungkas pria yang juga pernah menjadi Pengurus Yayasan Sosial dan Lembaga Pendidikan Ulin Nuha.(fath)

Senat Mahasiswa 1987 - 1998 UKKI / Lembaga Dakwah Kampus 1987 – 1990 Ketua DPC PKS Kecamatan Bekasi Utara 2005 – 2009 KetuaBidangDPDPKSKotaBekasi2009-Sekarang KEMASYARAKATAN: Lembaga Dakwah Ulin Nuha 1990 - 1995 Ketua DKM Al Istiqomah 2009 – sekarang, Masjid yang Jum’atan pertamanya oleh KH. Nur Ali PENDIDIKAN NON FORMAL DAN KURSUS Latihan Dasar Management tingkat Dasar dan Lanjutan, IKIP Negri Semarang 1988, John Deere Dealer Technician Training Program, John Deere Co., selama 3 bulan di Molline IOWA, USA 1996, Kursus Training Officer, Depnaker Jakarta1997, Familiarization Allison Transmission DP8963, Allison Div. Singapore 1999, Product Knowledge LX – 3 Hitachi & LCM New Product Training, Hitachi – LC di Japan 2001, Technical Product Volvo dan Competece Development Program di Kuala Lumpur Traning Center dari tahun 2002 – 2008 Volvo Driver Seminar level 2, VEA – T di Bangalore - India 2005, Training for Trainers, PPM di Jakarta 2006 dan Trainer Development, Boyle Consultant & RTC – KL di Kuala Lumpur 2008, Training – training management dari lembaga dalam dan luar negeri dari tahun 2006 – 2008.


INSPIRASI 11


12

SANTRI

PENGUSAHA PEMBANGUN

KEWIRAUSAHAAN Perjalanan untuk mempunyai sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Lika liku perjalanan dan tantangan selalu menghadang. Namun, jika dihadapi dengan keuluten, ketekunan dan tekad kuat pasti semua akan diraih.

ITU pula yang dirasakan oleh Mahfudz Abdurrahman saat memulai perjalanan bisnisnya. Pria yang dikenal sosok seorang da'i, aktivis, pebisnis dan sekaligus politisi ini, kenyang dengan pengalaman hidup yang terus menderanya. Namun dirinya selalu optimis dan terus berusaha sehingga meraih sukses dalam bisnis dan usahanya. “Kita tidak boleh menyerah. Sekali terjatuh, harus segera bangkit kembali dengan tatapan baru. Pengalaman terjatuh itu jadi pelajaran agar kita selalu waspada dan hati-hati dalam melangkah. Serta bergerak dengan lebih baik lagi, Allah pasti bersama orang yang kuat” papar Mahfudz mencoba memberi semangat. Sejak kecil, Mahfudz sudah diajarkan orang tuanya untuk mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Sehingga sekolah pun harus dijalaninya dengan “mondok” di lingkungan pesantren tradisional desa Babakan Ciwaringin, Cirebon. “Saya masih teringat pesan ayah bahwa setiap muslim itu lebih baik tangan yang di atas. Itu pula yang membuat saya ingin untuk tidak tergantung dan terus berusaha agar kita tidak pernah jadi orang-orang yang selalu di bawah,” lirih ayah 10 anak ini. Kehidupan masa kecil Mahfudz Abdurrahman dijalani secara nomaden. Ia menghabiskan masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertamanya di Cirebon, yang dilanjutkan ke

Pesantren Raudhotutholibin di Babakan, Cirebon. Setelah itu, pria yang lahir di Jakarta, 18 Juni 1958 ini hijrah ke Kota Jambi untuk menamatkan SMA dan pindah lagi ke Jakarta untuk berkuliah di Akademi Kepemimpinan Niaga Jayabaya hingga lulus tahun 1982 Sejak kuliah Mahfudz sudah berusaha dan mencoba mencari biaya kuliah sendiri. Pria kelahiran Jakarta, 18 Juni 1958, awalnya adalah karyawan sebuah perusahaan farmasi. Namun karena dorongan kuat untuk mandiri dan menjadi pebisnis. Pria yang memiliki motto hidup, 'Hidup Mulia, Berdaya Guna Bagi Sesama' itu tak pandang bulu soal pekerjaan, Ia pun keluar dari perusahaan tersebut dan merintis usaha sebagai pedagang majalah. Kemudian pada 1994, mendirikan toko buku. Hingga kini toko buku tersebut masih eksis. Berbagai usaha pernah dicobanya, mulai dari usaha percetakan, penerbitan, toko buku hingga masuk dalam bidang konstruksi, perumahan dan properti yang mengantarkannya menjadi Wakil Sekretaris Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten di awal tahun 2000-an. Selain dengan tekun dan kerja keras. Dalam berbisnis, Mahfudz juga menerapkan konsep silaturrahim dan doa. Berkat silaturrahim tersebut, ia dipercaya sebuah perusahaan konstruksi dari Malaysia untuk mengembangkannya di tanah air. Sejak saat itu, berhasil mendirikan beberapa perusahaan. Kini, Mahfudz menjadi CEO di tiga perusahaan - Direktur Utama PT. Mitra Inti Laksana, Komisaris PT. Sentra Inovasitama Group dan Komisaris Utama PT. Martani Agro Sejahtera. Dalam dunia bisnis, ia kini berkonsentrasi dalam sektor agrobisnis dan energi. “Rasulullah SAW kan bersabda silaturahim itu mendatangkan rezeki. Alhamdulillah saya rasakan betul berkah dan manfaatnya,” ungkap Mahfudz, yang menjadi anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Meski sudah sukses dalam dunia bis-

nis. Keterpanggilan Mahfudz, untuk mengabdi dan berbagi kepada sesama, yang tertanam dalam dadanya terus bergemuruh. Sehingga di tengah kesibukannya berbisnis. Awal tahun 1990, Mahfudz bersama almarhum Ust. KH. Rahmat Abdullah, menapaki kegiatan da'wah, pendidikan dan sosial dengan mendirikan Yayasan Islamic Center IQRO' di wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi. “Harapan kami, dengan didirikannya lembaga Iqro dapat menghasilkan pemuda yang mandiri, dan lahir para pemimpin negeri yang akan datang dari sekolah SMPIT IQRO’ Leadership School,” ungkap suami dari Hj. Latifah Abdusshomad. Mahfudz Abdurrahman, jauh sebelum jadi anggota DPR RI, sudah mampu membangunkerajaanbisnisnyadengan sebuah tekad dan kerja keras. Modal, baginya, bukan faktor utama untuk sebuah keberhasilan. . Karena komitmen, perjuangannya dan pengorbanannya untuk jalur dakwah, pria yang kini menjabat Bendahara Umum DPP Partai Keadilan Sejahtera ini, diamanahkan kembali untuk menjadi calon anggota DPR RI pada pemilu 2014, dari dapil yang sama yakni Kota Bekasi dan Depok.


13

BERPOLITIK TAK PERLU INTRIK KASAR Politik itu adalah pengabdian. Seperti penjabaran pernyataan filosof Aristoteles yang mengatakan bahwa politik adalah segala sesuatu yang sifatnya dapat merealisasikan kebaikan di tengah masyarakat. Definisi ini meliputi semua urusan masyarakat, temasuk di dalamnya masalah akhlak yang selama ini menjadi wilayah kerja dakwah, sebagaimana dipahami masyarakat. PRINSIP itulah yang dipegang teguh oleh Mahfudz Abdurrahman, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera. Sehingga keberhasilan berpolitik itu, ungkap Mahfudz, bisa dilakukan dengan menjalankan praktik berpolitik yang santun tanpa fitnah dan langkah-langkah yang kasar. Ia memandang politik tidak harus dengan intrik-intrik kasar. Mengedepankan moral dalam politik adalah prisip utamanya dalam berpolitik. "Komitmen saya berada di politik adalah untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Jadi, berpolitik itu dijalankan secara bersih, cerdas dan santun, beretika. Tidak kasar atau intrik penuh dengan berbagai isu tertentu,” papar Mahfudz Abdurrahman, anggota DPR RI Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, dan Standarisasi Nasional periode 2009-2014. Politisi yang juga dikenal ustadz dan pebisnis ini, meski sibuk dengan jabatan sebagai anggota DPR dan menjalankan usahanya. Ia tetap menyempatkan waktu untuk tetap berdakwah dan menebar kebaikan. “Hidup di dunia ini sementara. Maka kita harus menyiapkan untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Apa pun kerja, tetap ibadah didahulukan,” papar pendiri pesantren Iqro di bilangan Pondok Gede Kota Bekasi itu. Karena pergaulan dan pengalaman hidup di berbagai tempat. Serta kehidupan mondok saat menjadi santri di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Mahfudz dikenal orang yang santun dan sosoknya yang sejuk, memancarkan aura kewibawaan membuat orang yang dekat dengan dirinya merasa nyaman. Meski menjadi anggota DPR RI dan pengusaha sukses, Mahfudz pun tetap sederhana.

“Allah itu tidak melihat orang dari status dan kekayaannya. Tetapi dari keimanan dan ketakwaan. Jadi dalam hidup ini kita harus berbagi dan memberi manfaat kepada sesama,” ujar pria yang dekat dengan budayawan, tak terkecuali dengan budayawan Bekasi Engkong Guntur dan para pengamen jalanan (KPJ). Bekalnya di pesantren membuat Mahfudz fokus di berbagai kegiatan dakwah. Ia lalu mendirikan yayasan bernama Islamic Center Iqro di kawasan Bekasi bersama almarhum Ustad KH Rahmat Abdullah. Di yayasan itu, Mahfudz menjadi Ketua Dewan Pembina. Ia juga menjadi Ketua BPH Yayasan Al Hasan di Bekasi, Bendahara Yayasan Al Insan Jakarta, serta Pendiri LAZ TAMU (Lembaga Amil Zakat Tabung Amanah Ummat) Bekasi. Sebelumnya, sekitar tahun 1980-an, Mahfudz aktif di berbagai kegiatan organisasi. Ia tercatat pernah menjabat sebagai pimpinan majalah kampus, Ketua badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Bendahara Ikatan Penulis dan Wartawan Muda Islam. Dari sinilah ia banyak belajar tentang ilmu politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi tambatan hatinya. Lewat partai ini pula, Mahfudz yang menjabat sebagai Bendahara Umum DPP PKS, diamanatkan untuk menjadi Caleg DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Dari hasil Pemilu, ia pun menang dengan jumlah perolehan suara sebanyak 72.409 dan resmi menjadi Anggota DPR RI Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, dan Standarisasi Nasional periode 2009-2014

Komitmen saya berada di politik adalah untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Jadi, berpolitik itu dijalankan secara bersih, cerdas dan santun, beretika. Tidak kasar atau intrik penuh dengan berbagai isu tertentu,”


14 KABAR METRO

BINTARA JAYA, KAWASAN BEBAS SAMPAH PERBATASAN Sampah menjadi persoalan masyarakat. Tak terkeculai di wilayah perbatasan yang terkadang menjadi tolok ukur penilaian sebuah kota. Begitu pula di wilayah Kota Bekasi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. WILAYAH perbatasan dengan DKI Jakarta, saat ini diprioritaskan sebagai kawasan bebas sampah. “Kita budayakan hidup bersih dimulai dari perbatasan,” ujar Ahmad Syaikhu, Wakil Walikota Bekasi, saat apel besar di Kelurahan Bintarajaya Kecamatan Bekasi Barat, Minggu (8/12). Menurutnya, Pemkot Bekasi melalui Dinas Kebersihan men-

jadikan Kelurahan Bintarajaya Kecamatan Bekasi Barat sebagai kawasan percontohan Kawasan Bebas Sampah Perbatasan. “Kelurahan Bintara Jaya sebagai pilot projek pengembangan kawasan bebas sampah yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta untuk membudayakan hidup bersih dan sebagai tonggak

SATPOL PP Kota Bekasi melakukan penertiban ratusan bangunan liar yang berada di bantaran Kali Mangseng dekat taman pemakaman umum (TPU) Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Pembongkaran bangunan tersebut menurut Camat Bekasi Utara, Junaedi, adalah untuk kebersihan, penghijauan di wilayah Kota Bekasi. "Kami data, ada sekitar 182 bangunan ilegal. Bangunan ini telah berdiri sejak sepuluh tahun lalu," ujar Junaedi. Menurut Junaedi, penggusuran juga dilakukan di empat kelurahan yakni Telukpucung, Harapan Baru, Kaliabang Tengah, dan Perwira. Junaedi menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah melakukan sosialisasi terhadap Perda No. 10/2011 tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (K3)

pengelolaan sampah dari sumbernya,” papar Syaikhu. Sejumlah upaya, ungkap Syaikhu, dilakukan untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Di antaranya melalui keberadaan 81 rumah kompos dan rumah sampah yang tersebar di seluruh Kota Bekasi, Ia berharap pencanangan kawasan perbatasan bukan sekedar seremoni justru menjadi tonggak pengelolaan sampah agar kota Bekasi dapat bebas dari sampah. "Melalui gerakan Jumat dan Sabtu bersih dan juga melalui pemilahan sampah mulai dari kawasan pemukiman, perkantoran dan sekolah-sekolah. dengan begitu kita harapkan dapat men-

sejak tahun 2011 lalu hingga pemberitahuan surat teguran dan surat pembongkaran kepada warga. "Hari ini adalah kelanjutan dari proses sosialisasi yang dilakukan sejak 2011. Kami sudah menempuh prosedur yang jelas, dengan memberikan surat peringatan hingga surat pembongkaran kepada warga," imbuhnya. Nantinya, sambung Junaedi, lahan yang ditertibkan ini akan digunakan sebagai lahan penghijauan di sepanjang bantaran kali. "Pemerintah daerah tidak memberikan uang ganti rugi atau uang kerohiman, karena warga mendirikan di atas lahan yang bukan miliknya. Lahan tersebut merupakan lahan kepunyaan PJT (Perum Jasa Tirta) II," katanya. Saat ditanya, terkait adanya warga yang sudah memiliki sertifikat tanah di atas lahan yang digusur, pihak kecamatan menyatakan tidak pernah mengeluarkan sertifikat apapun. "Setahu kami, tidak ada serifikat tanah yang dikeluarkan oleh pihak Kecamatan Bekasi Utara," katanya.

gurangi timbunan sampah di Kota Bekasi", kata Syaikhu. Atas nama pemerintah Kota Bekasi, Syaikhu mengajak warga Kota Bekasi untuk membudayakan hidup bersih dengan memulai dari diri sendiri dan rumah tinggal. "Mulai dari diri kita untuk tidak membuang sampah sembarangan di kebon kosong, tepian jalan, sungai atau got dan tidak melakukan pembakaran sampah. kemudian mengelola sampah yang baik dan benar mulai dari rumah kita masing-masing dan lakukan metode gerakan nyata pengurangan, pemilahan pengolahan dan penggunaan kembali sampah (3R)", harapnya.(ryp)

Lebih lanjut Junaedi menjelaskan ada kemungkinan oknum tertentu yang mengeluarkan sertifikat tanah tersebut. "Kalau ada oknum yang bermain, silakan masyarakat untuk membawa ke proses hukum, karena masyarakat ini sudah dirugikan dengan dikeluarkannya sertifikat tanah tersebut," ungkapnya. Penggusuran yang dilakukan aparat gabungan ini ditentang dan mendapat perlawanan wargayang mayoritas pedagang kaki lima dari RT11/RW 23, jalan Perwira Bekasi Utara. Melalui Ketua RW 33 Sutanto protes, meski sudah ada surat pemberitahuan namun pihaknya dan warganya belum puas. "Surat p emb eritahuan sudah ada,namun tidak dilakukan komunikasi hanya melalui kertas. Ini untuk meraih Adipura, tapi caranya kurang beradab" ungkap Ketua RW 33, Surtanto kepada Kabar3. Rencananya warga akan mendatangi Pemkot Bekasi untuk meminta keadilan.(ryp)

Hari ini adalah kelanjutan dari proses sosialisasi yang dilakukan sejak 2011. Kami sudah menempuh prosedur yang jelas, dengan memberikan surat peringatan hingga surat pembongkaran kepada warga,”


KABAR METRO 15

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kembali mendapat penghargaan Pemerintah Pusat. Kali ini meraih Penghargaan Pekerjaan Umum 2013 atas pencapaian kinerja terbaik pertama sub bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan (Bina Marga). Peringkat kedua diraih Pemprov Jawa Timur, disusul Pemprov Nusa Tenggara Barat. Tropi penghargaan diserahkan langsung Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Malam Penghargaan Pekerjaan Umum 2013 di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2013. “TERUS terang kita bekerja bukan untuk memperoleh pengakuan prestasi. Kita membangun jalan dan jembatan sematamata guna menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Namun, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PU mengakui kinerja kita," papar Gubernur Heryawan di gedung pertemuan Kementerian PU. Gubernur yang disapa Aher ini mengutarakan, salah satu patokan utama penilaian prestasi sub bidang Bina Marga adalah kemantapan jalan milik provinsi.

Hingga kini, katanya, sekitar 98 persen dari sekitar 2.100 kilometer jalan provinsi dalam kondisi mantap. "Tersisa dua persen jalan provinsi yang belum mantap atau masih butuh perbaikan. Insya Allah dalam waktu dekat akan kita bereskan," tukas Aher. Bukan cuma 2013, Pemprov Jawa Barat meraih penghargaan sub bidang Bina Marga. Setahun lalu, Pemerintah Pusat mengganjar kinerja Bina Marga Jawa Barat dengan penghargaan terbaik kedua. Pada Malam Penghargaan Pekerjaan Umum 2013, Gubernur Heryawan juga menerima

tropi penghargaan terbaik kedua sub bidang Tata Ruang kategori provinsi. Peringkat pertama diraih Pemprov Jawa Timur, dan posisi ketiga diduduki Pemprov Jawa Tengah. Aher menambahkan, Pemprov Jawa Barat pernah meraih penghargaan terbaik pertama sub bidang Jasa Konstruksi tiga tahun bertutur-turut. Yakni pada 2007, 2008, 2009. "Semoga pengakuan banyak orang, khususnya Pemerintah Pusat, atas karya di bidang ke-PU-an, akan memacu semangat untuk bekerja lebih keras," tutur Gubernur. Salah satu tantangan di depan, kata Aher, masih belum maksimalnya kemantapan kondisi jalan milik pemerintah kabupaten/ kota. Diutarakan, angka kemantapan jalan kabupaten/kota masih di bawah 60 persen. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, penghargaan ke-PU-an yang diberikannya setiap tahun dimaksudkan untuk memotivasi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan lingkup infrastruktur kepada masyarakat. Selain itu, tambah Djoko, guna memperoleh gambaran kinerja ke-PU-an seluruh pemerintah daerah. Penghargaan yang diterima Kang Aher se-

Bakal Capres adalah Kader Terbaik HIDUP dijalani seperti air mengalir. Itulah yang dijalani Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Meskipun optimistis bisa menjadi nomor satu dalam pemilihan raya (pemira) yang diselenggarakan DPW PKS Jabar untuk memilih bakal calon presiden, namun Ahmad Heryawan tidak terlalu sesumbar. "Dalam menjalani kehidupan itu harus optimis. Soal terpilih atau tidak, bagi saya mengalir saja. Kalaupun suaranya cukup diperhitungkan, ya saya serahkan saja sama publik," ujar Heryawan kepada wartawan. Menurutnya, siapa pun yang terpilih dalam pemira diharapkan

merupakan kader terbaik. Heryawan menyatakan dalam hal ini tidak ada calon atau saingan terkuat. Sebab ini masih bakal calon, prosesnya masih sangat panjang. Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, PKS sudah melakukan survei untuk calon presiden. Ternyata hasilnya yang tertinggi adalah Ketua DPP PKS, Anis Matta, sementara Heryawan berada di posisi kedua. Terkait hal ini, Heryawan tidak mau menjawabnya secara gamblang. "Jangan gitu lah, ini kan baru bakal calon, pokoknya semuanya biasa-biasa saja," kata Gubernur yang biasa disapa Kang Aher itu.

Ditanya soal duet dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Heryawan menyatakan, kalau ada yang memperkirakan duet tersebut, ia tidak bisa menyalahkan. Itu sah-sah saja. Dikatakan, menurut pengamat, jika ada tokoh daerah yang jadi tokoh nasional itu lebih bagus, sebab ia sudah berpengalaman memimpin pemerintahan daerah sehingga hafal betul aluralurnya. Pemira dilaksanakan Sabtu (30/11) di seluruh kabupaten/kota di Jabar. Heryawan pun melaksanakan pemira di DPD PKS Kota Bandung di Jin. Katamso, Sabtu siang.

lama lima tahun berturut adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk belanja barang/jasa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kembali meraih predikat terbaik pada 2013, dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Penghargaan E-Procurement (E-Proc) ini untuk kali kelima digondol LPSE Jawa Barat sejak 2009, secara berturut-turut. Selain penghargaan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga meraih untuk ke-2 kalinya, Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara (APN). Pada 2013 ini, penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden RI Boediono kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Istana Wakil Presiden, akhir pekan lalu. Gubernur Jabar menerima penghargaan APN 2013 dengan kategori Pembina Ketahanan Pangan. Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kerja keras berbagai pihak di lapangan dalam mempertahankan ketahanan pangan. "Penghargaan ini merupakan wujud penghargaan terhadap pengabdian yang diberikan dalam mendukung kemandirian dan ketahanan pangan," ujarnya.


16 ASPIRASI

NIKMATNYA BERADA DI TENGAH WARGA Pada dasarnya manusia memiliki kebaikan dalam dirinya. Sejatinya, manusia itu memiliki kecenderungan untuk berbuat baik kepada orang lain, tanpa membedakan suku, bangsa atau golongan apa pun. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada sesama.

PRINSIP itulah yang selalu dipegang teguh oleh anggota DPRD Kota Bekasi, Drs. H. Heri Purnomo M.Si. Menurutnya, bahwa ketika menjadi dewan dirinya ingin lebih bermanfaat buat semua warga yang benarbenar membutuhkan. “Kebetulan partai kami, PKS, lebih mengutamakan perjuangan untuk warga yang kurang mampu. Sehingga kami pun ingin memberi manfaat untuk kehidupan dan kesejahteraan warga,” papar anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi. Berbekal pengalamannya pernah terpilih menjadi Ketua RW termuda di Teluk Pucung, Bekasi Utara. Heri Purnomo selalu menjaring aspirasi dan selalu ingin berada di tengahtengah warganya, serta berusaha memperjuangkan kebutuhan warga. “Ketika kita berada di tengah warga, pastinya akan mengetahui secara pasti apa kebutuhan warga. Kita nikmat dan bersyukur bisa menyatu dengan rakyat,” ungkap pria lulusan S1 jurusan Teknik, IKIP Jakarta. Pria yang beristerikan Ustadzah Erna Sulistiyowati ini dikenal sejak remaja aktif dalam kegiatan OSIS dan Kemasyarakatan. Pada tahun 1988-an, ayah 6 anak ini menggeluti kehidupan di kampusnya dengan berbagai aktifitas kemahasiswaan baik intra maupun ekstra. Heri pun pernah menjabat sebagai ketua Rohani Islam (Rohis) di kampusnya. Di wilayah Bekasi Utara, Heri pun dikenal sebagai anggota dewan yang menampung aspirasi dan memberikan warna dalam pembangunan jalan lingkungan dan pendidikan sekolah. “Saya kenal Pak Heri sejak beliau RW. Kepribadian beliau memang ringan tangan untuk membantu orang. Bahkan sering beliau memandikan jenazah dan sering membantu warga kurang mampu berobat

BIODATA NAMA : Drs. H. Heri Purnomo M.Si RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN 6 Jakarta Timur SMPN 7 Jakarta Timur

ke rumah sakit,” ujar Budi, warga perumahan Wisma Asri. Di lingkungan warga Bekasi Utara, Heri juga dikenal sebagai sosok seorang dai, aktivis, konsultan pendidikan sekaligus politisi. Pendidikannya diawali dari sekolah dasar (SD) dan SMP Negeri yang dijalani di lingkungan religius di daerah tempat tinggalnya. Sedang sekolah SMA di kota Jakarta. Mengawali karir profesionalnya. Begitu lulus IKIP Jakarta, Heri langsung menjadi guru hingga menjadi Wakil Kepala sekolah SMP Putera, Jakarta Timur. Di awal tahun 1995, bersama aktifis dakwah lainnya Heri secara serius menjalani kegiatan dakwah, pendidikan dan sosial dengan mendirikan yayasan di kawasan Bekasi. Sedang di tahun 2000-an, Heri mendirikan sebuah yayasan pendidikan Avicenna untuk dapat berperan mencerdaskan masyarakat Bekasi Utara. “Menjadi anggota dewan itu sama dengan menjadi pendidik, yakni sebuah pengabdian untuk perbaikan kehidupan dan kesejahteraan rakyat,” ungkap Heri, yang sejak remaja sudah mandiri dengan menjadi loper koran hingga jualan barang elektronik. Meski disibukkan dengan aktivitas sosial,

berdakwah dan menjadi anggota legislatif. Heri tetap memperhatikan kehidupan keluarga dan anak-anaknya. Bahkan anak pertamanya, Hamzah Fuad Habiburrahim Al-Hafizh, adalah Hafidz Al-Quran (penghapal Al-Quran 30 juz). “Apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Keluarga adalah hal yang utama. Kadang kondisi keluarga menjadi tolok ukur masyarakat kita. Jika baik dalam keluarganya, maka Insya Allah baik di masyarakat,” ujar Heri, yang waktu kecil hingga remaja sering tidur di mesjid di sekitar tempat tinggalnya. Di gelanggang politik, Heri bukanlah orang baru. Ia juga merupakan salah seorang yang mengurus dan dipercaya partai, mulai dari Ketua DPC Bekasi Utara sampai menjabat Kepala Bidang Kewilayahan dan Kepala Bidang Keumatan DPD PKS KOTA BEKASI. Bahkan atas prestasi dan komitmen perjuangan dakwah, Heri diberi amanah oleh DPD PKS Kota Bekasi untuk dicalonkan kembali menjadi Calon Anggota DPRD Kota Bekasi, Dapil Bekasi Utara. “Apa pun yang dipercayakan partai, harus saya patuhi dan jalankan. Bagi kami perjuangan ini lebih mudah jika dilakukan bersama,” pungkas Heri.

SMAN 31 Jakarta Timur IKIP Jakarta Timur Universitas Kris Dwi Payana Bekasi AKTIVITAS : Ketua Bidang Pembangunan Keumatan DPD PKS Penasehat dan Pembina Yayasan Jingga, Bekasi Penasehat dan Pembina Sekolah Autis Rumah Melati, Bekasi Ketua Divisi Pendidikan Yayasan Avicenna, Bekasi Ketua Divisi Pendidikan Yayasan Al-Amanah, Jati Asih Penasehat Masjid Al-Asri, Bekasi Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Anggota Badan Legislasi DPRD Kota Bekasi Anggota Badan Kehormatan DPRD Kota Bekasi


ASPIRASI 17


18 SERBA-SERBI

PERTAMINA BANGUN GEDUNG

TERTINGGI KE-3 DUNIA DIREKTUR Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, gedung kebanggaan Pertamina itu memiliki ketinggian 530 meter dan berisi 99 lantai. Lokasinya berada di kawasan superblok Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. “Luas total bangunannya mencapai 540.000 meter persegi dan akan difungsikan sebagai kantor pusat Pertamina dan anak-anak usahanya. Gedung ini akan menampung 23.000 pekerja. Maka diharapkan kinerja Pertamina lebih efisien dan efektif, sehingga tujuan menjadi perusahaan kelas dunia akan tercapai," kata Karen saat peletakan batu pertama pembangunan gedung di kawasan Rasuna Episentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/12). Gedung yang ditargetkan selesai pada 2020, menurut Karen, gedung ini didirikan dengan

konsep dan teknologi bangunan yang ramah lingkungan (green building). PET yang dibangun di atas lahan seluas 5,7 ha itu memiliki luas bangunan 540.000 m2 dengan dukungan 55 persen kawasan terbuka hijau. Pertamina Energy Tower juga akan dilengkapi masjid berkapasitas 5.000 orang, ruang pertemuan, pusat energi, dan fasilitas olahraga. “Pertamina Energy Tower tidak hanya akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia, tapi tertinggi di dunia nomor 3, kita juga akan mengalahkan gedungnya Pertronas di Malaysia,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir. Ali juga mengatakan, predikat gedung tertinggi di dunia saat ini masih dipegang Burj Khalifa yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dengan tinggi 829 meter. Sedang-

kan kedua tertinggi kedua adalah Abraj Al-Bait dengan tinggi 601 meter berlokasi di Saudi Arabia dan ketiga di dunia Taipei 101 yang berlokasi di Taipei Taiwan dengan tinggi 509 meter. Pada 2020, kata dia, Pertamina Energy Tower akan setinggi 530 meter. "Jadi akan mengalahkan Taipei 101 sebagai gedung tertinggi di dunia nomor 3," ucapnya. Menurut Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH), Pertamina Energy Tower akan menempati peringkat 9 dunia. Sembilan teratas supertall dan megatall dunia tersebut sebagai berikut: Kingdom Tower Jeddah Arab Saudi

1.000 m Burj Khalifa Dubai Uni Emirat Arab

828 m

Pertamina Energy Tower Jakarta

530 m

CTF Guangzhou, China

530 m

One World Trade Center New York Amerika Serikat

541 m

Goldin Finance 117 Tianjin China

597 m

Makkah Royal Clock Tower Arab Saudi

601 m

Wuhan Greenland Center China

636 m

Ping An Finance Shenzhen China

660 m

Tahun Baru di Rumah Hantu Indonesia Karpet Bisnis Menjanjikan LIBURAN panjang tahun baru 2014 dan liburan semester sekolah sudah dekat. Bagi yang tidak memiliki tabungan atau tidak bepergian tidak perlu takut mencari hiburan. Pasalnya banyak wahana dan tempat hiburan tersedia di Bekasi. Salah satunya wahana Rumah Hantu Indonesia (RHI). Bertempat di Lantai I Bekasi Square (BESQI), dengan wahana yang luas dan megah. Penyelenggara RHI, Musry menjanjikan pengunjung yang datang dipastikan akan mempunyai pengalaman yang tidak bisa terlupakan, karena show kali ini disajikan dengan menarik, spektakuler dengan sensasi yang berbeda dari sebelumnya. “Mungkin Anda pernah lihat wahana rumah hantu di mal, baik Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Inilah Rumah Hantu Indonesia,

yang bertanggung jawab atas ketakutan dan teriakan seru pengunjung selama berada di dalamnya,” papar Mursy. Menurutnya, di antara wahana uji nyali, RHI menyuguhkan live horror show murni hanya untuk entertainmnet. Walau begitu adrenalin kita terpacu. Show Rumah Hantu Indonesia (RHI) kali ini mengambil tema “Misteri Rumah Kosong Blok F,” dengan mengusung konsep fun dengan dekorasi yang terlihat real dan menyeramkan. Masih menurut Musry, “Rumah Hantu Indonesia sebagai pelopor wisata adrenalin wahana uji nyali di tanah air, hadir di Bekasi Square (Besqi), setelah sukses menggelar show di berbagai kota di Indonesia seperti, Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Balik Papan, Surabaya, Medan,

Batam, Jambi, Palembang. Show di Bekasi Square (Besqi) merupakan show RHI yang ke -67 dari rangkaian kegiatan show di seluruh Indonesia dan pernah menggetarkan lebih dari 3 juta pengunjung,” ungkapnya. Musry, menambahkan, RHI dalam menghelat show di Bekasi Square menawarkan petualangan yang memacu andrenalin ini dibuka untuk umum mulai sejak 21 November 2013 hingga 12 Januari 2014 dengan tiket berkisar Rp15.000 sampai Rp20.000. “Kami buka mulai pukul 12.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB,” katanya. Jadi bagi yang memang menikmati tahun baru di Bekasi, tidak perlu ragu mencoba wahana uji nyali ini dengan kocek tak perlu merogoh terlalu dalam. Cukup siapkan jantung Anda.

PERMADANI atau karpet adalah barang mewah dan mahal, hanya dimiliki orang kaya saja. Namun kini, karpet bisa didapat dengan mudah dan murah. Apalagi jika pesan ke Hernadi Jaya Karpet. Banyak orang mengira bahwa berwirausaha memerlukan modal yang besar. Dalam berusaha yang penting adalah semangat yang tinggi, mencoba, dan terus mencoba. "Merintis usaha ini mulai 2005. Alhamdulillah dengan modal dengkul, dan berjualan semula door to door kemudian di pinggir jalan. Kini sudah memiliki 3.000 distributor seluruh Indonesia,” ungkap Heru Purnomo, ST / Pemilik Toko Karpet online Hernadhi Jaya. Kini Hernadhi Jaya telah berkembang menjadi 3 usaha yaitu HJ karpet yang melayani penjualan permadani dengan sistem

jaringan, HJ Interior melayani permintaan pemasangan karpet untuk kantor,hotel, industri selain itu HJ Interior juga menjual Wallpaper, Gorden dan vertical / horisontal blind. dan usaha yang ke tiga adalah Pabrik Higen Jaya karpet yang memproduksi karpet Handmade. Un tu k m e m a n ja ka n pelanggan Permadani / Karpet, kami HERNADHI JAYA KARPET menyediakan berbagai macam merk karpet dengan sistem pesan dan sesuai selera. Dan bisa secara online melalui situs www.hjkarpet.com. “Semua karpet yang kami tawarkan diberikan harga murah walaupun hanya membeli 1 buah. Bagi pelanggan yang ingin menjadi DISTRIBUTOR / PENYALUR akan kami berikan harga khusus. Dengan modal BROSUR / STATERKIT 1 SET anda sudah dapat mencari tambahan penghasilan,” pungkasnya.


EKONOMI 19

BEKASI TERBAIK DAN SEHAT SE-INDONESIA

PDAM Tirta Bhagasasi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, terus berbenah dan memperbaiki citranya. Kini perusahaan daerah pengelola air milik Pemkot dan Pemkab Bekasi ini terpilih sebagai salah satu PDAM terbaik dan sehat seluruh Indonesia tahun 2013.

PEMBERIAN penghargaan dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) itu atas keberhasilan PDAM Tirta Bhagasasi atas perolehan pelanggan diatas 100.000 (seratus ribu) SL (sambungan langsung). Award tersebut diserahterimakan saat Musyawarah Anggota Perusahaan Air Minum Ñasional (MAPAMNAS) ke XII tanggal 26 sampai 29 November 2013 di Palembang Sumatera Selatan, dan diterima Ditektur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi H. Usep Rahman Salim S.Sos, MM yang juga dihadiri para direksi lainnya. Direut Usep mengaku terkejut dan merasa bangga, pasalnya Usep baru tahu adanya penghargaan dan

KPR BTN Sejahtera FLPP

Miliki Rumah DENGAN MUDAH

penilaian saat acara tersebut. “Ini benar-benar surprise. Saya juga baru tahu ada Perpamsi Award setelah diumumkan saat acara tersebut. Penilaiannya juga saya tidak tahu kapan dilakuan dan oleh siapa,” ungkap Usep. Selain PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, PDAM Kabupaten Tangerang dan Bogor juga meraih prestasi yang sama Perpamsi Award 2013. Penghargaan tertinggi ini, tidak dicapai begitu saja. Tetapi, sebelumnya tim melakukan penilaian terhadap 464 PDAM seluruh Indonesia. Adapun tim penilai dalam rangka penentuan peraih Perpamsi Award, terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pemeriksa Keuangan

MENCARI rumah idaman yang sesuai dengan kondisi keuangan bukan perkara mudah. Apalagi saat sekarang, di tengah pertumbuhan sektor properti yang melaju pesat, harga rumah pun ikut melesat. Namun, tidak perlu khawatir. Pasalnya, warga bisa mendapat kemudahan transaksi dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Salah satunya adalah KPR BTN Sejahtera FLPP. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR Sejahtera Tapak untuk pembelian rumah Tapak dan KPR Sejahtera Susun untuk pembelian Rumah Susun. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), H. Djan Faridz, menegaskan KPR ini diperuntukan bagi masyarakat dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Menpera

dan Pembangunan (BPKP) Pusat, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pengawas Sistem Pengolahan Air Minum (BP SPAM). Salah satu indikator penialaian paling penting dalam Perpamsi Award ini, adalah hasil audit BPKP selama tiga tahun berturut- turut yang hasilnya menilai PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi sehat terkait pengelolaan keuangan, administrasi dan mempunyai pelanggan diatas 100.000 orang. Selain pengelolaan keuangan sehat tiga tahun berturut-turut, PDAM ini juga tidak mempunyai hutang dan mampu melakukan pengembangan cakupan pelayanan, peningkatan jumlah pelanggan

menegaskan katagori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah, masyarakat yang memiliki Pekerjaan dan Penghasilan Tetap sebagai pegawai tetap / wiraswasta / profesional dengan masa kerja / usaha minimal 1 tahun dan memiliki penghasilan pokok maksimal Rp. 3,5 juta per bulan untuk KPR Sejahtera Tapak dan maksimal Rp. 5,5 juta untuk KPR Sejahtera Susun. Informasi tentang kredit itu mencuat dalam pameran rumah rakyat BLU - PPP Expo 2013, Minggu (24/11) lalu. Diikuti sekitar 46 pengembang perumahan bersubsidi dari delapan Bank. Sedangkan, Yanuar Effendi, m e wa k i l i B LU K E M E N P E R A mengatakan, digelarnya Pameran Rumah Rakyat merupakan Program Pemerintah Pro Rakyat. “harga rumah yang ditawarkan, maksimal Rp.88.000,000 – Rp.95.000,000,-, bunga Fiks 7,25 persen dan cicilan selama 20 tahun, DP maksimal

dan peningkatan produksi air dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat Bekasi. Untuk mempertahankan penghargaan ini, seluruh jajaran direksi dan pegawai PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Menurut Sholihat, Direktur Umum, menegaskan pihaknya akan terus meningkatkan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat Bekasi. “Kami akan terus meningkatkan layanan cakupan, jumlah pelanggan dan peningkatan produksi untuk meningkatkan pelayanan dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Bekasi,” pungkas Sholihat.(ezy)

10 persen serta mendapatkan perlindungan Asuransi Jiwa dan Kebakaran,” ujarnya. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), H. Djan Faridz, mengatakan, tujuan diadakannya Pameran Perumahan Rakyat, memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, dalam hal itu salah satunya, menghubungkan antara pengembang dengan pembeli. “Kita ingin menyebarkan informasi, lokasi perumahan kepada masyarakat luas mengenai rumah yang dibangun pengembang bersubsidi pemerintah di tiap - tiap daerah dan membantu ikut memasarkan”, ungkapnya. Hari pertama dibuka Pameran rumah rakyat di Bekasi Square langsung dibanjiri oleh pengunjung. Antusiasme masyarakat Bekasi ini terlihat dari tingkat kunjungan dihari pertama pameran dibuka, terutama mereka yang sedang membutuhkan hunian murah dan layak ditinggali.


20 PERISTIWA

Bintaro, Tragedi Hari yang Sama

&

HILANGNYA ETIKA KELUHURAN BUDI

Setelah 26 tahun berlalu. Sebuah kecelakaan kereta api maut kembali terjadi. Tepatnya di hari Senin, 9 Desember 2013, peristiwa KRL menabrak truk tangki pengangkut 24 ribu liter BBM itu terjadi. Gerbong depan KRL yang mayoritas penumpang wanita terbalik dan terbakar. Sejauh ini 12 orang tewas dan sedikitnya 60 penumpang terluka. Tabrakan di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan itupun mengingatkan semua, akan peristiwa tabrakan kereta maut terburuk sepanjang sejarah pada 19 Oktober 1987.

KECELAKAAN maut Bintaro II yang terjadi Senin tanggal 9 Desember 2013 sekitar pukul 11.30 WIB itu, diduga, disebabkan sopir truk tangki menerobos perlintasan kereta saat KRL melaju kencang di daerah Pondok Ranji, Jakarta Selatan. Anehnya, kecelakaan Kereta Bintaro II ini terjadi di hari yang sama dan tidak jauh dari TKP kecelakan Bintaro I di tahun 1987. Apakah ini menjadi suatu kebetulan belaka? Tragedi Bintaro yang dialami dua buah kereta api yakni KA255 jurusan Rangkasbitung-Jakarta dan KA220 cepat jurusan Tanah Abang-Merak di daerah Pondok Betung, Bintaro pada Senin pagi, 19 Oktober 1987 memang begitu menggelegar. Kecelakaan 26 tahun itu menelan 153 korban jiwa. Pada peristiwa 1987, kesalahan fatal prosedur pemberangkatan itu terjadi karena pihak stasiun Kebayoran diduga terlalu menggampangkan kondisi dan memberikan ijin ke masinis KA 225 yang terus melaju ke Kebayoran dengan meninggalkan kondekturnya. Usaha dua petugas PPKA Sudimara untuk mengejar KA 225 sembari mengibarkan bendera merah dan naik sepeda motor sia-sia. KA 225 telah melintas menuju jalur maut dan siap untuk menabrak KA Patas 220. Sementara tragedi Bintaro II, menurut Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan KRL 1131 tujuan Tanah Abang menabrak truk tangki Pertamina yang berada di tengah perlintasan kereta. Tabrakan ini mengakibatkan ledakan beberapa kali. Gerbong depan Commuter yang dikhususkan untuk wanita terguling dan terbakar. “Palang kereta terlambat ditutup. Truk tangki melaju kencang, kereta tidak sempat berhenti dan menabrak,” kata seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya. Terlepas dari hal mistik yang diperbincangkan, sampai ada yang menghitung tanggal kejadian dan menghasilkan angka yang sama yakni 9 (19-10-1987 = 36 = 9 dan 9-12-2013 = 18 = 9). Dimana mengandung angka keramat atau sempurna. Namun peristiwa nahas ini menyisakan analisa, bahwa adanya perilaku egois dan hilang kesabaran dalam diri pengguna jalan raya. Pasalnya, jika ditilik dari peristiwa tersebut. Pengguna kendaraan berusaha untuk melintas, meski tanda kereta sudah bunyi. Seperti terjadi di perlintasan di wilayah Bekasi, hampir semua pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor selalu berbaris sama-sama berhadapan yang hanya terhalang perlintasan. Pengguna

kendaraan berhadapan menutup jalan bak orang start dalam perlintasan balap motor. Minimnya mentalitas dan disiplin di jalanan merupakan salah satu mesin pembunuh terbesar. Seperti halnya rilis Badan organisasi kesehatan PBB, WHO, merilis laporan terkait pembunuh terbesar ketiga di dunia, yaitu jantung koroner, TBC, dan kecelakaan lalu lintas. Di tahun 2011, 67 persen korban lalu lintas berusia produktif (22 – 50 tahun). Sebanyak 400.000 korban berusia di bawah 25 tahun. Rata-rata angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas berjumlah 1.000 anak dan remaja per hari. Dalam konteks kecelakaan lalu lintas di Indonesia, POLRI melansir jumlah kecelakaan dan korban yang meninggal di tahun 2011 sebanyak 109.038 kasus, dan 109.776 kasus terjadi di tahun 2012. Sedangkan korban meninggal berjumlah 27.441 orang (2011) dan 31.185 orang (2012). Potensi kerugian diperkirakan senilai Rp203 – Rp217 triliun per tahun. Selain sukar berdisiplin, masyarakat Indonesia juga sangat suka dengan “jalan pintas”. Tanpa disadari atas sikapnya tersebut, banyak pihak yang dirugikan. Apakah ini merupakan kepribadian dan cermin budaya bangsa kita? Kapan terakhir Anda melihat angkot berhenti di tikungan, berkendara sambil menggunakan telepon seluler atau melawan arah, berbelok arah secara tiba-tiba, menyeberang jalan sembarangan? Demi mengejar kenyamanan sesaat, banyak orang mengabaikan keselamatan diri dan orang lain. Banyak orang mengedepankan emosi dengan meniadakan cara berpikir rasional. Berkendaraan di jalan raya itu harusnya beretika. Ingat, jalan raya itu bukan milik

kita sendiri. Meski kita tunggangi kendaraan pribadi, kita harus menjunjung tinggi sikap tanggung jawab dan saling menghargai dengan pengguna jalan lain. Hindari kecerobohan yang bisa merugikan orang lain. Tak ada acara salip kiri, santai ber-sms ria saat mengemudi, dan tindakan konyol lain yang bukan hanya menjemput maut untuk diri sendiri, tapi mengundang kematian bagi orang lain. Persoalan kecelakaan lalu lintas adalah masalah ‘kita’. Maka, semua pihak musti saling menghargai dan bertanggung jawab atas hakhak orang lain di jalan raya. Marilah belajar menjadi warga yang menjunjung tinggi ke-

luhuran budi. mulai membenahi cara berpikir masyarakat soal sikap disiplin dan tanggung jawab. Pemerintah pun, menguatkan sistem dan tata aturan berlalu lintas, perbaikan infrastruktur jalan, dan teladan dari para pemimpin dalam berkendara di jalan raya. Kehidupan ini selalu memberikan pesan dan hikmah di balik terjadinya suatu peristiwa. Begitu pun dengan tragedi Bintaro II dan realitas potret kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Inilah saat terbaik bagi Indonesia untuk menasbihkan diri menjadi bangsa yang memiliki kepribadian dan merubah pola berpikir dan berperilaku di jalanan demi keselamatan kita semua.


ULASAN 21

POLWAN

TAK PERLU

LEPAS JILBAB?

Meski sudah ada kelonggaran yang diberikan Kepolisian Republik Indonesia bagi polisi wanita (polwan) untuk berjilbab saat berdinas. Namun masih mendatangkan pro dan kontra. Pasalnya hingga kini ketetapan terkait persoalan itu masih ditunda untuk sementara waktu. KOMNAS HAM mengkritisi aturan penundaan Polwan berjilbab itu dinilai melukai perasaan umat Islam. Polri diminta untuk tidak 'melarang' Polwan menjalankan kewajiban agamanya. Jangan juga dipakai dalih soal perlu adanya aturan keseragaman. "Penundaan itu melanggar HAM," kata komisioner Komnas HAM Manager Nasution dalam surat terbukanya untuk Kapolri Jenderal Sutarman, Rabu (16/12). Nasution mendapat masukan dari berbagai kalangan dan ormas Islam soal penundaan aturan Polwan berjilbab itu. Komnas HAM mendesak Kapolri untuk mengklarifikasi persoalan. "Sampai kapan 'penundaan' s e p e r t i T R- n y a Wa k a p o l r i Oegroseno? Dalam perspektif HAM, perdebatan soal penggunaan jilbab tersebut sesungguhnya bukan hal baru," jelasnya. Seperti diketahui, wacana polwan berjilbab tersebut menggelinding saat masih Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR. Wacana tersebut juga sempat diamini oleh Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Namun belakangan, Wakapolri Komjen Oegroseno menyampaikan penundaan ini seiring pembuatan aturan pengenaan jilbab itu bisa

seragam. Kecaman penundaan penggunaan seragam polwan berjilbab juga muncul dari Majelis Ulama Indonesia dan berbagai ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan NU. Menurut Asrorun Niam, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, argumen yang dibangun Kapolri Jenderal Sutarman saat mengizinkan penggunaan jilbab, adalah argumen yang sangat cerdas dan rasional. Sutarman menegaskan memakai jilbab adalah hak asasi. Namun kemudian melalui surat Wakapolri ada penundaan. "Penundaan tersebut sebagai cermin dari kurang profesionalitasnya aparat teknis dalam menerjemahkan keputusan pimpinan. Isu soal jilbab kan sudah lama, penggunaan jilbab, di samping panggilan keagamaan, bagi Polwan juga soal keseragaman, sehingga memang perlu diatur," jelasnya. Menurut doktor hukum Islam yang akrab disapa Niam ini, diskusi publik soal jilbab bagi Polwan sudah cukup lama dilakukan, jadi tidak ada lagi alasan menundanya. "Penundaan pembolehan jilbab hanya karena alasan belum seragam, terkesan alasan yang dicari-cari, yang justru dibaca publik sebagai wujud tidak profesion-

alnya kepolisian," tambah Niam. Meski surat telegram Wakapolri terkait penundaan jilbab. Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, sebenarnya Polri tidak pernah melarang Polwan berjilbab, namun masih digodok aturan yang mengaturnya. "Polri berusaha

mengatur agar pemakaian jilbab itu sesuai, warnanya modelnya dengan tugas yang dia emban sehingga pada saat menggunakan uniform ada keseragaman," ungkap Ronny di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (6/12). Hingga saat ini, cuma Kepolisian Daerah Aceh yang mengharuskan wanita polisinya memakai jilbab sejalan peraturan daerah setempat yang berbasis hukum Islam di tengah hukum formal nasional. Pada beberpa waktu lalu, Senin (25/11) di Polda Metro Jaya, sebanyak 15 polisi wanita memeragakan seragam berjilbab mulai dari pakaian dinas upacara (PDU), pakaian dinas harian (PDH) dan pakaian dinas lapangan (PDL). Polwan Polda Metro Jaya memeragakan seragam berjilbab dari berbagai satuan di depan anggota polwan, Kapolda Irjenpol Putut Bayuseno, Wakapolda Brigjenpol Sujarno dan pejabat utama polda lainnya. “Penggunaan seragam berjilbab belum diatur dalam Peraturan Kepala Polri. Namun, wanita polisi yang ingin mengenakan jilbab saat bertugas sudah diperbolehkan asalkan seragam dan tidak semaunya sendiri,� kata Bayuseno. Sementara pengamat kepoli-

sian Bambang Widodo Umar menilai kebijakan Kapolri yang mengizinkan polisi wanita memakai jilbab akan meningkatkan citra lembaga penegak hukum tersebut. Namun, hanya sebatas kesan baik saja karena citra positif yang sebenarnya bisa diperoleh dengan menjaga perilaku profesional sebagai petugas kepolisian. Bambang menekankan penentuan citra Polri tergantung kinerja pelayanan mereka terhadap masyarakat. Bukan karena persoalan busana yang bisa dilihat fisik semata. Menurutnya, selama ini, kinerja kepolisian dikeluhkan karena buruknya pelayanan dan kental dengan praktik korupsi. Anggota Komisi Hukum DPR, Deding Ishak, mengakui penggunaan jilbab memang bisa meningkatkan citra Polri. Namun, keputusan ini lebih sebagai respons menyesuaikan kebutuhan hak asasi manusia. Baginya tidak ada masalah menggunakan jilbab di negara yang mayoritas penduduk muslim. "Polisi wanita Malaysia sudah pakai jilbab. Indonesiasaya rasa enggak masalah,� katanya. Jadi, sampai kapan ketetapan dan aturan polwan berjilbab itu akan ditetapkan Polri. Mari kita tunggu.(TIK, berbagai sumber)


22 KABAR PEMILU

PEMKOT DAN BAWASLU

TERTIBKAN APK

Aparat gabungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menurunkan sedikitnya 500 alat peraga kampanye (APK) yang dianggap menyalahi aturan pemasangan. Dalam Keputusan KPU nomor 102/ Kpts/KPU-Kota/011.329172.2013 dijelaskan mengenai lokasi yang ditentukan boleh dipasangi alat peraga kampanye. Dengan demikian, berbagai bentuk alat peraga kampanye yang dipasang di tempat yang dilarang akan ditertibkan.

"SEBANYAK 500 alat peraga kampanye ini berasal dari sejumlah jalan protokol di Kota Bekasi dalam agenda penertiban Kamis (5/12)," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi Machmud Permana di Bekasi, Jumat. Menurutnya, kegiatan penertiban itu dilakukan aparat gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), Panitia Pengawas Lapangan (PPL). Pemasangan alat peraga tersebut dianggap menyalahi aturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pedoman Kampanye. "Dalam aturan itu caleg atau partai politik hanya boleh memasang satu spanduk dalam satu kelurahan. Yang berlebihan ini yang kemudian kita tertibkan," katanya. Menurut Machmud,

alat peraga itu ditertibkan pihaknya dari Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir H Djuanda, Jalan M Hasibuan, dan Jalan KH Noer Alie. Menurut dia, penurunan alat peraga tersebut sempat menuai tentangan dari para pemiliknya, namun petugas berhasil memberikan pengertian hingga spanduk tersebut bisa diturunkan. "Kami tepaksa menggunakan kendaraan pemasangan lampu penerangan jalan umum karena membutuhkan tangga untuk menjangkau sapanduk dengan ketinggian tertentu," katanya. Pada agenda penertiban kali ini, pihaknya memfokuskan penertiban pada sejumlah kawasan kelura- han. "Kami meminta peran aktif ca-

Target Partisipasi Pemilih 75 Persen

KPU: Butuh Dukungan Semua Elemen KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menargetkan partisipasi pemilih pada pemilu 9 April 2014 mendatang minimal 75 persen. KPU menilai angka tersebut cukup baik dibandingkan pemilu 2009 yang mencapai 71 persen pemilih. “Upaya KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih sebesar 75 persen hanya dapat dicapai jika ada dukungan dari partai politik peserta pemilu dan seluruh elemen masyarakat," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Ferry berharap masa kampanye yang cukup panjang dimanfaatkan semua parpol untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat. "Serangkaian kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilaksanakan KPU akan memiliki efek besar jika diikuti sosialisasi dan pendidikan politik

yang maksimal dari peserta pemilu,” kata Ferry. Tugas KPU, kata Ferry, memastikan semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhak memilih --sesuai ketentuan undang-undang-- terakomodir dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurutnya, guna meningkatkan motivasi pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), tak cukup hanya terdaftar sebagai pemilih dalam DPT dan mengetahui jadwal, serta tata cara pemungutan suara. "Kampanye dengan model pertemuan terbatas dan tatap muka itu efektif untuk meyakinkan pemilih. Di sana kan ada proses dialog. Itu mestinya dimanfaatkan secara maksimal oleh partai politik,” ujar Ferry. Ferry mengingatkan, parpol yang akan melakukan kegiatan kampanye agar mem-

perhatikan ketentuan kampanye sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 yang sudah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013. “Itu ada batasan jumlah peserta, harus diperhatikan betul. Jangan sampai niat untuk berkampanye tetapi kurang memperhatikan aturan akhirnya menjadi pelanggaran,” tandas Ferry. Untuk pertemuan terbatas hanya dapat dilaksanakan di dalam ruangan atau gedung yang bersifat tertutup. Jumlah pesertanya tidak boleh melampaui kapasitas ruangan. Untuk tingkat pusat, jumlah peserta paling banyak 1000 orang, tingkat provinsi 500 orang dan tingkat kabupaten/ kota 250 orang.

mat dan lurah untuk penurunan spanduk di wilayahnya," kata Machmud. Sebelum melakukan penertiban, petugas gabunga dari berbagai unsur terabut, apel gabungan penertiban alat peraga kampanye yang dilaksanakan di Plasa Kantor Walikota Bekasi. "Tahun-tahun ini kita banyak menghadapi persiapan pemilu legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2014. tentu saja Pemkot Bekasi mendukung pemilihan agar bejalan dengan tertib dan harus sesuai aturan yang berlaku termasuk penertiban arat peraga yang tidak ditempatkan pada waktu dan temapat yang semestinya,” papar Ahmad Syaikhu saat memimpin apel gabungan tersebut. Pemerintah Kota Bekasi dikatakannya juga mengapresiasi pencapaian Panwaslu Kota Bekasi maupun elemen masyarakat terkait alat peraga pemilu. "Mudah-mudahan pelakanaannya berjalan kondusif dan lancar dan jajaran yang telibat penertiban mohon melaksanakn aturan yang telah disepakati bersama. saya mengapresiasi dan selamat menjalankan tugas", ucap H Ahmad Syaikhu.


OPINI 23

KEMBALIKAN MORALITAS BANGSA! HKSN, REFLEKSI Oleh

Umi Kalsum

Duren Jaya , Kota Bekasi

PENDIDIKAN akan menentukan kemajuan suatu bangsa. Saya tidak mengatakan, hal ini sebagai kata bijak. Kenyataannya bisa langsung disaksikan dalam kehidupan nyata. Bahwa sekarang, pendidikan malah dituding ikut menyumbang meningkatnya kriminalitas karena pendidikan melupakan moralitas dan berbuah mundurnya bangsa itu dalam pergaulan bangsa-bangsa. Menoleh pada kenyata- an yang ada ditengah masyarakat kita dewasa ini, tingginya tingkat kriminalitas, akan sekolah bahkan mahasiswa terlibat tawuran, anggota legislatif berkata sembarangan malah hingga adu fisik dan membuka gambar porno saat sidang, dan banyak lagi tingkah laku yang tidak sejalan dengan moralitas masyarakat semua tidak lepas dari unsur pendidikan yang diajarkan di sekolah. Coba lihat, banyak kasus kriminalitas menghiasi berita-berita media massa, baik cetak maupun elektronik. Kenapa semudah itu kejahatan terjadi di tengah bangsa yang beradab dan dilandasi dasar falsafah Pancasila? Memang, ada yang bilang bahwa Pancasila tinggal kenangan. Meski Pancasila sering disebut-sebut namun tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Memang, masih ada pejabat atau mantan pejabat yang terus-menerus menyuarakan kebersamaan, kemandirian dan mengajak saling bergandengan tangan membangun bangsa yang luas dari Sabang hingga Merauke.

Namun, harus diakui bahwa banyak pula di antara pejabat sekarang ini yang sepertinya tidak hirau lagi dengan nilai-nilai Pancasila. Ada kesan mereka bekerja seolah hanya untuk kepentingan diri dan kelompoknya saja, tanpa mempedulikan nasib kebanyakan rakyat. Apakah pejabat macam ini mau memahami dan bersimpati dengan fakta masih banyaknya anak bangsa yang hidup pas-pasan bahkan serba berkekurangan, alias miskin, sepanjang waktu hidup di jalanan, atau tidak mempunyai mata pencaharian sehingga tidak tahu apa yang harus dikerjakannya? Apakah mereka yang tidak jelas usaha dan pekerjaan- nya itu tidak potensial menyumbang tingginya angka kriminalitas di tengah bangsa ini? Tentu tidak mutlak seperti itu. Namun, kejahatan yang terjadi saat ini, kelihatannya tidak semata dilakukan oleh kaum pengangguran, atau orang miskin saja. Tetapi, malah oleh orang yang mempunyai kekuasaan, menguasai persenjataan, atau bukan orang yang lemah. Lalu, bagaimana mewaspadai kejahatan, sementara orang berada pada posisi yang lemah, dan sulit melakukan komunikasi dengan orang yang punya kekuatan dan power? Jika sekarang diakui bahwa materi menjadi biang kerok hingga orang saling sikut dan adu kuat, maka harus ada antisipasi terhadap adu kekuatan ini. Harus ada pemisah, yakni moral seperti disuarakan oleh para ulama, kyai maupun kaum agamawan pada umumnya. Karena itu, sekarang tiba saatnya kembali pada moral agar orang saling peduli, penuh kebersamaan dan saling mengasihi. ***

22-25 Desember 2013

Saksikan dan Nikmati Budaya dan Tradisi Bekasi Aneka makanan khas Bekasi Sungai Kalimalang, Jalan Hasibuan, Kota Bekasi (sebelah Mega Mall Bekasi)

Cinte Budaye Kite!

Oleh

Ahmad Syaikhu Wakil Walikota Bekasi

DALAM agresi Belanda kedua, Ibu Kota Negara Republik Indonesia Yogyakarta berhasil diduduki oleh kolonial Belanda. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta berhasil ditawan Belanda. Sikap Belanda yang arogan dan tidak mengakui kemerdekaan Negara Republik Indonesia mendapat perlawanan dari segenap rakyat Indonesia. Indonesia yang telah berdiri sebagai negara berdaulat merasa dilecehkan haknya sebagai bangsa yang merdeka. Perasaan dilecehkan sebagai negara berdaulat menyeruak dalam bentuk perlawanan terhadap kolonial Belanda. Semua lapisan masyarakat melakukan perlawanan. Mulai dari petinggi Republik, Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Mohammad Roem, Mohmmad Natsir dan pendiri bangsa lainnya. Di kalangan militer, Jendral Besar Soedirman memimpin perang gerilya. Sementara di kalangan masyarakat, perlawanan berbentuk empati terhadap tentara dan pejuang mempertahankan kemerdekaan tumbuh di hati nurani rakyat. Pendudukan Belanda terhadap Ibu Kota Negara Yogyakarta memunculkan rasa persaudaraan di hati rakyat Indonesia. Semua pihak merasa terpanggil untuk mempertahankan Republik yang baru seumur jagung itu. Perasaan kebersamaan sebagai sebuah bangsa tidak hanya di Pulau Jawa. Di Sumatra Barat, Mr. Syafrudin Prawiranegara memproklamirkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia yang berpusat di Bukittinggi-Sumatra Barat. Semua pihak menunjukkan rasa kepedulian sesama anak bangsa. Pelajar mengambil peran sebagai kurir informasi bagi tentara. Perempuan menyediakan logistik dan dapur umum untuk keperluan pejuang. Semua level masyarakat, apa pun status sosialnya ikut serta dalam perjuangan mempertahankan kehormatan bangsa. Untuk mengenang keindahan kebersamaan sesama anak bangsa dalam mempertahankan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, pada 20 Desember oleh pemerintah dikenang atau dijadikan sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional atau yang biasa disebut dengan HKSN.

Tidak berlebihan jika pemerintah menjadikan peristiwa itu sebagai HKSN mengingat makna kebersamaan dan kepedulian sesama anak bangsa terpatri pada peristiwa tersebut. Hari itu semua pihak merasa terpanggil untuk berkorban untuk sesama. Hari itu tidak ada kata “Aku” atau “Kita”, yang ada adalah kata “Kami”. Putra-putri bangsa rela berkorban untuk kejayaan negara. Kata “Kami” menjadi ungkapan yang tepat untuk mewakili rasa kebersamaan sesama anak bangsa. Semua elemen masyarakat tidak sempat memikirkan dirinya. Apalagi memikirkan kelompoknya. Semua mencurahkan pikirannya untuk kepentingan yang lebih utama yaitu mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan kolonial Belanda. Betapa indah kebersamaan dan kepedulian yang diwariskan oleh pendiri bangsa ini. Sejarah itu akan selalu terkenang dalam tinta emas perjalanan bangsa. Sejarah itu akan lebih bermakna ketika kita mampu mengejawantahkan dalam konteks kekinian. Menjadi keharusan bagi kita untuk belajar dari pengorbanan para pendiri bangsa. Pelajaran masa lalu tetap kita butuhkan untuk menjalani kehidupan saat ini dan di masa yang akan datang. Melihat kondisi sosial kita yang semakin individualistik pelajaran 20 Desember 1948 perlu kita hayati. Harus jujur kita akui, rasa kepedulian terhadap sesama kian terpuruk. Budaya gotong royong kian tergusur oleh materialisme dan sikap individualis. Kita tidak rela membiarkan materialime dan individualisme menggeser budaya adiluhung bangsa: kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Sejatinya kita tidak membutuhkan ceremony untuk memperingati HKSN. Jauh lebih hakiki ketika kita mampu merefleksikan peringatan HKSN ini sebagai bentuk introspeksi kebangsaan. Dimana kepedulian dan kebersamaan itu? Dimana semangat pengorbanan itu...? Sebuah pertanyaan fundamental yang harus kita jawab bersama. Dalam skala yang lebih kecil, Kota Bekasi, kesadaran kebersamaan dan kepedulian perlu kita pupuk sebagai modal sosial (capital social). Dalam mewujudakn Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan diperlukan capital social yang bernama kepedulian, kebersamaan dan kesetiaan pada tatanan sosial. Selamat memperingati HKSN 2013, semoga menjadi refleksi kebangsaan menuju Bekasi maju, Sejahtera dan Ihsan.

Direktur Utama

:

Fotografer

: Zainuddin

Pemimpin Redaksi

: Ki Gede Sanjaya

Desain Grafis

: Prayuda Pratama

Redaktur Senior

:

Direktur

: A Tsauri

Marketing

: Setyobudi

Redaktur Pelaksana : A.F. Elfath Reporter

: Alvina, Helden; Rudy; Kaisar; Nilan, Sirkulasi/Distribusi : Fajar Norman, Ezy

Penerbit CV Media Kata Yatra

KEBANGSAAN

Penerbit

: Rinjani Kita

Email

: tabloid_kabar3@yahoo.com kabar3news@gmail.com

Alamat Redaksi Perumahan Vila Indah Permai Blok H. No.20, Teluk Pucung, Bekasi Utara


OBAMA NARSIS, ISTRI CEMBERUT Narsis, lebay bukan saja dimiliki oleh kalangan anak muda. Namun siapa nyana, petinggi negara juga punya keinginan berpose narsis alias memfoto dirinya sendiri. Itulah yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat menghadiri acara penghormatan terakhir terhadap mantan Presiden Afrika Selatan, mendiang Nelson Mandela, di stadion sepakbola Johannesburg, Rabu (11/12).` DI tempat jajaran tamu negara, seperti dilansir beberapa media internasional, Barack Obama ber-

sama Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt,

sibuk berfoto bersama menggunakan telepon selular. Momen itu terjadi ketika sejumlah kepala negara secara bergantian memberikan kata sambutan mereka. Ketiganya memang terlihat duduk berdampingan. Barack Obama dan David Cameron duduk mengapit Schmidt di tengah-tengah. Dalam suatu kesempatan, PM Denmark yang cantik itu mengajak dua koleganya berfoto bersama menggunakan telepon selular miliknya. Momen itu tertangkap oleh fotografer AFP Roberto Schmidt,

dan menulisnya dalam blog post dengan judul “cerita di balik Selfie�. Menariknya, saat Barack Obama asyik mengobrol dan kemudian berfoto narsis dengan PM Denmark dan PM Inggris itu, ibu negara AS,Michelle Obama, yang duduk di samping suaminya, tampak cemberut. Raut muka Michelle terlihat tidak senang, dan ia seakan tidak peduli dengan suaminya itu. Michelle terlihat memusatkan pandangannya ke arah podium tempat di mana para pemimpin

dunia memberikan penghormatannya kepada Mandela. Istri Obama itu pun dengan ekspresi muram di wajahnya. Sementara beberapa media sosial seperti mendukung istri Obama dan mengatakan perilaku narsis Obama-Selfi itu dinilai tidak pantas. Karena berperilaku alay dan narsis, layaknya anak muda di tengah khusuknya penghormatan terakhir untuk mendiang Mandela. Seperti dari akun twitter@ DarlingLebanese Michelle Obama is not impressed lool.

Lala Karmela Kuliah Tetap Bernyanyi SUKSES sebagai penyanyi, model, dan pemain sinetron. Tidak menyurutkan Lala Karmela untuk menimba ilmu. Gadis bernama lengkap Karmela Mudayatri Herrradura Kartodirdjo ini sadar, pendidikan adalah investasi bagi masa depannya. Karenanya. Meski Lala sudah menggondol sarjana sastra Inggris di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Penyanyi kelahiran Bandung itu, tetap rajin mengikuti kuliah sebagai mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Jakarta. “Pokoknya, buat aku, menyanyi dan kuliah sama-sama penting dijalani," tutur Lala. Penyanyi muda yang terbilang produktif ini, berprinsip kesibukannya di bangku kuliah tidak menghalangi aktivitasnya di dunia hiburan. Bagi puteri pasangan Eko Kartodirjo dan Marie Herradura itu dalam kesehariannya selalu berusaha mengatur waktu antara menyanyi

dan kuliah. Penyanyi yang telah merilis dua album solo ini bahkan memanfaatkan kemacetan Jakarta untuk belajar. "Ke mana pun aku pergi, aku membawa buku kuliah. Jadi, saat macet, aku bisa belajar di mobil," tutur artis yang juga mahir memainkan gitar. L a l a ya k i n bisa menyelaraskan kuliah dengan m e nyanyi. Wa l a u pun diakuinya, dua aktivitasnya itu kadang bentrok. "Aku berusaha menyelaraskan kegiatanku. K u liah dari pagi sampai siang. Ta w a r a n j o b menyanyi aku ambil setelah makan siang," tutur pemilik album ketiganya bertajuk "Between Us".(Kayla)

Di Jakarta, Sabar itu Mahal TRAGEDI tabrakan kereta api dan truk tangki di Bintaro, menyisakan sebuah keprihatinan. Hal itu dirasakan Donnie Sibarani, vokalis Ada Band. Selain karena memakan korban tewas dan luka-luka. Pria bernama lengkap Donnie Cahyadi Sibarani menilai bahwa perstiwa nahas itu terjadi lantaran kesadaran tertib lalu lintas diabaikan. "Peristiwa ini mengingatkan kita betapa pentingnya kesabaran. Harus tertib," ucap penyanyi kelahiran Surabaya,

17 April 1980 itu. Menurutnya, di Jakarta kesabaran sangat mahal. Pasalnya, Donie melihat dengan mata kepalanya sendiri banyak pengendara yang tidak mau peduli dengan adanya rambu lalu lintas. Misalnya saja, lampu merah diserobot. "Susah deh kalau di Jakarta, sabar harganya mahal. Kita harus tertib berlalu lintas dan semuanya penting. Itulah pentingnya kesadaran," katannya. (vina)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.