LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IV
PENGOPTIMALANPENGELOLAANUNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG
DIGUNAKAN BERULANG(MULTIPLEDOSE)DI DEPO OK WING RSUP
PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN 2022
DISUSUN OLEH :
NI GUSTI AYU MADE ARI SANTHI JENARINI, A.Md.Farm
NIP. 199107302022032001
BAPELKES CIKARANG, KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BEKERJA SAMA DENGAN
UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSIBALI
TAHUN 2022
LEMBARPENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PENGOPTIMALANPENGELOLAANUNTUK SEDIAAN
OBATINJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG(MULTIPLEDOSE)DI DEPO OK
WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 5 Oktober 2022 di UPTD BAPELKESMAS BALI
Coach Mentor
Ni Nyoman Kristina, SKM., MPH
NIP. 196508101968032019
A.A Ayu Prithadewi, S.Farm.,Apt.,M.Farm.Klin
NIP. 198209162008012011
Penguji
I Made Suarjaya, SKM., M.Si
NIP. 196912291993031006
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Nama : Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini
NIP : 199107302022032001
Pangkat/Gol. : Pengatur, II/c
Jabatan : Asisten Apoteker Terampil
Instansi asal : RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah
Penyelenggara Pelatihan : Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali
Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan
Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Dibuat di : Denpasar
Pada tanggal : 30 Agustus 2022
Yang membuat pernyataan,
Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini
NIP. 199107302022032001
iii
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “LAPORAN AKTUALISASI PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN UNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG (MULTIPLE DOSE) DI DEPO
2022”.
Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta mengenai Manajemen dan Smart ASN.
Laporan Aktualisasi ini merupakan perwujudan dalam meningkatkan pemahaman atas proses internalisasi selama mendapatkan materi pembelajaran yang diselenggarakan oleh Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu danmemberi bimbingan dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasaranasehingga kegiatan pelatihan dasar CPNS ini terselenggara dengan baik.
2. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi pesertadalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini.
3. Ibu Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin selaku Mentor dan Kepala Instalasi Farmasi yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
4. Ibu I Nyoman Kristina, SKM., MPH. selaku Coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
5. Ibu Apt. Ni Luh Putu Suryani, S.Farm selaku Apoteker Koordinator untuk Depo OK yang memberikan masukan dan dukungan dalam menyusun laporan aktualisasi ini.
6. Seluruh Widyaiswara dan Narasumber yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas kesabarannya dalam memberikan pengajaran sebagai modal membuat laporan aktualisasi ini.
7. Rekan kerja (Asisten Apoteker) dan para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat) di Depo OK Wing yang telah membantu dan
iv
OK WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN
mendukung penyusunan laporan aktualisasi ini.
8. Keluarga dan semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
9. Teman-teman CPNS Golongan II Angkatan IV Kementerian Kesehatan RI dan semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini, A.Md.Farm NIP. 199107302022032001
v
Denpasar, 19 Agustus 2022 Penulis
vi DAFTARISI Judul i Lembar Pengesahan ...................................................................................................... Surat Pernyataan Orisinalitas ……………………………………………………………………………………. ii iii Kata Pengantar............................................................................................................. iv Daftar Isi ..................................................................................................................... vi Daftar Lampiran ........................................................................................................... viii Daftar Tabel................................................................................................................. ix Daftar Gambar ............................................................................................................. x Daftar Singkatan........................................................................................................... xii BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................ 3 1.3Manfaat................................................................................................................. 3 BAB II. PROFIL INSTANSI ........................................................................................ 5 2.1 Visi dan Misi.......................................................................................................... 5 2.2 Nilai-nilai Organisasi ................................................................................................ 5 2.3 Tugas Organisasi................................................................................................... 6 2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta...................................................................... 8 BAB III. ANALISISISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.................... 10 3.1 Identifikasi Isu Aktual............................................................................................. 10 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukandan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance................................................................................ 20 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif……….................................... 22 BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 24 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.............................................................. 24 4.2 Penjadwalan ............................................................................................................ 47 4.3 Para Pihak Yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi.......................................... BAB V AKTUALISASI . 5.1 Aktualisasi ………………………………………………………………………………………………………… 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai BerAKHLAK …………………………………………. 5.2 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi …………………………………………………………………. BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT …………………………………………………………………….. 50 51 51 73 99 103
vii 6.1 Penetapan Isu Lanjutan Atau Alternatif ………………………………………………………………… 6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan ……………………………………………. …….. 6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan …………………………………………….…. BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….. 7.1 Kesimpulan Kegiatan ………………………….. 7.2 Komitmen Berkelanjutan Aktualisasi ……………………………………………………….….……….. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………… LAMPIRAN (Data Pendukung dan Lampiran Lainnya) ………………………………………………….. 103 103 105 124 124 124 126 127
viii
Lampiran 1. Matriks Habituasi (BERAKHLAK) .............................................................128 Lampiran 2. Matrik Kedudukan dan Peran ASN...........................................................130 Lampiran 3. Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi ......................................................132 Lampiran 4 Notulensi Konsultasi dengan Mentor 135 Lampiran 5. Notulensi Konsultasi dengan Coach ........................................................137 Lampiran 6. Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor .....................................................138 Lampiran 7 Foto Bukti Konsultasi dengan Coach 139
DAFTARLAMPIRAN
ix
Tabel 3.1.1 Identifikasi Isu...........................................................................................10 Tabel 3.1.2 Pemilahan/Penapisan Isu berdasarkan teknik APKL …………………………………… 15 Tabel 3.1.3 Prioritas Isu berdasarkan teknik USG ...........................................................16 Tabel 3.1.4 Stratifikasi Penyebab Isu.............................................................................17 Tabel 3.2.1 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance..................................................................20 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi .....................................25 Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi........................................47 Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalamKegiatan Aktualisasi......................................50 Tabel 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...................................73 Tabel 6.3.1 Rencana Tindak Lanjut..............................................................................105 Tabel 6.3.2 Jadwal Rencana Tindak Lanjut ..................................................................122
DAFTARTABEL
DAFTARGAMBAR
Gambar 5.2.4.2 Penomoran terhadap flyerstanduntuk diterbitkan oleh tim PKRS .......60
Gambar 5.2.5 Dokumentasi pemasangan flyerstanddi Depo OK Wing.....................61
Gambar 5.3.1.1 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan Koordinator Perawat Anestesi..........................................................................................63
Gambar 5.3.1.2 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan Dokter Chief Anestesi..........................................................................................63
Gambar 5.3.1.3 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan rekan kerja Depo OK Wing...............................................................................................63
Gambar 5.3.2.1 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan Koordinator Perawat Anestesi ...............................................65
Gambar 5.3.2.2 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)
x
Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah..............................7 Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi....................................................8 Gambar 3.1.1 Diagram FishBone...........................................................................19 Gambar 5.1.1 Dokumentasi ScreenshotChatJanji-temu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi ..............................................52 Gambar 5.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan notulen hasil koordinasi ...................................................................53 Gambar 5.1.3 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi .......................................................54 Gambar 5.2.1.1 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD dengan mentor dan notulen hasil koordinasi 55 Gambar 5.2.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi 56 Gambar 5.2.1.3 Rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD ......................56 Gambar 5.2.2 Daftar sediaan obat injeksi multipledoseyang memiliki BUD .............57 Gambar 5.2.3.1 Label penandaan obat BUD 58 Gambar 5.2.3.2 Dokumentasi pelabelan tanggal BUD pada sediaan obat ....................58 Gambar 5.2.4.1 Dokumentasi ScreenshotChatdengan tim PKRS terkait penyempurnaan
flyerstand 59
dengan tenaga medis terkait (perawat, dokter/residen anestesi) ........65
Gambar 5.3.2.3 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan rekan kerja Depo OK Wing ...................................................65
Gambar 5.4.1.1 Notulen konsultasi pembuatan kuisioner evaluasi dengan mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK .........................................................67 Gambar 5.4.1.2 Draftkuisioner yang digunakan dalam evaluasi .................................67
5.4.2.1 Link googleformdan barcodeuntuk googleform...............................68
5.4.2.3
kegiatan menyampaikan hasil rekapitulasi kuisioner kepada
xi
Gambar
Gambar 5.4.2.2 Dokumentasi
googleformkuisioner
medis dan petugas farmasi Depo OK Wing 69
mentor ...........................................................................................72 Gambar 5.3.1A Testimoni dari rekan perawat anestesi OK Wing 100 Gambar 5.3.2A Testimoni dari rekan kerja Depo OK Wing ........................................ 101 Gambar 5.3.3A Testimoni dari Apoteker Koordinator Depo OK .................................. 101
link
evaluasi diisi oleh tenaga
Gambar
Dokumentasi
DAFTAR SINGKATAN
1. APKL : Aktual,Problematik,Khalayakan,Layak
2. ALKES : Alat Kesehatan
3. ASN : Aparatur Sipil Negara
4. BMHP : Bahan Medis Habis Pakai
5. BUD : BeyondUseDate
6. CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
7. CSSD : CentralSterileSupplyDepartement
8. NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
9. PANRB : Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
10. PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
11. PNS : Pegawai Negeri Sipil
12. RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
13. SE : Surat Edaran
14. SDM : Sumber Daya Manusia
15. UPT : Unit Pelayanan Teknis
16. USG : Urgent,Seriousness,Growt
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara atau yang disebut dengan pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan
cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Indonesia No.10 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon PNS, pada pasal (4) ayat (1) menyebutkan
setiap instansi pemerintahan wajib memberikan pelatihan dasar CPNS selama masa
prajabatan. Dimana pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Pada pasal (6) dijelaskan bahwa kompetensi yang dikembangkan dalam pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugasnya, dimana kompetensi itu diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap prilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (WorldClass Government), Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan CoreValues (Nilai-
Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding ASN “Bangga Melayani
1
Bangsa”. Core Values ASN BerAKHLAK sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Pada Era globalisasi ini masyarakat semakin kritis terhadap segala hal termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, dimana hal tersebutberdampak pada tercapainya derajatkesehatan yang optimal.
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah merupakan salah satu rumahsakit rujukan nasional, yang memiliki visi menjadi Rumah Sakit unggul dan mandiri tahun 2024. Perwujudan visi tersebut adalah dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang paripurna, mandiri dan terjangkau. Kegiatan pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pelayanan yang diberikan di RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah, dimana kegiatan tersebut berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 kegiatan yaitu kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi sering ditemukan kendala-kendala yang dapat menurunkan kualitas pelayanan tersebut khususnya di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Adapun kendala tersebut salah satunya adalah dalam hal menjaga mutu kualitas sediaan obat khususnya sediaan obat injeksi yang digunakan secara berulang (multiple dose). Dengan menjaga mutu kualitas dan stabilitas obat khususnya obat injeksi yang digunakan secara berulang (multipledose) , maka pasien nantinya akan mendapatkan pelayanan obat yang bermutu. Untuk itu pentingdilakukannya pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan secara berulang (multipledose)khususnya di Depo Ok Wing RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah. Maka penulis mengusulkan judul “PENGOPTIMALAN
PENGELOLAAN UNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG (MULTIPLE DOSE) DI DEPO OK WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA
TAHUN 2022”.
2
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegitan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini adalah menghasilkan PNS yang profesional dan berkarakter berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, serta dapat mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governancesesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja, mengangkat isu potensial untuk ditangani, dan mampu memberikan gagasan kreatif dan inovatif pemecahan masalah terhadap isu yang terjadi.
b. Mampu mengoptimalkan pengelolaan sediaan obat injeksi yangdigunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah dengan berlandaskan nilai-nilai dasar ASN dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI untuk mendukung terwujudnya smartgovernancesesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN melalui Core Values ASN “BerAKHLAK” dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi masyarakat.
1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi peserta latsar
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi peserta latsar yaitu dapat menambah pengetahuan dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu “BerAKHLAK” sehingga diharapkan terbentuk ASN yang profesional dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
2. Manfaat bagi organisasi
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi organisasi khususnya Depo OK Wing Instalasi Farmasi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yaitu dapat
3
1.2 Tujuan
menjaga stabilitas obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)serta dapat meningkatan pemberian obat yang bermutu dalam pelayanan obat di ruang operasi OK Wing.
3. Manfaat bagi masyarakat
Adapun manfaat yang diharapkan dari masyarakat khususnya yang menjadi pasien rencana operasi, adalah memperoleh obat yang bermutu dan berkualitas. Dimana ini sesuai dengan misi dari RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
4
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
adalah :
VISI : “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.
4. Menciptakan tata Kelola Rumah Sakit yang baik.
5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Adapun nilai-nilai organisasi dari RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah :
1. Integritas Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan.
2. Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
3. Tat Twam Asi
Peduli, bela rasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas.
4. Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
5. Kebersamaan
Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.
5
2.3 Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2020, disebutkan bahwa RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang pelayanan kesehatan perorangan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
menyelenggarakan fungsi yaitu :
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran
2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis
3. Pengelolaan pelayanan keperawatan
4. Pengelolaan pelayanan non medis
5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
6. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan
teknologi di bidang pelayanan kesehatan
7. Pelayanan pengelolaan pengadaan barang/jasa
8. Pengelolaan sumber daya manusia
9. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat
10.Pelaksanaan kerjasama
11.Pengelolaan sistem informasi
12.Pemantauan, evaluasi , dan pelaporan
13.Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit
Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsi, RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dimana RSUP Prof. DR.I.G.N.G
Ngoerah dipimpin oleh direktur utama. Adapun susunan organisasi RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah terdiri atas :
1. Direktorat Medik, Keperawatan dan Penunjang
2. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian
3. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara
4. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum
6
Adapun struktur organisasi dari RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.3.1 Struktur Organisasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah
Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah berada di bawah tanggung
jawab Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang. Instalasi farmasi
dikepalai oleh seorang Apoteker. Instalasi farmasi merupakan unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit (Permenkes No.72, 2016). Dimana pelayanan kefarmasian yang
dimaksud adalah suatupelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Adapun struktur organisasi dari Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G
Ngoerah adalah sebagai berikut :
7
2.4 Uraian/Rincian Tugas JabatanPeserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
376/MENKES/PER/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker dan Angka Kreditnya sebagaimana yang disebutkan pada pasal (3), bahwa Asisten Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kerfarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.
Sesuai dengan jenjang jabatannya yaitu Asisten Apoteker Pelaksana, golongan ruang II/c sesuai dengan yang dimaksud pada pasal (5), adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut :
a) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
8
Gambar 2.3.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah
b) Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
c) Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
d) Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;
e) Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;
f) Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;
g) Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
h) Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.
9
BAB III ANALISISISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DANFUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis IsuAktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Arti lainnya dari isu adalah kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya. Yang perlu ditekankan terkait dalam pengertian isu adalah adanya/disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan. Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental
Scanning(peduli terhadap masalah organisasi), ProblemSolving(mampu memilih alternatif), dan Analysis (mampu berfikir konseptual). Dari hasil pengamatan
selama bertugas di Instalasi Farmasi khusunya di Depo OK Wing RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah, adapun beberapa isu yang diperoleh diantaranya :
Tabel 3.1.1 Tabel Identifikasi Isu
No. Uraian Tugas Isu
Teridentifikasi
Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Keterkaitan dengan Agenda 3
1 Terlaksananya
pelayanan
kefarmasian
sesuai standar
akreditasi
terkait
penyimpanan
perbekalan
farmasi
(sediaan
farmasi, Alkes, dan BMHP).
Belum
optimalnya
penempelan
stiker LASA dan
High Alert pada
obat di Depo OK
Wing RSUP Prof.
DR.I.G.N.G
Ngoerah pada
tahun 2022.
Saat ini dalam
data
manajemen
resiko farmasi
terkait insiden
kesalahan
dispensingobat
menunjukkan
skor resiko
hampir
mencapai
angka 5.
Dimanadi Depo
Semua sediaan
obat yang
tergolong obat
LASA dan High
Alertharus sudah
tertempel
stiker/label LASA
dan HighAlert di Depo OK Wing
untuk mencegah
terjadinya
dispensing eror
dan menurunkan
Manajemen
ASN:
Belum optimalnya
penempelan stiker
LASA dan High
Alert yang terjadi
di Depo OK Wing
disebabkan karena kurangnya
penerapan
manajemen ASN, dimana kurangnya
kesadaran dari
10
2 Terlaksananya
pelayanan
kefarmasian
sesuai standar
akreditasi
terkait
memeriksa
dan
menyimpan
perbekalan
farmasi
(sediaan
farmasi, Alkes,
OK Wing masih
adanya sediaan
obat injeksi
yang tidak
tertempel stiker
LASAdan
HighAlert.
angka kejadian
terkait
manajemen
resiko farmasi.
petugas farmasi
akan pentingnya
menjaga
keselamatan
pasien. Apabila
penempelan stiker
LASA dan High
Alert dilakukan
secara optimal, ini dapat mencegah
terjadinya
kesalahan
pemberian obat.
Hal ini berkaitan
dengan
profesionalitas
seorang Asisten
Apoteker dalam
menjalankan
tugasnya.
Belum
optimalnya
penanganan
untuk obat yang
memiliki tanggal
kadaluwarsa
berbeda dalam
satu wadah
penyimpanan di
Depo OK Wing
RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerahpada
Di Depo OK
Wing masih
ditemukannya
sediaan obat
injeksi yang
memiliki
tanggal
kadaluwarsa
yang berbeda
dalam satu
tempat/wadah
penyimpanan, hal ini dapat
Untuk obat
injeksi yang
memiliki tanggal
kadaluwarsa
yang berbeda
dalam satu
tempat/wadah,
diharapkan dapat
dipisah dengan
sekat dan diberi
tanggal masa
kadaluwarsanya
sehingga dapat
Smart ASN : Terkait isu tersebut, disebabkan
karena kurangnya
profesionalitas
dan integritas
petugas dalam
menjalankan
tugasnya
Smart
Governance :
11
dan BMHP). tahun 2022.
menimbulkan
kejadian obat
yang
mendekati
tanggal
kadaluwarsa
dan sulit untuk
diretur ke
Gudang atau
dijalankan di
depo-depo
yang lain.
terlihat jelas atau
dapat dengan
sediaan obat
injeksi tersebut
dimasukkan ke
dalam klip dan
disertai tanggal
kadaluwarsanya.
Belum optimalnya
penanganan obat
yang memiliki
tanggal
kadaluwarsa
berbeda dalam
satu wadah
penyimpanan juga
menunjukkan
belum optimalnya
tata kelola
penyimpanan
obat yang baik
dan cerdas di Depo OK Wing.
3 Terlaksananya
pelayanan
kefarmasian
sesuai standar
akreditasi
terkait
menyimpan perbekalan (sediaan
farmasi, Alkes, dan BMHP).
Belum
optimalnya
pengelolaan
sediaan injeksi yang
digunakan
berulang (multipledose) di Depo OK
Wing RSUP
Prof.
DR.I.G.N.G
Ngoerah pada
tahun 2022.
Saat ini dalam
data
manajemen
resiko farmasi
terkait insiden
kesalahan
dispensing
obat
menunjukkan
skor resiko
hampir
mencapai
angka 5. Di
depo OK Wing
ditemukan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
Semua obat
injeksi yang
digunakan
berulang
(multiple dose)
diberikan label
BUD (Beyond Use Date). Serta
diharapkan
semua tenaga
medis yang
terkait selalu
menerapkan
teknik aseptik
sebelum
mengambil obat
multipledose.
Smart ASN :
Terkait isu
tersebut, terjadi
karena belum
adanya
profesionalitas
dan integritas
dari petugas
farmasi dan tenaga
medis yang terkait
dalam melakukan
pelayanan publik
yang berkualitas.
Diharapkan
petugas farmasi
dapat mampu
berinovasi untuk
memberikan
12
4 Terlaksananya
pencatatan dan pelaporan
implan yang
tidak tersedia
berulang
(multiple dose)
yang belum
ada pelabelan/ penandaan
BUD (Beyond Use Date)
serta masih
ditemukannya
beberapa
tenaga medis
(residen
anestesi/ perawat) tidak
melakukan
teknik aseptik
sebelum
mengambil
sediaan obat
injeksi multiple dose.
sebuah gagasan
dalam menangani
isu tersebut dan dapat membangun
jejaring kerja/ networking antar
devisi
Masih
terjadinya
pensterilan
alat implan
yang banyak, dimana alat
tersebut
akhirnya
tidak terpakai
di Depo OK
Wing RSUP
Prof.
Masih
ditemukannya
banyak alat
implan yang
sudah steril
tetapi tidak
jadi digunakan
di Depo OK
Wing, dimana
kejadian ini
sering
dikomplain dari
Diharapkan agar
residen bedah
memprioritaskan
alat implan yang
dibutuhkan saja
yang
diamprahkan, sehingga dapat
meminimalisir
pensterilan alat
implant yang
terlalu banyak.
Manajemen
ASN: Terkait isu
tersebut, terjadi
karena
kurangnya
profesionalitas
residen bedah
dalam
mengamprah
alat implan
sehingga kinerja
dalam bekerja
13
5 Terlaksananya
pelayanan
kefarmasian
sesuai standar
akreditasi
terkait
menerima, menseleksi
persyaratan
administrasi
Resep
DR.I.G.N.G
Ngoerah pada
tahun 2022.
pihak CSSD Serta dapat
dibuatkan buku
dokumentasi
pengamprahan
alat implan
sebagai arsip di
Depo OK Wing
untuk
pengampahan
yang terlalu
banyak.
menjadi kurang efisien
Masih terjadinya
penulisan
Resep untuk obat narkotika dan psikotropika
yang kurang
lengkap di Depo OK Wing
RSUP Prof.
DR.I.G.N.G
Ngoerah pada
tahun 2022
Masih ditemukannya
Resep obat
narkotika dan psikotropika yang kurang
lengkap dan jelas di Depo OK Wing
Diharapkan
dokter anestesi
agar menuliskan
Resep obat
narkotika dan psikotropika
dengan lengkap dan jelas.
Manajemen
ASN:
Terjadinya
penulisan resep
narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap
disebabkan
karena kurangnya
profesionalitas
dari dokter/ residen anestesi.
Dimana resep yang ditulis tidak
lengkap dapat
menyebabkan
kesalahan
pemberian obat
serta pelayanan
obat menjadi
terhambat .
14
3.1.2 Analisis Isu
a. Pemilahan/Penapisan Isu Analisis isu harus memenuhi APKL yaitu Aktual, Problematik, KekhalayakandanLayak. Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan dari suatu masalah yang dijabarkan pada tabel di bawah ini :
1 Belum optimalnya penempelan stiker LASA dan HighAlert pada obat di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.
2 Belum optimalnya penanganan untuk obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa berbeda dalam satu wadah penyimpanan di Depo OKWing RSUP Prof. DR.I.G.N.G
Ngoerah pada tahun 2022.
3 Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.
4 Masih terjadinya pensterilan alat implan yang banyak, dimana alat tersebut akhirnya tidak terpakai di Depo OK Wing RSUP
Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.
5 Masih terjadinya penulisan Resep untuk obat narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap di Depo OK Wing RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.
Keterangan :
A : benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
P : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya
K : isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
L : isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
+ : memenuhi syarat
- : tidak memenuhi syarat
15
No Deskri psiIsu Teknik APKL Kualitas Isu A P K L
Tabel 3.1.2 Pemilahan/Penapisan Isu berdasarkan teknik APKL
+ - + - (++)
+ + + + (++++) Memenuhi syarat
+ + + + (++++) Memenuhi syarat
+
+ + - (+++)
+ + +
+ (++++) Memenuhi syarat
b. Penetapan CoreIsu
Berdasarkan identifikasi isu-isu yang terjadi, ada tiga isu yang memenuhi syarat. Selanjutkan dari tiga isu yang memenuhi syarat tersebut, akan ditentukan prioritas isu dengan menggunakan metode analisis teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan menetapkan rentang penilaian dari (1-5) yang dijabarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.3 Prioritas Isu berdasarkan teknik USG (Urgency,Seriousness,Growth)
No Deskripsi Isu
1 Belum optimalnya penanganan untuk obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa berbeda dalam satu wadah penyimpanan di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun
2022.
2 Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.
3 Masih terjadinya penulisan Resep untuk obat narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap di Depo OK Wing RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022
Keterangan :
3 4 4 11
4 5 5 14
4 4 4 12
U : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti
S : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan
G : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera
Rentang penilaian :
1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
2 : tidak mendesak/gawat dan dampak;
3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;
4 : mendesak/gawat dan dampak;
5 : sangat mendesak/gawat dan dampak.
16
Teknik USG Prioritas U S G
Berdasarkan analisis isu dengan teknik USG diperoleh prioritas isu adalah
“Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022”.
c. Analisis Penyebab CoreIsu
Berikut adalah pengelompokan penyebab belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022 berdasarkan faktor 4 M
yaitu : Man,Measurement,Method,Material.
Tabel 3.1.4 Stratifikasi Penyebab Isu
No Faktor 4 M Penyebab Dampak
1 Man (Tenaga SDM)
Tuntutan pelayanan yang cepat membuat kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya dalam menjaga mutu obat
sehingga tidak dilakukannya
teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obat multipledose.
2 Material(Alat) Belum tersedianya label
penandaan BUD untuk tanggal
dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat tersebut
Stabilitas obat menjadi berkurang dan kemungkinan resiko masuknya mikroorganisme ke dalam sediaan obat multipledose.
3 Measurement (Pengukuran)
Belum adanya standar acuan
khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) sehingga belum ada tata cara yang jelas untuk pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
Resiko obat menjadi rusak sehingga stabilitas obat dan efektifitas obat tersebut menjadi menurun.
Kegiatan menjadi tidak dapat berjalan efektif karena tidak ada acuan/aturan yang jelas sehingga keefektifan kerja menjadi menurun.
17
4 Method (Metode)
Kurangnya komunikasi antara petugas farmasi dengan tenaga medis yang terkait.
Suasana kerja atau lingkungan kerja menjadi kurang kondusif.
18
Belum adanya SPO khusus terkait pengelolaan sediaan
obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)
Gambar 3.1.1 Diagram FishBone
Tuntutan pelayanan yang cepat
Kurangnya kesadaran tenaga medis akan
pentingnya dalam menjaga mutu obat
Belum ada tata cara yang jelas untukpengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)
Tidak dilakukannya teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obat(multipledose)
Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat Injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) di Depo OK
Belum tersedianya label penandaanuntuk
tanggal dibukanya
obat dan tanggal
batas waktu
penggunaan obat tersebut
Material (Alat)
Kurangnya komunikasi
antara petugas
farmasi dengan
tenagamedis yang terkait
Method (Metode)
Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah
pada tahun 2022
19
(Pengukuran)
Measurement
Man (SDM)
Isu yangterpilih adalah belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obatinjeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G
Ngoerah pada tahun 2022, dimana keadaan tersebut akan berdampak :
Dampak jika tidak ditangani :
1. Tidak dilakukannya teknik aseptik sebelum pengambilan obat injeksi multipledose;
2. Stabilitas obat menjadi berkurang;
3. Resiko masuknya mikroba pada obat, dimana ini dapat menyebabkan penularan penyakit infeksi pada pasien;
4. Dapat menurunkan efektifitas obat;
5. Pasien tidak dapat menerima obat yang terjamin mutunya
Dampak jika ditangani :
1. Prosedur teknik aseptik dilakukan dengan baik;
2. Stabilitas obat terjaga dan terjamin;
3. Efektifitas obat terjaga sehingga nantinya akan diperoleh output/hasil yang diinginkan;
4. Pasien menerima obat yang terjamin mutu dan kualitasnya;
5. Mengurangi terjadinya penularan penyakit infeksi pada pasien.
3.2Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance.
Tabel 3.2.1 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
No. Penyebab Isu
1 Tuntutan pelayanan yang cepat di ruang operasi membuat kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya dalam menjaga mutu obat sehingga tidak dilakukannya teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obatmultipledose .
Keterkaitan Penyebab Isu dengan
Kedudukan dan Peran PNS
ManajemenASN :
Kurangnya kesadaran tenaga medis dalam melakukan tindakan aseptik sebelum pengambilan sediaan obat multiple dose membuat profesionalitas dalam bekerja menjadi kurang optimal.
20
2 Belum tersedianya label penandaan untuk tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat tersebut.
Smart ASN : Penggunaan label penandaan BUD belum dilakukan secara profesional. Dimana kita sebagai seorang ASN harus mampu berinovasi dalam mendukung meningkatkan pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas.
3 Belum adanya standar acuan khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) sehingga belum ada tata cara yang jelas untuk pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
ManajemenASN : Belum adanya standar acuan khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) sehingga tidak ada prosedur yang jelas yang membuat profesionalitas dalam bekerja menjadi belum optimal.
4 Kurangnya komunikasi antara petugas farmasi dengan tenaga medis yang terkait.
Smart ASN : Petugas farmasi belum mengoptimalkan networking dengan tenaga medis (Dokter/residen, perawat) lainnya terkaitpengelolaan sediaan obat injeksi yangdigunakan secara berulang (multiple dose), dimana kondisi lingkungan kerja menjadi kurang kondusif.
Smart Governance atau tata kelola pemerintahan cerdas bertujuan untuk
mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik. Dalam mendukung terwujudnya SmartGovernancedi
perlukan Smart ASN yang memiliki nilai-nilai dasar BerAKHLAK. Dari Penyebab akar masalah yang ditemukan adalah belum optimalnya pemberian pelayanan secara profesional sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Salah satu
penyebab isu yang diperoleh adalah belum tersedianya label penandaan BUD untuk
21
tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat pada sediaan obat
injeksi yang digunakan berulang (multiple dose), sehingga hal tersebut akan berdampak pada pelayanan obat yang diberikan khususnya di ruang operasi. Peran
ASN yang profesional sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu dan kualitas dalam pelayanan obat kepada pasien.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik diharapkan penyebab isu tersebut dapat diatasi dengan melakukan gagasan pemecah isu melalui pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose)di Depo OK WingRSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Adapun gagasan kreatif yang dapat dilakukan adalah pembuatan label penandaan obat BUD dan media
edukasi berupa flyerstand tentang pentingnya dilakukan teknik aseptik
dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Diharapkan gagasan inovasi dan kreatif ini dapat mendukung
dalam meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan obat secara profesional.
Alternatif pemecahan masalah di atas dilakukan untuk memberikan informasi terkait sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan benar dan tepat. Dengan adanya pelabelan BUD dan penempatan flyerstand yang dapat dilihat oleh para tenaga medis (Dokter/residen, perawat), diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan visi dan misi dari RSUP Prof. DR. I.G.N.G Ngoerah.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
2. Pembuatan label penandaan obat BUD dan flyer stand terkait pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)
3. Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat) dan rekankerja di Depo OK Wing tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose)dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan mediaedukasi flyerstand tentang pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple
22
dose).
4. Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).
23
BAB IV RANCANGANAKTUALISASI
4.1 RancanganAktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Gagasan pemecahan isu terpilih adalah pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing RSUP
Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut adalah :
24
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan dengan substansi agenda 2 yang direncanakan
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Sosialisasi dan
berkoordinasi
dengan Apoteker
koordinator Depo
OK dan Kepala
Instalasi Farmasi
terkait rancangan
kegiatan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan. (Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi).
Terkoordinirnya
rancangan
aktualisasi dengan
baik
Dengan adanya koordinasi
dengan Apoteker
Koordinator untuk Depo
OK dan Kepala Instalasi
Farmasi sejalan dengan
visi RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah yaitu :
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
2024.
Serta misi no.5 :
Membangun jejaring
kesehatan dan
kerjasama dengan
pemangku terkait.
Terjalinnya komunikasi
dengan Apoteker
Koordinator untuk Depo
OK dan Kepala Instalasi
Farmasi yang terkait
rancangan kegiatan yang
akan dilakukan, dimana ini
dapat memperkuat nilai
organisasi yaitu membantu
terwujudnya insan
professional dan
kebersamaan yang
mampu untuk bekerja
sama dalam teamwork
untuk terus
mengupayakan
pengembangan diri dan
25
Tabel 4.1 Rencana Kegiatandan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Manajemen ASN :
Melakukan
koordinasi
merupakan
proses awal untuk
memulai sebuah
kegiatan, dimana
kegiatan ini
nantinya dapat
menghasilkan
ASN yang
professional.
1.1 Membuat janji
ketemu dengan
Apoteker
koordinator Depo
OK dan Kepala
Instalasi Farmasi
mengenai
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
Dokumentasi
Kegiatan Harmonis : Saya akan membuat
janji dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan Kepala Instalasi
Farmasi dengan sopan
dan menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
terbuka dalam menerima
masukan atau saran untuk
mencapai pelayanan
kesehatan yang
berkualitas.
26
aktualisasi.
Akuntabel :
Saya akan hadir tepat
waktu dalam pertemuan
tersebut sebagai wujud
konsisten, integritas
dan dapat dipercaya
dalam menjelaskan
rancangan aktualisasi
kegiatan ini.
1.2 Melakukan
sosialisasi dan
koordinasi
dengan
Apoteker
koordinator
Depo OK dan
Kepala Instalasi
Farmasi terkait
rancangan
kegiatan
aktualisasi
dalam hal
a. Notulen
Kegiatan
b. Dokumentasi
kegiatan
Akuntabel : Saya akan
melaksanakan kegiatan
aktualisasi dengan
cermat dan konsisten.
Dimana nantinya
diharapkan agar
kegiatan ini dapat
berjalan dengan lancar
sesuai rencana yang
telah dibuat.
27
pembuatanflyer
standdan label
penandaan obat
BUD untuk
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang
(multipledose).
Saya akan
menyampaikan inovasi
(Adaptif) dalam
membuat flyerstand
dan label penandaan
obat BUD, dimana ini
merupakan bentuk
kontribusi (Loyal)
yang dapat saya
berikan untuk
mewujudkan pelayanan
obat yang berkualitas
(Berorientasi
Pelayanan).
Kolaboratif :
Saya akan melakukan
sosialisasi dan
koordinasi terkait
rancangan kegiatan
aktualisasi yang
nantinya saya terapkan
28
2 Pembuatan label
penandaan obat
BUD dan flyer
stand terkait
pentingnya teknik
aseptik dalam
setiap
pengambilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang
(multipledose).
dengan harapan adanya
feedbackyang positif
dari Apoteker
koordinator Depo OK
dan Kepala Instalasi
Farmasi berupa
kesediaan bekerja
sama untuk hasil
yang lebih baik.
• Terlaksananya
pelabelan
sediaanmultiple dosedengan
label BUD (BeyondUse
Date)yang berisi
informasi tanggal
dibukanya obat
dan tanggal
batas waktu
penggunaan.
• Dengan adanya
Pemasanganflyerstand
dan pemberian label
penandaan BUD untuk
obat multipledose
sejalan dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, tahun 2024.
Serta misi no.4:
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik
Dengan adanya
pemasangan flyerstanddan pemberian label
penandaan BUD pada
sediaan injeksi multiple dose, dapat meningkatkan
pelayanan obat yang
bermutu, dimana secara langsung mendukung tata
nilai Rumah Sakit yaitu
terwujudnya insan
professional dan berintegritas serta
29
(INOVASI)
Smart ASN
Pembuatan label
penandaan obat
BUD dan media
edukasi berupa
flyerstandini
merupakan salah
satu bentuk
inovasi yang
memanfaatkan
Teknologi
(digital) dalam
proses
meningkatkan
kualitas
pelayanan obat.
Dimana nantinya
akan
menghasilkan
ASN yang
professional.
media edukasi
berupa flyer
standdiharapkan
terciptanya
kesadaran akan
pentingnya
menjaga mutu
dan kestabilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multipledose).
kebersamaan/bekerja
dalam teamworkdengan
keyakinan tat twam asi.
30
2.1 Menghadap
Apoteker
koordinator
Depo OK dan
mentor untuk
menjelaskan
rancangan flyer
standdan label
penandaan obat
BUD
a. Notulen
koordinasi
b. Rancanganflyer
standdan label
penandaan obat
BUD
c. Dokumentasi
kegiatan
Harmonis :
Saya akan membuat
janji dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan mentor dengan
sopan dan menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
Kompeten:
Saya akan melakukan
konsultasi dengan
Apoteker koordinator
Depo OK dan mentor
terkait rancangan
pembuatan label
penandaan obat BUD
dan flyerstanddalam
membantu menambah
kompetensi/kemampuan
belajar saya (learning
agility)untuk
31
2.2
Membuat daftar sediaan obat
multipledosevial
menghasilkan kinerja
yang terbaik.
Adaptif : Saya akan bersedia
menerima masukan
saran dan kritik dari
rancangan media
edukasi flyerstanddan
label penandaan obat
yang saya buat
sehingga saya mampu
lebih berinovasi lagi
untuk memperbaikinya
agar diperoleh hasil
yang maksimal.
a. Daftar sediaan obat multiple dose.
b. Dokumentasi kegiatan.
Akuntabel : Saya akan membuat
daftar sediaan obat
multipledoseuntuk
membantu saya dalam
memudahkan
32
BUD dan melakukan
pelabelan/ penandaan BUD
untuk sediaan
obat injeksi
yang digunakan
berulang (multipledose).
yang berisi tanggal
dibukanya obat
dan tanggal
batas waktu
penggunaan
melakukan pelabelan/
penandaan obat sdiaan multipledose. Ini
merupakan salah satu
wujud dari sikap yang
konsisten dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
Adaptif : Saya akan membuat
label BUD dan
melakukan pelabelan/
penandaan sediaan
obat multipledose
dengan label BUD (BeyondUseDose).
kegiatan
Kegiatan ini merupakan
cerminan dari inovasi
dan kreativitas.
standdan
melakukan
untuk media
Adaptif : Saya akan membuat
media edukasi berupa
33
2.3 Membuat label
a. Label BUD
b. Dokumentasi
2.4 Membuatflyer
a. Flyerstand
b. Penomoran
koordinasi
dengan pihak
PKRS terkait
pemberian
nomor pada
media flyer
stand.
flyerstand
sehingga dapat
diterbitkan
c. Dokumentasi
kegiatan
flyerstand, dimana
kegiatan ini merupakan
cerminan dari inovasi
dan kreativitas.
Kolaboratif :
Saya akan melakukan
koordinasi dengan
pihak PKRS untuk
kesediaannya
bekerja sama terkait
flyerstand yang telah
dibuat agar dapat
diberikan penomoran
untuk terbit.
2.5
Melakukan
pemasangan flyerstanddi
tempat yang
mudah terlihat
dan diletakkan
berdampingan
Dokumentasi
kegiatan
Loyal : Saya akan
menempatkan flyer
standpada tempat yang
terlihat dan berdekatan
dengan wadah
penyimpanan sediaan
34
dengan tempat/wadah
sediaan obat
injeksimultiple
doseyang sudah dibuka/ digunakan.
obat injeksi multiple
doseyang sudah
terbuka agar dapat
terlihat jelas.
Kegiatan ini merupakan
bagian dari kontribusi
saya dalam
mewujudkan pelayanan
obat yang bermutu dan
berkualitas khususnya di
Depo OK Wing.
2.6 Melakukan uji
coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.
a. Notulen koordinasi uji coba
b. Dokumentasi kegiatan
Kompeten :
Saya akan menghadap
Apoteker Koordinator
untuk Depo OK dan
mentor dengan sopan
untuk berkoordinasi akan
melakukan uji coba
terhadap label
penandaan BUD dan
pemasangan flyerstand
dimana kegiatan ini akan
35
saya lakukan dengan
kinerja yang terbaik agar
mendapatkan hasil yang
optimal.
Kolaboratif :
Saya akan membuat
googleformuntuk
menguji keefektifan
penggunaan flyerstand
dan penandaan obat
BUD, dan saya akan
bagikan ke rekan kerja
dan tenaga medis yang
terkait. Dimana ini
merupakan cerminan dari
kesediaan bekerja
sama dari tenaga medis
yang terkait dalam
mengoptimalkan
pengelolaan sediaan
injeksi yang digunakan
36
3 Sosialisasi kepada
para tenaga
medis yang
terkait
(Dokter/residen,
Perawat) dan
rekankerjadi
Depo OK Wing
tentang
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose)dengan
menggunakan
label penandaan
obat BUD dan
media edukasi
flyerstand
tentang
Peningkatan
pemahaman akan
pentingnya
menjaga stabilitas
dan mutu sediaan
obat
berulang (multipledose).
Pelaksanaan sosialisasi
tentang pengelolaan
sediaan obat injeksi
multipledosesejalan
dengan visi RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024.
Terjalinnya komunikasi
dengan tenaga medis yang terkait tentang
pengelolaan sediaan
obatinjeksi multiple dose di Depo OK akan memperkuat nilai
organisasi yaitu membantu terwujudnya
insan professional, dan kebersamaan.
Serta misi 1,4,5:
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang paripurna,
mandiri dan
terjangkau;
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit yang baik ;
Membangun jejaring
Dengan kebersamaan ini kita dapat
memanfaatkan sumber
daya yang ada secara efektif, maka kita dapat
mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien.
37
pentingnya teknik
aseptik dalam
setiap
pengambilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose). (Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi
Farmasi)
Manajemen
ASN
Sebagai seorang
CPNS dapat
mampu menjalin
komunikasi yang
baik dengan
kesehatan dan
Kerjasama dengan
pemangku
kepentingan terkait.
38
3.1
devisi lain serta
mampu
melakukan
sosialisasi terkait
pengelolaan
sediaan obat
multipledose
merupakan
bentuk
professional,
tanggung jawab
dan
pengembangan
kompetensi diri.
Melakukan
koordinasi
dengan rekan
kerja dan tenaga
medis yang
terkait
(koordinator
perawat,
Dokumentasi
kegiatan Akuntabel :
Saya akan hadir tepat
waktu sebagai wujud
konsisten dan dapat
dipercaya untuk
menyampaikan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
39
3.2
anestesi dan chiefresiden
anestesi) terkait
tempat dan
waktu pelaksanaan
sosilaisasi.
Melakukan
sosialisasi
kepada tenaga
medis yang
terkait dan rekan
kerja tentang
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose)
• Notulen
koordinasi
• Dokumentasi
kegiatan
digunakan berulang
(multipledose) kepada
rekan kerja dan tenaga
medis yang terkait.
Harmonis : Saya akan melakukan
sosialisasi terkait
pengelolaan untuk
sediaan obat injeksi
yang digunakan
berulang (multipledose)
kepada rekan kerja dan
tenaga medis yang
teerkait dengan jelas
dan sopan, serta
menghargai perbedaan
yang ada.
Kolaboratif :
40
Saya akan melakukan
kerjasama yang
sinergi dengan
tenaga medis yang
terkait untuk
mendapatkan nilai
tambah dan hasil yang
lebih baik.
Saya sangat antusias
(Adaptif) dalam
melakukan sosialisasi
ini, dengan harapan
para tenaga medis yang
terkait dan rekan kerja
ikut berkontribusi
(Loyal) dalam
mendukung
peningkatan mutu
pelayanan obat terkait
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
41
4 Evaluasi kegiatan
optimalisasi
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi yang
digunakan
berulang (multipledose).
(Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi)
Terlaksananya
evaluasi kegiatan
optimalisasi
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang (multipledose).
(multipledose).
Kompeten:
Saya akan melakukan
sosialisasi ini berharap
agar rancangan
kegiatan ini dapat
berjalan dengan
sukses.
Dengan evaluasi kegiatan
pengelolaan sediaan obat
injeksi yang digunakan
berulang (multipledose)
menyebabkan
peningkatan
kualitas pelayanan
kefarmasian dalam hal
menjamin mutu obat
yang berkualitas,
sehingga saya dapat
mewujudkan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
Dengan adanya evaluasi
kegiatan pengelolaan
sediaan obat injeksi yang
digunakan berulang (multipledose),saya
dapat memberikan
pelayanan obat yang
bermutu, dimana kegiatan ini akan memperkuat nilai
organisasi yaitu
terwujudnya insan
professional dan
berintegritas dengan
Smart ASN :
yaitu Menjadi Rumah
keyakinan tat twam asi.
42
Dalam
pelaksanaan
kegiatan ini, wujud dari Smart
ASN yang
diterapkan adalah
penerapan
teknologi
(digital) dalam
melakukan
evaluasi yaitu
dalam bentuk link
googleform
sehingga
menghasilkan
ASN yang
professional.
4.1 Berkonsultasi
dengan Apoteker koordinator
Depo OK dan
• Notulen
konsultasi
• Draft kuisoner
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun 2024.
Serta dalam misi no.1
yaitu:
Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan
yang paripurna, mandiri dan
terjangkau.
Harmonis : Saya akan membuat janji
dengan Apoteker
koordinator Depo OK dan
Mentor dengan sopan dan
43
Mentor terkait
pembuatan
kuisioner
evaluasi
kegiatan.
santun sebagai bentuk
menghargai perbedaan
latar belakang yang ada.
Kompeten:
Saya akan
berkonsultasi terkait
pembuatan kuisioner
evaluasi sebagai bentuk
dalam mengukur
tingkat keberhasilan
dari pelabelan obatBUD
dan pemasangan flyer
standini.
Kolaboratif :
Saya akan bekerja
sama dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan Mentor dalam
memberikan masukan
kepada saya terkait
44
4.2
Finalisasi draft
kuisioner dan mengedarkan
kuisioner
pembuatan kuisioner ini.
Akuntabel : Saya akan menyusun
draftkuisoner ini dengan
cermat dan
dapat dipercaya.
Loyal : Saya akan menyusun
kuisoner ini dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sehingga jelas
untuk dapat dipahami.
Dimana kegiatan ini
merupakan wujud sikap
Nasionalisme.
• Link google formkuisioner
diterima dan diisi oleh seluruh
Kompeten : Saya membagikan
kuisioner melalui link
googleformuntuk
45
melalui link
googleformke
rekan kerja dan
tenaga medis
yang terkait
serta merekap
hasil dari
kuisioner yang
telah diisi yang
selanjutnya
akan dilaporkan
kepada mentor.
petugas Depo
OK Wing dan
tenaga medis
yang terkait
• Hasil
rekapitulasi
kuisioner
dilaporkan
kepadamentor
dapat mengetahui
keberhasilan dari
kegiatan pengoptimalan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)di Depo
OK Wing.
46
4.2 Penjadwalan
Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
TahapanKegiatan
1 Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan
Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
1.1 Membuat janji ketemu dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala
Instalasi Farmasi mengenai rancangan aktualisasi dan rencana aktualisasi kegiatan.
1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi dalam
hal pembuatan flyerstanddan label penandaan obat BUD untuk sediaan obat injeksi yangdigunakanberulang(multipledose).
2 Pembuatan label penandaan obat BUD danflyerstandterkait pentingnya
teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).
2.1 Menghadap Apoteker koordinator Depo OK danmentor untuk menjelaskan
23 – 26 Agustus 2022
23 – 24 Agustus 2022
25 – 26 Agustus 2022
29 Agustus 2022 – 7 September 2022
29 Agustus 2022
47
No Kegiatan/
Bulan Ket/TanggalKegiatan Agustus September 4 5 1 2 3 4
rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.
2.2 Membuatdaftar sediaanobatmultipledosevial.
2.3 Membuat label BUD dan melakukan pelabelan/penandaan BUD untuk
sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).
2.4 Membuatflyerstanddan melakukan koordinasi dengan pihak PKRS terkait pemberian nomor padamediaflyerstand.
2.5 Melakukan pemasanganflyerstanddi tempat yang mudah terlihat dan berdampingan dengan tempat/wadah sediaan obatinjeksimultipledose yang sudah dibuka/digunakan.
2.6 Melakukan uji coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.
3 Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat)
dan rekan kerja tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan
berulang (multipledose)dengan menggunakan label penandaan obat BUD
dan media edukasi flyerstandtentang pentingnya teknik aseptik dalam
setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multiple dose).
3.1 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (coordinator perawat, anestesi dan chiefresiden anestesi) terkait tempat dan waktu pelaksanaan sosilaisasi.
3.2 Melakukan sosialisasi kepada tenaga medis yang terkait dan rekan kerja tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang
30 Agustus 2022
31 Agustus 2022 – 2 September 2022
3 – 6 September 2022
7 September 2022
8 September 2022
9 – 15 September 2022
9 September 2022
12 – 15 September 2022
48
(multipledose).
4 Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).
4.1 Berkonsultasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan mentor terkait
pembuatan kuisioner evaluasi penilaian inovasi penulis melaluigoogleform.
4.2 Finalisasi draft kuisioner danmengedarkan kuisioner melalui link google
formke rekan kerja dan tenaga medis yang terkaitserta merekap hasil dari
kuisioner yang telah diisi yang selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.
Keterangan Warna Tabel 4.2.1
Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi
Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada Minggu ke IV
Bulan Agustus.
Pembuatan label penandaan obat BUD dan flyerstand terkait pentingnya teknik aseptik
16 – 24 September 2022
16 – 17 September 2022
18 – 24 September 2022
dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakanberulang (multipledose)
pada Minggu ke V Bulan Agustus – Minggu ke II Bulan September.
Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat)dan rekan kerja
tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) pada
MInggu ke III Bulan September 2022.
Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan
berulang(multipledose)pada Minggu ke III-IV Bulan September.
49
4.3 Pihak yang Terlibat danPerannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasiadalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Kegiatan Aktualisasi
No Pihak yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1 Ibu Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin
Menyetujui, mendidik, membimbing, membina, dan mengawasi terkait selama proses tahapan kegiatan aktualisasi
2 Ibu I Nyoman Kristina, SKM., MPH. Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika
penulisan, rancangan dan kegiatan aktualisasi
Mentor
Coach
3 Ibu Anak Agung Ayu
Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin
4 Ibu Apt. Ni Luh
Putu Suryani, S.Farm
Menyetujui dan mengawasi
selama proses aktualisasi Kepala Instalasi Farmasi
Mengawasi danmemberimasukan selama proses aktualisasi
5 Dokter/Residen, Perawat Menggunakan inovasi aktualisasi agar tujuan dan manfaat dapat tercapai
6 Asisten Apoteker (TTK) Mendukung aktualisasi agar dapat
tercapai tujuan yang diharapkan
Apoteker Koordinator untuk Depo OK
Tenaga Medis yang terkait di Depo Ok Wing
Rekan Kerja di Depo OK Wing
7 Tim PKRS RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
Memberikan arahan serta persetujuan dalam pembuatan media edukasi
Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
50
BAB V AKTUALISASI
5.1 Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus – 24 September 2022 yang dilaksanakan di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dengan beberapa tahapan pada setiap kegiatannya. Adapun kegiatan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pertama (23 – 26 Agustus 2022)
Kegiatan yang pertama dilakukan adalah sosialisasi dan berkoordinasi dengan
Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait dengan dimulainya kegiatan aktualisasi. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :
1.1 Membuat janji ketemu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Harmonis : Saya membuat janji bertemu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi dengan sopan dan menghargai perbedaan latar belakang yang ada.
• Akuntabel : Saya hadir tepat waktu sesuai waktu yang telah disepakati bersama, ini merupakan wujud sikap konsisten, integritas dan dapat dipercaya dalam menjelaskan rancangan aktualisasi kegiatan ini.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka akan sulit untuk menghadap Kepala Instalasi Farmasi dan Apoteker Koordinator Depo OK terkait kegiatan aktualisasi yang akan mulai dilakukan. Dimana kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat timbulnya rasa ketidakpercayaan dari atasan dan koordinator. Pemberian izin dari atasan dan koordinator sangat penting dalam memulai kegiatan aktualisasi ini.
c. Output/Evidence
Janji-temu yang telah disepakati untuk berkoordinasi bersama Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi dengan bukti dokumentasi berupa screenshotchat.
51
Gambar 5.1.1 Dokumentasi ScreenshotChatJanji-temu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi.
1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Apoteker Koordinator dan Kepala Instalasi Farmasi terkait pembuatan flyerstanddan label penandaan obat BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Akuntabel : Saya melaksanakan kegiatan aktualisasi ini secara cermat dan konsisten. Agar kegiatan aktualisasi ini berjalan sesuai rencana yang telah dibuat.
• Adaptif : Saya menyampaikan inovasi dalam membuat flyer standdan label penandaan obat BUD.
• Loyal : Dengan adanya inovasi tersebut, saya dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan mutu sediaan obat.
• Berorientasi Pelayanan : Inovasi yang saya berikan ini dapat mendukung dan mewujudkan pelayanan obat yang berkualitas.
• Kolaboratif : Saya melakukan sosialisasi dan koordinasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang nantinya saya terapkan dengan harapan adanya feedback yang positif dari Apoteker
52
Gambar
koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi berupa kesediaan bekerja sama untuk hasil yang lebih baik.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak ada kesinambungan antara inovasi atau ide kreatif yang ada dengan kondisi di lapangan saat ini terkait pengelolaan terhadap sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose). Diharapkan penyampaian ide kreatif atau inovasi ini dapat menjaga stabilitas dan mutu sediaan obat sehingga dapat mewujudkan pelayanan obat yang berkualitas.
c. Output/Evidence
Pemberian izin untuk memulai kegiatan aktualisasi dan disetujuinya pelaksanaan pembuatan label penandaan obat BUD (Beyond Use Date) dan flyer stand mengenai pentingnya dilakukan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
53
5.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi dan notulen hasil koordinasi.
Gambar 5.1.3 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi
2. Kegiatan Kedua (29 Agustus – 7 September 2022)
Kegiatan yang kedua dilakukan adalah pembuatan label penandaan obat BUD dan flyerstandterkait pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose). Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :
2.1 Menghadap Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor untuk menjelaskan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Harmonis : Saya membuat janji dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dengan sopan dan menghargai perbedaan latar belakang yang ada.
• Kompeten : Saya melakukan konsultasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait rancangan pembuatan label penandaan BUD dan flyer stand dalam membantu
54
menambah kemampuan belajar saya (learningagility) untuk menghasilkan kinerja yang terbaik.
• Adaptif : Saya bersedia menerima masukan saran dan kritik dari rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang saya buat sehingga saya mampu lebih berinovasi lagi untuk memperbaikinya agar memperoleh hasil yang maksimal.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya kegiatan menghadap Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terlebih dahulu, maka akan sulit untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dalam menyampaikan pengajuan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang telah dibuat dan dirancang. Dimana konsultasi dan koordinasi dalam hal memberi masukan dan saran perlu dilakukan agar dapat menyempurnakan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang sudah dibuat agar diperoleh hasil yang maksimal.
c. Output/Evidence
Terlaksananya konsultasi dan koordinasi bersama dengan bukti notulen dan dokumentasi menghadap atasan serta telah disepakatinya rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.
55
Gambar 5.2.1.1 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyer stand dan label penandaan obat BUD dengan Mentor dan notulen hasil koordinasi
• Akuntabel : Saya membuat daftar sediaan obat multiple dose untuk membantu saya dalam memudahkan melakukan
56
Gambar 5.2.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyer stand dan label penandaan obat BUD dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi
Gambar 5.2.1.3 Rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD
2.2 Membuat daftar sediaan obat multipledosevial.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
pelabelan/penandaan. Ini merupakan salah satu wujud sikap yang konsisten dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya kegiatan membuat daftar sediaan obat multiple dose yang ada di depo OK Wing maka akan sulit untuk mengelompokkan obat yang memiliki batas waktu penggunaan obat setelah dibuka dari kemasan primerna (BUD). Dimana dengan membuat daftar sediaan multiple dose, nantinya akan mempermudah dalam melakukan pelabelan/penandaan serta membantu dalam memberikan informasi kepada tenaga medis lainnya terkait sediaan obat yang memiliki batas waktu penggunaan obat setelah dibuka dari kemasan primernya (BUD).
c. Output/Evidence
Terlaksananya pencatatan dan pengelompokkan sediaan obat injeksi yang memiliki Beyond Use Date (BUD) dengan bukti foto kegiatan dan tersusunnya daftar sediaan obat multiple dose yang memiliki BUD.
2.3 Membuat dan mencetak label penandaan obat BUD serta melakukan pelabelan/penandaan BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
57
Gambar 5.2.2 Daftar sediaan obat injeksi multipledoseyang memiliki BUD
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Adaptif : Saya membuat dan mencetak label penandaan obat BUD serta melakukan pelabelan/penandaan sediaan obat injeksi multipledosedengan label BUD (BeyondUseDate).Kegiatan ini cerminan dari inovasi dan kreativitas.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dibuatkan lebel penandaan obat BUD dan tidak dilakukannya pelabelan pada sediaan obat yang memiliki BUD, maka stabilitas dan mutu dari sediaan obat tidak terjaga dengan baik. Dimana stabilitas obat yang menurun, akan mempengaruhi efektifitas obat yang diberikan. Penting dilakukannya pelabelan obat BUD untuk mengetahui batas waktu dari penggunaan sediaan obat injeksi yang telah dibuka dari kemasan primernya dan digunakan secara berulang.
c. Output/Evidence
Terlaksananya pelabelan/penandaan obat BUD dengan bukti foto kegiatan dan dokumentasi adanya label penandaan obat yang berisi tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat (BUD).
Gambar 5.2.3.1
Label penandaan BUD
Gambar 5.2.3.2
Dokumentasi pelabelan tanggal BUD pada sediaan obat
58
2.4 Membuat flyer stand dan melakukan koordinasi dengan pihak PKRS terkait penyempurnaan flyerstandserta pemberian nomor pada media flyerstand.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Adaptif : Saya membuat media edukasi berupa flyer stand, dimana kegiatan ini merupakan cerminan dari inovasi dan kreativitas.
• Kolaboratif : Saya melakukan koordinasi dengan pihak PKRS untuk kesediaannya bekerja sama terkait penyempurnaan flyerstandyang telah dibuat serta dapat diberikan penomoran untuk terbit.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dibuatkan media edukasi berupa flyerstand, maka sulit untuk mengingatkan para tenaga medis agar selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Karena adanya tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat di ruang operasi, teknik aseptik sering dilupakan dalam mengambil obat injeksi yang digunakan berulang. Dimana ini dapat menurunkan stabilitas dan mutu obat sehingga dapat mempengaruhi efektifitas obat yang diberikan. Dengan adanya flyer ini, diharapkan dapat mengingatkan para tenaga medis untuk selalu melakukan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
c. Output/Evidence
Terlaksananya penyempurnaan media edukasi flyerstanddengan bukti kegiatan dari tahapan ini adalah dokumentasi telah diberikannya nomor terbit pada media flyerstandoleh Tim PKRS.
59
Gambar 5.2.4.1 Dokumentasi Screenshot Chat dengan Tim PKRS terkait penyempurnaan flyerstand
2.5 Melakukan pemasangan flyer stand di tempat yang mudah terlihat dan diletakkan berdampingan dengan tempat/wadah sediaan obat injeksi multiple doseyang sudah dibuka/digunakan.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Loyal : Saya menempatkan flyer stand pada tempat yang terlihat dan berdekatan dengan wadah penyimpanan sediaan obat injeksi multiple dose yang sudah dibuka. Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi saya dalam mewujudkan pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas khususnya di Depo OK Wing.
b. Analisis Dampak
Jika media edukasi flyerstandini tidak dipasang, maka sulit untuk mengingatkan para tenaga medis agar selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) Bila hanya dengan wacana saja, tidak akan efektif dalam menyampaikan/mengingatkan para tenaga medis untuk selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang. Dengan adanya flyer stand ini dapat membantu dalam mengingatkan para tenaga medis akan pentingnya teknik aseptik dalam pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang.
60
Gambar 5.2.4.2 Penomoran terhadap flyer stand untuk dterbitkan oleh Tim PKRS
c. Output/Evidence
Terlaksananya pemasangan media edukasi flyer stand dengan bukti foto dokumentasi kegiatan.
2.6 Melakukan uji coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Kompeten : Saya menghadap Apoteker Koordinator untuk Depo OK dan mentor dengan sopan untuk berkoordinasi akan melakukan uji coba terhadap label penandaan BUD dan pemasangan flyerstanddimana kegiatan ini akan saya lakukan dengan kinerja yang terbaik agar mendapatkan hasil yang optimal.
• Kolaboratif : Saya melakukan uji coba terhadap flyer stand yang akan digunakan nantinya kepada tenaga medis, untuk dapat diberikan masukan atau saran terkait flyerstandtersebut. Dimana ini merupakan cerminan dari kesediaan bekerja sama dari tenaga medis untuk hasil yang lebih baik.
b. Analisis Dampak
Jika kegiatan uji coba terhadap label penandaan obat BUD dan media edukasi flyer stand ini tidak dilakukan, maka akan terjadi perbedaan persepsi antara masing-masing pihak sehingga tidak ada wujud kerjasama yang sinergi. Untuk itu perlu dilalukan uji coba untuk label panandaan obat BUD dan flyeruntuk mendapatkan feedbackyang
61
Gambar 5.2.5 Dokumentasi pemasangan flyerstanddi Depo OK Wing
baik sehingga kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
c. Output/Evidence
Terlaksananya pelaksanaan uji coba dengan bukti dokumentasi dan notulen koordinasi dari mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK.
Gambar 5.2.6.1 Notulen Koordinasi dengan Mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK
Gambar 5.2.6.2 Dokumentasi menampilkan media
flyerkepada rekan perawat
3. Kegiatan Ketiga (9 – 15 September 2022)
Kegiatan yang ketiga yaitu dilakukannya sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, perawat) dan rekan kerja di Depo OK Wing tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan media edukasi flyer stand tentang pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :
62
3.1 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (koordinator perawat anestesi dan chief anestesi) terkait tempat dan waktu pelaksanaan sosialisasi.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Akuntabel : Saya hadir tepat waktu sebagai wujud konsisten dan dapat dipercaya untuk menyampaikan pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) kepada rekan kerja dan tenaga medis yang terkait.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya koordinasi terlebih dahulu dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait dalam hal waktu dan tempat pelaksanaan, maka akan sulit nantinya dalam melakukan kegiatan sosialisasi. Dimana kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat timbulnya rasa ketidakpercayaan dari rekan kerja maupun devisi lain.
Untuk itu, kehadiran yang tepat waktu sangatlah penting dalam memulai sebuah kegiatan sosialisasi.
c. Output/Evidence
Terlaksananya koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait yang dibuktikan dengan adanya bukti dokumentasi berupa screenshotchat.
Gambar 5.3.1.1 Dokumentasi
Screenshot Chat koordinasi
dengan Koordinator Perawat
Anestesi
Gambar 5.3.1.2 Dokumentasi
Screenshot Chat koordinasi
dengan Dokter ChiefAnestesi
Gambar 5.3.1.3 Dokumentasi
Screenshot Chat koordinasi
dengan rekan kerja Depo OK
Wing
63
3.2 Melakukan sosialisasi kepada tenaga medis yang terkait dan rekan kerja tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Harmonis : Saya melakukan sosialisasi terkait pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) kepada rekan kerja dan tenaga medis yang terkait dengan jelas dan sopan, serta menghargai perbedaan yang ada.
• Kolaboratif : Saya melakukan kerjasama yang sinergi dengan tenaga medis yang terkait untuk mendapatkan nilai tambah dan hasil yang lebih baik.
• Adaptif : Saya sangat antusias dalam melakukan sosialisasi ini.
• Loyal : Saya melihat adanya kontribusi dari para tenaga medis dan rekan kerja dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan obat terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
• Kompeten : Saya melakukan sodilaisasi ini berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya kegiatan sosilaisasi ini, maka para tenaga medis dan rekan kerja tidak akan sadar tentang pentingnya pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Dimana pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang ini sangatlah penting dalam mewujudkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas khususnya dalam pelayanan obat untuk pasien di kamar operasi. Dimana di dalam menjaga stabilitas obat injeksi tersebut, penting untuk dilakukan pelabelan BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang untuk mengetahui batas waktu penggunaan obat tersebut setelah dibuka dari kemasan primernya. Tuntutan di kamar operasi yang cepat dan tepat, dapat membuat para tenaga medis melupakan dalam melakukan tindakan aseptik sebelum mengambil obat injeksi yang digunakan berulang. Untuk itu kegiatan sosialisasi pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang ini, sangat penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari penggunaan flyer stand tentang teknik aseptik dan pelabelan obat BUD dalam mendukung mewujudkan
64
Gambar 5.3.2.1
pelayanan obat yang berkualitas dan bermutu di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
c. Output/Evidence
Terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan bukti berupa foto dokumentasi sosialisasi dengan koordinator/penanggung jawab perawat anestesi, rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (dokter/residen anestesi).
Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan Koordinator Perawat Anestesi.
Gambar 5.3.2.2 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan tenaga medis yang terkait (perawat, dokter/residen anestesi).
65
Gambar 5.3.2.3 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan rekan kerja Depo OK Wing
4. Kegiatan Keempat (16 – 24 September 2022)
Kegiatan yang keempat yaitu dilakukannya evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :
4.1 Melakukan konsultasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait pembuatan kuisioner evaluasi kegiatan.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Harmonis : Saya membuat janji dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dengan sopan dan santun sebagai bentuk menghargai perbedaan latar belakang yang ada
• Kompeten : Saya melakukan konsultasi terkait pembuatan kuisioner evaluasi sebagi bentuk dalam mengukur tingkat keberhasilan dari pelabelan obat BUD dan pemasangan flyer standini.
• Kolaboratif : Saya bekerja sama dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dalam memberikan masukan kepada saya terkait pembuatan kuisioner ini.
• Akuntabel : Saya menyusun draftkuisioner ini dengan cermat dan dapat dipercaya
• Loyal : Saya menyusun kuisioner ini dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga jelas untuk dipahami. Dimana kegiatan ini merupakan wujud sikap Nasionalisme.
66
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya koordinasi dan konsultasi terlebih dahulu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait penyusunan draft kuisioner evaluasi kegiatan aktualisasi ini, maka tidak akan tersusun kuisioner evaluasi sehingga ini dapat menghambat dalam pembuatan dan penyebaran kuisioner evaluasi tersebut.
c. Output/Evidence
Terlaksananya kegiatan koordinasi penyusunan draft kuisioner dengan bukti notulen konsultasi dan draftkuisioner.
Gambar 5.4.1.1 Notulen konsultasi pembuatan kuisioner evaluasi dengan Mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK
Gambar 5.4.1.2
67
DraftKuisioner yang digunakan dalam evaluasi
4.2 Melakukan finalisasi draft kuisioner dan mengedarkan kuisioner melalui link googleformke rekan kerja dan tenaga medis yang tekait serta merekap hasil dari kuisioner yang telah diisi dan selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.
a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
• Kompeten : Saya membagikan kuisioner melalui link google form untuk dapat mengetahui keberhasilan dari kegiatan pengoptimalan pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing.
b. Analisis Dampak
Jika tidak dilakukannya penyebaran kuisioner evaluasi terhadap kegiatan ini, maka hasil/outputdari kegiatan aktualisasi ini tidak dapat diketahui manfaat dan responsivitas dari tenaga medis yang terkait dan rekan kerja di Depo OK Wing, sehingga ini dapat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan pengoptimalan pengelolaan sediaan injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing.
c. Output/Evidence
Terlaksananya penyebaran kuisioner evaluasi dalam bentuk google formyang diisi oleh seluruh petugas Depo OK Wing dan tenaga medis yang terkait dengan bukti dokumentasi kegiatan dan hasil rekapitulasi kuisioner yang dilaporkan kepada mentor.
https://docs.google.com/form
s/d/e/1FAIpQLSf34b5h3CoP9
IUJ35CjopU5t1AuPdaWiM8yG
KCROZTxrKImqQ/viewform
Gambar 5.4.2.1 Link googleformdan barcodeuntuk googleform
68
Gambar
Hasil Rekapitulasi Kuisioner :
Berdasarkan hasil rekapitulasi kuisioner evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose), ada 22 petugas yang telah berpartisipasi dengan rincian data 13,6% yang jabatan/berprofesi sebagai dokter/residen anestesi, 18,2% yang jabatan/berprofesi sebagai Asisten Apoteker (TTK), dan 68,2% yang jabatan/berprofesi sebagai perawat.
69
5.4.2.2 Dokumentasi link googleformkuisioner evaluasi diisi oleh tenaga medis dan petugas Depo OK Wing
Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden, dimana menunjukan hasil 100% yang berarti bahwa penggunaan media edukasi berupa flyerdan label penandaan BUD ini dapat bermaanfaat dalam melakukan pelayanan di kamar operasi khususnya di OK Wing.
Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana tenaga medis yang terkait dapat melaksanakan tindakan aseptik untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).
Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana para petugas baik dari tenaga medis maupun petugas Depo OK Wing dapat mengetahui batas waktu penggunaan dari suatu obat yang digunakan secara berulang.
70
Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana pemasangan flyer terkait pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dan penggunaan label penandaan obat BUD, agar terus dilakukan dalam mendukung pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tenaga medis yang terkait dan petugas farmasi Depo OK Wing setuju dengan adanya pelabelan obat BUD dan media edukasi berupa flyerstand, karena telah dinilai efektif dalam mengoptimalkan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang.
Saran yang diperoleh dari tenaga medis yang terkait dan petugas farmasi Depo OK Wing :
71
72
Gambar 5.4.2.3 Dokumentasi kegiatan menyampaikan hasil rekapitulasi kuisioner kepada Mentor
5.2
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai realisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dilaksanakan sejak tanggal 23 Agustus –24 September 2022.Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Depo OK Wing RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Adapun capaian
pelaksanaan penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam aktualisasi dituangkan dalam tabel berikut ini :
NO Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan
dengan substansi
agenda 2 yang
direncanakan
Keterkaitan
dengan substansi
agenda 2 yang
Dilaksanakan
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 Sosialisasi dan
berkoordinasi
dengan Apoteker
koordinator Depo
OK dan Kepala
Instalasi Farmasi
terkait rancangan
kegiatan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan.
Terkoordinirnya
rancangan
aktualisasi
dengan baik
Dengan adanya
koordinasi dengan
Apoteker Koordinator
untuk Depo OK dan
Kepala Instalasi Farmasi
sejalan dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu :
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
2024.
Terjalinnya
komunikasi dengan
Apoteker
Koordinator untuk
Depo OK dan
Kepala Instalasi
Farmasi yang
terkait rancangan
kegiatan yang akan
dilakukan, dimana ini dapat
73
Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Tabel 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
1 2 3 4 5 6 7 8
(Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi).
Manajemen
ASN :
Melakukan
koordinasi
merupakan
proses awal
untuk memulai
sebuah
kegiatan, dimana
kegiatan ini
nantinya dapat
menghasilkan
ASN yang
professional.
Serta misi no.5 :
Membangun jejaring
kesehatan dan
kerjasama dengan
pemangku terkait.
memperkuat nilai
organisasi yaitu
membantu
terwujudnya insan
professional dan kebersamaan yang mampu untuk
bekerja sama dalam
teamworkuntuk
terus
mengupayakan
pengembangan diri
dan terbuka dalam
menerima masukan
atau saran untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
74
1.1
Membuat janji
ketemu dengan
Apoteker
koordinator Depo
OK dan Kepala
Instalasi Farmasi
mengenai
rancangan
aktualisasi dan
rencana kegiatan
aktualisasi.
Dokumentasi
Kegiatan
Harmonis : Saya akan membuat
janji dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan Kepala Instalasi
Farmasi dengan sopan
dan menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
Harmonis :
Saya membuat janji
dengan Apoteker
koordinator Depo OK dan
Kepala Instalasi Farmasi
dengan sopan dan
menghargai perbedaan
latar belakang yang ada.
Akuntabel :
Saya akan hadir
tepat waktu dalam
pertemuan tersebut
sebagai wujud
konsisten,
integritas dan
dapat dipercaya
dalam menjelaskan
rancangan
aktualisasi
kegiatan ini.
Akuntabel :
Saya hadir tepat waktu
dalam pertemuan
tersebut sebagai wujud
konsisten, integritas
dan dapat dipercaya
dalam menjelaskan
rancangan aktualisasi
kegiatan ini.
75
1.2
Melakukan
sosialisasi dan
koordinasi
dengan
Apoteker
koordinator
Depo OK dan
Kepala Instalasi
Farmasi terkait
rancangan
kegiatan
aktualisasi
dalam hal
pembuatanflyer
standdan label
penandaan obat
BUD untuk
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang
(multipledose).
a. Notulen
Kegiatan
b. Dokumentasi
kegiatan
Akuntabel : Saya akan
melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan cermat dan
konsisten. Dimana
nantinya diharapkan
agar kegiatan ini
dapat berjalan
dengan lancar sesuai
rencana yang telah
dibuat. Saya akan
menyampaikan
inovasi (Adaptif)
dalam membuat
flyerstanddan label
penandaan obat
BUD, dimana ini
merupakan bentuk
kontribusi (Loyal)
Akuntabel : Saya melaksanakan
kegiatan aktualisasi
dengan cermat dan
konsisten. Agar
kegiatan aktualisasi ini
berjalan sesuai rencana
yang telah dibuat.
Saya menyampaikan
inovasi (Adaptif)
dalam membuat flyer
standdan label
penandaan obat BUD.
Dengan adanya inovasi
tersebut, saya dapat
berkontribusi
(Loyal) dalam
menjaga stabilitas dan
mutu sediaan obat.
76
yang dapat saya
berikan untuk
mewujudkan
pelayanan obat
yang berkualitas
(Berorientasi
Pelayanan).
Inovasi yang saya
berikan ini dapat
mendukung dan mewujudkan
pelayanan obat yang
berkualitas (Berorientasi
Pelayanan).
Kolaboratif :
Saya akan
melakukan
sosialisasi dan
koordinasi terkait
rancangan kegiatan
aktualisasi yang
nantinya saya
terapkan dengan
harapan adanya
feedbackyang
positif dari Apoteker
koordinator Depo
OK dan Kepala
Kolaboratif :
Saya melakukan
sosialisasi dan
koordinasi terkait
rancangan kegiatan
aktualisasi yang
nantinya saya terapkan
dengan harapan
adanya feedbackyang
positif dari Apoteker
koordinator Depo OK
dan Kepala Instalasi
Farmasi berupa
77
2 Pembuatan
label penandaan
obat BUD dan
flyerstand terkait
pentingnya
teknikaseptik
dalam setiap
pengambilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan berulang (multipledose). (INOVASI)
Instalasi Farmasi
berupa kesediaan
bekerja sama
untuk hasil yang
lebih baik.
kesediaan bekerja
sama untuk hasil
yang lebih baik.
• Terlaksananya
pelabelan sediaan multipledose
dengan label
BUD (Beyond UseDate) yang berisi
informasi tanggal dibukanya
obat dan tanggal batas
waktu penggunaan.
• Dengan
adanya
Pemasanganflyerstand
dan pemberian label
penandaan BUD untuk
obat multipledose
sejalan dengan visi
RSUPProf.DR.I.G.N.G
Ngoerah yaitu: Menjadi
Rumah Sakit Unggul
dan Mandiri, tahun
2024.
Serta misi no.4:
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik
Dengan adanya
pemasangan flyer
standdan
pemberian label
penandaan BUD
pada sediaan injeksi multipledose, dapat meningkatkan pelayanan obat yang bermutu, dimana secara langsung
mendukung tata
nilai Rumah Sakit
yaitu terwujudnya
insan professional dan berintegritas
78
Smart ASN
Pembuatan label
penandaan obat
BUD dan media
edukasi berupa
flyerstandini
merupakan salah
satu bentuk
inovasi yang
memanfaatkan
Teknologi (digital) dalam
proses
meningkatkan
kualitas
pelayanan obat.
Dimana
nantinya akan
menghasilkan
ASN yang
professional.
media
edukasi
berupa flyer stand
diharapkan
terciptanya
kesadaran
akan
pentingnya
menjaga
mutu dan
kestabilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan berulang (multiple dose).
serta
kebersamaan/ bekerja dalam
teamworkdengan
keyakinan tat
twam asi.
79
2.1 Menghadap
Apoteker
koordinator Depo
OK dan mentor
untuk
menjelaskan
rancangan flyer
standdan label
penandaan obat
BUD
a. Notulen koordinasi
Harmonis :
Saya akan membuat
janji dengan
Apoteker
koordinator Depo OK
dan mentor dengan
Harmonis :
Saya membuat janji
dengan Apoteker
koordinator Depo OK dan
mentor dengan sopan
dan menghargai
b. Rancangan flyerstand dan label penandaan obat BUD
sopan dan
menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
perbedaan latar
belakang yang ada.
c. Dokumentasi
kegiatan
Kompeten:
Saya akan
melakukan konsultasi
dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan mentor terkait
rancangan
pembuatan label
penandaan obat BUD
dan flyerstand
dalam membantu
Kompeten:
Saya melakukan
konsultasi dengan
Apoteker koordinator
Depo OK dan mentor
terkait rancangan
pembuatan label
penandaan obat BUD
dan flyerstanddalam
membantu menambah
kompetensi/
80
menambah
kompetensi/
kemampuan
belajar saya (learning
agility)untuk
menghasilkan kinerja
yang terbaik.
kemampuan
belajar saya (learning
agility)untuk
menghasilkan kinerja
yang terbaik.
Adaptif : Saya akan bersedia
menerima masukan
saran dan kritik dari
rancangan media
edukasi flyerstand
dan label penandaan
obat yang saya buat
sehingga saya
mampu lebih
berinovasi lagi
untuk
memperbaikinya
Adaptif : Saya bersedia menerima
masukan saran dan kritik
dari rancangan media
edukasi flyerstanddan
label penandaan obat
yang saya buat sehingga
saya mampu lebih
berinovasi lagi untuk
memperbaikinya agar
diperoleh hasil yang
maksimal.
81
2.2
Membuat daftar
sediaan obat
multipledosevial
a. Daftar sediaan obat multiple dose.
agar diperoleh hasil
yang maksimal.
Akuntabel : Saya akan membuat
daftar sediaan obat
multipledoseuntuk
membantu saya
dalam memudahkan
melakukan
pelabelan/
penandaan obat
sediaan multiple
Akuntabel : Saya membuat daftar
sediaan obat multiple
doseuntuk membantu
saya dalam
memudahkan
melakukan pelabelan/
penandaan obat sediaan
multipledose. Ini
merupakan salah satu
b. Dokumentasi
kegiatan.
dose. Ini merupakan
salah satu wujud
dari sikap yang
konsisten dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
wujud dari sikap yang
konsisten dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
2.3
Membuat label
BUD dan melakukan pelabelan/
a. Label BUD yang berisi
tanggal
dibukanya
Adaptif : Saya akan membuat
label BUD dan
melakukan
Adaptif : Saya membuat label
BUD dan melakukan
pelabelan/penandaan
82
2.4
penandaan BUD
untuk sediaan
obat injeksi
yang digunakan
berulang (multipledose).
obat dan tanggal
batas waktu
penggunaan
pelabelan/ penandaan sediaan
obat multipledose
dengan label BUD (BeyondUseDose).
Kegiatan ini merupakancerminan
sediaan obat multiple dosedengan label BUD (BeyondUseDose).
Kegiatan ini merupakan
cerminan dari inovasi
dan kreativitas.
Membuatflyer
standdan melakukan
koordinasi
dengan pihak
PKRS terkait
pemberian
nomor pada
b. Dokumentasi
kegiatan
a. Flyerstand
dari inovasi dan kreativitas.
b. Penomoran untuk media flyerstand
Adaptif : Saya akan membuat
media edukasi
berupa flyerstand, dimana kegiatan ini merupakan
cerminan dari
inovasi dan
Adaptif : Saya membuat media
edukasi berupa flyer
stand, dimana kegiatan ini merupakan
cerminan dari inovasi
dan kreativitas.
83
2.5
media flyer
stand. sehingga dapat
diterbitkan
c. Dokumentasi
kegiatan
kreativitas.
Kolaboratif : Saya akan
melakukan
koordinasi dengan
pihak PKRS untuk
kesediaannya
bekerja sama
terkaitflyerstand
yang telah dibuat
agar dapat diberikan
penomoran untuk
terbit.
Kolaboratif : Saya melakukan
koordinasi dengan
pihak PKRS untuk
kesediaannya
bekerja sama terkait
penyempurnaanflyer
stand yang telah
dibuat agar dapat
diberikan penomoran
untuk terbit.
Melakukan
pemasangan
flyerstanddi
tempat yang
mudah terlihat
dan diletakkan
berdampingan
dengan
Dokumentasi
kegiatan
Loyal : Saya akan
menempatkan flyer
standpada tempat
yang terlihat dan
berdekatan dengan
wadah penyimpanan
sediaan obat injeksi
Loyal : Saya menempatkan
flyerstandpada tempat
yang terlihat dan
berdekatan dengan
wadah penyimpanan
sediaan obat injeksi
multipledoseyang
84
2.6
tempat/wadah
sediaan obat
injeksimultiple
doseyang sudah
dibuka/ digunakan.
multipledoseyang
sudah terbuka agar
dapat terlihat jelas.
Kegiatan ini
merupakan bagian
dari kontribusi
saya dalam
mewujudkan
pelayanan obat yang
bermutu dan
berkualitas
khususnya di Depo
OK Wing.
sudah terbuka agar
dapat terlihat jelas.
Kegiatan ini merupakan
bagian dari kontribusi
saya dalam
mewujudkan pelayanan
obat yang bermutu dan
berkualitas khususnya
di Depo OK Wing.
Melakukan uji
coba terhadap
flyerstanddan
label penandaan
obat BUD
a. Notulen koordinasi uji coba
Kompeten : Saya akan
menghadap Apoteker
Koordinator untuk
Depo OK dan mentor
dengan sopan untuk
berkoordinasi akan
melakukan uji coba
terhadap label
Kompeten : Saya menghadap
Apoteker Koordinator
untuk Depo OK dan
mentor dengan sopan
untuk berkoordinasi akan
melakukan uji coba
terhadap label
penandaan BUD dan
85
b. Dokumentasi
kegiatan
penandaan BUD dan
pemasangan flyer
standdimana
kegiatan ini akan
saya lakukan dengan
kinerja yang
terbaik agar
mendapatkan hasil
yang optimal.
pemasangan flyerstand
dimana kegiatan ini akan
saya lakukan dengan
kinerja yang terbaik
agar mendapatkan hasil
yang optimal.
Kolaboratif :
Saya akan membuat
googleformuntuk
menguji keefektifan
penggunaan flyer
standdan penandaan
obat BUD, dan saya
akan bagikan ke
rekan kerja dan
tenaga medis yang
terkait. Dimana ini
merupakan cerminan
Kolaboratif :
Saya melakukan uji coba
terhadap flyerstand
kepada tenaga medis,
untuk dapat diberikan
masukan atau saran
terkait flyerstand
tersebut. Dimana ini
merupakan cerminan dari
kesediaan bekerja
sama dari tenaga medis
yang terkait dalam
mengoptimalkan
86
kepadapara
tenaga medis
yang terkait
(Dokter/reside, Perawat) dan
rekan kerjadi
Depo OK Wing
tentang
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi
yang digunakan
dari kesediaan
bekerja sama dari
tenaga medis yang
terkait dalam
mengoptimalkan
pengelolaan sediaan
injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose).
pengelolaan sediaan
injeksi yang digunakan
berulang (multipledose).
Peningkatan
pemahaman akan pentingnya
menjaga
stabilitas dan mutu sediaan obat
Pelaksanaan sosialisasi
tentang pengelolaan
sediaan obat injeksi
multipledosesejalan
dengan visi RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024.
Serta misi 1,4,5:
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna,
Terjalinnya
komunikasi
dengan tenaga medis yang
terkait tentang pengelolaan sediaan obat injeksi multiple dose di Depo OK akan
memperkuat nilai organisasi yaitu membantu
87
3 Sosialisasi
berulang (multipledose)
dengan
menggunakan
label penandaan
obat BUD dan
media edukasi
flyerstand
tentang
pentingnya
teknikaseptik
dalam setiap
pengambilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multipledose). (Penugasan
Pimpinan Kepala
mandiri dan terjangkau;
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik ;
Membangun jejaring
kesehatan dan
Kerjasama dengan
pemangku
kepentingan terkait.
terwujudnyainsan professional, dan kebersamaan.
Dengan kebersamaan ini
kita dapat
memanfaatkan
sumber daya yang ada secara
efektif, maka kita dapat mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien.
88
Instalasi
Farmasi)
Manajemen
ASN
Sebagai
seorang CPNS
dapat mampu
menjalin
komunikasi
yang baik
dengan devisi
lain serta
mampu
melakukan
sosialisasi
terkait
pengelolaan
sediaan obat
multipledose
merupakan
bentuk
89
3.1
professional,
tanggung
jawab dan
pengembangan
kompetensi
diri.
Melakukan
koordinasi
dengan rekan
kerja dan tenaga
medis yang
terkait (koordinator
perawat, anestesi
dan chiefresiden
anestesi) terkait
tempat dan
waktu
pelaksanaan
sosilaisasi.
Dokumentasi
kegiatan
Akuntabel : Saya akan hadir
tepatwaktu sebagai
wujud konsisten dan
dapat dipercaya
untuk
menyampaikan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)
kepada rekan kerja
dan tenaga medis
yang terkait.
Akuntabel :
Saya hadir tepat waktu
sebagai wujud
konsisten dan dapat
dipercaya untuk
menyampaikan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose) kepada
rekan kerja dan tenaga
medis yang terkait.
90
3.2 Melakukan
sosialisasi kepada
tenaga medis
yang terkait dan
rekan kerja
tentang
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose)
a. Notulen koordinasi
Harmonis : Saya akan
melakukan sosialisasi
terkait pengelolaan
untuk sediaan obat
injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)
Harmonis : Saya melakukan
sosialisasi terkait
pengelolaan untuk
sediaan obat injeksi
yang digunakan
berulang (multiple dose)kepada rekan
b. Dokumentasi kegiatan
kepada rekan kerja
dan tenaga medis
yang teerkait dengan
jelas dan sopan,
serta menghargai
perbedaan yang
ada.
kerja dan tenaga medis
yang teerkait dengan
jelas dan sopan,serta
menghargai
perbedaan yang ada.
Kolaboratif :
Saya akan
melakukan kerja
sama yang
sinergi dengan
tenaga medis yang
Kolaboratif :
Saya melakukan
kerjasama yang
sinergi dengan
tenaga medis yang
terkait untuk
mendapatkan nilai
91
terkait untuk
mendapatkan nilai
tambah dan hasil
yang lebih baik.
tambah dan hasil
yang lebih baik.
Saya sangat
antusias (Adaptif)
dalam melakukan
sosialisasi ini,
dengan harapan
para tenaga medis
yang terkait dan
rekan kerja ikut
berkontribusi
(Loyal) dalam
mendukung
peningkatan mutu
pelayanan obat
terkait pengelolaan
sediaan obat injeksi
yang digunakan
berulang (multiple
Saya sangat antusias
(Adaptif) dalam
melakukan sosialisasi
ini.
Saya melihat adanya
kontribusi (Loyal)
dari para tenaga medis
dan rekan kerja dalam
mendukung
peningkatan mutu
pelayanan obat terkait
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose).
92
kegiatan
optimalisasi
pengelolaan
untuk sediaan
obat injeksi
yang digunakan
berulang (multipledose). (Penugasan
Pimpinan Kepala
dose).
Kompeten: Saya akan
melakukan
sosialisasi ini berharapagar
rancangan
kegiatan ini dapat
berjalan dengan sukses.
Kompeten:
Saya melakukan
sosialisasi ini berharap
agar rancangan
kegiatan ini dapat
berjalan dengan
sukses.
Terlaksananya
evaluasi kegiatan
optimalisasi
pengelolaan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multipledose).
Dengan evaluasi
kegiatanpengelolaan
sediaan obatinjeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)
menyebabkan
peningkatan
kualitas pelayanan
kefarmasian dalam hal
menjamin mutu obat
yang berkualitas,
sehingga saya dapat
Dengan adanya evaluasi kegiatan
pengelolaan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose),saya dapat memberikan
pelayanan obat yang
bermutu, dimana
93
4 Evaluasi
Instalasi
Farmasi) Smart ASN : Dalam pelaksanaan
kegiatan ini, wujud dari
SmartASN yang
diterapkan
adalah
penerapan
teknologi (digital) dalam
melakukan
evaluasi yaitu
dalam bentuk
link googleform
sehingga
menghasilkan
ASN yang
professional.
mewujudkan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu Menjadi Rumah
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun2024.
Serta dalam misi no.1
yaitu: Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.
kegiatan ini akan memperkuat nilai organisasi yaitu terwujudnya insan professional dan berintegritas dengan keyakinan tat twam asi.
94
4.1 Berkonsultasi
dengan
Apoteker
koordinator
Depo OK dan
Mentor terkait
pembuatan
kuisioner
evaluasi
kegiatan.
a. Notulen
konsultasi
b. Draft
kuisioner
Harmonis :
Saya akan membuat
janji dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan Mentor dengan
sopan dan santun
sebagai bentuk
menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
Harmonis :
Saya membuat janji
dengan Apoteker
koordinator Depo OK dan
Mentor dengan sopan
dan santun sebagai
bentuk menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
Kompeten:
Saya akan
berkonsultasi terkait
pembuatan
kuisioner evaluasi
sebagai bentuk
dalam mengukur
tingkat
keberhasilan dari
pelabelan obatBUD
dan pemasangan
Kompeten:
Saya berkonsultasi
terkait pembuatan
kuisioner evaluasi
sebagai bentuk dalam
mengukur tingkat
keberhasilan dari
pelabelan obatBUD
dan pemasangan flyer
standini.
95
flyerstandini.
Kolaboratif :
Saya akan bekerja
sama dengan
Apoteker koordinator
Depo OK dan Mentor
dalam memberikan
masukan kepada
saya terkait
pembuatan kuisioner
ini.
Kolaboratif :
Saya bekerja sama
dengan Apoteker
koordinator Depo OK
dan Mentor dalam
memberikan masukan
kepada saya terkait
pembuatan kuisioner
ini.
Akuntabel :
Saya akan menyusun
draftkuisoner ini
dengan cermat dan
dapat dipercaya.
Akuntabel :
Saya menyusun draft
kuisoner ini dengan
cermat dan
dapat dipercaya.
Loyal : Saya akan
menyusun kuisoner
Loyal : Saya menyusun
kuisoner ini dengan
96
4.2 Finalisasi draft
kuisioner dan
mengedarkan
kuisioner
melalui link
googleformke
rekan kerja dan
tenaga medis
yang terkait
serta merekap
hasil dari
kuisioner yang
ini dengan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik danbenar
sehingga jelas untuk
dapat dipahami.
Dimana kegiatan ini
merupakan wujud
sikap
Nasionalisme.
a. Link google form
kuisioner diterima dan
diisi oleh
seluruh
petugas Depo OK
Wing dan tenaga medis yang
terkait
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sehingga jelas
untuk dapat dipahami.
Dimana kegiatan ini
merupakan wujud sikap
Nasionalisme.
Kompeten : Saya akan
membagikan
kuisioner melalui link
googleformuntuk
dapat mengetahui
keberhasilan dari
kegiatan
pengoptimalan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
Kompeten : Saya membagikan
kuisioner melalui link
googleformuntuk dapat
mengetahui
keberhasilan dari
kegiatan pengoptimalan
pengelolaan sediaan obat
injeksi yang digunakan
berulang (multipledose)
di Depo OK Wing.
97
telah diisi yang
selanjutnya
akan dilaporkan kepada mentor. Link google form:
https://docs.google.co
m/forms/d/e/1FAIpQL
Sf34b5h3CoP9IUJ35Cj
opU5t1AuPdaWiM8yG
KCROZTxrKImqQ/view form
b. Hasil rekapitulasi kuisioner
dilaporkan kepada mentor
(multipledose)di
Depo OK Wing.
98
5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi saya sebagai peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil di Institusi Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr.
I.G.N.G Ngoerah yaitu membuat inovasi berupa label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer stand mengenai pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang. Dimana inovasi tersebut sebagai salah satu upaya peserta dalam pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK
Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Adapun kualitas dan kemanfaatan dalam melaksanakan inovasi pada saat aktualisasi yaitu:
A. Kualitas Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK
Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah pada tanggal 23 Agustus – 24
September 2022 yang memiliki empat kegiatan, dimana di setiap kegiatan memiliki beberapa tahapan kegiatan. Dengan membuat label penandaan
obat BUD dan media edukasi berupa flyerstand mengenai pentingnya
teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya menjaga stabilitas obat. Petugas farmasi memiliki peran penting dalam memberikan informasi terkait obat injeksi yang memiliki tanggal BUD serta petugas farmasi juga ikut berperan dalam mengingatkan para tenaga medis untuk selalu menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang digunakan berulang. Pelabelan obat BUD ini sangat penting dilakukan agar para tenaga kesehatan mengetahui batas waktu penggunaan dari sediaan obat yang digunakan berulang, dimana pemberian informasi terkait tanggal BUD dari suatu obat merupakan tanggung jawab dari petugas farmasi. Mengingat situasi kerja di kamar operasi yaitu di OK
Wing yang cepat dan tepat, tidak menuntut kemungkinan terkadang para tenaga medis sering lupa akan pentingnya melakukan teknik aseptik sebelum mengambil obat injeksi berulang, sehingga dengan adanya media edukasi flyerstandini dapat membantu para tenaga medis untuk selalu ingat menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya menjaga stabilitas obat.
Seluruh tahapan pada rencana kegiatan sudah dapat dilaksanakan
99
dengan baik. Adapun kendala yang saya temukan selama kegiatan aktualisasi ini adalah pada kegiatan evaluasi dimana tidak semua dokter/residen yang dapat memberikan evaluasi dan masukan terhadap kegiatan ini, dikarenakan pergantian staseresiden yang jaga di ok wing selalu berganti. Selain itu situasi kerja di ruang operasi OK Wing yang selalu krodit sehingga tidak semua dokter/residen dapat mengisi kuisioner evaluasi dari kegiatan ini. Hanya beberapa dokter/residen saja yang sempat mengisi kuisioner evaluasi ini.
Kualitas aktualisasi dibuktikan dengan adanya testimoni dari pihakpihak terkait seperti Apoteker Koordinator Depo OK, salah satu perawat penata anestesi di OK Wing, serta rekan kerja di Depo OK Wing.
“Selamat malam, saya Ketut Purnawan dari perawat anestesi OK Wing, dalam ini memberikan testimoni untuk inovasinya arik di farmasi OK Wing (Depo OK Wing) mengenai flyer dan pelabelan obat. Itu sangat bermanfaat bagi kami bisa mengetahui bagaimana manfaat dari BUD sehingga mengetahui batas waktu dari obat itu setelah dibuka. Mungkin inovasinya ini bisa dilanjutkan lagi, dan bagi teman-teman yang lain mungkin bisa disebarkan juga untuk kemajuan rumah sakit kita”.
https://drive.google.com/file/d/1dE_ZBhd9YSpM1dqybFEwKMUeilA1dBI/view?usp=sharing
Gambar 5.3.1A Testimoni dari rekan perawat anestesi OK Wing
100
“Nama saya Ni Made Ayu Arniti, saya bertugas di Depo OK Wing. Inovasi pelabelan obat BUD ini sangat membantu saya sebagai petugas farmasi dalam mengetahui stabilitas dari sediaan obat tersebut. Semoga kegiatan pelabelan ini dapat dilakukan secara continue. Terima kasih Arik”.
https://drive.google.com/file/d/1aPK9gJjsCmmuGS4Ul8ia5Gbie44g8aTA/view?us p=sharing
Gambar
“Halo saya Ni Luh Putu Suryani sebagai Apoteker Koordinator Depo OK. Terima kasi atas inovasi yang diberikan oleh Arik tentang pelabelan obat BUD untuk sediaan injeksi yang digunakan berulang, serta pembuatan flyertentang bagaimana menjaga satabilitas obat dengan menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang. Semoga inovasi ini dapat dilakukan secara konsisten. Terima kasih”.
https://drive.google.com/file/d/1Bvi7eX7vuzguiyd0FzzZWDnxsGsxJSgG/view?us
p=sharing
Gambar 5.3.3A
101
5.3.2A Testimoni dari rekan kerja Depo OK Wing
Testimoni dari Apoteker Koordinator Depo OK
B. Kemanfaatan Aktualisasi
Adapun kemanfaatan dari pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :
a. Dapat mendukung terwujudnya patient safety. Dimana penggunaan label penandaan obat BUD dan teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang digunakan berulang dapat dilaksanakan secara efektif, ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga stabilitas obat injeksi yang digunakan berulang sehingga pasien nantinya memperoleh pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas.
b. Petugas Farmasi yang dalam tugasnya memiliki peran penting sebagai pemberi informasi kepada tenaga kesehatan lainnya terkait informasi batas waktu penggunaan obat, dimana ini sangat membantu para tenaga medis dalam melakukan pelayanan kepada pasien khususnya dalam pelayanan obat di kamar operasi.
c. Berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi dimana pemberian label penandaan obat BUD dan pentingnya dilakukan teknik aseptik pada setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang, dimana ini sejalan dengan visi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri tahun 2024” serta misinya dalam “Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik”. Selain itu juga berkontribusi terhadap nilai-nilai organisasi dalam mendukung terwujudnya insan yang “professional” dan “berintegritas” dalam memberikan pelayanan kepada pasien, dapat membangun “kebersamaan” dan bekerja sama antar devisi yang berbeda dalam mencapai tujuan bersama dengan keyakinan “tat twam asi” .
102
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT
6.1 Penetapan Isu Lanjutan Atau Alternatif
Melalui saran yang telah diberikan oleh beberapa dari rekan perawat OK Wing dan Penanggung Jawab/Koordinator Perawat Anestesi, dimana kegiatan pelabelan obat BUD dan penggunaan media edukasi flyerterkait pentingnya dilakukan teknik aseptik sebelum pengambilan sediaan obat injeksi, agar dapat dilakukan juga di seluruh ruang kamar operasi yang ada di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. Dimana RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah memiliki 3 jenis kamar operasi, yaitu: OK IBS (Sentral), OK IGD (Emergency), OK Wing (VIP). Selain itu adapun masukan dari Kepala Instalasi Farmasi agar kegiatan tersebut juga dapat diterapkan di semua Depo (Depo Sentral, Depo IGD, Depo Wing) di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah, mengingat salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian adalah melakukan kegiatan dispensing sediaan obat steril. Oleh karena hal tersebut, perlu dilaksanakan penerapan lebih lanjut di semua Depo terkait pelabelan obat BUD dan pemberian media edukasi berupa flyer terkait pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang untuk menjaga stabilitas sediaan obat. Dari masukan/saran yang telah diberikan dari berbagai pihak, maka perlu dilaksanakan penerapan lebih lanjut dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut sehingga diperlukan adanya gagasan alternatif rencana tindak lanjut. Adapun penerapan lanjutan tersebut adalah “Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (Multiple Dose) di RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022” .
6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan
Berdasarkan isu lanjutan yang ditetapkan, maka gagasan kreatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan “Optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (Multiple Dose) di RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022” . Adapun kegiatan yang dilakukan dalam gagasan kreatif ini yaitu penerapan pelabelan obat BUD di semua Depo Farmasi dan pemasangan flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat yang ditempatkan di ruangan rawat inap di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
103
Gagasan kreatif ini terdiri dari 5 kegiatan sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dengan penanggung jawab/koordinator di masing-masing Depo Farmasi terkait pelaksanaan rencana tindak lanjut.
2. Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang memiliki batas waktu penggunaan (BUD) yang tersedia di masing-masing Depo Farmasi.
3. Sosialisasi kepada petugas farmasi tentang pelabelan obat BUD dan pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang (multipledose)
4. Pemasangan dan sosialisasi media edukasi berupa flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat di masing-masing ruang rawat inap RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
5. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut.
104
6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan
Adapun gagasan kreatif dari masalah lanjutan adalah “optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan
berulang (MultipleDose)di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022”. Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN lanjutan yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu lanjutan tersebut:
Tabel 6.3.1 Rencana Tindak Lanjut
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan dengan substansi agenda 2 yang direncanakan
Penguatan Nilai Organisasi
1 Berkoordinasi
dengan penanggung
jawab/ koordinator di masing-masing
Depo Farmasi terkait
pelaksanaan
rencana tindak
lanjut.
Terkoordinirnya
rencana tindak
lanjut dengan
baik
6
Dengan adanya koordinasi
dengan koordinator di masing-masing depo
farmasi, dimana ini sejalan
dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu :
Menjadi Rumah Sakit
Unggul dan Mandiri
2024.
Serta misi no.5 :
Membangun jejaring
kesehatan dan
Terjalinnya komunikasi
dengan Koordinator Depo
Farmasi terkait rencana
tindak lanjut yang akan
dilakukan, dimana ini
dapat memperkuat nilai
organisasi yaitu membantu
terwujudnya insan
professional dan
kebersamaan yang
mampu untuk bekerja
sama dalam teamwork
untuk terus
105
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi 1 2 3 4 5
7
(Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi). Manajemen
ASN:
Melakukan
koordinasi
merupakan
proses awal
untuk memulai
sebuah
kegiatan, dimana kegiatan
ini nantinya
dapat
menghasilkan
ASN yang
professional.
1.1 Membuat janji
bertemu dengan
Dokumentasi
Kegiatan
kerjasama dengan
pemangku terkait.
mengupayakan
pengembangan diri dan
terbuka dalam menerima
masukan atau saran untuk
mencapai pelayanan
kesehatan yang
berkualitas.
Harmonis : Saya akan membuat janji
106
masing-masing
Koordinator
Depo Farmasi
mengenai
rencana tindak
lanjut.
1.2 Melakukan
sosialisasi dan koordinasi
dengan
Koordinator
masing-masing
Depo Farmasi
terkait rencana
tindak lanjut
dalam hal
pelabelan
sediaan obat
BUD untuk
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
bertemu dengan masingmasing Koordinator Depo
dengan sopan dan menghargai perbedaan
latar belakang yang ada.
a. Notulen Kegiatan
b. Dokumentasi
kegiatan
Akuntabel : Saya akan hadir tepat
waktu dalam pertemuan
tersebut sebagai wujud
konsisten, integritas dan dapat dipercaya
dalam menjelaskan
kegiatan rencana tindak
lanjut tersebut.
Saya akan
menyampaikan inovasi
(Adaptif) yang telah
saya buat, dimana saya
akan lakukan nanti pada
kegiatan rencana tindak
107
berulang dalam
upaya menjaga
stabilitas obat.
lanjut. Kegiatan rencana tindak
lanjut ini merupakan
bentuk kontribusi
(Loyal) yang dapat
saya berikan untuk
mewujudkan pelayanan
obat yang berkualitas
(Berorientasi
Pelayanan)
Kolaboratif :
Saya akan melakukan
sosialisasi dan
koordinasi terkait
rencana tindak lanjut
yang nantinya saya
terapkan di masing-
masing depo dengan
harapan adanya
feedbackyang positif
108
2 Penyusunan
daftar sediaan
obat multipledose
vial yang memiliki
batas waktu
penggunaan (BUD) yang
tersedia di masing-masing
Depo Farmasi. (Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi)
a. Tersusunnya
daftar sediaan
obat multiple doseyang
memiliki batas waktu penggunaan.
b. Dokumentasi kegiatan.
dari Koordinator Depo
berupa kesediaan
bekerja sama untuk
hasil yang lebih baik.
Akuntabel : Saya akan membuat
daftar sediaan obat multipledoseyang
memiliki batas waktu
penggunaan, untuk
membantu saya dalam
memudahkan melakukan
pelabelan/ penandaan
obat sdiaan multipledose.
Ini merupakan salah satu
wujud dari sikap yang
konsisten dalam
melakukan kegiatan
aktualisasi ini.
Penyusunan daftar
sediaan obat multiple
dosevial yang tersedia di masing-masing Depo
Farmasi, ini sejalan
dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan Mandiri, tahun 2024.
Serta misi no.4:
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit yang baik.
Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang
tersedia di masing-masing
Depo Farmasi, dimana
kegiatan tersebut secara langsung mendukung tata
nilai Rumah Sakit yaitu terwujudnya insan professional dan berintegritas.
Kolaboratif :
Saya akan melakukan
109
Manajemen
ASN: Melakukan
penyusunan
daftar sediaan
obat multiple
dosevial yang
tersedia
merupakan
langkah awal
yang perlu
dilakukan agar
nantinya proses
kegiatan dapat
berjalan dengan
baik. Dimana
kegiatan
tersebut dapat
mendukung
dalam
menghasilkan
ASN yang
kerjasama yang
sinergi dengan
koordinator dari masing-
masing depo agar
pelaksanaan rencana
tindak lanjut ini dapat
berjalan dengan baik.
110
professional.
3 Sosialisasi kepada
petugas farmasi
tentang pelabelan
obat BUD dan
pentingnya
dilakukan teknik
aseptik dalam
setiap
pengambilan
sediaan obat
injeksi berulang
(multipledose) (Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi)
Peningkatan
pemahaman akan
pentingnya
menjaga stabilitas
dan mutu sediaan
obat.
Manajemen
ASN:
Sebagai seorang
ASN dapat
Pelaksanaan sosialisasi
tentang pengelolaan
sediaan obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose) sejalan
dengan visi RSUP Prof.
DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, Tahun 2024.
Serta misi 1,4,5:
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
yang paripurna,
mandiri dan
terjangkau;
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik ;
Membangun jejaring
kesehatan dan
Terjalinnya komunikasi
yang baik dalam lingkungan
kerja serta mampu
melakukan sosialisasi terkait
pengelolaan sediaan obat
injeksi yang digunakan
berulang, akan memperkuat
nilai organisasi yaitu
membantu terwujudnya
insan professional, dan kebersamaan. Dengan
kebersamaan ini kita dapat
memanfaatkan sumber
daya yang ada secara
efektif, maka kita dapat
mencapai tujuan dalam
memberikan pelayanan
yang bermutu kepada
pasien.
111
3.1
mampu menjalin
komunikasi yang
baik dalam
lingkungan kerja
serta mampu
melakukan
sosialisasi terkait
pengelolaan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
berulang (multiple dose), merupakan
wujud dari
profesionalisme dan tanggung
jawab.
Melakukan
koordinasi dengan
Koordinator
masing-masing
a. Notulen
koordinasi
b. Dokumentasi
kegiatan
Kerjasama dengan
pemangku
kepentingan terkait.
Harmonis : Saya akan membuat
janji bertemu dengan
Koordinator masing-
masing Depo Farmasi
112
Depo Farmasi
terkait waktu
dan tempat
pelaksanaan
sosialisasi.
3.2 Melakukan
sosialisasi
dengan rekan
petugas farmasi
sesuai waktu
dan tempat yang telah
disepakati
a. Notulen
koordinasi
b. Dokumentasi
kegiatan
dengan sopan dan menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
Akuntabel :
Saya akan hadir tepat
waktu dalam pelaksanaan
sosialisasi sesuai dengan
waktu yang telah
disepakati sehingga saya
dapat dipercaya untuk
menyampaikan sosialisasi
ini.
Kompeten:
Saya akan menyampaikan
sosialisasi dengan rekan
petugas farmasi dengan
kinerja yang terbaik.
Adaptif :
113
4 Pemasangan
dan sosialisasi
media edukasi
berupa flyer
mengenai
bagaimana
menjaga
stabilitas obat di
masing-masing
rawat inap
RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah
• Terlaksananya
pemasangan dan sosialisasi terkait
flyermengenai
bagimana
menjaga
stabilitas obat.
• Dengan adanya
media edukasi
berupa flyer
diharapkan
dapat
mengoptimalkan
Saya akan bersedia
menerima
masukan/saran dari hasil
sosialisasi ini sehingga
saya mampu lebih
berinovasi lagi untuk
memperbaikinya agar
diperoleh hasil yang
maksimal.
Pemasangan dan sosialisasi
Flyer,dimana ini sejalan
dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu: Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri, tahun 2024.
Serta misi no.4:
Menciptakan tata
kelola Rumah Sakit
yang baik
Adanya pemasangan flyer
dan sosialisasi kepada
tenaga medis, dimana
kegiatan tersebut dapat
mendukung tata nilai
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya insan
professional dan
berintegritas serta
kebersamaan/bekerja
dalam teamworkdengan
keyakinan tat twam asi.
114
(Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi
Farmasi)
di dalam
menjaga mutu
dan kestabilan
sediaan obat
injeksi yang
digunakan
Manajemen
ASN: Sebagai seorang
ASN yang
mampu
melakukan
sosialisasi dan
mampu menjalin
komunikasi yang
baik dengan
devisi lain, dimana dari
kegiatan
tersebut akan
mampu
menghasilkan
berulang
(multipledose).
115
4.1
ASN yang
professional.
Membuat janji
bertemu dengan
masing-masing
penanggung
jawab ruangan
rawat inap terkait
pemasangan flyer
mengenai
bagaimana
menjaga stabilitas
obat.
Dokumentasi
kegiatan
Harmonis : Saya akan membuat
janji bertemu dengan
penanggung jawab
masing-masing ruang
rawat inap dengan
sopan dan menghargai
perbedaan latar
belakang yang ada.
4.2
Melakukan
koordinasi dan sosialisasi
sekaligus
meminta ijin
kepada
penanggung
jawab ruangan
a. Notulen
koordinasi
b. Dokumentasi
kegiatan
Akuntabel : Saya akan hadir tepat
waktu dalam pelaksanaan
sosialisasi sesuai dengan
waktu yang telah
disepakati sehingga saya
dapat dipercaya untuk
menyampaikan sosialisasi
116
5 Evaluasi
terhadap pelaksanaan
kegiatan
rencana tindak
lanjut (Penugasan
Pimpinan Kepala
Instalasi Farmasi)
rawat inap untuk
pemasangan flyer
mengenai bagaimana
menjaga stabilitas
obat di ruangan
rawat inap.
ini. Kompeten:
Saya akan menyampaikan
sosialisasi dengan
masing-masing
penanggung jawab ruang
rawat inap serta
melakukan pemasangan
flyerdengan kinerja
yang terbaik.
Terlaksananya
evaluasi rencana
tindak lanjut terkait
kegiatan optimalisasi
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)di RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Dengan evaluasi kegiatan
pengelolaan sediaan obat
injeksi yang digunakan
berulang (multipledose)
menyebabkan
peningkatan
kualitas pelayanan
kefarmasian dalam hal
menjamin mutu obat
yang berkualitas,
Dengan adanya evaluasi
kegiatan pengelolaan
sediaan obat injeksi yang
digunakan berulang (multipledose),saya
dapat memberikan
pelayanan obat yang
bermutu, dimana kegiatan ini akan memperkuat nilai
organisasi yaitu
117
Smart ASN :
Dalam
pelaksanaan
kegiatan ini, wujud dari
Smart ASN yang
diterapkan
adalah
penerapan
teknologi
(digital) dalam
melakukan
evaluasi yaitu
dalam bentuk
link googleform
sehingga
menghasilkan
ASN yang
professional.
5.1 Berkonsultasi
dengan Mentor
terkait
Ngoerah. sehingga saya dapat
mewujudkan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
yaitu Menjadi Rumah
Sakit Unggul Dan
Mandiri Tahun 2024.
Serta dalam misi no.1
yaitu:
Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan
yang paripurna,
mandiri dan
terjangkau.
terwujudnya insan
professional dan berintegritas dengan
keyakinan tat twam asi.
• Notulen
konsultasi
• Draft
Harmonis :
Saya akan membuat janji
dengan Mentor dengan
118
pembuatan
kuisioner evaluasi
kegiatan
rencana tindak lanjut.
kuisoner sopan dan santun
sebagai bentuk
menghargai perbedaan
latar belakang yang ada.
Kompeten:
Saya akan berkonsultasi
terkait pembuatan
kuisioner evaluasi sebagai
bentuk dalam mengukur
tingkat keberhasilan
dari kegiatan rencana
tindak lanjut ini.
Kolaboratif :
Saya akan bekerja
sama dengan Mentor
dalam memberikan
masukan kepada saya
terkait pembuatan
kuisioner ini.
119
5.2 Finalisasi draft
kuisioner dan
mengedarkan
kuisioner
melalui link
Akuntabel :
Saya akan menyusundraft
kuisoner ini dengan
cermat dan dapat
dipercaya.
Loyal :
Saya akan menyusun
kuisoner ini dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sehingga jelas
untuk dapat dipahami.
Dimana kegiatan ini
merupakan wujud sikap
Nasionalisme.
• Link google formkuisioner
diterima dan
diisi oleh seluruh
petugas farmasi
Kompeten : Saya membagikan
kuisioner melalui link
googleformuntuk
dapat mengetahui
120
googleformke
petugas
farmasi di masing-masing
depo farmasi dan tenaga
medis yang
terkait di ruang
rawat inap
serta merekap
hasil dari
kuisioner yang
telah diisi yang
selanjutnya
akan dilaporkan
kepada mentor.
di masingmasing Depo
Farmasi dan tenaga medis
yang terkait di ruangan rawat
inap. • Hasil
rekapitulasi
kuisioner
dilaporkan
kepadamentor
keberhasilan dari
kegiatan pengoptimalan
pengelolaan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)di RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
121
No Kegiatan/ TahapanKegiatan
1 Berkoordinasi dengan penanggung jawab/koordinator di masing-masing
Depo Farmasi terkait pelaksanaan rencana tindak lanjut.
1.1 Membuat janji bertemu dengan masing-masing Koordinator Depo Farmasi
mengenai rencana tindak lanjut.
1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Koordinator masing-masing
Depo Farmasi terkait rencana tindak lanjut dalam hal pelabelan sediaan
obat BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya
menjaga stabilitas obat.
2 Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang memiliki batas waktu
penggunaan (BUD) yang tersedia di masing-masing Depo Farmasi.
3 Sosialisasi kepada petugas farmasi tentang pelabelan obat BUD dan
pentingnya dilakukan teknik 122septic dalam setiap pengambilan sediaan
obat injeksi berulang (multipledose).
3.1 Melaukukan koordinasi dengan Koordinator masing-masing Depo Farmasi
terkait waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi.
10 – 17 Oktober 2022
10 Oktober 2022
11 – 17 Oktober 2022
18 – 29 Oktober 2022
31 Oktober –
19 Nopember 2022
31 Oktober –
2 Nopember 2022
122
Tabel 6.3.2 Jadwal Kegiatan Rencana Tindak Lanjut
Bulan Ket/Tanggal Kegiatan
2022 2023 10 11 12 1 2 3
3.2 Melakukan sosialisasi dengan rekan petugas farmasi sesuai waktu dan tempat yang telah disepakati.
4 Pemasangan dan sosialisasi media edukasi berupa flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat di masing-masing rawat inap RSUP
Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
4.1 Membuat janji bertemu dengan masing-masing penanggung jawab ruangan rawat inap terkait kegiatan pemasangan flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat.
4.2 Melakukan koordinasi dan sosialisasi sekaligus meminta ijin kepada penanggung jawab ruangan rawat inap untuk pemasangan flyermengenai
bagaimana menjaga stabilitas obat di ruangan rawat inap.
5 Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut.
5.1 Berkonsultasi dengan Mentor terkait pembuatan kuisioner evaluasi kegiatan rencana tindak lanjut.
5.2 Finalisasi draftkuisioner dan mengedarkan kuisioner melalui link google formkepada petugas farmasi di masing-masing depo farmasi dan tenaga medis yang terkait di ruangan rawat inap serta merekap hasil dari kuisioner yang telah diisi yang selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.
3 – 19 Nopember 2022
21 Nopember –
30 Desember 2022
21 – 28 Nopember 2022
29 Nopember –
30 Desember 2022
1 Januari – 2 Maret 2023
1 Januari – 3 Februari 2023
4 Februari – 2 Maret 2023
123
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan Kegiatan
Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi Pengoptimalan Pengelolaan untuk Sediaan Obat Injeksi yang digunakan berulang (MultipleDose) dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer mengenai pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang berulang di Depo OK Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah adalah sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis mampu melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam keempat kegiatan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
2. Pada kegiatan aktualisasi penulis menerapkan smart ASN dalam pelaksanaan pembuatan label penandaan BUD dan media edukasi berupa flyerstand.
3. Hasil capaian aktualisasi menunjukkan bahwa pemberian label penandaan obat BUD dan pemasangan flyerstandini mendapat respon yang positif dari semua pihak yang terkait baik dari rekan kerja maupun tenaga medis di OK Wing yang dapat dilihat dari hasil jawaban kuisioner serta tanggapan yang telah diberikan.
4. Dengan adanya label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer stand ini, dapat membantu petugas farmasi dan tenaga medis di dalam memberikan informasi terkait batas waktu penggunaan obat injeksi yang digunakan berulang dan pentingnya teknik aseptik dalam upaya menjaga stabilitas obat.
7.2 Komitmen Berkelanjutan Aktualisasi
Saya selaku penulis dalam masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil berkomitmen untuk senantiasa melakukan keberlanjutan aktualisasi sebagai habituasi di dalam unit kerja dan dapat di dijalankan bersama-sama dengan rekan kerja sebagai komitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan obat dengan
124
memberikan informasi obat yang optimal kepada tenaga medis yang lain maupun kepada pasien. Hal tersebut dapat pula memberikan manfaat bagi organisasi maupun masyarakat secara luas.
Saya berkomiten untuk mengimplementasikan nilai BerAkhlak dalam melaksanakan tugas setiap harinya serta peka terhadap permasalahan yang ada pada unit kerja sehingga muncul ide-ide lain untuk mengatasi permasalahan atau isu tersebut. Setelah permasalahan atau isu yang sudah dipilih selama masa aktualisasi dilaksanakan dan tercapai, saya akan melanjutkan rencana tindak lanjut dari isu lanjutan yang saya peroleh dalam unit kerja. Rencana tindak lanjut dari isu tersebut akan saya laksanakan setelah masa klasikal selesai dengan mengimplementasikan nilai
BerAKHLAK dalam proses pelaksanaannya.
Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan dan masukan serta arahan untuk mendukung saya dalam melaksanakan isu lanjutan pada unit kerja serta inovasi dari saya, sehingga saya mampu memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan mutu pelayanan tidak hanya pada unit kerja namun juga terhadap instansi. Harapan penulis setelah kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Rekan petugas farmasi di Depo OK Wing tetap konsisten dalam melakukan pemberian label penandaan obat BUD dan untuk para tenaga medis yang terkait agar tidak lupa menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang, serta tidak lupa untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan.
2. Penulis berharap rencana tindak lanjut dapat terealisasi, sehingga pelayanan obat yang diberikan menjadi lebih optimal serta dapat menjaga mutu dan stabilitas obat.
125
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 376/Menkes/Per/V/2009
tentangPetunjuk Teknis JAbatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka
Kreditnya
Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Empolyer
Branding Aparatur Negeri Sipil Negara
Lembaga Administrasi Negara,2017. Aktualisasi Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
126
LAMPIRAN
127
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL I II I II III IV V VI I II I II Berorientasi Pelayanan Responsivitas Kualitas 1 Kepuasan Akuntabel Integritas 1 Konsisten 3 Dapat dipercaya 3 Transparan Kompeten Kinerja terbaik 2 Sukses 1 Keberhasilan 2 Learning agility 1 Harmonis Peduli 0 Perbedaan 4 Loyal Kontribusi 3 Nasionalisme 1
Lampiran 1.Matriks Habituasi BERAKHLAK
Adaptif Inovasi 4 Antusias 1 Kolaboratif Kesediaan Bekerja sama 5 Keterangan Warna Lampiran 1. Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Keterkaitan
Kedudukan dan
Peran ASN
Sosialisasi dan
berkoordinasi dengan
Apoteker Koordinator
Depo OK dan Kepala
Instalasi Farmasi
terkait rancangan
kegiatan aktualisasi
yang akan
dilaksanakan.
Pembuatan label
penandaan obat BUD
dan flyerstandterkait
pentingnya teknik
aseptik dalam setiap
pengambilan sediaan
obat injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose).
Sosialisasi kepada
para tenaga medis
yang terkait
(Dokter/residen,
perawat) dan rekan
kerja tentang
pengelolaan untuk
sediaan injeksi yang
digunakan berulang
(multipledose)
dengan
menggunakan label
penandaan obat BUD
dan media edukasi
flyerstandtentang
pentingnya teknik
aseptik dalam setiap
pengambilan sediaan
Evaluasi kegiatan
optimalisasi
pengelolaan untuk
sediaan obat injeksi
yang digunakan
berulang (multiple dose)
Lampiran 2. Matrik Kedudukan dan Peran ASN
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV
Total
obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Manajemen ASN 2 Smart ASN 2
Keterangan Warna pada Lampiran 2.
Manajemen ASN pada Kegiatan I
Smart ASN pada Kegiatan II
Manajemen ASN pada Kegiatan III
Smart ASN pada Kegiatan IV
Lampiran 3. Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi Keterkaitan Visi, Misi dan Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Visi “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” 4 Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau. 2 2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya. 0 3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit. 0 4. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik. 2 5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait. 2 Nilai Organisasi 1. Integritas Keselarasan antara ucapan, pikiran dantindakan. 2
Professional Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri. 4 3. Tat Twam Asi Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas. 2
2.
Efektif Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga, dan biaya secara tepat. 1
Kebersamaan Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi. 3
4.
5.
Keterangan Warna pada Lampiran 3.
Visi Organisasi
Misi Organisasi
Nilai-Nilai Organisasi
Lampiran 4. Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Mentor
135
Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Mentor
136
Lampiran
5. Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Coach
137
Lampiran 6. Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor
138
139
Lampiran 7. Foto Bukti Konsultasi dengan Coach