Pengoptimalan Pengelolaan Untk Sediaan Obt Injeksi Yg Digunakn Berulang (MULTIPLE DOSE) Depo Ok Wing

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IV

PENGOPTIMALANPENGELOLAANUNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG

DIGUNAKAN BERULANG(MULTIPLEDOSE)DI DEPO OK WING RSUP

PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

NI GUSTI AYU MADE ARI SANTHI JENARINI, A.Md.Farm

NIP. 199107302022032001

BAPELKES CIKARANG, KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BEKERJA SAMA DENGAN

UPTD BAPELKESMAS DINKES PROVINSIBALI

TAHUN 2022

LEMBARPENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI PENGOPTIMALANPENGELOLAANUNTUK SEDIAAN

OBATINJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG(MULTIPLEDOSE)DI DEPO OK

WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN 2022

Telah di seminarkan

Tanggal 5 Oktober 2022 di UPTD BAPELKESMAS BALI

Coach Mentor

Ni Nyoman Kristina, SKM., MPH

NIP. 196508101968032019

A.A Ayu Prithadewi, S.Farm.,Apt.,M.Farm.Klin

NIP. 198209162008012011

Penguji

I Made Suarjaya, SKM., M.Si

NIP. 196912291993031006

ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini

NIP : 199107302022032001

Pangkat/Gol. : Pengatur, II/c

Jabatan : Asisten Apoteker Terampil

Instansi asal : RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah

Penyelenggara Pelatihan : Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali

Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan

Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Dibuat di : Denpasar

Pada tanggal : 30 Agustus 2022

Yang membuat pernyataan,

Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini

NIP. 199107302022032001

iii

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “LAPORAN AKTUALISASI PENGOPTIMALAN PENGELOLAAN UNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG (MULTIPLE DOSE) DI DEPO

2022”.

Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta mengenai Manajemen dan Smart ASN.

Laporan Aktualisasi ini merupakan perwujudan dalam meningkatkan pemahaman atas proses internalisasi selama mendapatkan materi pembelajaran yang diselenggarakan oleh Bapelkes Cikarang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu danmemberi bimbingan dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasaranasehingga kegiatan pelatihan dasar CPNS ini terselenggara dengan baik.

2. UPTD Balai Pelatihan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi pesertadalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini.

3. Ibu Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin selaku Mentor dan Kepala Instalasi Farmasi yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

4. Ibu I Nyoman Kristina, SKM., MPH. selaku Coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini.

5. Ibu Apt. Ni Luh Putu Suryani, S.Farm selaku Apoteker Koordinator untuk Depo OK yang memberikan masukan dan dukungan dalam menyusun laporan aktualisasi ini.

6. Seluruh Widyaiswara dan Narasumber yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas kesabarannya dalam memberikan pengajaran sebagai modal membuat laporan aktualisasi ini.

7. Rekan kerja (Asisten Apoteker) dan para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat) di Depo OK Wing yang telah membantu dan

iv
OK WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA TAHUN

mendukung penyusunan laporan aktualisasi ini.

8. Keluarga dan semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

9. Teman-teman CPNS Golongan II Angkatan IV Kementerian Kesehatan RI dan semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

Ni Gusti Ayu Made Ari Santhi Jenarini, A.Md.Farm NIP. 199107302022032001

v
Denpasar, 19 Agustus 2022 Penulis
vi DAFTARISI Judul i Lembar Pengesahan ...................................................................................................... Surat Pernyataan Orisinalitas ……………………………………………………………………………………. ii iii Kata Pengantar............................................................................................................. iv Daftar Isi ..................................................................................................................... vi Daftar Lampiran ........................................................................................................... viii Daftar Tabel................................................................................................................. ix Daftar Gambar ............................................................................................................. x Daftar Singkatan........................................................................................................... xii BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................ 3 1.3Manfaat................................................................................................................. 3 BAB II. PROFIL INSTANSI ........................................................................................ 5 2.1 Visi dan Misi.......................................................................................................... 5 2.2 Nilai-nilai Organisasi ................................................................................................ 5 2.3 Tugas Organisasi................................................................................................... 6 2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta...................................................................... 8 BAB III. ANALISISISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI.................... 10 3.1 Identifikasi Isu Aktual............................................................................................. 10 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukandan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance................................................................................ 20 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif……….................................... 22 BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 24 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.............................................................. 24 4.2 Penjadwalan ............................................................................................................ 47 4.3 Para Pihak Yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi.......................................... BAB V AKTUALISASI . 5.1 Aktualisasi ………………………………………………………………………………………………………… 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai BerAKHLAK …………………………………………. 5.2 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi …………………………………………………………………. BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT …………………………………………………………………….. 50 51 51 73 99 103
vii 6.1 Penetapan Isu Lanjutan Atau Alternatif ………………………………………………………………… 6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan ……………………………………………. …….. 6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan …………………………………………….…. BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….. 7.1 Kesimpulan Kegiatan ………………………….. 7.2 Komitmen Berkelanjutan Aktualisasi ……………………………………………………….….……….. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………… LAMPIRAN (Data Pendukung dan Lampiran Lainnya) ………………………………………………….. 103 103 105 124 124 124 126 127
viii
Lampiran 1. Matriks Habituasi (BERAKHLAK) .............................................................128 Lampiran 2. Matrik Kedudukan dan Peran ASN...........................................................130 Lampiran 3. Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi ......................................................132 Lampiran 4 Notulensi Konsultasi dengan Mentor 135 Lampiran 5. Notulensi Konsultasi dengan Coach ........................................................137 Lampiran 6. Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor .....................................................138 Lampiran 7 Foto Bukti Konsultasi dengan Coach 139
DAFTARLAMPIRAN
ix
Tabel 3.1.1 Identifikasi Isu...........................................................................................10 Tabel 3.1.2 Pemilahan/Penapisan Isu berdasarkan teknik APKL …………………………………… 15 Tabel 3.1.3 Prioritas Isu berdasarkan teknik USG ...........................................................16 Tabel 3.1.4 Stratifikasi Penyebab Isu.............................................................................17 Tabel 3.2.1 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance..................................................................20 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi .....................................25 Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi........................................47 Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalamKegiatan Aktualisasi......................................50 Tabel 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...................................73 Tabel 6.3.1 Rencana Tindak Lanjut..............................................................................105 Tabel 6.3.2 Jadwal Rencana Tindak Lanjut ..................................................................122
DAFTARTABEL

DAFTARGAMBAR

Gambar 5.2.4.2 Penomoran terhadap flyerstanduntuk diterbitkan oleh tim PKRS .......60

Gambar 5.2.5 Dokumentasi pemasangan flyerstanddi Depo OK Wing.....................61

Gambar 5.3.1.1 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan Koordinator Perawat Anestesi..........................................................................................63

Gambar 5.3.1.2 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan Dokter Chief Anestesi..........................................................................................63

Gambar 5.3.1.3 Dokumentasi ScreenshotChat koordinasi dengan rekan kerja Depo OK Wing...............................................................................................63

Gambar 5.3.2.1 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan Koordinator Perawat Anestesi ...............................................65

Gambar 5.3.2.2 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)

x
Gambar 2.1.1 Struktur Organisasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah..............................7 Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi....................................................8 Gambar 3.1.1 Diagram FishBone...........................................................................19 Gambar 5.1.1 Dokumentasi ScreenshotChatJanji-temu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi ..............................................52 Gambar 5.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan notulen hasil koordinasi ...................................................................53 Gambar 5.1.3 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi .......................................................54 Gambar 5.2.1.1 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD dengan mentor dan notulen hasil koordinasi 55 Gambar 5.2.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi 56 Gambar 5.2.1.3 Rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD ......................56 Gambar 5.2.2 Daftar sediaan obat injeksi multipledoseyang memiliki BUD .............57 Gambar 5.2.3.1 Label penandaan obat BUD 58 Gambar 5.2.3.2 Dokumentasi pelabelan tanggal BUD pada sediaan obat ....................58 Gambar 5.2.4.1 Dokumentasi ScreenshotChatdengan tim PKRS terkait penyempurnaan
flyerstand 59

dengan tenaga medis terkait (perawat, dokter/residen anestesi) ........65

Gambar 5.3.2.3 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan rekan kerja Depo OK Wing ...................................................65

Gambar 5.4.1.1 Notulen konsultasi pembuatan kuisioner evaluasi dengan mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK .........................................................67 Gambar 5.4.1.2 Draftkuisioner yang digunakan dalam evaluasi .................................67

5.4.2.1 Link googleformdan barcodeuntuk googleform...............................68

5.4.2.3

kegiatan menyampaikan hasil rekapitulasi kuisioner kepada

xi
Gambar
Gambar 5.4.2.2 Dokumentasi
googleformkuisioner
medis dan petugas farmasi Depo OK Wing 69
mentor ...........................................................................................72 Gambar 5.3.1A Testimoni dari rekan perawat anestesi OK Wing 100 Gambar 5.3.2A Testimoni dari rekan kerja Depo OK Wing ........................................ 101 Gambar 5.3.3A Testimoni dari Apoteker Koordinator Depo OK .................................. 101
link
evaluasi diisi oleh tenaga
Gambar
Dokumentasi

DAFTAR SINGKATAN

1. APKL : Aktual,Problematik,Khalayakan,Layak

2. ALKES : Alat Kesehatan

3. ASN : Aparatur Sipil Negara

4. BMHP : Bahan Medis Habis Pakai

5. BUD : BeyondUseDate

6. CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil

7. CSSD : CentralSterileSupplyDepartement

8. NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

9. PANRB : Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

10. PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit

11. PNS : Pegawai Negeri Sipil

12. RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

13. SE : Surat Edaran

14. SDM : Sumber Daya Manusia

15. UPT : Unit Pelayanan Teknis

16. USG : Urgent,Seriousness,Growt

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegawai Aparatur Sipil Negara atau yang disebut dengan pegawai ASN adalah

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan

cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Indonesia No.10 Tahun

2021 tentang Pelatihan Dasar Calon PNS, pada pasal (4) ayat (1) menyebutkan

setiap instansi pemerintahan wajib memberikan pelatihan dasar CPNS selama masa

prajabatan. Dimana pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Pada pasal (6) dijelaskan bahwa kompetensi yang dikembangkan dalam pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugasnya, dimana kompetensi itu diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap prilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (WorldClass Government), Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan CoreValues (Nilai-

Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding ASN “Bangga Melayani

1

Bangsa”. Core Values ASN BerAKHLAK sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

Pada Era globalisasi ini masyarakat semakin kritis terhadap segala hal termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, dimana hal tersebutberdampak pada tercapainya derajatkesehatan yang optimal.

Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah merupakan salah satu rumahsakit rujukan nasional, yang memiliki visi menjadi Rumah Sakit unggul dan mandiri tahun 2024. Perwujudan visi tersebut adalah dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang paripurna, mandiri dan terjangkau. Kegiatan pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pelayanan yang diberikan di RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah, dimana kegiatan tersebut berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi 2 kegiatan yaitu kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi sering ditemukan kendala-kendala yang dapat menurunkan kualitas pelayanan tersebut khususnya di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Adapun kendala tersebut salah satunya adalah dalam hal menjaga mutu kualitas sediaan obat khususnya sediaan obat injeksi yang digunakan secara berulang (multiple dose). Dengan menjaga mutu kualitas dan stabilitas obat khususnya obat injeksi yang digunakan secara berulang (multipledose) , maka pasien nantinya akan mendapatkan pelayanan obat yang bermutu. Untuk itu pentingdilakukannya pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan secara berulang (multipledose)khususnya di Depo Ok Wing RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah. Maka penulis mengusulkan judul “PENGOPTIMALAN

PENGELOLAAN UNTUK SEDIAAN OBAT INJEKSI YANG DIGUNAKAN BERULANG (MULTIPLE DOSE) DI DEPO OK WING RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH PADA

TAHUN 2022”.

2

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegitan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini adalah menghasilkan PNS yang profesional dan berkarakter berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, serta dapat mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governancesesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja, mengangkat isu potensial untuk ditangani, dan mampu memberikan gagasan kreatif dan inovatif pemecahan masalah terhadap isu yang terjadi.

b. Mampu mengoptimalkan pengelolaan sediaan obat injeksi yangdigunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah dengan berlandaskan nilai-nilai dasar ASN dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI untuk mendukung terwujudnya smartgovernancesesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN melalui Core Values ASN “BerAKHLAK” dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi masyarakat.

1.3 Manfaat

1. Manfaat bagi peserta latsar

Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi peserta latsar yaitu dapat menambah pengetahuan dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu “BerAKHLAK” sehingga diharapkan terbentuk ASN yang profesional dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat.

2. Manfaat bagi organisasi

Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi organisasi khususnya Depo OK Wing Instalasi Farmasi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yaitu dapat

3
1.2 Tujuan

menjaga stabilitas obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)serta dapat meningkatan pemberian obat yang bermutu dalam pelayanan obat di ruang operasi OK Wing.

3. Manfaat bagi masyarakat

Adapun manfaat yang diharapkan dari masyarakat khususnya yang menjadi pasien rencana operasi, adalah memperoleh obat yang bermutu dan berkualitas. Dimana ini sesuai dengan misi dari RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.

4

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

adalah :

VISI : “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024”

MISI :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.

2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.

3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.

4. Menciptakan tata Kelola Rumah Sakit yang baik.

5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.

2.2 Nilai-Nilai Organisasi

Adapun nilai-nilai organisasi dari RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah :

1. Integritas Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan.

2. Profesional

Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.

3. Tat Twam Asi

Peduli, bela rasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas.

4. Efektif

Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.

5. Kebersamaan

Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.

5

2.3 Tugas Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2020, disebutkan bahwa RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah adalah Unit Pelaksana

Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang pelayanan kesehatan perorangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

menyelenggarakan fungsi yaitu :

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran

2. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis

3. Pengelolaan pelayanan keperawatan

4. Pengelolaan pelayanan non medis

5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

6. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan

teknologi di bidang pelayanan kesehatan

7. Pelayanan pengelolaan pengadaan barang/jasa

8. Pengelolaan sumber daya manusia

9. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat

10.Pelaksanaan kerjasama

11.Pengelolaan sistem informasi

12.Pemantauan, evaluasi , dan pelaporan

13.Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit

Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsi, RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal. RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya.

RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dimana RSUP Prof. DR.I.G.N.G

Ngoerah dipimpin oleh direktur utama. Adapun susunan organisasi RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah terdiri atas :

1. Direktorat Medik, Keperawatan dan Penunjang

2. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian

3. Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara

4. Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum

6

Adapun struktur organisasi dari RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.3.1 Struktur Organisasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah

Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah berada di bawah tanggung

jawab Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang. Instalasi farmasi

dikepalai oleh seorang Apoteker. Instalasi farmasi merupakan unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit (Permenkes No.72, 2016). Dimana pelayanan kefarmasian yang

dimaksud adalah suatupelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Adapun struktur organisasi dari Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G

Ngoerah adalah sebagai berikut :

7

2.4 Uraian/Rincian Tugas JabatanPeserta

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

376/MENKES/PER/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Asisten

Apoteker dan Angka Kreditnya sebagaimana yang disebutkan pada pasal (3), bahwa Asisten Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan

pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kerfarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.

Sesuai dengan jenjang jabatannya yaitu Asisten Apoteker Pelaksana, golongan ruang II/c sesuai dengan yang dimaksud pada pasal (5), adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut :

a) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;

8
Gambar 2.3.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah

b) Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;

c) Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;

d) Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;

e) Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;

f) Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;

g) Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;

h) Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.

9

BAB III ANALISISISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DANFUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis IsuAktual

3.1.1 Identifikasi Isu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Arti lainnya dari isu adalah kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya. Yang perlu ditekankan terkait dalam pengertian isu adalah adanya/disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan. Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental

Scanning(peduli terhadap masalah organisasi), ProblemSolving(mampu memilih alternatif), dan Analysis (mampu berfikir konseptual). Dari hasil pengamatan

selama bertugas di Instalasi Farmasi khusunya di Depo OK Wing RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah, adapun beberapa isu yang diperoleh diantaranya :

Tabel 3.1.1 Tabel Identifikasi Isu

No. Uraian Tugas Isu

Teridentifikasi

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Keterkaitan dengan Agenda 3

1 Terlaksananya

pelayanan

kefarmasian

sesuai standar

akreditasi

terkait

penyimpanan

perbekalan

farmasi

(sediaan

farmasi, Alkes, dan BMHP).

Belum

optimalnya

penempelan

stiker LASA dan

High Alert pada

obat di Depo OK

Wing RSUP Prof.

DR.I.G.N.G

Ngoerah pada

tahun 2022.

Saat ini dalam

data

manajemen

resiko farmasi

terkait insiden

kesalahan

dispensingobat

menunjukkan

skor resiko

hampir

mencapai

angka 5.

Dimanadi Depo

Semua sediaan

obat yang

tergolong obat

LASA dan High

Alertharus sudah

tertempel

stiker/label LASA

dan HighAlert di Depo OK Wing

untuk mencegah

terjadinya

dispensing eror

dan menurunkan

Manajemen

ASN:

Belum optimalnya

penempelan stiker

LASA dan High

Alert yang terjadi

di Depo OK Wing

disebabkan karena kurangnya

penerapan

manajemen ASN, dimana kurangnya

kesadaran dari

10

2 Terlaksananya

pelayanan

kefarmasian

sesuai standar

akreditasi

terkait

memeriksa

dan

menyimpan

perbekalan

farmasi

(sediaan

farmasi, Alkes,

OK Wing masih

adanya sediaan

obat injeksi

yang tidak

tertempel stiker

LASAdan

HighAlert.

angka kejadian

terkait

manajemen

resiko farmasi.

petugas farmasi

akan pentingnya

menjaga

keselamatan

pasien. Apabila

penempelan stiker

LASA dan High

Alert dilakukan

secara optimal, ini dapat mencegah

terjadinya

kesalahan

pemberian obat.

Hal ini berkaitan

dengan

profesionalitas

seorang Asisten

Apoteker dalam

menjalankan

tugasnya.

Belum

optimalnya

penanganan

untuk obat yang

memiliki tanggal

kadaluwarsa

berbeda dalam

satu wadah

penyimpanan di

Depo OK Wing

RSUP

Prof.DR.I.G.N.G

Ngoerahpada

Di Depo OK

Wing masih

ditemukannya

sediaan obat

injeksi yang

memiliki

tanggal

kadaluwarsa

yang berbeda

dalam satu

tempat/wadah

penyimpanan, hal ini dapat

Untuk obat

injeksi yang

memiliki tanggal

kadaluwarsa

yang berbeda

dalam satu

tempat/wadah,

diharapkan dapat

dipisah dengan

sekat dan diberi

tanggal masa

kadaluwarsanya

sehingga dapat

Smart ASN : Terkait isu tersebut, disebabkan

karena kurangnya

profesionalitas

dan integritas

petugas dalam

menjalankan

tugasnya

Smart

Governance :

11

dan BMHP). tahun 2022.

menimbulkan

kejadian obat

yang

mendekati

tanggal

kadaluwarsa

dan sulit untuk

diretur ke

Gudang atau

dijalankan di

depo-depo

yang lain.

terlihat jelas atau

dapat dengan

sediaan obat

injeksi tersebut

dimasukkan ke

dalam klip dan

disertai tanggal

kadaluwarsanya.

Belum optimalnya

penanganan obat

yang memiliki

tanggal

kadaluwarsa

berbeda dalam

satu wadah

penyimpanan juga

menunjukkan

belum optimalnya

tata kelola

penyimpanan

obat yang baik

dan cerdas di Depo OK Wing.

3 Terlaksananya

pelayanan

kefarmasian

sesuai standar

akreditasi

terkait

menyimpan perbekalan (sediaan

farmasi, Alkes, dan BMHP).

Belum

optimalnya

pengelolaan

sediaan injeksi yang

digunakan

berulang (multipledose) di Depo OK

Wing RSUP

Prof.

DR.I.G.N.G

Ngoerah pada

tahun 2022.

Saat ini dalam

data

manajemen

resiko farmasi

terkait insiden

kesalahan

dispensing

obat

menunjukkan

skor resiko

hampir

mencapai

angka 5. Di

depo OK Wing

ditemukan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

Semua obat

injeksi yang

digunakan

berulang

(multiple dose)

diberikan label

BUD (Beyond Use Date). Serta

diharapkan

semua tenaga

medis yang

terkait selalu

menerapkan

teknik aseptik

sebelum

mengambil obat

multipledose.

Smart ASN :

Terkait isu

tersebut, terjadi

karena belum

adanya

profesionalitas

dan integritas

dari petugas

farmasi dan tenaga

medis yang terkait

dalam melakukan

pelayanan publik

yang berkualitas.

Diharapkan

petugas farmasi

dapat mampu

berinovasi untuk

memberikan

12

4 Terlaksananya

pencatatan dan pelaporan

implan yang

tidak tersedia

berulang

(multiple dose)

yang belum

ada pelabelan/ penandaan

BUD (Beyond Use Date)

serta masih

ditemukannya

beberapa

tenaga medis

(residen

anestesi/ perawat) tidak

melakukan

teknik aseptik

sebelum

mengambil

sediaan obat

injeksi multiple dose.

sebuah gagasan

dalam menangani

isu tersebut dan dapat membangun

jejaring kerja/ networking antar

devisi

Masih

terjadinya

pensterilan

alat implan

yang banyak, dimana alat

tersebut

akhirnya

tidak terpakai

di Depo OK

Wing RSUP

Prof.

Masih

ditemukannya

banyak alat

implan yang

sudah steril

tetapi tidak

jadi digunakan

di Depo OK

Wing, dimana

kejadian ini

sering

dikomplain dari

Diharapkan agar

residen bedah

memprioritaskan

alat implan yang

dibutuhkan saja

yang

diamprahkan, sehingga dapat

meminimalisir

pensterilan alat

implant yang

terlalu banyak.

Manajemen

ASN: Terkait isu

tersebut, terjadi

karena

kurangnya

profesionalitas

residen bedah

dalam

mengamprah

alat implan

sehingga kinerja

dalam bekerja

13

5 Terlaksananya

pelayanan

kefarmasian

sesuai standar

akreditasi

terkait

menerima, menseleksi

persyaratan

administrasi

Resep

DR.I.G.N.G

Ngoerah pada

tahun 2022.

pihak CSSD Serta dapat

dibuatkan buku

dokumentasi

pengamprahan

alat implan

sebagai arsip di

Depo OK Wing

untuk

pengampahan

yang terlalu

banyak.

menjadi kurang efisien

Masih terjadinya

penulisan

Resep untuk obat narkotika dan psikotropika

yang kurang

lengkap di Depo OK Wing

RSUP Prof.

DR.I.G.N.G

Ngoerah pada

tahun 2022

Masih ditemukannya

Resep obat

narkotika dan psikotropika yang kurang

lengkap dan jelas di Depo OK Wing

Diharapkan

dokter anestesi

agar menuliskan

Resep obat

narkotika dan psikotropika

dengan lengkap dan jelas.

Manajemen

ASN:

Terjadinya

penulisan resep

narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap

disebabkan

karena kurangnya

profesionalitas

dari dokter/ residen anestesi.

Dimana resep yang ditulis tidak

lengkap dapat

menyebabkan

kesalahan

pemberian obat

serta pelayanan

obat menjadi

terhambat .

14

3.1.2 Analisis Isu

a. Pemilahan/Penapisan Isu Analisis isu harus memenuhi APKL yaitu Aktual, Problematik, KekhalayakandanLayak. Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan dari suatu masalah yang dijabarkan pada tabel di bawah ini :

1 Belum optimalnya penempelan stiker LASA dan HighAlert pada obat di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.

2 Belum optimalnya penanganan untuk obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa berbeda dalam satu wadah penyimpanan di Depo OKWing RSUP Prof. DR.I.G.N.G

Ngoerah pada tahun 2022.

3 Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing

RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.

4 Masih terjadinya pensterilan alat implan yang banyak, dimana alat tersebut akhirnya tidak terpakai di Depo OK Wing RSUP

Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.

5 Masih terjadinya penulisan Resep untuk obat narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap di Depo OK Wing RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.

Keterangan :

A : benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat

P : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya

K : isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak

L : isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

+ : memenuhi syarat

- : tidak memenuhi syarat

15
No Deskri psiIsu Teknik APKL Kualitas Isu A P K L
Tabel 3.1.2 Pemilahan/Penapisan Isu berdasarkan teknik APKL
+ - + - (++)
+ + + + (++++) Memenuhi syarat
+ + + + (++++) Memenuhi syarat
+
+ + - (+++)
+ + +
+ (++++) Memenuhi syarat

b. Penetapan CoreIsu

Berdasarkan identifikasi isu-isu yang terjadi, ada tiga isu yang memenuhi syarat. Selanjutkan dari tiga isu yang memenuhi syarat tersebut, akan ditentukan prioritas isu dengan menggunakan metode analisis teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan menetapkan rentang penilaian dari (1-5) yang dijabarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1.3 Prioritas Isu berdasarkan teknik USG (Urgency,Seriousness,Growth)

No Deskripsi Isu

1 Belum optimalnya penanganan untuk obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa berbeda dalam satu wadah penyimpanan di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun

2022.

2 Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022.

3 Masih terjadinya penulisan Resep untuk obat narkotika dan psikotropika yang kurang lengkap di Depo OK Wing RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022

Keterangan :

3 4 4 11

4 5 5 14

4 4 4 12

U : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti

S : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan

ditimbulkan

G : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera

Rentang penilaian :

1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;

2 : tidak mendesak/gawat dan dampak;

3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;

4 : mendesak/gawat dan dampak;

5 : sangat mendesak/gawat dan dampak.

16
Teknik USG Prioritas U S G

Berdasarkan analisis isu dengan teknik USG diperoleh prioritas isu adalah

“Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022”.

c. Analisis Penyebab CoreIsu

Berikut adalah pengelompokan penyebab belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada tahun 2022 berdasarkan faktor 4 M

yaitu : Man,Measurement,Method,Material.

Tabel 3.1.4 Stratifikasi Penyebab Isu

No Faktor 4 M Penyebab Dampak

1 Man (Tenaga SDM)

Tuntutan pelayanan yang cepat membuat kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya dalam menjaga mutu obat

sehingga tidak dilakukannya

teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obat multipledose.

2 Material(Alat) Belum tersedianya label

penandaan BUD untuk tanggal

dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat tersebut

Stabilitas obat menjadi berkurang dan kemungkinan resiko masuknya mikroorganisme ke dalam sediaan obat multipledose.

3 Measurement (Pengukuran)

Belum adanya standar acuan

khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) sehingga belum ada tata cara yang jelas untuk pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

Resiko obat menjadi rusak sehingga stabilitas obat dan efektifitas obat tersebut menjadi menurun.

Kegiatan menjadi tidak dapat berjalan efektif karena tidak ada acuan/aturan yang jelas sehingga keefektifan kerja menjadi menurun.

17

4 Method (Metode)

Kurangnya komunikasi antara petugas farmasi dengan tenaga medis yang terkait.

Suasana kerja atau lingkungan kerja menjadi kurang kondusif.

18

Belum adanya SPO khusus terkait pengelolaan sediaan

obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)

Gambar 3.1.1 Diagram FishBone

Tuntutan pelayanan yang cepat

Kurangnya kesadaran tenaga medis akan

pentingnya dalam menjaga mutu obat

Belum ada tata cara yang jelas untukpengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)

Tidak dilakukannya teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obat(multipledose)

Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat Injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) di Depo OK

Belum tersedianya label penandaanuntuk

tanggal dibukanya

obat dan tanggal

batas waktu

penggunaan obat tersebut

Material (Alat)

Kurangnya komunikasi

antara petugas

farmasi dengan

tenagamedis yang terkait

Method (Metode)

Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah

pada tahun 2022

19
(Pengukuran)
Measurement
Man (SDM)

Isu yangterpilih adalah belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obatinjeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G

Ngoerah pada tahun 2022, dimana keadaan tersebut akan berdampak :

Dampak jika tidak ditangani :

1. Tidak dilakukannya teknik aseptik sebelum pengambilan obat injeksi multipledose;

2. Stabilitas obat menjadi berkurang;

3. Resiko masuknya mikroba pada obat, dimana ini dapat menyebabkan penularan penyakit infeksi pada pasien;

4. Dapat menurunkan efektifitas obat;

5. Pasien tidak dapat menerima obat yang terjamin mutunya

Dampak jika ditangani :

1. Prosedur teknik aseptik dilakukan dengan baik;

2. Stabilitas obat terjaga dan terjamin;

3. Efektifitas obat terjaga sehingga nantinya akan diperoleh output/hasil yang diinginkan;

4. Pasien menerima obat yang terjamin mutu dan kualitasnya;

5. Mengurangi terjadinya penularan penyakit infeksi pada pasien.

3.2Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance.

Tabel 3.2.1 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS

No. Penyebab Isu

1 Tuntutan pelayanan yang cepat di ruang operasi membuat kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya dalam menjaga mutu obat sehingga tidak dilakukannya teknik aseptik pada saat pengambilan sediaan obatmultipledose .

Keterkaitan Penyebab Isu dengan

Kedudukan dan Peran PNS

ManajemenASN :

Kurangnya kesadaran tenaga medis dalam melakukan tindakan aseptik sebelum pengambilan sediaan obat multiple dose membuat profesionalitas dalam bekerja menjadi kurang optimal.

20

2 Belum tersedianya label penandaan untuk tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat tersebut.

Smart ASN : Penggunaan label penandaan BUD belum dilakukan secara profesional. Dimana kita sebagai seorang ASN harus mampu berinovasi dalam mendukung meningkatkan pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas.

3 Belum adanya standar acuan khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) sehingga belum ada tata cara yang jelas untuk pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

ManajemenASN : Belum adanya standar acuan khusus terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) sehingga tidak ada prosedur yang jelas yang membuat profesionalitas dalam bekerja menjadi belum optimal.

4 Kurangnya komunikasi antara petugas farmasi dengan tenaga medis yang terkait.

Smart ASN : Petugas farmasi belum mengoptimalkan networking dengan tenaga medis (Dokter/residen, perawat) lainnya terkaitpengelolaan sediaan obat injeksi yangdigunakan secara berulang (multiple dose), dimana kondisi lingkungan kerja menjadi kurang kondusif.

Smart Governance atau tata kelola pemerintahan cerdas bertujuan untuk

mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik. Dalam mendukung terwujudnya SmartGovernancedi

perlukan Smart ASN yang memiliki nilai-nilai dasar BerAKHLAK. Dari Penyebab akar masalah yang ditemukan adalah belum optimalnya pemberian pelayanan secara profesional sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Salah satu

penyebab isu yang diperoleh adalah belum tersedianya label penandaan BUD untuk

21

tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat pada sediaan obat

injeksi yang digunakan berulang (multiple dose), sehingga hal tersebut akan berdampak pada pelayanan obat yang diberikan khususnya di ruang operasi. Peran

ASN yang profesional sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu dan kualitas dalam pelayanan obat kepada pasien.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik diharapkan penyebab isu tersebut dapat diatasi dengan melakukan gagasan pemecah isu melalui pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose)di Depo OK WingRSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Adapun gagasan kreatif yang dapat dilakukan adalah pembuatan label penandaan obat BUD dan media

edukasi berupa flyerstand tentang pentingnya dilakukan teknik aseptik

dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Diharapkan gagasan inovasi dan kreatif ini dapat mendukung

dalam meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan obat secara profesional.

Alternatif pemecahan masalah di atas dilakukan untuk memberikan informasi terkait sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan benar dan tepat. Dengan adanya pelabelan BUD dan penempatan flyerstand yang dapat dilihat oleh para tenaga medis (Dokter/residen, perawat), diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan visi dan misi dari RSUP Prof. DR. I.G.N.G Ngoerah.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

2. Pembuatan label penandaan obat BUD dan flyer stand terkait pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)

3. Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat) dan rekankerja di Depo OK Wing tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose)dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan mediaedukasi flyerstand tentang pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple

22

dose).

4. Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).

23

BAB IV RANCANGANAKTUALISASI

4.1 RancanganAktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Gagasan pemecahan isu terpilih adalah pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) di Depo OK Wing RSUP

Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut adalah :

24

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan dengan substansi agenda 2 yang direncanakan

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Sosialisasi dan

berkoordinasi

dengan Apoteker

koordinator Depo

OK dan Kepala

Instalasi Farmasi

terkait rancangan

kegiatan

aktualisasi yang

akan

dilaksanakan. (Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi).

Terkoordinirnya

rancangan

aktualisasi dengan

baik

Dengan adanya koordinasi

dengan Apoteker

Koordinator untuk Depo

OK dan Kepala Instalasi

Farmasi sejalan dengan

visi RSUP Prof.DR.I.G.N.G

Ngoerah yaitu :

Menjadi Rumah Sakit

Unggul dan Mandiri

2024.

Serta misi no.5 :

Membangun jejaring

kesehatan dan

kerjasama dengan

pemangku terkait.

Terjalinnya komunikasi

dengan Apoteker

Koordinator untuk Depo

OK dan Kepala Instalasi

Farmasi yang terkait

rancangan kegiatan yang

akan dilakukan, dimana ini

dapat memperkuat nilai

organisasi yaitu membantu

terwujudnya insan

professional dan

kebersamaan yang

mampu untuk bekerja

sama dalam teamwork

untuk terus

mengupayakan

pengembangan diri dan

25
Tabel 4.1 Rencana Kegiatandan Tahapan Kegiatan Aktualisasi

Manajemen ASN :

Melakukan

koordinasi

merupakan

proses awal untuk

memulai sebuah

kegiatan, dimana

kegiatan ini

nantinya dapat

menghasilkan

ASN yang

professional.

1.1 Membuat janji

ketemu dengan

Apoteker

koordinator Depo

OK dan Kepala

Instalasi Farmasi

mengenai

rancangan

aktualisasi dan

rencana kegiatan

Dokumentasi

Kegiatan Harmonis : Saya akan membuat

janji dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan Kepala Instalasi

Farmasi dengan sopan

dan menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

terbuka dalam menerima

masukan atau saran untuk

mencapai pelayanan

kesehatan yang

berkualitas.

26

aktualisasi.

Akuntabel :

Saya akan hadir tepat

waktu dalam pertemuan

tersebut sebagai wujud

konsisten, integritas

dan dapat dipercaya

dalam menjelaskan

rancangan aktualisasi

kegiatan ini.

1.2 Melakukan

sosialisasi dan

koordinasi

dengan

Apoteker

koordinator

Depo OK dan

Kepala Instalasi

Farmasi terkait

rancangan

kegiatan

aktualisasi

dalam hal

a. Notulen

Kegiatan

b. Dokumentasi

kegiatan

Akuntabel : Saya akan

melaksanakan kegiatan

aktualisasi dengan

cermat dan konsisten.

Dimana nantinya

diharapkan agar

kegiatan ini dapat

berjalan dengan lancar

sesuai rencana yang

telah dibuat.

27

pembuatanflyer

standdan label

penandaan obat

BUD untuk

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang

(multipledose).

Saya akan

menyampaikan inovasi

(Adaptif) dalam

membuat flyerstand

dan label penandaan

obat BUD, dimana ini

merupakan bentuk

kontribusi (Loyal)

yang dapat saya

berikan untuk

mewujudkan pelayanan

obat yang berkualitas

(Berorientasi

Pelayanan).

Kolaboratif :

Saya akan melakukan

sosialisasi dan

koordinasi terkait

rancangan kegiatan

aktualisasi yang

nantinya saya terapkan

28

2 Pembuatan label

penandaan obat

BUD dan flyer

stand terkait

pentingnya teknik

aseptik dalam

setiap

pengambilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang

(multipledose).

dengan harapan adanya

feedbackyang positif

dari Apoteker

koordinator Depo OK

dan Kepala Instalasi

Farmasi berupa

kesediaan bekerja

sama untuk hasil

yang lebih baik.

• Terlaksananya

pelabelan

sediaanmultiple dosedengan

label BUD (BeyondUse

Date)yang berisi

informasi tanggal

dibukanya obat

dan tanggal

batas waktu

penggunaan.

• Dengan adanya

Pemasanganflyerstand

dan pemberian label

penandaan BUD untuk

obat multipledose

sejalan dengan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, tahun 2024.

Serta misi no.4:

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit

yang baik

Dengan adanya

pemasangan flyerstanddan pemberian label

penandaan BUD pada

sediaan injeksi multiple dose, dapat meningkatkan

pelayanan obat yang

bermutu, dimana secara langsung mendukung tata

nilai Rumah Sakit yaitu

terwujudnya insan

professional dan berintegritas serta

29

(INOVASI)

Smart ASN

Pembuatan label

penandaan obat

BUD dan media

edukasi berupa

flyerstandini

merupakan salah

satu bentuk

inovasi yang

memanfaatkan

Teknologi

(digital) dalam

proses

meningkatkan

kualitas

pelayanan obat.

Dimana nantinya

akan

menghasilkan

ASN yang

professional.

media edukasi

berupa flyer

standdiharapkan

terciptanya

kesadaran akan

pentingnya

menjaga mutu

dan kestabilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multipledose).

kebersamaan/bekerja

dalam teamworkdengan

keyakinan tat twam asi.

30

2.1 Menghadap

Apoteker

koordinator

Depo OK dan

mentor untuk

menjelaskan

rancangan flyer

standdan label

penandaan obat

BUD

a. Notulen

koordinasi

b. Rancanganflyer

standdan label

penandaan obat

BUD

c. Dokumentasi

kegiatan

Harmonis :

Saya akan membuat

janji dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan mentor dengan

sopan dan menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

Kompeten:

Saya akan melakukan

konsultasi dengan

Apoteker koordinator

Depo OK dan mentor

terkait rancangan

pembuatan label

penandaan obat BUD

dan flyerstanddalam

membantu menambah

kompetensi/kemampuan

belajar saya (learning

agility)untuk

31

2.2

Membuat daftar sediaan obat

multipledosevial

menghasilkan kinerja

yang terbaik.

Adaptif : Saya akan bersedia

menerima masukan

saran dan kritik dari

rancangan media

edukasi flyerstanddan

label penandaan obat

yang saya buat

sehingga saya mampu

lebih berinovasi lagi

untuk memperbaikinya

agar diperoleh hasil

yang maksimal.

a. Daftar sediaan obat multiple dose.

b. Dokumentasi kegiatan.

Akuntabel : Saya akan membuat

daftar sediaan obat

multipledoseuntuk

membantu saya dalam

memudahkan

32

BUD dan melakukan

pelabelan/ penandaan BUD

untuk sediaan

obat injeksi

yang digunakan

berulang (multipledose).

yang berisi tanggal

dibukanya obat

dan tanggal

batas waktu

penggunaan

melakukan pelabelan/

penandaan obat sdiaan multipledose. Ini

merupakan salah satu

wujud dari sikap yang

konsisten dalam

melakukan kegiatan

aktualisasi ini.

Adaptif : Saya akan membuat

label BUD dan

melakukan pelabelan/

penandaan sediaan

obat multipledose

dengan label BUD (BeyondUseDose).

kegiatan

Kegiatan ini merupakan

cerminan dari inovasi

dan kreativitas.

standdan

melakukan

untuk media

Adaptif : Saya akan membuat

media edukasi berupa

33
2.3 Membuat label a. Label BUD b. Dokumentasi 2.4 Membuatflyer a. Flyerstand b. Penomoran

koordinasi

dengan pihak

PKRS terkait

pemberian

nomor pada

media flyer

stand.

flyerstand

sehingga dapat

diterbitkan

c. Dokumentasi

kegiatan

flyerstand, dimana

kegiatan ini merupakan

cerminan dari inovasi

dan kreativitas.

Kolaboratif :

Saya akan melakukan

koordinasi dengan

pihak PKRS untuk

kesediaannya

bekerja sama terkait

flyerstand yang telah

dibuat agar dapat

diberikan penomoran

untuk terbit.

2.5

Melakukan

pemasangan flyerstanddi

tempat yang

mudah terlihat

dan diletakkan

berdampingan

Dokumentasi

kegiatan

Loyal : Saya akan

menempatkan flyer

standpada tempat yang

terlihat dan berdekatan

dengan wadah

penyimpanan sediaan

34

dengan tempat/wadah

sediaan obat

injeksimultiple

doseyang sudah dibuka/ digunakan.

obat injeksi multiple

doseyang sudah

terbuka agar dapat

terlihat jelas.

Kegiatan ini merupakan

bagian dari kontribusi

saya dalam

mewujudkan pelayanan

obat yang bermutu dan

berkualitas khususnya di

Depo OK Wing.

2.6 Melakukan uji

coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.

a. Notulen koordinasi uji coba

b. Dokumentasi kegiatan

Kompeten :

Saya akan menghadap

Apoteker Koordinator

untuk Depo OK dan

mentor dengan sopan

untuk berkoordinasi akan

melakukan uji coba

terhadap label

penandaan BUD dan

pemasangan flyerstand

dimana kegiatan ini akan

35

saya lakukan dengan

kinerja yang terbaik agar

mendapatkan hasil yang

optimal.

Kolaboratif :

Saya akan membuat

googleformuntuk

menguji keefektifan

penggunaan flyerstand

dan penandaan obat

BUD, dan saya akan

bagikan ke rekan kerja

dan tenaga medis yang

terkait. Dimana ini

merupakan cerminan dari

kesediaan bekerja

sama dari tenaga medis

yang terkait dalam

mengoptimalkan

pengelolaan sediaan

injeksi yang digunakan

36

3 Sosialisasi kepada

para tenaga

medis yang

terkait

(Dokter/residen,

Perawat) dan

rekankerjadi

Depo OK Wing

tentang

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose)dengan

menggunakan

label penandaan

obat BUD dan

media edukasi

flyerstand

tentang

Peningkatan

pemahaman akan

pentingnya

menjaga stabilitas

dan mutu sediaan

obat

berulang (multipledose).

Pelaksanaan sosialisasi

tentang pengelolaan

sediaan obat injeksi

multipledosesejalan

dengan visi RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, Tahun 2024.

Terjalinnya komunikasi

dengan tenaga medis yang terkait tentang

pengelolaan sediaan

obatinjeksi multiple dose di Depo OK akan memperkuat nilai

organisasi yaitu membantu terwujudnya

insan professional, dan kebersamaan.

Serta misi 1,4,5:

Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang paripurna,

mandiri dan

terjangkau;

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit yang baik ;

Membangun jejaring

Dengan kebersamaan ini kita dapat

memanfaatkan sumber

daya yang ada secara efektif, maka kita dapat

mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien.

37

pentingnya teknik

aseptik dalam

setiap

pengambilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose). (Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi

Farmasi)

Manajemen

ASN

Sebagai seorang

CPNS dapat

mampu menjalin

komunikasi yang

baik dengan

kesehatan dan

Kerjasama dengan

pemangku

kepentingan terkait.

38

3.1

devisi lain serta

mampu

melakukan

sosialisasi terkait

pengelolaan

sediaan obat

multipledose

merupakan

bentuk

professional,

tanggung jawab

dan

pengembangan

kompetensi diri.

Melakukan

koordinasi

dengan rekan

kerja dan tenaga

medis yang

terkait

(koordinator

perawat,

Dokumentasi

kegiatan Akuntabel :

Saya akan hadir tepat

waktu sebagai wujud

konsisten dan dapat

dipercaya untuk

menyampaikan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

39

3.2

anestesi dan chiefresiden

anestesi) terkait

tempat dan

waktu pelaksanaan

sosilaisasi.

Melakukan

sosialisasi

kepada tenaga

medis yang

terkait dan rekan

kerja tentang

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose)

• Notulen

koordinasi

• Dokumentasi

kegiatan

digunakan berulang

(multipledose) kepada

rekan kerja dan tenaga

medis yang terkait.

Harmonis : Saya akan melakukan

sosialisasi terkait

pengelolaan untuk

sediaan obat injeksi

yang digunakan

berulang (multipledose)

kepada rekan kerja dan

tenaga medis yang

teerkait dengan jelas

dan sopan, serta

menghargai perbedaan

yang ada.

Kolaboratif :

40

Saya akan melakukan

kerjasama yang

sinergi dengan

tenaga medis yang

terkait untuk

mendapatkan nilai

tambah dan hasil yang

lebih baik.

Saya sangat antusias

(Adaptif) dalam

melakukan sosialisasi

ini, dengan harapan

para tenaga medis yang

terkait dan rekan kerja

ikut berkontribusi

(Loyal) dalam

mendukung

peningkatan mutu

pelayanan obat terkait

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

41

4 Evaluasi kegiatan

optimalisasi

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi yang

digunakan

berulang (multipledose).

(Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi)

Terlaksananya

evaluasi kegiatan

optimalisasi

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang (multipledose).

(multipledose).

Kompeten:

Saya akan melakukan

sosialisasi ini berharap

agar rancangan

kegiatan ini dapat

berjalan dengan

sukses.

Dengan evaluasi kegiatan

pengelolaan sediaan obat

injeksi yang digunakan

berulang (multipledose)

menyebabkan

peningkatan

kualitas pelayanan

kefarmasian dalam hal

menjamin mutu obat

yang berkualitas,

sehingga saya dapat

mewujudkan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

Dengan adanya evaluasi

kegiatan pengelolaan

sediaan obat injeksi yang

digunakan berulang (multipledose),saya

dapat memberikan

pelayanan obat yang

bermutu, dimana kegiatan ini akan memperkuat nilai

organisasi yaitu

terwujudnya insan

professional dan

berintegritas dengan

Smart ASN :

yaitu Menjadi Rumah

keyakinan tat twam asi.

42

Dalam

pelaksanaan

kegiatan ini, wujud dari Smart

ASN yang

diterapkan adalah

penerapan

teknologi

(digital) dalam

melakukan

evaluasi yaitu

dalam bentuk link

googleform

sehingga

menghasilkan

ASN yang

professional.

4.1 Berkonsultasi

dengan Apoteker koordinator

Depo OK dan

• Notulen

konsultasi

• Draft kuisoner

Sakit Unggul Dan

Mandiri Tahun 2024.

Serta dalam misi no.1

yaitu:

Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan

yang paripurna, mandiri dan

terjangkau.

Harmonis : Saya akan membuat janji

dengan Apoteker

koordinator Depo OK dan

Mentor dengan sopan dan

43

Mentor terkait

pembuatan

kuisioner

evaluasi

kegiatan.

santun sebagai bentuk

menghargai perbedaan

latar belakang yang ada.

Kompeten:

Saya akan

berkonsultasi terkait

pembuatan kuisioner

evaluasi sebagai bentuk

dalam mengukur

tingkat keberhasilan

dari pelabelan obatBUD

dan pemasangan flyer

standini.

Kolaboratif :

Saya akan bekerja

sama dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan Mentor dalam

memberikan masukan

kepada saya terkait

44

4.2

Finalisasi draft

kuisioner dan mengedarkan

kuisioner

pembuatan kuisioner ini.

Akuntabel : Saya akan menyusun

draftkuisoner ini dengan

cermat dan

dapat dipercaya.

Loyal : Saya akan menyusun

kuisoner ini dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sehingga jelas

untuk dapat dipahami.

Dimana kegiatan ini

merupakan wujud sikap

Nasionalisme.

• Link google formkuisioner

diterima dan diisi oleh seluruh

Kompeten : Saya membagikan

kuisioner melalui link

googleformuntuk

45

melalui link

googleformke

rekan kerja dan

tenaga medis

yang terkait

serta merekap

hasil dari

kuisioner yang

telah diisi yang

selanjutnya

akan dilaporkan

kepada mentor.

petugas Depo

OK Wing dan

tenaga medis

yang terkait

• Hasil

rekapitulasi

kuisioner

dilaporkan

kepadamentor

dapat mengetahui

keberhasilan dari

kegiatan pengoptimalan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)di Depo

OK Wing.

46

4.2 Penjadwalan

Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi

TahapanKegiatan

1 Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan

Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan

dilaksanakan.

1.1 Membuat janji ketemu dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala

Instalasi Farmasi mengenai rancangan aktualisasi dan rencana aktualisasi kegiatan.

1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi dalam

hal pembuatan flyerstanddan label penandaan obat BUD untuk sediaan obat injeksi yangdigunakanberulang(multipledose).

2 Pembuatan label penandaan obat BUD danflyerstandterkait pentingnya

teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).

2.1 Menghadap Apoteker koordinator Depo OK danmentor untuk menjelaskan

23 – 26 Agustus 2022

23 – 24 Agustus 2022

25 – 26 Agustus 2022

29 Agustus 2022 – 7 September 2022

29 Agustus 2022

47
No Kegiatan/
Bulan Ket/TanggalKegiatan Agustus September 4 5 1 2 3 4

rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.

2.2 Membuatdaftar sediaanobatmultipledosevial.

2.3 Membuat label BUD dan melakukan pelabelan/penandaan BUD untuk

sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).

2.4 Membuatflyerstanddan melakukan koordinasi dengan pihak PKRS terkait pemberian nomor padamediaflyerstand.

2.5 Melakukan pemasanganflyerstanddi tempat yang mudah terlihat dan berdampingan dengan tempat/wadah sediaan obatinjeksimultipledose yang sudah dibuka/digunakan.

2.6 Melakukan uji coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.

3 Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat)

dan rekan kerja tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan

berulang (multipledose)dengan menggunakan label penandaan obat BUD

dan media edukasi flyerstandtentang pentingnya teknik aseptik dalam

setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multiple dose).

3.1 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (coordinator perawat, anestesi dan chiefresiden anestesi) terkait tempat dan waktu pelaksanaan sosilaisasi.

3.2 Melakukan sosialisasi kepada tenaga medis yang terkait dan rekan kerja tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang

30 Agustus 2022

31 Agustus 2022 – 2 September 2022

3 – 6 September 2022

7 September 2022

8 September 2022

9 – 15 September 2022

9 September 2022

12 – 15 September 2022

48

(multipledose).

4 Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang(multipledose).

4.1 Berkonsultasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan mentor terkait

pembuatan kuisioner evaluasi penilaian inovasi penulis melaluigoogleform.

4.2 Finalisasi draft kuisioner danmengedarkan kuisioner melalui link google

formke rekan kerja dan tenaga medis yang terkaitserta merekap hasil dari

kuisioner yang telah diisi yang selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.

Keterangan Warna Tabel 4.2.1

Sosialisasi dan berkoordinasi dengan Apoteker koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi

Farmasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada Minggu ke IV

Bulan Agustus.

Pembuatan label penandaan obat BUD dan flyerstand terkait pentingnya teknik aseptik

16 – 24 September 2022

16 – 17 September 2022

18 – 24 September 2022

dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakanberulang (multipledose)

pada Minggu ke V Bulan Agustus – Minggu ke II Bulan September.

Sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, Perawat)dan rekan kerja

tentang pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) pada

MInggu ke III Bulan September 2022.

Evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan

berulang(multipledose)pada Minggu ke III-IV Bulan September.

49

4.3 Pihak yang Terlibat danPerannya dalam Aktualisasi

Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan aktualisasiadalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Kegiatan Aktualisasi

No Pihak yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi Keterangan

1 Ibu Anak Agung Ayu Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin

Menyetujui, mendidik, membimbing, membina, dan mengawasi terkait selama proses tahapan kegiatan aktualisasi

2 Ibu I Nyoman Kristina, SKM., MPH. Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika

penulisan, rancangan dan kegiatan aktualisasi

Mentor

Coach

3 Ibu Anak Agung Ayu

Prithadewi, S.Farm, Apt, M.Farm.Klin

4 Ibu Apt. Ni Luh

Putu Suryani, S.Farm

Menyetujui dan mengawasi

selama proses aktualisasi Kepala Instalasi Farmasi

Mengawasi danmemberimasukan selama proses aktualisasi

5 Dokter/Residen, Perawat Menggunakan inovasi aktualisasi agar tujuan dan manfaat dapat tercapai

6 Asisten Apoteker (TTK) Mendukung aktualisasi agar dapat

tercapai tujuan yang diharapkan

Apoteker Koordinator untuk Depo OK

Tenaga Medis yang terkait di Depo Ok Wing

Rekan Kerja di Depo OK Wing

7 Tim PKRS RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

Memberikan arahan serta persetujuan dalam pembuatan media edukasi

Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit

50

BAB V AKTUALISASI

5.1 Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 23 Agustus – 24 September 2022 yang dilaksanakan di Depo OK Wing RSUP Prof. DR.I.G.N.G Ngoerah. Aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dengan beberapa tahapan pada setiap kegiatannya. Adapun kegiatan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pertama (23 – 26 Agustus 2022)

Kegiatan yang pertama dilakukan adalah sosialisasi dan berkoordinasi dengan

Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi terkait dengan dimulainya kegiatan aktualisasi. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :

1.1 Membuat janji ketemu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Harmonis : Saya membuat janji bertemu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi dengan sopan dan menghargai perbedaan latar belakang yang ada.

• Akuntabel : Saya hadir tepat waktu sesuai waktu yang telah disepakati bersama, ini merupakan wujud sikap konsisten, integritas dan dapat dipercaya dalam menjelaskan rancangan aktualisasi kegiatan ini.

b. Analisis Dampak

Jika kegiatan tidak dilakukan dengan membuat janji terlebih dahulu maka akan sulit untuk menghadap Kepala Instalasi Farmasi dan Apoteker Koordinator Depo OK terkait kegiatan aktualisasi yang akan mulai dilakukan. Dimana kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat timbulnya rasa ketidakpercayaan dari atasan dan koordinator. Pemberian izin dari atasan dan koordinator sangat penting dalam memulai kegiatan aktualisasi ini.

c. Output/Evidence

Janji-temu yang telah disepakati untuk berkoordinasi bersama Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi dengan bukti dokumentasi berupa screenshotchat.

51

Gambar 5.1.1 Dokumentasi ScreenshotChatJanji-temu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi.

1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Apoteker Koordinator dan Kepala Instalasi Farmasi terkait pembuatan flyerstanddan label penandaan obat BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Akuntabel : Saya melaksanakan kegiatan aktualisasi ini secara cermat dan konsisten. Agar kegiatan aktualisasi ini berjalan sesuai rencana yang telah dibuat.

• Adaptif : Saya menyampaikan inovasi dalam membuat flyer standdan label penandaan obat BUD.

• Loyal : Dengan adanya inovasi tersebut, saya dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan mutu sediaan obat.

• Berorientasi Pelayanan : Inovasi yang saya berikan ini dapat mendukung dan mewujudkan pelayanan obat yang berkualitas.

• Kolaboratif : Saya melakukan sosialisasi dan koordinasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang nantinya saya terapkan dengan harapan adanya feedback yang positif dari Apoteker

52

Gambar

koordinator Depo OK dan Kepala Instalasi Farmasi berupa kesediaan bekerja sama untuk hasil yang lebih baik.

b. Analisis Dampak

Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak ada kesinambungan antara inovasi atau ide kreatif yang ada dengan kondisi di lapangan saat ini terkait pengelolaan terhadap sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose). Diharapkan penyampaian ide kreatif atau inovasi ini dapat menjaga stabilitas dan mutu sediaan obat sehingga dapat mewujudkan pelayanan obat yang berkualitas.

c. Output/Evidence

Pemberian izin untuk memulai kegiatan aktualisasi dan disetujuinya pelaksanaan pembuatan label penandaan obat BUD (Beyond Use Date) dan flyer stand mengenai pentingnya dilakukan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

53
5.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi dan notulen hasil koordinasi.

Gambar 5.1.3 Dokumentasi melakukan koordinasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi

2. Kegiatan Kedua (29 Agustus – 7 September 2022)

Kegiatan yang kedua dilakukan adalah pembuatan label penandaan obat BUD dan flyerstandterkait pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose). Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :

2.1 Menghadap Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor untuk menjelaskan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Harmonis : Saya membuat janji dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dengan sopan dan menghargai perbedaan latar belakang yang ada.

• Kompeten : Saya melakukan konsultasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait rancangan pembuatan label penandaan BUD dan flyer stand dalam membantu

54

menambah kemampuan belajar saya (learningagility) untuk menghasilkan kinerja yang terbaik.

• Adaptif : Saya bersedia menerima masukan saran dan kritik dari rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang saya buat sehingga saya mampu lebih berinovasi lagi untuk memperbaikinya agar memperoleh hasil yang maksimal.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya kegiatan menghadap Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terlebih dahulu, maka akan sulit untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dalam menyampaikan pengajuan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang telah dibuat dan dirancang. Dimana konsultasi dan koordinasi dalam hal memberi masukan dan saran perlu dilakukan agar dapat menyempurnakan rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD yang sudah dibuat agar diperoleh hasil yang maksimal.

c. Output/Evidence

Terlaksananya konsultasi dan koordinasi bersama dengan bukti notulen dan dokumentasi menghadap atasan serta telah disepakatinya rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD.

55
Gambar 5.2.1.1 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyer stand dan label penandaan obat BUD dengan Mentor dan notulen hasil koordinasi

• Akuntabel : Saya membuat daftar sediaan obat multiple dose untuk membantu saya dalam memudahkan melakukan

56
Gambar 5.2.1.2 Dokumentasi melakukan koordinasi rancangan flyer stand dan label penandaan obat BUD dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan notulen hasil koordinasi Gambar 5.2.1.3 Rancangan flyerstanddan label penandaan obat BUD 2.2 Membuat daftar sediaan obat multipledosevial. a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

pelabelan/penandaan. Ini merupakan salah satu wujud sikap yang konsisten dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya kegiatan membuat daftar sediaan obat multiple dose yang ada di depo OK Wing maka akan sulit untuk mengelompokkan obat yang memiliki batas waktu penggunaan obat setelah dibuka dari kemasan primerna (BUD). Dimana dengan membuat daftar sediaan multiple dose, nantinya akan mempermudah dalam melakukan pelabelan/penandaan serta membantu dalam memberikan informasi kepada tenaga medis lainnya terkait sediaan obat yang memiliki batas waktu penggunaan obat setelah dibuka dari kemasan primernya (BUD).

c. Output/Evidence

Terlaksananya pencatatan dan pengelompokkan sediaan obat injeksi yang memiliki Beyond Use Date (BUD) dengan bukti foto kegiatan dan tersusunnya daftar sediaan obat multiple dose yang memiliki BUD.

2.3 Membuat dan mencetak label penandaan obat BUD serta melakukan pelabelan/penandaan BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

57
Gambar 5.2.2 Daftar sediaan obat injeksi multipledoseyang memiliki BUD

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Adaptif : Saya membuat dan mencetak label penandaan obat BUD serta melakukan pelabelan/penandaan sediaan obat injeksi multipledosedengan label BUD (BeyondUseDate).Kegiatan ini cerminan dari inovasi dan kreativitas.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dibuatkan lebel penandaan obat BUD dan tidak dilakukannya pelabelan pada sediaan obat yang memiliki BUD, maka stabilitas dan mutu dari sediaan obat tidak terjaga dengan baik. Dimana stabilitas obat yang menurun, akan mempengaruhi efektifitas obat yang diberikan. Penting dilakukannya pelabelan obat BUD untuk mengetahui batas waktu dari penggunaan sediaan obat injeksi yang telah dibuka dari kemasan primernya dan digunakan secara berulang.

c. Output/Evidence

Terlaksananya pelabelan/penandaan obat BUD dengan bukti foto kegiatan dan dokumentasi adanya label penandaan obat yang berisi tanggal dibukanya obat dan tanggal batas waktu penggunaan obat (BUD).

Gambar 5.2.3.1

Label penandaan BUD

Gambar 5.2.3.2

Dokumentasi pelabelan tanggal BUD pada sediaan obat

58
2.4 Membuat flyer stand dan melakukan koordinasi dengan pihak PKRS terkait penyempurnaan flyerstandserta pemberian nomor pada media flyerstand.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Adaptif : Saya membuat media edukasi berupa flyer stand, dimana kegiatan ini merupakan cerminan dari inovasi dan kreativitas.

• Kolaboratif : Saya melakukan koordinasi dengan pihak PKRS untuk kesediaannya bekerja sama terkait penyempurnaan flyerstandyang telah dibuat serta dapat diberikan penomoran untuk terbit.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dibuatkan media edukasi berupa flyerstand, maka sulit untuk mengingatkan para tenaga medis agar selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Karena adanya tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat di ruang operasi, teknik aseptik sering dilupakan dalam mengambil obat injeksi yang digunakan berulang. Dimana ini dapat menurunkan stabilitas dan mutu obat sehingga dapat mempengaruhi efektifitas obat yang diberikan. Dengan adanya flyer ini, diharapkan dapat mengingatkan para tenaga medis untuk selalu melakukan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

c. Output/Evidence

Terlaksananya penyempurnaan media edukasi flyerstanddengan bukti kegiatan dari tahapan ini adalah dokumentasi telah diberikannya nomor terbit pada media flyerstandoleh Tim PKRS.

59
Gambar 5.2.4.1 Dokumentasi Screenshot Chat dengan Tim PKRS terkait penyempurnaan flyerstand

2.5 Melakukan pemasangan flyer stand di tempat yang mudah terlihat dan diletakkan berdampingan dengan tempat/wadah sediaan obat injeksi multiple doseyang sudah dibuka/digunakan.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Loyal : Saya menempatkan flyer stand pada tempat yang terlihat dan berdekatan dengan wadah penyimpanan sediaan obat injeksi multiple dose yang sudah dibuka. Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi saya dalam mewujudkan pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas khususnya di Depo OK Wing.

b. Analisis Dampak

Jika media edukasi flyerstandini tidak dipasang, maka sulit untuk mengingatkan para tenaga medis agar selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) Bila hanya dengan wacana saja, tidak akan efektif dalam menyampaikan/mengingatkan para tenaga medis untuk selalu menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang. Dengan adanya flyer stand ini dapat membantu dalam mengingatkan para tenaga medis akan pentingnya teknik aseptik dalam pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang.

60
Gambar 5.2.4.2 Penomoran terhadap flyer stand untuk dterbitkan oleh Tim PKRS

c. Output/Evidence

Terlaksananya pemasangan media edukasi flyer stand dengan bukti foto dokumentasi kegiatan.

2.6 Melakukan uji coba terhadap flyerstanddan label penandaan obat BUD.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Kompeten : Saya menghadap Apoteker Koordinator untuk Depo OK dan mentor dengan sopan untuk berkoordinasi akan melakukan uji coba terhadap label penandaan BUD dan pemasangan flyerstanddimana kegiatan ini akan saya lakukan dengan kinerja yang terbaik agar mendapatkan hasil yang optimal.

• Kolaboratif : Saya melakukan uji coba terhadap flyer stand yang akan digunakan nantinya kepada tenaga medis, untuk dapat diberikan masukan atau saran terkait flyerstandtersebut. Dimana ini merupakan cerminan dari kesediaan bekerja sama dari tenaga medis untuk hasil yang lebih baik.

b. Analisis Dampak

Jika kegiatan uji coba terhadap label penandaan obat BUD dan media edukasi flyer stand ini tidak dilakukan, maka akan terjadi perbedaan persepsi antara masing-masing pihak sehingga tidak ada wujud kerjasama yang sinergi. Untuk itu perlu dilalukan uji coba untuk label panandaan obat BUD dan flyeruntuk mendapatkan feedbackyang

61
Gambar 5.2.5 Dokumentasi pemasangan flyerstanddi Depo OK Wing

baik sehingga kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

c. Output/Evidence

Terlaksananya pelaksanaan uji coba dengan bukti dokumentasi dan notulen koordinasi dari mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK.

Gambar 5.2.6.1 Notulen Koordinasi dengan Mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK

Gambar 5.2.6.2 Dokumentasi menampilkan media

flyerkepada rekan perawat

3. Kegiatan Ketiga (9 – 15 September 2022)

Kegiatan yang ketiga yaitu dilakukannya sosialisasi kepada para tenaga medis yang terkait (Dokter/residen, perawat) dan rekan kerja di Depo OK Wing tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan media edukasi flyer stand tentang pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :

62

3.1 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (koordinator perawat anestesi dan chief anestesi) terkait tempat dan waktu pelaksanaan sosialisasi.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Akuntabel : Saya hadir tepat waktu sebagai wujud konsisten dan dapat dipercaya untuk menyampaikan pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) kepada rekan kerja dan tenaga medis yang terkait.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya koordinasi terlebih dahulu dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait dalam hal waktu dan tempat pelaksanaan, maka akan sulit nantinya dalam melakukan kegiatan sosialisasi. Dimana kehadiran yang tidak disiplin juga dapat membuat timbulnya rasa ketidakpercayaan dari rekan kerja maupun devisi lain.

Untuk itu, kehadiran yang tepat waktu sangatlah penting dalam memulai sebuah kegiatan sosialisasi.

c. Output/Evidence

Terlaksananya koordinasi dengan rekan kerja dan tenaga medis yang terkait yang dibuktikan dengan adanya bukti dokumentasi berupa screenshotchat.

Gambar 5.3.1.1 Dokumentasi

Screenshot Chat koordinasi

dengan Koordinator Perawat

Anestesi

Gambar 5.3.1.2 Dokumentasi

Screenshot Chat koordinasi

dengan Dokter ChiefAnestesi

Gambar 5.3.1.3 Dokumentasi

Screenshot Chat koordinasi

dengan rekan kerja Depo OK

Wing

63

3.2 Melakukan sosialisasi kepada tenaga medis yang terkait dan rekan kerja tentang pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Harmonis : Saya melakukan sosialisasi terkait pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) kepada rekan kerja dan tenaga medis yang terkait dengan jelas dan sopan, serta menghargai perbedaan yang ada.

• Kolaboratif : Saya melakukan kerjasama yang sinergi dengan tenaga medis yang terkait untuk mendapatkan nilai tambah dan hasil yang lebih baik.

• Adaptif : Saya sangat antusias dalam melakukan sosialisasi ini.

• Loyal : Saya melihat adanya kontribusi dari para tenaga medis dan rekan kerja dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan obat terkait pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

• Kompeten : Saya melakukan sodilaisasi ini berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya kegiatan sosilaisasi ini, maka para tenaga medis dan rekan kerja tidak akan sadar tentang pentingnya pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Dimana pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang ini sangatlah penting dalam mewujudkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas khususnya dalam pelayanan obat untuk pasien di kamar operasi. Dimana di dalam menjaga stabilitas obat injeksi tersebut, penting untuk dilakukan pelabelan BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang untuk mengetahui batas waktu penggunaan obat tersebut setelah dibuka dari kemasan primernya. Tuntutan di kamar operasi yang cepat dan tepat, dapat membuat para tenaga medis melupakan dalam melakukan tindakan aseptik sebelum mengambil obat injeksi yang digunakan berulang. Untuk itu kegiatan sosialisasi pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang ini, sangat penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari penggunaan flyer stand tentang teknik aseptik dan pelabelan obat BUD dalam mendukung mewujudkan

64

Gambar 5.3.2.1

pelayanan obat yang berkualitas dan bermutu di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.

c. Output/Evidence

Terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan bukti berupa foto dokumentasi sosialisasi dengan koordinator/penanggung jawab perawat anestesi, rekan kerja dan tenaga medis yang terkait (dokter/residen anestesi).

Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan Koordinator Perawat Anestesi.

Gambar 5.3.2.2 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multiple dose) dengan tenaga medis yang terkait (perawat, dokter/residen anestesi).

65

Gambar 5.3.2.3 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan notulen sosialisasi pengelolaan sediaan untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose) dengan rekan kerja Depo OK Wing

4. Kegiatan Keempat (16 – 24 September 2022)

Kegiatan yang keempat yaitu dilakukannya evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :

4.1 Melakukan konsultasi dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait pembuatan kuisioner evaluasi kegiatan.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Harmonis : Saya membuat janji dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dengan sopan dan santun sebagai bentuk menghargai perbedaan latar belakang yang ada

• Kompeten : Saya melakukan konsultasi terkait pembuatan kuisioner evaluasi sebagi bentuk dalam mengukur tingkat keberhasilan dari pelabelan obat BUD dan pemasangan flyer standini.

• Kolaboratif : Saya bekerja sama dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor dalam memberikan masukan kepada saya terkait pembuatan kuisioner ini.

• Akuntabel : Saya menyusun draftkuisioner ini dengan cermat dan dapat dipercaya

• Loyal : Saya menyusun kuisioner ini dengan menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga jelas untuk dipahami. Dimana kegiatan ini merupakan wujud sikap Nasionalisme.

66

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya koordinasi dan konsultasi terlebih dahulu dengan Apoteker Koordinator Depo OK dan mentor terkait penyusunan draft kuisioner evaluasi kegiatan aktualisasi ini, maka tidak akan tersusun kuisioner evaluasi sehingga ini dapat menghambat dalam pembuatan dan penyebaran kuisioner evaluasi tersebut.

c. Output/Evidence

Terlaksananya kegiatan koordinasi penyusunan draft kuisioner dengan bukti notulen konsultasi dan draftkuisioner.

Gambar 5.4.1.1 Notulen konsultasi pembuatan kuisioner evaluasi dengan Mentor dan Apoteker Koordinator Depo OK

Gambar 5.4.1.2

67
DraftKuisioner yang digunakan dalam evaluasi

4.2 Melakukan finalisasi draft kuisioner dan mengedarkan kuisioner melalui link googleformke rekan kerja dan tenaga medis yang tekait serta merekap hasil dari kuisioner yang telah diisi dan selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.

a. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

• Kompeten : Saya membagikan kuisioner melalui link google form untuk dapat mengetahui keberhasilan dari kegiatan pengoptimalan pengelolaan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing.

b. Analisis Dampak

Jika tidak dilakukannya penyebaran kuisioner evaluasi terhadap kegiatan ini, maka hasil/outputdari kegiatan aktualisasi ini tidak dapat diketahui manfaat dan responsivitas dari tenaga medis yang terkait dan rekan kerja di Depo OK Wing, sehingga ini dapat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan pengoptimalan pengelolaan sediaan injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing.

c. Output/Evidence

Terlaksananya penyebaran kuisioner evaluasi dalam bentuk google formyang diisi oleh seluruh petugas Depo OK Wing dan tenaga medis yang terkait dengan bukti dokumentasi kegiatan dan hasil rekapitulasi kuisioner yang dilaporkan kepada mentor.

https://docs.google.com/form

s/d/e/1FAIpQLSf34b5h3CoP9

IUJ35CjopU5t1AuPdaWiM8yG

KCROZTxrKImqQ/viewform

Gambar 5.4.2.1 Link googleformdan barcodeuntuk googleform

68

Gambar

Hasil Rekapitulasi Kuisioner :

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuisioner evaluasi kegiatan optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose), ada 22 petugas yang telah berpartisipasi dengan rincian data 13,6% yang jabatan/berprofesi sebagai dokter/residen anestesi, 18,2% yang jabatan/berprofesi sebagai Asisten Apoteker (TTK), dan 68,2% yang jabatan/berprofesi sebagai perawat.

69
5.4.2.2 Dokumentasi link googleformkuisioner evaluasi diisi oleh tenaga medis dan petugas Depo OK Wing

Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden, dimana menunjukan hasil 100% yang berarti bahwa penggunaan media edukasi berupa flyerdan label penandaan BUD ini dapat bermaanfaat dalam melakukan pelayanan di kamar operasi khususnya di OK Wing.

Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana tenaga medis yang terkait dapat melaksanakan tindakan aseptik untuk obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose).

Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana para petugas baik dari tenaga medis maupun petugas Depo OK Wing dapat mengetahui batas waktu penggunaan dari suatu obat yang digunakan secara berulang.

70

Berdasarkan hasil rekapitulasi dengan 22 responden yang menunjukan hasil 100%, dimana pemasangan flyer terkait pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dan penggunaan label penandaan obat BUD, agar terus dilakukan dalam mendukung pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tenaga medis yang terkait dan petugas farmasi Depo OK Wing setuju dengan adanya pelabelan obat BUD dan media edukasi berupa flyerstand, karena telah dinilai efektif dalam mengoptimalkan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang.

Saran yang diperoleh dari tenaga medis yang terkait dan petugas farmasi Depo OK Wing :

71
72
Gambar 5.4.2.3 Dokumentasi kegiatan menyampaikan hasil rekapitulasi kuisioner kepada Mentor

5.2

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai realisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dilaksanakan sejak tanggal 23 Agustus –24 September 2022.Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Depo OK Wing RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Adapun capaian

pelaksanaan penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam aktualisasi dituangkan dalam tabel berikut ini :

NO Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan

dengan substansi

agenda 2 yang

direncanakan

Keterkaitan

dengan substansi

agenda 2 yang

Dilaksanakan

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 Sosialisasi dan

berkoordinasi

dengan Apoteker

koordinator Depo

OK dan Kepala

Instalasi Farmasi

terkait rancangan

kegiatan

aktualisasi yang

akan

dilaksanakan.

Terkoordinirnya

rancangan

aktualisasi

dengan baik

Dengan adanya

koordinasi dengan

Apoteker Koordinator

untuk Depo OK dan

Kepala Instalasi Farmasi

sejalan dengan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu :

Menjadi Rumah Sakit

Unggul dan Mandiri

2024.

Terjalinnya

komunikasi dengan

Apoteker

Koordinator untuk

Depo OK dan

Kepala Instalasi

Farmasi yang

terkait rancangan

kegiatan yang akan

dilakukan, dimana ini dapat

73
Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Tabel 5.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
1 2 3 4 5 6 7 8

(Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi).

Manajemen

ASN :

Melakukan

koordinasi

merupakan

proses awal

untuk memulai

sebuah

kegiatan, dimana

kegiatan ini

nantinya dapat

menghasilkan

ASN yang

professional.

Serta misi no.5 :

Membangun jejaring

kesehatan dan

kerjasama dengan

pemangku terkait.

memperkuat nilai

organisasi yaitu

membantu

terwujudnya insan

professional dan kebersamaan yang mampu untuk

bekerja sama dalam

teamworkuntuk

terus

mengupayakan

pengembangan diri

dan terbuka dalam

menerima masukan

atau saran untuk mencapai pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

74

1.1

Membuat janji

ketemu dengan

Apoteker

koordinator Depo

OK dan Kepala

Instalasi Farmasi

mengenai

rancangan

aktualisasi dan

rencana kegiatan

aktualisasi.

Dokumentasi

Kegiatan

Harmonis : Saya akan membuat

janji dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan Kepala Instalasi

Farmasi dengan sopan

dan menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

Harmonis :

Saya membuat janji

dengan Apoteker

koordinator Depo OK dan

Kepala Instalasi Farmasi

dengan sopan dan

menghargai perbedaan

latar belakang yang ada.

Akuntabel :

Saya akan hadir

tepat waktu dalam

pertemuan tersebut

sebagai wujud

konsisten,

integritas dan

dapat dipercaya

dalam menjelaskan

rancangan

aktualisasi

kegiatan ini.

Akuntabel :

Saya hadir tepat waktu

dalam pertemuan

tersebut sebagai wujud

konsisten, integritas

dan dapat dipercaya

dalam menjelaskan

rancangan aktualisasi

kegiatan ini.

75

1.2

Melakukan

sosialisasi dan

koordinasi

dengan

Apoteker

koordinator

Depo OK dan

Kepala Instalasi

Farmasi terkait

rancangan

kegiatan

aktualisasi

dalam hal

pembuatanflyer

standdan label

penandaan obat

BUD untuk

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang

(multipledose).

a. Notulen

Kegiatan

b. Dokumentasi

kegiatan

Akuntabel : Saya akan

melaksanakan

kegiatan aktualisasi

dengan cermat dan

konsisten. Dimana

nantinya diharapkan

agar kegiatan ini

dapat berjalan

dengan lancar sesuai

rencana yang telah

dibuat. Saya akan

menyampaikan

inovasi (Adaptif)

dalam membuat

flyerstanddan label

penandaan obat

BUD, dimana ini

merupakan bentuk

kontribusi (Loyal)

Akuntabel : Saya melaksanakan

kegiatan aktualisasi

dengan cermat dan

konsisten. Agar

kegiatan aktualisasi ini

berjalan sesuai rencana

yang telah dibuat.

Saya menyampaikan

inovasi (Adaptif)

dalam membuat flyer

standdan label

penandaan obat BUD.

Dengan adanya inovasi

tersebut, saya dapat

berkontribusi

(Loyal) dalam

menjaga stabilitas dan

mutu sediaan obat.

76

yang dapat saya

berikan untuk

mewujudkan

pelayanan obat

yang berkualitas

(Berorientasi

Pelayanan).

Inovasi yang saya

berikan ini dapat

mendukung dan mewujudkan

pelayanan obat yang

berkualitas (Berorientasi

Pelayanan).

Kolaboratif :

Saya akan

melakukan

sosialisasi dan

koordinasi terkait

rancangan kegiatan

aktualisasi yang

nantinya saya

terapkan dengan

harapan adanya

feedbackyang

positif dari Apoteker

koordinator Depo

OK dan Kepala

Kolaboratif :

Saya melakukan

sosialisasi dan

koordinasi terkait

rancangan kegiatan

aktualisasi yang

nantinya saya terapkan

dengan harapan

adanya feedbackyang

positif dari Apoteker

koordinator Depo OK

dan Kepala Instalasi

Farmasi berupa

77

2 Pembuatan

label penandaan

obat BUD dan

flyerstand terkait

pentingnya

teknikaseptik

dalam setiap

pengambilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan berulang (multipledose). (INOVASI)

Instalasi Farmasi

berupa kesediaan

bekerja sama

untuk hasil yang

lebih baik.

kesediaan bekerja

sama untuk hasil

yang lebih baik.

• Terlaksananya

pelabelan sediaan multipledose

dengan label

BUD (Beyond UseDate) yang berisi

informasi tanggal dibukanya

obat dan tanggal batas

waktu penggunaan.

• Dengan

adanya

Pemasanganflyerstand

dan pemberian label

penandaan BUD untuk

obat multipledose

sejalan dengan visi

RSUPProf.DR.I.G.N.G

Ngoerah yaitu: Menjadi

Rumah Sakit Unggul

dan Mandiri, tahun

2024.

Serta misi no.4:

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit

yang baik

Dengan adanya

pemasangan flyer

standdan

pemberian label

penandaan BUD

pada sediaan injeksi multipledose, dapat meningkatkan pelayanan obat yang bermutu, dimana secara langsung

mendukung tata

nilai Rumah Sakit

yaitu terwujudnya

insan professional dan berintegritas

78

Smart ASN

Pembuatan label

penandaan obat

BUD dan media

edukasi berupa

flyerstandini

merupakan salah

satu bentuk

inovasi yang

memanfaatkan

Teknologi (digital) dalam

proses

meningkatkan

kualitas

pelayanan obat.

Dimana

nantinya akan

menghasilkan

ASN yang

professional.

media

edukasi

berupa flyer stand

diharapkan

terciptanya

kesadaran

akan

pentingnya

menjaga

mutu dan

kestabilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan berulang (multiple dose).

serta

kebersamaan/ bekerja dalam

teamworkdengan

keyakinan tat

twam asi.

79

2.1 Menghadap

Apoteker

koordinator Depo

OK dan mentor

untuk

menjelaskan

rancangan flyer

standdan label

penandaan obat

BUD

a. Notulen koordinasi

Harmonis :

Saya akan membuat

janji dengan

Apoteker

koordinator Depo OK

dan mentor dengan

Harmonis :

Saya membuat janji

dengan Apoteker

koordinator Depo OK dan

mentor dengan sopan

dan menghargai

b. Rancangan flyerstand dan label penandaan obat BUD

sopan dan

menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

perbedaan latar

belakang yang ada.

c. Dokumentasi

kegiatan

Kompeten:

Saya akan

melakukan konsultasi

dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan mentor terkait

rancangan

pembuatan label

penandaan obat BUD

dan flyerstand

dalam membantu

Kompeten:

Saya melakukan

konsultasi dengan

Apoteker koordinator

Depo OK dan mentor

terkait rancangan

pembuatan label

penandaan obat BUD

dan flyerstanddalam

membantu menambah

kompetensi/

80

menambah

kompetensi/

kemampuan

belajar saya (learning

agility)untuk

menghasilkan kinerja

yang terbaik.

kemampuan

belajar saya (learning

agility)untuk

menghasilkan kinerja

yang terbaik.

Adaptif : Saya akan bersedia

menerima masukan

saran dan kritik dari

rancangan media

edukasi flyerstand

dan label penandaan

obat yang saya buat

sehingga saya

mampu lebih

berinovasi lagi

untuk

memperbaikinya

Adaptif : Saya bersedia menerima

masukan saran dan kritik

dari rancangan media

edukasi flyerstanddan

label penandaan obat

yang saya buat sehingga

saya mampu lebih

berinovasi lagi untuk

memperbaikinya agar

diperoleh hasil yang

maksimal.

81

2.2

Membuat daftar

sediaan obat

multipledosevial

a. Daftar sediaan obat multiple dose.

agar diperoleh hasil

yang maksimal.

Akuntabel : Saya akan membuat

daftar sediaan obat

multipledoseuntuk

membantu saya

dalam memudahkan

melakukan

pelabelan/

penandaan obat

sediaan multiple

Akuntabel : Saya membuat daftar

sediaan obat multiple

doseuntuk membantu

saya dalam

memudahkan

melakukan pelabelan/

penandaan obat sediaan

multipledose. Ini

merupakan salah satu

b. Dokumentasi

kegiatan.

dose. Ini merupakan

salah satu wujud

dari sikap yang

konsisten dalam

melakukan kegiatan

aktualisasi ini.

wujud dari sikap yang

konsisten dalam

melakukan kegiatan

aktualisasi ini.

2.3

Membuat label

BUD dan melakukan pelabelan/

a. Label BUD yang berisi

tanggal

dibukanya

Adaptif : Saya akan membuat

label BUD dan

melakukan

Adaptif : Saya membuat label

BUD dan melakukan

pelabelan/penandaan

82

2.4

penandaan BUD

untuk sediaan

obat injeksi

yang digunakan

berulang (multipledose).

obat dan tanggal

batas waktu

penggunaan

pelabelan/ penandaan sediaan

obat multipledose

dengan label BUD (BeyondUseDose).

Kegiatan ini merupakancerminan

sediaan obat multiple dosedengan label BUD (BeyondUseDose).

Kegiatan ini merupakan

cerminan dari inovasi

dan kreativitas.

Membuatflyer

standdan melakukan

koordinasi

dengan pihak

PKRS terkait

pemberian

nomor pada

b. Dokumentasi

kegiatan

a. Flyerstand

dari inovasi dan kreativitas.

b. Penomoran untuk media flyerstand

Adaptif : Saya akan membuat

media edukasi

berupa flyerstand, dimana kegiatan ini merupakan

cerminan dari

inovasi dan

Adaptif : Saya membuat media

edukasi berupa flyer

stand, dimana kegiatan ini merupakan

cerminan dari inovasi

dan kreativitas.

83

2.5

media flyer

stand. sehingga dapat

diterbitkan

c. Dokumentasi

kegiatan

kreativitas.

Kolaboratif : Saya akan

melakukan

koordinasi dengan

pihak PKRS untuk

kesediaannya

bekerja sama

terkaitflyerstand

yang telah dibuat

agar dapat diberikan

penomoran untuk

terbit.

Kolaboratif : Saya melakukan

koordinasi dengan

pihak PKRS untuk

kesediaannya

bekerja sama terkait

penyempurnaanflyer

stand yang telah

dibuat agar dapat

diberikan penomoran

untuk terbit.

Melakukan

pemasangan

flyerstanddi

tempat yang

mudah terlihat

dan diletakkan

berdampingan

dengan

Dokumentasi

kegiatan

Loyal : Saya akan

menempatkan flyer

standpada tempat

yang terlihat dan

berdekatan dengan

wadah penyimpanan

sediaan obat injeksi

Loyal : Saya menempatkan

flyerstandpada tempat

yang terlihat dan

berdekatan dengan

wadah penyimpanan

sediaan obat injeksi

multipledoseyang

84

2.6

tempat/wadah

sediaan obat

injeksimultiple

doseyang sudah

dibuka/ digunakan.

multipledoseyang

sudah terbuka agar

dapat terlihat jelas.

Kegiatan ini

merupakan bagian

dari kontribusi

saya dalam

mewujudkan

pelayanan obat yang

bermutu dan

berkualitas

khususnya di Depo

OK Wing.

sudah terbuka agar

dapat terlihat jelas.

Kegiatan ini merupakan

bagian dari kontribusi

saya dalam

mewujudkan pelayanan

obat yang bermutu dan

berkualitas khususnya

di Depo OK Wing.

Melakukan uji

coba terhadap

flyerstanddan

label penandaan

obat BUD

a. Notulen koordinasi uji coba

Kompeten : Saya akan

menghadap Apoteker

Koordinator untuk

Depo OK dan mentor

dengan sopan untuk

berkoordinasi akan

melakukan uji coba

terhadap label

Kompeten : Saya menghadap

Apoteker Koordinator

untuk Depo OK dan

mentor dengan sopan

untuk berkoordinasi akan

melakukan uji coba

terhadap label

penandaan BUD dan

85

b. Dokumentasi

kegiatan

penandaan BUD dan

pemasangan flyer

standdimana

kegiatan ini akan

saya lakukan dengan

kinerja yang

terbaik agar

mendapatkan hasil

yang optimal.

pemasangan flyerstand

dimana kegiatan ini akan

saya lakukan dengan

kinerja yang terbaik

agar mendapatkan hasil

yang optimal.

Kolaboratif :

Saya akan membuat

googleformuntuk

menguji keefektifan

penggunaan flyer

standdan penandaan

obat BUD, dan saya

akan bagikan ke

rekan kerja dan

tenaga medis yang

terkait. Dimana ini

merupakan cerminan

Kolaboratif :

Saya melakukan uji coba

terhadap flyerstand

kepada tenaga medis,

untuk dapat diberikan

masukan atau saran

terkait flyerstand

tersebut. Dimana ini

merupakan cerminan dari

kesediaan bekerja

sama dari tenaga medis

yang terkait dalam

mengoptimalkan

86

kepadapara

tenaga medis

yang terkait

(Dokter/reside, Perawat) dan

rekan kerjadi

Depo OK Wing

tentang

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi

yang digunakan

dari kesediaan

bekerja sama dari

tenaga medis yang

terkait dalam

mengoptimalkan

pengelolaan sediaan

injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose).

pengelolaan sediaan

injeksi yang digunakan

berulang (multipledose).

Peningkatan

pemahaman akan pentingnya

menjaga

stabilitas dan mutu sediaan obat

Pelaksanaan sosialisasi

tentang pengelolaan

sediaan obat injeksi

multipledosesejalan

dengan visi RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, Tahun 2024.

Serta misi 1,4,5:

Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan

yang paripurna,

Terjalinnya

komunikasi

dengan tenaga medis yang

terkait tentang pengelolaan sediaan obat injeksi multiple dose di Depo OK akan

memperkuat nilai organisasi yaitu membantu

87
3 Sosialisasi

berulang (multipledose)

dengan

menggunakan

label penandaan

obat BUD dan

media edukasi

flyerstand

tentang

pentingnya

teknikaseptik

dalam setiap

pengambilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multipledose). (Penugasan

Pimpinan Kepala

mandiri dan terjangkau;

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit

yang baik ;

Membangun jejaring

kesehatan dan

Kerjasama dengan

pemangku

kepentingan terkait.

terwujudnyainsan professional, dan kebersamaan.

Dengan kebersamaan ini

kita dapat

memanfaatkan

sumber daya yang ada secara

efektif, maka kita dapat mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien.

88

Instalasi

Farmasi)

Manajemen

ASN

Sebagai

seorang CPNS

dapat mampu

menjalin

komunikasi

yang baik

dengan devisi

lain serta

mampu

melakukan

sosialisasi

terkait

pengelolaan

sediaan obat

multipledose

merupakan

bentuk

89

3.1

professional,

tanggung

jawab dan

pengembangan

kompetensi

diri.

Melakukan

koordinasi

dengan rekan

kerja dan tenaga

medis yang

terkait (koordinator

perawat, anestesi

dan chiefresiden

anestesi) terkait

tempat dan

waktu

pelaksanaan

sosilaisasi.

Dokumentasi

kegiatan

Akuntabel : Saya akan hadir

tepatwaktu sebagai

wujud konsisten dan

dapat dipercaya

untuk

menyampaikan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)

kepada rekan kerja

dan tenaga medis

yang terkait.

Akuntabel :

Saya hadir tepat waktu

sebagai wujud

konsisten dan dapat

dipercaya untuk

menyampaikan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose) kepada

rekan kerja dan tenaga

medis yang terkait.

90

3.2 Melakukan

sosialisasi kepada

tenaga medis

yang terkait dan

rekan kerja

tentang

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose)

a. Notulen koordinasi

Harmonis : Saya akan

melakukan sosialisasi

terkait pengelolaan

untuk sediaan obat

injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)

Harmonis : Saya melakukan

sosialisasi terkait

pengelolaan untuk

sediaan obat injeksi

yang digunakan

berulang (multiple dose)kepada rekan

b. Dokumentasi kegiatan

kepada rekan kerja

dan tenaga medis

yang teerkait dengan

jelas dan sopan,

serta menghargai

perbedaan yang

ada.

kerja dan tenaga medis

yang teerkait dengan

jelas dan sopan,serta

menghargai

perbedaan yang ada.

Kolaboratif :

Saya akan

melakukan kerja

sama yang

sinergi dengan

tenaga medis yang

Kolaboratif :

Saya melakukan

kerjasama yang

sinergi dengan

tenaga medis yang

terkait untuk

mendapatkan nilai

91

terkait untuk

mendapatkan nilai

tambah dan hasil

yang lebih baik.

tambah dan hasil

yang lebih baik.

Saya sangat

antusias (Adaptif)

dalam melakukan

sosialisasi ini,

dengan harapan

para tenaga medis

yang terkait dan

rekan kerja ikut

berkontribusi

(Loyal) dalam

mendukung

peningkatan mutu

pelayanan obat

terkait pengelolaan

sediaan obat injeksi

yang digunakan

berulang (multiple

Saya sangat antusias

(Adaptif) dalam

melakukan sosialisasi

ini.

Saya melihat adanya

kontribusi (Loyal)

dari para tenaga medis

dan rekan kerja dalam

mendukung

peningkatan mutu

pelayanan obat terkait

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose).

92

kegiatan

optimalisasi

pengelolaan

untuk sediaan

obat injeksi

yang digunakan

berulang (multipledose). (Penugasan

Pimpinan Kepala

dose).

Kompeten: Saya akan

melakukan

sosialisasi ini berharapagar

rancangan

kegiatan ini dapat

berjalan dengan sukses.

Kompeten:

Saya melakukan

sosialisasi ini berharap

agar rancangan

kegiatan ini dapat

berjalan dengan

sukses.

Terlaksananya

evaluasi kegiatan

optimalisasi

pengelolaan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multipledose).

Dengan evaluasi

kegiatanpengelolaan

sediaan obatinjeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)

menyebabkan

peningkatan

kualitas pelayanan

kefarmasian dalam hal

menjamin mutu obat

yang berkualitas,

sehingga saya dapat

Dengan adanya evaluasi kegiatan

pengelolaan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose),saya dapat memberikan

pelayanan obat yang

bermutu, dimana

93
4 Evaluasi

Instalasi

Farmasi) Smart ASN : Dalam pelaksanaan

kegiatan ini, wujud dari

SmartASN yang

diterapkan

adalah

penerapan

teknologi (digital) dalam

melakukan

evaluasi yaitu

dalam bentuk

link googleform

sehingga

menghasilkan

ASN yang

professional.

mewujudkan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu Menjadi Rumah

Sakit Unggul Dan

Mandiri Tahun2024.

Serta dalam misi no.1

yaitu: Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.

kegiatan ini akan memperkuat nilai organisasi yaitu terwujudnya insan professional dan berintegritas dengan keyakinan tat twam asi.

94

4.1 Berkonsultasi

dengan

Apoteker

koordinator

Depo OK dan

Mentor terkait

pembuatan

kuisioner

evaluasi

kegiatan.

a. Notulen

konsultasi

b. Draft

kuisioner

Harmonis :

Saya akan membuat

janji dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan Mentor dengan

sopan dan santun

sebagai bentuk

menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

Harmonis :

Saya membuat janji

dengan Apoteker

koordinator Depo OK dan

Mentor dengan sopan

dan santun sebagai

bentuk menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

Kompeten:

Saya akan

berkonsultasi terkait

pembuatan

kuisioner evaluasi

sebagai bentuk

dalam mengukur

tingkat

keberhasilan dari

pelabelan obatBUD

dan pemasangan

Kompeten:

Saya berkonsultasi

terkait pembuatan

kuisioner evaluasi

sebagai bentuk dalam

mengukur tingkat

keberhasilan dari

pelabelan obatBUD

dan pemasangan flyer

standini.

95

flyerstandini.

Kolaboratif :

Saya akan bekerja

sama dengan

Apoteker koordinator

Depo OK dan Mentor

dalam memberikan

masukan kepada

saya terkait

pembuatan kuisioner

ini.

Kolaboratif :

Saya bekerja sama

dengan Apoteker

koordinator Depo OK

dan Mentor dalam

memberikan masukan

kepada saya terkait

pembuatan kuisioner

ini.

Akuntabel :

Saya akan menyusun

draftkuisoner ini

dengan cermat dan

dapat dipercaya.

Akuntabel :

Saya menyusun draft

kuisoner ini dengan

cermat dan

dapat dipercaya.

Loyal : Saya akan

menyusun kuisoner

Loyal : Saya menyusun

kuisoner ini dengan

96

4.2 Finalisasi draft

kuisioner dan

mengedarkan

kuisioner

melalui link

googleformke

rekan kerja dan

tenaga medis

yang terkait

serta merekap

hasil dari

kuisioner yang

ini dengan

menggunakan

Bahasa Indonesia

yang baik danbenar

sehingga jelas untuk

dapat dipahami.

Dimana kegiatan ini

merupakan wujud

sikap

Nasionalisme.

a. Link google form

kuisioner diterima dan

diisi oleh

seluruh

petugas Depo OK

Wing dan tenaga medis yang

terkait

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sehingga jelas

untuk dapat dipahami.

Dimana kegiatan ini

merupakan wujud sikap

Nasionalisme.

Kompeten : Saya akan

membagikan

kuisioner melalui link

googleformuntuk

dapat mengetahui

keberhasilan dari

kegiatan

pengoptimalan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

Kompeten : Saya membagikan

kuisioner melalui link

googleformuntuk dapat

mengetahui

keberhasilan dari

kegiatan pengoptimalan

pengelolaan sediaan obat

injeksi yang digunakan

berulang (multipledose)

di Depo OK Wing.

97

telah diisi yang

selanjutnya

akan dilaporkan kepada mentor. Link google form:

https://docs.google.co

m/forms/d/e/1FAIpQL

Sf34b5h3CoP9IUJ35Cj

opU5t1AuPdaWiM8yG

KCROZTxrKImqQ/view form

b. Hasil rekapitulasi kuisioner

dilaporkan kepada mentor

(multipledose)di

Depo OK Wing.

98

5.3 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi saya sebagai peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil di Institusi Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr.

I.G.N.G Ngoerah yaitu membuat inovasi berupa label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer stand mengenai pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang. Dimana inovasi tersebut sebagai salah satu upaya peserta dalam pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK

Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah. Adapun kualitas dan kemanfaatan dalam melaksanakan inovasi pada saat aktualisasi yaitu:

A. Kualitas Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK

Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah pada tanggal 23 Agustus – 24

September 2022 yang memiliki empat kegiatan, dimana di setiap kegiatan memiliki beberapa tahapan kegiatan. Dengan membuat label penandaan

obat BUD dan media edukasi berupa flyerstand mengenai pentingnya

teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya menjaga stabilitas obat. Petugas farmasi memiliki peran penting dalam memberikan informasi terkait obat injeksi yang memiliki tanggal BUD serta petugas farmasi juga ikut berperan dalam mengingatkan para tenaga medis untuk selalu menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang digunakan berulang. Pelabelan obat BUD ini sangat penting dilakukan agar para tenaga kesehatan mengetahui batas waktu penggunaan dari sediaan obat yang digunakan berulang, dimana pemberian informasi terkait tanggal BUD dari suatu obat merupakan tanggung jawab dari petugas farmasi. Mengingat situasi kerja di kamar operasi yaitu di OK

Wing yang cepat dan tepat, tidak menuntut kemungkinan terkadang para tenaga medis sering lupa akan pentingnya melakukan teknik aseptik sebelum mengambil obat injeksi berulang, sehingga dengan adanya media edukasi flyerstandini dapat membantu para tenaga medis untuk selalu ingat menerapkan teknik aseptik sebelum mengambil sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya menjaga stabilitas obat.

Seluruh tahapan pada rencana kegiatan sudah dapat dilaksanakan

99

dengan baik. Adapun kendala yang saya temukan selama kegiatan aktualisasi ini adalah pada kegiatan evaluasi dimana tidak semua dokter/residen yang dapat memberikan evaluasi dan masukan terhadap kegiatan ini, dikarenakan pergantian staseresiden yang jaga di ok wing selalu berganti. Selain itu situasi kerja di ruang operasi OK Wing yang selalu krodit sehingga tidak semua dokter/residen dapat mengisi kuisioner evaluasi dari kegiatan ini. Hanya beberapa dokter/residen saja yang sempat mengisi kuisioner evaluasi ini.

Kualitas aktualisasi dibuktikan dengan adanya testimoni dari pihakpihak terkait seperti Apoteker Koordinator Depo OK, salah satu perawat penata anestesi di OK Wing, serta rekan kerja di Depo OK Wing.

“Selamat malam, saya Ketut Purnawan dari perawat anestesi OK Wing, dalam ini memberikan testimoni untuk inovasinya arik di farmasi OK Wing (Depo OK Wing) mengenai flyer dan pelabelan obat. Itu sangat bermanfaat bagi kami bisa mengetahui bagaimana manfaat dari BUD sehingga mengetahui batas waktu dari obat itu setelah dibuka. Mungkin inovasinya ini bisa dilanjutkan lagi, dan bagi teman-teman yang lain mungkin bisa disebarkan juga untuk kemajuan rumah sakit kita”.

https://drive.google.com/file/d/1dE_ZBhd9YSpM1dqybFEwKMUeilA1dBI/view?usp=sharing

Gambar 5.3.1A Testimoni dari rekan perawat anestesi OK Wing

100

“Nama saya Ni Made Ayu Arniti, saya bertugas di Depo OK Wing. Inovasi pelabelan obat BUD ini sangat membantu saya sebagai petugas farmasi dalam mengetahui stabilitas dari sediaan obat tersebut. Semoga kegiatan pelabelan ini dapat dilakukan secara continue. Terima kasih Arik”.

https://drive.google.com/file/d/1aPK9gJjsCmmuGS4Ul8ia5Gbie44g8aTA/view?us p=sharing

Gambar

“Halo saya Ni Luh Putu Suryani sebagai Apoteker Koordinator Depo OK. Terima kasi atas inovasi yang diberikan oleh Arik tentang pelabelan obat BUD untuk sediaan injeksi yang digunakan berulang, serta pembuatan flyertentang bagaimana menjaga satabilitas obat dengan menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang. Semoga inovasi ini dapat dilakukan secara konsisten. Terima kasih”.

https://drive.google.com/file/d/1Bvi7eX7vuzguiyd0FzzZWDnxsGsxJSgG/view?us

p=sharing

Gambar 5.3.3A

101
5.3.2A Testimoni dari rekan kerja Depo OK Wing Testimoni dari Apoteker Koordinator Depo OK

B. Kemanfaatan Aktualisasi

Adapun kemanfaatan dari pengoptimalan pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose)di Depo OK Wing

RSUP Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah adalah sebagai berikut :

a. Dapat mendukung terwujudnya patient safety. Dimana penggunaan label penandaan obat BUD dan teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang digunakan berulang dapat dilaksanakan secara efektif, ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga stabilitas obat injeksi yang digunakan berulang sehingga pasien nantinya memperoleh pelayanan obat yang bermutu dan berkualitas.

b. Petugas Farmasi yang dalam tugasnya memiliki peran penting sebagai pemberi informasi kepada tenaga kesehatan lainnya terkait informasi batas waktu penggunaan obat, dimana ini sangat membantu para tenaga medis dalam melakukan pelayanan kepada pasien khususnya dalam pelayanan obat di kamar operasi.

c. Berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi dimana pemberian label penandaan obat BUD dan pentingnya dilakukan teknik aseptik pada setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang, dimana ini sejalan dengan visi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yaitu “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri tahun 2024” serta misinya dalam “Menciptakan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik”. Selain itu juga berkontribusi terhadap nilai-nilai organisasi dalam mendukung terwujudnya insan yang “professional” dan “berintegritas” dalam memberikan pelayanan kepada pasien, dapat membangun “kebersamaan” dan bekerja sama antar devisi yang berbeda dalam mencapai tujuan bersama dengan keyakinan “tat twam asi” .

102

BAB VI

RENCANA TINDAK LANJUT

6.1 Penetapan Isu Lanjutan Atau Alternatif

Melalui saran yang telah diberikan oleh beberapa dari rekan perawat OK Wing dan Penanggung Jawab/Koordinator Perawat Anestesi, dimana kegiatan pelabelan obat BUD dan penggunaan media edukasi flyerterkait pentingnya dilakukan teknik aseptik sebelum pengambilan sediaan obat injeksi, agar dapat dilakukan juga di seluruh ruang kamar operasi yang ada di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. Dimana RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah memiliki 3 jenis kamar operasi, yaitu: OK IBS (Sentral), OK IGD (Emergency), OK Wing (VIP). Selain itu adapun masukan dari Kepala Instalasi Farmasi agar kegiatan tersebut juga dapat diterapkan di semua Depo (Depo Sentral, Depo IGD, Depo Wing) di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah, mengingat salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian adalah melakukan kegiatan dispensing sediaan obat steril. Oleh karena hal tersebut, perlu dilaksanakan penerapan lebih lanjut di semua Depo terkait pelabelan obat BUD dan pemberian media edukasi berupa flyer terkait pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang untuk menjaga stabilitas sediaan obat. Dari masukan/saran yang telah diberikan dari berbagai pihak, maka perlu dilaksanakan penerapan lebih lanjut dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut sehingga diperlukan adanya gagasan alternatif rencana tindak lanjut. Adapun penerapan lanjutan tersebut adalah “Belum optimalnya pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (Multiple Dose) di RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022” .

6.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan

Berdasarkan isu lanjutan yang ditetapkan, maka gagasan kreatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan “Optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang (Multiple Dose) di RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022” . Adapun kegiatan yang dilakukan dalam gagasan kreatif ini yaitu penerapan pelabelan obat BUD di semua Depo Farmasi dan pemasangan flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat yang ditempatkan di ruangan rawat inap di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.

103

Gagasan kreatif ini terdiri dari 5 kegiatan sebagai berikut :

1. Berkoordinasi dengan penanggung jawab/koordinator di masing-masing Depo Farmasi terkait pelaksanaan rencana tindak lanjut.

2. Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang memiliki batas waktu penggunaan (BUD) yang tersedia di masing-masing Depo Farmasi.

3. Sosialisasi kepada petugas farmasi tentang pelabelan obat BUD dan pentingnya dilakukan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi berulang (multipledose)

4. Pemasangan dan sosialisasi media edukasi berupa flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat di masing-masing ruang rawat inap RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.

5. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut.

104

6.3 Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan

Adapun gagasan kreatif dari masalah lanjutan adalah “optimalisasi pengelolaan untuk sediaan obat injeksi yang digunakan

berulang (MultipleDose)di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022”. Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar

ASN lanjutan yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu lanjutan tersebut:

Tabel 6.3.1 Rencana Tindak Lanjut

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence Keterkaitan dengan substansi agenda 2 yang direncanakan

Penguatan Nilai Organisasi

1 Berkoordinasi

dengan penanggung

jawab/ koordinator di masing-masing

Depo Farmasi terkait

pelaksanaan

rencana tindak

lanjut.

Terkoordinirnya

rencana tindak

lanjut dengan

baik

6

Dengan adanya koordinasi

dengan koordinator di masing-masing depo

farmasi, dimana ini sejalan

dengan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu :

Menjadi Rumah Sakit

Unggul dan Mandiri

2024.

Serta misi no.5 :

Membangun jejaring

kesehatan dan

Terjalinnya komunikasi

dengan Koordinator Depo

Farmasi terkait rencana

tindak lanjut yang akan

dilakukan, dimana ini

dapat memperkuat nilai

organisasi yaitu membantu

terwujudnya insan

professional dan

kebersamaan yang

mampu untuk bekerja

sama dalam teamwork

untuk terus

105
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi 1 2 3 4 5
7

(Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi). Manajemen

ASN:

Melakukan

koordinasi

merupakan

proses awal

untuk memulai

sebuah

kegiatan, dimana kegiatan

ini nantinya

dapat

menghasilkan

ASN yang

professional.

1.1 Membuat janji

bertemu dengan

Dokumentasi

Kegiatan

kerjasama dengan

pemangku terkait.

mengupayakan

pengembangan diri dan

terbuka dalam menerima

masukan atau saran untuk

mencapai pelayanan

kesehatan yang

berkualitas.

Harmonis : Saya akan membuat janji

106

masing-masing

Koordinator

Depo Farmasi

mengenai

rencana tindak

lanjut.

1.2 Melakukan

sosialisasi dan koordinasi

dengan

Koordinator

masing-masing

Depo Farmasi

terkait rencana

tindak lanjut

dalam hal

pelabelan

sediaan obat

BUD untuk

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

bertemu dengan masingmasing Koordinator Depo

dengan sopan dan menghargai perbedaan

latar belakang yang ada.

a. Notulen Kegiatan

b. Dokumentasi

kegiatan

Akuntabel : Saya akan hadir tepat

waktu dalam pertemuan

tersebut sebagai wujud

konsisten, integritas dan dapat dipercaya

dalam menjelaskan

kegiatan rencana tindak

lanjut tersebut.

Saya akan

menyampaikan inovasi

(Adaptif) yang telah

saya buat, dimana saya

akan lakukan nanti pada

kegiatan rencana tindak

107

berulang dalam

upaya menjaga

stabilitas obat.

lanjut. Kegiatan rencana tindak

lanjut ini merupakan

bentuk kontribusi

(Loyal) yang dapat

saya berikan untuk

mewujudkan pelayanan

obat yang berkualitas

(Berorientasi

Pelayanan)

Kolaboratif :

Saya akan melakukan

sosialisasi dan

koordinasi terkait

rencana tindak lanjut

yang nantinya saya

terapkan di masing-

masing depo dengan

harapan adanya

feedbackyang positif

108

2 Penyusunan

daftar sediaan

obat multipledose

vial yang memiliki

batas waktu

penggunaan (BUD) yang

tersedia di masing-masing

Depo Farmasi. (Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi)

a. Tersusunnya

daftar sediaan

obat multiple doseyang

memiliki batas waktu penggunaan.

b. Dokumentasi kegiatan.

dari Koordinator Depo

berupa kesediaan

bekerja sama untuk

hasil yang lebih baik.

Akuntabel : Saya akan membuat

daftar sediaan obat multipledoseyang

memiliki batas waktu

penggunaan, untuk

membantu saya dalam

memudahkan melakukan

pelabelan/ penandaan

obat sdiaan multipledose.

Ini merupakan salah satu

wujud dari sikap yang

konsisten dalam

melakukan kegiatan

aktualisasi ini.

Penyusunan daftar

sediaan obat multiple

dosevial yang tersedia di masing-masing Depo

Farmasi, ini sejalan

dengan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan Mandiri, tahun 2024.

Serta misi no.4:

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit yang baik.

Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang

tersedia di masing-masing

Depo Farmasi, dimana

kegiatan tersebut secara langsung mendukung tata

nilai Rumah Sakit yaitu terwujudnya insan professional dan berintegritas.

Kolaboratif :

Saya akan melakukan

109

Manajemen

ASN: Melakukan

penyusunan

daftar sediaan

obat multiple

dosevial yang

tersedia

merupakan

langkah awal

yang perlu

dilakukan agar

nantinya proses

kegiatan dapat

berjalan dengan

baik. Dimana

kegiatan

tersebut dapat

mendukung

dalam

menghasilkan

ASN yang

kerjasama yang

sinergi dengan

koordinator dari masing-

masing depo agar

pelaksanaan rencana

tindak lanjut ini dapat

berjalan dengan baik.

110

professional.

3 Sosialisasi kepada

petugas farmasi

tentang pelabelan

obat BUD dan

pentingnya

dilakukan teknik

aseptik dalam

setiap

pengambilan

sediaan obat

injeksi berulang

(multipledose) (Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi)

Peningkatan

pemahaman akan

pentingnya

menjaga stabilitas

dan mutu sediaan

obat.

Manajemen

ASN:

Sebagai seorang

ASN dapat

Pelaksanaan sosialisasi

tentang pengelolaan

sediaan obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose) sejalan

dengan visi RSUP Prof.

DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, Tahun 2024.

Serta misi 1,4,5:

Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan

yang paripurna,

mandiri dan

terjangkau;

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit

yang baik ;

Membangun jejaring

kesehatan dan

Terjalinnya komunikasi

yang baik dalam lingkungan

kerja serta mampu

melakukan sosialisasi terkait

pengelolaan sediaan obat

injeksi yang digunakan

berulang, akan memperkuat

nilai organisasi yaitu

membantu terwujudnya

insan professional, dan kebersamaan. Dengan

kebersamaan ini kita dapat

memanfaatkan sumber

daya yang ada secara

efektif, maka kita dapat

mencapai tujuan dalam

memberikan pelayanan

yang bermutu kepada

pasien.

111

3.1

mampu menjalin

komunikasi yang

baik dalam

lingkungan kerja

serta mampu

melakukan

sosialisasi terkait

pengelolaan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

berulang (multiple dose), merupakan

wujud dari

profesionalisme dan tanggung

jawab.

Melakukan

koordinasi dengan

Koordinator

masing-masing

a. Notulen

koordinasi

b. Dokumentasi

kegiatan

Kerjasama dengan

pemangku

kepentingan terkait.

Harmonis : Saya akan membuat

janji bertemu dengan

Koordinator masing-

masing Depo Farmasi

112

Depo Farmasi

terkait waktu

dan tempat

pelaksanaan

sosialisasi.

3.2 Melakukan

sosialisasi

dengan rekan

petugas farmasi

sesuai waktu

dan tempat yang telah

disepakati

a. Notulen

koordinasi

b. Dokumentasi

kegiatan

dengan sopan dan menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

Akuntabel :

Saya akan hadir tepat

waktu dalam pelaksanaan

sosialisasi sesuai dengan

waktu yang telah

disepakati sehingga saya

dapat dipercaya untuk

menyampaikan sosialisasi

ini.

Kompeten:

Saya akan menyampaikan

sosialisasi dengan rekan

petugas farmasi dengan

kinerja yang terbaik.

Adaptif :

113

4 Pemasangan

dan sosialisasi

media edukasi

berupa flyer

mengenai

bagaimana

menjaga

stabilitas obat di

masing-masing

rawat inap

RSUP

Prof.DR.I.G.N.G

Ngoerah

• Terlaksananya

pemasangan dan sosialisasi terkait

flyermengenai

bagimana

menjaga

stabilitas obat.

• Dengan adanya

media edukasi

berupa flyer

diharapkan

dapat

mengoptimalkan

Saya akan bersedia

menerima

masukan/saran dari hasil

sosialisasi ini sehingga

saya mampu lebih

berinovasi lagi untuk

memperbaikinya agar

diperoleh hasil yang

maksimal.

Pemasangan dan sosialisasi

Flyer,dimana ini sejalan

dengan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu: Menjadi Rumah

Sakit Unggul dan

Mandiri, tahun 2024.

Serta misi no.4:

Menciptakan tata

kelola Rumah Sakit

yang baik

Adanya pemasangan flyer

dan sosialisasi kepada

tenaga medis, dimana

kegiatan tersebut dapat

mendukung tata nilai

Rumah Sakit yaitu

terwujudnya insan

professional dan

berintegritas serta

kebersamaan/bekerja

dalam teamworkdengan

keyakinan tat twam asi.

114

(Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi

Farmasi)

di dalam

menjaga mutu

dan kestabilan

sediaan obat

injeksi yang

digunakan

Manajemen

ASN: Sebagai seorang

ASN yang

mampu

melakukan

sosialisasi dan

mampu menjalin

komunikasi yang

baik dengan

devisi lain, dimana dari

kegiatan

tersebut akan

mampu

menghasilkan

berulang

(multipledose).

115

4.1

ASN yang

professional.

Membuat janji

bertemu dengan

masing-masing

penanggung

jawab ruangan

rawat inap terkait

pemasangan flyer

mengenai

bagaimana

menjaga stabilitas

obat.

Dokumentasi

kegiatan

Harmonis : Saya akan membuat

janji bertemu dengan

penanggung jawab

masing-masing ruang

rawat inap dengan

sopan dan menghargai

perbedaan latar

belakang yang ada.

4.2

Melakukan

koordinasi dan sosialisasi

sekaligus

meminta ijin

kepada

penanggung

jawab ruangan

a. Notulen

koordinasi

b. Dokumentasi

kegiatan

Akuntabel : Saya akan hadir tepat

waktu dalam pelaksanaan

sosialisasi sesuai dengan

waktu yang telah

disepakati sehingga saya

dapat dipercaya untuk

menyampaikan sosialisasi

116

5 Evaluasi

terhadap pelaksanaan

kegiatan

rencana tindak

lanjut (Penugasan

Pimpinan Kepala

Instalasi Farmasi)

rawat inap untuk

pemasangan flyer

mengenai bagaimana

menjaga stabilitas

obat di ruangan

rawat inap.

ini. Kompeten:

Saya akan menyampaikan

sosialisasi dengan

masing-masing

penanggung jawab ruang

rawat inap serta

melakukan pemasangan

flyerdengan kinerja

yang terbaik.

Terlaksananya

evaluasi rencana

tindak lanjut terkait

kegiatan optimalisasi

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)di RSUP Prof.DR.I.G.N.G

Dengan evaluasi kegiatan

pengelolaan sediaan obat

injeksi yang digunakan

berulang (multipledose)

menyebabkan

peningkatan

kualitas pelayanan

kefarmasian dalam hal

menjamin mutu obat

yang berkualitas,

Dengan adanya evaluasi

kegiatan pengelolaan

sediaan obat injeksi yang

digunakan berulang (multipledose),saya

dapat memberikan

pelayanan obat yang

bermutu, dimana kegiatan ini akan memperkuat nilai

organisasi yaitu

117

Smart ASN :

Dalam

pelaksanaan

kegiatan ini, wujud dari

Smart ASN yang

diterapkan

adalah

penerapan

teknologi

(digital) dalam

melakukan

evaluasi yaitu

dalam bentuk

link googleform

sehingga

menghasilkan

ASN yang

professional.

5.1 Berkonsultasi

dengan Mentor

terkait

Ngoerah. sehingga saya dapat

mewujudkan visi RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

yaitu Menjadi Rumah

Sakit Unggul Dan

Mandiri Tahun 2024.

Serta dalam misi no.1

yaitu:

Menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan

yang paripurna,

mandiri dan

terjangkau.

terwujudnya insan

professional dan berintegritas dengan

keyakinan tat twam asi.

• Notulen

konsultasi

• Draft

Harmonis :

Saya akan membuat janji

dengan Mentor dengan

118

pembuatan

kuisioner evaluasi

kegiatan

rencana tindak lanjut.

kuisoner sopan dan santun

sebagai bentuk

menghargai perbedaan

latar belakang yang ada.

Kompeten:

Saya akan berkonsultasi

terkait pembuatan

kuisioner evaluasi sebagai

bentuk dalam mengukur

tingkat keberhasilan

dari kegiatan rencana

tindak lanjut ini.

Kolaboratif :

Saya akan bekerja

sama dengan Mentor

dalam memberikan

masukan kepada saya

terkait pembuatan

kuisioner ini.

119

5.2 Finalisasi draft

kuisioner dan

mengedarkan

kuisioner

melalui link

Akuntabel :

Saya akan menyusundraft

kuisoner ini dengan

cermat dan dapat

dipercaya.

Loyal :

Saya akan menyusun

kuisoner ini dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sehingga jelas

untuk dapat dipahami.

Dimana kegiatan ini

merupakan wujud sikap

Nasionalisme.

• Link google formkuisioner

diterima dan

diisi oleh seluruh

petugas farmasi

Kompeten : Saya membagikan

kuisioner melalui link

googleformuntuk

dapat mengetahui

120

googleformke

petugas

farmasi di masing-masing

depo farmasi dan tenaga

medis yang

terkait di ruang

rawat inap

serta merekap

hasil dari

kuisioner yang

telah diisi yang

selanjutnya

akan dilaporkan

kepada mentor.

di masingmasing Depo

Farmasi dan tenaga medis

yang terkait di ruangan rawat

inap. • Hasil

rekapitulasi

kuisioner

dilaporkan

kepadamentor

keberhasilan dari

kegiatan pengoptimalan

pengelolaan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)di RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah

121

No Kegiatan/ TahapanKegiatan

1 Berkoordinasi dengan penanggung jawab/koordinator di masing-masing

Depo Farmasi terkait pelaksanaan rencana tindak lanjut.

1.1 Membuat janji bertemu dengan masing-masing Koordinator Depo Farmasi

mengenai rencana tindak lanjut.

1.2 Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Koordinator masing-masing

Depo Farmasi terkait rencana tindak lanjut dalam hal pelabelan sediaan

obat BUD untuk sediaan obat injeksi yang digunakan berulang dalam upaya

menjaga stabilitas obat.

2 Penyusunan daftar sediaan obat multipledosevial yang memiliki batas waktu

penggunaan (BUD) yang tersedia di masing-masing Depo Farmasi.

3 Sosialisasi kepada petugas farmasi tentang pelabelan obat BUD dan

pentingnya dilakukan teknik 122septic dalam setiap pengambilan sediaan

obat injeksi berulang (multipledose).

3.1 Melaukukan koordinasi dengan Koordinator masing-masing Depo Farmasi

terkait waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi.

10 – 17 Oktober 2022

10 Oktober 2022

11 – 17 Oktober 2022

18 – 29 Oktober 2022

31 Oktober –

19 Nopember 2022

31 Oktober –

2 Nopember 2022

122
Tabel 6.3.2 Jadwal Kegiatan Rencana Tindak Lanjut
Bulan Ket/Tanggal Kegiatan
2022 2023 10 11 12 1 2 3

3.2 Melakukan sosialisasi dengan rekan petugas farmasi sesuai waktu dan tempat yang telah disepakati.

4 Pemasangan dan sosialisasi media edukasi berupa flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat di masing-masing rawat inap RSUP

Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.

4.1 Membuat janji bertemu dengan masing-masing penanggung jawab ruangan rawat inap terkait kegiatan pemasangan flyermengenai bagaimana menjaga stabilitas obat.

4.2 Melakukan koordinasi dan sosialisasi sekaligus meminta ijin kepada penanggung jawab ruangan rawat inap untuk pemasangan flyermengenai

bagaimana menjaga stabilitas obat di ruangan rawat inap.

5 Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan rencana tindak lanjut.

5.1 Berkonsultasi dengan Mentor terkait pembuatan kuisioner evaluasi kegiatan rencana tindak lanjut.

5.2 Finalisasi draftkuisioner dan mengedarkan kuisioner melalui link google formkepada petugas farmasi di masing-masing depo farmasi dan tenaga medis yang terkait di ruangan rawat inap serta merekap hasil dari kuisioner yang telah diisi yang selanjutnya akan dilaporkan kepada mentor.

3 – 19 Nopember 2022

21 Nopember –

30 Desember 2022

21 – 28 Nopember 2022

29 Nopember –

30 Desember 2022

1 Januari – 2 Maret 2023

1 Januari – 3 Februari 2023

4 Februari – 2 Maret 2023

123

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan Kegiatan

Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi Pengoptimalan Pengelolaan untuk Sediaan Obat Injeksi yang digunakan berulang (MultipleDose) dengan menggunakan label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer mengenai pentingnya teknik aseptik dalam setiap pengambilan obat injeksi yang berulang di Depo OK Wing RSUP Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah adalah sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis mampu melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dalam keempat kegiatan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.

2. Pada kegiatan aktualisasi penulis menerapkan smart ASN dalam pelaksanaan pembuatan label penandaan BUD dan media edukasi berupa flyerstand.

3. Hasil capaian aktualisasi menunjukkan bahwa pemberian label penandaan obat BUD dan pemasangan flyerstandini mendapat respon yang positif dari semua pihak yang terkait baik dari rekan kerja maupun tenaga medis di OK Wing yang dapat dilihat dari hasil jawaban kuisioner serta tanggapan yang telah diberikan.

4. Dengan adanya label penandaan obat BUD dan media edukasi berupa flyer stand ini, dapat membantu petugas farmasi dan tenaga medis di dalam memberikan informasi terkait batas waktu penggunaan obat injeksi yang digunakan berulang dan pentingnya teknik aseptik dalam upaya menjaga stabilitas obat.

7.2 Komitmen Berkelanjutan Aktualisasi

Saya selaku penulis dalam masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil berkomitmen untuk senantiasa melakukan keberlanjutan aktualisasi sebagai habituasi di dalam unit kerja dan dapat di dijalankan bersama-sama dengan rekan kerja sebagai komitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan obat dengan

124

memberikan informasi obat yang optimal kepada tenaga medis yang lain maupun kepada pasien. Hal tersebut dapat pula memberikan manfaat bagi organisasi maupun masyarakat secara luas.

Saya berkomiten untuk mengimplementasikan nilai BerAkhlak dalam melaksanakan tugas setiap harinya serta peka terhadap permasalahan yang ada pada unit kerja sehingga muncul ide-ide lain untuk mengatasi permasalahan atau isu tersebut. Setelah permasalahan atau isu yang sudah dipilih selama masa aktualisasi dilaksanakan dan tercapai, saya akan melanjutkan rencana tindak lanjut dari isu lanjutan yang saya peroleh dalam unit kerja. Rencana tindak lanjut dari isu tersebut akan saya laksanakan setelah masa klasikal selesai dengan mengimplementasikan nilai

BerAKHLAK dalam proses pelaksanaannya.

Saya berharap pihak-pihak terkait tetap memberikan dukungan dan masukan serta arahan untuk mendukung saya dalam melaksanakan isu lanjutan pada unit kerja serta inovasi dari saya, sehingga saya mampu memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan mutu pelayanan tidak hanya pada unit kerja namun juga terhadap instansi. Harapan penulis setelah kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :

1. Rekan petugas farmasi di Depo OK Wing tetap konsisten dalam melakukan pemberian label penandaan obat BUD dan untuk para tenaga medis yang terkait agar tidak lupa menerapkan teknik aseptik dalam setiap pengambilan sediaan obat injeksi yang digunakan berulang, serta tidak lupa untuk menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan.

2. Penulis berharap rencana tindak lanjut dapat terealisasi, sehingga pelayanan obat yang diberikan menjadi lebih optimal serta dapat menjaga mutu dan stabilitas obat.

125

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 tentang

Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 376/Menkes/Per/V/2009

tentangPetunjuk Teknis JAbatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka

Kreditnya

Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021

tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Empolyer

Branding Aparatur Negeri Sipil Negara

Lembaga Administrasi Negara,2017. Aktualisasi Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.

Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

126

LAMPIRAN

127
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL I II I II III IV V VI I II I II Berorientasi Pelayanan Responsivitas Kualitas 1 Kepuasan Akuntabel Integritas 1 Konsisten 3 Dapat dipercaya 3 Transparan Kompeten Kinerja terbaik 2 Sukses 1 Keberhasilan 2 Learning agility 1 Harmonis Peduli 0 Perbedaan 4 Loyal Kontribusi 3 Nasionalisme 1
Lampiran 1.Matriks Habituasi BERAKHLAK
Adaptif Inovasi 4 Antusias 1 Kolaboratif Kesediaan Bekerja sama 5 Keterangan Warna Lampiran 1. Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif

Keterkaitan

Kedudukan dan

Peran ASN

Sosialisasi dan

berkoordinasi dengan

Apoteker Koordinator

Depo OK dan Kepala

Instalasi Farmasi

terkait rancangan

kegiatan aktualisasi

yang akan

dilaksanakan.

Pembuatan label

penandaan obat BUD

dan flyerstandterkait

pentingnya teknik

aseptik dalam setiap

pengambilan sediaan

obat injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose).

Sosialisasi kepada

para tenaga medis

yang terkait

(Dokter/residen,

perawat) dan rekan

kerja tentang

pengelolaan untuk

sediaan injeksi yang

digunakan berulang

(multipledose)

dengan

menggunakan label

penandaan obat BUD

dan media edukasi

flyerstandtentang

pentingnya teknik

aseptik dalam setiap

pengambilan sediaan

Evaluasi kegiatan

optimalisasi

pengelolaan untuk

sediaan obat injeksi

yang digunakan

berulang (multiple dose)

Lampiran 2. Matrik Kedudukan dan Peran ASN Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV
Total
obat injeksi yang digunakan berulang (multipledose). Manajemen ASN 2 Smart ASN 2
Keterangan Warna pada Lampiran 2. Manajemen ASN pada Kegiatan I Smart ASN pada Kegiatan II Manajemen ASN pada Kegiatan III Smart ASN pada Kegiatan IV
Lampiran 3. Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi Keterkaitan Visi, Misi dan Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Visi “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024” 4 Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau. 2 2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya. 0 3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit. 0 4. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik. 2 5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait. 2 Nilai Organisasi 1. Integritas Keselarasan antara ucapan, pikiran dantindakan. 2
Professional Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri. 4 3. Tat Twam Asi Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus, ikhlas. 2
2.
Efektif Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga, dan biaya secara tepat. 1
Kebersamaan Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi. 3
4.
5.

Keterangan Warna pada Lampiran 3.

Visi Organisasi

Misi Organisasi

Nilai-Nilai Organisasi

Lampiran 4. Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Mentor

135

Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Mentor

136

Lampiran

5. Notulensi Kegiatan Konsultasi dengan Coach

137

Lampiran 6. Foto Bukti Konsultasi dengan Mentor

138
139
Lampiran 7. Foto Bukti Konsultasi dengan Coach

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.