3
Belum diberikannya edukasi perawatan paliatif di rumah untuk pasien dengan paliatif care/penyakit terminal
4
4
4
12
Keterangan Skala Likert 1-5 5 = Sangat besar 4 = Besar 3 = Sedang 2 = Kecil 1 = Sangat kecil Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih satu isu utama yaitu belum optimalnya pencegahan luka dekubitus pada pasien rawat inap penyakit dalam dan bedah di Fresia lantai 3. B. Latar Belakang Pemilihan Isu Pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit memiliki risiko tinggi terjadi luka tekan atau dekubitus. Menurut Bhattacharya & Mishra (2015), luka tekan adalah tipe luka yang merusak kulit dan jaringan ketika kulit mengalami tekanan yang konstan pada beberapa waktu tertentu yang menyebabkan iskemik jaringan, terhambatnya suplai oksigen dan nutrisi yang menyebabkan nekrosis jaringan. Angka kejadian dekubitus di dunia maupun di Indonesia cukup tinggi. Penelitian dari Borojeny, et.al. (2020) memaparkan bahwa insiden kejadian luka tekan sebesar 12% di seluruh dunia dan tertinggi terdapat pada pasien bedah ortopedi sebesar 18,5%. Sedangkan kejadian luka dekubitus di Eropa menunjukan data yang serupa, terdapat 10,8% insiden dekubitus dengan didominasi terjadi di area sakrum (Moore, et.al., 2019). Data dari penelitian lain juga menunjukan bahwa sebesar 11,7% kejadian dekubitus terjadi di beberapa rumah sakit di Ethiopia (Shiferaw, 2020). Prevalensi kejadian luka dekubitus juga terjadi di RSHS. Hasil Penelitian dari Riandini (2018) menghasilkan bahwa 43,3% pasien mengalami risiko tinggi terkena dekubitus, 56,7% sudah mendapatkan perubahan posisi, 100% sudah mendapatkan dukungan nutrisi namun 80% dari pasien belum mendapatkan pendidikan kesehatan dan 83,3% tidak mendapatkan bantal di tumit serta 100% tidak diberikan kasur dekubitus, pijatan, krim pelembab dan minyak. Selain itu, menurut hasil observasi di beberapa ruang rawat inap, pasien yang
16
2