LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2
OPTIMALISASI PROSES TATALAKSANA
PENDERITA MITRAL STENOSIS
YANG AKAN MENJALANI INTERVENSI PERKUTAN ATAU BEDAH
DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh :
MELAWATI HASAN
NIP 198205082022032001
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PROSES TATALAKSANA PENDERITA MITRAL STENOSIS, YANG
AKAN MENJALANI INTERVENSI PERKUTAN ATAU BEDAH
DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 22 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Miftahur Rohim, ST, M.Kes 196903121992031014
Mentor
Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K). MKM 198001012010012001
Penguji
Verawati Lenny, SKM, MKM 197706112005012001
2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi ini sebagai salah satu persyaratan dalam Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 2 tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang.
Proses penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin meucapkan terima kasih kepada:
1. dr Azhar Jaya, SKM., MARS selaku PLT Direktur Utama RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk melaksanakan kegiatan Latihan Dasar CPNS
2. Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD-KP selaku kepala KSM Imu Penyakit Dalam yang
telah memberikan dukungan kepada saya untuk melaksanakan kegiatan Latihan Dasar CPNS
3. dr. Syarief Hidayat SpPD SpJP(K) selaku kepala Instalasi Pelayanan Jantung RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungandan bimbingan kepada saya untuk melaksanakan kegiatan Latihan Dasar CPNS
4. Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K). MKM selaku mentor atas arahan, motivasi, masukan dan bimbingan selama proses Laporan Aktualisasi
5. Bapak Miftahur Rohim, ST, M.Kes selaku Coach atas semua bimbingan dan arahan serta semangatnya sehingga terselesainya penulisan Laporan Aktualisasi ini.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi selama Pelatihan Dasar CPNS.
7. Staf Kardiologi, perawat dan petugas di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
8. Keluarga tercinta atas doa-doa dan dukungan yang tidak pernah terhenti
9. Seluruh rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan 2 dari berbagai unit kerja yang terus saling mendukung satu sama lainnya
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga pembuatan Rancangan Aktualisasi ini dapat diterima sebagai salah satu bentuk tanggung jawab penyusun selaku Calon Pegawai Negeri Sipil.
3
KATA PENGANTAR
Bandung, 21 Juni 2022
dr. Melawati Hasan, SpJP
NIP: 198205082022032001
4
5 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................2 KATA PENGANTAR.....................................................................................3 DAFTAR ISI..............................................................................................5 DAFTAR GAMBAR......................................................................................7 BAB I.......................................................................................................8 PENDAHULUAN.........................................................................................8 I.1 Latar Belakang...............................................................................8 I.2 Tujuan Aktualisasi.......................................................................10 I.3 Manfaat Kegiatan........................................................................10 BAB II....................................................................................................11 PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI...................................................11 2.1 Profil RSUP Dr Hasan Sadikin........................................................11 2.2 Visi, Misi, Tujuan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.....................12 2.3 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung...........................12 2.4 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung..................14 2.5 Profil Instalasi Pelayanan Jantung 15 2.6 Profil Peserta ..............................................................................17 BAB III...................................................................................................18 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ..........................18 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual.................................................18 3.2 Dampak bila isu tidak ditangani.....................................................20 3.3 Analisis Isu ................................................................................20 3.4. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance........................................22 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 22 BAB IV...................................................................................................24 RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................................24 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS....................................24 4.2 Penjadwalan ...............................................................................36 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .................37 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................38 LAMPIRAN..............................................................................................39 Lampiran 1.......................................................................................39 Lampiran 2.......................................................................................40
6
Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan Metode Urgency, Seriousness, Growth(USG) ………………………………………………………………… 22 Tabel 3.2 Pendekatan Rancangan gagasan kreatif …………………………… 24 Tabel 4.1 Matriks Gagasan Kegiatan Pemecahan Isu dikaitkan dengan Nilai-nilai Dasar PNS, Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi …………………………………………………………………….. 28 Tabel 4.2 Penjadwalan Pelaksanaan Rancanga Aktualisasi ………………… 39 Tabel 4.3 Pihak yang berperan dalam Pelaksanaan Aktualisasi …………… 39
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ........... 17 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Pelayanan Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 18 Gambar 3.1 Skematik Analisis Isu (MetodeFishbone) …………………………. 28
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 merupakan pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dan harus bebas dari pengaruh perorangan maupun kelompok. ASN termasuk didalamnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Nilai-nilai “BerAKHLAK” merupakan fondasi baru bagi ASN yang merupakan inti dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, yang merupakan panduan perilaku bagi ASN.
Untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional yang memenuhi standar kompetensi dalam melaksanakan tugas dan perannya secara efektif dan efisien maka diperlukan pembentukan karakter dan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) Calon PNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Masa prajabatan terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.
Salah satu kegiatan nyata dari bentuk penerapan nilai-nilai BerAKHLAK tersebut ialah melalui tahapan aktualisasi yang harus dikerjakan di instansi masing-masing. Melalui kegiatan aktualisasi ini, setiap CPNS diharapkan dapat membangun gagasan kreatif, menjabarkan tahapan kegiatan yang dilakukan, serta mempresentasikan hasil dari kegiatan yang dilakukan di unit masing-masing, sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat bagi lingkungan kerja. Dengan adanya pola baru dalam penerapan
8
nilai-nilai BerAKHLAK ditambah dengan nilai perspektif Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WholeofGovernment(WoG), maka setiap CPNS yang mengikuti latsar wajib mengaktualisasikan nilai-nilai yang sudah diberikan pada saat latsar.
Penyakit kardiovaskular yang merupakan bagian dari penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi ancaman dunia (globalthreat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai spektrum penyakit kardiovaskular di antaranya adalah penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit katup jantung. Hingga saat ini penyakit jantung koroner masih berkontribusi sebagai spektrum penyakit jantung terbanyak di seluruh dunia termasuk di Indonesia, akan tetapi penyakit jantung katup masih banyak dijumpai di masyarakat Indonesia. Tatalaksana definitif dari kelainan ini adalah koreksi terhadap kelainan struktural katup, baik dengan intervensi bedah maupun non bedah. Keterlambatan intervensi akan mengakibatkan luaran yang buruk dengan penurunan kualitas hidup, serta peningkatan angka kesakitan dan kematian. Sementara itu, Indonesia belum mempunyai data resmi mengenai prevalensi penyakit jantung katup menurut etiologi maupun jenis kelainannya. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
(RSHS) merupakan rumah sakit pendidikan tipe A yang menjadi rujukan utama di Jawa
Barat dan secara langsung berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, RSHS menjadi lini terakhir tatalaksana penderita seluruh spektrum
penyakit jantung termasuk kelainan katup jantung di Jawa Barat
Dalam melaksanakan proses aktualisasi yang bertempat di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr Hasan Sadikin (RSUP Dr Hasan Sadikin), berdasarkan permasalahan kesehatan
pelayanan penyakit katup jantung yang berpotensi mengakibatkan luaran yang buruk
dengan penurunan kualitas hidup, serta peningkatan angka kesakitan dan kematian bila
terlambat dilakukan intervensi, maka peserta mengusulkan judul mengambil isu :
“
Optimalisasi Proses Tatalaksana Penderita Mitral Stenosis, yang Akan Menjalani
Intervensi Perkutan atau Bedah Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”.
9
I.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan Umum : Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK
Tujuan Khusus : Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK serta mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, Whole ofGovernment, dan pelayanan publik) dalam melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan di instansi tempat bertugas dan dapat berperan dalam pencapaian visi dan misi instansi dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP)
I.3 Manfaat Kegiatan
1. Bagi individu
Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK sebagai panduan perilaku bagi ASN diharapkan dapat menciptakan ASN dengan budaya kerja yang profesional dalam melayani masyarakat.
2. Bagi Satuan Kerja
Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK ini dapat bermanfaat khususnya bagi penderita penyait jantung untuk mendaptkan tatalaksana yang tepat dan dalam efisiensi waktu.
10
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
2.1 Profil RSUP Dr Hasan Sadikin
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Adapun peta lokasi RSUP
Dr. Hasan Sadikin bandung dapat dilihat pada lampiran.
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche
Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente
Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956
dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan
didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah
Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana.
Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti
dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status
RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara.
Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119
tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan
jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah
11
status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.
3. Termasuk rumah sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan.
5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.
6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir
2.2 Visi, Misi, Tujuan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (sesuai Pemerintah Kabinet Indonesia
Maju 2)
Visi:
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi:
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
Tujuan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Mencipatakan pelayanan sebaik-baiknya kepada seluruh publik sesusai dengan ketetentuan yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan RI.
2.3 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam tata nilai yaitu:
PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan mEnyiapkan talenta talenta terbaik dibidangnya
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
12
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung
etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Selain itu, terdapat beberapa motto pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung, yaitu : “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
13
Struktur
14
2.4 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut,
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.5 Profil Instalasi Pelayanan Jantung
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No : HK.02.05/D1.8-32/998/IV/2008 perihal struktur organisasi dan tata kerja Instalasi Pelayanan Jantung (IPJ) RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung adalah sebagai berikut :
Gambar
2.2 Struktur
Organisasi Instalasi Pelayanan Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kepala Instalasi Pelayanan Jantung RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung membawahi:
a. Sub-instalasi administrasi dan SDM
b. Sub-instalasi dari pelayanan dan pengembangan mutu
c. Sub-instalasi sarana dan prasarana
d. Unit Diagnostik Non Invasif
e. Unit Invasif dan Intervensi non-bedah
f. Unit Intervensi Bedah Kardiovaskular
g. Unit Pelayanan Rawat Jalan
h. Unit Perawatan Intensif
i. Unit Perawatan semi-intensif dan Rawat Inap
j. Unit Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskular
Dalam menjalankan pelayanannya Instalasi Pelayanan Jantung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
- Tugas pokok
15
Menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan pelayanan jantung
terpadu yang terdiri dari Pelayanan diagnostik Non Invasif, invasif dan Intervensi nonbedah , Intervensi Bedah Kardiovaskular, Pelayanan Rawat Jalan, Perawatan Intensif, Perawatan semi-intensif dan Rawat Inap dan Prevensi dan Rehabilitasi Kardiovaskular.
- Fungsi
Dengan melaksanakan tugas Instalasi Pelayanan jantung Terpadu dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian.
Adapun deskripsi secara singkat Sumber Daya Manusia di IPJ terdiri dari :
1. Tenaga Medis
• Dokter Spesialis : Merupakan dokter spesialis yang dapat memberikan pelayanan, dan tergantung dengan kewenangan klinik yang disetujui oleh direktur medis RSHS
• Perawat : Minimal 50% dari seluruh perawat di IPJ merupakan perawat terlatih dan mempunyai sertifikat kardiologi dasar. Selain itu minimal 75% dari jumlah perawat di ICU merupakan perawat terlatih dan bersertifikat ICU
2. Tenaga Non Medis
Merupakan tenaga non-medis yang dapat memberikan pelayanan, dan tergantung dengan kewenangan klinik yang disetujui oleh direktur medis RSHS, yaitu tenaga kesehatan non medis dan tenaga administrasi
Sedangkan jenis penderita di IPJ disesuaikan dengan keluhan kearah diagnosis penyakit jantung dan pembuluh darah, dan unit masing-masing, yaitu :
• Unit Diagnostik Non Invasif
• Unit Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah
• Unit Rawat Inap Intensif
• Unit Rawat inap semi-intensif dan rawat inap
Adapun secara singkat pelayanan kesehatan yang ada di IPJ terdiri dari :
1. Pelayanan rawat jalan
2. Pelayanan diagnostik non invasif yaitu :
• Ekokardiografi, meliputi Transthoracal Echocardiography, Transesophageal Echocardiography,DobutaminStressEchocardiography,
• Treadmill Test
• Ambulatory Blood Pressure Monitoring
• Holter Monitoring
• USG dopler vaskular
16
3. Pelayanan Preventif dan Rehabilitasi Jantung
4. Pelayanan Rawat Inap
5. Pelayanan perawatan semi intensif – HCCU
6. Pelayanan Invasif Non Bedah, meliputi angiografi diagnostik, intervensi koroner perkutan, ventrikulografi, penyadapan jantung kanan, penutupan defek kongenital perkutan, elektrofisiologi, pemasangan device, dan intervensi vaskular perifer
7. Pelayanan perawatan intensif – CICU
Nama : Melawati Hasan
NIP : 198205082022032001
Jabatan /Golongan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama / IIIb
Unit Kerja : Instalasi Pelayanan Jantung, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu :
1. menjadi supervisor jaga
2. membimbing kegiatan ilmiah case, referat, jurnal PPDS-1 Kardiologi
3. Pembimbing stase echocardiography PPDS-1 Kardiologi
4. Terlaksananya EMR (E-Medical record) dengan lengkap
5. Terlaksananya waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) <60 menit
6. Terpenuhinya waktu jam visite dokter penanggung jawab klinik (DPJP)
17
2.6 Profil Peserta
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan metode EnviromentalScanning di unit kerja Instalasi Pelayanan Jantung RSUP Hasan Sadikin Bandung dan didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut :
1. Pengambilan hasil laporan TransThoracalEchocardiografi(TTE) yang lama (lebih dari 7 hari kerja)
2. Panjangnya waktu rawat inap penderita InfectiveEndocarditis(IE) yang panjang
3. Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi penyakit jantung rematik (PJR) yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah
Pengambilan hasil laporan TransThoracalEchocardiografi(TTE) yang lama (lebih dari 7 hari kerja) merupakan permasalahan berdasarkan aspek pelayanan publik. Indikator kinerja
instalasi Pelayanan Jantung dalam penyelesaian hasil laporan TTE adalah dalam jangka waktu
3 hari, akan tetapi pada praktek di lapangan pasien baru dapat mengambil hasil laporan paling lambat hari ke-7 (hari kerja) pasca prosedur pemeriksaan. Keterlambatan hasil laporan TTE ini berpotensi memperlambat tatalaksana lanjutan pasien yang membutuhkan data TTE, sehingga isu ini layak untuk dimunculkan.
Panjangnya waktu rawat inap penderita InfectiveEndocarditis(IE) hingga mencapai 52 hari merupakan permasalahan berdasarkan aspek masalah Whole of Government (WoG).
Instalasi pelayanan jantung belum mempunyai Standar Prosedur Operasional (SPO) medis penyakit IE tersendiri, akan tetapi merujuk SPO medis dari Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI) perawatan pasien dengan IE ini tercantum memerlukan
tatalaksana pemberian antibiotik intravena minimal 4 minggu. Pemberian antibiotik intravena ini dapat diberikan di rawat jalan setelah 14 hari pemberian hanya pada pasien yang dinilai stabil, tidak ada tanda-tanda gagal jantung kongesti dan tidak terdapat komplikasi. Waktu rawat inap akan semakin memanjang apabila pasien memerlukan intervensi operatif atau mengalami komplikasi dalam masa perawatan yang sama, dan RSUP Dr Hasan Sadikin sebagai rumah sakit rujukan utama Jawa Barat seringkali menerima pasien yang memerlukan
tatalaksana kompleks dan komprehensif yang pada akhirnya memerlukan waktu rawat inap yang panjang. Hal ini membuat isu ini layak untuk dimunculkan.
18
Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi penyakit
jantung rematik (PJR) yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah merupakan permasalahan berdasarkan aspek masalah WholeofGovernment(WoG). Instalasi pelayanan jantung telah mempunyai SPO penyakit mitral stenosis secara komprehensif hingga
tatalaksana definitif berupa Intervensi non bedah /komisurotomi mitral perkutan (KMP) dan intervensi bedah (penggantian katup), akan tetapi dari hasil penelusuran berdasarkan data registri penyakit katup yang dilakukan di internal IPJ didapatkan disproporsi jumlah pasien mitral stenosis berat yang memerlukan intervensi dengan pasien yang telah terdaftar rencana intervensi non bedah dan intervensi non-bedah. Hal ini menyebabkan memburuknya keadaan klinis pasien mitral stenosis yang tidak dilakukan tatalaksana intervensi walaupun SPO medis penyakit ini sudah terdaftar resmi di bidang pelayanan medis, sehingga isu ini layak untuk dimunculkan.
Identifikasi isu diambil berdasarkan beberapa permasalahan aktual yang ada di unit kerja yang didapatkan dari observasi selama masa orientasi dan analisis kerja pegawai.
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
Urgency(Urgensi) : seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia
Seriousness(Keseriusan) : apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar
Growth(perkembangan isu) : apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk
Isu yang dipilih berdasarkan tapisan isu USG adalah panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi Penyakit Jantung Rematik (PJR), yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah Berdasarkan data registri penyakit katup jantung, khususnya mitral stenosis karena etiologi PJR, tatalaksana definitif berupa intervensi penderita mitral stenosis berat di RSHS didapatkan belum optimal. Hal ini terlihat sedikitnya proporsi
19
No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Prioritas 1 Pengambilan hasil TTE yang lama 5 5 4 17 III 2 Waktu rawat penderita InfectiveEndocarditis yang memanjang 5 4 4 18 II
Panjangnya proses tatalaksana penderita MS dengan etiologi PJR, yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah 5 5 5 19 I
Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan Metode Urgency,Seriousness,Growth(USG)
3
penderita mitral stenosis yang terjadwal intervensi perkutan dan bedah (36%) dibandingkan dari total jumlah penderita mitral stenosis dalam kurun waktu Januari 2020 – januari 2022. Hal ini diduga karena kurangnya koordinasi, pengintegrasian data, dan simplifikasi data yang mudah dipahami oleh klinisi yang bertugas di ruang lingkup kerja IPJ untuk menentukan pasien mana yang memerlukan intervensi non-bedah, intervensi bedah atau evaluasi ulang derajat berat kelainan katup dalam jangka waktu tertentu.
3.2 Dampak bila isu tidak ditangani
Isu mengenai panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi Penyakit Jantung Rematik (PJR), yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah bila tidak diatasi dapat memberi dampak yang luas. Mulai dari risiko perawatan berulang di rumah sakit karena progresi penyakitnya yang akan meniingkatkan beban biaya penjamin asuransi kesehatan ataupun di RSUP Hasan Sadikin. Tertundanya tatalaksana penderita mitral stenosis juga dapat meningkatkan beban biaya keluarga penderita terkait biaya sehari-hari.
3.3 Analisis Isu
Melihat potensi dampak isu ini, maka dilakukan analisis penyebab panjangnya proses
tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi Penyakit Jantung Rematik (PJR), yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Penyebab tersebut diinventarisasi dan dianalisis dengan menggunakan metode fishboneyang
mempunyai 6 faktor yang mendkonstruksikan sebab dan akibat (6M :Man,Machine,Methode, Material,Man/Mind Power,Measurement dan Milieu / Mother Nature atau Environment).
seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Berdasarkan analiasis kami, maka disusu diagram seperti di bawah ini :
20
Gambar 3.1 Skematik Analisis Isu (Metode Fishbone)
Penyebab permasalahan dengan hubungan sebab-akibat :
Man :
- Belum adanya persamaan persepsi kriteria penderita MS pada RHD yang mempunyai
indikasi intervensi
- Tidak semua tenaga kesehatan (dokter Sp, residen) mengetahui panduan tatalaksana
penderita MS pada RHD
Method :
- Pedoman tatalaksana yang telah ada belum menjelaskan alur dan tatalaksana
penderita yang merupakan kandidat intervensi
- Belum adanya alur pelayanan penderita MS pada RHD yang jelas antar bagian
pelayanan
Machine :
- Terhambatnya pengadaan alat untuk tindakan intervensi perkutan MS pada RHD
Materials :
- Belum adanya panduan alur detail tatalaksana penderita MS pada RHD yang
diperlukan intervensi perkutan atau bedah
- Belum adanya peningkatan sosialisasi tatalaksana penderita MS pada RHD yang
diperlukan intervensi perkutan atau bedah
21
3.4. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme yang mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif WOG yang didasari nilai-nilai dasar (corevalues) ASN berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang mendukung smartgovernance.
Hal ini berkaitan dengan Penyebab Isu Utama yang diangkat oleh peserta, bahwa terdapat hal yang belum sesuai dengan Kedudukan dan Peran PNS, yaitu sebagai pelaksana penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, dalam hal ini adalah kurangnya koordinasi, pengintegrasian data, dan simplifikasi data yang mudah dipahami oleh klinisi dalam hal tatalaksana intervensi pasien mitral stenosis yang bertugas di ruang lingkup kerja IPJ. Selain itu hal ini juga bersebrangan Smart Governance dan Nilai BerAKHLAK yaitu pada aspek kolaboratif. Smartgovernancedidefinisikan sebagai kemampuan pemerintah untuk membuat keputusan yang baik melalui dukungan teknologi informasi dan tata kelola kolaboratif.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Tatalaksana penderita mitral stenosis (MS) dengan etiologi Penyakit Jantung Rematik (PJR), yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah tertuang dalam SPO medis yang telah disahkan oleh direktur utama. Dari data registri katup yang telah dilakukan sejak awal tahun 2020 didapatkan disinkroni data total pasien dengan mitral stenosis berat dengan pasien mitral stenosis berat yang sudah terjadwal direncanakan intervensi baik di ruangan kateterisasi atau di daftar pasien bedah katup jantung hingga 64%.
Maka dari itu peserta mengangkat isu ini menjadi isu yang layak diangkat untuk kemudian dibuat rancangan gagasan kreatif dengan menggunakan pendekatan 5W 1H. Rancangan gagasan kreatif tertuang dalam tabel berikut :
22
Tabel 3.2 Pendekatan Rancangan gagasan kreatif
Isu Utama Pendekatan 5W 1H
Panjangnya proses
tatalaksana
penderita MS
dengan etiologi
PJR, yang akan
menjalani
intervensi
perkutan atau bedah
What?
yang diangkat adalah
panjangnya proses
tatalaksana penderita MS
dengan etiologi PJR
Who?
Dalam isu ini yang
terlibat adalah klinisi
(staf pengajar dan atau di bagian poliklinik, rawat inap) dan staf yang megkoordinir
penjadwalan intervensi
When?
Isu ini terdata sejak
januari 2020 hingga
januari 2022
Where?
Isu terjadi di wilayah
pelayanan Instalasi
Pelayanan Jantung
Why?
kurangnya koordinasi, pengintegrasian data, dan simplifikasi data
yang mudah dipahami
oleh klinisi dalam hal tatalaksana intervensi pasien mitral stenosis
How?
KUrangnya komunikasi
antara pendata pasien dan klinisi
Gagasan kreatif
pemecahan isu Hasil yang
- Mengoptimalisasikan pelayanan spesialistik
tatalaksana penderita MS
dengan etiologi PJR di rawat jalan dan Rawat inap
- Diagnostik (pemeriksaan
TTE dan transesofageal)
penderita MS dengan
etiologi PJR dengan tepat
dan tepat sasaran
intervensi
- Memberikan bimbingan
pembacaan pedoman
tatalaksana pada peserta
didik PPDS
- Membuat revisi draft SPO
untuk penderita MS
dengan etiologi PJR yang
terintegrasi dengan alur
tatalaksana penderita
hingga dilakukan intervensi perkutan ataupun bedah
Diharapkan
Seluruh penderita MS
pada PJR mempunyai
tatalaksana intervensi
yang terstruktur dan terencana
23
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Dalam menyelesaikan permasalahan di atas, penyusun akan melakukan beberapa kegiatan terkait isu yang diangkat sesuai Sasaran Kinerja Pegawai, perintah atasan, dan inovasi. Adapun rincian kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut :
No Kegiatan Sumber
1 Melakukan pelayanan spesialistik tatalaksana penderita MS dengan etiologi PJR di rawat jalan dan Rawat inap secara lebih optimal
2 Melakukan pelayanan spesialistik (pemeriksaan ekokardiografi transtorakal dan transesofageal) penderita MS dengan etiologi
PJR dengan tepat
3 Memberikan bimbingan pembacaan pedoman tatalaksana pada peserta didik PPDS
4 Membuat revisi draft SPO untuk penderita MS dengan etiologi PJR yang terintegrasi dengan alur tatalaksana penderita hingga dilakukan intervensi perkutan ataupun bedah
SKP dan Perintah Atasan
SKP dan Perintah Atasan
SKP dan Perintah Atasan
Inovasi
Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu tersebut diatas penyusun akan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan prinsip-prinsip manajemen ASN, WholeofGovernment, serta pelayanan publik sesuai peran dan kedudukan ASN. Selain itu, pada akhir kegiatan aktualisasi akan dilakukan analisis dampak secara 360 derajat terhadap pemecahan isu jika rangkaian kegiatan yang telah ditentukan tidak terlaksana ataupun tahap kegiatan tidak mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, dan peran serta kedudukan ASN.
24
1 Pelayanan spesialistik tatalaksana pasien MS dengan etiologi PJR di rawat jalan dan Rawat inap secara lebih optimal (SKP dan perintah atasan)
1. Datang ke poli rawat jalan reguler dan rawat inap RSUP Hasan Sadikin
Kehadiran dan supervisi di poli rawat jalan reguler dan rawat inap RSUP Hasan Sadikin Bukti Kegiatan : Tanda tangan hadir sebagai supervisor poliklinik atau sebagai Dokter penanggung Jawab pasien (DPJP)
Datang tepat waktu, pada jam
pelayanan poli reguler RSUP Hasan Sadikin, sehingga pelayanan pasien tidak tertunda dan selalu melakukan absensi serta berdoa sebelum melakukan pelayanan, keseluruhan kegiatan dilakukan dengan penuh semangat yang merupakan perwujudan konsistensi nilai:
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
Berorientasi Pelayanan : Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Adaptif: Bertindak proaktif.
Selalu menyapa sejawat, perawat, tim administrasi dan pasien dengan ramah, sopan, santun, serta menghargai kerjasama antar tim di rawat jalan IPJ yang merupakan perwujudan dari nilai:
Harmonis: Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dan
Melakukan optimalisasi
pelayanan pasien MS
dengan etiologi PJR di poli reguler dan rawat
inap RSUP Hasan
Sadikin dengan
mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar
BerAKHLAK telah
membantu dalam
terlaksananya
pelayanan medis yang
paripurna dan sesuai
dengan visi, misi RSUP
Hasan Sadikin, yaitu:
Visi RSHS :
Sesuai Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju
2:
Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong
Meningkatnya
pemahaman akan Tata nilai Pamingmin PITUIN
RSUP Hasan Sadikin: Kepemimpinan
tercermin dari
kedisiplinan dalam
melaksanakan
pelayanan di poliklinik; Profesional, tercermin dari pelaksanaan
pelayanan medis yang
sesuai kompetensi dan diperkuat nilai
BerAKHLAK; Inovatif selalu
berusaha
mengembangkan hal baru dalam pelayanan
rawat jalan guna
menunjang mutu pelayanan pasien; Tulus tercermin dari pelayanan yang
25
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 1.
6. 7.
Tabel 4.1 Matriks Gagasan Kegiatan Pemecahan Isu dikaitkan dengan Nilai-nilai Dasar PNS, Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
2. 3. 4. 5.
2. Bersama dengan peserta didik melakukan identifikasi pasien MS
dengan etiologi
PJR sesuai rekam medis (pasien lama)
atau sesuai analisa (pasien baru)
4. 5. 6. 7. membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kolaboratif: Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Misi RSHS: Mewujudkan Kualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
diberikan dari hati, dan ikhlas;
Unggul tercermin dari
selalu berusaha
mengedepankan kualitas
mutu pelayanan yang
diberikan pada pasien dan sesuai dengan
panduan layanan yang
telah ada;
Integritas tercermin
daro usaha untuk
melakukan tahapan
kegiatan dengan
memperhatikan
prosedur dan panduan tatalaksana serta
dokumentasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rekam medis dan Data registri
pasien katup
Bukti : dokumentasi
rekam medis dan registri pasien
katup dengan
identitas yang
disamarkan
Mendata pasien dengan lengkap di rekam medis dengan bahasa
inodensia yang baik dan benar serta membuat data rekap berupa registri
pasien katup, merupakan perwujudan
dari:
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
Loyal: Memegang teguh ideologi
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia (dengan
26 No Kegiatan
Kegiatan Output/Hasil
Keterkaitan
Tahap
Kegiatan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3.
3. 4. 5. 6. 7. berbahasa Indonesia yang baik dan benar)
Adaptif: Bertindak proaktif dan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
Kolaboratif: Menggerakkan pemanfaatan (data rekam medis) untuk tujuan bersama (data registri dapat menjadi data penelitian dan epidemiologi Rumah sakit).
3. Bersama peserta didik mengarahkan tatalaksana definitif berupa intervensi perkutan atau bedah pada pasien MS yang berat.
Pasien terjadwal dalam pilihan tatalaksana definitif.
Bukti : Dokumentasi
Berkas konsultasi ke bagian kateterisasi (untuk intervensi perkutan) dan bagian bedah jantung (untuk intervensi bedah)
Melakukan pengarahan tatalaksana dengan seksama dan terarah kepada pasien merupakan perwujudan dari: Berorientasi Pelayanan: solutif, dan dapat diandalkan; Melakukan perbaikan tiada henti. Kompeten: Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Adaptif: Bertindak proaktif.
4. Melakukan koordinasi dengan bagian kateterisasi dan bedah jantung dalam memastikan ketepatan indikasi
Pasien terjadwal
tindakan terapi definitif sesuai
dengan indikasinya
Bukti: Dokumentasi daftar pasien antrian di bagian
Melakukan koordinasi dengan lintas bagian untuk tatalaksana optimal pasien merupakan perwujudan dari: Berorientasi Pelayanan: solutif, dan dapat diandalkan; Harmonis: Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Adaptif: Bertindak proaktif.
27 No Kegiatan
Output/Hasil
Keterkaitan
Tahap Kegiatan
Kegiatan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2.
2. Pelayanan spesialistik (pemeriksaan ekokardiografi) penderita MS
dengan etiologi
PJR dengan tepat (SKP dan perintah atasan)
1.Datang ke unit diagnostik noninvasif (Ekokardiografi)
IPJ sesuai jadwal
kateterisasi dan bedah jantung sesuai indikasi
Kolaboratif: Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. intervensi perkutan pada pasien MS karena etiologi PJR
Kehadiran di unit diagnostik noninvasif (Ekokardiografi)
IPJ
Bukti kegiatan : Tercatat dalam laporan ekokardiografi
sebagai supervisor hari yang sudah ditentukan
Datang tepat waktu, pada jam pelayanan, sehingga pelayanan pasien tidak tertunda, selalu menyapa sejawat, perawat, tim administrasi dan pasien dengan ramah, sopan, santun, serta menghargai kerjasama antar tim di di bagian ekokardiografi merupakan perwujudan konsistensi
nilai:
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi
Berorientasi Pelayanan : Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Adaptif: Bertindak proaktif.
Harmonis: Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kolaboratif: Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Melakukan optimalisasi
pelayanan pasien MS
dengan etiologi PJR di
poli reguler dan rawat
inap RSUP Hasan
Sadikin dengan
mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar
BerAKHLAK telah
membantu dalam
terlaksananya
pelayanan medis yang
paripurna dan sesuai
dengan visi, misi RSUP
Hasan Sadikin, yaitu:
VIsi RSHS :
Sesuai Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju
2:
Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong
Misi RSHS: Mewujudkan Kualitas
Meningkatnya
pemahaman akan Tata nilai Pamingmin PITUIN
RSUP Hasan Sadikin: Kepemimpinan tercermin dari
kedisiplinan dalam melaksanakan
pelayanan di poliklinik; Profesional, tercermin dari pelaksanaan pelayanan medis yang
sesuai kompetensi dan diperkuat nilai
BerAKHLAK; Inovatif selalu berusaha
mengembangkan hal baru dalam pelayanan rawat jalan guna
menunjang mutu pelayanan pasien; Tulus tercermin dari pelayanan yang
diberikan dari hati, dan ikhlas;
Unggul tercermin dari
selalu berusaha
28 No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
2. Berkoordinasi
dengan peserta
didik dalam melakukan pemeriksaan
TTE (alat inventaris unit kerja) sebagai metode
diagnostik
utama pasien
MS dengan
etiologi PJR dan
menuliskan rekomendasi
tatalaksana
Pasien dapat didiagnosa
dengan pasti
kelainan katup
yang diderita (sesuai diagnosis
klinsi) dan derajat beratnya.
Bukti: Dokumentasi
Laporan tertulis pemeriksaan transthorakal ekokardiografi
Bekerjasama dengan perawat dan peserta didik dalam melakukan pemeriksaan transthorakal ekokardiografi, efisien dalam pengerjaan diagnostik pada pasien merupakan perwujudan konsistensi nilai:
Berorientasi Pelayanan: cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel: Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
mengedepankan kualitas mutu pelayanan yang
diberikan pada pasien dan sesuai dengan
panduan layanan yang telah ada; Integritas tercermin
daro usaha untuk
melakukan tahapan
kegiatan dengan
memperhatikan
prosedur dan panduan tatalaksana serta
dokumentasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
29
No
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2. 3. 4. 5.
7. pada laporan TTE
Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
3. Berkoordinasi dengan perawat dan peserta didik dalam melakukan pemeriksaan trans-esofageal ekokardiografi menggunakan alat inventaris unit kerja sebagai metode diagnostik tambahan (sebelum dilakukan intervensi)
Pasien mendapat data tambahan
dari kelainan katup (MS) untuk data preintervensi.
Bukti: Dokumentasi laporan tertulis pemeriksaan transesofageal ekokardiografi
3.4
Bekerjasama dengan perawat dan peserta didik dalam melakukan pemeriksaan transthorakal ekokardiografi, efisien dalam pengerjaan diagnostik pada pasien merupakan perwujudan konsistensi nilai:
Berorientasi Pelayanan: cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel: Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
4. Melakukan revisi dan finalisasi laporan ekokardiografi dan sudah tercantum rekomendasi intervensi
lanjutan sehingga mempermudah
Pasien mendapat laporan final sesuai penyakit dan rekomendasi
lanjutan yang tercantum dalam laporan ekokardiografi.
Bukti: Dokumentasi
laporan
Melakukan revisi dan finalisasi laporan ekokardiografi dengan cermat dan berhati-hati merupakan perwujudan konsistensi nilai:
Berorientasi Pelayanan: cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
30 No Kegiatan
Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1.
6.
(SKP dan Perintah Atasan)
Peserta didik
dapat
mengerjakan
pemeriksaan
ekokardiografi
pasien MS dengan
etiologi PJR
dengan waktu yang efisien dan tepat diagnosis.
Bukti:
Dokumentasi
logbook-bulanan
kegiatan
pengajaran yang
termasuk
didalamnya
pengarahan
kepada peserta
didik
Adaptif: Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan dan erbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Memberikan arahan kepada peserta didik spesialis pemeriksaan
ekokardiografi hingga dapat
menegerjakan mandiri, efisian dan tepat diagnosis merupakan
perwujudan konsistensi nilai:
Berorientasi Pelayanan: Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Akuntabel: Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten : Membantu orang lain belajar.
Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya (peserta didik) untuk tujuan bersama.
Melakukan optimalisasi
pelayanan pasien MS
dengan etiologi PJR di poli reguler dan rawat
inap RSUP Hasan
Sadikin dengan
mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar
BerAKHLAK telah
membantu dalam
terlaksananya
pelayanan medis yang
paripurna dan sesuai
dengan visi, misi RSUP
Hasan Sadikin, yaitu:
VIsi RSHS :
Sesuai Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju
2:
Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong
Misi RSHS:
Mewujudkan Kualitas
Meningkatnya
pemahaman akan Tata nilai Pamingmin PITUIN
RSUP Hasan Sadikin: Kepemimpinan
tercermin dari
kedisiplinan dalam
melaksanakan
pelayanan di poliklinik; Profesional, tercermin dari pelaksanaan
pelayanan medis yang
sesuai kompetensi dan diperkuat nilai BerAKHLAK; Inovatif selalu
berusaha
mengembangkan hal baru dalam pelayanan
rawat jalan guna
menunjang mutu
pelayanan pasien; Tulus tercermin dari
pelayanan yang
diberikan dari hati, dan ikhlas;
Unggul tercermin dari
selalu berusaha
31 No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
klinisi memahami rencana tatalaksana intervensi ekokardiografi yang sudah ditandatangan
3. Bimbingan
pembacaan pedoman tatalaksana pada peserta didik PPDS
1. Memberikan
pengarahan dalam melakukan transtorakal ekokardiografi hingga mengerjakan mandiri
2. Memberikan
pengarahan
dalam
interpretasi data
dan laporan
transtorakal
ekokardiografi
dengan tepat
dan waktu yang
efisien
Peserta didik
dapat melakukan
interpretasi data
dan laporan
transtorakal
ekokardiografi
dengan tepat diagnosis.
Bukti:
Laporan tertulis
pemeriksaan
ekokardiografi
yang sudah
dikoreksi supervisor di bagian
ekokardiografi.
Memberikan arahan interpretasi data dan laporan transtorakal
ekokardiografi dengan tepat diagnosis hiingga melakukan mandiri
merupakan perwujudan konsistensi
nilai:
Kompeten: Membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Adaptif: Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif dengan melibatkan
pserta didik
Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dan terbuka dalam
Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
mengedepankan kualitas
mutu pelayanan yang
diberikan pada pasien
dan sesuai dengan
panduan layanan yang
telah ada;
Integritas tercermin
daro usaha untuk
melakukan tahapan
kegiatan dengan
memperhatikan
prosedur dan panduan
tatalaksana serta
dokumentasi yang baik
dan dapat
dipertanggungjawabkan.
32
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
penderita MS
dengan etiologi
PJR yang
terintegrasi
dengan alur
tatalaksana
penderita
hingga
membutuhkan metode diagnostik ekokardiografi, termasuk pada MS
Peserta didik
mendapatkan
tambahan
keilmuan untuk
mendiagnosis
dengan tepat
menggunakan alat
ekokardiografi
pada pasien MS.
Bukti:
Dokumentasi
logbook-bulanan
kegiatan
pengajaran yang
termasuk
didalamnya
pengarahan
kepada peserta
didik
Memberikan tambahan keilmuan pada peserta didik dengan mengadakan diskusi ilmiah rutin, merupakan perwujudan konsistensi nilai: Kompeten: Membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis: Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Adaptif: Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif: Kolaboratif: Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya (peserta didik) untuk tujuan bersama dan menghasilkan nilai tambah.
1. Mempelajari dan membuat draft revisi SPO pasien MS
melibatkan atasan dan lintas divisi
(intervensi dan bedah jantung)
Draft revisi SPO pasien MS.
BUkti : SPO pasien
MS yang sudah
dibuat coretan revisi
Menyusun draft revisi SPO dengan cermat, teliti, bertanggungjawab dan berorientasi pada pencapaian mutu pelayanan, serta tatalaksana pasien
MS dengan etiologi PJR. Bekerjasama dengan lintas divisi merupakan perwujudan nilai:
Berorientasi Pelayanan: Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
Melakukan optimalisasi
pelayanan pasien MS
dengan etiologi PJR di poli reguler dan rawat
inap RSUP Hasan
Sadikin dengan
mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar
BerAKHLAK telah
membantu dalam
terlaksananya
Meningkatnya
pemahaman akan Tata nilai Pamingmin PITUIN
RSUP Hasan Sadikin:
Kepemimpinan
tercermin dari
kedisiplinan dalam
melaksanakan
pelayanan di poliklinik; Profesional, tercermin
dari pelaksanaan
33 No Kegiatan
Keterkaitan
Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
3. Mengadakan diskusi ilmiah terkait penyakit tertentu yang
4. Revisi draft SPO untuk
cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
Adaptif: Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif. Kolaboratif: Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
pelayanan medis yang paripurna dan sesuai
dengan visi, misi RSUP
Hasan Sadikin, yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. dilakukan intervensi perkutan ataupun bedah (Inovasi)
VIsi RSHS :
Sesuai Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju
2:
Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong
Misi RSHS:
Mewujudkan Kualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.
pelayanan medis yang sesuai kompetensi dan diperkuat nilai
BerAKHLAK; Inovatif
selalu berusaha
mengembangkan hal
baru dalam pelayanan
rawat jalan guna
menunjang mutu
pelayanan pasien; Tulus tercermin dari
pelayanan yang
diberikan dari hati, dan ikhlas; Unggul
tercermin dari selalu
berusaha
mengedepankan kualitas
mutu pelayanan yang
diberikan pada pasien dan sesuai dengan
panduan layanan yang
telah ada; Integritas tercermin daro usaha
untuk melakukan
tahapan kegiatan
dengan memperhatikan prosedur dan panduan
tatalaksana serta
dokumentasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdiskusi dan berlaku cermat dalam
membahas draft SPO PJBD sesuai
34 No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
IPJ yang terkait membahas mengenai revisi draft SPO pasien MS
Pembahasan bersama draft SPO
Bukti: notulensi rapat
kompetensi, dengan penuh tanggung jawab, jujur, transparan, dan menjunjung tinggi musyawarah mufakat, adil merupakan perwujudan nilai:
Harmonis: Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Adaptif: Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif.
Kolaboratif: Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tamba dan enggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
draft
SPO pasien MS ke Kepala IPJ
Draft yang sudah disetujui oleh staff yang terlibat
Bukti: hardcopy draft SPO yang sudah disetujui
Melaporkan hasil revisi draft SPO secara transparan, jujur, berintegritas pada Kepala IPJ merupakan perwujudan nilai:
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Adaptif: Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif.
Kolaboratif: Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
35 No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2. membuat rapat bersama staff
3. Perbaikan dan persetujuan
revisi
4.2 Penjadwalan
Berdasarkan agenda kegiatan Diklat Pelatihan Dasar CPNS (Latsar) tahun 2022, kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama Habituasi, yaitu
30 hari. Jadwal pelaksanaan aktualisasi dimulai pada tanggal 24 Juni 2022 hingga 30 Juli 2022.
1 Melakukan pelayanan spesialistik tatalaksana penderita MS
dengan etiologi PJR di rawat jalan dan Rawat inap secara lebih
optimal
2 Melakukan pelayanan spesialistik (pemeriksaan ekokardiografi
transtorakal dan transesofageal) penderita MS dengan etiologi
PJR dengan tepat
3 Memberikan bimbingan pembacaan pedoman tatalaksana pada
peserta didik PPDS
4 Membuat revisi draft SPO untuk penderita MS dengan etiologi
PJR yang terintegrasi dengan alur tatalaksana penderita hingga
dilakukan intervensi perkutan ataupun bedah
36
No Kegiatan Juni Juli 4 1 2 3 4
Tabel 4.2 Penjadwalan Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS 2022 tidak terlepas dari pihak yang terlibat selain Peserta Latsar. Dalam isu utama ini Pihak yang terkait dan perannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pihak yang berperan dalam Pelaksanaan Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1 Dr. dr. Ahmad Ramdan, Sp.OT(K). MKM (mentor)
memberikan dukungan, bimbingan dan masukan, serta berbagi pengalaman kepada Peserta untuk melaksanakan pembelajaran agenda habituasi dan/atau pembelajaran penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
2 Bapak Miftahur Rohim, ST, M.Kes (coach) memberikan bimbingan dan masukan, pengembangan diri Peserta dalam melaksanakan pembelajaran agenda habituasi.
3 Staff Instalasi Pelayanan Jantung membuat rapat bersama staff IPJ yang terkait membahas mengenai revisi draft SPO pasien MS
4 Peserta didik spesialis (Sp1) melakukan identifikasi pasien MS dengan etiologi PJR dan merencanakan jenis intervensinya
5 Keperawatan Melakukan tatalaksana di bidang keperawatan di rawat inap serta Membantu alur tata administrasitif
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Latsar CPNS)
3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu
Kontemporer.
4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela
Negara
5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel
7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis
9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal
10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif
11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif
12. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan
38
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data pendukung Jumlah pasien mitral stenosis di RSUP Dr Hasan Sadikin. Data diambil manual dari e-medical dan registri penyakit katup di Instalasi Pelayanan Jantung dalam kurun waktu 1 Januari 2020 – 31 Januari 2022.
MS
etiologi RHD, yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah (warna box oranye), dan tanpa warna (tatalaksana intervensi perkutan atau bedah belum ditentukan dengan jelas). Data diambil dari registri penyakit jantung katup Instalasi Pelayanan Jantung.
39
Tabel 1. Data poliklinik rawat jalan penderita
dengan
Gambar 2. Data bagian rawat inap penderita MS dengan etiologi RHD, yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah (warna box oranye), dan tanpa warna (tatalaksana intervensi perkutan atau bedah belum ditentukan dengan jelas). Data diambil dari registri penyakit jantung katup Instalasi Pelayanan Jantung.
Lampiran 2
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Individu tahun 2021, dan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Instalasi Pelayanan Jantung :
1. https://drive.google.com/file/d/1LexhsUwo7oFhgiL0KeIeX8x8iL8qzSFp/view?us p=sharing,
2. https://drive.google.com/file/d/1sFTmHiexOjEHEHprEGzEVAmWlBt6XeMf/view? usp=sharing
3. https://docs.google.com/document/d/12JBOVvU0Cq0mcpCTQnwq4tdGBMqwxgP/edit?usp=sharing&ouid=1070045271908309939 24&rtpof=true&sd=true
40
OPTIMALISASI PROSES TATALAKSANA PENDERITA MITRAL STENOSIS, YANG AKAN MENJALANI INTERVENSI PERKUTAN ATAU BEDAH DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2 2022 RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI MELAWATI HASAN NIP 198205082022032001
Nama : Melawati Hasan ,dr., Sp.JP
NIP : 198205082022032001
Jabatan : Dokter Pendidik Klinis Ahli Pertama
Golongan : IIIb
Unit Kerja : Instalasi Pelayanan Jantung,
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementrian Kesehatan
GARIS BESAR PENDAHULUAN ANALISIS ISU
RANCANGAN AKTUALISASI
3
TUJUAN PENDIDIKAN LATSAR
Umum
• PNS yang professional dan berkarakter
Khusus
• implementasi nilai-nilai dasar profesi
ASN
• melaksanakan tugas pokok dan tugas
tambahan di instansi tempat bertugas
• berperan dalam pencapaian visi dan misi
instansi
PELATIHAN DASAR ASN
Managemen ASN
Penyebab isu
Core Value
BerAKHLAK
ü Kesiapsiagaan bela negara
ü Analisi isu kotemporer
ü Wawasan kebangsaan & Nilai Bela Negara
Isu
Gagasan kreatif
Output
Kegiatan
SMART
ASN
PROFIL UNIT KERJA
• RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung à RS tipe A, RS. Pendidikan, Rujukan Utama
JABAR
LAYANAN UNGGULAN : Pelayanan Jantung, Onkologi, Kedokteran Nuklir
VISI
Janji Pelayanan
Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong
MISI
KEPEMIMPINAN; PROFESIONAL; INOVATIF
• Mewujudkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
TULUS; UNGGUL;
INTEGRITAS
PAMINGPIN PITUIN
6
PROFIL UNIT KERJA
Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 7
PROFIL UNIT KERJA
PROFIL INSTALASI PELAYANAN JANTUNG
• Jenis Pelayanan IPJ :
• Rawat Jalan; Diagnostik Non Invasif (Pencitraan. TMT, ABPM, Holter); Prevensi Rehab; Rawat Inap; HCCU; CICU; Invasif Non Bedah; Invasif Bedah
8
RANCANGAN AKTUALISASI
Enviromental Scanning
1. Pengambilan hasil laporan Trans Thoracal Echocardiografi (TTE) yang lama (> 7 hari kerja)
2. Panjangnya waktu rawat inap penderita Infective Endocarditis (IE)
3. Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis dengan etiologi
penyakit jantung rematik yang akan menjalani intervensi perkutan atau
bedah
9
IDENTIFIKASI ISU
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Pengambilan hasil laporan Trans Thoracal Echocardiografi (TTE) yang lama (> 7 hari kerja)
2. Panjangnya waktu rawat inap penderita Infective Endocarditis (IE)
3. Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis dengan etiologi
penyakit jantung rematik yang akan menjalani intervensi perkutan atau
3 Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis dengan etiologi penyakit jantung rematik
yang akan menjalani intervensi
10
ISU Enviromental
IDENTIFIKASI
Scanning
bedah No ISU Urgency Seriousness Growth
lama
5 5 4 17 2 Panjangnya waktu rawat inap penderita Infective Endocarditis 5 4 4 18
1 Pengambilan hasil laporan Trans Thoracal Echocardiografi (TTE) yang
(> 7 hari kerja)
perkutan atau bedah 5 5 5 19 P E N A P I S A N ISU
RANCANGAN AKTUALISASI
LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU
Panjangnya proses tatalaksana penderita mitral stenosis dengan etiologi penyakit jantung rematik yang akan menjalani intervensi perkutan atau bedah.
Analisa Isu :
• didapatkan disproporsi jumlah pasien mitral stenosis berat yang memerlukan
intervensi dengan pasien yang telah terdaftar rencana intervensi non bedah dan intervensi non-bedah (sumber data : registri penyakit katup di Instalasi Pelayanan
Jantung dan daftar penjadwalan intervensi non bedah dan bedah)
• SPO komprehensif penyakit mitral stenosis sudah ada, tetapi sosialisasi SPO belum
dilakukan dengan baik
RANCANGAN AKTUALISASI
ANALISIS ISU
RANCANGAN AKTUALISASI
ANALISIS ISU
RANCANGAN AKTUALISASI
DAMPAK BILA ISU TIDAK DITANGANI
• risiko perawatan berulang di rumah sakit karena progresi penyakitnya
• meningkatkan beban biaya penjamin asuransi kesehatan ataupun di RSUP
Hasan Sadikin.
• meningkatkan beban biaya keluarga penderita terkait biaya sehari-hari.
GAGASAN PENYELESAIAN ISU
SKP
Perintah atasan
• Pelayanan spesialistik di rawat jalan dan Rawat inap
secara lebih optimal
• pemeriksaan TTE dan TEE penderita MS dengan
etiologi PJR dengan tepat
Inovasi
• pemeriksaan TTE dan TEE penderita MS dengan etiologi PJR
dengan tepat
• Memberikan bimbingan pembacaan pedoman tatalaksana
pada peserta didik PPDS
• Membuat revisi draft SPO untuk penderita MS
dengan etiologi PJR yang terintegrasi dengan alur
tatalaksana
Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
15
KEGIATAN 1 : Pelayanan spesialistik tatalaksana pasien MS dengan etiologi PJR di
rawat jalan dan rawat inap secara lebih optimal (SKP dan perintah atasan )
Datang poli IRJ dan rawat inap
• Kehadiran dan supervisi di poli rawat jalan reguler dan rawat inap
• Akuntabel, Berorientasi Pelayanan , Adaptif, Harmonis
•
identifikasi pasien sesuai
rekam medis, bersama
dengan peserta didik
Mengarahkan tatalaksana
definitif berupa intervensi
perkutan
Koordinasi dengan bagian
kateterisasi dan bedah jantung
• Rekam medis dan registri pasien kelainan katup
• Akuntabel, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
• pengarahan tatalaksana dengan seksama dan terarah
• Berorientasi, Kompeten, dan Adaptif
• koordinasi dengan lintas bagian untuk tatalaksana
• Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Adaptif, dan Kolaboratif
OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI 4 Tahapan Kegiatan 16
KEGIATAN 2 : Pelayanan spesialistik ( pemeriksaan ekokardiografi ) penderita
MS dengan etiologi PJR dengan tepat (SKP dan perintah atasan )
Datang ke unit diagnostik
non-invasif (Ekokardiografi)
IPJ
Berkoordinasi dengan
peserta didik dalam
melakukan pemeriksaan
TTE
koordinasi dengan perawat dan peserta didik dalam melakukan
pemeriksaan TEE
Revisi, finalisasi laporan
ekokardiografi dan sudah
tercantum rekomendasi
intervensi
• Kehadiran ke unit diagnostik non-invasif (Ekokardiografi) IPJ sesuai jadwal
• Akuntabel, Berorientasi Pelayanan, Adaptif, Harmonis, dan Kolaboratif
• Diagnosa pasti dan tepat pasien kelainan katup
• Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, dan Kolaboratif
• Pasien mendapat data tambahan untuk data preintervensi.
• Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, dan Kolaboratif
• laporan final sesuai penyakit dan rekomendasi
lanjutan
• Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Adaptif
OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI 4 Tahapan Kegiatan 17
KEGIATAN
3 : Bimbingan pembacaan pedoman tatalaksana pada peserta
didik PPDS (SKP dan Perintah Atasan )
Pengarahan dalam melakukan transtorakal ekokardiografi
• Peserta didik dapat mengerjakan pemeriksaan
ekokardiografi secara tepat dan mandiri
• Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kolaboratif
Pengarahan dalam interpretasi data dan laporan ekokardiografi
• Tepat diagnosis, interpretasi data laporan
ekokardiografi
• Kompeten, Adaptif, Kolaboratif
Diskusi ilmiah terkait penyakit
mitral stenosis
• Peserta didik mendapatkan tambahan keilmuan
• Kompeten, Harmonis, Adaptif, dan Kolaboratif
OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI 3 Tahapan Kegiatan 18
KEGIATAN 4 : Mempelajari dan membuat draft revisi SPO pasien MS
melibatkan atasan dan lintas divisi ( Inovasi )
Mempelajari dan membuat draft revisi SPO, melibatkan atasan dan lintas divisi
• Membuat Draft revisi SPO pasien MS
• Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, dan Kolaboratif
membuat rapat bersama staff Instalasi Pelayanan
Jantung
• Pembahasan bersama draft SPO
• Harmonis, Adaptif, dan Kolaboratif
Perbaikan dan persetujuan draft revisi SPO ke kepala Instalasi
Pelayanan Jantung
• Membuat draft yang sudah disetujui oleh staff
yang terlibat
• Akuntabel, Kompeten, Adaptif, dan Kolaboratif
OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI OUTPUT NILAI 3 Tahapan Kegiatan 19
PENJADWALAN PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI
PIHAK YANG BERPERAN DALAM PELAKSANAAN AKTUALISASI
TERIMA KASIH
22