Optimalisasi Perawatan Luka Di Ruang Rawat Inap Fresia 1 RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2

OPTIMALISASI PERAWATAN LUKA DI RUANG RAWAT INAP FRESIA 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH : Ns. SINDI MELLYANASARI, S.Kep NIP. 199406212020122002

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PERAWATAN LUKA DI RUANG RAWAT INAP FRESIA 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah diseminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

dr. Maryono, M.Kes

Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep

NIP. 196704201999031006

NIP. 196911121997031001 Penguji

Verawati Lenny, S.KM., M.KM NIP. 197706112005012001

i


KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga peserta dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Perawatan di Ruang Rawat Inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Selama proses penyusunan laporan kegiatan aktualisasi, peserta banyak mendapat bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu peserta ingin menyampaikan ucaan terima kasih kepada: 1. dr. R. Nina Susana Dewi, Sp. PK (K)., M.Kes, MMRS. selaku direktur utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada peserta untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan II. 2. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Kepala Bidang Keperawatan yang telah memberikan dukungan kepada peserta. 3. Bapak Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep selaku mentor yang telah banyak memberikan bimbingan, saran,dan nasihat kepada peserta. 4. Ibu Fitri Sesillia, S. Kp., M.Kep. selaku Kepala Ruang Fresia 1 yang telah banyak memberikan bimbingan, saran,dan nasihat kepada peserta. 5. Bapak Suherman, M. Kes selaku kepala Balai Besar Kesehatan Cikarang 6. Ibu Verawaty Lenny, S.KM., M.KM selaku ketua penyelenggara pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan II Kementerian Kesehatan RI. 7. dr. Maryono, M.Kes selaku coach yang telah memberikan bimbingan, saran, nasihat dan motivasi kepada peserta. 8. Ibu Verawaty Lenny, S.KM., M.KM selaku penguji yang telah memberikan saran kepada peserta 9. Bapak/Ibu widyaiswara yang telah membagikan ilmunya kepada peserta. 10. Bapak/Ibu panitia pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan II Kementerian Kesehatan Bapelkes Cikarang 11. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan II Kementerian Kesehatan RI. Peserta menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun akan

ii


peserta terima dengan senang hati demi perkembangan ilmu pengetahun dan kebermanfaatan bersama. Peserta,

Ns. Sindi Mellyanasari, S.Kep 199406212020122002

iii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 A.

Latar Belakang .......................................................................................... 1

B.

Tujuan ..................................................................................................... 2

C.

Ruang Lingkup.......................................................................................... 2

D.

Manfaat ................................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA ................................. 4 A.

Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin ....................................... 4

B.

Visi dan Misi ............................................................................................. 5

C.

Motto ....................................................................................................... 5

D.

Tata Nilai.................................................................................................. 5

E.

Profil Ruang Fresia 1 ................................................................................. 7

F.

Profil Peserta ............................................................................................ 8

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................ 11 A.

Identifikasi Isu ........................................................................................ 11

B.

Latar Belakang Pemilihan Isu ................................................................... 16

C.

Analisis Isu ............................................................................................. 18

D.

Gagasan Pemecahan Isu.......................................................................... 19

E.

Matriks Internalisasi Nilai-Nilai ANEKA pada Isu Aktualisasi ......................... 21

F.

Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 27

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................................................. 28 A.

Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................................... 28

B.

Hasil Aktualisasi ...................................................................................... 28

C.

Manfaat Aktualisasi ................................................................................. 60

D.

Rencana Tindak Lanjut ............................................................................ 61

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 63 A.

Kesimpulan............................................................................................. 63

B.

Saran ..................................................................................................... 63

REFERENSI ....................................................................................................... 65

iv


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjunya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN memiliki beberapa tugas diantaranya melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil, diperlukan pelatihan dasar CPNS untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan dasar CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul danbertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar CPNS terpadu yang selanjutnya disebut Blended Learning merupakan pelatihan dasar CPNS yang dilakukan dengan memadukan proses pembelajaran tatapmukadi dalam kelas dengan proses pembelajaran secara daring. Pelatihan dasar CPNS pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Peserta yang telah mengikuti pelatihan dasar CPNS selanjutnya akan dilakukan evaluasi yang terdiri dari evaluasi sikap perilaku, evaluasi akademiik, evaluasi aktualisasi, dan evaluasi penguatan Kompetensi Teknik Bidang Tugas. Pada tahap aktualisasi, peserta akan membuat rancangan strategis yang berawal dari pemecahan masalah atau isu-isu strategis pada masing-masing unit kerja atau organisasi bagi peserta pelatihan dasar CPNS. Aktualisasi kegiatan penyelesaian isu

1


tersebut harus menekankan pada prinsip nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA), sehingga hasil dari aktualisasi tersebut mampu meningkatkan mutu layanan publik serta meningkatkan kepuasan masyarakat. Perawat merupakan salah satu profesi ASN yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tahapan aktualisasi merupakan tahap yang wajib diikuti dlam rangka memecahkan isu pada masing-masing institusi guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan. Penyusunan laporan aktualisasi dianggap perlu sebagai bentuk tanggung jawab peserta dalam menerapkan rangka nilai-nilai dasar ASN. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dengan melakukan inovasi maupun modifikasi dalam menjalankan tugas di lingkungan kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung guna meningkatkan mutu pelayanan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di lingkungan kerja b. Mampu membuat gagasan pemecahan isu c. Mampu menyusun tahapan pemecahan isu C. Ruang Lingkup Ruang lingkup rancangan aktulisasi ini meliputi kegiatan perawat ahli pertama di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi, serta sesuai dengan kedudukan dan peran ASN meliputi manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government yang bersumber dari SKP,penugasan atasan, maupun inovasi.

2


D. Manfaat 1. Manfaat Bagi Peserta Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam memberikan pelayanan sehingga dapat menjadi role model sebagai pelayan publik yang baik guna meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat. 2. Manfaat Bagi Institusi Sebagai referensi dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit guna mencapai visi misi, mutu layanan, daya saing, dan citra lembaga yang baik.

3


BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeenee

BAndoengsche Ziekenhuijs”. Setelah Indonesia merdeka namanya dikenal sebagai “Rumah Sakit Ranca Badak” dan kemudian pada tahun 1954 ditetapkan sebagi rumah sakit propinsi di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Yang menjalankan fungsi Unit Pelaksana Teknik (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 2000 RSHS ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) sesuai dengan

Peraturan

Pemerintah

Nomor

119/2000.

Halini

bertujuan

untuk

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan keleluasaan dalam melakukan pembiayaan. Dengan otonomi dan fleksibilitas yang lebih luas, kinerja RSHS dinilai semakin meningkat, sehingga pada tahun 2005 RSHS dan 12 rumah sakit lainnya berubah status menjadi unit dengan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional yang mengampu tujuh rumah sakit regional di propinsi Jawa Barat dan beberapa rumah sakit di luar propinsi Jawa Barat dengan kapasitas 944 tempat tidur, 3000 karyawan, 395 dokter spesialis dan subspesialis. RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit kelas A yang juga menjadi RS Pendidikan yang bermutu dan berdaya saing dengan beberapa program unggulan. Program diantaranya menjadi Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Kedokteran Nuklir dan menjadi satu-satunya Pusat Pendidikan Spesialis Kedokteran Nuklir, pelayanan Teknologi/Reproduksi Berbantu, Pelayanan Kardiologi, Pelayanan Onkologi & Infeksi dan Pelayanan Transplantasi Ginjal.

4


B. Visi dan Misi 1. Visi Terwujudnya

Indonesia

Maju

yang

Berdaulat,

Mandiri,

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong 2. Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia C. Motto Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami D. Tata Nilai PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus,Unggul, Integritas) Berikut penjabaran tata nilai RSHS: Kepemimpinan

: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya

Profesional

: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan

Inovatif

: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus

: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive

Unggul

: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas

: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

5


E. Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin

6


F. Profil Ruang Fresia 1 Ruang Fresia 1 merupakan ruang rawat penyakit dalam kelas satu dengan kapasitas 28 tempat tidur dengan 4 tempat tidur dikhusukan untuk pasien geriatri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tempat tidur selama pandemi Covid-19, rumah sakit memberlakukan kebijakan penggabungan ruangan di Fresia 1 dari ruang rawat penyakit dalam menjadi ruang rawat bedah dan penyakit dalam. Pelayanan yang diberikan di ruang Fresia 1 meliputi bedah Orthopaedi, bedah Onkologi, bedah digestif, bedah mulut, dan penyakit dalam. Metode penugasan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang Fresia 1 adalah metode kasus. Metode kasus merupakan pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan pada satu atau beberapa pasien oleh satu orang perawat selama periode waktu tertentu hingga pasien pulang. 1. Visi Ruang Fresia 1 Terwujudnya

Indonesia

Maju

yang

Berdaulat,

Mandiri,

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong 2. Misi Ruang Fresia 1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia 3. Struktur Organisasi Ruang Fresia 1 KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

KEPALA BID. KEPERAWATAN

Dr Edwin SpOG

Fatricia Madina SKP.,MM

KEPALA SEKSI

SUB INSTALASI RAWAT INAP MEDIKAL

YAN KEP RAWAT INAP

Aih Cahyani,dr.,Sp.S

Oded Sumarna, S.Kep., M.kep

KEPALA RUANGAN

PENGAWAS KEPERAWATAN

Fitri Sesilia, S.Kp. M.Kep

Raden Meitha Roosmeilany, S. Kp., M. Kep

WAKIL KEPALA RUANGAN Richa Aprilianti, M. Kep ADMINISTRASI UMUM

Perawat

Perawat

Pasien

Pasien

PEKARYA

7

Perawat

Perawat

Pasien

Pasien


G. Profil Peserta Nama

: Sindi Mellyanasari

NIP

: 199406212020122002

Jabatan / Golongan

: Perawat Ahli Pertama /III a

Unit Kerja

: Ruang Fresia 1 RSHS

Instansi

: Kementerian Kesehatan RI

Dalam melaksanakan aktualisasi, peserta memilih isu dan kegiatan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu: 1.

Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga

2.

Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu

3.

Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif

4.

Melakukan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu

5.

Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

6.

Melakukan

pendidikan

kesehatan

pada

individu,

keluarga,

kelompok,

masyarakat 7.

Melakukan manajemen inkontinen urine

8.

Melakukan manajemen inkontinen fecal

9.

Melakukan upaya membuat pasien tidur

10.

Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

11.

Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual

12.

Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)

13.

Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman

14.

Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonary arteri, CVP

15.

Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi

16.

Melakukan resusitasi bayi baru lahir

17.

Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi

18.

Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal

19.

Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian

20.

Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

21.

Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

22.

Menyusun laporan pelaksanaan tugas 8


H. Nilai – Nilai Dasar ASN 1. Akuntabilitas Akuntabilitas berkaitan dengan kewajiban setiap orang, kelompok atau isntitusi dalam rangka memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas yaitu akuntabilitas merupakan gubungan antara dua pihak, berorintasi pada hasil, bersifat mempebaiki kinerja, membutuhkan laporan, danmembutuhkan konsekuensi. Pada dasarnya terdapat tiga peran utama akuntabilitas diantaranya peran demokratis sebagai penyedia control demokratis, peran konstitusional sebagai upaya pencegahan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta peran belajar sebagai upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas. 2. Nasionalisme Nasionalisme merupakan suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang memiliki kesamaan budaya, dan wilayah sertakesamaan cita-cita dan tujuan, sehingga masyarakat bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Terdapat beberapa prinsip dasar nasionalisme yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, dan hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. 3. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah. Moral dalam etika publik menuntut

lebihdari

kompetensi

teknis

dikarenakan

harus

mampu

mengidentifikasi masalah-masalah dan konsep etika yang khas dalam pelaksanaan etika publik. Terdapat tiga dimensi dalam etika publik yaitu dimensi modalitas, dimensi tindakan integritas publik, dan dimensi kualitas pelayanan publik. 4. Komitmen Mutu Komitemen mutu erat kaitannya dengan efektivitas dan efisiensi. Efektivitas organisasi didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakan. Sedangkan efisiensi organisasi merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. 9


5. Anti Korupsi Kata korup diartikan sebagai penyelewengan uang Negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Korupsi terbagi ke dalam beberapa jenis meliputi korupsi keuangan Negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalampengadaan dan gratifikasi. Korupsi merupakan tindakan yang merugikan Negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan serta memperlambat tercapainya tujuan nasional. I. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI 1. Pelayanan Publik Pelayanan publik pada hakekatnya merupakan pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur Negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan publik diklasifikasikan menjadi beberapa kategori diantaranya pelayanan administratif, pelayanan barang, pelayanan jasa, dan pelayanan regulatif. 2. Manajemen ASN Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepadapengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipilNegara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. 3. Whole of Government (WOG)

Whole of Government merupakan suatu pendekatan fungsi dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Whole of

Government dapat dilakukan dengan respon pemerintah yang terintegrasi, menghilangkan sekat sektoral, kerjasama antar instansi pemerintah, kolaborasi, koordinasi, dan sinergisitas.

10


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu Identifikasi isu dilakukan dengan mengobservasi hal-hal yang tidak sesuai dengan SPO dan Sasarn Kinerja Pegawai (SKP) sehingga berpotensi menimbulkan masalah. Berikut penjabaran dari masing-masing butir SKP: Tabel 3.1 Penjelasan Butir SKP No. 1.

Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Melakukan

pengkajian Sudah dilaksanakan

keperawatan

Kondisi yang

Kondisi Saat Ini

lanjutan

Diharapkan Dilaksanakan

sesuai

SPO

pada individu, keluarga 2.

Merumuskan

diagnosa Sudah dilaksanakan

keperawatan

pada

Dilaksanakan

sesuai

SPO

individu 3.

Melakukan

stimulasi Tidak ada data

Tidak ada data

tumbuh kembang pada individu

dalam

rangka

melakukan

upaya

promotif 4.

Melakukan

case Belum

finding/deteksi

optimalnya Perawatan

teknik perawatan luka. dilakukan dengan teknik

dini/penemuan

kasus Insiden Infeksi Daerah yang

baru pada individu

Hasan

Bandung

Sadikin keilmuan.

tahun

kepatuhan

dan

support Sudah dilaksanakan terhadap

(IDO) turun. Dilaksanakan SPO

intervensi kesehatan pada individu

11

Insiden

2021 Infeksi Daerah Operasi

mencapai 0.96 % Melakukan

seragam

Operasi (IDO) di RSUP terbaru sesuai update Dr.

5.

luka

sesuai


6.

Melakukan

pendidikan Sudah dilaksanakan

kesehatan pada individu, keluarga,

Dilaksanakan

sesuai

SPO

kelompok,

masyarakat 7. 8.

Melakukan

manajemen Sudah dilaksanakan

inkontinen urine

SPO

Melakukan

Dilaksanakan

manajemen Sudah dilaksanakan

inkontinen faecal 9. 10.

Dilaksanakan

sesuai sesuai

SPO

Melakukan

upaya Sudah dilaksanakan

Dilaksanakan

membuat pasien tidur

SPO

Melakukan

Dilaksanakan

komunikasi Sudah dilaksanakan

teurapeutik

dalam

pemberian

asuhan

sesuai sesuai

SPO

keperawatan 11.

Memfasilitasi dalam

pasien Sudah dilaksanakan pemenuhan

Dilaksanakan

sesuai

SPO

kebutuhan spiritual 12.

Melakukan pendampingan Sudah dilaksanakan

Dilaksanakan

pada pasien menjelang

SPO

sesuai

ajal (dying care) 13.

Memfasilitasi

suasana Sudah dilaksanakan

lingkungan yang tenang

Dilaksanakan

sesuai

SPO

dan aman 14.

Mengambil sampel darah Sudah dilaksanakan

Dilaksanakan

melalui arteri, pulmonary

SPO

sesuai

arteri, CVP 15.

Memantau elektrolit tinggi

pemberian Belum

optimalnya Terdapat

konsentrasi pemantauan

cairan memantau

Melakukan resusitasi bayi Tidak ada data baru lahir

12

pemberian

konsentrasi cairan

tinggi 16.

dan

dalam formulir khusus untuk

pemberian elektrolit

SPO

elektrolit

konsentrasi tinggi Tidak ada data


17.

Melakukan

Sudah dilaksanakan

penatalaksanaan

Dilaksanakan

sesuai

SPO

ekstravasasi 18.

Memberikan

perawatan Sudah dilaksanakan

pada pasien menjelang

Dilaksanakan

sesuai

SPO

ajal sampai meninggal 19.

Memberikan

dukungan Sudah dilaksanakan

dalam proses kehilangan,

Dilaksanakan

sesuai

SPO

berduka dan kematian 20.

Melakukan tindakan

evaluasi Sudah dilaksanakan keperawatan

Dilaksanakan

sesuai

SPO

pada individu 21.

Melakukan

dokumentasi Belum

asuhan keperawatan

proses

optimalnya Dokumentasi

asuhan

dokumentasi keperawatan dilakukan

asuhan keperawatan

secara

tepat

meliputi

aspek bio, psiko, sosio, spiritual. Salah satunya adalah

dokumentasi

penghitungan keseimbangan

cairan.

Dokumentasi dilakukan dengan yang

menulis

apa

dilakukan

dan

melakukan

apa

yang

ditulis. 22.

Menyusun

laporan Sudah dilaksanakan

pelaksanaan tugas

Penyusunan

laporan

lebih ditingkatkan

13


Berdasarkan penjabaran butir SKP di atas, didapatkan isu aktual sebagai berikut: Tabel 3.2 Dampak Isu sesuai SKP Isu

Dampak apabila Isu tidak Ditangani

Belum optimalnya perawatan luka

-

Berpotensi

menimbulkan

infeksi

Insiden Infeksi Daerah Operasi (IDO) di

daerah operasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun -

Meningkatknya angka Length of Stay

2021 mencapai 0.96 %

(LOS) pasien -

Meningkatknya

biaya

perawatan

pasien -

Berpotensi menimbulkan resiko re-

hospitalisasi -

Berpengaruh

terhadap

mutu

pelayanan ruangan atau rumah sakit. Memantau

pemberian

elektrolit -

konsentrasi tinggi

Pemantauan elektrolit

pemberian perlu

pemantauan

cairan dilakukan

karena

dapat

berpengaruh terhadap patient safety yaitu seperti terjadinya flebitis dan ekstravasasi -

Menimbulkan keluhan baru seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area penusukan infus

Melakukan

dokumentasi

asuhan -

keperawatan

Menghambat koordinasi antar tenaga kesehatan

-

Dokumentasi

keperawatan

merupakan salah satu legal ethic perawat

sehingga

harus

ditulis

secara lengkap dengan menulis apa yang dilakukan dan melakukan apa yang ditulis. Berdasar hasil environmental scanning yang dilakukan peserta di Ruang Fresia 1 dari tanggal 11 Maret 2021 hingga 25 April 2021 dan hasil curah pendapat yang dilakukan

14


bersama kepala ruangan Fresia 1, pengawas ruangan, serta mentor ditemukan beberapa isu sebagai berikut: 1. Belum optimalnya pemantauan pemberian cairan elektrolit pekat Berdasarkan penjelasan kepala ruang Fresia 1, tidak ada pemantauan khusus selama pemberian elektrolit pekat dan belum tersedianya standar baku dalam pemantauan pemberian cairan elektrolit pekat. Pemantauan pemberian cairan elektrolit penting dilakukan karena dapat menyebabkan ekstravasasi maupun flebitis yang akan berpengaruh terhadap patient safety, mutu layanan, dan kepuasan masyarakat. 2. Belum optimalnya dokumentasi perhitungan keseimbangan cairan Berdasarkan hasil observasi di ruang Fresia 1 tidak ada lembar khusus perhitungan

keseimbangan

cairan

secara

mendetail

dan komprehensif.

Penghitungan keseimbangan antar pasien dapat berbeda sesuai dengan usia, aktivitas, iklim, diet, tingkat stres, penyakit, tindakan medis, pembedahan, dan pengobatan. Penghitungan keseimbangan cairan harus dilakukan secara detail dan komprehensif karena berpengaruh terhadap status hidrasi pasien. 3. Belum optimalnya perawatan luka di ruang perawatan Fresia 1 Berdasarkan data insiden rate Healthcare Association Infections (HAIs) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2021, angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) mencapai 0.96 %. Gejala yang timbul pada luka operasi yang terinfeksi yaitu adanya purulen, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan, bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, serta peningkatan sel darah merah. Gejala infeksi tersebut apabila tidak segera ditangani dapat memperburuk kondisi luka menjadi infeksi kronik. Berdasarkan data tim wound care sebanyak 48 pasien dari rawat inap dan rawat jalan di rujuk untuk mejalani perawatan luka khusus oleh tim wound care. Melihat dampak yang ditimbulkan dari infeksi luka, sangat diperlukan standar prosedur manajemen perawatan luka yang tepat dan terbaru. Dari ketiga isu yang ditemukan, perlu dilakukan penapisan isu sehingga dapat ditemukan satu isu utama untuk dilakukan intervensi. Teknik penapisan isu yang dilakukan adalah Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth), yaitu dengan membuat prioritas sesuai dengan skor nilai yang diberikan pada masing-masing isu Kdengan nilai 1-5 (1 = sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar).

15


Tabel 3.3 Penapisan Isu dengan Teknik USG No. 1.

Isu Belum

optimalnya

pemantauan

U

S

G

Total Ranking

3

3

4

10

II

3

3

3

9

III

4

4

4

12

I

pemberian cairan elektrolit pekat 2.

Belum

optimalnya

perhitungan

keseimbangan cairan 3.

Belum optimalnya perawatan luka

Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih satu isu utama yaitu optimalisasi perawatan luka di ruang Fresia 1 RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung.

B. Latar Belakang Isu Healthcare Associated Infections (HAIs) atau disebut juga sebagai infeksi nosokomial atau infeksi rumah sakit merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya terhitung setelah pasien masuk dalam kurun waktu 48-72 jam. Pasien dikategorikan mengalami infeksi nosokomial apabila sejak saat pasien mulai dirawat tidak didapatkan infeksi maupun tanda-tanda klinis infeksi, serta tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi. Insiden Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan salah satu HAIs yang paling sering terjadi dengan angka kejadian 20-25% dari semua jenis infeksi nosokomial secara general. IDO merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari pada tindakan pembedahan dan paling sering terjadi pada pasca operasi hari ke-5 hingga ke-10. Berdasarkan The Lancet Commission on Global Surgery pada tahun 20142015, 10.475 pasien dari 58 negara menunjukan insidensi IDO meningkat dari 7.4% menjadi 14.4 % pada negara berkembang. Tingkat kematian yang berhubungan langsung akibat IDO berkisar antara 3% sampai 75% di rumah sakit seluruh dunia. Prevalensi infeksi luka operasi di Indonesia mencapai 2,3-18,3%. Pada tahun 2021 insiden IDO di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sendiri mencapai 0.96%. Gejala yang timbul pada infeksi luka post operasi ditandai dengan adanya purulen, peningkaan drainase, nyeri, kemerahan, bengkak pada sekeliling luka, peningkatan suhu, kemerahan pada sekeliling luka, dan peningkatan jumlah sel darah putih.

Hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor risiko pre-

operasi meliputi usia, infeksi kulit, dan kondisi klinis pasien. Faktor peri-operasi dan

16


intra-operasi meliputi prosedur, fasilitas, persiapan operasi, serta faktor intraoperasi. Faktor risiko pasca operasi meliputi pemberian darah pasca operasi dan perawatan luka. Perawatan luka pasca-operasi ditentukan oleh teknik penutupan daerah luka operasi (sayatan) atau primary wound yang sudah ditutup harus dijaga kebersihannya dengan dressing steril selama satu hingga dua hari setelah pembedahan. Insiden Infeksi Daerah Operasi (ketidaksesuaian/keterlambatan dalam penyembuhan luka) akan memunculkan dampak negatif secara fisik maupun ekonomi, re-hospitalisasi pada pasien, meningkatkan kesakitan bahkan infeksi yang berat sampai dengan menyebabkan kematian Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tempat tidur selama pandemi Covid-19, rumah sakit memberlakukan kebijakan peralihan ruangan salah satunya adalah peralihan ruangan Fresia 1 dari ruang rawat inap penyakit dalam menjadi ruang rawat inap bedah dan penyakit dalam. Hal ini menjadi salah satu latar belakang beragamnya ilmu pengetahuan dan teknik perawatan luka di Fresia 1. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada perawat, mengatakan belum mengetahui teknik perawatan luka terbaru sesuai dengan SPO. Melihat dampak yang ditimbulkan maka dari itu diperlukan suatu tindakan pencegahan. Salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor penyebabab infeksi adalah perawatan luka yang tepat pada tahap awal post-operasi atau luka akut post-operasi. Dari penjelasan tersebut maka dianggap perlu untuk melakukan revisi SPO perawatan luka untuk memperbarui keilmuan dan membentuk keseragaman dalam melakukan perawatan luka.

17


C. Analisa Isu Analisa isu dilakukan menggunakan diagram fish bone seperti di bawah ini Diagram 3.1 Diagram Fish Bone Analisa IsuD.

MAN

MEASUREMENT

Perlunya pembaharuan ilmu mengenai teknik perawatan luka terbaru sesuai evidence based practice

SPO perawatan luka sudah habis masa atau obsolete sehingga perlu dilakukan revisi

Belum optimalnya perawatan luka bersih tidak terkontaminasi

Belum adanya sosialisasi teknik perawatan luka terbaru

Peralihan ruangan Fresia 1 dari ruang rawat Penyakit Dalam Menjadi ruang rawat Bedah dan Penyakit Dalam

METHODE

ENVIRONMENT

18


D. Gagasan Pemecahan Isu Gagasan pemecahan isu ditetapkan dengan merujuk pada butir-butir SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), inovasi, dan referensi terbaru dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), prinsip manajemen ASN, pelayanan publik, serta whole of

government yang diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Unit kerja

: Ruang Perawatan Penyakit Dalam Fresia 1

Isu yang diangkat

: Belum optimalnya perawatan luka di Ruang Fresia 1

Untuk mengatasi isu tersebut, peserta menyusun gagasan pemecahan isu sebagai berikut: Tabel 3.4. Tabel Gagasan Pemecahan Isu No.

Gagasan Pemecahan Isu

Keterangan

1.

Pengkajian SPO yang akan direvisi

SKP

2.

Koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruang, pengawas

SKP

ruang, mentor, serta pihak terkait perawatan luka 3.

Menyusunan draft revisi SPO perawatan luka

Inovasi

4.

Finalisasi draft revisi SPO perawatan luka

SKP

5.

Sosialisasi draft revisi SPO perawatan luka

SKP

6.

Evaluasi

SKP

Keterkaitan gagasan pemecahan isu dengan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government adalah sebagai berikut: Tabel 3.5. Tabel Keterkaitan Gagasan Pemecahan Isu dengan Manejemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of

Goverment Manajemen ASN

Memberikan

pelayanan

publik

yang

profesional

dan

berkualitas terkait perawatan luka sesuai dengan SPO dan

update keilmuan terbaru sesuai evidenced based practiced secara seragam untuk meningkatkan mutu pelayanan. Pelayanan Publik

1. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan sebagai dasar pemberian pelayanan dengan melakukan revisi SPO perawatan luka 2. Melakukan perawat luka secara disiplin sesuai SPO

19


3. Menciptakan keamanan dan kenyamanan pelayanan dengan melakukan perawatan luka sesuai dengan SPO

Whole Goverment

of Koordinasi dan kolaborasi antar tenaga kesehatan seperti perawat, tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), tim

wound care, kepala ruang dan pengawas ruang sangat penting

untuk

mencapai

keselarasan

dalam

proses

pembuatan SPO perawatan luka serta meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan.

20


E. Tabel Rancangan Kegiatan No

Kegiatan

Tahap kegiatan

Hasil kegiatan

Keterkaitan Substansi

Kontribusi

Penguatan nilai

Mata Pelatihan

terhadap visi misi

organisasi

organisasi 1

Pengkajian SPO

yang

akan direvisi

1. Mengajukan

1. Mendapat ijin Saya melakukan telaah Pengkajian SPO yang Nilai

permohonan ijin

dari

kepada

ruang

kepala

ruang

dan

kepala SPO

secara

teliti

dan detail

mentor

dan dilakukan secara teliti Pituin : (MP. dan detail, hal ini

Akuntabilitas)

mentor

sejalan dengan visi Nilai Integritas:

Identifikasi SPO dilakukan rumah

sakit

yaitu Menggambarkan

1. Mempelajari SPO 2. Laporan kajian secara tepat dan benar, terwujudnya perawatan luka

2. Mengajukan laporan SPO

kajian

perawatan

luka ke kepala ruang

kejujuran,

SPO

disipilin,

perawatan

berorientasi

luka

perubahan

yang

baik

Komitmen berlandaskan gotong

3. Mendapat persetujuan dari ruang

(MP.

mutu,

serta Indonesia maju yang amanah terhadap berdaulat,

MP.

lebih dan

revisi

SPO

sistematis Akuntabilitas)

dan

mandiri menjungjung

berkepribadian etika

Anti royong.

kepala korupsi), sesuai dengan alur

Pamingpin

Nilai Inovatif: Menghasilkan

yang

sesuatu yang baru

(MP.

dan

sesantiasa

melakukan perbaikan secara

21


berkesinambunga n

2.

Koordinasi dan konsultasi

1. Koordinasi dengan

1. Mendapatkan bidang

keperawatan tentang

Saya

menghormati Koordinasi

prosedur revisi atasan

dan

SPO

santun

sopan

alur

melakukan

revisi SPO

bersikap konsultasi dalam dengan

2. Mendapatkan

dengan tim PPI

dengan

tim PPI dan tanggung data

sesuai

insiden Anti

3. Berkonsultasi dengan

wound care

3. Mendapatkan tim

jawab

Korupsi)

sakit,

dan berdaulat,

yaitu kejujuran, amanah mandiri etika

berlandaskan gotong Nilai Profesional:

tinggi

Menggambarkan

(MP.

pencapaian

care dan data Nasionalisme), secara

kinerja

jumlah pasien efektif (MP. Komitmen

perjalan

yang

kemitraan

mutu)

mendapat

22

dan

berkepribadian

Dalam berkonsultasi saya royong.

wound musyawarah

visi Menggambarkan

(MP. Indonesia maju yang menjungjung

(MP. Akuntabilitas)

dukungan dari menjunjung tim

melibatkan

penuh terwujudnya

Infeksi Dareah transparan apa adanya dan Operasi (IDO)

dilakukan Pituin :

dengan

Saya menggunakan data rumah

dukungan dari IDO

Pamingpin

koordinasi berbagai pihak, hal ini Nilai Integritas:

(MP. Etika publik)

2. Koordinasi

dan Nilai

melalui


rujukan ke tim

wound care 3.

Penyusunan draft

revisi

1. Mengumpulkan referensi

1. Terkumpulnya jurnal

Kemudian

saya Penyusunan

draft Nilai

dan mengumpulkan referensi revisi SPO perawatan Pituin :

SPO

informasi

terbaru sesuai keilmuan luka berorientasi pada

perawatan

tentang

(MP. Komitmen mutu) perubahan

luka

perawatan

dengan

luka

sungguh

dan Nilai Unggul:

sungguh- referensi terbaru, hal Menjadi (MP.

Korupsi)

demi rumah

Nasionalisme) 2. Daftar

sakit,

tugas dan fungsi

pelaksana SPO mengidentifikasi

pelaksana

sesuai

tugas pelaksana

dan fungsi

SPO

yaitu menghasilkan

dan

revisi

draft 3. Draft SPO

perawatan luka

SPO

berkepribadian Menggambarkan

secara berlandaskan gotong kejujuran, dan

dengan tugas dan fungsi rumah

sakit

(MP. Komitmen Mutu) 3. Menulis

kualitas prima. mandiri Nilai Integritas:

sesuai royong

profesional

dan

Indonesia maju yang saya berdaulat,

Kemudian

yang

Anti ini sesuai dengan visi terbaik

kepentingan publik (MP. terwujudnya 2. Mengidentifikasi

Pamingpin

Misi amanah yaitu menjungjung

peningkatan kualitas etika

revisi Melakukan

revisi

SPO manusia indonesia

merupakan

salah

satu

upaya peningkatan mutu

dan

Nilai Inovatif: Menghasilkan sesuatu yang baru

23


pelayanan publik (MP.

dan

sesantiasa

Komitmen mutu)

melakukan perbaikan secara berkesinambunga n

4.

Finalisasi draft 1. Mengajukan

1. Masukan dan Saya melakukan interaksi Dengan adanya SPO Nilai

verbal

consept

saran

perawatan

kepada

bagian

bidang

terbuka

luka

bidang

keperawatan,

kepentingan

keperawatan,

komite

(MP.

komite

keperawatan

Senantiasa

keperawatan dan

dan

tim wound care

wound care

revisi

SPO

dari secara

transparan tanpa Anti

dan perawatan luka yang Pituin: ada terbaru maka akan

tertentu menurunkan korupsi). Infeksi

insiden Nilai Daerah Profesional:

Operasi

tim mendengarkan,

(IDO), Menggambarkan

menekan

biaya pencapaian

responsif, dan menerima perawatan, dengan

Pamingpin

kinerja

bijaksana memperpendek

melalui

hari perjalan

terhadap masukan yang rawat, dan mencegah kemitraan diberikan

(MP.

Publik,

perbaikan

2. Draft draft

Hal

MP. ini sesuai dengan visi Nilai Integritas:

Nasionalisme) 2. Melakukan

Etika re-hospitalisasi. rumah

sakit

yaitu Menggambarkan

revisi Senantiasa bersungguh- terwujudnya

SPO

sungguh

perawatan

menyusun

24

kejujuran,

dalam Indonesia maju yang amanah draft

SPO berdaulat,

mandiri

dan


revisi

SPO

perawatan luka

luka

yang (MP.

Anti

korupsi), dan

berkepribadian menjungjung

sudah

dengan penuh motivasi berlandaskan gotong etika

diperbaiki

untuk mutu

meningkatkan royong, layanan

(MP. rumah

Komitmen mutu) 3. Mengajukan draft 3. Mendapatkan

dan sakit

misi yaitu Nilai Unggul:

peningkatan kualitas Menjadi saya manusia indonesia

Kemudian

yang

terbaik

dan

revisi

SPO

persetujuan

mengajukan draft revisi

menghasilkan

perawatan

luka

dan

SPO secara professional

kualitas prima.

penomoran

dan bertanggung jawab

SPO

(MP. Akuntabilitas)

kepada

kepala

ruangan

dan

bidang keperawatan. 5

Sosialisasi

1. Membuat

SAP 1. Terdapat SAP Saya

sosialisasi

sosialisasi

menyusun

secara sistematis sesuai meningkatkan

3.

dengan

(MP. tentang

Akuntabilitas) materi,

sarana,

dan pra sarana

2. Tersedianya materi, sarana, prasarana

Dalam materi

Pamingpin

Pituin:

tahapan pengetahuan perawat

sosialisasi 2. Menyiapkan

SAP Sosialisasi ini dapat Nilai

luka terbaru, hal ini Menggambarkan

menyiapkan sesuai saya

perawatan Nilai Tulus:

lakukan rumah

dengan sakit

dan secara cermat dan teliti terwujudnya

visi keinginan yaitu memberi pamrih,

untuk tanpa proaktif

agar semua materi dapat Indonesia maju yang dan responsive

25


sosialisasi

tersampaikan

dengan baik

baik (MP. Etika Publik) Saya

dengan berdaulat, dan

mandiri

berkepribadian Nilai Integritas:

melakukan berlandaskan gotong Menggambarkan

sosialisasi secara daring royong

dan

karena merupakan salah rumah

sakit

misi kejujuran, yaitu amanah

dan

satu metode yang efektif peningkatan Kualitas menjungjung dan efisien di era Covid- manusia indonesia 19

3. Melaksanakan DRK

2. DRK terlaksana

untuk

menghindari

kerumunan

(MP.

etika Nilai

Komitmen mutu)

Profesional:

DRK dilaksanakan sesuai

Menggambarkan

dengan

pencapaian

kontrak

waktu

(MP. Anti korupsi) dan

kinerja

diniatkan

perjalan

dalam

hati

kemitraan

sebagai salah satu bentuk ibadah

melalui

(MP.

Nasionalisme) 6.

Evaluasi

1. Membuat format 1. Terdapat evaluasi

Saya membuat formulir Evaluasi

formulir

evaluasi dengan kalimat secara

evaluasi

yang

jelas

dilakukan Nilai jujur

Pamingpin

sesuai Pituin:

sehingga situasi dan kondisi,

mudah dipahami ketika serta data yang ada, Nilai Integritas:

26


melakukan

pengisian hal ini sesuai dengan Menggambarkan

(MP. Akuntabilitas).

visi rumah sakit yaitu kejujuran,

Formulir evaluasi dibuat terwujudnya dalam

form

bentuk sehingga

lebih berdaulat,

mutu)

3. Menyajikan hasil evaluasi

1

mandiri etika

berkepribadian

berlandaskan gotong Nilai bahwa royong.

2. Perawat fersia Menjelaskan

formulir evaluasi

dan

google Indonesia maju yang menjungjung

efisien (MP. Komitmen dan 2. Membagikan

amanah

mengisi formulir evaluasi harus

Profesional: Menggambarkan

formulir

diisi secara jujur sesuai

pencapaian

evaluasi

situasi dan kondisi (MP.

kinerja

Anti korupsi)

perjalan

data 3. Data evaluasi Menyajikan data evaluasi disajikan

secara

melalui

kemitraan

transparan,

dalam bentuk tanggung jawab. (MP.

Nilai Unggul:

infografis

Menjadi

yang

akurat tanpa manipulasi

terbaik

dan

(MP. Etika Publik).

menghasilkan

Nasionalisme),

dan

kualitas prima.

27


F. Rencana Jadwal Kegiatan Jadwal Aktualisasi

: Optimalisasi Perawatan Luka di Ruang Rawat inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Waktu Pelaksanaan

: 17 Mei – 7 Juli 2021

Tempat Pelaksanaan

: Ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

No.

Kegiatan

Mei 1

1.

Mengkaji SPO yang akan direvisi

2.

Melakukan

koordinasi

dan

konsultasi dengan kepala ruang, pengawas ruang, mentor, serta pihak terkait perawatan luka 3.

Menyusunan

draft

revisi

SPO

perawatan luka 4.

Melakukan finalisasi draft revisi SPO perawatan luka

5.

Melakukan sosialisasi draft revisi SPO perawatan luka

6.

Melakukan evaluasi

28

2

3

Juni 4

1

2

3

Juli 4

1

2

3

4


BAB IV AKTUALISASI A. Pelaksanaan Aktualisasi Aktualisasi dilaksanakan dari tanggal 10 Mei hingga 7 Juli 2021 di ruang Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), manajemen ASN, serta whole of government (WOG). Kegiatan aktualisasi yang dilakukan terdiri dari enam kegiatan yang melibatkan perawat, tim wound care dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi Kegiatan Sumber Tanggal Pelaksanaan SKP Mengkaji SPO Yang Akan 10-20 Mei 2021

Direvisi Koordinasi Dan Konsultasi Penyusunan Draft Revisi SPO Perawatan Luka Finalisasi Draft Revisi SPO Perawatan Luka Sosialisasi Evaluasi

Status Realisasi Terlaksana

SKP Inovasi

21 Mei – 28 Mei 2021 2 Juni-13 Juni 2021

Terlaksana Terlaksana

SKP

14 Juni-20 Juni 2021

Terlaksana

SKP SKP

21 Juni-25 Juni 2021 29 Juni-7 Juli 2021

Terlaksana Terlaksana

B. Hasil Aktualisasi dan Pembahasan 1.

Kegiatan 1 Tabel 4.2 Tabel Kegiatan 1

Nama Kegiatan

Mengkaji SPO yang akan direvisi

Tanggal

10-20 Mei 2021

Tahapan Kegiatan

1. Mengajukan permohonan ijin kepada kepala ruang dan mentor 2. Mempelajari SPO perawatan luka 3. Mengajukan laporan kajian SPO perawatan luka ke kepala ruang

Output

1. Mendapat ijin dari kepala ruang dan mentor 2. Mendapat persetujuan dari kepala ruang 3. Laporan kajian SPO perawatan luka

29


Deskripsi Kegiatan

Penulis mengajukan gagasan ide revisi SPO perawatan luka kepada kepala ruang Fresia 1 Ibu Fitri Sesilia, S.Kep dan mentor bapa Oded Sumarna, S.Kep,Ners., M.Kep. Penulis membuat kontrak waktu terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pertemuan untuk melakukan diskusi tentang isu dan gagasan yang diajukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Kemudian peserta mempelajari SPO perawatan luka dengan mengkaji aspek atau komponen dalam melakukan prosedur perawatan luka, dan membuat perbadingan antara kondisi yang dijelaskan pada SPO perawatan luka yang sudah ada dengan kondisi ideal . Selanjutnya peserta mengajukan laporan kajian SPO perawatan luka kepada kepala Ruang Fresia 1 yaitu Ibu Fitri Sesilia, S.Kep., Ners.

Teknik Aktualisasi

Teknik aktualisasi yang dilakukan adalah komunikasi efektif secara sopan dan santun kepada mentor dan kepala ruang dalam mengajukan permohonan ijin.

Keterkaitan substansi Peserta Mengidentifikasi SPO perawatan luka yang sudah mata pelatihan

ada secara tepat dan benar, serta berorientasi terhadap perubahan yang lebih baik (Komitmen Mutu) dan tanggung jawab dengan menyelesaikan laporan kajian dari awal hingga selesai (Anti Korupsi). Peserta melakukan telaah SPO perawatan luka secara teliti dan detail untuk disesuiakan dengan kondisi ideal dan keilmuan terbaru serta penerapannya di rumah sakit (Akuntabilitas). Kemudian peserta mengajukan laporan kajian SPO perawatan luka tersebut kepada kepala ruang Fresia 1 dengan sopan dan santun (Etika Publik), serta melakukan koordinasi untuk menyamkan waktu pertemuan terkait diskusi mengenai ide dan gagasan optimalisasi perawatan luka. Dalam proses diskusi dan pengajuan ijin ide gagasan terhadap kepala ruang dan mentor, dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat (Nasionalisme).

30


Kendala

Kendala yang dihadapi oleh peserta adalah perbedaan jadwal antara mentor dan kepala ruang Fresia 1 untuk melakukan diskusi terkait isu dan gagasan yang diajukan.

Solusi

Peserta melakukan koordinasi dengan mentor dan kepala ruang Fresia 1 secara sopan dan santun untuk menyamakan waktu pertemuan.

Uraian Capaian

Pada kegiatan ini pengajuan ijin kepada kepala ruang dan mentor serta pengajuan laporan kajian SPO perawatan luka kepada kepala ruang telah tercapai.

Kontribusi

terhadap Pengkajian SPO yang dilakukan secara teliti dan detail, dan

visi rumah sakit

berorientasi terhadap perubahan sejalan dengan visi rumah sakit yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Penguatan

nilai Nilai Integritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran,

organisasi

amanah dan menjungjung etika. Nilai Inovatif yaitu menghasilkan sesuatu yang baru dan sesantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Analisa dampak

Pada tahap ini peserta melakukan kajian SPO secara teliti dan detail untuk mencapai perubahan yang lebih baik. Apabila Nilai-Nilai Dasar PNS tidak diterapkan maka laporan kajian SPO yang dihasilkan kurang maksimal dan diskusi dengan kepala ruang serta mentor kurang berjalan baik tanpa adanya etika yang baik.

31


Gambar 4.1 Permohonan Ijin kepada Kepala Ruang dan Mentor

Gambar 4.2 Laporan Kajian SPO Perawatan Luka

32


2.

Kegiatan 2

Nama Kegiatan

Tabel 4.3 Tabel Kegiatan 2 Koordinasi dan konsultasi

Tanggal

21 Mei – 28 Mei 2021

Tahapan Kegiatan

1. Koordinasi dengan bidang keperawatan 2. Koordinasi dengan tim PPI 3. Konsultasi dengan tim wound care

Output

1. Mendapatkan prosedur revisi SPO 2. Mendapatkan dukungan dari tim PPI dan data insiden Infeksi Dareah Operasi (IDO). 3. Mendapatkan dukungan dari tim wound care dan data jumlah pasien yang mendapat rujukan ke tim

wound care. Deskripsi kegiatan

Peserta melakukan koordinasi dengan Bapa Arip baik secara langsung maupun melalui whats app selaku bagian Bidang Keperawatan terkait prosedur revisi SPO. Kemudian peserta berkoordinasi dengan Bapa Bili melalui whats app terkait data Insiden Infeksi Daerah Operasi (IDO) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Selanjutnya peserta melakukan konsultasi dengan Ibu Hani melalui whats app terkait data pasien yang dirujuk ke sentra perawatan luka di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Teknik aktualisasi

Teknik aktualisasi yang digunakan adalah dengan melakukan koordinasi dan konsultasi secara sopan, santun dan bertanggungjawab dalam menggunakan data.

Keterkaitan

substansi Peserta melakukan koordinasi dengan atasan dengan

mata pelatihan

bersikap sopan santun (Etika Publik) sehingga terjalin komunikasi

yang

baik,

menjunjung

tinggi

nilai

musyawarah (Nasionalisme), dan dilakukan secara efektif (Komitmen Mutu). Peserta melakukan kontrak

33


waktu terlebih dahulu sebelum melakukan koordinasi dan datang tepat waktu (Etika Publik).

Kemudian

Peserta menggunakan data IDO secara transparan apa adanya (Akuntabilitas), dan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi). Kendala

Kendala yang dialami peserta adalah pandemi Covid-19 mengharuskan pertemuan

peserta

secara

mengurangi

langsung

kontak

dalam

atau

melakukan

koordinasi dan konsultasi. Solusi

Peserta melakukan koordinasi dan konsultasi dengan secara langsung dan beberapa hal dilakukan melalui

whats app. Uraian Capaian

Pada kegiatan ini koordinasi dan konsultasi dengan bidang keperawatan terkait prosedur revisi SPO, dengan tim PPI dan tim wound care telah tercapai.

Kontribusi terhadap visi Koordinasi dan konsultasi dilakukan dengan melibatkan rumah sakit

berbagai pihak, hal ini sesuai dengan visi rumah sakit, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri

dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong

royong. Penguatan organisasi

nilai Nilai Integritas

yaitu nilai yang menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjungjung etika. Nilai Profesional yaitu nilai yang menggambarkan pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan.

Analisa Dampak

Kegiatan koordinasi dan konsultasi tanpa dilandasi NilaiNlai Dasar PNS akan menjadi kurang maksimal. Koordinasi dan konsultasi yang dilakukan tanpa bahasa yang sopan dan santun serta etika yang baik dapat menimbulkan hubungan komunikasi yang kurang baik dan pencapaian gagasan yang kurang maksimal.

34


Gambar 4.3

Gambar 4.4

Koordinasi dengan tim Wound Care

Koordinasi dengan Bidang Keperawatan tentang Prosedur Revisi SPO

35


Gambar 4.5 Koordinasi dengan tim PPI

36


3.

Kegiatan 3

Nama Kegiatan

Tabel 4.4 Tabel Kegiatan 3 Penyusunan draft revisi SPO perawatan luka

Tanggal

2 Juni-13 Juni 2021

Tahapan Kegiatan

1. Mengumpulkan referensi 2. Mengidentifikasi tugas dan fungsi pelaksana 3. Menulis draft revisi SPO perawatan luka

Output

1. Terkumpulnya jurnal dan informasi tentang perawatan luka terbaru dan terpercaya. 2. Draft revisi SPO

Deskripsi Kegiatan

Peserta mencari referensi dan menggunakan jurnal terbaru yang diterbitkan pada tahun 2021 sebagai salah satu referensi dalam menyusun revisi SPO perawatan luka. Kemudian peserta mengidentifikasi daftar pelaksana SPO yaitu Perawat. Selanjutnya peserta menulis draft revisi SPO perawatan luka dengan metode diagram alir.

Teknik aktualisasi

Teknik

aktualisasi

yang

digunakan

berupa

tertib

adminitrasi. Penyusunan drfat revisi SPO perawatan luka merupakan salah satu bentuk tertib adminitratif sebagai panduan dalam melakukan perawatan luka yang baik dan benar. Keterkaitan

Peserta mengumpulkan referensi terbaru dengan sungguh-

substansi

sungguh (Anti

Korupsi)

demi

kepentingan

publik

(Nasionalisme). Kemudian peserta menyusun draft revisi SPO

secara

sistematis

sesuai

dengan

tahapan

(Akuntabilitas), dan dilakukan dengan cermat untuk meningkatkan kinerja perawat (Etika Publik), serta sebagai salah satu upaya untuk meningkatan mutu pelayanan public (Komite Mutu). Peserta senantiasa konsisten dan tanggung jawab dalam menyelesaikan penulisan draft SPO (Akuntabilitas).

37


Kendala

Kendala yang dialami oleh peserta adalah proses pencarian referensi yang sesuai dengan kebutuhan memerlukan waktu sedikit lebih lama.

Solusi

Peserta bekerja keras dalam mencari referensi yang sesuai dan terbaru sesuai dengan kebutuhan

Uraian Capaian

Pada kegiatan ini pengumpulan referensi dan penyusunan draft revisi SPO perawatan luka telah tercapai.

Kontribusi terhadap

Penyusunan draft revisi SPO perawatan luka berorientasi visi pada perubahan dan referensi terbaru, hal ini sesuai

rumah sakit

dengan visi rumah sakit, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan Misi rumah sakit yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Penguatan

Nilai Nilai Unggul yaitu menjadi yang terbaik dan menghasilkan

Organisasi

kualitas prima. Nilai Integritas merupakan nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika. Nilai Inovatif yaitu menghasilkan sesuatu yang baru dan

sesantiasa

melakukan

perbaikan

secara

berkesinambungan. Analisa Dampak

Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan konsistensi dari peserta maka kegiatan penyusunan draft SPO perawatan luka menjadi kurang maksimal atau bahkan tidak tercapai.

38


Gambar 4.6 Jurnal Perawatan Luka

Gambar 4.7 Draft Revisi SPO Perawatan Luka

39


4.

Kegiatan 4

Nama Kegiatan

Tabel 4.5 Tabel Kegiatan 4 Finalisasi draft revisi SPO perawatan luka

Tanggal

14 Juni-20 Juni 2021

Tahapan Kegiatan

1. Mengajukan verbal consept kepada tim wound care, bidang keperawatan, dan komite keperawatan 2. Melakukan perbaikan draft revisi SPO perawatan luka 3. Mengajukan draft revisi SPO perawatan luka kepada bidang keperawatan. 4. Mengajukan draft revisi SPO ke Bagian Umum untuk mendapat persetujuan direktur

Output

1. Masukan dan saran dari tim wound care, bidang keperawatan, dan komite keperawatan 2. Draft

revisi

SPO

perawatan

luka

yang

sudah

diperbaikan 3. Peserta mendapatkan nomor SPO 4. Draft SPO perawatan luka disetujui oleh direktur dan diunggah di situs http://arsip.rshs.or.id/ Deskripsi Kegiatan

Peserta melakukan verbal consept dengan Almarhumah Ibu Ani Maryani, S. Kep., Ners., M. Kep., Sp.KMBOnk(ETN) selaku ketua tim wouncare. Tahap ini dilakukan dengan metode tatap muka secara langsung dan juga melalui whats app untuk meminimalisir kontak. Masukan dan saran yang diberikan adalah sebagai berikut: Tambahkan keterangan terkait pemilihan dressing luka sesuai dengan warna dasar luka, eksudat, dan infeksi. Kemudian Peserta melakukan verbal consept dengan Bapa Arip Hidayat dari Bidang Keperawatan dengan masukan sebagai berikut: Tandai dengan mencetak tebal langkahlangkah yang direvisi, sesuaikan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan perawatan luka dengan kondisi rumah sakit. Selanjutnya Peserta melakukan

verbal consept dengan Ibu Airiani, S.Kep., MM selaku

40


Komite Keperawatan. Setelah melakukan verba concept peserta melakukan perbaikan drfat revisi SPO perawatan luka sesuai dengan masukan dan saran. Dilanjutkan dengan mengajukan nomor SPO ke bagian bidang keperawatan dengan nomor sebagai berikut. Nomor SPO: X/1/1.2/05/0416 Teknik aktualisasi

Teknik

aktualisasi

yang

digunakan

disini

adalah

komunikasi, partisipasi aktif dan diskusi, serta cermat dan teliti. Keterkaitan

Dalam kegiatan ini peserta telah melakukan kontrak waktu

substansi

terlebih dahulu dengan atasan untuk melakukan verbal

concept melalui whatss app dengan bahasa yang sopan (Etika Publik). Peserta datang tepat waktu sesuai kontrak waktu yang sudah disepakati (Anti Korupsi). Kemudian peserta melakukan verbal consept

dengan

bahasa yang sopan, berpakaian rapih (Etika Publik), dan penuh hormat (Nasionalisme). Peserta mengajukan draft revisi SPO yang sudah disusun secara professional dan

bertanggung

jawab

(Akuntabilitas).

Selama

kegiatan berlangsung peserta melakukan interaksi secara transparan dan terbuka tanpa ada kepentingan tertentu (Anti Korupsi). Kemudian peserta melakukan perbaikan SPO dengan penuh motivasi untuk meningkatkan mutu layanan sesuai masukan dan saran (Komitmen Mutu). Kendala

Kendala yang dialami peserta pada tahap ini adalah pada prosedur penomoran SPO yang memerlukan waktu cukup lama

Solusi

Peserta aktif melakukan monitoring terhadap proses penomoran SPO perawatan luka

Uraian Capaian

Pada kegiatan verbal concept kepada tim wound care, bidang keperawatan, dan komite keperawatan, perbaikan draft revisi SPO, penomoran draft SPO, pengajuan persutujuan

SPO

41

kepada

direktur

telah

tercapai.


Sehubungan dengan tahapan kegiatan yang tercapai lebih cepat dari jadwal, maka peserta berinisiatif mengajukan draft SPO ke Bagian Umum untuk mendapat persetujuan dari direktur sehingga draft SPO perawatan luka saat ini telah diunggah di http://arsip.rshs.or.id/ . Kontribusi terhadap

Dengan adanya SPO perawatan luka yang terbaru maka visi akan membantu mempercepat penurunan insiden Infeksi

rumah sakit

Daerah Operasi (IDO), menekan biaya perawatan, memperpendek

hari

rawat,

dan

mencegah

re-

hospitalisasi. Hal ini sesuai dengan visi rumah sakit yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, dan misi rumah

sakit

yaitu

peningkatan

kualitas

manusia

Indonesia. Penguatan

Nilai Nilai

Organisasi

Profesional

yaitu

menggambarkan

pencapaian

kinerja melalui perjalan kemitraan. Nilai Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika, serta Nilai Unggul yaitu menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

Analisa Dampak

Kegiatan finalisasi draft revisi SPO perawatan luka tanpa dibarengi dengan motivasi dan rasa tanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan akan menjadi kurang maksimal atau bahkan tidak tercapai.

42


Gambar 4.8

Verbal Consept dengan Tim Wound Care

43


Gambar 4.9 Verbal concept dengan bidang keperawatan

44


Gambar 4.10 Verbal concept dengan komite keperawatan

45


Gambar 4.11

SPO perawatan luka yang sudah diperbaiki

46


Gambar 4.12

Nomor SPO, Lembar Persetujuan, Bukti Unggah SPO

47


Gambar 4.12

Nomor SPO, Lembar Persetujuan, Bukti Unggah SPO

48


5.

Kegiatan 5 Tabel 4.6 Tabel Kegiatan 5 Nama Kegiatan

Sosialisasi

Tanggal

21 Juni-25 Juni 2021

Tahapan

1. Membuat SAP sosialisasi

Kegiatan

2. Menyiapkan materi, sarana, dan pra sarana 3. Melaksanakan DRK

Deskripsi

Pada kegiatan ini peserta mengawali dengan membuat SAP

Kegiatan

sosialisasi yang menjelaskan secara singkat susunan acara sosialisasi

yang

akan

dilakukan.

Dilanjutkan

dengan

menyiapkan materi, sarana, dan prasarana sosialisasi dengan baik

seperti

laptop,

materi,

dan

link

zoom meeting:

https://us05web.zoom.us/j/82120431762?pwd=WExlRzFsUm 5nVjc5UlJSclhNYm9kUT09. Peserta menyajikan materi dalam bentuk power point. Kemudian peserta melaksanakan Diskusi Refleksi Kasus di ruang Fresia 1 pada hari Jum’at, 25 Juni 2021 pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai yang dihadiri oleh perawat Fresia 1. Teknik

Teknik aktualisasi pada kegiatan ini adalah teknik komunikasi,

Aktualisasi

partisipasi aktif dan diskusi.

Kendala

Kendala yang dialami peserta pada kegiatan ini adalah stabilitas sinyal yang tidak merata, selain itu beberapa perawat mengikuti DRK secara bersamaan dengan dinas sehingga kurang maksimal dalam mengikuti sosialisasi.

Solusi

Peserta melakukan antisipasi dengan mengintruksikan untuk mencari tempat dengan stabilitas sinyal yang baik dan mengirimkan materi sosialisasi di grup ruangan untuk selanjutnya bisa dipelajari lagi.

Output

1. Tersedianya SAP sosialisasi 2. Materi, sarana, dan pra sarana disiapkan dengan baik 3. DRK terlaksana

Keterkaitan

Peserta menyiapkan materi secara cermat dan teliti agar

substansi

semua materi dapat tersampaikan dengan baik (Etika

49


Publik). Kemudian peserta telah melaksanakan DRK dengan diniatkan dalam hati sebagai salah satu bentuk ibadah (Nasionalisme). Sosialisasi dilakukan secara daring sebagai salah satu metode yang efektif dan efisien di masa pandemi Covid-19 untuk menghindari kerumunan (Komitmen Mutu), peserta melakukan sosialisasi secara jelas sehingga mudah dipahami (Akuntabilitas). Kemudia DRK dilaksanakan sesuai dengan kontrak waktu yang sudah ditentukan (Anti Korupsi). Uraian Capaian

Pada kegiatan ini telah tercapai sosialisasi draft revisi SPO perawatan luka kepada perawat di ruang Fresia 1.

Kontribusi terhadap rumah sakit

Sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat visi tentang perawatan luka terbaru, hal ini sesuai dengan visi rumah sakit yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi

rumah

sakit

yaitu

peningkatan

Kualitas

manusia

Indonesia. Penguatan

Nilai tulus menggambarkan keinginan untuk memberi tanpa

Nilai Organisasi pamrih, proaktif dan responsive. Nilai integritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika. Nilai profesional yaitu nilai yang menggambarkan pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Analisa

Kegiatan sosialisasi tanpa niat, persiapan, dan strategi yang

Dampak

cermat dan telliti dapat menjadi kurang maksimal atau bahkan tidak tercapai.

50


Gambar 4.13

SAP Sosialisasi Draft SPO Perawatan Luka

51


Gambar 4.14

Informasi Undangan DRK dan Materi Sosialisasi

52


Gambar 4.14

Materi Sosialisasi

53


Gambar 4.15

Pelaksanaan DRK, Daftar Hadir, dan Notulensi

54


6. Kegiatan 6 Tabel 4.7 Tabel Kegiatan 6 Nama Kegiatan

Evaluasi

Tanggal

29 Juni – 7 Juli 2021

Tahap Kegiatan

1. Membuat format evaluasi 2. Membagikan formulir evaluasi 3. Menyajikan data hasil evaluasi

Output

1. Terdapat formulir evaluasi 2. Perawat Fresia 1 mengisi formulir evaluasi 3. Data evaluasi dalam bentuk infografis

Deskripsi Kegiatan

Pada kegiatan ini peserta membuat formulir evaluasi dengan meninjau kembali pengetahuan perawat yang terdiri dari empat poin penting dalam melakukan perawatan luka. Formulir evaluasi dibuat dalam bentuk

google form sehingga lebih mudah dalam pengisian dan efisien. Kemudian peserta mengintruksikan perawat Fresia 1 untuk mengisi formulir evaluasi yang sudah dibagikan di grup whats app. Kemudian peserta menyajikan data dalam bentuk infografis. Teknik Aktualisasi

Peserta menggunakan teknik aktualisasi cermat dan teliti terutama dalam mengolah data hasil evaluasi.

Keterkaitan

Peserta membuat formulir evaluasi dengan kalimat yang

substansi

jelas

sehingga

mudah

dipahami ketika

melakukan

pengisian (Akuntabilitas), dan dibuat dalam bentuk google form sehingga lebih efisien (Komitmen Mutu). Dalam proses pengisian formulir evaluasi, peserta menjelaskan bahwa formulir evaluasi harus diisi secara jujur sesuai situasi dan kondisi (Anti Korupsi). Kemudian peserta menyajikan data evaluasi secara akurat (Etika Publik), tanpa manipulasi (Anti Korupsi), transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi dan tanggung jawab (Nasionalisme) dalam penyelesaiannya.

55


Kendala

Kendala yang dialami penulis adalah beberapa perawat lupa mengisi formulir evaluasi setalh mengikuti sosialisasi.

Solusi

Peserta mengingatkan perawat Fresia 1 untuk mengisi evaluasi sesuai format yang sudah ditentukan.

Uraian Capaian

Pada kegiatan ini pembuatan formulir evaluasi dan penyajian data evaluasi terhadap sosialisasi draft SPO perawatan luka telah tercapai.

Kontribusi

Evaluasi dilakukan secara jujur sesuai situasi dan kondisi,

terhadap Visi dan serta data yang ada, hal ini sesuai dengan visi rumah sakit Misi

RSUP

Dr. yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat,

Hasan Sadikin

mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Penguatan

Nilai Nilai integritas yaitu nilai yang menggambarkan kejujuran,

Organisasi

amanah dan menjungjung etika. Nilai profesional yaitu nilai yang menggambarkan pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Nilai unggul yaitu menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima/

Analisa Dampak

Kegiatan evaluasi tanpa dilandasi rasa tanggung jawab terhadap penyelesainnya akan menjadi kurang maksimal atau bahkan tidak tercapai.

56


Gambar 4.16

Format Evaluasi

Gambar 4.17

Perawat Fresia 1 Mengisi Formulir Evaluasi

57


Data Evaluasi Sebelum dilakukan sosialisasi SPO

Setelah dilakukan sosialisasi SPO 76%

75% 65%

63%

38% 30%

35%

15%

A-non touch technique (ANTT) pada perawatan luka adalah

Hand hygiene pada Hand hygiene pada perawatan luka dilakukan perawatan luka dilakukan pada dengan teknik

Pemilihan dressing luka dilakukan berdasarkan

Diagram 5.1 Diagram Data Evaluasi Setelah dan Sebelum dilakukan Sosialisasi SPO Perawatan Luka

Kesimpulan: Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi terjadi peningkatan pengetahuan perawat mengenai perawatan luka dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pernyataan 1 Terjadi peningkatan pengetahuan perawat tentang A-Non Touch Technique

(ANTT) pada perawatan luka dari 15% menjadi 75%. 2. Pernyataan 2 Terjadi peningkatan pengetahuan perawat tentang waktu pelaksanaan

hand hygiene pada perawatan luka dari 38% menjadi 65%, yaitu hand hygiene pada perawatan luka dilakukan pada setiap pergantian tahap perawatan luka. 3. Pernyataan 3 Terjadi peningkatan pengetahuan perawat tentang teknik hand hygiene yang dilakukan pada prosedur perawatan luka dari 30% menjadi 63%, yaitu

hand hygiene pada perawatan luka dilakukan dengan teknik hand rub dan hand wash.

58


4. Pernyataan 4 Terjadi peningkatan pengetahuan perawat tentang pemilihan dressing luka dari 35% menjadi 76%, yaitu pemilihan dressing luka dilakukan berdasarkan warna dasar luka, infeksi dan jumlah eksudat

59


C. MANFAAT 1. Manfaat bagi Peserta a.

Mampu

memahami

isu

belum

optimalnya perawatan

luka

untuk

meningkatkan kualitas perawatan luka di ruang rawat inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. b.

Mampu mengimplementasikan dan menginternalisasikan Nilai-Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta Peran dan Kedudukan PNS (Manejemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government) untuk mendukung tercapainya visi-misi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung.

2. Manfaat bagi Unit Kerja a.

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang perawatan luka untuk meningkatkan kualitas perawatan luka di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

b.

Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan yang diberikan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

3. Manfaat bagi Organisasi a.

Terbentuk SPO perawatan luka untuk meningkatkan kualitas perawatan luka di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

b.

Meningkatkan mutu dan pelayanan keperawatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

60


D. Rancangan Tindak Lanjut Dalam rangka menjaga konsistensi serta meningkatkan keberhasilan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, maka perlu disusun rancangan tindak lanjut. Berikut rancangan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh peserta: No.

Kegiatan

Output

Durasi dan

Para Pihak yang Terlibat

Sumber Daya

Keterangan

Waktu 1.

Melakukan

Sosialisasi

sosialisasi

SPO terlaksana

perawat luka secara

September

-

Bidang Keperawatan

2021

-

Kepala Isntalasi Rawat Sadikin Bandung

yang

melibatkan

Inap

seluruh

unit

Kepala Instalasi Rawat

menciptakan

Jalan

keselarasan

Rekan perawat

pengetahuan dan tata

(1 bulan)

kebih luas ke unit atau

ruang

-

rawat

inap terkait

-

RSUP Dr. Hasan Kegiatan

sosilaisasi

cara

akan

dalam

melakukan prosedur perawatan

luka

secara

dan

baik

benar. 2.

Melakukan

Alat

Oktober-

-

Kepala Instalasi Farmasi

RSUP Dr. Hasan Pemantauan

pemantauan

perawatan

November

-

Rekan perawat

Sadikin Bandung

ketersedian perawatan luka

alat luka

(2 bulan)

dilakukan

dengan

melihat ketersediaan

tersedia

61


3.

secara

alat perawatan luka

lengkap

yang dibutuhkan.

Melakukan

Seluruh

monitoring

dan perawat

evaluasi

Fresia

keberjalanan

Desember

Rekan perawat ruang Fresia 1

RSUP Dr. Hasan Perawat Sadikin Bandung

1

diharakan

Fresia

1

dapat

melakukan perawatan

SPO dapat

luka dengan baik dan

perawatan luka di melakukan

benar sesuai dengan

ruang

SPO perawatan luka.

Fresia 1

rawat

inap perawatan luka sesuai SPO

62


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Peserta telah melaksanakan kegiatan aktualisasi dari tanggal 17 Mei hingga 7 Juli 2021 dengan mengangkat isu belum optimalnya perawatan luka di ruangrawat inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Terdapat enam kegiatan yang dilakukan oleh penulis yaitu mengkaji SPO yang akan direvisi, korrdinasi dan konsultasi, menyusun draft revisi SPO perawatan luka, finalisasi draft revisi SPO perawatan luka, sosialisasi dan evaluasi. Peserta melakukan kegiatan aktualisasi dengan mengaplikasikan Nilai-Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), Peran dan Kedudukan PNS (Manejemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government), serta nilai-nilai organisasi (Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus,Unggul, Integritas) untuk mempercepat tercapainya visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh peserta memiliki beberapa manfaat salah seperti meningkatkan pengetahuan perawat tentang perawatan luka serta meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit. Sebagai bentuk meningkatkan keberhasilan dari kegiatan aktualisasi penulis menyusun rencana tindak lanjut yang dapat diterapkan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. B. Saran Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan aktualisasi ini diantaranya: 1. Bagi Kepala Ruang Kepala ruang diharpakan dapat memberikan arahan, dukungan, dan membantu memfasilitasi peserta dalam proses pelaksanaan rancangan tindak lanjut kegiatan optimalisasi perawatan luka di ruang rawat inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Rekan Sejawat Rekan sejawat diharpakan dapat memberikan dukungan kepada peserta dan melakukan perawatan luka sesuai dengan SPO perawatan luka. 3. Unit Pengadaan 63


Unit pengadaan diharapkan dapat memberikan dukungan kepada peserta serta memfasilitasi ketersediaan alat perawatan luka.

64


REFERENSI Denton, Andrea. et al. 2020. Priciples of asepsis 1: the rationale for using aseptic technique. Nursing Times. 116(5). 38-40. Denton,Andrea. et al. 2020. Principlesof asepsis 2: technique for a simple wound dressing. Nursing Times. 116(6). 29-31. Elfiah, Ulfah. 2018. Konsep Perawatan Luka terkini di Bedah Plastik. UNEJ Medical Center. Ilenghoven D, et al. 2017. Areview of Wound Dressing Practices. Clinical Dermatology Open Access Journal. Lei, Jun. 2019. 2019. The Wound Dressing and Their Applications in Wound Healing and Management, Health Science Journal. 662(13). 1-7 LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lemaga Administrasi Indonesia. Salinan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: 1-28 Macgowan, Heather. 2020. Wound Management Formulary. NHS Forth Valley. 1(5.4). 1115.

65


McCormick, Carol, et al. 2020. Clinical Policy Prevention and Management of Extravasation Injuries. Vol. 1.1. National Wound Care Strategy Programme. 2021. Surgical Wound – Recommendations for Clinical Care. Shi, Chenyu et al. 2020. Selection ofAppropiate Wound Dressing of Various Wounds. doi: 10.3389/fbioe.2020.00182 Cardinal Health. Wound Care Algoritm

66


LAMPIRAN SATUAN ACARA SOSIALISASI Pokok Bahasan

Perawatan Luka

Sasaran

Perawat ruangan Fresia 1

Hari/Tanggal

Jumat, 25 Juni 2021

Waktu

10.00-Selesai

Tempat

Fresia 1

Presentator

Ns. Sindi Mellyanasari, S.Kep

A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan sosialisasi perawatan luka diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang perawatan luka terbaru 2. Tujuan Khusus a. Menjelaskan tujuan perawatan luka b. Menjelaskan teknik aseptik pada perawatan luka c. Menjelaskan langkah perawatan luka d. Menjelaskan langkah pemilihan dressing pada perawatan luka B. Materi Materi terlampir C. Media Laptop, materi dalam bentuk power point, daftar hadir, link Zoom D. Metode 1. Presentasi 2. Diskusi E. Kegiatan penyuluhan No 1

Waktu (WIB) 5 Menit

Kegiatan Sosialisasi Pembukaan - Salam - Memperkenalkan Sosialisasi

67

Respon Peserta

Tim

Menyimak dan mendengarkan


2

10 Menit

3

10 Menit

4

5 Menit

5

5 Menit

6

3 Menit

Penyampaian materi Menyimak dan - Menjelaskan tujuan mendengarkan perawatan luka - Menjelaskan teknik aseptik pada perawatan luka - Menjelaskan langkah perawatan luka - Menjelaskan jenis dressing perawatan luka Diskusi Mengajukan pertanyaan atau menambahkan masukan dan saran Laporan rangkaian kegiatan Menyimak dan zoominar (notulen) mendengarkan Arahan dan masukan dari Menyimak dan Pengawas Ruangan mendengarkan Penutup Menyimak dan mendengarkan

F. Materi Perawatan Luka 1. Tujuan Perawatan Luka -

Mempertahankan kelembaban

-

Mencegah Infeksi

-

Melindungi luka

-

Memfasilitasi sikulasi nutrisi dan oksigen jaringan

-

Menghentikan perdarahan

2. Teknik Aseptik pada Perawatan Luka Perawatan luka dilakukan dengan prinsip Aseptic Non-Touch Technique

(ANTT) yang meliputi: -

Tidak menyentuh luka

-

Tidak menyentuh instrument perawatan luka

-

Tidak menyentuh dressing

3. Langkah Perawatan Luka -

Menyiapkan alat Perawatan yang disiapkan meliputi troli, pengalas sekali pakai, instrumen dalam poches, apron atau barack, sarung tangan steril, sarung tangan bersih, dressing luka, plester, penggaris, cairan pembersih luka, tempat sampah medis, tempat sampah non medis, pengalas, sabun antiseptik,

68


cairan antiseptik berbasis alkohol 70%, tisu sekali pakai, cairan desinfeksi permukaan, tanda pengenal, gelang identitas, komputer, tirai/scherm. -

Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan tindakan perawatan luka kepada pasien

-

Melakukan Identifikasi pasien

-

Menjaga privasi pasien

-

Mengatur posisi pasen senyaman mungkin sesuai kebutuhan perawatan luka yang akan dilakukan

-

Melakukan cuci tangan / hand washing

-

Menyiapkan permukaan untuk teknik aspetik. Membersihkan troli dengan cairan desinfeksi permukaan

-

Mengecek kelengkapan dan tanggal kadaluarsa set perawatan luka

-

Melakukan cuci tangan / handrub

-

Membuka set balutan dan instrumen perawatan luka dengan minimal sentuhan

-

Memakai apron atau barack

-

Memakai sarung tangan bersih

-

Memasang pengalas

-

Membuka balutan sebelumnya

-

Melakukan pengkajian luka

-

Melepas sarung tangan dan membuangnya ke tempat sampah medis

-

Melakukan cuci tangan / handrub

-

Melakukan pembersihan luka

-

Melakukan pengeringan luka dengan kasa steril

-

Memberikan hidrasi pada luka menggunakan topikal dengan menjaga kelembapan luka (primary dressing) sesuai kebutuhan menggunakan A non-touch technique (ANTT)

-

Menutup luka dengan secondary dressing

-

Menutup balutan dengan penutup luar atau perekat untuk memastikan keamanan luka

-

Merapikan pasien dan melepas pengalas

-

Membereskan alat

-

Melepas sarung tangan dan membuangnya ke tempat sampah medis

-

Melepas apron atau barack setelah selesai melakukan perawatan luka 69


-

Melakukan cuci tangan dengan sabun

-

Melakukan terminasi

-

Melakukan dokumentasi

4. Menjelaskan jenis dressing perawatan luka Pemilihan dressing dilakukan berdasarkan: -

Jumlah Eksudat a. Minimal Exudat: Hydrocoloid, kassa lembab, tulle paraffin gauze b. Moderate Exudate: Kassa, alginate c. High exudate: Foam d. Luka mudah brerdarah: Calcium Alginate e. Luka Infeksius: Antimikrobial dressing (silver), hydrofobik

-

Warna Dasar Luka a. Hitam (nekrotik): Hydrogel b. Kuning: Hydrogel c. Kahijauan: Antimicrobial dressing (silver) d. Merah: Hydrocoloid, tulle paraffin gauze

-

High Output Dapat menggunakan kantung penampung atau parcel dressing VAC (Vacuum Assisted Closure) / NPWT (Negative Pressure Wound Therapy) merupakan tindakan kolaboratif

70


LAMPIRAN 1. Lembar Konsultasi Mentor

71


2. Lembar Konsultasi Kepala Ruang, TimWound Care, Bidang Keperawatan,Komite Keperawatan

72


73


3. Lembar Pengendalian Coach Nama

: Ns. Sindi Mellyanasari, S.Kep

NIP

: 199406212020122002

Unit Kerja

: Bidang keperawatan

Instansi

: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Jabatan

: Perawat Ahli Pertama

Isu

: Optimalisasi Perawatan Luka di Ruang Rawat Inap Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Coach No. 1.

: dr. Maryono, M.Kes

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Coach

Waktu dan Media

Whats app,

 Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi

6 Mei 2021

74

Paraf


No. 2.

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Coach

Waktu dan Media

Whats

 Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi

app,

Zoom Meeting 17 Mei 2021

75

Paraf


No. 3.

3.

4.

5.

Penyelesaian Kegiatan

Catatan Coach

Waktu dan Media

Zoom

 Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi  Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi  Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi  Tahapan kegiatan  Output kegiatan terhadap pemecahan isu  Keterkaitan substansi mata pelatihan  Kontribusi terhadap visi-misi organisasi  Penguatan nilai organisasi

Meeting, 21 Mei 2021

Zoom Meeting, 28 Mei 2021

Zoom Meeting, 31 Mei 2021

Zoom Meeting, 30 Juli 2021

76

Paraf


77


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.