Optimalisasi Alur Pelayanan Instalasi Farmasi Untuk Instalasi Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1

PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA AKUNTABILITAS, NASIONALISME, ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU DAN ANTI KORUPSI OPTIMALISASI ALUR PELAYANAN INSTALASI FARMASI UNTUK INSTALASI NUKLIR RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH : SILVY NOVIANTY NIP. 198811032020122002 BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

i


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTULISASI PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA AKUNTABILITAS, NASIONALISME, ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU DAN ANTI KORUPSI OPTIMALISASI ALUR PELAYANAN INSTALASI FARMASI UNTUK INSTALASI NUKLIR RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah diseminarkan Tanggal 01 Juli 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

Agus Dwinanto,SAP,MM NIP. 197708282003121003

Apt. Cherry Rahayu, S.Si., MKM NIP. 197108291998032001

Penguji

Asep Zaenal Mustofa,SKM,M.Epid. NIP. 196601061988031022

ii


KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrohiim, Segala puji hanya milik Allah SWT., yang telah melimpahkan karunia yang tak terhingga kepada kita semua. Shalawat teriring Salam semoga selalu tercurah kepada Kekasih-Nya yang Mulia, Rasulullah Muhammad SAW. teladan manusia sepanjang masa. Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kementerian Kesehatan Tahun 2021 ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yakni dr. R. Nina Susana Dewi Sp.P(K), M.Kes, MMRS, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan II ini dengan sebaik-baiknya.

2.

Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus sebagai mentor yakni Ibu Cherry Rahayu, S.Si., M.KM., Apt. yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II ini dan telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.

3.

Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Bapak Drs. Suherman, M.Kes.

4.

Kepala Seksi Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Ibu Verawati Lenny, SKM,MKM.

5.

Bapak Agus Dwinanto, SAP,MM sebagai Coach yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.

6.

Bapak/Ibu Widya Iswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua.

7.

Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan 1

iii


Bapelkes Cikarang yang saya banggakan.

8.

Teman-teman Golongan II Angkatan 1 Kelompok B Bapelkes Cikarang yang cintai.

9.

Suami, orang tua serta keluarga besar yang selalu mendukung dan memberikan semangat.

10. Rekan-rekan sejawat di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang memberi semangat serta dukungan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Penulis

menyadari

bahwa

penyusunan

rancangan

kegiatan

aktualisasi ini jauh dari kata sempurna, tapi semoga lewat karya sederhana ini, bisa memberikan manfaat yang luas bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khusunya.

Bandung, Mei 2021 Penulis,

Silvy Novianty, A.Md., Farm. NIP. 198811032020122002

iv


DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

v

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Tujuan Aktualisasi

2

1.3 Manfaat Aktualisasi

2

1.3.1 Bagi ASN

2

1.3.2 Bagi Instansi Kerja

3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

4

2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

4

2.1.1 Sejarah Singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

4

2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

5

2.1.3 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

6

2.1.4 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

7

2.2 Profil Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

8

2.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi

8

2.2.2 Tugas Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

9

2.2.3 Fungsi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

9

2.3 Depo Farmasi Rawat Inap Pusat

11

2.4 Profil Peserta

12

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

13

3.1 Identifikasi Isu

13

3.2 Deskripsi Isu

14

3.3 Isu yang Diangkat

17

3.4 Latar Belakang Pemilihan Isu

19

iv


3.5 Rancangan Gagasan Pemecahan Isu BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI

21 57

Kegiatan 1

58

Kegiatan 2

61

Kegiatan 3

72

Kegiatan 4

79

Kegiatan 5

81

Kegiatan 6

84

BAB V PENUTUP DAN SARAN

85

5.1 Penutup

85

5.2 Saran

86

REFERENSI

87

v


BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Aparatur Sipil Negara sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang No. 5 tahun 2014 terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja di instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan sosok PNS yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme,

mampu

menyelenggarakan

pelayanan

publik

bagi

masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal yang tidak dapat kita hindari adalah tantangan dunia luar yang tidak bisa dibendung dari segi apapun yang menuntut birokrasi untuk mulai berbenah diri. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pembenahan diri birokrasi adalah dengan menciptakan berbagai gagasan dan inovasi dari PNS yang kreatif dan mempunyai integritas tinggi dalam memebrikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menciptakan hal tersebut, maka diperlukan juga motivasi dan dukungan kepada PNS untuk berpikir secara inovatif guna menghasilkan gagasan yang dapat diimplementasikan dalam pekerjaan dan pelayanan untuk masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Agar tercapaiya sosok PNS seperti tersebut di atas perlu dibentuk dan dibina melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Berdasarkan hal-hal di atas, maka Lembaga Administrasi Negara sebagai pusat pengembangan inovasi pemerintahan, mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan mengedepankan 4 agenda penting yaitu: aktualisasi sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), kedudukan dan peran

1


PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Habituasi sebagai komponen pencapaian tujuan dan diaktualisasikan dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerjanya masing-masing. Penyelengaraan pelatihan dasar CPNS dilaksanakan melalui 3 bagian pemberlajaran, yaitu pembelanjaran mandiri, distance learning yang terdiri dari e-learning dan aktualisasi , dan pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Melalui proses penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS ini, seluruh peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna di balik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan.

1.2

Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu sebagai pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai berikut:

1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.

2. Mampu memahami manajemen ASN, Whole of Government dan pelayanan publik serta mengimplementasikannya dalam pelaksanaan di intansi kerja.

1.3

Manfaat Aktualisasi Manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil adalah

sebagai berikut : 1.3.1 Bagi ASN Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, yaitu ANEKA akan menciptakan PNS yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional, dan bersih Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga akan berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait.

2


1.3.2 Bagi Instansi Kerja Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik.

3


BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama RS Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :

1.

Rumah Sakit Pemerintah.

2.

Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.

3.

Termasuk rumah sakit tipe A.

4.

Rumah Sakit Pendidikan.

5.

Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.

6.

Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir.

7.

Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan

Joint Commitee International (JCI). 2.1.1 Sejarah Singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het

Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.

4


Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 19921997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara. Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU). 2.1.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Visi : Terwujudnya

Indonesia

Maju

yang

Berdaulat,

Mandiri,

dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Misi: Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

5


2.1.3 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan yaitu: PAMINGPIN PITUIN Kepemimpinan

:

Nilai

yang

menggambarkan

kepeloporan

dan

menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya Profesional

: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan

Inovatif

:

Nilai

yang

menghasilkan

menggambarkan suatu

yang

baru

keinginan dan

untuk

senantiasa

melakukan perbaikan secara berkesinambungan Tulus

: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif

Unggul

:

Keinginan

untuk

menjadi

yang

terbaik

dan

menghasilkan kualitas prima Integritas

: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

6


2.1.4 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

7


2.2

Profil Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin

tentang Struktur Organisasi Tata Kelola Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, Instalasi Farmasi RSHS bertugas membantu Direktur Medik dan Keperawatan. IFRS RSHS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh empat orang Kepala Sub-Instalasi yaitu SubInstalasi Perbekalan Farmasi, Sub-Instalasi Pelayanan Farmasi, Sub-Instalasi Mutu dan Pengembangan dan Sub-Instalasi Umum dan Operasional 2.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

TIM FARMASI TERAPI Sek. Sartika Aprianti, Apt.

KEPALA INSTALASI Cherry Rahayu , S.si, M.KM., Spt

SI PERBEKALAN Budiasih, S.Si, M.KM., Apt

PERGUDANGAN Bintang JW., Apt

PERENCANAAN Budiasih, S.Si., M.KM., Apt

SI MUTU DAN PENGEMBANGAN Dra. Eni Margayani, M.Si., Apt

MUTU Dra. Eni Margayani, M.Si., Apt

SI UMUM DAN OPERASIONAL Dra. Siti Susiani, M.Si., Apt

SI PELAYANAN Dra, Pratiwi, M.Farm., Apt

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Ilman silanas, S.Si., M.Kes., Apt

APOTEKER PENANGGUNG JAWAB DEPO

SUMBER DAYA MANUSIA Dra. Siti Susiani, M.Si., Apt

TATA USAHA DAN SPA Dra. Siti Susiani., Apt

SIM DAN PELAPORAN Ilman Silanas, S.Si., M.Kes., Apt

APOTEKER PENANGGUNG JAWAB DEPO FARMASI RAWAT INAP

Silvy Novianty

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

8


2.2.2 Tugas Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Instalasi

farmasi

RSHS

berada

dibawah

direksi

Medik

dan

Keperawatan. Struktur organisasinya terdiri dari Kepala IFRS dan 4 SubInstalasi dengan tugas pokok antara lain:

1.

Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh

kegiatan

pelayanan

kefarmasian

yang

optimal

dan

profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi.

2.

Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi yang efektif, aman, bermutu dan efisien.

3.

Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan perbekalan farmasi guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan resiko.

4.

Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien.

5.

Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan pelayanan kefarmasian.

6.

Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.

2.2.3 Fungsi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Instalasi

Farmasi

RSUP

Dr.

Hasan

Sadikin

Bandung

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1.

Pengelolaan perbekalan farmasi

a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.

b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara efektif, efisien, dan optimal.

c. Memproduksi

sediaan

farmasi

untuk

memenuhi

keutuhn

pelayanan kesehatan rumah sakit.

9


d. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku.

e. Menyimpan

perbekalan farmasi

sesuai dengan spesifikasi

dan persyaratan kefarmasian.

f. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit.

g. Melakukan penghapusan dan pemusnahan perbekalan farmasi yang sudah tidak dapat digunakan.

h. Mengendalikan persediaan perbekalan farmasi. i. Melakukan pencatatan dan pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi.

2.

Pelayanan farmasi klinik

a. Mengkaji instruksi pengobatan b. Melaksanakan pelayanan resep c. Mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah yang terkait dengan perbekalan farmasi.

d. Melaksanakan penelusuran riwayat penggunaan obat. e. Melaksanakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada tenaga kesehatan lain, pasien atau keluarga pasien, masyarakat, dan institusi lain.

f. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga g. Melaksanakan Pemantauan Terapi Obat (PTO) h. Melaksanakan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) i. Melaksanakan visite j. Melaksanakan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) k. Melaksanakan dispensing sediaan khusus (penanganan sediaan sitotoksik, melakukan pencampuran obat suntik, menyiapkan

10


nutrisi parenteral, dan melaksanakan pengemasan ulang sediaan yang tidak stabil). 2.3

Depo Farmasi Rawat Inap Pusat Depo Farmasi Rawat Inap Pusat melayani perminataan obat dan

alkes untuk beberapa ruang rawat inap seperti: a.

Ruang Rawat Inap Kemuning, RIKK, GICU (Covid)

b.

Ruang Rawat Inap Alamanda (Obgyn)

c.

Ruang Rawat Inap Kenanga (Anak)

d.

Ruang Rawat Inap Fresia (Penyakit Dalam)

e.

Ruang Rawat Inap Luka Bakar (ULB)

f.

Ruang Rawat Inap Kana (Bedah)

g.

Ruang Rawat Inap Azalea (Syaraf)

h.

Ruang Rawat Inap Aglonema, HCCU, CICU cardiac (Kardiovaskular)

i.

Ruang Rawat Inap Anturium (Neonatologi)

j.

Ruang Tindakan Cath Lab (Kardiovaskular)

k.

Instalasi Radioterapi

l.

Instalasi Nuklir Pelayanan Farmasi untuk ruang rawat inap dilakukan dengan Sistem

Unit Dose Dispensing (UDD) yang merupakan sistem penyiapan dan pengendalian obat di rumah sakit dimana obat disiapkan dalam kemasan satuan unit dosis untuk sekali pakai dan siap dikonsumsi pasien. Untuk ruang tindakan cath lab, instalasi radioterapi dan instalasi nuklir pelayanan farmasi dilakukan dengan sistem paket tindakan.

11


2.4

Profil Peserta Nama NIP

: Silvy Novianty, A.Md., Farm. : 198811032020122002

Jabatan /Golongan : Pengatur / II-C Unit Kerja

: Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Instansi

: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Dalam perancangan aktualisasi mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu : 1. Pendistribusian – Mendistribusikan perbekalan farmasi 2. Dispensing Resep Individual – Menyiapkan obat dan membuat etiket 3. Dispensing Dosis unit – Menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian 4.

Penyusunan laporan kegiatan farmasi klinik – Menyusun laporan kegiatan famasi klinik

5. Perencanaan – Mengumpulkan data-data 6. Penerimaan – Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi 7. Penyimpanan – Meyimpan perbekalan farmasi 8. Dispensing Resep Individual – Menerima dan menyeleksi pesyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya

12


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1

Identifikasi Isu Menurut Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009, rumah sakit merupakan

salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat. Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan memiliki fungsi strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah peyananan kesehaan yang meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam melakukan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, rumah sakit tidak dapat terlepas dari penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan tejangkau, dimana merupakan faktor terpenting dalam penyembuhan penyakit pasien.Upaya pelayanan kesehatan dalam bidang tersebut mencakup peningkatan mutu pelayanan melalui pengelolaan dan peningkatan ketepatan, rasionalisasi serta efisiensi penggunaan obat-obatan dan alat kesehatan, semua ini dilakukan oleh Instalasi Farmasi. Proses perancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu di instansi kerja, kemudian disaring berdasarkan beberapa kriteria untuk isu dengan kriteria tertinggi diangkat dan kemudian dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya. Gagasan kegiatan pemecahan isu kemudian dibuat langkah-langkahnya hingga akhirnya gagasan kegiatan tersebut dapat terlaksana. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat permasalahan yang berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN di unit kerja yaitu dari aspek manajemen ASN, aspek pelayanan publik, dan aspek Whole of Government, yaitu:

1.

Hasil observasi dan pengalaman selama masa percobaan CPNS

13


2.

Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai asisten apoteker terampil di

unit kerja

3.

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Didapatkanlah isu yang mejadi permasalahan aktual di unit kerja Depo Farmasi Rawat Pusat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 3.2 No

Deskripsi isu SKP

KONDISI SAAT INI

.

PIHAK

DAMPAK

RUMUSAN ISU

YANG TERLIBAT

1

Pendistribusi

Pendistribusian

Depo

a. Penurunan

Masih

an

perbekalan farmasi

farmasi

kinerja

kurangnya

perbekalan

melebihi kapasitas SDM,

rawat

pegawai

jumlah SDM

farmasi

pengiriman dilakukan

inap dan

karena

untuk

oleh petugas dengan

instalasi

kelelahan

pendistribusi

jumlah ruang melebihi 1

farmasi

sehingga

an

ruangan (30 bed

tidak

perbekalan

pasien), hal ini akan

tercapainya

farmasi di

menyebabkan

indeks kerja

depo farmasi

berkurang nya kinerja

individu b.

rawat inap

dari pegawai sehingga

tidak

Rumah Sakit

tidak tercapainya indeks

tercapainya

Hasan

kerja individu yang akan

indeks kerja

Sadikin

berdampak pada ineks

unit

Bandung

kerja unit. Data yang didapat dari Januari 2021- Maret 2021 absensi unit hanya mencapai 95-96%.

14


2

Dispensing

Dispensing resep

Depo

a. Tidak

Kurang

resep

individual dilakukan

farmasi

tercapainya

optimalnya

individual

untuk ruang nuklir dan

rawat

nilai

alur

menyiapkan

radioterapi dengan

inap,

akuntabilitas

pelayanan

obat dan

sistem paket perbekalan

instalasi

instansi b.

sediaan

membuat

farmasi, dimana

farmasi,

Banyaknya

farmasi

etiket

perbekalan farmasi

instalasi

jumlah

Instalasi

diberikan depo tetapi

kedoktera

perbekalan

Nuklir di

untuk output pemakaian

n nuklir,

farmasi yang

Rumah Sakit

masuk ke dalam tarif

SIRS

telihat tidak

Hasan

tindakan ruangan.

farmasi

bergerak atau

Sadikin

Sehingga menimbulkan

mengendap

Bandung

adanya stok berlebih

c. Tidak

yang tidak sesuai antara

adnya

fisik dan sistem

tanggung

komputer. data yang

jawab dari

didapat terdapat stok

petugas

yang mencapai 274x

untuk

lebih banyak dari fisik

mengkoordini

yang ada.

r atau mengawasi perbekalan farmasi d. Tidak tercapainya indeks kinerja unit

15


3

Penerimaan

Dalam pemeriksaan

Depo

a. Resiko

Ketidakpatu

menerima

perbekalan farmasi

farmasi

kehilangan

han

dan

masih terdapat

dan

perbekalan

penulisan

memeriksa

perbedaan jumlah stok

instalasi

farmasi b.

kartu stok di

perbekalan

antara kartu, fisik, serta

farmasi

Tidak

depo farmasi

farmasi

sistem komputer.

tercapainya

rawat inap

Standar yang ditetapkan

nilai kualitas

Rumah Sakit

adalah 100% tetapi dari

mutu instalasi

Hasan

bulan November 2020

farmasi

Sadikin

sampai Maret 2021

Bandung

belum mendapai target. Hasil yang didapat 85%95% 4

Dispensing

Alur untuk verifikasi

Depo

a. Terhambat

Kurang

resep

sediaan farmasi tertentu

farmasi,

atau tidak

optimalnya

individual

yang masih

dokter,

dilakukannya

alur

menerima

membingungkan dan

ruang

tindakan

verifikasi di

dan

berbelit-belit

rawat dan

terkendala

depo farmasi

tindakan

verifikasi

rawat inap

persyaratan

perbekalan

Rumah Sakit

administrasi

farmasi b.

Hasan

resep serta

Tidak

Sadikin

menghitung

terciptanya

Bandung

harga obat

kerjasama

menyeleksi

yang baik dengan instansi lain

16


3.3

ISU YANG DIANGKAT Dilakukan teknik tapisan penyelesaian isu dengan menilai Aktual,

Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan isu tersebut dan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan kompetensi. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Hasil penapisan isu dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Penapisan Isu dengan menggunakan Metode AKPL No Isu 1

Masih kurangnya jumlah SDM untuk pendistribusian perbekalan farmasi di

A

K

P

L

Hasil

+

+

+

+

+

depo farmasi rawat inap 2

Kurang

optimalnya

alur

pelayanan + sediaan farmasi di Instalasi Nuklir

+

+

+

+

3

Ketidakpatuhan penulisan kartu stok di + depo

+

+

+

+

+

+

-

-

farmasi rawat inap 4

Kurang optimalnya alur verifikasi perbekalan farmasi

+

Keterangan :

17


(+) = Diangkat menjadi isu, (-) = Tidak diangkat menjadi isu

Berdasarkan penapisan dengan metode AKPL didapat tiga isu yang sesuai dengan SKP. Yang selanjutnya akan disaring kembali untuk menentukan isu utama dengan metode USG. Metode berdasarkan analisis penapisan isu menggunakan alat bantu Urgency, Seriousness, Growth (USG) seperti yang terlihat pada tabel di bawah Urgency (U) artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.

Seriousness (S) artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth (G) artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut dibawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode USG. Setiap aspek kemudian diberikan skala Likert antara 1 sampai dengan 5. Isu dengan total nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu terpilih dan dibuat gagasan penyelesaian Isu. Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan menggunakan Metode USG No

Isu

U

S

G

Total

1

Masih kurangnya jumlah SDM untuk

2

2

3

Kurang optimalnya alur pelayanan 4

4

4

12

3

4

10

7

pendistribusian perbekalan farmasi di depo farmasi rawat inap 2

sediaan farmasi di Instalasi Nuklir 3

Ketidakpatuhan penulisan kartu stok di

3

depo farmasi rawat inap Keterangan : Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar;

5 = sangat besar)

18


3.4

LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU Pelayanan farmasi meliputi pelayanan rawat inap dan pelayanan

rawat jalan, dimana dalam pelaksanaannya akan berkerja sama dengan instansi lain dalam memberikan pelayanan publik. Dengan melihat alur pelayanan instalasi nuklir yang selama ini dilakukan terdapat tahapan yang memerlukan perubahan. Alur yang selama ini dilakukan adalah penyiapan paket nuklir yang dilakukan oleh petugas depo farmasi setiap hari Senin, Selasa, dan Jumat dengan mengganti sediaan farmasi yang terpakai dan tertulis pada formulir. Kemudian untuk sediaan yang dipakai akan diakumulasi dan secara sistem akan dilakukan aderet antara depo farmasi dengan instalasi nuklir. Hal ini mengakibatkan adanya stok barang yang tidak di input kepada pasien, sehingga ada stok berlebih secara sistem. Yang berpengaruh kepada nilai akuntabilitas instansi karena ketidaksesuaian stok antara sistem dan fisik.

19


Data stok berdasarkan sistem ruang nuklir per tanggal 27 April 2021 NO.

NAMA BMHP

STOK FISIK

STOK

KETIDAK

KOMPUT

SESUAIAN

ER

STOK

1

NACL 0,9% 100ML

11

316

305

2

NACL 0,9% 500ML

2

84

82

3

HEPARIN 25.000 UNIT INJEKSI

2

245

243

4

DOBUTAMIN 250 MG INJEKSI

2

64

62

5

DISP. SYR. 10 ML

40

1106

1066

6

IV CATHETER NO.24

10

443

433

7

IV CATHETER NO.26

10

785

775

8

3WAY STOPCOCK LL

10

1762

1752

9

NASAL CANUL O2 DEWASA

10

113

103

10

BLOOD TRANFUSION SET

10

146

136

11

DISP. ELECTRODA DEWASA

100

21019

20919

12

ISOSORBID DINITRAT 5 MG

20

355

335

13

DOMPERIDON TAB 10MG

20

133

113

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kesesuaian stok fisik dan komputer adalah 0%, hal ini tidak sesuai standar Instalasi Farmasi dimana kesesuaian stok harus 100%. Ketidaksesuaian ini menyebabkan adanya kelebihan stok persediaan farmasi yang yang kemudian disebut “hilang”, dimana hal ini menjadi tanggung jawab dari Instalasi Farmasi. Sehingga diperlukan perubahan alur pelayanan yang baru untuk mencapai nilai akuntabilitas dan komitmen mutu dari Instalasi Farmasi. Mengingat belum adanya alur pelayanan paket nuklir yang jelas, oleh karena itu dilakukan analisis penyebab dengan menggunakan metode

fish bone seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut

20


Tempat penyimpanan kurang memadai

Lingkungan

Man

Jumlah SDM yang terbatas

Banyaknya pasien yang dilayani

Alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk pebekalan farmasi instalasi nuklir Tidak ditulisnya pemakaian pada formulir paket

Belum adanya prosedur yang jelas mengenai pelayanan perbekalan farmasi

Material

Methode

Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu

3.5

RANCANGAN GAGASAN PEMECAHAN ISU Isu yang telah dipilih berdasarkan penapisan USG adalah isu kurang

optimalnya alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk perbeklan farmasi instalasi nuklir , oleh karena itu dibuat rancangan gagasan untuk pemecahan isu. Gagasan pemecahan isu dibuat berdasarkan SKP dan inovasi. Gagasan yang dibuat harus dilakukan dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN (nilaiANEKA), dan menunjang visi misi organisasi, serta penguatan nilai organisasi tempat unit bekerja. Rancangan kegiatan yang dibuat untuk pemecahan isu terpilih tercantum dalam tabel 3.3.

21


Tabel 3.3 gagasan penyelesaian isu NO.

KEGIATAN

1

Menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu

2

Melakukan evaluasi alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir yang selama ini dilakukan

3

Membuat proposal mengenai alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir

4

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk pelaksanaan pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir

5

Membuat surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan untuk instalasi nuklir

6

Melakukan perubahan alur pelayanan instalasi nuklir serta melakukan evaluasi

22


RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PNS KEMENTERIAN KESEHATAN GOLONGAN II ANGATAN I TAHUN 2021 INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG SILVY NOVIANTY, A.Md. Farm. / NIP. 198811032020122002 TABEL 3.4 MATRIKS RANCANGAN TAHAPAN KEGIATAN AKTUALISASI

NO.

1.

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

OUTPUT /

KETERKAITAN

HASIL

SUBSTANSI MATA

KEGIATAN

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

PENGUATAN NILAI

DAN MISI

ORGANISASI

ORGANISASI

Menyampaikan a. Menghubungi

Adanya jadwal

Akuntabilitas : Adanya

Sesuai dengan

Sesuai dengan nilai

ide dan

mentor terkait

untuk

jadwal menerapkan nilai

misi RSHS yaitu

organisasi

gagasan

penyampaian

konsultasi

kejelasan dan integrasi.

peningkatan

PAMINGPIN PITUIN

mengenai

ide dan gagasan

penyampaian

Nasionalisme :

kualitas manusia

Kepemimpinan :

rumusan isu

mengenai

ide dan

Menggunakan bahasa

Indonesia, yang

Nilai untuk

rumusan isu

gagasan

Indonesia yang baik serta

salah satu

membentuk talenta

tidak memaksakan kehendak.

tindakannya

yang terbaik di

Etika : Menggunakan bahasa

berupa

bidangnya

yang baik,sopan dan santun

penyampaian ide

Profesional : Nilai

serta menghargai,

untuk

yang berorientasi

komunikasi, konsultasi dan

memutuskan

pada pencapaian

23


kerja sama. Komitmen

rumusan isu

kinerja melalui

mutu : Membangun

permasalahan

kemitraan Inovatif :

kerjasama yang baik yang

yang patut untuk

Nilai yang

dilandasi kejujuran dan

ditemukan

menyampaikan

kepercayaan. Anti korupsi :

pemecahan

keinginan untuk

Bersikap jujur dan disiplin

masalahnya ,

menghasilkan

dalam konsultasi.

yang bertujuan

perubahan yang lebih

untuk mencapai

baik Tulus : Nilai

visi RSHS yaitu

untuk memberi tanpa

terwujudnya

pamrih, proaktif, dan

24


b. Meminta

Izin untuk

Akuntabilitas : Menerapkan

Indonesia yang

responsif Unggul :

persetujuan

pemilihan isu

nilai kepemimpinan untuk

maju yang

Keinginan untuk

mentor untuk

penetapan isu dengan

berdaulat,

menghasilkan kualitas

pemilihan isu

persetujuan mentor/

mandiri, dan

prima Integritas :

pimpinan Nasionalisme :

berkepribadian

Nilai yang

Tidak memaksakan kehendak

berlandaskan

menjunjung tinggi

pribadi dalam penetapan isu.

gotong royong

dalam menjalankan

Etika : Bersikap sopan dan

tugas

santun dalam penyampaian gagasan serta menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama. Komitmen mutu : Membangun kerjasama yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran serta mempunyai nilai program kerja jangka panjang. Anti korupsi : Bersikap tanggung jawab dalam penyampaian ide dan gagasan, serta jujur dalam

25


penyampaian ide dan gagasan isu.

26


c. Menjelaskan

Pemahaman

Akuntabilitas : Adanya

konsep dari

kegiatan

kejelasan dan tanggung

kegiatan

aktualisasi dan

jawab dalam pelaksanaan

aktualisasi yang

mendapatkan

kegiatan. Nasionalisme :

akan dijalankan

saran dan

Saran dan pendapat dari

pendapat untuk

mentor harus diterima

kegiatan

dengan baik agar tercapai

aktualisasi dari

nilai keadilan. Etika :

mentor

Bersikap baik, sopan dan santun serta menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. Komitmen mutu : Bertujuan untuk membentuk pola pikir pegawai agar terbentuk budaya kerja yang berorientasi mutu. Anti korupsi : Bersikap disiplin dan tanggung jawab.

27


2.

Melakukan

a. Mengkaji alur

Tersusunnya

Akuntabilitas : Draft alur

Sesuai dengan

Sesuai dengan nilai

evaluasi alur

pelayanan yang

draft alur

menunjukan transparansi dan

misi RSHS yaitu

organisasi

pelayanan

sudah berjalan

pelayanan

tanggung jawab.

peningkatan

PAMINGPIN PITUIN

instalais

instalasi

Nasionalisme : Pendapat

kualitas manusia

Kepemimpinan :

farmasi untuk

farmasi untuk

dari petugas depo farmasi

Indonesia yang

Nilai pelopor di

instalasi nuklir

instalasi nuklir

rawat inap harus diterima

dalam

bidangnya dan

yang selama

yang selama ini

dengan baik agar tercapai

pelaksanaan

menyiapkan talenta

ini dilakukan

dilakukan

nilai keadilan. Etika :

pelayanan untuk

terbaik dibidangnya

Menjalankan tugas secara

publik perlu

Profesional : Nilai

profesional dan netral serta

dilakukan suatu

yang berorientasi

serta dapat

evaluasi untuk

pada pencapaian

mempertanggungjawabkan

memberikan

kinerja melalui

tindakan dan kinerja.

pelayanan yang

kemitraan Inovatif :

Komitmen mutu :

lebih baik, yang

Nilai yang

Menampilkan hasil kinerja

bertujuan untuk

menyampaikan

tanpa cacat. Anti korupsi :

mencapai visi

keinginan untuk

Bersikap jujur dan tanggung

RSHS yaitu

menghasilkan sesuatu

jawab dalam pengkajian.

terwujudnya

yang baru serta

28


b. Mengkaji SOP

Ketentuan alur

Akuntabilitas : Ketentuan

Indonesia yang

senantiasa melakukan

mengenai alur

pelayanan

menunjukan nilai kejelasan

maju yang

perubahan secara

pelayanan depo

depo farmasi

dan transparansi.

berdaulat,

berkesinambungan

farmasi rawat

rawat inap dan

Nasionalisme : Adanya

mandiri, dan

Tulus : Nilai proaktif

inap dan

penyimpanan

ketentuan bersifat kerakyatan

berkepribadian

dan responsif

penyimpanan

sediaan farmasi

dan keadilan. Etika : Dalam

berlandaskan

Unggul : Nilai untuk

sediaan farmasi

di unit lain

melakukan pengkajian

gotong royong

menghasilkan suatu

di unit lain

menunjukan sikap sopan dan

yang prima dan

santun serta menjunjung

keinginan untuk

tinggi nilai etika yang luhur.

menjadi yang terbaik

Komitmen mutu :

Integritas : Nilai

Pengawasan yang efektif

yang

untuk mengawal jalannya

menggambarkan

program kerja. Anti korupsi

kejujuran, amanah

: Bersikap jujur, kerja keras

dan tanggung jawab

dan tanggung jawab dalam

serta menjunjung

melakukan pengkajian.

29


c. Melakukan

Adanya

Akuntabilitas : Menunjukan

analisa antara

ketidaksesuaian nilai tanggung jawab dalam

draft alur

antara SOP dan

pelaksanaan pelayanan.

pelayanan

pelaksanaan

Nasionalisme :

dengan

Menggunakan bahasa

ketentuan alur

Indonesia yang baik. Etika :

pelayanan

Bersikap sopan dan santun,

tinggi etika dalam melaksanakan tugas

menciptakan lingkungan kerja non diskriminatif, serta memberikan pelayanan yang tepat, akurat dan berdaya guna. Komitmen mutu : Berupaya untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Anti korupsi : Bersikap jujur, kerja keras, tanggung jawab dan adil dalam melakukan analisa

30


d.Menyampaikan Tersusunnya

Akuntabilitas : Menunjukan

hasil analisa

draft hasil

nilai tanggung jawab dan

disertai gagasan

analisa dan

konsistensi. Nasionalisme :

pemecahan

gagasan

Menerpakan nilai kerakyatan

pemecahan

dan keadilan. Etika : Membuat keputusan berdasarkan keahlian serta menjunjung tinggi nilai etika luhur. Komitmen mutu : Meningkatkan mutu secara berkelanjutan, serta efektif dan efisien yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Anti korupsi : Dalam memaparkan gagasan menunjukan nilai tanggung jawab dan kerja keras.

31


e. Melakukan

Tersusunnya

Akuntabilitas : Sebagai

konsultasi

laporan

bentuk tanggung jawab

dengan mentor

evaluasi alur

dalam laporan hasil analisis

terkait susunan

pelayanan

alur pelayanan depo farmasi

draft hasil

instalasi

rawat inap instalasi nuklir

analisis dan

farmasi untuk

Nasionalisme : Pendapat

gagasan

instalasi nuklir

dan masukan dari petugas

pemecahan

harus diterima dengan baik, sehingga merasa dihargai dan diperlakukan secara adil serta menjunjung tinggi musyawarah untuk mencapai mufakat dalam konsultasi. Etika : Berkoordinasi dengan sikap yang baik, sopan dan santun sesuai dengan nilai etika publik, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. Komitmen mutu : Dengan adanya laporan alur pelayanan instalasi nuklir diharapkan

32


dapat meningkatkan mutu dari pelayanan instalasi farmasi serta tercapainya kerjasama yang baik dengan instalasi nuklir. Anti korupsi : Bersikap tanggung jawab serta jujur dalam penyampaian laporan

33


3.

Membuat

a. Mencari dan

Draft proposal

Akuntabilitas : Menunjukan

Sesuai dengan

Sesuai dengan nilai

proposal

mengkaji

alur pelayanan

nilai tanggung jawab dan

misi RSHS yaitu

organisasi

mengenai alur

literatur

instalasi

integrasi. Nasionalisme :

peningkatan

PAMINGPIN PITUIN

pelayanan

pembuatan

farmasi untuk

Saran dan pendapat dari

kualitas manusia

Kepemimpinan :

instalasi

porposal alur

instalasi nuklir

petugas lain dapat diterima

Indoesia yang

Menyiapkan talenta

farmasi untuk

pelayanan

dengan baik untuk mencapai

ditunjukan dengan

terbaik dibidangnya

instalasi nuklir

farmasi

nilai keadilan. Etika :

cara pembentukan

serta menjadi pelopor

Bersikap sopan dan santun

suatu inovasi

Profesional :

serta dapat

untuk memberikan

Berorientasi pada

mempertanggungjawabkan

pelayanan publik

pencapaian kinerja

kinerja. Komitmen mutu :

yang lebih baik

melalui kemitraan

Menunjukan budaya kerja

lagi serta

Inovatif :

yang berorientasi mutu dan

berorientasi

Menyampaikan

memiliki program jangka

kepada publik,

keinginan untuk

panjang. Anti korupsi :

yang bertujuan

menghasilkan suatu

Bersikap jujur, kerja keras

untuk mencapai

yang baru dan

dan tanggung jawab.

visi RSHS yaitu

senantiasa melakukan

34


b. Mengajukan

Draft proposal

Akuntabilitas : Adanya

terwujudnya

perbaikan secara

draft proposal

alur pelayanan

draft proposal alur pelayanan

Indonesia yang

berkesinambungan

alur pelayanan

instalasi

yang menunjukan nilai

maju yang

Tulus : Bersikap

instalasi farmasi

farmasi untuk

tanggung jawab, kejelasan

berdaulat,

proaktif dan responsif

untuk instalasi

instalasi nuklir

dan integrasi. Nasionalisme

mandiri, dan

Unggul : Keinginan

: Berkoordinasi dengan

berkepribadian

untuk menjadi yang

instansi lain tanpa

berlandaskan

terbaik dan

diskriminatif dengan

gotong royong

menghasilkan kualitas

nuklir

menggunakan bahasa

yang prima

Indonesia yang baik dan

Integritas : Nilai

benar. Pendapat dan

yang

masukan dari petugas harus

menggambarkan

diterima dengan baik,

kejujuran, amanah,

sehingga semua petugas

dan menjunjung

merasa dihargai dan

tinggi etika dalam

diperlakukan secara adil,

menjalankan tugas

serta tidak menimbulkan perselisihan. Etika : Berkoordinasi dengan petugas intansi lain dengan baik, sopan dan santun sesuai dengan nilai etika

35


publik, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. Serta membuat keputusan berdasarkan keahlian. Komitmen mutu : Membangung mindset pegawai, budaya kerja yang berorientasi mutu serta mempunyai program kerja jangka panjang disertai inovatif dan krestifitas. Anti korupsi : Dalam penyusunan draft bersikap kerja keras dan tanggung jawab.

36


c. Melakukan

Proposal alur

Akuntabilitas : Adanya

konsultasi

pelayanan

proposal yang disetujui oleh

dengan mentor

instalasi

mentor menunjukan

terkait draft

farmasi untuk

tanggung jawab serta nilai

proposal alur

instalasi nuklir

kepemimpinan.

pelayanan

yang disetujui

Nasionalisme : Proposal

instalasi farmasi

oleh mentor

menunjukan nilai keadilan

untuk instalasi

dan kebijaksanaan, serta

nuklir

pendapat dan masukan harus diterima dengan baik. Etika : Bertujuan menciptakan lingkungan non diskriminatif serta mampu menunjukan pertanggung jawaban kinerja terhadap publik, menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama serta berkoordinasi dengan baik, sopan dan santun sesuai dengan etika publik. Komitmen mutu : Bertujuan meningkatkan

37


mutu secara berkelanjutan serta membangun kerjasama yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran. Anti korupsi : Bersikap secara disiplin dan tanggung jawab.

38


d. Menghubungi

Terbentuknya

Akuntabilitas : Adanya

penanggung

jadwal untuk

jadwal menerapkan nilai

jawab subbagian penyampaian

kejelasan dan integrasi.

farmasi di

proposal alur

Nasionalisme :

intalasi nuklir

pelayanan

Menggunakan bahasa

terkait porposal

instalasi

Indonesia yang baik serta

alur pelayanan

farmasi untuk

tidak memaksakan kehendak.

instalasi farmasi

instalasi nuklir

Etika : Menggunakan bahasa

untuk instalasi

yang baik,sopan dan santun

nuklir

serta menghargai, komunikasi, konsultasi dan kerja sama. Komitmen mutu : Membangun kerjasama yang baik yang dilandasi kejujuran dan kepercayaan. Anti korupsi : Bersikap jujur dan disiplin dalam penyampaian proposal.

39


e. Meminta

Draft SOP alur

Akuntabilitas : Adanya

persetujuan

pelayanan

proposal yang telah

dengan bagian

instalasi

disepakati menunjukan nilai

instalasi nuklir

farmasi untuk

integrasi, keadilan dan

terkait proposal

instalasi nuklir

kejelasan. Nasionalisme :

alur pelayanan

yang yang

Pengajuan permohonan

instalasi farmasi

disetujui oleh

mengenai proposal dengan

untuk instalasi

bagian instalasi

menjunjung nilai persatuan,

nuklir

nuklir

kerakyatan, dan kebijaksanaan. Pendapat dan masukan yang diberikan harus diterima dengan baik agar tecipta nilai keadilan. Etika : Dalam pengajuan permohonan dilakukan dengan sikap yang baik, sopan dan santun yang sesuai dengan etika publik. Menjalankan tugas secara profesional dan netral yang mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja

40


pegawai. Menghargai nilai komunikasi, konsultasi dan kerja sama. Komitmen mutu : Bertujuan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan, membangun komitmen dan program kerja jangka panjang, yang berfokus pada kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien. Anti korupsi : Bersikap jujur, berani, tanggung jawab, adil dan disiplin dalam penyampaian proposal.

41


4.

Melakukan

a. Menghubungi

Terbentuknya

Akuntabilitas :

Sesuai dengan

Sesuai dengan nilai

koordinasi

penanggung

jadwal untuk

Terbentuknya jadwal

misi RSHS yaitu

organisasi

dengan pihak-

jawab dan

penyampaian

menunjukan tanggung jawab

peningkatan

PAMINGPIN PITUIN

pihak yang

petugas pihak

mengenai

dan integrasi. Nasionalisme

kualitas manusia

Kepemimpinan :

terkait untuk

terkait (bagian

koordinasi

: Dalam menentukan jadwal

Indonesia dengan

Nilai pelopor di

pelaksanaan

farmasi di

perubahan alur

tidak memaksakan kehendak.

melaksanakan

bidangnya dan

alur pelayanan

instalasi nuklir)

pelayanan

Etika : Memelihara dan

kerja sama

menyiapkan talenta

instalasi

menjunjung nilai etika yang

dengan pihak lain

terbaik di bidangnya

farmasi untuk

luhur, serta menciptakan

yang terkait untuk

Profesional : Nilai

instalasi nuklir

lingkungan kerja non

mencapai

yang berorientasi

diskriminatif. Komitmen

pelayanan yang

pada pencapaian

mutu : Budaya kerja yang

prima, yang

kinerja melalui

berorientasi mutu serta untuk

bertujuan untuk

kemitraan Inovatif :

menghasilkan mutu yang

mencapai visi

Menyampaikan

berkelanjutan. Anti korupsi

RSHS yaitu

keinginan untuk

: Bersikap disiplin, tanggung

terwujudnya

melakukan perbaikan

jawab dan peduli.

Indonesia yang

yang

42


b. Melakukan

Penjelasan

Akuntabilitas : Menunjukan

maju yang

berkesinambungan

komunikasi

mengenai

nilai dari transparansi,

berdaulat,

Tulus : Keinginan

dengan

proposal alur

kejelasan, dan integrasi.

mandiri, dan

untuk memberi tanpa

penanggung

pelayanan

Nasionalisme : Menerima

berkepribadian

pamrih,bersikap

jawab dan

depo farmasi

saran dan masukan dari

berlandaskan

proaktif dan resktif

petugas pihak

rawat inap

semua pihak agar tercipta

gotong royong

Unggul : Keinginan

terkait ( bagian

untuk instalasi

keadilan. Etika : Bersikap

untuk menjadi yang

farmasi di

nuklir

sopan dan santun serta

terbaik dan

instalasi nuklir)

menciptakan lingkungan kerja

menghasilkan kualitas

terkait draft SOP

yang aman dan non

yang prima

perubahan alur

diskriminatif. Komitmen

Integritas :

pelayanan untuk

mutu : Membangun

Menggambarkan

instalasi nuklir

komitmen jangka panjang

kejujuran, amanah,

dan membangun kerja sama

dan menjunjung etika

yang dilandasi kepercayaan

yang tinggi dalam

dan kejujuran. Anti korupsi

menjalankan tugas

: Bersikap jujur, displin, dan tanggung jawab dalam memberikan penjelasan.

43


c. Melakukan

Pemahaman

Akuntabilitas :

koordinasi

petugas bagian

Berkoordinasi dengan nilai

dengan petugas

farmasi di

kepemimpinan, tanggung

bagian farmasi

instalasi nuklir

jawab, integritas serta

di instalasi nuklir

terkait

kejelasan. Nasionalisme :

terkait

perubahan alur

Pendapat dan masukan dari

perubahan alur

pelayanan

setiap pegawai harus

pelayanan

instalasi nuklir

diterima dengan baik agar

farmasi untuk

tercipta nilai keadilan, serta

instalasi nuklir

penyampaian menngunakan bahasa Indonesia yang baik. Etika : Berkoordinasi dengan sikap yang baik, sopan dan santun, menghargai nilai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. Serta mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai dan mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. Komitmen mutu : Meningkatkan mutu secara

44


berkelanjutan, membangun komitmen jangka panjang, beradaptasi pada tuntutan perubahan serta inovasi dan membangun mindset pegawai. Anti korupsi : Bersikap jujur, peduli, tanggung jawab, kerja keras serta adil dalam berkoordinasi dengan pihakpihak yang terkait.KMJ

45


5.

Membuat

a. Menghubungi

Terbentuknya

Akuntabilitas :

Sesuai dengan

Seuai dengan nilai

surat tertulis

bagian

jadwal untuk

Terbentuknya jadwal

misi RSHS yaitu

organisasi PAMINGIN

terkait

sekertariat

pembuatan

menunjukan nilai kejelasan

peningkatan

PITUIN

perubahan

instalasi farmasi

surat

dan tanggung jawab.

kualitas manusia

Kepemimpinan :

alur pelayanan

terkait surat

Nasionalisme : Tidak

Indonesia dengan

Nilai yang

untuk instalasi

tertulis

memaksakan kehendak

melaksanakan

menyiapkan talenta

nuklir

perubahan alur

dalam menentukan waktu.

suatu inovasi yang

yang terbaik

pelayanan

Etika : Menjalankan tugas

sudah dikaji

dibidangnya

instalasi nuklir

secara profesional dan netral

sebelumnya oleh

Profesional : Nilai

serta membuat keputusan

pihak-pihak

yang berorientasi

berdasarkan keahlian.

terkait, yang

pasa pencapaian

Komitmen mutu :

bertujuan untuk

kinerja melalui

Beradaptasi pada tuntutan

mencapai visi

kemitraan Inovatif :

perubahan serta efektif dan

RSHS yaitu

Nilai yang

efisien. Anti korupsi :

terwujudnya

menggambarkan

Disiplin, jujur dan tanggung

Indonesia yang

keinginan untuk

jawab dalam melakukan uji

maju yang

menghasilka suatu

coba.

berdaulat,

yang baru dan

46


b. Melakukan

Terbitnya surat

Akuntabilitas : Menunjukan

mandiri, dan

senantiasa melakukan

koordinasi

tertulis yang

nilai transparansi dan

berkepribadian

perbaikan secara

dengan bagian

kemudian

kejelasan. Nasionalisme :

berlandaskan

berkesinambungan

sekertariat

disebut nota

Menerima semua saran dan

gotong royong

Tulus : Keinginan

instalasi farmasi

dinas

masukan. Etika : Bersikap

untuk memberi tanpa

untuk

sopan dan santun serta

pamrih, proaktif dan

pembuatan

menjunjung nilai etika yang

responsif Unggul :

surat

luhur. Komitmen mutu :

Keingingan untuk

Membangun kerjasama yang

menjadi yang terbaik

dilandasi kejujuran dan

dan menghasilkan

kepercayaan. Anti korupsi :

kualitas prima

Jujur dan tanggung jawab

Integritas : Nilai

dalam pelaksanaan.

yang

47


c. Melakukan

Nota dinas

Akuntabilitas : Pelaksanaan

menggambarkan

konsultasi dan

beserta

dilakukan dengan tanggung

kejujuran, amanah,

meminta

lampiran yang

jawab, transparansi,

dan menjunjung

persetujuan

disetujui untuk

integrasi, serta konsistensi.

tinggi etika dalam

dengan mentor

pemberitahuan

Nasionalisme : Pelaksanaan

menjalankan tugas

terkait nota

perubahan alur

dilakukan dengan nilai

dinas perubahan

pelayanan

persatuan dan berkeadilan

alur pelayanan

instalasi nuklir

dengan menerima masukan

instalasi nuklir

dari semua pegawai terkait, serta berdasarkan nilai kerakyatan. Etika : Dalam melakukan konsultasi bersikap sopan dan santun serta menjunjung tinngi nilai etika publik. Memepertanggungjawabkan tindakan dan kinerja. Komitmen mutu : Pelaksanaan berdasarkan atas inovasi dan kreatifitas serta adanya motivasi dan empati dalam pelaksanaan

48


yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Anti korupsi : Bersikap jujur, mandiri, disiplin, kerja keras dan tanggung jawab dalam pelaksanaan.

49


6.

Melakukan

a. Menentukan

Adanya jadwal

Akuntabilitas : Jadwal

Sesuai dengan

Seuai dengan nilai

perubahan

waktu

pelaksanaan

merupakan hasil integrasi,

misi RSHS yaitu

organisasi PAMINGIN

alur pelayanan

pelaksanaan

tanggung jawab serta

peningkatan

PITUIN

instalasi nuklir

penerapan konsistensi dalam

kualitas manusia

Kepemimpinan :

serta

pelayanan. Nasionalisme :

Indonesia dengan

Nilai yang

melakukan

Jadwal yang ditentukan

melakukan

menyiapkan talenta

evaluasi

menyesuaikan dengan bagian

evaluasi

yang terbaik

lain sehingga tercipta

pelaksanaan yang

dibidangnya

keadilan dan persatuan.

bertujuan untuk

Profesional : Nilai

Etika : Jadwal yang

memperbaiki

yang berorientasi

terbentuk dibuat dengan

apabila terjadi

pasa pencapaian

penuh tanggung jawab.

suatu kendala

kinerja melalui

Komitmen mutu : Tindakan

atau

kemitraan Inovatif :

perbaikan bertujuan untuk

permasalahan

Nilai yang

meningkatkan mutu secara

yang dapat

menggambarkan

berkelanjutan yang

menyebabkan

keinginan untuk

beradaptasi pada tuntutan

dampak baik

menghasilka suatu

perubahan sebagaimotivasi

kepada petugas

yang baru dan

untuk hasil yang efektif dan

yang terkait

senantiasa melakukan

efisien. Anti korupsi :

ataupun terhadap

perbaikan secara

Dalam tindakan perbaikan

publik, yang

berkesinambungan

bersikap jujur, peduli,

bertujuan untuk

Tulus : Keinginan

50


tanggung jawab serta

mencapai visi

untuk memberi tanpa

disiplin.

RSHS yaitu

pamrih, proaktif dan

terwujudnya

responsif Unggul :

Indonesia yang

Keingingan untuk

maju yang

menjadi yang terbaik

berdaulat,

dan menghasilkan

mandiri, dan

kualitas prima

berkepribadian

Integritas : Nilai

berlandaskan

yang

gotong royong

menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas

51


b. Menghubungi

Koordinasi

Akuntabilitas : Adanya

petugas

serta

perubahan menunjukan nilai

penanggung

kerjasama

tanggung jawab, kejelasan,

jawab bagian

untuk

konsistensi serta

farmasi di

perubahan alur

kepemimpinan dalam

instalasi nuklir

pelayanan

penyelesaian temuan

terkait waktu

instalasi nuklir

masalah. Nasionalisme :

pelaksanaan

Pendapat dan masukan harus

perubahan

diterima dengan baik agar

pelayanan alur

tercipta keadilan serta

instalasi nuklir

disampaikan dengan bahasa Indonesia yang baik. Etika : Penyampaian temuan dan tindakan perbaikan dilakukan secara sopan dan santun, serta membuat keputusan sesuai keahlian. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. Komitmen mutu : Pelaporan tindakan perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu secara

52


berkelanjutan serta pengawalan yang efektif dalam mengawal jalannya program kerja. Untuk menampilkan kinerja tanpa cacat, efektif dan efisien. Anti korupsi : Pelaporan tindakan perbaikan dilakukan secara jujur, dan tanggung jawab.

53


c.Melaksanakan

Perubahan akur Akuntabilitas : Adanya hasil

perbaikan alur

pelayanan

akhir merupakan bentuk

pelayanan

instalasi

tanggung jawab dan

instalasi farmasi

farmasi untuk

konsistensi dalam

untuk instalasi

instalasi nuklir

menjalankan tugas

nuklir

sesuai dengan

Nasionalisme : Hasil akhir

draft SOP

menjunjung nilai persatuan dan keadilan bagi semua pihak yang terkait Etika : Dalam penyampaian hasil akhir dilakukan secara baik, sopan dan santun dengan menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. yang mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. Komitmen mutu : Hasil akhir membangun mindset pegawai yang memiliki program kerja dan komitmen jangka panjang dalam

54


meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Membangun kerjasam yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Anti korupsi : Hasil akhir merupakan hasil dari kerja keras, tanggung jawab, disiplin, serta peduli yangdilandasi dengan kejujuran.

55


TABEL 3.5 PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI MEI NO.

KEGIATAN

JUNI

MINGGU

MINGGU

MINGGU

MINGGU

MINGGU

MINGGU

II

III

IV

I

II

III

Menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu 1 Melakukan evaluasi alur pelayanan instalasi farmasi 2

untuk instalasi nuklir yang selama ini dilakukan Membuat

proposal

mengenai

alur

pelayanan

instalasi farmasi untuk instalasi nuklir 3 Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait 4

untuk

pelaksanaan

perubahan

alur

pelayanan untuk instalasi nuklir Membuat surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan untuk instalasi nuklir

5 Melakukan 6

perubahan alur pelayanan instalasi

nuklir serta melakukan evaluasi

56


BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI Peserta diklat menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat kerja, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya satuan kerja Instalasi Farmasi, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan dilakukan mulai dari tanggal 10 Mei 2021 - 18 Juni 2021 dengan total 6 kegiatan berdasarkan uraian tugas dan inovasi penulis.

Tabel 4.1 Realisasi Rancangan Kegiatan Aktualisasi No. Kegiatan

Status Realisasi

Sumber

1.

Terlaksana

Inovasi

Terlaksana

Inovasi dan

Menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu

2.

Melakukan evaluasi alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir yang selama ini

SKP

dilakukan 3.

Membuat proposal mengenai alur pelayanan

Terlaksana

Inovasi

Terlaksana

Inovasi

Terlaksana

SKP

Tidak terlaksana

Inovasi

instalasi farmasi untuk instalasi nuklir 4.

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk pelaksanaan perubahan aalur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir

5.

Membuat surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir

6.

Melakukan perubahan alur pelayanan instalais farmasi untuk instalasi nuklir serta melakukan evaluasi

57


KEGIATAN 1 Kegiatan Sumber Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan

Menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu Inovasi 10 – 15 Mei 2021 1.

Menghubungi mentor terkait penyampaian ide dan gagasan mengenai rumusan isu

2. Meminta persetujuan mentor untuk pemilihan isu 3.

Menjelaskan konsep dari kegiatan aktualisasi yang akan dijalankan

Deskripsi

Dimulai dengan tahapan kegiatan menghubungi mentor untuk

kegiatan dan

melakukan diskusi mengenai penyampaian ide, saya bersikap dengan

Penerapan

sopan dan santun (etika publik), bersikap jujur dan berani dalam

Nilai Dasar

penyampaian rumusan ide yang saya temukan di lingkungan kerja

ASN

(anti korupsi) , menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta tidak memaksakan kehendak dalam penyampaian rumusan isu (nasionalisme). Kemudian setelah pemaparan beberapa rumusna isu saya meminta persetujuan mentor untuk pemilihan isu yang menunjukan sifat kepemimpinan dan tanggung jawab kepada mentor (akuntabilitas), bersikap tidak memaksakan kehendak pribadi dalam pemilihan isu ( nasionalisme), dalam penyampaian bersikap sopan dan santun serta menjunjung tinggi kerjasama dan komunikasi (etika publik), dalam pemilihan juga bertujuan untuk membangun kerjasama yang dilandasi kepercayaan untuk hasil jangka panjang (komitmen mutu) disertai dengan sifata jujur dan tanggung jawab dalam pemilihan isu (antikorupsi). Setelah pemilihan isu saya dapat melihat konsep dari kegiatan aktualisasi yang akan dijalankan disertai dengan nilai tanggung jawab dan kejelasan dalam pelaksanaan

58


selanjutnya (akuntabilitas), menerima saran dan masukan dari mentor (nasionalisme), yang menjunjung kerjasama dan komunikasi dalam kelanjutan pelaksanaan (komitmen mutu) dengan bersikap secara tanggung jawab, disiplin dan jujur dalam pelaksanaan kegiatan (antikorupsi). Dalam pelaksanaan kegiatan lebih banyak dilakukan via pesan dan email karena dalam masa pandemi untuk mengurangi kontak langsung. Output/hasil

Pemilihan rumusan ide serta pemahaman pelaksanaan kegiatan

Penguatan

PAMINGPIN PITUIN ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif,,

nilai

Unggul, Integritas)

organisasi Kontribusi visi

Dengan pemilihan isu bertujuan untuk peningkatan kualitas manusia

dan misi

untuk Indonesia maju.

Lampiran

Foto catatan bimbingan aktualisasi dan foto kegiatan via pesan dan email

Foto Kegiatan

59


Keterangan : catatan bimbingan aktualisasi kegiatan menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu, komunikasi via pesan teks dan email.

60


KEGIATAN 2 Melakukan evaluasi alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi Kegiatan

nuklir yang selama ini dilakukan

Sumber Kegiatan

Inovasi

Tanggal

17-28 Mei 2021

Tahapan

1. Mengkaji alur pelayanan yang sudah berjalan

Kegiatan

Mengkaji SOP mengenai alur pelayanan instalasi farmasi dan penyimpanan 2. sediaan farmasi di unit lain Melakukan analisa antara draft alur pelayanan dengan ketentuan alur 3. pelayanan 4. Menyampaikan hasil analisa disertai gagasan pemecahan Melakukan konsultasi dengan mentor terkait susunan draft hasil analisis 5. dan gagasan pemecahan

Deskripsi

Setelah pemilihan isu dapat ditentukan kegiatan selanjutnya untuk pemecahan

kegiatan dan

rumusan isu. Pada tahapan kegiatan ini yang dilakukan pertama adalah

Penerapan

melakukan evaluasi alur pelayanan untuk instalasi nuklir yang sudah berjalan

Nilai Dasar

saat ini, saya melakukan pengkajian dengan melakukan wawancara dengan

ASN

petugas yang melakukan pendistribusian , saya tidak ikut langsung karena pendistribusian dilakukan oleh petugas shift malam sehingga sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Nilai aneka yang saya terapkan dalam tahapan kegiatan ini adalah menerima pendapat dari petugas lain tanpa diskriminasi (nasionalisme), tanggung jawab dalam pengkajian alur pelayanan (akuntabilitas), jujur (antikorupsi), serta bersifat sopan dan santun serta menjunjung tinggi komunikasi (etika publik). Kemudian saya melakukan pengkajian SOP melalui aplikasi arsip RSHS dan mencari SOP yang berkaitan di tempat kerja sehingga didapt 2 SOP yang berkaitan dengan rumusan isu yaitu PENYIMPANAN BMHP DI UNIT LAIN dan PELAYANAN GUDANG FARMASI UNTUK UNIT LAIN, dalam melakukan pengkajian SOP saya

61


bersikap sopan dan santun dalam permohonan izin untuk pengkajian SOP (etika publik) disertai dengan rasa tanggung jawab (akuntabilitas) bersikap jujur (anti korupsi) dalam pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan (komitmen mutu). Setelah dilakukan pengkajian alur dan SOP maka dapat dilakukan analisa ketidaksesuaian yang disertai dengan gagasan pemecahan yang saya lakukan dengan tanggung jawab dan kejelasan (akuntabilitas) menggunakan bahasa yang baik dan tidak bersikap diskriminatif (nasionalisme)yang dalam membuat keputusan berdasarkan keahlian (etika publik), serta berskap jujur dan berani dalam melakukan analisa (anti korupsi) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu yang berkelanjutan (komitmen mutu). Dari hasil analisa tersebut kemudian saya lakukan konsultasi dengan mentor selaku pimpinan untuk selanjutnya akan menjadi bahan proposal perubahan pelayanan alur instalasi nuklir, yang dalam pelaksanaan konsultasi tersebut saya bersikap tanggung jawab (akuntabilitas), jujur dan disiplin (antikorupsi), tidak memaksakan kehendak (nasionalisme), dengan bersikap sopan dan santun (etika publik), yang bertujuan untuk meningkatkan mutu serta kerjasama dengan instalasi nuklir (komitmen mutu). Output/hasil

Alur pelayanan instalasi nuklir yang selama ini dilakukan, hasil analisa SOP beserta gagasan pemecahan

Penguatan

PAMINGPIN PITUIN ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif,, Unggul,

nilai

Integritas)

organisasi Kontribusi visi

Dengan pelaksanaan kegiatan evaluasi bertujuan untuk peningkatan kualitas

dan misi

manusia untuk Indonesia maju. alur pelayanan instalasi nuklir, pengkajian SOP, hasil analisa berserta gagasan

Lampiran

pemecahan, foto catatan bimbingan aktualisasi, foto kegiatan konsultasi, foto pemakaian BMHP nuklir, foto paket nuklir

62


LAMPIRAN

Keterangan : alur pelayanan depo farmasi rawat inap yang selama ini dilakukan.

63


64


Keterangan : Foto pemakaian sediaan farmasi dan alat kesehatan tindakan nuklir

Keterangan : foto paket nuklir yang disediakan oleh petugas depo farmasi rawat inap.

65


TAHAPAN KEGIATAN 2 : Mengkaji SOP mengenai alur pelayanan depo farmasi rawat inap dan penyimpanan sediaan farmasi di unit lain SOP alur penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) di depo farmasi dan unit pelayanan lain

Hasil pengkajian dari SOP alur penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) di depo farmasi dan unit pelayanan lain adalah : 1. Penyimpanan sediaan farmasi harus sesuai dengan ketentuan dan memperhatikan stabilitas, tanggal kadaluarsa, dan keamanan. 2. Penyimpanan obat kewaspadaan tinggi (High Alert) dilakukan berdasarkan kebijakan. 3. Pencatatan kartu stok untuk barang masuk dan keluar. 4. Pemantauan suhu untuk menjaga stabilitas produk dan kualitas dari sediaan farmasi

66


SOP permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) dari unit pelayanan ke gudang farmasi

Pengkajian SOP permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) dari unit pelayanan ke gudang farmasi adalah untuk permintaan yang dapat dilayani oleh gudang farmasi untuk unit pelayanan adalah sediaan farmasi dan BMHP yang dibutuhkan untuk kebutuhan unit pelayanan di luar farmsi yang tidak diresepka secara perorangan untuk pasien, dapat berupa paket tindakan atau paket BMHP dasar.

67


TAHAPAN KEGIATAN 3 DAN 4 : -

Melakukan analisa antara draft alur pelayanan dengan ketentuan alur pelayanan

-

Menyampaikan hasil analisa disertai gagasan pemecahan

Analisa kesesuaian antara SOP dan pelaksanaan SOP

Pelaksanaan

Kesesuaian

Gagasan

sediaan farmasi dan BMHP

sediaan farmasi dan

pelaksanaan tidak

perubahan alur

untuk kebutuhan unit

BMHP untuk kebutuhan

sesuai SOP, karena

permintaan sediaan

pelayanan di luar farmasi

instalasi nuklir dilakukan

permintaan sediaan

farmasi dan BMHP

yang tidak dapat

permintaan ke depo

farmasi dan BMHP

instalasi nuklir

diresepkan perseorangan

farmasi rawat inap pusat

dilakuakn ke depo

langsung dilakukan

dilakukan permintaan ke

farmasi rawat inap

ke gudang farmasi

gudang farmasi oleh unit

pusat

pelayanan petugas unit pelayanan

petugas unit pelayanan

pelaksanaan belum

perubahan sistem

membuat daftar sediaan

mencatat pemakaian

sesuai SOP, karena

paket tindakan

farmasi dan BMHP sesuai

paket nuklir harian dan

permintaan tidak

harian dan spm

kebutuhan per periode

spm per pasien di

per periode waktu

waktu dengan

formulir paket nuklir

untuk sediaan

menggunakan formulir

farmasi dan BMHP,

permintaan sediaan farmasi

permintaan per

dan BMHP

periode waktu hanya meliputi BMHP seperti sarung tangan steril

68


adanya serah terima dalam

petugas depo farmasi

pelaksanaan tidak

adanya formulir

pendistribusin sediaan

tidak melaksanakan

sesuai SOP

serah terima saat

farmasi dan BMHP dengan

serah terima saat

melakukan

petugas unit pelayanan

pengiriman sediaan

pendistribusian

farmasi dan BMHP

disertai nama sediaan farmasi dan BMHP, jumlah, tanggal serta nama dari petugas yang terkait

penyimpanan sediaan

penyimpanan dilakukan

pelaksanaan belum

adanya formulir

farmasi dan BMHP sesuai

dengan menggunakan

sesuai SOP

pemantauan suhu

dengan persyaratan

kotak per paket harian

ruangan

kefarmasian, untuk

dan spm yang sudah

penyimpanan

menjamin stabilitas dan

menjamin keamanan

sediaan farmasi dan

keamanan serta

serta memudahkan

BMHP

memudahkan pelayanan

pelayanan, tetapi belum menjamin stabilitas karena tidak dilaksanakannnya pemantauan suhu ruangan

pengawasan penyimpanan

penyimpanan berupa

pelaksanaan belum

perubahan sistem

meliputi penulisan kartu

sistem paket karena

sesuai SOP

penyimpanan serta

stok

penyimpanan berupa

dilakukan

sistem paket sehingga

pengawasan setelah

untuk pengawasan

dilakukan pelayanan

penyimpanan dilakukan dengan penulisan formulir paket harian tetapi terkadang yang

69


dipakai tidak sesuai dengan yang ditulis

tempat penyimpanan tidak

tempat penyimpanan

pelaksanaan belum

adanya tempat

boleh dimasuki selain oleh

berada di ruang

sesuai dengan SOP

penyimpanan yang

petugas unit pelayanan dan

pemeriksaan

aman serta mudah

petugas farmasi lain yang

dijangkau

berkepentingan petugas melakukan

petugas melakukan

pelaksanaan belum

adanya penulisan di

pengawasan tanggal expire

pengawasan saat

sesuai SOP, karena

kartu stok untuk

dari sediaan farmasi dan

pelaksanaan stok

pengawasan

pengawasan oleh

BMHP

opname

dilakukan oleh

petugas unit

petugas depo

pelayanan lain

farmasi

70


FOTO KEGIATAN

Keterangan : Melakukan konsultasi dengan mentor terkait susunan draft hasil analisis dan gagasan pemecahan

71


KEGIATAN 3 Kegiatan

Membuat proposal mengenai alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir

Sumber Kegiatan

Inovasi

Tanggal

24 Mei 2021 – 04 Juni 2021 1. 2.

Tahapan Kegiatan

3.

Mencari dan mengkaji literatur pembuatan proposal alur pelayanan farmasi Mengajukan draft proposal alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir Melakukan konsultasi dengan mentor terkait draft proposal alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir Menghubungi penanggung jawab subbagian farmasi di intalasi nuklir

4.

terkait porposal alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir

5.

Meminta persetujuan dengan bagian instalasi nuklir terkait proposal alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir

Deskripsi kegiatan

Pada tahapan kegiatan ini saya melanjutkan dengan mencari litelatur

dan Penerapan

pembuatan proposal yang saya cari melalui internet hal ini saya lakukan

Nilai Dasar ASN

dengan tanggung jawab (akuntabilitas) dan jujur (antikorupsi). Setelah itu saya memngajukan proposal kepada mentor selaku pimpinan dengan mengirimkan proposal via email yang saya lakukan dengan bersikap tanggung jawab serta menunjukan kejelasan (akuntabilitas), bersikap sopan dan santun dalam penulisan (etika publik), bersikap secara jujur dan berkerja keras dalam penyusunan proposal (anti korupsi) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan (komitmen mutu). Kemudian saya melakukan konsultasi dengan tatap muka bersama mentor untuk membahas mengenai proposal yang saya lakukan dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menghargasi saran dan masukan dari mentor (nasionalisme), bersikap sopan dan santun serta menghargai komunikasi (etika publik), dan bersikap jujur serta dispilin dalam jadwal konsultasi

72


(anti korupsi) untuk membangun kerjasama yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran (komitmen mutu). Setelah proposal disetujui saya menghubungi penanggung jawab sub farmasi di instalasi nuklir untuk penyampaian secara lisan mengenai proposal perubahan alur pelayanan yang saya lakukan dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), menggunakan bahasa yang baik dan menerima masukan (nasionalisme), bersikap sopan dan santun serta menghargai kerja sama (etika publik), bersikap secara jujur dan berani dalam menyampaikan pendapat (anti korupsi ), yang bertujuan untuk membangun komitmen jangka panjang serta bekerja sama (komitmen mutu). yang pada saat penyampaian saya mendapat beberapa masukan dan permintaan untuk kemudian disampaikan kepada mentor. Yang setelah disetujui akan diajukan untuk menjadi draft SOP Output/hasil

proposal perubahan alur untuk menjadi bahan draft SOP alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir

Penguatan nilai

PAMINGPIN PITUIN ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif,, Unggul,

organisasi

Integritas)

Kontribusi visi dan Dengan pelaksanaan kegiatan pengajuan proposal bertujuan untuk misi Lampiran Kendala Tindak lanjut

peningkatan kualitas manusia untuk Indonesia maju. proposal perubahan alur pelayanan instalasi nuklir, draft SOP alur pelayanan nuklir, foto catatan bimbingan, foto konsultasi via pesan dan email. Adanya beberapa permintaaan dari bagian farmasi di instalasi nuklir yang tidak dapat ditindaklanjuti karena tidak sesuai dengan kapasitas penulis Melaporkan kepada mentor terkait permintaan tersebut untuk solusi pemecahan

73


LAMPIRAN PROPOSAL PERUBAHAN ALUR PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP UNTUK INSTALASI NUKLIR Latar Belakang Sediaan farmasi dan BMHP yang disediakan untuk kebutuhan unit pelayanan di luar farmasi adalah sediaan yang tidak dapat diresepkan secara perseorangan untuk pasien. Pengertian ini tertuang dalam SOP Permintaan Sediaan Farmasi dan Barang Medis Habis Pakai (BMHP) dari Unit Pelayanan ke Gudang Farmasi. Unit pelayanan di luar farmasi adalah unit pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin yang menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP unyuk kebutuhan pasien, unit pelayanan termasuk ruang perawatan / tindakan, poliklinik atau ruang pelayanan penunjang seperti Instalasi / KSM Radiologi, Radioterapi, Nuklir dan Gizi. Pengertian ini tertuang dalam SOP Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Depo Farmasi dan Unit Pelayanan Lain. Setelah dilakukan pengkajian alur yang dilakukan oleh depo farmasi rawat inap untuk pelayanan instalasi nuklir yang selama ini dilakukan penulis menemukan ketidaksesuaian pelaksanaan dengan SOP yang berlaku di instalasi farmasi. Ketidaksesuaian yang ditemukan yaitu : 1. Tidak adanya SOP mengenai pelayanan depo farmasi untuk penyiapan dan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP unit pelayanan lain ( nuklir ). Yang penulis temukan adalah SOP pelayanan gudang farmasi untuk penyiapan dan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP unit pelayanan lain. 2. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang tidak dapat diresepkan secara perseorangan jika berdasarkan SOP harus dilakukan permintaan kepada gudang farmasi yang disertai dengan serah terima. Yang penulis temukan adalah sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP diberikan

74


oleh depo farmasi rawat inap pusat dengan tidak dilakukan pemasukan data per nama pasien dan tidak adanya serah terima antara petugas depo farmasi dengan petugas unit lain (nuklir).

Tujuan 1. Untuk menetapkan langkah-langkah permintaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP unit pelayanan nuklir ke gudang farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin 2. Untuk menetapkan langkah-langkah penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP unit pelayanan nuklir 3. Untuk menjamin penyimpanan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang terkendali bermutu dan aman 4. Untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat

75


Draft SOP alur pelayanan instalasi nuklir PENGERTIAN Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP adalah

1.

proses kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMP sesuai persyaratan kefarmasian untuk

menjamin

stabilitas

dan

keamanannya

serta

mempermudah

pelayanan.

2.

Unit pelayanan lain adalah unit pelayanan di RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung yang menyimpan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP untuk kebutuhan pasien dan tindakan, termasuk instalasi nuklir.

3.

Sediaan farmasi dan BMHP yang disediakan untuk kebutuhan unit

pelayanan di luar farmasi adalah sediaan yang tidak dapat diresepkan secara perorangan untuk pasien. TUJUAN Untuk menetapkan langkah-langkah permintaan sediaan farmasi dan BMHP dari unit pelayanan instalasi nuklir ke gudang farmasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. PROSEDUR

1.

Petugas unit pelayanan membuat daftar sediaan farmasi dan BMHP

sesuai kebutuhan per periode waktu dengan menggunakan formulir permintaan dan atau elektronik sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2.

Petugas gudang farmasi menerima daftar permintaan sediaan

farmasi dan BMHP yang sudah diverifikasi oleh penanggungjawab unit pelayanan.

3.

Petugas gudang farmasi melakukan pengkajian daftar permintaan

tersebut.

4.

Petugas gudang farmasi menyiapkan sediaan farmasi dan BMHP

sesuai hasil pengkajian.

5.

Petugas gudang farmasi dan petugas instalasi nuklir melakukan

pengecekan kesesuaian sediaan farmasi dan BMHP dengan laporan

76


distribusi. Petugas instalasi nuklir melakukan penyimpanan sediaan farmasi

6.

dan BMHP sesuai dengan persyaratan dan keamanan. Petugas instalasi nuklir melakukan pencatatan pada kartu stok,

7.

disertai dengan no batch dan tanggal kadaluarsa.

8.

Petugas instalasi nuklir melakukan pengecekan suhu

tempat penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP. UNIT TERKAIT

1.Gudang Farmasi 2.Instalasi Nuklir ALUR PELAYANAN DISTRIBUSI INSTALASI NUKLIR

77


Keterangan : Foto kegiatan bimbingan dengan mentor terkait pengajuan proposal perubahan alur pelayanan instalasi nuklir

78


KEGIATAN 4

Kegiatan Sumber Kegiatan Tanggal

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk pelaksanaan alur pelayanan depo farmasi rawat inap untuk instalasi nuklir Inovasi 31 Mei - 4 Juni 2021 1.

Tahapan Kegiatan

Menghubungi penanggung jawab dan petugas pihak terkait (bagian farmasi di instalasi nuklir ) Melakukan komunikasi dengan penanggung jawab dan petugas pihak

2. terkait ( bagian farmasi di instalasi nuklir) terkait proposal perubahan alur pelayanan untuk instalasi nuklir 3.

Melakukan koordinasi dengan petugas bagian farmasi di instalasi nuklir terkait perubahan alur pelayanan farmasi untuk instalasi nuklir

Deskripsi

Setelah pengajuan draft SOP dilakukan koordinasi dengan petugas bagian

kegiatan dan

farmasi di indtalasi nuklir , saya awali dengan menghubungi yang bersangkutan

Penerapan

via telepeon intern untuk kemudian bertemu di saat pekerjaan pelayanan telah

Nilai Dasar

selesai, saya menerpakan nilai disiplin (anti korupsi), bersikap sopan dan

ASN

santun dalam melakukan komunikasi via telepon (etika publik) selanjutnya saya melakukan komunikasi dan koordinasi terkait perubahan alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir dengan menunjukan proposal dan draft SOP yang sebelumnya telah disetujui oleh mentor selaku pimpinan. Dlama kegiatan koordinasi ini saya lakukan dengan sikap tanggung jawab disertai kejelasan (akuntabilitas), dengan bersikap sopan dan santun dalam komunikasi dan kerja sama (etika publik), menerima masukan dan saran (nasionalisme), membangun kerjasama yang dilandasi kepercayaan dan kerjasama untuk komitmen jangka panjang (komitmen mutu), dan dilandasi dengan nilai kejujuran serta adil dalam berkoordinasi (anti korupsi).

Output/hasil

Pemahaman mengenai dasar perubahan alur pelayanan

79


Penguatan

PAMINGPIN PITUIN ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif,, Unggul,

nilai

Integritas)

organisasi Kontribusi visi

Dengan pelaksanaan kegiatan koordinasi bertujuan untuk peningkatan kualitas

dan misi

manusia untuk Indonesia maju dan gotong royong.

Lampiran

Foto kegiatan penyampaian perubahan alur pelayanan

LAMPIRAN

Keterangan : foto penyampaian proposal perubahan alur pelayanan instalasi nuklir

80


KEGIATAN 5

Kegiatan

Membuat surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan untuk instalasi nuklir

Sumber Kegiatan

SKP

Tanggal

07-11 Juni 2021 1.

Menghubungi bagian sekertariat instalasi farmasi terkait surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan instalasi nuklir Melakukan koordinasi dengan bagian sekertariat instalasi

2.

farmasi untuk pembuatan surat yang kemudian disebut nota dinas

Tahapan Kegiatan 3.

Melakukan konsultasi dengan mentor terkait nota dinas perubahan alur pelayanan instalasi nuklir Meminta persetujuan kepada mentor yang juga selaku kepala

4.

instalasi farmasi untuk pengiriman nota dinas ke instalasi nuklir

Deskripsi kegiatan

Setelah dilakukan koordinasi dengan bagian farmasi di instalasi

dan Penerapan

nuklir maka dilanjutkan ke kegiatan pembuatan surat tertulis resmi

Nilai Dasar ASN

dari instalasi farmasi untuk instalasi nuklir terkait perubahan alur pelayanan. Dilakukan koordinasi dengan bagian sekertariat instalasi farmasi, yang dilakukan dengan menghubungi bagian sekertariat untuk berkoordinasi untuk pembuatan surat tertulis resmi yang kemudian disebut nota dinas. Dlama berkoordinasi saya bersikap tanggung jawab mengenai isi dari lampiran nota dinas tersebut (akuntabilitas), bersikap sopan dan santun (etika publik), serta ,menjunjung kerjasama yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran (komitmen mutu), serta bersikap jujur (anti korupsi). Setelah nota dinas tersebut dibuat maka diperlukan pengajuan tanda tangan dari kepala instalasi farmasi agar nota dinas tersebut bisa

81


disampaikan kepada instalasi nuklir. Dalam permohonan pengajuan surat bersikap tanggung jawab (akuntabilitas), bersikap sopan dan santun (etika publik), tidak memaksakan kehendak (nasionalisme), menjunjung kerjasama untuk komitmen jangka panjang (komitmen mutu), serta bersikap jujur dan berani dalam penyampaian pendapat (anti korupssi). Output/hasil

nota dinas perubahan alur pelayanan

Penguatan nilai

PAMINGPIN PITUIN ( Kepemimpinan, Profesional, Inovatif,,

organisasi

Unggul, Integritas)

Kontribusi visi dan misi

Dengan pelaksanaan kegiatan koordinasi bertujuan untuk peningkatan kualitas manusia untuk Indonesia maju dan gotong royong.

Lampiran

Foto komunikasi dengan petugas sekertariat farmasi, foto nota dinas

LAMPIRAN

Keterangan : foto komunikasi dengan bagian sekertariat instalasi farmasi

82


Keterangan : foto nota dinas perubahan alur pelayanan instalasi nuklir

83


KEGIATAN 6

Kegiatan Sumber Kegiatan Tanggal

Melakukan perubahan alur pelayanan instalasi nuklir serta melakukan evaluasi Inovasi 13 - 18 Juni 2021 1. Menentukan waktu pelaksanaan

Tahapan Kegiatan

Menghubungi petugas penanggung jawab farmasi di instalasi nuklir 2. terkait waktu pelaksanaan perbaikan alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir 3. Melaksanakan perbaikan alur pelayanan farmasi untuk instalasi nuklir

Lampiran Terkait Kendala

Kegiatan tidak terlaksana karena SOP masih berupa draft sehingga nota dinas tidak dapat disampaikan ke bagian instalasi nuklir Menghubungi mentor terkait kendala, karena pengajuan draft SOP yang

Solusi

membutuhkan waktu maka kegiatan aktualisasi hanya sampai kepada koordinasi draft SOP

84


BAB V PENUTUP DAN SARAN

5.1

Penutup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi merupakan sebagian dari nilai dasar profesi PNS yang harus menjadi nilai yang terinternalisasi dalam sikap dan perilaku PNS. Selain itu, penerapan peran serta kedudukan ASN termasuk manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WOG) sangatlah penting untuk diaktulisasikan dalam menjalankan tugas sebagai ASN pada masing-masing unit kerja. Kelima nilai dasar tersebut serta peran serta kedudukan ASN mampu menjadi landasan kerja, cara berpikir dan bekerja serta untuk menciptakan kinerja dan pelayanan yang berorientasi pada pelayanan publik, bangsa dan negara. Besar harapan kelak nilai-nilai ANEKA maupun peran serta kedudukan PNS akan menjadi karakter yang selalu hadir dalam kegiatan bekerja di lingkungan sehari hari. Kegiataan yang sudah dilakukan dengan menerapkan nilai ANEKA serta manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WOG) sebagai berikut: 1. Menyampaikan ide dan gagasan mengenai rumusan isu 2. Melakukan evaluasi alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir yang selama ini dilakukan 3. Membuat proposal mengenai alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir 4. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkaitdalam pelaksanaan perubahan alur pelayaan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir 5. Membuat surat tertulis terkait perubahan alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir

85


6. Melakukan perubahan alur pelayanan instalasi farmasi untuk instalasi nuklir serta melakukan evaluasi Keseluruhan tujuan utama dalam menjalankan nilai-nilai ANEKA dalam melakukan pelayanan adalah meningkatkan kualitas dari pelayanan yang pada akhirnya akan meningkatkan efektifitas, efisiensi, mutu layanan dan meningkatkan kerjasama. 5.2

Saran Penulis meyakini bahwa program ini masih jauh dari sempurna maka dari itu penulis mengharapkan adanya masukan dari pihak lain. Dan penulis juga berharap untuk hasil akhir dari kegiatan aktualisasi walaupun tidak dapat tercapai karena terhalang waktu dan kondisi, tetapi besar harapan penulis agar pada waktu yang mendatang dapat digunakan di instalasi farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

86


REFERENSI Undang-undang Dasar Rpublik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Peraturan Lemabaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Peratutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung Nomor : HK.02.03/x.4.1.3/21444/2018 tentang Panduan Pelayanan Farmasi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sistem Informasi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.2009.Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sistem Informasi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.2009. Sejarah singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Lembaga Administrasi Negara 2019. Analisis Isu Kontemporer (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS). Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

87


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.