SEMANGAT UNTUK MENJADI LEBIH BAIK "Edisi 9"

Page 1

Jember Kita I Edisi IX I 2014

1




20 10

Main Story PHK BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA Bagi mantan karyawan PT HM Sampoerna, pemutusan hubungan kerja (PHK), yang diterimanya sebagai dampak dari diberhentikannya operasi perusahaan tempatnya bekerja, ternyata bukanlah akhir dari segalanya.

Hot News DEKLARASI DAMAI PILKADES, JANGAN SIA-SIAKAN AMANAH ITU

Termination of Employment is not the End of the World

Agar pelaksanaaan pemilihan kepala desa (pilkades) 2014 di Kabupaten Jember berjalan lancar, aman dan tertib tanpa ada gesekan serta tetap menjunjung sportifitas dengan tetap memegang prinsip siap menang dan siap kalah.

For some ex employee of PT HM Sampoerna, the termination of employment caused by their company stop operating is not the end of the world

26

Main Story PERLU SER TIFIKASI SERTIFIKASI HALAL USAHA MAMIN The Need of Halal Certifications in Food and Beverage Business

14 Main Story MAMPU BANGUN TIGA JEMBA TAN JEMBAT BERKA T DANA BERKAT SWADAYA 4

Jember Kita I Edisi IX I 2014


TABLE OF CONTENT

29 38

Potency BALI P ASAR POTENSIAL PASAR TUSUK SA TE SATE Destination WISA TA AL TERNA TIF, BIAYA WISAT ALTERNA TERNATIF, MURAH Semua orang tentu saja ingin melewatkan hari libur dengan tidak berdiam diri di rumah. Ada banyak kegiatan yang biasa dipilih, mulai pergi ke tempat wisata atau hanya sekedar jalan-jalan untuk merefresh otak agar kembali jernih.

46

Public Service Bank T abungan Negar a Jember Tabungan Negara AKTIFKAN SOSIALISASI UNTUK MERUBAH IMEJ

41

Atitude WASP ADA TSUNAMI, BEKALI WASPADA RELAWAN PER TOLONGAN PERTOLONGAN BENCANA Tsunami Cautious, Preparing the Volunteer with the Disaster Relief

50 52

Zoom In PEMAHAMAN MALPRAKTEK UNTUK WAR TAWAN WART Point Of View MENCARI JEJAK HARI JADI JEMBER SNAP SHOT 34

SPOT LIGHT 35 Jember Kita I Edisi IX I 2014

5


6

Jember Kita I Edisi IX I 2014


EDITORIAL NOTE President Executive MZA DJALAL Chief Executive ZAINAL ABIDIN Chief Manager RACHMAT AGUNG PURNAMA Editor In Chief INDRA G. MERTOWIJOYO Managing Editor TAUFAN B. Reporters WINARDYASTO FERA APRILIYANTI Fotographer SAIFUL AMRI Ilustrator WIBISONO Address JL. SUDARMAN 1 JEMBER, TELEPON : 0331-428824, Published By HUMAS PEMKAB JEMBER www.jemberkab.go.id humas@jemberkab.go.id Pemerintah Kabupaten Jember

@humas_Jember

Cover PELETAKAN BATU PERTAMA JEMBATAN CANGKRING OLEH BUPATI JEMBER MZA DJALAL Foto : SUGENG/HUMAS

DIRGAHAYU PEMKAB JEMBER

C

ukup membanggakan memang. Kota Jember yang pada sepuluh tahun silam tidak banyak dikenal masyarakat dari lain daerah dan mancanegara, tiba-tiba dalam sepuluh tahun terakhir namanya mencuat ke seantero nusantara, bahkan dunia. Ya itulah Kota Jember, yang sejak Oleh : Zainal Abidin digelarnya Jember Festival Carnival (JFC) dan Bulan Kabag Humas Pemkab Jember Berkunjung ke Jember (BBJ), menjadi perbincangan masyarakat dari berbagai belahan daerah dan dunia. Saat ini popularitas sudah disandang Kota Jember. Banyak yang mengagumi atas terjadinya perubahan Kota Jember yang begitu menakjubkan. Mereka kagum, karena Jember yang selama ini hanya dikenal sebagai kota kecil di bagian timur Jawa Timur, tiba-tiba menyeruak mensejajarkan diri dengan kota-kota lain yang lebih dulu maju dan berkembang. Predikat kota sedang berkembang itu kini sudah terlanjur disandang oleh Jember, kini yang tinggal bagaimana cara mempertahankan, dan kalau mungkin meningkatkannya. Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh siapa saja yang merasa sebagai warga Jember. Karena yang pasti, Jember tidak hanya cukup mengandalkan event-event besar untuk menarik minat orang agar mau berkunjung. Apapun yang ada di Kota Jember dan memungkinkan untuk dipercantik, seharusnyalah dilakukan. Tidak hanya oleh pemerintah kabupaten, masyarakatpun juga berkewajiban untuk memelihara dan ikut menciptakan keindahan Kota Jember, agar semakin menarik dan enak dinikmati. Sebagaimana telah dilakukan Pemkab Jember, areal yang diperuntukkan bagi pejalan kaki (trotoar), karena dipandang sudah tidak menarik lagi, selain juga sudah banyak yang rusak, sejak beberapa waktu lalu direnovasi. Begitu juga dengan pasar tradisional terbesar di Kota Jember, Pasar Tanjung. Pasar Tanjung yang menjadi salah satu icon Kota Jember, oleh Pemkab Jember, ditata sedemikian rupa, utamanya kios pedagangnya, agar tidak lagi terkesan semerawaut. Pertokoan di komplek pasar ini juga dilakukan pengecatan, dan saluran pembuangan yang berada di sekitar pasar juga dibersihkan, sehingga ketika tiba musim hujan, tidak ada lagi genangan air yang meluber ke perumahan penduduk dan jalan. Upaya mempercantik diri yang diterusakan dengan usaha melestarikan keadaannya itu merupakan sebuah keharusan yang mesti dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Jember, jika ingin melihat kotanya enak dilihat dan dinikmati. Karena hanya dengan cara itulah, Kota Jember akan diminati orang lain untuk berkunjung. Membiasakan hidup bersih dan sehat, merupakan modal utama untuk terciptanya suatu keadaan yang indah dan menarik. Jika pemahaman pola hidup bersih dan sehat itu sudah ada pada diri kita masing-masing, niscaya Kota Jember yang kita cintai akan senantiasa dalam kondisi enak dinikmati. Moleknya Kota Jember dengan berbagai perbaikan yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu, selain merupakan sebuah keharusan yang mesti dilakukan, juga akan menjadi kado ulang tahun bagi Kota Jember yang pada tanggal 1 Januari 2015 mendatang usianya menginjak 86 tahun. Dirgahayu Pemerintah Kabupaten Jember, semoga di usianya yang sudah cukup tua, Jember akan semakin dewasa dan lebih maju. (*)

Jember Kita I Edisi IX I 2014

7


VISION

SEMANGAT UNTUK MENJADI LEBIH BAIK

T

ak seorang pun akan menampik , dan tak seorang akan memungkiri, ketika dikatakan, dalam lima tahun terkahir, Jember banyak mengalami kemajuan. Ya memang begitulah adanya. Dengan segala kelemahan dan ketidaksempurnaan, kebersamaan yang telah dibina berhasil kita jelmakan menjadi semangat kegotongroyongan untuk mewujudkan Jember menjadi lebih baik. Membangun sebagai sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan oleh pemerintah, tidak akan pernah mencapai harapan, ketika didalamnya tidak ada kebersamaan. Kebersamaan ini mutlak harus dimiliki oleh setiap insan yang memang berkeinginan melakukan perubahan ke arah lebih baik.

Sugeng/Humas

8

Jember Kita I Edisi IX I 2014


VISION Disadari, apa yang telah berhasil dicapai dalam sama, yaitu Jember lebih baik dari sebelumnya. Sebab kurun waktu lima tahun terakhir, bukan karena itu tak heran, diantara anak-anak daerah, berusaha kehebatan dari orang perorang, tapi berkat adanya mengekspresikan ide-ide kreatifnya melalui berbagai kebersamaan. Program pembangunan akan berjalan event agar bisa dinikmati masyarakat luas, tidak hanya dengan baik , apabila antara pihak pemerintah local tapi juga nasiona. sebagai pemangku kebijakan bisa berjalan seiring Jember Fashion Carnaval misalnya, lewat ide dengan masyarakt sebagai penerima sekaligus cemerlang seorang Dynand Fariz, terbukti mampu penikmat dari program pembangunan yang dicamelambungkan nama Jember ke pentas nasional dan nangkan. international. Atau Tanoker, sebagai komunitas Kendati begitu disadari juga, apa yang telah bermain dan belajar untuk anak-anak dengan sarana dijalankan bersama selama ini, banyak kelemahan permainan tradisional berupa egrang, belakangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karenanya, merupakan mulai banyak didatangi tamu-tamu dari mansebuah kewajiban bagi kita semua untuk berupaya canegara. dan berusaha menyempurnakan hal-hal yang selama Tak hanya itu saja sebenarnya yang telah ikut ini masih diniliai kurang baik. melambungkan dan menjadikan Kota Jember memang tengah menggeliat Jember berkembang serta dikenal mauntuk terus berpacu mengejar kesyarakat dari lain daerah. Ada banyak tertinggalannya dari daerah lain aktivitas dalam kehidupan masyayang lebih dulu maju. Sebagai rakat yang kontribusnya dalam sebuah kota dengan segala pembangunan dan perJember memang tengah dinamikanya, Jember telah kembangan kota Jember tidak menggeliat untuk terus berpacu mengalami perkembangan bisa dibilang kecil. cukup pesat, hampir semua Jember memiliki banyak mengejar ketertinggalannya dari sector berkembang, seiring potensi dan itu yang secara daerah lain yang lebih dulu maju. dengan kreatifitas dan langsung merupakan asset, Sebagai sebuah kota dengan dinamisnya kehidupan dan itu adalah modal yang segala dinamikanya, Jember telah masyarakatnya. tak ternilai. Apabila semua mengalami perkembangan cukup Banyak factor yang potensi yang ada bisa dipesat, hampir semua sector menjadikan Jember melaju kembangkan, maka bukan tiberkembang, seiring dengan bergerak cepat meninggaldak mungkin ke depan Jemkreatifitas dan dinamisnya kan daerah di sekitarnya. Daeber akan menjadi kota yang kehidupan masyarakatnya. rah dengan julukan Kota Temluar biasa. bakau ini, banyak berdiri perHal yang teramat penting guruan tinggi, baik negeri mauuntuk menjadi perhatian utama pun swasta. Keberadaan lembaga dalam upaya meraih kemajuan pendidikan tinggi ini, langsung mausuatu masyarakat dan daerah, adalah pun tidak,, ikut mempengaruhi pola berkebersamaan dan kerukunan. Karena hanya pikir masyarakat. dengan kerukunan dan kebersamaan inilah, setiap Nuansa kehidupan masyarakat di Jember cukup persoalan yang ada akan lebih mudah dipecahkan agamis, karena daerah ini memiliki ratusan bahkan dan dicarikan jalan keluarnya. ribuan pesantren, yang ikut memberikan kontribusi Para pejabat dan seluruh elemen masyarakat, dalam pembentukan karakter masyarakat. Sebab itu harus mampu dan mau menyatukan tekad serta tak heran, tokoh agama atau pengasuh pesantren memantapkan niat, untuk tetap menjaga kerukunan. selalu menempati posisi sentral dalam kehidupan Niat seperti ini harus tertanam kuat pada masingmasyarakat. masing individu seluruh anggota masyarakat. Besarnya pengaruh kalangan agamawan bagi Bersama kita jalankan semua yang telah terenmasyarakat inilah yang kemudian ikut mempengaruhi canakan, sesuai profesi yang ditekuni masing-masing. keberhasilan pelaksanaan program pembangunan. Petani, jalankan aktivitasnya sesuai dengan bidang Hanya yang demikian ini, disadari oleh penyelenggara yang sudah dtekuninya, sehingga bisa menghasilkan pemerintahan di Jember, karena itu ketika akan padi untuk menopang kebutuhan pokok sehari-hari dilaksanakannya program pembangunan, upaya pemasyarakat. Demikian juga untuk anggota masyarakat libatan pemuka agama, menjadi prioritas utamanya. yang lain, jalankan tugas mulia yang telah Kabupaten Jember berkembang seperti sekarang diembannya, sehingga karya-karya gemilang yang ini, tidaklah semata-mata karena kemampuan pihak diciptakan, bisa bermanfaat untuk orang lain. tertentu saja, tapi karena adanya kebersamaan dari Semoga apa yang telah kita niatkan dan upayakan, seluruh elemen masyarakat. Semua elemen bahu akan berjalan sukses sehingga bisa membuahkan membahu dan berupaya menyukseskan program hasil sebagaimana yang diharapkan. Selamat tahun yang sudah dicanangkan. baru, semoga di tahun yang baru ada perubahan, Semua memiliki keinginan dan harapan yang semangat untuk menjadi lebih baik.(*).

“

“

Jember Kita I Edisi IX I 2014

9


HOT NEWS

DEKLARASI DAMAI PILKADES, JANGAN A gar pelaksanaaan pemilihan kepala desa (pilkades) 2014 di Kabupaten Jember berjalan lancar, aman dan tertib tanpa ada gesekan serta tetap menjunjung sportifitas dengan tetap memegang prinsip siap menang dan siap kalah. Kesiapan para calon dalam pemilihan kepala desa untuk menerima kenyataan yang terjadi ini, sehari sebelum pelaksanaan pemilihan pilkades, 27 Nopember 2014, terlebih dahulu diadakan deklarasi damai di Aula PB

10

Jember Kita I Edisi IX I 2014

Sudirman Pemkab Jember. Deklarasi itu sendiri diikuti oleh 181 orang calon kepala desa, 59 orang ketua panitia pilkades, 59 orang ketua BPD, serta 25 muspika kecamatan penyelenggara pilkades. Dalam sambutannya, AKBP Sabilul Alif, Kapolres Jember, mengatakan, bahwa deklarasi damai itu untuk mewujudkan situasi kamtibmas di Kabupaten Jember ketika gelaran pilkades berlangsung. Mantan Kapolres Bondowoso itu juga mengeaskan, pilkades juga ba-

gian dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Sabilul berharap, keberhasilan Jember melaksanakan pilkades sesuai peraturan perundang-undangan bisa menjadi contoh kabupaten lain. Apalagi tahun 2015 Jember bakal menggelar perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada), karena itu sukses pelaksanaan pilkades ini perlu ditindaklanjuti saat pilkada mendatang.


HOT NEWS

SIA-SIAKAN AMANAH ITU “Sebagai pejabat baru di Polres Jember, maka saya ingin memperkenalkan diri kepada bapak dan ibu sekalian, kendati baru beberapa hari menjabat ada tugas besar menanti yakni pelaksanaan pilkades di 59 desa,” katanya. Apapun hasil dari pilkades ini, menang atau kalah, mari kita hormati, karena itu siap menang atau kalah harus dipegang teguh oleh calon kepala desa ketika pilkades berlangsung,” ungkap Sabilul.

Sugeng/Humas

Saiful Amri/Jember Kita

Anda bukan sembarangan orang dan anda adalah orang pilihan, dan semoga keinginan anda bisa terkabul untuk menjabat sebagai kepala desa

Dijelaskan, deklarasi damai pilkades ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat selama pilkades berlangsung. Karena itu, kepada semua elemen masyarakat diminta, untuk tetap menjaga kondusifitas daerahnya masing-masing, jangan sampai ada gejolak dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Sementara Bupati Jember MZA Djalal, dalam sambutannya mengatakan, bahwa calon kepala desa adalah putra terbaik di desa masing-masing. Acungan jempol patut diberikan kepada warga masyarakat ketika berkeinginan menjadi kepala desa. Panggilan jiwa dan ingin mengabdikan diri

untuk kepentingan masyarakat selama enam tahun kedepan adalah hal mulia. Dalam kesempatan tersebut, orang nomer satu di Jember itu sempat melontarkan pernyataan, kepala desa juga merupakan sosok negarawan, karena dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Adalah hal membanggakan bagi saya sebagai bupati Jember ketika bisa bertemu langsung bersama calon-calon kepala desa di deklarasi damai pilkades. Anda bukan sembarangan orang dan anda adalah orang pilihan, dan semoga keinginan anda bisa terkabul untuk menjabat sebagai kepala desa. “Jika rakyat mempercayakan amanah di pundak saudara, maka jangan sia-siakan amanah tersebut. Anda sebagai kepala desa merupakan seorang negarawan dan siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat selama 24 jam dan jangan pernah mengeluh sedikitpun saat menjalankan tugas,” ungkap Djalal. Jember Kita I Edisi IX I 2014

11


NEWS IN A MONTH Senin

8 Desember 2014

Sebanyak 58 kepala desa hasil pilkades Kabupaten Jember serentak 27 November lalu, dilantik Bupati Jember MZA Djalal di Aula PB Sudirman Pemkab Jember, Senin (8/12/2014). Pelaksanaan Pilkades di ikuti sebanyak 59 Desa dan ketika dilantik, hanya 1 Kades yang berhalangan yang dikarenakan masa jabatannya berakhir Januari 2015. MZA Djalal mengatakan akan melantik Kades tersebut pada Januari mendatang. “Kades Cangkring Kecamatan Jenggawah yang terpilih itu, tidak ikut dalam pelantikan tersebut karena belum selesai jabatanya dan akan dilantik Januari nanti," ujar Bupati Sementara itu, di 58 kades terdapat 6 perempuan terpilih yang ikut dilantik. hal ini menambah jumlah Kades perempuan di Jember sebanyak 26 orang selama 10 tahun terahkir.

Dalam rangka hari ulang tahun Radio Prosalina Jember ke 25, menyiarkan secara langsung wawancara Bupati Jember MZA Djalal di ruang kerja Bupati Kantor Pemkab Jember Kamis, (11/12/ 2014) Desember 2014 Dalam wawancara tersebut, Bupati mengungkapkan kehidupan pribadinya, dari lahir, saat kecil hingga menjabat sebagai Bupati Jember hampir 10 tahun. Lahir di pinggirang sungai bedadung, dunia masa kecil Djalal juga sama dengan dengan kebanyakan anak kecil di Jember. Suka bermain dan menghabiskan waktu di sungai, mengejar layang-layang serta bermain bola di Alun-alun Jember. “Pada masa kecil saya suka bermain dan suka minum air dari kran yang ada di halaman Pemkab Jember, setelah bermain bola di alun-alun yang berada di depan Kantor Pemkab Jember,” Kata MZA Djalal Ketika ditanya tentang program pemerintahannya, Djalal mengatakan akan terus melayani masyarakat Jember hingga berahkir masa jabatannya dan membuat program yang tidak membebani pemerintahan yang akan datang. “Dengan program prioritas pembangunan, saya akan terus melayani masyarakat Jember hingga berahkir masa jabatannya dan membuat program yang tidak membebani pemerintahan yang akan datang”, katanya

Kamis

11

12

Jember Kita I Edisi IX I 2014

Bupati Jember, MZA Djalal menerima kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Yuddy Chrisnandi di Pendopo Wahyawibawagraha selasa (18/11/2014) malam. November 2014 Menpan RB mampir ke pendopo seusai "blusukan" di Rumah Sakit Paru miliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jember. Dalam pertemuan itu Menpan mengatakan akan mencanangkan gerakan penghematan anggaran secara nasional. Gerakan tersebut telah diinstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah. “Gerakan penghematan nasional itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya, membatasi perjalanan dinas, lalu mengurangi orang yang ikut dalam perjalanan dinas, mengurangi penggunaan alat tulis kantor (ATK), dan tidak menggunakan AC secara berlebihan”, kata politisi Hanura itu. Bupati menerima rombongan Menpan bersama dengan sejumlah pejabat Pemkab Jember. Usai mengunjungi Rumah Sakit Paru, Yuddy Chrisnandi pun bertolak menuju Kabupaten Banyuwangi.

Selasa

18

Sesuai dengan era demokratis birokrasi, Bupati Jember MZA Djalal memberlakukan Undang – Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni dengan mengimplementasikannya November 2014 bersama dengan pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Jember di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu, (19/11/ 2014) Meski sudah berlaku sejak Januari 2014 lalu, kegiatan sosialisasi tersebut diadakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jember untuk di laksanakan di seluruh jajaran kepegawaian Pemkab Jember. Khususnya bagi pejabat eselon II dan III masa pensiun alias masa kerja ditambah 2 tahun, dari usia kerja 58 diganti menjadi usia 60 tahun, dan 56 menjadi 58 tahun. Sosialisasi ini adalah masalah kepegawaian, mulai dari soal pensiun, kepangkatan dan masa kerja. Dengan pemberlakuan UU Nomor 5 tahun 2014 tersebut, Bupati MZA Djalal mengajak para PNS di Jember untuk selalu meningkatkan profesionalisme kinerja sebagai aparatur kerja pejabat.

Rabu

19


Jember Kita I Edisi IX I 2014

13


MAIN

STORY

MAMPU BANGUN TIGA JEMBATAN BERKAT DANA

Sugeng/Humas

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir masa pemerintahan bupati Jember MZA Djalal ini ada empat bangunan infrastruktur berupa jembatan dikerjakan di Kecamatan Jenggawah, dari jumlah tersebut tiga jembatan merupakan hasil swadaya murni warga Kecamatan Jenggawah dan satu jembatan merupakan hasil bantuan dari pemerintah Kanada.

K

edua infra struktur hasil peng umpulan dana warga itu berhasil dirampungkan dan diresmikan oleh MZA Djalal setahun lalu, adalah jembatan Cakang Mandiri Di Desa Cangkring serta jembatan Jati Subur terletak di Desa Jatisari. Ketika ditemui oleh Wartawan Jember Kita (JK), Kyai Lutfi Ahmad Pengasuh Ponok Pesantren Madinatul Ulum Desa Cangkring Jenggawah mengungkapkan, keberadaan jembatan itu tidak hanya menguntungkan masyarakat Kecamatan Jengggawah namun 14

Jember Kita I Edisi IX I 2014

dua kecamatan lain seperti Mumbulsari dan Tempurejo. Mantan anggota DPR itu mencontohkan, keberadaan jembatan Cakang Mandiri merupakan penghubung antara Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah dan Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari, adapun Jembatan Jati Subur berada di Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah menghubungkan Dusun Buran Kecamatan Tempurejo. Adapun jembatan ketiga baru bebarapa hari lalu dilakukan peletakan batu pertama oleh bupati Jember

MZA Djalal, jembatan itu berada di Desa Wonojati dan bakal melintasi Desa Cangkring. Tiga jembatan ini merupakan urunan dari masyarakat dan dua sudah rampung dibangun. Keberadaan jembatan membuat jarak dari satu desa ke desa lain menjadi dekat dan itu dirasakan oleh warga di tiga kecamatan seperti Jenggawah, Mumbulsari dan Tempurejo. “Dulu sebelum jembatan itu dibangun muncul keluhan karena infrastruktur tersebut belum permanen, namun ketika jembatan itu rampung kini desa-desa tersebut terlihat ramai,�jelas Kyai Lutfi. Kendati untuk membangun sebuah


MAIN STORY

SWADAYA

Sugeng/Humas

jembatan itu butuh dana tidak sedikit, justru Kyai Lutfi mampu memiliki cara tersendiri untuk memotivasi mereka untuk mengumpulkan dana demi pembangunan jembatan. Ada hal menrik dari cerita dibalik sukses itu, tokoh kharismatik Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah tersebut berhasil menggelorakan semangat masyarakat untuk mengelola pertanian dan peternakan. Kerja keras

itupun membuahkan hasil, kelompok peternakan binaan Kyai Lutfi itu mampu unjuk gigi meraih juara II sebagai peternak terbaik di Jawa Timur. Tidak ada hal sulit untuk membangkitkan keinginan warga membuat jembatan, bergantung bagaimana kita memberi pemahaman kepada mereka agar fasilitas infrastuktur itu bisa dibangun.Ketika musim panen tiba dari kelompok pertanian mengumpul-

kan uang mewujudkan rencana pembuatan infra struktur jembatan, mereka semangat sekali dan merasakan keberadaan jembatan sangat dibutuhkan untuk memperlancar perekonomian dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan. “Lebih dari itu, kehadiran jembatan ini juga dirasakan oleh pelajar ketika akan berangkat ke sekolah,�jelas Kyai Lutfi.(winardyasto)

“Lebih dari itu, kehadiran jembatan ini juga dirasakan oleh pelajar ketika akan berangkat ke sekolah,� Jember Kita I Edisi IX I 2014

15


MAIN

STORY

Sugeng/Humas

PELAKSANAAN PROGRAM RTLH LAMPUI KAPASITAS

U

paya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan lewat beberapa program pemberdayaan, tidak hanya dalam bentuk bantuan langsung tunai, namun juga ada bantuan yang diwujudkan dalam bentuk rehab rumah yang dinilai tidak layak huni. Bantuan dalam bentuk perbaikan rumah ini dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap keluarga kurang beruntung, sehingga rumah yang ditempati sesuai standar kesehatan. Yang diantaranya dilengkapi dengan fentilasi yang memadai plus MCK. Terkait dengan program perbaikan rumah warga kurang beruntung 16

Jember Kita I Edisi IX I 2014

ini, pemerintah melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI. Diharapkan dengan dilibatkannya TNI dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini, bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, atau minimal mengurangi. Sesuai dengan kerjasama yang dibuat Pemerintah Propinsi Jawa Timur dengan Kodam V/Brawijaya, untuk pelaksanaan program RLTH, Kodim 0824/Jember mendapatkan target merehabilitasi 766 unit di 31 kecamatan se Kabupaten Jember. Dari target yang telah ditentukan tersebut,

Kodim 0824/Jember ternyata mampu meningkatkan kapasitasnya menjadi 768 unit rumah. Dalam pelaksanaan program rehabilitasi rumah warga kurang beruntung yang didanai APBD Propinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2014 itu, Dandim 0824 Jember, Letkol Arh Wirawan Yanuartono, berkesempatan mengunjungi beberapa lokasi tempat pelaksanaan rehabilitasi RTLH. Saat Kunjungan yang dilakukan pada hari Sabtu, 15 Nopember 2014, bersama Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Jember, Sugiarto, SH, Dandim 0824 Jember, menjelaskan, bahwa program ini merupakan wujud kepedulian TNI dalam membantu peme-


MAIN STORY rintah guna meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat serta menekan laju pertumbuhan masyarakat miskin Pada kesempatan yang sama itu, Sekkab Jember Sugiarto, SH, juga menjelaskan, bahwa program mulia ini pada dasarnya untuk membantu kesulitan masyarakat yang kurang beruntung dalam upaya memiliki rumah yang layak huni. Hanya saja karena anggaran yang disediakan cukup terbatas, maka tidak seluruh rumah tidak layak huni masyarakat bisa direhabilitasi. “Khusus pada program RTLH yang kita kunjungi saat ini, yang dikerjakan oleh TNI, utamanya personil Babinsa

Kodim 0824/Jember, hasilnya sangat memuaskan sekali. Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya melalui Dandim 0824/Jember, dan kerjasama, kiranya perlu ditingkatkan di kemudian hari guna membantu permasalahan-permasalahan di masyarakat,� tambah sekkab. Kunjungan ke lokasi pelaksanaan program RTLH, yang diikuti beberapa kepala dinas, seperti Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perikanan dan Kepala Dinas Pengairan tersebut, rombongan berkesempatan melihat langsung kondisi rumah yang sudah direhabilitasi. Beberapa rumah penduduk yang

dikunjungi rombongan Sekkab dan Dandim 0824, mulai dari Dusun Plalangan Desa Suka Makmur, Kecamatan Ajung, Dusun Leces, Sruni Kecamatan Jenggawah, Dusun Krajan, Sumber Rejo Kecamatan Ambulu, hingga Dusun Purwojati, Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, secara keseluruhan kondisinya sudah layak huni dan memenuhi standar kesehatan. Mengakhiri kunjungannya, Dandim 0824, meminta kepada masyarakat yang telah mendapatkan bantuan program RTLH, agar merawat dan menjaga kebersihan di sekitar rumah serta membiasakan hidup lebih sehat lagi. Winardyasto

Sugeng/Humas

kepada masyarakat yang telah mendapatkan bantuan program RTLH, agar merawat dan menjaga kebersihan di sekitar rumah serta membiasakan hidup lebih sehat lagi Jember Kita I Edisi IX I 2014

17


MAIN

STORY

TAK HANYA PERBAIKAN RUMAH, TAPI JUGA PENGADAAN AIR BERSIH

D

esa Panduman, Kecamatan Jelbuk, yang berada di lereng pegunungan Argopuro, merupakan daerah kering yang ketika memasuki musim kemarau, masyarakatnya akan menghadapi kesulitan air bersih. Desa ini terbilang tertinggal bila dibanding desa lain di Jember, bahkan tingkat kemiskinan di desa ini terbilang cukup tinggi. Sebab itu butuh perhatian pemerintah, agar keberadan masyarakat di desa ini bisa sejajar dengan masyarakat di desa lain. Indikator kemiskinan dari desa ini, bisa dilihat dari masih tingginya rumah warga yang butuh bantuan pemerintah untuk perbaikan. Kepala Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Winarko Setiawan, memaparkan, bahwa sampai saat ini masih ada sekitar 750 unit rumah warga yang butuh bantuan perbaikan. Jumlah keseluruhan rumah warga di Desa Panduman yang butuh perbaikan sekitar 1150 unit, sedang yang sudah dibangun sekitar 400 unit. Pada program Bantuan Simulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang diterimakan kepada masyarakat kurang mampu di Desa Panduman, tahun ini diperuntukkan bagi 247 unit, tersebar di 8 dusun. Program bantuan untuk perbaikan rumah warga ini, sudah memasuki 80 %. “Bantuan yang diberikan berupa atap dan gedung. Kalau atapnya memang jelek, maka yang diberi bantuan adalah perbaikan atap,� ujar Winarko Setiawan, Kades Panduman. Kondisi tidak menguntungkan bagi warga di Desa Panduman sendiri, sebenarnya sudah diupayakan lewat gotong royong. Sambil menunggu bantuan dari pemerintah, pihak desa berusaha mendo-

Dok. Humas

18

Jember Kita I Edisi IX I 2014


MAIN STORY

Teguh/Humas

rong masyarakatnya untuk menabung guna membangun rumahnya masingmasing. Bantuan perbaikan rumah ini, menurut kades, cukup membantu masyarakatnya dalam upaya memiliki rumah yang layak huni. Dalam bantuan ini, masing-masing rumah mendapatkan Rp 7500 ribu. “ Bantuan dari daerah berasal dari Kodim 0824 sebanyak 3 unit,” terangnya. Adanya bantuan dari Kementerian Sosial ini, lanjut kades, benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebab itu, diharapkan ke depan, masih ada lagi bantuan yang sama, karena masih banyak warga miskin yang membutuhkan, utamanya di dusun Sumber Candik. “Manfaatnya sa-

ngat besar sekali dan betul-betul dirasakan masyarakat, mudah-mudahan program ini ke depan masih dilanjutkan,” pungkasnya Tak hanya itu, kesulitan yang dihadapi warga di Desa Panduman ternyata tidak hanya soal rumah layak huni. Warga di desa ini, ternyata juga butuh bantuan lain, yakni pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Selama ini, hanya untuk mendapatkan air bersih, mereka terpaksa harus menempuh jarak yang tidak dekat, bisa sampai 500 meter hingga 1500 meter. Warga di desa ini sebenarnya sudah mengupayakan pengadaan air bersih, lewat penyambungan ke sumber mata air.

Hanya saja karena pipa paralon yang digunakan kualitasnya kurang baik, saat ini kondisinya sudah banyak yang rusak atau pecah. Kesulitan air bersih ini utamanya dialami masyarakat yang tinggal di Dusun Sumber Candik, Siwan Lor dan Krajan II. Kepada pemerintah, kades berharap, adanya bantuan pipanisasi sekaligus tendon air untuk pengadaan air bersih, karena sumber air tersedia di daerah atas. “Biaya untuk pipanisasi sekitar Rp 35 sampai Rp 50 juta. Kalau pembuatan sumur bor sekitar Rp 60 sampai Rp 70 juta. Program pengadaan air bersih ini sebenarnya sudah dibahas dalam musrenbang lima tahunan,” pungkasnya. (Indra G. Mertowijoyo)

“Manfaatnya sangat besar sekali dan betul-betul dirasakan masyarakat, mudah-mudahan program ini ke depan masih dilanjutkan,” Jember Kita I Edisi IX I 2014

19


Saiful Amri/Jember Kita

PHK BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA Termination of Employment is not the End of the World

B

agi mantan karyawan PT HM Sampoerna, pemutusan hu bungan kerja (PHK), yang diterimanya sebagai dampak dari diberhentikannya operasi perusahaan tempatnya bekerja, ternyata bukanlah akhir dari segalanya. Mereka yang ter-PHK tersebut, saat ini justru bisa menikmati pendapatan yang jauh lebih baik bila disbanding dengan pendapatan yang diterimanya ketika masih bekerja di PT Sampoerna. Ini terjadi setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jember, berupaya mengatasai masalah yang dihadapi para mantan karyawan PT Sampoerna yang berlokasi di Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember itu. Melalui pelatihan keterampilan yang telah diberikan, mantan karyawan tersebut saat ini sudah memiliki pendapatan melalui usaha yang dijalankannya sendiri. Penerapan ilmu dari pelatihan kerajinan berupa makanan dan minuman ringan yang telah mereka ikuti, hari Selasa, 2 Nopember 2014 lalu, berhasil mereka pamerkan melalui acara yang dikemas dengan tajuk Bimbingan Teknis Peningkatan Keterampilan eks Karyawan PT HM Sampoerna, Temu Peserta & Gelar Produk Karyawan. Acara yang menjadi ajang pameran berbagai produk makanan ringan hasil produksi para mantan karyawan PT HM Sampoerna, merupakan hasil kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM, Kabupaten Jember dengan Politeknik Negeri Jember (Polije). 20

Jember Kita I Edisi IX I 2014

For some ex employee of PT HM Sampoerna, the termination of employment caused by their company stop operating is not the end of the world. Those who being fired now just earn better income compared when they worked at the PT Sampoerna. It was after the EMR Trading and Industry Agency in cooperation with the Jember State Polytechnic tr ying to solve the problem of PT Sampoerna ex employe, located in Garahan, Silo Sub District in Jember. Through the training they given, the ex employees are now earning the income from the business they run. They are succeeded in applying the training given. The training of light meal and beverages making they followed in Tuesday, November 2nd 2014 is applied in an exhibition entitled Technical Guidance in Skill Improvement of ex Employees in PT HM Sampoerna, Meets and Greets, and Employees Product Exhibition. The event to exhibit many product of light meal produced by the ex employees of PT HM Sampoerna was the collaboration of Jember District’s EMR Trading and Industry Agency with the Jember State Polytechnic (Polije)


MAIN STORY Bimbingan Teknis peningkatan keterampilan buruh eks PT. HM Sampoerna yang dilaksanakan Disperindag dengan Politeknik Negeri Jember, ternyata menjadikan eks karayawan PT Sampoerna bisa tersenyum kembali. Pasalnya dengan keterampilan yang dimiliki, mereka saat ini tetap produktif melalui kegiatan produksi makanan ringannya. Anas Makruf, Sekretaris Disperindag, yang dalam acara itu mewakili Kepala Dinas Diperindag, Ahmad Sudiono, mengatakan, bahwa pemberdayaan terhadap mantan karyawan PT Sampoerna, merupakan upaya untuk menghindari terjadinya pembekakan angka pengangguran. Sebab, dampak dari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), terhadap mantan karyawan PT Sampoerna, setidaknya ada 1000 orang yang kehilangan pekerjaan. Karena itu, untuk mengatasi persoalan tersebut, diberikanlah pelatihan keterampilan kepada mereka yang telah kehilangan pekerjaan tersebut. Rangkaiannya dalam bimbingan teknis itu sendiri, dimulai dengan pra kegiatan, yaitu observasi dan eklplorasi, yang kemudian berhasil ditemukan 97 kelompok dari 1000 mantan buruh PT Sampoerna. Kepada mereka selanjutnya diberikan training. Untuk training yg dilakukan di Polije berlangsung selama 30 hari, mulai tanggal 27 Oktober sampai 28 Nopember 2014. Sedangkan anggaran yang digunakan untuk kegiatan ini, diambil dari dana cukai tembakau. Untuk gelar produk hasil kerajinan mantan karyawan PT Sampoerna, dari 97 kelompok yang ada, kesemuanya memamerkan berbagai keterampilan yang telah diajarkan. Ada 15 komoditas hasil keterampilan yang dipamerkan dalam acara itu, seperti roti manis, keripik, dodol ketan, minuman sari buah, kerupuk, bakso dan beberapa jenis makanan minuman ringan lainnya. Mengenai pemesaran dari produk yang dihasilkan manta karyawan PT HM Sampoerna ini, pihak Polije bersedia membantu melalui outlet-outlet Polije sendiri. Namun begitu, untuk kepentingan pengembangan usahanya, para mantan karyawan tersebut, berusaha memasarkannya sendiri. Modal awal untuk menjalankan usahanya, dalam program training ini, para m,antan karyawan dibantu hingga 3 kali proses produksi. “Target yang hendak dicapai adalah bagaimana para eks buruh PT Sampoerna dapat mandiri,” ujar Dedi dari Tim Pendampingan Badan Kerjasama Polije. Sementara itu, salah satu mantan karyawan, Winda, yang menjadi peserta bimtek, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pemberian pelatihan keterampilan terhadap dirinya dan teman-temannya. Ilmu yang didapat dari pelatihan itu, menurutnya, sudah ditularkan kepada teman-temannya di desanya. “Alhamdulillah, hasilnya lebih dari waktu saya masih bekerja di sampoerna” ujarnya. (Indra G. Mertowijoyo)

The Technical Guidance in improving the skill of ex employees in PT HM Sampoerna conducted by the Trading and Industry Agency and Jember State Polytechnic can bring smile back to them. That’s because with the skill learned, they can still producing light meal. Anas Makruf, the Secretar y of Trading and Industr y Agency while attending the event on behalf of Trading and Industry Agency Chairman, Ahmad Sudiyono, said that the empowerment of ex employee in PT Sampoerna is conducted to avoid the increase in unemployment number. It’s because the effect of Termination of Employment on ex employee of PT Sampoerna can reach about 1000 people. To overcome the problem, they give the training for the people losing their jobs. The training was started in pre event, which is observation and exploraSaiful Amri/Jember Kita tion that has succeeded discover 97 groups of 1000 ex employee of PT Sampoerna. And then the training was given. The training last 30 days started October 27th until November 28th 2014. And the budgetary used came from the tobacco tax fund. All those 97 groups are exhibiting their product in this event. There are 15 commodities was showed off in that event, such as sweet bread, chips, sticky rice dodol, fruit juice, crackers, meatball, and may other light meal and beverages. The marketing of these products will be aided by Polije. They are willing to help distributing the product through the Polije’s outlets. But for the sake of business development, these ex employees are trying to handle the product marketing. The initial capital to run the business in this training was given for 3 production time. “The target we want to achieve is to make them stand on their own,” said Dedi of the Polije Cooperation Mentoring Team. While one of the ex employees, Winda, that join the training is expressing her gratitude on the training given. The skill and knowledge she gets from this training can be spread to her village colleagues. “Alhamdulillah, the result I obtained is bigger compared to the number I get while I was still working in Sampoerna.” She said. Jember Kita I Edisi IX I 2014

21


MAIN

STORY

Sumber : www.agrobiodiversityplatform.org

BERHARAP ADANYA PASAR AGROBIS

B

uah merupakan salah satu makanan yang banyak diminati masayarakat, selain rasanya yang segar, buah juga memiliki banyak vitamin, sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh. Kegamaran untuk mengonsumsi buah, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut usia inilah, yang kemudian memantik masyarakat untuk berbondong-bondong bertanam buah. Di Jember, kita dapat menemui aneka buah dengan mudah, sepeti buah rambutan, mangga, nangka, durian, anggur, dan masih banyak lagi aneka jenis buah yang tumbuh subur di kota ini. Di beberapa wilayah di kota Jember, bahkan dikenal sebagai sentra buah tertentu, seperti wilayah Jember utara dan timur yang dikenal sebagai penghasil buah Durian, Pepaya dan buah Jambu dan wilayah Jember selatan dan barat dengan bu22

Jember Kita I Edisi IX I 2014

ah Jeruk , Salak , Blimbing dan sebagainya. Seperti yang dikatakan Musta’in, salah satu petani buah Durian, bahwa permintaan buah durian dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup siginfikan. Ini merupakan salah satu bukti, bahwa prospek petani buah di Kabupaten Jember kedepan semakin membaik. Hal yang sama juga dikatakan Ardi, petani papaya, bahwa pangsa pasar untuk buah pepaya juga terus mengalami peningkatan. Permintaan itu, selain datang dari beberapa pasar local, juga dari luar daerah. “Alhamdulilah, hingga saat ini permintaan buah pepaya tetap banyak, bahkan meningkat, namun untuk harga masih terbilang standart, yakni Rp.3.500- hingga Rp.4.000,-, tergantung jenis dan ukuran buah,” ujar Ardi, yang telah 20 tahun menjadi

petani papaya itu. Terkait dengan prospek cerah tanaman buah ini, Ketua HKTI Kabupaten Jember, Jumantoro, berharap pemerintah lebih memberikan perhatian dalam bentuk menyediakan pasar agribis sendiri. “Disini di Arjasa hingga daerah Jelbuk, itu banyak menghasilkan Durian, Jambu dan Pepaya, mengingat potensi buah yang luar biasa ini, saya berharap Jember dapat memiliki pasar Agribis sendiri untuk mempermudah petani buah dalam menjual ahsil produknya tersebut” ujarnya. Sementara terkait dengan upaya terciptanya ketahanan pangan, Jumantoro menjelaskan, HKTI terus melakukan melalui banyak kegiatan dan sosialisasi, utamanya kepada petani sebagai pihak yang terkait langsung dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan.


MAIN STORY pihaknya juga melakukan praktek langsung cara penggunaan pupuk berimbang terhadap sawah milik petani yang ada di 5 kecamatan, yakni Panti, Sukowono, Jelbuk, Patrang dan Arjasa. Ke lima kecamatan di wilayah Jember utara tersebut sengaja dipilih untuk praktek penggunaan pupuk berimbang, karena SDM yang ada di wilayah perlu ditingkatkan. “ Tahun 2014 ini kami memilih beberapa kecamatan yang kami rasa SDMnya masih perlu ditingkatkan lagi, agar mutu dari hasil produksinya juga bisa lebih baik dari sebelumnya, namun kami masih akan terus melakukan ini di kecamatan lainnya,” tegasnya.

“Tahun 2014 ini kami memilih beberapa kecamatan yang kami rasa SDMnya masih perlu ditingkatkan lagi, agar mutu dari hasil produksinya juga bisa lebih baik dari sebelumnya, namun kami masih akan terus melakukan ini di kecamatan lainnya,”

Saiful Amri/Jember Kita

Diantara sosialisasi yang sudah dilakukan, adalah menghimbau para petani untuk menggunakan pupuk berimbang, dalam menjalankan budidaya pertaniannya. Pemahaman tentang penggunaan pupuk secara berimbang ini dirasa sangat penting agar mutu yang dihasilkan semakin baik. “Selama ini kami melakukan banyak kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketahanan pangan di Jember. Beberapa pekan lalu kami telah melakukan sosialisasi terhadap sejumlah petani tentang pentningnya penggunaan pupuk berimbang,” ujar Jumantoro, ketua HKTI Jember. Dalam sosialisasi itu, menurut dia,

Menurut Jumantoro, dengan menggunakan pupuk berimbang, selain mutu yang dihasilkan bagus, hasil produksipun juga mengalami peningkatan hingga 2 ton perhektarnya. Untuk itu penerapan pupuk berimbang ini harus terus dilakukan, agar mutu dan produksi padi di Jember semakin meningkat pula. “Pupuk berimbang terpadu ini bukan hanya menggunakan pupuk kimia saja, namun juga pupuk organik sangat perlu. Selama ini pemahaman petani masih fokus terhadap pupuk kimia saja karena hasilnya cepat terlihat, padahal sebenarnya penggunaan pupuk organik perlu dilakukan untuk menghasilkan mutu padi yang baik” tegasnya. Jumantoro juga menjelaskan, saat ini sekitar 80% petani sudah mulai persiapan musim tanam, hal itu dikarenakan kondisi cuaca sudah sangat mendukung. Namun juga perlu diwaspadai, bahwa musim hujan seperti saat ini juga rawan terjadi gagal panen. “Kalau di Jember hanya beberapa daerah saja yang biasanya gagal panen, seperti missal di wilayah Rambipuji, Karena di daerah tersebut hanya tanam padi terus, tidak ada variasinya, hal itulah yang berpengaruh pada tingkat keasaman tanah, sehingga berpengaruh pula terhadap perkembangan dan hasil produksinya,” ungkapnya Untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen ini, beberapa perlu hal perlu diperhatikan petani, misalnya menggunakan benih berlabel yang dikembangakna oleh penangkar serta mengendaikan hama terpadu yang banyak mengganggu ketika musim hujan seperti saat ini. Peningkatan mutu dan produksi harus terus dilakukan dengan bekerjasama antar pihak terkait, baik Pemkab maupun petani. (Fera D. Aprilianti) Jember Kita I Edisi IX I 2014

23


MAIN

STORY

TINGKATKAN HASIL PRODUKSI DENGAN PUPUK BERIMBANG

D

ikenalnya Jember sebagai daerah pertanian, ternyata membuat Pemkab beserta para petani yang tergabung dalam HKTI terus melakukan upaya peningkatan mutu dan produksi ketahanan pangan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kegiatan dan sosialisasi yang dilakukan terhadap petani di Jember. Beberapa langkah yang telah dilakukan, diantaranya adalah sosialisasi penggunaan pupuk berimbang yang telah dilakukann oleh HKTI, sosialisasi tersebut bertujuan untuk dapat memberikan pemahaman lebih pada para petani tentang pentingnya penggunaan pupuk secara berimbang agar mutu yang dihasilkan semakin baik. Seperti yang disampaikan Jumantoro, ketua HKTI Jember. “Selama ini kami melakukan banyak kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketahanan pangan di Jember, beberapa pekan lalu kami telah melakukan sosialisasi terhadap sejumlah petani tentang pentingnya penggunaan pupuk berimbang,� ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa selain sosialisasi, praktek langsung penggunaan pupuk berimbang terhadap sawah milik petani yang ada di 5 Kecamatan, dianataranya yakni Panti, Sukowono, Jelbuk, Patrang dan Arjasa). Dipilihnya beberapa kecamatan di wilayah Jemebr utara tersebut dikarenakan SDM yang ada diwilayah ini memang perlu ditingkatkan disbanding dengan para petani yang berada

di wilayah Jember Selatan. “Tahun 2014 ini kami memilih beberapa kecamatan yang kami rasa, SDMnya masih perlu ditingkatkan lagi, agar mutu dari hasil produksinya juga bisa lebih baik daripada sebelumnya, tapi kami masih akan terus melakukan ini di kecamatan lainnya� tegasnya.

Menurut jumantoro dengan menggunakan pupuk berimbang ini, selain mutu yang dihasilkan bagus, hasil produksipun juga mengalami peningkatan hingga 2 ton/hektarnya. Untuk itu penerapan pupuk berimbang ini harus terus dilakukan, agar mutu dan produksi padi di Jember semakin

Untuk itu penerapan pupuk berimbang ini harus terus dilakukan, agar mutu dan produksi padi di Jember semakin meningkat pula 24

Jember Kita I Edisi IX I 2014


Sumber : commodityonline.com

meningkat pula. “Jadi pupuk berimbang terpadu ini bukan hanya menggunakan pupuk kimia saja, namun juga pupuk organik itu juga sangat perlu digunakan , selama ini pemahaman petani masih fokus terhadap pupuk kimia saja karena hasilnya cepat terlihat, namun sebenarnya penggunaan pupuk organic perlu dilakukan untuk menghasilkan mutu padi yang baik� tegasnya. Jumantoro juga menjelaskan bahwa saat ini, sekitar 80% petani sudah mulai persiapan musim tanam, hal itu dikarenakan cuaca saat ini sangat

mendukung, namun juga perlu diwaspadai, bahwa musim hujan seperti saat ini juga rawan terjadi gagal panen. “Kalau di Jember hanya beberapa daerah saja yang biasanya gagal panen, seperti missal diwilayah Rambipuji, Karena didaerah tersebut hanya tanam padi terus, tidak ada variasinya, hal itulah yang berpengaruh pada tingkat keasaman tanah, sehingga berpengaruh pula terhadap perkembangan dan ahsil produksinya,“ ungkapnya Namun selain hal tersebut, beberapa factor lainnya juga berpengaruh

terhadap gagal panen, untuk mengantisipasi hal itu ada beberapa cara yang perlu dilakukan para petani, misalnya menggunakan benih berlabel yang dikembangakna oleh penangkar serta mengendaikan hama terpadu yang banyak mengganggu ketika musim hujan seperti saat ini. Peningkatan mutu dan produksi memang harus terus dilakukan, kerjasama antar pihak terkait, baik Pemkab maupun petani sangat diperlukan agar Jember tetap dapat memenuhi target 1 juta ton Gabah/tahun. (Fera D. Aprilianti) Jember Kita I Edisi IX I 2014

25


MAIN

STORY

PERLU SERTIFIKASI HALAL USAHA MAMIN

P

engusaha makanan dan minuman (mamin) bakal mendapatkan sertifikasi halal. Itu terungkap saat Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Jember melakukan pelatihan pengembangan usaha makanan dan minuman di penghujung tahun 2014 ini. Sertifikasi halal untuk produk mamin di Kabupaten Jember ini, dipandang perlu, mengingat, penduduk di Jember dan Indonesia secara umum, mayoritas beragama Islam, yang melihat produk mamin bisa dikonumsi atau tidak, dari sisi hukum Islam. Karena itu, agar konsumen muslim yang membutuhkan makanan halal, tidak merasa ragu, perlu dibuat sertifikiasi halal atas produk mamin yang ada, terlebih pada tahun 2015 mendatang, kawasan perdagangan bebas Asean diberlakukan, sehingga masyarakat akan kesulitan dalam membedakan produk halal dan haram. Prof. Dr. Sugijanto, MS.Apt, Direktur LPPOM MUI Jawa Timur, mengatakan, bahwa umat Islam membutuhkan jaminan produk pangan halal dan bisnis halal dunia sekarang ini semakin meningkat. Saat ini pasar halal dunia mencapai USD 2,3 triliun, produk pangan 61%, farmasi 26%, kosmetik 11% dan produk lain 2%. Dijelaskan Sugijanto, bahwa pengertian halal dalam ini, adalah yang diperbolehkan oleh sya’riat Islam, dan sebaliknya haram itu merupakan larangan syari’at Islam. Direktur LPPOM MUI Jawa Timur itu, juga mendukung kebijakan Kantor Pariwisata Kebudayaan Pemkab Jember untuk memberlakukan sertifikasi halal tersebut. Mengapa makanan itu harus halal?, selain itu merupakan ajaran syari’at Islam, juga secara biologis makanan diserap dan dicerna oleh tubuh lalu diedarkan keseluruh tubuh mulai dari ujung rambut ke ujung kaki. Makanan mampu mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan kecerdasan otak, sifat dan prilaku serta perkembangan janin, karena itu selain bergizi maka makanan itu juga harus halal. 26

Jember Kita I Edisi IX I 2014

The food and beverages business will obtain the halal certification. It was mentioned when the Jember District’s Culture and Tourism Office conducted a food and beverage business development training at the end of this 2014. The halal certification was needed considering the Jember and Indonesia in general is inhibited by Muslim in majority. And they determine whether a product can be consumed or not by the Muslim law. In order to cast away the Muslim consumer hesitation when they’re looking for halal foods, the halal certification is needed. Moreover, in the next 2015, the Asean free trading area is enacted. People will get a hard time in distinguishing the halal and haram product. Prof. Dr. Sugijanto, MS.Apt, the Director of LPPOM MUI in East Java said that the Muslim need guarantee that a product is halal and not to mention the improvement in the world halal business. Now the world halal market has reach $2,3 trillion consist of 61% in food product, 26% in pharmacy, 11% in cosmetics and 2% of other product. Sugijanto explained that the definition of halal is things that allowed by the Muslim law and the otherwise haram is things that forbidden by the Muslim law. The Director of East Java LPPOM MUI also supports the policy of Jember District’s Culture and Tourism Office to enact the halal certification. Why it should be halal?, beside it’s already the Muslim Law, biologically the food is digested and absorbed by the body and then distributed to the whole body from tip of the hair to the toes. The food can affect the physical growth and development of brain, character and behavior and also a development of fetus.

Sumber : malawi antenas.org

The Need of Halal Certifications in Food and Beverage Business


MAIN STORY

Jember Kita I Edisi IX I 2014

27


MAIN

STORY

Sumber : plus.google.com

“Agama Islam mengajak manusia untuk makan makanan halal dan baik di muka bumi ini, serta jangan mengikuti ajakan setan termasuk mengkomsumsi makanan tidak halal,” ujar Sugijanto. Dijelaskan juga oleh Sugijanto, konsumen muslim perlu memperoleh kepastian jaminan halal. Apalagi saat ini persoalan halal menjadi isu global seiring peningkatan kesadaran umat Islam dunia untuk mencari produk halal. Kepastian jaminan halal atas produk mamin ini sangat dibutuhkan, mengingat perkembangan umat Islam sendiri menunjukkan peningkatan. Di tahun 2010 saja, jumlah umat muslim lebih dari 1,6 milyar atau 24 % dari penduduk dunia. Sekarang, jumlah umat muslim mengalami peningkatan 28 % atau sekitar 2 milyar penduduk dunia. Ini jelas merupakan peluang pasar besar untuk produk makanan dan minuman halal apalagi umat Islam Indonesia berjumlah 240 juta orang. Masyarakt kita belum memahami sertifikasi halal dan labelisasi halal, padahal itu merupakan dua istilah berbeda. Sertifkasi halal adalah pengujian sistimatik untuk mengetahui barang di produksi oleh perusahaan itu dijamin halal secara konsisten, adapapun labelisasi halal itu pencantuman tulisan halalatau pernyataan halal pada kemasan produk untuk menunjukan produk tersebut berstatus halal. “Sertifikasi halal diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga pengkajian pangan, obatobatan dan kosmetika, sedangkan labelisasi halal kewenangan Badan Pengawasan Obat dan Makananan (BPOM),”tambahnya. (winardyasto) 28

Jember Kita I Edisi IX I 2014

“That’s why, beside healthy food, it also have to be halal. Islam is inviting the people to consume halal and good food in this world. And not to follow the devil persuasion including to consume the food that not categorized as halal,” said Sugijanto. According to him, the Muslim consumers need the assurance of halal food. Moreover it become the global issue concomitant with the increase of Muslim of the world awareness in search of halal product The halal assurance on the food and beverage product is needed badly, considering the increase the number of Muslim. In 2010, the number of Muslim is 1,6 billion or 24% of the world population. Now the Muslim has increase into 28% or 2 billion of the world population. It is clearly a huge market chance for halal food and beverage; moreover the Muslim in Indonesia is about 240 million people. Our people do not completely understand the halal certification and halal labeling yet whereas it is a different term. Halal certification is a systematic testing to find out whether the goods produced by a certain manufacturer are guaranteed as halal consistently, while the halal labeling is just the inscription the halal word or the statement of halal in the product packaging to show that the product is having halal status. “The halal certification is given by the Indonesian Council of Ulema as the food, drugs and cosmetics assessment agency while the halal labeling is under the authority of National Agency of Drug and Food control,” he added.


BALI PASAR POTENSIAL TUSUK SATE Potensi alam berupa bambu menjadi inspirasi bagi sebagian warga Dusun Krajan Tengah Desa Curahlele Kecamatan Balung untuk berwirausaha, kendati bambu tersebut tidak berasal dari desa setempat namun mampu memberikan tambahan pendapatan. Oleh : Winardyasto

Jember Kita I Edisi IX I 2014

29


POTENCY

Winardyasto/Jember Kita

D

ari usaha tusuk sate sejak dirintis sepuluh tahun lalu, nama Desa Curahlele itu kini semakin dikenal luas tidak hanya di wilayah Jawa Timur, namun juga di luar pulau. Tusuk sate Desa Curahlele ini ternyata menjadi incaran pengusaha kuliner di Bali, tercatat ada sekitar seratus rumah setiap hari melakukan rutinitas pembuatan tusuk sate. Hal itu dibenarkan oleh Jumali, salah seorang pengrajin tusuk sate Dusun Krajan Tengah Desa Curahlele Kecamatan Balung, untuk menghasilkan tusuk sate berkualitas dibutuhkan jenis bambu khusus. Tak heran jika bambu Lampar sebagai bahan dasar utama pembuatan

30

Jember Kita I Edisi IX I 2014

tusuk sate ini harus di datangkan dari tempat lain seperti Wuluhan, Kencong, Jatiroto dan Klakah. Meski saat ini harga bambu tersebut per lonjor mencapai Rp.6500 namun tak menyurutkan usaha pembuatan tusuk sate di Dusun Krajan Tengah Kecamatan Balung, padahal rata-rata mereka per hari menghabiskan 5 lonjor bambu berukuran panjang 10 meter. “Tusuk sate ini merupakan home industri di Desa Krajan Tengah Desa Curahlele Kecamatan Balung, pembuatan tusuk sate dilakukan oleh warga RT 18, RT 19 dan RT 20 RW 06. Warga disini mampu menghasilkan 7000 tusuk sate berukuran 20 cm setiap hari, selain dipasarkan ke pasar-pasar tradisional seputaran Jem-

ber dan kabupaten lain, tusuk sate juga diminati oleh pengusaha kuliner di Bali,� terang Jumali. Tusuk sate produksi Dusun Krajan Tengah Desa Curahlele Kecamatan Balung, selama ini dikenal lebih halus, disbanding dari daerah lain. Sebab itu kualitas berupaya untuk terus dipertahankan, sehingga permintaan diharapkan semakin meningkat. Proses pembuatan tusuk sate ini tidak terlalu rumit namun butuh kesabaran. Sebelum menjadi tusuk sate, lonjoran bambu dipotong terlebih dahulu sesuai ukuran. Setelah dipotong dengan menggunakan pisau, bambu jenis Rampal berukuran panjang 20 cm itu kemudian dijemur selama satu hari untuk mengurangi kandungan air.


POTENCY

Pembuatan tusuk sate ini menggunakan peralatan sederhana dan dikerjakan mulai pagi sampai sore hari, industri rumah tangga tusuk sate ini tidak mempekerjaan orang lain sebagai karyawan dan cukup dikerjakan sendiri bersama anggota keluarga

Winardyasto/Jember Kita

Pulau Dewata, bayangkan selama 7 hari dari Dusun Krajan Desa Curah Lele Kecamatan Balung sebanyak 50 ribu tusuk sate dan meraup keuntungan bersih Rp.150 ribu namun hal itu tidak menyurutkan keinginan Jumali dan rekan seprofesi untuk mempertahankan usaha pembuatan tusuk sate sebagai ikon desa tersebut.

Winardyasto/Jember Kita

Untuk meruncingkan tusuk sate, menggunakan mesin dinamo. Setelah diruncingkan, tusuk sate lalu dijemur kembali di bawah terik matahari, sebelum melangkah ke proses penghalusan menggunakan ban dalam truk dan tidak menggunakan amplas. Pembuatan tusuk sate ini menggunakan peralatan sederhana dan dikerjakan mulai pagi sampai sore hari, industri rumah tangga tusuk sate ini tidak mempekerjaan orang lain sebagai karyawan dan cukup dikerjakan sendiri bersama anggota keluarga. “Ketika musim hujan memang kendala untuk keberlangsungan home industri tusuk sate ini, namun proses produksi tetap berlanjut karena warga Dusun Krajan Desa Curahlele Kecamatan Balung menggunakan alat pemanas berupa kompor dan bagian atas diberi lembaran seng untuk memanaskan tusuk sate tersebut,�ujar Jumali. Ketika proses pembuatan tusuk sate itu memasuki tahap akhir sebelum dipasarkanl, maka tusuk sate tersebut dihitung untuk dijadikan bendelan dan tiap bendel terdiri dari 100 tusuk sate. Jumal sendiri mengaku kewalahan untuk memenuhi kebutuhan tusuk sate. Jember Kita I Edisi IX I 2014

31


POTENCY

MENIKMATI CITA RASA DURIAN SUMBERJAMBE

S

elain dikenal dengan tem bakaunya, Kabupaten Jember juga dikenal sebagai penghasil buah. Jenis tanaman buahnyapun beragam, salah satu yang banyak digandrungi masyarakat dan dapat dengan mudah diperoleh disini adalah buah Durian. Buah yang mempunyai aroma khas, rasa yang manis dan daging yang lembut ini, memang banyak digemari orang. Selain itu, buah durian

merupakan salah satu jenis buah yang cukup dikenal dan mempunyai nilai komersil yang tinggi, karenanya tak heran jika banyak yang mengembangkan produksi buah ini. Seperti di daerah Sumberjambe, Jember, yang sudah sejak lama mengembangkan produksi buah durian. Meski letaknya jauh dari keramaian kota, namun daerah ini sudah dikenal banyak orang sebagai salah satu daerah penghasil durian di Jember.

Dok. Humas

32

Jember Kita I Edisi IX I 2014


POTENCY Kualitas buah durian yang dihasilkan di daerah ini sangat baik, mulai dari rasa, aroma, maupun daging duriannya. Sehingga banyak orang,yang datang berkunjung ke tempat ini, hanya untuk merasakan buah durian dengan rasa yang khas. Dibalik kenikmatan buah durian yang dihasilkan di Sumberjambe tersebut, ternyata ada hal yang berbeda. Jika kebanyakan para petani menggunakan bibit durian dari hasil okulasi, tidak demikian dengan petani durian di Sumberjambe, mereka lebih suka menggunakan biji durian untuk ditanam. Petani durian Sumberjambe memilih cara itu, karena pohon yang tumbuh dari biji buah durian akan menghasilkan durian yang nikmat jika dibanding durian yang tumbuh dari bibit hasil okulasi. Seperti yang dikatakan salah seorang petani durian dari desa Rowosari, Sumberjambe, Rohman. “Kebanyakan di sini tidak menggunaan bibit, tapi menggunakan biji durian yang ditanam, kata orang rasanya berbeda, lebih enak yang dari biji. Jadi banyak teman petani durian yang menggunakan biji,” ujarnya. Rohman yang sudah 10 tahun menjadi petani durian itu, mengaku, bahwa buah durian yang dihasilkan juga bervariasi, mulai dari durian kasur, durian fatimah, durian belanda, durian STM, dan masih ada yang lain. Rasa dari setiap durian itupun berbeda, ada yang manis pekat, manis segar. Warnanya pun juga berbeda, ada yang agak cokelat dan ada pula yang putih tebal. Ia juga mengatakan bahwa setia panen, dirinya bisa menghasilkan hingga 4000 buah durian “Kalau panen kan setiap tahun, bulan Januari, kalau panen kan saya tanam di kebun seluas 7 hektar, itu biasanya bisa menghasilkan empat ribu buah durian,” ujarnya. Menurutnya, untuk mengetahui buah durian yang bisa dipanen atau

Fera Aprilianti/Jember Kita

tidak, biasanya durian diikat terlebih dulu dengan menggunakan tali raffia. Jika buah sudah jatuh, dan mengelantung di ikatannya, berarti buah durian sudha bisa dipanen. Durian tersebut biasanya dijual pada para pengepul dengan harga ratarata Rp. 8.000/biji. Pengepul datang dari berbagai tempat, mulai dari daerah Pakusari, Patrang, Sumber Danti, Kalisat dan Sukowono. Menurut Rohman, dari tahun ke tahun permintaan buah durian semakin meningkat. Itu mengindikasikan minat masyarakat terhadap durian semakin tinggi “Setiap tahun semakin banyak yang membeli, semakin lama orang semakin senang makan buah durian. Untuk itulah, para petani di Sumberjambe, terus mengembangkan pro-

duksi buah durian, jadi mayoritas penduduk di Sumberjambe ini bertanam buah durian,” jelasnya. Untuk mengetahui durian dengan kualitas yang bagus, menurut Rohman, bisa dilihat dilihat dari ciri fisiknya. Biasanya buahnya mengeluarkan aroma khas yang legit, kemudian durinya tidak terlalu tajam atau agak tumpul, serta jika diketok suaranya agak kembung. Menjelang akhir tahun seperti saat ini, tanaman durian biasanya sudah mulai berbuah, dan biasanya akan dipanen setelah 2-3 bulan ke depan. Produksi buah durian di Jember, memang harus tetap dijaga, agar Jember yang dikenal sebagai kota suwarsuwir juga bisa dikenal sebagai sentra buah durian. (Fera D. Aprilianti)

“Setiap tahun semakin banyak yang membeli, semakin lama orang semakin senang makan buah durian. Untuk itulah, para petani di Sumberjambe, terus mengembangkan produksi buah durian, jadi mayoritas penduduk di Sumberjambe ini bertanam buah durian,” Jember Kita I Edisi IX I 2014

33


SNAP

SHOT

JU Harumkan Nama Jember

G

eliat persepakbolaan Jember semakin terlihat, hal itu dibuktikan dengan prestasi yang ditorehkan anak muda Jember yang tergabung dalam Jember United Football Club. Club dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini sukses menjadi juara nasional turnamen sepak bola Yunior Piala Suratin. Dalam pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (2/12/2014) malam, Jember United mengalahkan Persis Solo 3-1. Tiga gol Jember United dicetak Faisol Yunus pada menit 63, dan Dian Sasongko pada menit 76 dan 90+3. Gol tunggal Persis dicetak pada menit 15 oleh Muhammad Edo Febriansyah. Ini merupakan partai final yang sepadan dan layak bagi sebuah turnamen sepak bola yunior. Pertandingan berjalan menegangkan, karena dua

Sumber : www.iberita.com

klub berambisi mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya menjadi juara Piala Suratin . Namun berkat kerja ke-

ras dan semangat yang tinggi, piala Suratin 2014 berhasil disabet oleh Jember United Football Club.

Hindari Pencemaran Lingkungan

H

idup di Desa adalah dambaan setiap or ang. Karena selain masyarakatnya yang ramah, kondisi lingkungan sekitarpun juga masih asri, alamnya yang hijau dan udara yang masih segar. Hal itu terungkap saat saat dilakukan sosialisasi pengelolaan lingkungan hidup dan infrastruktur hijau. Wendy T Nugroho, salah seorang pemerhati lingkungan di Jember, menyatakan bahwa untuk dapat melestarikan kondisi alam yang baik, masyarakat juga harus melakukan pengelolaan sampah, karena sampah berdampak negatif , seperti pencemaran lingkungan, timbulnya penyakit dan mengganggu keindahan, untuk itulah perlu dilakukan pengelolaan sampah dengan sebaik mungkin, agar lingkungan tetap asri dan tidak tercemar.

Tingkatkan Potensi Kelautan

B

erbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan potensi kelautan di Jember, Hal itu dibuktikan dengan kerjasama yang dilakukan antara Pemkab dengan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang yang tengah menyusun Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan berbasis perikanan tangkap dan budidaya. “Kami telah memulai kegiatan minapolitan, berupa kajian identifikasi potensi minapolitan pada tahun 2013,� kata Bupati MZA Djalal. Ia sependapat jika sektor kelautan digarap serius di Jember. “Untuk itu perlu dikaji lebih jauh implementasinya, dengan fokus utama pada strategi yang dipilih dalam sektor kelautan tersebut dengan menjadikan peningkatan taraf sosial ekonomi masyarakat Jember sebagai tujuan utamanya,� kata Djalal. Tak hanya itu saja, hal ini juga mendapat dukungan dari DPRD Jember. Oleh : Fera Dwi Aprilianti Foto : Dok. Humas

34

Jember Kita I Edisi IX I 2014


Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Jember juga memiliki banyak potensi diantaranya adalah berbagai komoditi yang dihasilkan di kota ini. Hasil komoditi tersebut tak hanya dikirim antar daerah saja, bahkan beberapa diantaranya juga telah berskala ekspor. Tak heran jika Jember yang berada jauh dari ibukota Propinsi banyak dikenal masyarakat hingga keLuar Negeri. Inilah 5 komoditi unggulan yang ada di Kota Jember.

Jember Kita I Edisi IX I 2014

35


SPOT LIGHT

Tembakau

T

embakau atau yang biasa di kenal banyak orang dengan sebutan daun emas, merupakan salah satu komoditi unggulan di Jember. Hampir seluruh wilayah yang ada di kota ini menghasilkan tembakau, mulai dari wilayah selatan hingga timur kota Jember. Berbagai jenis tembakau juga dapat dengan mudah anda temui di Jember. Tembakau tersebut tak hanya dikonsumsi oleh orang Jember atau Indonesia saja, beberapa diantaranya pun diekspor ke beberapa Negara di belahan dunia ini.

Kakao

K

akao juga me rupakan komo diti unggulan di Jember, bagaimana tidak jika kakao di Jember sudah banyak dikenal di Luar Negeri. Hal itu disebabkan kualits kakao yang ada disini sangatlah bagus. Kakao tersebut biasanya diekspor ke luar negeri dalam berbagai variasi , ada yang masih berupa bahan setengah jadi, dan ada juga yang berupa produk, seperti coklat dan aneka makanan lainnya. Tak hanya itu saja, selain dijadikan makanan, kakao juga diolah menjadi produk kecantikan seperti minyak dan sabun , tentunya setelah melalui beberapa proses tertentu.

Oleh : Fera Dwi Aprilianti Foto : Dok.humas


SPOT LIGHT

Kopi

T

ak lengkap rasanya jika anda datang ke Jember dan belum menikmati kopi yang ada disini. Rasa dan aromanya yang khas membuat siapa saja yang mencoba kopi di Jember ini menjadi ketagihan, Ya.. Jember juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi, karena produksi yang dihasilkan dalam setiap tahunnya sangat melimpah. Jadi jika anda pecinta kopi, jangan lupa datang dan cobalah kopi yang ada di kota Jember .

Tebu

S

iapa yang tidak mengenal te bu, salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat. Selain diolah menjadi gula, tebu juga bisa dinikmati sebagai minuman segar pelepas dahaga, seperti minuman es tebu yang kian hari kian digemari masyarakat. Di Jember, tebu juga merupakan salah satu komoditi unggulan, bahkan di Kecamatan Semboro terdapat pabrik gula yang berskala ekspor. Tak heran jika Jember juga dikenal sebagai daerah penghasil tebu.

Karet

J

ika anda pergi ke kota Jember , anda akan melihat ada beberapa wilayah dikota ini yang didominasi oleh pepohonan karet. Dari sanalah karet karet yang ada di Jember ini dihasilkan. Tak beda jauh dengan kakao, karet tersebut biasanya diekspor dengan beberapa variasi, ada yang berupa bahan setengah mentah, maupun produk jadi. Karena dinilai berprospek, produksi karet di Jember masih bertahan hingga saat ini, bahkan terus berkembang.


DESTINATION

WISATA ALTERNATIF, BIAYA MURAH

Saiful Amri/Jember Kita

“Menikmati sejuknya udara di pagi hari tanpa adanya polusi, memutari jogging track ditengah keramaian orang, melihat berbagai aktifitas mulai dari olah raga hingga anak-anak yang tengah asik bermain ayunan, serta menikmati aneka jajanan dengan harga yang sangat terjangkau, akan menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu berlibur anda‌â€?

S

emua orang tentu saja ingin me lewatkan hari libur dengan tidak berdiam diri di rumah. Ada banyak kegiatan yang biasa dipilih, mulai pergi ke tempat wisata atau hanya sekedar jalan-jalan untuk merefresh otak agar kembali jernih. Melewatkan hari libur memang tak harus pergi ke tempat wisata dan mengeluarkan biaya yang banyak, kita juga bisa melewati hari libur dengan jalanjalan di sekitar keramaian kota. Salah satu tempat alternative yang bisa dikunjungi adalah alun-alun kota Jember. Tempat tersebut banyak diminati masyarakat, tak hanya anakanak ataupun remaja, para lansia pun juga banyak yang tertarik untuk da38

Jember Kita I Edisi IX I 2014

tang ke tempat ini. Termasuk saya yang juga gemar datang ke tempat ini untuk merefreshkan tubuh dan fikiran. Ya‌ bagi saya melewatkan hari libur dengan datang ke tempat ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Selain tempatnya yang nyaman, kita juga dapat melakukan banyak aktifitas di tempat ini. Mulai dari olah raga hingga mencicipi aneka jajanan yang rasanya lezat dan harganya sangat bersahabat. Jadi kita tak membutuhkan biaya yang banyak untuk menghabiskan liburan disini. Selain tak butuh biaya yang banyak, alun –alun kota Jember juga berada di tempat yang cukup stratergis. Jadi tak perlu khawatir,

karena kita dapat datang ke tempat ini dengan sangat mudah. Saya memulai aktifitas di tempat ini dengan berjalan mengikuti jogging track bersama salah seorang kawan yang juga gemar berolah raga. Udara yang dingin dan sejuk, membuat saya semakin betah berlama- lama di tempat ini. Sambil berjalan mengitari jogging track, saya melihat ada banyak orang yang sedang melakukan berbagai aktifitas. Sekelompok anak tengah asik bermain bola bakset, disampingnya juga ada beberapa anak yang tengah asik bermain sepak bola. Dan ada sekitar delapan remaja putri yang juga sedang asik bermain bola voli. Dari kejauhan nampak seorang ibu yang tersenyum melihat putranya yang asik bermain ayunan. Disini memang ada berbagai macam ayunan untuk anak-anak, jadi tak hanya remaja atau orang tua saja yang bisa datang ke tempat ini, anak-anakpun juga bisa diajak bermain ayunan di alun-alun ini.


DESTINATION *** Keringat semakin mengucur dari pori-pori kulit saya, kaki pun juga terasa lemas, saya dan teman saya memutuskan untuk beristirahat sejenak. Kami memilih duduk dibawah pepohonan rindang, angin sepoi-sepoi yang datang menyapa, membuat rasa lelah kami berkurang sedikit demi sedikit. Saya menengok kearah tangan kiri, jam telah menunjukkan pukul 08.30 WIB, pantas saja matahari sudah semakin tinggi. Setelah melepas lelah, akhirnya saya memutuskan untuk berkuliner ria disekitar tempat yang tak jauh dari alun-alun ini. Disini ada banyak aneka jajanan, makanan dan minuman yang dijual dapat kita beli dengan harga yang sangat terjangkau,

seperti segelas es jeruk yang saya beli misalnya, hanya dengan Rp2.500,saja saya sudah menikmati segarnya es ini. Tak hanya itu saja, aneka jajanan lainnya seperti cilok, aneka gorengan, sate ayam, lontong satur, nasi uduk, olahan jamur, jajan pasar , nasi pecel, nasi jagung , martabak mini, kue lekker, dan masih banyak aneka makanan lainnya yang patut anda coba disini. Keramaian alun-alun kota tak hanya terjadi belakangan ini, namun semenjak 6-7 tahun lalu pun tempat ini memang selalu dipadati pengun-

Tak hanya itu saja, aneka jajanan lainnya seperti cilok, aneka gorengan, sate ayam, lontong satur, nasi uduk, olahan jamur, jajan pasar, nasi pecel, nasi jagung, martabak mini, kue lekker, dan masih banyak aneka makanan lainnya yang patut anda coba disini. jung, terutama masyarakat Jember sendiri. Namun ada yang sedikit membedakan, dahulu penataan PKL belum sebaik sekarang. Jika dulu pedagang kaki lima (PKL) dan pejalan kaki campur baur di trotoar depan kantor bupati. Sekarang pedagang dipindahkan terpusat di jalan Kartini, d e p a n SMKN 4.

Saiful Amri/Jember Kita

Jember Kita I Edisi IX I 2014

39


DESTINATION

Saiful Amri/Jember Kita

Sejak dibangunnya jogging track dengan membongkar pagar alun-alun hingga menyatu dengan jalan raya, pejalan kaki bisa leluasa beraktivitas. Tidak ada lagi tali yang membatasi mereka yang lari pagi dengan arus lalu lintas. Apalagi dengan penerapan car free day, yang mengharuskan semua kendaraan bermotor memilih jalur lain dan dilarang masuk ke kawasan alun-alun, karena akan mengganggu keleluasaan pejalan kaki. Mau pilih berjalan atau berlari pagi di jogging track atau di jalan raya sekalipun bisa anda lakukan tanpa perlu khawatir tertabrak kendaraan.

Marni, salah seorang pendatang dari Situbondo, yang sempat bertemu dengan saya, mengaku, sangat senang berada di tempat ini, karena sensasinya benar-benar menyenangkan. “Suasananya sangat menyenangkan, di sini kita juga bisa melakuakn banyak aktifitas,� ujarnya. Para pengunjung memang tak hanya dari Jember saja, beberapa diantaranya ada pula yang dari luar kota. Sekarang sudah tak perlu pusing lagi bukan? Ketika ingin menghabiskan waktu liburan namun biaya yang kita punya tak cukup banyak. Cukup datang ke tempat ini, kita sudah bisa mendapatkan banyak cerita dan pengalaman baru. (Fera D. Aprilianti)

Sejak dibangunnya jogging track dengan membongkar pagar alunalun hingga menyatu dengan jalan raya, pejalan kaki bisa leluasa beraktivitas. Tidak ada lagi tali yang membatasi mereka yang lari pagi dengan arus lalu lintas. 40

Jember Kita I Edisi IX I 2014


WASPADA TSUNAMI, BEKALI RELAWAN PERTOLONGAN BENCANA Bencana tsunami merupakan wujud keprihatinan tersendiri bagi badan nasional penanggulangan bencana (BNPB). Oleh : Winardyasto

Tsunami Cautious, Preparing the Volunteer with the Disaster Relief Tsunami disaster becomes a concern of the Indonesian National Board for Disaster Management (BNPB for short in Indonesian).

Jember Kita I Edisi IX I 2014

41


Winardyasto/Jember Kita

D

i Indonesia sendiri lempeng tersebut membentang cukup luas, mulai dari Aceh sampai Papua. Karena itu dipandang perlu oleh pemerintah, dalam hal ini BNPB, untuk membangun kesiapsiagaan seperti konsep dari UU No. 24 tahun 2007 berupa sistem penanggulan bencana nasional. Mahmud Rizal, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Jember, mengatakan, bahwa BPBD sengaja mengadakan pelatihan untuk relawan, yang pesertanya berasal dari wilayah pesisir pantai selatan di Kabupaten Jember. Mereka sengaja diikutsertakan dalam pelatihan itu, karena tsunami pernah menerjang Indonesia, termasuk daerah pesisir selatan Kabupaten Jember. Karena itu merupakan bencana nasional, maka tidak salah, kalau hal seperti itu harus diwaspadai. Materi pelatihan ini meliputi penanggulangan secara umum, keterampilan SAR, tenda darurat maupun pertolongan kedaruratan. “RSD Soebandi juga kita libatkan di pelatihan ini untuk memberikan paparan pertolongan pertama, SAR dan motor resque juga menjadi narasumber di pelatihan relawan ini. Selama 3 hari pertama peserta diberikan teori dari narasumber, kemudian 4 hari terakhir mereka akan mempraktekan semua itu,” tandas Rizal. Pelatihan di Hotel Bandung Permai, bagi relawan bencana tsunami ini, lanjut Rizal, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan perihal pertolongan yang harus diberikan kepada masyarakat, ketika terjadi atau tertimpa bencana tsunami.

These tectonic plates lie from Aceh until Papua. Thus, it is important to build a system of preparedness as written in the conceptual of constitution law No 24 year 2007 in the form of National Disaster Management System. Mahmud Rizal, Section Chief of Preparedness and Preventive, the Regional Disaster Management Board (BPBD for short in Indonesian) of Jember District said that the BPBD is arranging a training for the volunteer that followed by the people from southern coast of Jember District. They were recruited because the tsunami has already stroke Indonesia, including the southern coast of Jember District. It is a national disaster, so no wonder if we set the preparedness. The training will consist of countermeasures in general, Search and Rescue skill, emergency tent or even first aid. “The Soebandi Regional Hospital is also involved in the first aid training, Search and Rescue and also motor rescue. And they become the keynote speaker in this event. “In the first 3 days, the participant will be given the theory, and the last 4 days they will practice their knowledge in simulations,” said Rizal. The training for the tsunami disaster volunteer was held in Bandung Permai Hotel. According to Rizal, it also conducted so that the people know first aid the must be given when a tsunami occurs.

Mereka sengaja diikutsertakan dalam pelatihan itu, karena tsunami pernah menerjang Indonesia, termasuk daerah pesisir selatan Kabupaten Jember 42

Jember Kita I Edisi IX I 2014


Winardyasto/Jember Kita

Peserta diklat yang berasal dari kawasan rawan tsunami seperti Kecamatan Kencong, Wuluhan, Gumukmas, Puger, Ambulu dan Tempurejo, sebanyak seratus orang tersebut, selain mendapat materi terkait bencana tsunami, juga diberi keterampilan kedaruratan menolong korban tsunami seperti napas buatan maupun cedera patah tulang. Pasca kegiatan tersebut, diharapkan para relawan siap untuk diterjunkan ke lokasi bencana jika sewaktu-waktu terjadi tsunami. Apalagi Kabupaten Jember saat ini masuk kategori salah satu daerah rawan bencana di Indonesia. Rizal juga menambahkan, selain tsunami, di saat musim penghujan seperti sekarang curah hujan cukup tinggi dan tiupan angin juga cukup kencang, BPBD Pemkab Jember menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan banjir bandang. Apalagi di awal tahun 2006 lalu Kecamatan Panti porak poranda dihantam banjir bandang, sebagai akibat dari terjadinya penebangan liar atau illegal loging. Bencana hidrometrologi itu terjadi setiap tahun dan saling bergantian, karena itu kita akan menggelar apel kesiapsiagaan bencana. “Perubahan musim dari kemarau ke penghujan perlu diantisipasi sedini mungkin oleh masyarakat, karena ketika musim hujan berlangsung kerapkali membawa dampak buruk seperti banjir. Agar kota kita ini tidak terjadi banjir maka jangan membuang sampah di sembarang tempat, karena bakal memicu luapan air akibat saluran air tersumbat,” ujar Rizal.

The participants of this training are the people from tsunami prone area such as Kencong, Wuluhan, Gumukmas, Puger, Ambulu and Tempurejo. About one hundred people are attending this training. They were given disaster related skill and also first aid such as cardiopulmonary resuscitation or fracture injury. After this training, the volunteer was hoped to be able to respond the call and can be assigned in the field when a tsunami disaster occurs. Moreover, Jember District is categorized as disaster prone area in Indonesia. Rizal also added that beside tsunami, at the rainy season like now, the rainfall and the wind speed is quite high. The Jember District BPBD urges the people to be more cautious, for a chance of tornados and flash flood. Moreover, at the last 2006, the Panti Sub district was destroyed by a flash flood as the result of illegal logging. “The hydrometeorology is happen every year and come in cycle. That’s why we held the disaster preparedness inspection. “The changes in seasons, from the dry season to the rainy season must be highly anticipated by the people. Because the rainy season is often bring bad effect such as flood. Do not litters, in order to prevent the flood in our city, because it can get the water channel stuck clogged, and it can trigger flood,” said Rizal.

They were recruited because the tsunami has already stroke Indonesia, including the southern coast of Jember District

Jember Kita I Edisi IX I 2014

43


APTITUDE

OUTBOND UNTUK BELA NEGARA

Winardyasto/Jember Kita

S

emangat bela negara perlu dimiliki oleh semua warga Negara, tak terkecuali di kalangan pelajar. Karena itu sebagai guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) pengetahuan bela negara perlu dimiliki untuk ditularkan kepada anak didik di sekolah. Apalagi saat ini ditengarai rasa cinta tanah air mulai luntur. Menyadari hal itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Jember mengadakan dialog interaktif dan outbond peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat bagi guru PKn SMA/SMK/Madrasah Aliyah (MA) bertempat di Batalion Armed 8 Jember.

44

Jember Kita I Edisi IX I 2014

Alasan diadakan outbond bela negara tersebut beranjak dari keprihatinan kepada generasi muda untuk memahami kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi bangsa Indonesia selama ini dikenal sebagai bangsa santun. Demikian dikatakan Gaguk Budi Santoso, Kabid Kesbang HAM Bakesbangpol, Pemkab Jember. Melalui kegiatan outbond bela negara, diharapkan akan terbangun kembali rasa nasionalisme. Untuk hal ini guru PKn punya peran penting untuk mengajak pelajar menggelorakan kembali semangat cinta tanah air demi keutuhan NKRI. “Kegiatan serupa juga pernah dia-

dakan di Batalion 509, dan outbond bela negara ini merupakan program dari Bakesbangpol Pemkab Jember yang kali ini diikuti oleh 150 orang guru PKn. Tidak menutup kemungkinan tahun depan outbond juga diikuti oleh pelajar atau guru TK sekalipun,” ujar Gaguk. Dikatakan, bela negara ini sangat penting, dan melalui pelatihan outbond ini guru bisa lebih memotivasi pelajar di Kabupaten Jember sehingga memiliki kesadaran bela negara. “Pembekalan bela negara ini hanya berlangsung 2 hari, semua peserta tampak antusias dan mereka merasakan waktu pelatihan cukup singkat,” tandasnya.


APTITUDE

Winardyasto/Jember Kita

Outbond bela negara yang mendapat dukungan dari Mayor Bayu Argo Asmoro, Komandan Yon Armed 8 Jember itu, menurut Gaguk, perlu diikuti para guru PKn. Sebab dalam acara seperti para akan mendapatkan wawasan kebangsaan dan bela negara, mengingat guru tidak sekedar berkewajiban memintarkan orang, akan tetapi juga sebagai jembatan ilmu. Dijelaskan, bahwa antara bela negara dan pelajaran PKn tidak bisa dipisahkan, dan ini merupakan tugas dari para guru PKn untuk menyadarkan kepada pelajar agar bangga menjadi warga negara Indonesia. Outbond bela negara ini bagus sekali dan banyak manfaat dirasakan oleh peserta, mereka selain diajak untuk lebih berdisiplin dan baris berbaris, mereka juga dikenalkan apa itu angkatan darat (AD) berikut piranti senjatanya. Pasca pelatihan ini guru PKn punya kewajiban untuk menceritakan pengalaman outbond bela negara ini kepada anak didik, hal ini penting sekali untuk diketahui mereka sebagai pelajar. “Kedepan tantangan bangsa ini cukup berat untuk menjaga kedaulatan NKRI karena itu dibutuhkan kesadaran bela negara, karena itu membangkitkan cinta tanah air kepada generasi muda mutlak dilakukan,� jelas Bayu. (winardyasto)

Winardyasto/Jember Kita

“Kedepan tantangan bangsa ini cukup berat untuk menjaga kedaulatan NKRI karena itu dibutuhkan kesadaran bela negara, karena itu membangkitkan cinta tanah air kepada generasi muda mutlak dilakukan,� Jember Kita I Edisi IX I 2014

45


PUBLIC

SERVICE

Bank Tabungan Negara Jember

AKTIFKAN SOSIALISASI UNTUK MERUBAH IMEJ

Saiful Amri/Jember Kita

P

emahaman masyarakat yang mengenal Bank Tabungan Negara sebagai Bank Tabungan KPR selama ini, ternyata tidak seluruhnya benar. Meski juga diakui bahwa hamper 95 % layanan tabungan KPR dilakukan BTN, namun fasilitas yang dimiliki BTN tenrnyata tidak hanya itu saja. Menurut M Iwan Suherlan, Branch Manager, BTN Jember, layanan yang diberikan BTN sebenarnya sama dengan bank-bank lainnya, seperti BRI, Mandiri, atau bank umum lainnya. Operasi BTN kata dia, sama dengan bank-bank lainnya, yakni tidak hanya memberikan layanan di KPR saja, sebagaimana dikenal masyarakat, tapi juga produk-produk dana atau

46

Jember Kita I Edisi IX I 2014

simpanan. “Jadi karena opininya melekat sekali KPR, jadi orang tahunya hanya KPR. Sementara yang nabung-nabung ini hanya dikira untuk KPR, padahal juga ada yang sifatnya untuk investasi. Kita juga punya banyak produk-produk yang sifatnya dana, ada tabungan biasa, tabungan untuk anak-anak (yunior), sampai produk tabungan untuk pensiun. Ini yang mungkin belum tersosialiasi dengan baik, sehingga masyarakat belum banyak yang tahu, dan menganggap BTN hanya untuk KPR,” ungkap M Iwan Suherlan. Upaya untuk lebih memperkenalkan fasilitas BTN yang sebenarnya kepada masyarakat, sebenarnya sudah sering dilakukan melalui event-event

yang digelarnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan BTN bisa lebih dekat kepada masyarakat, sehingga imej yang berkembang di masyarakat tentang BTN sebagai bank KPR, setidaknya bisa berkurang. “Dampaknya ke kami, selama ini BTN dikenal lebih banyak kreditnya dari pada dananya. Karena itu kita sosialisasikan, bahwa BTN tidak hanya tabungan KPR saja, tapi juga bank tabungan. Di sisi krerdit, kami banyak berkontribusi terhadap perekonomian, nasional maupun wilayah, terutama di perkreditan,” tandasnya.


PUBLIC SERVICE Diakui, BTN memang dipercaya oleh pemerintah mendominasi kredit perumahan, terutama yang bersubsidi. Dari perumahan ini, sudah terbukti banyak multy effct yang diberikan terhadap perekonomian di masyarakat, mulai dari pembangunannya, penyediaan material (bahan bangunan), bahkan effect setelah pembangunannya selesai, yakni munculnya usaha pertokoan setelah komplek perumahan itu berpenghuni. Memang belum pernh diakukan penghitungan sampai berapa besar kontribusi yang diberikan BTN terhadap pendapatan daerah, namun yang pasti, nilainya diperkirakan cukup besar. Pemasukan untuk pajak, untuk tahun 2013 saja, lewat penyaluran kredit rumah yang nilainya lebih dari Rp 485 M, sudah bisa dihitung nilai pajaknya, mulai dari PBB, PPN/PPH. “Dari perumahan itu pasti banyak efectnya, itu yang tidak terhitung nilainya, sehingga perekonomian daerah pun juga ikut terangkat,� paparnya. Sementara untuk UMKM, diakui masih belum terlalu banyak , karena pada umumnya mereka belum tahu produk yand dimiliki BTN, dan hanya mengenal BTN bank KPR. Opini yang seperti ini akan disikapi dengan sosialiasi melalui berbagai event, sepetri pameran untuk memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa BTN tidak hanya berkaitan dengan KPR, tapi juga produk lain dalam bentuk tabungan. Namun karena opini sudah terlanjur terbentuk dalam waktu lama, masyarakat sampai saat ini masih mengenal BTN sebagai bank KPR. Untuk merubah imej masyarakat yang seperti ini, BTN berusaha untuk menggelar kegiatan lewat berbagai kegiatan, utamanya pameran Ada beberapa produk yang ditawarkan BTN untuk dinikmati masyarakat, seperti fasilitas kredit yang diberikan kepada usaha produktif dan layak (feasible) namun belum bankable. Layanan ini diberikan dalam bentuk Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Sedangkan untuk fasilitas kredit KUR BTN, terdiri dari KUR Mikro BTN dan KUR Ritel BTN. “Besaran dana yang

diterimakan, untuk usaha kecil bisa Rp 500 ribu, usaha besar bisa sampai Rp 5 milliar,� ujar Iwan. BTN juga menyediakan fasilitas lain berupa KUMK BTN, yakni fasilitas kredit untuk usaha produktif dalam ktegori usaha mikro, kecil, dan menengah pada semua sector ekonomi yang layak. Fasilitas kredit ini guna pembiyaan investasi dan modal kerja dalam rangka menjalankan dan mengembangkan usaha masyarakat. (Indra G. Mertowijoyo)

Saiful Amri/Jember Kita

Jember Kita I Edisi IX I 2014

47


PUBLIC

SERVICE

Sumber : BPJS ketenagakerjaan Jember

TERIMA PENGHARGAAN KARENA DINILAI TERTIB

T

idak selamanya yang namanya lembaga usaha atau perusahaan itu nakal. Ada kalanya suatu perusahaan benar-benar mau menaati aturan yang berlaku, meski tidak sedikit juga yang terkesan acuh tak acuh atas peraturan yang ada, bahkan kewajiban yang mesti dijalani. Buktinya, dari sekian banyak perusahaan yang jumlahnya tidak kurang dari 2250 perusahaan se Kabupaten Jember, Lumajang dan Bondowoso, 10 diantaranya patuh terhadap aturan yang berlaku. Ini bisa dilihat, kesepuluh perusahaan tersebut pada beberapa waktu yang lalu berhak atas penghargaan yang diberikan oleh

48

Jember Kita I Edisi IX I 2014

BPJS Ketenagakerjaan Jember. Sepuluh perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan itu dinilai pantas untuk mendapatkan penghargaan, karena tertib dalam beradministrasi, selain juga tertib dalam pembayaran iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. “Ini sebagai bentuk penghargaan dari kami terhadap perusahaan yang benar-benar tertib. Baik tertib beradministrasi mapun tertib dalam pembayaran iuran,� ujar Muhyidin, SE,MM, Kepala Cabang BPJS Jember.


PUBLIC SERVICE

Sumber : BPJS ketenagakerjaan Jember

Sedang untuk pembayarannya, saat ini sudah menggunakan e payment system yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara

tidak perlu datang ke sini (Kantor BPJS),” jelasnya. Diantara program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat adalah, Trauma Centre yang dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan Jember bekerjasama dengan RS Kaliwates. Trauma centre ini merupakan pusat pelayanan dan penanggulangan

kecelakaan kerja di rumah sakit penyelenggara yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan perawatan dan pengobatan sebagai usaha menurunkan tingkat kecelakaan dan kematian. Program ini bertujuan untuk mempercepat dan menyederhanakan system prosedur pelayanan bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja dan pembentukan serta pelaksanaannya memerlukan mekanisme yang melibarkan pihak BPJS Ketenagakerjaan. “Untuk hal ini, pihak rumah sakit yang bekerja sama, dan pihak perusahaan peserta program BPJS yang menyatakan ikut dalam trauma centre,” paparnya. (Indra G. Mertowijoyo)

Sumber : BPJS ketenagakerjaan Jember

Kesepuluh perusahaan yang mendapat penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan Jember, karena dinilai tertib administrasi dan tertib pembayaran iuran itu antara lain, P Indomarco Prismatama, Ouslit Kopi dan Kakao, PT Rodasakti Suryaraya, PDAM Kabupaten Jember, PT Mitra Tani Dua Tujuh, PTPN X (Persero) Ajong Gayasan, Rumah sakit Bina Sehat, Perum Perhutani KPH Jember (PNS-PPHT, PT Cement Puger Jaya Raya Sentosa dan PT Pandu Sata Utama. Pemberian penghargaan itu sendiri menurut Muhyidin, sebagai upaya untuk memotivasi perusahan lain agar melakukan hal yang sama sebagaimana sudah dilakukan oleh ke sepuluh perusahaan tersebut. “Mudah-mudahan perusahaan yang lain segera menyusul dan berhak menerima penghargaan,”tandasnya. Sementara untuk menjadi peserta BPJS sendiri, dikatakannya, pada dasarnya bukanlah perkara yang sulit dilakukan, karena banyak kemudahan yang ditawarkan pihak BPJS kepada masyarakat maupun perusahaan. Akses informsi yang diberikan BPJS juga bisa lewat smartphone, android, IPhone dan blackberry. Sedang untuk pembayarannya, saat ini sudah menggunakan e payment system yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. “Ini bisa diakses setiap saat, dabn

Jember Kita I Edisi IX I 2014

49


ZOOM IN

PEMAHAMAN MALPRAKTEK UNTUK WARTAWAN

M

engenalkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) termasuk program kerja dari organisasi tersebut kepada wartawan adalah tujuan diadakan sambung rasa jurnalistik di penghujung tahun 2014, kegiatan dari bagian Humas Pemkab Jember itu dihadiri oleh 100 orang wartawan cetak maupun elektronik. Temanya mengupas bahasan membangun komunikasi pelayanan kesehatan dan medis bertempat di Cempaka

50

Jember Kita I Edisi IX I 2014

Swimming Pool dan Resto Jember. Berbagai persoalan seputar pelayanan kesehatan, mal praktek atau resiko medis serta kampanye hidup sehat dikupas oleh IDI Jember maupun dari RSD. Dr. Soebandi Jember. Mengawali acara tersebut, Drs. Zainal Abidin selaku Kabag Humas Pemkab Jember mengatakan, gagasan menghadirkan narasumber dari IDI Kabupaten Jember tersebut bemula ketika pria kelahiran Madura itu betemu Hendro Soelistijono Ketua IDI Jember saat minum kopi bareng. Setelah mendengar cerita dari petinggi IDI, Zainal sepakat mengusung IDI Jember untuk menjadi narasumber diperhelatan sambung rasa jurnalistik. Zainal menganggap, IDI Jember memiliki berbagai program kegiatan memperingati HUT Kabupaten Jember 1 Januari mendatang.


ZOOM IN Bagian Humas Pemkab Jember ingin mengenalkan IDI kepada wartawan berikut program kerja organisasi tersebut, seperti diketahui anggota IDI ini adalah dokter dan setiap hari mereka sibuk melayani kesehatan masyarakat. Ternyata IDI memiliki kepedulian sosial cukup tinggi, prioritas program IDI Jember tidak lain ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat. “Selain itu ada keinginan dari anggota IDI untuk mendekatkan hubungan jurnalis atau wartawan dan tenaga medis, hal ini tentu patut disambut gembira oleh wartawan,” terang Zainal.

Sumber : aletheme.com

Saiful Amri/Jember Kita

“Selain itu ada keinginan dari anggota IDI untuk mendekatkan hubungan jurnalis atau wartawan dan tenaga medis, hal ini tentu patut disambut gembira oleh wartawan,” Sementara itu Hendro Soelistijono memberikan paparan malpraktek versus resiko medis di hadapan wartawan, dikatakan oleh ketua IDI Jember itu, profesi kedokteran merupakan bidang pekerjaan bercirikan keahlian profesi serta tanggung jawab. Dalam menjalankan praktik profesi, dua hal pokok mendasari seorang dokter, berbuat demi kebaikan pasien dan tidak ada niatan untuk menyakiti, mencederai dan merugikan pasien. Apalagi ketika mengucapkan sumpah jabatan, sebagai dokter senantiasa mengutamakan kesehatan penderita dan itu dijadikan pedoman ketika melaksanakan tugas. “Masyarakat Indonesia masih awam apa itu malpraktek ?, mereka menyamakan malpraktek ini sebagai kegagalan medik, karena itu pada ke-

sempatan ini saya ingin menjelaskan apa itu malpraktek kepada wartawan. UU Kesehatan dan UU Praktek Kedokteran tidak menyebutkan satupun istilah malpraktek, kedua aturan itu haya menyebut sebagai kesalahan atau kelalaian, namun hal itu pula bisa dijadikan landasan gugatan atau tuntutan hukum terhadap dokter dan mal praktek itu sendiri terjadi karena seorang tenaga kesehatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disepakati atau ingkar janji,” jelas Hendro. Lebih lanjut Ketua IDI Jember itu menegaskan, setiap dokter mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan hukum sepanjang ia melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional. Standar profesi itu adalah batasan kemampuan minimal dan harus dikuasai oleh individu untuk melakukan kegiatan profesional. Adapun standar prosedur adalah perangkat isntruksi atau langkah-langkah dibakukan untuk merampungkan proses kerja rutin tetentu dan dibuat oleh sarana pelayananan kesehatan berdasarkan standar profesi. (Winardyasto) Jember Kita I Edisi IX I 2014

51


POINT OF VIEW

MENCARI JEJAK HARI JADI JEMBER Oleh : Indra G. Mertowijoyo

Silang pendapat tentang hari jadi Pemerintah Kabupaten Jember, terus mengemuka, terutama menjelang terjadinya pergantian tahun. Itu karena, pada 1 Januari, Pemerintah Kabupaten Jember, memperingati ulang tahunnya atau hari jadi Pemkab Jember jatuh pada tanggal 1 Januari.

Y

a, ketika memasuki akhir tahun itulah masyarakat, khususnya yang memahami sejarah, kembali mengeluarkan pendapat dan pertanyaannya. Ada yang berpendapat, hari jadi Pemkab Jember dengan berpatokan pada staatblad 322 tanggal 9 Januari 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929, sama artinya dengan mengakui pemerintahan colonial Belanda. Padahal terhitung sejak diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, yang diteruskan dengan pengakuan kedaulatan atas Negara Kesatuan Republik Indonesia, minus Papua, pada tanggal 27 Desember 1949, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial Belanda. Sebab itu, kalangan pemerhati sejarah banyak yang menghendaki agar dilakukan penelusuran ulang terhadap Hari Jadi Pemkab Jember, yang ditetapkan sejak Bupati Jember dijabat Suryadi Setiawan. Syah-syah saja pendapat itu dilontarkan, karena pada dasarnya memang banyak peristiwa sejarah di Kabupaten 52

Jember Kita I Edisi IX I 2014

Jember yang sebenarnya bisa dijadikan patokan hari jadi Jember. Akan tetapi yang patut diketahui, bahwa peringatan hari jadi Pemkab Jember yang diperingati setiap tanggal 1 Januari, bukanlah Hari Jadi Kabupaten Jember, tapi hari jadi Pemerintah Kabupaten Jember. Penetapan 1 Januari sebagai hari jadi Pemkab Jember, mungkin bisa dimaklumi, kendati acuan yang digunakan berdasarkan versi pemerintah kolonial Belanda (Nerlando Centries). Karena acuan dasar yang digunakan adalah terpisahnya dari Bondowoso, yang kemudian menjadikan Jember sebagai wilayah administratif yang berdiri sendiri (otonom) atau kabupaten (regentschap). Staatsblad no 322 yang ditetapkan di Cipanas oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, dengan surat keputusan no X tanggal 9 Agustuts 1928 itu, yang menjadikan Jember terpisah dari Bondowoso, setidaknya telah memberi keyakinan, bahwa secara hukum Pemkab Jember dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1929, sesuai diberlakukannya staatblad tersebut. Terlebih pengunaan keputusan pemerintah kolonial untuk menentukan hari jadi seperti ini, tidak hanya dilakukan Pemkab Jember. Ada beberapa daerah yang juga menggunakan keputusan pemerintah Belanda dalam Sumber : Prasasti Congapan, Sumberbaru menentukan hari jadinya. Seperti Pemkab Situbondo yang menjadikan tanggal 15 Agustus sebagai hari jadinya. Penetapan hari jadi Pemkab Situbondo ini didasarkan atas besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda nomor 28 tertanggal 15 Agustus 1818, yang menetapkan Raden Adipati Prawi-


POINT OF VIEW roadiningrat sebagai Besuki I. Atau Kota Blitar yang menjadikan hari jadinya, atas dasar diberikannya status gemeente (kotapraja) pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 150/1906. Juga Kota Probolinggo, yang menggunakan staatblad no 322 tahun 1918, sebagai dasar peringatan hari jadi Kota-nya. Hanya saja yang perlu dipahami, bahwa penggunaan staatblad Belanda untuk penetapan hari Jember, pada dasarnya merupakan sebuah keniscayaan di tengah sulitnya Pemkab Jember mendapatkan dasar lain yang lebih bernuansa ke-Indonesia-an (Indonesia Centires). Bukti sejarah yang bisa digunakan sebagai patokan Hari Jadi Pemkab Jember ketika pertama kali diperingati, satu-satunya hanya staatblad no 322 tahun 1929.. Karena itu, sudah menjadi kewajiban para ahli dan pemerhati sejarah Kabupaten Jember, untuk melakukan penelusuran ulang atas sejarah Kabupaten Jember itu sendiri. Sehingga penetapan hari jadi Kabupaten Jember di kemudian hari, tidak lagi didasarkan atas keputusan pemerintah kolonial, dan bisa dipertanggungjawabkan secara histories, sekaligus menjadikan kebanggaan lokal. Ada beberapa peristiwa histories yang bisa dikaji untuk dijadikan dasar pijakan untuk digunakan sebagai hari jadi Kabupaten Jember. Meski dari bukti sejarah tersebut hanya diketahui tahunnya, namun tanggal dan bulannya masih harus dicari/diteliti. Seperti Prasasti Watu Gong, Kaliputih, Rambipuji, yang diketemukan dan dibaca pertama kalinya tahun 1933, oleh W.F. Stutterheim, meski tidak jelas tanggal dan bulannya serta

siapa pembuatnya, namun setidaknya member gambaran kepada kita, bahwa pada sekitar abad 5-7, wilayah Kabupaten Jember sudah ada komunitas masyarakat. Menurut Himansu Busan Sarkar, ahli epigrafi India, prasasti dengan 12 aksara yang terbaca PA-RVVA-TE-SVA-RA atau Dewa Gunung itu, memiliki gaya yang sama dengan Prasasti Ciaruteun (Tarumanegara) Jawa Barat, abad ke 5. Atau Prasasti Congapan, Desa Karangbayat, Sumberbaru, yang ditemukan dan dibaca pertama kalinya oleh Stutterheim dalam karyanya yang berjudul De Batoe Pelambean bij Karangbayat. Pada prasasti ini tertulis “tlah sanak pangilanganku” (habis saudara) penghilanganku/kehilanganku.

Ada tulisan lain pada Parsasti Congapan yang sampai saat ini masih hanya belum diketahui dengan pasti apakah kornogram atau bukan. Tulisan pertama yang ada para Prasasti Congapan dan terbaca “Sarwwa Hana” (serba ada), harus diketahui apakah korogram atau bukan, sebab kata “Sarwwa” adalah nama lain dari Siwa. Sumber lain yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan hari jadi Kabupaten Jember adalah peristiwa perang Sadeng. Dalam Kakawin Negara Kretagama Pupuh XLIX ayat 3, tertulis, Tahun Saka Api Memanah Hari (1253Saka/1331M), Sirna Musuh di Sadeng dan Keta diserang. Selama bertahta, semua terserah kepada menteri bijak, Mada namanya. Dari keterangan itu menunjukkan, bahwa pada tahun 1331 M, di wilayah Kabupaten Jember atau tepatnya di Sadeng, diperkirakan berada dalam wilayah Kecamatan Puger, telah terjadi persitiwa sejarah yang pada kemudian hari banyak mempengaruhi perjalanan sejarah Kerajaan Majapahit. Atau catatan sejarah lain yang juga bisa dijadikan acuan penetapan hari jadi Kabupaten Jember yaitu, diSumber : Prasasti Watu Gong, Rambipuji pilihnya Kuta D a w u n g , Menurut M.M. Sukarto K. Atmojo, Kecamatan Umbulsari menjadi ibuPrasasti Congapan merupakan sebu- kota Kerajaan Kedawung/Blambaah kronogram atau sengkalan yang ngan. Berdirinya Kerajaan Kedawung/ menunjukkan waktu. Kata “tlah” artinya Blambangan di Umbulsari merupakan habis, melambangkan angka 0, dan kelanjutan dari Kerajaan Blambangan kata “sanak” artinya saudara angka 1, yang sebelumnya beribukota di Ilang, artinya hilang atau moksa angka Panarukan. Perpindahan ini diperkirakan ter0 dan “aku” artinya saya melambangkan angka 1, sehingga deretan ang- jadi setelah tahun 1596 atau di atas kanya terbaca 0101. Kalau susunan tahun 1600-an. Di Kuta Kedawung inikronogram 0101 ini dibaca dari kanan lah Blambangan diperintah oleh dikiri, maka menunjukkan angka tahun nasti baru yaitu dinasti Tawang Alun.(*) 1010 Saka atau 1088 Masehi. Jember Kita I Edisi IX I 2014

53


54

Jember Kita I Edisi IX I 2014


HOTEL ASTON Jl. Sentot Prawirodirjo 88 Jember Telp. (0331) - 423 888 Rp. 438.000 - Rp. 818.000 (promo)

HOTEL PANORAMA Jl. KH. Agus Salim No. 28 Jember Telp. (0331) - 333666 Rp. 375.000 - 1.500.000

HOTEL BANDUNG PERMAI Jl. Hayam Wuruk No. 38 Jember Telp. (0331) 484528 - 484530 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL SAFARI Jl. KH. A. Dahlan No. 33 Jember Telp. (0331) - 481882 - 481883 Rp. 190.000 - Rp. 450.000

HOTEL BINTANG MULIA Jl. Nusantara No. 18 Jember Telp. (0331) - 429999 Rp. 375.000 - Rp. 600.000

SEVEN DREAM RESIDENCE Jl. Riau Jember Telp. (0331) - 339199 Rp. 220.000 - Rp. 275.000

HOTEL SULAWESI Jl. Letjen Suprapto No.44 Jember Telp. (0331) - 333555 Rp. 250.000 - Rp. 500.000

HOTEL AROWANA Jl. Arowana 71 Jember Telp. ( 0331) - 411412 - 428028 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL ROYAL JEMBER Jl. Karimata No. 50 Jember Telp. (0331) - 326677 Rp. 390.000 - Rp. 950.000

HOTEL ISTANA Jl. Diponegoro 43 Jember Telp. (0331) - 482 555 Rp. 358.000- Rp. 850.000

HOTEL MERDEKA Jl. Sultan Agung No. 136 Jember Telp. (0331) - 487625 Rp. 130.000 – Rp. 350.000

HOTEL CENDRAWASIH Jl. Cendrawasih Jember Telp. (0331) - 412222 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL LESTARI Jl. Gajah Mada No. 233 Jember Telp. (0331) - 487.000 Rp. 165.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEBON AGUNG Jl. Arowana No. 59 Jember Telp. (0331) - 487833 Rp. 50.000 - Rp. 150.000

FLAMBOYAN Jl. Teuku Umar No. 78 Jember Telp. ( 0331) 326252 Rp. 100.000 - Rp. 400.000

HOTEL IBIZZ Jl. Kalimantan 4 Jember Telp. ( 0331) - 322000 Rp. 250.000 - Rp. 400.000

HOTEL REMBANGAN Kemuning Lor, Arjasa - Jember Telp. (0331) - 420 273 / 420 383 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL KEMAYORAN Jl. Ltj. Suprapto No. 26 Jember Telp. ( 0331) - 334884 Rp. 50.000 - Rp. 200.000

HOTEL ASRI Jl. Gatot Subroto No. 39 Jember Telp. ( 0331) - 425635 Rp. 100.000 - Rp. 300.000

HOTEL MUTIARA GARDEN Jl. Brigjen Katamso No. 9 Jember Telp. ( 0331) - 330 999 Rp. 300.000

PIONERINDO GAURMENT RESTAURAN NEW SARI UTAMA INTERNATIONAL Jl. Hayam Wuruk 117 Jember Jl. Gajah Mada 71 Jember Jl. Gajah Mada 27 Jember PT. FAST FOOD INDONESIA RESTAURAN LEGIAN Jl. Gajah Mada 96 Jember Jl. Gajah Mada Jember RM. BU LANNY RESTAURAN TAMAN SALERO Jl. Slamet Riyadi 84-A Jember Jl. Sultan Agung No 1 Jember RM. LUMINTU Jl. Wijaya Kusuma No.60 Jember Jl. Kertanegara 33, Jember RESTAURAN TAMAN MANGLI INDAH RM. BU DARUM Jl. Hayam Wuruk 183 Jember Jl. Gajah Mada 23 Jember Restauran Lestari RM. RINI AMBULU Jl. Kartini 16 Jember Jl. Mojopahit BI / J / 6Jember RESTAURAN XING TRISNO RM. RUPINI AYAM PEDAS Jl. Hayam Wuruk 41 Jember Gumukmas Jember RESTAURAN HOTEL ISTANA RM. SUMBER NIKMAT Jl. Diponegoro Jember Jl. H. Agus Salim 23 Jember RESTAURAN WANDE ECHO RM. SARI JAYA Jl. Semeru 86 A Ajung – Jember Jl. Sulatan Agung 24 Jember RESTAURAN TIRTA ASRI RM. GALAVITA Jl. Dharmawangsa No.1 Jl. Trunojoyo 115 Jember Rambipuji Jember RM. SRIKANDI RESTAURAN HAWAII Jl. S. Parman 225 Jember Jl. Hayam Wuruk 56 Jember RM. BISMILLAH RESTAURAN PALM GARDEN Jl. Dharmawangsa 99 Jember Jl. Lj. S. Parman 50-A Jember

DEPOT JAWA TIMUR Jl. Gatot Subroto 10 Jember DEPOT ANANDA AYAM GORENG Jl. Gajah Mada 213 Jember DEPOT SOTO H. SUKRI Jl. Kalimantan Jember DEPOT CANTIK Arjasa Jember DEPOT EMPAT MATA Jl. Panjaitan Jember WONG SOLO AYAM BAKAR Jl. Karimata 7 Jember BEBEK GORENG H. SLAMET Jl. Karimata 64 Jember SATE PAK TOHA Jl. Brawijaya Mangli Jember SATE CAK RI Jl. Pattimura Jember SATE SIMPANG TIGA Jl. Otto Iskandardinata 2 Jember WARUNG TERA Jl. Hayam Wuruk Jember CAMPUS RESTO Jl. Jawa Jember

CAFE & REST AREA GUMITIR Jl. Raya Jember - Banyuwangi RADIO CAFE Jl. Kartini Jember CAFE PRING Jl. Mastrip Jember CAFE SHAFF Jl. Sultan Agung 21 Jember PIZZA HUT Jl. PB. Sudirman Jember KFC Jl. Gajah Mada Jember TOSOTO Jl. Slamet Riyadi 11 Jember QUICK CHIKEN Jl. Jawa Jember ROCKET CHIKEN Jl. Karimata/Mastrip Jember LESEHAN ALUN-ALUN Jl. PB. Sudirman Jember PUJASERA JEMBER Jl. Hayam Wuruk Jember Jl. Panjaitan Jember Jl. PB. Sudirman Jember

Jember Kita I Edisi IX I 2014

55


56

Jember Kita I Edisi IX I 2014

BAGIAN HUMAS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.