23
Dari Pra Biennale 20-25 Maret 2017: Sebuah Refleksi Orang Biasa J. Seno Aditya Utama (Tim Riset dan Basis Data Biennale Jogja XIV Equator #4) Potret Dodo Hartoko Dokumentasi Yayasan Biennale Yogyakarta
Mencoba menyeruak dari ingar-bingar karya yang terpapar, membuat saya terhenti sejenak. Ini bukan ketiadaan kata yang harus terucap atau kehampaan ruang yang ditemui. Semua ada, atau setidaknya semua seperti ada, namun saya tergagap dan membisu untuk merespons semua itu.
Pengunjung menyaksikan karya dalam ruang pamer Pra Biennale Foto: Penulis
Bisa jadi hal ini disebabkan saya bukanlah orang yang memiliki pengetahuan tentang dunia seni. Setidaknya seperti yang telah dipelajari teman-teman yang mendalami ilmu tersebut. Saya semata suka seni, sebagai wadah tampung dan pewujud dunia batin serta permenungan saya tentang sesuatu. Sederhananya dapat dikatakan, melalui seni saya menikmati pengalaman emosional dan kekaguman terhadap sesuatu yang disebut “indah”. Saya tidak memiliki banyak kosakata, terminologi, atau