Efisiensi & Konservasi Energi Latar belakang Konsumsi Energi Bangunan
Tujuan
Komersial Rumah Tangga
The energy demands of the constructed
4.4% Bangunan menjadi salah satu
12.2%
sektor konsumsi energi terbesar.
efficiency of buildings is perhaps the single most effective step we can take in reducing our
Konsumsi Energi 49.4%
Sebenarnya konsumsi energi di sektor industri dan transportasi masih
environment are huge, and increasing the energy
Transportasi
erat kaitannya dengan kegiatan konstruksi seperti proses produksi dan
Industri
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan, dibutuhkan konservasi energi dalam bangunan hijau.
34%
distribusi material.
environmental footprints."
Konservasi energi dilakukan dengan tujuan (Kementrian ESDM, 2011)
menghemat penggunaan energi, serta mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang ada agar tetap bisa digunakan hingga generasi mendatang.
Bedington Building di Inggris merupakan bangunan zero energy building sejak 1970
Zero Energy Building Dalam pengaplikasiannya, konservasi energi pada bangunan hijau dibedakan menjadi dua, yaitu metode aktif dan metode pasif. Minyak Bumi
Emisi Karbon PV Surya & Angin Sebagian besar energi masih dihasilkan oleh sumber daya tak terbarukan yang menghasilkan emisi
Nuklir
karbon dalam skala besar, khususnya
7%
3%
Metode pasif berarti melakukan konservasi energi dari perancangan desain bangunan.
10%
penggunaan batubara dan minyak bumi.
19%
Batubara
Sumber Energi
38%
Metode aktif berarti melakukan konservasi energi dari pemanfaatan teknologi yang ada.
Zero Energy Building
Air & Lainnya 23%
(IEA, 2019)
Gas Alam Foto: (Chris, 2002)
6 Kriteria Bangunan Hijau - Efisiensi & Konservasi Energi
7