1 minute read

Lengkuas

Next Article
Kemukus

Kemukus

(Azwar, 2010). Klasifikasi

Kingdom Divisio Classis Ordo Familia Genus Species Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Zingiberales Zingiberceae Alpinia Alpinia purpurata

Advertisement

Deskripsi

Lengkuas merupakan jenis tumbuhan rempahrempah yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. (Vankar et al., 2006). Lengkuas putih biasanya digunakan sebagai bumbu rempah untuk tambahan masakan, sedangkan lengkuas merah biasanya dimanfaatkan sebagai obat. Secara tradisional, lengkuas sering digunakan sebagai obat sakit perut, anti gatal, anti jamur, anti inflamasi, anti alergi dan anti hipoglikemik (Darmawan, 2013). Rimpang lengkuas di beberapa daerah disebut dengan laja (Sunda) atau langkueh (Minang). Tanaman ini asli Asia Tenggara dan Indonesia, serta dibudidayakan di Malaysia, Laos, dan Thailand. Tanaman yang masa panennya dilakukan pada umur 7 tahun ini, membutuhkan cahaya matahari penuh untuk pertumbuhannya (Azwar, 2010).

Pertelaan

Batang lengkuas merah merupakan batang Semu, tegak, masif, terdiri dari pelepah daun hijau kemerahan dengan tinggi 1 – 2 m. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna merah dengan bau menyengat. Daun tunggal, duduk dalam roset akar, lanset, ujung runcing, pangkal tumpul dengan panjang 30 – 90 cm dan lebar 5 – 15 cm, pertulangan menyirip berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin dua, di ujung batang berkelopak hijau, mahkota merah. Buah berbentuk kotak, bulat dengan warna hijau dan biji bulat berwarna hitam (Suranto, 2004).

Manfaat

Lengkuas mengandung antiinflamasi, meringankan peradangan pada perut atau bisul, mencegah mabuk laut dan mual, sebagai antioksidan, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, meringankan diare. kudis, panu, dan menghilangkan bau mulut (Atjung, 1990).

Senyawa Kimia

senyawa-senyawa terpenoid seperti galanolakton, 16-dial, 12-labdiena-1510,25, 12labdiena-15 yang termasuk dalam golongan diterpen dan 1,8 cineol yang termasuk golongan monoterpen (Darmawan, 2013).

Status konservasi

Resiko rendah [LC] : berlimpah (tidak memiliki tandatanda kepunahan)

This article is from: