Pala

PALAPALA

Kingdom Divisio Classis Ordo Familia Genus Species Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Magnoliales Myristicaceae Myristica Myristica Fragrans Houtt

Deskripsi

Pohon pala adalah pohon yang rimbun dengan tinggi sampai 18 m, daun berbentuk bundar telur dan bunga keluar dari ketiak daun dengan warna kuning terang, bunga jantan dan betina terpisah. Buah pala berbentuk bulat panjang dengan warna ke kuningan yang kemudian berubah menjadi merah tua dan berbau wangi (Alegantina, 2009).

Manfaat

Bagian buah yang bernilai ekonomi cukup tinggi adalah biji pala dan fuli (mace) yang dapat dijadikan minyak pala. Minyak pala dari fuli mengandung kadar mycristicin lebih tinggi dibanding minyak pala dari biji, bila diolah lebih lanjut dapat menghasilkn 84% trimysticin yang merupakan turunan safrole yang biasa digunakan untuk sabun, detergen, parfum. Daging buah pala dapat digunakan untuk manisan, asinan, dodol, dan sirup pala (Erowid, 2008). Secara tradisional, biji pala digunakan untuk mengobati rematik, kolera, psikosis, kram perut, mual muntah, diare, diare, perut kembung dan sebagai antidepresan (Winarti dan Nurdjanah, 2005).

Pertelaan

Pohon pala dapat tumbuh setinggi 9 hingga 20 meter dengan tipe percabangan menyebar. Bunga berwarna kuning pucat dengan panjang 1 cm. Buah berukuran 6 hingga 9 cm. Buah yang matang akan merekah dan memperlihatkan biji berwarna cokelat tua yang dilingkupi oleh aril berwarna merah berukuran 2,5 cm (de Guzman dan Siemonsma, 1999). Biji yang telah dipisahkan dari arilnya dinamakan dengan pala. Pala yang telah dikeringkan akan berwarna cokelat tua (de Guzman dan Siemonsma, 1999).

Senyawa Kimia

Minyak esensial biji pala yang diuji dengan metode GC-MS menunjukkan adanya kurang lebih 34 jenis senyawa yang terkandung. Senyawa yang paling sering muncul adalah elemisin, α-terpineol, safrol, metileugenol, α-terpinene, β-pinene, γterpinene, metilisoeugenol, eugenol, α-pinene, miristisin, limonene, 4-terpineol, sabinene (Abourashed dan El – Alfy, 2016)

(Sumber: Agrotek, n.d.)