8 minute read
PLN Nusantara Power UP Pacitan Bangun Tiga Rumah
from binder22feb23
Surabaya, Bhirawa
PLN Nusantara Power melalui Unit Pembangkit (UP) Pacitan telah berhasil memanfaatkan FABA secara masif, salahsatunya dengan membangun tiga Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) yang diperuntukan bagi masyarakat prasejahtera yang berada di kawasan sekitar UP Pacitan. Tahap pertama pembangunan dimulai pada tahun 2021 dan bertambah menjadi tiga pada tahun 2022.
Advertisement
Adapun program pembangungan
RTLH ini merupakan salah satu progam unggulan dari Corporate Social Responsibilty (CSR) PLN NP yang bernama PLN Peduli by PLN Nusantara Power. Dalam program ini PLN
NP UP Pacitan bersinergi bersama pemerintah Kabupaten Pacitan dalam mewujudkan RTLH dan pada tahap pertama pembangunan RTLH pada Agustus 2021 lalu, diresmikan secara langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. Pimpinan tertinggi UP Pacitan,
Dwi Juli Harsono menyampaikan kebermanfaatan yang bisa didapatkan dalam pengelolaan FABA yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku. “PLN NP telah memulai memanfaatkan FABA sejak tahun 2021. Kami terus berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemkab Pacitan untuk meningkatkan manfaat yang dapat kami berikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat prasejahtera. Hingga 2023 ini kami telah berhasil membangun 3 RTLH dan 4 jalan yang semuanya
Lintas Pelayanan
Nilai Indeks Pelayanan Publik di Sidoarjo Ditarget Minimal B
Sidoarjo, Bhirawa
Nilai indeks pelayanan publik (IPP) dari kinerja OPD di Kab Sidoarjo pada tahun 2023 ini ditarget bisa mencapai minimal B atau dengan score 3.51 - 4.00. Analis Kebijakan Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, Anita Inggit Zaenuris Shofa SSTP, MAP, mengatakan semakin tinggi score IPP yang diraih, kinerja layanan publik di lembaga OPD akan semakin baik. “IPP ini untuk mengukur kinerja pelayanan publik dilingkungan lembaga Pemerintah. IPP ini diatur dalam Permenpan RB nomor 17 tahun 2017,” kata Inggit, Selasa (21/2) kemarin.
Jumlah lokus yang dipantau, didampingi dan dievaluasi dalam pelayanan publik, di Pemkab Sidoarjo mulai tahun 2021 lalu hingga 2022, kata Inggit, sudah ada sebanyak 103 lokus. Pada tahun 2023 ini, ada penambahan 7 lokus baru. Tentu saja harapannya, agar semakin banyak kinerja OPD di Pemkab Sidoarjo yang berkualitas dalam memberikan layanannya kepada publik.
Sebanyak 7 lokus baru tersebut di antaranya dari BUMD ada nama BPR Delta Artha, PDAM Delta Tirta dan Aneka Usaha. Dari Puskesmas, nama dari puskesmas baru seperti Puskesmas Wonokasian, Tambakrejo dan Tarik 2. Dan dari RSUD, ada nama dari RSUD Sidoarjo barat.
Tujuh lokus baru ini, menurut Inggrit perlu mendapat pendampingan intensif, agar ritme kinerja mereka bisa menyamai dengan 103 lokus yang sudah ada sebelumnya. Namun dirinya akan memaklumi, kalau pada awal-awal, kinerja dari 7 lokus ini pasti akan menghadapi sejumlah rintangan dan kendala. “Tetapi mereka harus bisa dan berusaha. Karena dalam pemantauan evaluasi kinerja ini, ada 6 aspek yang wajib untuk bisa dilakukan oleh mereka. Karena 6 aspek ini akan dinilai,” kata Inggit.
Kota Batu Kini Punya RS
Hewan Akuatik Eksotik Pertama
Kota Batu, Bhirawa
Warga Kota Batu kini tak perlu lagi khawatir jika hewan air kesayangannya dalam kondisi tak sehat. Kini Daerah yang berstatus Kota Wisata ini telah memiliki Rumah Sakit (RS) hewan air. Tempat pengobatan yang diberi nama RSH Akuatik Eksotik ini telah dilakukan soft opening dan peresmian yang dihadiri para perwakilan Pemda Malang Raya, Selasa (21/2).
Direktur RSH Akuatik Eksotik, drh Albiruni Haryo menjelaskan bahwa dalam membangun RS hewan ini pihaknya sengaja mengkhususkan diri dalam pelayanan atau pengobatan hewan air dan hewan lain yang eksotik. Khusus hewan air yang sering diobatkan ke RS ini adalah ikan koi dan ikan channa. Sementara untuk hewan eksotik yang kerab merupakan hewan piaraan yang paling banyak adalah anjing, kucing, bahkan ular.
“Kami sengaja mengkhususkan diri dalam penanganan hewan akuatik dan eksotik saja karena kedua kelompok hewan ini membutuhkan kelembaban dan suhu yang berbeda. Dan yang paling banyak adalah penangaban hewan akuatik,” ujar Albiruni, Selasa (21/2).
Dalam soft opening kemarin, banyak terlihat beraneka jenis ikan koi yang tengah menjalani karantina dan pengobatan. Beberapa jenis akuarium berukuran besar dan juga alat- alat medis hewan terlihat berada di samping ikan koi yang tengah menjalani perawatan khusus. “Memang kita juga berupaya untuk mengembalikan kejayaan ikan koi sebagai ikan hias paling diganderungi di Indoenesia bahkan dunia,” tambah Albiruni. Dalam mengoperasikan RS Akuatik Eksotik ini, ia telah menyiapkan empat orang dokter hewan. Keempat dokter ini didukung oleh tujuh orang staf yang telah mahir dalam perawatan hewan tertentu.
Sementara, Kepala Bapenda Kota Batu, Dyah Liestiana yang ikut menghadiri peresnian RS Akuatik Eksotik ini mengaku mengapresiasi keberadaan rumah sakit khusus hewan ini. Iapun yakin bahwa keberadaan RS ini akan mampu menunjang sektor pariwisata di Kota Batu. “Banyak warga Indoensia yang pergi ke Negara Singapura sekaligus untuk berwisata di negara tersebut. Kalau pemilik hewan bisa mengobatkan hewan piaraannya yang sakit sekaligus berwisata di Kota Batu,” ujar Dyah.[nas.ca] berasal dari pemanfaatan FABA,” terangnya, Selasa (21/2). Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah turut menyampaikan atensi perusahaan dalam pengelolaan PLN Peduli by PLN NP yang juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Program CSR kami sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan kami ini sudah selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) no 1, yaitu untuk mengentaskan kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan Sumber Daya melalui inovasi dan sinergi bersama stakeholder yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Ruly. Sementara itu pemanfaatan limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau yang lebih dikenal dengan seb- utan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sudah sejak lama dilakukan oleh PLN Nusantara Power, mengingat FABA termasuk dalam kategori limbah non B3 (non bahan berbahaya dan beracun).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada tanggal 2 Februari 2021, ditetapkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) bukan lagi merupakan limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3). Artinya, FABA dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk keperluan yang lebih baik. FABA memang memiliki karakteristik yang dapat dijadikan sebagai campuran bahan bangunan seperti paving dan batako.
FABA diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur sekaligus mengurangi dampak
Terapkan Inovasi Pasaber
Sat-Samapta Bantu Pekerja Jalanan Situbondo
Situbondo, Bhirawa Jajaran Sat-Samapta Polres Situbondo selalu siap siaga menjaga kondusivitas Kota Santri Pancasila Situbondo sehingga tetap aman dan kondusif. Salah satu caranya dengan menerapkan program Pasaber (Patroli Samapta Bersedekah) di sejumlah titik Kota Situbondo. Tak hanya itu, Sat-Samapta juga menebar kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu dengan menyalurkan sejumlah paket makanan.
Menurut Kasat Samapta Polres Situbondo, AKP Sudpendi, sasaran program inovasi Pasaber adalah para pekerja jalanan. Misalnya saja seperti pedagang asongan, becak, ojol, tukang sapu jalan dan warga tidak mampu yang lain. Kata Sudpendi, program Pasaber merupakan inovasi dengan mengusung konsep patroli sambil berbagi. “Dengan harapan dapat membangun rasa kepedulian personil Polri kepada masyarakat di tengah menjalankan tugas sehari-hari,” aku Sudpendi. Masih kata Sudpendi, inti dari program Pasaber yakni sambil melaksanakan tugas patroli serta menjaga kamtibmas Kota Situbondo sekaligus berbagi makanan dengan warga yang membutuhkan. “Ya kami kemarin membagi-bagikan makanan di ka- wasan Terminal Situbondo. Alhamdulillah, program inovasi Pasaber ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Kota Santri Pancasila Situbondo,” aku Sudpendi.
Pria dengan pangkat tiga balok dipundaknya itu menerangkan, sejumlah paket makanan itu merupakan hasil dari iuran yang terkumpul dari personil Sat-Samapta Polres Situbondo. Selanjutnya, imbuh Sudpendi, diwujudkan berupa bahan makanan untuk diberikan kepada pekerja di jalanan dan warga tidak mampu atau mereka membutuhkan. “Caranya kami langsung menemui warga sam- bil melakukan patroli kamtibmas di jalan raya Kabupaten Situbondo,” ungkap Sudpendi. Sudpendi kembali menuturkan, kegiatan program inovasi Pasaber muaranya untuk saling berbagi rejeki kepada orang lain, terutama kalangan warga tak mampu yang bekerja di jalanan Kabupaten Situbondo. “Ya ini merupakan bentuk rasa syukur kami (Sat-Samapta Polres Situbondo). Selain itu kami juga ingin melaksanakan tugas patroli sambil menyebarkan himbauan kamtibmas kepada masyarakat Situbondo,” pungkas Sudpendi. [awi.ca]
Pemkot Gelar Audiensi dengan Akademisi
Kota Madiun, Bhirawa Rencana pemerintah pusat menyederhanakan UU terkait pajak dan retribusi direspon cepat Pemerintah Kota Madiun. Pemkot Madiun juga menyiapkan langkah awal untuk perubahan Perda retribusi dan pajak daerah di Kota Madiun. Audiensi dengan akademisi dari UGM pun digelar terkait itu.
‘’Jadi begini, pusat kan mau ada penyederhaan UU, seperti Omnibus Law kemarin. Tetapi ini terkait retribusi dan pajak. Karena harus menyesuai- kan itu, Perda retribusi dan pajak kita juga sekalian disesuaikan,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi saat audiensi di Balai Kota Madiun, Selasa (21/2).
Jika mengacu amanat UU tersebut, Perda terkait hanya berlaku sampai 2024. Karenanya, Pemkot Madiun memulai langkah awal untuk penyesuaian tahun ini. Harapannya, saat UU baru diberlakukan, Perda retribusi dan pajak Kota Madiun tidak perlu waktu lama untuk menyesuaikan.
Wali Kota menyebut pembahasan awal sengaja menggandeng akademisi dari UGM sebagai konsultan agar semakin optimal. ‘’Penyesuaian itu biasa. Tetapi pada prinsipnya, biarpun ada penyesuaian pastinya tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat,’’ ungkapnya.
Pajak dan retribusi memang merupakan sumber pendapatan daerah.
Karenanya, pemasukan dari keduanya penting untuk pembangunan suatu daerah. Biarpun begitu, besaran retribusi dan pajak tidak boleh member- atkan masyarakat. Karenanya, penentuan besaran pajak dan retribusi juga tidak boleh sembarangan. Wali kota berharap hadirnya konsultan tersebut bisa semakin mengoptimalkan rencana penyesuaian itu. ‘’Pajak dan retribusi ini penting tetapi jangan sampai masyarakat terbebani. Karenanya harus hati-hati. Yang jelas, audiensi akan menjadi lampiran naskah akademis draf perda nantinya,’’ pungkas Wali Kota.[ dar.ca]
Pemkab Tulungagung Target Penerimaan PBB-P2 Tahun 2023 Naik Rp 39,6 Miliar
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, menargetkan penerimaan daerah dari pajak bumi dan bagunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) pada tahun 2023 ini sampai Rp 39,6 miliar. Penerimaan tersebut naik dari tahun lalu yang sejumlah Rp 36,7 miliar.
“Target Rp 39,6 miliar ini naik lima persen dari ketetapan PBB-P2 tahun 2022 lalu,” ujar Bupati Maryoto Birowo usai acara sosialisasi penyampaian SPPT PBB-P2 Tahun 2023 di Hotel Crown Victoria Tulungagung, Selasa (21/2).
Ia berharap dengan kenaikan target penerimaan PBB-P2 itu semua camat, lurah dan kepala desa beserta jajarannya dapat berperan aktif dalam penyampaian SPPT PBB-P2 pada wajib pajak di daerahnya. “Apalagi batas waktu tempo pem- bayaran PBB-P2 pada tanggal 21 September 2023,” sambungnya.
Bupati Maryoto Birowo selanjutnya menyatakan kenaikan target penerimaan PBB-P2 juga dilakukan inovasi dalam pembayaran dan pelayanannya. Di antaranya dengan memperluas kanal pembayaran PBB-P2 secara online dan mengembangkan sistem online pembayaran PBB-P2. “Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan PBB-P2 dalam rangka optimalisasi penerimaan PBB-P2 dengan mem- berikan kemudahan bagi masyarakat wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban membayar pajak secara efektif, efisien dan fleksibel tanpa batas waktu pelayanan dan dari mana saja,” paparnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tulungagung, Endah Inawati. Menurutnya, untuk tahun ini sudah ditetapkan target penerimaan PBB-P2 sebesar Rp 39,6 miliar. “Target naik dari tahun sebelumnya yang Rp 37,7 miliar,” katanya.
Kenaikan target penerimaan PBBP2, beber dia, juga diikuti dengan kenaikan jumlah wajib pajak pada tahun 2023. Yakni sebanyak 670 ribu wajib pajak atau naik sekitar 10 ribu wajib pajak dari tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan penerimaannya nanti bisa melebihi sampai 40 miliar lebih. Tahun lalu juga melebihi target sampai 103 persen,” tuturnya. Menjawab pertanyaan, Endah Inawati memastikan subsidi pembayaran PBB-P2 pada tahun ini belum akan dicabut, sehingga wajib pajak tetap membayar seperti tahun lalu. “Yang dicabut (subsidi) tahun ini adalah pembayaran PBHTB. Kalau yang PBB-P2 belum diutak-atik,” ucapnya. Sedang terkait pembenaran atau pembetulan SPPT PBB-P2, Endah Inawati bisa dilakukan wajib pajak setelah SPPT PBB-P2 diberikan. “Nanti setelah SPPT PBB-P2 dibagikan kami memberi waktu untuk wajib pajak membenarkan,” pungkasnya. [wed.ca]
Ribuan Siswa SMAN 1 Wonoayu Gelar Aksi Peduli Sampah
Sidoarjo, Bhirawa Ribuan siswa SMA Negeri 1 Wonoayu (Smaniwa) Sidoarjo siap bergerak membersihkan sampah-sampah yang ada di lingkungan sekolah. Khususnya sampah-sampah plastik yang tidak bisa hancur dalam tanah. Kegiatan itu dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, yang jatuh pada tanggal
21 Februari 2023. Sekolah Smaniwa sebagai Sekolah Adiwiyata, juga ditunjuk sebagai Sekolah Pengimbas
Praktik Baik 2023 oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
"Jadi ini merupakan aksi nyata dalam menangani sampah, sehingga kami juga menggandeng atau kerjasama dengan pihak Bank Sampah Digital, yakni Bunda Rossa yang diperkuat dengan teken MoU sekaligus," tutur Kepala SMA
Negeri 1 Wonoayu Drs. H. FA Nurseno, M.Pd pada Selasa (21/2) kemarin. Ia katakan, keberadaan sampah ini sangat luar biasa, Smaniwa memiliki sebanyak 1.200 siswa berarti setiap hari minimal menghasilkan 1.200 sampah plastik/botol kemasan air mineral. Kalau dihitung seminggu/5 hari (SeninJumat) ada 6.000 botol kalau dikalikan sebulan/4 minggu berarti ada sekitar 24.000 botol per bulan. "Kegiatan bank sampah untuk wilayah Sidoarjo dan Surabaya ini yang pertama kali dilakukan di tingkat SMA. Oleh karena itu kita juga menggaet Bunda Rossa yang sekaligus melaunching Pojok Payu," terang Nurseno. Sementara itu, Operational Manager Bank Sampah Digital Bunda Rossa, Windya Agustine menjelaskan kalau pihaknya siap mensosialisasikan tentang tentang peduli sampah. Pihaknya juga siap menampung sampah-sampah plastik dari anak-anak sekolah. Hal ini juga merupakan program kami, yakni Bunda Rossa Goes to School. "Selama ini kami selalu menangani sampah-sampah rumah tangga, namun sekarang mulai ke
Siswa SMAN 1 Wonoayu saat sedang menimbang sampah plastik yang telah dikumpulkan. ahmad suprayogi/bhirawa sekolah karena kondisi sampahnya juga sangat luar biasa," katanya.
Waka Kesiswaan SMAN 1 Wonoayu, Sri Supartini, S.Pd juga menambahkan agar nanti proses pengumpulannya tidak