1 minute read
Mahasiswa Untag Surabaya Petakan Kejahatan Berbasis Website
from binder22feb23
Kasus kejahatan masih banyak terjadi di lingkungan masyarakat. Terlebih di kota-kota besar seperti Surabaya. Dengan memanfaatkan teknologi, rupanya kejahatankejahatan tersebut dapat dipetakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang zonasi persebaran kejahatan di wilayah Surabaya.
Oleh: Diana Rahmatus Sholichah, Kota Surabaya
Advertisement
Inovasi inilah yang dibuat mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, M Dhafiq Sholiq. Dalam membuat inovasi ini, ia melakukan riset untuk menentukan pola tingkat kejahatan Kota Surabaya menggunakan metode KMeans Clustering pada Sistem Visualisasi Geospasial. Mahasiswa yang akan di- wisuda, 25 Maret mendatang ini mengaku penelitian yang dilakukan berasal dari rasa simpati dan empati terhadap banyaknya kasus kejahatan yang terjadi di kota Surabaya tiap tahunnya. "Ramainya pemberitaan tindak kriminalitas di Surabaya ini butuh penanganan lebih lanjut,makanya saya berusaha mengembangkan berbagai fitur dalam inovasi website ini.
Salah satunya adalah fitur layanan informasi daerah rawan kejahatan," ujar pria kelahiran Lamongan ini. Mahasiswa yang akrab di sapa Dhafiq, menyebut fitur ini membuat sistem penggabungan Teknologi Geospasial untuk membuat visualisasi persebaran kejahatan dalam bentuk peta daerah yang menggambarkan lokasi rawan kejahatan berdasarkan jumlah kasus kejadian menggunakan metode Algoritma K-Means Clustering. "Pada fitur ini warga Surabaya akan mendapatkan informasi data kejahatan dan mengetahui tingkat kerawanan, sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," paparnya. Tentu bukan hal yang mudah meneliti objek kejaha- tan, terlebih Dhafiq bukanlah warga asli Surabaya. Namun dengan kegigihannya dan kerja keras ia berhasil menyelesaikan tugas akhirnya selama sepuluh bulan. "Ada beberapa kendala yang sempat di hadapi, seperti kesulitan dalam mendapatkan data. Tapi selama sepuluh bulan saya melakukan pencarian data dan bimbingan secara rutin, akhirnya penelitian ini berhasil diselesaikan dengan sebaik-baiknya tak terkecuali data yang dibutuhkan juga saya dapatkan," jelas calon wisudawan yang meraih IPK 3.81. Mahasiswa kelahiran tahun 2000 ini mengaku beruntung dan bangga telah mampu menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun di Untag Surabaya. [why]