6 minute read
GITA BAHANA NUSANTARA Gita Bahana Nusantara, Penjaga Bhineka Tunggal Ika
Nathania Karina, konduktor perempuan pertama di pergelaran Gita Bahana Nusantara 2022 yang tampil dua kali dan mengorkestrasi 17 lagu -
Pokja Pengembangan
Advertisement
Kehadiranmu selalu ditunggu, Membahana suaramu nan merdu, Menghadirkan berbagai lagu, Itulah Gita Bahana Nusantara negeriku. Tampil gagah perkasa nan ceria, Perwakilan anak terpilih se-nusantara Berkostum bhineka tunggal ika, Menjaga marwah Indonesia. Setiap tujuh belas Agustus, Penampilanmu sungguh bagus, Seluruh mata tertuju dan fokus, Gita Bahana Nusantara selalu tampil membius. Sama halnya dengan Paskibraka, Seluruh mata tertuju kesana, Membawa bendera pusaka, Gita Bahana Nusantara tiada beda.
Gita Bahana Nusantara
Penjaga Bhineka Tunggal Ika
Setiap perayaan kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, seluruh mata tertuju pada penampilan putra-putri terbaik bangsa yang turut mewarnai jalannya upacara. Seluruh stasiun televisi juga media sosial berlomba mengangkat acara yang berlangsung khidmat dipimpin langsung oleh Kepala Negara, Presiden Republik Indonesia. Detik-detik pengibaran bendera menjadi fokus yang ditunggu, muda-mudi pilihan dari 34 provinsi tampil gagah perkasa. Selain itu ada pidato presiden yang memuat arah kebijakan nasional untuk satu tahun ke depan. Setelah itu, tampil muda-mudi berkostum warna-warni dari seluruh penjuru tanah air membawakan lagu-lagu penyemangat, ungkapan cinta negeri, nasionalisme, dan medley nusantara
Tampil untuk menghibur negeri -
Pokja Pengembangan
yang diaransemen dan dinyanyikan secara apik, kompak, serta gegap gempita. Itulah Gita Bahana Nusantara (GBN), orkestra dan paduan suara yang disiapkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sejarah GBN
Gita Bahana Nusantara (GBN) adalah pergelaran gabungan antara orkestra dan vokalis yang terdiri dari pemusik dan vokalis muda terbaik yang dipilih melalui audisi ketat dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka anak-anak terbaik Indonesia yang memiliki kemampuan akademis, teknik musikalitas di atas ratarata serta kemampuan membaca notasi (prima vista) dari seluruh provinsi di Indonesia. Secara maknawi, Gita Bahana Nusantara terdiri tiga kata yang berakar dari budaya Indonesia. Gita berasal dari Bahasa Sansekerta berarti nyanyian atau lagu. Bahana adalah gema, bunyi, suara riuh rendah, sedangkan Nusantara merupakan sebutan wilayah kepulauan Indonesia. Gita Bahana Nusantara secara harfiah dapat diartikan sebagai nyanyian yang membahana dari seluruh wilayah Indonesia.
Terbentuknya GBN berawal dari ide dan gagasan presiden ke-5 Republik Indonesia (menjabat tahun 2001 -2004), Megawati Soekarnoputri yang menginginkan penampilan paduan suara dan orkestra nasional, gabungan generasi muda tanah air agar tumbuh rasa nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka tunggal Ika. Arahan ini kemudian dijalankan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardika dan Prof. Dr. Sri Hastanto sebagai Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film. Pada tahun 2002 gagasan Presiden Megawati dimatangkan dan terbentuklah wadah Paduan Suara dan Orkestra khas Indonesia dan dirumuskan teknis pelaksanaan GBN. Direktorat Kesenian yang kala itu dipimpin oleh Surya Yuga menjadi pelaksana teknis kegiatan. Atas koordinasinya dimulailah pelaksanaan GBN, diawali dengan audisi peserta baik paduan suara maupun orkestra, pemusatan latihan, gelar perdana, dan pergelaran pada pidato kenegaraan
Gita Bahana Nusantara berfoto bersama setelah Upacara Pengibaran Bendera selesai -
Pokja Pengembangan
Latihan anggota Gita Bahana Nusantara sebelum peringatan hari kemerdekaan Indonesia -
Jessika Nadya Ogesveltry
Sesaat sebelum pergelaran Gita Bahana Nusantara 2022 -
Jessika Nadya Ogesveltry
Presiden Republik Indonesia di Sidang Pleno DPR/MPR. Puncaknya, mereka tampil pada peringatan detik-detik Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak 2003 hingga 2011, GBN difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Megawati maupun penggantinya Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Pergantian nomenklatur kementerian pengampu bidang kebudayaan membuat GBN tahun 2011 -2014 ditangani oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tepatnya Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya. Tahun 2015, penyelenggaraan GBN diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dan diampu oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan. Ketentuan ini berlaku hingga sekarang.
Penguat Jati diri Bangsa
Visi yang melatari kelahiran GBN adalah penguatan jati diri dan karakter bangsa, cita-cita untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, menghormati perbedaan, dan memupuk rasa kebersamaan di kalangan generasi muda melalui wadah paduan suara dan orkestra nasional yang tinggi mutu. Ini semua didasari oleh semangat dan motivasi yang tinggi dari anak-anak yang terpilih dari 34 provinsi yang memiliki kemampuan tinggi dan kreativitas di bidang musik dan seni khususnya vokal/tarik suara. Sejak 2005, sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, penguatan karakter dan jati diri di kalangan generasi muda terus digencarkan. Nilai-nilai Pendidikan karakter yang meliputi religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas menjadi basis pembinaan dan persyaratan bagi peserta GBN.
Pemusatan Latihan, Kawah Candradimuka
Penampilan prima, kompak, percaya diri dan semangat ditentukan oleh persiapan yang matang, motivasi yang kuat untuk tampil terbaik dan kepercayaan yang diberikan secara maksimal kepada peserta GBN. Pemusatan latihan menjadi Kawah Candradimuka atau wadah penggemblengan yang cukup berat sekaligus menyenangkan bagi peserta. Selama dua minggu menjelang 17 Agustus, peserta didatangkan ke Jakarta untuk bersama dengan pelatih dan narasumber melakukan latihan per seksi maupun gabungan antara paduan suara dan orkestra. Mereka juga belajar tentang pentingnya kedisiplinan, toleransi, dan
hidup bersama untuk tujuan yang sama pula, yakni tampil sempurna di istana.
Menghimpun anak-anak muda usia 16-23 tahun dengan teknik musikalitas yang tinggi, Gita Bahana Nusantara terdiri dari dua tim, yaitu tim paduan suara dan tim orkestra. Tim paduan suara terdiri dari 131 putra/putri hasil audisi dari 34 provinsi, sedangkan tim orkestra terdiri dari 68 orang remaja/ mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selain persiapan pertunjukan musik, selama latihan di Depok mereka juga diberikan pembekalan “Motivasi dan Pengembangan Diri” dan pembekalan “Toleransi dan Wawasan Kebangsaan”. Panitia Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Korps Musik Kepolisian Republik Indonesia membimbing mereka untuk melakukan persiapan yang optimal. Sedangkan para pelatih terdiri dari guru sekolah musik kenamaan di negeri ini dan praktisi. Salah seorangnya adalah guru musik kenamaan, Purwatjaraka, yang juga terlibat dalam aransemen lagu dan sebagai narasumber.
Sejajar dengan Paskibra
Keberadaan GBN tidak ubahnya dengan pasukan pengibar bendera pusaka (PASKIBRAKA), mereka anak-anak terbaik negeri ini yang direkrut secara berjenjang mulai dari seleksi tingkat sekolah di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan dua terbaik mewakili 34 provinsi. Masa penggemblengan mereka lebih lama. Biasanya 1 bulan menjelang 17 Agustus dilakukan pemusatan di bawah komando Garnisun, KOGARTAP dan Pasukan Pengaman Presiden (PASPAMPRES) di Lapangan PPPON Cibubur, Jakarta Timur. Ikatan persaudaraan mereka sangat kental selama menjalani masa pemusatan latihan. Mereka merasa senasib, sepenanggungan, dalam mengemban tugas negara yang tidak ringan. Untuk itu ikatan alumni Paskibra sangat kuat dan kompak; jejaring mereka berdampak positif bagi masa depan eks-peserta PASKIBRAKA.
Harapan serupa juga terjadi pada eks alumni Gita Bahana Nusantara. Sekalipun saat ini ikatan alumni mereka belum terlalu kuat, ke depan ikatan itu akan semakin kokoh berkat kegiatan bersama yang dilakukan setelah menjalani latihan GBN. Soliditas alumni GBN akan berdampak positif bagi perkembangan kesadaran kebangsaan di Indonesia. Jaringan alumni GBN juga dapat berperan sebagai wahana untuk memotivasi anak-anak muda agar mengembangkan kemampuan olah vokal dan bermusik secara maksimal di daerah masingmasing.
Tampil Beda
Penampilan GBN tahun 2022 menjadi anugerah istimewa. Setelah dua tahun tampil secara daring akibat merebaknya pandemi Covid-19, kini mereka akan tampil secara langsung di lapangan. Ada semangat dan nuansa kangen untuk berkumpul, berbagi cerita dan membaur bersama untuk satu tujuan: membawakan lagu pusaka di Istana Negara.
Peserta GBN tahun 2022 merupakan hasil audisi tahun 2021. Mereka teruji dalam suka dan duka ketika tampil di upacara 17 Agustus tahun 2021 saat covid-19 mendera negeri ini. Dengan segala keterbatasan, mereka tampil daring dari rumah masing-masing dengan cara direkam, sehingga tampak tersekat dalam kotak-kotak sebagai akibat dari hasil penyuntingan rekaman. Bisa jadi kurang menarik dan terkesan monoton, tetapi sebenarnya itu hasil kreativitas dalam merespon segala hambatan demi menyajikan karya luar biasa. Sebanyak 199 anak muda tampil bersama dalam GBN dengan semangat dan motivasi yang sama, menyuarakan lagu-lagu bernuansa perjuangan, nasionalisme dan partriotisme dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Itulah GITA BAHANA NUSANTARA.
(Yayuk Sri Budi R.