EDISI JANUARI 2020 SALING BERBAGI INFORMASI MENYUARAKAN KEADILAN BAGI PEKERJA MIGRAN
Foto Bersama Setelah Diskusi Kepemimpinan dan Organisasi, Minggu, 29/12/2019
BERITA UTAMA
Menjadi Pemimpin: Merangkul Keberagaman Dan Perbedaan Pendapat oleh Puji Prihatin
V
oice of Migrants (VoM), kelompok kerja berisikan organisasi/komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong menggelar dialog publik berjudul Dialog Kepemimpinan dan Organisasi, pada Minggu, 29/12/2019. Dalam acara yang diselenggarakan di Ramayana Hall, KJRI Hong Kong, beberapa narasumber hadir, seperti Erga Grenaldi, Konsul Ketenagakerjaan KJRI Hong Kong, Devi Novianti dari Equal Opportunities Commission (EOC), Aqib Malik dari Al-Maliki Center dan Dewi Ani, Ketua Forum Daiyah Fatayat Nahdlatul Ulama (Fordafnu).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 8.30 hingga 16.00 waktu Hong Kong ini, berisi diskusi yang cukup padat dengan tema kepemimpinan dan organisasi. Erga Grenaldi memulai diskusi dengan menyampaikan tentang makna dan pentingnya kepemimpinan (leadership). Ia menyebutkan kata-kata yang cukup mengena dalam bahasa Inggris, leadership is not position, but action, combination, strategy and creation (kepemimpinan bukan hanya posisi jabatan, â–ş Bersambung ... hlm. 3 Edisi Januari 2020
Buletin Voice of Migrants~ 1
Salam Redaksi Selamat tahun baru! Semoga di tahun baru ini sobat migran diberikan kesehatan dan kekuatan. Tahun baru ini dibuka dengan hal yang cukup mengkhawatirkan karena munculnya virus Corona yang menyebar dari Wuhan, Tiongkok. Sobat migran perlu berhati-hati dan menjaga kesehatan, baik fisik maupun psikis, agar tidak tertular virus ini, mengingat mobilitas penduduk dari Tiongkok ke Hong Kong cukup tinggi. Pembahasan ini cukup intensif di dalam Pokja VOM sehingga hal ini perlu diangkat ke dalam rubrik buletin. Dalam Voice of Migrants edisi ke-3 ini, kami mengangkat berita utama mengenai dialog kepemimpinan dan organisasi yang diselenggarakan pada 29 Desember 2019. Dialog ini dihadiri oleh beberapa narasumber terpilih dan peserta dari berbagai organisasi pekerja migran di Hong Kong. Dialog ini bermanfaat bagi pekerja migran di Hong Kong, khususnya bagi pekerja migran yang sedang atau akan berorganisasi. Berita lain, datang dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Peduli Kasih bekerjasama dengan beberapa organisasi di Hong Kong yang juga menarik dan bermanfaat. Di rubrik panduan terdapat tiga tulisan panduan dengan tema yang berbedabeda, yakni panduan menghindari scamming atau penipuan berbasis online, pemahaman tentang pelecehan seksual. Sedangkan panduan yang terakhir, meski sudah terlewat namun masih cukup relevan yakni mengenai beban pekerjaan yang perlu diperhatikan pada hari raya Imlek. Di rubrik opini, terdapat opini dari Ridwan Wahyudi mengenai fakta-fakta mengenai kondisi kerja dan situasi di Hong Kong. Pojok komunitas menawarkan mengenai klub olahraga yang dapat diikuti oleh pekerja migran di Hong Kong. Selain itu terdapat beberapa info penting yang dapat dinikmati oleh pekerja migran di Hong Kong di rubrik info penting di akhir buletin. Selamat menikmati buletin ini dan jangan lupa menjaga kesehatan bagi sobat migran semua di Hong Kong!
Majalah Voice of Migrants diterbitkan oleh beberapa organisasi pekerja migran di Hong Kong yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja) bersama dengan Pusat Sumber Daya Buruh Migran, INFEST Yogyakarta. Isi dari terbitan ini sepenuhnya tanggung jawab organisasi yang tergabung dalam kelompok kerja dan INFEST Yogyakarta.
Redaksi Voice of Migrants Penanggungjawab: Muhammad Irsyadul Ibad Pimpinan Redaksi: Dwi Noviana Redaktur Pelaksana: Ratih Tim Redaksi: Purwanti, Lasiyem, Puji, Kasiyah, Aline, Umi, Icha, Dwi Noviana, Ratih, Lilik Supartini, Eni Kurniawati. Tata Letak: @dazdsgn Alamat Redaksi Infest Yogyakarta Jalan Veteran UH IV/734
Siapapun dapat mengutip, menyalin dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.
Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164. Telepon/fax: 0274-417004 Email : vom@buruhmigran.or.id Hotline VoM: +852 95480701
“
Jangan sampai melupakan asas ideologi bangsa, yakni pancasila. Selain itu juga membina hubungan islamiyah dan wathoniyah [agama islam dan cinta tanah air.red],
tapi juga tindakan, strategi dan karya). Erga juga menjelaskan, dalam berorganisasi, pekerja migran perlu melakukan pemetaan awal, discovery, dreaming dan desain (menjelajah, bermimpi dan merancang). Erga juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan pencegahan terhadap ekstremisme kekerasan. Menurutnya cikal bakal adanya ekstremisme kekerasan karena ada disorientasi, ketidakpercayaan (distrust ), pembangkangan (disobedience) dan disintegrasi/ perpecahan. “Jangan sampai melupakan asas ideologi bangsa, yakni pancasila. Selain itu juga membina hubungan islamiyah dan wathoniyah [agama islam dan cinta tanah air.red],” ujar Erga Grenaldi. Materi kedua berjudul “kesadaran kepemimpinan” (Conscious Leadership) dibawakan oleh Devi Novianti yang menerangkan tentang pentingnya kepemimpinan yang bebas dari bias yang tak disadari (unconscious bias). Bias yang tidak disadari merupakan bentuk kategorisasi sosial berdasarkan pengalaman, asumsi, dan emosi terhadap orang yang dijumpai, informasi tersebut kemudian digunakan untuk menilai orang atau kelompok tersebut di kemudian hari. Bias yang tak disadari umumnya terjadi pada jenis kelamin, ras, warna kulit, agama, kemampuan fisik, umur, penampilan, status perkawinan, dan status keluarga. “Bias yang tidak disadari dapat mengakibatkan diskriminasi, menghambat perkembangan pribadi yang berdampak pada lambatnya perkembangan organisasi. Pemimpin yang adil perlu mengubah cara pengambilan keputusan berdasarkan bias yang tidak disadari menjadi cara pengambilan keputusan secara sadar,” ungkap Devi. Devi mencontohkan, sebelum memulai rapat, sadari bahwa setiap orang mempunyai bias. Setelah rapat berlangsung, hendaknya pemimpin bertanya untuk mengklarifikasi dan memberikan kesempatan semua orang berpendapat di dalam forum tersebut. Dengan menjadi pemimpin yang adil dan memiliki kesadaran terhadap keragaman, akan tercipta kebaikan yang lebih besar untuk masyarakat dunia.
BERITA UTAMA Aqib Malik tampil memberikan materi mengenai pengorganisasian komunitas (Community Organizing/ CO)). Pengorganisasian komunitas penting untuk menumbuhkan kesadaran kritis karena permasalahan tidak berdiri sendiri. Oleh karenanya, sebagai anggota masyarakat, generasi muda harus diorganisir agar menjadi lebih kuat, berdaya, dan memiliki posisi tawar yang tinggi untuk mempersiapkan masa depan bangsa. “Pengorganisasian komunitas bertujuan untuk membangun relasi yang solid dan berdaya dalam sebuah komunitas,” kata lelaki yang disapa Gus Aqib tersebut. Pengorganisasian dilakukan dengan membangun lingkar inti, menyusun rencana aksi satu tahun, melaksanakan rencana aksi, melakukan pengawalan pelaksanaan dan evaluasi capaian. Terakhir, menggalang dukungan pihak luar dilakukan dengan menjalin kerja sama produktif, mengenali pemangku kepentingan dan perluasan akses. Menjadi pembicara terakhir dalam penyampaian materi, Dewi Ani, Ketua Forum Daiyah Fatayat Nahdlatul Ulama (Fordafnu), menerangkan tentang kaderisasi. “Kaderisasi adalah cara atau proses membentuk orang yang diharapkan dapat menjadi penerus. Kemampuan kaderisasi adalah salah satu ukuran kualitas pemimpin, yaitu mampu mencetak calon-calon pemimpin baru yang berkualitas,” ungkapnya. Dewi Ani menambahkan, kepemimpinan efektif dilandasi oleh kemampuan mengaplikasikan hubungan manusiawi yang efektif agar keputusan dapat dikomunikasikan. Kemampuan menganalisis situasi dalam pengambilan keputusan dan intelegensi yang tinggi. Pemimpin yang baik juga harus dapat menanamkan kualitas dalam diri kader berupa keterampilan berpikir, mengkomunikasikan hasil berpikir, berpartisipasi dalam pemecahan masalah dan menggali serta meningkatkan kreativitas. Mereka juga mesti mampu memberikan kepercayaan, semangat dan motivasi, serta menjalin kedekatan dengan orangorang di bawah kepemimpinannya.
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/05/ menjadi-pemimpinmerangkul-keberagamandan-perbedaanpendapat/
Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 3
BERITA UTAMA
BERITA UTAMA
Dialog publik tentang pemberdayaan perempuan dan kesehatan reproduksi, Minggu, 24/11/2019
Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Mengingat Tujuan Kerja Pekerja Migran oleh Lilik Supartini
S
alah satu tujuan pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri adalah mengubah taraf hidup dan perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Namun demikian, ada juga PMI yang kurang bernasib baik dan memiliki masalah, seperti terjerat hutang, persoalan ketenagakerjaan maupun persoalan kesehatan. Berangkat dari banyaknya permasalahan yang dihadapi PMI di Hong Kong, Peduli Kasih yang berkolaborasi dengan Voice of Migrants (VoM), Komunitas Katolik Indonesia Hong Kong (KKIHK), Pathfinder, Enrich dan juga Mission for Ethnic Minorities Sexual Health (MESH), mengadakan dialog publik tentang pemberdayaan perempuan dan kesehatan reproduksi, Minggu, 24/11/2019. Perwakilan dari Pathfinder, Lily Wong dan Aline, memberikan pemaparan tentang pencegahan kehamilan dan aborsi di kalangan PMI di Hong Kong. Kehamilan di kalangan pekerja migran di negara 4 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
tujuan penempatan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Tak jarang pekerja migran ingin menyembunyikan kehamilan atau bahkan menggugurkan kandungan dengan meminum obatobatan. Padahal, aborsi dan membuang bayi di Hong Kong adalah melanggar ketentuan hukum. Ketika mendapati hamil di negara tujuan penempatan, PMI perlu bersikap tenang karena masih berhak untuk bekerja, mendapat cuti hamil dan melahirkan di Hong Kong. PMI yang hamil masih dapat bekerja dengan kesepakatan dan persetujuan majikan. Majikan juga tidak boleh memutuskan kontrak kerja secara sepihak tanpa memberi one month notice (pemberitahuan sebulan sebelum pemutusan hubungan kerja). Jika majikan ingin memutuskan kontrak kerja saat pekerja migran hamil, mereka harus memenuhi hak dan kewajiban pekerja migran. Jika sobat migran mendapati majikan memutus kontrak pada PMI yang
BERITA UTAMA
“
Kedepan saya juga mohon dukungan dari teman-teman, baik dari organisasi atau pekerja migran di Hong Kong untuk sama-sama bersinergi. Jika ada ide atau gagasan dari teman-teman PMI dapat disampaikan
hamil tanpa memenuhi hak dan kewajiban, maka NGO Hong Kong seperti Equal Opportunities Commission (EOC) dan Pathfinder dapat membantu menyelesaikan kasus tersebut. Perwakilan dari MESH, berbicara pencegahan penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV/AIDS). HIV bukanlah penyakit genetis sehingga penularan penyakit ini dapat dicegah. Di Hong Kong, terdapat beberapa klinik milik pemerintah dan swasta yang dapat menerima PMI yang ingin memeriksakan HIV/ AIDS dengan biaya yang murah, terjangkau dan bahkan gratis. Teman-teman pekerja migran cukup menghubungi WhatsApp hotline 5226 8547 untuk melakukan booking pemeriksaan HIV/ AIDS. Pengelola hotline tersebut akan membalas dan memberikan petunjuk serta jadwal pemeriksaan. Pasien juga dapat memilih waktu yang disesuaikan dengan jadwalnya. Seseorang yang terkena HIV/ AIDS di Hong Kong mendapat subsidi dari pemerintah dengan layanan hotline konsultasi di tiga rumah sakit khusus. Sementara itu, Anastasya, perwakilan dari Enrich, memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang keuangan serta pemberdayaan diri bagi pekerja migran di Hong Kong. Enrich mendorong pekerja migran di Hong Kong agar mengutamakan tujuan awal dan target bekerja di Hong Kong. Anastasya mengatakan agar pekerja migran mengutamakan tujuan dan target kerja terlebih dulu. Jika memiliki hutang, bayar hutang terlebih dahulu, buat catatan dan anggaran belanja dan target berapa tahun akan bekerja di Hong Kong. “Enrich juga menawarkan konsultasi gratis bagi PMI di Hong Kong dan dijamin semua rahasia aman di tangan para konselor,” ujar Anastasya.
Enrich memiliki beberapa kelas yang dapat dimanfaatkan oleh pekerja migran yakni: 1. Mengelola keuangan dengan bijak (manajemen/ cara mengatur keuangan pribadi, menabung, menganggarkan belanja dan pembayaran hutang pribadi); 2. menambah tabungan dan investasi (konsep dasar mengenai bagaimana cara berinvestasi dan memperkenalkan investasi tertentu); 3. mendirikan usaha sendiri (konsep dasar bagaimana menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur dan perencanaan pengembangan bisnis); 4. pemberdayaan dan pengembangan diri (berani berkomunikasi dan tegas, bernegosiasi dan mengerti bagaimana hukum di Hong Kong melindungi mereka dari gangguan dan pelecehan yang menyangkut diskriminasi); 5. keuangan dan keluarga (bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dengan keluarga, pasangan, atau kerabat jika berkaitan dengan masalah keuangan). Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar, dalam sambutan di acara dialog ini, mengatakan bahwa KJRI siap bekerja sama dengan organisasi pekerja migran di Hong Kong. Menurut Ricky, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan pekerja migran yakni 3K, keuangan, kesehatan dan keluarga. Pelayanan dan perlindungan bagi PMI dikategorikan secara luas, bukan hanya bagi PMI yang bermasalah, tetapi lebih pada perlindungan dan pelayanan yang menyeluruh bagi PMI dan WNI di Hong Kong. Menurut Ricky, kegiatan ini sangat positif demi meningkatkan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong, yakni dengan edukasi dan keterampilan mengelola keuangan dan lain-lain. “Kedepan saya juga mohon dukungan dari temanteman, baik dari organisasi atau pekerja migran di Hong Kong untuk sama-sama bersinergi. Jika ada ide atau gagasan dari teman-teman PMI dapat disampaikan,” ujar Ricky Suhendar.
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/01/ pentingnya-menjagakesehatan-danmengingat-tujuan-kerjapekerja-migran/
Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 5
Sumber Ilustrasi: Iconscout
OPINI
Pelindungan Komprehensif bagi Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong Oleh Ridwan Wahyudi
P
ada tahun 2018, diperkirakan ada sebanyak 175 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Jumlah tersebut adalah yang kedua terbanyak setelah 211 ribu pekerja asal Filipina. Penempatan PMI ke Hong Kong terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2012 pasca ditutupnya penempatan PMI ke negara-negara Timur Tengah. Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2015 ke 2016 atau lebih dari empat kali lipat, yang awalnya sekitar 14 ribuan menjadi 69 ribuan secara berturutturut untuk penempatan PMI ke Hong Kong.1 Besarnya antusiasme PMI menjatuhkan pilihan ke Hong Kong sebagai negara tujuan penempatan dilatarbelakangi oleh perbedaan upah yang mencolok antara Indonesia dan Hong Kong, dan membaiknya mekanisme pelindungan atau pengakuan atas pekerja migran, khususnya pada sektor Pekerja Rumah Tangga (PRT), di wilayah administratif khusus di bawah pemerintahan Tiongkok tersebut. Dari sisi gender, sebagian 1 Pusat penelitian dan informasi, 2018, BP2MI
6 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
besar sektor PRT ini diisi oleh perempuan. Dengan demikian, hal itu dapat dikatakan bahwa mayoritas PMI di Hong Kong adalah perempuan. PMI tidak luput dari sejumlah permasalahan, baik pidana, perdata maupun ancaman keselamatan atas eksistensinya selama bekerja di Hong Kong. Berdasarkan ulasan Kelompok Kerja Voice of Migrants (POKJA VOM), sebuah jejaring yang terdiri dari beberapa organisasi yakni Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama, Komunitas Peduli Kasih, Pecinta Nabi Muhammad, Union of United Migrant Domestic Workers in Hong Kong, Republik Ngapak, Timbul Sehati, Madani Inspiring Community; telah menyoroti isu-isu terkini yang dialami oleh PMI. Tulisan ini bertujuan yang pertama untuk menguraikan setiap permasalahan dan penyebabnya yang dialami oleh PMI Hong Kong. Kedua bertujuan untuk menyuarakan kunci pelindungan bagi PMI Hong Kong sebagai benteng atas keselamatan diri selama di perantauan.
OPINI Permasalahan Ketenagakerjaan hingga Perdagangan Orang Dilansir data dari International Organization for Migration (IOM) Hong Kong SAR, Cina, sebanyak 39 korban perdagangan orang (37 perempuan dan 2 laki-laki) berasal dari Indonesia sejak Agustus 2017 hingga Desember 2019. Jumlah tersebut adalah yang paling banyak ketimbang korban dari negara lain dengan jumlah ke semuanya 84 korban dari seluruh negara. IOM menyebutkan bahwa sebagian besar korban mengalami proses perekrutan yang tidak etis dari perekrut lapangan (PL) atau agensi perekrutan di Indonesia yang berakibat pada eksploitasi tenaga kerja di Hong Kong. Praktik yang sering kali terjadi adalah melalui cara hutang piutang untuk biaya penempatan yang membebankan PMI untuk menanggung pengembalian biaya atau jeratan hutang secara berlipat-lipat melalui cara pemotongan gaji di atas dari ketetapan pemerintah untuk biaya penempatan PMI Hong Kong. Bahkan, pemotongan oleh agensi perekrutan dilakukan mulai dari 4 - 6 bulan gaji dengan jumlah potongan mencapai 90% dari gaji yang diterima oleh PMI Hong Kong sebesar HKD4,630 (Âą Rp8,1 juta rupiah) tiap bulannya. Dengan demikian, praktik ini bertujuan agar PMI tidak mendapatkan hasil kerja (eksploitasi tenaga kerja) karena dihisap oleh agensi perekrutan yang legal maupun ilegal. Dampak dari perekrutan tidak etis terhadap PMI, jika dirinci lagi dalam konteks ketenagakerjaan, hal tersebut merupakan unsur proses dan cara dalam tindakan perdagangan orang, PMI mengalami pelanggaran hak kontraktual. Pelanggaran yang dimaksud adalah PMI tidak pernah diberikan dokumen yang dapat membentuk hukum antar pihak, yakni perjanjian penempatan (perjanjian antara PMI dengan agensi) dan perjanjian kerja (perjanjian antara PMI dengan majikan). Selain itu, ketentuan pembiayaan yang tertuang di dalam perjanjian penempatan tidak pernah direvisi oleh pemerintah. Akibatnya, hampir semua PMI Hong Kong sebenarnya mengalami pembebanan biaya penempatan berlebih (overcharging). Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 98 Tahun 2012 tentang Komponen dan Besarnya Biaya Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia Sektor Domestik Negara Tujuan Hong Kong SAR, China, menetapkan biaya Rp14.780.400 ditanggung oleh PMI. Merujuk dasar hukum itu, POKJA VOM dari 2015-2019 telah mendampingi dan menuntut sebanyak 122 kasus PMI untuk pengembalian kelebihan biaya penempatan
dari agensi penempatan yang ditanggungkan kepada PMI. Sebagian besar korban menderita pembebanan biaya dengan rentang nilai sebesar 23 - 35 juta rupiah atau rata-rata dua kali lipat dari biaya penempatan yang ditentukan oleh pemerintah. Permasalahan Kesehatan Ancaman kesehatan yang menghantui PMI Hong Kong saat ini adalah mewabahnya virus Corona dari Tiongkok. Diketahui sebagian majikan PMI merupakan warga keturunan Tiongkok yang sering melakukan perjalanan pulang pergi dari dan ke Hong Kong atau sebaliknya. Sejak teridentifikasi kemunculannya pada Desember tahun lalu, virus Corona menyebar begitu cepat melalui udara sebagai media penularannya. Padahal udara merupakan syarat dalam sistem respirasi manusia. Data terakhir menunjukkan bahwa 26 kasus dilaporkan pemerintah Hong Kong, otoritas setempat juga menerapkan karantina dua minggu bagi warga yang baru tiba dari Tiongkok.2 Kondisi ini memicu kekhawatiran PMI yang bekerja di Hong Kong. Bahkan, potensi perampasan hak juga berkelindan terjadi, misalnya, PMI dilarang keluar rumah untuk menikmati cuti mingguan sebagai antisipasi penyebaran virus, jika di rumah majikan ketika hari libur, maka PMI akan terus bekerja; terbatasnya ruang privasi; pemutusan hubungan kerja secara sepihak karena majikan pindah negara; dan pekerja migran yang pulang berisiko mengalami pemutusan hubungan kerja karena susah kembali ke Hong Kong.3 Seiring dengan kebebasan dan terbukanya masyarakat Hong Kong, beberapa PMI terpengaruh perilaku hidup hedon yang menyebabkan mereka terjerumus pada masalah-masalah kesehatan reproduksi dan mental. Menurut data dari komunitas Peduli Kasih, bagian dari POKJA VOM, sebanyak empat (4) PMI terinfeksi HIV/AIDS. Jumlah ini yang berhasil teridentifikasi ketika PMI melaporkannya melalui tes konseling sukarela atau Voluntary Counseling Testing (VCT). Jumlah ini diibaratkan seperti gunung es karena banyak PMI yang enggan mengikuti VCT pasca melakukan perbuatan berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom. Selain masalah kesehatan 2 BBC News, 2020, Coronavirus: Hong Kong imposes quarantine rules on mainland Chinese, https://www.bbc.com/news/worldasia-china-51419015 3 Elizabeth Beatie, 2020, Hong Kong Domestic Workers Fight Day Infection Fears. https://www.aljazeera.com/news/2020/02/ hong-kong-domestic-workers-fight-day-infectionfears-200210012724831.html
Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 7
OPINI reproduksi, stres di dunia kerja memicu gejalagejala ketidakwarasan mental yang mengarah pada tindakan bunuh diri. Catatan POKJA VOM menunjukkan selama ini telah terjadi 9 kasus PMI bunuh diri di Hong Kong. Berkaitan dengan hal di atas, PMI memang jauh dari pasangannya karena negara tujuan masih merampas hak reunifikasi PMI dan anggota keluarganya. Situasi ini memungkinkan PMI menyalurkan hasrat seksualnya dengan pasangan yang bukan sahnya. Dengan demikian, hasil daripada itu, PMI melahirkan anak yang tidak diharapkan dengan status tanpa dokumen. Mengingat Indonesia menganut asas ius sanguinis atau hak kewarganegaraan berdasarkan garis keturunan ibu yang merupakan warga negara Indonesia, status anak tanpa dokumen ini sudah semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sementara itu, yang tidak kalah penting dengan kesehatan fisik, permasalahan kesehatan psikis terjadi akibat perbedaan adat, hukum, dan kebiasaan antara Indonesia dan Hong Kong, PMI kerap kali mengalami gegar budaya dan eksklusi sosial. Kondisi ini berakibat pada rentannya posisi PMI yang selanjutnya mengalami stres di dunia kerja. Ketika simptom stres terjadi, kelompok ekstremisme kekerasan secara bersamaan, menyebarkan propagandanya melalui internet. Dengan kebebasan akses teknologi informasi di Hong Kong, sebaran propaganda kelompok ekstremisme kekerasan sangat mudah ditemukan, baik melalui media online, seperti media sosial dan website. Propaganda juga dibawa dan disampaikan secara langsung di Hong Kong oleh ahli-ahli propaganda kelompok ekstremisme kekerasan yang mengarahkan ke fundamentalisme. Kelompok fundamentalisme ini dapat dikatakan sebagai pintu masuk ke arah sikap dan tindakan ekstremisme kekerasan. Mengingat konteks ekstremisme kekerasan yang terjadi di Indonesia berbasis pada agama, yakni Islam, kelompok ekstremisme kekerasan menawarkan konsep khilafah sebagai landasan ideologi fundamentalis yang bertujuan mengubah tatanan politik masyarakat demokratis yang mapan ke arah dominasi identitas dengan basis keagamaan dengan cara-cara di luar kewajaran. Individu yang terpengaruh oleh kelompok ekstremisme kekerasan akan dengan mudah 1) bertindak eksklusif dari keumuman masyarakat, 2) menyalahkan seseorang yang dianggapnya tidak
8 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
seakidah atau berbeda pendapat terhadap urusanurusan agama dengan cara mengkafir-kafirkannya (takfiri) atas perbedaan pendapat keagamaan, 3) menganggap pemerintahan demokratis Indonesia sebagai thaghut (setan) karena tidak menganut sistem hukum islam, 4) membujuk para pengikut kelompok ekstremisme kekerasan untuk melakukan amaliah melalui jihad qital (perang dengan angkat senjata) atau memerangi pemerintahan demokratis untuk diubah menjadi sistem khilafah sebagai ritual jalan tol menuju surga dengan cara di luar kewajaran, yakni dengan nyawa taruhannya. Pada situasi ini, kelompok ekstremisme melakukan berbagai cara untuk dapat menyasar PMI. Salah satu yang paling anyar adalah memanfaatkan penghasilan PMI selama bekerja di Hong Kong sebagai upaya menggalang dana untuk membiayai amaliah-amaliah yang direncanakan untuk meneror keselamatan warga yang menurutnya tidak seakidah dan mewujudkan kekhalifahan atau sistem negara Islam di Indonesia. Apa yang bisa kita lakukan? Sebagai wujud kerangka pelindungan4 PMI yang lebih komprehensif, prasyarat yang bisa dilakukan yakni dengan meletakkan diri sendiri sebagai subjek utama dalam pelindungan. Kepekaan tersebut mengarahkan PMI untuk bisa segera terselamatkan dari mekanisme yang ada atas risiko-risiko migrasi di negara tujuan. Oleh sebab itu, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk pelindungan adalah sebagai berikut. Pertama memfokuskan tujuan mulia selama bermigrasi di luar negeri secara terinci dan terpatuhi. Jika memang tujuan bermigrasi ke Hong Kong atas dasar temporer, maka individu harus memasang target setiap tahunnya, memimpikan pasca migrasi, dan mengagendakan durasi di luar negeri atau masa migrasi. Contohnya adalah tahun pertama untuk membayar hutang, tahun kedua dan ketiga untuk membangun rumah, tahun keempat untuk pengumpulan modal dan seterusnya. Individu juga seharusnya memasang target durasi migrasi dan tak lupa untuk mematuhi perencanaannya sendiri. Perencanaan tersebut mesti dirinci dengan setiap pemasukan dan pembatasan pengeluaran keuangan PMI, termasuk pembatasan uang kiriman bagi keluarga. Jika terdapat agenda yang kurang bermanfaat dan berisiko merugikan dari sisi keuangan dan fokus 4 Menurut KBBI makna kata pelindungan adalah proses, cara dan perbuatan untuk melindungi. Sedangkan kata perlindungan hanya merujuk pada tempat untuk berlindung. Dengan demikian, terminologi yang sesuai dengan konteks di atas adalah dengan menggunakan kata pelindungan.
OPINI tujuan, maka aktivitas tersebut perlu kiranya untuk dihindari. Kedua adalah berperilaku hidup sehat dan bersih selama di perantauan, baik sehat fisik maupun psikis. Penerapan hidup sehat secara fisik dapat dilakukan dengan cara memastikan bahwa selalu menjaga kebersihan; mencuci tangan dengan sabun; menjaga jarak dalam interaksi dengan seseorang; hindari kontak langsung dengan menyentuh mata, mulut, hidung dan organ lainnya yang dapat berpotensi masuknya molekul asing ke dalam tubuh; menggunakan masker untuk aktivitas di luar ruangan; berolahraga secara teratur; mengonsumsi buah dan sayur-sayuran untuk meningkatkan antibodi tubuh; serta segera mendatangi pusat kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut ketika mengalami gejala demam, batuk, kesulitan pernapasan yang sulit disembuhkan dengan obat biasa.5 Demikian juga dengan perilaku hidup sehat secara psikis salah satunya bisa dilakukan dengan cara menjalin komunikasi intensif dengan keluarga di rumah sebagai strategi penanggulangan pribadi dalam menghadapi stres di dunia kerja. Komunikasi diarahkan pada perkara pokok yang dapat memfokuskan tujuan akhir migrasi. Perkara pokok yang dimaksud menekankan komitmen terhadap pasangan, bersikap terbuka untuk menepis kecurigaan antar pihak, pemantauan bersama sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai keluarga, menjalin kedekatan melalui komunikasi reguler, saling mengingatkan untuk menghindari sikap berlebihan, dan mengomunikasikan dengan keluarga ketika terjadi perubahan atas perencanaan. Komunikasi intensif dapat dipergunakan sebagai salah satu cara dalam mengatasi gangguan mental selama PMI berada di luar negeri dan jauh dengan keluarga. Ketiga yakni berorganisasi untuk tujuan kolektif demi keuntungan bersama sebagai PMI. Ruang ini juga berkontribusi untuk peningkatan kesadaran PMI sebagai upaya pengurangan risiko kegagalan tujuan selama migrasi. Melalui diskusi dan kaderisasi, misalnya, hal ini dapat meningkatkan keselamatan PMI atas risiko stres di dunia kerja. Oleh sebab itu, melalui komunikasi intensif dengan keluarga dan berorganisasi merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi gangguan mental. Sebagaimana dilansir oleh News Scientist bahwa penyakit 5 WHO, 2019, Basic protective measures against the new coronavirus, https://www.who.int/emergencies/diseases/ novel-coronavirus-2019/advice-for-public
apapun akan sulit menginfeksi tubuh manusia ketika tubuh manusia fit dan sehat, baik sehat fisik maupun psikis.6 Di Hong Kong, banyak sekali komunitas yang berkreasi untuk tujuan tersebut, misalnya pelatihan melek keuangan, konseling, berkontribusi untuk membantu permasalahan PMI lainnya, diseminasi informasi online dan offline, pencegahan ekstremisme kekerasan, pembuatan rujukan keagamaan yang lebih moderat dengan menghargai keberagaman. Sebagai bangsa Indonesia, maka kita seharusnya tidak lupa bahwa bangsa ini dibangun di atas identitas keberagaman suku, etnis, agama, ras dan antar golongan, bukan atas dasar identitas tunggal: agama. Untuk mewujudkan kesadaran PMI yang terorganisir, maka nilai-nilai dalam berorganisasi ditempuh dengan cara-cara melalui seruan dan penerapan inklusivitas, partisipasi dan menjunjung tinggi kesetaraan dalam berorganisasi serta bekerja sama secara terbuka dengan para pihak yang dapat berkontribusi untuk pelindungan PMI. Dalam mewujudkan hal itu, sebagai langkah keempat, PMI sebagai pemangku hak tidak bisa lepas dari penerima mandat dalam menunaikan tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, pelindungan PMI wajib dihadiri oleh pemerintah karena pelindungan bagi PMI tidak dapat dilakukan satu entitas saja, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat secara terpisah. Dengan demikian, pelindungan PMI sudah semestinya dilaksanakan secara bersamasama oleh pelbagai pihak dengan cara partisipatif, inklusif, penuh penghargaan dan penghormatan atas hak, serta anti diskriminasi tanpa memandang statusnya sebagai perempuan ataupun pekerja migran Indonesia. *Tulisan ini disarikan dari diskusi dengan POKJA VOM, baik secara offline maupun online.
6 Michael le page, 2020, New coronavirus: How soon will a treatment be ready and will it work?, https://www.newscientist. com/article/2232026-new-coronavirus-how-soon-will-atreatment-be-ready-and-will-it-work/#ixzz6DQVk5SIl
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/02/12/ pelindungan-komprehensifbagi-pekerja-migranindonesia-di-hong-kong/
Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 9
Sumber Pixabay.com
PANDUAN
Terhindar dari Kejahatan Scamming atau Penipuan Oleh Lilik Supartni
D
i era digital ini banyak dari pengguna internet yang senang berbelanja online dan melakukan pembayaran melalui kartu debit maupun kredit. Selain mudah, cara ini sangat efektif dan efisien. Pengguna layanan ini tidak perlu menggunakan tenaga dan waktu untuk pergi jauh ke toko atau pusat perbelanjaan. Cukup dengan membuka aplikasi atau situs jualan online mereka dapat menemukan barang yang diinginkan, mulai dari makanan, kebutuhan rumah tangga, pakaian, perlengkapan sekolah, kantor, sampai peralatan interior rumah. Setelah memilih barang yang dikehendaki, dengan persetujuan bersama pembayaran dilakukan. Selanjutnya, barang siap diantar ke alamat yang diberikan. Masyarakat memang menyukai kemudahan yang ditawarkan oleh marketplace, mulai dari pembayaran sampai berbagai promo. Kemudahan ini kadang dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan kartu debit/kredit milik pengguna. Sebagai pengguna layanan, masyarakat dituntut bijak dalam melakukan transaksi online yang menggunakan kartu debit/kredit. Pengguna layanan harus lebih waspada dan cermat agar terhindar dari kerugian berupa hilangnya dana di dalam rekening.
10 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
Kejahatan scamming atau penipuan belakangan ini banyak terjadi di Indonesia. Apa sih scamming? Kata scamming mungkin tidak banyak dipahami oleh masyarakat awam. Scamming adalah kejahatan pencurian informasi dan penyalinan data-data yang terdapat di dalam kartu debit/kredit secara digital atau konvensional yang dimiliki oleh pemegang kartu saat transaksi. Misalnya, saat melakukan transaksi tarik tunai di mesin ATM, transaksi di mesin Electronic Data Capture (EDC) atau saat melakukan transaksi internet banking dengan fasilitas wifi umum. Apabila data-data sudah disalin scammer (orang yang melakukan scamming), mereka akan mempunyai kendali untuk menguasai rekening korban. Data-data yang sudah disalin dapat digunakan untuk menarik dana dan bertransaksi hingga saldo korban terkuras habis. Guna menghindari kejadian tersebut, tidak ada salahnya pemegang kartu berjaga-jaga dan mengetahui bagaimana agar terhindar dari scamming. Berikut ini beberapa tips supaya terhindar dari aksi kejahatan scamming:
PANDUAN
1. Waspada ketika melakukan transaksi dan penarikan tunai.
Periksa sekeliling mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan pastikan tidak ada benda yang mencurigakan, misalnya kamera tersembunyi. Pastikan kartu hanya digesek di mesin EDC tempat berbelanja saat melakukan transaksi dan jangan pernah mengiyakan jika ada yang meminta menggesek kartu di tempat lain.
2. Berhati-hatilah ketika bertransaksi dengan menggunakan internet banking. Kejahatan scamming sekarang tidak hanya mengintai kartu ATM saja, tetapi juga pengguna internet banking. Hindari menggunakan wifi publik dan virtual private network (VPN) ketika melakukan transaksi melalui internet, dengan begitu kejahatan scamming dapat dicegah.
3. Ganti PIN atau password secara berkala.
Demi keamanan, pastikan untuk rajin mengganti PIN dan password setiap beberapa waktu sekali. Apabila memiliki lebih dari satu kartu debit/ kredit, buat PIN atau password yang berbeda untuk masing-masing kartu debit/ kredit tersebut. Jangan pernah memberikan PIN atau password, maupun informasi lain kepada siapapun termasuk pihak bank.
4. Pantau tagihan dan saldo secara rutin.
Usai bertransaksi menggunakan kartu, pastikan selalu mengecek saldo dan tagihan atas transaksi terakhir. Salah satu keteledoran banyak orang adalah mengabaikan sisa saldo terakhir di rekening atas transaksi yang dilakukan.
Pemerintah Indonesia sebenarnya telah menetapkan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), kemudian sebagaimana telah diubah ke dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU ITE 2008, menyebutkan bahwa penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus atas dasar persetujuan yang bersangkutan. Sementara itu, aturan turunan UU ITE 2016 juga menyebutkan bahwa pemilik data pribadi berhak atas kerahasiaan data miliknya; mengajukan pengaduan untuk penyelesaian sengketa data pribadi; mendapatkan akses untuk memperoleh historis data pribadinya; dan berhak meminta pemusnahan data perseorangan tertentu miliknya dalam sistem elektronik. Ketentuan tersebut berlaku bagi semua penyelenggara transaksi elektronik, baik untuk kepentingan perbankan, komunikasi, media sosial, dan lainnya. Jika terbukti telah terjadi penyalahgunaan atas data pribadi yang dapat menyebabkan kerugian, maka penyelenggara transaksi elektronik atau pihak-pihak yang menyalahgunakan diancam pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp12 milyar rupiah.
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/12/panduanterhindar-dari-kejahatanscamming-atau-penipuan/
Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 11
PANDUAN
Ringankan Beban Kerja Jelang Imlek dengan P3 Oleh Eni Kurniawati
T
ahun Baru China atau Imlek selalu menjadi momok tersendiri bagi setiap pekerja rumah tangga di Hong Kong. Perayaan satu ini jauh lebih meriah daripada festival lain, seperti Natal atau Dragon Boat Festival. Dalam tradisi masyarakat Hong Kong, perayaan Imlek dapat berlangsung hingga berhari-hari. Otomatis beban pekerjaan jelang Imlek sangat berat dan tak dapat disepelekan. Mulai dari tugas spring cleaning atau bersih-bersih total dari langit-langit rumah hingga kolong kasur yang merupakan tradisi tahunan. Pembuatan jajanan tahun baru yang rumit dan menyita waktu, hingga persiapan reuni makan malam keluarga majikan yang bisa berlangsung sampai lewat tengah malam. Ditambah dengan cuaca dingin yang kurang bersahabat, Anda akan mudah sakit jika tidak pandai mengatur siasat bekerja dan mengatasi kelelahan. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk bisa mengantisipasi dan mengurangi tumpukan pekerjaan dan tugas jelang perayaan: Perencanaan Perencanaan merupakan pondasi penting sebelum kita melakukan banyak hal, termasuk juga bersih-bersih rumah. Jangan anggap sepele langkah yang satu ini, karena perencanaan dapat membuat pekerjaan jauh lebih mudah. Caranya cukup sederhana, ambil satu lembar kertas dan pulpen. Tuliskan tugas apa saja yang biasanya harus dikerjakan atau menu makanan apa saja yang nantinya perlu disajikan. Penting untuk Anda bertanya dan berdiskusi tentang hal ini dengan majikan jauh sebelum hari besar tersebut, agar mereka juga bisa memahami adanya tambahan pekerjaan menyambut perayaan. Dengan mengetahui semua tugas Anda, majikan akan memiliki gambaran kapan dan bagaimana Anda bisa menyelesaikan semuanya dengan tepat waktu, serta mengatur beban kerja agar tidak menumpuk sehingga terasa berat. Hal ini juga untuk mencegah adanya tugas atau barang yang mungkin terlupakan nantinya. 12 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
Penjadwalan Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang harus Anda lakukan atau keperluan yang harus dibeli, selanjutnya buatlah jadwal tugas tersebut harus selesai dilakukan. Pasalnya, meski ada tambahan beban kerja, tugas harian Anda juga masih harus dijalankan seperti biasanya. Dengan membuat jadwal, Anda bisa dengan lebih mudah membagi waktu. Membuat jadwal saja tentu tidak cukup, Anda juga harus disiplin untuk bisa mencapai target waktu yang telah ditentukan. Penting untuk dipahami, semakin lama Anda menyelesaikan setiap tugas maka harga yang harus dibayar adalah jam istirahat Anda sendiri. Agar Anda tetap bisa ingat jadwal kerja tambahan, letakkan tulisan tersebut di tempat yang mudah terlihat atau bisa juga disimpan dalam gawai. Persiapan Langkah terakhir adalah persiapan. Persiapan bukan hanya untuk hal-hal yang Anda perlukan dalam mengerjakan tugas tersebut, tetapi juga mempersiapkan diri sendiri fisik maupun mental. Kita semua tahu selain beban kerja yang bertambah, biasanya omelan majikan juga meningkat. Beli dan dapatkan semua kebutuhan baik untuk bersih-bersih atau bahan makanan kering untuk menu jamuan secara berkala jauh sebelum hari H. Anda juga bisa memanfaatkan jasa pengiriman barang dari supermarket sehingga Anda tidak perlu membawa barang yang terlalu berat. Tidak kalah penting adalah persiapkan juga kebutuhan pribadi, terutama obatobatan dan makanan ringan. Dengan segala kesibukan yang Anda miliki, melewatkan jam makan terkadang sulit untuk dihindari. Namun, harus tetap diingat bahwa kesehatan dan keselamatan tetap yang nomor satu. Semoga tips di atas dapat mempermudah Anda menjalankan tugas. Satu hal lagi, Anda juga bisa melihat berbagai video di Youtube mengenai cara mudah membersihkan dan merapikan rumah untuk membantu meringankan pekerjaan anda. Selamat mencoba! Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/20/ ringankan-bebankerja-jelang-imlekdengan-p3/
PANDUAN
Apa yang Perlu Diketahui tentang
Pelecehan Seksual? Oleh Lilik Supartini
P
elecehan seksual di tempat kerja masih menjadi permasalahan yang umum bagi pekerja migran, khususnya Pekerja Rumah Tangga (PRT) migran karena mereka bekerja di lingkungan rumah tangga pribadi. Survei yang dilakukan oleh Equal Opportunities Commission (EOC) pada tahun 2014 menemukan, 6,5% PRT migran menghadapi pelecehan seksual di tempat kerja. Pelaku umumnya ialah majikan sendiri dan orang lain di tempat bekerja. Pelecehan seksual adalah pelanggaran hukum. Menurut Undangundang Diskriminasi Jenis Kelamin, majikan wajib memberikan dan menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan bebas dari pelecehan seksual. Apa saja yang perlu diketahui oleh pekerja migran/ PRT migran terkait pelecehan seksual? 1. Setiap tindakan tidak menyenangkan yang bersifat seksual di mana orang yang berakal sehat menduga bahwa Anda akan merasa tersinggung, terhina, dan terintimidasi. Contoh: menyentuh, mengucapkan kata-kata yang bersifat seksual atau meminta seseorang melakukan hubungan badan;
5. adukan laporan ke lembaga yang dapat membantu menangani kasus diskriminasi dan pelecehan seksual seperti EOC. Setiap pengaduan yang masuk ke EOC harus disertai bukti-bukti yang jelas dan tertulis dalam jangka waktu 12 bulan terhitung dari saat kejadian. Pengaduan dapat dilakukan secara offline atau online, bisa juga melalui faximile, email atau pos. Setelah pengaduan diterima, EOC akan melakukan penilaian awal dan menindaklanjuti permasalahan dan aduan dari korban melalui wawancara dan konsiliasi dini atau pertemuan damai. Jika tidak dapat dengan konsiliasi dini, maka pihak dari EOC akan mengambil jalur berdasarkan undangundang dan hukum yang berlaku. Pelecehan sekesual merupakan pelanggaran sipil berdasarkan hukum. Undang-undang Diskriminasi Seks (Sex Discrimination Ordinance) memberikan perlindungan terhadap korban pelecehan seksual baik di sektor pekerjaan maupun pendidikan. Anda mempunyai hak untuk: 1. Mengajukan kasus ke Pengadilan Distrik (District Court);
2. lingkungan yang rawan secara seksual di mana terdapat tindakan, bahasa dan gambar yang bersifat seksual. Contoh: ada anggota keluarga yang melihat video porno disaat pekerja rumah tangga sedang melakukan pekerjaannya di rumah, melepaskan pakaian di depan PRT yang membuat tidak nyaman dan terasa terintimidasi.
2. mengajukan pengaduan ke EOC dan menyelesaikan persoalan melalui konsiliasi (pertemuan perdamaian). Perjanjian perdamaian dapat berupa berakhirnya perlakuan yang tidak diinginkan tersebut, surat permohonan maaf dan untuk perusahaan memberlakukan kebijaksanaan mengenai pelecehan seksual, atau ganti rugi keuangan;
Apa yang harus dilakukan jika pekerja migran atau PRT atau anda sendiri mengalami hal tersebut?
3. meminta bantuan hukum jika konsiliasi (pertemuan perdamaian) tidak berhasil.
1. Katakan tidak pada pelaku pelecehan seksual; 2. tuliskan pada buku catatan harian atau simpan pada handphone; 3. buat rekaman video dan rekaman suara; 4. laporkan segera kepada polisi;
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/20/apayang-perlu-diketahuitentang-pelecehanseksual/
Edisi EdisiJanuari Januari2020 2020Buletin BuletinVoice Voiceof ofMigrants Migrants ~ ~ 1313
POJOK KOMUNITAS
Mengenal Klub Olahraga Beladiri di Hong Kong
Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bergabung dengan Klun New Horizon Taekwondo Association Hong Kong (NHTAHK).
Oleh Dwi Noviana
S
ering kita mendengar sebuah kalimat berbahasa latin men sana in corpore sano yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tubuh yang sehat mempunyai peranan penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, tak terkecuali bagi sahabat pekerja migran Indonesia (PMI). Kesehatan juga sangat berhubungan dengan pola makan yang sehat, tidur yang cukup dan olahraga. Jika selama ini kita punya anggapan bahwa bekerja sama dengan berolahraga, para ahli justru mengatakan keduanya tidak sama. Sebab, kelelahan bekerja tidak berakibat pada penurunan tekanan darah, meskipun terjadi pembakaran kalori. Saat ini terdapat berbagai komunitas dan klub olahraga yang diperuntukkan bagi pekerja migran di Hong Kong. Hal ini sangat positif, karena berolahraga apalagi bersama sahabat dekat dapat menghilangkan stres karena tekanan pekerjaan dan masalah pribadi. Salah satu klub olahraga yang eksis adalah New Horizon Taekwondo Association Hong Kong (NHTAHK), yang berafiliasi dengan Hong Kong Nepalese Taekwondo Association (HKNTA). Di dalam klub ini terdapat banyak PMI yang turut bergabung sehingga keanggotaan bersifat terbuka untuk umum dan tidak ada kelas yang dikhususkan untuk warga negara tertentu. Pekerja yang tergabung dalam klub ini memiliki kesempatan untuk memperluas pergaulan dengan warga negara asing yang berada di Hong Kong. Master 14 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020
klub ini, Deo Kaji Gurung, juga dapat berbahasa Indonesia sehingga memudahkan pekerja migran untuk belajar. PMI yang berminat bergabung di klub ini dapat bergabung dan mendaftar di beberapa cabang yang ada di sembilan tempat di Hong Kong yaitu: Sport Club Jordan, Ma On Shan, Heng On, Tai Wo, Mong Kok, Tsing Yi, Tsuen Wan, Kowloon Bay, dan Sha Tin. Biaya keikutsertaan klub ini yakni HKD 150/bulan. Pada bulan pertama, ada perbedaan harga dengan tambahan biaya seragam dan pendaftaran dan agi yang sudah lulus akan diberikan sertifikat dari Korea Selatan dan Hong Kong. Saat tim Voice of Migrants (VoM) berkunjung ke cabang Tai Wo, kami sempat memperhatikan kedekatan antara satu anggota lain yang seperti keluarga. Meskipun berbeda agama, kebangsaan, dan budaya, mereka tetap harmonis. Dikatakan oleh Jhas Meen, sekretaris NHTAHK, menurutnya etika salah satu dari anggota terkena musibah atau sakit, NHTAHK melakukan aksi peduli sesama.
Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/02/01/ mengenal-klubolahraga-beladiri-dihong-kong/
HIBURAN
Masker Oleh Dwi Noviana
Tugasmu mulia mencegah melindungi dan mengurangi efek negatif. Hadirmu tak kenal masa musim dingin kau ada musim panas kau setia musim gugur engkau pun tak juga mundur. Targetmu adil untuk anak-anak dan dewasa sayangnya di dalam hukum pasar tak berlaku itu. Dikala banyak dibutuhkan engkau tiba-tiba menjadi raja.
Program Belajar Kejar Paket B dan C di Hong Kong
Pergimu banyak ditanya politikus pun mencipta iTunes yang tak kira melodious. Hebatmu adalah menjadi pelembut hati insan religi tak sedikit mereka berbagi kasih untuk saling memberi. Bertanya kabar, adakah persediaan? tapi itulah bentuk perhatian.
A
da banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong untuk dapat meningkatkan kapasitas dan jenjang pendidikan, mulai dari kursus-kursus, hingga pendidikan kejar paket dan Universitas Terbuka (UT). Salah satu penyelenggara program kejar paket B dan C atau setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU). Sobat migran dapat menghubungi kontak dalam leaflet di atas. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/02/11/ program-belajarkejar-paket-b-dan-cdi-hong-kong/ Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 15
PMI Bertanya
VoM Menjawab
QnA
Jam Kerja & Hak Libur Bagi PMI PMI: Maaf saya mau tanya. Saya bekerja baru satu bulan, tapi dari awal bekerja saya full time. Bangun pukul 6.30, selesai kerja pukul 01.00 dini hari waktu Hong Kong. Saat libur majikan tidak membuat jadwal tetap, diberi waktu 1/2 hari dari pukul 2.00 hingga 7.00 waktu Hong Kong. Jadi sebelum dan sesudah libur saya harus bekerja. Apakah majikan saya sudah melakukan pelanggaran-pelanggaran pada pekerjanya? Saya harus bagaimana? saya merasa kelelahan sekali?
Notice dari Majikan PMI: Saya di notice oleh majikan karena mereka mau pindah ke luar negeri karena merebaknya virus Corona. Mereka memberi 1 bulan gaji dan uang tiket, apakah cukup hak yang saya terima karena saya sudah tanda tangan surat 2 lembar?
VoM: 1. Minta tolong untuk menunjukkan surat apa yang sudah ditandatangani; 2. Jika tidak melalui one month notice, berarti pemutusan sepihak yang bisa diajukan gugatan sebagai labour case; 3. Jika ada one month notice berarti majikan harus menyediakan surat bukti bahwa kontraknya sudah berakhir. Surat itu untuk ditunjukkan ke imigrasi Hong Kong; 4. Hak-hak pekerja yang di notice majikan: WILON, jumlah gaji yang belum dibayar, uang cuti yang belum dibayar, uang kompensasi ganti rest day (jika ada), tiket kembali ke Indonesia sampai ke kampung asal dan uang saku perjalanan sebesar HKD100 atau setara Rp170 ribu.
VoM: 1. Waktu kerja untuk pekerja domestik di Hong Kong memang belum termuat dalam peraturan di Hong Kong. Persoalan waktu kerja ini merupakan salah satu masalah yang sangat mendesak untuk diperjuangkan di Hong Kong karena ini tidak adil. 2. Peraturan tentang hari libur diatur dalam peraturan di Hong Kong. Menurut peraturan, pekerja rumah tangga di Hong Kong mendapat hak cuti: a. Hari libur; b. hari libur resmi; dan c. cuti tahunan yang dibayar. Hari libur (rest day) merupakan hak pekerja rumah tangga untuk mengambil libur satu hari dalam tujuh (7) hari kerja. Harinya tidak harus pada hari Minggu, tetapi tergantung kesepakatan antara majikan dan pekerja rumah tangga. Sebenarnya, hari libur ini tidak boleh diganti dengan uang, namun banyak teman-teman yang mau diganti dengan uang. Jadi, kalau majikan tidak memberi hari libur, jelas merupakan pelanggaran peraturan. Dalam peraturan, jika majikan melanggar peraturan tentang hari libur ini akan dikenai hukuman HKD50.000 3. Kalau merasa kelelahan dan tidak kuat dengan situasi tekanan pekerjaan, silakan lapor ke KJRI Hong Kong atau ke HELP for Domestic Worker pada nomor WhatsApp +85254934660.
16 ~ Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020