Buletin Voice of Migrants Edisi Januari 2020

Page 11

PANDUAN

1. Waspada ketika melakukan transaksi dan penarikan tunai.

Periksa sekeliling mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan pastikan tidak ada benda yang mencurigakan, misalnya kamera tersembunyi. Pastikan kartu hanya digesek di mesin EDC tempat berbelanja saat melakukan transaksi dan jangan pernah mengiyakan jika ada yang meminta menggesek kartu di tempat lain.

2. Berhati-hatilah ketika bertransaksi dengan menggunakan internet banking. Kejahatan scamming sekarang tidak hanya mengintai kartu ATM saja, tetapi juga pengguna internet banking. Hindari menggunakan wifi publik dan virtual private network (VPN) ketika melakukan transaksi melalui internet, dengan begitu kejahatan scamming dapat dicegah.

3. Ganti PIN atau password secara berkala.

Demi keamanan, pastikan untuk rajin mengganti PIN dan password setiap beberapa waktu sekali. Apabila memiliki lebih dari satu kartu debit/ kredit, buat PIN atau password yang berbeda untuk masing-masing kartu debit/ kredit tersebut. Jangan pernah memberikan PIN atau password, maupun informasi lain kepada siapapun termasuk pihak bank.

4. Pantau tagihan dan saldo secara rutin.

Usai bertransaksi menggunakan kartu, pastikan selalu mengecek saldo dan tagihan atas transaksi terakhir. Salah satu keteledoran banyak orang adalah mengabaikan sisa saldo terakhir di rekening atas transaksi yang dilakukan.

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah menetapkan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), kemudian sebagaimana telah diubah ke dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU ITE 2008, menyebutkan bahwa penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus atas dasar persetujuan yang bersangkutan. Sementara itu, aturan turunan UU ITE 2016 juga menyebutkan bahwa pemilik data pribadi berhak atas kerahasiaan data miliknya; mengajukan pengaduan untuk penyelesaian sengketa data pribadi; mendapatkan akses untuk memperoleh historis data pribadinya; dan berhak meminta pemusnahan data perseorangan tertentu miliknya dalam sistem elektronik. Ketentuan tersebut berlaku bagi semua penyelenggara transaksi elektronik, baik untuk kepentingan perbankan, komunikasi, media sosial, dan lainnya. Jika terbukti telah terjadi penyalahgunaan atas data pribadi yang dapat menyebabkan kerugian, maka penyelenggara transaksi elektronik atau pihak-pihak yang menyalahgunakan diancam pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp12 milyar rupiah.

Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/01/12/panduanterhindar-dari-kejahatanscamming-atau-penipuan/

Edisi Januari 2020 Buletin Voice of Migrants ~ 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.