1 minute read

Banyak Gazebo yang Rusak

Sumenep, Memorandum

Advertisement

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Masdawi menyoroti Pemerintah Kabupaten Sumenep yang dianggap tidak serius mengelola pantai Lombang. Karena akses jalan menuju destinasi wisata itu rusak bertahun-tahun.

“Sudah sekitar 25 tahun jalan masuk menuju Pantai Lombang dibiarkan rusak parah. Padahal destinasi wisata yang dikelola Pemkab itu rutin menyumbang PAD (pendapatan asli daerah) setiap tahun,” ungkap Masdawi.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, sarana prasarana Pantai Lombang tidak hanya akses jalannya yang rusak, fasilitas penunjang wisata lainnya juga tidak banyak perubahan.

Bahkan sejumlah gazebo yang dibangun nyaris roboh.

Masdawi berharap kondisi itu harusnya menjadi catatan pemerintah daerah atau dinas terkait. Ia meminta pengembangan Pantai Lombang harus berbanding lurus dengan penarikan PAD. “Pemerintah daerah mestinya punya rasa malu pada wisatawan, tiket masuknya Rp 15 ribu tapi fasilitas wisata dan jalannya seperti itu,” keluh dia.

Basarnas, BPBD, dan Polairud Bergerak Cepat Sisir Pantai Sreseh

Nelayan Mandangin Hilang

Sampang, Memorandum Kabar hilangnya nelayan Pulau Mandangin di perairan Sampang membuat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bergerak cepat. Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polisi Air dan Udara (Polairud), mereka melakukan pencarian di sepanjang pesisir Pantai Sreseh, Selasa.

“Total ada 13 personel yang melakukan pencarian nelayan hilang,” kata Kasatpolairud Sampang Iptu Catur Rahardjo, seperti dilansir kantor berita Antara

Nelayan yang hilang itu bernama Ikhsan (63) asal Desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang pada 30 Mei 2023.

Diduga korban tercebur ke laut, karena hanya ada perahu di sekitar tempat ia menangkap ikan, sedangkan mesin perahu dalam kondisi menyala.

“Warga yang menemukan itu, langsung melaporkan ke aparat desa Pulau Mandangin dan oleh aparat desa dilanjutkan ke Polairud dan BPBD Sampang,” ujar dia.

Karena itu, kata Catur, keesokan harinya, polisi bersama BPBD Pemkab Sampang langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian akan tetapi tidak membuahkan hasil.

“Hari ini kita lanjutkan lagi, dengan melakukan penelusuran di sekitar Pantai Sreseh,” katanya.

Pada pencarian hari kedua ini, petugas fokus pada lokasi terakhir perahu milik korban ditemukan, tepatnya di posisi koordinat 07° 18′ 092″ S – 113° 5′ 667″ E ke arah barat sampai perairan Kabupaten Bangkalan.

“Selain dari Basarnas, pada pencarian hari kedua ini kami juga dibantu oleh para nelayan dari Pulau Mandangin dan nelayan Kecamatan Sreseh,” katanya.

Pencarian mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB dengan menggunakan Kapal Polisi KP.X-1046 dan perahu karet Basarnas.

Jumlah perahu nelayan di Pulau Mandangin yang ikut membantu mencari sebanyak empat armada, ditambah dua armada dari nelayan Sreseh.(ant/ono)

Legislator yang rumahnya dekat dengan objek wisata itu mengaku sengaja kritis menyikapi Pantai Lombang, karena berharap tetap menjadi destinasi wisata primadona di Sumenep.

“Selama ini Pantai Lombang sudah menjadi ikon wisata Sumenep. Ke depan harus ada sentuhan pengem- bangan agar tidak kalah bersaing dengan objek wisata lain di Madura,” tandas Masdawi. (aan/ono)

This article is from: