3 minute read

Ferry Irawan Dituntut 1,5 Tahun

Kediri, Memorandum

Terdakwa Raden Ferry Irawan Kusuma dituntut 1 tahun enam bulan oleh jaksa penuntut umum (JPU) atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Venna Melinda. Tuntutan itu dibacakan dalam sidang tuntutan yang dipimpin Majelis Hakim Boedi Harjanto di Pengadilan Negeri (PN) Kota Kediri, Rabu (3/5).

Advertisement

Dua JPU dari Kejari Kota Kediri, Yuni Priono dan Maria Febriana secara bergantian membacakan berkas tuntutan. “Tedakwa dituntut pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan,” jelas Yuni Priyono. Menurut JPU, terdakwa terbukti bersalah sesuai surat dakwaan Pasal

44 Ayat 1 dan Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga. “Barang bukti berupa

29 dokumen tetap terlampir dalam berkas perkara dan 3 barang bukti akan dimusnahkan serta membayar biaya perkara Rp 5 ribu,” katanya. Tuntutan JPU itu atas beberapa

Kepercayaan Polri Meningkat

Tuai Apresiasi dari Ketua PCNU

Kediri, Memorandum Hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mengalami kenaikan dengan menunjukkan angka 73,2 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia yang sebelumnya menunjukan angka 70,8 persen.

Ketua PCNU Kota

Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil sangat mengapresiasi hasil itu. Gus Ab panggilan akrabnya, menyebutkan bahwa kenaikan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian itu merupakan hal wajar.

“Karena kinerja polisi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga tampak lebih optimal dan nyata,” katanya, Rabu (3/5).

Dia mencontohkan, selama ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, kegiatan Polri khususnya yang dilakukan Polres

Kediri Kota banyak berwujud aksi sosial. Mulai dari mengawal dan menjaga arus mudik dan balik terlihat nyata dan tidak ada hambatan sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman. “Polisi selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun, itu yang kami lihat di lapangan selama ini,” ungkapnya. Selain itu, juga atas pengawalan kepolisian yang bersinergi dengan TNI dan stakeholder lain, lebaran pun berlangsung aman dan terkendali.

“Terima kasih karena pengawalan pengamanan hari raya yang luar biasa. Mudah-mudahkan amal baik polisi diridhoi oleh Allah SWT,” pungkas Gus Ab. (mon/epe) pertimbangan. Yang memberatkan, terdakwa pernah dihukum dan akibat perbuatannya korban menderita baik psikis maupun fisik. Sedangkan yang meringankan, terdakwa bersikap sopan dan mengikuti persidangan dengan tertib sehingga memperlancar jalannya proses persidangan.

Usai persidangan, penasehat hukum Ferry Irawan, Febi Fani Rahmat Gunadi menilai tuntutan itu terlalu berlebihan dan memberatkan. Sebab, menurut tim penasehat hukum, fakta di persidangan terungkap jika ada saksi dokter yang menyatakan luka yang dialami Venna Melinda tidak terlalu berat.

“Sejak awal tim penasehat hukum berpendapat lebih tepat terdakwa dijerat Undang-Undang Penghapusan KDRT Pasal 44 Ayat 4 bukan Ayat

1. Kami akan melakukan pembelaan pledoi,” ungkapnya.

Selanjutnya, majelis hakim menunda persidangan pekan depan dengan dan melanjutkan pada 9 Mei 2023, dengan agenda pledoi.

Ferry Irawan Kusuma kesandung KDRT dengan pasangan sesama artis Venna Melinda yang baru dinikahi beberapa bulan sebelumnya. Kejadian itu berlangsung di dalam kamar nomor 511 Hotel Grand Surya. Dalam materi dakwaan, kekerasan itu menjadi dasar Venna Melinda melapor ke polisi. (mon/epe)

Undian Kenyang Berhadiah, Apresiasi untuk Ketaatan Wajib Pajak

Kediri,Memorandum

Memasuki tahun ketiga, Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Kediri kembali mengadakan undian kenyang berhadiah sebagai upaya dalam memicu tumbuhnya perekonomian daerah.

“Program kegiatan yang menggandeng lebih dari dua ratus restoran di Kota Kediri ini merupakan salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi Kota Kediri pasca pandemi Covid-19,” jelas Kepala BPPKAD Sugeng Wahyu Purba Kelana, Rabu (3/5).

“Program ini bermula saat terjadinya pandemi banyak restoran yang mengalami guncangan secara ekonomi. Supaya perekonomian bangkit dan omzet mereka naik, maka Pemkot Kediri melalui BPPKAD memberikan suatu program kegiatan pemulihan ekonomi akhirnya dibentuklah program undian kenyang berhadiah,” jelasnya.

Menurut Sugeng, program ini menarik animo tinggi pengusaha restoran. Sehingga undian itu kembali digelar tahun ini. Di samping mampu menaikkan omset penjualan makanan, program yang berlangsung sejak 17 April hingga 17 Juni itu juga berdampak positif bagi Pemkot Kediri melalui peningkatan pajak daerah dari restoran. “Kalau pajak meningkat maka pembangunan di Kota Kediri menjadi lebih baik karena pajak yang dikumpulkan melalui BPPKAD arahnya untuk pembangunan,” kata Sugeng.

Adapun syarat dan ketentuan sebagai berikut, minimal pembelian dalam satu struk yakni Rp 20 ribu, periode pembelian (17 April-17 Juni), satu struk pembelian satu nomor undian, satu nomor handphone bisa untuk beberapa struk dengan nomor struk yang berbeda, pemenang diumumkan Juli 2023 dengan wajib menunjukkan struk dan kartu identitas asli.

“Cara pengirimannya bisa dilakukan dengan scan kode QR di pamflet setiap restoran yang ikut berpartisipasi. Kemudian ikuti prosedur-prosedurnya. Selain itu sudah kita buatkan link untuk upload struk pembelian secara online,” ujarnya.

Sejumlah hadiah disediakan. Di antarannya TV 32 inchi, mesin cuci, lemari es, dan ponsel pintar. “Restorannya pasti terdaftar, warga mana pun boleh asal makan di restoran yang berpartisipasi dalam program ini,” tutupnya.(mon/epe)

This article is from: