KATA KASTRAT #3

Page 1

KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT an n u h a T 3 KASTRAT KATA KASTRAT Karya IMAKAHI # KATA t a r t s a K KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA

KATA KATA KASTRAT KASTRAT #3 #3


Buletin KASTRAT 2021/2022

Editorial

EDITOR Kata Kastrat #3

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga buletin KATA KASTRAT #3 periode 2021/2022 dapat terselesaikan. Buletin ini berisi rangkuman informasi kegiatan yang telah dilakukan selama satu periode kepengurusan Departemen Kajian Strategis PC IMAKAHI UGM 2021-2022 Kami sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buletin KATA KASTRAT #3 ini dengan baik. Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buletin KATA KASTRAT #3 ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan perbaikan buletin KATA KASRAT selanjutnya. Sebagai sebuah harapan, semoga buletin ini dapat memberi manfaat dan motivasi bagi mahasiswa maupun masyarakat luas.

Selamat Membaca, Viva Veteriner Indonesia !

01


Buletin KASTRAT 2021/2022

Sambutan PJ

SAMBUTAN

Penanggungjawab Cabang

PC IMAKAHI UGM 2021/2022 Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua. Puji syukur kami ucapkan atas selesainya buletin KATA KASTRAT tahun ini sehingga diharapkan buletin ini bisa menjadi manfaat bagi banyak orang Pengurus Cabang IMAKAHI UGM merupakan Organisasi Mahasiswa Pra-Profesi Kedokteran Hewan yang juga memiliki fungsi sebagai media komunikasi, oengembangan pendidikan kedokteran hewan, dan pengawalan isu-isu veteriner. Buletin KATA KASTRAT ini hadir sebagai sarana informasi edukatif yang ditujukan bagi seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Heran UGM dan masyarakat umum. Sehingga dengan adanya buletin KATA KASTRAT ini, diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan bagi profesi dokter hewan, serta menjadi saran dalam mengetahui isu - isu veteriner yang terjadi. Terimakasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan buah pikirannya sehingga buletin KATA KASTRAT bisa disusun dengan baik. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa buletin KATA KASTRAT ini jauh dari kata sempurna, kami sangat mengharapkan kritik dan saran sehingga nantinya tercipta buletin KATA KASTRAT yang lebih baik lagi VIVA VETERINER INDONESIA ! Yogyakarta, 12 Desember 2021

GILANG WISNU AJI Penanggungjawab Cabang

02


Buletin KASTRAT 2021/2022

Sambutan Kadep

SAMBUTAN Kepala Departemen Kajian Strategis PC IMAKAHI UGM 2021/2022 Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga BULETIN KATA KASTRAT IMAKAHI Periode 2021/2022 dapat terselesaikan dengan baik. Buletin Kata Kastrat merupakan produk berupa sekumpulan tulisan dari Departemen Kajian Strategis PC IMAKAHI UGM Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Buletin ini hadir dengan tujuan untuk membagikan hasil diskusi, kajian, ilmu, dan informasi yang didapatkan dari program-program kerja yang telah terlaksana selama satu periode kepengurusan Departemen Kastrat PC IMAKAHI UGM kepada masyarakat umum, khususnya civitas Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Melalui buletin ini, kami berharap bahwa seluruh civitas Fakultas Kedokteran Hewan UGM dapat merasakan manfaat dari hasil diskusi serta turut berpartisipasi dalam mengawal permasalahan atau isu-isu veteriner yang telah kami bahas bersama. Penyusunan buletin KATA KASTRAT tentunya telah kami lakukan dengan segenap kemampuan yang terbaik. Namun keberadaannya tetap membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna memperbaiki berbagai kesalahan yang berada dalam buletin periode ini. Sehingga, pada periode selanjutnya, buletin kastrat dapat memperbaiki berbagai kekurangan dan meningkatkan berbagai hal baik di dalamnya. Harapan kami, buletin kastrat ini tak hanya bermanfaat bagi pengarsipan Departemen Kastrat IMAKAHI UGM, tetapi juga meneruskan informasi mengenai isu veteriner terutama isu yang sempat menghangat pada tahun 2021. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah berkenan membaca terlebih kepada pembaca yang berkenan memberikan kritik dan saran.

Yogyakarta, 12 Desember 2021

MUTIARISA NUR ALIFAH Ketua Departemen Kajian Strategis

03


Buletin KASTRAT 2021/2022

Daftar Isi

DAFTAR ISI

Salam Editorial........................... 1 Sambutan PJ.............................. 2 Sambutan Kadep....................... 3 Daftar Isi..................................... 4 Pengenalan Kastrat.................... 5 Kajian Rutin 1.............................. 6 Kajian Rutin 2............................. 8 Kajian Rutin 3............................ 10 Kajian Rutin 4............................ 13 Kajian Rutin 5............................ 15 Kajian Rutin 6............................ 18 Kajian Rutin 7............................ 20

"Never believe that animals suffer less than humans. Pains is the same for them that it is for us. Even worse because they cannot help themselves"

Vet Edu 1.................................. 22

- Dr. Louis D. Camuti

Vet Edu 2.................................. 24 Vet Edu 3.................................. 26 Vet Edu 4.................................. 27 Vet Edu 5................................. 28 Vet Edu 6................................. 30 Vet Edu 7.................................. 32 Vet Edu 8.................................. 33 Imakahi Sharing Session .......... 35 OZON....................................... 36 Kuliah Umum............................ 38 Sekolah Kajian.......................... 39 Kajian Nasional......................... 40

04


Buletin KASTRAT 2021/2022

Pengenalan Kastrat

KONSEPTOR PROGRAM KERJA DEPARTEMEN KAJIAN STRATEGIS PC IMAKAHI UGM 2021/2022

APA ITU KASTRAT? Kastrat merupakan akronim dari kajian strategis. Kajian strategis sendiri memiliki arti mempelajari; memeriksa; menyelidiki; dan memikirkan, rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Kajian strategis termasuk salah satu dari 5 departemen yang ada di PC IMAKAHI UGM.

KATA KASTRAT #3 KATA KASTRAT #3 merupakan hasil karya Departemen Kajian Strategis dalam satu periode kepengurusan PC IMAKAHI UGM 2021/2022.

KAJIAN RUTIN Daffa Zuhdie Sartonie Tris Herdian Prasetya P. VET EDU Muhammad Thoha Aprila Ayu Salsabila OZON Olivia Surya Mustika Fetty Indriyani KULIAH UMUM Kathyusa Restin M. Mazaya Ramadhani P. BULETIN Octa Rini Puspaningtyas Ken Wening En R. SEKOLAH KAJIAN Natasya Salsa Safira

05


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #1

Oleh : Daffa Zuhdie S. & Tris Herdian Prasetya P. Sudah satu tahun lebih lamanya Indonesia berjuang untuk melawan pandemi Covid-19 sejak kasus pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020. Saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 1,3 juta kasus

Apa Peran Dokter Hewan Mengenai Isu Covid-19? Memberikan edukasi tentang covid-19 Pemberian edukasi kepada client sehingga client dapat memahami tentang Covid-19 pada hewan peliharaan, membuat client merasa tenang dan tidak khawatir berlebihan mengenai hewan peliharaan mereka. Melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 Dokter hewan harus mewaspadai penularan Covid-19 di lingkungan kerjanya, antara lain dengan memakai APD untuk dokter maupun seluruh staf klinik yang bertugas, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, melakukan pemeriksaan suhu tubuh client, membuat pembatas di front desk dan kursi ruang tunggu, dan membatasi client yang masuk ke dalam ruang periksa. Mengambil peran dalam upaya “One Health” Pendekatan one health memerlukan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah, peneliti, dan pekerja dari berbagai latar belakang. One health sendiri mengutamakan dalam keamanann makanan, kontrol penyakit zoonosis, dan resistensi antibiotika.

Apa itu One Health? One Health adalah sebuah pendekatan yang mengusung kerja sama, multisektor, dan transdisipliner dengan tujuan akhir mencapai kesehatan optimal antara manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan.

06

Kenapa One Health? Karena selain membutuhkan kerja sama setiap orang dalam permasalahan Covid-19, pandemi juga termasuk ke dalam beberapa topik ruang lingkup One Health, yaitu Kemunculan Penyakit dan Zoonosis, Pengobatan Konsevasi/Pengawasan, Veteriner dan Kesehatan Lingkungan, dan Promosi dan Proteksi Satwa Liar.

Apa itu Zoonosis? Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular antara hewan dan manusia, begitupun sebaliknya. Belum diketahui secara keseluruhan jumlah penyakit zoonosis tersebut, namun studi yang telah diperkirakan mencapai 62% penyakit yang terjadi pada manusia bersifat zoonosis dan memungkinkan untuk bertambah.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Apa faktor pemicu pemunculan zoonosis baru 1. Eksploitasi hutan tidak seimbang & selektif 2. Pengembangan pertanian yang agresif 3. Peningkatan perdagangan daging satwa liar (bush meat)

Diskusi Akibat adanya pandemi yang tak kunjung usai mengakibatkan banyak masyarakat yang menormalisaskan Covid-19 dan sudah tidak terlalu memperhatikan protokol kesehatan yang menjadi kemungkinan penyebab jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat. Ditemukannya vaksin Covid-19 menjadi harapan baru untuk kembali hidup normal seperti sedia kala. Namun ditemukannya vaksin Covid-19 menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat karena kurangnya edukasi tentang vaksinasi Covid-19.

Vaksin Covid-19 sudah diteliti sejak tahun 2007, namun pengembangan lebih lanjut baru dilaksanakan ketika pandemi Covid19 terjadi. Dalam pemberian vaksin Covid-19 ada prosedur khusus bagi siapa saja yang boleh dan tidak boleh untuk melakukan vaksin Covid-19. Ada varian virus corona baru yaitu varian B.1.1.7, merupakan mutasi dari SARS-CoV2, yang sifatnya lebih mematikan. Dalam sebuah studi, peneliti membandingkan tingkat kematian di Inggris yang terinfeksi oleh varian baru SARS-CoV-2, B.1.1.7, terhadap pasien Covid-19 yang terinfeksi varian lain dari virud corona penyebab Covid-19 dan hasilnya tenyata varian virus corona Inggris, B.1.1.7 menunjukkan angka kematian yang secara signifikan lebih tinggi.

Referensi: https://issuu.com/bppmfkhugm/docs/b. vet_agustus_2020?ff. https://www.kompas.com/sains/read/20 21/03/11/090300923/varian-virus-coronab.1.1.7-inggris-lebih-mematikan-studi-inijelaskan?page=all. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl es/PMC7138383/. https://www.who.int/indonesia/news/no vel-coronavirus/qa/qa-for-public. Okada, M., Okuno, Y., Hashimoto, S., Kita., Y., Kanamaru, N., dkk. (2007). Development of Vaccines and Passive Immunotherapy Against SARS Corona Virus Using SCID-PBL/hu Mouse Models. Sciencedirect Journal, 25(2007): 30383040.

07


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #2

Oleh : Daffa Zuhdie S. & Tris Herdian Prasetya P. Tidak hanya ancaman tangkapan sampingan, penurunan populasi hiu juga terjadi akibat eksploitasi berlebihan yang didorong leh tigginya permintaan akan produk-produk satwa tersebut (seperti sirip, daging, dan lain sebagainya).

Payung Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 19 Tahun 2015 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

Produsen Pari dan Hiu Terbesar Indonesia merupakan produsen dari ikan pari dan hiu terbesar di dunia. Data daban pangan dunia (FAO) menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara produsen hiu dan pari terbesar di dunia. Rata-rata produksi tahunan Indonesia yang dilaporkan dari tahun 2000-2011 mencapai 106.000 ton atau setara dengan 13% dari total tangkapan dunia.

Penurunan Jumlah Populasi Hiu di Indonesia Saat ini, jumlah populasi hiu di Indonesia tengah mengalami penurunan. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2016, Indonesia merupakan negara produsen hiu terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 16,8% dari total tangkapan dunia.

08

Perburuan Hiu dan Pari Perburuan ikan hiu dan pari yang berlebihan sangat merugikan dari berbagai aspek, mulai dari kesejahteraan hewan, populasi keberagaman hayati, ekosistem laut, sumber mata pencaharian, bahkan keracunan makanan. Aksi yang sangat buruk ini hendaknya dihentikan ataupun dikontrol dengan berbagai cara dari berbagai pihak. Tidak cukup hanya pemerintah ataupun hanya mahasiswa, tetapi membutuhkan kerjasama dari pemerintah, mahasiswa, masyarakat, dan nelayan-nelayan.

Diskusi Pada beberapa kasus penangkapan ikan hiu dan pari, ikan yang berhasil ditangkap hanya diambil bagian sirip dada dan sirip punggungnya untuk dijadikan sup, namun kemudian ikan yang telah dipotong anggota tubuhnya tersebut dilepaskan kembali ke lautan tanpa siripnya. Hal ini sangat bertentangan dengan norma kesejahteraan hewan karena hewan dibiarkan tersiksa pada sisa-sisa waktu hidupnya karena tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap untuk bertahan hidup.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

2walaupun sudah terdapat peraturan atau regulasi dari pemerintah, peraturan pada tingkat daerah sangat sedikit ditemukan. Satu di antara sedikit daerah yang menerapkan peraturan daerah mengenai penangkapan ikan hiu dan pari adalah di perairan Karimata dan Raja Ampat. Untuk menanggulangi kebutuhan para nelayan untuk menjual ikan, mungkin bisa diterapkan peraturan penangkapan ikan hiu dan pari hanya pada musim tertentu agar berkembang biak terlebih mereka dapat dahulu, daripada penangkapan setiap saat seperti saat ini. Yayasan WWF Indonesia melakukan upaya konservasi melalui strategistrategi berikut: > Pengumpulan Enumerasi, yaitu pendataan pendaratan hiu dan pari di beberapa lokasi di Indonesia; dan > Kampanye Perlindungan Hiu, yaitu usaha menurunkan tingkat konsumsi lokal dengan memberikan pemahaman kepada publik mengenai ancaman penurunan populasi hiu dan mendorong para pelaku usaha untuk menghentikan penangkapan.

Kesimpulan Perburuan ikan hiu dan pari yang berlebihan sangat merugikan dilihat dari berbagai aspek. Aksi ini hendaknya dihentikan dengan berbagai cara oleh banyak pihak. Baik itu pemerintah, mahasiswa, masyarakat, dan nelayan. Sebagai mahasiswa, kita dapat memberikan kontribusi dengan cara: Mempelajari dan menyebarkan informasi mengenai ikan hiu dan pari untuk meningkatkan kepedulian; Melaporkan temuan kematian ikan hiu dan non-alamiah kepada aparat setempat; dan pari Membantu upaya pelestarian ikan hiu dan pari di Indonesia.

Referensi https://www.hiupari.info/ https://tekno.tempo.co/read/800571/riset terbaru-sirip-hiu-ternyata-mengandung racu n/full?view=ok https://www.wwf.id/spesies/hiu-dan-pari https://www.wwf.id/spesies/hiu-dan pari# :~:text=Hiu dan pari di Indon esia, baik dengan sengaja maupun%2 Otidak http://ksdae.menlhk.go.id/info/6685/apa h ukumnya-memiliki-satwa-yang dilindungi-? .html#:~:text=Pertama, Unda ng – Undang Nomor 5 ,dalam keadaan hidup maupun m ati

US

!

Permasalahan mengenai kondisi ekonomi ini sebenarnya adalah masalah yang never-ending. Kita tidak bisa begitu saja meminta para nelayan di tepian daerah untuk stop berburu hiu, karena kondisi mereka yang kekurangan kemampuan finansial. Apabila hiu dan pari tetap terus menurun secara populasi dan pemerintah tidak dapat menghentikan nelayan berburu hiu karena berbagai faktor, alangkah baiknya jika pemerintah bersama dengan anggota konservasi bersama-sama membangun semacam peternakan untuk hiu dan pari di lautan.

09

E V SA


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #3

Efek Domino Glorifikasi Public Figure Pecinta Satwa Liar Oleh : Ken Wening En. R.

Apa Itu Konservasi ?

Urgensi Konservasi

Konservasi merupakan pengelolaan biosfer secara aktif yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan keanekaragaman spesies dan pemeliharaan keragaman genetik di dalam suatu spesies, termasuk pemeliharaan fungsi ekosistem dan siklus nutrisi.

Turunnya keanekaragaman hayati merupakan masalah utama dalam biodiversitas. Secara umum, rusaknya suatu ekosistem dikarenakan oleh perusakan habitat, pembudidayaan spesies tertentu, polusi zat kimia, perburuan liar, dan inefisien usaha pencagaran. Selain masalah habitat yang semakin menyusut secara kuantitas dan kualitas, perdagangan satwa liar juga menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar di Indonesia.

Tujuan Konservasi Melindungi dan mewujudkan kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistem. Menekankan pemanfaatan kembali tempat-tempat yang sudah tidak digunakan untuk mencegah pembukaan lahan. Melindungi situs, benda bersejarah, dan cagar budaya supaya tidak mengalami kerusakan. Memelihara terjaganya kualitas lingkungan yang baik.

95% satwa yang dijual di pasar adalah hasil tangkapan dari alam, bukan hasil penangkaran. 40% satwa liar yang diperdagangkan mati akibat proses penangkapan yang menyakitkan, pengangkutan yang tidak memadai, kandang sempit, dan kekurangan makanan. 60% mamalia yang diperdagangkan di pasar burung merupakan jenis langka dan dilindungi undang-undang 70% primata yang dipelihara masyarakat menderita penyakit dan penyimpangan perilaku

Metode konservasi In situ, upaya pelestarian keanekaragaman hayati pada habitat aslinya. Contoh : cagar alam, suaka margasatwa, dan taman nasional Ex situ, upaya pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya. Contoh : penangkaran dan kebun binatang

10


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Syarat memelihara satwa langka Hewan langka yang dimanfaatkan untuk peliharaan atau diperjualbelikan harus didapatkan dari penangkaran, bukan dari alam. Hewan langka yang boleh dimanfaatkan dari penangkaran merupakan kategori F2. Kategori ini merupakan hewan generasi ketiga yang dihasilkan dari penangkaran. Catatan : hewan langka yang legal untuk dimanfaatkan setelah ditangkarkan hanya hewan dengan kategori Appendix 2 (hewan langka yang dilindungi, tidak boleh diambil apabila keturunan hewan langka langsung dari alam, tetapi boleh diambil apabila hasil penangkaran). Sedangkan hewan langka kategori Appendix 1 (hewan langka yang jumlahnya <800 ekor di alam), walau sudah ditangkarkan, tetap tidak boleh dimanfaatkan untuk apapun karena harus dikonservasi.

Bagaimana Landasan Hukumnya? Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019

Self-Conservation di Kalangan Masyarakat Kebanyakan orang ingin memelihara satwa liar karena lucu dan menggemaskan. Tidak sedikit orang yang hanya melihat indahnya saja di media sosial hingga tergiur memelihara satwa jinak nan pintar. Padahal satwa yang jinak dan pintar tidak didapatkan secara instan. Dalam perawatannya mereka memperoleh pelatihan, fasilitas yang memadai, makanan bergizi, dan kesehatan yang terjamin dengan pengecekan secara berkala serta vaksinasi. Selain itu, ada juga orang yang memelihara satwa liar karena mengikuti trend dan gengsi. Dengan memelihara satwa liar, seakan-akan kedudukannya menjadi lebih tinggi dikalangan masyarakat dan mendapat title pecinta satwa pejuang konservasi sehingga mereka berlomba-lomba untuk memelihara satwa liar.

11

Padahal dalam prosesnya dibutuhkan alur yang panjang untuk mencapai kata konservasi itu sendiri. Tidak semerta-merta membeli satwa bisa langsung dikatakan konservasi terlebih lagi kalau satwanya dibeli secara ilegal, tentunya hal ini semakin jauh dari kata konservasi.

Diskusi Public figure sebagai sosok yang sangat diamati memiliki power untuk menginfluence masyarakat. Ketika mereka mulai memelihara satwa liar maka hal tersebut dapat menjadi trend di masyarakat. Sangat disayangkan bahwasanya kebanyakan masyarakat yang mengikuti trend memelihara satwa liar belum siap akan akomodasi dan konsekuensinya. Oleh karena itu, sebaiknya public figure secara aktif mengedukasi masyarakat melalui campaign serta mendukung lembaga konservasi resmi dari pemerintah maupun lembaga swasta daripada memelihara satwa secara pribadi. Trend memelihara satwa liar sedang naik daun sehingga permintaan pasar membludak. Sebagian bertujuan untuk konservasi, tetapi sebagian yang lain hanya menggunakan konservasi sebagai dalih. Konservasi bukan hanya bertanggung jawab untuk membesarkan satwa dengan membebaskan mereka dari rasa lapar dan haus.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin Di era pandemi, banyak orang yang menghabiskan waktunya di media sosial. Dimana media sosial ini memiliki pengaruh untuk mengencourage dan mem-pursue orangorang untuk memelihara satwa liar. Sebagai contoh yaitu postingan orang memelihara bayi macaca yang diperlakukan seperti bayi manusia. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus memberi pengertian dan juga pembenaran kepada masyarakat, serta memberi tahu bahwasanya dampak dari memelihara satwa liar ini, satwa dapat kehilangan natural behaviournya sehingga ketika dilepasliarkan satwa tidak dapat survive

Referensi Namun, konservasi juga mencakup animal walfare serta pemulihan ekosistem. Pada praktiknya, satwa yang dipelihara ditempatkan di dalam kandang, sehingga satwa tidak bebas dalam mengekspresikan natural behaviournya. Oleh karena itu, apabila melihat pedagang satwa liar segera laporkan ke BKSDA setempat dan jangan dibeli, karena hal tersebut dapat meningkatkan perburuan satwa liar. Mengubah arah konservasi individu ke lembaga konservasi pemerintah dan swasta. Konservasi tidak sebatas membesarkan dan memelihara satwa, tetapi bagaimana kita melestarikan satwa sehingga tidak punah. Public figure sebagai center of attention dapat mengajak masyarakat untuk mendukung lembaga konservasi resmi dan bersamasama mengawasi praktik jual beli satwa ilegal serta pengurangan lahan konservasi. Untuk mengurangi pemeliharaan satwa liar secara ilegal, kita harus mendukung lembaga konservasi resmi. Disamping itu, peraturan pemerintah juga harus diperketat. Sebagai mahasiswa, kita dapat turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat yang memelihara satwa liar mengenai risiko zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia maupun sebalikya.

12

Allaby M (ed). 2010. A Dictionary of Ecology. Oxford University Press, Oxford, UK Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019 UU No. 5 Tahun 1990 https://foresteract.com/konservasi/ https://www.profauna.net/id/fakta-satwaliar-di-indonesia#.YJUf9LUzbDc https://indonesia.go.id/layanan/kependudu kan/sosial/izin-memelihara-hewan-langka


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #4

Oleh : Natasya Salsa Safira

Ada Apa di Kepulauan Sangihe ? Menjadi perhatian setelah ada informasi Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia dalam perjalanan pesawat pulang dari Bali menuju Manado Rabu, 9/6/202. Tambang emas akan dibuka di Sangihe. Pemegang izin tambang emas 42.000 Hektare di sekitar kepulauan sangihe adalah perusahaan Tambang Mas Sangihe (TMS). TMS adalah gabungan dari perusahaan Kanada (Sangihe Gold Corporation) sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 70% dan tiga perusahaan di Indonesia. TMS memegang kontrak Karya persetujuan kelayakan lingkungan dari Provinsi Sulawesi Utara pada 25 September 2020. Artinya TMS berhak mengeksploitasi emas dan tembaga di enak kecamatan yang terbagi dalam 80 kampung selama 33 tahun kedepan. Pada hari kamis 17 juni 2021, telah dilakukan kajian rutin PC IMAKAHI FKH UGM secara daring. Kajian Rutin #4 saat ini membahas suatu isu yang berkaitan dengan Kepulauan Sangihe yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan. Dengan judul perbincangan “Menilik Keanekaragaman Pulau Sangihe”, dilakukan beberapa pembahasan dalam kajian, di antaranya : 1. Adanya rencana penambangan emas di Kepulauan Sangihe 2. Kekayaan alam darat di Kepulauan Sangihe 3. Kekayaan alam biota laut di Kepulauan Sangihe

Seputar Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98 km².

13


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Diskusi Pulau Sangihe terdapat burung Niu yang pertama kali diiedntifikasi 1873 pernah dianggap punah dan baru diidentifikasi kembali tahun 1998. Lalu dilakukan penelitian lagi tahun 2014 dan setelah dilakukan penelitian tidak ada peningkatan individu. Dengan dibangunnya penambangan emas maka akan semakin merusak habitat burung tersebut. Pulau sangihe ini hanya terdiri dari sekitar 737 km2. Dalam UU Nomor 1 Tahun 2014, pulau-pulau dengan luas daratan kurang dari 2000 Km2 dikategorikan sebagai pulau kecil dan tidak boleh ditambang. Maka berdasarkan UU tersebut, kepulauan Sangihe tidak diperbolehkan untuk ditambang. Berdasarkan kontrak nomor perizinan 163.K/MB.04/DJB/2021, PT TMS mendapatkan izin penambangan seluas 4.200 hektare di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bilamana penambangan tersebut terus dilakukan maka akan mencapai lebih dari setengah pulau dan dapat berpotensi mengakibatkan kerusakan ekosistem. Kepulauan Sangihe memiliki gunung api bawah laut dan ada berbagai biota laut yang uniknya adalah binatang-binatang laut itu bisa hidup dalam suhu tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka solusi yang bisa ditawarkan sebagai pengganti peambangan emas adalah dengan promosi pariwisata pulau tersebut. Dengan hal tersebut dapat diharapkan dapat menjadi pengembangan ekonomi daerah dengan tetap mempertahankan kelestarian alam.

Harga ganti rugi yang ditawarkan PT TMS kepada warga terhadap lahan yang akan diolah menjadi penambangan adalah sebesar Rp 50.000.000 per hektare atau sekitar Rp 5.000 per m2. Besarnya ganti rugi tersebut dianggap kurang berpihak kepada warga dan cenderung merugikan. Berdasarkan hasil diskusi maka dapat disimpulkan bahwa hasil kajian ini adalah tidak menyetujui terhadap pembangunan penambangan di Kepulauan Sangihe. Sebagai solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan mengembangkan potensi pariwisata kepulauan Sangihe sebab selain dapat meningkatkan perekonomian, pariwisata dirasa lebih ramah lingkungan serta dapat lebih menjaga keanekaragaman hayati di Kepulauan Sangihe.

Referensi https://manadopost.jawapos.com/nusautara/sangihe/24/03/2021/ganti-rugi-50juta-perhektar-dinilai-tak-sesuai/ https://www.kompas.com/tren/read/2021/ 06/12/132000965/profil-kepulauan-sangihedaerah-yang-akan-dijadikan-tambang-emas? page=all https://www.mongabay.co.id/2015/07/09/ seriwang-sangihe-inilah-burung-endemikyang-pernah-lama-dianggap-punah/ https://travel.kompas.com/read/2021/05/0 3/204202127/keindahan-kepulauan-sangihedengan-gunung-api-bawah-lautnya?page=all Perkumpulan Sampiri Kepulauan Sangihe. 2017. Pelaksanaan Program Pelestarian Htan Lindung Sahendarumang untuk Konservasi Jenis Terancam Punah dan Jasa-Jasa Lingkungan yang Vital. Tahuna.

No

14


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #5

Reformasi Pulau Komodo Oleh : Olivia Surya Mustika

Profil Taman Nasional Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) didirikan pada tanggal 6 Maret 1980 dengan luas mencapai 173.000 HA. Pendirian Taman Nasional Komodo bertujuan untuk menjaga kelestarian hidup satwa biawak komodo (Varanus komodoensis) bersama dengan alam sekitarnya. Taman nasional Komodo memiliki tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Keragaman satwa di Taman Nasional Komodo yaitu terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia. Tiga puluh dua (32) spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi. Selain itu, Taman Nasional Komodo juga memiliki keragaman ekosistem seperti hutan mangrove, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang. Taman Nasional Komodo banyak meraih gelar internasional, diantaranya yaitu Man and Biosphere Reserve (1977), World Heritage Site (1991), dan The New 7 Wonder of Nature (2011).

Perencanaan Pembangunan dan Kritik dari Luar

Publik mulai mempertanyakan mengenai apa yang sebenarnya pemerintah garap dalam proyek ini. Namun, pihak yang berwenang menanggapinya dengan arahan untuk menunggu karena kajian dalam pembangunan tersebut belum bisa disampaikan ke publik.

Peringatan UNESCO

Ramainya berita yang menyoroti pembangunan Taman Nasional Komodo menimbulkan berbagai opini yang berkembang di masyarakat. Dokumentasi media memperlihatkan areal konstruksi pembangunan dimana truk-truk pembawa material berdampingan langsung dengan komodo.

15

Kabar mengenai pembangunan Taman Nasional Komodo mulai terangkat kembali ketika pemerintah mendapat surat dari UNESCO. Komite warisan dunia tersebut menyoroti pembangunan TNK karena dinilai berpotensi berdampak pada nilai universal luar biasa atau Outstanding Universal Value (OUV). OUV (Outsanding Universal Values) adalah salah satu kriteria penilaian UNESCO untuk penetapan warisan dunia.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Peraturan tentang Konservasi Menurut Pasal 1 ayat 9 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

UNESCO kemudian meminta Indonesia menyerahkan revisi amdal proyek itu yang selanjutnya akan ditinjau kembali oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature, IUCN). Mereka juga memberikan catatan supaya Indonesia memberikan informasi rinci dari rencana induk pariwisata terpadu yang menunjukkan bagaimana properti OUV akan dilindungi, dan bagaimana rencana mewujudkan pariwisata massal itu dapat memastikan perlindungan OUV.

Tanggapan Pegiat Lingkungan Gregorius Afioma, peneliti dari Sunspirit for Justice and Peace yang berbasis di Labuan Bajo menganggap pembangunan prasarana di Pulau Rinca telah mengubah "substansi dan paradigma pariwisata alam", di mana dia khawatir nantinya komodo akan seperti berada di kebun binatang. Cypri Jehan Paju Dale, antropolog yang pernah meneliti komodo di TNK, menjelaskan bahwa komodo adalah binatang purba yang mampu bertahan dari evolusi panjang. Mereka hanya mampu bertahan di sejumlah pulau di TNK. Ketika pemerintah menjadikan ini kawasan strategis pariwisata nasional, dengan memasukkan bisnis di dalam bentang alami, maka komodo akan semain rentan terhadap climate crisis (krisis iklim).

16

Pemanfaatan taman nasional sebagai wisata alam lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019 (Permen LHK No.8 Tahun 2019) Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Menurut peraturan ini, pengusahaan pariwisata harus sesuai dengan asas konservasi sumber daya alam dan ekosistem guna mencegah kerusakan dan/atau kepunahan keanekaragaman satwa. Aturan ini menjadi syarat bahwa jika ingin mengelola taman nasional sebagai wisata alam, maka pembangunan Jurassic Park di Kawasan Taman Nasional Komodo, harus memperhatikan habitat dan mencegah adanya kemungkinan berkurangnya habitat asli dari komodo itu sendiri. Pasal 35 ayat (1) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011, merumuskan bahwa taman nasional dapat dimanfaatkan untuk wisata alam. Wisata alam yang dimaksud di sini adalah perjalanan yang dilaksanakan secara sukarela atau tanpa paksaan, serta bersifat sementara guna menikmati kekhasan dan sifat alam liar (wild nature). Dalam hal ini, Jurassic Park yang saat ini sedang dalam proses pengembangan pembangunan, mengusung konsep geopark. Geopark merupakan wilayah terpadu yang terdepan dalam perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sana.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Diskusi

Referensi

Sangat disayangkan, pemberitaan mengenai pembangunan Taman Nasional Komodo tidak banyak dibahas dalam waktu yang lama. Dengan begitu, publik pun mulai lupa tentang apa yang terjadi di rumah para komodo itu, padahal hingga kini pembangunan masih terus berlanjut. Dalam perspektif Pemerintah, TNK nantinya akan menjadi wisata andalan Indonesia yang akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan dapat memperbaiki perekonomian. Seiring berjalannya waktu, Taman Nasional Komodo yang telah diperbarui akan semakin ramai oleh wisatawan dan dapat menjadi sumber pemasukkan untuk warga setempat. Pemerintah tentunya akan mempertimbangkan efek jangka panjang yang akan ditimbulkan mengenai bagaimana persoalan kelestarian komodo dan makhluk hidup lain di taman nasional tersebut. Hal ini berkaitan dengan naruli alamiah hewan untuk berburu dan tidak diberi makan seperti di kebun binatang. Polemik pembangunan Taman Nasional Komodo harus dipantau dari berbagai pandangan, seperti pemerintah, masyarakat, UNESCO, maupun pegiat lingkungan. Harapannya pembangunan ini dapat dikaji dari segala sisi sehingga timbul penyelesaian yang terbaik untuk kedepannya.

Save Komodo !

17

http://ksdae.menlhk.go.id/tn/field/komod o/ https://www.cnbcindonesia.com/news/20 201028161823-4-197783/viral-komodo-vstruk-pemerintah-jelaskan-duduk-perkaranya https://www.bbc.com/indonesia/indonesia -58096691 Ifieliano, dkk. Penguasaan Dan Pembangunan Geopark Taman Nasional Komodo, Konstruktif Atau Destruktif?. Biro Media dan Informasi PLEADS: Biro Legal Drafting. https://fh.unpad.ac.id/penguasaan-danpembangunan-geopark-taman-nasionalkomodo-konstruktif-atau-destruktif/ Pasal 1 ayat 9 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 Pasal 35 ayat (1)C Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019 (Permen LHK No.8 Tahun 2019)


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #6

Indonesia peringkat pertama konten penyiksaan hewan terbanyak di internet per tahun 2021 Badan kesejahteraan hewan Asia for Animal Coalition menemukan temuan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat pertama dengan konten penyiksaan hewan terbanyak di internet per tahun 2021. Asia for animal coalition mencatat bahwa 1.626 dari 5.480 konten penyiksaan hewan di dunia berlokasi di indonesia. Beredarnya isu-isu terbebut tentunya bedampak pada integritas bangsa Indonesia. Mirinya dari konetn-konten ini pihak media sosial justru mendapatkan keuntungan berimpah. Oleh karena itu diperlukan sutau upaya memberantas fenomena ini sehingga terciptanya kesejahteraan hewan.

Kasus Animal Abuse Salah satu kasus animal abuse dalam media adalah kasus 3 tiga ekor monyet yang dieksploitasi melalui akun youtube. Dari konten tersebut pelaku mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Pada akhirnya pelaku dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan denda Rp402 ribu. Dalam upaya ikut berpartisipasi mengatasi isu tesebut, Departemen kajian strategis PC IMAKAHI UGM melakukan diskusi yang dilakukan dalam Kajian Rutin 6 pada Jumat 10 September 2021.

18

lp Me ! e H

Oleh : Octa Rini Puspaningtyas

Diskusi Fenomena animal abuse yang diunggah di media sosial tentunya merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Apa yang dilakukan pelaku kejahatan tersebut sudah seharusnya medapatkan hukuman sesuai dengan apa yang Ia lakukan. Sebagai mahasiswa dan masyaakat umum, yang dapat kita lakukan adalah melaporkan hal tersebut. Jika kita menemukan adanya konten serupa yang beredar di media sosial, segera laporkan hal tersebut serta bisa juga mengajak masyarakat luas untuk melaporkan kasus tersebut. Isu animal abuse dalam hal ini sebenarnya sudah menjadi isu umum dikalangan masyarakat terutama masyarakat dalam yang masih terikat adat istiadat. Salah satu contohnya dapat kita temui dalam kebiasaan masyarakat Batam yang mengkonsumsi otak monyet hidup-hidup dengan mitos untuk menyehatkan badan. Tindakan tersebut tentunya sudah masuk ke dalam tindakan animal abuse yang sudah sepatutnya ditinggalkan.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Dalam hal ini solusi memberikan hukuman yang berat saja tidak cukup memberi efek jera bagi masyarakat karena hal tersebut sudah menjadi sesuatu hal yang lumrah. Langkah yang dapat diambil dalam menangani masalah ini adalah dengan berdiskusi dengan tetua adat, pemerintah daerah serta masyarakat sehingga pola pikir mereka dapat diubah. Selain itu kita juga dapat melaporkan kasus serupa ke lembaga perlindungan hewan seperti Jakarta Animal Aid Network atau lembaga peduli hewan lainnya. Selain beberapa isu tersebut, tanpa disadari masyarakat disekitar kita juga melakukan tindakan animal abuse ini. Salah satu contah yang seing kita jumpai adalah kebiasaan masyarakat dala memelihara hewan peliharaan. Mereka cenderung menginkan hewan peliharaan yang gemuk atau memiki bentuk tubuh yang unik. Yang lebih parah lagi, kebiasaan tersebut soelah dijadikan ajang atau kompetisi yang nantinya akan diunggah juga ke media sosial. Padahal jika pelajari lebih lanjut, tindakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi normal mereka. Mereka dipaksa memiliki bentuk tubuh sesuai yang pemilik mereka inginkan. Hal tersebut pastinya sangat tidak baik bagi hewan tersebut. Upaya yang bisa kita lakukan dalam mengatasi isu ini adalah dengan melakukan edukasi ke masyarakat sehingga kedepannya isu ini tidak lagi dinormalisasi oleh masyarakat.

Sebagai penutup, kasus animal abuse yang diunggah ke media sosial ini tidak akan pernah teratasi dengan baik jika tidak ada koordinasi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah. Pada akhirnya langkah pasti yang bisa kita lakukan adalah memulainya dari diri sendiri, orang-orang terdekat, masyarakat serta kemudian ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Harapannya isu ini dapat teratasi dengan baik sehingga pada masa yang akan datang tercipta kesejahrteraan hewan secara optimal

Referensi Indonesia Posisi Pertama Sumbr Video Penyiksaan Hewan di Medsos. (2021). Diakses pada 10 September 2021, dari https://kumparan.com/kumparantech/indone sia-posisi-pertama-sumber-video-penyiksaanhewan-di-medsos-1wPDxv2bhPX Indonesia Named Top Source Country For Animal Cruelty Content. (2021). Diakses pada 10 September 2021, dari https://coconuts.co/jakarta/news/indonesia -named-top-source-country-for-animalcruelty-content/ Asia For Animal Coalition: Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) Report In 2021.

Report !

19


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

KAJIAN RUTIN #7

Shelter & Animal Welfare, Apa Korelasinya? Oleh : Aprila Ayu Salsabila

Contoh Kasus Kematian seekor anjing di Kabupaten Aceh Singkil yang bernama Canon usai ditangkap Satpol PP Kondisi sakit, terlantar atau, korban tabrak lari. Ada beberapa anjing dalam kondisi tidak sempurna seperti kaki tinggal tiga, salah satu mata buta, daun telinga terpotong atau kaki belakang lumpuh.

Apa Penyebabnya ?

"Animal shelter adalah tempat berlindung atau tempat penampungan hewan" Ada Berapa Animal Shelter di Indonesia ? Jumlah animal shelter di Indonesia kurang lebih ada 12, yaitu : Pejanten Shelter, Animal Defenders Adoption Center, Wildlife Rescue Center, Rainbow Santuary Indonesia, House Cats Beloved Friend Indonesia, Animal Defenders Indonesia, Reptileotic Indonesia, Setingan Balibu Indonesia, Musang Indonesia, Animal Hope Gunung Sindur, Animal Sanctuary Trust Indonesia, Tegal Alur Animal Rescue Center.

20

Tingginya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, memunculkan banyaknya anjing yang dibuang (Data dari Bank Dunia menyebut pada 2010, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 146 juta atau 57% dari total populasi sebesar 234 juta. Sementara 32 juta lainnya masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional). Pandemi menyebabkan banyaknya anjing dan kucing yang tidak terurus Butuh perhatian negara, perlunya undang-undang yang mengatur dan menertibkan bisnis pengembang biak binatang peliharaan, praktek dokter hewan, dan system control terhadap populasi yang termasuk juga penyediaan shelter negara. Perlunya edukasi kepada masyarakat tentang komitmen dan tanggunng jawab memelihara binatang


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Rutin

Apa Saja Manfaat shelter ? Mengontrol over-population Penyelamatan hewan yang professional Siapapun dapat mengadopsi, tentunya dengan kondisi tertentu

Referensi CNN Indonesia. 2020. ”Kisah Sang Penyelamat Anjing yang Terseok Karena Pandemi”. https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20200826205412-284-539709/kisahsang-penyelamat-anjing-yang-terseokkarena-pandemic. Diakses pada 7 November 2021

Diskusi Banyak negara yang belum ada UU nasional tentang rescue hewan, namun ada UU yang mengatur perorangan di kabupaten atau kota untuk memelihara hewan dengan beberapa syarat. Kebanyakan animal shelter didirikan oleh perseorangan dan dananya dari sumbangan melalui sosmed (grup pecinta kucing di fb, bantuan dari donasi). Shelter animal sangat penting karena stray cats banyak banget, over population, apabila tidak ada sterilisasi bakal lebih banyak populasinya, belum lagi penyakitnya, pakan, Kesehatan dan kesejahteraan tidak terjamin Setuju dengan adanya shelter karena banyak persyaratan yang dilakukan sebelum masuk shelter, pro steril, peran kita yaitu perlu mengedukasi masyarakat. Shelter yang baik yaitu yang terdapat makan dan minuman yang tercukupi, taman bermain, banyak donasi, tidak dikandang terus/diajak keluar, bekerja sama dengan klinik, sterilisasi, melindungi dari apapun, dari cuaca, bencana. Selain itu sanitasi dan desinfeksi juga harus terjaga. Calon dokter hewan tidak hanya menangani pasien, belajar menyayangi hewan, dimulai dari stray animal, banyak dari komunitas, dengan sukarela memberi makan, strerilisasi, dll.

21

Kawilarang, Renne. 2021. “Cerita relawan penyelamat hewan peliharaan milik penderita Covid-19, 'Bagi saya, mereka seperti malaikat’. https://www.bbc.com/indonesia/majalah58016858. Diakses pada 7 November 2021 Kompas. 2021. “Viral Kisah Canon, Anjing di Aceh Singkil yang Mati Usai Ditangkap Satpol PP”. https://regional.kompas.com/read/2021/1 0/24/193900078/viral-kisah-canon-anjingdi-aceh-singkil-yang-mati-usai-ditangkapsatpol-pp?page=all. Diakses pada 7 November 2021 Susana. 2021. “6 Fakta Animal Shelter yang wajib Anda ketahui sebagai pecinta Anjing dan Kucing” https://proplan.co.id/tipsartikel/artikel-anjing/6-fakta-animal-shelteryang-wajib-anda-ketahui-sebagai-pecintaanjing. Diakses pada 7 November 2021


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #1

Laboratory Animal Veterinarian 101 Disusun oleh : Aprila Ayu Salsabila Apa Itu Laboratorium?

Dokter

Hewan

Lapangan Kerja Laboratorium

Dokter hewan laboratorium adalah dokter hewan yang berdasarkan minat, pengalaman, dan pelatihannya memiliki spesialisasi dalam perawatan hewan laboratorium. Pada dasarnya, pendidikan kedokteran hewan dasar menanamkan beberapa dari keterampilan khusus dan informasi yang diperlukan untuk merawat hewan laboratorium, keragaman hingga kompleksitas lingkungan laboratorium, dan spesies yang digunakan dalam lingkungan tersebut memerlukan pengalaman dan pelatihan tambahan untuk pekerjaan tersebut.

Tanggung Jawab Laboratorium

Dokter

Dokter

Hewan

Consulting veterinarian in clinical toxicology Dokter hewan laboratorium veteriner Klinik veteriner Penelitian veteriner Asosiasi veteriner Veterinarian supervisor Faculty instructor clinical assistant/veterinarian

Tugas dan Wewenang Dokter Hewan Laboratorium Melakukan pemeriksaan diagnosik laboratoris veteriner meliputi patologi, serologi, bakteriologi, parasitologi, hematologi, dan bioteknologi. Melaksanakan kegiatan penyidikan dan survilians penyakit hewan. Melaksanakan pengiriman material ke laboratorium rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Melakukan pelayanan veteriner di wilayah kerja. Melakukan monitoring (pengobatan, vaksinasi, dan pengendalian penyakit) di wilayah kerja. Melakukan pendataan dan pelaporan penyakit hewan di wilayah kerja

Hewan

Harus kompeten dalam menjalankan tugasnya. Memiliki keinginan untuk belajar selamanya. Bekerja keras untuk taat pada sumpah dokter hewan. Memiliki kemampuan untuk mengontrol kualitas, keamanan, dan persediaan laboratorium. Melakukan pemeriksaan diagnostik laboratoris veteriner meliputi patologi, serologi, bakteriologi, parasitologi, hematologi, dan bioteknologi. Melaksanakan penyidikan dan survilians penyakit hewan. Melaksanakan pengiriman material ke laboratorium rujukan milik Kementerian Pertanian untuk pemeriksaan lebih lanjut. Melakukan pelayanan veteriner (aktif servis) ke daerah wilayah kerja. Memberikan pembinaan kepada laboratorium kesehatan hewan di kabupaten/kota atau instansi terkait lainnya. Monitoring hasil kegiatan (pengobatan, vaksinasi, dan pengendalian penyakit) di wilayah kerja. Pendataan dan pelaporan penyakit hewan di wilayah kerja.

22


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

Keahlian yang Harus Dimiliki Dokter Hewan Laboratorium

Kemampuan melakukan observasi Kemampuan melakukan analisis Kemampuan problem solving Kemampuan berpikir kritis Kemampuan membuat keputusan Memiliki wawasan di bidang kesehatan hewan

Referensi http://www.iaclam.org/lav.html#:~:tex t=Laboratory%20animal%20veterinarian s%20are%20those,the%20care%20of%2 0laboratory%20animals.&text=Independ ent%20colleges%20of%20laboratory%2 0animal,or%20a%20limited%20regional %20basis. (diakses pada 14 Maret 2021) http://bavetsmg.disnakkeswan.jatengp rov.go.id/content/index/4/50/32/tug as-dan-fungsi-labkeswan (diakses pada 14 Maret 2021) https://www.indeed.com/jobs? q=Clinical+Laboratory+Animal+Veterinar ian&start=30 (diakses pada 14 Maret 2021)

23


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #2

Animal Welfare Specialist Disusun oleh : Kathyusa Restin Apa itu Animal Welfare Specialist? Animal Welfare Specialist merupakan profesi yang fokus utamanya adalah untuk menjamin dan memastikan hewan-hewan hidup dalam lingkungan dan kondisi yang baik juga sesuai dengan alamnya. Profesi ini mengutamakan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan hewan melalui pendidikan, penelitian ilmiah, kerjasama, advokasi, hingga menegakkan peraturan perundangundangan.

Apa itu Animal Welfare? Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 menjelaskan bahwa kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia.

Prinsip Animal Welfare Menurut OIE prinsip animal welfare adalah “Five of Freedom”, yaitu : Bebas dari rasa lapar dan haus Bebas dari rasa tidak nyaman Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit Bebas mengekspresikan perilaku normal Bebas dari rasa stress.

24

Isu yang Berhubungan dengan Profesi Animal Welfare Specialist Animal testing Perburuan gelap Kucing liar Populasi spesies hewan Hewan yang ditelantarkan Olahraga ilegal hewan Pameran hewan ilegal Kekejaman dan penganiayaan hewan Perburuan paus

Tanggung Specialist

Jawab

Animal

Welfare

Animal Welfare Specialist memiliki tanggung jawab yang besar dalam beberapa kasus terutama pada kasus perburuan mereka harus memastikan semua hewan mendapatkan perawatan yang tepat hingga dilepaskan ke habitat aslinya dan mebawa kasus tersebut ke pengadilan.

Apa Saja Skill dan Kompetensi yang Harus Dimiliki Animal Welfare Specialist? Mencegah penyakit tertentu dan bertanggung jawab dalam pengobatannya Memberikan tempat penampungan yang baik untuk hewan dengan manajemen yang baik Pemberian nutrisi, air, makanan, dan perawatan kesehatan secara rutin. Handling hewan dengan mengutamakan kesejahteraannya Memahami manajemen pengelolaan dan pemotongan hewan untuk mengoptimalkan kesejahteraan hewan Merawat hewan dan memastikan bahwa melakukan seluruh prosedur dengan cara yang meminimalkan rasa takut, sakit, stress, dan penderitaan hewan Mampu memberikan pandangan keputusan mengenai kesejahteraan hewan yang netral sesuai dengan pengetahuan ilmiah, etika profesional, juga norma etika dan sosial Melakukan pengawasan dan mengidentifikasi apabila adanya perlakuan yang mengancam kesejahteraan hewan melaporkan sesuai dengan peraturan dan hukum yang ada


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

Referensi https://www.avma.org/resources/animalhealth-welfare/animal-welfare-what-it https://www.oie.int/en/animalwelfare/animal-welfare-at-a-glance/ https://wagwalking.com/wellness/veterinaryanimal-welfare https://www.nationalgeographic.com/animal s/article/poaching-animals

25


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #3

Aquaculture Veterinarian Disusun oleh : Tris Herdian Prasetya Putri Apa Itu Aquaculture Veterinarian?

Kemampuan yang Harus Dimiliki

Aquaculture veterinarian adalah salah satu profesi dokter hewan yang fokus pada keamanan produk pangan hewan akuatik, kesejahteraann dan reproduksi hewan akuatik, serta keseimbangan lingkungan akuatik.

Pengetahuan yang luas mengenai dunia medis kedokteran hewan terutama bidang anatomi, mikrobiologi, parasitologi, dan fisiologi. Kemampuan berpikir kritis. Kemampuan problem solving, yaitu kemampuan untuk berpikir secara cepat dan mengambil keputusan yang tepat Stamina fisik yang baik, yaitu kemampuan menangani hewan akuatik dari segala bentuk dan ukuran

Tugas dan Wewenang Aquaculture Veterinarian Memantau kesehatan dan kualitas spesies perairan. Melakukan monitoring dan pengembangan teknologi reproduksi dalam bidang akuatik. Mengidentifikasi penyakit hewan akuatik dan mengembangkan rencana perawatan serta pencegahannya. Mengatur distribusi, pengendalian, serta penggunaan antibiotik dalam bidang akuatik. Menjaga keamanan produk pangan hewan akuatik.

Lapangan Pekerjaan Veterinarian

Referensi https://aquatic.vetmed.ufl.edu/ https://fkh.ugm.ac.id/2018/09/perandokterhewan-di-bidang-medic-aquatic/

Aqaculture

Seaworld Tambak ikan WWF Konservasi hewan laut Balai Perikanan dan Budidaya Laut

26


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #4

Kontrol Ternak dan Produk Hewan Disusun oleh : Olivia Surya Mustika Tahukah Kalian? Dokter Hewan Juga Berperan dalam Kontrol Ternak dan Produk Hewani Lho! Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 95 Tahun 2012, pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum dipotong dan pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah hewan potong dipotong harus dilakukan oleh dokter hewan di rumah potong hewan atau paramedik veteriner di bawah pengawasan dokter hewan berwenang.

Kriteria Hewan Layak Potong Tidak memperlihatkan gejala penyakit hewan menular dan/atau zoonosis Bukan ruminansia besar betina anakan dan betina produktif Tidak dalam keadaan bunting Bukan hewan yang dilindungi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peran Dokter Hewan Berdasarkan laporan WHO, penyakit yang ditularkan ke manusia melalui makanan (food borne disease) masih menjadi masalah besar di semua negara, bahkan di negara maju yang memiliki sistem jaminan keamanan pangan. Untuk itu, sangat diperlukan peran dokter hewan untuk melaksanakan pemeriksaan hewan ternak secara rutin sebelum dipotong (antemortem) serta pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem).

Kesehatan Masyarakat Veteriner Dokter hewan ikut bertanggung jawab atas ketersediaan pangan hewani termasuk aspek kesehatan masyarakat veterinernya, yaitu menghasilkan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.

27

Pengawasan Dokter Hewan Dalam melakukan pengawasan dokter hewan dapat berada di: Rumah Potong Hewan (RPH) Balai Karantina Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Kemampuan yang Harus Dimiliki Ketelitian dalam mengamati objek Analisis mutu produk yang baik Kesehatan jasmani yang prima

Referensi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dan Kesejahteraan Hewan https://ditjenpkh.pertanian.go.id/optimalk an-ketersediaan-daging-asuh-kementanlatih-dokter-hewan-yang-bertugas-di-rph-r


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Vet Edu Edu

VET EDU #5

Animal Hoarding Disusun oleh : Ken Wening En R. Apa Itu Animal Horading?

Hewan yang Sering Menjadi Korban Animal Hoarding

Animal hoarding atau penimbunan hewan merujuk pada kebutuhan obsesif kompulsif untuk memelihara hewan dalam jumlah besar yang berakhir dengan pengabaian atau penyiksaan secara tidak sengaja atau tidak disadari.

Berdasarkan studi mengenai animal hoarding, HARC mengemukakan bahwa sekitar 82% kasus animal hoarding melibatkan kucing, 55% anjing, 17 % burung, 6% reptil, 11% mamalia kecil, 6% kuda, dan 6% ruminansia.

Siapa Pelaku Animal Hoarding? Pelaku animal hoarding disebut dengan animal hoarder. Melalui beberapa studi dapat diketahui bahwasanya perempuan paruh baya seringkali ditemukan sebagai pelaku animal hoarding. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi oleh Worth & Beck (1981), 70% animal hoarder adalah perempuan lajang. Sementara dalam studi oleh Patronek (1999), 76% animal hoarder adalah perempuan, 46% berusia di atas 60 tahun dengan status lajang, bercerai, atau janda. Adapun dalam studi lain, yaitu HARC (2002), 83% animal hoarder adalah wanita dengan usia rata-rata 55 tahun dengan status lajang, bercerai, atau janda.

Bentuk-bentuk Animal Hoarding Overwhelmed caregiver Individu yang memiliki hewan dalam jumlah besar dan terawat dengan baik sebelum terjadi perubahan keadaan yang mengganggu kemampuannya untuk memelihara hewan-hewan tersebut Rescue hoarder Seseorang yang memiliki keinginan atau misi untuk menyelamatkan hewan dari ancaman, termasuk menolak euthanasia meskipun hewan yang dipelihara sakit dan tidak dapat disembuhkan. Mereka meyakini dapat merawat hewan dengan baik meskipun yang terjadi justru sebaliknya.

Ciri Animal Hoarder Memelihara hewan dengan jumlah yang berlebihan di luar kapasitas diri dan tidak mengetahui jumlah hewan yang dipelihara secara spesifik Kesulitan dalam menyediakan tempat tinggal, sanitasi yang layak, pemenuhan standar gizi, dan perawatan hewan Cenderung tertutup dengan lingkungan sekitar dan defensif apabila diberikan kritik serta saran mengenai cara merawat hewan Tidak mau open adopsi karena merasa sanggup memelihara banyak hewan sekaligus Tidak menyadari bahwa dirinya seorang animal hoarder

Exploiter hoarder Memiliki kecenderungan gangguan kepribadian yang parah dan karakter sosiopat, serta kurang memiliki empati pada hewan. Para exploiter hoarder cenderung manipulatif, tidak memiliki rasa bersalah, dan ingin memegang kontrol atas hewan.

28


Buletin KASTRAT 2021/2022 Dampak Hewan

Animal

Hoarding

Vet Edu pada

Tidak memiliki ruang untuk menyalurkan naluri alamiahnya Kekurangan gizi Kesehatan hewan yang buruk Rentan terkena dan tertular penyakit Kematian

Dampak Animal Lingkungan

Hoarding

pada

Konsentrasi amonia yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan Peningkatan risiko terjangkit penyakit zoonosis Urin dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan Bau kotoran yang menyengat juga dapat mengganggu lingkungan sekitar

Cara Menghadapi Animal Hoarder Membangun hubungan yang baik dengan hoarder Tidak mengkonfrontasi hoarder mengenai kesalahan mereka dalam merawat hewan Mendampingi hoarder untuk bertemu tenaga ahli Peningkatan kerja sama antarlembaga, baik lembaga perlindungan hewan, layanan sosial dan kesehatan, serta dokter hewan untuk mencegah eskalasi animal hoarding

29

Referensi Hoarding of Animals Research Consortium (HARC) (2002). Health Implications of Animal Hoarding. Health and Social Work 27 (2) : 125–136. Lockwood, R. (2018). Animal hoarding: The challenge for mental health, law enforcement, and animal welfare professionals. Behavioral Sciences & the Law 36 (6) : 698-716. Patronek, G. (1999). Hoarding of animals: An Under‐recognized Public Health Problem in a Difficult to Study Population. Public Health Reports 114 (1) : 82–87 Reinisch, A. I. (2008). Understanding the Human Aspects of Animal Hoarding. The Canadian Veterinary Journal 49 (12) : 12111214 Worth, C., & Beck, A. (1981). Multiple Ownership of Animals in New York City. Transactions andStudies of the College of Physicians of Philadelphia 3 (4) : 280–300.


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #6

Ranah Profesi Dokter Hewan Di Lembaga Pemerintah Bidang Riset dan Perkembangan Teknologi Disusun oleh : Octa Rini Puspaningtyas Apa Saja Lembaga Pemerintahan Bidang Riset dan Perkembangan Teknologi? Balitbang Kementerian Pertanian Balitbang Kementerian Perikanan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan) BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) BAVET (Balai Besar Veteriner) BPPMSOH (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan) BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam)

Peran Dokter Hewan di Lembaga Riset Dokter Hewan Peneliti Dokter hewan melakukan fungsinya dalam penelitian yang berhubungan dengan hewan. Dokter hewan yang bekerja sebagai peneliti banyak ditemui di berbagai instansi baik negeri maupun swasta. Beberapa instansi yang biasanya ditempati oleh Peneliti dokter hewan ialah Balai Besar Veteriner yang tersebar di wilayah Indonesia, PUSVETMA, BBPT, LIPI dan instansi terkait lainnya. Dokter Hewan Medik Veteriner Pada bidang ini dokter hewan berperan memberikan tindakan medis langsung pada hewan dengan memperhatikan kesejahteraan hewan. Selain itu dokter hewan medik veteriner di lembaga pemerintah juga bertugas dalam penyelamatan satwa dari berbagai penyakit dan kepunahan. Dokter hewan medik veteriner di lembaga pemerintah ini bisa dijumpai di BKSDA, Blitbang pertanian, serta balitbang perikanan. Dokter Hewan Pengawas Kegiatan Riset Dokter hewan bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan riset yang aman, memperhatikan animal welfare serta meminimalisir risiko konflik dengan hewan model. Dokter hewan pengawas kegiatan riset ini biasanya tergabung dalam suatu komisi etik. Untuk mnjadi komisi etik, haruslah seorang dokter hewan yang tersertifikasi / berpengalaman dalam pengetahuan hewan coba atau pada spesies tertentu yang digunakan.

30


Buletin KASTRAT 2021/2022 Dokter Produk

Hewan

Pengawasan

Vet Edu Mutu

Dokter hewan berperan dalam pengawasan mutu dan kualitas produk baik itu obat, makanan, maupun obat hewan. Pembuatan, penyediaan, peredaran, pengujian obat hewan harus diakukan dibawah pengawasan otoritas veteriner. Dalam pengawasan mutu produk tersebut dilakukan oleh dokter hewan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kesehatan masyarakat veteriner.

Referensi

Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2015). Kebijakan Pemerintah dalam Pengamanan Pangan Asal Hewan. Diakses pada 26 Agustus 2021, dari https://disnak.nttprov.go.id/2015/03/24/s parians-on-form/ Gramedia Blog. (2020). Profesi Dokter Hewan. Diakses pada 26 Agustus 2021, dari https://www.gramedia.com/pendidikan/pr ofesi-dokter-hewan/ Trobos Livestock. (2020). Kelayakan Etik dalam Hewan Coba. Diakses pada 26 Agustus 2021, dari http://troboslivestock.com/detailberita/2020/10/01/8/13488/kelayakan-etikdalam-hewan-coba UU Nomor 18 tahun 2009 Juncto UU Nomor 41 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 50 Ayat 3. Jakarta

31


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #7

Import Animal Product Disusun oleh : Mazaya Ramadhani P. Apa Itu Produk Hewan?

Apa Itu Sertifikat Veteriner?

Produk hewan menurut peraturan Menteri perdagangan republik Indonesia nomor 29 tahun 2019 adalah semua bahan yang berasal dari hewan yang masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi, farmakoseutika, pertanian, dan/atau kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia.

Sertifikat veteriner adalah pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementrian mengenai penjaminan kemanan produk hewan

Apa Itu Otoritas Veteriner? Otoritas Veteriner adalah kelembagaan pemerintah dan/atau kelembagaan yang dibentuk Pemerintah untuk mengambil keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan dengan melibatkan keprofesionalan dokter hewan

Apa Itu Peredaran Produk Hewan? Peredaran produk hewan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran produk hewan yang diproduksi di dalam negeri atau asal pemasukan dari luar negeri kepada masyarakat untuk tujuan komersial.

Peran Dokter Hewan Peredaran Produk Hewan

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Ketika Bekerja di Otoritas Veteriner Mampu mengidentifikasi masalah Mampu menentukan kebijakan Mampu mengkoordinasikan pelaksana kebijakan Mampu mengendalikan teknis operasional di lapangan

dalam

Dikutip dari OIE terdapat 33 ranah pekerjaan dokter hewan yang salah satunya Import animal product. Terdapat beberapa syarat wajib yang harus dimiliki produk hewan yang beredar di Indonesia, salah satunya adalah memiliki sertifikat veteriner dari otoritas veteriner di negara asal.

Referensi Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.

32


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

VET EDU #8

Legislasi Veteriner Disusun oleh : Fetty Indriyani Tahukah Kamu? Dokter Hewan Juga Bisa Bekerja Dalam Bidang Legislasi Loh

Menurut OIE (Office International des Epizooties) terdapat 33 bidang kerja dokter hewan, salah satunya legislasi veterinarian. Dokter hewan adalah seorang yang memiliki kualifikasi dan otorisasi dalam melakukan praktek kedokteran hewan. Dahulu definisi klasik kedokteran hewan dikaitkan hanya dengan sains dan seni mengenai pencegahan, pengobatan atau pengurangan penyakit atau cedera pada hewan (terutama hewan domestik). Saat ini definisi tersebut nampaknya tidak sesuai lagi mengingat profesi kedokteran hewan kontemporer tidak hanya terbatas pada pengobatan penyakit dan cedera. Pada kenyataannya, selama bertahun-tahun profesi kedokteran hewan telah memainkan banyak peranan yang signifikan dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan hewan dan manusia salah satunya membuat perundang-undangan dibidang legislatif. Legislatif berasal dari kata legistale yang berarti lembaga bertugas membuat undangundang. Legislatif adalah badan tertinggi yang menujuk eksekutif. Legislatif adalah cabang pemerintahan yang sama dan bebas dari eksekutif. Legeslatif adalah Badan yang bertanggung jawab dalam pembuatan undang undang (Pembuat Undang-Undang).

33

Apakah Itu Legislasi Veterinarian?

Dokter hewan pada bidang legislatif adalah seorang wakil rakyat yang harus mensejahterahkan hewan dan masyarakat melalui aturan perundang-undangan yang dibuat sesuai dengan fungsinya. Aturan perundang-undangan dibuat akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Peran dokter hewan pada bidang legislatif adalah mempunyai tanggung jawab terhadap pembuatan perundang-undangan kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

Apa saja peran dan legislasi veterinarian?

wewenang

Dokter hewan pada bidang legislatif termasuk dalam komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Oleh karena itu, peran dan wewenang dokter hewan dalam bidang legislatif adalah sebagai berikut : Dokter hewan dalam bidang legislatif mempunyai wewenang untuk membuat perundang-undangan dalam mensejahterahkan hewan di Indonesia Dokter hewan dalam bidang legislatif mempunyai kewajiban – kewajiban kepada negara dengan pedoman – pedoman kerja sesuai aturan pemerintah dan adanya aturan hukum yang memayungi pekerjaannya. Para dokter hewan ini dapat mempunyai kewenangan – kewenangan dan tanggung jawab yang harus dipahami dan dihargai oleh umumnya para dokter hewan. Hubungan antara dokter hewan dalam bidang legislative dan dokter hewan lain selaku sesama profesi haruslah berdasarkan kesejawatan profesi yang harmonis. Dalam hal ini harus saling menginformasikan demi kepentingan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Dalam melakukan layanan publik Drh bidang legislatif harus memiliki kompetensi yang terakreditasi, tersertifikasi dan tunduk kepada rambu – rambu profesi veteriner


Buletin KASTRAT 2021/2022

Vet Edu

Pada bidang legislatif dokter hewan membuat peraturan perundangundangan yang terdapat pada Undang-Undang No. 18 pasal 66-67 tentang Kesejahteraan Hewan

Keahlian Yang Harus Dimiliki

Memiliki pengetahuan dan kemampuan menyusun perundang-undangan Memiliki pengetahuan yang sangat luas dalam bidang veteriner Memiliki kemampuan untuk berpikir kritis Memiliki kemampuan problem solving Memiliki kemampuan untuk menganalisis sekaligus membuat keputusan

Referensi

Veterinarian (wordpress.com). 2014. Peranan Dokter Hewan Dalam Bidang Legislatif. Diakses pada 5 Desember 2021 dari https://veterinariangirl.wordpress.com/201 4/06/04/peranan-dokter-hewan-dalambidang-legislatif/

34


Buletin KASTRAT 2021/2022

Imakahi Sharing Session

Imakahi Sharing Session

KASTRAT Live Instagram

"ONE HEALTH" Pada kastrat Live IG yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 yang berupa Live Instagram di akun IG @imakahi_ugm dengan mengusung isu one health dari sisi dokter hewan. Pada kesempatan kali ini Departemen Kajian Strategis mengundang seorang narasumber, yaitu drh. Putu Cri Devischa,M.Scyang merupakan dokter hewan di Research Program & Public Relation of OHCC Universitas Gadjah Mada. Dokter Putu menjelaskan secara menarik mengenai OHCC ( one health collaborating center) serta pentingnya badan one health di sebuah universitas. OHCC merupakan perpanjangan tangan INDOHUN ditingkat universitas. INDOHUN sendiri merupakan organisasi yang mempromosikan pentingnya one health untuk menangani bersama isu keseha tan. OHCC membantu INDOHUN dalam tingkat regional atau lokal dengan kegiatan penelitian, pendidikan, dan pengkajian. Dokter Putu juga membahas mengenai pentingnya one health dalam kehidupan kita, kemudian peran dokter hewan dalam mewujudkan one health, kaitan antara one health dengan terjadinya pandemi COVID-19, serta cara efektif agar one health ini dapat diterima masyarakat secara efektif. Menurut Dokter Putu, kesehatan di seluruh aspek kehidupan perlu diperhatikan karena saling terkait satu sama lain. Dokter hewan memiliki peran yang vital dalam terwujudnya one health ini. Kesehatan hewan menjadi salah satu penyokong terbentuknya one health. One health ini juga terdapat kaitannya dengan pandemi COVID-19. Penanganan COVID - 19 memerlukan sinergi dari seluruh komponen kehidupan begitu pula dengan one health. Cara efektif memperkenalkan one health ke masyarakat adalah melibatkan mereka secara langsung dengan konsep one health ini. Sebagai mahasiswa yang dapat kita lakukan untuk mengenalkan dan mewujudkan one health adalah lakukan kegiatan kegiatan yg berkaitan dengan one health seperti seminar,webinar, penelitian, serta program penyuluhan ke desa desa. Salah satu wadah yang dapat kita pakai untuk membahas lebih dalam one health ini adalah melalui organisasi OHSC ( One Health Student Club).

35


Buletin KASTRAT 2021/2022

OZON

OZON 2021

One Health : "Sebuah Pendekatan dalam Mewujudkan Kesehatan Manusia Melalui Hewan dan Lingkungan"

Olimpiade Zoologi Nasional (OZON) 2021 merupakan kegiatan yang diadakan oleh PC IMAKAHI UGM yang bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda agar kemampuan kompetensi dan kemampuan intelegensia semakin optimal. Pada tahun ini, OZON 2021 mengangkat tema “One Health : Sebuah Pendekatan dalam Mewujudkan Kesehatan Manusia melalui Hewan dan Lingkungan” yang diadakan secara daring melalui plaform Zoom Meeting pada tanggal 1 Oktober hingga 13 November 2021. Pada tahun ini, terdapat 60 tim yang mengikuti rangkaian OZON 2021 yang terdiri dari Try Out Tes tertulis, Tes Tertulis, Pengerjaan Educational Video, Photo Contest, Kuliah Umum dan Pengumuman Finalis, Pengerjaan Esai (final), dan Studi Kasus (final). Sebelum memasuki tahap pertama, para peserta terlebih dahulu melakukan Try Out Tes Tertulis pada tanggal 1 Oktober 2021. Selanjutnya adalah tahap pertama yaitu babak penyisihan yang terdiri dari Tes Tertulis secara online dan Pengerjaan Educational Video sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Pada tahap penyisihan, sepuluh tim terbaik akan lanjut ke babak selanjutnya.

Tes Tertulis dilakukan secara online melalui website www.ozonfkhugm.com pada tanggal 3 Oktober 2021. Terdapat dua bagian tes yang dapat dikerjakan secara berurutan. Bagian I terdiri atas seratus multiple choice questions dengan lima pilihan jawaban dan bagian II terdiri atas 20 soal isian singkat. Kedua bagian tes tersebut harus dikerjakan dalam satu sesi pengerjaan. Terdapat dua sesi pengerjaan yang disediakan oleh panitia. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 08.3011.15 WIB. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 11.30-14.15 WIB. Pengerjaan Educational Video dilakukan setelah pilihan topik diunggah oleh panitia melalui website www.ozonfkhugm.com. Topik Educational Video diunggah pada tanggal 4 Oktober 2021 dan terdapat empat topik yang disediakan oleh panitia. Educational Video dikerjakan oleh anggota tim mulai tanggal 4 Oktober 2021 hingga 14 Oktober 2021. Setiap tim hanya dapat mengirimkan maksimal 1 video. Educational Video yang telah dikumpulkan oleh peserta, di-upload oleh panitia pada Instagram OZON yaitu ozon_ugm. Rangkaian OZON selanjutnya adalah photo contest dengan periode 3-21 Oktober 2021. Tema photo contest yang diberikan kepada peserta adalah “Peduli Terhadap Lingkungan”. Objek foto yang diambil merefleksikan kegiatan peduli terhadap lingkungan. Namun, Photo contest ini bersifat optional atau tidak wajib bagi para peserta olimpiade.

36


Buletin KASTRAT 2021/2022

OZON

Pada tanggal 23 Oktober 2021, diadakan Kuliah Umum yang merupakan salah satu rangkaian acara dari OZON 2021. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kuliah umum kali ini diawali dengan pembukaan oleh MC dan lanjut ke sesi sambutan ketua panitia, ketua PC IMAKAHI UGM, pembina PC IMAKAHI UGM dan wakil dekan bidang akademik FKH UGM. Setelah pemberian sambutan oleh pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan pembacaan CV pembicara pertama oleh Sylvia Dewi Ratnaningrum selaku moderator kuliah umum tahun ini, dan dilanjutkan dengan pemaparan dari pembicara pertama yaitu Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si mengenai subtema Anti Microbial Resistance dari Ranah Kedokteran Hewan. Kemudian dilanjutkan pemaparan materi kedua oleh Dr. Nanang Munif Yasin, S.Si., M.Pharm., Apt mengenai "Bijak Penggunaan Antibiotik sebagai Langkah Pencegahan Anti Microbial Resistance". Pada Tanggal 23 Oktober 2021 dilaksanakan kegiatan lanjutan rangkaian OZON yaitu pengerjaan esai (final) oleh peserta yang sudah lulus seleksi OZON sebelumya. Sepuluh tim yang lolos dalam babak penyisihan akan mengerjakan esai dengan memilih satu topik dari lima topik yang diberikan. Pengumpulan Esai dilaksanakan pada 4 November 2021. Meeting.

Pada tanggal 13 November 2021 telah dilaksanakan babak final Kegiatan OZON 2021 yaitu Studi Kasus. Kegiatan ini diikuti oleh 10 tim yang telah lolos dalam babak sebelumnya dengan 7 sekolah berbeda di antaranya, SMA Kolase De Britto 2 tim , SMAN 1 Klaten 2 tim, SMAN Unggul Tunas Bangsa, SMA Regina Pacis Surakarta, SMAN 1 Bambanglipuro 2 tim, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 1 Bukittinggi. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.30-16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan meliputi; registrasi peserta, pembukaan, dokumentasi, studi kasus berupa presentasi dan tanya jawab oleh peserta sesuai dengan jam dan urutan masing-masing, serta penutup untuk mengakhiri acara. Kegiatan ini menggunakan Platform Zoom Meeting dengan menggunakan 14 Breakout Room pada Zoom Meeting, di antaranya 1 Breakout Room Presentasi, 10 Breakout Room Studi kasus dan 3 Breakout Room Cluster. Pada Breakout Room Cluster ini, diisi dengan tim yang menunggu giliran presentasi dan melakukan interaksi santai dengan fasilitator dan panitia lain dalam room. Studi kasus dilaksanakan dengan presentasi selama 15 menit dan sesi tanya jawab selama 10 menit dan setiap kelompok tentunya dipandu dan dibantu oleh fasilitator dari Panitia OZON 2021. Seluruh peserta diarahkan untuk kembali ke Main Room dan menutup acara dengan doa. Dengan ini, maka kegiatan OZON 2021 telah selesai dilaksanakan seluruhnya dan ditutup.

37


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kuliah Umum

KULIAH UMUM

One Health : Anti Microbial Resistance Dilanjutkan pemaparan materi kedua oleh Dr. Nanang Munif Yasin, S.Si., M.Pharm., Apt mengenai "Bijak Penggunaan Antibiotik sebagai Langkah Pencegahan Anti Microbial Resistance". Pada sesi kedua ini, Dr. Nanang menjelaskan mengenai salah satu kejadian AMR di bidang peternakan unggas. Dalam dunia perunggasan ditemukan tingginya persentase isolat bakteri pada daging unggas. Berdasarkan beberapa data, faktanya bahwa Indonesia sendiri, ditemukan beberapa isolat bakteri dari unggas yang telah resisten terhadap antibitik, resistensi antibiotik ini nantinya dapat juga memicu kesehatan manusia. Pemateri menegaskan berdasarkan data bahwa saat ini, resistensi bukan lagi sebagai masalah individu, namun melibatkan berbagai sektor kesehatan masyarakat, lingkungan, serta hewan. Dengan hal ini, perlu adanya regulasi yang mengatur penggunaan antibiotik secara bijak baik di kesehatan manusia maupun dunia veteriner.

Kuliah Umum merupakan salah satu rangkaian acara OZON 2021. Tahun ini, Kuliah Umum mengangkat tema besar One Health dengan subtema Anti Microbial Resistance. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 23 Oktober 2021 melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh 60 tim peserta OZON 2021 serta mahasiswa FKH UGM. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai resistensi antibiotik. Kuliah Umum OZON 2021 menghadirkan dua pembicara andal, yaitu Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M. Si selaku Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan Dr. Nanang Munif Yasin, S.Si., M.Pharm., Apt yang merupakan Staf Dosen Fakultas Farmasi UGM. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemaparan materi pertama oleh Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M. Si mengenai "Anti Microbial Resistance dari Ranah Kedokteran Hewan". Dari pemaparan materi pembicara pertama, dapat disimpulkan bahwa AMR (Anti Microbial Resistence) merupakan keadaan dimana terjadinya resistensi antibiotik sebagai bentuk hilangnya efektivitas antibiotik terhadap bakteri sehingga tidak efektif lagi digunakan. Berbagai macam penyebab terjadinya resistensi antibiotik saat ini, salah satunya penggunaaan antibiotik yang tidak rasional. penggunaan antibiotik yang tidak rasional meliputi penggunaan yang tidak tepat dosis, tidak tepat indikasi, tidak tepat jenis antibitik dan tidak tepat cara pemberiannya.

38


Buletin KASTRAT 2021/2022

Sekolah Kajian

SEKOLAH KAJIAN

Memaksimalkan Peran Kajian dalam Pengawalan Isu dan Mewujudkan Press Release yang Atraktif serta Berkualitas Sekolah Kajian merupakan salah satu pergerakan dari Departemen Kajian Strategis (Kastrat) BEM FKH UGM yang berkolaborasi dengan berbagai UKM lainnya. Tujuan diadakannya Sekolah Kajian ini untuk meningkatkan ketertarikan dan ketajaman sahabat departemen kajian strategis agar mampu membuat kajian yang komprehensif terutama dalam isu veteriner. Sekolah Kajian 2021 ini mengambil tema “Memaksimalkan Peran Kajian dalam Pengawalan Isu dan Mewujudkan Press Release yang Atraktif serta Berkualitas” yang dilaksanakan secara daring melalui platform online Webex. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 24 April 2021 pukul 10.00-12.00 WIB dan dihadiri oleh sekitar 60 peserta dari berbagai UKM.

Sekolah Kajian kali ini menghadirkan 2 orang pembicara yang hebat, yaitu saudara Marshal Nizar Ismail yang merupakan Menko Analisi BEM KM UGM 2021 dan saudara Ardan Putra Saleh Hutasuhut yang saat ini menjadi Menteri Kastrat BEM Biologi UGM. Pada sesi pertama kita belajar tentang perbedaan antara kajian dan sikap itu sendiri. Lalu dijelaskan bagaimana cara pembuatan kajian dari awal hingga pada akhirnya menyatakan suatu sikap terhadap isu yang dibahas. Peserta juga diajak mempraktikkan bagaimana membuat suatu kajian saat itu juga mulai dari masalah sampai kesimpulan sehingga membuat peserta lebih jelas. Pada sesi kedua pembicara menjelaskan tentang urgensi press release dan fungsinya dalam keterkaitannya dengan sebuah kajian. Contohnya untuk menyatakan sikap, memberikan informasi, dan menegaskan posisi dalam mengawal sebuah isu. Dalam pembuatan press release berkualitas ada beberapa unsur yang harus ada, seperti harus runtut, mudah dimengerti, komprehensif, singkat dan jelas serta mengandung unsur 5W+1H. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kemampuan mahasiswa khususnya sahabat departemen kajian strategis agar dapat menghasilkan produk kajian dan press release yang berkualitas.

39


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Nasional

KAJIAN NASIONAL IMAKAHI 2021 Kajian Nasional Kajian nasional merupakan program kerja yang diusung oleh Pengurus Besar IMAKAHI dengan berkolaborasi dengan delapan Pengurus Cabang IMAKAHI di Indonesia. Tahun 2021 ini, kajian nasional diadakan untuk mengkaji tiga topik bahasan utama yaitu Regulasi dalam Konservasi dan Satwa Liar, Regulasi dalam Keprofesian Dokter Hewan, serta Regulasi dalam Kesejahteraan

bersama dengan PC Universitas Hasanuddin dan Universitas Airlangga dengan mengusung tema Regulasi dalam Keprofesian Dokter Hewan yang kemudian memberi nama judul kajian “Ranah Kewenangan Dokter Hewan, Sudah Jelas kah?”. Kemudian pelaksanaan kajian dilakukan dalam rentang 15 November 1 Desember 2021 dan kelompok 4 melaksanakan kajian pada hari Rabu, 1 Desember 2021 pukul 14.00 s.d. 16.00 WIB.

Hewan. Seluruh PC IMAKAHI yang tergabung adalah PC IMAKAHI IPB, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana yang kemudian dibagi menjadi empat kelompok.

Pelaksanaan Pelaksanaan kajian nasional dimulai sejak Minggu, 14 November 2021 dengan agenda Technical Meeting dan pembagian kelompok. Pada kesempatan ini, PC IMAKAHI UGM tergabung dalam kelompok 4 berkesempatan untuk mengkaji bersama dengan PC Universitas Hasanuddin dan Universitas Airlangga dengan mengusung tema Regulasi dalam Keprofesian Dokter. Pada kesemp atan ini, PC IMAKAHI UGM tergabung dalam kelompok 4 berkesempatan untuk mengkaji -

Topik Bahasan Topik bahasan yang dikaji adalah mengenai peran ranah pekerjaan dokter hewan sesuai dengan beberapa regulasi dikaitkan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Apakah dengan regulasi yang sudah ada, profesi dokter hewan telah sepenuhnya memenuhi berbagai bidang yang seharusnya diduduki oleh dokter hewan. Apakah dengan regulasi yang sudah ada, profesi dokter hewan telah sepenuhnya memenuhi berbagai bidang yang seharusnya diduduki oleh dokter hewan.

40


Buletin KASTRAT 2021/2022

Kajian Nasional

Focus Group Discission

drh. R. D. Wiwiek Bagja

drh. Romy Muhammad Dary Mufa, M.Si

Kemudian pada tanggal 5 Desember 2021, dilakukan Focus Group Discussion yaitu pemaparan hasil kajian masingmasing kelompok dan penyampaian pendapat dari para panelis. Panelis dalam FGD Kasnas ini adalah drh. R. D. Wiwiek Bagja yang merupakan mantan ketua Ketua Umum PDHI periode 20062010 dan 2010-2014 serta seorang pejuang keprofesian dokter hewan. Panelis kedua adalah drh. Romy Muhammad Dary Mufa, M.Si yang merupakan dosen mata kuliah Legislasi Veteriner FKH Universitas Udayana.

Hasil Diskusi Berdasarkan hasil analisis yang disampaikan oleh panelis terhadap hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan pemahaman lebih terhadap regulasi keprofesian dokter hewan dan kesehatan hewan bagi mahasiswa.

Selain agar dapat memahami peran dokter hewan kelak di dunia kerja, diharapkan dengan memahami regulasi dan legislasi veteriner, mahasiswa mampu memperjuangkan keprofesian dokter hewan serta kesehatan hewan. Kajian nasional ini tentunya sangat bermanfaat, tidak hanya bagi mahasiswa yang mengikuti tetapi juga bagi para pembaca hasil kajian.

TEMA TEMA ::

Regulasi dalam Bidang Veteriner 41


K K A A A A M M I I S S R R I I H H E E TT

Lembayung senja, matahari turun ke peraduannya Naik, turun, suka, duka tlah kita lalui bersama Kini sampailah pada akhirnya Terima kasih dan sampai jumpa

PC IMAKAHI UGM PERIODE 2021/2022 DEPARTEMEN KAJIAN STRATEGIS #ProgresifBersinergi #VivaVeteriner


KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA KATA KASTRAT KATA KASTRAT KASTRAT KATA KASTRAT KATA PC

HI 202 A 1/ AK IM 202 N TI GM E U L BU AHI AK IM

2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.