2 minute read
Bangkitkan Gelora Berkarya Bangkitkan Gelora Berkarya lewat NOST(ART)GIA lewat NOST(ART)GIA
Ruang virtual pameran NOSTARTGIA
Advertisement
Demi menggugah kembali semangat berkarya di masa pandemi, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang (PSR UM) angkatan 2019 menggelar pameran virtual bertajuk NOST(ART)GIA. Sejumlah 32 karya seni dapat diakses melalui ruang virtual Artsteps selama tiga hari (25-27/7), memberikan kesan bahwa pengunjung sedang mengunjungi ruang pameran secara langsung.
Tema ‘reinkarnasi’ diusung dalam pameran ini dengan latar belakang kebijakan New Normal yang mengisyaratkan untuk bangkit dan kembali merakit kehidupan. Pameran ini merupakan salah satu bentuk adaptasi dengan keadaan yang ada untuk mewujudkan ide yang lebih revolusioner dalam berkarya. “Kami rindu berkarya bersama. Keadaan saat ini membuat kita tidak lagi bisa berkarya bersama secara langsung, tetapi bukan berarti kita berhenti berkarya walaupun jarak memisahkan kita untuk bertemu. Dengan rasa ‘semangART’, kita tidak boleh berhenti berkarya,” Dimas Aji Fahrezi, ketua pelaksana pameran, menjelaskan dalam sambutannya yang diunggah di akun instagram resmi pameran ini (@ psrum19).
Pameran in diselenggarakan secara spontan untuk mengisi waktu luang di tengah berlangsungnya pandemi. Karya yang ditampilkan pun terbuat dari berbagai macam media, mulai dari yang paling sederhana seperti pensil di atas kertas, hingga karya dengan media campuran. Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, akun instagram resmi pameran juga diramaikan rangkaian acara yang berbeda. Hari pertama pelaksanaan pameran dibuka dengan performance art oleh Izzadith Taqwa Ramadhani. Pada hari kedua dilangsungkan sarasehan bersama Dra. Lilik Indrawati, M.Pd. dan tutorial melukis menggunakan cat air oleh Nada Manaah Faadhilah. Hari terakhir ditutup oleh tutorial melukis menggunakan cat akrilik bersama Muhammad Fannyl ‘Adtsy. Semua rangkaian acara tersebut telah diunggah di IGTV @ psrum19 sehingga dapat ditonton ulang. Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran juga telah diunggah di akun instagram tersebut sehingga masih dapat dinikmati meskipun penyelenggaraan pameran telah usai.
Kendati pengunjung pameran tidak dapat mengapresiasi karya yang disuguhkan secara langsung, Aji merasa bahwa pameran ini telah berhasil membangkitkan semangat mahasiswa, khususnya jurusan PSRU Angkatan ’19 UM, dalam kembali berkarya. “Meskipun tidak semua mahasiswa PSRU Angkatan ’19 berpartisipasi, jumlah karya yang ditampilkan sudah memenuhi target,” terangnya. Dalam persiapan penyelenggaraan pameran, miskomunikasi pun sering terjadi akibat panitia tidak dapat berkoordinasi secara langsung. Namun, kesalahpahaman tersebut dapat diatasi dengan baik.
NOST(ART)GIA diadakan agar gairah berkarya kembali hidup setelah sekian lama terbelenggu dalam keterbatasan melakukan aktivitas. Aji berharap penyelenggaraan pameran virtual pertama oleh mahasiswa Angkatan ’19 PSR UM ini dapat menjadi wahana dalam mengekspresikan kreativitas para seniman. Selain itu, ia berharap pameran ini mampu mewadahi pencapaian dan gagasan baru sehingga dapat berguna bagi masyarakat dan orang lain. Zahirah