6 minute read

Lebih Mengenal Mawapres UM 2020 sang Perintis Start-Up

Next Article
Gubuk Cendana

Gubuk Cendana

Pribadi dok.

"Austin berpose dengan almamater kebanggannya Do Good Do Better

Advertisement

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : R. Austin Fascal Iskandar

TTL : Jombang, 4 September 1998

Fakultas/Jurusan : FT/Teknik Elektro

Agama : Islam

Akun IG : @austinfascal

Motto : Be good, do good to do better

Riwayat Pendidikan

• (2005 - 2011) SD Negeri Kepuhkembeng Jombang

• (2011 - 2014) SMP Negeri 1 Jombang

• (2014 - 2017) SMK Negeri 3 Jombang

• (2017- sekarang)Universitas Negeri Malang

Riwayat Prestasi dan Penghargaan

• (2017) Juara 1 LKS Nasional Software Creation oleh Kemendikbud RI

• (2018) Best 40 Startup of The Year Bank Indonesia Institute oleh Bank Indonesia

• (2018) Selected Champion for Best Start-up in Creative Summer Campoleh Dayeh University Thailand

• (2018) Juara 1 Essay Nasional Psychology Intelectual Competition oleh UIN Sunan Ampel

• (2019) Finalis 150 Besar Startup Terbaik se-Indonesia Ajang Kompetisi Thinkubator

• (2019) Juara 1 - Musabaqah Tilawatil Qur’an XVI, di Universitas Syiah Kuala, Aceh. Cabang Desain Aplikasi Komputer Alquran oleh Ristekdikti

• (2019) Juara 3 - Poster dan Presentasi PIMNAS ke32 2019, di Universitas Udayana, Bali

• (2020) Delegasi Indonesia Delegasi Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) oleh Konsulat Amerika, YSEALI, Kenan Foundation Economic Empowerment FuturePreneurs, Bangkok, Thailand

• (2020) Juara 2 – Kewirausahaan Kreatif Young Creative Idea (YCI)

Halo, Komunikan! Sudah tahu jawara Mawapres UM 2020, kan? Tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan nama Austin Fascal. Yap, mahasiswa berprestasi yang berkecimpung di dunia IT. Mau tahu bagaimana perjuangannya menjadi Juara Mawawpres UM? Yuk simak wawancara kru Komunikasi bersama Fascal!

Apa kesibukan Anda saat ini?

Saat ini saya sedang mengembangkan beberapa start-up bersama rekan rekan saya, salah satunya yaitu KerabaTani. Selain itu, saya juga bekerja freelance membuat desain poster, UI mockup, dan 3D modelling. Terkadang juga saya bersama dengan PUI DLI UM diajak untuk mengisi berbagai workshop yang berkaitan dengan UI/UX.

Dari mana Anda belajar tentang IT dan siapa yang paling berperan membantu Anda dalam bidang tersebut?

Ketertarikan saya di dunia IT sudah sejak lama, yaitu saat menginjak bangku kelas 6 SD. Saat itu saya mulai tertarik pada pemrograman. Kemudian, seiring berjalannya waktu saya terus belajar dan belajar tentang IT hingga saya menemukan sosok guru yang telah membantu dan membimbing saya untuk mengembangkan skill yang saya miliki. Beliau adalah Bu Amiroh, guru SMKN 3 Jombang di Teknik Elektro. Beliau tidak pernah segan untuk membagikan ilmunya kepada saya, terutama seputar mengajar. Walaupun saya bukan dari bidang pendidikan, tetapi selain pemrograman dan desain, saya juga sangat senang untuk membagikan ilmu yang telah saya dapatkan kepada siapapun melalui berbagai macam workshop. Semasa SMK saya sering diajak mengikuti workshop dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan materi seputar produk Microsoft kepada para peserta. Selain beliau, ketika saya berada di bangku perkuliahan saya bertemu dengan Pak Ashar, dosen pembimbing saya di Teknik Elektro. Beliau juga memiliki peran yang besar terhadap pencapaian saya hingga saat ini terutama di bidang IT. Lalu, bersama teman saya, Ari Gunawan, kami bisa belajar banyak seputar dunia entrepreneurship atau kewirausahaan hingga akhirnya kami dapat membangun start-up sendiri bersama Pak Ashar.

Apa saja yang Anda persiapkan untuk mengikuti ajang Mawapres UM kemarin?

Proses seleksi mawapres cukup ketat. Pendaftaran dimulai dari fakultas yang kemudian dinilai melalui serangkaian tes untuk menentukan tiga nominator terbaik fakultas. Setelah itu, proses seleksi berlanjut ke tingkat universitas. Peserta harus submisi dan presentasi karya tulis ilmiah, portfolio prestasi, tes bahasa Inggris aktif, tes kepribadian dan Leaderless Group Discussion (LGD).

Karya yang saya angkat bertema kebudayaan yang berfokus pada perancangan suatu media pembelajaran berbasis edutainment dengan menggabungkan media belajar fisik yang menyediakan berbagai miniatur aset kebudayaan nasional, serta menyediakan visualisasi informasi berupa Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Pelestarian aset budaya nasional sangat penting. Mengingat, warisan budaya memiliki nilai dan keunikan tinggi dan yang terikat pada suatu bangsa. Namun, terdapat sejumlah masalah seperti kesulitan menghubungkan budaya dengan masyarakat, kurangnya pengakuan warisan budaya, sulitnya mempertahankan transfer pengetahuan antargenerasi, dan klaim asing terhadap warisan budaya Indonesia.

Mengenai media pembelajaran edutainment yang sedang Anda gagas, apa harapan Anda?

Harapannya, produk ini dapat memberikan nilai tambah pada produk para UMKM lokal, terutama yang bergerak di bidang kerajinan tangan. Merekalah yang akan berperan penting untuk menyediakan konten pembelajaran produk ini. Kedua, harapan saya semoga aset warisan kebudayaan lokal di Indonesia dapat terus terjaga dan memberikan daya tarik yang tinggi kepada masyarakat khususnya siswa SD—SMA dalam mempelajari budaya Indonesia, baik yang sifatnya benda wujud maupun tak benda. Dengan adanya metode edutainment, harapannya pembelajaran yang semula bersifat konvensional dapat terdigitalisasi dan memberikan pengalaman belajar yang tidak membosankan.

Apa tantangan terberat yang Anda hadapi saat seleksi pemilihan Mawapres?

Tantangan terbesar saya adalah belajar untuk menyusun KTI yang baik dan benar. Walaupun saya pernah mengikuti beberapa LKTI dan lomba esai, saat itu saya tidak terlalu memiliki peran yang besar dalam proses penyusunannya. Jadi, saya hanya fokus pada asset/resources yang dibutuhkan seperti implementasi produk maupun desain serta penyampaian presentasi. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan memiliki pemikiran terbuka, terus belajar, menerima berbagai saran dan kritik, alhamdulillah terbiasa dan merasa lebih mudah. Saya sangat berterima kasih kepada para dosen dan sahabat atas bimbingan yang diberikan dalam proses penyusunan KTI. Selain itu pada saat penjurian di masa karantina peserta, saya juga sempat jatuh sakit demam berdarah. Syukurlah atas bantuan para sahabat dan orang tua, sakit ini tidak berlangsung lama dan bisa segera mengejar ketertinggalan saya dalam proses karantina.

Bagaimana perasaan Anda saat dinobatkan menjadi jawara Mawapres UM?

Speechless! Alhamdulillah, setelah pernah gagal dalam seleksi Pilmapres sebelumnya, saya merasa bersyukur dan senang bisa meraihnya. Saya semakin bahagia dan bersyukur ketika melihat senyuman dari orang tua atas pencapaian yang telah saya raih. Menjadi Mawapres UM merupakan amanah yang penting untuk mampu memberikan manfaat bagi sesama dan dituntut untuk maju ke nasional yang merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus kehormatan bagi saya. Saat ini saya sedang mempersiapkan tahap seleksi nasional yang kedua yang berfokus pada gagasan tertulis. Tentunya, saya masih melakukan konsultasi kepada beberapa dosen yang telah dipilih untuk mendukung dan memberikan masukan yang membangun untuk gagasan tertulis yang akan diajukan.

Apa harapan Anda dalam seleksi Mawapres Nasional yang sudah lama Anda impikan?

Semoga mendapatkan hasil yang terbaik. Melalui ajang ini semoga dapat mendukung pengembangan produk yang saya angkat sehingga dapat segera memberikan kebermanfaatan yang berkelanjutan kepada masyarakat. Menambah koneksi dan daftar pengalaman diri melalui kompetisi ini juga menjadi jembatan bagi saya untuk mempersiapkan masa depan.

Apa pesan Anda untuk teman-teman mahasiswa UM?

Jangan pantang menyerah. Jangan takut untuk mencoba dan keluar dari zona nyaman. Selalu bekerja keras, bekerja cerdas dan berusaha sebaik mungkin untuk meraih impian yang dimiliki. Bekerjalah sesuai dengan passion yang dimiliki. Tekuni passion dan tetaplah bertahan walaupun harus melalui masa-masa sulit. Jangan pernah takut untuk gagal. Jangan minder dulu, harus yakin dan percaya diri.

Sebuah hasil tidak akan mengingkari sebuah proses, tapi perlu diingat jangan terlalu ambisius. Kita boleh berambisi, tapi jangan berlebihan dan jangan menjadi obsesif. Jangan sampai merugikan diri sendiri, mengganggu kehidupan orang lain, dan dibutakan hasil. Ketahui kapan harus rehat, kapan harus kerja, jangan sampai lupa diri. Jadi, nikmati prosesnya dan terus konsisten melakukan sebisa mungkin, sebaik mungkin.

Satu hal yang paling penting, jangan lupa untuk diimbangi dengan berdoa, karena doa tanpa usaha itu kebohongan dan usaha tanpa doa adalah kesombongan. Semoga kita semua dapat meraih impian-impian kita. Do good, do better. Nilam

This article is from: